PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN …
Transcript of PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN …
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN
SKRIPSI
Oleh
FANDI AHMAD PURNOMO
008201305004
Fakultas Bisnis President University
Untuk memenuhi persyaratan Program Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
PRESIDENT UNIVERSITY
Cikarang Baru – Bekasi
Indonesia
2018
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN
SKRIPSI
Oleh
FANDI AHMAD PURNOMO
008201305004
Fakultas Bisnis President University
Untuk memenuhi persyaratan Program Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
PRESIDENT UNIVERSITY
Cikarang Baru – Bekasi
Indonesia
2018
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Bersama dengan ini, Lembar Pengesahan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
“PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KINERJA LINGKUNGAN
TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN” yang diserahkan oleh Fandi Ahmad
Purnomo, Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis telah dinilai dan telah lulus ujian lisan
pada tanggal 8 Februari 2018
Ketua Dewan Penguji
(Drs. Gatot Imam Nugroho,Ak.MBA.,CA.)
Dewan Penguji 1
(Dr. Joseph Ginting, CFA.)
Dewan Penguji 2
(Whereson Help Me Wintro Siringo-ringo, S.E., M.Ak.)
iii
SURAT REKOMENDASI PEMBIMBING
Skripsi ini disusun dan diserahkan oleh:
Nama : Fandi Ahmad Purnomo
ID Mahasiswa : 008201305004
Fakultas : Bisnis
Program Studi : Akuntansi
Judul Skripsi : Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Lingkungan
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Telah ditinjau dan telah memenuhi kebutuhan untuk pemenuhan sidang atau oral defense
sebagai bagian dari persyaratan untuk Sarjana Ekonomi – Jurusan Akuntansi.
Cikarang, 24 Januari 2018
Mengetahui Pembimbing Skripsi
Andi Ina Yustina, M.Sc. Whereson Wintro Siringo-ringo
Ketua Jurusan Program Studi Akuntansi Pembimbing
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Bersama ini saya menyatakan bahwa dalam penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN” adalah murni hasil karya sendiri. Adapun tulisan
yang saya kutip dari orang lain saya mencantumkan sumbernya sebagai referensi dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Cikarang, 24 Januari 2018
Penulis,
FANDI AHMAD PURNOMO
(008201305004)
v
CONSENT FOR INTELLECTUAL PROPERTY RIGHT
Tittle of Skripsi : Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Lingkungan
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.
1. The Author hereby assigns to President University to the copyright to the Contribution
named above whereby the University shall have the exclusive right to publish the Contribution
and translations of it wholly or in part throughout the world during the full term of copyright
including renewals and extensions and all subsidiary rights.
2. The Author retains the right to re-publish the preprint version of the Contribution without
charge and subject only to notifying the University of the intent to do so and to ensuring that
the publication by the University is properly credited and that the relevant copyright notice is
repeated verbatim.
3. The Author retains moral and all proprietary rights other than copyright, such as patent and
trademark rights to any process or procedure described in the Contribution.
4. The Author guarantees that the contribution is original, has not been publish previously, is
not under consideration for publication elsewhere and that any necessary permission to quote
or reproduce illustrations from another source has been obtained (a copy of any such permission
should be sent with this form).
5. The Author guarantees that the Contribution contains no violation of any existing copyright
or other third-party right or material of an obscene, indecent, libellous or otherwise unlawful
nature and will indemnify the University against all claims arising from any breach of this
warranty.
6. The Author declares that any named person as co-author of the Contribution is aware of this
agreement and has also agreed to the above warranties.
Name : Fandi Ahmad Purnomo
Date : 24 Januari 2018
Signature :
vi
DOKUMEN PLAGIARISM
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segalanya saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
dimana atas Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi
dengan sebaik-baiknya. Penulis menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Corporate Social
Responsibility Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan” dalam
rangka untuk memenuhi salah satu dari syarat memperoleh gelar sarjana yaitu pada Fakultas
Bisnis Jurusan Akuntansi di Universitas Presiden.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari adanya kekurangan baik dalam
penulisan maupun tatabahasa pembahasan dan dari segi aspek kualitas dari materi penelitian.
Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang miliki penulis sehingga penulis menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan pendidikan dan penelitian.
Penulis ingin berterima kasih kepada berbagai pihak yang sudah memberikan bimbingan,
semangat, dan bantuan dari berbagai segi materi dan non materi. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Istriku tercinta, Dewi Rohmawati. Orang yang paling berperan dalam setiap langkah ku
untuk mencapai keberhasilan, mulai dari belajar, pekerjaan dikantor dan semua
keberhasilan yang dicapai saat ini karena dukungan dan usaha mu yang telah diberikan.
Semua ini tidak terlepas dari cinta, kasih sayang dan do’a yang telah kamu berikan,
semoga keluarga kita selalu diberikan kebahagiaan dan kebarokahan.
2. Anakku tersayang, Faqih Zaid Affand. Anak yang sangat cerdas dan kece sehingga
selalu menjadi motivasi sebagai semangat untuk menyelesaikan studi ini.
3. Kedua Orang Tua ku tersayang, terima kasih atas semua dukungan dan do’a yang selalu
dipanjatkan untuk mendukung semua kelancaran dalam studi ini. Semua pengorbanan
ini tidak akan ada balasannya karena begitu besarnya rasa kasih sayangmu.
4. Kepada kedua mertuaku dan keluarga, terima kasih atas semua dukungan dan bantuan
yang sudah diberikan.
5. Dosen Pembimbing, Bapak Whereson. Orang nya kalem banget, dan sangat sabar
dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Dan beliau sangat proaktif
viii
pada kemajuan penyusunan skripsi ini, berkat semua bimbingannya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir.
6. Kepala Program Studi Akuntansi, Mrs Andi Ina Yustina, M.Sc dan semua dosen yang
sudah mengajar saya selama belajar di kampus President University.
7. Teman – teman satu angkatan yang satu perjuangan dalam menempuh studi, Allan,
Okie, Hanik, Istiqomah, Nisa, dan semua yang tidak bisa saya sebutkan.
8. Semua teman mahasiswa akuntansi angkatan 2013 - 2014 dan 2015. Sukses dan
semangat terus.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang belum dan tidak dapat
disebutkan semua yang sudah selalu mendukung dan membantu dalam menyelesaikan tugas
akhir dan studi ini.
Cikarang, 24 Januari 2018
Fandi Ahmad Purnomo / 008201305004
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................. ii
SURAT REKOMENDASI PEMBIMBING ...................................................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................................................................... iv
CONSENT FOR INTELLECTUAL PROPERTY RIGHT .............................................................. v
DOKUMEN PLAGIARISM ............................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................................................... xii
INTISARI ............................................................................................................................................ xii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Pertanyaan Penelitian .............................................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................................. 6
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................... 9
2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................................................... 9
2.1.1Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) ........................................................................ 9
2.1.2Teori Persinyalan (Signalling Theory) ......................................................................... 10
2.1.3Kinerja Keuangan Perusahaan ...................................................................................... 10
2.1.4Kinerja Lingkungan ...................................................................................................... 11
2.1.5Corporate Social Responsibility (CSR) ........................................................................ 12
2.2 Pengembangan Hipotesis ...................................................................................................... 14
2.2.1Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Kinerja Keuangan
Perusahaan (ROE) ................................................................................................................ 14
2.2.2Hubungan Kinerja Lingkungan dengan Kinerja Keuangan Perusahaan ....................... 15
2.2.3Hubungan CSR dan Kinerja Lingkungan dengan Kinerja Keuangan Perusahaan ....... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................................... 18
3.1 Kerangka Pemikiran .............................................................................................................. 18
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................................................................... 19
x
3.2.1Variabel Bebas (Independent Variable) ........................................................................ 19
3.2.1.1Corporate Social Responsibility (CSR) ..................................................................... 19
3.2.1.2Environment Performance (Kinerja Lingkungan) ..................................................... 21
3.2.2Variabel Terikat (Dependent Variable) ........................................................................ 22
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................................................. 23
3.3.1Populasi ........................................................................................................................ 23
3.3.2 Sampel ......................................................................................................................... 23
3.4 Pengumpulan Data ................................................................................................................ 24
3.5 Analisis Data Statistik ........................................................................................................... 25
BAB IV ANALISIS DATA DAN INTREPRETASI HASIL ........................................................... 30
4.1 Analisis Data ......................................................................................................................... 30
4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ......................................................................................... 30
4.1.2 Uji Normalitas ............................................................................................................. 31
4.1.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................................................ 32
4.1.4 Uji Multikolinieritas .................................................................................................... 34
4.1.5 Uji Hipotesis ................................................................................................................ 35
4.1.5.1 Analisis Regresi ........................................................................................................ 35
4.1.5.2 Analisis Determenasi (Adjusted R-Square) .............................................................. 36
4.1.5.3 Uji Parsial (Uji T) ..................................................................................................... 37
4.1.5.4 Uji Simultan (Uji F) .................................................................................................. 38
4.2 Interpretasi Hasil dan Pembahasan ....................................................................................... 39
4.2.1 Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Return on Equity atau kinerja keuangan
perusahaan. ........................................................................................................................... 39
4.4.2 Pengaruh PROPER terhadap Return on Equity (ROE) atau Kinerja keuangan
perusahaan. ........................................................................................................................... 41
4.4.3 Pengaruh CSR dan PROPER terhadap Return on Equity (ROE) atau Kinerja
keuangan perusahaan. ........................................................................................................... 42
BAB V PENUTUP ............................................................................................................................... 44
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 44
5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran ........................................................................................ 45
5.2.1 Keterbatasan Penelitian ............................................................................................... 45
5.2.2 Saran ............................................................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 46
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 48
xi
ABSTRACT
This study examine the effect of CSR disclosure and corporate environmental
performance (PROPER) on the financial performance of the company. The financial
performance in this research is the ratio of the return on capital from the level of corporate
profits where this ratio using return on equity (ROE).
In this research, the researcher approached the number of CSR disclosure items done
by the company to measure the level of CSR disclosure, then the environmental performance
of the rating was measured from the achievement of PROPER ranking. Disclosure of CSR and
PROPER affects the company's financial performance as measured by the company's return
on profit or return on equity (ROE). This effect is due to long-term CSR can enhance the
company's reputation and provide a positive signal on its disclosure in the annual report, so it
can provide an attraction to investors. The company's environmental performance can provide
cost-efficiency impacts that can directly improve the company's profitability.
The results of this study indicate a significant effect between Corporate Social
Responsibility (CSR) and environmental performance on the company's financial performance
(ROE). This effect has a contribution of 36.1% which can be seen from the results of
determenation test at R Square value of 0.361.
Keyword : ROE, Corporate Social Responsibility, dan PROPER
xii
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan CSR dan kinerja
lingkungan perusahaan (PROPER) terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan
dalam penelitian ini adalah rasio tingkat pengembalian modal dari tingkat profit perusahaan
dimana rasio ini diukur dengan return on equity atau ROE.
Pada penelitian ini peneliti melakukan pendekatan dari jumlah item pengungkapan
CSR yang dilakukan perusahaan untuk mengukur tingkat pengungkapan CSR, kemudian
kinerja lingkungan peringkatnya diukur dari pencapaian peringkat PROPER. Pengungkapan
CSR dan PROPER berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan
tingkat pengembalian modal perusahaan dari profit atau return on equity (ROE). Pengaruh
ini disebabkan CSR dalam jangka panjang dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan
memberikan sinyal yang positif pada pengungkapannya di annual report, sehingga dapat
memberikan daya tarik pada investor. Kinerja lingkungan perusahaan dapat memberikan
dampak efisiensi biaya yang secara langsung dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Corporate
Social Responsibility (CSR) dan kinerja lingkungan terhadap kinerja keungan perusahaan
(ROE). Pengaruh ini memiliki kontribusi sebesar 36.1 % yang dapat dilihat dari hasil uji
determenasi pada nilai R Square sebesar 0.361.
Kata Kunci: ROE, tanggungjawab sosial perusahaan, dan PROPER
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan hal
utama dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan (Setyaningsih, 2016). Profit digunakan
sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, dimana profit merupakan sebagai salah
satu daya tarik yang dilihat oleh investor. Pada prospek kedepan perusahaan yang
menghasilkan laba dapat tumbuh dan memberikan manfaat pada perusahaan dan
stakeholder. Maka profitabilitas dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan. Kinerja keuangan dapat diproyeksikan menggunakan salah satu rasio
keuangan yaitu ROE atau return on equity. Rasio keuangan tersebut menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri secara efektif dan mengukur
seberapa cepat kemampuan perusahaan dalam pengembalian modal dari tingkat profit yang
dihasilkan. Rasio Return on Equity (ROE) memperlihatkan net income dibandingkan
terhadap equity perusahaan, artinya peningkatan kinerja keuangan dapat dilihat dari
seberapa besar atau peningkatan dari value rasio return on equity . Pada akhirnya investor
akan lebih tertarik pada perusahaan dengan kinerja keuangan yang meningkat dalam kondisi
baik.
Suatu perusahaan keberadaannya akan dapat memberikan dampak positif dan
negatif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, dampak tersebut dapat berakibat langsung
maupun tidak langsung (Chusnul, 2014). Perusahaan merupakan institusi ekonomi tapi di
2
lain sisi juga sebagai institusi sosial, artinya perusahaan tersebut dapat bermanfaat banyak
sebagai sumber ekonomi untuk masyarakat dan diharapkan dapat berkembang secara
harmonis dengan masyarakat sekitarnya. Pada prospek jangka pendek mayoritas perusahaan
lebih cenderung fokus pada profit, sehingga diharapkan perusahaan dalam memikirkan
perolehan laba juga memikirkan faktor lingkungan dan sosial dalam kegiatan operasinya.
Pada tahun 2012 – 2016 pada hasil penilaian Kementrian Lingkungan Hidup masih
ditemukan beberapa perusahaan yang tidak melakukan kewajiban melakukan pemantauan
air limbah dan emisi serta pengolahan limbah B3 yang tidak sesuai peraturan. Dengan
demikian perusahaan manufaktur pada umumnya menghasilkan limbah ataupun polusi
udara, bahkan pencemaran air sehingga dampak tersebut menjadikan pengaruh negatif
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Maka dari itu sesuai Undang-Undang RI
Nomor 40 tahun 2007 pasal 74 ayat 1 yang mewajibkan melaksanakan tanggung jawab
sosial dan lingkungan atau sering disebut dengan istilah corporate social responsibility.
Dalam rangka melakukan kegiatan CSR harapannya perusahaan dapat
meningkatkan kinerja lingkungan. Karena banyaknya tuntutan dari stakeholder khususnya
masyarakat membuat perusahaan terus melakukan upaya pengendalian lingkungan, agar
dampak lingkungan yang negatif seperti pencemaran air dan polusi udara dapat
diminimalkan. Upaya pengendalian lingkungan merupakan juga salah satu kegiatan dari
CSR, harapannya perusahaan yang melakukan kegiatan CSR dapat membuat kinerja
lingkungan perusahaan semakin baik. Upaya ini juga dijembatani oleh pemerintah dengan
Program PROPER yaitu sebuah penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam mengelola
lingkungan hidup. Menurut Setyaningsih (2016) pada penelitiannya untuk mengukur suatu
kinerja lingkungan suatu perusahaan, program PROPER melakukan penilaian terhadap
kinerja lingkungan perusahaan dengan simbol peringkat yaitu emas, hijau, biru, merah, dan
3
hitam. Maka berdasarkan tolak ukur tersebut dapat dilakukan evaluasi kinerja lingkungan
yang dicapai, dengan demikian kinerja lingkungan yang baik akan dapat membuktikan
perusahaan mempunyai kepedulian lingkungan yang tinggi, sehingga disamping itu
perusahaan juga akan mendapatkan reputasi yang baik.
Kegiatan CSR dapat menjadi perantara perusahaan dalam rangka membangun
hubungan baik dengan masyarakat dan menjaga lingkungan hidup, untuk mendapatkan
kepercayaan dan reputasi yang baik di mata masyarakat sehingga dapat menjaga
keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Keharusan perusahaan dalam
melaksanakan program CSR merupakan hal yang sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan
oleh pemerintah dalam UU RI Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas pada pasal
74 ayat 2 yang isinya “ tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud ayat
1 merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan
kewajaran”. Perusahaan yang melakukan kegiatan CSR pada dasarnya akan mengeluarkan
tambahan biaya untuk pendanaan kegiatannya, dimana biaya CSR tersebut seolah-olah akan
menjadi beban perusahaan. Dari sisi sosial biaya ini akan menguntungkan pihak masyarakat
dan lingkungan, akan tetapi dari sisi perusahaan akan menjadi beban biaya yang tidak
sedikit. Biaya – biaya ini dapat berupa pendanaan kegiatan sosial seperti sumbangan atau
biaya yang dilakukan perusahaan dalam upaya pencegahan pencemaran terhadap
lingkungan seperti pengelolaan limbah mandiri. Akan tetapi jika perusahaan tidak
melaksanakan kegiatan CSR maka perusahaan akan dituntut oleh masyarakat terkait
dampak negatif operasional yang dilakukan perusahaan misalnya limbah pabrik yang tidak
dikelola, lalu kemasan produk yang tidak ramah lingkungan, pencemaran air dan polusi
udara, karena hal ini akan membuat ketidaknyamanan masyarakat dan lingkungan bahkan
4
membuat buruknya citra dan reputasi perusahaan. Menurut Chusnul (2014) perusahaan yang
melakukan kegiatan CSR akan membuat citra perusahaan semakin baik, membuat
konsumen lebih loyal dengan produk dan membuat penjualan perusahaan meningkat ,
dengan demikian adanya CSR diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas atau
keuntungan perusahaan.
Penelitian ini termotivasi dari peneliti sebelumnya yaitu penelitian oleh Suciwati (2016)
dengan judul penelitiannya Pengaruh CSR terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan
sektor pertambangan, mengungkapkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan
positif terdahap ROA dan ROE.
Dikaji juga oleh Iskandar (2016) dalam penelitianya Pengaruh Penerapan CSR
Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Penelitian ini menggunakan variabel environment
development, partnership, dan welfare of employees. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa environment development dan welfare of employees tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan (ROA), lalu partnership menunjukkan berpengaruh signifikan positif
terhadap ROA.
Penelitian lainnya juga dikaji oleh Setyaningsih (2016) dalam judulnya Pengaruh
Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan CSR Sebagai Pemoderasi.
Sampel dalam penelitiannya adalah perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode tahun
2013 – 2014. Penelitiannya menunjukkan hasil yaitu tidak adanya pengaruh dari kinerja
lingkungan terhadap kinerja keuangan (ROE) dan tidak adanya pengaruh pada
pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan (ROE). Dari beberapa penelitian
sebelumnya hanya fokus pada perusahaan pertambangan dan hanya satu sektor tertentu saja.
Dalam penelitian ini penulis tidak hanya memfokuskan pada sektor perusahaan
pertambangan saja karena perusahaan manufaktur lainnya juga memiliki kontribusi cukup
5
besar dalam isu CSR dan lingkungan seperti pencemaran air, limbah produksi, polusi udara
dan kelestarian alam. Pada Penelitian ini penulis menambahkan variabel kinerja lingkungan
sebagai salah satu kinerja yang dihasilkan dari kegiatan CSR.
Dari beberapa penelitian sebelumnya menyatakan tidak ada pengaruh pada kinerja
lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan, padahal perusahaan yang meningkatkan
kinerja lingkungannya akan meminimalkan dampak pencemaran lingkungan, dimana
aktivitas tersebut dapat meningkatkan efisiensi biaya dengan mengidentifikasi biaya untuk
meminimalkan waste, pengolahan limbah, dan pengolahan air (WWTP Mandiri), sehingga
biaya yang teridentifikasi dapat terjadi efisiensi biaya. Artinya perusahaan dapat
meningkatkan profitnya melalui kinerja lingkungan yang baik.
Bahwasanya peneliti menemukan permasalahan dari uraian diatas yaitu corporate
social responsibility (CSR) merupakan investasi sosial jangka panjang yang dilakukan oleh
suatu bisnis dengan harapan dapat mendatangkan kepercayaan dari stakeholder dan
lingkungan masyarakat, hasil dari itu semua adalah profitabilitas dan sustainability
perusahaan. Di sisi lain untuk mengimplementasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan dihadapkan pada biaya. Biaya ini dapat timbul dari internal maupun eksternal
perusahaan, disisi lain perusahaan harus selalu mempertahankan profit untuk meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraikan yang sudah dijelaskan maka peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Corporate Social Responsibility
(CSR) dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaaan”.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang sudah Go Public dan terdaftar di
BEI pada periode tahun 2012 – 2016.
1.2 Pertanyaan Penelitian
6
Berdasarkan rangkaian yang sudah diuraikan di atas maka penulis merumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Apakah pengungkapan CSR mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan ?
2. Apakah kinerja lingkungan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan ?
3. Apakah pengungkapan CSR dan kinerja lingkungan secara bersamaan
mempengaruhi kinerja keuangan perusaahaan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah pengungkapan CSR mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.
2. Untuk mengetahui apakah kinerja lingkungan mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.
3. Untuk mengetahui apakah pengungkapan CSR dan kinerja lingkungan secara
bersaman mempengaruhi kinerja keuangan perusaahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini harapannya dapat memberikan suatu manfaat pada beberapa pihak yaitu:
1. Perusahaan
Bahwasanya penelitian ini harapannya mampu memberikan dorongan atau motivasi
pada perusahaan untuk lebih meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan
melalui implementasi yang direalisasikan, sehingga perusahaan dapat bersama-sama
7
membangun hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan.
2. Akademis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai literatur untuk penelitian dimasa depan
terkait hal tanggung jawab sosial dan lingkungan, environmental performance, dan
faktor faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
3. Stakeholders
Penelitian dapat bermanfaat memberikan pandangan kepada stakeholders agar tetap
memperhatikan aspek aspek lingkungan dan sosial sehingga dapat bersama sama
menciptakan hubungan yang harmonis dengan perusahaan.
4. Penulis
Penelitian ini dapat berguna untuk menambah ilmu pengetahuan pada penulis terkait,
pengungkapan CSR, kinerja lingkungan atau PROPER dengan kinerja perusahaan yang
saling berkaitan.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah urutan dari bab satu dan lainya yang saling berhubungan
dengan tiap judul bab sehingga pada setiap bab nya menuunjukkan alur penelitian yang
sistematis.
BAB I PENDAHULUAN
8
Didalam bab 1 menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian serta membahas urutan sistematika penulisan penelitian.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Pada Bab 2 menjelaskan teori yang melandasi penelitian, menentukan dan menjelaskan
variabel bebas dan variabel terikat, menentukan dan mengembangkan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada Bab 3 melakukan pembahasan metode yang akan digunakan dalam penelitian secara
operasional, oleh karena itu diterangkan variabel – variabel penelitian yang akan digunakan,
menetukan sampel, metode pengumpulan data, dan serta uraian analisis yang digunakan
untuk penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menerangkan pembahasan terhadap analisis data, pembahasan dari analisis
yang dilakukan serta pengujian hipotesis berdasarkan teori yang sudah diuraikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab akhir dalam penelitian ini akan menjelaskan kesimpulan dari hasil analisis yang sudah
dilakukan, kemudian menunjukkan keterbatasan pada penelitian dan saran untuk penelitian.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
Stakeholder theory dapat diartikan beberapa kebijakan dan praktik yang
berhubungan dengan pemangku kepentingan, nilai – nilai, penghargaan masyarakat dan
lingkungan, serta komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan
(Setyaningsih, 2016).
Dalam teori ini menyatakan bahwa suatu organisasi atau perusahaan dalam
operasionalnya tidak hanya memiliki tujuan pada kepentingan profit saja, akan tetapi juga
mementingkan pada kepentingan pemangku kepentingan. Artinya komponen pemangku
kepentingan disini tidak hanya pemegang saham atau kreditur saja, melainkan juga pegawai,
pemerintah, konsumen, Supplier, masyarakat dan lingkungan sosial. Kegiatan perusahaan
diharapkan dapat dilaporkan kembali kepada pemangku kepentingan, dengan harapan dapat
memberikan informasi yang bernilai positif dan mendapatkan dukungan dari stakeholder.
Artinya dukungan tersebut akan mempengaruhi keberlangsungan kehidupan suatu
organisasi, harapannya perusahaan akan memperhatikan kepentingan stakeholder dalam
keberlangsungan perusahaan untuk jangka panjang.
10
2.1.2 Teori Persinyalan (Signalling Theory)
Menurut Kamatra dan Kartikanindyah (2015) kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan akan selalu memiliki dampak pada pemangku kepentingan, artinya kegiatan
tersebut akan menarik perhatian dan ketertarikan terhadap pemangku kepentingan, terutama
pada para calon pemegang saham. Oleh karena itu perusahaan berkewajiban menyediakan
informasi kepada pemangku kepentingan. Laporan tersebut biasanya berwujud dalam
laporan finansial dan non finansial, laporan non finansial bisa juga disebut sustainability
report misalnya kegiatan CSR, pengungkapan kinerja lingkungan dan penghargaan yang
diraih.
Tujuan dari laporan yang diungkapkan akan memberikan additional information
tentang kegiatan perusahaan dan dapat memberikan sinyal atau tanda atas kepedulian
perusahaan terhadap stakeholder bahkan kepada lingkungan sekalipun. Sehingga sinyal atau
tanda ini dapat diharapkan memberikan perhatian lebih terhadap perusahaan dan
memberikan nilai positif dan diterima atau mendapat kepercayaan lebih oleh masyarakat
dan pemangku kepentingan lainnya.
2.1.3 Kinerja Keuangan Perusahaan
Dalam rangka meningkatkan kinerja suatu perusahaan atau organisasi diperlukan
sebuah cita cita atau tujuan yang harus dicapai. Pencapaian suatu tujuan ditentukan oleh
suatu target yang terukur sebagai batas untuk pencapaiannya. Sehingga target untuk
mencapai kerberhasilan tersebut dapat ditetapkan, salah satunya yang dapat dilakukan oleh
manajemen adalah melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pada
annual report perusahaan dapat diukur untuk melihat suatu gambaran dimana posisi
11
keuangan perusahaan. Menurut Setyaningsih (2016) Salah satu tolak ukur dalam menilai
kinerja keuangan dapat menggunakan rasio return on equity (ROE) dimana rasio ini adalah
membandingkan antar laba bersih dengan ekuitas perusahaan, sehingga semakin besar
persentase nilai rasio ini maka kinerja keuangan perusahaan dapat dinilai baik. Dengan
demikian kinerja keuangan perusahaan yang terukur maka dapat melihat posisi dimana letak
pencapaian masa kini dan target yang akan dicapai, sehingga dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan manajemen untuk melakukan rencana yang dapat disesuaikan
kondisi keuangan saat itu dan dapat memberikan motivasi atau dorongan untuk memberikan
kontribusi untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
2.1.4 Kinerja Lingkungan
Menurut Permatasari (2014) pengungkapan kegiatan sosial dan lingkungan
merupakan bentuk untuk menunjukkan kinerja yang baik kepada investor dan masyarakat,
sehingga melalui kinerja lingkungan yang baik perusahaan akan mendapatkan citra yang
baik karena kinerja tersebut merupakan bukti dari keberhasilan perusahaan dalam upaya
tanggung jawab terhadap lingkungan.
Kinerja lingkungan merupakan hasil dari upaya organisasi atau perusahaan dalam
operasional kegiatannya tetap memperhatikan dampak dari operasionalnya terhadap
lingkungan. Upaya ini dapat diartikan mulai dari pencegahan dan perlakuan perusahaan
terhadap lingkungan, sehingga perusahaan dapat mendapatkan beberapa manfaat yaitu
dapat melakukan efisiensi biaya dan meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini
penilaian dari PROPER yang merupakan instrumen dari Kementrian Lingkungan Hidup
sebagai peniliaian kinerja lingkungan perusahaan dapa digunakan untuk menilai atau
12
mengukur seberapa baik kinerja lingkungan perusahaan. Adapun penilaian kinerja
lingkungan perusahaan dapat dibagi menjadi 5 peringkat berdasarkan PROPER yaitu mulai
dari peringkat terbaik warna emas, hijau, biru, merah dan peringkat yang paling buruk warna
hitam.
2.1.5 Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebuah komitmen
organisasi terhadap masyarakat dan lingkungan dalam rangka untuk tetap sustainability
Development dan untuk mengukur kinerja organisasi dalam memastikan ekosistem yang
sehat, keadilan sosial dan corporate governance yang baik (Discovering ISO 26000
Guidance of Social responsibility).
Dalam implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) manajemen sangat
memegang peran penting, sehingga manajemen organisasi selalu berupaya untuk
menjalankan bisnis dengan memperhatikan lingkungan dan sosial dengan harapan dapat
terjadi keseimbangan antara aspek ekonomi perusahaan dan aspek lingkungan dan sosial.
Menurut ISO 26000 dalam International Organization for Standardization (2010). Social
Responsibility – Discovering ISO 26000. Prinsip dasar Corporate Social Responsibility
yaitu:
1. Corporate Governance, merupakan bentuk sistem atau suatu cara pengambilan
keputusan pada organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Human Right atau HAM, merupakan suatu hak dasar yang dimiliki oleh setiap
orang sebagaimana mestinya sebagai manusia
13
3. Labor Practice atau praktek ketenagakerjaan, merupakan bentuk dari kebijakan
dan praktek yang berhubungan dengan perkerjaan didalam organisasi atau
perusahaan.
4. Environment atau lingkungan, merupakan sebuah bentuk tanggung jawab
perusahaan atau organisasi terhadap lingkungan.
5. Fair operating practice atau praktek operasi yang wajar, merupakan perilaku
etis suatu perusahaan atau organisasi dalam berhubungan dengan organisasi dan
individu lainnya.
6. Consumer issue atau isu konsumen, merupakan pertanggungjawaban organisasi
atau perusaahan penyedia jasa atau barang terhadap pelanggan atau
konsumennya.
7. Community involvement and development atau kertelibatan dan pengembangan
komunitas, merupakan pertanggungjawaban organisasi kepada komunitas atau
masyarakat disekitar lingkungan wilayah operasionalnya.
Praktik tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR juga ditetapkan dalam Undang
– Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas pada
pasal 74. Diantaranya adalah menyebutkan bagi perusahaan yang operasional kegiatannya
terkait dengan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial
atau CSR.
14
2.2 Pengembangan Hipotesis
2.2.1 Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Kinerja
Keuangan Perusahaan (ROE)
Kegiatan CSR adalah komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi untuk
menciptakan hubungan baik dengan pemangku kepentingan. Sesuai dengan stakeholder
theory dimana perusahaan tidak hanya berfokus pada kepentingan organisasi saja melainkan
juga berkomitmen memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan, sehingga dalam
jangka panjang dapat memberikan timbal balik yang saling bermanfaat. Hal ini
menunjukkan kepedulian perusahaan untuk terus melakukan upaya untuk memperbaiki
masalah yang muncul yang berkaitan dengan isu CSR. Bahkan pengungkapan kegiatan CSR
dapat memberikan nilai reputasi yang baik dan kerpercayaan dari konsumen dan
masyarakat, sehingga pengungkapan CSR akan berdampak pada kinerja keuangan
perusahaan. Hal ini juga sesuai yang diungkapkan oleh Chusnul (2014) bahwa kegiatan CSR
dapat membuat citra perusahaan semakin baik, sehingga loyalitas konsumen semakin tinggi,
seiring meningkatnya loyalitas konsumen maka penjualan akan semakin baik, lalu pada
akhirnya dengan melakukan kegiatan CSR dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Pada jangka panjang investor akan melihat hal ini sebagai nilai positif sehingga tertarik
untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Penelitian pada Gantino (2016) dalam hasil
penelitiannya diperoleh bahwa CSR mempunyai tingkat signifikan sebesar 0,040 < 0.05.
Sehingga dapat disimpulkan penelitiannya menunjukkan bahwa variabel CSR berpengaruh
positif signifikan terhadap ROE atau kinerja keuangan perusahaan.
Maka berdasarkan dari uraian diatas penulis menentukan rumusan hipotesis H1
sebagai berikut:
15
H1 : Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan (ROE)
2.2.2 Hubungan Kinerja Lingkungan dengan Kinerja Keuangan
Perusahaan
Pengungkapan kegiatan sosial dan lingkungan merupakan bentuk untuk
menunjukkan kinerja yang baik kepada investor dan masyarakat, sehingga melalui kinerja
lingkungan yang baik perusahaan dapat mendapatkan citra yang baik (Permatasari, 2014).
Pada dasarnya perusahaan yang mendapatkan reputasi green industry merupakan
perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, banyak upaya – upaya yang dilakukan dalam
mencapai kinerja lingkungan yang baik. Dengan demikian perusahaan dapat memberikan
sinyal pada pemangku kepentingan lainnya atau publik bahwa perusahaan memiliki nilai
tambah disis kepedulian lingkungan hidup. Hal ini diharapkan mampu memberikan persepsi
yang positif dimata publik, sehingga dapat meningkatkan citra baik perusahaan. Dalam
upaya melakukan pengendalian lingkungan perusahaan akan melakukan salah satunya
mengidentifikasi biaya yang seharusnya tidak dikeluarkan misal waste produksi, biaya
pengolahan tumpahan limbah B3, pemusnahan bahan kimia B3. Dimana dari upaya
identifikasi kegiatan operasional yang menghasilkan limbah atau pencemaran dapat
diminimalkan maka dari sisi biaya perusahaan juga secara tidak langsung bisa improve.
Artinya perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya operasionalnya sehingga profit
perusahaan juga seharusnya dapat meningkat atau dapat mengalokasikan ke biaya yang lain
untuk kemajuan perusahaan
16
Maka berdasarkan dari uraian diatas penulis menentukan rumusan hipotesis H2
sebagai berikut:
H2 : Kinerja lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROE)
2.2.3 Hubungan CSR dan Kinerja Lingkungan dengan Kinerja
Keuangan Perusahaan
Perusahaan yang melakukan upaya kepedulian terhadap lingkungan maka hal ini
akan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut juga berkomitmen untuk melakukan
tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR, sehingga jika kinerja lingkungan perusahaan
baik maka dapat dikatakan perusahaan berhasil melakukan upaya pengendalian lingkungan
serta berhasil melaksanakan salah satu kegiatan CSR. Dengan demikian kegiatan CSR dan
PROPER dapat memberikan sinyal yang positif atau persepsi yang baik dimata masyarakat
dan pemangku kepentingan yang lainnya, sehingga citra perusahaan yang baik dapat
memberikan kenyamanan dan kepercayaan pada pemangku kepentingan maka hasil dari itu
semua dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dimasa mendatang.
Penelitian Permatasari (2014) menunjukkan bahwa pengungkapan CSR secara tidak
langsung mempengaruhi kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan. Pengungkapan
CSR yang terkait dengan pengelolaan lingkungan akan memberikan dampak positif bagi
kinerja lingkungann perusahaan, dimana kegiatan ini merupakan bagian dari satu sama lain
dari program CSR maupun PROPER. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan dapat
dilakukan dengan salah satu cara yaitu efisiensi biaya pada kegiatan operasional, dimana
hal ini dapat berbanding lurus dengan peningkatan kinerja lingkungan. Salah satu upayanya
adalah meminimalisir waste dari operasional produksi, kemudian pengolahan air mandiri
17
atau WWTP, dan penggunaan packaging yang ramah lingkungan. Dengan demikian dari
kegiatan tersebut secara tidak langsung dapat mengurangi beban perusahaan untuk biaya
mengelola waste produksi.
Maka berdasarkan dari uraian diatas penulis menentukan rumusan hipotesis H3
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3 : Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Lingkungan berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROE)
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder
dengan cara melakukan metode studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka merupakan
suatu metode pengumpulan data yang mengolah sumber data tertulis dari jurnal penelitian,
literature dan artikel yang berkaitan dengan topik dalam penelitian. Sedangkan metode
dokumentasi adalah metode mengumpulkan data yang didapat dari sumber data annual
report perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian.
Kerangka pemikiran secara teoritis pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
CSR dan kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Variabel yang
digunakan dalam penelitian dibagi menjadi 2, yaitu yang pertama adalah CSR dan
environment performance yaitu variabel bebas dalam penelitian ini atau independent
variable. Kemudian yang kedua adalah variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja
keuangan perusahaan dimana pencapaian kinerja ini dapat diproyeksikan melalui rasio
keuangan profitabilitas yaitu Return On Equity atau disebut juga ROE. Berikut adalah
gambar kerangka pemikiran terletak pada lampiran hal. 48 :
Gambar 1: Kerangka Pemikiran
19
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable)
Menurut Sugiyono (2011 : 60-64) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini menggunakan
Corporate Social Responsibility (X1) dan kinerja lingkungan (X2) sebagai independent
variable. Variabel bebas atau sering disebut variabel penyebab merupakan variabel yang
dapat mempengaruhi variabel lainnya, atau yang menyebabkan suatu perubahan pada
dependent variable (Sugiyono, 2011).
3.2.1.1 Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate social responsibility (CSR) adalah sebuah kegiatan mengenai tanggung
jawab sosial perusahaan yang diungkapkan melalui annual report perusahaan yang
merupakan komitmen perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab pada pemangku
kepentingan atau lingkungan dan masyarakat. Pada penelitian ini variabel CSR berdasarkan
pada International Organization for Standardization (2010). Social Responsibility –
Discovering ISO 26000 yang membagi ke dalam masalah tanggung jawab sosial mencakup
pada 7 isu pokok yaitu: Tata kelola organisasi, human rights atau HAM, labor practices
atau praktek ketenagakerjaan, environment atau lingkungan, fair opearing practices atau
praktek operasi yang wajar, consumer issue atau isu konsumen, community involvement and
development atau keterlibatan dan pengembangan terhadap masyarakat. Berikut adalah
pengungkapan CSR berdasarkan ISO 26000 ditunjukkan tabel 1 pada lampiran dihalaman
50.
20
Tabel 1: CSR Disclosure Index berdasarkan ISO 26000
Teknis analisis data untuk pengungkapan CSR dalam penelitian ini menggunakan
checklist dengan variabel dummy. Yaitu dengan cara dibawah ini:
- Pemberian kode 1 jika ada satu item CSR yang diungkapkan dalam annual report.
- Pemberian kode 0 jika tidak ada item CSR yang diungkapkan dalam annual report.
Rumus 1: CSR Disclosure Index
Rumus 1: CSR Disclosure Index
CSRI =∑ 𝑋𝑖
n
Keterangan:
CSRI = CSR Index
Xi = Jumlah item pengungkapan CSR ( diberikan skor 1 jika 1 item diungkapkan, dan
diberi skor 0 jika 1 item tidak diungkapkan)
n = Jumlah semua item CSR untuk perusahaan.
21
3.2.1.2 Environment Performance (Kinerja Lingkungan)
Kinerja lingkungan adalah merupakan salah satu bentuk wujud dari kegiatan CSR
yang terkait atau berhubungan dengan lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari penilaian
kinerja lingkungan pada peringkat PROPER dimana program ini adalah milik kementrian
negara lingkungan hidup (KLH) sebagai salah satu upaya untuk mendorong perusahaan
untuk peduli lingkungan hidup. Beberapa pengendalian lingkungan yang dinilai dengan
PROPER antara lain pengendalian pencemaran atau polusi udara, pengendalian pencemaran
air, pengolahan limbah B3, pengendalian pencemaran air laut, potensi kerusakan lahan dan
penerapan analisis dampak lingkungan (AMDAL). Penilaian peringkat kerja lingkungan
berdasarkan PROPER disimbolkan dengan 5 warna (emas, hijau, biru, merah,lalu hitam
untuk peringkat terburuk). Berikut adalah tabel peringkat warna dan keterangannya
ditunjukkan tabel 2 pada lampiran di halaman 52.
Tabel 2: Kriteria Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)
Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengungkapan tingkat kinerja lingkungan
masing – masing perusahaan maka dilakukan dengan cara memberikan nilai (scoring)
terhadap kinerja lingkungan perusahaan yang sudah tercantum dalam PROPER. Maka
pemberian skor akan dibagi menjadi 5 skor sesuai dengan simbol warna peringkat PROPER.
Berikut adalah tabel skor penilaian peringkat warna PROPER ditunjukkan tabel 3 pada
lampiran di halaman 53.
Tabel 3: Skor Penilaian PROPER
22
3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat atau sering disebut dependent variable adalah variabel yang
dipengaruhi oleh keberadaan variabel bebas (Sugiyono, 2011:60). Yang sedang diteliti.
Pada penelitian ini menggunakan kinerja keuangan perusahaan sebagai variabel terikat atau
dependent variabel. Kinerja keuangan perusahaan adalah suatu pencapaian yang dapat
dinilai dan diukur, dalam penelitian menggunakan salah satu rasio keuangan untuk
mengukur kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan
rasio profitabilitas artinya rasio ini menunjukkan perusahaan dalam memperoleh laba salah
satunya yaitu return on equity (ROE). Dimana rasio ini merupakan perbandigan dari laba
bersih setelah pajak (net income) terhadap total ekuitas. Sehingga semakin tinggi nilai rasio
ini maka tingkat profit untuk pengembalian modal semakin tinggi pula, yang artinya jika
profit perusahaan tinggi maka kinerja keuangan perusahaan semakin baik pula.
Rumus 2: Return on Equity
Rumus 2: Return on Equity Ratio
ROE =𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Keterangan:
ROE = Return on Equity
Net Profit = Gross Profit - Tax
Equity = Totak Ekuitas dalam perusahaan.
23
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Dalam penelitian ini populasi nya adalah perusahaan yang listed di BEI dan yang
mengikuti program PROPER untuk penilaian terhadap kinerja lingkungan. Pada penelitian
ini menggunakan jangka waktu pengamatan selama periode tahun 2012 – 2016.
3.3.2 Sampel
Pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebagai cara
pengambilan sampel, maka cara pengambilan sampel akan ditentukan dengan beberapa
syarat yang diperlukan untuk mengambil sampel. Berikut adalah syarat dari metode
purposive sampling untuk pengambilan sampel dalam penelitian, yaitu:
1. Perusahaan yang mempunyai data terkait penelitian seperti annual report lengkap
dengan pengungkapan CSR dalam annual report tersebut.
2. Perusahaan manufaktur yang listed di BEI dalam periode tahun 2012 – 2016.
3. Perusahaan yang ikut dalam program peringkat kinerja lingkungan atau disebut
PROPER pada periode 2012 - 2016.
4. Mempunyai program CSR minimal 3 item yang sama dan berturut-turut setiap
tahun dalam periode 2012 – 2016.
Populasi dalam penelitian ini sejumlah 43 perusahaan dan yang masuk kategori
layak untuk menjadi objek penelitian adalah sejumlah 35 perusahaan, sehingga pada
penelitian ini terdapat 35 perusahaan dan dalam periode pengamatan tahun 2012 sampai
2016 terdapat 5 tahun periode penelitian. Sehingga 35 perusahaan dikalikan 5 tahun periode
24
pengamatan maka didapatkan 175 sampel penelitian. Berikut merupakan detail dari kriteria
penerimaan sampel ditunjukkan tabel 4 pada lampiran dihalaman 53.
Tabel 4: Kriteria Penerimaan Sampel
Dimana sampel dalam penelitian ini sudah mencukupi dari batas minimal penetuan
sampel penelitian dengan menggunakan rumus Slovin.
Rumus 3: Perhitungan penentuan sampel dengan rumus slovin
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
e = Signifikansi (0.05)
3.4 Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan studi pustaka sebagai teknik untuk mengumpulkan
data, yaitu metode yang digunakan untuk memahami dan mempelajari dari beberapa bahan
materi seperti literature, buku, jurnal dan artikel yang terkait dengan penelitian. Kemudian
metode documenter adalah metode lainnya yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengumpulkan data, yaitu dengan cara pencatatan dan pengkajian data melalui data
sekunder yang dapat diperoleh dari annual report perusahaan yang terkait menjadi sampel
penelitian. Annual report atau laporan keuangan dapat diperoleh dari situs IDX yang
diterbitkan oleh BEI.
𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝑺𝒍𝒐𝒗𝒊𝒏 (𝑷𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒍𝒆) =𝑵
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐
25
Pada tahap awal pengumpulan data adalah mengumpulkan daftar perusahaan
manufaktur yang sudah ditentukan sesuai kriteria penerimaan sampel untuk menjadi objek
penelitian, dimana pada proses ini perusahan yang tidak masuk kriteria akan dikeluarkan
sebagai bukan dari bagian sampel penelitian. Tahap berikutnya adalah menentukan nilai
pada masing-masing variabel sesuai dengan pengukuran yang sudah ditetapkan, sehingga
untuk hasil pengumpulan data penelitian dapat dilihat pada tabel berikut tabel 5 pada
lampiran dihalaman 58.
Tabel 5: ROE, CSR Index dan Skor PROPER
3.5 Analisis Data Statistik
Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa tahapan untuk menganlisis data
sampel, dimana pada tahap analisis data peneliti menggunakan software SPSS versi 20.
Tahapan analisis atau pengujian yang dilakukan diuraikan sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif.
Analisis statistik deskriptif adalah analisis yang akan digunakan untuk
mendeskripsikan data penelitian, hal ini diperlukan untuk memberikan gambaran
data penelitian yang menjadi sampel penelitian. Pada akhirnya analisis ini akan
mempermudah peneliti atau pembaca untuk mengetahui paparan data yang sedang
dianalisis dalam penelitian secara jelas dan rinci. Pada analisis ini akan memberikan
26
deskripsi data yang menjelaskan tentang nilai rata-rata pada data yang menjadi
sampel penelitian atau yang disebut (mean), nilai minimum dan maksimum dari data
penelitian, kemudian juga memaparkan nilai dari standar deviasi data penelitian.
2. Uji Normalitas
Pada analisis selanjutnya adalah tes uji asumsi klasik yaitu sebagai syarat yang
diperlukan untuk model penelitian regresi. Pada model regresi tahapan awal adalah
melakukan pengujian normalitas data, yaituu dilakukan untuk melihat kenormalan
pada distribusi data tersebut. Sehingga dapat diketahui bahwa model regersi tersebut
bebas dari distribusi data yang tidak normal. Pendekatan untuk melakukan uj
normalitas yaitu melalui grafik uji Probability Plot atau biasa disebut grafik P-Plot,
untuk mendeteksi normalitas pada model regresi dapat dilakukan dengan melihat
pada gambar grafik uji normalitas P-Plot. Dapat diambil asumsi bahwa data yang
terdistribusi normal maka penyebaran data atau titik titik akan berada dekat dengan
garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonalnya. Jika penyebaran datanya
menjauh dan tidak mengikuti garis diagonal maka dapat diambil asumsi bahwa data
tidak terdistribusi normal.
3. Uji Heterokedastisitas
Pengujian asumsi klasik lainnya adalah uji heterokedastisitas, karena pengujian ini
dilakukan untuk mendeteksi pada model regresi tersebut apakah terjadi sebuah
heterokedastisitas. Idealnya pada model regresi yang baik tidak terjadi
heterokedastisitas. Pendekatan pengujian ini dilakukan dengan analisa grafik
scatterplot, yaitu jika penyebaran titik titik didalam grafik scatterplot tidak
membentuk suatu pola atau bentuk tertentu sehingga dapat diasumsikan model
27
regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Akan tetapi jika didalam grafik scatterplot
terlihat penyebaran titik-titiknya terbentuk suatu pola maka dapat diasumsikan
terjadi heterokedastisitas. Hal ini dapat didukung pada pengujian yang uji glejser
dimana pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansinya > 0.05 sehingga
model regresi dapat diasumsikan tidak terjadi heterokedastisitas.
4. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas merupakan juga bagian dari asumsi klasik yang harus terpenuhi
untuk model regresi. Pengujian ini dilakukan pada model regresi karena untuk
mengetahui adanya hubungan timbal balik antar independent variable, pada
idealnya model regresi seharusnya tidak terjadi hubungan timbal balik atau korelasi
antar independent variable. Hasil pengujian dapat dilihat dari nilai tolerance dan
nilai VIF (variance inflation factor) yang ditunjukan pada tabel uji multikolinieritas.
Sehingga didapatkan pengambilan keputusannya apabila nilai tolerance ≥ 0.10 dan
nilai VIF ≤ 10 maka dapat diasumsikan tidak terjadi multikolinieritas, akan tetapi
jika nilai tolerance < 0.10 dan nilai VIF > 10 sehingga dapat ditarik asumsi bahwa
model regresi terjadi multikolinieritas.
5. Analisis Regresi
Setelah tahapan uji asumsi klasik dapatt terpenuhi semua, maka dapat dilanjutkan
analisis untuk model regresi yaitu analisis regresi linier berganda. Multiple regresi
atau analisis regresi berganda merupakan analisis yang dipakai untuk model regresi
yang mempunyai variabel bebas lebih dari satu. Pada analisis regresi dapat diperoleh
persamaan berikut ini (y = a+b1x1+b2x2). Dimana pada analisis ini adalah suatu
teknik yang digunakan untuk menguji hubungan 2 atau lebih dari variabel bebas.
28
6. Analisis Determinasi atau Adjusted R Square.
Analisis determinasi merupakan analisis untuk melihat percentage dari pengaruh
independent variable terhadap dependent variable. Sehingga nilai prosentase yang
didapatkan dapat disimpulkan sebagai kontribusi pengaruh independent variabel
terhadap dependent variable. Pada analisis determenasi terdapat syarat sebagai
pengambil keputusan dimana nilai koefisien determinasi atau R square dapat
dijadikan sebagai prediksi seberapa besar kontribusi independent variabel
mempengaruhi terhadap dependent variable dengan syarat apabila nilai uji F
simultan dalam analisis regresi linier bernilai signifikan ( < 0.05). Kemudian nilai
koefisien R square hanya berkisar antara nol dan satu apabila nilai koefisiennya
mendekati angka 1 (satu) maka dapat diartikan independent variable berpengaruh
semakin kuat terhadap dependent variable, sebaliknya jika nilai koefisien semakin
kecil maka dapat diambil pengertian bahwa pengaruh independent variable semakin
melemah terhadap dependent variable.
7. Uji Parsial atau Uji T
Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui independent variable berpengaruh
secara parsial terhadap dependent variable yaitu dengan uji t atau uji parsial. Uji t
atau uji parsial ini dapat dilakukan dengan melihat hasil tabel uji t atau uji parsial
dari SPSS. Sehingga dalam pengujian ini terdapat dua pengambilan keputusan yaitu
apabila nilai t hitung lebih dari t tabel maka dapat dinyatakan independent variable
dapat berpengaruh terhadap dependent variable secara parsial. Jika sebaliknya nilai
t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka independent variable tidak dapat
berpengaruh terhadap dependent variable secara parsial. Kemudian cara berikutnya
29
adalah jika nilai signifikansinya kurang dari 0.05 maka dapat diambil pengertian
bahwa independent variable dapat berpengaruh signifikan terhadap dependent
variable secara parsial, sebaliknya jika nilai signifikansinya melebihi 0.05 maka
diartikan independent variable secara parsial tidak dapat berpengaruh terhadap
dependent variable.
8. Uji Simultan atau Uji F
Uji Simultan atau atau biasa disebut uji f merupakan pengujian untuk melihat
variabel bebas apakah terjadi pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat.
Pada uji F terdapat dua cara pengambilan keputusan yaitu jika variabel bebas secara
bersamaan atau simultan berpengaruh pada variabel terikat maka syaratnya adalah
apabila nilai F hitung melebihi nilai F tabel dan dikatakan sebaliknya jika
independent variable secara simultan tidak dapat berpengaruh terhadap dependent
variable apabila nilai F hitung kurang dari nilai F tabel. Kemudian cara yang berikut
nya adalah apabila nilai signifikansinya kurang dari 0.05 sehingga dapat dikatakan
independent variable secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dependent
variable. Kemudian apabila nilai signifikansinya melebihi 0.05 maka independent
variable tersebut dapat dikatakan secara simultan tidak berpengaruh signifikan pada
dependent variable.
30
BAB IV
ANALISIS DATA DAN INTREPRETASI HASIL
4.1 Analisis Data
4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan analisis yang mendeskripsikan atas variabel
yang diuji dalam penelitian dengan maksud untuk mempermudah dalam memahami variabel
yang digunakan. Dimana variabel pada penelitian ini merupakan sebuah data yang memiliki
nilai yang dapat diukur dan dapat dijelaskan dengan gambaran secara umum melalui mean
atau rata rata nilai, standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum. Hasil analisis
statistik deskriptif dapat dilihat dari tabel 6 berikut:
Tabel 6 : Statistik Deskriptif
Dari hasil analisis yang ditunjukkan pada tabel 6 diatas maka dapat dijelaskan :
- Variabel bebas pengungkapan CSR mempunyai nilai terendah 0.03 dan nilai tertinggi
0.59, artinya pengungkapan CSR mempunyai nilai paling rendah 0.03 dari semua item yang
diungkapkan dan mempunyai nilai tertinggi 0.59 dari 37 item yang diungkapkan. Kemudian
31
mean atau nilai rata-rata variabel pengungkapan CSR sebesar 0.2851 dengan standar deviasi
sebesar 0.14087, artinya nilai untuk pengungkapan CSR pada sampel penelitian rata ratanya
adalah 0.2851 dan standar deviasi 0.14087 yaitu besar dari perbedaan nilai sampel dari rata
ratanya.
- Variabel bebas kinerja lingkungan (PROPER) mempunyai nilai minimum 1 dan nilai
maksimum 5,artinya pada variabel PROPER mempunyai skala nilai paling kecil 1 dan nilai
dengan sekala paling besar 5 karena skor untuk peniliaian PROPER adalah 1-5. Kemudian
mean atau nilai rata-rata variabel kinerja lingkungan (PROPER) sebesar 3.1943, artinya rata
rata skor dari semua perusahaan yang menjadi sampel adalah 3.1943, dengan standar deviasi
sebesar 0.67549 yaitu besar dari perbedaan nilai sampel terhadap rata-ratanya.
- Variabel terikat kinerja keuangan perusahaan (ROE) mempunyai nilai minimum -0.30 dan
nilai maksimum 1.44, artinya variabel ROE mempunyai nilai minimum -0.30 pada rasio
yang diukur dan nilai ROE yang terbesar adalah 1.44. Kemudian mean atau nilai rata-rata
variabel kinerja keuangan perusahaan (ROE) sebesar 0.1820, artinya nilai ROE yang
menjadi sampel penelitian rata ratanya adalah 0.1820, dengan standar deviasi 0.29926 yaitu
besar dari perbedaan nilai sampel terhadap rata-ratanya.
4.1.2 Uji Normalitas
Untuk mendeteksi distribusi data yang tidak normal pada suatu model regresi dapat
dilakukan uju normalitas atau dengan analisis grafik P-Plot, Syarat untuk asumsi normalitas
adalah jika penyebaran titik yang ditunjukkan pada grafik P-Plot berada didekat garis
diagonal dan mengikuti garis diagonalnya sehingga dapat diambil asumsi bahwa data dapat
terdistribusi secara normal.
32
Pada tes uji normalitas didapatkan hasil bahwa data pada model regresi memenuhi
asumsi data terdistribusi secara normal. Hal ini ditunjukkan pada grafik P-Plot bahwa
penyebaran data atau titik titik berada disekitar dan mengikuti arah garis diagonalnya.
Gambar 2 berikut ini adalah hasil dari uji normalitas yang menggunakan grafik probability
plot atau grafik P-Plot.
Gambar 2 : Uji normalitas grafik P-Plot
4.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Pada tes uji heterokedastisitas merupakan pengujian yang digunakan untuk
mendeteksi pada sebuah model regresi terjadi heterokedastisitas atau tidak. Sehingga dari
analisis ini dapat diambil syarat untuk memenuhi asumsi tidak terjadi heterokedastisitas
yaitu jika penyebaran titik – titik pada hasil grafik scatterplot tersebar dan tidak terbentuk
33
suatu pola, tetapi jika sebaliknya penyebaran nya membentuk suatu pola maka dapat
diasumsikan terjadi heterokedastisitas. Kemudian untuk mendukung grafik scatterplot maka
dilakukan uji glejser dimana pengambilan keputusan pada pengujian ini adalah jika nilai
signifikansi > 0.05 dapat dinyatakan tidak adanya heterokedastisitas dan apabila sebaliknya
nilai signifikansi < 0.05 dapat diartikan pada model regresi terjadi heterokedastisitas.
Hasil analisis uji heterokedastisitas yaitu peyebaran titik – titik berada disekitar
angka 0 dan tidak membentuk suatu pola tertentu hal tersebut dapat ditunjukkan pada
gambar 3 grafik scatterplot. Kemudian didukung oleh pengujian uji glejser pada tabel 7
dimana nilai signifikansi pada variabel bebas CSR sebesar 0.34 dan nilai signifikansi pada
variabel bebas kinerja lingkungan (PROPER) sebesar 0.061 artinya nilai 0.061 > 0.05
sehingga dapat diambil asumsi bahwa heterokedstisitas tidak terjadi didalam model regresi.
Berikut adalah hasil dari pengujian heterokedastisitas terlihat pada gambar 3 dan tabel 7 :
Gambar 3 : Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot
34
Tabel 7 : Uji Heterokedastisitas glejser
4.1.4 Uji Multikolinieritas
Pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi hubungan korelasi atau hubungan
timbal balik antar independent variable maka dapat dilakukan pengujian multikolinieritas.
Idealnya didalam model regresi tidak terjadi korelasi dengan variabel lainnya, pada uji
multikolinieritas dapat terlihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).
Sehingga didapat pedoman jika nilai tolerance ≥ 0.10 dan nilai VIF ≤ 10 maka model regresi
pada penelitian dapat diasumsikan bebas dari multikolinieritas. Pada tabel 9 telah dilakukan
uji multikolinieritas sehingga didapat nilai tolerance pada masing masing variabel bebas
sebesar 0.994 dimana nilai 0.994 > 0.10 dan nilai VIF pada masing masing variabel bebas
sebesar 1.006 dimana nilai 1.006 < 10. Sehingga dari hasil pengujian yang dilakukan dapat
diambil asumsi bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
Hasil pengujian ini diperlihatkan pada tabel 8 berikut ini:
35
Tabel 8 : Uji Multikolinieritas
4.1.5 Uji Hipotesis
4.1.5.1 Analisis Regresi
Untuk menguji hubungan linier antar 2 variabel atau lebih, independent variable
(X1,X2,X3………… Xn) dengan dependent variable (Y) maka akan menggunakan analisis
regresi linier berganda. Pada pengujian ini menguji suatu hubungan antara independent
variable dengan dependent variable memiliki hubungan positif ataupun negative, pedoman
yang digunakan dalam analisis regesi ini mempunyai tingkat nilai signifikansi pada α = 0,05.
Tabel 9 : Hasil Uji Regresi Berganda
Sehingga hasil pengujian yang diperlihatkan pada tabel 9 diatas maka didapatkan persamaan
regresi sebagai berikut :
36
Y = a + b1x1 + b2x2
ROE = - 1.815 + CSR 0.585 + PROPER 2.535
Nilai konstanta sebesar -1.815 secara matematis dapat dinyatakan bahwa apabila
nilai variabel bebas Corporate Social Responsibility (CSR) dan kinerja lingkungan
(PROPER) sama dengan nol atau dalam keadaan tetap maka nilai ROE (kinerja keuangan)
adalah sebesar -1.815.
Koefisien regresi untuk independent variable CSR adalah sebesar 0.585 atau senilai
dengan 58.5% artinya dimana pada CSR naik sebesar 1% maka Return On Equity (ROE)
akan naik sebesar 0.585 atau 58.5% dengan asumsi variabel lainnya bernilai tetap.
Koefisien regresi untuk variabel kinerja lingkungan (PROPER) adalah sebesar 2.535
atau senilai dengan 253.5% artinya dimana pada kinerja lingkungan (PROPER) naik sebesar
1 persen sehingga Return On Equity (ROE) akan naik sebesar 2.535 atau 253.5% dengan
asumsi nilai dari variabel lain bernilai tetap.
4.1.5.2 Analisis Determenasi (Adjusted R-Square)
Koefisien determenasi merupakan dapat menggambarkan berapa persen
kemampuan independent variable mempengaruhi terhadap dependent variable nya.
Sehingga dapat dilihathasil uji determenasi pada output pengujian di tabel 10:
37
Tabel 10 : Hasil Uji R – Square (Uji Determenasi)
Pada hasil uji determenasi tabel 10 didapatkan pada nilai R square sebesar 0.361
dapat diambil pengertian bahwa 36.1% nilai ROE atau kinerja keuangan dapat dijelaskan
oleh CSR dan kinerja lingkungan (PROPER) yaitu independent variable. Kemudian
variabel bebas lain diluar penelitian yang dapat menjelaskan pengaruhnya sisanya adalah
sebesar 63.9%.
4.1.5.3 Uji Parsial (Uji T)
Untuk mendeteksi sebuah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya
maka dapat dilakukan penggujian uji parsial atau sering disebut uji t. Dimana pada
pengujian ini terdapat dua pengambilan keputusan yaitu apabila nilai t hitung lebih > t tabel
dapat dinyatakan variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikatnya.
Kemudian cara berikutnya adalah jika tingkat nilai signifikansinya <0.05 maka diartikan
independent variable berpengaruh signifikan secara parsial. Hasil pengujian parsial
diperlihat pada tabel 11 :
38
Tabel 11 : Hasil Uji Parsial (Uji T)
Pada hasil pengujian yang dapat dilihat dari tabel 11 didapatkan t hitung variabel
bebas CSR sebesar 4.830 dan didapat nilai t tabel sebesar 1.97377 dan dengan tingkat nilai
signifikansi 0.000. Artinya nilai t hitung variabel bebas CSR 4.830 > 1.97377 dan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel bebas Corporate Social
Responsibility (CSR) secara parsial atau sendiri mempengaruhi ROE (Return on Equity).
Pada nilai t hitung variabel bebas kinerja lingkungan (PROPER) sebesar 6.856 dan
didapat nilai t tabel sebesar 1.97377 dan tingkat nilai signifikansinya 0.000. Artinya nilai t
hitung variabel bebas PROPER 6.856 > 1.97377 (lebih besar dari nilai t tabel 1.97377) dan
nilai signifikansi 0.000 < 0.05 (lebih kecil dari nilai 0.05) sehingga dapat dinyatakan bahwa
variabel bebas kinerja lingkungan (PROPER) secara parsial atau sendiri mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan Return On Equity (ROE).
4.1.5.4 Uji Simultan (Uji F)
Untuk mendeteksi pengaruh 2 variabel bebas terhadap variabel terikat maka harus
dilakukan Uji Simultan atau biasa disebut uji F. Syarat untuk pengambilan keputusan pada
uji f adalah apabila nilai F hitung > daripada F tabel dan mempunyai tingkat signifikansi
39
kurang dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas secara bersamaan berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Hasil dari uji f dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:
Tabel 12 : Hasil Uji F atau Annova
Pada tabel 12 yang menunjukkan nilai F hitung sebesar 37.891 dan didapat nilai F
tabel sebesar 3.05 dan dengan tingkat nilai signifikansi 0.000. Artinya nilai F hitung 37.891
> 3.05 (lebih besar dari nilai F tabel 3.05) dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 (lebih kecil
dari 0.05). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel bebas CSR dan PROPER
(environment performance) secara bersamaan atau simultan mempengaruhi terhadap kinerja
keuangan perusahaan Return On Equity (ROE).
4.2 Interpretasi Hasil dan Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Return on Equity atau kinerja
keuangan perusahaan.
Dari hasil analisis diperoleh variabel CSR mempunyai nilai t hitung 4.830 dan
didapat nilai t tabel 1.97377 dan dengan tingkat nilai signifikansi 0.000. Artinya nilai t
hitung variabel bebas CSR 4.830 > nilai t tabel 1.97377 dan tingkat signifikansi 0.000 <
0.05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel bebas CSR berpengaruh signifikan
40
terhadap variabel Return On Equity (ROE) atau kinerja keuangan perusahaan. Hasil
penelitian ini juga didukung oleh beberapa peneliti sebbelumnya yaitu Rilla Gantino (2016)
dan Ovi Permatasari (2013) dimana dalam penelitiannya menyatakan adanya hubungan
pengaruh yang signifikan positif antara CSR terhadap ROE atau kinerja keuangan.
Hasil dari uji analisis ini menyatakan CSR berpengaruh terhadap return on equity
atau ROE, karena dalam program CSR yang diungkapkan perusahaan dapat menciptakan
sebuah hubungan timbal balik dengan masyarakat yang memang tidak bisa dirasakan
langsung oleh perusahaan. Dengan demikian hal ini sesuai dengan stakeholder theory
dimana perusahaan yang berkomitmen untuk berkontribusi pada pemangku kepentingan
dapat menciptakan hubungan yang baik pada keduanya. Komitmen CSR merupakan sebuah
investasi sosial jangka panjang dimana pendanaan atau biaya yang dilakukan pada program
CSR di masalalu akan memberikan hasil pada kinerja keuangan perusahaan yang membaik
pada masa sekarang atau masa mendatang. Karena pendanaan CSR yang dikeluarkan pada
umumnya akan mengurangi profit perusahaan karena hal tersebut diakui sebagai biaya pada
laporan keuangan, akan tetapi pengungkapan CSR ini dapat memberikan dorongan kepada
stakeholder dan para pemegang saham sebagai persepsi yang positif pada perusahaan.
Dimana pada laporan CSR tersebut kepedulian perusahaan terhadap lingkungan,
masyarakat, bahkan kepada stakeholder dapat memberikan gambaran pada investor bahwa
perusahaan yang pengungkapan CSR nya baik maka dapat memberikan banyak manfaat
diantaranya meningkatkan kinerja keuangan perusahaan melalui reputasi perusahaan yang
baik, mendapat kepercayaan masyarakat dan tingginya tingkat loyalitas konsumen terhadap
produk.
41
4.4.2 Pengaruh PROPER terhadap Return on Equity (ROE) atau Kinerja keuangan
perusahaan.
Variabel bebas PROPER mempunyai nilai t hitung sebesar 6.856 dan didapat nilai
t tabel sebesar 1.97377 dan dengan tingkat nilai signifikansi 0.000. Artinya nilai t hitung
variabel bebas PROPER 6.856 > 1.97377 (lebih besar dari nilai t tabel 1.97377) dan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05 (lebih kecil dari 0.05) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel bebas PROPER secara parsial atau sendiri mempengaruhi Return on Equity atau
kinerja keuangan perusahaan.
Hasil dari kesimpulan ini berbeda dengan penelitian Ovi Permatasari (2014) dan
dengan Penelitian Setyaningsih (2016) dimana pada penelitiannya menyatakan bahwa
PROPER (environment performance) tidak berpengaruh terhadap ROE atau kinerja
perusahaan. Dikarenakan kinerja lingkungan pada penilaian PROPER masih pada tahap
kepatuhan pada peraturan kementrian lingkungan yang mengenai program PROPER yaitu
terkait pengendalian lingkungan hidup terhadap pencemaran air, udara, pengelolaan limbah
dan AMDAL. Pada saat itu masyarakat belum tersentuh dengan kegiatan kegiatan yang
dilakukan perusahaan yang berkaitan dengan PROPER, sehingga perusahaan belum bisa
meyakinkan masyarakat untuk memberikan citra yang baik pada perusahaan dan perusahaan
belum mampu menciptakan timbal balik yang diinginkan perusahaan terhadap masyarakat.
Pada penelitian ini diambil kesimpulan bahwa PROPER (environment performance)
mempunyai pengaruh terhadap tingkat profit perusahaan karena pada umumnya perusahaan
yang melakukan kegiatan CSR yang terkait lingkungan secara otomatis juga akan turut ikut
serta meningkatkan kinerja lingkungan pada akhirnya secara berbanding lurus jika CSR
perusahaan baik maka kinerja lingkungan juga akan baik. Dimana untuk meningkatkan
kinerja lingkungan, perusahaan akan melakukan suatu pendekatan diantaranya adalah
42
mengidentifikasi biaya-biaya yang berdampak pada lingkungan sehingga biaya tersebut
dapat diantisipasi sebelum berdampak. Artinya perusahaan juga turut melakukan efisiensi
terhadap biaya yang berdampak terhadap lingkungan, sehingga dari efisiensi biaya tersebut
dapat meningkatkan profit perusahaan dan manfaat dapat dirasakan langsung oleh
perusahaan. Sebagai contoh pengolahan limbah B3, pengolahan WWTP mandiri sehingga
perusahaan dapat mengurangi pembelian air bersih dari pihak penyedia air bersih.
Kemudian perusahaan pada akhirnya perusahaan dapat menggunakan metode
environmental accounting. Sehingga biaya biaya lingkungan dapat banyak teridentifikasi
dan efisiensi biaya dapat dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas.
Pada akhirnya manfaat pengendalian lingkungan dapat dirasakan oleh stakeholder,
sehingga kinerja lingkungan yang baik adalah bentuk upaya perusahaan membangun citra
dan reputasi yang baik. Dengan demikian hal ini sesuai dengan teori persinyalan yang sudah
terangkan dibab sebelumnya yaitu hasil dari kinerja lingkungan yang baik dapat
memberikan sinyal pada masyarakat dan lingkungan bahwa perusahaan mempunyai usaha
untuk bertanggung jawab peduli terhadap lingkunganya denga menunjukkan hasil kinerja
yang baik. Sehingga hasil kinerja lingkungan perusahaan yang baik dapat bermanfaat dan
dapat dirasakan dari dalam organisasi maupun dari masyarakat dan lingkungan sekitar.
4.4.3 Pengaruh CSR dan PROPER terhadap Return on Equity (ROE) atau Kinerja
keuangan perusahaan.
Pada hasil Uji f atau uji simultan didapatkan nilai F hitung 37.891 > nilai F tabel
3.05 dan dengan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan CSR dan
PROPER secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE).
43
Hal ini dikarenakan CSR dan kinerja lingkungan merupakan sebuah tanggung jawab
yang harus dilaksanakan oleh perusahaan dimana dampak dari ini semua dapat memberikan
manfaat bagi perusahaan maupun stakeholder. Baik reputasi perusahaan meningkat,
kepercayaan konsumen terhadap perusahaan sehingga tingkat penjualan dapat meningkat,
disamping itu pada kinerja lingkungan perusahaan dapat meminimalkan biaya yang
berdampak pada lingkungan misalnya waste operasional produksi. Sehingga CSR dan
kinerja lingkungan perusahaan akan berbanding lurus dalam meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan yang dilihat dari profitabilitas yang meningkat sehingga tingkat
pengembalian modal juga meningkat yang diukur dari return on equity atau ROE. Dengan
demikian teori stakeholder dan teori persinyalan dapat terbukti pada hasil analisis ini dimana
perusahaan yang dapat berkomitmen dalam kegiatan positif yaitu CSR dan PROPER akan
memberikan nilai positif pada perusahaan, sehingga pemangku kepentingan atau
masyarakat dan lingkungan juga memberikan timbal balik yang positif pula terhadap
perusahaan.
44
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan analisis yang sudah diuraikan bahwasanya penelitian
ini adalah bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari CSR dan PROPER terhadap kinerja
keuangan perusahaan (ROE). Berdasarkan hasil pengujian dan analisis pada Bab
sebelumnya maka pada diperoleh poin poin kesimpulan berikut:
1. CSR mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return on Equity (Kinerja
Keuangan)
Dari hasil analisis dan pengujian (H1) hipotesis yang pertama maka diambil kesimpulan
CSR berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) sehingga H1 diterima.
Kesimpulan ini ditunjukkan dari hasil analisis yaitu CSR mempunyai nilai t hitung 4.830 >
nilai t tabel 1.97377 dan dengan tingkat nilai signifikansi 0.000 < 0.05.
2. PROPER mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return on Equity
(Kinerja Keuangan)
Dari hasil analisis dan pengujian (H2) hipotesis yang kedua maka diambil kesimpulan
PROPER berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) sehingga H2 diterima.
Kesimpulan ini ditunjukkan dari hasil analisis yaitu PROPER mempunyai nilai t hitung
6.856 > nilai t tabel 1.97377 dan dengan tingkat nilai signifikansi 0.000 < 0.05.
45
3. CSR dan PROPER berpengaruh terhadap Return On Equity (Kinerja
Keuangan)
Dari hasil analisis dan pengujian (H3) hipotesis yang ketiga maka diambil kesimpulan CSR
dan PROPER secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE)
sehingga H3 diterima. Kesimpulan ini ditunjukkan dari hasil analisis yang diperoleh bahwa
nilai F hitung 37.891 > nilai F tabel 3.05 dan dengan tingkat nilai signifikansi 0.000.
5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran
5.2.1 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini salah satunya adalah peneliti menggunakan
data sekunder dari website dinternet, dimana kualitas pengungkapan CSR masih diukur
dengan penilaian berdasarkan jumlah item yang diungkapkan, sehingga untuk
mengungkapkan keadaan yang sebenarnya dalam pengungkapan CSR mungkin perlu
ditambah pengukuran yang lebih mendalam terhadap kualitas CSR.
5.2.2 Saran
Pada penelitian selanjutnya disarankan dapat melakukan pengambilan sampel
dengan memperhitungkan kualitas CSR atau kinerja lingkungan yang dilakukan perusahaan
dimana pada saat ini banyak perusahaan yang mengungkapkan kegiatan CSR hanya sebagai
program saja, sehingga perlu dilakukan pengukuran terhadap kualitas pengungkapan CSR.
Pada akhirnya kualitas CSR yang dapat terukur baik akan lebih memperlihatkan keadaan
yang sebenarnya. Kemudian pada penelitian juga menunjukkan koefisien determinasi
sebesar 36.1 % yang artinya hanya 36.1 % yang dapat jelaskan oleh variabel CSR dan
PROPER sedangkan 63.9 % merupakan variabel lain yang belum masuk dalam penelitian,
maka dari itu diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambah variabel lain.
46
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Setyaningsih, Riska & Nur Fadjrih Asyik. 2016. Pengaruh Kinerja Lingkungan
Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai
Pemoderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 4, April 2016.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Gantino, Rilla. 2016. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2008-2014. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis (JDAB) Vol. 3(2), 2016, pp 18-
31. Program Studi Akuntansi Universitas Esa Unggul, Jakarta.
Iskandar. 2016. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap
Profitabilitas Perusahaan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman.
Forum Ekonomi; Volume 18 No 1 2016.
Khitam, Chusnul. 2014. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013). Jurnal : EKBIS/Vol.X/No.1/edisi Maret 2014.
Kamatra, Novrianty and Ely Kartikaningdyah. 2015. Effect Corporate Social Responsibility
on Financial Performance. International Journal of Economics and Financial
Issues, ISSN: 2146-4138
Ludfi, Riswan & Iqbal Firdausi. 2017. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap
Kinerja Keuangan. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 7, Maret 2017, Hal
39 – 47.
47
Putu Suciwati, Desak & Desak Putu Arie Pradnyan. 2016. Pengaruh Corporate Social
Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan (Pada Perusahaan Sektor Pertambangan
Di Bei Tahun 2010-2013). Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan Vol.12. No.2 Juli
2016. Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali.
Paulinda Awuy, Vinta. 2016. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) (Suatu Studi Empiris Pada
Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun
2010-2013). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 18, No. 1, Mei 2016, 15-26.
ISSN 1411-0288 print / ISSN 2338-8137 online. Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Jember.
Permatasari, Ovi. 2014. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan
Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel Intervening (Studi
Empiris Pada Perusahaan-perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013). Jurnal : Program Studi Akuntansi,
Universitas Bina Nusantara Jakarta Barat.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
48
LAMPIRAN
GAMBAR
Gambar 1 : Kerangka Pemikiran
Corporate Social
Responsibility (CSR)
Variabel Bebas /
Independent Variable ( X )
Variabel Terikat /
Dependent Variable ( Y )
Kinerja Keuangan
Perusahaan (ROE) Kinerja Lingkungan
(Environment Performance)
49
Gambar 2 : Uji Normalitas Grafik Probability Plot (P-Plot)
Gambar 3 : Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot
50
TABEL
Tabel 1 : CSR Disclosure Index berdasarkan ISO 26000
1 Tata kelola Organisasi 1 Proses pengambilan keputusan dan struktur perusahaan
2 Uji kelayakan
3 Situasi risiko hak asasi manusia
4 Menghindari keterlibatan
5 Mengatasi keluhan
6 Diskriminasi dan kelompok rentan
7 Hak sipil dan politik
8 Hak ekonomi, sosial dan budaya
9 Prinsip dan hak mendasar di tempat kerja
10 Pekerjaan dan hubungan kerja
11 Kondisi kerja dan perlindungan sosial
12 Dialog sosial
13 Kesehatan dan keselamatan di tempat kerja
14 Pengembangan dan pelatihan manusia di tempat kerja
15 Pencegahan polusi
16 Penggunaan sumber daya yang berkelanjutan
17 Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
18 Perlindungan lingkungan, keanekaragaman hayati dan pemulihan habitat alami
19 Anti-korupsi
20 Keterlibatan politik yang bertanggung jawab
21 Persaingan yang adil
22 Mempromosikan tanggung jawab sosial dalam rantai nilai
23 Menghormati hak kepemilikan
24 Pemasaran yang adil, informasi faktual dan tidak bias dan praktik kontrak yang adil
25 Melindungi kesehatan dan keselamatan konsumen
26 Konsumsi berkelanjutan
27 Layanan konsumen, dukungan, dan keluhan dan penyelesaian sengketa
28 Perlindungan data konsumen dan privasi
29 Akses terhadap layanan penting
30 Pendidikan dan kesadaran
31 Keterlibatan komunitas
32 Pendidikan dan kebudayaan
33 Pengembangan ketenagakerjaan dan pengembangan keterampilan
34 Pengembangan dan akses teknologi
35 Kekayaan dan penciptaan pendapatan
36 Kesehatan
37 Investasi sosial
7Keterlibatan dan
pengembangan masyarakat
4 Lingkungan
5 Praktik operasi yang adil
6 Konsumen
3 Praktik Ketenagakerjaan
Indeks Pengungkapan CSR berdasarkan Standar ISO 26000
ASPEK ITEM
2 Hak Asasi Manusia
51
Tabel 2: Kriteria Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
(PROPER)
Warna Peringkat Kriteria Peringkat
Emas Peringkat yang diberikan pada perusahaan yang sudah melakukan
usaha atau kegiatan yang berhasil dalam upaya pengendalian
lingkungan terhadap pencemaran dan kerusakan sehingga
pencapaian tersebut mendapatkan hasil yang memuaskan.
Hijau Peringkat yang diberikan pada perusahaan yang sudah melakukan
upaya pengendalian lingkungan terhadap pencemaran dan
kerusakan dengan mencapai hasil yang baik dari persyaratan yang
ditentukan.
Biru Peringkat yang diberikan pada perusahaan yang sudah melakukan
upaya pengendalian lingkungan terhadap pencemaran dan
kerusakan dengan mencapai hasil minimal dari persyaratan yang
ditentukan.
Merah Peringkat yang diberikan pada perusahaan yang sudah melakukan
upaya pengendalian lingkungan terhadap pencemaran dan
kerusakan tetapi belum mencapai hasil dari persyaratan yang
ditentukan.
Hitam Peringkat yang diberikan pada perusahaan yang belum melakukan
upaya pengendalian lingkungan terhadap pencemaran dan
kerusakan.
52
Tabel 3: Skor Peringkat PROPER
Warna Peringkat Skor
Emas 5
Hijau 4
Biru 3
Merah 2
Hitam 1
Tabel 4: Kriteria penerimaan sampel
No Nama
Perusahaan
Perusahaan Manufaktur Listed BEI
Mengikuti PROPER
Annual report
periode 2012 -2016
Program CSR (min 3
Item) periode
2012 - 2016
Sampel (1 = OK, 0 = Tidak
OK)
1
1. INTP ( Indocement
Tunggal Prakasa Tbk )
√ √ √ √ 1
2 2. SMBR (
Semen Baturaja Persero Tbk )
√ √ X X 0
3
3. SMCB ( Holcim
Indonesia Tbk d.h Semen
Cibinong Tbk)
√ √ √ √ 1
4
4. SMGR ( Semen
Indonesia Tbk d.h Semen
Gresik Tbk )
√ √ √ √ 1
53
5 1. AMFG
(Asahimas Flat Glass Tbk)
√ √ √ √ 1
6 6. TOTO (Surya Toto Indonesia
Tbk) √ √ √ √ 1
7 14. NIKL (Pelat
Timah Nusantara Tbk)
√ √ √ √ 1
8
2. BUDI (Budi Starch and
Sweetener Tbk d.h Budi Acid
Jaya Tbk)
√ √ √ √ 1
9 7. SOBI (Sorini
Agro Asia Corporindo Tbk)
√ √ X X 0
10 9. TPIA
(Chandra Asri Petrochemical)
√ √ √ √ 1
11 10. UNIC
(Unggul Indah Cahaya Tbk)
√ √ √ √ 1
12
1. CPIN (Charoen Pokphand
Indonesia Tbk)
√ √ √ √ 1
13 2. JPFA (Japfa
Comfeed Indonesia Tbk)
√ √ √ √ 1
54
14 3. MAIN (Malindo
Feedmill Tbk) √ √ √ √ 1
15 3. FASW (Fajar Surya Wisesa
Tbk) √ √ √ √ 1
16 4. INKP (Indah
Kiat Pulp & paper Tbk)
√ √ √ √ 1
17 8. SPMA
(Suparma Tbk) √ √ √ √ 1
18 1. ASII (Astra International
Tbk) √ √ √ √ 1
19 6. GJTL (Gajah Tunggal Tbk)
√ √ X X 0
20 8. INDS
(Indospring Tbk) √ √ √ √ 1
21 1. ADMG
(Polychem Indonesia Tbk)
√ √ √ √ 1
22 2. ARGO (Argo
Pantes Tbk) √ √ X X 0
55
23
6. HDTX (Panasia Indo
Resources Tbk d.h Panasia
Indosyntec Tbk)
√ √ √ √ 1
24 7. INDR (Indo
Rama Synthetic Tbk)
√ √ √ √ 1
25 13. TFCO (Tifico Fiber Indonesia
Tbk) √ √ √ √ 1
26 14. SRIL (Sri Rejeki Isman
Tbk) √ √ X X 0
27 1. IKBI (Sumi
Indo Kabel Tbk) √ √ X X 0
28 3. KBLI (KMI
Wire and Cable Tbk)
√ √ √ √ 1
29 6. VOKS
(Voksel Electric Tbk)
√ √ √ √ 1
30 1. PTSN (Sat Nusa Persada
Tbk) √ √ √ √ 1
31 4. DLTA (Delta Djakarta Tbk)
√ √ √ √ 1
56
32
5. ICBP (Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk)
√ √ √ √ 1
33
6. INDF (Indofood
Sukses Makmur Tbk)
√ √ √ √ 1
34 7. MLBI (Multi
Bintang Indonesia Tbk)
√ √ √ √ 1
35
14. ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk)
√ √ √ √ 1
36 1. GGRM
(Gudang Garam Tbk)
√ √ √ √ 1
37
2. HMSP (Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk)
√ √ √ √ 1
38 3. KAEF (Kimia
Farma Tbk) √ √ √ √ 1
39 4. KLBF (Kalbe
Farma Tbk) √ √ √ √ 1
40 5. MERK (Merck
Tbk) √ √ √ √ 1
57
41
8. SIDO ( Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk )
√ √ X X 0
42 4. MRAT
(Mustika Ratu Tbk)
√ √ X X 0
43 6. UNVR (Unilever
Indonesia Tbk) √ √ √ √ 1
Jumlah
Penerimaan Sampel
35
Tabel 5: ROE, CSR Index, dan Skor PROPER
No Tahun Kode
Perusahaan ROE CSR PROPER
1 2012 INTP 0.27 0.08 5.00
2 2013 INTP 0.24 0.08 5.00
3 2014 INTP 0.22 0.27 4.00
4 2015 INTP 0.18 0.46 4.00
5 2016 INTP 0.16 0.43 4.00
6 2012 SMCB 0.00 0.08 3.00
58
7 2013 SMCB 0.00 0.08 3.00
8 2014 SMCB 0.00 0.03 5.00
9 2015 SMCB 0.00 0.16 3.00
10 2016 SMCB 0.00 0.08 4.00
11 2012 SMGR 0.28 0.27 5.00
12 2013 SMGR 0.26 0.27 5.00
13 2014 SMGR 0.23 0.27 4.00
14 2015 SMGR 0.17 0.30 4.00
15 2016 SMGR 0.16 0.35 4.00
16 2012 AMFG 0.14 0.32 3.00
17 2013 AMFG 0.12 0.32 3.00
18 2014 AMFG 0.14 0.30 3.00
19 2015 AMFG 0.10 0.27 3.00
20 2016 AMFG 0.07 0.32 4.00
21 2012 TOTO 0.26 0.32 3.00
22 2013 TOTO 0.23 0.19 3.00
23 2014 TOTO 0.26 0.35 3.00
24 2015 TOTO 0.19 0.38 3.00
25 2016 TOTO 0.11 0.43 3.00
59
26 2012 NIKL -0.15 0.19 3.00
27 2013 NIKL 0.01 0.19 3.00
28 2014 NIKL -0.20 0.19 3.00
29 2015 NIKL 0.09 0.24 3.00
30 2016 NIKL 0.06 0.57 3.00
31 2012 BUDI 0.01 0.03 3.00
32 2013 BUDI 0.05 0.03 3.00
33 2014 BUDI 0.03 0.38 3.00
34 2015 BUDI 0.02 0.32 3.00
35 2016 BUDI 0.03 0.54 3.00
36 2012 TPIA 0.00 0.30 2.00
37 2013 TPIA 0.00 0.30 2.00
38 2014 TPIA 0.02 0.22 3.00
39 2015 TPIA 0.03 0.38 1.00
40 2016 TPIA 0.30 0.59 3.00
41 2012 UNIC 0.01 0.22 2.00
42 2013 UNIC 0.07 0.22 2.00
43 2014 UNIC 0.02 0.27 2.00
44 2015 UNIC -0.01 0.27 3.00
60
45 2016 UNIC 0.13 0.35 3.00
46 2012 CPIN 0.00 0.14 2.00
47 2013 CPIN 0.00 0.14 2.00
48 2014 CPIN 0.16 0.16 3.00
49 2015 CPIN 0.15 0.24 3.00
50 2016 CPIN 0.16 0.49 3.00
51 2012 JPFA 0.23 0.24 3.00
52 2013 JPFA 0.13 0.24 3.00
53 2014 JPFA 0.07 0.19 3.00
54 2015 JPFA 0.08 0.27 3.00
55 2016 JPFA 0.22 0.46 3.00
56 2012 MAIN 0.44 0.46 3.00
57 2013 MAIN 0.28 0.32 3.00
58 2014 MAIN -0.09 0.32 3.00
59 2015 MAIN -0.05 0.27 3.00
60 2016 MAIN 0.17 0.32 3.00
61 2012 FASW 0.00 0.14 3.00
62 2013 FASW 0.16 0.14 3.00
63 2014 FASW 0.05 0.27 3.00
61
64 2015 FASW 0.12 0.32 3.00
65 2016 FASW 0.25 0.32 3.00
66 2012 INKP 0.02 0.03 3.00
67 2013 INKP 0.10 0.03 3.00
68 2014 INKP 0.05 0.16 3.00
69 2015 INKP 0.09 0.22 3.00
70 2016 INKP 0.07 0.35 3.00
71 2012 SPMA 0.05 0.11 3.00
72 2013 SPMA -0.03 0.11 3.00
73 2014 SPMA 0.06 0.11 3.00
74 2015 SPMA -0.06 0.30 3.00
75 2016 SPMA 0.08 0.27 3.00
76 2012 ASII 0.25 0.35 4.00
77 2013 ASII 0.21 0.35 4.00
78 2014 ASII 0.18 0.41 4.00
79 2015 ASII 0.12 0.41 3.00
80 2016 ASII 0.13 0.43 4.00
81 2012 INDS 0.12 0.30 3.00
82 2013 INDS 0.08 0.30 3.00
62
83 2014 INDS 0.07 0.41 3.00
84 2015 INDS 0.00 0.24 3.00
85 2016 INDS 0.02 0.32 3.00
86 2012 ADMG 0.03 0.03 3.00
87 2013 ADMG 0.00 0.03 3.00
88 2014 ADMG -0.09 0.16 3.00
89 2015 ADMG -0.09 0.24 3.00
90 2016 ADMG -0.09 0.22 3.00
91 2012 HDTX 0.00 0.03 3.00
92 2013 HDTX -0.30 0.03 3.00
93 2014 HDTX 0.00 0.03 3.00
94 2015 HDTX 0.00 0.22 3.00
95 2016 HDTX 0.00 0.46 3.00
96 2012 INDR 0.01 0.22 3.00
97 2013 INDR 0.00 0.22 3.00
98 2014 INDR 0.00 0.22 3.00
99 2015 INDR 0.03 0.35 3.00
100 2016 INDR 0.01 0.38 3.00
101 2012 TFCO 0.02 0.03 3.00
63
102 2013 TFCO -0.03 0.03 3.00
103 2014 TFCO -0.02 0.03 2.00
104 2015 TFCO -0.01 0.08 3.00
105 2016 TFCO 0.02 0.08 3.00
106 2012 KBLI 0.15 0.22 3.00
107 2013 KBLI 0.08 0.22 3.00
108 2014 KBLI 0.00 0.30 2.00
109 2015 KBLI 0.00 0.32 3.00
110 2016 KBLI 0.00 0.43 3.00
111 2012 VOKS 0.24 0.22 3.00
112 2013 VOKS 0.07 0.22 3.00
113 2014 VOKS -0.17 0.22 2.00
114 2015 VOKS 0.00 0.30 3.00
115 2016 VOKS 0.24 0.24 3.00
116 2012 PTSN 0.02 0.27 3.00
117 2013 PTSN 0.03 0.27 3.00
118 2014 PTSN -0.06 0.32 3.00
119 2015 PTSN 0.01 0.30 3.00
120 2016 PTSN 0.02 0.41 3.00
64
121 2012 DLTA 0.35 0.49 4.00
122 2013 DLTA 0.40 0.49 4.00
123 2014 DLTA 0.38 0.49 3.00
124 2015 DLTA 0.23 0.35 3.00
125 2016 DLTA 0.25 0.27 3.00
126 2012 ICBP 0.20 0.35 4.00
127 2013 ICBP 0.19 0.35 4.00
128 2014 ICBP 0.19 0.35 4.00
129 2015 ICBP 0.19 0.35 4.00
130 2016 ICBP 0.21 0.54 4.00
131 2012 INDF 0.15 0.41 3.00
132 2013 INDF 0.10 0.41 3.00
133 2014 INDF 0.14 0.41 4.00
134 2015 INDF 0.09 0.49 3.00
135 2016 INDF 0.12 0.54 3.00
136 2012 MLBI 1.37 0.49 4.00
137 2013 MLBI 1.19 0.49 4.00
138 2014 MLBI 1.44 0.24 5.00
139 2015 MLBI 0.65 0.32 5.00
65
140 2016 MLBI 1.20 0.30 5.00
141 2012 ULTJ 0.21 0.08 3.00
142 2013 ULTJ 0.16 0.08 3.00
143 2014 ULTJ 0.12 0.16 3.00
144 2015 ULTJ 0.19 0.24 3.00
145 2016 ULTJ 0.20 0.30 3.00
146 2012 GGRM 0.15 0.14 3.00
147 2013 GGRM 0.15 0.14 3.00
148 2014 GGRM 0.16 0.11 3.00
149 2015 GGRM 0.17 0.19 3.00
150 2016 GGRM 0.17 0.35 3.00
151 2012 HMSP 0.75 0.51 3.00
152 2013 HMSP 0.76 0.51 4.00
153 2014 HMSP 0.75 0.51 5.00
154 2015 HMSP 0.32 0.32 3.00
155 2016 HMSP 0.37 0.49 3.00
156 2012 KAEF 0.14 0.22 3.00
157 2013 KAEF 0.13 0.22 3.00
158 2014 KAEF 0.15 0.24 3.00
66
159 2015 KAEF 0.14 0.41 3.00
160 2016 KAEF 0.12 0.51 3.00
161 2012 KLBF 0.24 0.24 3.00
162 2013 KLBF 0.23 0.24 3.00
163 2014 KLBF 0.21 0.22 3.00
164 2015 KLBF 0.18 0.35 3.00
165 2016 KLBF 0.18 0.43 3.00
166 2012 MERK 0.26 0.59 2.00
167 2013 MERK 0.34 0.59 2.00
168 2014 MERK 0.33 0.35 3.00
169 2015 MERK 0.30 0.35 3.00
170 2016 MERK 0.26 0.27 3.00
171 2012 UNVR 1.3 0.43 5.00
172 2013 UNVR 1.3 0.24 5.00
173 2014 UNVR 1.3 0.46 4.00
174 2015 UNVR 1.2 0.46 4.00
175 2016 UNVR 1.3 0.59 4.00
67
Tabel 6 : Statisik Deskriptif
Tabel 7 : Uji Heterokedastisitas glejser
Tabel 8: Uji Multikolinieritas
68
Tabel 9: Hasil Uji Regresi Berganda
Tabel 10: Hasil Uji Determinasi (R Square)
Tabel 11 : Hasil Uji T Parsial
69
Tabel 12 : Hasil Uji F atau Annova
Rumus
Rumus 1 : CSR Disclosure Index
CSRI =∑ 𝑋𝑖
n
Keterangan :
CSRI = CSR Index
Xi = Jumlah item pengungkapan CSR ( diberikan skor 1 jika 1 item diungkapkan, dan
diberi skor 0 jika 1 item tidak diungkapkan)
n = Jumlah semua item CSR untuk perusahaan.
70
Rumus 2 : Return On Equity Ratio
ROE =𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Keterangan :
ROE = Return On Equity
Net Profit = Gross Profit - Tax
Equity = Totak Ekuitas dalam perusahaan.
Rumus 3 : Perhitungan penentuan sampel dengan rumus slovin
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
e = Signifikansi (0.05)
𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝑺𝒍𝒐𝒗𝒊𝒏 (𝑷𝒆𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒍𝒆) =𝑵
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐