PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

28
PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA KELOMPOK 2 1. ANNIS AVIANI. K ( 1221408629 ) 2. RIBKAHAPRILIA ( 1221408735 ) 3. SERLLY NOVITA SARI ( 221308411 ) Di bawah bimbingan Dr Sigit Sardjono,M.Ec Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 1

Transcript of PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Page 1: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

KELOMPOK 2

1. ANNIS AVIANI. K ( 1221408629 )2. RIBKAHAPRILIA ( 1221408735 )3. SERLLY NOVITA SARI ( 221308411 )

Di bawah bimbingan Dr Sigit Sardjono,M.Ec

Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945

1

Page 2: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB IPENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

1.1 Latar Belakang

Ekspor- impor merupakan kegiatan perdagangan Internasioanl. Ekspor diartikan

sebagai kegiatan menjual barang dan jasa yang berasal dari dalam negeri ke luar negeri

sedangkan impor itu membeli atau mendatangkan barang dan jasa dari luar negeri untuk

dijual di dalam negeri. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengandalkan kegiatan

ekspor – impor sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang menghasilkan devisa

( masuknya uang asing ke negara kita agar dapat digunakan sebgai alat pembayaran barang

dan jasa yang di beli dari luar negeri) karena adanya bea cukai yang menjadi suatu proses

yang harus dilalui dalam perdagangan berskala Internasional tersebut.Kegiatan ekspor- impor

ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Adanya perbedaan sumber daya alam,

iklim, geografis, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial antar satu negara dengan

yang lain menimbulkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan berbeda baik secara

langsung maupun tidak langsung sehingga pertukaran barang atau jasa ini dilakukan oleh

tiap- tiap negara dengan cara impor maupun ekspor. Dan negara melakukan ekspor dengan

tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan tidak hanya dijual terbatas di dalam negeri saja

dan dapat dijual di negara lain dan mendapatkan keuntungan lebih.

Setiap negara baik negara maju maupun negara berkembang, pasti melakukan kegiatan

ekspor – import . Negara maju pun juga melakukan impor karena pada prinsipnya jika suatu

negara dapat memproduksi suatu barang atau jasa lebih murah, maka negara tersebut akan

memproduksi barang atau jasa tersebut. Akan tetapi bila biaya yang produksinya relatif lebih

mahal dibandingkan dengan ongkos produksi negara lainnya, maka barang atau jasa tersebut

lebih baik dibeli atau diimpor , barang dan jasa dengan ongkos produksi yang lebih rendah

tadi dapat dikonsumsi sendiri dan juga diekspor.

Dalam pelaksanaannya, baik ekspor maupun impor memerlukan campur tangan Bea

Cukai untuk melegalkan barang yang dijual. Dalam hal ini bea cukai merupakan sarana

pengatur objek cukai tetap beredar dalam pengawasan serta melindungi industri lokal dari

limpahan barang yang datang dari luar negeri. Indonesia di dalam melakukan kegiatan

perdagangan Internasional ini sudah dilakukan sejak dulu. Agar dapat menambah wawasan

mengenai kegiatan perdagangan ekspor dan impor serta untuk mengetahui pengaruhnya

2

Page 3: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

terhadap Perekonomian Indonesia maka akan dibahas beberapa pokok- pokok masalah

mengenai hal ini.

1.2 Rumusan Masalaha. Komoditas apa saja yang diekpsor dan diimpor oleh Indonesia?

b. Negara mana saja yang menjadi tujuan kegiatan Ekspor Indonesia?

c. Apa saja hambatan dan kendala bagi kegiatan ekspor dan impor yang dialami oleh

Indonesia saat ini?

d. Bagaimana cara mengatasi hambatan dan kendala yang dihadapi ekpsor dan impor

Indonesia?

e. Bagaimana perkembang ekspor – impor terhadap PDB Indonesia selama 2 tahun

terakhir?

f. Apa manfaat kegiatan ekspor- impor bagi negara Indonesia?

BAB IIDESKRIPSI

Ekspor Mei 2015 mencapai 12,56 Miliar US Dollar. Pada tanggal 15 Juni 2015 BPS (

Badan Pusat Statistik ) menunjukan data mengenai seputar Ekspor dan Impor Indonesia

seperti di bawah ini:

a. Nilai ekspor Indonesia Mei 2015 mencapai US$12,56 miliar atau mengalami

penurunan sebesar 4,11 persen dibanding ekspor April 2015. Demikian juga bila

dibanding Mei 2014 mengalami penurunan sebesar 15,24 persen.

b. Ekspor nonmigas Mei 2015 mencapai US$11,19 miliar, turun 3,87 persen dibanding

April 2015, demikian juga bila dibanding ekspor Mei 2014 turun 10,07 persen.

c. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2015 mencapai US$64,72 miliar

atau menurun 11,84 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, demikian juga

ekspor nonmigas mencapai US$56,19 miliar atau menurun 7,15 persen.

d. Penurunan terbesar ekspor nonmigas Mei 2015 terhadap April 2015 terjadi pada

lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$323,8 juta (17,54 persen), sedangkan 3

Page 4: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$408,6 juta

(410,84 persen). Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat Mei 2015 mencapai angka

terbesar yaitu US$1,28 miliar, disusul India US$1,15 miliar dan Jepang US$1,14

miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 31,94 persen. Sementara ekspor ke Uni

Eropa (27 negara) sebesar US$1,31 miliar.

e. Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Mei 2015 turun sebesar

6,74 persen dibanding periodeperiode Januari yang sama tahun 2014, dan ekspor

hasil tambang dan lainnya turun 11,18 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik

sebesar 1,58 persen.

f. Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Mei 2015 berasal dari

Jawa Barat dengan nilai US$10,63periode Januari miliar (16,43 persen), diikuti

Kalimantan Timur sebesar US$8,30 miliar (12,82 persen) dan Jawa Timur sebesar

U$7,66 miliar (11,84 persen).

g. Nilai impor Indonesia Mei 2015 mencapai US$11,61 miliar atau turun 8,05 persen

dibanding April 2015. Demikian pula jika dibanding Mei 2014 turun 21,40 persen.

h. Impor nonmigas Mei 2015 mencapai US$9,53 miliar atau turun 7,39 persen dibanding

April 2015, dan turun 13,87 persen dibanding Mei 2014. Impor migas Mei 2015

mencapai US$2,08 miliar atau turun 10,95 persen dibanding April 2015, demikian

pula dibanding Mei 2014 turun 43,87 persen.

i. Secara kumulatif nilai impor Januari–Mei 2015 mencapai US$60,97 miliar atau turun

17,90 persen dibanding periode yang sama tahun 2014. Kumulatif nilai impor terdiri

dari impor migas US$10,52 miliar (turun 42,83 persen) dan nonmigas US$50,45

miliar (turun 9,68 persen).

j. Peningkatan impor nonmigas terbesar Mei 2015 adalah golongan kapal laut dan

bangunan terapung US$0,34 miliar (1.340,48 persen), sedangkan penurunan terbesar

adalah golongan mesin dan peralatan mekanik US$0,31 miliar (16,53 persen).

k. Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–Mei 2015 adalah Tiongkok

dengan nilai US$12,08 miliar (23,95 persen), Jepang US$6,01 miliar (11,92 persen),

dan Singapura US$3,53 miliar (7,00 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai

pangsa pasar 21,54 persen, sementara dari Uni Eropa 9,29 persen.

l. Nilai impor golongan barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal

selama Januari–Mei 2015 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun

sebelumnya masing-masing sebesar 14,51 persen; 18,91 persen; dan 14,62 persen.

4

Page 5: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Data di atas di dapat dari web Badan Pusat Statistik Indonesia terbaru (

http://www.bps.go.id/Brs/view/id/1150 ).Hampir semua data mengalami penurunan di tahun

ini walaupun ada beberapa komoditi yang mengalami peningkatan. Namun pemerintah tetap

perlu menangani mengenai hal ini lebih serius supaya devisa yang dihasilkan dari kegiatan

ekspor tidak turun terus.

BAB III

PEMBAHASAN

Pada pembahasan akan dijelaskan berdasarkan beberapa point berdasarkan yang telah

disebutkan di dalam rumusan masalah di atas.

a. Komoditas apa saja yang diekpsor oleh Indonesia:

.

TPTTujuan: AMERIKA SERIKAT, JEPANG, JERMAN, TURKI, KOREA

SELATAN, INGGRIS, UNI EMIRAT ARAB, REP.RAKYAT TIONGKOK,

BRASILIA, MALAYSIA, BELGIA, ITALIA, BELANDA, SPANYOL,

KANADA, SAUDI ARABIA, THAILAND, PERANCIS, VIETNAM, TAIWAN.

ElektronikTujuan: SINGAPURA, AMERIKA SERIKAT, JEPANG, HONGKONG,

REP.RAKYAT TIONGKOK, JERMAN, MALAYSIA, BELANDA, KOREA

SELATAN, PILIPINA, PERANCIS, THAILAND, INDIA, AUSTRALIA, UNI

EMIRAT ARAB, INGGRIS, TAIWAN, VIETNAM, BELGIA, ITALIA.

5

Page 6: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Karet dan Produk KaretTujuan: AMERIKA SERIKAT, JEPANG, REP.RAKYAT TIONGKOK, KOREA

SELATAN, SINGAPURA, BRASILIA, JERMAN, KANADA, BELANDA,

TURKI, PERANCIS, INDIA, SPANYOL, ITALIA, INGGRIS, BELGIA,

TAIWAN, REP.AFRIKA SELATAN, AUSTRALIA, ARGENTINA.

SawitTujuan: HONGKONG, INDIA, VIETNAM, REP.RAKYAT TIONGKOK,

JERMAN, SINGAPURA, KOREA UTARA, ITALIA, MALAYSIA, THAILAND,

SPANYOL, TAIWAN, JEPANG, KAMBOJA, SRI LANGKA, REP.AFRIKA

SELATAN, PERANCIS, PILIPINA, AMERIKA SERIKAT, MEKSIKO.

Produk Hasil HutanTujuan: INDIA, REP.RAKYAT TIONGKOK, MALAYSIA, BANGLA DESH,

BELANDA, MESIR, SINGAPURA, ITALIA, SPANYOL, UKRAINE, IRAN,

FEDERASI RUSIA, PAKISTAN, JERMAN, TANZANIA, BRASILIA,

REP.AFRIKA SELATAN, VIETNAM, MYANMAR, KENYA.

Alas KakiTujuan: JEPANG, REP.RAKYAT TIONGKOK, AMERIKA SERIKAT, KOREA

SELATAN, AUSTRALIA, MALAYSIA, TAIWAN, SAUDI ARABIA, UNI

EMIRAT ARAB, INDIA, JERMAN, BELANDA, INGGRIS, VIETNAM,

SINGAPURA, BELGIA, ITALIA, PERANCIS, BANGLA DESH, THAILAND.

6

Page 7: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

OtomotifTujuan: AMERIKA SERIKAT, BELGIA, JERMAN, INGGRIS, BELANDA,

ITALIA, JEPANG, MEKSIKO, PERANCIS, BRASILIA, REP.RAKYAT

TIONGKOK, DENMARK, PANAMA, KOREA SELATAN, SINGAPURA,

SPANYOL, AUSTRALIA, FEDERASI RUSIA, CHILI, REP.AFRIKA

SELATAN.

UdangTujuan: THAILAND, JEPANG, SAUDI ARABIA, PILIPINA, MALAYSIA,

SINGAPURA, UNI EMIRAT ARAB, REP.AFRIKA SELATAN, BRASILIA,

VIETNAM, REP.RAKYAT TIONGKOK, MEKSIKO, OMAN, KAMERUN,

TAIWAN, INGGRIS, MYANMAR, JERMAN, INDIA, KUWAIT.

Kakao Tujuan: AMERIKA SERIKAT, JEPANG, REP.RAKYAT TIONGKOK,

INGGRIS, BELGIA, HONGKONG, VIETNAM, SINGAPURA, PERANCIS,

KANADA, AUSTRALIA, MALAYSIA, TAIWAN, FEDERASI RUSIA,

BELANDA, ITALIA, JERMAN, KOREA SELATAN, DENMARK .

7

Page 8: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

KopiTujuan: MALAYSIA, AMERIKA SERIKAT, SINGAPURA, KOREA UTARA,

SPANYOL, JERMAN, PERANCIS, BELANDA, INGGRIS, AUSTRALIA,

PILIPINA, INDIA, KANADA, THAILAND, JEPANG, BRASILIA, UNI

EMIRAT ARAB, ESTONIA, FEDERASI RUSIA, SELANDIA BARU

Komoditas apa saja yang diimpor oleh Indonesia saat ini:

1. Beras

Nilai impor sampai Agustus : US$ 156,332 juta

Volume impor sampai Agustus: 302,71 juta kg

Negara asal : Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan lainnya.

2. Jagung

Nilai impor sampai Agustus : US$ 544,189 juta

Volume impor sampai Agustus: 1,80 miliar kg

Negara asal : India, Argentina, Brazil, Thailand, Paraguay dan lainnya

3. Kedelai

Nilai impor sampai Agustus : US$ 735,437 juta

Volume impor sampai Agustus: 1,19 miliar kg

Negara asal : Amerika Serikat, Argentina, Malaysia, Paraguay, Kanada dan lainnya

4. Biji Gandum dan Mesin

Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,66 miliar

Volume impor sampai Agustus: 4,43 miliar kg

Negara asal : Australia, Kanada, India, Amerika Serikat, Singapura dan lainnya

5. Tepung Terigu

Nilai impor sampai Agustus : US$ 45,29 juta

Volume impor sampai Agustus: 104,21 juta kg

Negara asal : Srilanka, India, Turki, Ukraina, Jepang dan lainnya.

6. Gula Pasir

Nilai impor sampai Agustus : US$ 31,11 juta

Volume impor sampai Agustus: 52,45 juta kg

8

Page 9: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Negara asal : Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru dan

lainnya

7. Gula Tebu

Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,16 miliar

Volume impor sampai Agustus: 2,21 miliar kg

Negara asal : Thailand, Brazil, Australia, El Savador, Afrika Selatan dan lainnya

8. Daging Sejenis Lembu

Nilai impor sampai Agustus : US$ 121,14 juta

Volume impor sampai Agustus: 25,21 juta kg

Negara asal : Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Singapura

9. Jenis Lembu

Nilai impor sampai Agustus : US$ 192,56 juta

Volume impor sampai Agustus: 72,54 juta kg

Negara asal : Australia

10. Daging Ayam

Nilai impor sampai Agustus : US$ 30,26 ribu

Volume impor sampai Agustus: 10,83 ribu kg

Negara asal : Malaysia

11. Garam

Nilai impor sampai Agustus : US$ 59,51 juta

Volume impor sampai Agustus: 1,29 miliar kg

Negara asal : Australia, India, Selandia Baru, Jerman, Denmark, lainnya

12. Mentega

Nilai impor sampai Agustus : US$ 60,09 juta

Volume impor sampai Agustus: 13,51 juta kg

Negara asal : Selandia Baru, Belgia, Australia, Perancis, Belanda dan lainnya

13. Minyak Goreng

Nilai impor sampai Agustus : US$ 45,55 juta

Volume impor sampai Agustus: 48,01 juta kg Negara asal : Malaysia, India

Vietnam, Thailand, Indonesia dan lainnya

14. Susu

Nilai impor sampai Agustus : US$ 530,47 juta

9

Page 10: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Volume impor sampai Agustus: 139,68 juta kg

Negara asal : Selandia Baru, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Jerman dan

lainnya

15. Bawang Merah

Nilai impor sampai Agustus : US$ 32,00 juta

Volume impor sampai Agustus: 70,95 juta kg

Negara asal : India, Thailand, Vietnam, Filipina, Cina dan lainnya

16. Bawang Putih

Nilai impor sampai Agustus : US$ 272,47 juta

Volume impor sampai Agustus: 332,88 juta kg

Negara asal : Cina, India, Vietnam

17. Kelapa

Nilai impor sampai Agustus : US$ 698,49 ribu

Volume impor sampai Agustus: 672,70 ribu kg

Negara asal : Thailand, Indonesia, Filipina, Singapura, Vietnam

18. Kelapa Sawit

Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,87 juta

Volume impor sampai Agustus: 3,25 juta kg

Negara asal : Malaysia, Papua Nugini, Virgin Island

19. Lada

Nilai impor sampai Agustus : US$ 2,38 juta

Volume impor sampai Agustus: 224,76 ribu kg

Negara asal : Vietnam, Malaysia, Indonesia, Belanda, Amerika Serikat dan lainnya

20. Teh

Nilai impor sampai Agustus : US$ 20,66 juta

Volume impor sampai Agustus: 14,58 juta kg

Negara asal : Vietnam, Kenya, India, Iran, Srilanka dan lainnya

21. Kopi

Nilai impor sampai Agustus : US$ 33,71 juta

Volume impor sampai Agustus: 14,03 juta kg

Negara asal : Vietnam, Brazil, Indonesia, Italia, Amerika Serikat dan lainnya

22. Cengkeh

Nilai impor sampai Agustus : US$ 2,79 juta

10

Page 11: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Volume impor sampai Agustus: 262,30 ribu kg

Negara asal : Madagaskar, Mauritius, Singapura, Brazil, Comoros

23. Kakao

Nilai impor sampai Agustus : US$ 48,52 juta

Volume impor sampai Agustus: 19,51 juta kg

Negara asal : Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kamerun, Ekuador dan lainnya

24. Cabai (segar)

Nilai impor sampai Agustus : US$ 360,08 ribu

Volume impor sampai Agustus: 281,93 ribu kg

Negara asal : Vietnam, India

25. Cabai (kering-tumbuk)

Nilai impor sampai Agustus : US$ 15,00 juta

Volume impor sampai Agustus: 12,26 juta kg

Negara asal : India, Cina, Jerman, Malaysia, Spanyol dan lainnya

26. Cabai (awet sementara)

Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,56 juta

Volume impor sampai Agustus: 1,64 juta kg

Negara asal : Thailand, Cina, Malaysia

27. Tembakau

Nilai impor sampai Agustus : US$ 371,09 juta

Volume impor sampai Agustus: 72,98 juta kg

Negara asal : Cina, Turki, Brazil, Amerika Serikat, Filipina dan lainnya

28. Ubi Kayu

Nilai impor sampai Agustus : US$ 38,38 ribu

Volume impor sampai Agustus: 100,80 ribu kg

Negara asal : Thailand

29. Kentang

Nilai impor sampai Agustus : US$ 18,18 juta

Volume impor sampai Agustus: 27,39 juta kg

Negara asal : Australia, Kanada, Mesir, Cina, Inggris. (Fik/Nur)

b. Negara – negara tujuan ekspor Indonesia:

11

Page 12: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Sindonews.com - Kementerian Perdagangan menyebutkan sepuluh negara

tujuan yang memiliki pencapain ekspor non migas terbesar. Ke-10 pasar ekspor

utama tersebut berkontribusi sebesar 68,6 persen dari total ekspor non migas.

Dari sepuluh pasar tujuan ekspor tersebut, China berada di urutan pertama

sebesar USD20,9 miliar. Kemudian Jepang (USD17,2 miliar), Amerika Serikat

(USD14,6 miliar), India (USD12,4 miliar), Singapura (USD10,6 miliar),

Malaysia (USD8,5 miliar), Korea Selatan (USD6,7 miliar), Thailand (USD5,5

miliar), Belanda (USD4,6 miliar), dan Taiwan (USD4,1 miliar).

c. Berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh eksport – impor

negara Indonesia :

1 Kegiatan ekspor di Indonesia tidak terlepas dari kesiapan pembangunan

infrastruktur di pelabuhan. Yang terjadi sekarang ini, aktivitas bongkar dan

angkut barang masih terbilang lama contohnya produk minyak sawit dan

turunannya. Kendala lain yang dihadapi pelabuhan bukan saja dari jam kerja,

melainkan fasilitas pelabuhan yang sangat minim akibatnya mengganggu proses

pengangkutan barang.

2 Adanya isu pelemahan nilai mata uang rupiah yang menyebabkan

berubahnya harga komoditi Impor, baik obyek konsumsi maupun alat produksi.

Harga komoditi Impor biasanya dipatok dengan mata uang Negara asal, maka

apabila nilai mata uang negara tujuan impor jatuh, maka harga komoditi Impor

pun akan meningkat. Sebagai contoh, misal di nilai tukar Rupiah di Indonesia

turun sekitar 14% dari nilai US Dollar (9000), maka nilai US Dollar pun

meningkat menjadi sekitar 10.250 Rupiah, dan harga komoditi Impor pun

meningkat sebesar 14%. Kemudian, harga barang-barang Impor di mall, toko,

maupun makanan di restoran dan kafe pun meningkat drastis dan semakin

memperpuruk perekonomian Indonesia.

3 Kurangnya pengelolaan sumberdaya, kurangnya variasi produk asli

Indonesia, hingga kebutuhan warga Negara Indonesia yang terpancing dengan

Negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Bangsa Eropa, bahkan bangsa

Asia lainnya seperti Jepang, Korea, dan China yang mendominasi gaya hidup

dan fashion, namun meninggalkan produk buatan Negaranya sendiri ini sangat

perlu diperhatikan pemerintah. Warga Indonesia kini senantiasa mengkosumsi

12

Page 13: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

produk-produk impor yang terkesan mewah dibandingkan produk karya anak

bangsa yang kualitasnya tak jauh beda. Pakaian, Aksesoris, Kendaraan,

Makanan dan Minuman, semuanya telah didominasi dengan produk-produk

asing. Sebagai contoh, warga Indonesia cenderung mengkosumsi makanan-

makanan fast food khas Negara Barat seperti Mc Donalds, Kentucky Fried

Chicken (KFC), dan lain sebagainya dibandingkan makanan khas Indonesia

seperti Pecel, Soto, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan pakaian, pakaian

bermerk dari luar tentunya lebih disukai dibandingkan merk lokal yang

kualitasnya tidak jauh beda dari merk-merk luar tersebut.

4. Dumping merupakan suatu tindakan menjual produk-produk impor dengan

harga yang lebih murah dari harga dan ini merupakan pelanggaran terhadap

kesepakatan WTO. Karena kebanjiran impor membuat Indonesia. Beberapa

waktu yang lalu Korea menuduh Indonesia melakukan dumping woodfree copy

paper ke Korsel sehingga Indonesia mengalami kerugian yang cukup besar.

Tuduhan tersebut menyebabkan Pemerintah Korsel mengenakan bea masuk anti

dumping (BMAD) sebesar 2,8 persen hingga 8,22 persen terhitung 7 November

2003. dan akibat adanya tuduhan dumping itu ekspor produk itu mengalami

kerugian. Ekspor woodfree copy paper Indonesia ke Korsel yang tahun 2002

mencapai 102 juta dolar AS, turun tahun 2003 menjadi 67 juta dolar. Sehingga

Indonesia harus melakukan yang terbaik untuk menghadapi kasus – kasus

dumping semacam ini

d.Solusi dari hambatan – hambatan yang di alami ekspor Indonesia antara

lain:

1. Penuntasan masalah Dweeling Time yang sekarang sedang terjadi. Presiden

Jokowi sekarang ini sudah berupaya untuk mencari solusi mengenai lamanya

bongkar muat di pelabuhan Indonesia yang selama ini sangat merugikan negara.

Barang atau komoditi yang seharusnya bisa sampai ke negara tujuan dengan

cepat, harus tertahan lama di pelabuhan. Penuntasan masalah dweeling time ini

diharapkan kedepannya nanti sistem pengangkutan Indonesia menjadi lebih baik

serta dengan solusi Presiden Jokowi, dengan penambahan pelabuhan juga akan

membantu logistic Indonesia.

13

Page 14: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

2. Meningkatkan kulaitas Sumber Daya Manusia pengelola yang mengolah

proses produksi barang komoditi supaya didapatkan hasil yang lebih baik

dengan harga jual yang tinggi di pasar Internasional.

3. Pemerintah harus tanggap mengenai kasus- kasus yang terjadi pada sektor

perdagangan Internasional karena sektor ekspor- impor memegang peran

penting di dalam pendapatan negara.

4. Pemerintah memberikan modal bagi industri kecil supaya produk- produk yang

dihasilkan mampu bersaing dengan produk- produk dari luar negeri.

5. Pengendalian terhadap tarif impor dan ekspor juga perlu dikendalikan agar

produk- produk yang dihasilkan dari dalam negeri tidak kalah saing dengan

produk impor. Pemerintah harus dapat melindungi industri kecil serta dapat

melindungi produk- produk dalam negeri.

6. Menjadi eksportir produk manufactur; dalam hal ekspor Indonesia masih sangat

bergantung pada ekspor komoditas (mentah). Hal ini menunjukkan bahwa

Indonesia sangat rentan terhadap dampak volatilitas harga komoditas di pasar

internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, ketika harga komoditas jatuh,

kinerja ekspor Indonesia menurun secara drastis. Lebih buruk, dalam beberapa

waktu mendatang tidak terlihat adanya tanda akan menguatnya harga

komoditas. Untuk mengatasi posisi rentan ini, Indonesia harus

mendiversifikasikan produk ekspor nasional, khususnya industri hilir untuk

produk manufaktur bernilai tambah. Meningkatkan sisi suplai domestik adalah

hal penting karena penduduk Indonesia (yang dicirikhaskan dengan

pertumbuhan pesat masyarakat kelas menengah yang sekarang berjumlah sekitar

75 juta orang) akan memerlukan produk yang lebih banyak. Akibat kurangnya

manufaktur dalam negeri, situasi ini menyebabkan inflasi dan kenaikan impor

sehingga menimbulkan tekanan pada neraca perdagangan dan neraca transaksi

berjalan. Mengenai ekspor, penting bagi Indonesia untuk mencari pasar-pasar

ekspor yang non-tradisional. China (salah satu pasar ekspor terbesar untuk

produk Indonesia) sedang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi maka

permintaan dari ekonomi dunia terbesar kedua ikut melemah. Pada akhirnya,

harus dicatat bahwa proyek-proyek infrastruktur besar yang ditargetkan oleh

pemerintah akan mendorong impor karena proyek ini memerlukan bahan impor

dalam jumlah besar.

14

Page 15: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

e. Perkembangan ekspor dan impor terhadap PDB selama 2 tahun terakhir

yaitu

      Prakiraan Ekspor API

Realisasi Sebelum Ini Tertinggi Paling

Rendah Tanggal Satuan Frekuensi

133.56 133.00 140.39 32.87 1998 - 2015 Indeks Poin Bulanan NSA, YYYY=000

Nilai saat ini, data historis, perkiraan, statistik, grafik dan kalender ekonomi - Indonesia - Harga Impor.

Indonesia Harga Terakhir Sebelum Ini Tertinggi Paling Rendah SatuanTingkat Inflasi 7.26 7.15 82.40 -1.17 Persen [+] Tingkat Inflasi Bulanan 0.54 0.50 8.70 -0.36 Persen [+] Indeks Harga Konsumen CPI 120.14 119.50 120.14 18.86 Indeks Poin [+] Tingkat Inflasi Inti 5.04 5.04 8.29 3.56 Persen [+] Inflasi Inti 113.49 113.20 113.49 79.25 Indeks Poin [+] PDB Deflator 126.29 124.46 264.61 95.07 Indeks Poin [+] Harga Produsen 135.34 134.69 135.34 0.56 Indeks Poin [+] Harga Ekspor 131.40 129.20 145.20 36.10 Indeks Poin [+] Harga Impor 133.56 133.00 140.39 32.87 Indeks Poin [+] Inflasi Pangan 8.58 7.92 138.12 -11.16 Persen [+]

Data di atas adalah tarif ekspor- impor Indonesia terbaru berdasarkan data dari Trading

Economics.

f. Manfaat adanya Ekspor bagi negara Indonesia :

15

Page 16: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

1.Memperluas pasar bagi produk Indonesia

Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk

Indonesia ke luar negeri.Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk

Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila permintaan

terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin meningkat, pendapatan para

produsen batik semakin besar.

Dengan demikian, kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin

berkembang.

2. Menambah Devisa Negara

Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual

barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah

penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara bertambah

karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara.

3. Memperluas Lapangan Pekerjaan

Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di

dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang

dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.

Manfaat Kegiatan Impor

1.. Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa Dihasilkan

Setiap negara memiliki sumber daya alam dan kemampuan sumber daya

manusia yang berbeda-beda.

Misalnya, keadaan alam Indonesia tidak bisa menghasilkan gandum dan

Amerika tidak bisa menghasilkan kelapa sawit. Perdagangan antarnegara

mampu mengatasi persoalan tersebut. Perdagangan antarnegara memungkinkan

Indonesia untuk memperoleh gandum dan Amerika memperoleh minyak kelapa

sawit.

Perdagangan antarnegara akan bisa mendatangkan barang-barang yang belum

dapat dihasilkan di dalam negeri. Misalnya Indonesia belum mampu

memproduksi mesin-mesin berat. Oleh karena itu, Indonesia melakukan

16

Page 17: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

perdagangan dengan Amerika, Jepang, Cina dan Korea Selatan dalam

pengadaan alat-alat tersebut.

2.. Memperoleh Teknologi Modern

Proses produksi dapat dipermudah dengan adanya teknologi modern. Misalnya,

penggunaan mesin las pada pabrik perakitan sepeda motor. Mesin ini

mempermudah proses penyambungan kerangka motor. Contoh lainnya adalah

mesin fotokopi laser. Mesin ini bisa menggandakan dokumen dengan lebih

cepat dan jelas.

Tingkat teknologi di negara kita umumnya masih sederhana. Pengembangan

teknologi masih lambat karena rendahnya kualitas sumber daya manusia. Untuk

mendukung kegiatan produksi, kita dapat mengimpor teknologi dari luar negeri.

Perdagangan antarnegara juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk

mempelajari teknologi dari negara lain. Mengapa demikian?

Dalam perdagangan biasanya terjadi pertukaran informasi. Dari saling bertukar

informasi ini, Indonesia dapat belajar teknik produksi baru dan pemanfaatan

teknologi modern.

3. Memperoleh Bahan Baku

Setiap kegiatan usaha pasti membutuhkan bahan baku. Untuk memproduksi

mobil dibutuhkan besi dan baja. Untuk memproduksi ember, mangkuk, dan

kursi plastik dibutuhkan plastik. Tidak semua bahan baku produksi tersebut

dihasilkan di dalam negeri. Mungkin ada yang diproduksi di dalam negeri,

tetapi harganya lebih mahal. Pengusaha tentu lebih menyukai bahan baku yang

harganya lebih murah. Demi kelangsungan produksi, pengusaha harus menjaga

pasokan bahan bakunya. Salah satu caranya dengan mengimpor bahan baku dari

luar negeri. Sumber (http://mengerjakantugas.blogspot.com/2011/01/manfaat-

kegiatan-ekspor-dan-impor.html)

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

17

Page 18: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Negara Indonesia untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya dengan cara melakukan

perdagangan Internasional melalu kegiatan ekspor dan impor.Dalam kegiatan ekspor

Indonesia mendapat tambahan pendapatan negara berupa devisa. Melalui impor, Indonesia

mendapat tambahan produk- produk yang dapat membantu memenuhi kebutuhan rakyatnya

saat negara tidak bisa memproduksi barang tersebut. Sunber daya alam yang dimiliki

Indonesia memiliki keistimewaan khusus yang dapat mendongkrak kegiatan ekspornya.

Kegiatan ekspor dan impor Indonesia memiliki banyak manfaat bagi negara Indonesia

sehingga sektor ini tidak bisa disepelekan. Dari berbagai sektor pendapatan negara. Sektor

ekspor- impor memiliki peran yang sangat penting bagi perubahan PDB Indonesia.

4.2 Saran

Setelah mengetahui pentingnya pengaruh ekspor dan impor bagi perekonomian

Indonesia. Maka hendaknya pemerintah memiliki strategi khusus di dalam peningkatan

kegiatan ini. Bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi seperti negara Singapura yang

maju dengan perbaikan dan peningkatan logisticnya. Dalam kepemilikan sumber daya alam

tentu Indonesia jauh lebih kaya dibanding Singapura. Negara Singapura hanya mengandalkan

prestasi logistic dan bidang jasa sehingga bisa menjadi negara yang maju. Apabila Indonesia

mampu memperbaiki kualitas logistic serta kualitas produknya maka bukan hal yang mustahil

untuk menjadi negara yang maju kedepannya nanti.

BAB V

PUSTAKA

BPS ( Badan Pusat Statistik )

Sindonews.com

http://www.bps.go.id/Brs/view/id/1150

http://mengerjakantugas.blogspot.com/2011/01/manfaat-kegiatan-ekspor-dan-impor.html )

liputan 6.com

http://bisnis.liputan6.com/read/719523/daftar-lengkap-29-komoditas-pangan-yang-diimporri

Trading Economics

Pertanyaan:

18

Page 19: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Apa kendala terbesar bagi ekspor dan impor negara Indonesia?

Jawab: lamanya aktivitas bongkar muat serta fasilitas pelabuhan yang minim

2. Apa fungsi dari Bea Cukai?

Jawab: bea cukai merupakan sarana pengatur objek cukai tetap beredar dalam

pengawasan serta melindungi industri lokal dari limpahan barang yang datang dari

luar negeri

3. Mengapa suatu negara perlu melakukan kegiatan impor ?

Jawab: karena pada prinsipnya jika suatu negara dapat memproduksi suatu barang

atau jasa lebih murah, maka negara tersebut akan memproduksi barang atau jasa

tersebut. Akan tetapi bila biaya yang produksinya relatif lebih mahal dibandingkan

dengan ongkos produksi negara lainnya, maka barang atau jasa tersebut lebih baik

dibeli atau diimpor , barang dan jasa dengan ongkos produksi yang lebih rendah tadi

dapat dikonsumsi sendiri dan juga diekspor.

4. Apa manfaat eskpor impor bagi Indonesia?

Jawab: manfaat ekspor: memperluas bagi pemasarn produk indonesia, menambah

devisa, menambah lapangan pekerjaan.

Manfaat impor :memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan, memperoleh

teknologi canggih

5. Apa saja komoditas yang diimpor Indonesia dari negara lain saat ini?

Jawab: beras, jagung tepung terigu, mesin,gandum, kedelai dll

19

Page 20: PENGARUH EKSPOR- IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

20