Analisa perilaku kekerasan fisik

30
ANALISA PERILAKU KEKERASAN FISIK DALAM FILM KARTUN TOM AND JERRY Oleh : Ahmad Murtadho 0706165835 Suryadi Rahmat 0706276532 Yasril Sjaf 0706166056 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2011

Transcript of Analisa perilaku kekerasan fisik

Page 1: Analisa perilaku kekerasan fisik

ANALISA PERILAKU KEKERASAN FISIK DALAM FILM KARTUN TOM AND JERRY

Oleh :

Ahmad Murtadho 0706165835

Suryadi Rahmat 0706276532

Yasril Sjaf 0706166056

FAKULTAS ILMU KOMPUTERUNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK2011

Page 2: Analisa perilaku kekerasan fisik

BAB 1

PENDAHULUAN

Awal masa kanak-kanak menjadi masa yang amat penting. “Masa kanak-kanak dimulai setelah

melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak

matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria”

(Hurlock, 1980). Pada kisaran umur inilah penggemar film kartun berada. Secara umum film kartun

banyak digemari oleh anak-anak hingga beberapa stasiun televisi menayangkannya pada malam hari.

Kekerasan secara tidak disadari telah merasuki cerita dalam film kartun. Hingga saat ini banyak film

kartun yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi memiliki peminat yang jumlahnya dapat

dikategorikan sangat banyak terutama dikalangan anak-anak. Film kartun yang mengandung

kekerasan dan sering ditayangkan di televisi adalah Tom and Jerry, Naruto, Dragon Ball, Ultraman, dan

lain-lain.

Televisi merupakan alat komunikasi massa yang banyak dipergunakan pada masa sekarang.

Pada 1981 separuh dari penduduk Indonesia sudah biasa menonton televisi. Sekarang ini sekitar

delapan di antara sepuluh orang Indonesia biasa menonton televisi dan khusus di daerah perkotaan,

bahkan sembilan di antara sepuluh orang (Hofmann, 1999). Televisi dianggap sebagai salah satu

budaya populer. Berbagai tayangan dapat kita saksikan, tayangan untuk orang dewasa hingga anak-

anak, berita, hiburan, dan pendidikan dapat disaksikan hingga kepelosok desa. Televisi dapat

memberikan dampak positif berupa edukasi dan penyampaian informasi secara lebih efektif namun

dilain sisi ada dampak negatif yang televisi hadirkan seperti kekerasan, pembentukan opini negatif

yang menyesatkan, serta berkurangnya waktu produktif orang yang menonton televisi dalam waktu

yang lama. Begitu besarnya peran dan daya pikat yang dibuatnya membuat pengaruh televisi sering

amat dominan dalam kehidupan anak. Bahkan akibat lebih ekstrim, televisi dianggap anak-anak

sebagai panutan dibandingkan dengan orang tua.

Didalam penelitian ini kami membahas dan menganalisis perilaku kekerasan fisik dalam film

kartun Tom and Jerry. Tom and Jerry adalah sebuah serial animasi Amerika Serikat hasil produksi

MGM yang bercerita tentang sepasang kucing (Tom) dan tikus (Jerry) yang selalu bertengkar. Film

kartun Tom and Jerry secara garis besar mengandung banyak unsur kekerasan yang mewarnai hampir

disetiap episode yang ditayangkan walaupun ada beberapa aspek persahabatan, perdamaian, dan

kebersamaan di dalam film kartun ini. Dampak utama yang dapat ditimbulkan kepada anak-anak yang

menonton film kartun Tom and Jerry adalah imitasi kekerasan yang dicontohkan kedua tokoh utama.

Dampak lainnya adalah merusak imajinasi anak-anak tentang kekerasan itu sendiri dimana banyak hal

kekerasan yang tidak nyata dapat dilakukan oleh kedua tokoh tersebut.

Page 3: Analisa perilaku kekerasan fisik

Didalam penelitian ini kami menggunakan teori yang membahas mengenai pengertian

kekerasan dan jenis-jenis kekerasan. Teori lainnya yang digunakan adalah teori yang membahas

mengenai perkembangan anak, televisi, dan pengaruh film kartun itu sendiri. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode analisis teks/isi media dimana faktor kuantitatif dan kualitatif diperhitungkan

didalam penelitian ini dan fokus untuk mengkaji isi. Tujuan utama dari metode ini adalah memahami

representasi yang media hadirkan dalam acara film kartun Tom and Jerry ini. Beberapa kategori

kekerasan telah ditentukan berdasarkan teori yang digunakan lalu film kartun Tom and Jerry

diobservasi menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kekerasan

Pengertian kekerasan dalam pasal 89 KUHP yang berbunyi: membuat orang jadi pingsan atau

tidak berdaya lagi disamakan dengan menggunakan kekerasan. Dalam penjelasan arti daripada

"melakukan kekerasan" adalah menggunakan tenaga atau kekuatan jasmani sekuat mungkin secara

tidak sah, misalnya memukul dengan tangan atau dengan segala macam senjata, menyepak,

menendang dan sebagainya yang menyebabkan orang terkena tindakan kekerasan itu merasa sakit

yang sangat. Menurut pasal ini, melakukan kekerasan dapat disamakan dengan membuat orang

menjadi pingsan atau tidak berdaya.

2.2 Jenis Kekerasan

Santoso Thomas, dalam buku yang dikarangnya dengan judul “Teori-teori Kekerasan”

menjelaskan beberapa istilah kekerasan digunakan untuk menggambarkan perilaku, baik yang terbuka

(over) atau tertutup (covert), yang bersifat menyerang (offensive) atau bertahan (defensive), dan yang

disertai penggunaan kekuatan pada orang lain.

Vony Reynata, Direktur LBH APIK Jakarta, membagi kekerasan fisik menjadi kekerasan

menggunaan alat dan kekerasan menggunakan anggota tubuh yang ditenukan dengan menggunakan

penglihatan mata dan untuk pembuktianya haruslah berdasar hasil visum.

Oleh karena itu, kami membagi kekerasan fisik menjadi lima bagian (Landasan Lembar

Observasi Penelitian), yaitu:

(1) Kekerasan terbuka

Kekerasan yang dapat dilihat, seperti perkelahian.

(2)Kekerasan agresif/ offensive

Page 4: Analisa perilaku kekerasan fisik

Kekerasan yang dilakukan tidak untuk perlindungan, tetapi untuk mendapatkan sesuatu, seperti

pemukulan dan pengeroyokan.

(3)Kekerasan defensif

Kekerasan yang dilakukan sebagai tindakan perlindungan diri. Baik kekerasan agresif maupun

kekerasan defensif bisa terbuka dan tertutup seperti menangkis dan menyerang balik.

(4)Kekerasan mengunakan alat

Kekerasan yang menggunakan bantuan alat tambahan selain anggota tubuh seperti pisau, golok, pistol

dan lainya.

(5) Kekerasan menggunakan anggota tubuh

Tindak kekerasan yang hanya menggunakan anggota-anggota tubuh seperti tangan, kepala, dan kaki.

2.3 Pekembangan Masa Usia Kanak-Kanak

Menurut Hurlock (1980) banyak orang beranggapan bahwa masa kanak-kanak adalah masa

terpanjang dalam hidup. “Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh

ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara seksual, kira-kira tiga

belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria.

Masa kanak-kanak dibagi menjadi dua yaitu awal masa kanak-kanak dan akhir masa kanak-

kanak. Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam

sampai tiba saatnya nanti si anak matang secara seksual. Selain itu anak-anak di bawah usia empat

tahun menghadapi kesulitan dalam membedakan antara fantasi dan kenyataan.

Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia pra-sekolah untuk

membedakannya dari saat dimana anak dianggap cukup tua baik secara fisik dan mental untuk

menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai mengikuti pendidikan formal. Para ahli psikologi

menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk menguraikan ciri-ciri yang menonjol dari

perkembangan psikologis anak selama tahun-tahun awal masa kanak-kanak.

Pada awal masa kanak-kanak sering disebut sebagai tahap mainan, karena dalam periode ini

hampir semua permainan menggunakan mainan. Menonton televisi adalah salah satu kegiatan

bermain yang populer pada masa kanak-kanak. Anak-anak senang mendengarkan radio, tetapi lebih

senang melihat televisi. Mereka senang melihat acara untuk anak-anak yang lebih besar dan juga

acara untuk anak-anak pra-sekolah. Mereka mengalami situasi rumah yang aman sehingga biasanya

tidak merasa takut kalau ada unsur-unsur yang menakutkan dalam acara televisi tersebut (Hurlock,

1980).

Page 5: Analisa perilaku kekerasan fisik

Sebutan yang banyak digunakan para ahli psikolog adalah usia kelompok, masa dimana anak-

anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih

tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada ketika mereka masuk kelas satu sekolah dasar.

Usia menjelajah yakni sebuah label yang menunjukkan bahwa anak-anak ingin mengetahui keadaan

lingkungannya, bagaimana mekanismenya, bagaimana perasaannya, dan bagaimana ia dapat menjadi

bagian dari lingkungannya. Usia bertanya, salah satu cara yang umum dalam menjelajahi lingkungan

adalah dengan bertanya. Periode ini juga dikenal sebagai usia meniru.

2.4 Televisi

Televisi adalah media yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Masyarakat yang

tidak menikmati televisi telah makin berkurang dan mungkin akan segera lenyap. Di Amerika Serikat

pesawat televisi rata-rata disetel sekitar 7 jam sehari. Ini berarti lebih dari 2500 jam pertahun, atau 106

hari per tahun. Dalam seminggu ini berarti 47 jam, lebih dari jumlah waktu yang digunakan untuk

bekerja atau tidur (Devito, 1997). Televisi di Indonesia mulai beroperasi pada 1962 dan pada tahun

1992 merupakan titik awal perubahan yang meluas. Sejak permulaan tahun 1990-an televisi swasta

menjadi sangat populer di seluruh tanah air (Hoffman, 1999).

Televisi telah menjadi medium yang banyak menciptakan budaya populer. Televisi adalah

medium iklan yang banyak digunakan oleh para produsen karena jangkauannya yang luas dan

kemampuan audio dan visualnya dalam menyampaikan iklan. Televisi adalah medium untuk

menyampaikan banyak hal kepada masyarakat: sosial, politik, hiburan, olahraga, beragam berita, dan

iklan komersial (Sumarwan, 2004).

2.5 Film Kartun Kekerasan dan Pengaruhnya terhadap Anak-Anak

Menurut Putra (2008) film kartun adalah film yang menampilkan gambar bergerak di dalam

media televisi. Film kartun pada saat ini sudah mengalami pergeseran kepada arah kekerasan yang

kurang mendidik. Cukup banyak film kartun saat ini yang mengedepankan kekerasan dan pertumpahan

darah. Namun, ada juga yang mendidik dan bagus seperti Pokemon Digimon dan Dragon Ball yang

cukup baik dinikmati anak-anak. Terlalu sering menyaksikan kekerasan juga akan menimbulkan

perilaku agresif pada anak. Anak juga menjadi kurang kooperatif dan kurang sensitif kepada yang lain.

Selain itu dikhawatirkan akan timbul keyakinan didalam diri anak-anak bahwa segala persoalan hanya

dapat diselesaikan lewat kekerasan.

Tayangan kartun yang full time (pagi, siang, sore, hingga malam) cukup mengkhawatirkan bagi

beberapa pihak terutama orang tua. Anak-anak cenderung menonton televisi tanpa berhenti dan jam

belajarnya akan terganggu. Apalagi film kartun yang sering diputar di beberapa stasiun televisi

mengandung unsur kekerasan yang menayangkan adegan pertengkaran dan pemukulan berdarah

Page 6: Analisa perilaku kekerasan fisik

yang tidak pantas untuk ditonton oleh anak-anak. Terdapat dampak negatif yang begitu banyak apabila

membiarkan anak yang berusia awal masa kanak-kanak menonton film kartun yang mengandung

kekerasan tanpa ada dampingan dari orang tua.

Banyak kejadian kriminal yang dilakukan oleh anak-anak, sebagian dari mereka melakukan hal

tersebut karena menonton tayangan kriminal di televisi. Film yang tidak seharusnya mereka lihat itu

tertanam dalam memori dan otak mereka sehingga membangkitkan rasa penasaran yang tinggi

sehingga timbul keinginan mencoba. Dokter spesialis kejiwaan RS Theria, Asianto mengatakan,

tontonan seperti film kekerasan dan film porno sangat mempengaruhi perkembangan psikologi anak.

“Apa yang mereka lihat dari tontonan itu terekam dan sewaktu-waktu mereka praktikkan seperti yang

mereka lihat dalam adegan film itu. Dan ini sangat berbahaya bagi si anak itu sendiri karena bisa

terjerumus dalam pergaulan yang salah”.

BAB 3

METODE PENELITIAN3.1. Deskripsi acara

Tom and Jerry adalah sebuah serial animasi Amerika Serikat hasil produksi MGM yang

bercerita tentang sepasang kucing (Tom) dan tikus (Jerry) yang selalu bertengkar. Cerita pendek ini

diciptakan, ditulis dan disutradarai oleh dua orang animator bernama William Hanna dan Joseph

Barbera mereka kemudain terkenal sebagai Hanna-Barbera.

Tom adalah seekor kucing rumah berwarna abu-abu kebiruan. Warna bulu Tom sangat mirip

dengan warna bulu kucing Rusia yang hidup dalam kemanjaan, sementara Jerry adalah seekor tikus

kecil berwarna coklat yang selalu tinggal dekat dengan dimana Tom hidup. Tom sangat cepat marah

dan mudah tersinggung, sementara Jerry adalah karakter yang hidup bebas dan sangat pandai

mengambil kesempatan. Tom jarang sekali sukses menangkap Jerry, terutama disebabkan oleh

kepandaian dan kelincahan Jerry serta kebodohan Tom sendiri. Tom biasanya mengalahkan Jerry

ketika sang tikus menjadi penyebab masalah atau ketika Jerry telah bertindak keterlaluan. Hampir di

setiap episode, Jerry biasanya keluar sebagai pemenang dan Tom menjadi pihak yang kalah. Akan

tetapi, hasil sebaliknya bisa terjadi. Terkadang pula keduanya kalah atau keduanya berkahir menjadi

teman. Kedua karakter ini memiliki kecenderungan untuk bersikap sadis dimana mereka berdua sangat

senang untuk menyiksa satu dengan yang lain. Namun, dalam beberapa episode, ketika salah satu

karakter sedang dalam situasi bahaya, karakter lainnya akan tersadarkan dan menyelamatkan karakter

tersebut.

Page 7: Analisa perilaku kekerasan fisik

Alur cerita dalam setiap cerita pendek biasanya berpusat pada usaha-usaha mustahil Tom

untuk menangkap Jerry disertai dengan berbagai konflik fisik dan kerusakan materi. Mereka kadang-

kadang terlihat dapat hidup damai berdampingan di beberapa episode setidaknya dalam menit-menit

pertama. Beberapa alasannya mungkin adalah perseteruan abadi kucing dan tikus, tugas yang

diberikan oleh pemilik rumah/majikan, balas dendam kepada anjing bulldog, dan kompetisi melawan

kucing lainnya. Kemiripan pada benda-benda dan kejadian-kejadian nyata bisa jadi adalah daya tarik

utama dari humor visual seri kartun ini. Karakter-karakter Tom and Jerry biasa berubah menjadi

bentuk-bentuk yang tidak masuk akal tapi sangat berkenaan dengan kejadian yang ada di dunia nyata.

Dalam penelitian ini ada delapan episode yang diakan dianalisis, yakni:

1. Posse Cat, MNC TV - 26 Oktober 2010, Durasi: 2 menit 42 detik

Dalam episode ini diceritakan bahwa Tom ditugaskan oleh majikannya (manusia) untuk

menangkap tikus (Jerry). Apabila Tom belum menangkap tikus itu, maka Tom tidak akan

mendapatkan jatah makannnya.

2. The Cat Concerto, MNC TV - 26 Oktober 2010, Durasi: 6 menit 36 detik

Ketika Tom sedang melakukan konser, Jerry sedang tidur didalam piano yang akan dimainkan

Tom. Jerry yang merasa terganggu, membalas perlakuan tersebut dengan memainkan piano

yang dimainkan Tom sampai akhirnya Tom kelelahan dan Jerry diapresiasi oleh penonton.

3. Cat Fishin, MNC TV - 27 Oktober 2010, Durasi: 6 menit 52 detik

Dalam episode ini, diceritakan bahwa Tom akan memancing di tempat terlarang yang dijaga

oleh seekor anjing (Bulldog). Tom menggunakan Jerry sebagai umpannya. Namun, Jerry tidak

menurutinya dan menjadikan Tom sebagai bulan-bulanan anjing tersebut.

4. The Invisible Mouse, MNC TV - 01 November 2010, Durasi: 6 menit 29 detik

Seperti biasa Tom and Jerry melakukan aksi kejar - kejaran. Tanpa disadari, Jerry masuk

kedalam botol tinta ajaib yang dapat menyebabkan tubuhnya tidak tampak secara kasat mata.

Hal tersebut dimanfaatkan Jerry untuk mengelabui Tom dan Bulldog yang menyebabkan

Bulldog marah besar dan terus mengejar Tom.

5. Teman Baru, MNCTV - 01 November 2010, Durasi: 6 menit 13 detik

Page 8: Analisa perilaku kekerasan fisik

Suatu ketika Jerry mempunyai teman seekor anak gajah yang terpisah dari ibunya. Jerry

memanfaatkan temannya itu untuk mempermainkan Tom. Hal itu membuat tom kesal dan terus

mengejar mereka berdua sampai anak gajah tersebut ditemukan ibunya kembali.

6. Bodyguard, MNC TV - 03 November 2010, Durasi: 6 menit 35 detik

Jerry menolong seekor anjing (Bulldog) dari mobil penangkap anjing liar. Bulldog membalas

kebaikan Jerry dengan menjadi pengawalnya. Hal tersebut tidak disia-siakan Jerry untuk

mempermainkan Tom. Setiap kali Tom mengejar Jerry, Jerry selalu mengadukannya kepada

Bulldog. Begitulah seterusnya dan berakhir ketika Bulldog ditangkap kembali oleh Penangkap

anjing.

7. Cat Napping, MNC TV - 04 November 2010, Durasi: 2 menit 35 detik

Ketika Jerry sedang tidur pulas diayunan, Tom menjatuhkannya ke air. Hal tersebut membuat

Jerry kesal dan membalas perlakuan Tom dengan kekerasan

8. The Cat’s Me-Ouch – 05 Desember 2010, Durasi: 4 menit 55 detik

Dalam episode ini diceritakan bahwa Jerry sedang melaporkan keluhannya kepada pihak yang

berwenang. Pihak tersebut mengirimkan pengawal untuk Jerry. Walaupun kecil, pengawal

tersebut selalu melindungi Jerry dari serangan Tom sehingga membuat Tom frustasi.

Total waktu kedelapan episode tersebut adalah 42 menit 57 detik.

3.2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Selain itu peneliti juga

menggunakan perangkat multimedia seperti komputer untuk menonton film anak tersebut (Tom and

Jerry). Peneliti juga menggunakan kertas dan bulpen untuk mencatat hal-hal penting dari film anak

tersebut. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data untuk penelitian ini adalah lembar

observasi. Lembar observasi memiliki keuntungan yaitu dapat digunakan untuk mencatat dan merekap

konten dari sebuah isi media mencakup nama tokoh, perilaku, sifat, karakter, maupun frekuensi

perilaku setiap tokoh yang bermain dalam film yang dianalisis isinya tersebut secara detil. Berikut

adalah format lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini:

Lembar Observasi :

Judul acara Tom and Jerry

Page 9: Analisa perilaku kekerasan fisik

Segmen Kartun AnakDeskripsi Film kartun yang diperankan oleh dua tokoh

utama yakni Tom si Kucing dan Jerry si tikus.Aspek Psikologi yang dikaji

Kekerasan

Episode/Tanggal diputar :Durasi :Judul :

Tokoh Perilaku kekerasan

Frekuensi Jenis kekerasanTerbuka Menyerang Bertahan Dengan

alatDengan tubuh

Tabel total frekuensi kekerasan berdasarkan lima

Aspek Kekerasan Tom Jerry Bulldog Majikan Tom Ikan Anak GajahAnjing Kecil

TerbukaMenyerangBertahanMenggunakan alatDengan anggota tubuh

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama peneliti menetapkan film anak yang ingin dikaji. Dalam

penelitian kali ini perilaku yang dipilih adalah Tom and Jerry. Setelah itu peneliti mulai menentukan

perilaku apa dalam film anak tersebut yang akan dikaji. Dalam penelitian kali ini perilaku kekerasan lah

yang dipilih untuk dikaji. Setelah itu peneliti berkonsultasi dengan dosen mengenai perilaku beserta film

anak yang akan diteliti tentang bagaimana cara menilai isi dari film anak tersebut. Setelah

berkonsultasi, peneliti mulai menyusun latar belakang penelitian, tinjauan pustaka, dan menentukan

metode penelitian yang akan digunakan, termasuk di dalamnya adalah menentukan lembar observasi

yang akan dipakai.

3.3.2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti menonton film anak yang akan dikaji yakni Tom and Jerry

dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya. Selanjutnya dengan

menggunakan lembar observasi, peneliti mencatat setiap perilaku kekerasan yang dilakukan setiap

Page 10: Analisa perilaku kekerasan fisik

tokoh beserta frekuensi setiap tokoh melakukannya. Semua episode ditonton secara penuh tanpa

dipotong-potong untuk mendapatkan data yang akurat tentang film tersebut. Dengan menilai tidak

hanya satu episode dari film tersebut maka akan didapatkan gambaran utuh dan karakteristik dari film

tersebut. Peneliti mengulang dan menonton film tersebut berkali-kali untuk mendapatkan data yang

benar dan valid untuk mengisi lembar observasi.

3.3.3. Tahap Pengolahan Data

Pada tahap pengolahan data, peneliti melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Mengolah data dari lembar observasi

Peneliti memeriksa kelengkapan dan kevalidan data dari hasil rekapan yang telah dilakukan. Peneliti

mengkonversikan rekap lembar observasi ke dalam bentuk lain yang lebih mudah dipahami seperti

tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Dengan format penyajian yang lebih mudah dipahami akan

membantu peneliti untuk melakukan analisis.

2. Membuat analisis dan interpretasi berdasarkan teori yang ada

Peneliti membuat analisis hasil observasi film anak Tom and Jerry yang tertuang dalam lembar

observasi berdasarkan teori yang peneliti pakai untuk selanjutnya dilakukan interpretasi. Kvale

(dalam Poerwandari, 2007) mengemukakan bahwa interpretasi merupakan upaya peneliti untuk

memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Analisis sangat penting dilakukan

sebelum kesimpulan dari penelitian ini diambil.

3. Membuat kesimpulan dan saran

Kesimpulan yang dibuat menggambarkan bagaimana tingkah laku yang peneliti kaji digambarkan

dalam film atau tayangan anak. Kesimpulan juga memberikan pandangan tentang bahaya atau

tidaknya tayangan film anak yang dikaji untuk ditonton oleh anak. Saran yang diberikan ditjukan

untuk stasiun TV yang menayangkan acara tersebut, untuk orangtua, untuk guru, maupun untuk

produser tayangan anak.

BAB 4

HASIL DAN ANALISA

Judul acara Tom and Jerry

Segmen Kartun AnakDeskripsi Film kartun yang diperankan oleh dua tokoh

utama yakni Tom si Kucing dan Jerry si tikus.

Page 11: Analisa perilaku kekerasan fisik

Aspek Psikologi yang dikaji

Kekerasan

Judul : Posse Cat

Tokoh Frekuensi sesuai Jenis kekerasanTerbuka

Menyerang Bertahan

Dengan alat Dengan tubuh

Majikan Tom 3 3 3

Judul : The Cat Concerto

Tokoh Frekuensi sesuai Jenis kekerasanTerbuka Menyerang Bertahan Dengan alat Dengan tubuh

Tom 33 27 6 21 12Jerry 8 5 3 3 5

Judul : Cat Fishin

Tokoh Frekuensi sesuai Jenis kekerasanTerbuka Menyerang Bertahan Dengan alat Dengan tubuh

Tom 13 7 6 10 3Jerry 12 9 3 2 10Bulldog 4 4 4Ikan 5 2 3 2 3

Judul : The Invisible Mouse

Tokoh Frekuensi sesuai Jenis kekerasanTerbuka Menyerang Bertahan Dengan alat Dengan tubuh

Tom 4 4 4Jerry 8 6 2 7 1Bulldog 3 3 3

Judul : Teman Baru

Tokoh Frekuensi sesuai Jenis kekerasanTerbuka Menyerang Bertahan Dengan alat Dengan tubuh

Tom 13 13 13Jerry 2 2 2Anak gajah 3 2 1 2 1

Judul : Bodyguard

Tokoh Frekuensi sesuai Jenis kekerasanTerbuka Menyerang Bertahan Dengan alat Dengan tubuh

Tom 7 7 7Jerry 1 1 1Bulldog 4 4 2 2

Judul : Cat Napping

Page 12: Analisa perilaku kekerasan fisik

Tokoh Frekuensi sesuai Jenis kekerasanTerbuka Menyerang Bertahan Dengan alat Dengan tubuh

Tom 5 4 1 4 1Jerry 7 5 2 4 3

Judul : The Cat’s Me-Ouch

Tokoh Frekuensi sesuai Jenis kekerasanTerbuka Menyerang Bertahan Dengan alat Dengan tubuh

Tom 8 3 5 4 4Anjing kecil 9 9 3 6

Total Rekap

Aspek Kekerasan Tom Jerry BulldogMajikan Tom Ikan

Anak Gajah

Anjing Kecil

Total

Terbuka 79 43 11 3 5 3 9 146

Menyerang 62 21 11 3 2 2 9 110

Bertahan 17 17 3 1 38

Menggunakan alat 53 36 5 3 2 2 3 104Dengan anggota tubuh 26 7 6 3 1 6

49

Analisis I:Dari data diatas dapat dilihat bahwa perilaku kekerasan yang paling banyak ditampilkan dalam

film kartun Tom and Jerry adalah jenis kekerasan terbuka dengan jumlah total 146 perilaku disusul

dengan jenis kekerasan menyerang dan penggunaan alat. Dengan durasi rata-rata per episode yang

hampir sama yakni 7 menit, maka jumlah kekerasan terbuka yang ada per episode adalah sekitar 18

adegan kekerasan (146kekerasan terbuka / 8 episode). Dengan rata-rata waktu tayang per episode

selama 7 menit (420 detik), maka setiap 23 detik ada satu kekerasan terbuka (420 detik/18). Dengan

besarnya angka tersebut maka dapat dikatakan bahwa film kartun ini banyak menampilkan adegan

kekerasan. Sesuai dengan teori diatas maka film kartun ini akan memberikan dampak yang kurang

baik terhadap anak-anak.

Ket: Penjelasan mengenai data diatas dapat dilihat pada lampiran yang disediakan.

Grafik Pengolahan Data

Page 13: Analisa perilaku kekerasan fisik

Kekerasan Terbuka

Tom; 79; 52%

Jerry; 43; 28%

Bulldog; 11; 7%

Majikan Tom; 3; 2%

Ikan; 5; 3%

Anak Gajah; 3; 2%

Anjing Kecil; 9; 6%

Perilaku Menyerang

Tom; 62; 56%

Jerry; 21; 19%

Bulldog; 11; 10%

Majikan Tom; 3; 3%

Ikan; 2; 2%

Anak Gajah; 2; 2%

Anjing Kecil; 9; 8%

Bertahan

Tom; 17; 44%

Jerry; 17; 45%

Bulldog; ; 0%

Majikan Tom; ; 0%

Ikan; 3; 8%

Anak Gajah; 1; 3%

Anjing Kecil; ; 0%

Page 14: Analisa perilaku kekerasan fisik

Kekerasan menggunakan alat

Tom; 17; 25%

Jerry; 36; 54%

Bulldog; 5; 7%

Majikan Tom; 3; 4%

Ikan; 2; 3%

Anak Gajah; 2; 3%

Anjing Kecil; 3; 4%

Kekerasan menggunakan anggota tubuh

Tom; 26; 54%

Jerry; 7; 14%

Bulldog; 6; 12%

Majikan Tom; ; 0%

Ikan; 3; 6%

Anak Gajah; 1; 2%

Anjing Kecil; 6; 12%

Analisis II:Dari data grafik diatas dapat dilihat bahwa perilaku kekerasan didominasi dilakukan oleh kedua

tokoh utama yakni Tom and Jerry. Semua tokoh lainnya pun juga melakukan adegan kekerasan

didalam setiap episodenya walaupun dengan proporsi jumlah yang lebih sedikit. Dari data diatas dapat

dilihat bahwa Tom mendominasi kekerasan terbuka, menyerang, dan anggota tubuh sedangkan Jerry

mendominasi kekerasan dengan alat. Perilaku kekerasan bertahan imbang dilakukan oleh keduanya.

Dominasi Tom disebabkan lebih karena ukuran fisik Tom yang lebih besar daripada Jerry sehingga dia

bisa langsung menggunakan jenis perilaku menyerang, anggota tubuh, dan kekerasan terbuka

langsung, sedangkan Jerry mendominasi kekerasan alat karena ukuran fisiknya yang jauh lebih kecil

dibandingkan dengan Tom.

Page 15: Analisa perilaku kekerasan fisik

Berdasarkan teori yang dipakai maka dapat disimpulkan bahwa film kartun Tom and Jerry lebih

condong menampilkan adegan kekerasan dan mengajarkan kepada anak-anak untuk menggunakan

kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Unsur kekerasn yang ditampilkan juga didominasi oleh dua

tokoh utama sehingga akan berpengaruh dan membentuk pola/karakteristik film ini menjadi film kartun

yang penuh dengan unsur kekerasan.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Film Tom and Jerry dapat disimpulkan sebagai film kartun yang didominasi dengan unsur

kekerasan. Adegan kekerasan didominasi oleh kedua tokoh utama yakni Tom dan Jerry. Jenis

kekerasan yang mendominasi adalah kekerasan terbuka dan menyerang secara langsung. Hal ini

mempunyai dampak buruk kepada anak-anak yang menontonnya karena anak-anak cenderung untuk

melakukan imitasi dan tidak bisa memfilter perilaku yang dicontohkan sesuatu yang menjadi kesukaan

mereka.

Peran orang tua dan guru sangat penting membantu anak untuk mendampingi dan

mengapresiasi tayangan-tayangan televisi. Peran orang tua sangat penting, karena pada awal masa

kanak-kanak mereka cenderung menuruti apa yang diperintahkan oleh orang tuanya. Kita tak bisa

berharap banyak kepada pengelola televisi karena mereka lebih berorientasi kepada keuntungan. Kita

juga tak bisa menafikan usaha-usaha yang telah dilakukan pengelola televisi akhir-akhir ini seperti

menyensor tayangan, memberikan icon panduan menonton, hingga membuat program anak.

5.2 Saran

Dampingan orang tua dan guru sewaktu anak sedang menonton televisi sangat diperlukan,

seiring banyaknya tayangan seperti film kartun yang mengandung kekerasan. Orang tua dapat

mengingatkan kepada anak-anaknya apabila terdapat adegan yang tidak boleh ditiru, jadi anak-anak

juga dapat belajar bagaimana membedakan perilaku yang baik dan jelek. Orang tua dapat mengatur

jadwal menonton televisi anak-anakanya sehingga dapat menfilter tayangan yang tidak pantas untuk

ditonton oleh anak-anak. Guru juga bisa memberikan edukasi kepada murid-muridnya mengenai

tayangan yang sebaiknya ditiru atau tidak ditiru. Stasiun televisi juga sebaiknya tidak asal

menayangkan film yang tidak pantas ditonton oleh anak-anak. Mereka harus menayangkan film-film

yang pantas ditonton oleh anak-anak pada jam yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Analisa perilaku kekerasan fisik

Sugandhi R, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan Penjelasanya, (Surabaya: Usaha Nasional, 1980), hal 106-107.

Santoso Thomas, Teori-teori Kekerasan, op,cit,hal 11.

Devito, A. Joseph. 1997. Komunikasi antar Manusia Kuliah Dasar Edisi Kelima. Jakarta: Professional Books.

Hofman, Ruedi. 1999. Dasar-Dasar Apresiasi Program Televisi. Jakarta: Grasindo.Vony Reynata (Direktur LBH APIK Jakarta)

Hurlock, B. Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Bogor. Ghalia Indonesia.

Page 17: Analisa perilaku kekerasan fisik

LAMPIRANFrekuensi kekerasan fisik

26-10-2010: dimulai 0:25, selsai 3:07 POSSE CAT 'KEKUASAAN KUCING'tokoh/karakter-frekuensimajikan tom - 1:55 10x menembak ke arah tom - 2:45 4X menembak ke arah tom - 3:05 8X menembak ke arah tom

dimulai 7:42 selesai 14:18 The Cat Concerto 'Konser Kucingtom-9:54 1x menyentil jeri -10:01 11x menghimpit jeri dengan piano -10:08 1x sda -10:29 1x memukul jery pake alat -12:35 >20x memppermainkan jeri pake alat

jerry -10:51 1x menjepit jari tom pake piano -11:01 6x gunting jari -11:25 1x perangkap tikus mengenai jari tom

27-10-2010CAT FISHIN , kucing memancing, dimulai 12:42, selesai 19:34

buldog 13:42, menggigit kaki tom 19:20, menggigit tom berkali-kali sampe selesai

jerry 15:11, jerry menendang ikan >10x 16:13, mnyiram asam jeruk ke muka ikan 16:37, memukul tom pake dayung perahu

ikan 15:24, memakan jerry >10x 15:33, menampar kepala tom dengan ekor >5x 15:42, melempar tom dengan alat (pake ekor) 16:11, mnusuk jeri dengan garpu 16;49, MENGGigit ekor tom 17: 08, menampar kepala buldog dengan ekor >5x

tom 16:26, memukul jeri pake DAYUNG perahu 17:19, memukul bokong buldog dengan kayu jembatan 17:30, menendang buldog ke air 18:52, memukul buldog dengan tongkat >5x

1-11-2010: dimulai 0:25, selesai 6:54 The Invisible Mouse, Tikus Ajaibjerry -1:21, memukul kepala tom dengan piring -2:45, melepas setrika ke kaki tom -2:50, menyetrum tom sampai ekornya terbakar -3:20, menyemprot susu ke arah tom -3:48, membakar kaki tom -4:24, menjempit tom di piano -5:32, menggelintirkan kumis tom -6:09, memukul pantat tom dengan stik golf -6:20, memukul buldog dengan stik golf tom 0:45, tom melepas setrika ke arah jeri, dan jeri menghindar 4:51, memukul jeri dengan buku 5:16, memukul jeri dengan wajan 5:48, memukul jeri dengan buku berkali-kali

-buldog 6:27, memukul tom dengan stik golf

Page 18: Analisa perilaku kekerasan fisik

6:30 sda 6:32 sda sampai selesai

dimulai 10:30 selesai 16:43 tidak ada judul tom 12:42, memukul jeri dengan piring sampai pecah 15:50, menembaki jeri 12x

jeri 13:58, memukul jari kaki tom dengan palu 14:15, sda

anak gajah 14:02, memukul kepala tom dengan palu 14:21, mendorong tom dengan belalai 15:22, menjepit ekor tom dengan perangkap tikus 15:42, menghimpit tom dengan tubuhnya ditangga

3-11-2010Bodyguard, Pengawal dimulai 00:08, selesai 6:43

tom 01:10, memotog jeri didalam roti 02:05, memukul jeri dengan alat >5x 05:17, memukul jeri dengan kayu

buldog 01:15, mencekik leher tom 01:34, menggepengkan tom 01:56, memukul tom 02:47, menjepit kepala tom dengan tutup sampah

jerri 04:39, memukul tom dengan pemberat (defence)

4-11-2010CAT NAPPING, Kucing Tidur mulai 00:27 -03:02

jerri 01:27, membalikkan ayunan tom, tom terjatuh

tom 01;47, MEnghentakkan jeri ke tanah

5-12-2010The Cat's me-ouch, keluhan kucing 0:22-05:17

tom 00:29, memotong jeri dengan pisau 04:03, menghimpit anjing kecil dengan pintu >5x

anjing kecil 02:48, menggigit tangan tom 03:00, menggigit ekor tom 04:04, menghimpit tom dengan pintu >5x 04:51, mnjept kaki tom dg besi kampak 04:55, menggigit tom/tom dikuliti

Page 19: Analisa perilaku kekerasan fisik