Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

94
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV)Terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur Sub sektor makanan dan Minuman yang terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) Oleh: Robiatul Adabiyah NIm: 13190243 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E ) PALEMBANG 2017

Transcript of Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

Page 1: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

dan Price to Book Value (PBV)Terhadap Return Saham pada

perusahaan manufaktur Sub sektor makanan dan Minuman yang

terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Oleh:

Robiatul Adabiyah

NIm: 13190243

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden

Fatah Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E )

PALEMBANG

2017

Page 2: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 3: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 4: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 5: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 6: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 7: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Berangkat dengan penuh keyakinan, Berjalan dengan penuh keikhlasan,

Istiqomah dalam menghadapi cobaan, jadilah seperti karang di lautan yang kuat

dihantam ombak dan kerjakanla hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang

lain, karena hidup hanyala sekali ingat hanya pada Allah apapun dan dimanapun

kita berada kepada dia-lah tempat meminta dan memohon”

“Jangan menunda-nunda untuk melakukan sesuatu pekerjaan karena tidak ada

yang tahu apakah kita dapat bertemu hari esok atau tidak”

Alhamdulillahirabbilaalamiin dengan senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT

ku persembahkan karya sederhana ini untuk:

Kedua orang tuaku Hasanuddin dan Wasilah orang yang paling berharga dalam

hidupku. Terima kasih untuk kasih sayang, doa, bimbingan, nasehat, dan semua

hal yang telah kalian upayakan dalam kehidupan dan pendidikanku.

Saudara-saudariku Haris Maizi, Hermiyanti, Mikiyah, Istiqomah, Humairoh,

Winarti, M. Fauzan ‘Aziman, dan seluruh keluarga besarku yang telah

memberikan doa, nasihat, semangat dan dorongan. Terima kasih banyak atas

semuanya.

Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang terutama

Program Studi Pendidikan Ekonomi Islam.

Page 8: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh DER, PER

dan PBV terhadap Return saham pada perusahaan sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Teknik

penelitian yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: (1)

Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). (2) Perusahaan manufaktur tersebut

secara konsisten terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-

2016. (3) Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan tahunan selama

periode 2012-2016. (4) Mencantumkan return saham, DER, PER dan PBV pada

laporan keuangan selama periode penelitian tahun 2012-2016.

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dan uji

hipotesis mengunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial dengan

tingkat kepercayaan 5%. Selain itu variabel juga telah diuji dengan menggunakan

uji asumsi klasik. Hasil penelitan menunjukkan bahwa semua variabel lolos uji

asumsi klasik dan layak digunakan sebagai data penelitian.

Hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa Variabel DER secara parsial tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel PER

dan PBV secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham.. Hasil estimasi

regresi menunjukkan kemampuan prediksi dari semua variabel independen

terhadap retun saham sebesar 1,2% sedangkan sisanya sebesar 98,8% dipengaruhi

oleh faktor lain diluar penelitian ini. Hasil ini dapat digunakan untuk memandu

para investor sebelum menanamkan modalnya di pasar saham.

Kata kunci: Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning ratio (PER), Price to

Book Value (PBV), dan Return saham

Page 9: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat

limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) , Price Earning Ratio (PER)

dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan

Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di ISSI.”

dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Shalawat beriringkan salam tak

lupa pula penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para

sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat doa, dukungan,

motivasi dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Semua yang

diberikan sangat membantu penulis dan tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri

bagi penulis. Dalam hal ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih atas

bantuan yang diberikan selama penyusunan Skripsi ini kepada:

1. Orang tua, saudara dan keluargaku yang selalu memberikan doa, cinta,

motivasi, nasehat dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Drs. H. M. Sirozi, M.A., Ph. D selaku Rektor UIN Raden Fatah

Palembang.

3. Ibu Dr. Qodariah Barkah, M.H.I. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

4. Ibu Titin Hartini, SE,. M.si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang.

5. Ibu Rika Lidyah, SE,. M.Si, Ak, CA selaku Pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu, memberikan saran, bimbingan dan pengarahan yang

sabar.

6. Ibu Erdah Litriani, SE,. M. Ec, Dev selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu, memberikan saran, bimbingan dan pengarahan yang

sabar.

Page 10: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

7. Segenap Dosen, Staf Administrasi dan Pengurus Perpustakaan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang yang telah

memberikan ilmu dan bantuannya selama ini.

8. Sahabat-sahabatku (Sefte, Suci, Rovik, Tia, Kiki) yang sangat kusayangi dan

kubanggakan, terima kasih atas semua dukungan, semangat dan bantuan yang

telah kalian berikan.

9. Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya mahasiswa Ekonomi Islam 7

Angkatan 2013.

10. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini

mulai dari persiapan sampai terselesainya skripsi ini, terima kasih yang

sebesar-besarnya semoga Allah selalu melindungi kita.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan dengan harapan skripsi ini menjadi lebih

baik dan sempurna. Demikianlah skripsi ini penulis buat semoga dapat

memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.

Palembang, Juli 2017

Penulis

Robiatul Adabiyah

(13190243)

Page 11: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDU ................................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………….........iii

NOTA DINAS ........................................................................................................

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................

v

ABSTRAK .............................................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ...........................................................................................

vii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

x

DAFTAR TABEL .................................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8

D. Kontribusi Penelitian ........................................................................ 9

Page 12: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori ................................................................................. 10

B. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 18

C. Kerangka Berfikir ............................................................................. 27

D. Pengembangan Hipotesis ................................................................. 27

1 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return

Saham ...................................................................................... 27

2 Pengaruh Price earning Ratio (PER) Terhadap Return

Saham ...................................................................................... 28

3 Pengaruh Price to Book value (PBV) Terhadap Return

Saham ...................................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 30

B. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 31

C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 31

D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 34

F. Variabel-variabel Penelitian ............................................................. 35

G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 35

1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................................................... 36

2 Pengujian asumsi Klasik .................................................................................... 36

3 Analisis Regresi Linear Berganda ..................................................................... 40

4 Uji Hipotesis ...................................................................................................... 41

a. Uji F (Simultan) ......................................................................................... 42

b. Uji T (Parsial) ............................................................................................. 43

5 Koefisien Determinasi ( ) .............................................................................. 43

Page 13: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 44

B. Analisis Data ..................................................................................... 45

1 Uji Asumsi Kalsik ............................................................................................... 45

a. Uji Normalitas Data ......................................................................... 45

b. Uji Linearitas ................................................................................... 47

c. Uji Multikol inearitas ...................................................................... 50

d. Uji Autokorelasi ............................................................................. 51

e. Uji Hetroskedastisitas ..................................................................... 51

2 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................................................ 52

3 Uji Hipotesis ....................................................................................................... 54

C. Koefisien determinasi ....................................................................... 57

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 58

1 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham ........................... 58

2 Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham ............................ 59

3 Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap return saham ............................ 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 62

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 62

C. Saran .................................................................................................... 63

Page 14: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Retun Saham perusahaan yang terdaftar di ISSI Periode 2012-

2015........................................................................................................... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………………………………………...21

Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian …………………………………. 29

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian …………………………………...31

Tabel 4.1 Statistisk Deskriptif Earning Per Share (EPS) ……………..46

Tabel 4.2 Statistisk Deskriptif Return On Equity (ROE) ………………47

Tabel 4.3 Statisti Deskriptif Return Saham …………………………...48

Tabel 4.4 Uji Normalitas Non Parametik Kolmogorov-smirnov Test (K-

S) ………………………………………………………………………50

Tabel 4.5 Uji Linearitas (Return saham terhadap EPS) ………………51

Tabel 4.6 Uji Linearitas (Return saham terhadap ROE) ………………52

Tabel 4.7 Nilai Telerance dan Variance Inflation Factor (VIF) ……...53

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi …………………………………………….53

Tabel 4.9 Uji Glejser …………………………………………………..55

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ………………………..56

Tabel 4.11 Uji F (Simultan) …………………………………………...57

Tabel 4.12 Uji T (Parsial) ……………………………………………..59

Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinasi ( ) …………………………..60

Page 15: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ………………………………………...26

Gambar 4.1 Normal Probability Plot (Hasil Pengujian Normalitas) ….49

Gambar 4.2 Scatter plot (Hasil Uji Heteroskedastisitas) ……………...54

Page 16: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Form C

2. Lembar Konsultasi Pembimbing I

3. Lembar konsultasi pembimbinh II

4. Data rasio Keuangan Perusahaan Manufaktur

5. Hasil Pengolahan Data

6. Tabel T

7. Tabel F

Page 17: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal secara umum dapat diidentikkan dengan sebuah tempat di mana

modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal (investor)

dengan orang yang membutuhkan modal (issuer) untuk mengembangkan

investasi. Dalam undang-undang No.8 tahun 1995, pasar modal didefinisikan

sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan

efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.1

Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (financial

market), disamping pasar uang (money market) yang sangat penting peranannya

bagi pembangunan nasional pada umumnya, Khususnya bagi pengembangan

dunia usaha sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan eksternal bagi

perusahaan. Di lain pihak dari sisi pemodal (investor), pasar modal sebagai salah

satu sarana investasi dapat bermanfaat untuk menyalurkan dananya ke berbagai

sektor produktif dalam rangka meningkatkan nilai tambah terhadap dana yang

dimilikinya.2

Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan prinsip-

prinsip syariah , setiap transaksi surat berharga dipasar modal dilaksanakan

1Adrean sutedi, S.H.,M.H, pasar modal syariah (sinar grafika :Jakarta timur, agustus

2011) hlm.27

Page 18: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

2

sesuai dengan ketentuan syari’at islam.3Indonesia sebagai Negara muslim terbesar

di dunia merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri

keuangan syariah. Sebagai seorang muslim tentunya kita menginginkan investasi

yang sesuai dengan aturan agama islam. Salah satunya dengan cara berinvestasi

pada efek syariah. Sejak November 2007, Bapepam LK (sekarang menjadi OJK)

telah mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) yang berisi daftar saham syariah

yang ada di Indonesia.

Dengan adanya DES maka masyarakat akan semakin mudah untuk

mengetahui saham-saham apa saja yang termasuk saham Syariah kerena DES

adalah satu-satunya rujukan tentang daftar saham syariah di Indonesia.

Keberadaan DES tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh BEI dengan meluncurkan

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada tanggal 12 Mei 2011.Konstituen

ISSI terdiri dari seluruh saham syariah yang tercatat di BEI.ISSI merupakan

indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di

BEI.Konstituen ISSI di review setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) serta

dipublikasikan pada awal bulan berikutnya.Konstituen ISSI juga dilakukan

penyesuaian apabila ada saham syariah yang baru tercatat atau dihapuskan dari

Daftar Efek Syariah (DES).4

Jumlah saham yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

mengalami perkembangan yang pesat pada tahun ke tahun. Pada tahun 2012

saham syariah yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah berjumlah 304

2M.irsan Nasarudin,Indra surya,Ivan Yustiavandana,Arman Nefi,Adi warman. Aspek

hukum Pasar Modal indonesia (Jakarta: kencana,2011), hlm.4 3Ibid,. hlm 29

4http://www.idx.co.id (diakses, 7 februari 2017)

Page 19: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

3

sedangkan pada tahun 2016 jumlah saham syariah mengalami kenaikan dengan

jumlah saham 331.5

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan industri pengolahan yang

mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Perusahaan

manufaktur identik dengan pabrik yang mengaplikasikan mesin-mesin, peralatan

teknik rekayasa dan tenaga kerja. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas

manusia mulai dari kerajinan tangan sampai keproduksi dengan teknologi tinggi.

Namun demikian, istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana

bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala besar. Di Indonesia terdapat

banyak sekali perusahaan manufaktur. Berikut adalah kelompok perusahaan

manufaktur yang sudah go publik di Bursa Efek Indonesia yaitu: (1). Perusahaan

Astra Agro Lestari Tbk, (2). Perusahaan Mahaka Media Tbk, (3). Perusahaan

Asuransi Bina Dana Arta Tbk, (4) Perusahaan ABM Investama Tbk, (5)

Perusahaan Akasha Wira Internasional Tbk dan lainnya. Bisa juga disebut sebagai

perusahaan manufaktur publik atau perusahaan manufaktur terbuka atau

perusahaan manufaktur Tbk.Perusahaan manufaktur dibagi menjadi tiga kategori

yaitu, (1) sektor barang konsumsi, (2) sektor aneka industri dan (3) sektor dasar

dan kimia. Sub sektor perusahaan makanan dan minuman merupakan bagian dari

sektor aneka industri. Sektor perindustrian merupakan salah satu sektor yang

5http://www.ojk.go.id (diakses, 7 februari 2017)

Page 20: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

4

menjadi acuan perkembangan suatu Negara, Salah satunya adalah industri

makanan dan minuman yang sangat berkembang pesat di Indonesia.6

Motif utama investor dalam menanamkan modal ke dalam satu atau beberapa

perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan (return) yang diharapkan

ataupun investor berkeinginan terhadap peningkatan nilai perusahaan (create

value). Return saham dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return

ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa

mendatang.7

Grafik 1.1

Grafik return saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor

makanan dan minuman yang terdaftar di ISSI Periode 2012-2016

Sumber : www.idx.co.id(diakses 04 Juni 2017)

Berdasarkan grafik 1.1 diatas pada tahun 2012 return saham mengalami

peningkatan yang sangat tinggi dibanding tahun-tahun yang lainnya. Ini

6http://www.sahamok.com (diakses, 17 april 2017)

7 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi ke-3, (Yogyakarta:BPFE, 2003)

hlm 109

0

10

20

30

40

50

60

2012 2013 2014 2015 2016

Return saham 53,7 40,2 28,6 16,5 34,1

Axi

s Ti

tle

Return saham

Page 21: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

5

menunjukkan bahwa di tahun tersebut industri makanan dan minumandi

Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Namun pada tahun-

tahun selanjutnya return saham menunjukkan bahwa pergerakannya mengalami

naik turun. Contohnya dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan

sebesar13,5% sehingga nilai return menjadi 40,2%. Pada tahun 2013 ke tahun

2014 nilai return mengalami penurunan sebesar 11,6% sehingga nilaireturn

menjadi 28,6%, dari tahun 2014 ke 2015 return mengalami penurunan sebesar

12,1% sehingga nilai return menjadi 16,5%, dari tahun 2015 ke tahun 2016

return mengalami kenaikan sebesar 17,6% sehingga nilai return menjadi 34,1%.

Sebelum melakukan investasi, investor perlu memastikan apakah modal

yang ditanam mampu memberikan tingkat return yang diharapkan atau tidak,

yaitu dengan cara mengetahui kinerja perusahaan. Perusahaan yang

berkinerjabaik dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih dari pada

perusahaan yang berkinerja tidak baik. Untuk itu diperlukan suatu penilaian

kinerja pada perusahaan-perusahaan yang akan dijadikan tempat investasi. Hal

ini dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan perusahaan yang

bersangkutan, karena laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi

manajemen sebuah perusahaan pada satu periode tertentu.

Debt to Equty Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur besarnyan proporsi utang terhadap modal, rasio ini dihitung sebagai

hasil bagi antara total hutang dengan modal.8 Sedangkan Price Earning Ratio

8 Ibid,.hlm.198

Page 22: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

6

(PER) merupakan rasio perbandingan antara harga saham dengan

pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan indikator perkembangan

atau pertumbuhan perusahaan di masa yang akan dating. Semakin tinggi

PER menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan dinilai semakin

tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya, sehingga

PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin mahal saham tersebut

terhadap pendapatannya.9

Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar (market ratio) yang

digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai

bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang

menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang

saham.10

Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini untuk memprediksi

return saham yaitu rasio solvabilitasdan rasio harga pasar yaitu DER, PER dan

PBV yaitu menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan dinilai

semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya,

sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin mahal

saham tersebut terhadap pendapatannya.

Ketiga rasio diatas menunjukkan hubungan yang positif jika rasio ini naik

maka return saham akan naik, selaras dengan research gap oleh Najmiyah

(2014) yang menunjukan bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap return

9 Najmiyah, Jurnal akuntansi,universitas pendidikan Ghanesa,Vol. 2 No. 1 Tahun 2014.

Hlm.3 10

Ibid.

Page 23: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

7

saham dan PBV dan DER tidak berpengaruh terhadap return saham. Namun

tidak halnya pada penelitian oleh Agustinus Sitohang (2013) menunjukan bahwa

DER dan PBV berpengaruh terhadap Return saham dan penelitian yang

dilakukan oleh anisa ika Hanani (2011) menunjukan bahwa DER berpengaruh

negatif terhadap Return saham.Berbagai penelitian diatas ditemukan adanya

pengaruh yang berbeda terhadap Return saham.Hal ini membuat penulis tertarik

menguji ulang hasil penelitian terdahulu pada objek dan periode yang berbeda,

apakah hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh DER, PER dan PBV

terhadap Return saham ini masih relevan. Index Saham Syariah Indonesia (ISSI)

digunakan sebagai objek penelitian karena cakupan jumlah saham yang terdaftar

di dalamnya lebih banyak dan beragam.

Penelitian ini menggunakan perusahaan makanan dan minuman sebagai

penelitian karena saham yang berasal dari produk makanan dan minuman

merupakan saham yang banyak diminati oleh investor.Saham pada perusahaan

makanan dan minuman tidak terpengaruh oleh pergerakan situasi ekonomi

makro atau kondisi bisnis secara umum, perusahaan tersebut mampu

memberikan bagian keuntungan yang diberikan emiten kepada pemegang

sahamnya.Saat krisis terjadi pada pertengahan tahun 2008, Hanya industri

makanan dan minuman yang dapat bertahan. Industri makanan dan minuman

dapat bertahan dikarenakan industri ini lebih banyak menggunakan bahan baku

domestik dan tidak bergantung pada bahan baku eksport. Selain itu, karakteristik

Page 24: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

8

masyarakat yang gemar berbelanja makanan ready to eat ikut membantu

mempertahankan industri makanan dan minuman.11

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Debt to Equity ratio,

Price Earning Ratio dan Price To Book value terhadap Return saham pada

perusahaan manufaktur Sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar

di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012- 2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas,

dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return saham pada

perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar

di ISSI periode 2012- 2016?

2. Bagaimana pengaruh Price Earning Ratio terhadap Return saham pada

perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar

di ISSI periode 2012- 2016?

3. Bagaimana pengaruh Price to Book Value terhadap Return saham pada

perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar

di ISSI periode 2012- 2016?

4. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Rati, Price Earning Ratiodan Price to

Book Value terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor

makanan dan minuman yang terdaftar di ISSI periode 2012- 2016?

11

http//jurnalskripsitesis.wordpress.com

Page 25: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memenuhi kewajiban sebagai

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang akan menyelesaikan

pendidikan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam, sedangkan jika

dilihat dari rumusan masalah yang telah dikemukakan. Maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return

saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman

yang terdaftar di ISSI

b. Untuk mengetahui pengaruh Price to Earning Ratio terhadap Return

saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman

yang terdaftar di ISSI

c. Untuk mengetahui pengaruh Price to Book Value terhadap Return saham

pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang

terdaftar di ISSI

D. Kontribusi Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi para investor, penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap

saham yang diperjual belikan di Bursa melalui variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini sehingga para investor dapat memilih

pilihan investasi yang dinilai paling tepat.

Page 26: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

10

2. Bagi masyarakat, penelitian ini bisa digunakan sebagai alat analisis

untukmengukur kinerja perusahaan perusahaan yang didasarkan pada

informasi laporan keuangan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi

perluasan penelitian selanjutnya.

Page 27: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

11

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Pasar Modal

Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar yang

memperjualbelikan berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang,

baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang diterbitkan oleh

perusahaan swasta.12

Dalam UU NO.8 Tahun 1995, pasar modal didefinisikan

sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.13

Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan prinsip-

prinsip syariah, setiap transaksi perdagangan surat berharga di pasar modal

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Pasar modal syariah

secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 maret 2003 bersamaan dengan

penandatangan MOU antara bapepam dengan Dewan Syariah Nasional-

Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Walaupun secara resmi diluncurkan

pada tahun 2003, namun instrumen pasar modal syariah sebenarnya telah

hadir di Indonesia pada tahun 1997.Hal ini ditandai dengan peluncuran

12

M. Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, ( Jakarta ; Kencana ,

2011),hlm.13

Page 28: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

12

Danareksa Syariah pada 3 juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment

Management (DIM).14

2. Return Saham

Returnsaham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal

atas suatu investasi yang dilakukannya. Setiap investasi baik jangka panjang

maupun jangka pendek mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan

keuntungan yang disebut return, baik langsung maupun tidak langsung.15

Return merupakan merupakan hasil yang di peroleh dari investasi.

Arti investasi sendiri adalah suatu kegiata menempatkan dana pada satu atau

lebih aktiva selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh

penghasilan atau peningkatan nilai investasi.16

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat

berupa return realisasi (realized return) yang sudah terjadi atau berupa

return ekspektasi (expected return) yang belum terjadi, tetapi yang

diharapkan akan terjadi pada masa yang akan datang.17

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Return Saham

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi harga saham dan return

saham, baik yang bersifat makro maupun mikro ekonomi. Faktor makro ada

yang bersifat ekonomi maupun nonekonomi, Faktor makro ekonomi terinci

dalam beberapa variable ekonomi, misalnya inflasi, suku bunga, kurs, valuta

14Adrian Sutedi, pasar modal syariah, ( Jakarta ; Sinar Grafika, 2011), hlm 27 14

Ibid., hlm. 257 15

Muhammad, Dasar-dasar Keuangan Islami, hlm 120 16

Najmudin, manajemen keuanagan dan akuntansi syar’iyyah modern,penerbit: Cv. Andi

Yogyakarta.2011.hlm. 129 17

Ibid .,hlm 130

Page 29: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

13

asing, tingkat pertumbuhan ekonomi, harga bahan bakar minyak di pasar

internasional, dan indeks saham regional. Sedangkan faktor makro

nonekonomi mencakup peristiwa politik domestik, peristiwa sosial, peristiwa

hukum, dan peristiwa politik internasional. Sementara itu faktor mikro

ekonomi terinci dalam beberapa variabel, misalnya laba per saham, nilai buku

per saham, debt to equity ratio, dan rasio keuangan lainnya.18

4. Debt to Equity Ratio

Debt to Equty Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal, rasio ini dihitung sebagai

hasil bagi antara total hutang dengan modal.19

Debt to Equty Ratio (DER) adalah perbandingan antara hutang yang

dimiliki perusahaan dan total equitasnya.DER mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh

beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar

hutang.20

Debt to Equity ratio (DER) merupakan perbandingan antara hutang-

hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan

kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh

kewajiban.Rasio hutang dan modal menggambarkan sampai sejauh mana

modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar.Rasio ini

18

Rika Verawati, skripsi faktor –faktor penentu yang mempengaruhi Return saham,hlm.3 19

Ibid,.hlm.198 20

Dwiatma Patriawan,jurnal anlisis pengaruh Erning per share (EPS),Return on Equity

(ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham,hlm.22

Page 30: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

14

disebut juga rasio leverage.DER menunjukkan pengukur tingkat penggunaan

utang (total hutang) terhadap modal yang dimiliki perusahaan21

.

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang menggambarkan

hutang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan

kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi

kewajibannya. DER merupakan salah satu rasio leverage yang bertujuan

untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri yang dijadikan jaminan

untuk keseluruhan hutang perusahaan. Menurut kasmir (2013: 158) DER

dapat dirumuskan sebagai berikut22

:

DER= ( )

( )

5. Price to Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio perbandingan antara harga

saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan indikator

perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.

Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan

dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar

sahamnya, sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin

mahal saham tersebut terhadap pendapatannya.23

Price Earning Ratio (PER) merupakan ukuran untuk menentukan

bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Keinginan

21

Nurul Ismi, analisis pengaruh Debt to equity ratio dan Frime Size terhadap Return on

Equity pada CV. Dwikora Usaha mandiri.jurnal bisnis universitas pendididkan ganesha jurusan

manajemen. Vol. 4.hlm.1 22

Ibid., hlm. 2 23

Najmiyah, jurnal akuntansi, universitas pendidikan ghanesa, Vol. 2 No. 1 Tahun

2014.hlm.3

Page 31: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

15

investor melakukan analisis saham melalui rasio-rasio keuangan seperti Price

Earning Ratio (PER), dikarenakan adanya keinginan investor atau calon

investor akan hasil (return) yang layak dari suatu investasi saham.

Price Earning Ratio merupakan suatu rasio yang lazim dipakai untuk

mengukur harga pasar (market price) setiap lembar saham biasa dengan laba

per lembar saham. Ukuran ini melibatkan suatu jumlah yang tidak secara

langsung dikendalikan oleh perusahaan harga pasar saham biasa. Rasio

harga / laba mencerminkan penilaian pemodal terhadap pendapatan dimasa

mendatang.24

PER =

6. Price to Book Value

Price to Boook Value (PBV) merupakan suatu nilai yang dapat

digunakan untuk membandingkan apakah sebuah saham lebih mahal atau

lebih murah dibandingkan dengan saham lainnya. Untuk

membandingkannya, kedua perusahaan harus dari satu kelompok usaha

yang memiliki sifat bisnis yang sama. Suatu perusahaan yang berjalan baik

dengan staf manajemen yang kuat dan organisasi yang berfungsi

kurangnya sama dengan nilai buku aktiva fisiknya.25

Price to Book Value adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar

pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.Semakin tinggi rasio ini

berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut .

24

Tari Indriani, skripsi “analisis pengaruh DER,PBV dan PER terhadap return saham

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2012” hlm. 4.2014 25

Ibid,.hlm. 5

Page 32: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

16

Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar (market ratio)

yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap

nilai bukunya. Semakin tinggi rasio Priceto Book Value (PBV) yang

menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi

pemegang saham.26

PBV=

7. Hubungan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham

Dari penelitian yang berjudul Analisis pengaruh Earning per Share

(EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap

return saham pada perusahaan-perusahaan dalam Jakarta Islamic Index

(JII). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Return on

Equityberpengaruh positif terhadap Return saham, sedangkanvariabel

Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap

Return saham. Sedangkan secara simultan variabel Earning per Share,

Return on Equity dan Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh positif

terhadap Return Saham.27

8. Hubungan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham

Dari penelitian yang berjudul pengaruh Price Earniing ratio, Price to

Book value dan Debt to equity ratio terhadap return saham pada industri

realestate dan properti yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel PER berpengaruh terhadap return

26

Ibid. 27

Jurnal skripsi, Analisis pengaruh Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE),

dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return saham pada perusahaan-perusahaan dalam

Jakarta Islamic Index (JII).hlm.1

Page 33: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

17

saham. Sedangkan variabel DER dan PBV tidak berpengaruh signifikan

terhadapreturn saham.28

9. Hubungan Price to Book Value terhadap Return Saham

Dari penelitian yang berjudul pengaruh ROE, DER, dan PBV terhadap

Return saham (studi kasus pada industri Real Estate dan Property yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2013). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel DER dan PBV berpengaruh terhadap return

saham. Sedangkan variabel ROE tidak berpengaruh terhadap return saham.29

10. Index Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Indeks saham Syariah adalah indikator yang menunjukkan kinerja

atau pergerakan indeks harga saham Syariah yang ada di Bursa Efek

Indonesia. Sejak 12 Mei 2011, BEI mempunyai dua indeks harga saham

Syariah, yaitu Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI). ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan

keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI.Konstituen ISSI di review

setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) serta dipublikasikan pada awal

bulan berikutnya.Konstituen ISSI juga dilakukan penyesuaian apabila ada

saham syariah yang baru tercatat atau dihapuskan dari Daftar Efek Syariah

(DES).30

28

Najmiyah, jurnal akuntansi,universitasPendidikan Ganesha,vol.2.tahun 2014. 29

Agustinus Sitohang,jurnal” PENGARUH ROE, DER, dan PBV terhadap return saham

(studi kasus pada industri Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2004-2013).2013

30

http://www.idx.co.id (diakses, 7 februari 2017)

Page 34: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

18

Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan pada

suatu perusahaan. Saham merupakan surat berharga yang mempresentasikan

penyertaan modal tersebut harus dilakukan pada perusahaan-perusahaan

yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti bidang perjudian,

menjalankan riba, memproduksi barang yang diharamkan seperti bir, dan

lain-lain. Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah

tidak diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun non syariah,

melainkan berupa pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip-

prinsip syariah. Dalam hal ini, di BEI terdapat JII dan ISSI yang memenuhi

kriteria syariah yang ditetapkan DSN.31

Saham-saham perusahaan yang

listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)keberadaaannya dikelompokkan

berdasarkan suatu kriteria tertentu, salah satunya adalah kelompok saham

syariah.Saham syariahadalah saham dari perusahaan (emiten) yang dalam

operasionalnya sesuai dengan kaidah syariahIslam.Suatu saham dapat

dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut diterbitkan oleh:

a. Emiten dan Perusahaan Publik yang secara jelas menyatakan dalam

anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan

Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah.

b. Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam anggaran

dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

31

Ibid.,hlm. 258

Page 35: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

19

Ruang lingkup kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengan

prinsip hukum syariah adalah:32

a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan

yang dilarang.

b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan

dan asuransi konvensional.

c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan

makanan dan minuman yang tergolong haram.

d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta menyediakan barang-

barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang pengaruh Debt to

total asset ratio dan Debt to Equty ratio terhadap return saham pada

perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI. Hasil dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan

perbandingan dalam penelitian ini:

Ida Ayu Apsari (2015)melakukan penelitian tentang pengaruh Return on

equty,Net profit margin, Debt to Equty Ratio, dan Longtrem Debt to

equtyRatio terhadap price book value (studi pada perusahaan sub sektor

makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2013),

dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara simultan ROE,NPM,DER,LDER berpengaruh

32

Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,(Jakarta:

Kencana Prenada, 2001), hlm. 24

Page 36: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

20

signifikan terhadap PBV, sedangkan secara persial ROE dan NPM

berpengaruh positif signifikan terhadap PBV, dan DER, LDER tidak

berpengaruh signifikan terhadap PBV.33

Nardi (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh carent ratio

(CR),Debt to Equty Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Return on

Invesment (ROI) terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages

yang terdaftar di BEI,dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Hasil peneliti secara parsial menunjukkan hanya variabel NPM dan ROI yang

berpengaruh signifikan tehadap harga saham.Sedangkan CR dan DER tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham.34

Hantono (2015), melakukan penelitiian tentang pengaruh Current ratio

dan Debt to equty ratio terhadap propitabilitas pada perusahaan manufaktur

sektor logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI periode 2009-2013,dengan

menggunakan metode regresi berganda dan uji asumsi.Hasil pembahasan

menunjukkan bahwa secara simultan variabel-variabel independen:Carrent

ratio dan debt to equity ratio dengan uji f, secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Return on Equty. Hasil secara parsial dengan uji t, Variabel Current

ratio dan Debt to Equty ratio berpengaruh terhadap Return on Equity.35

33

Ida Ayu Apsari, Dwiatmanto, Devi parah aziza, Jurnal Administrasi Bisnis,(2 oktober

2015), vol.27.no.2 34

Nardi, pengaruh carrent ratio (CR), Debt to equity ratio (DER), Net profit margin

(NPM), dan Return on investasi(ROI) terhadap harga saham pada perusahaan fOod and Beverages

yang terdaftar di BEI,2012 35

Hantono, pengaruh carrent ratio dan debt to equity ratio terhadap profitabilitas pada

perusahaan manufaktur sektor logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI periode 2009- 2013,

jurnal Wira ekonomi Mikroskil,vol.5,no.01,April 2015

Page 37: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

21

Friska Evianna Siburian (2013), melakukan penelitian tentang Analisis

pengaruh Debt to equity Ratio (DER), Return on Asset (ROE), terhadap

Return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI,metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda dengan

menggunakan uji kesesuaian untuk uji hipotesis dan uji asumsi klasik. Hasil

analisis menunjukkan bahwa rasio keuangan yang terdiri dari rasio

DER,ROE, tidak berpengaruh secara simultan sedangkan secara parsial

menunjukkan bahwa DER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

returnsaham, dan ROE memiliki pengaruh tetapi tidak signifikan terhadap

return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.36

Anita Erari (2014), melakukan penelitian tentang Analisis pengaruh

Current ratio, Debt to equity ratio, dan Return on Asset terhadap Return

saham pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia, metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil analisis

data bahwa variabel Current ratio, Debt to equity ratio, dan Return on asset

secara simultan berpengaruh terhadap return saham, secara parsial Current

ratio dan Debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap Return saham,

hanya Return on asset yang mempunyai pengaruh terhadap Return saham

pada perusahaan pertambangan di BEI.37

36

Friska evianna siburian,analisis pengaruh Debt to equity ratio,Return on asset terhadap

return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI,jurnal ekonomi dan

keuangan,vol.01,no.6,juni 2013 37

Anita erari, analisis pengaruh Current ratio,Debt to equity ratio, dan Return on Asset

terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di BEI, jurnal menejemen dan

bisnis,vol.5,no.2, September 2014

Page 38: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

22

Astrid Amanda (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh Debt to

Equity Ratio, Return on Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio

terhadap harga saham (studi pada perusahaan Food and Beverage yang

terdaftar di BEI tahun 2008-2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

secara simultan DER, ROE, EPS, dan PER memiliki pengaruh signifikan

terhadap harga saham.Secara parsial variabel DER, ROE dan EPS signifikan

pengaruhnya terhadap harga saham.38

Rani Ramdhani (2013), melakukan penelitian tentang pengaruh Return On

Asset dan Debt to Equity Ratio terhadap harga saham pada institusi financial

di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah uji

asumsi klasik, pengujian hipotesis, multiple regression analysis, uji F dan uji

T. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa Return On Asset dan

Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham. Hasil uji F menunjukkan bahwa Return On Asset dan Debt to Equity

Ratio secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.39

Nur Fita Sari (2012), Analisis pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT terhadap

Return saham (Studi pada saham Index LQ-45 periode 2009-2011 dan

investor yang terdaftar pada perusahaan sekuritas di wilayah Semarang

periode 2012). Hasil uji t pada data sekunder menunjukkan bahwa variabel

DER berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham, CR berpengaruh

38

Astrid Amanda, pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earning Per Share,

dan Price Earning Ratio terhadap harga saham ( studi pada perusahaan Food and Beverage yang

terdaftar di BEI tahun 2008-2011). Jurnal ekonomi, 12 november 2012. 39

Rani ramdhani, pengaruh Return on Asset dan Debt to equity Ratio terhadap harga

saham pada Institusi Finansial di Bursa Efek Indonesia.jurnal the winners, vol. 14 no. 1,.maret

2013.

Page 39: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

23

positif tidak signifikan terhadap Return saham, dan ROE berpengaruh

negative signifikan terhadap return saham.Ketiga variabel tersebut memiliki

arah yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil

perhitungan, hanya variabel TAT memiliki arah yang sama dengan hipotesis

yang diajukan yaitu berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.

Eko Priyoko Jadmiko (2009) “Pengaruh Economic Value Added, Return

On Equity, Earning Per Share dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return

Saham Perusahaan yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index” Hasil penelitian

menghasilkan bahwa Earning Per Sahre (EPS) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Return saham perusahaan yang ada di JII selama tahun

2005-2007. Sedangkan Return On Equity (ROE), Economic Value Added

(EVA) Debt To equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham perusahaan.40

Rendra Akbar (2015) “Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price

Book Value (PBV), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham

(Studi Terhadap Perusahaaan Properti dan Real estate yang Listing di Indeks

Saham Syariah Indonesia)”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa PBV

berpengaruh positif yang signifikan, sedangkan PER dan DER berpengaruh

negative yang signifikan terhadap Return Saham.41

40

Eko Priyo Djatmiko “Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan

return saham dalam Perusahaan yang masuk daftar penelitian dengan asumsi variable ROA,

NPM, EPS, dan PER tidak mengalami perubahan. Untuk variable ROA tidak mempunyai

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, Skripsi (Fakultas Syariah

Universita Islam Negeri Yogyakarta( (tidak diterbitkan). 41

Rendra Akbar “Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV), dan

Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham (Studi Terhadap Perusahaaan Properti

dan Real estate yang Listing di Indeks Saham Syariah Indonesia)” Jurnal Ekonomi Syariah

Page 40: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

24

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama/ Judul Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan

1 Ida Ayu Apsari

Dwiatmanto

Devi Farah

Aziza

“pengaruh

Return on

Equity, net

profit Margin,

Debt to Equity

Ratio, dan

Longterm Debt

to Equity Ratio

terhadap price

book

Value(studi

pada sub sektor

makanan dan

minuman yang

terdaftar di BEI

periode 2010-

2013)”

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

secara simultan

ROE,NPM,DER,LDER

berpengaruh signifikan

terhadap PBV,

sedangkan secara

persial ROE dan NPM

berpengaruh positif

sifnifikan terhadap

PBV,dan DER dan

LDER tidak

berpengaruh signifikan

terhadap PBV

Variabel

independen,

(Return on

Equity, Net

profit

Margin, dan

Longterm

Debt to

Equity

Ratio)

Variabel

independen

(Debt to

equity Ratio)

2 Nardi (2012)

“Pengaruh

current Ratio,

Debt to Equity

Ratio, Net

Profit Margin,

dan Return on

Investasi

terhadap harga

saham pada

perusahaan

Foodand

Beverages yang

terdaftar di

BEI”

Hasil peneliti secara

parsial menunjukkan

hanya variabel (NPM),

dan (ROI) yang

berpengaruh signifikan

tehadap harga saham.

Sedangkan (CR) dan

(DER) tdak

berpengaruh signifikan

terhadap harga saham.

Variabel

independen,

(Current

ratio, Net

Profit

Margin, dan

Return on

Investasi)

Variabel

independen

(Debt to

Equity

Ratio)

3 Hermawan,

Dedi Aji

“pengaruh

DER, EPS dan

Hasil penelitian

diketahui bahwa

secara simultan

terdapat pengaruh debt

Variabel

independen,

(Earning

per share

Variabel

independen

(Debt to

Equity

Teori dan Terapan, (Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga, 2015). (tidak

diterbitkan)

Page 41: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

25

NPM terhadap

Return (2012)”

to equity ratio,

Earning per share,

dan net profit

marginterhadap return

saham. Secara parsial

DER dan EPS

berpengaruh terhadap

return saham. Namun

secara parsial NPM

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

return saham.

dan net

profit

margin)

Ratio)

4 Hantomo

(2015)

“Pengaruh

current Ratio

dan Debt to

Equity Ratio

terhadap

Profitabilitas

pada

perusahaan

manufaktur

sektor logam

dan sejenisnya

yang terdaftar

di BEI periode

tahun 2009-

2013

Hasil secara parsial

dengan uji t, Variabel

Current ratio dan Debt

to Equty ratio

berpengaruh terhadap

Return on Equity

Variabel

independen

(Current

Ratio )

Variabel

independen

(Debt to

Equity ratio)

5 Friska Evianna

Siburian (2013)

“Analisis

pengaruh Debt

to Equity Ratio,

Return on Asset

terhadap Return

saham pada

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di

BEI”

Hasil analisis

menunjukkan bahwa

rasio keuangan yang

terdiri dari rasio

DER,ROE, tidak

berpengaruh secara

simultan sedangkan

secara parsial

menunjukkan bahwa

DER memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

returnsaham, dan ROE

memiliki pengaruh

tetapi tidak signifikan

terhadap return saham

perusahaan perbankan

Variabel

independen

(Return on

Asset )

Variabel

independen

(Debt to

Equity

ratio),

Variabel

dependen

(Return

Saham)

Page 42: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

26

yang terdaftar di BEI.

6 Anita Erari

(2014)

“Analisis

pengaruh

Curren Ratio,

Debt to Equity

Ratio, dan

Return on Asset

terhadap Return

saham pada

perusahaan

pertambangan

diBEI”

Hasil analisis data

bahwa variabel

Current ratio, Debt to

equity ratio, dan

Return on asset secara

simultan berpengaruh

terhadap return saham,

secara parsial Current

ratio dan Debt to

equity ratio tidak

berpengaruh terhadap

Return saham, hanya

Return on asset yang

mempunyai pengaruh

terhadap Return saham

pada perusahaan

pertambangan di BEI.

Variabel

independen

(Curren

Ratio, dan

Return on

Asset)

Variabel

iindependen

(Debt to

Equity

Ratio),

Variabel

dependen

(Return

Saham)

7 Julita

“Pengarug Debt

to Equity Ratio,

dan Debt to

asset ratio

terhadap

profitabilitas

pada

perusahaan

tranpormasi

yang terdaftar

di BEI”

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

secara simultan DER,

ROE, EPS, dan PER

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

harga saham.Secara

parsial variabel DER,

ROE, dan EPS

signifikan

pengaruhnya terhadap

harga saham.

Variabel

dependen

(profitabilit

as )

Variabel

independen

(Debt to

Equity Ratio

dan Debt to

asset Ratio)

8 Rani Ramdhani

(2013)

“Pengaruh

Return on Asset

dan Debt to

equity Ratio

terhadap harga

saham pada

institusi

financial di

BEI”

Hasil penelitian ini

diketahui bahwa

Return On Asset dan

Debt to Equity Ratio

tidak memiliki

pengaruh yang

signifikna terhadap

harga saham. Hasil uji

F menunjukkan bahwa

Return On Asset dan

Debt to Equity Ratio

secara bersama-sama

tidak memiliki

pengaruh terhadap

harga saham

Variabel

independen

(Return on

Asset )

Variabel

independen

(Debt to

Equity

Ratio)

Page 43: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

27

9 Edduar Hendri

“pengaruh Debt

to Asset Ratio,

Long Term

Debt to Equity

Ratio,dan Net

Profit Margin

terhadap harga

saham pada

perusahan

perbankan yang

terdaftar pada

Bursa Efek

Indonesia.”

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel DAR,

LTDER, dan NPM

secara bersama-sama

berpengaruh signifi

kan terhadap variabel

dependen yaitu harga

saham. Sedangkan

secara parsial hanya

variabel NPM

berpengaruh signifikan

terhadap harga saham.

Sedangkan variabel

DAR, dan LTDER

berpengaruh tidak

signifikan terhadap

harga saham pada

perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

periode 2011-2013.

Variabel

dependen(

harga

saham),vari

abel

dependen

(net profit

margin dan

LTDER)

Variabel

independen

(Debt to

Total Asset

Ratio)

10 Julita

“Pengaruh Debt

to Total Asset

Ratio

danDebttoEquit

y ratioTerhadap

profitabilitaspa

da

perusahaantranf

ormasi

Yang terdaftar

diBursa Efek

Indonesia.”

Hasil dari penelitian

ini membuktikan

bahwa Debt to Equity

Ratio secara parsial

tidak berpengaruh

terhadap Profitabilitas

dan Debt to Asset

Ratio secara parsial

berpengaruh terhadap

Profitabilitas. Dan

secara simultan

menyatakan bahwa

Debt to Equity Ratio

dan Debt to Asset

Ratio berpengaruh

terhadap Profitabilitas

padaPerusahaan

Transportasi yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

periode 2008-2011.

Variabel

depernden(

Profitabilita

s )

Variabel

independen

(Debt to

Equity Ratio

dan Debt to

Total Asset

Ratio)

Sumber: Diolah, 2017

Page 44: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

28

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dan penelitian

terdahulu, maka variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan

melalui suatu kerangka berfikir teoritisnya sebagai berikut :

Kerangka berfikir pengaruh Debtto Equity Ratio (DER), Price earning

ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham pada

perusahaan manufaktur Sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

Index Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Gambar 2.2

D. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadapReturn Saham

Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan perbandingan antara hutang

yang dimiliki perusahaan dan total ekuitasnya.DER adalah rasio yang

digunakan untuk menilai utang dan ekuitas. Rasio ini berguna untuk

mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan

pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap

rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang dan hal ini akan

Debt to Equity Ratio (X 1)

Return Saham (Y) Price to Earning Ratio(X2)

Price to Book Value (X3)

Page 45: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

29

berdampak pada peningkatan return saham, semakin rendah nilai DER maka

return saham akan mengalami peningkatan42

. Teori ini didukung oleh

penelitian terdahulu oleh Anita Erari (2014) yang mengatakan bahwa DER

berpengaruh terhadap Return saham.Sehingga dapat diambil hipotesis yaitu

sebagai berikut:

H1= DER berpengaruh terhadap Return Saham

2. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham

Price Earning Ratio menunjukkan rasio perbandingan antara harga

saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan indikator

perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.

Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan

dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar

sahamnya, sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin

mahal saham tersebut terhadap pendapatannya.43

Teori ini didukung oleh

penelitian terdahulu oleh Najmiyah (2014) yang mengatakan bahwa PER

berpengaruh terhadap Return saham. Sehingga dapat diambil hipotesis yaitu

sebagai berikut:

H2= PER berpengaruh terhadap Return Saham

3. Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham

Price to Book Value menunjukkan rasio pasar (market ratio) yang

digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai

42

Kasmir, S.E.,M.M, “pengantar manajemen keuangan”. Penerbit fajar interpratama

mandiri,kencana,2010.hlm.112 43

Dr. Harmono, S.E., M.Si “Manajemen Keuangan”. Penerbit PT. Bumi aksara.

2013.hlm.57

Page 46: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

30

bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang

menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi

pemegang saham.44

Teori ini didukung oleh penelitian terdahulu oleh

Agustinus Sitohang (2013) yang mengatakan bahwa PBV berpengaruh

terhadap Return saham. Sehingga dapat diambil hipotesis yaitu sebagai

berikut:

H3= PBV berpengaruh terhadap Return Saham

4. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) dan

Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham

Debt to Equity Ratio menunjukkan perbandingan antara hutang yang

dimiliki perusahaan dan total equitasnya. DER adalah ratio yang

digunakan untuk menilai hutang dan equitas.

Price Earning Ratio menunjukkan ratio perbandingan antara harga

saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan

indikator perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang

akan datang. Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham

suatu perusahaan dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap

pendapatan per lembar sahamnya.

Price to Book Value menunjukkan rasio pasar (market ratio) yang

digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai

bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang

44

Ibid.,114

Page 47: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

31

menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi

pemegang saham.

Teori diatas selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh Putu

Ratih Nirayanti, Luh Sari Widhiyani “ Pengaruh kebijakan Deviden, Debt

to Equity Ratio dan Price Earning Ratio pada Return Saham. Hasil

pembahasan menyimpulkan bahwa kebijakan Deviden (DPR), Debt to

Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara

simultan pada Return Saham perusahaan LQ-45. Sehingga dapat diambil

hipotesis sebagai berikut:

H4= pengaruh Debt to Equity Ratio(DER), Price Earning Ratio(PER)dan

Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham.

Page 48: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang lingkup penelitian

Penulis melakukan suatu pembatasan masalah dengan tujuan agar

penelitian dapat dilakukan secara terarah dan hasil yang diperoleh dapat

dimanfaatkan sebaik-baiknya.Batasan-batasan tersebut adalah :

1. Harga saham dari laporan keuangan tahunan (annual report) yang

diterbitkan oleh perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman

yang terdaftar di ISSI. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini

adalah closed price pada periode 2012-2016.

2. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan

dengan laporan keuangan tahunan (annual report) yang diterbitkan oleh

perusahaan yang menjadi objek penelitian selama periode 2012-2016.

Penilaian yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap return

saham melalui rasio pasar yang diukur dengan rasio provitabilitas yang

diukur dengan rasio debt to equity ratio(DER), rasio pasar yang diukur

dengan rasio Price Earning ratio (PER) dan Price to Book value (PBV).

Page 49: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

33

B. Definisi Operasional variabel

Tabel 3.1

Definisi operasional variabel

No Variabel Indikator Skala Sumber

1 Depende

n: Return

saham

Returnsaham= ( )

( )

Return

saham:

menggunakan

satuan persen

(%)

www.sahamok.com

Return saham

2 Independ

en: Price

earning

Ratio

(PER)

PER=

PER:

menggunakan

satuan kali

(X)

www.idx.co.id

Laporan keuangan

tahunan

3 Independ

en: Price

to Book

value

(PBV)

PBV=

PBV:

menggunakan

satuan kali

(X)

www.idx.co.id

Laporan keuangan

tahunan

4 Independ

en: Debt

to Equity

Ratio(DE

R)

DER=

DER:

menggunakan

satuan kali

(X)

www.idx.co.id

laporan Keuangan

tahunan

Sumber: Diolah, 2017

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel.

Bentuk data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

tahunan (annual report) yang di terbitkan oleh perusahaan yang menjadi

objek penelitian selama periode 2012-2016, yang meliputi data debt to equity

ratio (DER),Price earning ratio(PER) dan Price to Book value (PBV) dan

Page 50: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

34

Return saham perusahaan dan laporan keuangan perusahaan diperoleh dari

website www.idx.co.id dan www.sahamok.com

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.45

Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) sebanyak

11perusahaan.

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan yang Menjadi Populasi Penelitian

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 AISA TigaPilar Sejahtera Food Tbk.PT

2 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.PT

3 ICBP Indofood CBP Sukes Makmur Tbk.PT

4 INDF Indofood Sukes Makmur Tbk.PT

5 SKLT Sekar Laut Tbk.PT

6 MYOR Mayora Indah Tbk.PT

7 PSDN Prasida Aneka Niaga Tbk.PT

8 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk.PT

9 SKBM Sekar BUmi Tbk.PT

10 STTP Siantar Top Tbk.PT

11 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company

Tbk.PT

Sumber: www.idx.co.id, 2017

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil

45

Sugiono,metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: alfabeta,2014),

hlm.80

Page 51: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

35

secara purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.46

Kriteriapengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar

di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI).

2. Perusahaan tersebut secara konsisten terdaftar di Index Saham Syariah

Indonesia (ISSI) periode 2012-2016.

3. Perusahaan tersebut membuat laporan keuangan tahunan pada periode

2012-2016.

4. Mencantumkan harga saham, Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning

Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) pada laporan keuangan

selama kurun waktu penelitian 2012-2016.

Jumlah populasi pada industri makanan dan minuman yang memenuhi

kriteria untuk dijadikan sampel adalah sebanyak sembilan (9)perusahaan

yang terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-2016.

Dikarenakan 2 perusahaan yang menjadi sampel tidak menerbitkan laporan

keuangan tahun 2012.

46

Ibid., hlm 81

Page 52: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

36

Tabel 3.3

Daftar perusahaan yang menjadi sampel

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food

Tbk.PT

2 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia

Tbk.PT

3 ICBP Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk.PT

4 INDF Indofood sukses makmur

Tbk.PT

5 SKLT Sekar Laut Tbk.PT

6 ROTI Nippon Indosari Corporindo

Tbk.PT

7 STTP Siantar Top Tbk.PT

8 MYOR Mayora Indah Tbk.PT

9 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company Tbk.PT

Sumber :www.idx.co.id, 2017

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi.

Dokumentasi yang didasarkan pada laporan keuangan tahunan yang

dipublikasikan oleh perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode

2012-2016 melalui website www.idx.co.id pada periode 2012-2016.Data

rasio keuangan yaitu Price Earning ratio (PER), Debt to Equty Ratio (DER)

dan Price to Book Value (PBV) diambil dari website www.idx.co.id pada

periode 2012-2016.

Page 53: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

37

F. Variabel-variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (Independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat).47

Variabel-variabel independen dalam penelitian ini adalah

variabelX1 adalah DER, variabel X2 adalah PER dan X3 adalah PBV

2. Variabel Terikat (Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat.48

Variabel Y adalah Return Saham.

G. Teknik analisis data

Teknik analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif, untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari beberapa

variabel independen secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri

terhadap variabel dependen. Hubungan fungsional antara satu variabel

independen dapat dilakukan dengan regresi berganda dan menggunakan data

panel.

Data panel (panel pooled data) adalah kombinasi dari data time seriesdan

cross-section. Data time series merupakan data yang berdasarkan urutan

waktu, seperti data harian, bulanan, kuartal atau tahunan. Sedangkan data

cross-section merupakan data yang dikumpulkan pada waktu yang sama dari

beberapa daerah, perusahaan atau perorangan, penggabungan kedua jenis data

dapat dilihat bahwa variabel terikat timbul hasil sukuk terdiri dari beberapa

47

Sugiono,Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2014),

hlm.39 48

Ibid.,

Page 54: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

38

unit perusahaan (cross-section) namun dalam berbagai periode waktu

(timeseries). Data yang seperti inilah disebut data panel. Jika setiap unit

cross-section mempunyai data time series yang sama maka modelnya disebut

model regresi panel data seimbang (balance panel) sedangkan jika jumlah

observasi time series dari unit cross-section tidak sama maka disebut regresi

panel tidak seimbang (unbalance panel)49

. Secara umum model persamaan

regresi data panel menggunakan alat bantu SPSS windows16 adalah sebagai

berikut :

1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Statistik deskriptif bertujuan untuk mengembangkan atau

menggambarkan profit data penelitian dan mengidentifikasi variabel- variabel

pada setiap hipotesis.Statistik deskriptif yang digunakan antara lain rata- rata

(mean), maksimum, minimum, dan standar deviasi. Variabel yang digunakan

adalah Return saham,Debt to Equty ratio (DER), Price earning ratio(PER)

dan Price to BOOk value (PBV).

2. Pengujian Asumsi Klasik

Mengingat metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier

berganda dan data penelitian yang digunakkan adalah data panel, maka untuk

memenuhi syarat yang ditentukan sehingga penggunaan model regresi linier

berganda perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang

digunakan yaitu sebagai berikut:

49

Yusuf Wibisono,”jurnal metode statistik”(Yogyakarta: gadjah mada, 2005), hlm 63

Page 55: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

39

a) Uji Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui bentuk

distribusi data (sampel) yang digunakan dalam penelitian.Data yang

digunakan harus berbentuk distribusi normal50

.

Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan analisis grafik yaitu salah satu cara termudah untuk melihat

normalitas residual adalah dengan melihat normal probability plot. Pada

prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik, Uji normalitas dianjurkan untuk

menggunakan Uji statistik di samping uji grafik. Hal ini disebabkan, uji

normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara

visual terlihat normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya.

1. Uji Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat normal probability plot, pada prinsipnya normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal

dari grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah51

:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

50

Fitriani prastianingsih,2010, skripsi, factor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas

perbankan (studi pada bank umum go public yang listed di BEI tahun 2005-2008), semarang:

fakultas ekonomi universitas diponogoro.hlm.50 (tidak diterbitkan) 51

Anisa ika hanani, analisis pengaruh earning per share, return on equity,dan debt to

equity ratio terhadap return saham pada perusahaan-perusahan dalam Jakarta Islamic index

(jii),skripsi (semarang fakultas ekonomi diponegoro), (tidak diterbitkan)

Page 56: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

40

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Statistik Non-parametikKolmogorov-Smirnov Test (k-s)

Uji normalitas dianjurkan untuk menggunakan uji statistik

disamping uji grafik.Hal ini disebabkan uji normalitas dengan grafik

dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual terlihat normal,

padahal secara statistik bisa sebaliknya52

. Penelitian ini menggunakan uji

statistik Non-parametik kolmogorov-smirnov Test (k-s).

b) Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang

digunakan sudah benar atau tidak53

.Uji linearitas biasanya digunakan

sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian

pada SPSS dengan menggunakan Test For Linearity dengan taraf 0,05.

Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear apabila

signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

c) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi, variabel-variabel independen saling berkorelasi.Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen.54

Jika antar variabel bebasberkorelasi dengan sempurna, maka

disebut multikolineritasnya sempurna (perfect multykolinearity), yang

52

ibid 53

Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program (edisi ketujuh).

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Hlm. 111 54

Ibid.,

Page 57: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

41

berarti model kuadrat terkecil tersebut tidak dapat digunakan. Salah satu

cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model

regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (variabel inflation

faktor) yaitu:

a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF <10, maka dapat diartikan bahwa

tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut.

b. Jika nialai tolerance < 0,10 dan VIF >10, maka dapat diartikan bahwa

terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.

d) Uji Autokorelasi

Pengujian asumsi berikutnya dalam model regresi linier adalah

autokorelasi.Ghozali menjelaskan bahwa autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah ada korelasi antar variabel itu sendiri. Autokorelasi muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak

bebas dari satu observasi keobservasi lainya.Hal ini sering di temukan pada

data runtun waktu (time series)55

.

Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi

adalah varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya.

Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan

metode Durbin-Watson test, dimana dasar pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

55

Mat, juri, “analisis variabel-variabel yang mempengaruhi Return on Equity (ROE)

perusahaan tambang yang go public di Bursa Efek Indonesia”. Vol.6. NO. 1, maret 2010: 1267-

1266 (staf pengajar jurusan akuntansi politehnik negeri Samarinda)

Page 58: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

42

1) Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

2) Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi

3) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

e) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas, model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji

grafik, dengan melihat garfik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.Adapun dasar analisis

dengan melihat grafik plot adalah sebagai berikut:

a. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur maka menunjukkan telah terjadi heterokedastisitas

b. Jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel

dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa bebas.Regresi linier

berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang

dikorelasi dengan variabel yang diuji.Teknik analisis ini sangat dibutuhkan

Page 59: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

43

dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan

manajemen maupun dalam telaah ilmiah.

Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari

satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier

berganda,dimanaReturn saham sebagai variabel dependent, yang dirumuskan

sebagai berikut:

Y = a + b1x1 +b2x2+ e

Keterangan :

Y = nilai prediksi variabel dependen

a = konstanta, yaitu jika x1, x2 dan x3

x1 = variabel independen ( DER)

x2 = variabel independen (PER)

x3 = variabel independen (PBV)

e = error

4. Uji Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat

diukur dari Goodnes of Fit nya.Secara statistik, hal tersebut dapat diukur

dengan nilai statistik f, nilai statistik t dan koefisien determinasi,

perhitungan statistik tersebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis daerah

Page 60: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

44

dimana( ditolak),sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah dimana Ha diterima56

.

a) Uji F (simultan)

Uji simultan (uji statistik f) pada dasar digunakan untuk mengguji

apakah semua variabel independen atau bebas yaitu Return saham yang

dimasukkan dalam model mempunyaipengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen atau terikat yaitu DER, PER dan PBV.

Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F kritis

(Ftabel) dengan (Fhitung) yang hitung terdapat pada tabel analysis of variance.

Untuk menentukan nilai F, tingkat signifikan yang tabel digunakan sebesar

5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dan (k-1)

dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah57

:

a. Jika Fhitung< Ftabel (k-1, n-k), maka Ho diterima artinya hitung tabel

secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel independen (DER,

PERdan PBV) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Return

Saham).

b. Jika Fhitung> Ftabel (k-1, n-k), maka Ho ditolak Ho hitung tabel (hipotesis

alternative) diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan semua

variabel independen (DER, PER dan PBV) berpengaruh terhadap

variabel dependen (Return Saham).

56

Imam, Ghozali, metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, (yogyakarta: 2006),

hlm.120 57

Anisa ika hanani, analisis pengaruh earning per share, return on equity,dan debt to

equity ratio terhadap return saham pada perusahaan-perusahan dalam Jakarta Islamic index

(jii),skripsi (semarang fakultas ekonomi diponegoro), (tidak diterbitkan)

Page 61: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

45

b) Uji t (parsial)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan signifikan level

0,05 (a = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan

kreteria58

:

a. Jika nilai signifikan> 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak

signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak

mempunyai pengaruh secara sifnifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) diukur untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai

koefisien determinasi yang biasanya diberi simbol R2

menunjukkan

hubungan pengaruh antara dua variabel yaitu variabel independen (DER,

PER dan PBV) dan variabel dependen (Return Saham) dari hasil

perhitungan tertentu59

.

58

ibid 59

Ghozali,”metode penelitian kualitatif & kuantitatif” (Yogyakarta), hlm 125

Page 62: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

46

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

A. Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui bentuk

distribusi data (sampel) yang digunakakan dalam penelitian.Data yang

digunakan harus berbentuk distribusi normal khususnya untuk statistika

parametik.60

Uji normalitas data residual dilakukan dengan

menggunakan Uji grafik dan Uji statistik Kolmogorov-Smirnov (k-s)

1) Uji Grafik

Uji grafik untuk pengujian normalitas data ini dilakukan

dengan menganalisis grafik normal probability plot.Grafik normal

probability plot adalah grafik yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk

satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan

dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka

garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan

menggikuti garis diagonalnya.61

Hasilnya sebagai berikut :

60

Budi susetyo, “statistika untuk analisis data penelitian”, (bandung: refika adtama,

2012), hlm. 271. 61

Dalam anisa ika hanani, “analisis pengaruh earning per share (EPS), return on equity

(ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return saham pada perusahaan dalam jakart

islamik index (JII) periode 2005-2007” skripsi,(fakultas ekonomi universitas diponogoro,2011).

Page 63: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

47

Gambar 4.1

Normal Probability Plot (Hasil Pengujiian Normalitas)

Sumber: Data Diolah SPSS 16, 2017

Hasil output grafik normal probability plot menunjukkan penyebaran

titik berada disekitar garis diagonal, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

model regresi berdistribusi normal.

2) Uji Statistik Non-Parametik Kalmogorov-smirnov Tes (k-s)

Uji K-S untuk menguji normalitas data residual menyatakan bahwa,

jika dalam Uji K-S diperoleh nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov di

atas 0,05, maka data residual terdistribusi secara normal dan sebaliknya

jika dalam uji K-S diperoleh nilai signifikan Kolmogorov- Smirnov di

bawah 0,05, maka data residual terdistribusi tidak normal. Hasil Uji K-

S adalah sebagai berikut:

Page 64: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

48

Tabel 4.4

Uji Normalitas Non-Parametik-Smirnov Test (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 45

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 39.77597771

Most Extreme

Differences

Absolute .146

Positive .146

Negative -.117

Kolmogorov-Smirnov Z .982

Asymp. Sig. (2-tailed) .290

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data diolah SPSS 16, 2017

Berdasarkan output diatas, distribusi bahwa nilai signifikansi

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.290 (diatas 0,05). Hal ini berarti data

residual terdistribusi secara normal sehingga dapat disimpulkan bahwa

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model ang

ka digunakan sudah benar atau tidak62

.Uji linearitas biasanya digunakan

sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian

pada SPSS dengan menggunakan Test For Linearity deengan taraf 0,05.

Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear apabila

signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

62

Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program (edisi ketujuh).

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Hlm. 111

Page 65: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

49

Tabel 4.5

Uji Linearitas (DER terhadap Return Saham)

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Return_saha

m * DER

Between

Groups

(Combine

d) 59899.133 35 1711.404 1.106 .068

Linearity 970.996 1 970.996 2.927 .045

Deviation

from

Linearity

58928.137 34 1733.181 1.120 .058

Within Groups 13927.667 9 1547.519

Total 73826.800 44

Sumbe: Diolah SPSS 16, 2017

Dari out put di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,045. Karena signifikan < 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa antara variabel DER dan return terdapat hubungan yang linear

Tabel 4.6

Uji Linearita (PER terhadap Return Saham)

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Return_saha

m * PER

Between

Groups

(Combined

) 73538.800 43 1710.205 5.938 .004

Linearity 2791.542 1 2791.542 9.693 .008

Deviation

from

Linearity

70747.258 42 1684.459 5.849 .019

Within Groups 288.000 1 288.000

Total 73826.800 44

Sumber: Diolah SPSS 16, 2017

Page 66: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

50

Dari out put di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,008. Karena signifikan < 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa antara variabel PER dan return terdapat hubungan yang linear.

Tabel 4.7

Uji Linearita (PBV terhadap Return Saham)

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Return_saha

m * PBV

Between

Groups

(Combined) 71714.30

0 43 1667.774 2.889 .033

Linearity 3750.607 1 3750.607 3.775 .010

Deviation

from

Linearity

67963.69

3 42 1618.183 2.866 .040

Within Groups 2112.500 1 2112.500

Total 73826.80

0 44

Sumber : Diolah SPSS 16, 2017

Dari out put di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,010. Karena signifikan < 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa antara variabel PER dan return terdapat hubungan yang linear.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonearitas dengan uji nilai Tolerance dan

VarianceInflation factor (VIF), hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.7

sebagai berikut:

Page 67: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

51

Tabel 4.8

Nilai Tolerance dan variance Inflaktion factor (VIF)

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 DER .962 1.039

PER .362 2.760

PBV .354 2.821

a. Dependent Variable: Return_saham

Sumber: Data diolah SPSS 16, 2017

Hasil pengujian berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai

Tolerance dari setiap variabel independen diatas 0.962, hal ini

menunjukkan tidak ada setiap variabel independen memiliki nilai

Tolerance> 0,10 dan nilai variance inflation factor (VIF) dari setiap

variabel independen < 10, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai VIF dari 10, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikoliniearitas antara variabel independen

dalam model regresi.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson,

hasilnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 68: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

52

Tabel 4.9

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .239a .057 .012 41.20551 1.873

a. Predictors: (Constant), PBV, DER, PER

b. Dependent Variable: Return_saham

Sumber : Data diolah SPSS 16, 2017-03-17

Berdasarkan hasil perhitungan dalam tabel 4.8 diketahui nilai DW

1.873. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan bahwa nilai DW

diantara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi.

e. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk melihat ada atau tidak heteroskedastisitas

dilakukan dengan menggunakan uji grafik untuk pengujian

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot dan

hasilnya tampak seperti dalam gambar berikut:

Page 69: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

53

Gambar 4.2

Scatterplot (Hasil uji Heteroskedastisitas)

Sumber: Data diolah SPSS 16, 2017

Berdasarkan output scatterplot diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar

dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen

apabila nilai dari variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan

dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan

varaiabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan

positif atau negatif. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data dengan

menggunakan bantuan program SPSS 16.

Page 70: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

54

Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 36.659 23.231 1.578 .022

DER 8.828 17.768 .077 1.497 .622

PER .171 .914 .047 2.187 .003

PBV 3.072 4.510 .173 1.681 .500

a. Dependent Variable: Return_saham

Sumber: Data diolah SPSS 16, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan dari uji regresi linier berganda (Tabel 4.9)

diperoleh nilai konstanta (a) dari model regresi = 36.659 dan koefisien regresi

(b1) dari setiap variabel-variabel independen diperoleh b1 = 8.828, b2 = 0.171

dan b3 = 3.072. Berdasarkan nilai konstanta dan koefisien regresi tersebut,

maka hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel

dependen dalam model regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y =36.659+8.828X1 + 0.171X2+3.072X3

Persamaan regresi diatas dapat dijadikan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (a) adalah36.659, dapat diartikan jika DER, PER dan PBV

nilainya 0 atau konstanta, maka Return saham nilainya 36.659% atau 36,7%.

2. Nilai koefisien regresi variabel DER (b1) bernilai positif, yaitu 8.828, maka

dapat diartikan bahwa setiap peningkatan DER sebesar 1% maka akan

menaikkanreturn saham sebesar 8.828% atau 8,8% dengan asumsi variabel

independen lain nilainya tetap.

Page 71: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

55

3. Nilai koefisien regresi varaibel PER (b2) bernilai positif, yaitu 0.171, maka

dapat diartikan bahwa setiap peningkatan PER sebesar 1% maka akan

menaikkanReturn saham sebesar 0.171% dengan asumsi variabel independen

lainnya tetap.

4. Nilai koefisien regresi varaibel PBV (b3) bernilai positif, yaitu 3.072, maka

dapat diartikan bahwa setiap peningkatan PBV sebesar 1% maka akan

menaikkan Return saham sebesar 3.072% dengan asumsi variabel independen

lainnya tetap.

Berdasarkan rumusan model regresi yang terbentuk seperti diatas,

dilakukan uji hipotesis untuk menggukur ketepatan fungsi regresi dalam

menaksir nilai aktual.Uji hipotesis ini meliputi Uji F (simultan), Uji T

(parsial) dan Koefisien Determinasi (R2).

3. Uji Hipotesis

a. Uji F (simultan)

Pengujian simultan dengan uji F ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh semua variabel independen yang terdapat didalam model secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Berikut ini

merupakan hasil dari Uji F yang dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai

berikut:

Page 72: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

56

Tabel 4.11

Uji F (simultan)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4213.150 3 1404.383 2.847 .049a

Residual 69613.650 41 1697.894

Total 73826.800 44

a. Predictors: (Constant), PBV, DER, PER

b. Dependent Variable: Return_saham

Sumber: Data diolah SPSS 16, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4.11, dapat diketahui

bahwa nilai F adalah sebesar 2.847 dan untuk Fhitung untuk menentukan nilai

F tingkat signifikansi yang tabel gunakan sebesar 5% dengan derajat

kebebasan (degree of freedom), df = (n-k) dan (k-1), df = (45-4=41) dan (4-

1=3) hasil yang diperoleh untuk Ftabel sebesar 2.83. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa uji f (simultan) dengan nilai Fhitung > Ftabel, maka dapat

disimpulkan bahwa secarasimultan memiliki pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

b. Uji T (parsial)

Pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial dilakukan dengan

uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara

parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan

menggunakan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Berikut

ini hasil dari uji t yang dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:

Page 73: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

57

Tabel 4.12

Uji t (parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 36.659 23.231 1.578 .022

DER 8.828 17.768 .077 1.497 .622

PER .171 .914 .047 2.187 .003

PBV 3.072 4.510 .173 1.681 .500

a. Dependent Variable: Return_saham

Sumber: Diolah SPSS 16, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4.12 besarnya angka Ttabel

1.681 dengan ketentuan a= 0,05 dan dk= (n-2) atau (45-3) = 42 sehingga

diperoleh nilai 1.681. Maka dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel

sebagai berikut:

a. Variabel DER terhadap Return saham

Dari tabel Coefisients diperoleh nilai Thitung = 1.497 yang artinya

thitung< ttabel (1.497<1.681) dengan signifikansi 0.622> 0,05 maka Ho diterima

dan Ha ditolak artinya secara parsial DER tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Return saham.

b. Variabel PER terhadap Return saham

Dari tabel coefisients diperoleh nilai thitung = 2.187 yang artinya thitung >

ttabel (2.187>1.681) dengan signifikansi 0,003 <0,05 maka H0 ditolak dan Ha

diterima artinya secara parsial terdapat pengaruh positif tidak signifikan

antara PER terhadap Return Saham.

Page 74: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

58

c. Variabel PBV terhadap Return saham

Dari tabel coefisients diperoleh nilai thitung =1.681 yang artinya thitung <

ttabel (1.681 < 1.681) dengan signifikansi 0,500 > 0,05 maka H0 diterima dan

Ha ditolak artinya secara parsial PBV tidak berpengaruh terhadap Return

Saham.

B. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menguji seberapa besar

peranan variabel independen untuk menjelaskan variabilitas variabel

dependen dalam model regresi.

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .239a .057 .012 41.20551 1.873

a. Predictors: (Constant), PBV, DER, PER

b. Dependent Variable: Return_saham

Sumber: Diolah SPSS 16, 2017

Berdasarkan perhitungan dalam tabel 4.1 nilai koefisien

determinasi (adjusted R2) sebesar 0.012, Artinya variabilitas dari variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabilitas dari variabel independen sebesar

1.2%. Sedangkan sisanya sebesar 98.8% dijelaskan oleh variabel lainnya

yang tidak diteliti atau tidak masuk dalam model regresi.

Page 75: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

59

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham

Dari hasil uji hipotesis secara parsial diperoleh dari tabel coefficients

diperoleh nilai thitung=1.497 yang artinya thitung< ttabel(1.497 < 1.681) dengan

signifikansi 0,622 > 0,05. Maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya secara

parsial DER tidak berpengaruh terhadap Return saham.

Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara kewajiban

dengan total modal sendiri. Investor memandang perusahaan industry

makanan dan minuman di Indonesia telah memasuki batas trade- off

dimana penambahan hutang memiliki biaya yang lebih besar dari manfaat

yang akan diperoleh dari penambahan hutang tersebut. Peningkatan hutang

memiliki arti bahwa perusahaan sedang mengalami keterbatasan arus kas

yang akan menyebabkan bertambahnya biaya modal baik jangkapendek

maupun jangka panjang, dengan demikian perusahaan menyatakan bahwa

hutang dapat meningkatkan kemungkinan kebangkrutan dan kehilangan

pekerjaan, sehingga lebih memotivasi manejer untuk menggunakan sumber

daya organisasi secara efisien dan menguranggi tunjangan pada konsumsi

mereka. DER mempunyai korelasi positif dengan return saham tetapi tidak

tidak signifikan secara statistik.

Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan

oleh Najmiyah (2014), Debt to Equity Ratio menunjukkan bahwa tidak ada

pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap return saham dan

Page 76: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

60

penelitian yang dilakukan oleh Yuliaty (2008), yang menyatakan bahwa

Debt to Equity ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap Return saham.

2. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham

Dari hasil uji hipotesis secara parsial diperoleh dari tabel coefficients

diperoleh nilai thitung = 2.187 yang artinya thitung > ttabel (2.187 < 1.681) dengan

signifikansi 0,003 < 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya secara

parsial PER berpengaruh signifikan terhadap Return saham.

Price Earning Ratio menunjukkan rasio perbandingan antara harga

saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan indikator

perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.

Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan

dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar

sahamnya, sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin

mahal saham tersebut terhadap pendapatannya.

Menurut penelitian yang dilakukan Risdiyanto (2016) Melakukan

penelitian tentang pengaruh ROI, EPS dan PER terhadap Return saham pada

perusahaan Farmasi. Hasil Penelitian menunjukkan price earning ratio

berpengaruh signifikan terhadap return saham.

3. Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham

Dari hasil uji hipotesis secara parsial diperoleh dari tabel coefficients

diperoleh nilai thitung = 1.681 yang artinya thitung < ttabel (1.681 < 1.681) dengan

signifikansi 0,500 > 0,05. Maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya secara

parsial PBV tidak berpengaruh terhadap Return saham.

Page 77: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

61

Price to Book Value menunjukkan rasio pasar (market ratio) yang

digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai

bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang

menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi

pemegang saham.

Menurut penelitian yang dilakukan Najmiyah (2014) melakukan penelitian

tentang pengaruh Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER) dan

Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return saham pada industri realestate

dan properti yangterdaftar di BEI periode 2009-2013. Hasil penelitian

menunjukkan Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh signifikan

terhadap return saham.

4. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)dan

Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham

Dari hasil uji hipotesis secara simultan diperoleh dari tabel anova

diperoleh nilai fhitung = 2.847 yang artinya fhitung > ftabel (2.847 > 2.83)

dengan signifikansi 0,049 < 0,05. Maka H4 ditolak artinya secara simultan

PBV berpengaruh terhadap Return Saham.

Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara kewajiban

dengan total modal sendiri. Dengan nilai DER yang kecil akan

meningkatkan Retrun yang semakin tinggi.

Price Earning Ratio menunjukkan rasio perbandingan antara harga

saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan

indikator perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang

Page 78: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

62

akan datang. Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham

suatu perusahaan dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap

pendapatan per lembar sahamnya, sehingga PER yang semakin tinggi

juga menunjukkan semakin mahal saham tersebut terhadap

pendapatannya.

Price to Book Value menunjukkan rasio pasar (market ratio) yang

digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai

bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang

menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi

pemegang saham.

Menurut penelitian yang dilakukan “Luh Putu Ratih Nirayanti dan Ni

Luh Sari Widhiyani (2014)” Pengaruh kebijakan Deviden, Debt to Equity

Ratio dan Price Earning Ratio pada Return Saham. Hasil pembahasan

menyimpulkan bahwa kebijakan Deviden (DPR), Debt to Equity Ratio

(DER) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara simultan pada

Return Saham perusahaan LQ-45.

Page 79: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

63

BAB V

Simpulan dan Saran

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial tidak berpengaruh terhadap

return saham. Perusahaan dengan nilai DER yang lebih kecil cenderung

memiliki return saham yang lebih besar.

2. Price Earning Ratio(PER) secara parsial Memiliki pengaruh terhadap

return saham. Perusahaan dengan nilai PER yang tinggi akan memiliki

return saham yang besar. Sehingga PER yang semakin tinggi juga

menunjukkan semakin mahal saham tersebut terhadap pendapatannya.

3. Price to Book Value (PBV) secara parsial tidak berpengaruh terhadap

returnsaham. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang

menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi

pemegang saham.

4. Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio(PER) dan Price to

Book Value (PBV) secara simultan berpengaruh terhadap Return Saham.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sub sektor makanan

dan minuman yang terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI)

periode 2012-2016 sebanyak 11 perusahaan, tetapi yang mempunyai laporan

Page 80: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

64

keuangan yang lengkap dan mencantumkan return saham tahun 2012-2016

hanya ada 9 perusahaan. Dan untuk rasio keuangan yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 3 rasio.

Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah objek

penelitiannya seperti seluruh perusahaan manufaktur dan menambahkan

rasio-rasio keuangan lainnya.

C. Saran

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah objek penelitian, tidak

terbatas pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman

saja. Tetapi sub sektor yang lain juga atau perusahaan manufaktur yang

telah go publik di BEI, sehingga dapat meningkatkan distribusi data yang

lebih baik.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya perlu mempertimbangkan penambahan

rasio dan periode penelitian sehingga jumlah sampel bertambah dan dapat

memberikan hasil yang bervariasi.

3. Bagi perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di ISSI

hendaknya lebih memperhatikan jumlah saham yang beredar terlalu

banyak dan tidak dibarengi dengan peningkatan hutang perusahaan hal

tersebut akan mengakibatkan berkurangnya Return saham yang diterima

investor.

Page 81: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

DAFTAR PUSTAKA

Adrean sutedi, S.H.,M.H, pasar modal syariah (sinar grafika: Jakarta timur,

agustus 2011) hlm.27

Anisa ika hanani, analisis pengaruh earning per share, return on equity, dan

debt to equity ratio terhadap return saham pada perusahaan-perusahan

dalam Jakarta Islamik index (jii), skripsi (semarang fakultas ekonomi

diponegoro), (tidak diterbitkan)

Anita erari, analisis pengaruh Current ratio, Debt to equity ratio, dan Return

on Asset terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di

BEI, jurnal menejemen dan bisnis,vol.5,no.2, September 2014

Astrid Amanda, pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earning

Per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham ( studi pada

perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI tahun 2008-

2011). Jurnal ekonomi, 12 november 2012.

Damodar N. Gujaradi & Dawn C. Porter., “dasar-dasar ekonometrika”,

(Jakarta: salemba empat, 2012), hlm.235

Dewi Astuti,manejemen keuangan perusahaan, (Surabaya: Ghalia

Indonesia,2002),hlm.49

Dwiatma Patriawan,jurnal anlisis pengaruh Erning per share (EPS),Return on

Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga

saham,hlm.22

Fitriani prastianingsih,2010, skripsi, faktor-faktor yang mempengaruhi

profitabilitas perbankan (studi pada bank umum go publik yang listed

di BEI tahun 2005-2008), semarang: fakultas ekonomi universitas

diponogoro.hlm.50 (tidak diterbitkan)

Friska evianna siburian,analisis pengaruh Debt to equity ratio,Return on asset

terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

BEI,jurnal ekonomi dan keuangan,vol.01,no.6,juni 2013

Hantono, pengaruh carrent ratio dan debt to equity ratio terhadap

profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor logam dan

sejenisnya yang terdaftar di BEI periode 2009- 2013, jurnal Wira

ekonomi Mikroskil,vol.5,no.01,April 2015

Hery,analisis laporan keuangan,”pendekatan rasio keuangan”,

penerbit:CAPS,jl.cempaka,hlm.195

Page 82: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

Ida Ayu Apsari, Dwiatmanto, Devi parah aziza, Jurnal Administrasi Bisnis,(2

oktober 2015), vol.27.no.2

Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi ke-3,

(Yogyakarta:BPFE, 2003) hlm 1091Hery,analisis laporan

keuangan,”pendekatan rasio keuangan”, penerbit

:CAPS,jl.cempaka,hlm.195

Jurnal skripsi, Analisis pengaruh Earning per Share (EPS), Return on Equity

(ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return saham pada

perusahaan-perusahaan dalam Jakarta Islamic Index (JII).hlm.1

Jurnal Media Wahana Ekonomika, pengaruh Debt to total Asset Ratio, Long

Term Debt to Equity Ratio, dan Net profit Margin terhadap harga

saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Vol.12, No.2,juli 2015.hlm.1

Mat, juri, “analisis variabel-variabel yang mempengaruhi Return on Equity

(ROE) perusahaan tambang yang go publik di Bursa Efek Indonesia”.

Vol.6. NO. 1, maret 2010: 1267-1266 (staf pengajar jurusan akuntansi

politehnik negeri Samarinda)

M.irsan Nasarudin,Indra surya,Ivan Yustiavandana,Arman Nefi,Adi warman.

Aspek hukum Pasar Modal indonesia (Jakarta: kencana,2011), hlm.4

Muhammad, Dasar-dasar Keuangan Islami, hlm 120

Najmudin, manajemen keuanagan dan akuntansi syar’iyyah modern,penerbit:

Cv. Andi Yogyakarta.2011.hlm. 129

Nardi, pengaruh carrent ratio (CR), Debt to equity ratio (DER), Net profit

margin (NPM), dan Return on investasi (ROI) terhadap harga saham

pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI,2012

Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal

Syariah,(Jakarta: Kencana Prenada, 2001), hlm.

241http://www.idx.co.id (diakses, 6 september 2016)

Nurul Ismi, analisis pengaruh Debt to equity ratio dan Frime Size terhadap

Return on Equity pada CV. Dwikora Usaha mandiri.jurnal bisnis

universitas pendididkan ganesha jurusan manajemen. Vol. 4.hlm.1

Rani ramdhani, pengaruh Return on Asset dan Debt to equity Ratio terhadap

harga saham pada Institusi Finansial di Bursa Efek Indonesia.jurnal

the winners, vol. 14 no. 1,.maret 2013.

Page 83: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

Rika Verawati, skripsi faktor –faktor penentu yang mempengaruhi Return

saham,hlm.3

Sugiono,Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta,2014), hlm.39

Syamsuddin, analisis rasio keuangan (2006:30).

Werner R.Muhadi, Analisis laporan keuangan: proyeksi dan valuasi saham,

(Jakarta: salemba empat, 1013),hlm.64

http://www.idx.co.id (diakses, 7 februari 2017)

http://www.ojk.go.id (diakses, 7 februari 2017)

www.sahamok.com

Page 84: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 85: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 86: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 87: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 88: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 89: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
Page 90: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

HASIL OLAHAN DATA

1. Uji Normalitas Data

a. Uji Grafik

b. Uji Statistik Non-Parametik Kalmogorov-smirnov Tes (k-s)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 45

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 39.77597771

Most Extreme

Differences

Absolute .146

Positive .146

Negative -.117

Kolmogorov-Smirnov Z .982

Asymp. Sig. (2-tailed) .290

a. Test distribution is Normal.

Page 91: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

2. Uji Linearitas

Uji Linearitas (DER terhadap Return Saham)

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Return_saha

m * DER

Between

Groups

(Combine

d) 59899.133 35 1711.404 1.106 .068

Linearity 970.996 1 970.996 2.927 .045

Deviation

from

Linearity

58928.137 34 1733.181 1.120 .058

Within Groups 13927.667 9 1547.519

Total 73826.800 44

Uji Linearita (PER terhadap Return Saham)

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Return_saha

m * PER

Between

Groups

(Combined

) 73538.800 43 1710.205 5.938 .004

Linearity 2791.542 1 2791.542 9.693 .008

Deviation

from

Linearity

70747.258 42 1684.459 5.849 .019

Within Groups 288.000 1 288.000

Total 73826.800 44

Page 92: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

Uji Linearita (PBV terhadap Return Saham)

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Return_saha

m * PBV

Between

Groups

(Combined) 71714.30

0 43 1667.774 2.889 .033

Linearity 3750.607 1 3750.607 3.775 .010

Deviation

from

Linearity

67963.69

3 42 1618.183 2.866 .040

Within Groups 2112.500 1 2112.500

Total 73826.80

0 44

3. Uji Multikolinearitas

Nilai Tolerance dan variance inflaktion factor (VIF)

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 DER .962 1.039

PER .362 2.760

PBV .354 2.821

a. Dependent Variable: Return_saham

4. Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .239a .057 .012 41.20551 1.873

Page 93: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .239a .057 .012 41.20551 1.873

a. Predictors: (Constant), PBV, DER, PER

b. Dependent Variable: Return_saham

5. Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot ( Hasil Uji Heteroskedastisitas)

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Uji Regreesi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

Page 94: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)

1 (Constant) 36.659 23.231 1.578 .022

DER 8.828 17.768 .077 1.497 .622

PER .171 .914 .047 2.187 .003

PBV 3.072 4.510 .173 1.681 .500

a. Dependent Variable: Return_saham

7. Uji Hipotesis

a. Uji T

Uji t (parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 36.659 23.231 1.578 .022

DER 8.828 17.768 .077 1.497 .622

PER .171 .914 .047 2.187 .003

PBV 3.072 4.510 .173 1.681 .500

a. Dependent Variable: Return_saham

b. Koefisien determinasi

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .239a .057 .012 41.20551 1.873

a. Predictors: (Constant), PBV, DER, PER

b. Dependent Variable: Return_saham