PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY...

112
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN NON PERFORMING FINANCING TERHADAP FINANCING TO DEPOSIT RATIO PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2011-2015) Skripsi Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Firda Elfanisa Fadhillah NIM: 1113085000070 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY...

Page 1: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN

NON PERFORMING FINANCING TERHADAP FINANCING TO DEPOSIT

RATIO PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2011-2015)

Skripsi

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Firda Elfanisa Fadhillah

NIM: 1113085000070

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

i

Page 3: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

ii

Page 4: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

iii

Page 5: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

iv

Page 6: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. INFORMASI PRIBADI

Nama : Firda Elfanisa Fadhillah

Alamat : Jl. Al-Mubarok III Gg. Kamboja No. 122 RT/RW

003/02, Kelurahan Joglo Kecamatan Kembangan

Jakarta Barat-11640

Telepon : 0896 3762 6932

Email : [email protected]

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Juli 1995

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

B. PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan Nama Lembaga Kota Tahun

Masuk

Tahun

Keluar

SD SD Islam Al-Hikmah Jakarta Selatan 2001 2007

SMP MTs Negeri 32 Jakarta Jakarta Selatan 2007 2010

SMA MA Negeri 19 Jakarta Jakarta Selatan 2010 2013

Perguruan

Tinggi Negeri

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta-Perbankan Syariah

Tangerang

Selatan

2013 2017

Page 7: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

vi

C. PENGALAMAN ORGANISASI

Lembaga/Institusi Tahun

Anggota Dokter Kecil SD Islam Al-Hikmah Jakarta 2005-2006

Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta 2007-2008

Anggota OSIS Departemen Seni Budaya MA Negeri 19

Jakarta

2013-2014

Ketua Ekstrakulikuler Study Dakwah Islam MA Negeri

19 Jakarta

2014-2015

Anggota Departemen Staf Ahli Musik LSO Dapur Seni

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2013-2014

Anggota Departemen Pemberdayaan Perempuan HMJ

Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2014-2015

Anggota LSO Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2014-2015

D. KEMAMPUAN

Mampu bekerja secara tim maupun individu

Mampu mengoperasikan Microsoft Office (Wors, Excel dan Powerpoint)

Mampu berkomunikasi dengan baik

E. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Fatullah

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 7 April 1970

Pendidikan Terakhir : SMA

Ibu : Kholifah, S.Pd.I

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 September 1972

Pendidikan Terakhir : Sarjana (S1)

Page 8: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

vii

ABSTACT

The study aims to analyze the influence of third party funds, Capital

Adequacy Ratio (CAR) and Non Performing Financing (NPF) to Financing to

Deposit Ratio (FDR) in sharia banking in Indonesia. The data used in this study

in the data montly from January 2011 - December 2015. The study is using the

method of analysis of the regression linear risks by using a computer program

EViews 9.0 and microsoft Excel 2010.

The result showed that Third Party Fund, Capital Adequacy Ratio (CAR) and

Non Performing Financing (NPF), simultaneously or together have a significant

influence on the Financing to Deposit Ratio (FDR) with the sig. 0.000 <0.05. The

result showed a partial third party funds signficantly influences on Financing to

Deposit Ratio (FDR) with the sig. 0.0012< 0.05. Capital Adequacy Ratio (CAR)

does not affect the partial on the Financing to Deposit Ratio (FDR) with the sig.

0.050 = 0.05. Non Performing Financing (NPF) significantly influences on

Financing to Deposit Ratio (FDR) with a value of its sig. 0.0000 < 0.05.

Keyword : DPK, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing, Financing

to Deposit Ratio.

Page 9: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF)

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Perbankan Syariah di Indonesia.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan dari Januari 2011-

Desember 2015. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier

beganda dengan menggunakan program komputer EViews 9.0 dan microsoft

Excel 2010.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital

Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) secara simultan

atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR) pada perbankan di Indonesia dengan nilai sig. 0.000 <0.05.

Hasil Penelitian ini menunjukan secara parsial Dana Pihak Ketiga (DPK)

berpengaruh secara signifikan terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan

nilai sig. 0.012 <0.05. Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh secara

parsial terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan nilai sig. 0.050 = 0.05.

Non Performing Financing (NPF) secara parsial berpengaruh terhadap Financing

to Deposit Ratio (FDR) dengan nilai sig. 0.000 < 0.05.

Kata Kunci: Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non

Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR).

Page 10: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan nikmat-Nya kepada penulis serta menganugerahkan

kesehatan dan kemampuan berpikir sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini dengan baik dan dengan harapan dapat bermanfaat luas bagi banyak

pihak. Shalawat serta salam tak lupa selalu terhaturkan kepada Baginda Nabi

Besar Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Islam hingga sampai kepada

kita semua, semoga kita semua termasuk umatnya yang kelak mendapatkan

syafa’at dalam menuntut ilmu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan

terselesaikan dengan baik tanpa bimbingan dan bantuan berbagai pihak dari mulai

periode perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini. oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang

berjasa dalam hidup penulis dan dalam penyusunan skripsi ini, yang terdiri dari:

1. Allah SWT, yang selalu mencurahkan nikmat dan karunia-Nya kepada saya,

sehingga saya dapat menyelesaikan perkuliahan ini hingga pada penyusunan

skripsi ini.

2. Kedua orang tua ku tercinta, Ibu Kholifah dan Bapak Fatullah. Terima kasih

yang tak terhingga atas segala ridho, do’a, kerja keras, bimbingan, nasihat,

perhatian, semangat dan dukungannya yang selalu kalian berikan kepada

saya, hingga saya mampu menyelesaikan seluruh tanggung jawab ini. Untuk

kedua adikku Ahmad Dzaki Zulfahmi dan Irza Zaidan Ash Shidqi yang

Page 11: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

x

selalu menghibur dan memberikan perhatian kepada saya. Kalianlah yang

menjadi penyemangat saya untuk menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA., selaku Ketua Jurusan dan Ibu

Fitri Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada saya.

5. Ibu Erika Amelia, SE., M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan ilmu dan banyak motivasi untuk saya.

6. Bapak Dr. Suhenda Wiranata, M.E., selaku dosen pembimbing pertama

yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan

dan arahan selama pembuatan skripsi ini hingga dapat saya selesaikan

dengan baik. Terima kasih atas segala saran dan dukungan yang Bapak

berikan selama pembuatan skripsi, semoga Allah SWT membalas kebaikan

Bapak.

7. Ibu Ay Maryani, SE., M.Si, selaku dosen pembimbing dua yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan

selama pembuatan skripsi ini hingga dapat saya selesaikan dengan baik.

Terima kasih atas segala saran dan dukungan yang Ibu berikan selama

pembuatan skripsi, semoga Allah SWT membalas kebaikan Ibu.

8. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat dan berharga untuk saya selama masa perkuliahan.

Page 12: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

xi

9. Tino Pratama, yang telah banyak memberikan waktu serta motivasi dan

dukungannya dalam suka maupun duka. Terima kasih telah banyak

memberikan pelajaran dan pengalaman baru di hidup saya.

10. Sahabat seperjuangan, yaitu Uphi Samsurin dan Virly Indayani yang selalu

setia membantu dalam pengerjaan skripsi.

11. Sahabat tercinta ELLE, yaitu Dheya Sekar Melia Hayatun Nufus, Rani

Nursasih, Bella Qora, Hafar Dina dan Ayu Wulan Agustianingsih. Sahabat

THE GASS, yaitu Nurul Rohmah, Rahmatun Nisa, Desty Aryani, Fadhillah

Nursakinah dan Rukyati Khairunnisa. Sahabat SELUSIN, yaitu Arrum

Annisa, Gloria Novitasara, Naftara Cora dan Mita Kurnia Dewi. Serta

Keluarga Besar EXACTUNO yang senantiasa selalu menghibur di kala suka

maupun duka, terima kasih atas waktu yang telah kalian berikan untuk saya.

12. Sahabat-sahabat PSY B 48 Virly Indayani, Rosalia, Dini Rizqiyanti, Erna

Putri Lestari, Maretta Daniaty yang selalu menghibur, memberikan motivasi

dan mendukung saya selama masa perkuliahan. Terima kasih telah menjadi

sahabat terbaik untuk saya.

13. Sahabat-sahabat angkatan 2013, yaitu Muhammad Rizki, Ahmad Angri

Ramadhan, Hexa Nur Hidayanti, Farida Yunita dan Rilo Wahyudi yang

telah banyak membantu saya dalam pembuatan skripsi ini.

14. Harjuno Wahyu Kuncoro, terima kasih telah banyak membantu saya dalam

penyelesaian skripsi ini.

15. Seluruh Mahasiswa Perbankan Syariah angkatan 2012 yang telah

memberikan banyak pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk saya,

Page 13: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

xii

dan seluruh Mahasiswa Perbankan Syariah semua angkatan yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas loyalitas dan waktunya selama

masa perkuliahan.

16. Teman-teman KKN 2016, Ahmad Faisal Ridwan, Nurkhasanah,

Munawaroh Tuddohiyyah, Irma Rahmawati, Nita Listianah dan Rhomi

Prayoga yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada saya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan

banyak kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak atas skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 27 Februari 2017

Firda Elfanisa Fadhillah

Page 14: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF………………...………..ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI……………………….………...…iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH………….…………………..iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................v

ABSTACT .............................................................................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I .......................................................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

D. Manfaat Penulisan ...................................................................................... 11

BAB II ....................................................................................................................13

A. Landasan Teori ........................................................................................... 13

B. Dana Pihak Ketiga (DPK) .......................................................................... 15

C. Capital Adequacy Ratio (CAR) ................................................................. 16

D. Non Performing Financing (NPF) ............................................................. 17

E. Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................................................. 19

F. Bank Syariah .............................................................................................. 25

G. Hubungan Keterkaitan Antara Variabel Independen dengan Variabel

Dependen ........................................................................................................... 29

H. Penelitian Terhadulu .................................................................................. 31

I. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 36

J. Perumusan Hipotesis .................................................................................. 37

Page 15: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

xiv

BAB III ..................................................................................................................38

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 38

B. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 38

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 40

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 42

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 49

BAB IV ..................................................................................................................53

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 53

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 64

1. Uji Stasioneritas ..................................................................................... 65

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 66

3. Uji Statistik ............................................................................................. 71

4. Persamaan Model Regresi ...................................................................... 75

C. Interpretasi.................................................................................................. 77

BAB V....................................................................................................................82

A. Kesimpulan ................................................................................................ 82

B. Saran ........................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................85

LAMPIRAN ...........................................................................................................88

Page 16: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Komposisi FDR, DPK, CAR, dan NPF Perbankan Syariah Periode

2011–2015 ............................................................................................................... 6

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 31

Tabel 3. 1. Proses Pengambilan Sampel Penelitian .............................................. 40

Tabel 4.1. Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) Tahun 2011-2015 . 57

Tabel 4.2. Data Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2011-2015 .............................. 59

Tabel 4.3. Data Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2011-2015 ..................... 61

Tabel 4.4. Data Non Performing Financing (NPF) ............................................... 63

Tabel 4.5. Stasioneritas ADF Tingkat Level ......................................................... 65

Tabel 4.6. Stasioneritas ADF Tingkat 1st Difference ........................................... 66

Tabel 4.7. Hasil Uji Multikolinearitas................................................................... 68

Tabel 4.8. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 69

Tabel 4.9. Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................... 70

Tabel 4.10. Hasil Diferensiasi Uji Autokorelasi ................................................... 71

Tabel 4.11. Hasil Uji-t .......................................................................................... 72

Tabel 4.12. Hasil Uji-F.......................................................................................... 73

Tabel 4.13. Hasil Koefisien Determinasi .............................................................. 74

Tabel 4.14. Hasil Estimasi Metode Ordinary Least Square (OLS) ....................... 75

Page 17: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Grafik perkembangan FDR Perbankan Syariah ................................ 3

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................................ 36

Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas......................................................................... 67

Page 18: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitian.................................................................................. 88

Lampiran 2: Data Penelitian (Z-Score) ................................................................. 90

Lampiran 3: Uji Stasioner ..................................................................................... 92

Lampiran 4: Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 92

Lampiran 5: Uji Autokorelasi ............................................................................... 94

Lampiran 6: Uji Ordinary Least Square ................................................................ 94

Lampiran 6: Uji Ordinary Least Square ................................................................ 94

Page 19: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bank adalah bagian dari sistem keuangan dan sistem pembayaran

suatu negara. Bahkan pada era globalisasi sekarang ini, bank juga telah

menjadi bagian dari sistem keuangan dan sistem pembayaran dunia.

Mengingat hal yang demikian itu, maka suatu bank telah memperoleh izin

berdiri dan beroperasi dari otoritas moneter negara yang bersangkutan. Oleh

karena itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim, maka ada

inisiatif untuk menciptakan sistem ekonomi syariah melalui bank syariah

sebagaimana yang ada pada saat ini sudah banyak bank-bank konvensional

membuka cabang dengan menggunakan sistem syariahnya (Sadi, 2015:37).

Bank dianggap sebagai lembaga keuangan yang aman dalam

melakukan berbagai macam aktivitas keuangan. Di Indonesia terdapat dua

jenis bank, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank Konvensional

adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional.

Sedangkan Bank syariah adalah bank yang menggunakan prinsip bagi hasil

secara adil, berbeda dengan bank konvensional yang bersandarkan pada

bunga (Alma, 2009:7).

Bank syariah sebagaimana bank konvensional memiliki fungsi sebagai

perantara jasa keuangan (financial intermediary). Memiliki tugas pokok yaitu

Page 20: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

2

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada

masyarakat dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Perbedaan mendasar antara

kedua bank tersebut terletak pada kegiatan usahanya. Kegiatan usaha bank

syariah tidak berdasarkan bunga, namun didasarkan pada prinsip syariah atau

prinsip pembagian keuntungan dan kerugian.

Sebagai lembaga intermediasi, bank harus memperhatikan

keberlangsungan kegiatan penyaluran dari dana yang dihimpun dalam bentuk

pembiayaan, pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat mempunyai arti

penting baik bagi masyarakat maupun bagi bank syariah itu sendiri.

Penyaluran pembiayaan memungkinkan masyarakat untuk melakukan

investasi, distribusi dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua

kegiatan tersebut selalu berkaitan dengan penggunaan uang. Kelancaran

kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan

pembangunan perekonomian masyarakat. Melalui fungsi ini bank berperan

sebagai Agent of Develompment.

Dalam keberlangsungan kegiatan penyaluran bank syariah, untuk

mengukur seberapa besar jumlah pembiayaan yang disalurkan maka dapat di

lihat dari jumlah rasio Financing to Deposit Ratio (FDR). FDR adalah rasio

untuk mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan

dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Semakin

tinggi FDR berarti semakin meningkatnya ekspansi pembiayaan bank, namun

jika nilai FDR terlalu tinggi maka dapat digambarkan bahwa kurang baiknya

posisi likuiditas bank. Bank Indonesia menetapkan FDR berkisar antara 85%-

Page 21: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

3

110% (Syukron, 2014:113). Berikut adalah grafik perkembangan FDR

Perbankan Syariah periode 2011-2015.

Gambar 1. 1.

Grafik perkembangan FDR Perbankan Syariah periode 2011-2015

Sumber : Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Berdasarkan data yang dipublikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

(OJK), tingkat FDR Perbankan Syariah menunjukkan pertumbuhan yang

berfluktuasi. Pertumbuhan FDR terendah berada pada tahun 2011 dengan

nilai 88.94%, diikuti pertumbuhan FDR pada tahun-tahun selanjutnya yang

cenderung meningkat, hingga pada tahun 2013 menunjukkan nilai FDR

terbesar yaitu 121.46%, nilai ini di luar batas toleransi Bank Indonesia yang

menetapkan FDR dengan batas 85%-110%. Hal ini diindikasikan akibat

gencarnya bank dalam memberikan penyaluran dana berupa pembiayaan

kepada masyarakat. Namun, nilai FDR yang melebihi batas normal ini

kemudian diperbaiki oleh bank syariah pada tahun-tahun selanjutnya, yaitu di

tahun 2014 dan 2015.

0

20

40

60

80

100

120

140

2011 2012 2013 2014 2015

FDR

PERBANKAN SYARIAH

FDR

Page 22: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

4

Fenomena yang terjadi adalah menurunnya laju aset perbankan

syariah pada tahun 2014, hal ini berimbas pada penurunan tingkat penyaluran

pembiayaan bank syariah yang menurun drastis dari tahun 2013 ke tahun

2014 sebesar 21.39%. Namun hal ini tidak membuat usaha perbankan syariah

surut, dibuktikan dari penghimpunan dana yang dilakukan oleh bank syariah

yang menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa

perbankan syariah mampu meningkatkan pangsa pasarnya dan

mempertahankan kepercayaan masyarakat untuk terus menyimpan uangnya di

bank syariah meskipun kondisi aset bank syariah mengalami penurunan.

Sehingga dapat dikatakan pertumbuhan DPK sangat menetukan akselerasi

pertumbuhan aset perbankan syariah.

Dalam memaksimalkan jumlah FDR bank syariah, ada beberapa unsur

yang terkait dengan peningkatan FDR itu sendiri, yaitu Dana Pihak Ketiga.

Dana Pihak Ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada

bank dalam bentuk giro, deposito dan tabungan atau yang dapat

dipersamakan dengan itu. Dengan dana yang berhasil dihimpun oleh bank,

maka bank tersebut dapat menyalurkan pembiayaan lebih banyak. Dana-dana

yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar

yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80%-90% dari seluruh dana

yang dikelola oleh bank) (Suhartatik, 2013:3).

Faktor internal lain yang memepengaruhi FDR adalah modal atau

CAR (Capital Adequacy Ratio) yang merupakan suatu faktor penting untuk

mengcover eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi eksposur risiko di

Page 23: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

5

masa datang. CAR merupakan kecukupan modal yang menunjukkan

kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan

kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi

dan mengontrol risiko-risiko yang dapat berpengaruh terhadap besarnya

modal bank. (Syukron, 2014:47).

Selain itu, aktivitas bank syariah dalam melaksanakan fungsi

intermediasinya yaitu penyaluran dana tidak lepas dari yang namanya risiko

pembiayaan yang disebut Non Performing Financing (NPF). Semakin besar

dana yang disalurkan kepada masyarakat akan memungkinkan adanya

pembiayaan bermasalah yang timbul dari debitur.

Hal ini merupakan suatu koreksi besar untuk bank syariah dalam

menyalurkan pembiayaan perlu diadakan pengidentifikasian yang efektif

terhadap syarat-syarat yang diajukan oleh calon debitur. Karena apabila

tingkat NPF bank syariah meningkat, maka bank syariah pun juga akan

menanggung kerugian, yang kemudian hal tersebut akan mempengaruhi

pendapatan bank yang akan digunakan untuk mengajukan pembiayaan di

periode-periode selanjutnya.

Berikut ini merupakan data empiris mengenai FDR, DPK, CAR, dan

NPF. Data tersebut merupakan data sepanjang periode tahun 2011-2015 yang

bersumber dari Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan.

Page 24: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

6

Tabel 1.1.

Komposisi FDR, DPK, CAR, dan NPF Perbankan Syariah

Periode 2011–2015

Tahun

Data

2011 2012 2013 2014 2015

FDR (%) 88.94 100.19 121.46 100.07 90.26

DPK (Miliar) 115415 147512 176292 217858 231175

CAR (%) 16.63 14.13 12.23 16.10 15.02

NPF (%) 2.52 2.22 2.62 4.33 4.84

Sumber : Statistik Perbankan syariah OJK (data diolah)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa FDR bank syariah pada

tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi pada tiap tahunnya, dengan presentase

terendah sebesar 88.94% dan tertinggi sebesar 121.46%. nilai FDR sempat

sangat meningkat di tahun 2013 yang melewati batas normal ketentuan Bank

Indonesia. Nilai FDR yang terlalu tinggi dapat menggambarkan kurang

baiknya posisi likuiditas bank, karena jumlah DPK tidak mampu menutup

pembiayaan yang disalurkan. Namun bank syariah kembali melakukan

ekspansi pembiayaan pada tahun-tahun selanjutnya dengan nilai FDR yang

masih dalam batas normal (85%-110%).

Peningkatan laju FDR diimbangi pula dengan peningkatan Dana Pihak

Ketiga (DPK) setiap tahunnya yang selalu mengalami peningkatan yang

signifikan. Hal ini menunjukkan dana yang dihimpun melalui dana pihak

ketiga baik melalui tabungan, giro maupun deposito dapat tersalurkan dengan

Page 25: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

7

baik lewat penyaluran dana bank syariah. Hal ini menunjukkan bahwa dana

pihak ketiga berpengaruh positif terhadap financing to deposit ratio.

Selanjutnya dalam menyalurkan dananya kepada masyarakat, bank

memerlukan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) untuk mengcover

eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi risiko yang timbul di masa datang.

Tujuan utama pengaturan kecukupan modal adalah untuk menjaga tingkat

likuiditas bank, yang artinya berusaha memperkecil tingkat risiko yang

ditanggung bank. Risiko yang ditanggung bank diantaranya risiko kerugian

bank ketika membiayai usaha, karena selain menggunakan sumber dana dari

masyarakat dalam hal ini adalah DPK, bank juga menggunakan modalnya

untuk aktivitas pembiayaan. Permodalan bank syariah yang tercermin dalam

rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi salah

satu tolak ukur bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan.

Pada tabel di atas, Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami

fluktuatif pada tahun 2011-2015. Seiring dengan nilai FDR yang mengalami

fluktuatif pula. Pada tahun 2013 di saat nilai FDR meningkat pesat yaitu

sebesar 121.46%, nilai CAR mengalami penurunan pula sebesar 1.9% dari

tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pada tahun 2013 bank

syariah dalam memberikan penyaluran pembiayaannya kepada masyarakat

menyertakan modal yang dimilikinya, baik untuk kegiatan operasional

maupun sebagai penambah modal dalam menyalurkan pembiayaan. Oleh

karena itu, nilai CAR pada tahun 2013 pun terkikis dan mengalami

penurunan.

Page 26: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

8

Kuat atau tidaknya permodalan bank syariah menunjukan fungsi

permodalan tersebut dalam menampung risiko kerugian yang dapat dialami

oleh bank. Semakin tinggi CAR, maka semakin baik kemampuan bank

tersebut untuk menghadapi risiko, baik dari pembiayaan atau aktiva produktif

yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi, maka bank mampu membiayai kegiatan

operasional dan memberikan kontribusi yang baik bagi penyaluran

pembiayaan yang memerlukan modal penyaluran dana lebih besar dari bank

syariah (Utami, 2013:4).

Berdasarkan tabel di atas, ketika nilai FDR meningkat, maka

diimbangi dengan penurunan nilai CAR. Ekspansi pembiayaan yang

disalurkan bank memakan sebagaian modal yang dimiliki oleh bank, baik

untuk menutup kerugian dari pembiayaan yang disalurkan, maupun untuk

menutup kebutuhan operasional bank.

Selanjutnya bank syariah dalam menjalankan fungsi intermediasinya,

yaitu menyalurkan dana kepada masyarakat yang dalam hal ini menyalurkan

pembiayaan tidak terlepas dari yang namanya risiko pembiayaan yang dapat

dilihat dari nilai Non Performing Financing (NPF). Dalam menyalurkan

pembiayaan, bank perlu mengantisipasi adanya pembiayaan bermasalah yang

akan timbul karena beberapa faktor, dapat terjadi karena kelalaian debitur

dalam mengelola usahanya, atau karena memang terjadi kerugian pada usaha

debitur.

Berdasarkan tabel di atas, nilai fluktuatif FDR relevan dengan nilai

NPF yang setiap tahunnya menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2013

Page 27: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

9

meningkatnya FDR diimbangi dengan meningkatnya nilai NPF sebesar

0.40% dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk tahun 2014 dan 2015 nilai

NPF terus meningkat dengan nilai FDR yang mengalami penurunan (masih

dalam batas normal ketentuan Bank Indonesia). Hal ini dapat diindikasikan

karena bank syariah masih menanggung pembiayaan bermasalah yang timbul

di tahun-tahun sebelumnya. Pembiayaan yang diberikan bank tidak hanya

semerta pembiayaan jangka pendek, namun juga dapat berupa pembiayaan

jangka menengah atau panjang yang masanya lebih dari 3 tahun ke atas.

Besarnya nilai NPF dapat menjadi dampak buruk bagi perbankan

syariah, karena dengan tingkat NPF yang besar maka uang kembali dari pihak

debitur kepada bank akan terhambat, hal ini dapat mempengaruhi kinerja

perbankan syariah. Untuk mengatasinya, diperlukan percepatan akselerasi

permodalan perbankan syariah seperti yang terjadi pada perbankan

konvensional (www.liputan6.com).

Dengan nilai NPF bank yang besar, maka itu akan berdampak pada

penurunan tingkat FDR bank syariah. Sesuai dengan fenomena yang terjadi

pada tahun 2014 dan 2015 adalah ketika nilai NPF bank syariah meningkat,

pada rasio FDR juga terjadi penurunan nilai yang cukup signifikan, begitu

sebaliknya. Menurunnya nilai NPF dari tahun 2011 ke 2012 dengan selisih

sebesar 0.32% bermuara kepada peningkatan FDR sebesar 12.25%.

Kemudian peningkatan nilai NPF yang terjadi pada tahun 2014 ke 2015

dengan selisih 0.51%, berimbas pada menurunnya nilai FDR pada tahun

tersebut sebesar 9.81%.

Page 28: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

10

Dengan kata lain kinerja FDR yang tinggi seharusnya diimbangi oleh

kualitas pembiayaan yang juga baik sehingga akan bermuara ke tingkat

keuntungan yang lebih meningkat. Kemudian, peningkatan NPF juga dapat

menggerus rasio kecukupan modal (CAR) bank syariah. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin besar NPF bank syariah maka akan mengakibatkan semakin

kecilnya nilai FDR bank syariah.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan,

maka penulis ingin mengadakan penelitian dan menyusunnya dalam sebuah

skripsi yang berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy

Ratio dan Non Performing Financing Terhadap Financing to Deposit

Ratio Perbankan Syariah Di Indonesia (Periode 2011-2015)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF)

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah di

Indonesia Periode 2011-2015?

2. Apakah terdapat pengaruh secara simultan Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF)

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah di

Indonesia Periode 2011-2015?

Page 29: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

11

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Menganalisis pengaruh secara parsial Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF)

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah di

Indonesia Periode 2011-2015.

2. Menganalisis pengaruh secara simultan Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF)

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah di

Indonesia Periode 2011-2015.

D. Manfaat Penulisan

Beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi mahasiswa

Dapat memberikan pengetahuan mengenai pola hubungan antara

Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non

Performing Financing (NPF) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR)

Perbankan Syariah di Indonesia periode 2011-2015.

2. Bagi praktisi lembaga keuangan syariah

Memberikan informasi kepada praktisi lembaga-lembaga keuangan

syariah khususnya perbankan syariah yang mempunyai komitmen sebagai

lembaga pemberdaya umat, terutama para pelaku ekonomi mengenai peran

serta lembaga keuangan dan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk

Page 30: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

12

mengembangkan dunia usaha dan memonitor tingkat risiko yang akan

dihadapi.

3. Bagi pemerintah

Dapat dijadikan salah satu acuan dalam menentukan kebijakan-

kebijakan mengenai produk pada bank syariah dalam

menumbuhkembangkan dunia usaha dan menggerakkan sektor rill yang

ada di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional.

4. Bagi pihak lain

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kondisi

perkembangan bank syariah yang terjadi pada periode 2011-2015

didukung dengan pemaparan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Page 31: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

13

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Kinerja Keuangan

Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah

kuantifikasi dari keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode

tertentu. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan

bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan

dana maupun penyaluran dananya. Kinerja perusahaan dapat diukur

dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi

posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan

sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa

depan.

Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk

menganalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan

atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.

Dengan menggunakan alat analisa berupa rasio keuangan dapat

menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik

atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu

periode ke periode berikutnya (Kusumo, 2008:3).

Page 32: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

14

2. Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah indeks yang mempunyai hubungan

relevan dan signifikan antara dua angka dalam pos-pos laporan keuangan

dengan membandingkan angka-angka tersebut dalam satu periode untuk

membantu mengevaluasi suatu laporan keuangan (Mandasari, 2014:3).

Menurut Kasmir (2009:127), jenis rasio keuangan terdiri sebagai

berikut:

a. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek.

b. Rasio Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

c. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan,

persediaan, penagihan piutang, dan lainnya) atau rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas

sehari-hari.

d. Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu

periode tertentu.

Berdasarkan beberapa jenis rasio keuangan tersebut, penelitian ini

menggunakan 3 jenis rasio keuangan yaitu: rasio likuiditas yang diukur

dengan Financing to Deposit Ratio, rasio solvabilitas yang diukur dengan

Page 33: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

15

Capital Adequacy Ratio dan rasio kesehatan bank yang diukur dengan

Non Performing Financing.

B. Dana Pihak Ketiga (DPK)

1. Definisi Dana Pihak Ketiga

Simpanan adalah dana yang diercayakan oleh nasabah kepada

bank syariah atau UUS berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk giro, tabungan

dan deposito atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

DPK merupakan variabel uncontrollable, artinya tidak ada control

dari Bank Indonesia mengenai rasio maksimum atau minimum yang

mengatur keharusan untuk menyalurkan DPK dalam kegiatan

perkreditan. Keputusan pengelolaan DPK merupakan kebijakan yang

diputuskan oleh manajemen bank. Bank cenderung mengalokasikan DPK

yang mereka miliki pada aktivitas selain pembiayaan, hal itu didasarkan

karena bank berusaha menghindari resiko yang akan muncul akibat gagal

bayar dari kegiatan perkreditan yang akan berpengaruh pada tingkat

kembalian dana. Bank cenderung mengalokasikan dana yang mereka

miliki pada instrument lain seperti SBI (Hersugondo, 2012:10).

2. Macam-macam Dana Pihak Ketiga

Menurut Susanto (2010:58), yang termasuk dalam dana pihak

ketiga yaitu giro, tabungan dan deposito. Ketiga macam dana pihak

ketiga tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Page 34: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

16

a. Giro, terdiri atas giro wadiah, yaitu simpanan dana yang bersifat

titipan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Sedangkan

giro mudharabah, yaitu simpanan dana yang bersifat investasi yang

penarikannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan.

b. Tabungan, Tabungan wadiah adalah simpanan dana nasabah pada

bank yang bersifat titipan dan penarikannya dapat dilakukan setiap

saat dan terhadap titipan tersebut bank tidak dipersyaratkan untuk

memberikan imbalan. Tabungan Mudharabah adalah simpanan dana

nasabah yang bersifat investasi dan terhadap investasi tersebut

diberikan bagi hasil sesuai nisbah.

c. Deposito, Deposito Mudharabah adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan bank.

C. Capital Adequacy Ratio (CAR)

1. Definisi Capital Adequacy Ratio

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah modal yang berbanding

aktiva yang mengandung risiko atau rasio kecukupan modal minimum

dengan memperhitungkan risiko pasar (market risk). CAR menunjukkan

seberapa besar modal bank untuk menunjang kebutuhannya dan semakin

besar CAR maka akan semakin besar daya tahan bank yang bersangkutan

dan menunjukkan semakin sehat bank tersebut (Wangsawidjaja,

2012:117).

Page 35: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

17

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan

yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam kegiatan

perkreditan atau pembiayaan dan perdagangan surat-surat berharga

(Martono, 2010:84).

2. Fungsi CAR

Menurut Arifin (2009:159), CAR mempunyai tiga fungsi, yaitu:

a. Sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan

kerugian lainnya.

b. Sebagai dasar bagi penetapan batas maksimum pemberian kredit

atau pembiayaan.

c. Menjadi dasar perhitungan bagi para partisipan pasar untuk

mengevaluasi tingkat kemampuan bank secara relatif dalam

menghasilkan keuntungan.

D. Non Performing Financing (NPF)

1. Definisi Non Performing Financing

Non Performing Financing (NPF) merupakan salah satu indikator

kesehatan kualitas aset bank, semakin tinggi nilai NPF (di atas 5%) maka

bank tersebut tidak sehat. NPF yang tinggi menurunkan laba yang akan

diterima oleh bank. Penurunan laba mengakibatkan dividen yang

dibagikan juga semakin berkurang sehingga pertumbuhan tingkat return

saham bank akan mengalami penurunan (Wangsawidjaja, 2012:117).

Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/2/PBI/2013 tertera

bahwa nilai NPF maksimum adalah sebesar 5%. Hal ini dapat diartikan

Page 36: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

18

bahwa bank dianggap sehat apabila memiliki nilai rasio NPF kurang dari

5%.

2. Penggolongan Kredibilitas Pembiayaan

Kolektibilitas pembiayaan merupakan penggolongan pembiayaan

berdasarkan kategori tertentu guna memantau kelancaran pembayaran

pada pembiayaan oleh debitur. Menurut Martono (2010:61), tingkat

kolektivitas pembiayaan dibuat menurut ketentuan Bank Indonesia

sebagai berikut:

a. Kredit atau pembiayaan lancar, yaitu kredit yang pembayaran pokok

pinjaman dan bunganya tepat waktu, perkembangan rekening baik

dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persayaratan kredit.

b. Dalam perhatian khusus, yaitu kredit yang pengembalian pokok

pinjaman atau bunganya terdapat tunggakan sampai 90 hari.

c. Kurang lancar, yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan

pembayaran bunganya terdapat tunggakan telah melampaui 90 hari

sampai 180 hari waktu yang disepakati.

d. Diragukan, yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan

pembayaran bunganya terdapat tunggakan telah melampaui 180 hari

sampai dengan 270 hari dari waktu yang disepakati.

e. Macet, adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan

pembayaran bunganya terdapat tunggakan telah melampaui 270 hari.

Page 37: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

19

3. Upaya Menindaklanjuti Pembiayaan Bermasalah

Sebagai upaya untuk menindak lanjuti adanya pembiayaan yang

bermasalah atau macet oleh debitur, maka pihak bank berupaya untuk

dapat melakukan penyelamatan atas pembiayaan-pembiayaan yang

bermasalah. Menurut Kasmir (2014:120), penyelamatan terhadap kredit

atau pembiayaan macet dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:

a. Rescheduling, yaitu dengan cara memperpanjang jangka waktu

pembiayaan dan memperpanjang jangka waktu angsuran.

b. Resconditioning, yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat

pembiayaan yang tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran,

jangka waktu dan persyaratan lainnya, sepanjang tidak menyangkut

maksimum saldo pembiayaan.

c. Restructuring, yaitu dengan menambah jumlah pembiayaan dan

menambah equity.

d. Penyitaan jaminan.

E. Financing to Deposit Ratio (FDR)

1. Definisi Financing to Deposit Ratio

Loan to Deposit Ratio (LDR), atau yang dalam bank syariah

dikenal sebagai Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio untuk

mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan

dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.

Besarnya Financing to Deposit Ratio menurut peraturan pemerintah

maksimum adalah 110% (Kasmir, 2014:319).

Page 38: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

20

Financing to Deposit Ratio (FDR) tersebut menyatakan seberapa

jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan

sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian

pembiayaan kepada nasabah pembiayaan dapat mengimbangi kewajiban

bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik

kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan

pembiayaan.

Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar

kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya

dengan pembiayaan-pembiayaan yang telah diberikan kepada para

debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya

(Martono, 2010:82).

2. Fungsi Financing to Deposit Ratio

FDR pada saat ini berfungsi sebagai indikator intermediasi

perbankan. Begitu pentingnya arti FDR bagi perbankan syariah maka

angka FDR pada saat ini telah dijadikan persyaratan antara lain:

1) Sebagai salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan bank.

2) Sebagai salah satu indikator kriteria penilaian GWM (Giro Wajib

Minimun 50%).

3) Sebagai faktor penentu besar kecilnya GWM (Giro Wajib Minimum)

sebuah bank.

Page 39: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

21

4) Sebagai salah satu persyaratan pemberian keringanan pajak bagi

bank yang akan merger.

3. Macam-macam Pembiayaan Bank Syariah

Menurut Wangsawidjaja, (2012:79) Pembiayaan adalah penyediaan

dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berupa transaksi

bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah, transaksi sewa-

menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah

muntahiyah bit tamlik, transaksi jual beli dalam bentuk piutang

murabahah, salam dan istishna’, transaksi pinjam-meminjam dalam

bentuk piutang qardh, dan transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk

ijarah untuk tranksaksi multijasa.

Macam-macam pembiayaan diuraikan sebagai berikut:

a. Prinsip Jual Beli (Ba’i)

1) Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank

dan nasabah. Pada perjanjian Murabahah, bank membiayai

pembelian barang yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan

membeli barang itu dari pemasok, dan kemudian menjualnya

kepada nasabah dengan harga yang ditambah keuntungan atau di

mark-up. Dengan kata lain, penjualan barang kepada nasabah

dilakukan atas dasar cost-plus profit (Sudarsono, 2008:69).

Page 40: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

22

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an tentang jual beli

terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 275, yang berbunyi

(Mujiatun, 2013:3).

مََّ اْلَبْيعََّ للاهَّ َوأََحل َّ ... َبا َوَحر ... الرِّ

“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba”

2) Salam

Salam adalah akad jual beli barang pesanan dengan

penangguhan pengiriman oleh penjual dan pelunasannya

dilakukan segera oleh pembeli sebelum barang pesanan tersebut

diterima sesuai syarat-syarat tertentu (Alma, 2009:11).

3) Istishna’

Istishna’ adalah akad jual beli antara pembeli dan

produsen yang juga bertindak sebagai penjual. Cara

pembayarannya dapat berupa pembayaran di muka, cicilan, atau

ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. Barang pesanan

harus diketahui karakteristiknya secara umum. Bank dapat

bertindak sebagai pembeli atau penjual. Jika bank bertindak

sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk

menyediakan barang pesanan dengan cara istshna’ maka hal ini

disebut dengan istshna’ paralel (Alma, 2009:12).

Page 41: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

23

b. Prinsip Sewa (Ijarah)

Al-Ijarah berasal dari kata al-ajru yang berarti al-‘iwadhu

(ganti). Ijarah adalah akad pemindahan guna atas barang dan jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa atau serta diikuti dengan

pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas barang itu

sendiri (Sudarsono, 2008:73).

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi

pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi

perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli

objek transaksinya adalah barang, pada ijarah objek transaksinya

adalah jasa. Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang

yang disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan

syariah dikenal ijarah muntahhiyah bittamlik (sewa yang diikuti

dengan berpindahnya kepemilikan) (Karim, 2009:101).

c. Prinsip Bagi Hasil

1) Musyarakah

Musyarakah adalah perkongsian antara dua pihak atau

lebih dalam suatu proyek di mana masing-masing pihak berhak

atas segala keuntungan dan bertanggung jawab akan segala

kerugian yang terjadi sesuai dengan penyertaannya masing-

masing (Alma, 2009:11).

Page 42: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

24

2) Mudhrabah

Mudhrabah merupakan hubungan berserikat antara dua

pihak, yaitu pemilik modal dan pihak pemilik keahlian atau

pengalaman. Dalam perjanjian ini pemilik modal bersedia

membiayai sepenuhnya suatu proyek atau usaha dan pengusaha

setuju untuk mengelola proyek tersebut dengan pembagian hasil

sesuai dengan perjanjian (Martono, 2010:98).

d. Akad Pelengkap

1) Hiwalah

Hiwalah (alih utang piutang), bertujuan untuk

membantu supplier mendapatkan ganti biaya atas jasa

pemindahan utang.

2) Rahn

Rahn (gadai), bertujuan untuk memberikan jaminan

pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan

pembiayaan. Barang yang akan digadaikan harus mempunyai

kriteria, yaitu milik nasabah sendiri, jenis ukuran, sifat dan

nilainya ditentukan berdasarkan nilai rill pasar, dan dapat

dikuasai tetapi tidak boleh dimanfaatkan oleh bank.

3) Qardh

Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh

dalam perbankan syariah biasanya dalam hal pinjaman talangan

haji, pinjaman tunai dan produk kartu kredit syariah, pinjaman

Page 43: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

25

kepada pengusaha kecil dan sebagai pinjaman kepada pengurus

bank.

4) Wakalah

Wakalah (perwakilan), aplikasi yang terjadi apabila

nasabah melakukan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya

melakukan pekerjaan tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso

dan transfer (Alma, 2009:14).

F. Bank Syariah

1. Definisi Bank Syariah

Menurut Pasal 1 Ayat 2 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998

tentang perubahan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,

yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Bank syariah adalah bank yang menggunakan prinsip bagi hasil

secara adil, berbeda dengan bank konvensional yang bersandarkan pada

bunga. Bank syariah juga dapat diartikan sebagai bank yang dalam

prinsip, operasional maupun produknya dikembangkan dengan

berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan

petunjuk-petunjuk operasional hadis Nabi Muhammad Rasulullah SAW

(Alma, 2009:7).

Page 44: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

26

2. Fungsi dan Peran Bank Syariah

Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai lembaga

perantara (intermediary instution) yang menghimpun dan menyalurkan

dana masyarakat. Dana masyarakat yang disimpan dalam bentuk

rekening giro, deposito dan atau tabungan kemudian dihimpun dan

dikelola oleh bank. Simpanan yang dipercayakan oleh masyarakat kepada

bank tersebut kemudian disalurkan oleh bank dalam bentuk fasilitas

pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan dana

(Wangsawidjaja,2012:32).

Menurut Sudarsono (2008:43), fungsi dan peran bank syariah

yang diantaranya tercantum dalam pembukaan standar akuntansi yang

dikeluarkan oleh AAOIFI (Acounting and Auditing Organization for

Islamic Financial Instution), sebagai berikut:

a. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana

nasabah.

b. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah

dapat melakukan kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagaimana

lazimnya.

d. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas

keuangan syariah, bank syariah juga memiliki kewajiban untuk

Page 45: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

27

mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadministrasikan,

mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya.

3. Tujuan Bank Syariah

Menurut Sudarsono (2008:43), perbankan syariah mempunyai

beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut:

a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat bermuamalat secara Islam,

khususnya muamlat yang berhubungan dengan perbankan, agar

terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis

usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan), di

mana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam, juga

telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi

rakyat.

b. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui investasi, agar tidak terjadi

kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak

yang membutuhkan dana.

c. Untuk meningkatkan kualitas hidup dengan jalan membuka peluang

usaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang diarahkan

kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya

kemandirian usaha.

d. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, upaya bank syariah di

dalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan nasabah

yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang

Page 46: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

28

lengkap seperti program pembinaan pengusaha produsen, pembinaan

pedagang perantara, program pembinaan konsumen, program

pengembangan modal kerja dan program pengembangan usaha

bersama.

e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas

bank syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi

akibatkan adanya inflasi, menghidari persaingan yang tidak sehat

antara lembaga keuangan.

f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank

non-syariah.

4. Jenis Bank Syariah

Jenis perbankan syariah di Indonesia, adalah sebagai berikut:

a. Bank Umum Syariah, adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang

diberikan bersifat umum, dalam pengertian dapat memberikan semua

jasa perbankan dan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh

wilayah (Martono, 2010:31).

b. Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS adalah unit kerja

dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah.

Page 47: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

29

c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, adalah bank syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

(Wangsawidjaja, 2012:15).

G. Hubungan Keterkaitan Antara Variabel Independen dengan Variabel

Dependen

1. Keterkaitan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan Financing to Deposit

Ratio (FDR)

Dana pihak ketiga (DPK) adalah dana yang dipercayakan oleh

masyarakat kepada bank. Dengan dana yang berhasil dihimpun oleh

bank, maka bank tersebut dapat menyalurkan kredit atau pembiayaan

lebih banyak. Sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin besar DPK

maka semakin besar pula pembiayaan (FDR) yang disalurkan kepada

masyarakat. Sehingga DPK mempunyai hubungan positif terhadap FDR

(Suhartatik, 2013:5).

Kemampuan bank dalam menghimpun dana memperlihatkan

bank tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi dari masyarakat.

Penelitian yang menyatakan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif

dan signifikan terhadap FDR juga dibuktikan oleh penelitian dari Utami

(2014) dan Dyatama (2015).

2. Keterkaitan antara Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to

Deposit Ratio (FDR)

Semakin besar CAR maka mengindikasikan semakin baik

permodalan yang dimiliki bank. Bila tingkat kecukupan modal bank baik,

maka masyarakat akan tertarik untuk mengambil pembiayaan dan pihak

Page 48: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

30

bank memiliki dana cadangan jika sewaktu-waktu terjadi masalah,

contohnya pembiaayan macet.

Pemberian pembiayaan bank pada masyarakat diwakili dengan

rasio FDR. Bank yang memiliki kecukupan modal yang tinggi maka akan

meningkatkan kepercayaan diri dalam menyalurkan pembiayaan,

sehingga apabila CAR meningkat maka itu berarti FDR bank syariah

juga akan meningkat. Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Financing to Deposit Ratio, dibuktikan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Hersugondo (2012).

3. Keterkaitan antara Non Performing Financing (NPF) dan Financing

to Deposit Ratio (FDR)

Non Performing Financing (NPF) merupakan indikator yang

digunakan untuk menunjukan kerugian akibat risiko pembiayaan.

Tingkat Non Performing Financing (NPF) yang tinggi mengharuskan

bank membentuk cadangan penghapusan yang lebih besar. Hal ini akan

membuat bank menurunkan jumlah kredit atau pembiayaan yang

disalurkannya (Suhartatik, 2013:5).

Selain itu dengan munculnya pembiayaan bermasalah maka akan

mengakibatkan ketersediaan alat likuid yang minim pada suatu bank

sehingga dapat mempengaruhi tingkat likuiditas pada bank tersebut.

Dengan terganggunya tingkat likuiditas bank, maka akan berpengaruh

pada tingkat FDR di mana bank sebagai lembaga intermediasi diwajibkan

menjalankan fungsinya untuk menyalurkan dana kepada masyarakat

Page 49: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

31

dalam bentuk pembiayaan. Penelitian ini didukung oleh penelitian dari

Hersugondo (2012) dan Utami (2014).

H. Penelitian Terhadulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun

ruang lingkup hampir sama, tetapi karena beberapa variabel, objek, periode

waktu yang digunakan berbeda, maka terdapat banyak hal berbeda pula,

sehingga dapat dijadikan referensi untuk saling melengkapi. Berikut

ringkasan beberapa penelitian:

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

No

Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian

Metodologi

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Arditya

Prayudi

(2010)

Pengaruh Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Non

Performing Loan

(NPL), BOPO,

Return On Asset

(ROA), dan Net

Interest Margin

(NIM) terhadap

Loan to Deposit

- Variabel

independen

CAR

- Metode

analisis

data:

Regresi

Linier

Berganda

- Variabel

independen

NPL,

BOPO,

ROA dan

NIM

- Variabel

dependen:

LDR

- Alat anali

Hasil Penelitian

menunjukkan

bahwa secara

parsial untuk

variabel CAR,

NPL, dan BOPO

tidak berpengaruh

terhadap LDR.

Sedangkan untuk

variabel ROA dan

Page 50: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

32

No

Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Ratio (LDR) analisis:

SPSS

- Sampel: 10

bank

dengan aset

terbesaer di

Indonesia

- Periode:

2006-2010

NIM berpengaruh

terhadap LDR

2. Hersugondo

dan Handy

Setyo

Tamtomo

(2012)

Pengaruh CAR,

NPL, DPK dan

ROA Terhadap

LDR Perbankan

Indonesia

- Variabel

independen

DPK dan

CAR

- Metode

analisis

data:

Regresi

Linier

Berganda

- Variabel

independen

NPL dan

ROA

-Variabel

dependen:

LDR

-Alat analisis:

SPSS

- Sampel:

Perbankan

yang

- CAR dan ROA

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap LDR

- NPL berpengaruh

negatif dan

signifikan terhadap

LDR

- DPK berpengaruh

positif dan tidak

signifikan terhadap

LDR

Page 51: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

33

No

Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian

Metodologi

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Terdaftar di

Direktori

BI

- Periode:

tahun 2006-

2009

3. Nur

Suhartatik

dan

Rohmawati

Kusumanin

gtias (2013)

Determinan

Financing to

Deposit Ratio

Perbankan

Syariah Di

Indonesia (2008-

2012)

- Variabel

independen

DPK, CAR

dan NPF

- Variabel

dependen:

FDR

- Metode

analisis

data:

Regresi

Linier

Berganda

- Variabel

independen

SBIS

- Alat

analisis:

SPSS

- Sampel:

BUS

- Periode:

tahun 2008-

2011

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa secara

simultan untuk

variabel CAR,

DPK, SBIS dan

NPF berpengaruh

terhadap FDR

4. Siti Rahmi

Nur Utami

Pengaruh DPK, S

SBIS, CAR dan

- Variabel

independen

- Variabel

independen

Hasil penelitian

menunjukkan

Page 52: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

34

No

Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian

Metodologi

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

(2014) NPF Terhadap

FDR Pada Bank

Umum Syariah di

Indonesia

DPK CAR

dan NPF

- Variabel

dependen:

FDR

- metode

analisis

data:

Regresi

Linier

Berganda

SBIS

- alat analisis:

SPSS

-Sampel:

BUS

-Periode:

tahun 2008-

2013

bahwa secara

simultan untuk

variabel DPK,

SBIS, CAR dan

NPF berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

FDR

5. Ayank

Narita

Syatama

dan

Imamudin

Yuliadi

(2015)

Determinan

Jumlah

Pembiayaan Bank

Syariah di

Indonesia

- Variabel

Independen

DPK, CAR

dan NPF

- Variabel

dependen:

Jumlah

Pembiaya-

an

- Metode

- Variabel

independen

ROA dan

SBIS

- Periode:

tahun 2010-

2014

- DPK

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap jumlah

pembiayaan

perbankan

- NPL dan ROA

berpengaruh

negatif dan

Page 53: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

35

No

Peneliti

(tahun)

Judul Penelitian

Metodologi Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

- analisis

data:

Regresi

Linier

Berganda

- Sampel:

BUS dan

UUS

Alat

analisis:

Eviews

- signifikan

terhadap jumlah

pembiayaan

perbankan

SBIS dan CAR

berpengaruh

negatif dan

tidak signifikan

terhadap jumlah

pembiayaan

perbankan

Page 54: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

36

I. Kerangka Pemikiran

Data Statistika Perbankan Syariah

Sumber Otoritas Jasa Keuangan Periode 2011-2015

DPK (X1) CAR (X2) NPF (X3)

FDR (Y)

Metode Analisis Data :

1. UjI Stasioner

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolonieritas

c. Uji Heteroskedastisitas

d. Uji Autokorelasi

3. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

b. Uji t (Parsial)

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Kesimpulan, implikasi

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Basis Teori: Kinerja Keuangan

Gambar 2.1.

Kerangka Pemikiran Penelitian

Page 55: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

37

J. Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak di uji

kebenarannya melalui riset. Dikatakan jawaban dari permasalahan yang telah

dirumuskan dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis

perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data (Suliyanto, 2006:53).

Berdasarkan pada kerangka pemikiran sebelumnya, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H01 : Diduga tidak terdapat pengaruh secara parsial Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing

Financing (NPF) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) pada

Perbankan Syariah di Indonesia periode 2011-2015.

Ha1 : Diduga terdapat pengaruh secara parsial Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing

(NPF) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Perbankan

Syariah di Indonesia periode 2011-2015.

H02 : Diduga tidak terdapat pengaruh secara simultan Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing

Financing (NPF) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) pada

Perbankan Syariah di Indonesia periode 2011-2015.

Ha2 : Diduga terdapat pengaruh secara simultan Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing

Financing (NPF) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) pada

Perbankan Syariah di Indonesia periode 2011-2015.

Page 56: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

data sekunder yang diperoleh dari laporan Statistik Perbankan Syariah

Otoritas Jasa Keuangan pada periode 2011-2015.

Jenis penelitian ini berdasarkan tingkat eksplanasinya adalah

penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2003:11), penelitian asosiatif

merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun

juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode yang digunakan adalah

metode kausal-asosiatif yang dilakukan terhadap data yang dikumpulkan

setelah terjadinya suatu peristiwa. Identifikasi terhadap peristiwa tersebut

berkenaan dengan variabel independen yaitu: Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF),

dengan variabel dependen yaitu Financing to Deposit Ratio (FDR). Tempat

penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,

2015:80). Populasi pada penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang terdiri

Page 57: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

39

atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiono, 2015:81). Metode penentuan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik pemilihan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria

tertentu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data runtut waktu (time

series) periode bulan Januari 2011 - Desember 2015. Sampel pada penelitian

ini adalah Perbankan Syariah yang terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS)

dan Unit Usaha Syariah (UUS). Adapun kriteria dipilihnya perbankan syariah

yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Data keuangan yang dikeluarkan oleh Bank Umum Syariah (BUS) dan

Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdapat di laporan keuangan Otoritas

Jasa Keuangan (OJK).

2. Data Keuangan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah

(UUS) yang diterbitkan secara konsisten di laporan keuangan Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) tahun 2011-2015.

3. Data Keuangan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah

(UUS) tersebut memiliki data yang dibutuhkan terkait variabel-variabel

yang digunakan untuk penelitian selama periode 2011-2015.

Page 58: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

40

Tabel 3. 1.

Proses Pengambilan Sampel Penelitian

No. Keterangan

Jumlah Sampel

Penelitian

1.

Populasi data keuangan Perbankan Syariah di

laporan keuangan OJK Periode 2011-2015 yang

terdiri dari BUS, UUS dan BPRS

2 laporan

2.

Data keuangan yang dikeluarkan oleh BUS dan

UUS yang terdapat di OJK

1 laporan

3.

Data Keuangan BUS dan UUS yang diterbitkan

secara konsisten di laporan keuangan OJK tahun

2011-2015

1 laporan

4.

Data Keuangan BUS dan UUS tersebut memiliki

data yang dibutuhkan terkait variabel-variabel

yang digunakan untuk penelitian selama periode

2011-2015

1 laporan

Jumlah Data Sampel Penelitian 1 x 60 = 60 data

Data Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pada

laporan keuangan Otoritas Jasa Keuangan terdiri dari 1 laporan.

Jumlah Periode dari Januari 2011 – Desember 2015 ada 60 bulan.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder,

data tersebut diperoleh langsung dari laporan keuangan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK). Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan

Page 59: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

41

oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Kelebihan dari data sekunder

adalah biaya yang diperlukan untuk mendapatkan relatif lebih mudah

dibandingkan dengan pengambilan data primer. Sedangkan kelemahannya,

data sekunder sering kali tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan karena

sudah dalam bentuk publikasi dan data sekunder dari sumber yang berbeda

kerap memberikan informasi yang berbeda juga (Suliyanto, 2006:132).

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu (time

series) dengan skala bulanan (monthly) yang diambil dari data bulanan

Statistik Perbankan Syariah dengan rentang waktu dari bulan Januari

2011 - Desember 2015. Menurut Suliyanto (2006:133), data time series

adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada satu obyek

dengan tujuan menggambarkan perkembangan.

2. Library Research

Library Research merupakan teknik pengumpulan data yang dilengkapi

dengan membaca, mempelajari dan menganalisis literatur yang

bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan

penelitian ini untuk mendapatkan konsep yang terususun dan

memperoleh data yang valid.

Page 60: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

42

3. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam

dari perpustakaan merupakan literatur lama atau kadaluarsa, karena

ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu,

untuk mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan

menggunakan tekonologi yang juga berkembang yaitu internet,

sehingga data yang diperoleh merupakan data sesuai dengan

perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda.

Pemilihan alat analisis dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square

(OLS) yaitu suatu metode ekonometrik di mana terdapat variabel independen

sebagai variabel penjelas dan variabel dependen sebagai variabel yang

dijelaskan dalam suatu persamaan linier. Dalam OLS hanya terdapat satu

variabel dependen, sedangkan untuk variabel independen jumlahnya bisa

lebih dari satu.

Untuk analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer yaitu

program Microsoft Excel 2010 dan EViews 9.0. Dalam penelitian ini data

yang digunakan adalah data Z-score, suatu bilangan yang menunjukkan

seberapa jauh nilai mentah menyimpang dari rata-ratanya dalam distribusi

data dengan satuan deviasi. Tujuan dilakukannya adalah untuk menyamakan

satuan, jadi nilai standar tidak lagi tergantung pada satuan pengukuran,

Page 61: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

43

melainkan menjadi nilai baku. Standarisasi data dilakukan menggunakan alat

bantu piranti lunak SPSS Versi 24.0.

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas bertujuan untuk melihat nilai rata-rata dan varian

dari data time series, apakah data tersebut mengalami perubahan secara

sistematik sepanjang waktu (konstan) atau sebaliknya. Uji stasioneritas

dapat dilihat dengan menggunakan uji grafik dan uji akar unit. Di sini

peneliti menggunakan metode uji akar unit agar mendapatkan hasil yang

lebih akurat.

Hasil uji akar-akar unit dengan membandingkan nilai t-hitung

dengan nilai kritis MCKinnon dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data stasioner. Sedangkan jika nilai

probabilitas lebih besar dari 0.05 maka data tidak stasioner. Jika data di

level normal, maka dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1 (Winarno,

2015:11.5).

Hipotesis:

H0 : data tidak stasioner.

H1 : data stasioner.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:

Bila probabilitas>0.05, maka H0 diterima

Bila probabilitas<0.05, maka H0 ditolak.

Page 62: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

44

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisistas dan autokolerasi pada

model regresi. Untuk itu diperlukannya pendeteksian lebih lanjut

diantaranya:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi, terdapat variabel residual atau variabel pengganggu

atau residual mempunyai distribusi normal.

Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual memiliki

distribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik. Namun dalam penelitian ini lebih ditekankan untuk menguji

dengan uji statistik. Uji statistik yang dilakukan adalah dengan uji

Jarque-Bera (JB). (Ghozali, 2013:165).

Data dalam penelitian ini dikatakan terdistribusi normal jika,

nilai probability Jarque-Bera lebih besar dari 0.05 (Ghozali,

2013:166). Nilai JB selanjutnya dapat kita hitung signifikansinya

untuk menguji hipotesis berikut:

H0 = data terdistribusi normal.

H1 = data terdistribusi tidak normal.

Dasar pengambilan keputusan:

Bila probabilitas Obs*R Squared>0.05 H0 diterima.

Bila probabilitas Obs*R Squared<0.05, H0 ditolak.

Page 63: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

45

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada

tidaknya hubungan antara beberapa atau semua variabel independen

dalam model regresi. Menurut ghozali (2013:77), uji

multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar

variabel independen.

Menurut Ghozali (2013:79), pendeteksian adanya

multikolinearitas dengan menggunakan uji efisiensi korelasi (r). Jika

koefisien korelasi cukup tinggi, yaitu di atas 0.90, maka diduga

terjadi multikolinearitas dalam model. Sebaliknya, jika koefisien

relatif rendah maka diduga model tidak terjadi multikolinearitas.

Hipotesis:

H0 = tidak ada multikolinearitas.

H1 = ada multikolinearitas.

Dasar pengambilan keputusan

Bila r<0.90 (tidak ada multikolinearitas), maka H0 diterima.

Bila r>0.90 (ada multikolinearitas), maka H0 diolak.

c. Uji heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013:95), Uji heteroskedastisitas adalah uji

yang digunakan karena terjadinya gangguan (error) yang muncul

dalam fungsi regresi yang mempunyai varian yang tidak sama. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

Page 64: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

46

maka disebut homokedastisitas, dan jika variance tidak konstan atau

berubah-ubah disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Pendeteksian heteroskedastisitas yang penulis

gunakan dilakukan melalui Uji White. Dengan hipotesis sebagai

berikut:

H0 = tidak ada heteroskedastisitas.

H1 = ada heteroskedastisitas.

Dasar pengambilan keputusan:

Bila probabilitas Obs*R2>0.05, maka H0 diterima.

Bila probabilitas Obs*R2<0.05, maka H0 ditolak.

d. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual)

pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual

(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi

lainnya (Ghozali, 2013:137).

Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan Uji

Langrange Multiplier (LM Test) dengan membandingkan nilai

probabilitas R-Squared dengan α= 0.05.

Page 65: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

47

Hipotesis:

H0 = tidak ada autokorelasi.

H1 = ada autokorelasi.

Dasar pengambilan keputusan:

Bila probabilitas Obs*R2>0.05, H0 diterima.

Bila probabilitas Obs*R2<0.05, maka H0 ditolak.

3. Uji Statistik

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen

dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. (Ghozali,

2013:63). Hipotesis:

H0 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

H1 = terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan:

Jika probabilitas>0.05, maka H0 diterima.

Jika probabilitas<0.05, maka H0 ditolak.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel

Page 66: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

48

dependen (Ghozali, 2013:61). Adapun cara pengujian dalam uji F ini

dengan melihat nilai signifikasi.

Hipotesis:

H0 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh

variabel independen terhadap variabel dependen.

H1 = terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan:

Jika probabilitas>0.05, maka H0 diterima.

Jika probabilitas<0.05, maka H0 ditolak.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013:59).

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis Regresi

Linier Berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Metode

yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

Page 67: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

49

independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linier

berganda dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ................. bnXn + e

Keterangan:

Y : Variabel terikat (nilai yang diproyeksikan)

a : Intercept (konstanta)

b1 : Koefisien regresi untuk X1

b2 : Koefisien regresi untuk X2

bn : Koefisien regresi untuk Xn

X1 : Variabel bebas pertama

X2 : Variabel bebas kedua

Xn : Variabel bebas ke-n

e : Nilai residu

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan

peneliti dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan

pada dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang

diperoleh pengamatan dan penelitian terdahulu.

1. Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Financing to

Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah di Indonesia. Financing to

Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara seluruh jumlah pembiayaan

Page 68: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

50

yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini

menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank.

FDR =

Jumlah Pembiayaan yang diberikan x 100%

Total Dana Pihak Ketiga + KLBI +Modal Inti

Semakin tinggi FDR berarti semakin meningkatnya ekspansi

pembiayaan bank, akan tetapi jika tidak diimbangi dengan pengumpulan

dana pihak ketiga, atau dari sisi lain berarti dana pihak ketiga yang

dikumpulkan bank menurun, jika nilai FDR terlalu tinggi juga tidak baik

karena menggambarkan kurang baiknya posisi likuiditas bank. Bank

Indonesia menetapkan FDR berkisar antara 85%-110% (Syukron,

2014:113).

Pemilihan variabel FDR menjadi penting karena semakin tinggi

FDR menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank. Sebaliknya,

semakin rendah FDR menunjukkan kurangnya efektivitas bank dalam

menyalurkan pembiayaan.

2. Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen. Variabel yang menjadi variabel independen dalam penelitian

ini adalah:

a. Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1)

Dana Pihak Ketiga adalah dana yang diercayakan oleh nasabah

kepada bank syariah atau UUS berdasarkan akad wadi’ah atau akad

lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk

Page 69: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

51

giro, tabungan dan deposito atau bentuk lainnya yang dipersamakan

dengan itu.

Alasan pemilihan variabel ini adalah karena DPK dinilai

sebagai sumber dana terbesar yang didapatkan oleh bank guna

menunjang operasional bank itu sendiri. Dengan adanya DPK maka

bank dapat menyalurkan pembiayaan sehingga meningkatkan tingkat

FDR bank syariah.

b. Capital Adequacy Ratio (CAR) (X2)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah modal yang berbanding

aktiva yang mengandung risiko atau rasio kecukupan modal

minimum dengan memperhitungkan risiko pasar (market risk). CAR

menunjukkan seberapa besar modal bank untuk menunjang

kebutuhannya dan semakin besar CAR maka akan semakin besar

daya tahan bank yang bersangkutan dan menunjukkan semakin sehat

bank tersebut (Wangsawidjaja, 2012:117).

CAR =

Modal Bank x 100%

ATMR

Alasan pemilihan variabel ini adalah karena modal adalah

salah satu komponen penting bagi bank syariah guna menunjang

kebutuhan operasionalnya. Sebelum bank syariah menghimpun dana

dari masyarakat, modal inilah yang berperan penting untuk

memenuhi segala kebutuhan operasional bank syariah tersebut. CAR

juga berfungsi untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian

Page 70: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

52

lainnya, dan sebagai dasar bagi penetapan batas maksimum

pemberian kredit atau pembiayaan (Arifin, 2009:159).

c. Non Performing Financing (NPF) (X3)

Menurut Wangsawidjaja (2012:117) Non Performing

Financing (NPF) merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas

aset bank, semakin tinggi nilai NPF (di atas 5%) maka bank tersebut

tidak sehat. NPF yang tinggi menurunkan laba yang akan diterima

oleh bank. NPF menunjukkan kemampuan kolektibilitas sebuah

bank dalam mengumpulkan kembali pembiayaan yang dikeluarkan

oleh bank sampai lunas.

NPF =

Jumlah Pembiayaan Bermasalah x 100%

Total Pembiayaan

Alasan pemilihan variabel ini karena pada perbankan syariah

apabila terdapat Non Performing Financing, maka akan berakibat

terguncangnya kinerja perbankan dan dapat mempengaruhi tingkat

penyaluran pembiayaan pada bank syariah.

Page 71: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

53

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal 1990-an

dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Secara perlahan bank

syariah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang menghendaki

layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah agama Islam

yang dianutnya, khususnya yang berkaitan dengan pelarangan praktik

riba, kegiatan yang bersifat spekulatif yang non produktif yang serupa

dengan perjudian, ketidakjelasan, dan pelanggaran prinsip keadilan

dalam bertransaksi, serta keharusan penyaluran pembiayaan dan investasi

pada kegiatan usaha yang etis dan halal secara syariah.

Namun demikian, perkembangan bank syariah yang pesat baru

terasa semenjak era reformasi pada akhir 1990-an, setelah pemerintah

dan Bank Indonesia memberikan komitmen besar dan menempuh

berbagai kebijakan untuk mengembangkan bank syariah, khususnya

sejak perubahan undang-undang perbankan dengan UU No. 10 tahun

1998. Berbagai kebijakan tersebut tidak hanya menyangkut perluasan

jumlah kantor dan operasi bank-bank syariah untuk meningkatkan sisi

penawaran, tetapi juga menyangkut pengembangan pemahaman dan

kesadaran masyarakat untuk meningkatkan sisi permintaan.

Page 72: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

54

Tahun 1998 merupakan tonggak bersejarah bagi perkembangan

perbankan syariah di Indonesia ketika Pemerintah memberikan

komitmennya secara penuh. Pada tahun itu, UU No. 14 Tahun 1967

tentang Pokok-pokok Perbankan diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998

yang memberikan landasan kelembagaan dan operasional untuk

perkembangan perbankan syariah secara komprehensif. Oleh karena itu,

landasan hukum perbankan syariah menjadi lebih jelas dan kuat. Dengan

undang-undang ini, sistem perbankan ganda diterapkan karena bank

konvensional dan bank syariah diakui keberadaannya dan keduanya

sama-sama diatur dan diawasi oleh Bank Indonesia.

Komitmen Pemerintah untuk mengembangkan perbankan syariah

dilandasi oleh berbagai hal, antara lain:

1. Memenuhi kebutuhan masyarakat yang menghendaki pelayanan jasa

perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah;

2. Meningkatkan mobilisasi investasi masyarakat yang belum terserap

sistem perbankan yang ada dan mengoptimalkan proses investment-

investment bagi usaha percepatan pembangunan;

3. Meningkatkan ketahanan sistem perbankan nasional dengan

mengembangkan bank syariah yang mempunyai karakteristik

kegiatan usaha yang menekankan ethical investment, melarang

bunga bank (lebih banyak berbasis equity dengan prinsip bagi hasil)

dan transaksi yang bersifat spekulatif yang non produktif, serta

pembiayaan yang harus didasarkan pada kegiatan usaha riil;

Page 73: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

55

4. Menyediakan sarana bagi investor internasional untuk melakanakan

pembiayaan dan transaksi keuangan yang sesuai dengan prinsip

syariah.

Dukungan Pemerintah terhadap perkembangan perbankan syariah

tidak berhenti sampai di sini. Pada akhir tahun 2003, MUI mengeluarkan

fatwa bahwa bunga bank adalah riba dan haram hukumnya. Dengan

keluarnya fatwa ini, masyarakat muslim yang peduli berbondong-

bondong memindahkan dananya dari bank konvensional ke bank syariah.

Perbaikan dan penyempurnaan terus dilakukan agar perkembangan

perbankan syariah selalu berada pada relnya yang benar sesuai dengan

blueprintnya.

Pertumbuhan bank syariah saat ini menunjukkan besarnya

permintaan masyarakat terhadap jasa perbankan syariah. Hal ini

tercermin dari pertumbuhan jumlah bank yang signifikan dari jaringan

kantor maupun kinerja keuangan perbankan syariah selama tahun 2011-

2015, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah mengalami peningkatan. Sampai tahun 2016 ini

perbankan syariah terdiri atas 12 BUS dan 22 UUS.

Kondisi perbankan syariah pada tahun mendatang diperkirakan

akan terus membaik. Ini terbukti dengan masih tingginya minat

masyarakat terhadap perbankan syariah. Dalam rangka peningkatan

jangkauan melalui kemudahan untuk membuka kantor pelayanan,

Page 74: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

56

diharapkan dapat memberikan pengaruh pada minat masyarakat (Ascarya

dan Yumanita, 2005:55-61).

2. Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) Perbankan

Syariah

Fungsi bank adalah sebagai lembaga yang menghimpun dan

menyalurkannya kembali kepada masyarakat atau yang disebut dengan

financial intermediary. Manajemen dana bank perlu dilakukan untuk

mengelola dan mengatur posisi dana yang diterima dari aktivitas funding

untuk disalurkan kepada aktivitas financing. Indikator efektivitas

perbankan dalam menyalurkan pembiayaan adalah FDR.

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio untuk

mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dibandingkan

dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.

Besarnya Financing to Deposit Ratio menurut peraturan pemerintah

maksimum adalah berkisar antara 85%-110% (Kasmir, 2014:319).

Berikut adalah data FDR yang digunakan peneliti periode Januari 2011–

Desember 2015:

Page 75: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

57

Tabel 4.1.

Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) Tahun 2011-2015

(dalam persen)

Bulan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 91.97 87.27 117.65 100.07 91.50

Februari 95.16 90.49 118.42 102.03 88.85

Maret 93.22 87.13 121.50 102.22 89.37

April 95.17 95.39 120.05 95.50 89.15

Mei 94.88 97.95 119.88 99.43 89.57

Juni 94.93 98.59 121.71 100.8 90.05

Juli 94.18 99.91 119.86 99.89 92.56

Agustus 94.39 101.03 119.36 98.99 90.13

September 94.97 102.10 121.05 99.71 90.72

Oktober 95.24 100.84 120.24 98.99 90.82

November 94.40 101.19 121.46 94.62 90.67

Desember 88.94 101.19 121.46 100.07 90.26

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, nilai FDR terendah pada tahun 2011

berada pada bulan Januari sebesar 91.97% dan tertinggi pada bulan

Oktober sebesar 95.24%. Pada tahun 2012 FDR terendah pada bulan

Maret sebesar 87.13% dan tertinggi pada September sebesar 102.10%.

Pada tahun 2013 FDR terendah pada bulan Januari sebesar 117.65% dan

tertinggi pada bulan Juni sebesar 121.71%. Pada tahun 2014 FDR

Page 76: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

58

terendah pada bulan November sebesar 94.62% dan tertinggi pada bulan

Februari sebesar 102.03%. Pada tahun 2015 FDR terendah pada bulan

Februari sebesar 88.85% dan tertinggi pada bulan Juli sebesar 92.56%.

Tingginya FDR pada Bank Syariah ini yang melebihi batas

toleransinya pada kisaran 85%-110%, menunjukkan bahwa bank syariah

berada pada kebijakan yang ekspansif. Semakin tinggi FDR maka

semakin tinggi pembiayaannya daripada dana yang dihimpun. Hal ini

menjadi sangat riskan karena apabila terjadi kegagalan usaha pada

debitur khususnya pada pembiayaan bagi hasil yang cicilannya tidak

tetap, akan berdampak pada terjadinya pembiayaan macet. Namun secara

umum menurut data FDR periode 2011-2015, bank syariah memiliki

FDR yang fluktuatif namun masih dalam porsi yang baik. FDR bank

syariah tidak pernah di bawah angka 85%, dan peningkatan yang terjadi

pada tahun 2013 diimbangi kembali pada tingkat FDR yang normal pada

tahun-tahun berikutnya, yaitu tahun 2014 dan 2015.

3. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah

Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan

kemampuannya dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil

maupun besar dengan masa pengendapan yang memadai. Sebagai

lembaga keuangan, maka dana merupakan masalah utama bagi setiap

bank. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat berbuat apa-apa atau

dengan kata lain bank menjadi tidak berfungsi sama sekali. Dana yang

ada akan dialokasikan oleh bank dalam berbagai bentuk termasuk untuk

Page 77: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

59

pembiayaan. Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat oleh bank

sering disebut dengan kegiatan funding. Kegiatan funding juga dilakukan

oleh bank syariah, maka pihak bank syariah membuat berbagai macam

bentuk produk yang dapat ditawarkan kepada masyarakat. Adapun data

DPK periode Januari 2011–Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2.

Data Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2011-2015 (dalam miliar)

Bulan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 75814 116518 148731 177930 210761

Februari 75085 114616 150795 178154 210297

Maret 79651 114318 156964 180945 212988

April 79567 114018 158519 185508 213973

Mei 82861 115206 163858 190783 215339

Juni 87025 119279 163966 191594 213477

Juli 89768 121018 166453 194299 216083

Agustus 92021 123673 170222 195959 216356

September 97756 122678 171701 197141 219580

Oktober 101811 134453 174018 207121 219478

November 105330 138671 176292 209644 220635

Desember 115415 147512 176292 217858 231175

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (data diolah)

Page 78: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

60

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, nilai DPK terendah pada tahun

2011 berada pada bulan Februari sebesar 75085 miliar rupiah dan

tertinggi pada bulan Desember sebesar 115415 miliar rupiah. Pada tahun

2012 DPK terendah pada bulan April sebesar 114018 miliar rupiah dan

tertinggi pada Desember sebesar 147512 miliar rupiah. Pada tahun 2013

DPK terendah pada bulan Januari sebesar 148731 miliar rupiah dan

tertinggi pada bulan Desember sebesar 176292 miliar rupiah. Pada tahun

2014 DPK terendah pada bulan Januari sebesar 177930 miliar rupiah dan

tertinggi pada bulan Desember sebesar 217858 miliar rupiah. Pada tahun

2015 DPK terendah pada bulan Februari sebesar 210297 miliar rupiah

dan tertinggi pada bulan Desember sebesar 231175 miliar rupiah. Secara

umum penghimpunan dana di bank syariah ini masih dinilai baik karena

tingkat DPK selalu mengalami peningkatan setiap periodenya.

4. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) Perbankan Syariah

Menurut Hersugondo (2012:2), Capital Adequacy Ratio (CAR)

merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam

menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan

menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi

bank. Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya

finansial yang dapat digunakan untuk ekspansi dan mengantisipasi potensi

kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran pembiayaan. Berikut adalah

data CAR periode Januari 2011–Desember 2015:

Page 79: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

61

Tabel 4.3.

Data Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2011-2015 (dalam persen)

Bulan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 20.23 16.27 15.29 16.76 14.16

Februari 15.17 15.91 15.20 16.71 14.38

Maret 16.57 15.33 14.30 16.20 14.43

April 19.86 14.97 14.72 16.68 14.50

Mei 19.58 13.40 14.28 16.85 14.37

Juni 15.92 16.12 14.32 16.21 14.09

Juli 15.92 16.12 15.28 15.62 14.47

Agustus 15.83 15.63 14.71 14.73 15.05

September 16.18 14.98 14.19 14.54 15.55

Oktober 15.30 14.54 12.45 15.52 14.96

November 14.88 14.82 12.23 15.66 15.31

Desember 16.63 14.13 12.23 16.10 15.02

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, nilai CAR terendah pada tahun 2011

berada pada bulan November sebesar 14.88% dan tertinggi pada bulan

Januari sebesar 20.23%. Pada tahun 2012 CAR terendah berada pada

bulan Mei sebesar 13.40% dan tertinggi pada bulan Januari sebesar

16.27%. Pada tahun 2013 CAR terendah berada pada bulan November

dan Desember sebesar 12.33% dan tertinggi pada bulan Januari sebesar

Page 80: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

62

15.29%. Pada tahun 2014 CAR terendah berada pada bulan September

sebesar 14.54% dan tertinggi pada bulan Mei sebesar 16.85%. Sedangkan

pada tahun 2015 CAR terendah berada pada bulan Juni sebesar 14.09%

dan tertinggi pada bulan September sebesar 15.55%. Secara umum CAR

bank syariah selama periode penelitian mengalami fluktuasi dengan nilai

yang cukup riskan, karena ada beberapa periode yang memiliki tingkat

CAR di bawah 14%. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank

syariah harus menambah modalnya jika nilai CAR di bawah 14%.

Menurut Prayudi (2010:6), nilai CAR yang rendah akan mempengaruhi

likuiditas bank syariah, karena CAR digunakan untuk menutup

kemungkinan kerugian di dalam kegiatan pembiayaan dan perdagangan

surat-surat berharga.

5. Perkembangan Non Performing Financing (NPF) Perbankan

Syariah

Non Performing Financing (NPF) adalah jenis pembiayaan yang

bermasalah yang memiliki klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet.

NPF yang tinggi menurunkan laba yang akan diterima oleh bank. Rasio

NPF ini menggambarkan tingkat kesehatan bank, oleh karena itu harus

dikelola dengan baik dan profesional agar tidak melampaui ketentuan

yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu 5%. Berikut adalah data

NPF selama periode penelitian Januari 2011–Desember 2015:

Page 81: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

63

Tabel 4.4.

Data Non Performing Financing (NPF) (dalam persen)

Bulan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 3.28 2.68 2.49 3.01 5.56

Februari 3.66 2.82 2.72 3.53 5.83

Maret 3.60 2.76 2.75 3.22 5.49

April 3.79 2.85 2.85 3.48 5.20

Mei 3.76 2.93 2.92 4.02 5.44

Juni 3.55 2.88 2.64 3.90 5.09

Juli 3.75 2.92 2.75 4.31 5.30

Agustus 3.53 2.78 3.01 4.58 5.30

September 3.50 2.74 2.80 4.67 5.14

Oktober 3.11 2.58 2.96 4.58 5.16

November 2.74 2.50 3.08 4.86 5.13

Desember 2.52 2.22 2.62 4.33 4.84

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, nilai NPF terendah pada tahun 2011

berada pada bulan Desember sebesar 2.52% dan tertinggi pada bulan

April sebesar 3.79%. Pada tahun 2012 nilai NPF terendah berada pada

bulan Desember sebesar 2.22% dan tertinggi pada bulan Mei sebesar

2.93%. Pada tahun 2013 NPF terendah berada pada bulan Januari sebesar

2.49% dan tertinggi pada bulan November sebesar 3.08%. Pada tahun

Page 82: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

64

2014 NPF terendah berada pada bulan Januari sebesar 3.01% dan

tertinggi pada tahun November sebesar 4.86%. Sedangkan pada tahun

2015 NPF terendah berada pada bulan Desember sebesar 4.84% dan

tertinggi pada bulan Februari sebesar 5.83%.

Secara umum laju NPF selama periode penelitian cenderung

meningkat, hal ini harus menjadi perhatian penting pihak bank syariah,

terlebih untuk beberapa periode nilai NPF melebihi ketentuan yaitu di atas

5%. Bank dapat mengelola manajemen risiko pembiayaan bermasalah

agar nilai NPF setiap periodenya mengalami penurunan.

B. Analisis dan Pembahasan

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data

sekunder runtut waktu (time series) mulai tahun 2011-2015. Penelitian

mengenai Financing to Deposit Ratio (FDR) menggunakan data pada

Perbankan Syariah di Indonesia sebagai variabel dependen (variabel terikat).

Sedangkan variabel independen terdiri dari Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF).

keseluruhan dari data yang digunakan sebagai bahan penelitian diperoleh dari

laporan bulanan Stasistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan.

Model yang digunakan sebagai alat analisis regresi liner berganda

adalah Ordinary Least Square (OLS). Pengolahan data dilakukan secara

elektronik dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan EViews 9.0 untuk

mempercepat hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang akan

Page 83: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

65

diteliti. Pembahasan dilakukan dengan Uji Stasioneritas, Uji Asumsi Klasik

dan Uji Hipotesis.

Keseluruhan data variabel dalam penelitian ini diolah atau

ditransformasikan ke dalam bentuk Z Score, Untuk menstandarkan data yang

dikarenakan memiliki satuan yang berbeda agar menjadi sama, maka model

kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk persamaan Z Score.

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas bertujuan untuk melihat nilai rata-rata dan varian

dari data time series, apakah data tersebut mengalami perubahan secara

sistematik sepanjang waktu (konstan) atau sebaliknya. Hasil uji akar-akar

unit dengan melihat probabilitas, jika nilai probabilitas lebih kecil dari

0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data stasioner. Jika data tidak

stasioner di tingkat level, data dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1

(Winarno, 2015:11.5).

Setelah data diolah menggunakan aplikasi Eviews 9, maka terlihat

hasil uji akar unit sebagai berikut:

Tabel 4.5.

Stasioneritas ADF Tingkat Level

Variabel Level

t-stat Probabilitas Keterangan

FDR -1.352308 0.5994 Tidak Stasioner

DPK -0.845135 0.7985 Tidak Stasioner

CAR -5.030131 0.0001 Stasioner

NPF -0.816353 0.8070 Tidak Stasioner

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Page 84: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

66

Berdasarkan hasil uji stsioneritas pada tingkat level, variabel FDR,

DPK dan NPF tidak stasioneritas karena memiliki probabilitas lebih

besar dari 0.05. Oleh karena itu, maka uji stasioneritas dinaikkan ke

diferensiasi tingkat 1, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6.

Stasioneritas ADF Tingkat 1st Difference

Variabel 1

st Difference

t-stat Probabilitas Keterangan

FDR -7.949326 0.0000 Stasioner

DPK -7.785878 0.0000 Stasioner

CAR -9.273424 0.0000 Stasioner

NPF -8.860780 0.0000 Stasioner

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Seluruh hasil uji pada diferensiasi tingkat 1 menunjukkan semua

variabel sudah stasioner. Dari output yang dihasilkan, terlihat bahwa nilai

probabilitas seluruh variabel lebih kecil dari nilai kritis (0.0000<0.05).

Dengan demikian data telah stasioner pada tahap diferensiasi tingkat 1

dan hipotesis H0 (data tidak stasioner) dapat ditolak.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel

dependen, independen, atau keduanya berdistribusi normal atau

tidak. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah

dengan menggunakan metode Jarque-Bera (JB). model regresi yang

baik adalah data berdistribusi normal. Dalam software EViews,

Page 85: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

67

normalitas sebuah data dapat diketahui dengan membandingkan nilai

Jarque-Bera. Uji JB didapat dari histogram normality

(Ghozali,2013:165).

Setelah data diolah menggunakan EViews 9 maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

Gambar 4.1.

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Series: ResidualsSample 1 60Observations 60

Mean 6.66e-17Median -0.008657Maximum 1.104958Minimum -1.478911Std. Dev. 0.668524Skewness -0.184785Kurtosis 2.449664

Jarque-Bera 1.098629Probability 0.577346

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan gambar 4.7, dihasilkan nilai JB sebesar

1.098629, dengan probabilitas sebesar 0.577346 yang berarti nilai ini

lebih dari 0.05. Maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal.

b. Uji Multikolineritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna

antar variabel independen (Ghozali,2013:79).

Pada penelitian ini uji multikolinearitas yang digunakan

menggunakan metode perhitungan koefisien korelasi, di mana jika

Page 86: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

68

hubungan antara variabel bebas yang satu dengan yang lainnya di

bawah 0.90, maka antar variabel tersebut tidak terdapat gejala

multtikolinearitas. Sebaliknya, jika koefisien korelasi yang

dihasilkan di atas 0.90 maka dapat dikatakan terdapat gejala

multikolinearitas. Setelah data diolah menggunakan EViews 9, maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7.

Hasil Uji Multikolinearitas

ZDPK ZCAR ZNPF

ZDPK 1.000000 -0.421897 0.643982

ZCAR -0.421897 1.000000 -0.024934

ZNPF 0.643982 -0.024934 1.000000

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai korelasi

variabel independen antara DPK dan CAR adalah -0.421897, antara

DPK dan NPF sebesar 0.643982, antara CAR dan NPF sebesar -

0.024934.

Nilai korelasi variabel independen (DPK, CAR, dan NPF)

tertinggi hanya mencapai 0.643982, yaitu antara DPK dan NPF.

karena nilai 0.643982 < 0.90, maka diputuskan H0 diterima, sehingga

dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Hasil tersebut

menyatakan bahwa variabel independen penelitian ini terbebas dari

gejala multikolinearitas. Sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian

selanjutnya.

Page 87: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

69

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik

adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas

(Ghozali,2013:95).

Untuk mendeteksi data memiliki masalah heteroskedastisitas

atau tidak yaitu jika probabilitas OBS*R2>0.05, maka data tidak

terdapat heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan

dengan aplikasi EViews 9.0 dengan menggunakan uji white,

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.696261 Prob. F(3,56) 0.0545

Obs*R-squared 7.572729 Prob. Chi-Square(3) 0.0557

Scaled explained SS 4.781490 Prob. Chi-Square(3) 0.1885

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, diketahui bahwa nilai

probabilitas Chi Square sebesar 0.0557 yang lebih besar dari nilai α

sebesar 0.05. Karena nilai probabilitas Chi Square> dari α= 5%

(0.0557>0.05), maka dalam hal ini H0 diterima sehingga dapat

disimpulkan H0 diterima dan data tersebut bersifat homoskedastisitas

dan tidak terdapat heteroskedastisitas.

Page 88: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

70

d. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu

model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu

(residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya) (Ghozali, 2013:137).

Uji autokorelasi dapat dilakukan melalui uji LM Test yang

kemudian hasil dapat dilihat dari nilai probabilitas Chi Square. Jika

probabilitas Chi Square lebih besar dari tingkat signifikansi 5%,

maka dikatakan tidak terdapat autokorelasi. Hasil pengujian uji

autokorelasi menggunakan EViews 9.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9.

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 43.71434 Prob. F(2,54) 0.0000

Obs*R-squared 37.09093 Prob. Chi-Square(2) 0.0000

Sumber: Output EViews 9.0 (data diolah)

Dari tabel 4.9 di atas diketahui bahwa nilai probabilitas Chi

Square<α=5% (0.0000<0.05), maka H0 ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa data terdapat masalah autokorelasi. Oleh karena

itu, perlu dilakukannya perbaikan, pada masalah autokorelasi ini

dapat diperbaiki dengan Metode Diferensiasi Tingkat Pertama.

Untuk mengatasinya, perlu dilakukan estimasi dengan diferensi

tingkat satu dengan memasukkan persamaan (d(y) c d(x)) (Winarno,

2015:5.37).

Page 89: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

71

Setelah dilakukannya perubahan estimasi dengan metode

diferensiasi tingkat pertama, maka hasil output dari uji autokorelasi

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10.

Hasil Diferensiasi Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.255147 Prob. F(2,53) 0.7757

Obs*R-squared 0.562645 Prob. Chi-Square(2) 0.7548 Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa nilai probabilitas

Chi Square>α (0.7548>0.05), maka H0 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa data tidak terdapat masalah autokorelasi.

3. Uji Statistik

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Uji-t bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

(individu) variabel-variabel independen DPK, CAR dan NPF

terhadap variabel dependen, yaitu FDR. Salah satu cara untuk

melakukan uji-t adalah dengan melihat nilai probabilitas pada tabel

uji statistik t. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat

signifikan α yaitu 0.05, berarti variabel independen secara parsial

(individu) mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Page 90: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

72

Tabel 4.11.

Hasil Uji-t

Dependent Variable: FDR

Method: Least Squares

Date: 02/11/17 Time: 21:17

Sample: 1 60

Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -7.325306 0.088588 -8.268987 1.0000

ZDPK 0.470331 0.137769 3.413921 0.0012

ZCAR -0.211216 0.105431 -2.003351 0.0500

ZNPF -0.854398 0.124946 -6.838129 0.0000

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Dari hasil tabel 4.11, hasil uji statistik t didapatkan sebagai

berikut:

1) Pengaruh t-statistik untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

Financing to Deposit Ratio (FDR)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil t-hitung sebesar

3.413921 dengan tingkat signifikan 0.0012 yang berarti lebih

kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan menolak H0 dan secara

parsial perubahan DPK dapat mempengaruhi tingkat FDR secara

positif dan signifikan.

2) Pengaruh t-statistik untuk Capital Adequacy Ratio (CAR)

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil t-hitung sebesar -

2.003351 dengan tingkat signifikan 0.0500 yang berarti sama

dengan 0.05, maka dapat dikatakan menerima H0 dan secara

Page 91: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

73

parsial perubahan CAR tidak dapat mempengaruhi tingkat FDR

secara signifikan.

3) Pengaruh t-statistik untuk Non Performing Financing (NPF)

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil t-hitung sebesar -

6.838129 dengan tingkat signifikan 0.0000 yang berarti lebih

kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan menolak H0 dan secara

parsial perubahan NPF dapat mempengaruhi tingkat FDR secara

negatif dan signifikan.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji-F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen (DPK, CAR dan NPF) secara simultan (bersama-sama)

terhadap variabel dependen, yaitu FDR.

Tabel 4.12.

Hasil Uji-F

R-squared 0.553075 Mean dependent var -8.333333

Adjusted R-squared 0.529133 S.D. dependent var 1.000000

S.E. of regression 0.686197 Akaike info criterion 2.149038

Sum squared resid 26.36854 Schwarz criterion 2.288661

Log likelihood -60.47113 Hannan-Quinn criter. 2.203652

F-statistic 23.10025 Durbin-Watson stat 0.421053

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.12, diperoleh hasil F-statistik sebesar

23.10025 dengan nilai probabilitas sebesar 0.000000. karena

probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan menolak H0

Page 92: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

74

dan dapat disimpulkan bahwa perubahan DPK, CAR dan NPF secara

bersama-sama mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

FDR.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat

mengevaluasi model regresi terbaik. Dikarenakan dalam penelitian

ini menggunakan lebih dari satu variabel independen.

Tabel 4.13.

Hasil Koefisien Determinasi

R-squared 0.553075 Mean dependent var -8.333333

Adjusted R-squared 0.529133 S.D. dependent var 1.000000

S.E. of regression 0.686197 Akaike info criterion 2.149038

Sum squared resid 26.36854 Schwarz criterion 2.288661

Log likelihood -60.47113 Hannan-Quinn criter. 2.203652

F-statistic 23.10025 Durbin-Watson stat 0.421053

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output EViews 9 (data diolah)

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.13, dapat diketahui

bahwa nilai Adjusted R-Squared sebesar 0.529133, hal ini

menunjukkan bahwa variasi variabel dependen (FDR) secara

bersama-sama mampu dijelaskan oleh variasi variabel independen

(DPK, CAR dan NPF) sebesar 52.9 persen. Sedangkan sisanya

sebesar 47.1 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel

yang diteliti.

Page 93: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

75

4. Persamaan Model Regresi

Hasil pengolahan data menggunakan regresi linier berganda

dengan metode OLS dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14.

Hasil Estimasi Metode Ordinary Least Square (OLS)

Dependent Variable: FDR

Method: Least Squares

Date: 02/11/17 Time: 21:17

Sample: 1 60

Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -7.325306 0.088588 -8.268987 1.0000

ZDPK 0.470331 0.137769 3.413921 0.0012

ZCAR -0.211216 0.105431 -2.003351 0.0500

ZNPF -0.854398 0.124946 -6.838129 0.0000

R-squared 0.553075 Mean dependent var -8.333333

Adjusted R-squared 0.529133 S.D. dependent var 1.000000

S.E. of regression 0.686197 Akaike info criterion 2.149038

Sum squared resid 26.36854 Schwarz criterion 2.288661

Log likelihood -60.47113 Hannan-Quinn criter. 2.203652

F-statistic 23.10025 Durbin-Watson stat 0.421053

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output EViews 9

Dari tabel di atas, maka dapat disusun persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut:

ZFDR = -7.325306 + 0.470331 ZDPK – 0.211216 ZCAR – 0.854398

ZNPF + e

Dimana:

Y : FDR (Financing Deposit to Ratio)

X1 : DPK (Dana Pihak Ketiga)

Page 94: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

76

X2 : CAR (Capital Adequacy Ratio)

X3 : NPF (Non Performing Financing)

e : Nilai Residu

Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:

a. Dari hasil data OLS, nilai konstanta sebesar -7.325306, artinya bahwa

apabila variabel bebas (independen) dianggap konstan atau tidak

mengalami perubahan maka akan menurunkan atau mengurangi

tingkat FDR sebesar 7.325306. Hal ini menunjukkan akan terjadi

penurunan tingkat FDR Perbankan Syariah apabila variabel

indepeden dianggap konstan.

b. Nilai koefisien regresi Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 0.470331

persen yang berarti jika Dana Pihak Ketiga mengalami perubahan

(positif) sebesar 1 persen, maka akan menaikan FDR sebesar

0.470331 persen.

c. Nilai koefisien regresi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar –

0.211216 persen yang berarti jika CAR mengalami perubahan

(positif) sebesar 1 persen, maka akan menurunkan FDR sebesar

0.211216 persen.

d. Nilai koefisien regresi Non Performing Financing (NPF) sebesar –

0.854398 persen yang berarti jika NPF mengalami perubahan

(positif) sebesar 1 persen, maka akan menurunkan FDR sebesar

0.854398 persen.

Page 95: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

77

C. Interpretasi

Adapun interpretasi penulis terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Financing to Deposit

Ratio (FDR)

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK) mempunyai nilai signifikan 0.0012<0.0500, hal ini berarti

menolak HO1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Financing

to Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hersugondo (2012) dan

Utami (2014) yang menyatakan bahwa DPK berpengaruh signifikan

terhadap FDR.

Menurut Rivai dalam Utami (2014:7), pada sebagian besar atau

setiap bank, dana masyarakat ini umumnya merupakan dana terbesar

yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan fungsi bank sebagai penghimpun

dana masyarakat. Dengan adanya sumber dana yang besar, maka sangat

memungkinkan bagi bank dalam melakukan penyaluran pembiayaan

yang nantinya menambah nilai rasio Financing to Deposit Ratio (FDR).

Jadi, hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel DPK

berpengaruh signifikan terhadap FDR. Hal ini dikarenakan semakin besar

dana yang dihimpun oleh bank maka akan berdampak pada semakin

besar juga dana yang harus disalurkan oleh bank lewat pembiayaan. Pada

data penelitian DPK setiap periodenya selalu mengalami peningkatan, hal

ini juga diikuti dengan nilai FDR yang berfluktuasi cenderung

Page 96: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

78

meningkat. DPK tidak seutuhnya digunakan untuk menyalurkan

pembiayaan saja, namun juga untuk membiayai kegiatan operasional

bank syariah. Hal ini yang mengakibatkan nilai FDR pada periode

penelitian berfluktuasi. Arah konstanta DPK pada penelitian ini

menunjukkan nilai positif, hal ini berarti semakin besar DPK yang

dihimpun akan meningkatkan pembiayaan yang disalurkan yang

jumlahnya dapat dilihat dari rasio FDR.

2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR)

Dari hasil penelitian dapat diketahui variabel Capital Adequacy

Ratio (CAR) mempunyai nilai signifikan 0.0500=0.0500, hal ini berarti

menerima H01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Capital

Adequacy Ratio (CAR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Prayudi (2010),

Suhartatik (2013), Utami (2014) dan Dyatama (2015) di mana hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa CAR tidak memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap FDR.

Menurut Suhartatik (2013:7), semakin besar CAR bank syariah

maka semakin tinggi kemampuan permodalan bank dalam menjaga

timbulnya risiko kerugian kegiatan usahanya, namun belum tentu secara

nyata berpengaruh terhadap peningkatan pembiayaan.

Menurut Dyatama (2015:8), jumlah CAR mengindikasikan adanya

sumber daya finansial (modal) yang idle ataupun disalurkan ke sektor

Page 97: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

79

lain ataupun investasi lain selain pembiayaan, karena seperti diketahui

bahwa pembiayaan merupakan investasi yang resikonya paling tinggi,

sehingga modal yang tersedia diinvestasikan ke sektor lain ataupun surat

berharga, seperti Surat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

Jadi, hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel CAR tidak

berpengaruh signifikan terhadap FDR. Hal ini dikarenakan fungsi modal

bank paling utama adalah untuk menutup kerugian dari kegiatan

operasional yang dilakukan oleh bank, serta untuk membiayai kegiatan

operasional bank, sehingga tidak berdampak secara langsung pada

penyaluran pembiayaan bank syariah. Jadi dapat disimpulkan bahwa

peningkatan atau penurunan CAR tidak mempengaruhi nilai FDR.

3. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Financing to

Deposit Ratio (FDR)

Dari hasil penelitian dapat diketahui variabel Non Performing

Financing (NPF) mempunyai nilai signifikan 0.0000<0.0500, hal ini

berarti menolak H01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Non

Performing Financing (NPF) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Hersugondo (2012) dan Suhartatik (2013), di mana hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa NPF berpengaruh signifikan terhadap FDR.

Menurut Dendawijaya dalam Hersugondo (2010:10), dampak dari

meningkatnya NPF akan menyebabkan hilangnya kesempatan

memperoleh pendapatan (income) dari pembiayaan yang diberikan,

Page 98: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

80

sehingga mengurangi laba dan mengurangi kemampuan untuk

memberikan pembiayaan. Banyaknya pembiayaan bermasalah juga

membuat bank tidak berani meningkatkan penyaluran pembiayaannya,

apalagi bila dana pihak ketiga tidak dapat dicapai secara optimal

sehingga dapat mengakibatkan likuiditas suatu bank terganggu.

Jadi, hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel NPF

berpengaruh signifikan terhadap FDR. Hal ini dikarenakan besarnya

angka NPF dapat membuat pihak bank enggan menyalurkan

pembiayaannya karena harus membentuk cadangan penghapusan yang

besar. NPF yang besar akan berimbas pada jumlah penyaluran

pembiayaan yang sedikit pada periode selanjutnya, karena bank harus

menyisihkan sebagian dananya untuk menutupi kerugian operasional

akibat adanya NPF ini. Arah konstanta NPF pada hasil penelitian ini

menunjukkan angka yang negatif. Hal ini berarti semakin besar NPF

maka akan menurunkan tingkat FDR. Sebaliknya, jika terjadi penurunan

NPF maka akan meningkatkan nilai FDR.

4. Pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy

Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap

Financing to Deposit Ratio (FDR)

Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan

Non Performing Financing (NPF) secara bersama-sama atau simultan

berpengaruh terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Perbankan

Syariah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji-F yang menunjukkan nilai

probabilitas 0.0000<0.050, yang berarti menolak H02. Berarti model

Page 99: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

81

regresi dapat digunakan untuk memprediksi FDR, atau dapat disimpulkan

bahwa DPK, CAR dan NPF secara bersama-sama berpengaruh terhadap

FDR Perbankan Syariah.

Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Prayudi (2010), Hersugondo (2012), Suhartatik (2013), Utami (2014) dan

Dyatama (2015) yang menyatakan bahwa DPK, CAR dan NPF secara

simultan berpengaruh terhadap FDR Perbankan Syariah.

Page 100: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dengan

melakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda, dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial, variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan

dengan arah konstanta positif terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR)

Perbankan Syariah, hal ini mengindikasikan bahwa jika nilai DPK

meningkat maka nilai FDR akan mengalami peningkatan pula. Capital

Adequacy Ratio (CAR) secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah, hal ini

mengindikasikan apabila nilai CAR meningkat atau menurun maka tidak

dapat mempengaruhi naik turunnya nilai FDR. Sedangkan Non

Performing Financing (NPF) secara parsial berpengaruh signifikan

dengan arah konstanta negatif terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR)

Perbankan Syariah, hal ini mengindikasikan bahwa jika nilai NPF

meningkat maka nilai FDR akan mengalami penurunan.

2. Secara simultan, Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio

(CAR) dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan

terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Perbankan Syariah di

Indonesia periode 2011-2015.

Page 101: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

83

B. Saran

Berkaitan dengan penelitian ini penulis menyarankan beberapa hal, yaitu:

1. Bagi nasabah

Penelitian ini dapat digunakan oleh nasabah sebagai acuan dalam

melakukan pembiayaan pada Perbankan Syariah agar memperhatikan

terlebih dahulu tingkat Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy

Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF). Terutama pada

tingkat NPF, nasabah harus memperhatikan kemampuan diri sendiri

dalam mengajukan pembiayaan agar tidak terlibat dalam pembiayaan

bermasalah.

2. Bagi pihak perbankan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing

(NPF) berpengaruh terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR), oleh

karena itu pihak Bank Syariah disarankan untuk memperhatikan faktor

tersebut dengan cara meningkatkan modal yang memadai untuk

menunjang kegiatan operasionalnya dan cadangan untuk menyerap

kerugian yang mungkin terjadi, sehingga kinerja keuangan dapat dicapai

dengan maksimal.

Kondisi penghimpunan dana pihak ketiga perbankan syariah sudah

cukup baik dengan laju yang selalu meningkat setiap periodenya, dalam

hal ini bank diharapkan terus dapat mempertahankan ketercapaian ini

dengan terus meningkatkan pelayanan nasabah agar masyarakat dapat

terus mempercayakan uangnya untuk disimpan di bank.

Page 102: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

84

Selain itu, dilihat dari kondisi pembiayaan bermasalah yang

cenderung meningkat setiap tahunnya, di sini merupakan koreksi terbesar

bagi bank. Bank dalam memberikan penyaluran pembiayaannya kepada

masyarakat harus memperhatikan secara detail studi kelayakan dari bisnis

yang dimiliki calon debitur, bank harus menekankan pada kualitas

pembiayaan bukan kuantitas pembiayaan yang diberikan.

3. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi

mengenai bank syariah bagi peneliti maupun bagi penulis selanjutnya

yang ingin meneliti tentang topik sejenis yaitu DPK, CAR dan NPF

terhadap FDR Perbankan Syariah. Selain itu juga dapat dijadikan bahan

refrensi tambahan bagi kepustakaan pihak kampus. Jumlah koefisien

determinasi pada penelitian ini sebesar 52,9%, hal ini berarti 47,1%

variabel dependen FDR dipengaruhi variabel lain di luar variabel yang

diteliti. Jadi Untuk peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah variabel

di luar variabel di penelitian ini, seperti: ROA, NIM, BOPO, SBIS, dan

lainnya.

Page 103: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

85

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Bukhari. “Manajemen Bisnis Syariah”, Alfabeta, Bandung, 2009.

Arifin, Zainul. “Dasar–Dasar Manajemen Bank Syariah”, Azkia Publisher,

Jakarta, 2009.

Ascarya dan Diana Yumanita. “Bank Syariah: Gambaran Umum”, PPSK BI,

Jakarta, 2005.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”, Ghalia Indonesia, Jakarta,

2009.

Departemen Agama, “Al-Qur’an dan Terjemahnya”, Intermasa, Jakarta,

1993.

Dyatama, Ayamk Narita dan Imamudin Yuliadi. “Determinan Jumlah

Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Studi

Pembangunan Vol. 16, No. 1. Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, 2015.

Ghozali, Imam, dan Dwi Ratmono, “Analisis Multivariat dan Ekonometrika:

Teori, Konsep, dan Aplikasi Dengan EViews 8”, Badan Penerbit-

Undip, Semarang, 2013.

Hersugondo dan Handy Setyo Tamtomo. “Pengaruh CAR, NPL, DPK, Dan

ROA Terhadap LDR Perbankan Indonesia”. Jurnal Dharma

Ekonomi Vol.36, No.8. Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank

Semarang, 2012.

http://m.liputan6.com/bisnis/read/2019003/bank-syariah-diimbau-jaga-rasio-

kredit-bermasalah, diakses 6 Maret 2014.

Karim, Adiwarman. “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, Rajawali

Pers, Jakarta, 2009.

Kasmir. “ Manajemen Perbankan”, PT. Rajagrafindo Persada, Depok, 2009.

. “ Manajemen Perbankan”, PT. Rajagrafindo Persada, Depok,

2014.

Kusumo, Yunanto Adi. “ Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri

Periode 2002 – 2007 (dengan Pendekatan PBINo. 9/1/PBI/2007)”.

Jurnal Ekonomi Islam Vol. 2, No. 1, 2008.

Page 104: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

86

Laporan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2011.

Otoritas Jasa Keuangan. http://www.ojk.go.id/ diakses tanggal 22

November 2016.

Laporan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2012.

Otoritas Jasa Keuangan. http://www.ojk.go.id/ diakses tanggal 22

November 2016.

Laporan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2013.

Otoritas Jasa Keuangan. http://www.ojk.go.id/ diakses tanggal 22

November 2016.

Laporan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2014.

Otoritas Jasa Keuangan. http://www.ojk.go.id/ diakses tanggal 22

November 2016.

Laporan Statistika Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2015.

Otoritas Jasa Keuangan. http://www.ojk.go.id/ diakses tanggal 22

November 2016.

Mandasari, Aulia. “Analisis Rasio Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap

Harga Saham Perusahaan Transportasi”. Jurnal Ilmu & Riset

Manajemen Vol. 3, No. 10. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Surabaya, 2014.

Martono. “Bank & Lembaga Keuangan Lain”, Ekonisia, Yogyakarta, 2009.

Mujiatun, Siti. “Jual Beli Dalam Perspektif Islam: Salam dan Istishna”.

Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vol. 13, No. 2. Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2013.

Mulyono, Teguh Pudjo. “Akuntansi Manajemen: Dalam Praktik Perbankan

Edisi 3”, BFPE Yogyakarta, Yogyakarta, 2012.

Prayudi, Arditya. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Loan (NPL), BOPO, Return On Asset (ROA) Dan Net Interest

Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR)”. Jurnal

Ekonomi Vol.8, No.4. 2010.

Republik Indonesia. “Peraturan Bank Indonesia No. 15/2/PBI/2013 tentang

Penetapan Status dan Tindak Lanajut Pengawasan Bank Umum

Konvensional”. 2013.

Republik Indonesia. “Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan Syariah”. 1998.

Republik Indonesia. “Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan”. 1992.

Page 105: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

87

Sadi, Muhamad. “Konsep Hukun Perbankan Syariah”, Setara Press, Malang,

2015.

Sholahuddin, Muhammad., dan Lukman Hakim. “Lembaga Ekonomi dan

Keuangan Syariah Kontemporer”, Muhammadiyah University Press,

Surakarta, 2008.

Sudarsono, Heri. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah : Seksripsi dan

Ilustrasi”, Ekonisia, Yogyakarta, 2008.

Sugiono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND”, Alfabeta,

Bandung, 2015.

Suhartatik, Nur, dan Rohmawati Kusumaningtias. “Determinant Financing to

Deposit Ratio Perbankan Syariah di Indonesia (2008 – 2012)”.

Jurnal Manajemen Vol.10, No.2. Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Surabaya, 2013.

Suliyanto, “Metode Riset Bisnis”, CV Andi Offset, Yogyakarta, 2006.

Susanto, Burhanuddin. “Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah”, Ruko

Jambusari, Yogyakarta, 2010.

Syukron, Ali, “Tanggung Jawab Sosial dan Kinerja Keuangan”, LSIN

Independen, Banten, 2014.

Utami, Siti Rahmi Nur, “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS), Rasio Kecukupan Modal (CAR) dan Non

Performing Financing (NPF) Terhadap Financing to Deposit Ratio

(FDR) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”. Jurnal Ekonomi

Islam Vol. 22, No.8. Universitas Siliwangi Tasikmalaya.2014.

Wangsawidjaja. “Pembiayaan Bank Syariah”, Kompas Gramedia Building,

Jakarta, 2012.

Winarno, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan

EViews”, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2015.

Page 106: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

88

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitian

NO PERIODE FDR DPK CAR NPF

1. Jan-11 91.97 7,814 20.23 3.28

2. Feb-11 95.16 75085 15.17 3.66

3. Mar-11 93.22 79651 16.57 3.60

4. Apr-11 95.17 79567 19.86 3.79

5. Mei-11 94.88 82861 19.58 3.76

6. Jun-11 94.93 87025 15.92 3.55

7. Jul-11 94.18 89768 15.92 3.75

8. Agust-11 94.39 92021 15.83 3.53

9. Sep-11 94.97 97756 16.18 3.50

10. Okt-11 95.24 101811 15.30 3.11

11. Nop-11 94.40 105330 14.88 2.74

12. Des-11 88.94 115415 16.63 2.52

13. Jan-12 87.27 116518 16.27 2.68

14. Feb-12 90.49 114616 15.91 2.82

15. Mar-12 87.13 114318 15.33 2.76

16. Apr-12 95.39 114018 14.97 2.85

17. Mei-12 97.95 115206 13.40 2.93

18. Jun-12 98.59 119279 16.12 2.88

19. Jul-12 99.91 121018 16.12 2.92

20. Agust-12 101.03 123673 15.63 2.78

21. Sep-12 102.10 122678 14.98 2.74

22. Okt-12 100.84 134453 14.54 2.58

23. Nop-12 101.19 138671 14.82 2.50

24. Des-12 100 147512 14.13 2.22

25. Jan-13 117.65 148731 15.29 2.49

26. Feb-13 118.42 150795 15.20 2.72

27. Mar-13 121.50 156964 14.30 2.75

28. Apr-13 120.05 158519 14.72 2.85

29. Mei-13 119.88 163858 14.28 2.92

30. Jun-13 121.71 163966 14.32 2.64

31. Jul-13 119.86 166453 15.28 2.75

32. Agust-13 119.36 170222 14.71 3.01

33. Sep-13 121.05 171701 14.19 2.80

34. Okt-13 120.24 174018 12.45 2.96

Page 107: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

89

35. Nop-13 121.46 176292 12.23 3.08

36. Des-13 121.46 176292 12.23 2.62

37. Jan-14 100.07 177930 16.76 3.01

38. Feb-14 102.03 178154 16.71 3.53

39. Mar-14 102.22 180945 16.20 3.22

40. Apr-14 95.50 185508 16.68 3.48

41. Mei-14 99.43 190783 16.85 4.02

42. Jun-14 100.80 191594 16.21 3.90

43. Jul-14 99.89 194299 15.62 4.31

44. Agust-14 98.99 195959 14.73 4.58

45. Sep-14 99.71 197141 14.54 4.67

46. Okt-14 98.99 207121 15.52 4.58

47. Nop-14 94.62 209644 15.66 4.86

48. Des-14 91.50 217858 16.10 4.33

49. Jan-15 88.85 210761 14.16 5.56

50. Feb-15 89.37 210297 14.38 5.83

51. Mar-15 89.15 212988 14.43 5.49

52. Apr-15 89.57 213973 14.50 5.20

53. Mei-15 90.05 215339 14.37 5.44

54. Jun-15 92.56 213477 14.09 5.09

55. Jul-15 90.13 216083 14.47 5.30

56. Agust-15 90.72 216356 15.05 5.30

57. Sep-15 90.82 219580 15.55 5.14

58. Okt-15 90.67 219478 14.96 5.16

59. Nop-15 90.26 220635 15.31 5.13

60 Des-15 88.03 231175 15.02 4.84

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Page 108: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

90

Lampiran 2: Data Penelitian (Z-Score)

NO PERIODE ZFDR ZDPK ZCAR ZNPF

1. Jan-11 -0,7225 -1,7268 3,30828 -0,3628

2. Feb-11 -0,4338 -1,7422 -0,1263 0,00964

3. Mar-11 -0,6094 -1,646 0,82402 -0,0492

4. Apr-11 -0,4329 -1,6478 3,05714 0,13704

5. Mei-11 -0,4591 -1,5784 2,86709 0,10764

6. Jun-11 -0,4546 -1,4907 0,38282 -0,0982

7. Jul-11 -0,5225 -1,433 0,38282 0,09784

8. Agust-11 -0,5035 -1,3855 0,32173 -0,1178

9. Sep-11 -0,451 -1,2648 0,5593 -0,1472

10. Okt-11 -0,4265 -1,1794 -0,038 -0,5294

11. Nop-11 -0,5026 -1,1053 -0,3231 -0,892

12. Des-11 -0,9968 -0,8929 0,86474 -1,1076

13. Jan-12 -1,148 -0,8697 0,62039 -0,9508

14. Feb-12 -0,8565 -0,9097 0,37603 -0,8136

15. Mar-12 -1,1607 -0,916 -0,0177 -0,8724

16. Apr-12 -0,4129 -0,9223 -0,262 -0,7842

17. Mei-12 -0,1812 -0,8973 -1,3277 -0,7058

18. Jun-12 -0,1233 -0,8115 0,51857 -0,7548

19. Jul-12 -0,0038 -0,7749 0,51857 -0,7156

20. Agust-12 0,09761 -0,719 0,18598 -0,8528

21. Sep-12 0,19447 -0,7399 -0,2552 -0,892

22. Okt-12 0,08041 -0,492 -0,5539 -1,0488

23. Nop-12 0,1121 -0,4032 -0,3638 -1,1272

24. Des-12 0,1121 -0,217 -0,8322 -1,4016

25. Jan-13 1,60211 -0,1913 -0,0448 -1,137

26. Feb-13 1,67181 -0,1479 -0,1059 -0,9116

27. Mar-13 1,95062 -0,0179 -0,7168 -0,8822

28. Apr-13 1,81936 0,01481 -0,4317 -0,7842

29. Mei-13 1,80397 0,12724 -0,7304 -0,7156

30. Jun-13 1,96963 0,12951 -0,7032 -0,99

31. Jul-13 1,80216 0,18188 -0,0516 -0,8822

32. Agust-13 1,7569 0,26125 -0,4385 -0,6274

33. Sep-13 1,90989 0,2924 -0,7914 -0,8332

34. Okt-13 1,83656 0,34119 -1,9725 -0,6764

35. Nop-13 1,947 0,38907 -2,1218 -0,5588

36. Des-13 1,947 0,38907 -2,1218 -1,0096

Page 109: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

91

37. Jan-14 0,01071 0,42357 0,95298 -0,6274

38. Feb-14 0,18814 0,42829 0,91904 -0,1178

39. Mar-14 0,20534 0,48706 0,57287 -0,4216

40. Apr-14 -0,403 0,58315 0,89868 -0,1668

41. Mei-14 -0,0472 0,69423 1,01407 0,36244

42. Jun-14 0,07679 0,71131 0,57966 0,24484

43. Jul-14 -0,0056 0,76827 0,17919 0,64663

44. Agust-14 -0,0871 0,80323 -0,4249 0,91123

45. Sep-14 -0,0219 0,82812 -0,5539 0,99943

46. Okt-14 -0,0871 1,03828 0,11132 0,91123

47. Nop-14 -0,4826 1,09141 0,20634 1,18563

48. Des-14 -0,7651 1,26438 0,505 0,66623

49. Jan-15 -1,005 1,11493 -0,8118 1,87163

50. Feb-15 -0,9579 1,10516 -0,6625 2,13623

51. Mar-15 -0,9778 1,16183 -0,6285 1,80303

52. Apr-15 -0,9398 1,18257 -0,581 1,51883

53. Mei-15 -0,8963 1,21134 -0,6693 1,75403

54. Jun-15 -0,6691 1,17213 -0,8593 1,41103

55. Jul-15 -0,8891 1,227 -0,6014 1,61683

56. Agust-15 -0,8357 1,23275 -0,2077 1,61683

57. Sep-15 -0,8266 1,30064 0,13168 1,46003

58. Okt-15 -0,8402 1,2985 -0,2688 1,47963

59. Nop-15 -0,8773 1,32286 -0,0312 1,45023

60 Des-15 -1,0792 1,54481 -0,2281 1,16603

Sumber : SPSS Versi 24.0

Page 110: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

92

Lampiran 3: Uji Stasioner

Variabel Dependen FDR

Null Hypothesis: D(ZFDR) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.949326 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Variabel DPK

Null Hypothesis: D(ZDPK) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.785878 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Variabel CAR

Null Hypothesis: D(ZCAR) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.273424 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 111: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

93

Variabel NPF

Null Hypothesis: D(ZNPF) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.860780 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 4: Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 3.632262 Prob. F(9,50) 0.0015

Obs*R-squared 23.72007 Prob. Chi-Square(9) 0.0048

Scaled explained SS 16.77192 Prob. Chi-Square(9) 0.0524

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 01/25/17 Time: 16:41

Sample: 1 60

Included observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.603695 1.583799 -1.012562 0.3161

DPK^2 -0.106845 0.114993 -0.929147 0.3573

DPK*CAR -0.083723 0.059602 -1.404707 0.1663

DPK*NPF 0.011402 0.071512 0.159439 0.8740

DPK 0.990707 0.861570 1.149886 0.2557

CAR^2 0.004217 0.018891 0.223226 0.8243

CAR*NPF 0.028387 0.026254 1.081235 0.2848

CAR 0.155575 0.257457 0.604278 0.5484

NPF^2 0.007768 0.023634 0.328702 0.7438

NPF -0.216660 0.256529 -0.844585 0.4024 R-squared 0.395335 Mean dependent var 0.005150

Adjusted R-squared 0.286495 S.D. dependent var 0.006618

S.E. of regression 0.005590 Akaike info criterion -7.384726

Sum squared resid 0.001562 Schwarz criterion -7.035669

Log likelihood 231.5418 Hannan-Quinn criter. -7.248191

F-statistic 3.632262 Durbin-Watson stat 1.335378

Prob(F-statistic) 0.001503

Page 112: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35580/1/FIRDA... · 2007Anggota OSIS Departemen Kesenian MTsN 32 Jakarta -2008 2013Anggota

94

Lampiran 5: Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.255147 Prob. F(2,53) 0.7757

Obs*R-squared 0.562645 Prob. Chi-Square(2) 0.7548

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 02/27/17 Time: 18:17

Sample: 2011M02 2015M12

Included observations: 59 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.008953 0.067721 0.132210 0.8953

D(ZDPK) -0.148414 0.809598 -0.183318 0.8552

D(ZCAR) -0.000882 0.054225 -0.016271 0.9871

D(ZNPF) -0.034566 0.192200 -0.179841 0.8580

RESID(-1) -0.048818 0.140571 -0.347281 0.7298

RESID(-2) 0.087869 0.142276 0.617597 0.5395 R-squared 0.009536 Mean dependent var -1.06E-17

Adjusted R-squared -0.083904 S.D. dependent var 0.353366

S.E. of regression 0.367892 Akaike info criterion 0.934088

Sum squared resid 7.173249 Schwarz criterion 1.145363

Log likelihood -21.55560 Hannan-Quinn criter. 1.016561

F-statistic 0.102059 Durbin-Watson stat 1.998985

Prob(F-statistic) 0.991293

Lampiran 6: Uji Ordinary Least Square

Dependent Variable: ZFDR

Method: Least Squares

Date: 02/27/17 Time: 18:18

Sample: 2011M01 2015M12

Included observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -7.33E-07 0.088588 -8.27E-06 1.0000

ZDPK 0.470331 0.137769 3.413921 0.0012

ZCAR -0.211216 0.105431 -2.003351 0.0500

ZNPF -0.854398 0.124946 -6.838129 0.0000 R-squared 0.553075 Mean dependent var -8.33E-07

Adjusted R-squared 0.529133 S.D. dependent var 1.000000

S.E. of regression 0.686197 Akaike info criterion 2.149038

Sum squared resid 26.36854 Schwarz criterion 2.288661

Log likelihood -60.47113 Hannan-Quinn criter. 2.203652

F-statistic 23.10025 Durbin-Watson stat 0.421053

Prob(F-statistic) 0.000000