Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
-
Upload
febbyasrie -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
1/26
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
2/26
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris faktor-faktor fundamentalyang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Faktor-faktor tersebut ,meliputi likuiditas perusahaan,leverageperusahaan,profitabilitas perusahaan, ukuran
perusahaan, status perusahaan, porsi saham publik, umur perusahaan.Penelitian ini menggunakanpooled data(kombinasicross sectiondantime series) tahun
20042009 untuk data keuangan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.Prosedur pemilihan sampel menggunakanpurposive samplingdan hasilnya terdapat 47perusahaan yang memenuhi kriteria dan menghasilkan 282 pengamatan selama 6 tahun.Tehnik analisa data penelitian menggunakan regresilinear multiple.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan,leverageperusahaan,ukuran perusahaan, dan porsi saham publik berpengaruh positif terhadapkelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa Perusahaandengan rasio likuiditas yang tinggi menunjukkan tingginya kemampuan perusahaan tersebutdalam memenuhi hutang jangka pendeknya, dan untuk memenuhi kreditur jangka panjang
perusahaan (leverage) dituntut untuk melakukan pengungkapan yang lebih lengkap,Perusahaan besar dan porsi saham publik yang banyak cenderung mengungkapkan lebih butir-
butir laporan keuangannya karena mereka memiliki lebih banyak informasi yang dapatdiungkapkan. Penelitian ini juga menemukan bahwa Status perusahaan berpengaruh negatifterhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Perusahaan dengan status asingmaka indeks kelengkapan pengungkapan wajibnya lebih rendah jika dibandingkan denganperusahaan yang berstatus domestik. Penelitian ini tidak menemukan bukti adanya pengaruhprofitabilitas perusahaan dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporankeuangan. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan umur perusahaan tidak dipandangsebagai penentu kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
Kata Kunci : kelengkapan pengungkapan, laporan keuangan, likuiditas,leverage,profitabilitas, ukuran perusahaan, status perusahaan, porsi sahampublik, umur perusahaan
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
3/26
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia pasar modal saatini telah meningkat dengan pesat. Di masamendatang bisnis investasi ini tentunya akanmenjadi sedemikian kompleks dengan
tingkat persaingan yang semakin ketat,terutama dalam upaya penyediaan danperolehan informasi dalam setiap pembuatankeputusan. Bagi para investor, informasi yangdisampaikan oleh manajemen perusahaandijadikan sebagai alat analisis danpengawasan terhadap kinerja manajemenperusahaan. Oleh karena itu perusahaan baikkecil maupun besar, harus memanfaatkansumber daya dengan efektif dan efisiensehingga berguna untuk mempertahankan
atau meningkatkan kinerja perusahaan.Salah satu faktor yang mencerminkan
kinerja perusahaan adalah laporan keuanganyang harus dibuat oleh pihak manajemensecara teratur. Bagi pihak-pihak luarmanajemen suatu perusahaan, laporankeuangan merupakan jendela informasi yangmemungkinkan mereka untuk mengetahuikondisi suatu perusahaan pada suatu masapelaporan, dimana informasi yang di dapatdari suatu laporan keuangan perusahaantergantung pada tingkat pengungkapan(disclosure) dari laporan keuangan yang
bersangkutan. Pengungkapan informasidalam laporan keuangan harus memadaiagar dapat digunakan sebagai dasarpengambilan keputusan sehinggamenghasilkan keputusan yang cermat dantepat. Perusahaan diharapkan agar lebihtransparan dalam mengungkapkan informasikeuangan perusahaannya, sehingga dapat
membantu para pengambil keputusan sepertiinvestor, kreditur, dan pemakai informasilainnya dalam mengantisipasi kondisi
ekonomi yang semakin berubah.Pada kondisi yang serba tidak menentu inimenuntut keterbukaan bagi setiapperusahaan, terlebih bagi perusahaan yang
telahgo publicdi pasar modal. Keterbukaanperusahaan dapat berupa penyampaianinformasi perusahaan secara berkualitas(Hadi dan Sabeni, 2002). Perilaku dankualitas keputusan investor dipengaruhi olehkualitas informasi yang diungkapkanperusahaan dalam laporan keuangan
yaitu:mandatary disclosure(pengungkapanwajib) dan voluntary disclosure
(pengungkapan sukarela). Pada penelitian inilebih memfokuskan pada pengungkapanwajib, karena dari beberapa penelitiansebelumnya, pengungkapan wajib laporankeuangan masih kurang maksimal. Hal inimungkin dikarenakan pada penelitiansebelumnya belum dikeluarkannya peraturanmengenai pengungkapan wajib laporankeuangan. Peraturan ini dikeluarkan olehBapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modaldan Lembaga Keuangan), dimana setiap
perusahaan publik diwajibkan membuatlaporan keuangan yang diaudit oleh akuntanpublik independen sebagai saranapertanggungjawaban, terutama kepadapemilik modal. Bapepam-LK melalui SKBapepam No. 06/PM/2000 tanggal 13 Maret2000 tentang Pedoman Penyajian LaporanKeuangan mensyaratkan elemen-elemenyang seharusnya diungkapkan dalam laporankeuangan perusahaan publik di Indonesia.
Kemudian untuk pedoman penyajian danpengungkapan laporan keuangan perusahaanpublik industri manufaktur diatur melalui SEKetua Bapepam No.
(Zubaidah danZulfikar, 2005).Pengungkapan
informasi
dalam
laporakeua da
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
4/26
SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002.Dalam Surat Edaran tersebut total itempengungkapan wajib oleh perusahaanmanufaktur adalah 68 item.
Keluarnya peraturan tersebut ternyatabelum signifikan mempengaruhi
kelengkapan pengungkapan laporankeuangan perusahaan. Terbukti padapenelitian sebelumnya yang dilakukan olehAlmilia dan Retrinasari (2003) bahwakelengkapan pengungkapan laporankeuangan perusahaan masih sekitar 54,01%.Kondisi ini menunjukkan bahwa para emiten
belum melakukan keterbukaan informasikepada para investor, padahal seharusnyaemiten mulai menyadari bahwa setelahperusahaannyago public, mereka juga harus
melakukan perubahan budaya dariperusahaan tertutup menjadi perusahaanterbuka. Terdapat pendapat mengenaikeengganan emiten melakukanpengungkapan laporan keuangan, yaitukemungkinan kurangnya pengetahuanemiten tentang kebutuhan para investor ataualasan mengenai tingginya biaya pelaporan,padahal adanya peraturan tersebutdiharapkan dapat meminimalisasi perbedaanekspektasi antara investor dengan emiten.
Penelitian tentang kelengkapanpengungkapan laporan keuangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakanhal yang menarik untuk dilakukan. Penelitiansemacam ini akan memberikan pengetahuan
bagi pembuat kebijakan dalam menilaikualitas akuntansi suatu perusahaan.Kualitas informasi keuangan tercermin padasejauh mana kelengkapan pengungkapanlaporan yang diterbitkan perusahaan.
Pengungkapan laporan keuangan merupakansumber informasi untuk pengambilankeputusan investasi. Keputusan investasisangat tergantung dari mutu dankelengkapan pengungkapan yang disajikandalam laporan keuangan. Kelengkapanpengungkapan antara perusahaan dalamindustri satu dengan industri lainnya
berbeda. Perbedaan ini dipicu darikandungan resiko masing-masing industriyang memiliki karakteristik berbeda (Hadi
dan Sabeni, 2002).Lang dan Lundholm (1996) mengatakandalam penentuan karakteristik yang berbedatersebut bisa ditetapkan dengan
menggunakan tiga pendekatan kategoriyaitu: Structure, performance dan market.Structureditentukan oleh faktor-faktor yang
berkaitan dengan perkembangan perusahaanmeliputi ukuran perusahaan, umurperusahaan, dan kemampuan melunasi
utangnya.Performanceditentukan oleh faktor-faktor yang bersifat kuantitatif mencakuplikuiditas perusahaan dan profitabilitas.Sedangkan marketditentukan oleh faktor-faktor yang bersifat kualitatif berupa porsisaham publik, dan status perusahaan. Tigapendekatan tersebut menjadi faktorfaktorfundamental yang mempengaruhikelengkapan pengungkapan laporankeuangan.Beberapa penelitian empiris terdahulu
menunjukkan bahwa faktorfaktorfundamental mempengaruhi kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Faktor-faktor fundamental ini tercermin dalamkarakteristik perusahaan, antara lain :Likuiditas (Subiyantoro,1996), leverageNaaim dan Rakhman,2000), profitabilitasdan porsi saham publik (Simanjuntak danWidiastuti,2000), ukuran perusahaan(marwata,2001), status perusahaan (Wallaceet al.,1994), dan umur perusahaan(Fitriani,2001).
Berdasarkan uraian-uraian diatas, makapeneliti ingin melakukan penelitian mengenaipengaruh faktorfaktor fundamental terhadapkelengkapan pengungkapan laporankeuangan perusahaan manufaktur yangterdaftar di BEI. Penelitian inimengembangkan penelitian yang dilakukanoleh Almilia dan Retrinasari (2003) yangmeneliti tentang pengaruh likuiditas,leverage,
profitabilitas, ukuran perusahaan dan statusperusahaan terhadap kelengkapanpengungkapan pada perusahaan yangterdaftar di BEI. Hasil yang diperolehmenunjukkan bahwa variabel yang ditelititidak ada satupun variabel yang berpengaruhterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan.
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
5/26
Penelitian ini perlu dikembangkandengan menambahkan variabel porsi sahampublik dan umur perusahaan, hal ini sesuaidengan saran dari penelitian sebelumnyayaitu penelitian Almilia dan Retrinasari(2003). Alasan memasukkan variabel porsi
saham publik karena semakin besar porsisaham yang dimiliki oleh publikmenyebabkan perusahaan lebih serius dalammemberikan informasi perusahaan kepadapublik, artinya semakin tinggi kelengkapanpengungkapan laporan keuangannya.Variabel umur perusahaan jugadipertimbangkan dalam penelitian inidengan alasan bahwa umur perusahaanmenentukkan pengalaman perusahaan dalammengelola perusahaannya, semakin tua
perusahaan tersebut semakin banyakpengalaman dalam mempublikasikanlaporan keuangan.
Perbedaan penelitian ini denganpenelitian sebelumnya adalah waktupenelitian dan sampel penelitian. Dimanawaktu penelitian ini menggunakan datatahun 2004-2009, sedangkan penelitiansebelumnya menggunakan data tahun 2001-2003. Periode penggunaan sampel diambilsesudah krisis keuangan dan sesudah periodediterbitkannya pedoman penyajian danpengungkapan laporan keuanganperusahaan publik industri manufaktur.Sampel dalam penelitian ini adalahperusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia, sedangkan penelitiansebelumnya menggunakan sampel penelitianseluruh perusahaan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia.
1.2 Motivasi PenelitianPenelitian mengenai kelengkapanpengungkapan laporan keuangan masihmerupakan isu controversial, hal inidiperkuat dengan adanya hasil yang beragamdari penelitian-penelitian terdahulu.pengungkapan laporan keuangan yang
belum lengkap diakibatkan oleh adanyaperbedaan informasi yang dimiliki olehpihak-pihak yang terlibat, dan faktor yangmempengaruhinya sampai sekarang belum
bisa ditentukan secara pasti. Oleh karena itu,peneliti-peneliti terdahulu mengatakan
bahwa situasi yang demikian menjadikankelengkapan pengungkapan laporan
keuangan sebagai sesuatu yang belumsepenuhnya terpecahkan. Sebagian besarpenelitian terdahulu menyebutkan bahwafaktor yang paling banyak berpengaruhadalah faktor fundamental yaitu berkaitandengan kondisi internal perusahaan.
Berdasarkan hal terebut sehingga penelititermotivasi untuk mengetahui faktorfundamental apa saja yang mempengaruhikelengkapan pengungkapan laporankeuangan.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untukmenyediakan bukti empiris mengenaipengaruh faktor-faktor fundamental(likuiditas,leverage, profitabilitas, ukuran
perusahaan, status perusahaan, porsi sahampublik, dan umur perusahaan) terhadapkelengkapan pengungkapan laporankeuangan perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia.
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
6/26
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teoritis Teori
Keagenan
Pentingnya praktek pengungkapanlaporan keuangan oleh manajemen kepadapemegang saham didasarkan kepada teori
keagenan (agency theory). Teori keagenanmenjelaskan hubungan antaraagent(agenyang mengatur manajemen sebuah usaha)danprincipal(pemilik usaha). Teori keagenanmenjelaskan berbagai konflik kepentingandalam perusahaan baik antara manajerdengan pemegang saham, manajer dengankreditur atau antara pemegang saham,kreditur dan manajer yang disebabkanadanya hubungan keagenan (agencyrelationship).
Teori keagenan mengimplikasikanadanya asimetri informasi antara manajersebagai agent dan pemilik sebagaiprincipal.Asimetri informasi timbul ketika manajerlebih mengetahui informasi internal danprospek perusahaan dimasa yang akandatang, jika dibanding dengan pemegangsaham dan stakeholders lainnya. Dalamhubungan tersebut menurut Jensen danMeckling (1976) bahwa pengungkapanlaporan keuangan yang lengkap akanmengurangi asimetri informasi tersebut.
Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan
Keuangan
Laporan keuangan adalah bagian dariproses pelaporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,laporan perubahan posisi keuangan (yangdapat disajikan dalam berbagai cara seperti
misalnya sebagai laporan arus kas ataulaporan arus dana), catatan dan laporan lainserta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan (IAI,2009:2).2) Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan umum laporan keuangan menurutStandar Akuntasi Keuangan No.1 paragraf 12disebutkan bahwa tujuan laporan keuanganadalah menyediakan informasi yangmenyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlahbesar pemakai dalam pengambilankeputusan ekonomi.3) Karakteristik Laporan Keuangan
Karakteristik laporan keuangan menurut IAI(2009), yaitu:
a. Dapat dipahamib. Relevan
c. Keandalan
d. Dapat dibandingkan
e. Penyajian wajar
Pengungkapan (Disclosure)dalam
Laporan Keuangan 1) Pengertian
Pengungkapan Laporan Keuangan
Pengungkapan secara sederhana dapat
diartikan sebagai pengeluaran informasi (therelease of information). Akuntan cenderungmenggunakan istilah ini dalam batasan yanglebih sempit, yaitu pengeluaran informasitentang perusahaan dalam laporan keuangan(Hendriksen dan Breda, 2002:429).
laporan
keuanganmenurutCharirida
nGhozali(2007:382),antaralai
n:
2) Tuj
uan
Pengun
gkapan
dal
am
Laporan
Keuangan
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
7/26
a) Memberikan informasi dalammengambil keputusan secara rasional.
b) Memberikan informasi untukmembantu menilai jumlah, pengakuanpenerimaan kas.
c) Memberikan informasi sumber ekonomi
suatu perusahaan.d) Menyediakan informasi hasil usahasuatu perusahaan selama satuperiode.
e) Menyediakan informasi bermanfaatbagi manajer dan direkturf) Untuk membandingkan antarperusahaan dan antar tahun.
g) Untuk menyediakan informasi alirankas masuk dan keluar dimasamendatang.
h) Untuk membantu investor dalammenetapkanreturndan investasinya
3) Konsep Pengungkapan
Menurut Hendriksen dan Breda(2002:432) ada tiga konsep pengungkapanyang umumnya diusulkan, yaitu :a) Pengungkapan CukupYaitu pengungkapan minimum yang
disyaratkan oleh peraturan yang berlaku.b) Pengungkapan Wajar
Pengungkapan yang wajar secaratidak langsung merupakan tujuan etis agarmemberikan perlakuan yang sama kepadasemua pemakai laporan keuanganmenyediakan informasi yang layak terhadappembaca potensial.c) Pengungkapan PenuhMenyangkut kelengkapan penyajian
informasi yang diungkapkan secara relevan.
4) Jenis Pengungkapan
Darrough (2000) mengemukakanada dua jenis pengungkapan , yaitu :
a) Pengungkapan Wajib (mandatorydisclosure)Merupakan pengungkapan minimum yangdisyaratkan oleh standar akuntansi yang
berlaku.b) Pengungkapan Sukarela(voluntary disclosure)Merupakan pengungkapan yang dilakukansukarela oleh perusahaan tanpa diharuskanoleh peraturan yang berlaku.
Kelengkapan Pengungkapan
Kelengkapan (comprehensiveness) adalah suatubentuk kualitas. Kualitas pengungkapandapat diukur dan digunakan untuk menilaimanfaat potensial isi suatu laporan keuangan.
Faktor-Faktor Fundamental 1)
Likuiditas Perusahaan
Weston dan Brigham (1993:115)mendefinisikan rasio likuiditas sebagai rasioyang mengukur kemampuan perusahaandalam memenuhi kewajiban jangka pendekyang jatuh tempo.2)LeveragePerusahaan
Leverageberkaitan dengan bagaimanaperusahaan didanai, lebih banyakmenggunakan utang atau modal yang berasaldari pemegang saham.
3) Profitabilitas PerusahaanMenurut Brigham dan Houston (2001:89)profitabilitas adalah hasil bersih dariserangkaian kebijakan dan keputusan.4) Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan karakteristiksuatu perusahaan dalam hubungannyadengan stuktur perusahaan (Lang danLundholm, 1996).5) Status Perusahaan
Status perusahaan menunjukkan tingkat
kepemilikan saham dalam suatu perusahaan.Status perusahaan terbagi dua, yaitu :Perusahaan berstatus asing dan perusahaan
berstatus domestik.
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
8/26
6) Umur Perusahaan
Umur perusahaan menunjukkankemampuan perusahaan dapat bertahanhidup dan menjalankan operasionalnya.7) Porsi Saham Publik
Menurut Suta (2002:93) umumnya
komposisi saham perusahaan yang telahgopublic, sekitar 70% saham masih dikuasai olehfounderdan 30% sisanya dimiliki oleh publik.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Wallaceet al.(1994) meneliti tentangfaktor-faktor yang mempengaruhi tingkatkelengkapan pengungkapan perusahaandalam laporan tahunan. Berdasarkanperhitungan dengan analisis regresi linear
berganda diperoleh hasil bahwa indekskelengkapan pengungkapan secara signifikan
berpengaruh positif dengan ukuranperusahaan dan status perusahaan. Ukuranperusahaan berhubungan positif denganpengungkapan, karena perusahaan-perusahaan besar rata-rata cenderung
berpotensi besar atas permintaan publik(publik banyak menginginkan informasiperusahaan tersebut). Oleh sebab itu,semakin besar ukuran perusahaan, semakin
besar informasi yang perlu diungkapkan.Perusahaan yang berstatus asing lebih banyakmengungkapkan laporan keuangandibandingkan dengan yang domestik.Alasannya karena perusahaan berstatus asingmemiliki keahlian yang lebih baik dalammengelola laporan keuangan sehinggainformasi yang diungkapkan semakinlengkap.
Marwata (2001) melakukan penelitian
mengenai pengaruh ukuran perusahaan,likuiditas, dan status perusahaan terhadaptingkat kelengkapan pengungkapan padalaporan keuangan. Hasil pengujianmenunjukkan hanya variabel ukuranperusahaan yang memiliki hubungansignifikan dengan kelengkapanpengungkapan. Marwata menyimpulkan
bahwa perusahaan besar memiliki sumberdaya yang besar yang mampu membiayaipenyediaan informasi untuk keperluan
internal, sehingga tidak perlu ada tambahanbiaya yang besar untuk dapat melakukanpengungkapan dengan lebih lengkap.Sebaliknya, perusahaan dengan sumber daya
yang relatif kecil mungkin tidak memilkiinformasi siap saji sebagaimana perusahaan
besar.Penelitian yang dilakukan Subiyantoro (1996)meneliti sejauh mana karakteristikperusahaan memberi kontribusi terhadap
tinggi rendahnya tingkat kelengkapanpengungkapan laporan keuangan tahunanperusahaan publik di Indonesia. Hasilpengujian menunjukkan bahwa hanya ada 3karakteristik perusahaan yang berpengaruhsecara signifikan terhadap tingkatkelengkapan pengungkapan wajib laporantahunan yaitu :total aktiva,leveragedanlikuiditas. Perusahaan dengan rasioleverageyang tinggi memiliki kewajiban untukmemenuhi kebutuhan informasi kreditur
jangka panjang, sehingga perusahaan akanmenyediakan informasi secara lebih lengkap.Kekuatan perusahaan yang ditunjukkandengan rasio likuiditas tinggi akan
berhubungan dengan tingkat pengungkapantinggi.
Naaim dan Rakhman (2000)melakukan penelitian tentang analisishubungan antara kelengkapanpengungkapan laporan keuangan denganstruktur modal dan tipe kepemilikanperusahaan. Dari penelitian tersebutdisimpulkan bahwa leverage keuanganmemiliki hubungan yang signifikan terhadapindeks kelengkapan pengungkapan.Alasannya perusahaan dengan rasio hutangatas modal tinggi akan mengungkapkan lebih
banyak informasi dalam laporan keuanganuntuk memenuhi debitur jangka panjangdibandingkan perusahaan dengan rasiorendah. Di sisi lain tidak ditemukan adanya
hubungan signifikan antara kepemilikansaham oleh publik dengan kelengkapanpengungkapan. Hal ini berarti bahwa tinggirendahnya porsi saham publik tidakmempengaruhi kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan.
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
9/26
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
10/26
III. KERANGKA KONSEP DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Pengguna laporan keuangan dapatmenganalisis laporan keuangan denganfaktor rasional yang mempengaruhinya atau
yang sering disebut faktor-faktorfundamental. Faktor ini menunjukkankarakteristik perusahaan yang dapatmempengaruhi kondisi yang ada diperusahaan tersebut. Berkaitan denganpengungkapan laporan keuangan,
Perusahaan manufaktur yanggo publicdi BEI
Laporan Keuangan
Likuiditas perusahaan (X1)
LeveragePerusahaan (X2)
perusahaan akan mengungkapkan laporankeuangannya sesuai dengan kondisi internalperusahaan. Dengan demikian faktor-faktorfundamental perusahaan dapatmempengaruhi kelengkapan pengungkapanlaporan keuangannya kepada publik. Dalampenelitian ini faktor-faktor fundamental
tercermin dalam likuiditas perusahaan,leverage perusahaan, profitabilitasperusahaan, ukuran perusahaan, statusperusahaan, porsi saham publik, dan umurperusahaan.
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
3.
2.
Pengembangan
Hipotesis
3.
2.
1.
Likuiditas
Perusahaan dan
Kelengkapan
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
11/26
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
12/26
Penelitian dari Subiyantoro (1996) menyebutkan bahwa rasio likuiditas berpengaruhpada kelengkapan pengungkapan. Sedangkan dalam penelitian Almilia dan Retrinasari (2003)menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara likuiditas dengan kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Karena ketidakkonsistenan ini maka peneliti mencoba untukmeneliti kembali variabel ini, maka hipotesis penelitian dirumuskan :H1:Likuiditas perusahaanberpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
3.2.2LeveragePerusahaan dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
Perusahaan denganleveragetinggi menanggung biaya pengawasan (monitoring cost) yang
tinggi. Jika menyediakan informasi secara lebih komprehensif akan membutuhkan biaya lebihtinggi, maka perusahaan denganleveragetinggi akan menyediakan informasi secara lebihlengkap (Jensen dan Meckling,1976). Penelitian Fitriani (2001) dan penelitian Almilia danRetrinasari (2003) tidak membuktikan bahwa leverage mempengaruhi kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Karena ketidakkonsistenan ini maka peneliti mencoba untukmeneliti kembali variabel ini. maka hipotesis penelitian dirumuskan:
perusahaan dalam menghasilkan laba.Dengan tingkat profitabilitas tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikaninformasi yang lebih rinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas
perusahaan.Fitriani (2001) membuktikan bahwa variabel profitabilitas mempunyai hubungan positifdengan kelengkapan pengungkapan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Almilia danRetrinasari (2003) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara profitabilitasperusahaan dengan pengungkapan. Karena ketidakkonsistenan ini maka peneliti mencobauntuk meneliti kembali variabel ini. maka hipotesis penelitian dirumuskan:H3:Profitabilitasperusahaan
berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
3.2.4 Ukuran Perusahaan dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya.Perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih banyak mengungkapkan butir-butir laporankeuangannya karena mereka memiliki lebih banyak informasi yang dapat diungkapkan(Wallaceet al.,1994)..Penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Retrinasari (2003) menunjukkan bahwa tidakditemukan adanya hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Karena ketidakkonsistenan ini maka peneliti mencoba untukmeneliti kembali variabel ini. maka hipotesis penelitian dirumuskan :H4:Ukuran perusahaanberpengaruh
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
H2
:Leverage
perus
ahaan
berpe
ngaru
h
terhadap
kelengkapan
pengungkapan
laporan keuangan
3.
2. ProfitabilitasPerusahaan dan
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
13/26
3.2.5. Status Perusahaan dan
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan
Perusahaan asing mempunyaikonsistensi pengungkapan laporan keuangantahunan yang lebih lengkap daripadaperusahaan domestik. Perusahaan asingmemiliki keahlian yang lebih baik dalam
mengelola laporan keuangan sehinggainformasi yang diungkapkan semakinlengkap (Wallaceet.al, 1994).
Penelitiannya Almilia dan Retrinasari(2003) tidak membuktikan bahwa statusperusahaan berpengaruh terhadapkelengkapan pengungkapan laporankeuangan. Karena ketidakkonsistenan inimaka peneliti mencoba untuk menelitikembali variabel ini. maka hipotesispenelitian dirumuskan sebagai berikut:H5:Status perusahaan berpengaruh terhadap
kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan
3.2.6 Porsi Saham Publik dan
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan
Perusahaango publicdituntut untuklebih transparan dalam rangka menciptakanpasar modal yang efisien. Oleh karena itu,untuk mempertahankan investor publik,perusahaan akan mengungkapkan laporankeuangannya secara lengkap dan
bertanggungjawab.Gunawan (2001) mengemukakan
bahwa adanya perbedaan dalam proporsisaham yang dimiliki investor luar dapatmempengaruhi kelengkapan pengungkapanperusahaan. Penelitian yang dilakukan olehNaim dan Rakhman (2000) menunjukkan
bahwa tidak ditemukan adanya hubunganyang signifikan antara porsi saham publik
dengan kelengkapan pengungkapan laporankeuangan.Karena ketidakkonsistenan ini maka penelitimencoba untuk meneliti kembali variabel ini.maka hipotesis penelitian dirumuskan :H6:Porsi saham publik berpengaruh
terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan
3.2.7. Umur Perusahaan dan
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan
Menurut Fitriani (2001) bahwa umurperusahaan memiliki hubungan positif
dengan kualitas pengungkapan. Alasan yangmendasari adalah bahwa perusahaan yang
berumur lebih tua memiliki pengalamanlebih banyak dalam mempublikasikanlaporan keuangan. Perusahaan yang memilikipengalaman lebih banyak akan lebihmengetahui kebutuhan konstituennya akaninformasi tentang perusahaan.
Penelitian lain dari Simanjuntak danWidiastuti (2000) menemukan bahwa variabelumur perusahaan ternyata tidak berpengaruhterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. Karenaketidakkonsistenan ini maka penelitimencoba untuk meneliti kembali variabel ini.maka hipotesis penelitian dirumuskan :H7:Umur perusahaan berpengaruh
terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan.
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Populasi dan Teknik Pengambilan
Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini meliputiseluruh perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) padatahun 2004-2009. Pemilihan sampel dalampenelitian ini menggunakanpurposivesampling method.Sampel perusahaan dipilih
berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkansebagai berikut:
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
14/26
Tabel 4.1 Jumlah Sampel
Berdasarkan Kriteria
Seleksi Sampel
No Kriteria
Jumlah
1. Perusahaan manufaktur periode 2004-2009
2. Perusahaan maunfaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan yang berkaitan dengan
variabel penelitian selama periode 2004-2009
3. Perusahaan yang tidak memiliki laba positif
4. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang asing198
(65)(70)(16)
Jumlah Sampel
47Berdasarkan kriteria tersebut didapatkan sampel sebanyak 47 perusahaan. Dengan
pengamatan selama 6 tahun (2004-2009), jumlah data diolah dengan metodepooling data,sehingga jumlah observasi menjadi jumlah tahun dikalikan jumlah perusahaan. Jumlah dataobservasi menjadi 282 sampel (6 x 47).
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Sumber data penelitian berasaldariIndonesian Capital Market Directory(ICMD),Fact Book, Monthly JSXdi Pojok BEI FakultasEkonomi Universitas Brawijaya Malang. Data tersebut berupa laporan keuangan perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20042009.
adalah kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan. Butir pengungkapan yangdiukur adalah item pengungkapan laporan keuangan berdasarkan SE Ketua Bapepam tahun2002. Dalam melakukan perhitungan angka indeks, peneliti menggunakan instrument Indekspengungkapan tanpa pembobotan. Semua item diberikan bobot yang sama, jadi yang diukuradalah tingkat pengungkapan laporan keuangan perusahaan. Tiap item yang diungkapkandiberi nilai 1 dan item yang tidak diungkapkan diberi nilai 0. Rumus = x100%
Keterangan:1
n : jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan2 k : jumlah item yang seharusnya diungkap berdasar peraturan
4.3.2 Variabel Independen (X)
1) Likuiditas (X1)Dalam penelitian ini likuiditas diukur dengan menggunakan rumus (Hanafi dan Halim,2000:77) :
Rasio lancar =
3) Profitabilitas (X3)Dalam penelitian ini, profitabilitas perusahaan diukur dengan menggunakan rumus (Hanafidan
4.
3.
Definisi
Konseptual dan
OperasionalVariabel
4.
2)Leverage(X2)
Dalampenelitian
ini
leve
rag
e
diukur denganmenggunakan
rumu
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
15/26
Halim, 2000:83) :
4) Ukuran perusahaan (X4) Total aktiva ditransformasikan ke dalam bentuk berikut(Fitriani, 2001): Size = Ln (Total Aktiva)
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
16/26
5) Status Perusahaan (X5)Status perusahaan menggunakan
variabel dummy yang penggolongannyadilakukan memberikan notasi 0 untukperusahaan status domestik dan diberi notasi1 untuk perusahaan status asing (Almilia danRetrinasari, 2003).6) Porsi Saham Publik (X6)
Porsi saham publik diukurmenggunakan rumus sebagai berikut(Simanjuntak dan Widiastuti, 2000) :
=
7) Umur Perusahaan (X7) Umurperusahaan diukur berdasarkan(Fitriani, 2001) :
= tahun sampel (tahunfirst issuedi BEI)
4.4. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakandalam penelitian ini adalah regresi linierberganda (multiple regression analysis).Persamaan dirumuskan sebagai berikut:Y=o+1X1+2X2+3X3+4X4+5X5+ 6X6
+7X7+
Keterangan:Y : kelengkapan pengungkapan0:Konstanta 1/ 2/ 3/4/ 5,6,7: koefisienregresi X1: rasio likuiditas X2: rasioleverageX3: rasio profitabilitas X4: ukuran perusahaan X5
: status perusahaan X6: porsi saham publik X7: umur perusahaan 0 nilai residual /pengganggu4.4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Data dalam statistik deskriptifmeliputi nilai minimum, maksimum, meandanstandart deviasi.
4.4.2 Uji Asumsi Klasik 1) Uji
Normalitas Data
Uji normalitas penelitian inimenggunakanKolmogorov-Smirnov Test.2) Uji Multikolineritas
Deteksi adanya multikolineritas dapatdilakukan dengan melihat nilaiVarianceInflation Factor(VIF) atautolerance value.3) Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini pengujian terhadapadanya fenomena heteroskedastisitasdilakukan dengan menggunakanSpermansRank Cornelation Test(Gujarati, 2003: 372).4) Uji Autokorelasi
Untuk menguji keberadaan autokolerasidalam penelitian ini maka digunakan metodeDurbin Watson Test.
4.4.3. Uji Ketepatan Model (Uji F) dan
Koefisien Determinasi (R2) 1) Uji
Ketepatan Model (Uji F)
Uji F dipergunakan untuk menguji ketepatanmodel. Bila signifikan berarti tinjauanstatistik menunjukkan bahwa variabelindependen tersebut mempunyai pengaruhsecara simultan terhadap variabel
dependennya.2) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkansampai seberapa besar variasi perubahanvariabel independen mampu menjelaskanvariasi perubahan variabel dependen.4.4.4. Uji Signifikansi Variabel (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadapvariabel dependen.
V. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
5.1. Statistik Deskriptif
Berdasarkan perhitungan statistik, dapatdijelaskan pada pembahasan berikut:
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
17/26
Tabel 5.1 Hasil
Analisis Statistik
Deskriptif
VariabelMean Deviasi Minimum
Maksimum Standar
Kelengkapan pengungkapan LikuiditasLeverage
Profitabilitas Ukuran PerusahaanPorsi Saham Publik UmurPerusahaan 0,679 2,228 0,526 0,250
27,55 0,282 15,670,072 2,036 0,31 0,431 1,734 0,211 6,10 0,510,004 0,0004 0,0008 23,91 0,026 1 0,882 17,61
2,381 4,288 32,12 0,96 32Sumber: Data diolah
Berdasarkan Tabel 5.1, dapatdiketahui bahwa kelengkapanpengungkapan laporan keuanganperusahaan yang minimum adalah sebesar51% (0,51) yang diperoleh PT AkashawiraInternasional Tbk. Sedangkan tingkat
kelengkapan pengungkapan laporankeuangan maksimum diperoleh PT AstraInternational Tbk sebesar 88,2% (0,882).
Pada variabel likuiditas, hasil yangdidapat menunjukkan bahwa perusahaanyang memiliki rasio likuiditas minimumperiode tahun 20042009 adalah PT HansonInternasional Tbk dengan nilai sebesar 0.004.Likuiditas maksimum adalah 17,61 diperolehPT Mandom Indonesia Tbk.
Variabelleverageperusahaan diukurdengan membagi total aktiva dengan totalkewajibannya. Hasil yang diperolehmenunjukkan leverage minimum selamaperiode 2004-2009 adalah sebesar 0.0004(diperoleh PT Fortune Mate Indonesia Tbk)sedangkan nilai maksimum sebesar 2,381(diperoleh PT Inter Delta Tbk).
Pada variabel profitabilitas,menunjukkan bahwa nilai profitabilitasmaksimum sebesar 4,288 dimiliki oleh PTAkashawira Internasional Tbk. Sedangkannilai minimum profitabilitas dimiliki PT
Century Textile Industri Tbk sebesar 0,0008.Pada variabel ukuran perusahaan yangdiukur dengan menggunakan Logaritmanatural (total aktiva), menunjukkan hasil
bahwa perusahaan yang mempunyai ukuranperusahaan yang paling kecil periode tahun2004-2009 adalah PT Inter Delta Tbk dengannilai 23,91. Sedangkan nilai ukuranperusahaan yang paling besar dimiliki PTAstra International Tbk dengan nilaimaksimum sebesar 32,12.
Porsi saham publik diukur dengan membagijumlah saham yang dimiliki publik dengantotal saham, menunjukkan hasil bahwaperusahaan dengan porsi saham publikminimum periode tahun 2004-2009 adalah PTPioneerindo Gourmet International Tbksebesar 26% (0,026). Sedangkan maksimumsebesar 96% (0,96) dimiliki oleh PT HansonInternational Tbk.Pada variabel umur perusahaan, hasil yang
didapat menunjukkan bahwa perusahaanyang memiliki umur perusahaan minimumperiode tahun 2004-2009 adalah PT AnekaKemasindo Utama Tbk dengan nilai sebesar 1tahun. Umur perusahaan maksimum adalah32 tahun diperoleh PT Holcim Indonesia Tbk.
Tabel 5.2 Status Perusahaan
varia
bel
stat
us
freku
ensi
%
StatusPMDN
18264,5
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
18/26
Berdasarkanfrequencies table dapatdisimpulkan bahwa Terdapat 182 perusahaanyang mempunyai status PMDN (PerusahaanMilik Dalam Negeri), yaitu 64,5% dari jumlahsampel perusahaan. Dan terdapat 100perusahaan yang mempunyai status PMA(Perusahaan Milik Asing), yaitu 35,5% dari
jumlah sampel perusahaan.
5.2. Pengujian Asumsi Klasik
5.2.1. Uji Normalitas Data
Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas Data
Sumber : Data DiolahDari hasil perhitunganKolmogorov-
Smirnovdapat diketahui bahwa harga-valuesemua variabel ternyata lebih besar dari tarafsignifikan (0.,095>0,05), maka dapatdinyatakan bahwa seluruh data memilikisebaran data yang normal.5.2.2. Uji Multikolinearitas
Tabel 5.4 Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Data diolahDari hasil perhitungan
multikolinearitas menunjukkan bahwa semua
variabel independen memiliki nilaitolerancelebih dari 0,1 (10%), artinya tidak ada korelasiantar variabel bebas yang nilainya lebih dari
95%. Hasil perhitungan juga menunjukkanbahwa semua variabel bebas memiliki VIFkurang dari 10 (
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
19/26
5.3. Analisis RegresiLinear Multiple
Tabel 5.7 Hasil Analisis RegresiLinear
Multiple
Keterangan Koefisien Nilai Nilai
Regresi t p
Konstanta -0,134 -2,567 0,011 Likuiditas 0,004672,831 0,005Leverage0,4024 3,470 0,001 Profitabilitas0,00667 0,932 0,352 Ukuran persh. 0,02807 14,8900,000 Status persh. -0,02731 -3,756 0,000 sahampublik 0,034593 2,374 0,018 Umur persh. 0,000340,587 0,557
Sumber : Data diolahModel persamaan regresilinear
multipledan hasil analisis yang diperolehadalah : Y = -0,134 + 0,00467 X1+ 0,4024 X2+0,00667 X3+ 0,02807 X4-0,02731 X5+ 0,03593X6+ 0,00034 X7+ e
regresi berganda, diperoleh nilai F sebesar41,396 dengan tingkat signifikansi-value=0,000 (signifikan pada =5%), Inimenunjukkan -value< 0,05. Maka dapatdisimpulkan bahwavariabel independen(Likuiditas,leverage, profitabilitas, ukuranperusahaan, status perusahaan, porsi sahampublik, dan umur perusahaan) secara
bersama-sama berpengaruh terhadapvariabel dependen, yaitu kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan. Hal inimenunjukkan bahwa model regresi yangdigunakan tersebut sudah fit / cocok.5.4.2. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Dari pengujian dengan analisis regresiberganda, diperoleh nilaiAdjustedR2sebesar0,502 (Lampiran 13). Hal ini menunjukkan
bahwa hanya 50,2% variasi dari indekskelengkapan pengungkapan dalam laporankeuangan dapat dijelaskan oleh variabellikuiditas, leverage, profitabilitas, ukuran
perusahaan, status perusahaan, porsi sahampublik, dan umur perusahaan, sedangkansisanya sebesar 49,8% dijelaskan oleh variabellain yang tidak masuk dalam modelpenelitian.
5.5. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 5.9 Ringkasan Hasil Uji-t
Variabel thitungp Ket
Sumber : Data diolahBerdasarkan tabel diatas diperoleh nilai
probabilitas variabel likuditas, leverage,ukuran perusahaan, status perusahaan, danporsi saham publik adalah lebih kecil dari0,05. Ini berarti variabel-variabel tersebut
berpengaruh terhadap kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Sedangkanvariabel profitabilitas, dan umur perusahaanmempunyai nilai probabilitas lebih besar dari
0,5. Ini berarti kedua variabel tersebut tidakberpengaruh terhadap kelengkapanpengungkapan laporan keuangan.
5.6. Pembahasan Hasil
Penelitian
5.6.1. Pengaruh Likuiditas
Perusahaan terhadap Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan
Pada penelitian ini didapatkan hasilsesuai dengan yang diprediksikan bahwa
likuiditas (X1) mempunyai pengaruh positifterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. Perusahaan dengan rasiolikuiditas yang tinggi menunjukkan tingginyakemampuan perusahaan tersebut dalammemenuhi hutang jangka pendeknya, dapatdikatakan perusahaan tersebut dalam kondisiyang sehat. Kekuatan perusahaan yangditunjukkan dengan rasio likuiditas yangtinggi akan berhubungan dengan tingkatpengungkapan yang tinggi. Hal inididasarkan pada harapan bahwa kuatnyafinansial suatu perusahaan akan cenderungmemberi pengungkapan yang lebih untukmemberikan informasi yang lebih luas daripada perusahaan yang memiliki kondisifinancialyang lemah (Subiyantoro,1996).
5.
4.
Pengujian
Ketepatan
Model
dan Koefisien
Determinasi
5.Pengujian
Likuidi
tas
2,83
1
0,0
05
Signi
fikanLeverag
e
3,4700,001Signifikan
Profitabilitas
0,9320,352
TdkSig.
Ukuran
14,8900,000Signifikan
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
20/26
Hasil penelitian ini mendukungpenelitian Subiyantoro (1996) dimanalikuiditas perusahaan secara signifikan
berpengaruh positif terhadap kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Namunhasil penelitian ini tidak konsisten denganAlmilia dan Retrinasari (2003) yangmenyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
antara
5.6.2. PengaruhLeveragePerusahaan
terhadap Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan
Pada penelitian ini diperoleh hasilbahwaleverage(X2) berpengaruh positifterhadap tingkat kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. Perusahaan denganleveragetinggi menanggung biaya
pengawasan yang tinggi. Jika menyediakaninformasi secara lebih komprehensif akanmembutuhkan biaya lebih tinggi, makaperusahaan denganleveragetinggi akanmenyediakan informasi secara lebih lengkap(Jensen dan Meckling,1976).
Hasil penelitian ini mendukungpenelitian yang dilakukan oleh Naaim danRakhman (2000). Penellitian ini jugadidukung oleh penelitian Subiyantoro (1996),dimana perusahaan dengan rasioleverageyang tinggi memiliki kewajiban untukmemenuhi kebutuhan informasi kreditur
jangka panjang, sehingga perusahaan akanmenyediakan informasi secara lebih lengkap.Akan tetapi hasil penelitian ini tidakkonsisten dengan penelitian yang sebelumnyatelah dilakukan Almilia dan Retrinasari(2003) yang menyatakan bahwa tidakterdapat pengaruh antaraleverageperusahaandengan kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan.
5.6.3. Pengaruh Profitabilitas
Perusahaan terhadap
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan
Pada varabel profitabilitas (X3) diperoleh hasilbahwa variabel ini tidak mempengaruhikelengkapan pengungkapan laporankeuangan. Hasil ini tidak sesuai dengan yangdiprediksikan yaitu bahwa rasio profitabilitas
mempunyai pengaruh positif terhadapkelengkapan pengungkapan laporan
keuangan.Pengaruh tidak signifikan dari profitabilitasterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan, diduga karena manajemenenggan mengungkapkan laporankeuangannya secara berlebih makaperusahaan pesaing bisa lebih mudahmengetahui strategi perusahaan sehingga
dapat melemahkan posisi perusahaan dalampersaingan.
Hasil penelitian ini konsisten denganhasil penelitian Almilia dan Retrinasari(2003), yang menyatakan bahwa profitabilitastidak berpengaruh terhadap kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Namunhasil penelitian ini tidak konsisten denganpenelitian Fitriyani (2001), Simanjuntak danWidiastuti (2000) yang menyatakan bahwaprofitabilitas berpengaruh terhadapkelengkapan pengungkapan laporankeuangan.
likuiditas
perusahaan
dengan
kelengpengun lap
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
21/26
5.6.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan
terhadap Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan
Penelitian ini juga berhasilmembuktikan bahwa variabel ukuranperusahaan (X4) berpengaruh positif terhadapkelengkapan pengungkapan laporankeuangan. Artinya semakin
keuangan. Hal ini berarti perusahaan besar dipasar modal merupakan entitas yang banyakdisorot oleh publik, sehingga harusmengungkapkan lebih banyak informasisebagai bagian dari upaya perusahaan untukmewujudkan akuntabilitas publik. Semakin
besar ukuran perusahaan maka akan semakintinggi kelengkapan pengungkapan laporankeuangannya, dimana perusahaan-
perusahaan besar rata-rata cenderungberpotensi besar atas permintaan publik(publik banyak menginginkan informasiperusahaan tersebut). Perusahaan besar jugamemiliki sumber daya yang cukup untukmengumpulkan dan menampilkan informasi.
Hasil penelitian ini sesuai denganhasil penelitian yang dilakukan oleh Marwata(2001), Fitriyani (2001), dan Wallaceet al.(1994). Namun hasil penelitian ini tidakkonsisten dengan hasil penelitian sebelumnyaoleh Amilia dan Retrinasari (2003) yangmenyatakan bahwa perusahaan besar belumtentu mengungkapkan informasi yang lebihlengkap, sebaliknya perusahaan kecil yanglebih banyak mengungkapkan informasi.
5.6.5. Pengaruh Status
Perusahaan terhadap
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status
perusahaan (X5) berpengaruh negatifterhadap indeks kelengkapan pengungkapandalam laporan keuangan. Kondisi inidisebabkan adanya perusahaan yang
berstatus domestik (PMDN) tetapi tingkatkelengkapan pengungkapannya di atas rata-rata.Hasil ini sesuai dengan penelitian yangdilakukan oleh Fitriani (2001) bahwa variabelstatus perusahaan mempunyai pengaruhsecara negatif terhadap kelengkapan
pengungkapan wajib. Perusahaan denganstatus PMA (Perusahaan Milik Asing) maka
indeks kelengkapan pengungkapan wajibnyalebih rendah jika dibandingkan denganperusahaan yang statusnya PMDN(Perusahaan Milik Dalam Negeri).Hal ini tidak konsisten dengan penelitianyang dilakukan oleh Suripto (1999). Dalampenelitiannya menyatakan bahwa Perusahaanasing mempunyai konsistensi pengungkapan
laporan keuangan tahunan yang lebihlengkap daripada perusahaan domestik.Hasil penelitian ini juga tidak konsistendengan penelitian yang dilakukan olehSusanto (1992), dan Sabeni (2001) yangmengidentifikasikan bahwa terdapathubungan positif antara status perusahaandengan kelengkapan pengungkapan laporankeuangan.
5.6.6. Pengaruh Porsi Saham
Publik Perusahaan terhadap
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan
Pada variabel porsi saham publik (X6)diperoleh hasil bahwa variabel ini
berpengaruh positif terhadap kelengkapanpengungkapan laporan keuangan. Semakin
besar porsi saham yang dimiliki publik makasemakin banyak pula butir-butirpengungkapan laporan keuangan yangdituntut oleh para investornya, sehingga akan
semakin tinggi kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan.
bes
ar
uku
ran
perusa
haan,
ma
kase besindekelen
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
22/26
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
23/26
Status perusahaan berpengaruhnegatif terhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. Hal ini berarti bahwaperusahaan dengan status asing maka indekskelengkapan pengungkapan wajibnya lebihrendah jika dibandingkan denganperusahaan yang berstatus domestik.
Porsi saham publik berpengaruh
secara statistik signifikan dengan arah positifterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. semakin banyak pihakyang membutuhkan informasi tentangperusahaan, semakin banyak pula detail-detail butir yang dituntut untuk dibuka dandengan demikian pengungkapan perusahaanakan semakin lengkap.
Umur perusahaan tidak berpengaruhterhadap kelengkapan pengungkapanlaporan keuangan. Hal ini berarti bahwaumur perusahaan tidak dipandang sebagaipenentu kelengkapan pengungkapan laporankeuangan.
6.2. Implikasi Hasil Penelitian
1) Hasil penelitian ini telahmembuktikan bahwa terdapat faktor-faktor (likuiditas perusahaan,leverageperusahaan. Ukuran perusahaan,status perusahaan, dan porsi saham
publik) yang mempengaruhikelengkapan pengungkapan laporankeuangan pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di BEI.Dengan demikian, pengungkapanitem informasi dalam laporankeuangan adalah keputusan pihakmanajemen perusahaan setelahmempertimbangkan antara manfaatdan biaya pengungkapan. Pihakmanajemen akan mengungkapkan
informasi jika manfaat yang diperolehlebih besar daripada biaya yangdikeluarkan berkaitan denganpengungkapan tersebut. Faktorfaktortersebut juga dapat digunakan sebagaialat analisa oleh pihak investor yangakan menanamkan investasinya padaperusahaan yang melakukan
pengungkapan laporan keuangan,sehingga pihak investor bisamendapatkan keuntungan sesuaidengan yang diharapkan.2) Hasil penelitian inimendukung kebijakan dan peraturanBadan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan (Bapepam-LK)yang mewajibkan perusahaanmanufaktur untuk melakukanpengungkapan laporan keuangansesuai dengan SK Bapepam No.SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember2002.
6.3. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapaketerbatasan, diantaranya adalah
sebagai berikut : 1) Keterbatasanutama penelitian ini adalahunsur subyektivitas dalam
mengukur kelengkapanpengungkapan laporankeuangan perusahaan. 2) Dalampenelitian ini sampel yangdigunakan merupakan laporankeuangan perusahaanmanufaktur saja, sehinggakesimpulan yang dihasilkan daripenelitian ini tidakdapatdigeneralisasi industri yang lain.
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
24/26
6.4. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut: 1) Untukpenelitian selanjutnya sebaiknyamempertimbangkan perbaikandalam penilaian kelengkapanpengungkapan dengan memberi
bobot pada tingkat perinciansuatu item informasi yangdiungkapkan oleh perusahaan,sehingga indeks pengungkapanmenjadi lebih teliti. 2) Untukmemperoleh hasil penelitianyang lebih baik, sebaiknyapenelitian berikutnyamemperluas sampel penelitiansehingga dapat menggambarkankelompok sampel lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alford, A.,J. Jones, dan R. Leftwitch .1993. The RelativeInformativeness of AccountingDisclosure in Different Countries.Journal of Acounting Research.Vol.31. pp 188213 Almilia,Luciana Spica dan IkkaRetrinasari. 2003. AnalisisPengaruh KarakteristikPerusahaan terhadapKelengkapan Pengungkapandalam Laporan TahunanPerusahaan yang Terdaftar diBEJ.Jurnal Akuntansi dan Bisnis.Vol.5, No.2, Agustus 2003:61-70
Ang, Robert. 1997.Buku Pintar: Pasar Modal
Indonesia. Media Soft Indonesia. JakartaAccounting Principles Board. 1971. BasicConcepts and Accounting Principles
Underlying Financial Statements ofBusiness Enterprises. AICPA. 22BAPEPAM, Pedoman Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik Industri
Manufaktur (online,www.bapepam.go.id)Belkaoui, A.R., Kahl A. dan Peyrard J.,
1979. information Needs of FinancialAnalysts : An International Comparison.The International Journal Acounting
Education and Research. Vol.13. Fall,pp.19-27Brigham, Eugene F dan Houston, F.
Joel. 1993. Dasar-Dasar ManajemenKeuangan.Jilid 2. Edisi Indonesia ke 9.Penerbit Erlangga.Buzby, S. L. 1975. Company Size, Listedversus Unlisted Stocks, and Extent ofFinancial Disclosure.Journal ofAccounting Research, Spring, hlm. 16 -37.Chariri, Anis dan Iman Ghozali. 2003.Teori Akuntansi. Edisi Revisi. UniversitasDiponegoro. SemarangCooke, T. E. 1992. The Impact of Size,Stock Market Listing and Industry Typeon Disclosure in the Annual Reports of
Japanese Listed Corporations.Accounting and Business Research, 22,
Summer, hlm. 229-237.Courtis, J.K. 1976. Relationship BetweenTimeliness of Corporate Reporting andCorporate Attributes .Journal ofAccounting Research. Autumn pp204-219Darrough, Masako N., 2000. DisclosurePolicy and Competition: Cournot vsBertrand.The Accounting Review, Vol. 66No.3, Juli, 534-561Djarwanto P, 2001.Mengenai Beberapa UjiStatistik Dalam Penelitian. Liberty.
YogjakartaEvans, Thomas G. 2002. AccountingTheory: Contemporary Accounting
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
25/26
Issues.Thomson, South-Western.AustraliaFitriyani. 2001. Signifikansi Perbedaan
Tingkat Kelengkapan Wajib danSukarela pada Laporan KeuanganPerusahaan Publik yang terdaftar diBursa Efek Indonesia. SimposiumNasional Akuntansi IV.Hlm 133-154
Gujarati, Damodar. 2001.Ekonometrika Dasar,diterjemahkan oleh Sumarno Zein.Erlangga. Jakarta
Gunawan, Yuniati. 2003. AnalisisPengungkapan Informasi LaporanTahunan Pada Perusahaan YangTerdaftar Di Bursa Efek Jakarta.Simposium Nasional Akuntansi VI. Hlm80-92
Hadi, Noor, dan Arifin Sabeni. 2002.
Laporan Tahunan Go Publik diBEJ.Jurnal Maksi, Vol. 1, hal. 90105Hanafi, Mahmud. dan Abdul Halim. 2000.Analisa Laporan Keuangan. UPP AMPYKPN. Yokyakarta
Harahap, Sofyan Safri. 2007.Teori AkuntansiLaporan Keuangan. BumiAksara. Jakarta
Harianto, Farid dan Siswanto Sudomo. 2001.Perangkat dan Teknis Analisis Investasi di
Pasar Modal Indonesia. PT Bursa EfekIndonesia. Jakarta
Hartono,Jogiyanto.2000.Teori Portofolio danAnalisis Investasi. BPFE. Yokyakarta
Hendriksen, Eldon S. 1994.Teori Akuntansi.Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. VanBreda. 2002.Teori Akuntansi. Buku 2.Interaksara. Batam
Horne, James C.V dan John M.Wachowicz.
1997. Prinsip-prinsip ManajemenKeuangan. Buku I. Salemba Empat.Jakarta
Husnan, Suad. 1998.Dasar-dasar TeoriPortofolio dan Analisis Sekuritas. Edisiketiga. Unit Penerbit dan Percetakan(UPP) AMP YKPN. YokyakartaIkatan Akuntan Indonesia. 2009.StandarAkuntansi Keuangan. Salemba Empat.JakartaImhoff Jr., E. A., 1992. The Relation
Between Perceived Accounting Qualityand Economic Characteristics of theFirm.Journal of Accounting and PublikPolicy, Vol.11 Summer. hlm 97-118
Jensen, M. dan W. Meckling., 2004.Theory of the Firm : ManagerialBehavior Agency Cost, and OwnershipStructure.Journal of Finance Econmics 3,hlm. 305-360.Lang, Mark H., dan Russel J. Lundholm.1996. Corporate Disclosure Policy
Marwata. 2001. Hubungan AntaraKarakteristik Perusahaan Dan KualitasUngkapan Sukarela Dalam LaporanTahunan Perusahaan Publik DiIndonesia.Simposium Nasional AkuntansiIV. hlm 155-173.McBride, P., 1996.Management Discussionand Analysis An Australian Perspective,Australian Society of CPAs, MelbourneAustraliaMeek, Gary K., Clare B. Robert, danSidney J. Gray, 1995. Factors InfluencingVoluntary Annual Report Disclosures byU. S., U. K., and Continental EuropeanMultinational Corporations.Journal ofInternational Business Studies, Vol. 26,Third Quarter, hlm. 555-572.Munawir. 2001.Analisa LaporanKeuangan. Liberty. Yokyakarta
Naaim/ Ainun dan Fuad Rahkman. 2000.Analisis Hubungan antara
AnalisaFaktor-Faktor
yang
Mempeng Lu
andAnalistBehavior.
T
he
AccounReviVol.
N
-
8/11/2019 Faktor Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan
26/26
Kelengkapan PengungkapanLaporan Keuangan denganStruktur Modal dan TipeKepemilikan Perusahaan.JurnalEkonomi dan Bisnis Indonesia.Vol.15.No.1.hlm 70-82Saidi. 2004. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal pada
Perusahaan Manufaktur Go Public diBEJ Tahun 1997-2002.Jurnal Bisnis danEkonomi. Vol.11,No.1,Maret 2004, hlm44-58.
Simamora, Henry. 2000.Akuntansi BasisPengambilan KeputusanBisnis. Jilid
II. Salemba Empat. JakartaSimanjuntak, Binsar H., dan Lusy Widiastuti,
2000, Faktor-Faktor YangMempengaruhi KelengkapanPengungkapan Laporan Keuangan PadaPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftardi Bursa Efek Jakarta,Jurnal RisetAkuntansi, Vol. 7, hlm 351-366.
Singhvi, Surendra S., dan Harsha B. Desai.1971, An Empirical Analysis of theQuality of Corporate FinancialDisclosure.The Accounting Review, hlm129-138
Subiyantoro, Edi. 1996. Hubungan antaraKelengkapan Pengungkapan Laporan
Keuangan dengan KarakteristikPerusahaan Publik di Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi
I.YogyakartaSundjaja, Ridwan S dan Inge Barlian, 2003.Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. PT.Intan Sejati. Klaten
Suripto, Bambang. 1999. PengaruhKarakteristik Perusahaan Terhadap
Susanto, Djoko. 1992. An Imperical
Investigation of The Extent of CorporateDislosure in Annual Report Companies Listedon The Jakarta Stock Exchange. Ph.DDissertation. University of Arkansas. USA
Suta, I Putu Gede Ary. 2000.Menuju Pasar Modal Modern.Yayasan SAD Satria Bakti. JakartaSuwito, Edy dan Arleen Herawaty.
2005. Analisis PengaruhKarakteristik Perusahaan terhadapTindakan Perataan Laba yangdilakukan oleh Perusahaan yangTerdaftar di Bursa Efek Jakarta.Simposium Nasional Akuntansi VIII.hlm 136-146
Wallace, R. S. Olusegun, Kamal Naser,dan Aracelu Mora. 1994. The RelationBetween the Comprehensiveness ofCorporate Annual Report and FirmCharacteristics in Spain.Accounting andBussiness Research.Vol.25, Winter pp 41-53Weston, J.Fred dan Eugene F. Brigham.1993.Manajemen Keuangan. Erlanggga.
JakartaWhittred, G.P., 1980, Audit Qualificationand the Timeliness of Corporate AnnualReports,The Accounting Review, Vol. IV.Zarzeski, M.T. 1996. Spontaneous
harmonization effects of culture andmarket forces on accounting disclosurepractices.Accounting Horizons. Vol. 10:18-37.Zubaidah, Siti dan Zulfikar. 2005.Pengaruh Faktor-Faktor Keuangan danNonkeuangan terhadap PengungkapanSukarela Laporan Keuangan.JurnalAkuntansi dan Keuangan. Vol. 4, No. 1: 48-83
http://www2.idx.co.id/
http://www.idx.co.id
Luas Pengungkapan
Sukarela
Dalam
Laporan
Tahunan. Nasi
http://www2.idx.co.id/http://www2.idx.co.id/