Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

download Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

of 26

Transcript of Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    1/26

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    2/26

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris faktor-faktor fundamentalyang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Faktor-faktor tersebut ,meliputi likuiditas perusahaan,leverageperusahaan,profitabilitas perusahaan, ukuran

    perusahaan, status perusahaan, porsi saham publik, umur perusahaan.Penelitian ini menggunakanpooled data(kombinasicross sectiondantime series) tahun

    20042009 untuk data keuangan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.Prosedur pemilihan sampel menggunakanpurposive samplingdan hasilnya terdapat 47perusahaan yang memenuhi kriteria dan menghasilkan 282 pengamatan selama 6 tahun.Tehnik analisa data penelitian menggunakan regresilinear multiple.

    Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan,leverageperusahaan,ukuran perusahaan, dan porsi saham publik berpengaruh positif terhadapkelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa Perusahaandengan rasio likuiditas yang tinggi menunjukkan tingginya kemampuan perusahaan tersebutdalam memenuhi hutang jangka pendeknya, dan untuk memenuhi kreditur jangka panjang

    perusahaan (leverage) dituntut untuk melakukan pengungkapan yang lebih lengkap,Perusahaan besar dan porsi saham publik yang banyak cenderung mengungkapkan lebih butir-

    butir laporan keuangannya karena mereka memiliki lebih banyak informasi yang dapatdiungkapkan. Penelitian ini juga menemukan bahwa Status perusahaan berpengaruh negatifterhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Perusahaan dengan status asingmaka indeks kelengkapan pengungkapan wajibnya lebih rendah jika dibandingkan denganperusahaan yang berstatus domestik. Penelitian ini tidak menemukan bukti adanya pengaruhprofitabilitas perusahaan dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporankeuangan. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan umur perusahaan tidak dipandangsebagai penentu kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

    Kata Kunci : kelengkapan pengungkapan, laporan keuangan, likuiditas,leverage,profitabilitas, ukuran perusahaan, status perusahaan, porsi sahampublik, umur perusahaan

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    3/26

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Perkembangan dunia pasar modal saatini telah meningkat dengan pesat. Di masamendatang bisnis investasi ini tentunya akanmenjadi sedemikian kompleks dengan

    tingkat persaingan yang semakin ketat,terutama dalam upaya penyediaan danperolehan informasi dalam setiap pembuatankeputusan. Bagi para investor, informasi yangdisampaikan oleh manajemen perusahaandijadikan sebagai alat analisis danpengawasan terhadap kinerja manajemenperusahaan. Oleh karena itu perusahaan baikkecil maupun besar, harus memanfaatkansumber daya dengan efektif dan efisiensehingga berguna untuk mempertahankan

    atau meningkatkan kinerja perusahaan.Salah satu faktor yang mencerminkan

    kinerja perusahaan adalah laporan keuanganyang harus dibuat oleh pihak manajemensecara teratur. Bagi pihak-pihak luarmanajemen suatu perusahaan, laporankeuangan merupakan jendela informasi yangmemungkinkan mereka untuk mengetahuikondisi suatu perusahaan pada suatu masapelaporan, dimana informasi yang di dapatdari suatu laporan keuangan perusahaantergantung pada tingkat pengungkapan(disclosure) dari laporan keuangan yang

    bersangkutan. Pengungkapan informasidalam laporan keuangan harus memadaiagar dapat digunakan sebagai dasarpengambilan keputusan sehinggamenghasilkan keputusan yang cermat dantepat. Perusahaan diharapkan agar lebihtransparan dalam mengungkapkan informasikeuangan perusahaannya, sehingga dapat

    membantu para pengambil keputusan sepertiinvestor, kreditur, dan pemakai informasilainnya dalam mengantisipasi kondisi

    ekonomi yang semakin berubah.Pada kondisi yang serba tidak menentu inimenuntut keterbukaan bagi setiapperusahaan, terlebih bagi perusahaan yang

    telahgo publicdi pasar modal. Keterbukaanperusahaan dapat berupa penyampaianinformasi perusahaan secara berkualitas(Hadi dan Sabeni, 2002). Perilaku dankualitas keputusan investor dipengaruhi olehkualitas informasi yang diungkapkanperusahaan dalam laporan keuangan

    yaitu:mandatary disclosure(pengungkapanwajib) dan voluntary disclosure

    (pengungkapan sukarela). Pada penelitian inilebih memfokuskan pada pengungkapanwajib, karena dari beberapa penelitiansebelumnya, pengungkapan wajib laporankeuangan masih kurang maksimal. Hal inimungkin dikarenakan pada penelitiansebelumnya belum dikeluarkannya peraturanmengenai pengungkapan wajib laporankeuangan. Peraturan ini dikeluarkan olehBapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modaldan Lembaga Keuangan), dimana setiap

    perusahaan publik diwajibkan membuatlaporan keuangan yang diaudit oleh akuntanpublik independen sebagai saranapertanggungjawaban, terutama kepadapemilik modal. Bapepam-LK melalui SKBapepam No. 06/PM/2000 tanggal 13 Maret2000 tentang Pedoman Penyajian LaporanKeuangan mensyaratkan elemen-elemenyang seharusnya diungkapkan dalam laporankeuangan perusahaan publik di Indonesia.

    Kemudian untuk pedoman penyajian danpengungkapan laporan keuangan perusahaanpublik industri manufaktur diatur melalui SEKetua Bapepam No.

    (Zubaidah danZulfikar, 2005).Pengungkapan

    informasi

    dalam

    laporakeua da

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    4/26

    SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002.Dalam Surat Edaran tersebut total itempengungkapan wajib oleh perusahaanmanufaktur adalah 68 item.

    Keluarnya peraturan tersebut ternyatabelum signifikan mempengaruhi

    kelengkapan pengungkapan laporankeuangan perusahaan. Terbukti padapenelitian sebelumnya yang dilakukan olehAlmilia dan Retrinasari (2003) bahwakelengkapan pengungkapan laporankeuangan perusahaan masih sekitar 54,01%.Kondisi ini menunjukkan bahwa para emiten

    belum melakukan keterbukaan informasikepada para investor, padahal seharusnyaemiten mulai menyadari bahwa setelahperusahaannyago public, mereka juga harus

    melakukan perubahan budaya dariperusahaan tertutup menjadi perusahaanterbuka. Terdapat pendapat mengenaikeengganan emiten melakukanpengungkapan laporan keuangan, yaitukemungkinan kurangnya pengetahuanemiten tentang kebutuhan para investor ataualasan mengenai tingginya biaya pelaporan,padahal adanya peraturan tersebutdiharapkan dapat meminimalisasi perbedaanekspektasi antara investor dengan emiten.

    Penelitian tentang kelengkapanpengungkapan laporan keuangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakanhal yang menarik untuk dilakukan. Penelitiansemacam ini akan memberikan pengetahuan

    bagi pembuat kebijakan dalam menilaikualitas akuntansi suatu perusahaan.Kualitas informasi keuangan tercermin padasejauh mana kelengkapan pengungkapanlaporan yang diterbitkan perusahaan.

    Pengungkapan laporan keuangan merupakansumber informasi untuk pengambilankeputusan investasi. Keputusan investasisangat tergantung dari mutu dankelengkapan pengungkapan yang disajikandalam laporan keuangan. Kelengkapanpengungkapan antara perusahaan dalamindustri satu dengan industri lainnya

    berbeda. Perbedaan ini dipicu darikandungan resiko masing-masing industriyang memiliki karakteristik berbeda (Hadi

    dan Sabeni, 2002).Lang dan Lundholm (1996) mengatakandalam penentuan karakteristik yang berbedatersebut bisa ditetapkan dengan

    menggunakan tiga pendekatan kategoriyaitu: Structure, performance dan market.Structureditentukan oleh faktor-faktor yang

    berkaitan dengan perkembangan perusahaanmeliputi ukuran perusahaan, umurperusahaan, dan kemampuan melunasi

    utangnya.Performanceditentukan oleh faktor-faktor yang bersifat kuantitatif mencakuplikuiditas perusahaan dan profitabilitas.Sedangkan marketditentukan oleh faktor-faktor yang bersifat kualitatif berupa porsisaham publik, dan status perusahaan. Tigapendekatan tersebut menjadi faktorfaktorfundamental yang mempengaruhikelengkapan pengungkapan laporankeuangan.Beberapa penelitian empiris terdahulu

    menunjukkan bahwa faktorfaktorfundamental mempengaruhi kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Faktor-faktor fundamental ini tercermin dalamkarakteristik perusahaan, antara lain :Likuiditas (Subiyantoro,1996), leverageNaaim dan Rakhman,2000), profitabilitasdan porsi saham publik (Simanjuntak danWidiastuti,2000), ukuran perusahaan(marwata,2001), status perusahaan (Wallaceet al.,1994), dan umur perusahaan(Fitriani,2001).

    Berdasarkan uraian-uraian diatas, makapeneliti ingin melakukan penelitian mengenaipengaruh faktorfaktor fundamental terhadapkelengkapan pengungkapan laporankeuangan perusahaan manufaktur yangterdaftar di BEI. Penelitian inimengembangkan penelitian yang dilakukanoleh Almilia dan Retrinasari (2003) yangmeneliti tentang pengaruh likuiditas,leverage,

    profitabilitas, ukuran perusahaan dan statusperusahaan terhadap kelengkapanpengungkapan pada perusahaan yangterdaftar di BEI. Hasil yang diperolehmenunjukkan bahwa variabel yang ditelititidak ada satupun variabel yang berpengaruhterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan.

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    5/26

    Penelitian ini perlu dikembangkandengan menambahkan variabel porsi sahampublik dan umur perusahaan, hal ini sesuaidengan saran dari penelitian sebelumnyayaitu penelitian Almilia dan Retrinasari(2003). Alasan memasukkan variabel porsi

    saham publik karena semakin besar porsisaham yang dimiliki oleh publikmenyebabkan perusahaan lebih serius dalammemberikan informasi perusahaan kepadapublik, artinya semakin tinggi kelengkapanpengungkapan laporan keuangannya.Variabel umur perusahaan jugadipertimbangkan dalam penelitian inidengan alasan bahwa umur perusahaanmenentukkan pengalaman perusahaan dalammengelola perusahaannya, semakin tua

    perusahaan tersebut semakin banyakpengalaman dalam mempublikasikanlaporan keuangan.

    Perbedaan penelitian ini denganpenelitian sebelumnya adalah waktupenelitian dan sampel penelitian. Dimanawaktu penelitian ini menggunakan datatahun 2004-2009, sedangkan penelitiansebelumnya menggunakan data tahun 2001-2003. Periode penggunaan sampel diambilsesudah krisis keuangan dan sesudah periodediterbitkannya pedoman penyajian danpengungkapan laporan keuanganperusahaan publik industri manufaktur.Sampel dalam penelitian ini adalahperusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia, sedangkan penelitiansebelumnya menggunakan sampel penelitianseluruh perusahaan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia.

    1.2 Motivasi PenelitianPenelitian mengenai kelengkapanpengungkapan laporan keuangan masihmerupakan isu controversial, hal inidiperkuat dengan adanya hasil yang beragamdari penelitian-penelitian terdahulu.pengungkapan laporan keuangan yang

    belum lengkap diakibatkan oleh adanyaperbedaan informasi yang dimiliki olehpihak-pihak yang terlibat, dan faktor yangmempengaruhinya sampai sekarang belum

    bisa ditentukan secara pasti. Oleh karena itu,peneliti-peneliti terdahulu mengatakan

    bahwa situasi yang demikian menjadikankelengkapan pengungkapan laporan

    keuangan sebagai sesuatu yang belumsepenuhnya terpecahkan. Sebagian besarpenelitian terdahulu menyebutkan bahwafaktor yang paling banyak berpengaruhadalah faktor fundamental yaitu berkaitandengan kondisi internal perusahaan.

    Berdasarkan hal terebut sehingga penelititermotivasi untuk mengetahui faktorfundamental apa saja yang mempengaruhikelengkapan pengungkapan laporankeuangan.

    1.3. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untukmenyediakan bukti empiris mengenaipengaruh faktor-faktor fundamental(likuiditas,leverage, profitabilitas, ukuran

    perusahaan, status perusahaan, porsi sahampublik, dan umur perusahaan) terhadapkelengkapan pengungkapan laporankeuangan perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    6/26

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Landasan Teoritis Teori

    Keagenan

    Pentingnya praktek pengungkapanlaporan keuangan oleh manajemen kepadapemegang saham didasarkan kepada teori

    keagenan (agency theory). Teori keagenanmenjelaskan hubungan antaraagent(agenyang mengatur manajemen sebuah usaha)danprincipal(pemilik usaha). Teori keagenanmenjelaskan berbagai konflik kepentingandalam perusahaan baik antara manajerdengan pemegang saham, manajer dengankreditur atau antara pemegang saham,kreditur dan manajer yang disebabkanadanya hubungan keagenan (agencyrelationship).

    Teori keagenan mengimplikasikanadanya asimetri informasi antara manajersebagai agent dan pemilik sebagaiprincipal.Asimetri informasi timbul ketika manajerlebih mengetahui informasi internal danprospek perusahaan dimasa yang akandatang, jika dibanding dengan pemegangsaham dan stakeholders lainnya. Dalamhubungan tersebut menurut Jensen danMeckling (1976) bahwa pengungkapanlaporan keuangan yang lengkap akanmengurangi asimetri informasi tersebut.

    Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan

    Keuangan

    Laporan keuangan adalah bagian dariproses pelaporan keuangan yang lengkap

    biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,laporan perubahan posisi keuangan (yangdapat disajikan dalam berbagai cara seperti

    misalnya sebagai laporan arus kas ataulaporan arus dana), catatan dan laporan lainserta materi penjelasan yang merupakan

    bagian integral dari laporan keuangan (IAI,2009:2).2) Tujuan Laporan Keuangan

    Tujuan umum laporan keuangan menurutStandar Akuntasi Keuangan No.1 paragraf 12disebutkan bahwa tujuan laporan keuanganadalah menyediakan informasi yangmenyangkut posisi keuangan, kinerja serta

    perubahan posisi keuangan suatu

    perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlahbesar pemakai dalam pengambilankeputusan ekonomi.3) Karakteristik Laporan Keuangan

    Karakteristik laporan keuangan menurut IAI(2009), yaitu:

    a. Dapat dipahamib. Relevan

    c. Keandalan

    d. Dapat dibandingkan

    e. Penyajian wajar

    Pengungkapan (Disclosure)dalam

    Laporan Keuangan 1) Pengertian

    Pengungkapan Laporan Keuangan

    Pengungkapan secara sederhana dapat

    diartikan sebagai pengeluaran informasi (therelease of information). Akuntan cenderungmenggunakan istilah ini dalam batasan yanglebih sempit, yaitu pengeluaran informasitentang perusahaan dalam laporan keuangan(Hendriksen dan Breda, 2002:429).

    laporan

    keuanganmenurutCharirida

    nGhozali(2007:382),antaralai

    n:

    2) Tuj

    uan

    Pengun

    gkapan

    dal

    am

    Laporan

    Keuangan

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    7/26

    a) Memberikan informasi dalammengambil keputusan secara rasional.

    b) Memberikan informasi untukmembantu menilai jumlah, pengakuanpenerimaan kas.

    c) Memberikan informasi sumber ekonomi

    suatu perusahaan.d) Menyediakan informasi hasil usahasuatu perusahaan selama satuperiode.

    e) Menyediakan informasi bermanfaatbagi manajer dan direkturf) Untuk membandingkan antarperusahaan dan antar tahun.

    g) Untuk menyediakan informasi alirankas masuk dan keluar dimasamendatang.

    h) Untuk membantu investor dalammenetapkanreturndan investasinya

    3) Konsep Pengungkapan

    Menurut Hendriksen dan Breda(2002:432) ada tiga konsep pengungkapanyang umumnya diusulkan, yaitu :a) Pengungkapan CukupYaitu pengungkapan minimum yang

    disyaratkan oleh peraturan yang berlaku.b) Pengungkapan Wajar

    Pengungkapan yang wajar secaratidak langsung merupakan tujuan etis agarmemberikan perlakuan yang sama kepadasemua pemakai laporan keuanganmenyediakan informasi yang layak terhadappembaca potensial.c) Pengungkapan PenuhMenyangkut kelengkapan penyajian

    informasi yang diungkapkan secara relevan.

    4) Jenis Pengungkapan

    Darrough (2000) mengemukakanada dua jenis pengungkapan , yaitu :

    a) Pengungkapan Wajib (mandatorydisclosure)Merupakan pengungkapan minimum yangdisyaratkan oleh standar akuntansi yang

    berlaku.b) Pengungkapan Sukarela(voluntary disclosure)Merupakan pengungkapan yang dilakukansukarela oleh perusahaan tanpa diharuskanoleh peraturan yang berlaku.

    Kelengkapan Pengungkapan

    Kelengkapan (comprehensiveness) adalah suatubentuk kualitas. Kualitas pengungkapandapat diukur dan digunakan untuk menilaimanfaat potensial isi suatu laporan keuangan.

    Faktor-Faktor Fundamental 1)

    Likuiditas Perusahaan

    Weston dan Brigham (1993:115)mendefinisikan rasio likuiditas sebagai rasioyang mengukur kemampuan perusahaandalam memenuhi kewajiban jangka pendekyang jatuh tempo.2)LeveragePerusahaan

    Leverageberkaitan dengan bagaimanaperusahaan didanai, lebih banyakmenggunakan utang atau modal yang berasaldari pemegang saham.

    3) Profitabilitas PerusahaanMenurut Brigham dan Houston (2001:89)profitabilitas adalah hasil bersih dariserangkaian kebijakan dan keputusan.4) Ukuran Perusahaan

    Ukuran perusahaan merupakan karakteristiksuatu perusahaan dalam hubungannyadengan stuktur perusahaan (Lang danLundholm, 1996).5) Status Perusahaan

    Status perusahaan menunjukkan tingkat

    kepemilikan saham dalam suatu perusahaan.Status perusahaan terbagi dua, yaitu :Perusahaan berstatus asing dan perusahaan

    berstatus domestik.

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    8/26

    6) Umur Perusahaan

    Umur perusahaan menunjukkankemampuan perusahaan dapat bertahanhidup dan menjalankan operasionalnya.7) Porsi Saham Publik

    Menurut Suta (2002:93) umumnya

    komposisi saham perusahaan yang telahgopublic, sekitar 70% saham masih dikuasai olehfounderdan 30% sisanya dimiliki oleh publik.

    Tinjauan Penelitian Terdahulu

    Wallaceet al.(1994) meneliti tentangfaktor-faktor yang mempengaruhi tingkatkelengkapan pengungkapan perusahaandalam laporan tahunan. Berdasarkanperhitungan dengan analisis regresi linear

    berganda diperoleh hasil bahwa indekskelengkapan pengungkapan secara signifikan

    berpengaruh positif dengan ukuranperusahaan dan status perusahaan. Ukuranperusahaan berhubungan positif denganpengungkapan, karena perusahaan-perusahaan besar rata-rata cenderung

    berpotensi besar atas permintaan publik(publik banyak menginginkan informasiperusahaan tersebut). Oleh sebab itu,semakin besar ukuran perusahaan, semakin

    besar informasi yang perlu diungkapkan.Perusahaan yang berstatus asing lebih banyakmengungkapkan laporan keuangandibandingkan dengan yang domestik.Alasannya karena perusahaan berstatus asingmemiliki keahlian yang lebih baik dalammengelola laporan keuangan sehinggainformasi yang diungkapkan semakinlengkap.

    Marwata (2001) melakukan penelitian

    mengenai pengaruh ukuran perusahaan,likuiditas, dan status perusahaan terhadaptingkat kelengkapan pengungkapan padalaporan keuangan. Hasil pengujianmenunjukkan hanya variabel ukuranperusahaan yang memiliki hubungansignifikan dengan kelengkapanpengungkapan. Marwata menyimpulkan

    bahwa perusahaan besar memiliki sumberdaya yang besar yang mampu membiayaipenyediaan informasi untuk keperluan

    internal, sehingga tidak perlu ada tambahanbiaya yang besar untuk dapat melakukanpengungkapan dengan lebih lengkap.Sebaliknya, perusahaan dengan sumber daya

    yang relatif kecil mungkin tidak memilkiinformasi siap saji sebagaimana perusahaan

    besar.Penelitian yang dilakukan Subiyantoro (1996)meneliti sejauh mana karakteristikperusahaan memberi kontribusi terhadap

    tinggi rendahnya tingkat kelengkapanpengungkapan laporan keuangan tahunanperusahaan publik di Indonesia. Hasilpengujian menunjukkan bahwa hanya ada 3karakteristik perusahaan yang berpengaruhsecara signifikan terhadap tingkatkelengkapan pengungkapan wajib laporantahunan yaitu :total aktiva,leveragedanlikuiditas. Perusahaan dengan rasioleverageyang tinggi memiliki kewajiban untukmemenuhi kebutuhan informasi kreditur

    jangka panjang, sehingga perusahaan akanmenyediakan informasi secara lebih lengkap.Kekuatan perusahaan yang ditunjukkandengan rasio likuiditas tinggi akan

    berhubungan dengan tingkat pengungkapantinggi.

    Naaim dan Rakhman (2000)melakukan penelitian tentang analisishubungan antara kelengkapanpengungkapan laporan keuangan denganstruktur modal dan tipe kepemilikanperusahaan. Dari penelitian tersebutdisimpulkan bahwa leverage keuanganmemiliki hubungan yang signifikan terhadapindeks kelengkapan pengungkapan.Alasannya perusahaan dengan rasio hutangatas modal tinggi akan mengungkapkan lebih

    banyak informasi dalam laporan keuanganuntuk memenuhi debitur jangka panjangdibandingkan perusahaan dengan rasiorendah. Di sisi lain tidak ditemukan adanya

    hubungan signifikan antara kepemilikansaham oleh publik dengan kelengkapanpengungkapan. Hal ini berarti bahwa tinggirendahnya porsi saham publik tidakmempengaruhi kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan.

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    9/26

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    10/26

    III. KERANGKA KONSEP DAN

    PENGEMBANGAN HIPOTESIS

    3.1. Kerangka Konsep Penelitian

    Pengguna laporan keuangan dapatmenganalisis laporan keuangan denganfaktor rasional yang mempengaruhinya atau

    yang sering disebut faktor-faktorfundamental. Faktor ini menunjukkankarakteristik perusahaan yang dapatmempengaruhi kondisi yang ada diperusahaan tersebut. Berkaitan denganpengungkapan laporan keuangan,

    Perusahaan manufaktur yanggo publicdi BEI

    Laporan Keuangan

    Likuiditas perusahaan (X1)

    LeveragePerusahaan (X2)

    perusahaan akan mengungkapkan laporankeuangannya sesuai dengan kondisi internalperusahaan. Dengan demikian faktor-faktorfundamental perusahaan dapatmempengaruhi kelengkapan pengungkapanlaporan keuangannya kepada publik. Dalampenelitian ini faktor-faktor fundamental

    tercermin dalam likuiditas perusahaan,leverage perusahaan, profitabilitasperusahaan, ukuran perusahaan, statusperusahaan, porsi saham publik, dan umurperusahaan.

    Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

    3.

    2.

    Pengembangan

    Hipotesis

    3.

    2.

    1.

    Likuiditas

    Perusahaan dan

    Kelengkapan

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    11/26

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    12/26

    Penelitian dari Subiyantoro (1996) menyebutkan bahwa rasio likuiditas berpengaruhpada kelengkapan pengungkapan. Sedangkan dalam penelitian Almilia dan Retrinasari (2003)menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara likuiditas dengan kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Karena ketidakkonsistenan ini maka peneliti mencoba untukmeneliti kembali variabel ini, maka hipotesis penelitian dirumuskan :H1:Likuiditas perusahaanberpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

    3.2.2LeveragePerusahaan dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    Perusahaan denganleveragetinggi menanggung biaya pengawasan (monitoring cost) yang

    tinggi. Jika menyediakan informasi secara lebih komprehensif akan membutuhkan biaya lebihtinggi, maka perusahaan denganleveragetinggi akan menyediakan informasi secara lebihlengkap (Jensen dan Meckling,1976). Penelitian Fitriani (2001) dan penelitian Almilia danRetrinasari (2003) tidak membuktikan bahwa leverage mempengaruhi kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Karena ketidakkonsistenan ini maka peneliti mencoba untukmeneliti kembali variabel ini. maka hipotesis penelitian dirumuskan:

    perusahaan dalam menghasilkan laba.Dengan tingkat profitabilitas tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikaninformasi yang lebih rinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas

    perusahaan.Fitriani (2001) membuktikan bahwa variabel profitabilitas mempunyai hubungan positifdengan kelengkapan pengungkapan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Almilia danRetrinasari (2003) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara profitabilitasperusahaan dengan pengungkapan. Karena ketidakkonsistenan ini maka peneliti mencobauntuk meneliti kembali variabel ini. maka hipotesis penelitian dirumuskan:H3:Profitabilitasperusahaan

    berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

    3.2.4 Ukuran Perusahaan dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya.Perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih banyak mengungkapkan butir-butir laporankeuangannya karena mereka memiliki lebih banyak informasi yang dapat diungkapkan(Wallaceet al.,1994)..Penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Retrinasari (2003) menunjukkan bahwa tidakditemukan adanya hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Karena ketidakkonsistenan ini maka peneliti mencoba untukmeneliti kembali variabel ini. maka hipotesis penelitian dirumuskan :H4:Ukuran perusahaanberpengaruh

    terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

    H2

    :Leverage

    perus

    ahaan

    berpe

    ngaru

    h

    terhadap

    kelengkapan

    pengungkapan

    laporan keuangan

    3.

    2. ProfitabilitasPerusahaan dan

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    13/26

    3.2.5. Status Perusahaan dan

    Kelengkapan Pengungkapan

    Laporan Keuangan

    Perusahaan asing mempunyaikonsistensi pengungkapan laporan keuangantahunan yang lebih lengkap daripadaperusahaan domestik. Perusahaan asingmemiliki keahlian yang lebih baik dalam

    mengelola laporan keuangan sehinggainformasi yang diungkapkan semakinlengkap (Wallaceet.al, 1994).

    Penelitiannya Almilia dan Retrinasari(2003) tidak membuktikan bahwa statusperusahaan berpengaruh terhadapkelengkapan pengungkapan laporankeuangan. Karena ketidakkonsistenan inimaka peneliti mencoba untuk menelitikembali variabel ini. maka hipotesispenelitian dirumuskan sebagai berikut:H5:Status perusahaan berpengaruh terhadap

    kelengkapan pengungkapan laporan

    keuangan

    3.2.6 Porsi Saham Publik dan

    Kelengkapan Pengungkapan

    Laporan Keuangan

    Perusahaango publicdituntut untuklebih transparan dalam rangka menciptakanpasar modal yang efisien. Oleh karena itu,untuk mempertahankan investor publik,perusahaan akan mengungkapkan laporankeuangannya secara lengkap dan

    bertanggungjawab.Gunawan (2001) mengemukakan

    bahwa adanya perbedaan dalam proporsisaham yang dimiliki investor luar dapatmempengaruhi kelengkapan pengungkapanperusahaan. Penelitian yang dilakukan olehNaim dan Rakhman (2000) menunjukkan

    bahwa tidak ditemukan adanya hubunganyang signifikan antara porsi saham publik

    dengan kelengkapan pengungkapan laporankeuangan.Karena ketidakkonsistenan ini maka penelitimencoba untuk meneliti kembali variabel ini.maka hipotesis penelitian dirumuskan :H6:Porsi saham publik berpengaruh

    terhadap kelengkapan pengungkapan

    laporan keuangan

    3.2.7. Umur Perusahaan dan

    Kelengkapan Pengungkapan

    Laporan Keuangan

    Menurut Fitriani (2001) bahwa umurperusahaan memiliki hubungan positif

    dengan kualitas pengungkapan. Alasan yangmendasari adalah bahwa perusahaan yang

    berumur lebih tua memiliki pengalamanlebih banyak dalam mempublikasikanlaporan keuangan. Perusahaan yang memilikipengalaman lebih banyak akan lebihmengetahui kebutuhan konstituennya akaninformasi tentang perusahaan.

    Penelitian lain dari Simanjuntak danWidiastuti (2000) menemukan bahwa variabelumur perusahaan ternyata tidak berpengaruhterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. Karenaketidakkonsistenan ini maka penelitimencoba untuk meneliti kembali variabel ini.maka hipotesis penelitian dirumuskan :H7:Umur perusahaan berpengaruh

    terhadap kelengkapan pengungkapan

    laporan keuangan.

    IV. METODE PENELITIAN

    4.1. Populasi dan Teknik Pengambilan

    Sampel Penelitian

    Populasi dalam penelitian ini meliputiseluruh perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) padatahun 2004-2009. Pemilihan sampel dalampenelitian ini menggunakanpurposivesampling method.Sampel perusahaan dipilih

    berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkansebagai berikut:

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    14/26

    Tabel 4.1 Jumlah Sampel

    Berdasarkan Kriteria

    Seleksi Sampel

    No Kriteria

    Jumlah

    1. Perusahaan manufaktur periode 2004-2009

    2. Perusahaan maunfaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan yang berkaitan dengan

    variabel penelitian selama periode 2004-2009

    3. Perusahaan yang tidak memiliki laba positif

    4. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang asing198

    (65)(70)(16)

    Jumlah Sampel

    47Berdasarkan kriteria tersebut didapatkan sampel sebanyak 47 perusahaan. Dengan

    pengamatan selama 6 tahun (2004-2009), jumlah data diolah dengan metodepooling data,sehingga jumlah observasi menjadi jumlah tahun dikalikan jumlah perusahaan. Jumlah dataobservasi menjadi 282 sampel (6 x 47).

    4.2. Jenis dan Sumber Data

    Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Sumber data penelitian berasaldariIndonesian Capital Market Directory(ICMD),Fact Book, Monthly JSXdi Pojok BEI FakultasEkonomi Universitas Brawijaya Malang. Data tersebut berupa laporan keuangan perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20042009.

    adalah kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan. Butir pengungkapan yangdiukur adalah item pengungkapan laporan keuangan berdasarkan SE Ketua Bapepam tahun2002. Dalam melakukan perhitungan angka indeks, peneliti menggunakan instrument Indekspengungkapan tanpa pembobotan. Semua item diberikan bobot yang sama, jadi yang diukuradalah tingkat pengungkapan laporan keuangan perusahaan. Tiap item yang diungkapkandiberi nilai 1 dan item yang tidak diungkapkan diberi nilai 0. Rumus = x100%

    Keterangan:1

    n : jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan2 k : jumlah item yang seharusnya diungkap berdasar peraturan

    4.3.2 Variabel Independen (X)

    1) Likuiditas (X1)Dalam penelitian ini likuiditas diukur dengan menggunakan rumus (Hanafi dan Halim,2000:77) :

    Rasio lancar =

    3) Profitabilitas (X3)Dalam penelitian ini, profitabilitas perusahaan diukur dengan menggunakan rumus (Hanafidan

    4.

    3.

    Definisi

    Konseptual dan

    OperasionalVariabel

    4.

    2)Leverage(X2)

    Dalampenelitian

    ini

    leve

    rag

    e

    diukur denganmenggunakan

    rumu

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    15/26

    Halim, 2000:83) :

    4) Ukuran perusahaan (X4) Total aktiva ditransformasikan ke dalam bentuk berikut(Fitriani, 2001): Size = Ln (Total Aktiva)

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    16/26

    5) Status Perusahaan (X5)Status perusahaan menggunakan

    variabel dummy yang penggolongannyadilakukan memberikan notasi 0 untukperusahaan status domestik dan diberi notasi1 untuk perusahaan status asing (Almilia danRetrinasari, 2003).6) Porsi Saham Publik (X6)

    Porsi saham publik diukurmenggunakan rumus sebagai berikut(Simanjuntak dan Widiastuti, 2000) :

    =

    7) Umur Perusahaan (X7) Umurperusahaan diukur berdasarkan(Fitriani, 2001) :

    = tahun sampel (tahunfirst issuedi BEI)

    4.4. Metode Analisis Data

    Metode analisis yang digunakandalam penelitian ini adalah regresi linierberganda (multiple regression analysis).Persamaan dirumuskan sebagai berikut:Y=o+1X1+2X2+3X3+4X4+5X5+ 6X6

    +7X7+

    Keterangan:Y : kelengkapan pengungkapan0:Konstanta 1/ 2/ 3/4/ 5,6,7: koefisienregresi X1: rasio likuiditas X2: rasioleverageX3: rasio profitabilitas X4: ukuran perusahaan X5

    : status perusahaan X6: porsi saham publik X7: umur perusahaan 0 nilai residual /pengganggu4.4.1 Analisis Statistik Deskriptif

    Data dalam statistik deskriptifmeliputi nilai minimum, maksimum, meandanstandart deviasi.

    4.4.2 Uji Asumsi Klasik 1) Uji

    Normalitas Data

    Uji normalitas penelitian inimenggunakanKolmogorov-Smirnov Test.2) Uji Multikolineritas

    Deteksi adanya multikolineritas dapatdilakukan dengan melihat nilaiVarianceInflation Factor(VIF) atautolerance value.3) Uji Heteroskedastisitas

    Dalam penelitian ini pengujian terhadapadanya fenomena heteroskedastisitasdilakukan dengan menggunakanSpermansRank Cornelation Test(Gujarati, 2003: 372).4) Uji Autokorelasi

    Untuk menguji keberadaan autokolerasidalam penelitian ini maka digunakan metodeDurbin Watson Test.

    4.4.3. Uji Ketepatan Model (Uji F) dan

    Koefisien Determinasi (R2) 1) Uji

    Ketepatan Model (Uji F)

    Uji F dipergunakan untuk menguji ketepatanmodel. Bila signifikan berarti tinjauanstatistik menunjukkan bahwa variabelindependen tersebut mempunyai pengaruhsecara simultan terhadap variabel

    dependennya.2) Uji Koefisien Determinasi (R2)

    Koefisien determinasi (R2) menunjukkansampai seberapa besar variasi perubahanvariabel independen mampu menjelaskanvariasi perubahan variabel dependen.4.4.4. Uji Signifikansi Variabel (Uji t)

    Pengujian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadapvariabel dependen.

    V. HASIL PENELITIAN DAN

    PEMBAHASAN

    5.1. Statistik Deskriptif

    Berdasarkan perhitungan statistik, dapatdijelaskan pada pembahasan berikut:

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    17/26

    Tabel 5.1 Hasil

    Analisis Statistik

    Deskriptif

    VariabelMean Deviasi Minimum

    Maksimum Standar

    Kelengkapan pengungkapan LikuiditasLeverage

    Profitabilitas Ukuran PerusahaanPorsi Saham Publik UmurPerusahaan 0,679 2,228 0,526 0,250

    27,55 0,282 15,670,072 2,036 0,31 0,431 1,734 0,211 6,10 0,510,004 0,0004 0,0008 23,91 0,026 1 0,882 17,61

    2,381 4,288 32,12 0,96 32Sumber: Data diolah

    Berdasarkan Tabel 5.1, dapatdiketahui bahwa kelengkapanpengungkapan laporan keuanganperusahaan yang minimum adalah sebesar51% (0,51) yang diperoleh PT AkashawiraInternasional Tbk. Sedangkan tingkat

    kelengkapan pengungkapan laporankeuangan maksimum diperoleh PT AstraInternational Tbk sebesar 88,2% (0,882).

    Pada variabel likuiditas, hasil yangdidapat menunjukkan bahwa perusahaanyang memiliki rasio likuiditas minimumperiode tahun 20042009 adalah PT HansonInternasional Tbk dengan nilai sebesar 0.004.Likuiditas maksimum adalah 17,61 diperolehPT Mandom Indonesia Tbk.

    Variabelleverageperusahaan diukurdengan membagi total aktiva dengan totalkewajibannya. Hasil yang diperolehmenunjukkan leverage minimum selamaperiode 2004-2009 adalah sebesar 0.0004(diperoleh PT Fortune Mate Indonesia Tbk)sedangkan nilai maksimum sebesar 2,381(diperoleh PT Inter Delta Tbk).

    Pada variabel profitabilitas,menunjukkan bahwa nilai profitabilitasmaksimum sebesar 4,288 dimiliki oleh PTAkashawira Internasional Tbk. Sedangkannilai minimum profitabilitas dimiliki PT

    Century Textile Industri Tbk sebesar 0,0008.Pada variabel ukuran perusahaan yangdiukur dengan menggunakan Logaritmanatural (total aktiva), menunjukkan hasil

    bahwa perusahaan yang mempunyai ukuranperusahaan yang paling kecil periode tahun2004-2009 adalah PT Inter Delta Tbk dengannilai 23,91. Sedangkan nilai ukuranperusahaan yang paling besar dimiliki PTAstra International Tbk dengan nilaimaksimum sebesar 32,12.

    Porsi saham publik diukur dengan membagijumlah saham yang dimiliki publik dengantotal saham, menunjukkan hasil bahwaperusahaan dengan porsi saham publikminimum periode tahun 2004-2009 adalah PTPioneerindo Gourmet International Tbksebesar 26% (0,026). Sedangkan maksimumsebesar 96% (0,96) dimiliki oleh PT HansonInternational Tbk.Pada variabel umur perusahaan, hasil yang

    didapat menunjukkan bahwa perusahaanyang memiliki umur perusahaan minimumperiode tahun 2004-2009 adalah PT AnekaKemasindo Utama Tbk dengan nilai sebesar 1tahun. Umur perusahaan maksimum adalah32 tahun diperoleh PT Holcim Indonesia Tbk.

    Tabel 5.2 Status Perusahaan

    varia

    bel

    stat

    us

    freku

    ensi

    %

    StatusPMDN

    18264,5

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    18/26

    Berdasarkanfrequencies table dapatdisimpulkan bahwa Terdapat 182 perusahaanyang mempunyai status PMDN (PerusahaanMilik Dalam Negeri), yaitu 64,5% dari jumlahsampel perusahaan. Dan terdapat 100perusahaan yang mempunyai status PMA(Perusahaan Milik Asing), yaitu 35,5% dari

    jumlah sampel perusahaan.

    5.2. Pengujian Asumsi Klasik

    5.2.1. Uji Normalitas Data

    Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas Data

    Sumber : Data DiolahDari hasil perhitunganKolmogorov-

    Smirnovdapat diketahui bahwa harga-valuesemua variabel ternyata lebih besar dari tarafsignifikan (0.,095>0,05), maka dapatdinyatakan bahwa seluruh data memilikisebaran data yang normal.5.2.2. Uji Multikolinearitas

    Tabel 5.4 Hasil Uji Multikolinieritas

    Sumber : Data diolahDari hasil perhitungan

    multikolinearitas menunjukkan bahwa semua

    variabel independen memiliki nilaitolerancelebih dari 0,1 (10%), artinya tidak ada korelasiantar variabel bebas yang nilainya lebih dari

    95%. Hasil perhitungan juga menunjukkanbahwa semua variabel bebas memiliki VIFkurang dari 10 (

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    19/26

    5.3. Analisis RegresiLinear Multiple

    Tabel 5.7 Hasil Analisis RegresiLinear

    Multiple

    Keterangan Koefisien Nilai Nilai

    Regresi t p

    Konstanta -0,134 -2,567 0,011 Likuiditas 0,004672,831 0,005Leverage0,4024 3,470 0,001 Profitabilitas0,00667 0,932 0,352 Ukuran persh. 0,02807 14,8900,000 Status persh. -0,02731 -3,756 0,000 sahampublik 0,034593 2,374 0,018 Umur persh. 0,000340,587 0,557

    Sumber : Data diolahModel persamaan regresilinear

    multipledan hasil analisis yang diperolehadalah : Y = -0,134 + 0,00467 X1+ 0,4024 X2+0,00667 X3+ 0,02807 X4-0,02731 X5+ 0,03593X6+ 0,00034 X7+ e

    regresi berganda, diperoleh nilai F sebesar41,396 dengan tingkat signifikansi-value=0,000 (signifikan pada =5%), Inimenunjukkan -value< 0,05. Maka dapatdisimpulkan bahwavariabel independen(Likuiditas,leverage, profitabilitas, ukuranperusahaan, status perusahaan, porsi sahampublik, dan umur perusahaan) secara

    bersama-sama berpengaruh terhadapvariabel dependen, yaitu kelengkapan

    pengungkapan laporan keuangan. Hal inimenunjukkan bahwa model regresi yangdigunakan tersebut sudah fit / cocok.5.4.2. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

    Dari pengujian dengan analisis regresiberganda, diperoleh nilaiAdjustedR2sebesar0,502 (Lampiran 13). Hal ini menunjukkan

    bahwa hanya 50,2% variasi dari indekskelengkapan pengungkapan dalam laporankeuangan dapat dijelaskan oleh variabellikuiditas, leverage, profitabilitas, ukuran

    perusahaan, status perusahaan, porsi sahampublik, dan umur perusahaan, sedangkansisanya sebesar 49,8% dijelaskan oleh variabellain yang tidak masuk dalam modelpenelitian.

    5.5. Hasil Pengujian Hipotesis

    Tabel 5.9 Ringkasan Hasil Uji-t

    Variabel thitungp Ket

    Sumber : Data diolahBerdasarkan tabel diatas diperoleh nilai

    probabilitas variabel likuditas, leverage,ukuran perusahaan, status perusahaan, danporsi saham publik adalah lebih kecil dari0,05. Ini berarti variabel-variabel tersebut

    berpengaruh terhadap kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Sedangkanvariabel profitabilitas, dan umur perusahaanmempunyai nilai probabilitas lebih besar dari

    0,5. Ini berarti kedua variabel tersebut tidakberpengaruh terhadap kelengkapanpengungkapan laporan keuangan.

    5.6. Pembahasan Hasil

    Penelitian

    5.6.1. Pengaruh Likuiditas

    Perusahaan terhadap Kelengkapan

    Pengungkapan Laporan Keuangan

    Pada penelitian ini didapatkan hasilsesuai dengan yang diprediksikan bahwa

    likuiditas (X1) mempunyai pengaruh positifterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. Perusahaan dengan rasiolikuiditas yang tinggi menunjukkan tingginyakemampuan perusahaan tersebut dalammemenuhi hutang jangka pendeknya, dapatdikatakan perusahaan tersebut dalam kondisiyang sehat. Kekuatan perusahaan yangditunjukkan dengan rasio likuiditas yangtinggi akan berhubungan dengan tingkatpengungkapan yang tinggi. Hal inididasarkan pada harapan bahwa kuatnyafinansial suatu perusahaan akan cenderungmemberi pengungkapan yang lebih untukmemberikan informasi yang lebih luas daripada perusahaan yang memiliki kondisifinancialyang lemah (Subiyantoro,1996).

    5.

    4.

    Pengujian

    Ketepatan

    Model

    dan Koefisien

    Determinasi

    5.Pengujian

    Likuidi

    tas

    2,83

    1

    0,0

    05

    Signi

    fikanLeverag

    e

    3,4700,001Signifikan

    Profitabilitas

    0,9320,352

    TdkSig.

    Ukuran

    14,8900,000Signifikan

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    20/26

    Hasil penelitian ini mendukungpenelitian Subiyantoro (1996) dimanalikuiditas perusahaan secara signifikan

    berpengaruh positif terhadap kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Namunhasil penelitian ini tidak konsisten denganAlmilia dan Retrinasari (2003) yangmenyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh

    antara

    5.6.2. PengaruhLeveragePerusahaan

    terhadap Kelengkapan

    Pengungkapan Laporan Keuangan

    Pada penelitian ini diperoleh hasilbahwaleverage(X2) berpengaruh positifterhadap tingkat kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. Perusahaan denganleveragetinggi menanggung biaya

    pengawasan yang tinggi. Jika menyediakaninformasi secara lebih komprehensif akanmembutuhkan biaya lebih tinggi, makaperusahaan denganleveragetinggi akanmenyediakan informasi secara lebih lengkap(Jensen dan Meckling,1976).

    Hasil penelitian ini mendukungpenelitian yang dilakukan oleh Naaim danRakhman (2000). Penellitian ini jugadidukung oleh penelitian Subiyantoro (1996),dimana perusahaan dengan rasioleverageyang tinggi memiliki kewajiban untukmemenuhi kebutuhan informasi kreditur

    jangka panjang, sehingga perusahaan akanmenyediakan informasi secara lebih lengkap.Akan tetapi hasil penelitian ini tidakkonsisten dengan penelitian yang sebelumnyatelah dilakukan Almilia dan Retrinasari(2003) yang menyatakan bahwa tidakterdapat pengaruh antaraleverageperusahaandengan kelengkapan pengungkapan laporan

    keuangan.

    5.6.3. Pengaruh Profitabilitas

    Perusahaan terhadap

    Kelengkapan Pengungkapan

    Laporan Keuangan

    Pada varabel profitabilitas (X3) diperoleh hasilbahwa variabel ini tidak mempengaruhikelengkapan pengungkapan laporankeuangan. Hasil ini tidak sesuai dengan yangdiprediksikan yaitu bahwa rasio profitabilitas

    mempunyai pengaruh positif terhadapkelengkapan pengungkapan laporan

    keuangan.Pengaruh tidak signifikan dari profitabilitasterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan, diduga karena manajemenenggan mengungkapkan laporankeuangannya secara berlebih makaperusahaan pesaing bisa lebih mudahmengetahui strategi perusahaan sehingga

    dapat melemahkan posisi perusahaan dalampersaingan.

    Hasil penelitian ini konsisten denganhasil penelitian Almilia dan Retrinasari(2003), yang menyatakan bahwa profitabilitastidak berpengaruh terhadap kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Namunhasil penelitian ini tidak konsisten denganpenelitian Fitriyani (2001), Simanjuntak danWidiastuti (2000) yang menyatakan bahwaprofitabilitas berpengaruh terhadapkelengkapan pengungkapan laporankeuangan.

    likuiditas

    perusahaan

    dengan

    kelengpengun lap

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    21/26

    5.6.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan

    terhadap Kelengkapan

    Pengungkapan Laporan Keuangan

    Penelitian ini juga berhasilmembuktikan bahwa variabel ukuranperusahaan (X4) berpengaruh positif terhadapkelengkapan pengungkapan laporankeuangan. Artinya semakin

    keuangan. Hal ini berarti perusahaan besar dipasar modal merupakan entitas yang banyakdisorot oleh publik, sehingga harusmengungkapkan lebih banyak informasisebagai bagian dari upaya perusahaan untukmewujudkan akuntabilitas publik. Semakin

    besar ukuran perusahaan maka akan semakintinggi kelengkapan pengungkapan laporankeuangannya, dimana perusahaan-

    perusahaan besar rata-rata cenderungberpotensi besar atas permintaan publik(publik banyak menginginkan informasiperusahaan tersebut). Perusahaan besar jugamemiliki sumber daya yang cukup untukmengumpulkan dan menampilkan informasi.

    Hasil penelitian ini sesuai denganhasil penelitian yang dilakukan oleh Marwata(2001), Fitriyani (2001), dan Wallaceet al.(1994). Namun hasil penelitian ini tidakkonsisten dengan hasil penelitian sebelumnyaoleh Amilia dan Retrinasari (2003) yangmenyatakan bahwa perusahaan besar belumtentu mengungkapkan informasi yang lebihlengkap, sebaliknya perusahaan kecil yanglebih banyak mengungkapkan informasi.

    5.6.5. Pengaruh Status

    Perusahaan terhadap

    Kelengkapan Pengungkapan

    Laporan Keuangan

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa status

    perusahaan (X5) berpengaruh negatifterhadap indeks kelengkapan pengungkapandalam laporan keuangan. Kondisi inidisebabkan adanya perusahaan yang

    berstatus domestik (PMDN) tetapi tingkatkelengkapan pengungkapannya di atas rata-rata.Hasil ini sesuai dengan penelitian yangdilakukan oleh Fitriani (2001) bahwa variabelstatus perusahaan mempunyai pengaruhsecara negatif terhadap kelengkapan

    pengungkapan wajib. Perusahaan denganstatus PMA (Perusahaan Milik Asing) maka

    indeks kelengkapan pengungkapan wajibnyalebih rendah jika dibandingkan denganperusahaan yang statusnya PMDN(Perusahaan Milik Dalam Negeri).Hal ini tidak konsisten dengan penelitianyang dilakukan oleh Suripto (1999). Dalampenelitiannya menyatakan bahwa Perusahaanasing mempunyai konsistensi pengungkapan

    laporan keuangan tahunan yang lebihlengkap daripada perusahaan domestik.Hasil penelitian ini juga tidak konsistendengan penelitian yang dilakukan olehSusanto (1992), dan Sabeni (2001) yangmengidentifikasikan bahwa terdapathubungan positif antara status perusahaandengan kelengkapan pengungkapan laporankeuangan.

    5.6.6. Pengaruh Porsi Saham

    Publik Perusahaan terhadap

    Kelengkapan Pengungkapan

    Laporan Keuangan

    Pada variabel porsi saham publik (X6)diperoleh hasil bahwa variabel ini

    berpengaruh positif terhadap kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Semakin

    besar porsi saham yang dimiliki publik makasemakin banyak pula butir-butirpengungkapan laporan keuangan yangdituntut oleh para investornya, sehingga akan

    semakin tinggi kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan.

    bes

    ar

    uku

    ran

    perusa

    haan,

    ma

    kase besindekelen

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    22/26

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    23/26

    Status perusahaan berpengaruhnegatif terhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. Hal ini berarti bahwaperusahaan dengan status asing maka indekskelengkapan pengungkapan wajibnya lebihrendah jika dibandingkan denganperusahaan yang berstatus domestik.

    Porsi saham publik berpengaruh

    secara statistik signifikan dengan arah positifterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. semakin banyak pihakyang membutuhkan informasi tentangperusahaan, semakin banyak pula detail-detail butir yang dituntut untuk dibuka dandengan demikian pengungkapan perusahaanakan semakin lengkap.

    Umur perusahaan tidak berpengaruhterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. Hal ini berarti bahwaumur perusahaan tidak dipandang sebagaipenentu kelengkapan pengungkapan laporankeuangan.

    6.2. Implikasi Hasil Penelitian

    1) Hasil penelitian ini telahmembuktikan bahwa terdapat faktor-faktor (likuiditas perusahaan,leverageperusahaan. Ukuran perusahaan,status perusahaan, dan porsi saham

    publik) yang mempengaruhikelengkapan pengungkapan laporankeuangan pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di BEI.Dengan demikian, pengungkapanitem informasi dalam laporankeuangan adalah keputusan pihakmanajemen perusahaan setelahmempertimbangkan antara manfaatdan biaya pengungkapan. Pihakmanajemen akan mengungkapkan

    informasi jika manfaat yang diperolehlebih besar daripada biaya yangdikeluarkan berkaitan denganpengungkapan tersebut. Faktorfaktortersebut juga dapat digunakan sebagaialat analisa oleh pihak investor yangakan menanamkan investasinya padaperusahaan yang melakukan

    pengungkapan laporan keuangan,sehingga pihak investor bisamendapatkan keuntungan sesuaidengan yang diharapkan.2) Hasil penelitian inimendukung kebijakan dan peraturanBadan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan (Bapepam-LK)yang mewajibkan perusahaanmanufaktur untuk melakukanpengungkapan laporan keuangansesuai dengan SK Bapepam No.SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember2002.

    6.3. Keterbatasan Penelitian

    Penelitian ini memiliki beberapaketerbatasan, diantaranya adalah

    sebagai berikut : 1) Keterbatasanutama penelitian ini adalahunsur subyektivitas dalam

    mengukur kelengkapanpengungkapan laporankeuangan perusahaan. 2) Dalampenelitian ini sampel yangdigunakan merupakan laporankeuangan perusahaanmanufaktur saja, sehinggakesimpulan yang dihasilkan daripenelitian ini tidakdapatdigeneralisasi industri yang lain.

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    24/26

    6.4. Saran untuk Penelitian Selanjutnya

    Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka saran yang dapat diberikan

    adalah sebagai berikut: 1) Untukpenelitian selanjutnya sebaiknyamempertimbangkan perbaikandalam penilaian kelengkapanpengungkapan dengan memberi

    bobot pada tingkat perinciansuatu item informasi yangdiungkapkan oleh perusahaan,sehingga indeks pengungkapanmenjadi lebih teliti. 2) Untukmemperoleh hasil penelitianyang lebih baik, sebaiknyapenelitian berikutnyamemperluas sampel penelitiansehingga dapat menggambarkankelompok sampel lebih baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alford, A.,J. Jones, dan R. Leftwitch .1993. The RelativeInformativeness of AccountingDisclosure in Different Countries.Journal of Acounting Research.Vol.31. pp 188213 Almilia,Luciana Spica dan IkkaRetrinasari. 2003. AnalisisPengaruh KarakteristikPerusahaan terhadapKelengkapan Pengungkapandalam Laporan TahunanPerusahaan yang Terdaftar diBEJ.Jurnal Akuntansi dan Bisnis.Vol.5, No.2, Agustus 2003:61-70

    Ang, Robert. 1997.Buku Pintar: Pasar Modal

    Indonesia. Media Soft Indonesia. JakartaAccounting Principles Board. 1971. BasicConcepts and Accounting Principles

    Underlying Financial Statements ofBusiness Enterprises. AICPA. 22BAPEPAM, Pedoman Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan Emiten

    atau Perusahaan Publik Industri

    Manufaktur (online,www.bapepam.go.id)Belkaoui, A.R., Kahl A. dan Peyrard J.,

    1979. information Needs of FinancialAnalysts : An International Comparison.The International Journal Acounting

    Education and Research. Vol.13. Fall,pp.19-27Brigham, Eugene F dan Houston, F.

    Joel. 1993. Dasar-Dasar ManajemenKeuangan.Jilid 2. Edisi Indonesia ke 9.Penerbit Erlangga.Buzby, S. L. 1975. Company Size, Listedversus Unlisted Stocks, and Extent ofFinancial Disclosure.Journal ofAccounting Research, Spring, hlm. 16 -37.Chariri, Anis dan Iman Ghozali. 2003.Teori Akuntansi. Edisi Revisi. UniversitasDiponegoro. SemarangCooke, T. E. 1992. The Impact of Size,Stock Market Listing and Industry Typeon Disclosure in the Annual Reports of

    Japanese Listed Corporations.Accounting and Business Research, 22,

    Summer, hlm. 229-237.Courtis, J.K. 1976. Relationship BetweenTimeliness of Corporate Reporting andCorporate Attributes .Journal ofAccounting Research. Autumn pp204-219Darrough, Masako N., 2000. DisclosurePolicy and Competition: Cournot vsBertrand.The Accounting Review, Vol. 66No.3, Juli, 534-561Djarwanto P, 2001.Mengenai Beberapa UjiStatistik Dalam Penelitian. Liberty.

    YogjakartaEvans, Thomas G. 2002. AccountingTheory: Contemporary Accounting

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    25/26

    Issues.Thomson, South-Western.AustraliaFitriyani. 2001. Signifikansi Perbedaan

    Tingkat Kelengkapan Wajib danSukarela pada Laporan KeuanganPerusahaan Publik yang terdaftar diBursa Efek Indonesia. SimposiumNasional Akuntansi IV.Hlm 133-154

    Gujarati, Damodar. 2001.Ekonometrika Dasar,diterjemahkan oleh Sumarno Zein.Erlangga. Jakarta

    Gunawan, Yuniati. 2003. AnalisisPengungkapan Informasi LaporanTahunan Pada Perusahaan YangTerdaftar Di Bursa Efek Jakarta.Simposium Nasional Akuntansi VI. Hlm80-92

    Hadi, Noor, dan Arifin Sabeni. 2002.

    Laporan Tahunan Go Publik diBEJ.Jurnal Maksi, Vol. 1, hal. 90105Hanafi, Mahmud. dan Abdul Halim. 2000.Analisa Laporan Keuangan. UPP AMPYKPN. Yokyakarta

    Harahap, Sofyan Safri. 2007.Teori AkuntansiLaporan Keuangan. BumiAksara. Jakarta

    Harianto, Farid dan Siswanto Sudomo. 2001.Perangkat dan Teknis Analisis Investasi di

    Pasar Modal Indonesia. PT Bursa EfekIndonesia. Jakarta

    Hartono,Jogiyanto.2000.Teori Portofolio danAnalisis Investasi. BPFE. Yokyakarta

    Hendriksen, Eldon S. 1994.Teori Akuntansi.Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

    Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. VanBreda. 2002.Teori Akuntansi. Buku 2.Interaksara. Batam

    Horne, James C.V dan John M.Wachowicz.

    1997. Prinsip-prinsip ManajemenKeuangan. Buku I. Salemba Empat.Jakarta

    Husnan, Suad. 1998.Dasar-dasar TeoriPortofolio dan Analisis Sekuritas. Edisiketiga. Unit Penerbit dan Percetakan(UPP) AMP YKPN. YokyakartaIkatan Akuntan Indonesia. 2009.StandarAkuntansi Keuangan. Salemba Empat.JakartaImhoff Jr., E. A., 1992. The Relation

    Between Perceived Accounting Qualityand Economic Characteristics of theFirm.Journal of Accounting and PublikPolicy, Vol.11 Summer. hlm 97-118

    Jensen, M. dan W. Meckling., 2004.Theory of the Firm : ManagerialBehavior Agency Cost, and OwnershipStructure.Journal of Finance Econmics 3,hlm. 305-360.Lang, Mark H., dan Russel J. Lundholm.1996. Corporate Disclosure Policy

    Marwata. 2001. Hubungan AntaraKarakteristik Perusahaan Dan KualitasUngkapan Sukarela Dalam LaporanTahunan Perusahaan Publik DiIndonesia.Simposium Nasional AkuntansiIV. hlm 155-173.McBride, P., 1996.Management Discussionand Analysis An Australian Perspective,Australian Society of CPAs, MelbourneAustraliaMeek, Gary K., Clare B. Robert, danSidney J. Gray, 1995. Factors InfluencingVoluntary Annual Report Disclosures byU. S., U. K., and Continental EuropeanMultinational Corporations.Journal ofInternational Business Studies, Vol. 26,Third Quarter, hlm. 555-572.Munawir. 2001.Analisa LaporanKeuangan. Liberty. Yokyakarta

    Naaim/ Ainun dan Fuad Rahkman. 2000.Analisis Hubungan antara

    AnalisaFaktor-Faktor

    yang

    Mempeng Lu

    andAnalistBehavior.

    T

    he

    AccounReviVol.

    N

  • 8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

    26/26

    Kelengkapan PengungkapanLaporan Keuangan denganStruktur Modal dan TipeKepemilikan Perusahaan.JurnalEkonomi dan Bisnis Indonesia.Vol.15.No.1.hlm 70-82Saidi. 2004. Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi Struktur Modal pada

    Perusahaan Manufaktur Go Public diBEJ Tahun 1997-2002.Jurnal Bisnis danEkonomi. Vol.11,No.1,Maret 2004, hlm44-58.

    Simamora, Henry. 2000.Akuntansi BasisPengambilan KeputusanBisnis. Jilid

    II. Salemba Empat. JakartaSimanjuntak, Binsar H., dan Lusy Widiastuti,

    2000, Faktor-Faktor YangMempengaruhi KelengkapanPengungkapan Laporan Keuangan PadaPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftardi Bursa Efek Jakarta,Jurnal RisetAkuntansi, Vol. 7, hlm 351-366.

    Singhvi, Surendra S., dan Harsha B. Desai.1971, An Empirical Analysis of theQuality of Corporate FinancialDisclosure.The Accounting Review, hlm129-138

    Subiyantoro, Edi. 1996. Hubungan antaraKelengkapan Pengungkapan Laporan

    Keuangan dengan KarakteristikPerusahaan Publik di Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi

    I.YogyakartaSundjaja, Ridwan S dan Inge Barlian, 2003.Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. PT.Intan Sejati. Klaten

    Suripto, Bambang. 1999. PengaruhKarakteristik Perusahaan Terhadap

    Susanto, Djoko. 1992. An Imperical

    Investigation of The Extent of CorporateDislosure in Annual Report Companies Listedon The Jakarta Stock Exchange. Ph.DDissertation. University of Arkansas. USA

    Suta, I Putu Gede Ary. 2000.Menuju Pasar Modal Modern.Yayasan SAD Satria Bakti. JakartaSuwito, Edy dan Arleen Herawaty.

    2005. Analisis PengaruhKarakteristik Perusahaan terhadapTindakan Perataan Laba yangdilakukan oleh Perusahaan yangTerdaftar di Bursa Efek Jakarta.Simposium Nasional Akuntansi VIII.hlm 136-146

    Wallace, R. S. Olusegun, Kamal Naser,dan Aracelu Mora. 1994. The RelationBetween the Comprehensiveness ofCorporate Annual Report and FirmCharacteristics in Spain.Accounting andBussiness Research.Vol.25, Winter pp 41-53Weston, J.Fred dan Eugene F. Brigham.1993.Manajemen Keuangan. Erlanggga.

    JakartaWhittred, G.P., 1980, Audit Qualificationand the Timeliness of Corporate AnnualReports,The Accounting Review, Vol. IV.Zarzeski, M.T. 1996. Spontaneous

    harmonization effects of culture andmarket forces on accounting disclosurepractices.Accounting Horizons. Vol. 10:18-37.Zubaidah, Siti dan Zulfikar. 2005.Pengaruh Faktor-Faktor Keuangan danNonkeuangan terhadap PengungkapanSukarela Laporan Keuangan.JurnalAkuntansi dan Keuangan. Vol. 4, No. 1: 48-83

    http://www2.idx.co.id/

    http://www.idx.co.id

    Luas Pengungkapan

    Sukarela

    Dalam

    Laporan

    Tahunan. Nasi

    http://www2.idx.co.id/http://www2.idx.co.id/