PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO...

137
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP BETA SAHAM PERUSAHAAN DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2010-2016 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: SITI MUZDALIFAH NIM: 1113086000017 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017

Transcript of PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO...

Page 1: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR

MAKRO EKONOMI TERHADAP BETA SAHAM

PERUSAHAAN DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

PERIODE 2010-2016

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

SITI MUZDALIFAH

NIM: 1113086000017

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017

Page 2: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi
Page 3: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi
Page 4: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi
Page 5: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi
Page 6: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Siti Muzdalifah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 22 April 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Tinggi/Berat : 152 cm / 53 kg

Agama : Islam

Alamat : Jl. H. Jemi’in 1 RT 01 RW 05 N0. 67, Kelurahan

Kalimulya Kecamatan Cilodong, Kota Depok

No. HP : 082225645131

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal

2001 – 2007 : SDN Kalimulya 1

2007 – 2010 : SMP Unggulan Citra Nusa

2010 – 2013 : SMAN 3 Depok

2013 – 2017 : Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

v

Pengalaman Organisasi

1. Sekretaris Departemen Litbang HMJ Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis periode 2014-2015.

2. Sekretaris Departemen Kominfo HMJ Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi

dan Bisnis periode 2015-2016.

3. Sekretaris Kuliah Kerja Nyata (KKN) ROSE 039 di Desa Cidokom,

Kecamatan Gunungsindur. Kabupaten Bogor 25 Juli-25 Agustus 2016.

Seminar dan Workshop

1. Seminar LDK KOMDA FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan tema,

“Rahasia Mahasiswa Ideal”. Gedung FEB UIN Syarif Hidayatulah Jakarta,

2013.

2. Company Visit ke Bank Indonesia dengan tema “Peran Bank Indonesia di

Bidang Moneter”. Bank Indonesia, 2014

3. Seminar Internasional Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dengan

tema, “Building Strategic Alliance In Islamic, Finance, and Business

Policies”, Gd Dhanapala, Komplek Kementrian Keuangan RI, 2015.

4. Company Visit to Dana Reksa Sekuritas, PT Dana Reksa Sekuritas, 2015.

5. Stadium General Indonesia Publishers Association (IKAPI) dengan tema,

“Learn From Korea: How To Be A Global Leader in The World”. UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015.

Page 8: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

vi

Latar Belakang Keluarga

Ayah : Achmad Effendi

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Juli 1967

Ibu : Sukartini

Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 29 Maret 1970

Alamat : Jl. H. Jemi’in 1 RT 01 RW 05 No. 67, Kelurahan

Kalimulya Kecamatan Cilodong, Kota Depok

Anak ke dari : 1 dari 3 bersaudara

Page 9: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

vii

ABSTRACT

Knowing the beta stock (risk) of a company is important in analyzing before

investing in a company. This research aims to determine the effect of fundamental

factors in proxies with Earning per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), and

Asset Growth and macroeconomic factors proxied with inflation rate and exchange

rate to beta stock companies in Jakarta Islamic Index period 2010-2016. The objek of

this research is a company that always entered in the Jakarta Islamic Index during

the period 2010-2016 and always publish the company's financial reports, which

amounted to 10 companies. The method used is regression of data panel.

The results of this research show that are simultaneously variables EPS,

DAR, Asset Growth, Inflation and Exchange rate have a significant effect on the beta

stock. Partially DAR variable, Asset Growth and Inflation have a significant effect on

beta stock while EPS variable and exchange rate has no significant effect to beta

stock variable. The value of determination coefficient (Adjusted R2) variable of

fundamental and macro factor to beta stock is 40.81%. This shows that the variable

of fundamental factor and macro economic factor can explain 40.81% in beta share,

while the rest of 59.19% explained by other variables.

Keywords: Earning per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Asset Growth,

inflation, exchange rate, and stock beta

Page 10: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

viii

ABSTRAK

Mengetahui beta saham (risiko) suatu perusahaan merupakan hal yang penting

dalam menganalisis sebelum berinvestasi pada suatu perusahaan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental yang di proksikan dengan

Earning per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), dan Asset Growth serta faktor

makro ekonomi yang di proksikan dengan tingkat inflasi dan kurs terhadap beta

saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode 2010-2016. Objek penelitian ini

adalah perusahaan yang selalu masuk dalam Jakarta Islamic Index selama periode

2010-2016 serta selalu menerbitkan laporan keuangan perusahaan, yaitu berjumlah 10

perusahaan. Metode yang digunakan adalah regresi data panel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara secara simultan variabel EPS,

DAR, Asset Growth, Inflasi dan Kurs berpengaruh seginifikan terhadap beta saham.

Secara parsial variabel DAR, Asset Growth dan Inflasi berpengaruh signifikan

terhadap beta saham, sedangkan variabel EPS dan kurs tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel beta saham. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) variabel

faktor fundamental dan makro ekonomi terhadap beta saham adalah sebesar 40.81%.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel faktor fundamental dan faktor makro ekonomi

dapat menjelaskan sebesar 40.81% pada beta saham, sedangkan sisanya sebesar

59.19% dijelaskan oleh variabel lain.

Kata kunci: Earning per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Asset Growth,

inflasi, kurs, dan beta saham

Page 11: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena atas

berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini

bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini memiliki judul “Pengaruh Faktor Fundamental dan Faktor

Makro Ekonomi Terhadap Beta Saham Perusahaan di Jakarta Islamic Index

Periode 2010-2016”. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak

dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Proses penyusunan skripsi ini juga tidak terlepas dari doa, bimbingan,

bantuan, dukungan dan motivasi dari orang-orang yang terbaik yang ada di

sekeliling penulis. Karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima

kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan penulis rezeki untuk dapat kuliah di

Universitas ini dan segala nikmat yang telah Allah berikan yang harus patut

disyukuri dan dimudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tanpa ridho dan

berkah-Mu semua ini sulit terjadi.

2. Keluarga tercinta dan terhebat yang penulis miliki, Bapak Achmad Effendi dan

Ibu Kartini, sebagai motivator dan inspirator terbaik yang selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materil, memberikan kasih sayang, cinta, dan

selalu mendoakan dengan penuh rasa kasih sayang.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat

berharga selama perkuliahan.

Page 12: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

x

4. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan

Ibu RR. Tini Anggraini, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah.

5. Bapak Ali Rama, S.E, M.Ec selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing, memberikan pengarahan, memberikan ilmu yang

bermanfaat dan motivasi kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah senantiasa membalas segala kebaikan bapak.

6. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz MM, HAH.SLM selaku penemu teori

H dan sebagai dosen penguji serta penggagas Refleksivitas Islam dan

Pengetahuan dalam rumus Quran Surat Al-Hijr 15.87 yang berhasil menginvensi

metodologi ekonomi Islam H=ah(slm) dengan formula 4=72(319) terima kasih

atas masukan dan bimbingannya.

7. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

yang sangat berharga dan bermanfaat bagi penulis. Serta jajaran karyawan dan

staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan membantu penulis

selama perkuliahan. Semoga Allah selalu memberikan pahala yang sebesar-

besarnya atas kebaikan bapak ibu semua.

8. Terima kasih banyak kepada Andriawan Yoga yang selalu sabar membantu,

menghibur dan mendampingi dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kakak-kakak Ekonomi Syariah kak Ulfa, kak Uci, kak Fitri, kak Annisa, dan

kak Annek yang telah membimbing dan memberikan semangat kepada penulis

selama pengerjaan skripsi ini sehingga penulis tidak putus semangat walaupun

banyak rintangan yang menghadang.

10. Sahabat-sahabat tersayang selama kuliah, Annisa Amalia dan Hani Kurniawati

yang telah membantu penulis dan memberi motivasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

11. Serta teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah A angkatan 2013 yang tidak

bisa disebutkan satu-persatu. Terima kasih Hilyatun Nafisah, Dita Fathiani,

Annisa Devy Maharani, Ida Fitriyah, Vika Fatimatuz Zahro, Mega Fitria,

Page 13: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

xi

Munjiah, An Ukhrija Yaumi, Cahyani, Iqbal Syafei, Asyarie Muhammad, Ridho

Afrianto, Abie Ayub, Dimas Rachman, Ihsan M. Bahariansyah, Harish Ahmadi,

Abie Sentani, Dzul dan teman-teman yang tidak tersebut namanya, terimakasih

atas semua kenangan selama empat tahun perkuliahan, sukses untuk kalian

semua.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan, baik kritik

membangun dari berbagai pihak.

Wassalamualaikum Wr, Wb

Jakarta, 8 Oktober 2017

Siti Muzdalifah

Page 14: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

xii

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING …………………………………….. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ……………………………………ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ……………………….. ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH …………………. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………………. iv

ABSTRACT …………………………………………………………………….. vii

ABSTRAK ……………………………………………………………………… viii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….... ix

DAFTAR ISI …………………………………………………….……………… xii

DAFTAR TABEL …………………………………………………..….………. xvi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………...……………… xvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………….………………… xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………..………………. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 16

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………...……….. 17

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………...……… 17

E. Sistematika Penulisan ……………………………………...……………... 18

Page 15: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ……………………………………………………...……. 21

1. Investasi Dalam Perspektif Syariah ……………………………...…… 21

2. Pasar Modal Syariah ………………………………………...………....23

a. Pengertian Pasar Modal Syariah …………………………...…....... 23

b. Prinsip Pasar Modal Syariah ………………………………………24

3. Faktor yang Mempengaruhi Investasi ……………………………...….25

a. Return Saham …………………………………………...………....25

b. Risiko Investasi Saham ……………………………………………26

c. Hubungan Antara Return dan Risiko ………………………...….... 32

4. Beta saham …………………………………………………………….33

5. Faktor Fundamental …………………………………………………...38

a. Earning per Share ………………………………………………... 38

b. Debt to Asset Ratio ………………………………………………..39

c. Asset Growth ……………………………………………………... 40

6. Faktor Makro Ekonomi ……………………………………………….41

a. Inflasi …………………………………………………………….. 41

b. Kurs ……………………………………………………………….41

B. KeterkaitanAantar Variabel ………………………………………………43

C. Penelitian Terdahulu …………………………………………………….. 48

D. Kerangka Pemikiran ……………………………………………………...52

E. Hipotesis ………………………………………………………………… 54

Page 16: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

xiv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………………. 56

B. Metode Penentuan Sampel …………………………………………......... 56

C. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………... 58

D. Metode Analisis Data …………………………………………………… 59

1. Analisis Regresi Data Panel ………………………………………..... 59

a. Metode Common Effect ………………………………………...... 59

b. Metode Fixed Effect ……………………………………………… 60

c. Metode Random Effect ………………………………………….. 62

2. Tahapan Analisis Data ……………………………………………….. 64

a. Uji Chow ………………………………………………………… 64

b. Uji Hausman ……………………………………………………. . 64

3. Pengujian Hipotesis ………………………………………………...... 65

a. Uji Parsial (Uji t) ……………………………………………….... 65

b. Uji Simultan (uji F) …………………………………………….... 66

c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ………………………………….. 66

E. Operasional Variabel Penelitian ……………………………………….... 67

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian …………………………………….. 72

B. Analisa dan Pembahasan ………………………………………………… 75

1. Pemilihan Model Regresi Data Panel ……………………………….. 75

2. Pengujian Hipotesis …………………………………………………. 81

Page 17: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

xv

a. Model Penelitian ……………………………………………….. . 81

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) …………………………………. . 87

c. Uji Signifikansi Simultan (uji F) ………………………………… 90

d. Uji Adjusted R2 ……………………………………………….. … 91

e. Interpretasi Hasil Penelitian ……………………………………… 91

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………. .. 96

B. Saran …………………………………………………………………….. 98

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 99

LAMPIRAN …………………………………………………………………….. 109

Page 18: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Rata-rata Beta Saham, Inflasi, Kurs, EPS, DAR, Asset

Growth Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index

(JII) Periode 2010-2016

10

3.1 Daftar Perusahaan yang Konsisten di Jakarta Islamic Index

(JII) Periode 2010-2016

57

4.1 Perusahaan yang Terdaftar du Jakarta Islamic Imdex (JII)

Periode 2010-2016

75

4.2 Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model 76

4.3 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model 77

4.4 Hasil Uji Chow 78

4.5 Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model 79

4.6 Hasil Uji Hausman 81

4.7 Hasil Uji Signifikansi dengan Fixed Effect Model 81

4.8 Hasil Uji Persamaan Setiap Objek Penelitian 84

4.9 Uji t 87

Page 19: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 53

Page 20: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Data olah 107

2 Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index

Periode 2010-2016

130

3 Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model 131

4 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model 131

5 Hasil Uji Chow 132

6 Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model 133

7 Hasil Uji Hausman 134

Page 21: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan kegiatan investasi di Indonesia mengalami kemajuan.

Kondisi tersebut terjadi seiring dengan bertambahnya tingkat pengetahuan

masyarakat tentang bagaimana praktek berinvestasi secara optimal serta

didukung dengan kondisi perekonomian dalam negeri yang cukup stabil.

Pasar modal sebagai salah satu instrumentasi sistem keuangan merupakan

salah satu tolak ukur perkembangan ekonomi suatu negara. Perkembangan

ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan pendapatan nyata per kapita dalam

jangka panjang (Rama dan Makhlani, 2013). Di samping itu juga melalui

pasar modal diharapkan dapat meningkatkan pemerataan pendapatan dengan

mengikutsertakan masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan

dananya pada perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Industri

keuangan syariah tidak lagi hanya sekedar “peripheral” atas sistem

konvensional, akan tetapi sudah berperan menjadi pelengkap yang memiliki

potensi untuk dikembangkan di masa yang akan datang sebagai alternatif

terhadap sistem konvensional yang sudah lama beroperasi (Rama, 2013).

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara

karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana

bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).

Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan

Page 22: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

2

usaha, ekspansi dan penambahan modal kerja. Kedua, pasar modal menjadi

sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti

saham, obligasi dan reksadana (Julduha, 2013). Perkembangan pasar modal di

Indonesia telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan

ekonomi Indonesia. Seiring perkembangan pasar modal, maka dikembangkan

pula pasar modal syariah (Anggi, 2014).

Pasar modal syariah (Islamic stock exchange) adalah kegiatan yang

berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang

berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya

berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat Islamiyah (Abdul

Hamid, 2009). Sedangkan menurut Adrian Sutedi (2011) pasar modal syariah

adalah pasar modal yang dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah, setiap

transaksi surat berharga di pasar modal dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

syariat islam. Dengan adanya pasar modal berbasis syariah dapat memberikan

akses bagi umat islam yang ingin berinvestasi secara syariah dan berpotensi

untuk mengembangkan investasi di Indonesia.

Perkembangan pasar modal syariah menunjukkan kemajuan seiring

dengan meningkatnya indeks yang ditunjukkan dalam Jakarta Islamic Index

(JII). peningkatan indeks pada JII walaupun nilainya tidak sebesar pada

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetapi kenaikan presentase indeks JII

lebih besar dari IHSG. Hal ini dikarenakan adanya konsep halal, berkah dan

Page 23: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

3

bertambah pada pasar modal syariah yang memperdagangkan saham syariah.

Pasar modal syariah menggunakan prinsip, prosedur, asumsi, instrumentasi,

dan aplikasi bersumber dari nilai epistemologi Islam (Robiatul, 2006).

Dengan adanya Jakarta Islamic Index (JII) ini dimaksudkan dapat menjadi

sarana dan perencanaan investasi terhadap saham dengan berbasis syariah.

DSN-MUI bertindak sebagai otoritas tinggi yang mengeluarkan fatwa yang

berkedudukan pada level nasional (Rama, 2015). Sehingga usaha

pengembangan tersebut didukung dengan ditetapkannya Fatwa DSN-MUI

berkaitan dengan industri pasar modal syariah yaitu Fatwa No.05 tahun 2000

tentang Jual Beli Saham serta diperkuat lagi pada tahun 2003 dengan

dikeluarkannya Fatwa No.40 tahun 2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman

Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal (Septian Prima R,

dkk, 2012).

Perdagangan beberapa jenis sekuritas, baik pada pasar modal

konvensional ataupun pasar modal syariah mempunyai tingkat return dan

risiko yang berbeda. Saham merupakan salah satu sekuritas diantara sekuritas-

sekuritas lainnya yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Risiko yang

tinggi tercermin dari ketidakpastian return yang akan diterima oleh investor di

masa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan definisi investasi menurut

Sharpe (1995) bahwa investasi merupakan komitmen dana dengan jumlah

yang pasti untuk mendapatkan return yang tidak pasti di masa depan.

Sedangkan menurut Abdul Aziz (2010) investasi adalah menempatkan modal

Page 24: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

4

atau dana pada suatu asset yang diharapkan akan memberikan hasil (return)

atau akan meningkatkan nilainya di masa yang akan datang. Dengan

demikian, ada dua aspek yang melekat dalam suatu investasi, yaitu return

yang diharapkan dan risiko tidak tercapainya return yang diharapkan. Return

dan risiko secara teoritis pada berbagai sekuritas mempunyai hubungan yang

positif. Semakin besar return yang diharapkan, maka semakin besar pula

risiko yang akan diperoleh, dan juga sebaliknya. Return dan risiko yang tinggi

pada saham berhubungan dengan kondisi karakteristik perusahaan, industri,

politik dan ekonomi makro.

Return dari sekuritas merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan

oleh investor dalam bentuk kenaikan atau penurunan nilai saham dan dividen.

Analisa modern membagi risiko menjadi dua bagian, yaitu risiko sistematis

dan risiko tidak sistematis. Risiko tidak sistematis adalah risiko yang timbul

karena faktor-faktor mikro yang ada pada perusahaan industri tertentu,

sehingga pengaruhnya hanya terbatas pada perusahaan atau industri tersebut.

Faktor-faktor tersebut antara lain adalah struktur modal, struktur aktiva,

tingkat likuiditas, ukuran perusahaan, serta kondisi dan lingkungan kerja.

Risiko ini dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Sedangkan

risiko sistematis merupakan risiko yang tercermin dalam beta saham, adalah

risiko yang mempengaruhi semua perusahaan yang disebabkan oleh faktor-

faktor makro seperti kondisi perekonomian, perubahan tingkat suku bunga,

inflasi, kebijakan pajak, dan lain-lain sehingga tidak dapat dihilangkan dengan

Page 25: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

5

diversifikasi. Faktor-faktor ini menyebabkan adanya kecenderungan semua

saham untuk bergerak bersama, sehingga selalu ada dalam setiap saham

(Rodoni, 2009).

Menurut Jogiyanto risiko dapat diukur dengan menggunakan beta saham.

Beta adalah pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio

relatif terhadap risiko pasar (Suhadi, 2009). Beta menggambarkan volatilitas

return suatu sekuritas atau portofolio terhadap return pasar. Mengetahui beta

suatu sekuritas merupakan hal yang penting untuk menganalisis sekuritas atau

portofolio. Beta suatu sekuritas menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan

suatu sekuritas terhadap perubahan-perubahan pasar.

Menurut Rena Mainingrum dan Falikhatun mengetahui beta menjadi hal

yang penting dalam manajemen portofolio karena beta memiliki peran yaitu:

pertama, untuk meramalkan risiko sistematik portofolio, kedua, sebagai

ukuran risiko sistematik yang terjadi (relized market risk), dan ketiga, untuk

meramalkan return yang diharapkan dari suatu portofolio (Suhadi, 2009).

Sebagai pengukur risiko, beta bisa bernilai negatif yang berarti kenaikan

perolehan pasar menyebabkan penurunan perolehan asset atau saham (arah

perolehan saham atau asset berlawanan dengan arah perolehan pasar). Secara

umum beta dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh faktor fundamental dan

faktor-faktor ekonomi.

Setiap investor sebelum menginvestasikan dananya di pasar modal pasti

akan memperhatikan beberapa hal yang menyangkut kondisi perusahaan,

Page 26: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

6

salah satunya yaitu kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dari laporan

keuangan perusahaannya. Untuk melakukan penilaian terhadap laporan

keuangan suatu perusahaan diperlukan alat ukur untuk menganalisis yang

disebut dengan rasio keuangan. Analisis rasio keuangan didasarkan pada data

keuangan historis yang tujuan utamanya adalah memberi suatu indikasi

kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Dengan demikian rasio

keuangan adalah media yang dapat menjelaskan tentang kondisi keuangan

suatu perusahaan. oleh karena itu, rasio keuangan merupakan salah satu faktor

yang bisa memprediksi return saham, karena rasio keuangan menggambarkan

kondisi keuangan suatu perusahaan.

Rasio keuangan merupakan instrumen perusahaan yang menjelaskan

hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan

perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi di masa lalu dan membantu

menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian

menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang

bersangkutan. Rasio keuangan juga merupakan instrumen yang populer dalam

upaya mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan, karena menghitung

rasio-rasio tertentu berdasarkan laporan keuangan. Selain itu, dari rasio

keuangan yang diperoleh, maka manajemen perusahaan yang bersangkutan

maupun investor akan dapat melakukan tindakan, setelah menilai kinerja

perusahaan yang dilihat dari rasio keuangan tersebut dan melakukan penilaian

terhadap nilai saham perusahaan (Mukharis Tohiri, 2008).

Page 27: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

7

Menurut Rosenberg dan Guy dalam Tohiri (2008), variabel-variabel yang

mempengaruhi beta saham perusahaan adalah karakteristik fundamental

perusahaan. karakteristik fundamental tersebut adalah variasi aliran kas,

variasi keuntungan, pertumbuhan Earning Per Share (EPS), tingkat

kapitalisasi pasar, dividen, dan leverage. Berdasarkan hal tersebut, variabel

independen yang dapat digunakan adalah Earning Per Share (EPS), Debt to

Total Asset Ratio (DAR) sebagai proxy financial leverage dan Asset Growth

sebagai proxy pertumbuhan aktiva.

Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan pendapatan

yang diperoleh setiap lembar saham. Menurut Tandelilin dalam Anggi (2014)

salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan deviden,

jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan

untuk membagikan deviden. Maka dapat dikatakan investor akan lebih

meminati saham yang memiliki Earning Per Share yang tinggi dibandingkan

saham yang memiliki Earning Per Share rendah. Earning Per Share yang

rendah cenderung membuat harga saham turun.

Debt to Total Asset Ratio (DAR) merupakan salah satu rasio leverage

financial yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan.

Tingkat solvabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka panjang perusahaan tersebut. Nilai rasio yang

tinggi menunjukkan peningkatan dari risiko pada kreditor berupa

ketidakmampuan perusahaan membayar semua kewajibannya. Dari sisi

Page 28: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

8

investor, rasio yang tinggi akan mengakibatkan pembayaran bunga yang

tinggi yang pada akhirnya akan mengurangi pembayaran dividen (Nucifera

Julduha, 2013).

Asset Growth atau pertumbuhan aset merupakan salah satu rasio keuangan

untuk mengetahui perubahan aktiva per tahun suatu perusahaan. Menurut

Jogiyanto (2010) Asset Growth dan risiko mempunyai hubungan yang positif

dengan beta. Dengan alasan semakin cepat tingkat atau laju pertumbuhannya

menggunakan dana untuk membiayai kebutuhan pertumbuhannya berarti

semakin besar dana yang digunakan dan menyebabkan tingginya risiko yang

akan dihadapi. Penggunaan beta sebagai ukuran risiko saham dalam penelitian

disebabkan karena beta sebagai ukuran risiko sistematis akan dapat dipakai

unuk mengestimasi tingkat keuntungan yang diharapkan investor. (Mir’atul

Chairiyah, 2013).

Selain dari faktor fundamental, risiko juga dipengaruhi oleh kondisi makro

suatu negara, diantaranya perubahan tingkat bunga,inflasi, kurs, kebijakan

pemerintah, PDB, dan sebagainya. Namun, pada penelitian ini penulis

menggunakan variabel inflasi dan kurs sebagai variabel ekonomi makro.

Tingkat inflasi merupakan ukuran aktivitas ekonomi yang sering digunakan

untuk menggambarkan kondisi ekonomi nasional. Inflasi yang tinggi akan

mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Sebagian besar perusahaan

akan mengalami penurunan harga saham bila tingkat inflasi naik lebih besar

Page 29: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

9

dari yang diharapkan. Sehingga dapat dikatakan inflasi berkorelasi negatif

dengan harga saham (Fidiana, 2010).

Nilai kurs rupiah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

pergerakan indeks saham di pasar modal Indonesia. Menurut Hanafi (2010),

harga suatu mata uang relatif terhadap mata uang lainnya (kurs) sangat

tergantung dari kekuatan penawaran (supply). Kestabilan pergerakan nilai

kurs menjadi sangat penting terlebih bagi perusahaan yang aktif dalam

kegiatan ekspor impor yang tidak dapat terlepas dari penggunaan mata uang

asing yaitu dollar AS sebagai alat transaksi yang sering digunakan. Fluktuasi

nilai kurs yang tidak terkendali dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang

terdaftar di pasar modal. Karena pada saat nilai rupiah terdepresiasi dengan

dollar AS, harga barang-barang impor menjadi lebih mahal dan

mengakibatkan meningkatnya biaya produksi yang akhirnya terindikasi

berpengaruh pada penurunan tingkat keuntungan perusahaan, sehingga hal ini

akan berdampak pula pada pergerakan harga saham perusahaan yang

kemudian memacu melemahnya pergerakan indeks harga saham (Septian

Prima Rusbariandi, 2012). Berikut ini ditampilkan tabel rata-rata variabel

independen dan variabel dependen pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index (JII) periode 2010-2016.

Page 30: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

10

Tabel. 1.1

Tabel Rata-Rata Beta Saham, Inflasi, Kurs, EPS, DAR dan Asset

Growth Perusahaan yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII)

Periode 2011-2015

Tahun Beta Saham Inflasi (%) Kurs (Rp) EPS (Rp) DAR (%) Asset Growth (%)

2010 0.79 6.96 9,084.55 883.15 32.82 17.58

2011 -2.05 3.79 8,779.49 1,076.17 33.75 22.89

2012 1.33 4.3 9,380.39 668.45 35.66 19.33

2013 0.49 8.38 10,451.37 624.36 37.13 17.37

2014 1.13 8.36 11,878.3 709.19 36.42 12.11

2015 1.07 3.35 13,391.97 480.97 37.67 7.72

2016 1.15 3.02 13,307.38 587.32 35.36 9.09

Sumber: www.bi.go.id, www.idx.co.id dan yahoofinance.com. Data diolah.

Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa variabel inflasi

mengalami fluktuasi, pada tahun 2010 inflasi sebesar 6.96% turun menjadi

3.79% pada tahun 2011 lalu mengalami kenaikan hingga 8.38% pada tahun

2013. Namun pada tahun 2014 hingga 2016 selalu mengalami penurunan. Di

sisi lain, variabel beta saham mengalami fluktuasi dari tahun 2010-2016. Pada

tahun 2011 nilai beta saham sebesar -2.05 naik menjadi 1.33 pada tahun 2012

kemudian mengalami penurunan menjadi 0.49 ditahun 2013. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggi dan Maswar (2014) bahwa

inflasi tidak berpengaruh terhadap beta saham syariah. Namun tidak sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh suhadi (2009) dan Vina Rahmatika

Page 31: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

11

(2013) yang menyatakan bahwa tingkat inflasi yang tinggi akan menyebabkan

risiko investasi (beta) saham juga meningkat, artinya inflasi berpengaruh

positif terhadap beta saham.

Variabel kurs berdasarkan tabel di atas selalu megalami kenaikan dari

tahun 2010-2016. Pada tahun 2012 nilai kurs naik menjadi Rp9,380.39 dari

Rp8,779.49 di tahun 2011. Hal yang sama terjadi pada variabel beta saham

yang mengalami kenaikan pada tahun 2012 menjadi 1.33 dari -2.05 di tahun

2011. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjar Wijaya

(2013) dan Made Artaya (2014) yang menyatakan bahwa kurs berpengaruh

positif terhadap risiko investasi (beta). Pada tahun 2015 nilai kurs naik

menjadi Rp13,391.97 dari Rp11,878.3 di tahun 2014. Pada tahun yang sama,

variabel beta saham mengalami penurunan dari 1.13 pada tahun 2014 menjadi

1.07 di tahun 2015. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Vina Rahmatika (2013) yang menyatakan bahwa jika nilai tukar melemah

akan mengakibatkan penurunan harga saham yang menyebabkan

meningkatnya risiko investasi saham.

Variabel Earning per Share (EPS) berdasarkan tabel di atas, sama seperti

variabel beta saham selalu mengalami fluktuasi dari tahun 2010-2016. Pada

tahun 2013 nilai Earning per Share Rp624.36 dengan nilai beta saham pada

tahun yang sama sebesar 0.49. Kemudian pada tahun 2014 nilai Earning per

Share meningkat menjadi Rp709.19 dengan nilai beta saham pada tahun yang

sama juga meningkat menjadi sebesar 1.07. Hal ini sesuai dengan penelitian

Page 32: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

12

yang dilakukan oleh Fidiana (2010) yang meyatakan bahwa Earning per

Share memiliki hubungan positif dengan risiko (beta). Namun berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mediati (2008) dan Mir’atul Chairiyah

(2013) yang menyatakan bahwa Earning per Share berpengaruh negatif

terhadap beta saham.

Variabel Debt to Asset Ratio (DAR) berdasarkan tabel di atas mengalami

kenaikan dan juga fluktuasi. Pada tahun 2011 nilai DAR 33.75% dan

mengalami kenaikan menjadi 35.66% di tahun 2012. Pada tahun yang sama,

variabel beta saham juga mengalami kenaikan dari tahun 2011 sebesar -2.05

menjadi 1.33 di tahun 2012. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Hufman (1987) dalam Fidiana (2010) bahwa leverage berpegaruh positif

terhadap beta saham. Namun pada tahun 2012 hingga 2016, nilai DAR dan

beta saham selalu berbanding terbalik. Seperti pada tahun 2012 nilai DAR

35.66% mengalami kenaikan menjadi 37.13% di tahun 2013, sedangkan pada

tahun 2012 nilai beta saham sebesar 1.33 turun menjadi 0.49 di tahun 2013,

dan seterusnya hingga tahun 2016. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anggi dan Maswar (2013) bahwa leverage berpengaruh

negatif terhadap beta saham.

Variabel Asset Growth berdasarkna tabel di atas mengalami fluktuasi pada

periode 2010-2016. Pada tahun 2011 nilai asset growt sebesar 22.89% turun

menjadi 19.33% di tahun 2012, sedangkan nilai beta saham mengalami

kenaikan dari -2.05 pada tahun 2011 menjadi 1.33 di tahun 2012. Hal yang

Page 33: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

13

sama juga terjadi pada tahun 2013 ketika nilai asset growth sebesar 17.37%

turun menjadi 12.11% di tahun 2014, sedangkan nilai beta saham mengalami

kenaikan dari 0.49 pada tahun 2013 menjadi 1.13 di tahun 2014. Ini

menunjukkan bahwa asset growth memiliki hubungan negatif terhadap beta

saham. Namun berbeda pada tahun 2012 ketika nilai asset growth sebesar

19.33% turun menjadi 17.37% di tahun 2013, begitu juga nilai beta saham

pada tahun 2012 sebesar 1.33 turun menjadi 0.49 di tahun 2013. Hal yang

sama terjadi pada tahun 2014 ketika nilai asset growth sebesar 12.11% turun

menjadi 7.72% di tahun 2015, dan nilai beta saham pada tahun 2014 sebesar

1.13 turun menjadi 1.07 di tahun 2015. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Elza Novera (2013) dan Mir’Atul Chairiyah (2013) yang

menyatakan bahwa asset growth berpengaruh positif terhadap beta saham.

Penelitian mengenai beta saham telah banyak dilakukan. Mukharis Tohiri

(2008) dalam penelitiannya mengenai analisis pengaruh rasio keuangan

terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII). Sampel dalam

penelitia ini adalah perusahaan yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII)

pada tahun 2004-2006. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Debt to Total

Asset Ratio dan Asset Growth berpengaruh signifikan terhadap beta saham.

Price Earning Ratio berpengaruh dan tidak signifikan terhadap beta saham.

Secara simultan Debt to Total Asset Ratio, Asset Growth dan Price Earning

Ratio berpengaruh signifikan terhadap beta saham.

Page 34: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

14

Miftahul Ulum (2008) dalam penelitiannya mengenai analisis karakteristik

perusahaan, industri dan ekonomi makro terhadap return dan beta saham

syariah. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam

Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2003-2007. Hasil penelitian ini

menyatakan bahwa variabel karakteristik perusahaan, industri, dan ekonomi

makro yang berpengaruh secara signifikan terhadap return saham syariah

adalah debt to equity ratio, sedangkan yang mempunyai pengaruh signifikan

terhadap beta saham syariah adalah earning per share, jenis perusahaan, kurs

rupiah terhadap dollar dan PDB.

Suhadi (2009) dalam penelitiannya mengenai analisis pengaruh tingkat

suku bunga, inflasi, dan kurs terhadap beta saham syariah pada perusahaan

yang masuk di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2005-2007. Hasil penelitian

ini menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap beta

saham syariah, sedangkan suku bunga dan kurs tidak terbukti signifikan

mempengaruhi beta saham syariah. Secara simultan tingkat suku bunga,

inflasi dan kurs dollar AS secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi

beta saham syariah.

Nucifera Julduha dan Indra Kusumawardhani (2013) dalam penelitiannya

mengenai pengaruh Net Profit Margin, Current Ratio, Debt to Asset Ratio,

dan tingkat suku bunga terhadap beta saham syariah pada perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2009-

Page 35: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

15

2011. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial Net Profit Margin

berpengaruh terhadap beta saham syariah, sedangkan Current Ratio, Debt to

Asset Ratio dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap beta saham

syariah. Secara simultan Net Profit Margin, Current Ratio, Debt to Asset

Ratio dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap beta saham

syariah.

Anggi Mashita dan Maswar Priyadi (2014) dalam penelitiannya mengenai

pengaruh faktor fundamental dan variabel makro ekonomi terhadap beta

saham syariah. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII). hasil penelitian ini

menyatakan bahwa variabel earning per share, total asset growth dan

accounting beta berpengaruh terhadap beta saham syariah. Variabel leverage

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap beta saham syariah.

Variabel inflasi dan kurs rupiah terhadap dollar tidak berpengaruh terhadap

beta saham syariah.

Menurut Suad Husnan dalam Vina Rahmatika (2013) penelitian tentang

pengaruh faktor fundamental dan ekonomi makro terhadap beta saham ini

penting karena sifat dari variabel-variabel data fundamental perusahaan dan

faktor ekonomi makro suatu negara merupakan variabel yang tidak dapat

dipisahkan dan berpengaruh pada risiko investasi saham. Hasil penelitian

mengenai pengaruh faktor fundamental perusahaan dan ekonomi makro

terhadap beta saham syariah masih menunjukkan hasil yang berbeda-beda

Page 36: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

16

sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian kembali terkait pengaruh

faktor fundamental dan faktor ekonomi makro terhadap beta saham

perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) agar investor

mampu menentukan langkah-langkah terbaik dalam pengambilan keputusan

dalam berinvestasi.

Oleh karena itu, dalam skripsi ini peneliti mengambil judul penelitian

“Pengaruh Faktor Fundamental dan Faktor Makro Ekonomi Terhadap

Beta Saham Perusahaan Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2010-

2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh faktor fundamental (Earning Per Share, Debt to

Asset Ratio, dan asset growth) dan faktor makro ekonomi (inflasi dan

kurs) secara parsial terhadap beta saham perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2016?

2. Bagaimana pengaruh faktor fundamental (Earning Per Share, Debt to

Asset Ratio, dan asset growth) dan faktor makro ekonomi (inflasi dan

kurs) secara simultan terhadap beta saham perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2016?

Page 37: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

17

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya

penelitian ini untuk menjawab masalah-masalah yang diidentifikasi oleh

peneliti. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh faktor fundamental (Earning Per Share,

Debt to Asset Ratio, dan asset growth) dan faktor makro ekonomi (inflasi

dan kurs) secara parsial terhadap beta saham perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2016.

2. Untuk menganalisis pengaruh faktor fundamental (Earning Per Share,

Debt to Asset Ratio, dan asset growth) dan faktor makro ekonomi (inflasi

dan kurs) secara simultan terhadap beta saham perusahaan yang terdaftar

di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2016.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Investor

Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi investor mengenai

risiko saham dalam perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index

(JII) dalam menentukan keputusan investasinya dengan memperhatikan

faktor internal yang berupa faktor fundamental dan faktor eksternal yang

berupa faktor makroekonomi sehingga dapat menentukan keputusan

investasi yang baik di pasar modal syariah.

Page 38: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

18

2. Bagi Pemerintah

Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan pihak-pihak lain

yang terkait dalam fungsi pengambil kebijakan yang akan ditempuh agar

lebih mampu menciptakan iklim investasi yang dapat menarik minat

investor untuk berinvestasi di Jakarta Islamic Index (JII).

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran dan

menjadi salah satu referensi untuk melakukan penelitian lebih mendalam

pada aspek analisis maupun variabel penelitian yang digunakan terkait

faktor internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan

beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII).

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini untuk mengetahui gambaran secara singkat,

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab pertama merupakan pendahuluan yang menjadi gambaran awal dari

apa yang akan dilakukan oleh peneliti. Bab ini berisi latar belakang masalah

yang menjadi landasan untuk dilakukannya penelitian, rumusan masalah yang

dituangkan dalam bentuk pertanyaan, tujuan dan manfaat penelitian yang

berisi tentang tujuan dilakukannya penelitian dan manfaatnya serta

sistematika penulisan yang menjelaskan sistematika penyajian hasil penelitian

dari awal penelitian hingga penyajian kesimpulan dari hasil penelitian.

Page 39: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab kedua merupakan kelanjutan dari bagian pendahuluan yang di

dalamnya berisi landasan teori. Bab ini membahas mengenai teori yang

menjadi acuan utama penelitian ini meliputi teori investasi, pasar modal

syariah, indeks harga saham, risiko investasi saham, beta saham, faktor

fundamental yang terdiri dari Earning per Share (EPS), Debt to Total Asset

Ratio (DAR) dan Asset Growth, dan faktor makro ekonomi yang terdiri dari

inflasi dan nilai kurs serta direview penelitian terdahulu yang menjadi acuan

penelitian ini. Selanjutnya, pengembangan hipotesis dirumuskan dari landasan

teori, telaah pustaka dan kerangka teoritik. Setelah dikaji dalam teori dan

hipotesis yang disebutkan pada bab sebelumnya, maka perlu ditentukan

metode penelitian pada bab berikutnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab tiga merupakan metode penelitian yang berisi tentang gambaran cara

atau teknik yang digunakan dalam penelitian. Cara atau teknik ini meliputi

jenis dan sifat penelitian, objek dan sumber data diambil dari beberapa

website, metode pengumpulan data dengan mengambil data pada setiap tahun,

definisi operasional setiap variabelnya, alat analisis menggunakan regresi

panel dengan software komputer eviews 9. setelah ditentukan metode

penelitian, selanjutnya data diolah, dibahas dan dianalisis pada bab

berikutnya.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Page 40: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

20

Bab keempat berisi tentang hasil penelitian dari pengolahan data dengan

pembahasannya, yang didasarkan pada analisis hasil pengujian data secara

deskriptif maupun analisis hasil pengujian yang telah dilakukan. Setelah

melakukan pengolahan data dan menganalisis hasil penelitian, maka

kesimpulan dan saran dari hasil analisis pada bab berikutnya.

BAB V PENUTUP

Bab kelima berisi penutup yang didalamnya memaparkan kesimpulan dan

saran dari hasil analisis data yang berkaitan dengan penelitian.

Page 41: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Investasi dalam Perspektif Syariah

Islam sebagai din yang komprehensif (syumul) dalam ajaran dan

norma mengatur seluruh aktivitas manusia di segala bidang. Investasi

sebagai salah satu bagian dari aktivitas perekonomian tidak dapat

mengabaikan aspek postulat, konsep, serta diskursus yang menjadi

background dalam pembentukan sebuah pengetahuan yang memiliki

multidimensi yang mendasar dan mendalam. Islam sangat menjunjung

tinggi ilmu pengetahuan yang memiliki gradasi (tadrij), dari tahapan

diskursus (‘ilmu al yaqin), implementasi (‘ain al yaqin), serta hakikat akan

sebuah ilmu (haqq al yaqin) (Huda dan Nasution, 2007).

Investasi merupakan salah satu ajaran dari konsep islam yang

memenuhi proses tadrij. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa konsep

investasi selain sebagai pengetahuan juga bernuansa spriritual karena

menggunakan norma syarariah, sekaligus merupakan hakikat dari sebuah

ilmu dan amal. Oleh karena itu, investasi sangat dianjurkan bagi setiap

kaum muslim.

Investasi syariah tidak selalu membicarakan persoalan duniawi

sebagaimana yang dikemukakan para ekonom sekuler. Ada unsur lain

yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu investasi di masa depan,

Page 42: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

22

yaitu ketentuan dan kehendak Allah. Islam memadukan antara dimensi

dunia dan akhirat. Setelah kehidupan dunia yang fana, ada kehidupan

akhirat yang abadi. Setiap muslim harus berupaya meraih kebahagiaan di

dunia dan akhirat. Kehidupan dunia hanyalah sarana dan masa yang harus

dilewati untuk mencapai kehidupan yang kekal di akhirat.

Islam memandang semua perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-

harinya, termasuk aktivitas ekonominya sebagai investasi yang akan

mendapatkan hasil (return). Investasi yang melanggar syariah akan

mendapatkan balasan yang setimpal, begitu pula sebaliknya. Return

investasi dalam islam sesuai dengan besarnya sumber daya yang

dikorbankan. Hasil yang akan didapatkan manusia dari investasinya di

dunia bisa berlipat-lipat ganda. Sebagaimana Firman Allah:

“Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan

kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala

akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan

memberi balasan kepada orang yang bersyukur” (QS. Ali Imran:145).

Jadi, investasi yang islami adalah pengorbanan sumber daya pada

masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan

memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik

langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak pada prinsip-

prinsip syariah secara menyeluruh. Selain itu, semua bentuk investasi

dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan

Page 43: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

23

lahir batin di dunia dan akhirat baik bagi generasi sekarang maupun

generasi yang akan datang (Nafik HR, 2009).

2. Pasar Modal Syariah

a. Pengertian Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubungan dengan

perdagangan efek syariah perusahaan publik yang berkaitan degan

efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan

dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya

berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat Islamiyah. Pasar

modal syariah dapat juga diartikan adalah pasar modal yang

menerapkan prinsip-prinsip syariah (Hamid, 2009). Menurut Abdul

Manan (2009), pasar modal syariah adalah pasar modal yang

dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah, setiap transaksi

perdagangan surat berharga di pasar modal dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan syariat islam. Transaksi di dalam pasar modal

menurut prinsip syariah tidak dilarang (dibolehkan) sepanjang tidak

terdapat transaksi yang bertentangan dengan ketentuan yang telah

digariskan oleh syariah islam.

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara tidak

langsung juga dipengaruhi pasar modal yang berpegang pada konsep

syariah yang terlebih dahulu dijalankan oleh negara-negara lain. Pasar

Page 44: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

24

modal syariah di Indonesia diperkenalkan pada bulan Juli 2000

ditandai dengan berdirinya Jakarta Islamic Index.

b. Prinsip Pasar Modal Syariah

Salah satu media dalam berinvestasi adalah melalui pasar modal.

Pada prinsipnya, investasi syariah di pasar modal tidak terlalu berbeda

dengan dengan investasi keuangan konvesional. Namun, ada beberapa

prinsip mendasar yang membedakan antara investasi syariah dan

konvensional di pasar modal tersebut. Pertama, investasi di pasar

modal tidak boleh mengandung unsur riba (bunga). Kedua, gharar

(ketidakpastian atau spekulasi), dan ketiga maysir (judi).

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional, prinsip-prinsip syariah

dibidang pasar modal, setidaknya harus memenuhi 2 kriteria, yaitu:

1. Pasar modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama

mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme

perdagangannya dipandang telah sesuai dengan syariah apabila

telah memenuhi prinsip-prinsip syariah.

2. Suatu efek dipandang telah memenuhi prinsip-rinsip syariah

apabila telah memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah.

Adapun yang dimaksud prinsip-prinsip syariah dalam pasar modal

adalah:

1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan

yang dilarang.

Page 45: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

25

2. Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan

dan asuransi konvensional.

3. Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minumanyang

haram.

4. Produsen, distributor, dan/ atau penyedia barang-barang ataupun

jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

5. Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat

transaksi tingkat (nisbah) utang perusahaan kepada lembaga

keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya (Abdul Aziz, 2010).

3. Faktor yang Mempengaruhi Investasi

a. Return Saham

Tujuan utama investor dalam berinvestasi adalah untuk

memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Dalm konteks

investasi, tingkat keuntungan investasi ini disebut sebagai return. Di

samping menghitung return yang diharapkan, investor juga harus

memperhatikan risiko yang harus ditanggungnya. Oleh karena itu,

investor harus selektif dalam mencari alternative investasi yang

menawarkan tingkat return diharapkan (expeceted return) yang tinggi

pada tingkat risiko tertentu yang dapat diminimalkan.

Menurut Tandelilin (2001) dalam Iffa Nurdina (2014) menyatakan

return investasi diklasifikasikan kedalam dua bentuk return yaitu,

return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi

Page 46: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

26

(actual return). Return yang diharapkan (expected return) merupakan

tingkat pengembalian investasi yang diantisipasi atau diharapkan

investor di masa yang akan datang. Sedangkan return yang terjadi

(actual return) merupakan tingkat pengembalian investasi yang telah

diperoleh investor pada masa lalu. Adanya perbedan antara return

yang diharapkan dengan return actual yang diperoleh merupakan

risiko investasi yang perlu dipertimbangkan oleh investor dalam

aktivitas investasinya.

Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama,

yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return

yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara

periodic dari suatu investasi. Sedangkan capital gain (loss) yang

merupakan komponen ke dua dari return merupakan kenaikan

(penurunan) harga suatu surat berharga, yang bisa memberikan

keuntungan (kerugian) bagi investor. Dengan kata lain, capital gain

(loss) bisa juga diartikan sebagai perubahan harga sekuritas.

b. Risiko Investasi Saham

Dalam dunia usaha, hampir semua investasi mengandung unsur

ketidakpastian. Pemodal tidak akan tahu dengan pasti hal yang akan

diperoleh dari investasi tersebut. Investor hanya dapat memperkirakan

berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya dan seberapa

Page 47: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

27

jauh kemungkinan hasil sebenarnya nanti menyimpang dari yang

diharapkan.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari setiap alternatif

investasi. Sehubungan dengan investasi, para investor akan

memperkirakan tingkat keuntungan yang akan diperoleh (expected

return) untuk suatu periode tertentu di masa yang akan datang atas

investasi yang dilakukannya. Namun demikian, belum tentu tingkat

keuntungan yang terealisasi sama dengan tingkat keuntungan yang

diharapkan. Adanya ketidakpastian akan tingkat keuntungan inilah

yang diidentifikasi sebagai risiko investasi (Mukharis Tohiri, 2008).

Risiko suatu investasi adalah tidak tercapainya tingkat keuntungan

yang diharapkan (expected return). Semakin besar arah penyimpangan

tingkat keuntungan yang diharapkan, maka akan semakin besar pula

tingkat risikonya.

Asumsi terpenting dalam risiko dan tingkat keuntungan yang

diharapkan adalah bahwa setiap individu rasional dan tidak menyukai

risiko (Suad Husnan, 2005). Sikap dari individu yang tidak menyukai

risiko tercermin dalam sikap bahwa setiap individu dihadapkan pada

berbagai pilihan, maka individu tersebut lebih menyukai risiko yang

lebih kecil dari tingkat keuntungan yang sama.

Page 48: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

28

Menurut Abdul Halim (2003), apabila dikaitkan dengan preferensi

investor terhadap risiko, maka risiko dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

1. Anti risiko (Risk Averter), yaitu investor yang apabila dihadapkan

pada dua pilhan investasi yang memberikan tingkat pengembalian

yang sama dengan risiko berbeda, maka ia akan lebih suka

mengambil investasi dengan risiko yang lebih rendah. Biasanya

investor jenis ini cenderung mempertimbangkan keputusan

investasinya secara matang dan terencana.

2. Netral terhadap risiko (Risk Neutrality), yaitu kelompok investor

atau individu yang bersikap indifference terhadap risiko yang fair.

Investor kelompok ini akan meminta kenaikan tingkat keuntungan

yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investor jenis ini

umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati-hati (prudent) dalam

mengambil keputusan investasi.

3. Pengambil risiko (Risk Seeker), yaitu kelompok yang senang

terhadap risiko. Apabila investor tersebut dihadapkan pada dua

pilihan investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama

dengan risiko yang berbeda, maka investor tersebut akan lebih

senang mengambil investasi dengan risiko yang lebih tinggi.

Biasanya investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam

Page 49: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

29

mengambil keputusan investasi karena mereka tahu bahwa

hubungan tingkat pengembalian dan risiko adalah positif.

Menurut Abdul Halim (2003) risiko yang dihadapi oleh investor

atau pemodal dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Risiko sistematis (systematic risk)

Risiko sistematis merupakan risiko yang disebabkan oleh

faktor-faktor makro yang mempengaruhi perekonomian secara

umum, seperti perang, resesi, tingkat bunga, pajak dan lain-lain.

Risiko ini mempengaruhi suatu jenis industri (perusahaan) yang

beroperasi sehingga ada kecenderungan semua saham untuk

bergerak sama. Oleh karena itu risiko ini disebut risiko pasar

(market risk) dan tidak dapat didiversifikasikan. Alat ukur risko

sistematis adalah beta saham.

2. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk)

Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang mempengaruhi

satu (kelompok kecil) perusahaan. risiko ini secara potensial dapat

dihilangkan dengan diversifikasi. Risiko ini mempunyai akibat

khusus untuk suatu perusahaan tertentu dan bersifat spesifik sesuai

dengan perusahaan tersebut. Misalnya ada pesaing baru,

perkembangan teknologi, sistem manajemen dan lainnya.

Page 50: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

30

Menurut Tandelilin (2001) dalam Fitriawati (2009) beberapa

sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi

diantaranya:

1. Risiko suku bunga

Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return

suatu investasi. Jika suku bunga meningkat, maka harga saham

akan turun, dan sebaliknya. Alasannya jika suku bunga naik maka

return investasi yang terkait dengan suku bunga (misal deposito)

juga akan naik. Akibatnya minat investor akan berpindah dari

saham ke deposito.

2. Risiko pasar

Fluktuasi pasar secara keseluruhan dapat mempengaruhi

variabilitas return suatu investasi. Fluktuasi pasar biasanya

ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara

keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh faktor seperti

resesi ekonomi, kerusuhan, atau perubahan politik (pemilu).

3. Risiko inflasi

Inflasi yang meningkat akan mengurangi daya beli rupiah yang

diinvestasikan. Jika inflasi meningkat, investor biasanya menuntut

tambahan premium inflasi untuk mengkompensasikan penurunan

daya beli yang dialaminya.

Page 51: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

31

4. Risiko bisnis

Risiko bisnis adalah risiko dalam menjalankan bisnis suatu

jenis industri. Jadi perusahaan pakaian jadi akan dipengaruhi oleh

karakteristik industri tekstil.

5. Risiko finansial

Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk

menggunakan utang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar

proporsi utang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko

finansial yang dihadapi perusahaan.

6. Risiko likuiditas

Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang

diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

Semakin likuid suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas

yang dihadapi perusahaan.

7. Risiko nilai tukar mata uang

Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang

domestic terhadap mata uang asing. Istilahnya currency risk atau

exchange rate risk.

8. Risiko negara

Risiko ini sering disebut risiko politik, karena sangat berkaitan

dengan kondisi perpolitikan suatu negara. bagi perusahaan yang

beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara

Page 52: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

32

bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari

risiko negara yang terlalu tinggi.

c. Hubungan Antara Return dan Risiko

Seorang investor berusaha untuk memaksimalkan tingkat

pengembalian yang diharapkan pada suatu tingkat risiko tertentu. Oleh

karena itu, seorang investor perlu untuk mendefinisikan risiko

sedemikian rupa sehingga risiko dapat diukur dan diminimalisir

dengan rasional. Menurut Jack Clark Francis (1988) dalam Iffa

Nurdina (2014) seorang manajer portofolio dalam menguji tingkat

pengembalian yang diharapkan dan tingkat risiko dari berbagai

obligasi dan saham yang berbeda untuk memilih asset yang layak

investasi dapat menggunakan prinsip dominan, prinsip dominan

menyatakan bahwa di antara semua investasi dengan tingkat

pengembalian yang diharapkan yang diberikan, salah satu dengan

tingkat risiko yang paling minimal adalah yang paling diinginkan. Hal

ini berarti, di antara semua asset yang memiliki tingkat risiko yang

sama, salah satu dengan tingkat pengembalian tertinggi yang

diharapkan adalah yang paling diinginkan.

Return ekspetasi (expected return) dan risko mempunyai hubungan

yang positif. Semakin besar tingkat risiko suatu sekuritas, maka

semakin besar return yang diharapkan oleh investor, demikian pula

sebaliknya. Hubungan positif ini hanya berlaku untuk return ekspetasi

Page 53: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

33

atau keuntungan yang diharapkan atau dikenal dengan exante return

(before the fact) yaitu untuk return yang belum terjadi. Hubungan

positif ini tidak dapat terjadi untuk return realisasi. Untuk pasar yang

tidak rasional,kadang kala return realisasi yang tinggi belum tentu

mempunyai risiko yang tinggi. Bahkan keadaan sebaliknya

kemungkinan dapat terjadi, yaitu return realisasi yang tinggi hanya

mempunyai tingkat risiko yang kecil (Jogiyanto, 2003).

4. Beta Saham

Mengetahui beta suatu sekuritas atau beta suatu portofolio merupakan

hal yang penting dalam menganalisis sekuritas atau portofolio. Beta

merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas

atau return portofolio terhadap return pasar. Sedangkan volatilitas

didefinisikan sebagai fluktuasi dari return suatu sekuritas atau portofolio

dalam suatu periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2003). Beta dapat dapat

dihitung menggunakan data mingguan, bulanan, kwartal atau tahunan, dan

dari setiap data akan menghasilkan estimasi yang berbeda.

Beta merupakan parameter untuk mengukur perubahan yang

diterapkan atas pengembalian suatu saham bila terjadi perubahan pada

pengembalian pasar (yang diukur dengan indeks pasar). Beta suatu saham

dimungkinkan untuk selalu berubah, perubahan ini bukan sekedar

kebetulan saja melainkan ada faktor yang menyebabkannya.

Page 54: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

34

Menurut Fuller dan Faller dalam Supriyadi (2001), ada tiga faktor

yang menyebabkan beta berubah, yaitu:

1. Kesalahan dalam pengukuran.

2. Perubahan-perubahan fundamental dalam operasi perusahaan.

3. Kecenderungan beta bergerak menuju rata-rata, yaitu 1.

Setiap perusahaan memiliki risiko sistematik yang berbeda-beda. Beta

merupaan suatu ukuran relatif dari risiko sistematik saham individu dalam

hubungannya dengan pasar secara keseluruhan yang diukur dari fluktuasi

pendapatan (return). Masing-masing saham memiliki kepekaan yang

berbeda terhadap perubahan pasar. Saham dengan koefisien beta sama

dengan satu berarti memiliki risiko yang sama dengan risiko rata-rata

pasar. Koefisien beta lebih dari satu menunjukkan bahwa saham tersebut

sangat peka terhadap perubahan pasar atau memiliki risiko di atas risiko

pasar, atau disebut sebagai saham agresif. Saham yang mempunyai beta

kurang dari satu disebut saham yang defensif di mana saham tersebut

kurang peka terhadap perubahan pasar.

Beta suatu sekuritas menunjukkan risiko sistematis yang tidak bisa

dihilangkan dengan membentuk portofolio yang baik. Untuk menghitung

beta portofolio, maka terlebih dahulu menghitung beta masing-masing

sekuritas, dan ini juga berguna sebagai pertimbangan untuk memasukkan

suatu sekuritas tersebut ke dalam portofolio yang akan dibentuk.

Page 55: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

35

Beta suatu sekuritas juga dapat dihitung dengan menggunakan teknik

regresi. Teknik ini mengestimasi beta dengan menggunakan return-return

sekuritas sebagai variabel dependen dan return-return pasar sebagai

variabel independen. Persamaan regresi yang dihasilkan dari data time

series ini akan mengahsilkan koefisien beta yang diasumsikan stabil dari

waktu ke waktu selama masa periode observasi.

Pendekatan lainnya yang dapat digunakan untuk mengestimasi beta

adalah dengan teknik regresi, yaitu:

a. Single Index Models

Persamaan regresi ini menggunakan data time series antara rate of

return saham sebagai variabel dependen dan drate of return portofolio

pasar sebagai variabel independen untuk mengestimasi nilai beta.

Menurut Tendelilin (2001) dalam Iffa Nurdiana (2014) hubungan

fungsional tersebut dikenal sebagai single index model atau market

model. Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah bahwa

sekuritas akan berkorelasi hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut

mempunyai respons yang sama terhadap return pasar.

Menurut Fabozzi (1999) dalam Iffa Nurdiana (2014) secara khusus

dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami

kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Kebalikannya juga benar

yaitu, jika indeks harga saham turun maka kebanyakan saham juga

mengalami penurunan harga. Dengan demikian hubungan return

Page 56: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

36

sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Rit =

Di mana:

: return saham i selama periode t

: tingkat return dari indeks pasar selama periode t

: variabel acak yang menunjukkan kemampuan dari return

sekuritas i yang independen terhadap kinerja pasar

: beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri

akibat perubahan Rm

: kesalahan residual yang merupakan variabel acak dengan

nilai ekspektasi sama dengan nol atau

Model indeks tunggal membagi return sekuritas menjadi dua

komponen yaitu, bagian yang unik (unique part), yang diwakili oleh

, dan bagian yang terkait dengan pasar (market related part),

diwakili oleh Rmt. Bagian yang unik termasuk dalam peristiwa

mikro, yang mempengaruhi perusahaan secara individual tetapi tidak

semua perusahaan secara umum. Di lain pihak, bagian yang terkait

dengan pasar merupakan dalam peristiwa makro yang berbasis luas

dan mempengaruhi seluruh (atau sebagian besar) perusahaan.

Page 57: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

37

Kunci asumsi model ini menjelaskan bahwa sekuritas berkovarian

bersama hanya karena adanya hubungan bersama dengan indeks pasar.

Hal ini berarti tidak ada pengaruh pada saham di luar pasar (Jones,

2004).

b. Capital Asset Pricing Model

Capital Asset Pricing Model merupakan model yang

memungkinkan untuk menentukan pengukur risiko yang relevan dan

bagaimana hubungan antara risiko untuk setiap asset apabila pasar

modal berada dalam keadaan seimbang.pengukuran risiko dalam

CAPM menggunakan beta sebagai pengukur risiko (bukan lagi standar

keuntungan). Dalam model CPAM, nilai beta sangat mempengaruhi

tingkat return yang diharapkan pada suatu sekuritas. Semakin tinggi

nilai beta dan return pasar maka akan semakin tinggi tingkat return

yang disyaratkan oleh investor. Hubungan expected return dan risiko

sistematis (beta) dijelaskan dengan garis pasar sekuritas atau security

market line. Menurut Tandelilin (2001) hubungan tingkat return yang

disyaratkan investor dengan beta saham pada model ini, dapat

dijelaskan dalam bentuk sistematis berikut:

Page 58: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

38

Di mana:

ki : tingkat return yang disyaratkan investor pada

sekuritas i

E (Rm) : return portofolio pasar yang diharapkan

: koefisien beta sekuritas i

: tingkat return bebas risiko

Namun demikian, terdapat berbagai kritikan terhadap pengujian

model CPAM. Menurut Fabozzi (1999) dalam Iffa Nurdiana (2014)

kritikan mengenai CPAM dinyatakan oleh Richard Roll yang

menyatakan bahwa CPAM belum dapat diuji hingga komposisi yang

tepat dari portofolio pasar yang sesungguhnya diketahui. Disamping

itu, asumsi John Lintner yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan

harapan yang dimiliki investor. Semakin besar perbedaan harapan

yang dimiliki investor, semakin tidak pasti perkiraan berhubungan

dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Oleh karena itu,

pengujian dengan CPAM akan menghasilkan sesuatu yang berbeda

dengan apa yang diestimasikan dalam teori CPAM.

5. Faktor Fundamental

a. Earning per Share

Earning per Share merupakan rasio yang menunjukkan besarnya

keuntungan yang diperoleh investor (Zubaidi, 2006). Earning per

Page 59: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

39

Share merupakan proxy dari laba per saham perusahaan yang

memberikan gambaran bagi investor tentang tingkat keuntungan yang

dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu

saham. semakin tinggi Earning per Share akan menghasilkan

pengembalian yang tinggi pula oleh karena itu laba tersedia bagi

pemegang saham juga akan meningka, sehingga perusahaan tidak akan

kesulitan meningkatkan modal, dengan demikian risiko suatu saham

semakin rendah (Vina, 2013).

b. Debt to Asset Ratio

Menurut Murdoko (2007), leverage pengukur besarnya aktiva yang

dibiayai dengan hutang. Hutang yang digunakan untuk membiayai

aktiva berasal dari kreditor bukan pemegang saham ataupun investor.

Debt to Asset Ratio adalah salah satu rasio leverage financial yang

digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan. tingkat

solvabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka panjang perusahaan tersebut.

Suatu perusahaan dikatakan solvable berarti perusahaan tersebut

memiliki aktiva dan kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-

hutangnya. Rasio DAR menekankan pentingnya pendanaan hutang

jangka panjang dengan menunjukkan aktiva perusahaan yang

didukung oleh hutang. Rasio ini juga menyediakan informasi tentang

kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan

Page 60: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

40

aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga kepada

kreditor. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari risiko

pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan membayar semua

kewajibannya. Dari pihak pemegang saham, rasio yang tinggi akan

mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi yang pada akhirnya

akan mengurangi pembayaran dividen.

c. Asset Growth

Variabel ini menurut Beaver, Ketter dan Scholes (1970) dalam Iffa

Nurdina (2014) didefinisikan sebagai tingkat pertumbuhan total aktiva

suatu perusahaan pada setiap periode tertentu. Menurut Pramono

(2001) dalam Prakoso (2012) tingkat pertumbuhan asset yang cepat

menunjukkan bahwa perusahaan sedang melakukan ekspansi. Suatu

perusahaan yang sedang melakukan ekspansi atau sedang berada pada

tahap pertumbuhan akan membutuhkan dana yang besar. Adanya

kebutuhan dana yang semakin besar, menyebabkan perusahaan lebih

cenderung menahan sebagian besar pendapatannya. Hal ini berarti,

semakin besar pendapatan yang ditahan dalam perusahaan, maka

semakin rendah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham.

rendahnya pembayaran dividen oleh perusahaan ini akan

mengakibatkan rendahnya minat investor dalam berinvestasi pada

perusahaan tersebut sehingga menyebabkan perubahan return saham

yang berakibat pada perubahan beta saham.

Page 61: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

41

Dalam Jogiyanto (2003), variabel ini memiliki hubungan positif

dengan beta saham. Hal ini dikarenakan bila presentase perubahan

perkembangan asset dari suatu periode ke periode berikutnya tinggi,

maka risiko yang ditanggung oleh pemegang saham menjadi tinggi

pula. Begitu pula sebalinya.

6. Faktor Makro Ekonomi

a. Inflasi

Inflasi merupakan sebuah fenomena yang dialami oleh sejumlah

besar negara-negara didunia, termasuk Indonesia. Tetapi fenomena ini

kurang begitu dipahami oleh orang-orang awam. Inflasi adalah

kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk-produk secara

keseluruhan. Inflasi meningkatkan pendapatan dan biaya perusahaan.

Jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga

yang dapat dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas perusahaan

akan turun (Tandelilin, 2010).

b. Kurs

Nilai tukar mencerminkan keseimbangan permintaan dan

penawaran terhadap mata uang dalam negeri maupun mata uang asing.

Merosotnya nilai tukar rupiah merefleksikan menurunnya permintaan

masyarakat terhadap mata uang rupiah karena menurunnya peran

perekonomian nasional atau karena meningkatnya permintaan mata

asing sebagai alat pembayaran internasional. Semakin menguat kurs

Page 62: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

42

rupiah sampai batas tertentu berarti menggambarkan kinerja di pasar

uang menunjukkan perbaikan (Yulid Yosiana, 2014).

Pergerakan indeks harga saham tidak terlepas dari pengaruh

kinerja perusahaan yang terdaftar di bursa. Peningkatan indeks harga

saham dipengaruhi oleh peningkatan kinerja keuangan para emiten

dengan bobot dalam perhitungan indeks yang mencatatkan kinerja

yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Kinerja yang baik dari para

emiten juga mampu menopang indeks harga saham dari tekanan-

tekanan jual berat seperti kondisi ekonomi yang kurang kondusif

(Baradito Katoppo, 2002).

Sebagai contoh, nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang

dollar AS merupakan harga mata uang rupiah relatif terhadap mata

uang dollar AS. Jika nilai tukar rupiah menguat terhadap dollar AS

berarti rupiah mengalami apresiasi terhadap mata uang dollar dan

merupakan sinyal positif bagi dunia industri dan perdagangan terutama

yang menggunakan bahan-bahan import untuk proses produksinya.

Secara langsung menurunkan biaya produksi dan meningkatkan

keuntungan perusahaan karena ada pengurangan biaya yang

dikeluarkan, sehingga keuntungan meningkat yang bisa diiringi

dengan peningkatan kinerja perusahaan. Pada akhirnya menguatnya

nilai tukar akan meningkatkan indeks saham, karena investor tertarik

untuk berinvestasi.

Page 63: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

43

B. Keterkaitan Antar Variabel

Menurut Elton dan Gruber (1994) dalam Iffa Nurdina (2014) menyatakan

bahwa beta historis mampu menyediakan informasi tentang beta di masa

depan. Analisis ini dapat menggunakan data historis dan data lain yang

diperkirakan dapar mempengaruhi beta di masa yang akan datang. Data

historis yang digunakan dalam penelitian dapat berupa data pasar, data

ekonomi secara makro, data akuntansi, atau data fundamental. Pada penelitian

ini, beta saham dipengaruhi oleh beberapa faktor fundamental perusahaan,

yaitu Earning per Share, Debt to Asset Ratio dan Asset Growth. Sedangkan

faktor makro ekonominya inflasi dan kurs. Hubungan antara faktor-faktor

fundamental dan makro ekonomi terhadap beta saham dijelaskan sebagai

berikut:

1. Pengaruh Earning per Share terhadap beta saham

Variabel Earning per Share adalah rasio yang menunjukan pendapatan

yang diperoleh setiap lembar saham. salah satu alasan investor membeli

saham adalah untuk mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil

maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan deviden.

Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang memiliki

Earning per Share tinggi dibandingkan dengan saham yang memiliki

Earning per Share rendah. Menurut Tandelilin (2001) dalam Anggi

(2014) Earning per Share yang rendah cenderung membuat harga saham

turun.

Page 64: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

44

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Auliyah dan Hamzah (2006)

menunjukkan bahwa variabel karakteristik perusahaan (Earning per

Share, dividend payout, current ratio, return on investment dan

cyclicality), industri dan ekonomi makro (inflasi dan kurs) tidak signifikan

terhadap return saham syariah. Tetapi berpengaruh signifikan terhadap

beta saham syariah.

2. Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap beta saham

Menurut Bambang Riyanto (1995) variabel Debt to Asset Ratio

merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh

aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio ini menggambarkan tingkat

sumber dana utang dalam struktur modal perusahaan yang digunakan

untuk membiayai asset perusahaan. Penggunaan utang yang relatif tinggi

akan menimbulkan biaya tetap berupa beban bunga dan angsuran pokok

pinjaman yang harus dibayar, semakin besar biaya tetap berakibat

menurunnya laba perusahaan. hal ini akan berdampak pada penurunan

dividen yang akan meningkatkan risiko investasi.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa penggunaan Debt to Asset

Ratio bertujuan agar harapan perusahaan dalam memperoleh keuntungan

lebih besar dari biaya tetap yang seharusnya dibayar (Mukharis Tohiri,

2008). Jika dalam kenyataannya perusahaan memiliki keuntungan lebih

kecil dibanding biaya tetap atau tingkat Debt to Asset Ratio tinggi maka

laba bersih setelah pajak akan berubah menjadi kecil dan tingkat risiko

Page 65: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

45

perusahaan semakin besar yang pada akhirnya akan berdampak pada

penurunan dividen yang diterima oleh investor. Harapan dan minat

berinvestasi akan berkurang karena prospek perusahaan yang semakin

menurun sehingga harga saham pun akan menurun. Makin besar variasi

return maka akan semakin besar pula beta saham perusahaan yang berarti

semakin besar risiko yang harus ditanggung oleh investor. Kesimpulannya

bahwa semakin tinggi Debt to Asset Ratio perusahaan akan semakin besar

pula risiko yang dihadapi perusahaan, sehingga terdapat hubungan positif

antara Debt to Asset Ratio dengan beta saham.

3. Pengaruh Asset Growth terhadap beta saham

Variabel Asset Growth mengukur pertumbuhan total aktiva perusahaan

dari periode satu ke periode berikutnya. Tingkat pertumbuhan aktiva yang

cepat mengindikasikan adanya ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan.

semakin besar ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan, semakin besar

dana yang dibutuhkan. Semakin besar dana yang dibutuhkan, maka

semakin besar pula laba yang ditahan oleh perusahaan dan semakin kecil

deviden yang dibagikan untuk para pemegang saham.

Hal tersebut juga dipertegas dari penelitian yang dilakukan oleh

Beaver, Kettler dan Scholes (1970) dalam Iffa Nurdina (2014) yang

menyatakan bahwa suatu perusahaan yang memiliki pertumbuhan asset

yang semakin tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan sedang

mengadakan ekspansi. Kemungkinan kegagalan ekspansi akan

Page 66: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

46

meningkatkan beban perusahaan dalam menutup pengembalian ekspansi.

Adanya kemungkinan kegagalan yang dihadapi perusahaan ini

menunjukkan bahwa perusahaan yang bersangkutan menjadi kurang

prospektif. Selanjutnya, perusahaan yang prospeknya kurang baik tersebut

jarang diminati oleh investor karena tingginya tingkat risiko investasi

yang harus ditanggung oleh investor yang bersangkutan sehingga variabel

Asset Growth berpengaruh positif terhadap beta saham. hal ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan Elza Novera (2013).

4. Pengaruh inflasi terhadap beta saham

Tingkat inflasi adalah ukuran aktifitas ekonomi yang sering digunakan

untuk menggambarkan kondisi ekonomi nasional. Di sisi investor, ketika

inflasi tinggi, investor akan cenderung melepas sahamnya dan lebih

memilih investasi dalam bentuk tabungan atau deposito karena lebih

menguntungkan. Kecenderungan investor untuk melepas sahamnya akan

menyebabkan harga saham menjadi turun dan membuat risiko (beta) naik.

Di sisi lain, dengan adanya inflasi, pemerintah akan menaikkan tingkat

suku bunga. Kebijakan pemerintah ini tentunya membuat investor lebih

tertarik untuk berinvestasi pada investasi yang bebas risiko daripada

saham, akibatnya beta saham menjadi tinggi.

Dari sisi perusahaan, inflasi yang tinggi akan mengakibatkan harga

bahan baku meningkat yang menyebabkan biaya produksi juga meningkat

sehingga inflasi menurunkan tingkat keuntungan. Dengan menurunnya

Page 67: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

47

tingkat keuntungan perusahaan, maka harga saham perusahaan tersebut

menjadi turun. Penurunan harga saham perusahaan berarti meningkatkan

risiko dari saham itu sendiri, dan akibatnya beta saham menjadi tinggi.

Dengan demikian, tingkat inflasi akan berpengaruh positif terhadap beta

saham (Suhadi, 2009).

5. Pengaruh kurs terhadap beta saham

Kurs merupakan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata

uang negara lain. Bagi para pelaku ekonomi semakin rendah tingkat

perubahan nilai kurs adalah semakin baik. Nilai kurs yang sering berubah-

ubah dengan tajam akan menurunkan minat investor dalam berinvestasi

sebab return menjadi sulit untuk diprediksi. Turunnya minat investor

terhadap investasi pada saham akan membuat harga saham dan return

saham menurun akibatnya beta saham akan meningkat. Menurut Auliyah

dan Hamzah (2006) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa variabel

karakteriktik perusahaan (Earning per Share, dividen payout, current

ratio, return on investment dan cyclicality), industri dan ekonomi makro

(inflasi dan kurs) berpengaruh signifikan terhadap beta saham syariah,

sementara dengan beta saham syariah menunjukkan bahwa cyclicality,

kurs dan GDP signifikan terhadap beta saham syariah.

Page 68: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

48

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan beberapa hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya terhadap penelitian yang

akan dilakukan ini. Hasil-hasil dari penelitian terdahulu ini dapat dijadikan

bahan referensi untuk penelitian yang akan dilakukan ini.

Robiatul Auliyah dan Ardi Hamzah (2006) dalam penelitiannya mengenai

analisa karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi makro terhadap return

dan beta saham syariah di Bursa Efek Jakarta. Sampel dalam penelitian ini

adalah perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index pada periode

2001-2005. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel karakteristik

perusahaan, industri dan ekonomi makro tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap return saham syariah tetapi berpengaruh secara signifikan terhadap

beta saham syariah.

Mukharis Tohiri (2008) dalam penelitiannya mengenai analisis pengaruh

rasio keuangan terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII)

periode 2004-2006. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel Debt to

Asset Ratio dan Asset Growth berpengaruh signifikan terhadap beta saham,

sedangkan variabel Price Earning Ratio berpengaruh tidak signifikan

terhadap beta saham. variabel Price Earning Ratio, Debt to Asset Ratio dan

Asset Growth secara simultan berpengaruh signifikan terhadap beta saham.

Nining, Moljadi dan Harry (2010) dalam penelitiannya mengenai

pengaruh variabel internal dan eksternal perusahaan terhadap risiko sistematis

Page 69: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

49

saham pada kondisi pasar yang berbeda pada indeks saham LQ45 di BEJ

periode 1999-2003. Variabel yang digunakan adalah Current Ratio (CR),

Quick Ratio (QR), Total Asset Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio

(DER), Net Profit Margin (NPM), Return on Investment (ROI), Return on

Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Asset

Size (AS), tingkat inflasi, suku bunga SBI dan kurs rupiah. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa secara simultan variabel-variabel tersebut berpengaruh

secara signifikan terhadap risiko sistematis saham pada kondisi pasar bullish

maupun bearish. Namun secara parsial, variabel TATO, DER, ROI dan PER

berpengaruh secara signifikan terhadap risiko sistematis saham pada kondisi

pasar bullish, sedangkan variabel CR, TATO, DER, PER, PBV dan AS

berpengaruh signifikan terhadap risiko sistematis saham pada kondisi pasar

bearish.

Fidiana (2010) dalam penelitiannya mengenai pengaruh tingkat suku

bunga, tingkat inflasi dan rasio keuangan terhadap beta saham. sampel yang

digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)

periode 2001-2005. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat suku

bunga, inflasi dan rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap beta

saham. Variabel leverage, earning variability dan price book value secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap beta saham.

Nucifera Julduha dan Indra Kusumawardhani (2013) dalam penelitiannya

mengenai pengaruh Net Profit Margin (NPM), Current Ratio, Debt to Asset

Page 70: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

50

Ratio dan tingkat suku bunga terhadap beta saham syariah pada perusahaan

yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian dilakukan pada periode

2009-2014. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Net Profit Margin,

Current Ratio, Debt to Asset Ratio, dan tingkat suku bunga secara simultan

berpengaruh terhadap beta saham syariah.

Yulius Yulianto (2010) dalam penelitiannya mengenai analisis pengaruh

Asset Growth, Earning per Share, Debt to Total Asset, Return on Investment,

dan deviden yield terhadap beta saham pada perusahaan perbankan yang

tercatat di BEI periode 2005-2007. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

variabel Asset Growth, Debt to Total Asset, dan Return on Investment

berpengaruh secara signifikan terhadap beta saham. sedangkan variabel

Earning per Share dan deviden yield tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap beta saham.

Elza Novera (2013) dalam penelitiannya mengenai pengaruh pertumbuhan

asset, kebijakan dividen, dan likuiditas terhadap beta saham pada perusahaan

finance yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel Asset Growth berpengaruh tidak signifikan dan

positif terhadap beta saham, variabel kebiajakan dividen (DPR) tidak

berpengaruh signifikan dan positif terhadap beta saham, sedangkan pada

variabel likuiditas (CR) berpengaruh negative signifikan terhadap beta saham.

Vina Rahmatika (2013) dalam penelitiannya mengenai pengaruh faktor

fundamental perusahaan dan ekonomi makro terhadap risiko investasi saham

Page 71: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

51

syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam

kelompok perusahaan manufaktur yang tergabung dalam DES pada periode

2009-2011. Variabel penelitian faktor fundamental terdiri dari asset size,

current ratio, ROE, DER dan EPS, sedangkan faktor makro ekonomi terdiri

dari inflasi dan kurs. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel

fundamental dan makro ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap risiko investasi. Secara parsial hanya variabel ekonomi makro yang

berpengaruh signifikan terhadap beta saham syariah, sedangkan variabel

fundamental perusahaan tidak berpengaruh terhadap beta saham syariah.

Iffa Nurdina (2014) dalam penelitiannya mengenai analisis pengaruh

faktor fundamental terhadap beta saham studi empiris pada saham LQ45 yang

terdaftar di BEI periode 2006-2012. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

secara simultan variabel Asset Growth, DER, DOL, CR dan ROA

berpengaruh signifikan terhadap beta saham. secara parsial variabel DER, CR,

dan ROA berpengaruh signifikan terhadap beta saham, sedangkan variabel

DOL dan Asset Growth tidak berpengaruh signifikan terhadap beta saham.

Rina Soviani (2015) dalam penelitiannya mengenai pengaruh financial

leverage dan pertumbuhan aktiva terhadap risiko sistematis (beta) studi

empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-

2013. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel financial leverage

tidak berpengaruh terhadap risiko sistematis dan variabel pertumbuhan aktiva

tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko sistematis.

Page 72: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

52

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi dari serangkaian

masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat disajikan dalam bentuk

bagan, deskripsi kualitatif, dan atau gabungan keduanya (Hamid, 2010).

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut:

Page 73: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

53

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Pengaruh Faktor Fundamental dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Beta

Saham Perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2011-2015

EPS (X1) DAR (X2) Asset Growth (X3) Inflasi (x4) Kurs (x5)

Beta Saham Syariah (Y)

Model Regresi Data Panel

Random Effect Fixed Effect Common Effect

Uji Chow Uji Hausman

Uji Signifikansi

Koefisien Determinasi Uji t Uji F

Interpretasi dan Kesimpulan

Page 74: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

54

E. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang telah

diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan

adalah sebagai berikut:

1. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel inflasi terhadap

beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode 2010-2016.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel inflasi terhadap beta

saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode 2010-2016.

2. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kurs terhadap

beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode 2010-2016.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kurs terhadap beta

saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode 2010-2016.

3. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Earning per

Share terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index

periode 2010-2016.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Earning per Share

terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode

2010-2016.

4. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Debt to Asset

Ratio terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode

2010-2016.

Page 75: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

55

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Debt to Asset Ratio

terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode

2010-2016.

5. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Asset Growth

terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode

2010-2016.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Asset Growth

terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode

2010-2016.

Page 76: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

56

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada variabel fundamental yaitu

rasio keuangan yang meliputi Earning per Share (EPS), Debt To Asset Ratio

(DAR), dan Asset Growth dan variabel makro ekonomi yang meliputi inflasi

dan kurs terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII) pada

periode 2010-2016. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian

terbatas hanya pada saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic

Index (JII) secara konsisten pada periode 2010–2016. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder

yang meliputi dua variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini. Kedua

variabel tersebut adalah variabel dependen yang diwakili oleh beta saham

perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII) dan variabel independen yang

diwakili oleh Earning per Share (EPS), Debt To Asset Ratio (DAR), Asset

Growth, inflasi dan kurs.

B. Metode Penentuan Sample

Populasi dalam penelitian ini adalah Jakarta Islamic Index. Jakarta

Islamic Index terdiri atas 30 jenis saham yang dinilai memenuhi syarat yang

ditetapkan oleh DSN-MUI serta telah melalui proses seleksi dari Bapepam

dan LK dan berhasil melalui screening yang dilakukan BEI. Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

Page 77: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

57

(Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah

metode sampel dengan berdasarkan pada pertimbangan atau kriteria tertentu.

Adapun kriteria sampel perusahaan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Saham-saham tersebut terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).

b. Perusahaan yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) secara

konsisten selama periode tahun 2010-2016.

c. Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan setiap tahun pada

periode 2010-2016.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka terpilihlah 10 saham yang digunakan

sebagai sampel dalam penelitian ini yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Daftar Sampel Saham Syariah yang konsisten di Jakarta Islamic Index

Periode 2010-2016

No Kode Saham Nama Perusahaan

1. AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk

2. ASII PT. Astra Internasional Tbk

3. INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk

4. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

5. LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk

6. LSIP PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk

Page 78: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

58

S

S

Sumber: infopersada.com

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk data yang

sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah

dalam bentuk publikasi (Muhammad, 2008).

Data statistik Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2016 yang

bersumber dari www.duniainvestasi.com. Data Earning per Share (EPS),

Debt to Asset Ratio (DAR) dan Asset Growth dari laporan keuangan yang

diterbitkan oleh masing-masing perusahaan yang bersumber pada website

www.idx.co.id. Data statistik inflasi periode 2010-2016 yang bersumber

pada website Bank Indonesia (BI). Data statistik kurs periode 2010-2016

yang bersumber pada website Bank Indonesia (BI). Data emiten yang

masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2016 yang

bersumber dari www.infopersada.com. Data harga saham emiten di

7. SMGR PT. Semen Indonesia Tbk

8. TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

9. UNTR PT. United Tractors Tbk

10. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk

Page 79: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

59

Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2016 yang bersumber dari

www.yahoofinance.com.

2. Studi Kepustakaan (Library Reseacrh)

Penulis melakukan penelitian kepustakaan untuk mendapatkan teori

dan konsep yang kuat agar dapat memecahkan permasalahan. Studi

kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan literature-literatur ilmiah,

buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Data Panel

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis regresi data panel yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen yaitu earning per share, debt to asset ratio, asset

growth, inflasi dan kurs dengan variabel dependen yaitu beta saham

perusahaan di JII. Terdapat beberapa metode yang biasa dilakukan untuk

mengestimasi model regresi dengan data panel, diantaranya common

effect, fixed effect, dan random effect (Rama dan Ade, 2017).

a. Metode Common effect

Metode common effect atau umumnya disebut sebagai metode

OLS (Ordinary Least Square) mengestimasi data panel dengan

menggabungkan time series dan cross section tanpa

mempertimbangkan perbedaan antar waktu dan individu. Pendekatan

ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Hal ini

Page 80: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

60

dikarenakan model ini mengamsumsi bahwa perilaku data antar

variabel sama dalam berbgai kurun waktu (Rama dan Ade, 2017).

Dengan demikian metode common effect memiliki model

persamaan regresi seperti model OLS, yaitu:

Ln

Di mana:

i = 1, 2, …, Ni

t = 1, 2, …, T

Kelemahan dari model common effect atau OLS dengan

menggunakan data panel terletak pada ketidakmampuan model ini

untuk melihat perbedaan baik antar individu maupun antar waktu pada

jenis data panel. Dengan demikian, hal ini tidak sesuai dengan tujuan

digunakannya data panel. Sebagaimana terlihat pada model di atas

bahwa intercept ( ) maupun slope ( ) tidak berubah baik antar

individu maupun antar waktu.

b. Metode Fixed effect

Model OLS mengasumsikan bahwa intercept maupun slope adalah

sama baik antar waktu maupun antar individu. Namun, asumsi ini jauh

dari realitas sebenarnya khususnya bagi jenis data panel. Karakteristik

antar individu atau perusahaan jelas akan berbeda, misalnya jumlah

asset, sistem, manajemen, insentif, dan lainnya. Menurut Widarjono

Page 81: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

61

(2009) dalam Rama dan Ade (2017) salah satu paling sederhana

mengetahui adanya perbedaan adalah dengan mengasumsikan bahwa

intercept (perpotongan) adalah berbeda antara individu atau

perusahaan sedangkan slopenya tetap sama antar individu atau

perusahaan.

Model yang megasumsikan adanya perbedaan intercept di dalam

persamaan regresi dikenal dengan model regresi fixed effect, yaitu

slope konstan tetapi intercept berbeda antar individu atau perusahaan.

Model fixed effect data panel dengan menggunakan variabel

dummy untuk menangkap adanya perbedaan intercept. Oleh karena

itu, model fixed effect biasa juga disebut dengan teknik Least Squares

Dummy Variables (LSDV). Model fixed effect dengan teknik variabel

dummy adalah:

ln ln

Di mana:

i = 1, 2, …, N

t = 1, 2, …, T

Jumlah variabel dummy (D) disesuaikan dengan jumlah individu

atau perusahaan yang diteliti dalam jenis data panel. Intercept pada

dummy menjadi intercept pembeda yang menjelaskan seberapa besar

perbedaan intercept antar individu atau perusahaan. memasukkan

Page 82: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

62

variabel dummy dalam model dimaksudkan untuk mewakili

ketidaktahuan terhadap model yang sebenarnya.

c. Metode Random effect

Menurut Widarjono (2009) dalam Rama dan Ade (2017)

memasukkan variabel dummy dalam model fixed effect berdampak

pada berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada

akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini dapat diatasi

dengan menggunakan variabel gangguan (error terms) yang biasa

disebut sebagai metode random effect. Jenis model ini mengestimasi

data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan

antar waktu dan antar individu atau perusahaan. komponen error

dikontribusikan oleh komponen individu atau waktu. Oleh karena itu,

random error perlu diuraikan menjadi error untuk komponen individu,

error untuk komponen waktu dan error gabungan. Dengan demikian

persamaan model random error adalah:

ln

Di mana:

: komponen error cross section

: komponen error time series

: komponen error gabungan

Page 83: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

63

Dengan demikian model random effect menganggap efek rata-rata

dari data cross section dan time series direpresentasikan dalam

intercept. Sedangkan deviasi efek secara random untuk data time

series direpresentasikan dalam dan deviasi untuk data cross section

dinyatakan dalam (Nachrowi dan Usman (2006). Dengan demikian

variabel gangguan adalah berbeda-beda antar individu tetapi tetap

antar waktu. Oleh karena itu, model random effect sering disebut juga

dengan Error Component Model (ECM).

Pada model random effect berpotensi adanya korelasi antara

variabel gangguan, sehingga model OLS tidak bisa digunakan untuk

mendapatkan estimator yang efisien (widarjono, 2009). Oleh karena

itu, metode yang tepat untuk mengestimasi model random effect

adalah Generalized Least Squares (GLS).

Ke tiga metode analisis regresi data panel tersebut memiliki

kekurangan dan kelebihan. Untuk membandingkan mana hasil

estimasi yang lebih baik antara hasil estimasi common effect dengan

fixed effect dilakukan dengan cara uji chow. Sementara pemilihan

mana hasil estimasi yang paling tepat antara fixed effect dengan

random effect dilakukan dengan cara uji hausman.

Page 84: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

64

2. Tahapan Analisis Data

Pemilihan jenis model dalam data panel adalah sebagai berikut:

a. Uji Chow

Uji chow digunakan untuk membandingkan apakah model fixed

effect atau common effect yang lebih sesuai untuk digunakan dalam

penelitian ini (Winarno, 2011). Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : Common effect Model

H1 : Fixed effect Model

Pengujian uji Chow menggunakan software Eviews adalah dengan

menggunakan uji likelihood ratio, lalu yang menjadi dasar penolakan

dalam hipotesis di atas adalah dengan membandingkan nilai

probabilitasnya dengan = 5%. Perbandingan yang dimaksud adalah

apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak

sehingga dalam penelitian ini menggunakan fixed effect dan perlu

melakukan Hausman Test. Namun jika nilai probabilitasnya lebih

besar dari 0.05 maka model yang tepat digunakan adalah common

effect dan tidak perlu dilakukan uji Hausman.

b. Uji Hausman

Uji hausman ini digunakan untuk menguji apakah dalam penelitian

ini lebih baik menggunakan model fixed effect atau random effect.

Berikut ini hipotests yang digunakan:

Page 85: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

65

H0 : Random effect Model

H1 : Fixed effect Model

Statistik uji Hausman ini dengan melihat nilai probabilitas. Jika

nilai probabilitas < 0.05 (untuk tingkat signifikansi = 0.05) maka H0

ditolak dan model yang lebih tepat adalah model fixed effect,

begitupun sebaliknya. Bila nilai probabilitas > 0.05, maka model yang

lebih tepat adalah model random effect.

3. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji

diterima atau ditolaknya hasil hipotesa (H0) dari sampel. Keputusan untuk

mengolah H0 dibuat berdasarkan nilai uji statistic yang diperoleh dari data

yang ada (Gujarati, 2003).

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

bebas secara individu terhadap variabel terikat dengan menganggap

variabel bebas lainnya adalah konstan (Gujarati, 2003).

Pada tingkat signifikansi 0.05 (5%) dengan kriteria pengujian yang

digunakan sebagai berikut:

1) Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang

artinya variabel penjelas secara parsial tidak mempengaruhi

variabel yang dijelaskan secara signifikan.

Page 86: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

66

2) Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang

artinya variabel penjelas secara parsial mempengaruhi variabel

yang dijelaskan secara signifikan.

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara keseluruhan signifikan secara statistik dalam

mempengaruhi variabel dependen. Apabila nilai F hitung lebih besar

dari nilai F tabel maka variabel-variabel indepnden secara keseluruhan

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Pada tingkat signifikansi 0.05 (5%) dengan kriteria pengujian yang

digunakan sebagai berikut:

1) Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang

artinya variabel penjelas secara srentak atau bersama-sama tidak

mempengaruhi variabel yang dijelaskan secara signifikan.

2) Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang

artinya variabel penjelas secara serentak dan bersama-sama

mempengaruh variabel yang dijelaskan secara signifikan.

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (Goodness of Fit), yang dinotasikan dengan R2

merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat

menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi.

Dengan kata lain angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis

Page 87: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

67

regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya (Nachrowi dan

Usman, 2006).

Nilai R2 digunakan antara 0 sampai 1 (0 < R

2 < 1) apabila R

2 = 1

menunjukkan bahwa 100% total variasi diterangkan oleh varian

persamaan regresi atau variabel bebas baik X1 X2 X3 X4 maupun X5

mampu menerangkan variabel Y sebesar 100%. Sebaliknya apabila nilai

R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak ada total varians yang diterangkan oleh

varian bebas dari persamaan regresi (Suharyadi dan Purwanto, 2004).

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2003) variabel dependen yaitu suatu variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(independen). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen

adalah beta saham. beta saham mengukur tingkat kepekaan saham

terhadap perubahan pasar. Setiap saham memiliki tingkat risiko yang

berbeda-beda.

Menurut Fabozzi (1999) dalam Iffa Nurdina (2014) beta saham dapat

diestimasi dengan menggunakan model pasar (market model) atau dapat

juga disebut model indeks tunggal (single index model). Hal ini

dikarenakan model pasar pada dasarnya hampir sama dengan model

indeks tunggal, kecuali asumsi error terms untuk setiap sekuritas tidak

berkorelasi satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, persamaan model

Page 88: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

68

pasar dapat dituliskan sama seperti persamaan model indeks tunggal

sebagai berikut:

Di mana:

= return saham i selama periode t

= variabel acak yang menunjukkan kemampuan dari return sekuritas i

yang independen terhadap kinerja pasar

= tingkat return dari indeks pasar selama periode t

= beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri

akibat dari perubahan Rm

= kesalahan residual

Persamaan model pasar bisa diestimasi dengan melakukan regresi

antara return sekuritas yang akan dinilai dengan return indeks pasar. Nilai

beta ini dapat bergeser seiring waktu dengan berubahnya situasi pada

perusahaan. semakin besar nilai beta suatu sekuritas, semakin besar

kepekaan return sekuritas tersebut terhadap perubahan return pasar.

Menurut Damodaran (1999) dalam Iffa Nurdina (2014), dalam hal

pembuatan keputusan dengan menggunakan indeks pasar ini akan

memberikan estimasi beta terbaik. Sehingga investor disarankan untuk

melakukan pengujian pasar portofolio (market portofolio). Dengan kata

lain, indeks yang mencakup sekuritas yang lebih banyak harus

Page 89: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

69

memberikan perkiraan yang lebih baik dari indeks yang sekuritasnya

kurang. Pada akhirnya indeks harus mencerminkan sejauh mana tingkat

marjinal investor dalam pasar yang seragam.

Tingkat pengembalian pasar (Rm) dapat dihitung menggunakan data

indeks harga saham gabungan (IHSG) dengan mencantumkan seluruh

saham yang tercatat di bursa selama periode waktu tertentu. Persamaan

yang digunakan dalam menghitung return pasar (jogiyanto, 2003) adalah

sebagai berikut:

Di mana:

Rmt : return indeks pasar saham pada periode ke t

IHSGt : Indeks harga saham gabungan pada waktu t

IHSGt-1 : Indeks harga saham gabungan pada waktu t-1

Perhitungan tingkat return saham (Ri) dapat menggunakan data dari

perubahan harga saham perusahaan yang terjadi selama periode tertentu.

Menurut Jogiyanto (2003) dalam Iffa Nurdina (2014), persamaan yang

dapat digunakan untuk menghitung return saham perusahaan adalah

sebagai berikut:

Page 90: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

70

Di mana:

Rit : return saham i pada periode ke t

Pit : harga saham individual perusahaan pada periode t

Pit-1 : harga saham individual perusahaan pada periode t-1

2. Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2003) variabel independen atau variabel bebas

yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel

dependen. Dalam penelitian ini variabel dependen terdiri dari:

a. Earning per Share (EPS)

Earning per Share merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh

dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang berdar.

b. Debt to Asset Ratio (DAR)

Debt to Asset Ratio diartikan sebagai penggunaan asset atau dana.

Sebagai akibat dari penggunaan dana tersebut, perusahaan harus

mengevaluasi biaya tetap atau membayar utang tetap, dengan kata lain

bahwa Debt to Asset Ratio dimaksudkan untuk mengukur seberapa

jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Page 91: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

71

c. Asset Growth

Variabel pertumbuhan aktiva (asset growth) didefinisikan sebagai

perubahan (tingkat pertumbuhan) tahunan dari total aktiva.

d. Inflasi

Inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku

dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi dalam penelitian ini

diperoleh melalui situs www.bi.go.id

e. Kurs

Nilai kurs rupiah terhadap dollar ditentukan oleh Bank Indonesia

dan tercantum di dalam situs www.bi.go.id

Page 92: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Jakarta

(BEJ) bersama dengan PT Danareksa Management (DIM) meluncurkan indeks

saham yang dibuat berdasarkan syariah islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII).

JII merupakan indeks harga saham kelompok dan merupakan nilai yang

digunakan untuk megukur kinerjanya pada BEI. JII terdiri atas 30 jenis saham

yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah islam, komposisi

saham dalam indeks diriview dalam enam bulan sekali, sehingga dapat digunakan

sebagai tolak ukur (benchmark) untuk kinerja suatu investasi pada saham dengan

basis syariah. Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan

investor untuk mengembangkan investasi dalam pasar modal berbasis syariah

(Sunariyah, 2011).

Saham syariah dinyatakan telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila

telah memperoleh pernyataan kesesuaian syariah secara tertulis dari DSN-MUI,

dimana kriteria kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip

syariah dan kriteria rasio keuangan juga memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Fatwa yang dikeluarkan oleh DSN juga menjadi pedoman bagi lembaga keuangan

yang menawarkan layanan keuangan syariah (Rama, 2015). Setelah melalui kedua

proses tersebut baru kemudian saham/efek masuk kedalam Daftar Efek Syariah.

Page 93: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

73

Ruang lingkup kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip hukum syariah

islam adalah:

1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang.

2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan

asuransi konvensional.

3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan

dan minuman yang tergolong haram.

4. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta menyediakan barang-barang

ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Kriteria rasio keuangan yang memenuhi prinsip syariah antara lain Rasio

Total Hhutang Ribawi (berbasis bunga) maksimal 45% terhadap asset, sedangkan

kontribusi total pendapatan non-halal dibandingkan dengan total pendapatan

usaha dan pendapatan lain harus dibawah 10%.

Selanjutnya sebelum masuk kedalam daftar saham JII, saham-saham yang

termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) kemudian melalui screening lanjutan

yang dilakukan oleh Bapepam dan LK serta BEI. Sesuai dengan pedoman yang

ditetapkan dalam menentukan kriteria saham-saham emiten yang menjadi

komponen daripada Jakarta Islamic Index tersebut adalah:

1. Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham syariah yang masuk ke dalam

DES yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK.

Page 94: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

74

2. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan

dengan prinsip hukum syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 (tiga) bulan

(kecuali bila termasuk di dalam saham-saham 10 berkapitalisasi besar).

3. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun

berakhir yang memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal 90% (Sembilan

puluh persen).

4. Memilih 60 (enam puluh) saham dari susunan di atas berdasarkan urutan rata-

rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun

terakhir.

5. Memilih 30 (tiga puluh) saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas

rata-rata nilai perdagangan selama satu tahun terakhir.

Sebanyak 30 saham anggota JII tersebut dinilai memenuhi syarat yang

ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia

(MUI), serta telah melalui proses seleksi dari Bapepam dan LK, serta berhasil

melewati screening (penyaringan) yang dilakukan BEI. Sehingga secara

fundamental dapat dinyatakan kelompok saham ini lebih kuat dibandingkan

saham konvensional.

Pada penelitian ini yang hendak diteliti adalah perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index selama periode 2010 sampai dengan 2016. Perusahaan yang

terdaftar di JII selama periode penelitia adalah sebagai berikut:

Page 95: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

75

Tabel 4.1

Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2016

B. Analisis dan Pembahasan

1. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Regresi yang menggunakan data panel disebut dengan regresi data panel.

Data panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas

beberapa objek dan runtutan waktu (Winarno, 2011). Data semacam ini

memiliki keunggulan terutama karena bersifat robust (kuat) terhadap beberapa

tipe pelanggaran yakni heterokedastisitas dan normalitas. Di samping itu,

dengan perlakuan tertentu struktur data seperti ini dapat diharapkan untuk

No Kode Saham Nama Perusahaan

1. AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk

2. ASII PT. Astra Internasional Tbk

3. INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk

4. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

5. LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk

6. LSIP PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk

7. SMGR PT. Semen Indonesia Tbk

8. TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

9. UNTR PT. United Tractors Tbk

10. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk

Page 96: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

76

memberikan informasi yang lebih banyak (high informational content)

(Ariefianto, 2012).

Regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga model yaitu pooled effect,

fixed effect, dan random effect. Masing-masing model memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Pemilihan model tergantung pada asumsi

yang dipakai peneliti dan pemenuhan syarat-syarat pengolahan data statistik

yang benar, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara statistik. Oleh

karena itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah memiliki model yang

tepat dari ketiga model yang tersedia.

Tabel 4.2

Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model

Sumber: Output Eviews

Dependent Variable: BETA_SAHAM?

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/28/17 Time: 10:13

Sample: 2010M01 2016M12

Included observations: 84

Cross-sections included: 10

Total pool (unbalanced) observations: 836 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -34.19700 9.510902 -3.595558 0.0003

INFLASI? -0.003634 0.073765 -0.049261 0.9607

LN_KURS? -0.005990 0.001813 -3.304401 0.0010

LN_EPS? 5.846458 1.645532 3.552929 0.0004

DAR? 0.001203 0.000163 7.377077 0.0000

AG? -0.038790 0.006440 -6.023212 0.0000 R-squared 0.156104 Mean dependent var 0.046260

Adjusted R-squared 0.151020 S.D. dependent var 0.216097

S.E. of regression 0.199112 Akaike info criterion -0.382751

Sum squared resid 32.90570 Schwarz criterion -0.348814

Log likelihood 165.9901 Hannan-Quinn criter. -0.369741

F-statistic 30.70674 Durbin-Watson stat 0.057551

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 97: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

77

Tabel 4.3

Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model

Dependent Variable: BETA_SAHAM?

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/28/17 Time: 10:15

Sample: 2010M01 2016M12

Included observations: 84

Cross-sections included: 10

Total pool (unbalanced) observations: 836 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -9.774467 8.067417 -1.211598 0.2260

INFLASI? 0.124095 0.062066 1.999386 0.0459

LN_KURS? -0.001754 0.001534 -1.144066 0.2529

LN_EPS? 1.811422 1.393849 1.299582 0.1941

DAR? 0.002807 0.000205 13.68134 0.0000

AG? -0.341653 0.019950 -17.12559 0.0000

Fixed Effects (Cross)

_AALI--C 0.305749

_ASII--C 0.215455

_INTP--C 0.369083

_KLBF--C -0.478299

_LPKR--C -0.945621

_LSIP--C -0.295724

_SMGR--C 0.349840

_TLKM--C -0.135683

_UNTR--C 0.375583

_UNVR--C 0.249877 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.418093 Mean dependent var 0.046260

Adjusted R-squared 0.408170 S.D. dependent var 0.216097

S.E. of regression 0.166244 Akaike info criterion -0.732939

Sum squared resid 22.69007 Schwarz criterion -0.648095

Log likelihood 321.3686 Hannan-Quinn criter. -0.700414

F-statistic 42.13421 Durbin-Watson stat 0.067302

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews

Setelah hasil regresi dengan menggunakan model common effect dan fixed

effect didapat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji untuk

Page 98: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

78

menentukan model estimasi mana yang lebih tepat antara model common

effect dan fixed effect. Dalam menentukan diantara kedua model tersebut maka

digunakan uji Chow sebagai uji pemilihan model regresi data panel. Uji chow

merupakan salah satu tahap yang perlu dilakukan untuk menentukan model

regresi data yang paling tepat digunakan dalam penelitian.

Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan uji Chow adalah

melakukan regresi dengan menggunakan model common effect dan fixed

effect. Setelah hasil dari common effect dan fixed effect diperoleh maka

selanjutnya dilakukan uji Chow dengan melakukan uji likelihood ratio

menggunakan Eviews. Hasil dari uji likelihood ratio atau uji Chow dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 41.070536 (9,821) 0.0000

Cross-section Chi-square 310.756920 9 0.0000

Sumber: Output Eviews

Uji Chow dilakukan dengan membandingkan antara common effect model

dan fixed effect model. Hipotesis dalam uji Chow adalah:

H0 : Common Effect Model

H1 : Fixed effect model

Page 99: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

79

Apabila nilai probabilitas F ≥ 0,05 artinya H0 diterima, yang berarti model

yang paling tepat digunakan adalah common effect model. Namun jika nilai

probabilitasnya < 0,05 artinya H0 ditolak, yang berarti model yang paling

tepat digunakan adalah fixed effect model.

Hasil output di atas menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,0000 untuk

cross section F, yang berarti nilainya < 0,05. Karena hasil tersebut

menunjukan bahwa H0 ditolak, maka dapat dikatakan bahwa fixed effect

model lebih tepat digunakan daripada common effect model.

Karena hasil Uji Chow menunjukkan hasil model yang lebih tepat untuk

digunakan adalah fixed effect model, maka diperlukan Uji Hausman untuk

menguji model yang lebih tepat untuk digunakan antara fixed effect model dan

random effect model. Sebelum melakukan Uji Hausman, dilakukan terlebih

dahulu regresi random effect model.

Tabel 4.5

Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model

Dependent Variable: BETA_SAHAM?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/28/17 Time: 10:16

Sample: 2010M01 2016M12

Included observations: 84

Cross-sections included: 10

Total pool (unbalanced) observations: 836

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -25.89235 7.982386 -3.243685 0.0012

INFLASI? 0.037649 0.061745 0.609748 0.5422

LN_KURS? -0.004556 0.001520 -2.997450 0.0028

LN_EPS? 4.470669 1.380460 3.238536 0.0012

DAR? 0.001424 0.000173 8.240459 0.0000

AG? -0.125922 0.012054 -10.44669 0.0000

Page 100: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

80

Random Effects (Cross)

_AALI--C 0.086404

_ASII--C 0.090460

_INTP--C 0.130633

_KLBF--C -0.170541

_LPKR--C -0.246041

_LSIP--C -0.152987

_SMGR--C 0.150709

_TLKM--C -0.096495

_UNTR--C 0.127358

_UNVR--C 0.080500 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.054408 0.0967

Idiosyncratic random 0.166244 0.9033 Weighted Statistics R-squared 0.198340 Mean dependent var 0.014713

Adjusted R-squared 0.193511 S.D. dependent var 0.205160

S.E. of regression 0.184240 Sum squared resid 28.17378

F-statistic 41.07033 Durbin-Watson stat 0.060435

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared -0.201551 Mean dependent var 0.046260

Sum squared resid 46.85160 Durbin-Watson stat 0.036342

Sumber: Output Eviews

Dalam melakukan Uji Hausman, hipotesis yang digunakan yaitu:

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed effect model

Apabila nilai probabilitas Chi-Square ≥ 0,05 artinya H0 diterima, yang

berarti model regresi yang paling tepat digunakan adalah random effect model.

Namun jika probabilitas Chi-Square < 0,05 artinya H0 ditolak, yang berarti

model regresi yang paling tepat digunakan adalah fixed effect model.

Page 101: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

81

Tabel 4.6

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 192.418365 5 0.0000 Sumber: Output Eviews

Hasil output di atas menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,0000 untuk

cross section random, yang berarti nilainya < 0,05. Karena hasil tersebut

menunjukkan bahwa H1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa fixed effect

model lebih tepat digunakan daripada random effect model.

2. Pengujian Hipotesis

a. Model Penelitian

Berdasarkan estimasi model regresi data panel yang telah dilakukan

sebelumnya, maka penelitian ini akan menggunakan Fixed effect model

yang ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Signifikansi dengan Fixed Effect Model

Dependent Variable: BETA_SAHAM?

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/28/17 Time: 10:15

Sample: 2010M01 2016M12

Included observations: 84

Cross-sections included: 10

Total pool (unbalanced) observations: 836 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -9.774467 8.067417 -1.211598 0.2260

Page 102: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

82

INFLASI? 0.124095 0.062066 1.999386 0.0459

LN_KURS? -0.001754 0.001534 -1.144066 0.2529

LN_EPS? 1.811422 1.393849 1.299582 0.1941

DAR? 0.002807 0.000205 13.68134 0.0000

AG? -0.341653 0.019950 -17.12559 0.0000

Fixed Effects (Cross)

_AALI--C 0.305749

_ASII--C 0.215455

_INTP--C 0.369083

_KLBF--C -0.478299

_LPKR--C -0.945621

_LSIP--C -0.295724

_SMGR--C 0.349840

_TLKM--C -0.135683

_UNTR--C 0.375583

_UNVR--C 0.249877 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.418093 Mean dependent var 0.046260

Adjusted R-squared 0.408170 S.D. dependent var 0.216097

S.E. of regression 0.166244 Akaike info criterion -0.732939

Sum squared resid 22.69007 Schwarz criterion -0.648095

Log likelihood 321.3686 Hannan-Quinn criter. -0.700414

F-statistic 42.13421 Durbin-Watson stat 0.067302

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan tabel, maka ditemukan hasil dari perhitungan Inflasi,

Kurs, Earning per Share, Debt to Asset Ratio, dan Asset Growth terhadap

Beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index sebagai berikut:

Beta Saham = -9.774467 + 0.124095 INFLASI – 0.001754 KURS +

1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Page 103: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

83

Dari model di atas dapat dibuat interpretasi sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar -9.774467 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (Inflasi, Kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham perusahaan di Jakarta Islamic Index adalah sebesar -9.774467.

2) Nilai koefisien regresi Inflasi sebesar 0.124095 yang berarti setiap

kenaikan nilai inflasi naik 1% maka beta saham perusahaan

mengalami kenaikan sebesar 0.124095.

3) Nilai koefisien regresi kurs sebesar -0.001754 yang berarti setiap

kenaikan nilai kurs naik 1% maka beta saham perusahaan mengalami

penurunan sebesar 0.001754.

4) Nilai koefisien regresi EPS sebesar 1.811422 yang berarti setiap

kenaikan nilai EPS naik 1% maka beta saham perusahaan mengalami

kenaikan sebesar 1.811422.

5) Nilai koefisien regresi DAR sebesar 0.002807 yang berarti setiap

kenaikan nilai DAR naik 1% maka beta saham perusahaan mengalami

kenaikan sebesar 0.002807.

6) Nilai koefisien regresi AG sebesar – 0.341653 yang berarti setiap

kenaikan nilai AG naik 1% maka beta saham perusahaan mengalami

penurunan sebesar 0.341653.

Page 104: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

84

Tabel 4.8

Hasil Uji Persamaan Setiap Objek Penelitian

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan tabel, maka didapat persamaan model regresi beta saham

perusahaan di Jakarta Islamic Index sebagai berikut:

1) Persamaan model regresi perusahaan AALI

Beta saham AALI = 0.305749 + 0.124095 INFLASI – 0.001754

KURS + 1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Konstanta sebesar 0.305749 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (inflasi, kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham AALI adalah sebesar 0.305749.

Fixed Effect (Cross) Coefficient

_AALI—C 0.305749

_ASII—C 0.215455

_INTP—C 0.369083

_KLBF—C -0.478299

_LPKR—C -0.945621

_LSIP—C -0.295724

_SMGR—C 0.349840

_TLKM—C -0.135683

_UNTR—C 0.375583

_UNVR—C 0.249877

Page 105: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

85

2) Persamaan model regresi perusahaan ASII

Beta saham ASII = 0.215455 + 0.124095 INFLASI – 0.001754 KURS

+ 1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Konstanta sebesar 0.215455 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (inflasi, kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham ASII adalah sebesar 0.215455.

3) Persamaan model regresi perusahaan INTP

Beta saham INTP = 0.369083 + 0.124095 INFLASI – 0.001754

KURS + 1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Konstanta sebesar 0.369083 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (inflasi, kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham INTP adalah sebesar 0.369083.

4) Persamaan model regresi perusahaan KLBF

Beta saham KLBF = -0.478299 + 0.124095 INFLASI – 0.001754

KURS + 1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Konstanta sebesar -0.478299 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (inflasi, kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham INTP adalah sebesar -0.478299.

5) Persamaan model regresi perusahaan LPKR

Beta saham LPKR = -0.945621 + 0.124095 INFLASI – 0.001754

KURS + 1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Page 106: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

86

Konstanta sebesar -0.945621 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (inflasi, kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham LPKR adalah sebesar -0.945621.

6) Persamaan model regresi perusahaan LSIP

Beta saham LSIP = -0.295724 + 0.124095 INFLASI – 0.001754

KURS + 1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Konstanta sebesar -0.295724 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (inflasi, kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham LSIP adalah sebesar -0.295724.

7) Persamaan model regresi perusahaan SMGR

Beta saham SMGR = 0.349840 + 0.124095 INFLASI – 0.001754

KURS + 1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Konstanta sebesar 0.349840 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (inflasi, kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham SMGR adalah sebesar 0.349840.

8) Persamaan model regresi perusahaan TLKM

Beta saham TLKM = -0.135683 + 0.124095 INFLASI – 0.001754

KURS + 1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Konstanta sebesar -0.135683 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (inflasi, kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham TLKM adalah sebesar -0.135683.

Page 107: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

87

9) Persamaan model regresi perusahaan UNTR

Beta saham UNTR = 0.375583 + 0.124095 INFLASI – 0.001754

KURS + 1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Konstanta sebesar 0.375583 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (inflasi, kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham UNTR adalah sebesar 0.375583.

10) Persamaan model regresi perusahaan UNVR

Beta saham UNVR = 0.249877 + 0.124095 INFLASI – 0.001754

KURS + 1.811422 EPS + 0.002807 DAR – 0.341653 AG

Konstanta sebesar 0.249877 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (inflasi, kurs, EPS, DAR, AG) adalah nol, maka beta

saham UNVR adalah sebesar 0.249877.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu

inflasi, kurs, EPS, DAR dan AG terhadap variabel dependen yaitu beta

saham perusahaan di Jakarta Islamic Index.

Tabel 4.9

Uji t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -9.774467 8.067417 -1.211598 0.2260

INFLASI 0.124095 0.062066 1.999386 0.0459

LN_KURS -0.001754 0.001534 -1.144066 0.2529

Page 108: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

88

LN_EPS 1.811422 1.393849 1.299582 0.1941

DAR 0.002807 0.000205 13.68134 0.0000

AG -0.341653 0.019950 -17.12559 0.0000

Sumber: Output Eviews

Tabel di atas merupakan hasil dari pengujian variabel independen

yaitu Inflasi, Kurs, EPS, DAR dan AG terhadap beta saham perusahaan di

Jakarta Islamic Index secara parsial. Dari hasil uji pada persamaan dapat

dilihat sebagai berikut:

1) Uji terhadap variabel Inflasi

Hasil yang didapat pada tabel 4.9, variabel inflasi berpengaruh

positif terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index. Hal

ini dapat diketahui dengan nilai probabilitas sebesar 0.0459 < 0.05 dan

nilai t-statistik inflasi sebesar 1.999386. koefisien regresi variabel

inflasi sebesar 0.124095 berarti bahwa peningkatan inflasi sebesar 1

persen, maka dapat menyebabkan peningkatan nilai beta saham

perusahaan sebesar 0.124095 persen dengan asumsi variabel lain tetap.

2) Uji terhadap variabel Kurs

Hasil yang didapat pada tabel 4.9, variabel kurs tidak berpengaruh

terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index. Hal ini

dapat diketahui dengan nilai probabilitas sebesar 0.2529 > 0.05 dan

nilai t-statistik kurs sebesar -1.144066. koefisien regresi variabel kurs

Page 109: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

89

sebesar -0.001754 berarti bahwa peningkatan kurs sebesar 1 persen,

maka dapat menyebabkan penurunan nilai beta saham perusahaan

sebesar 0.001754 persen dengan asumsi variabel lain tetap.

3) Uji terhadap variabel EPS

Hasil yang didapat pada tabel 4.9, variabel EPS tidak berpengaruh

terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index. Hal ini

dapat diketahui dengan nilai probabilitas sebesar 0.1941 < 0.05 dan

nilai t-statistik inflasi sebesar 1.999386. koefisien regresi variabel EPS

sebesar 1.811422 berarti bahwa peningkatan EPS sebesar 1 persen,

maka dapat menyebabkan peningkatan nilai beta saham perusahaan

sebesar 1.811422 persen dengan asumsi variabel lain tetap.

4) Uji terhadap variabel DAR

Hasil yang didapat pada tabel 4.9, variabel DAR berpengaruh

positif terhadap beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index. Hal

ini dapat diketahui dengan nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 dan

nilai t-statistik inflasi sebesar 13.68134. koefisien regresi variabel

inflasi sebesar 0.002807 berarti bahwa peningkatan DAR sebesar 1

persen, maka dapat menyebabkan peningkatan nilai beta saham

perusahaan sebesar 0.002807 persen dengan asumsi variabel lain tetap.

5) Uji terhadap variabel Asset Growth

Hasil yang didapat pada tabel 4.9, variabel Asset Growth

berpengaruh negatif terhadap beta saham perusahaan di Jakarta

Page 110: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

90

Islamic Index. Hal ini dapat diketahui dengan nilai probabilitas sebesar

0.0000 < 0.05 dan nilai t-statistik inflasi sebesar -17.12559. koefisien

regresi variabel Asset Growth sebesar -0.341653 berarti bahwa

peningkatan Asset Growth sebesar 1 persen, maka dapat menyebabkan

penurunan nilai beta saham perusahaan sebesar 0.341653 persen

dengan asumsi variabel lain tetap.

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara

simultan terhadap variabel dependen, pedoman yang digunakan dalam

pengambilan kesimpulan uji F adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas F-statistik > ɑ = 5%, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika probabilitas F-statistik < ɑ = 5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0: Inflasi, Kurs, Earning per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR),

dan Asset Growth tidak berpengaruh terhadap beta saham perusahaan

di Jakarta Islamic Index secara simultan.

H1: Inflasi, Kurs, Earning per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR),

dan Asset Growth berpengaruh terhadap beta saham perusahaan di

Jakarta Islamic Index secara simultan.

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai probabilitas F-statistik sebesar

0.000000. nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari ɑ = 5% maka H0

ditolak, artinya dapat disimpulkan bahwa variabel Inflasi, Kurs, EPS,

Page 111: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

91

DAR, dan Asset Growth berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

beta saham perusahaan di Jakarta Islamic Index.

d. Uji Adjusted R2

Uji Adjusted R2 ditujukan untuk menilai seberapa besar kemampuan

variabel independen menjelaskan variabel dependen. Pada penelitian ini,

koefisien yang digunakan adalah koefisien determinasi yang telah

disesuaikan atau Adjusted R2. Hal ini dikarenakan Adjusted R

2 merupakan

koefisien yang telah dikoreksi sehingga dapat naik atau turun seiring

penambahan variabel baru dalam model.

Berdasarkan hasil regresi dengan fixed effect model sebagaimana yang

tertera pada tabel, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar

0.408170. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dependen (beta saham)

secara simultan dapat dijelaskan oleh variabel independen (inflasi, kurs,

EPS, DAR, dan Asset Growth) sebesar 40.81% sedangkan sisanya 59.19%

dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti.

e. Interpretasi Hasil Penelitian

1) Hubungan Inflasi terhadap beta saham perusahaan

Pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa inflasi berpengaruh

positif dan signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai probabilitas

0.0459 dan berhubungan positif dengan nilai koefisien yang diperoleh

sebesar (1.999386), yang berarti bahwa apabila tingkat inflasi naik

Page 112: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

92

sebesar 1 persen, maka beta saham akan meningkat sebesar 1.999386

persen.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Vina (2013) yang

menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

beta saham. artinya tingkat inflasi yang tinggi akan menyebabkan beta

saham (risiko) juga meningkat. Peningkatan inflasi yang terjadi akan

menyebabkan harga faktor produksi meningkat dan penurunan tingkat

profitabilitas perusahaan, sehingga risiko yang dimiliki perusahaan

semakin besar. Disisi lain, tingkat inflasi yang tinggi akan

menyebabkan investasi di pasar modal menjadi kurang

menguntungkan karena tingkat bunga di tabungan dan deposito lebih

menguntungkan, hal ini mengakibatkan risiko berinvestasi saham

menjadi lebih besar.

2) Hubungan Kurs terhadap beta saham perusahaan

Pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa kurs berpengaruh negatif

dan tidak signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai probabilitas

0.2529 dan berhubungan negatif dengan nilai koefisien yang diperoleh

sebesar (-1.144066), yang berarti bahwa apabila nilai kurs naik sebesar

1 persen, maka beta saham akan menurun sebesar 1.144066 persen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Anggi (2014) bahwa

kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap beta saham. Hal ini terjadi

apabila nilai mata uang asing naik perdagangan di Jakarta Islamic

Page 113: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

93

Index akan semakin menurun, karena tingginya harga mata uang asing

mendorong investor berinvestasi di pasar uang.

3) Hubungan Earning per Share terhadap beta saham perusahaan

Pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa Earning per Share

berpengaruh positif tapi tidak signifikan pada taraf nyata 5% dengan

nilai probabilitas 0.1941 dan berhubungan positif dengan nilai

koefisien yang diperoleh sebesar (1.299582), yang berarti bahwa

apabila Earning per Share naik sebesar 1 persen, maka beta saham

akan meningkat sebesar 1.299582 persen.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Vina (2013) bahwa

Earning per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap beta saham.

kondisi ini dikarenakan Jakarta Islamic Index merupakan indeks

saham syariah dalam pasar modal yang masih berkembang dan

masing-masing perusahaan berusahan untuk memantapkan posisinya,

sehingga harga yang terbentuk tidak ditentukan berdasarkan perolehan

earnings semata. Hal ini menunjukkan bahwa dalam menilai risiko

serta prospek masa depan perusahaan, investor belum

mempertimbangkan rasio Earning per Share dan menganggap bahwa

laba perusahaan yang sudah go public selalu stabil.

4) Hubungan Debt to Asset Ratio terhadap beta saham

Debt to Asset Ratio diartikan sebagai penggunaan asset atau dana

yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan

Page 114: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

94

dibiayai dengan hutang, jadi Debt to Asset Ratio merupakan indikator

pengukur rasio leverage berdasarkan total hutang terhadap total aktiva.

Pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa Debt to Asset Ratio

berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai probabilitas

0.0000 dan berhubungan positif dengan nilai koefisien yang diperoleh

sebesar (13.68134), yang berarti bahwa apabila Debt to Asset Ratio

naik sebesar 1 persen, maka beta saham akan meningkat sebesar

13.68134 persen. Semakin tinggi Debt to Asset Ratio, akan

meningkatkan beta saham sebagai risiko secara signifikan.

Menurut penelitian Agung (2011), alasan mengapa financial

leverage berpengaruh positif terhadap beta saham yaitu seorang

investor dalam berinvestasi memperhatikan proporsi dari total hutang

dan aktiva yang dimiliki perusahaan. total hutang dan aktiva

perusahaan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dapat

mengakibatkan timbulnya risiko sistematis yang tinggi pada

perusahaan tersebut. Hasil penelitian Christian (2010) juga

menjelaskan bahwa financial leverage akan menaikkan risiko

perusahaan. semakin besar financial leverage semakin besar

penggunaan hutang oleh perusahaan, semakin besar beban tetap

berupa biaya bunga dan angsuran pokok pinjaman yang harus dibayar.

Hal inilah yang mengakibatkan timbulnya risiko yang tinggi pula.

Page 115: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

95

5) Hubungan Asset Growth terhadap beta saham

Pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa Asset Growth

berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai probabilitas

0.0000 dan berhubungan negatif dengan nilai koefisien yang diperoleh

sebesar (-17.12559), yang berarti bahwa apabila Asset Growth naik

sebesar 1 persen, maka beta saham akan menurun sebesar 17.12559

persen.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yulianto (2010) yang

menyatakan bahwa Asset Growth berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap beta saham. hal ini disebabkan karena selama periode

pengamatan perekonomian Indonesia sedang mengalami pertumbuhan.

Ini mengakibatkan perbankan memiliki kesempatan untuk

meningkatkan penyaluran kredit. Pertumbuhan penyaluran kredit ini

tentu akan meningkatkan laba perusahaan. peningkatan laba

perusahaan tentu akan mengakibatkan beta saham rendah. Ini

memperkuat hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Elly

(1999) yang menyatakan bahwa Asset Growth memliki pengaruh

negatif terhadap beta saham.

Page 116: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

96

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi pengaruh faktor

fundamental (Earning per Share, Debt to Asset Ratio, dan Asset Growth) dan

faktor makro ekonomi (inflasi dan kurs) terhadap beta saham perusahaan di

Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010 sampai dengan 2016. Berdasarkan

penemuan dan pembahasan makan kesimpulan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Earning per Share tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap beta

saham perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII). Hal ini menunjukkan

bahwa dalam dalam menilai risiko serta prospek masa depan perusahaan,

investor belum mempertimbangkan rasio Earning per Share dan

menganggap bahwa laba perusahaan yang sudah go public selalu stabil.

2. Debt to Asset Ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap beta

saham perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII), yang berarti bahwa

ketika Debt to Asset Ratio meningkat maka akan meningkatkan nilai beta

saham. Hal ini disebabkan karena jika penggunaan hutang oleh

perusahaan semakin besar, maka akan meningkatkan financial leverage

yang menyebabkan semakin besar pula beban tetap (hutang) yang harus

dibayar sehingga mengakibatkan timbulnya risiko yang semakin tinggi

pula.

Page 117: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

97

3. Asset Growth berpengaruh signifikan dan negatif terhadap beta saham

perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII), yang berarti bahwa ketika Asset

Growth meningkat maka akan menurunkan nilai beta saham. Hal ini

disebabkan karena Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi

yang menyebabkan perbankan memiliki kesempatan untuk meningkatkan

penyaluran kreditnya sehingga meningkatkan laba perusahaan yang

mengakibatkan beta saham rendah.

4. Inflasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap beta saham perusahaan

di Jakarta Islamic Index (JII), yang berarti bahwa kenaikan tingkat inflasi

akan meningkatkan nilai beta saham. Hal ini terjadi karena tingkat inflasi

yang tinggi akan menyebabkan investasi di pasar modal menjadi kurang

menguntungkan sehingga investor lebih memilih untuk menabung atau

mendepositkan uangnya. Sehingga mengakibatkan risiko investasi saham

menjadi lebih besar.

5. Kurs tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap beta saham

perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII), yang berarti bahwa ketika nilai

kurs meningkat maka akan menurunkan nilai beta saham. Hal ini

disebabkan karena apabila nilai mata uang asing naik maka perdagangan

di Jakarta Islamic Index akan menurun. Sehingga menyebabkan investor

lebih memilih berinvestasi di pasar uang.

Page 118: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

98

6. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel independen

(Earning per Share, Debt to Asset Ratio, Asset Growth, inflasi dan kurs)

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (beta saham).

B. Saran

Berkaitan dengan penelitian ini, agar dapat diperoleh gambaran yang lebih

baik dan komprehensif, maka penulis meyarankan beberapa Hal sebagai

berikut:

1. Jakarta Islamic Index yang merupakan indeks saham berbasis syariah

harus dioptimalkan fungsinya, mengingat jumlah masyarakat Indonesia

yang sebagian besar beragam islam, sehingga bisa dijadikan alternatif

investasi.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel-varoabel makro

ekonomi atau menambah dan mengganti variabel fundamental perusahaan

yang lain serta jumlah sampel maupun periode waktu penelitian agar

menambah jumlah data sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

3. Bagi investor dapat menggunakan variabel Debt to Asset Ratio, Asset

Growth dan Inflasi sebagai tolak ukur untuk mempertimbangkan

investasinya dalam perusahaan di Jakarta Islamic Index, karena dalam

penelitian ini variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap beta saham atau tingkat risiko perusahaan di Jakarta Islamic

Index.

Page 119: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

99

DAFTAR PUSTAKA

Ananto, Ade dan Ali Rama, Pengaruh Belanja Pemerintah dan Pembiayaan Bank

Syariah Terhadap Pertumbuhsn Ekonomi: Studi Kasus Data Panel

Provinsi di Indonesia, Iqtishadia Volume 10 No.1, 2017.

Artaya, Made, dkk, Pengaruh Faktor Ekonomi Makro, Risiko Investasi dan Kinerja

Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

(BEI), E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12, 2014.

Aziz, Abdul, Manajemen Investasi Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010.

Aziz, Roikhan Mochamad, Bahan Ajar (Diktat) Mata Kuliah: Investasi Pasar Modal

Syariah, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, UIN Press,

Jakarta, 2015.

Aziz, Roikhan Mochamad, Bahan Ajar (Diktat) Mata Kuliah:Ekonomi Makro Mikro

Dalam Perspektif Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah, UIN Press, Jakarta, 2015.

Aziz, Roikhan Mochamad, Ekonomi Islam Tiga Dimensi, Modul Kuliah, Fakultas

Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,

2010.

Page 120: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

100

Aziz, Roikhan Mochamad, Ekonomi Makro Islam Tiga Dimensi, Modul Kuliah,

Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2010.

Aziz, Roikhan Mochamad, Ekonomi Makromikro Syariah, Modul Kuliah, Pasca

Sarjana, Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, Lampung, 2009.

Aziz, Roikhan Mochamad, Ekonomi Moneter Tiga Dimensi, Modul Kuliah, Fakultas

Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,

2010.

Aziz, Roikhan Mochamad, Integrasi Ilmu Ekonomi Islam: Pendekatan Filosofis dan

Simbolik, Integrasi Keilmuan, UIN Press, Jakarta, 2014.

Aziz, Roikhan Mochamad, Islamic Economic. Book of Article, University of Islam

Riau (UIR), Juni 2012.

Aziz, Roikhan Mochamad, Islamic Economics, Book of Article, University of Islam

Riau (UIR), 2012.

Aziz, Roikhan Mochamad, Islamic Micro Economy. Book of Article, IESP Program

FEB, UIN Jakarta, April 2012.

Aziz, Roikhan Mochamad, Islamic Micro Macro Economics, Module 1, Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2004.

Page 121: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

101

Aziz, Roikhan Mochamad, Islamic Monetary Based on Method, Book of Journal,

Islamic Monetary Program State Islamic University, Faculty of

Economics Bussiness, 2013.

Aziz, Roikhan Mochamad, Islamic Monetary Based on Method. Book of Islam.

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, UIN Press, Jakarta,

Januari 2013.

Aziz, Roikhan Mochamad, Macro Economy in Islam. Book of Article Accounting

Program FEB, UIN Jakarta, May 2012.

Aziz, Roikhan Mochamad, Moneter Syariah, Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi

Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

Aziz, Roikhan Mochamad, Pasar Modal Syariah, Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi

Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

Aziz, Roikhan Mochamad, Perekonomian Indonesia, Modul Kuliah, Fakultas

Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,

2009.

Chairiyah, Mir’atul, Pengaruh Asset Growth, Return on Equity, Total Asset Turnover,

dan Earning pershare terhadap Beta Saham, Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Padang, 2013.

Page 122: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

102

Coryaina, Vina Rahmatika, Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan dan Ekonomi

Makro terhadap Risiko Investasi Saham Syariah, Skripsi, Fakultas Syariah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.

Fidiana, Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat Inflasi dan Rasio Keuangan

terhadap Beta Saham, Jurnal Investasi Vol. 6.1, 1 Juni, 2010.

Fitriawati, Pengaruh Uang Yang Beredar (M2), Kurs, Inflasi, dan Tingkat Suku

Bunga SBI Terhadap Beta Saham Syariah (JII) dan Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG), Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Sosial, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009.

Gujarati, Damodar, “Ekonometri Dasar”, Jakarta: Erlangga, 2003.

Halim, A, Analisis Investasi, Edisi 1, Jakarta: Salemba Emban Patria, 2003.

Hamid, Abdul, Pasar Modal Syariah, Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam

Negeri Jakarta, 2009.

Hamzah, Ardi dan Robiatul Auliyah, Analisa Karakteristik Perusahaan, Industri dan

Ekonomi Makro terhadap Return dan Beta Saham Syariah di Bursa Efek

Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, Universitas

Trunojoyo, 2006.

Hartono, Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh,

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2010.

Page 123: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

103

Huda, N. dan M.E. Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah, Edisi 1, Jakarta:

Penerbit Kencana, 2007.

Huda, Nurul, dan Mustafa Edwin, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, Jakarta:

Prenadamedia Group, 2007.

Husnan, Suad, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 4,

Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

Indra, Zubaidi, Faktor-Faktor Fundamental Keuangan yang Mempengaruhi Resiko

Saham, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 2 No. 3, 2006.

Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 3, Yogyakarta: BPFE, 2003.

Jones, Charles. P, Investment Analysis and Management. 9th

edition. New York, NY:

John Wiley & Sons, Inc. 2004.

Julduha, Nucifera. Dan Indra Kusumawardhani, Pengaruh Net Profit Margin,

Current Ratio, Debt to Asset Ratio dan Tingkat Suku Bunga Terhadap

Beta Saham Syariah pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic

Index, Jurnal Buletin Studi Ekonomi Vol. 18 No. 2, 2013.

Kuncoro, Mudrajad, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: BPFE,

2007.

Manan, Abdul, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal

Syariah di Indonesia, Edisi Pertama, Jakarta: PT Kencana, 2009.

Page 124: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

104

Moeljadi, Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Risiko

Sistematis Saham Pada Kondisi Pasar yang Berbeda (Studi Pada Saham-

Saham ilq45 di Bursa Efek Jakarta), Wacana, Vol. 13 No. 2, 2010.

Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

Nachrowi, Djalal, dan Hardius Usman, Ekonometrika, Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indoesia, 2006.

Nafik HR, Muhamad, Bursa Efek dan Investasi Syariah, Jakarta: PT Serambi Ilmu

Semesta, 2009.

Novera, Elza, Pengaruh Pertumbuhan Asset, Kebijakan Dividen, dan Likuiditas

Terhadap Beta Saham, Skripsi Universitas Negeri Padang, 2013.

Nuraini, Neni, Analisa Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba, Skripsi S1,

Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Nurdina, Iffa, Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Beta Saham (Studi

Empiris Pada Saham LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2006-2012), Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Diponegoro, 2014.

Prakoso, Agung Budi, Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Beta

Saham Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat dalam

Page 125: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

105

Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia 2007-2010), Skripsi Fakultas

Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2012.

Pratama, Anjar Wijaya, Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Kurs Terhadap

Beta Saham Pada Perusahaan yang Masuk dalam Daftar Efek Syariah

(DES), Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2013.

Rama, Ali dan Makhlani, Pembangunan Ekonomi Dalam Tinjauan Maqashid

Syariah, Jurnal Penelitian dan Kajian Keagamaan, Balitbang Kemenag:

Dialog, Vol. 1 No. 1, 2013.

Rama, Ali, Analisis Deskriptif Perkembangan Perbankan Syariah di Asia Tenggara,

The Journal of Tauhidinomics Vol. 1 No. 2, 2015.

Rama, Ali, Analisis Kerangka Regulasi Model Shariah GOVERNANCE Lembaga

Keuangan Syariah di Indonesia,Journal of Islamic Economics Lariba,

Vol. 1, No. 1, 2015.

Rama, Ali, Perbankan Syariah dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Signifikan

Vol. 2 No. 1, April 2013.

Ratna, Anggi Mashita. Priyadi, Maswar Patuh, Pengaruh Faktor Fundamental dan

Variabel Makro Ekonomi Terhadap Beta Saham Syariah, Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7, 2014.

Page 126: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

106

Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan, Yogyakarta: UGM,

1995.

Rodoni, Ahmad, Investasi Syariah, Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam

Negeri Jakarta, 2009.

Rusbariand, Septian Prima, Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia,

Harga Emas Dunia dan Kurs Rupiah Terhadap Pergerakan JII di Bursa

Efek Indonesia, Forum Bisnis dan Keuangan Vol.1, 2012.

Sa’adah, Mediati, Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Total Asset Terhadap Beta

Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia, Tesis, Universitas Sumatera

Utara, 2008.

Samuelson, Paul A. dan Nordhaus, William D, Ilmu Makroekonomi. Alih Bahasa

Gretta dkk. Edisi ke-17, Jakarta: PT Media Global Edukasi, 2004.

Soviani, Rina, Pengaruh Financial Leverage dan Pertumbuhan Aktiva Terhadap

Risiko Sistematis (Beta) Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Tahun 2010-2013, Artikel, Univesitas Negeri Padang,

2015.

Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2003.

Suhadi, Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Kurs Terhadap Beta

Saham Syariah pada Perusahaan yang Masuk di Jakarta Islamic Index

Page 127: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

107

(JII) tahun 2005-2007, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2009.

Supranto, Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi, Cetakan Pertama, Jakarta: PT.

Asdi Mahasatya, 2004.

Supriyadi, Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Beta Saham yang Tercatat

di BEJ, Jurnal Utilitas, Vol. 9 no. 1. Januari, Hlm 37-40, 2001.

Suptanto. J, Ekonometrika, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.

Sutedi, Adrian, Pasar Modal Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Tendelilin, Eduardus, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi 1,

Yogyakarta: BPFE, 2001.

Tohiri, Mukharis, Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Beta Saham

Perusahaan di Jakarta Islamic Index (JII), Skripsi Fakultas Syari’ah, UIN

Sunan Kalikaga Yogyakarta, 2008.

Ulum, Miftahul, Analisis Karakteristik Perusahaan, Industri, dan Ekonomi

MakroTerhadap Return dan Beta Saham Syariah (Studi Empiris pada

Kelompok Saham JII di Bursa EfekIndonesia), Skripsi Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Widarjono, Agus, Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya, Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta, 2009.

Page 128: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

108

Winarno, Wing Wahyu, Analisis Ekobometrika dan Statistika dengan EVIEWS,

Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011.

Yulianto, Yulius, Analisis Pengaruh Asset Growth, Earning per Share, Debt to Total

Asset, Return on Investment, dan Dividen Yield Terhadap Beta Saham

(Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Tercatat di BEI Periode 2005-

2007), Skripsi, Universitas Diponegoro, 2010.

Website:

www.bi.go.id

www.idx.co.id

www.yahoofinance.com

www.duniainvestasi.com

Page 129: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

109

Lampiran 1

Data olah

EMITEN TAHUN BETA SAHAM INFLASI ln_kurs ln_eps DAR AG

_AALI 2010 0.481107 6.96 9.11 7 0.15179 0.16118

_AALI 2011 1.152269 3.79 9.08 7 0.17426 0.16068

_AALI 2012 0.909693 4.3 9.15 7 0.24593 0.217093

_AALI 2013 -1.15673 8.38 9.25 7 0.31415 0.20478

_AALI 2014 0.762992 8.36 9.38 7 0.36238 0.24023

_AALI 2015 1.373687 3.35 9.50 6 0.45618 0.159112

_AALI 2016 0.403117 3.02 9.50 7 0.27378 0.12614

_ASII 2010 1.561906 6.96 9.11 8 0.48128 0.26894

_ASII 2011 1.086187 3.79 9.08 8 0.50856 0.360314

_ASII 2012 1.453068 4.3 9.15 6 0.507258 0.18115

_ASII 2013 0.764616 8.38 9.25 6 0.50378 0.174

_ASII 2014 1.598717 8.36 9.38 6 0.49079 0.10296

_ASII 2015 1.878772 3.35 9.50 6 0.48445 0.03985

_ASII 2016 1.910802 3.02 9.50 6 0.4657 0.0669

_INTP 2010 0.624513 6.96 9.11 7 0.14635 0.15583

_INTP 2011 1.263761 3.79 9.08 7 0.13321 0.18278

_INTP 2012 0.718085 4.3 9.15 7 0.1466 0.25364

_INTP 2013 0.883432 8.38 9.25 7 0.13643 0.16928

_INTP 2014 1.252677 8.36 9.38 7 0.14914 0.0856

_INTP 2015 1.395511 3.35 9.50 7 0.13647 -0.04317

_INTP 2016 0.957953 3.02 9.50 7 0.13306 0.0909

_KLBF 2010 0.565011 6.96 9.11 5 0.17921 0.08485

_KLBF 2011 -8.02887 3.79 9.08 5 0.21253 0.17661

_KLBF 2012 2.355432 4.3 9.15 4 0.21727 0.138183

_KLBF 2013 1.02902 8.38 9.25 4 0.25089 0.29189

_KLBF 2014 0.618172 8.36 9.38 4 0.215058 0.09893

_KLBF 2015 0.905862 3.35 9.50 4 0.20137 0.10106

_KLBF 2016 1.954551 3.02 9.50 4 0.18141 0.11167

_LPKR 2010 1.40729 6.96 9.11 3 0.4937 0.33204

_LPKR 2011 1.518228 3.79 9.08 3 0.48469 0.13023

_LPKR 2012 0.941218 4.3 9.15 4 0.53878 0.36201

_LPKR 2013 1.974619 8.38 9.25 4 0.54746 0.25891

_LPKR 2014 1.887827 8.36 9.38 5 0.53455 0.209147

Page 130: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

110

_LPKR 2015 0.880417 3.35 9.50 3 0.54226 0.09168

_LPKR 2016 2.272489 3.02 9.50 4 0.51594 0.10349

_LSIP 2010 0.759283 6.96 9.11 5 0.18112 0.14778

_LSIP 2011 -10.2789 3.79 9.08 6 0.14023 0.22124

_LSIP 2012 2.236225 4.3 9.15 5 0.16844 0.1118

_LSIP 2013 -0.73961 8.38 9.25 5 0.20474 0.06448

_LSIP 2014 0.958857 8.36 9.38 5 0.196296 0.08387

_LSIP 2015 1.185968 3.35 9.50 5 0.170736 0.01557

_LSIP 2016 -0.7819 3.02 9.50 4 0.191678 0.06896

_SMGR 2010 0.733967 6.96 9.11 6 0.21996 0.201654

_SMGR 2011 1.418957 3.79 9.08 6 0.25666 0.26335

_SMGR 2012 1.688865 4.3 9.15 7 0.31657 0.35182

_SMGR 2013 1.645594 8.38 9.25 7 0.29406 0.15853

_SMGR 2014 1.394085 8.36 9.38 7 0.27166 0.11166

_SMGR 2015 1.197164 3.35 9.50 7 0.28077 0.1113

_SMGR 2016 1.252067 3.02 9.50 7 0.30869 0.15919

_TLKM 2010 0.637752 6.96 9.11 6 0.43866 0.02624

_TLKM 2011 -9.93039 3.79 9.08 6 0.40826 0.0254

_TLKM 2012 1.029519 4.3 9.15 5 0.39859 0.08068

_TLKM 2013 0.083981 8.38 9.25 5 0.4032 0.1543

_TLKM 2014 0.72319 8.36 9.38 5 0.39366 0.1032

_TLKM 2015 0.821081 3.35 9.50 5 0.43776 0.1717

_TLKM 2016 1.054544 3.02 9.50 5 0.41237 0.08086

_UNTR 2010 0.767626 6.96 9.11 7 0.45572 0.217

_UNTR 2011 1.3207727 3.79 9.08 7 0.40775 0.5635

_UNTR 2012 2.067101 4.3 9.15 7 0.3578 0.08313

_UNTR 2013 0.025354 8.38 9.25 7 0.3785 0.14038

_UNTR 2014 1.042271 8.36 9.38 7 0.3611 0.05133

_UNTR 2015 0.803412 3.35 9.50 7 0.364 0.02355

_UNTR 2016 1.068134 3.02 9.50 7 0.33394 0.03687

_UNVR 2010 0.401009 6.96 9.11 6 0.5346 0.16245

_UNVR 2011 -0.07852 3.79 9.08 6 0.6488 0.20468

_UNVR 2012 -0.14487 4.3 9.15 6 0.6689 0.15374

_UNVR 2013 0.479453 8.38 9.25 7 0.6797 0.12038

_UNVR 2014 1.039552 8.36 9.38 7 0.6676 0.12413

_UNVR 2015 0.250159 3.35 9.50 7 0.6931 0.10146

_UNVR 2016 1.444412 3.02 9.50 7 0.71909 0.06458

Page 131: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

111

Lampiran 2

Tabel 4.1

Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2016

No Kode Saham Nama Perusahaan

1. AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk

2. ASII PT. Astra Internasional Tbk

3. INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk

4. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

5. LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk

6. LSIP PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk

7. SMGR PT. Semen Indonesia Tbk

8. TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

9. UNTR PT. United Tractors Tbk

10. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk

Page 132: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

112

Lampiran 3

Tabel 4.2

Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model

Dependent Variable: BETA_SAHAM?

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/28/17 Time: 10:13

Sample: 2010M01 2016M12

Included observations: 84

Cross-sections included: 10

Total pool (unbalanced) observations: 836 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -34.19700 9.510902 -3.595558 0.0003

INFLASI? -0.003634 0.073765 -0.049261 0.9607

LN_KURS? -0.005990 0.001813 -3.304401 0.0010

LN_EPS? 5.846458 1.645532 3.552929 0.0004

DAR? 0.001203 0.000163 7.377077 0.0000

AG? -0.038790 0.006440 -6.023212 0.0000 R-squared 0.156104 Mean dependent var 0.046260

Adjusted R-squared 0.151020 S.D. dependent var 0.216097

S.E. of regression 0.199112 Akaike info criterion -0.382751

Sum squared resid 32.90570 Schwarz criterion -0.348814

Log likelihood 165.9901 Hannan-Quinn criter. -0.369741

F-statistic 30.70674 Durbin-Watson stat 0.057551

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 133: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

113

Lampiran 4

Tabel 4.3

Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model

Dependent Variable: BETA_SAHAM?

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/28/17 Time: 10:15

Sample: 2010M01 2016M12

Included observations: 84

Cross-sections included: 10

Total pool (unbalanced) observations: 836 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -9.774467 8.067417 -1.211598 0.2260

INFLASI? 0.124095 0.062066 1.999386 0.0459

LN_KURS? -0.001754 0.001534 -1.144066 0.2529

LN_EPS? 1.811422 1.393849 1.299582 0.1941

DAR? 0.002807 0.000205 13.68134 0.0000

AG? -0.341653 0.019950 -17.12559 0.0000

Fixed Effects (Cross)

_AALI--C 0.305749

_ASII--C 0.215455

_INTP--C 0.369083

_KLBF--C -0.478299

_LPKR--C -0.945621

_LSIP--C -0.295724

_SMGR--C 0.349840

_TLKM--C -0.135683

_UNTR--C 0.375583

_UNVR--C 0.249877 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.418093 Mean dependent var 0.046260

Adjusted R-squared 0.408170 S.D. dependent var 0.216097

S.E. of regression 0.166244 Akaike info criterion -0.732939

Sum squared resid 22.69007 Schwarz criterion -0.648095

Log likelihood 321.3686 Hannan-Quinn criter. -0.700414

F-statistic 42.13421 Durbin-Watson stat 0.067302

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 134: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

114

Lampiran 5

Tabel 4.4

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 41.070536 (9,821) 0.0000

Cross-section Chi-square 310.756920 9 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: BETA_SAHAM?

Method: Panel Least Squares

Date: 09/28/17 Time: 10:15

Sample: 2010M01 2016M12

Included observations: 84

Cross-sections included: 10

Total pool (unbalanced) observations: 836 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -34.19700 9.510902 -3.595558 0.0003

INFLASI? -0.003634 0.073765 -0.049261 0.9607

LN_KURS? -0.005990 0.001813 -3.304401 0.0010

LN_EPS? 5.846458 1.645532 3.552929 0.0004

DAR? 0.001203 0.000163 7.377077 0.0000

AG? -0.038790 0.006440 -6.023212 0.0000 R-squared 0.156104 Mean dependent var 0.046260

Adjusted R-squared 0.151020 S.D. dependent var 0.216097

S.E. of regression 0.199112 Akaike info criterion -0.382751

Sum squared resid 32.90570 Schwarz criterion -0.348814

Log likelihood 165.9901 Hannan-Quinn criter. -0.369741

F-statistic 30.70674 Durbin-Watson stat 0.057551

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 135: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

115

Lampiran 6

Tabel 4.5

Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model

Dependent Variable: BETA_SAHAM?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/28/17 Time: 10:16

Sample: 2010M01 2016M12

Included observations: 84

Cross-sections included: 10

Total pool (unbalanced) observations: 836

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -25.89235 7.982386 -3.243685 0.0012

INFLASI? 0.037649 0.061745 0.609748 0.5422

LN_KURS? -0.004556 0.001520 -2.997450 0.0028

LN_EPS? 4.470669 1.380460 3.238536 0.0012

DAR? 0.001424 0.000173 8.240459 0.0000

AG? -0.125922 0.012054 -10.44669 0.0000 Random Effects

(Cross)

_AALI—C 0.086404

_ASII—C 0.090460

_INTP—C 0.130633

_KLBF—C -0.170541

_LPKR—C -0.246041

_LSIP—C -0.152987

_SMGR—C 0.150709

_TLKM—C -0.096495

_UNTR—C 0.127358

_UNVR—C 0.080500 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.054408 0.0967

Idiosyncratic random 0.166244 0.9033 Weighted Statistics R-squared 0.198340 Mean dependent var 0.014713

Adjusted R-squared 0.193511 S.D. dependent var 0.205160 S.E. of regression 0.184240 Sum squared resid 28.17378

F-statistic 41.07033 Durbin-Watson stat 0.060435

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics

Page 136: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

116

R-squared -0.201551 Mean dependent var 0.046260

Sum squared resid 46.85160 Durbin-Watson stat 0.036342

Lampiran 7

Tabel 4.6

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 192.418365 5 0.0000

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. INFLASI? 0.124095 0.037649 0.000040 0.0000

LN_KURS? -0.001754 -0.004556 0.000000 0.0000

LN_EPS? 1.811422 4.470669 0.037147 0.0000

DAR? 0.002807 0.001424 0.000000 0.0000

AG? -0.341653 -0.125922 0.000253 0.0000

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: BETA_SAHAM?

Method: Panel Least Squares

Date: 09/28/17 Time: 10:16

Sample: 2010M01 2016M12

Included observations: 84

Cross-sections included: 10

Total pool (unbalanced) observations: 836 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -9.774467 8.067417 -1.211598 0.2260

INFLASI? 0.124095 0.062066 1.999386 0.0459

LN_KURS? -0.001754 0.001534 -1.144066 0.2529

LN_EPS? 1.811422 1.393849 1.299582 0.1941

DAR? 0.002807 0.000205 13.68134 0.0000

AG? -0.341653 0.019950 -17.12559 0.0000

Page 137: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR MAKRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37086/2/SITI... · Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Untuk Memenuhi

117

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.418093 Mean dependent var 0.046260

Adjusted R-squared 0.408170 S.D. dependent var 0.216097

S.E. of regression 0.166244 Akaike info criterion -0.732939

Sum squared resid 22.69007 Schwarz criterion -0.648095

Log likelihood 321.3686 Hannan-Quinn criter. -0.700414

F-statistic 42.13421 Durbin-Watson stat 0.067302

Prob(F-statistic) 0.000000