PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf ·...

129
PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta) SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Oleh: REZA BAYU ANUGRAH NIM. 135080401111114 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf ·...

Page 1: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu

Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta)

SKRIPSI

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh:

REZA BAYU ANUGRAH

NIM. 135080401111114

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu

Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta)

SKRIPSI

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan

di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh:

REZA BAYU ANUGRAH

NIM. 135080401111114

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,
Page 4: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang

pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang

pernah diajukan oleh pihak lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam

naskah ini dan disebut dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik

yang telah saya peroleh (S-1) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU) No 20 Tahun 2003, Pasal 25

ayat 2 dan pasal 70.

Malang, 30 Mei 2017

Mahasiswa

Reza Bayu Anugrah

135080401111114

Page 5: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga

dalam penyelesaian laporan ini selalu diberi kemudahan, kekuatan dan

kesabaran;

2. Kedua Orang Tua dan segenap keluarga Fatkhur Rahman tercinta yang telah

memberikan dukungan moril, materil serta doa, sehingga Laporan Skripsi

dapat berjalan dengan lancar;

3. Bapak Dr.Ir. Nuddin Harahab, MP selaku Dosen Pembimbing Pertama yang

telah meluangkan segenap waktu dan tenaga untuk membimbing,

memberikan pengarahan serta membantu dalam menyelesaikan Laporan

Skripsi ini;

4. Ibu Dr. Ir. Harsuko Riniwati, MP selaku dosen pembimbing kedua yang telah

memberikan arahan, informasi serta waktu untuk membimbing dalam

menyelesaikan laporan ini;

5. Bapak Dr.Ir. Mimit Primyastanto, MP selaku dosen penguji pertama dan

Bapak Zainal Abidin, S.Pi., MBA, MP selaku dosen penguji ke dua yang telah

bersedia memberikan saran yang bermanfaat;

6. Ka Moch. Ikhsan. S.Pd dan KIR Jakarta Utara yang selalu mengisi waktu dan

memberikan hal-hal yang bermanfaat;

7. Rahmawati S.AB atas dukungan membantu dalam penulisan artikel ilmiah

8. Teman-teman terdekat Khoirul Umam Mangunsong, Sasadara. W, Riyanto,

M. Faiz Nashrullah, Galih Bima. P, Rio Wahyu. S, Ardi Bramantya, Agung

Sony. B, Noni Sinthana. S, Helyatul Karomah, Iffatur Rosydah, Vivi Ulfa. P,

Ulvi Prahasti, S.Pi dan Fera Puspita Sari, S.Pi, yang selalu hadir untuk

memberikan semangat dalam penyelesaian penulisan ini;

9. Teman-teman Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya angkatan 2013;

10. Dan pihak-pihak lain yang membantu dan tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Page 6: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

RINGKASAN

REZA BAYU ANUGRAH. Pengaruh Citra Merek dan Cita Rasa Terhadap

Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta (dibawah bimbingan Dr. Ir. Nuddin Harahab, MP dan Dr. Ir Harsuko Riniwati, MP).

Terasi merupakan bahan masakan tradisional yang hanya dipasarkan di pasar tradisional dengan packaging sederhana. Seiring dengan hadirnya menu modern yang di kombinasikan dengan terasi membuat bahan makanan hasil fermentasi ikan atau udang ini makin diminati masyarakat Indonesia. Meningkatnya permintaan terasi sebagai bahan makanan, beberpa produsen besar beramai-ramai untuk menciptakan merek atau kegiatan branding dengan

tujuan memperluas hasil laba yang diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan,

pengaruh secara parsial dan variabel yang berpengaruh secara dominan dari Citra Perusahaan, Citra Pengguna, Citra Produk, Aroma, Rasa, dan Tekstur Terhadap Keputusan Pembelian Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, DKI Jakarta.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jenis kuantitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar angket atau kuesioner dengan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu mengambil sampel dengan beberapa syarat yang ditentukan oleh peneliti. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Pengambilan sampel menggunakan rumus Rao Purba (1996) dengan jumlah responden sebanyak 96,04 dan digenapkan menjadi 100 orang yaitu masyarakat yang tinggal di Kelurahan Tugu Utara dan pernah melakukan atau menkonsumsi Terasi Udang Merek ABC. Kuisioner dapat digolongkan berdasarkan jenis kelamin, tingkat usia, pekerjaan, tempat tinggal. Jika dilihat dari jenis kelamin sebanyak 55 laki-laki dan 45 perempuan, berdasarkan tingkat usia menunjukan bahwa sebagian besar responden yang diteliti memiliki tingkat usia 17 sampai 25 tahun. Dari data penelitian jenis pekerjaan responden kebanyakan adalah sebagai pelajar/ mahasiswa dan pegawai swasta dan rata-rata mempunyai penghasilan sebesar >Rp. 2.000.000.

Hasil uji validitas dengan melihat nilai korelasi disetiap item pernyataan terdapat 24 item dapat dikatakan valid karena diperoleh nilai koefisien korelasi (r) ≥ 0,3. Untuk penentuan apakah instrument reliable atau tidak, bisa digunakan batasan tertentu seperti 0,6. Relibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik, dari 24 output tersebut dikatakan reliabel karena didapat nilai sebesar 0,881.

Uji normalitas dapat dilihat dari grafik histogram yang berbentuk seperti lonceng atau gunung dapat dikatakan berdistribusi secara normal, sedangkan dilihat dari grafik normal P-P Plot jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukan distribusi normal.

Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF yang kurang dari 10, dan nilai tolerance lebih dari 0,1 atau sekitar angka satu, maka dapat dijelaskan bahwa variabel model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Page 7: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

vii

Uji heteroskedatisitas dapat dilihat dari grafik scatter plot yang tidak membentuk pola, data menyebar secara merata diatas maupun dibawah nilai 0 sumbu Y, maka dapat dikatakan data tersebut berdistribusi secara normal dan tidak terjadi heteroskedatiitas.

Hasil analisis regresi linier berganda dapat ditulis sebagai berikut: Y =0,74 + 0,181 X1 - 0,043 X2 + 0,286 X3 + 0,241 X4 + 0,071 X5 + 0,065 X6

Hasil diatas dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien regresi X1, X3, X4, X5, dan X6, menunjukan nilai positif yang artinya variabel X1, X3, X4, X5, dan X6

mempunyai hubungan searah yang saling mendukung antara variabel X1, X3, X4, X5, dan X6 terhadap keputusan pembelian. Jika variabel X1, X3, X4, X5, dan X6

mengalami kenaikan satu-satuan maka keputusan pembelian juga akan meningkat sebesar nilai variabel X1, X3, X4, X5, dan X6 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap. Sedangkan koefisien regresi X2 menunjukan

nilai negatif yang artinya variabel X2 tidak mempunyai hubungan searah yang saling mendukung antara variabel X2 terhadap keputusan pembelian. Jika variabel X2 mengalami kenaikan satu-satuan maka akan menurunkan keputusan pembelian sebesar nilai variabel X2 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,332 menunjukkan bahwa variabel dari

Citra Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Citra Produk (X3), Aroma (X4), Rasa (X5), dan Tekstur (X6) berpengaruh simultan terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebebsar 33,2% sedangkan sisahnya sebesar 66,8% dipengaruhi oleh variabel diluar enam variabel yang diteliti.

Hasil uji F didapat Fhitung sebesar 9,213 dan nilai Ftabel adalah 2,20 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima (Fhitung > Ftabel). Hal ini berarti Variabel independen Citra Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Citra Produk (X3), Aroma (X4), Rasa (X5), dan Tekstur (X6) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Hasil Uji t dapat diketahui bahwa terdapat tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu Citra Perusahaan (X1), Citra Produk (X3), dan Aroma (X4) dengan taraf signifikan berbeda yaitu 95% dengan

tingkat kepercayaan αuntuk variabel Citra Produk dan Aroma, yang artinya

menggunakan nilai α (level of significance) sebesar 0,95 diharapkan besarnya

kesalahan dari pengambilan data kurang dari 0,05 atau 5%, sedangkan nilai

signifikan 90% dengan tingkat kepercayaan untuk variabel Citra

Perusahaan yang artinya menggunakan nilai α (level of significance) sebesar 0,90 diharapkan besarnya kesalahan dari pengambilan data kurang dari 0,10 atau 10% dan variabel Citra Perusahaan dugaan sementara bernilai positif. Jadi dapat diasumsikan bahwa variabel Citra Produk dan Aroma tinggi serta variabel Citra Perusahaan rendah. Kesimpulan dari hasil diatas dapat diketahui bahwa Variabel Citra Perusahaan, Citra Pengguna, Citra Produk, dari Citra Merek serta Aroma, Rasa dan Tekstur dari Cita Rasa mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap Keputusan Pembelian dengan nilai signifikan kurang dari 0,05 serta Fhitung lebih besar daripada Ftabel. Ini dikarenakan PT. Heinz ABC Indonesia merupakan perusahaan yang dipercaya mengeluarkan Terasi dalam kemasan yang dapat dikonsumsi oleh semua konsumen, serta rasa yang cocok dengan indera pengecap konsumen pula yang membuat Cita Rasa Terasi ini dapat dikonsumsi secara terus-menerus. Citra Pengguna, Rasa dan Tekstur tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Sedangkan Citra Produk dan Aroma berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian karena nilai thitung lebih besar daripada ttabel dan signifikan lebih kecil

Page 8: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

viii

daripada α (0,05). Dan Citra Perusahaan berpengaruh signifikan (90% dengan tingkat kepercayaan α=10%) terhadap keputusan pembelian. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap Keputusan Pembelian konsumen adalah variabel Citra Produk dengan nilai koefisien sebesar 0,286. Hal ini terjadi karena variabel Citra Produk terutama dalam kemasan Terasi Udang ABC yang memiliki kualitas yang terjamin, kemasan menarik, kelengkapan informasi, harga ekonomis serta mudah untuk diingat oleh konsumen. Maka Citra Produk dari variabel Citra Merek dapat digunakan sebagai acuan dalam membentuk Citra Merek yang kuat maka akan terbentuk adanya perasaan yang positif dalam diri konsumen terhadap produk Terasi Udang ABC. Saran dari hasil penelitian ini diantaranya Citra Produk yang memiliki koefisien yang paling dominan diantara variabel lainnya dapat dijadikan sebagai acuan untuk perkembangan PT. Heinz ABC Indonesia untuk mempertahankan produk yang telah dipercaya oleh masyarakat khususnya Kelurahan Tugu Utara. Kepada konsumen dapat mengkonsumsi Terasi Udang merek ABC secara berkelanjutan karena dilihat dari penilaian rata-rata mean semua variabel masuk dalam kategori 4 atau kategori setuju. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya lebih memfokuskan penyebab Citra Pengguna yang bernilai negatif. Selain itu juga perlu memahami pengaruh Cita Rasa yang dipersepsikan oleh indera mata yaitu warna atau penyajian makanan yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Page 9: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat

dan hidayah-Mu penulis dapat menyajikan Laporan Skripsi yang berjudul

“Pengaruh Citra Merek dan Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembelian (Studi

Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan

Koja, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta)”. Di dalam tulisan ini, disajikan pokok-

pokok bahasan meliputi keadaan umum lokasi penelitian, keadaan umum

perusahaan, karakteristik responden, hubungan pengaruhnya secara simultan,

parsial maupun hubungan yang paling dominan antara Citra Merek dan Cita

Rasa Terhadap Keputusan Pembelian.

Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang

dimiliki penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti,

tetapi masih dirasakan banyak kekurangtepatan, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang

membutuhkan.

Malang, 10 Juni 2017

Penulis

Page 10: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... iv

UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................... v

RINGKASAN ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

1. PENDAHULUAN ............................................... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ...................................... Error! Bookmark not defined. 1.2 Perumusan Masalah ............................. Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan................................................... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan ............................................. Error! Bookmark not defined.

2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................... Error! Bookmark not defined.

2.1 Penelitian Terdahulu ............................. Error! Bookmark not defined. 2.2 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ............ Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Pemasaran ............. Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran........ Error! Bookmark not defined. 2.2.3 Konsep Pemasaran .................. Error! Bookmark not defined.

2.3 Merek.................................................... Error! Bookmark not defined. 2.3.1 Pengertian Merek ..................... Error! Bookmark not defined. 2.3.2 Faktor Merek ............................ Error! Bookmark not defined. 2.3.3 Manfaat Merek ......................... Error! Bookmark not defined.

2.4 Ekuitas Merek ....................................... Error! Bookmark not defined. 2.4.1 Pengertian Ekuitas Merek ......... Error! Bookmark not defined. 2.4.2 Model Ekuitas Merek ................ Error! Bookmark not defined.

2.5 Rasa ..................................................... Error! Bookmark not defined. 2.5.1 Pengertian Rasa ....................... Error! Bookmark not defined. 2.5.2 Faktor Rasa .............................. Error! Bookmark not defined.

2.6 Citra Merek ........................................... Error! Bookmark not defined. 2.6.1 Pengertian Citra Merek ............. Error! Bookmark not defined. 2.6.2 Manfaat Citra Merek ................. Error! Bookmark not defined. 2.6.3 Komponen Citra Merek ............. Error! Bookmark not defined.

2.7 Cita Rasa .............................................. Error! Bookmark not defined. 2.7.1 Pengertian Cita Rasa ............... Error! Bookmark not defined. 2.7.2 Komponen Cita Rasa ............... Error! Bookmark not defined.

2.8 Perilaku Konsumen ............................... Error! Bookmark not defined.

Page 11: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

xi

2.8.1 Pengertian Perilaku Konsumen Error! Bookmark not defined. 2.8.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen . Error! Bookmark not defined.

2.9 Keputusan Konsumen ........................... Error! Bookmark not defined. 2.10 Hubungan Citra Merek & Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembelian Error! Bookmark not defined.

2.10.1 Hubungan Citra Merek dengan Keputusan Pembelian .... Error! Bookmark not defined. 2.10.2 Hubungan Cita Rasa dengan Keputusan Pembelian ....... Error! Bookmark not defined.

2.11 Kerangka Pemikiran.............................. Error! Bookmark not defined. 2.12 Hipotesis ............................................... Error! Bookmark not defined.

3. METODE PENELITIAN ..................................... Error! Bookmark not defined.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............... Error! Bookmark not defined. 3.2 Jenis Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel ............................ Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Populasi ................................... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ..................................... Error! Bookmark not defined.

3.4 Jenis dan Sumber Data ........................ Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Data Primer .............................. Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Data Sekunder ......................... Error! Bookmark not defined.

3.5 Teknik Pengumpulan Data .................... Error! Bookmark not defined. 3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional....... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Variabel Penelitian .................... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Definisi Operasional ................. Error! Bookmark not defined.

3.7 Konsep, Variabel dan Indikator ............. Error! Bookmark not defined. 3.8 Skala Pengukuran ................................ Error! Bookmark not defined. 3.9 Uji Instrumen Data ................................ Error! Bookmark not defined.

3.9.1 Uji Validitas ............................... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Uji Reliabilitas ........................... Error! Bookmark not defined.

3.10 Uji Asumsi Klasik .................................. Error! Bookmark not defined. 3.10.1 Uji Normalitas ........................... Error! Bookmark not defined. 3.10.2 Uji Multikolinearitas ................... Error! Bookmark not defined. 3.10.3 Uji Heterokedastisitas ............... Error! Bookmark not defined.

3.11 Metode Analisis Data ............................ Error! Bookmark not defined. 3.12 Pengujian Hipotesis .............................. Error! Bookmark not defined.

3.12.1 Uji R2 (Koefisien Determinasi)... Error! Bookmark not defined. 3.12.2 Uji F .......................................... Error! Bookmark not defined. 3.12.3 Uji t ........................................... Error! Bookmark not defined.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................. Error! Bookmark not defined.

4.1 Letak Geografis dan Topografi .............. Error! Bookmark not defined. 4.2 Keadaan Penduduk .............................. Error! Bookmark not defined. 4.3 Gambaran Umum Identitas Responden Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Error! Bookmark not defined.

Page 12: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

xii

4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........... Error! Bookmark not defined.

4.3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............ Error! Bookmark not defined.

4.3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ......... Error! Bookmark not defined. 4.4 Gambaran Umum Perusahaan ............. Error! Bookmark not defined.

4.4.1 H. J Heinz Co. Ltd. ................... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Heinz ABC Indonesia ............... Error! Bookmark not defined.

4.5 Gambaran Variabel ............................... Error! Bookmark not defined. 4.5.1 Distribusi Frekuensi Variabel Citra Perusahaan (X1) ........ Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Distribusi Frekuensi Variabel Citra Pengguna (X2) ........... Error! Bookmark not defined. 4.5.3 Distribusi Frekuensi Variabel Citra Produk (X3) ................ Error! Bookmark not defined. 4.5.4 Distribusi Frekuensi Variabel Aroma (X4) Error! Bookmark not defined. 4.5.5 Distribusi Frekuensi Variabel Rasa (X5) .. Error! Bookmark not defined. 4.5.6 Distribusi Frekuensi Variabel Tekstur (X6) ..... Error! Bookmark not defined. 4.5.7 Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian (Y) .. Error! Bookmark not defined.

4.6 Pengujian Instrumen Penelitian............. Error! Bookmark not defined. 4.6.1 Uji Validitas ............................... Error! Bookmark not defined. 4.6.2 Uji Realibilitas ........................... Error! Bookmark not defined.

4.7 Pengujian Asumsi Klasik ....................... Error! Bookmark not defined. 4.7.1 Normalitas ................................ Error! Bookmark not defined. 4.7.2 Multikolinearitas ........................ Error! Bookmark not defined. 4.7.3 Heteroskedastisitas .................. Error! Bookmark not defined.

4.8 Regresi Linear Berganda ...................... Error! Bookmark not defined. 4.8.1 Uji R2 (Koefisien Determinasi)... Error! Bookmark not defined.

4.9 Pengujian Hipotesis .............................. Error! Bookmark not defined. 4.9.1 Uji F (Uji Simultan) .................... Error! Bookmark not defined. 4.9.2 Uji t (Uji Parsial) ........................ Error! Bookmark not defined. 4.9.3 Uji Dominan .............................. Error! Bookmark not defined.

5. KESIMPULAN DAN SARAN ............................. Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ........................................... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran .................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ................................................. Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ............................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 13: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Konsep, Variabel dan Indikator ............... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. Skala Pengukuran ................................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ..... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan............ Error! Bookmark not

defined.

Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan .......... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 7. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 8. Responden Berdasarkan Usia ................ Error! Bookmark not defined.

Tabel 9. Responden Berdasarkan Status Pernikahan ......... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 10. Responden Berdasarkan Pendidikan .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 11. Responden Berdasarkan Pekerjaan ...... Error! Bookmark not defined.

Tabel 12. Responden Berdasarkan Penghasilan .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Variabel Citra Perusahaan (X1) .. Error! Bookmark

not defined.

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Variabel Citra Pengguna (X2) ..... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Variabel Citra Produk (X3) ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Variabel Aroma (X4) ............ Error! Bookmark not

defined.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Variabel Rasa (X5). Error! Bookmark not defined.

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Variabel Tekstur (X6) ........... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian (Y)............... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 20. Hasil Uji Validitas .................................. Error! Bookmark not defined.

Tabel 21. Hasil Uji Multikolinearitas ...................... Error! Bookmark not defined.

Tabel 22. Hasil Regresi Linear Berganda.............. Error! Bookmark not defined.

Tabel 23. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X1 ......... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 24. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X2 ......... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 25. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X3 ......... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 26. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X4 ......... Error! Bookmark not

defined.

Page 14: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

xiv

Tabel 27. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X5 ......... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 28. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X6 ......... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 29. Ringkasan Hasil Analisis Regresi .......... Error! Bookmark not defined.

Tabel 30. Saran .................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 15: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Langkah-langkah Keputusan Pembelian ........... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran ............................ Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. Kerangka Hipotesis ............................. Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. Hasil Uji Normalitas P-P Plot ............... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5. Hasil Uji Normalitas Histogram ............ Error! Bookmark not defined.

Gambar 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............... Error! Bookmark not defined.

Page 16: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Kuisioner ........................................... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2. Peta Kecamatan Koja........................ Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3. Nilai Rata-rata atau Mean ................. Error! Bookmark not defined.

Lampiran 4. Uji Instrumen Data ............................ Error! Bookmark not defined.

Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik, Regresi Linear Berganda & Uji Hipotesis

............................................................................. Error! Bookmark not defined.

Lampiran 6. Jawaban Responden Pada Setiap Item Pertanyaan................. Error!

Bookmark not defined.

Page 17: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terasi adalah salah satu bahan masakan yang menarik untuk di ulik, dahulu

terasi hanya dipasarkan di pasar tradisional dengan packaging sederhana dan

belum sepraktis dan semenarik kemasan sekarang. Namun seiring dengan

hadirnya menu modern yang di kombinasikan dengan terasi membuat bahan

makanan hasil fermentasi ikan atau udang ini makin diminati masyarakat

Indonesia. Meningkatnya permintaan terasi sebagai bahan makanan, beberpa

produsen besar beramai-ramai untuk menciptakan merek atau kegiatan branding

dengan tujuan memperluas hasil laba yang diperoleh.

Merek dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam menentukan

pembelian suatu barang atau jasa. Suatu merek dapat dikategorikan berhasil

apabila mampu menciptakan persepsi yang positif pada diri konsumen untuk

melakukan pembelian. Persepsi konsumen akan muncul positif apabila citra

merek suatu produk bagus menurut konsumen sehingga perusahaan harus

membangun citra merek yang baik pada produknya. Menurut Saladin (2003),

persepsi adalah proses dimana seseorang menyeleksi, mengorganisir, dan

menginterpretasi stimulus kedalam sesuatu yang bermakna dan melekat

diingatannya. Menurut Ferrinadewi (2008), konsep citra merek (brand image)

memiliki tiga komponen yaitu citra toko (store image), citra produk (product

image), dan citra perusahaan (corporate image).

Citra merek yang positif akan menghasilkan kepuasan pada individu dan

memberikan persepsi yang baik terhadap mutu produk tersebut. Menurut Kotler

(2004), merek memegang peranan penting bagi produsen karena

mengembangkan suatu merek akan terkait dengan janji (promise) dan harapan

(expectation), sehingga merek mampu menjembatani harapan konsumen saat

Page 18: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

2

produsen memberikan suatu janji kepada konsumen. Apabila perusahaan

mampu membentuk landasan merek yang kuat maka eksistensi merek akan

mampu bertahan secara berkelanjutan ditengah persaingan merek yang ketat

seperti saat ini.

Berhasil atau tidaknya suatu merek dalam menarik konsumen bergantung

pada persepsi konsumen terhadap merek tersebut. Persepsi konsumen akan

muncul positif apabila citra merek suatu produk positif menurut konsumen

sehingga perusahaan harus membangun citra yang baik pada produknya.

Citra merek yang positif juga telah dibangun oleh PT. Heinz ABC Indonesia.

Upaya untuk membangun citra merek yang positif terhadap produknya telah

dilakukan antara lain dengan menunjukan prestasinya, ABC yang merupakan

follower dalam bisnis terasi di Indonesia tampil cantik sebagai market leader di

pasar domestik, dengan mengantongi 27% dari total nilai pasar terasi secara

nasional menurut (Pratiwi, 2015).

Permasalahan yang timbul adalah semakin banyak merek-merek terasi

udang bermunculan sehingga konsumen dengan mudah beralih dari merek satu

ke merek lainnya. Harapan dari pembentukan dan pengembangan citra merek

Terasi Udang ABC adalah untuk membentuk persepsi merek yang positif dan

kuat pada benak konsumen sehingga tidak mudah beralih ke merek lainnya.

Berdasarkan dari hal tersebut, perusahaan berupaya untuk membentuk citra

merek yang positif dengan harapan agar konsumen lebih mudah untuk

melakukan suatu keputusan pembelian. Berdasarkan uraian tersebut maka

penulis mencoba untuk mengkaji bagaimana pengaruh citra merek Terasi Udang

ABC terhadap keputusan pembelian konsumen.

Page 19: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat diperoleh

permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh secara bersama-sama Citra Merek dan Cita Rasa

terhadap keputusan konsumen dalam memilih Terasi Udang merek ABC

pada Kelurahan Tugu Utara?

2. Bagaimana pengaruh secara parsial Citra Merek dan Cita Rasa

terhadap keputusan konsumen dalam memilih Terasi Udang merek ABC

pada Kelurahan Tugu Utara?

3. Variabel manakah yang dominan berpengaruh diantara variabel Citra

Merek dan Cita Rasa yang diteliti tersebut terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian Terasi Udang merek ABC pada Kelurahan

Tugu Utara?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara bersama-sama

variabel Citra Merek yang terdiri dari citra perusahaan (X1), citra

pengguna (X2) dan citra produk (X3) dan Cita Rasa yang terdiri dari

aroma (X4), rasa (X5) dan tekstur (X6) terhadap keputusan konsumen

dalam memilih Terasi Udang merek ABC di Kelurahan Tugu Utara

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial variabel

Citra Merek yang terdiri dari citra perusahaan (X1), citra pengguna (X2)

dan citra produk (X3) dan Cita Rasa yang terdiri dari aroma (X4), rasa

(X5) dan tekstur (X6) terhadap keputusan konsumen dalam memilih

Terasi Udang merek ABC di Kelurahan Tugu Utara

Page 20: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

4

3. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel yang memiliki pengaruh

dominan terhadap keputusan pembelian produk Terasi Udang merek

ABC di Kelurahan Tugu Utara?

1.4 Kegunaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan sarana untuk mengimplementasikan teori-teori

dalam bidang pemasaran hasil perikanan yang diperoleh pada saat

diperkuliahan sehingga dapat membantu menambah pengetahuan dan

wawasan peneliti tentang pengaruh citra merek dan cita rasa terhadap

keputusan pembelian.

2. Bagi Instansi yang terkait

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada instansi

terkait yaitu PT Heinz ABC Indonesia. Sehingga menjadi bahan

referensi untuk mengembangkan strategi pemasaran terasi ABC

3. Bagi konsumen

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi berupa hasil

penelitian kepada konsumen mengenai pengaruh citra merek dan cita

rasa terasi ABC terhadap keputusan pembelian.

4. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pustaka dan bahan

referensi dalam bidang pemasaran hasil perikanan, khususnya bagi

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh citra merek dan

cita rasa terasi ABC terhadap keputusan pembelian konsumen.

Page 21: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen

telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Berdasarkan penelitian

sebelumnya, hasil penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan peneliti dalam m1embuat penelitian mengenai

pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen Terasi Udang

ABC.

Anggraini (2013) dalam penelitiannya menganalisis “Pengaruh Citra Merek

Terhadap Keputusan Pembeliann Konsumen Dalam Memilih Minuman Pengganti

Ion Tubuh/ Isotonik Merek Mizone pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya”. Permasalahan penelitian ini adalah kompetisi pada

produk minuman isotonik yang tinggi sehingga dibutuhkan keunggulan kompetitif

berkelanjutan dengan cara memperkuat brand image. Penelitian ini

menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan jumlah sampel

sebanyak 100 responden. Penelitian ini terdiri 3 variabel independen yaitu citra

perusahaan (X1), citra pengguna (X2), citra produk (X3), dan 1 variabel dependen

yaitu keputusan pembelian (Y). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa citra merek

memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

dan variabel yang paling mempengaruhi adalah variabel citra produk.

Nila (2015) dalam penelitiannya menganalisis mengenai pengaruh cita rasa

terhadap keputusan pembelian konsumen Panyalai Raya. Berdasarkan hasil

keseluruhan kuesioner, nilai t hitung > t tabel (6,629 > 1,984) dan P value (0,000 <

0,025) maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, Ha diterima.

.

Page 22: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

6

Hal ini berarti bahwa cita rasa berpengaruh secara nyata (signifikan)

terhadap keputusan pembelian konsumen Panyalai Raya sebesar 31%

sedangkan sisanya 69% dipengaruhi oleh faktor lain yang mempengaruhi

keputusan pembelian. Sedangkan keterhubungan cita rasa dengan keputusan

pembelian sebesar 0,556 yakni dalam kategori kuat.

2.2 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses

untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada

pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Menangani

proses pertukaran ini membutuhkan banyak kerja dan keterampilan (Kotler

dan Keller, 2009).

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat

individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk

yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut

penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen

(Shinta, 2011).

. 2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan

manusia dan sosial dengan cara yang menguntungkan. Sedangkan

manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan

meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang

unggul (Kotler dan Keller, 2009).

Page 23: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

7

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,

mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan,

mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan

kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi

secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada

kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar

dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar

peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus

dihadapi (Shinta, 2011).

2.2.3 Konsep Pemasaran

Philip Kotler (2007) menegaskan bahwa “kunci untuk mencapai

tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi

lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan

dan mengkomunikasikan nilai konsumen kepada pasar sasaran yang

terpilih”.

Konsep pemasaran merupakan falsafah perusahaan yang

menyatakan bahwa keinginan pembeli adalah syarat utama bagi

kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran bertujuan memberikan

kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Definisi konsep

pemasaran menurut Basu (2002) “Konsep pemasaran adalah sebuah

falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen

merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup

perusahaan”.

Page 24: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

8

2.3 Merek

2.3.1 Pengertian Merek

Istilah brand berasal dari kata brandr yang berarti “to brand”, yaitu

aktivitas yang sering dilakukan para peternak sapi di Amerika dengan

memberikan tanda pada ternak-ternak mereka untuk memudahkan

identifikasi kepemilikan sebelum dijual ke pasar (Keller, 1998) dalam (Sadat,

2009). Sementara itu, kata merek yang sering kita gunakan sebagai

terjemahan kata brand berasal dari bahasa Belanda yang diadopsi dan

digunakan secara luas dalam bahasa pemasaran kita (Afif, 2003).

Merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan

merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang

dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa

fungsional, rasional, atau nyata berhubungan dengan kinerja produk dari

merek. Perbedaan ini bisa juga lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak

nyata berhubungan dengan apa yang direpresentasikan merek (Kotler dan

Keller, 2009).

2.3.2 Faktor Merek

Durianto (2004) ada beberapa faktor yang menyebabkan merek

menjadi sangat penting pada saat ini, antara lain:

▪ Emosi konsumen terkadang turun naik

▪ Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar

▪ Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen

▪ Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh

konsumen

▪ Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan

Page 25: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

9

2.3.3 Manfaat Merek

Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen yaitu :

1. Bagi Produsen

Menurut Keller dalam (Tjiptono, 2005), merek berperan penting

sebagai:

a. Sarana identifikasi untuk mempermudah proses penanganan

atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam

pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi.

b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk

yang unik. Merek bisa diproteksi melalui merek dagang

terdaftar (registered trade marks), proses pemanufakturan

bisa dilindungi melalui hak paten, dan kemasan bisa

diproteksi melalui hak cipta (copyrights) dan desain. Hak –

hak properti intelektual ini memberikan jaminan bahwa

perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek

yang dikembangkannya dalam meraup manfaat dari riset

bernilai tersebut.

c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas,

sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan

membelinya lagi dilain waktu. Loyalitas merek seperti ini

menghasilkan predictability dan security permintaan bagi

perusahaan dan menciptakan hambatan masuk yang

menyulitkan perusahaan lain untuk memasuki pasar.

d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang

membedakan produk dari para pesaing.

Page 26: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

10

e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui

perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik

untuk yang terbentuk dalam benak konsumen.

f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan

masa datang.

2. Bagi Konsumen

Menurut (Tjiptono, 2005) fungsi merek bagi konsumen adalah

sebagai berikut:

a. Identifikasi, Bisa dilihat dengan jelas, memberikan makna

bagi produk, gampang mengidentifikasi produk yang

dibutuhkan atau dicari.

b. Praktikalitas, Memfasilitasi penghematan waktu dan energi

melalui pembeliaan ulang identik dan loyalitas.

c. Jaminan, Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa

mereka bisa mendapatkan kualitas yang sama sekalian

pembelian dilakukan pada waktu dan di tempat berbeda.

d. Optimisasi, Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat

mebeli alternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan

pilihan terbaik untuk tujuan spesifik.

e. Karakterisasi, Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri

konsumen atau citra yang ditampilkan pada orang lain.

f. Kontinuitas, Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan

intimasi dengan merek yang telah digunakan atau

dikonsumsi pelanggan selama bertahun – tahun.

g. Hedonistik, Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo,

dan komunikasinya.

Page 27: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

11

h. Etis, Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawab

merek bersangkutan dalam hubungannya dengan

masyarakat.

2.4 Ekuitas Merek

2.4.1 Pengertian Ekuitas Merek

Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan

jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa,

dan bertindak dalam hubungannya dengan merek dan juga harga, pangsa

pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan (Kotler,

2009).

Merek yang kuat adalah merek yang memiliki brand equity yang

tinggi. Brand equity menurut Kertajaya (2005) dalam Solihat (2014)

merupakan asset intangible yang dimiliki oleh sebuah merek karena value

yang diberikan kepada pelanggan. Semakin tinggi ekuitas merek (brand

equity), maka semakin tinggi pula value yang diberikan oleh merek tersebut

kepada pelanggan karena ekuitas merek bergantung pada upaya dalam

membangun merek yang dilakukan.

Dalam Managing Merek Equity, David Aaker (1991) dalam Knapp

(2002) meringkasnya sebagai kualitas yang dirasakan, kesadaran nama,

asosiasi-asosiasi merek; loyalitas merek, dan aset kepemilikan lainnya.

2.4.2 Model Ekuitas Merek

Kotler (2007) mengembangkan satu model ekuitas merek yang

disebut penilaian Aset Merek atau Brand Asset Valuator (BAV). Berdasarkan

hasil risetnya, BAV menyajikan ukuran komparatif ekuitas merek ribuan

merek dalam ratusan kategori berbeda. Berikut komponen kunci ekuitas

merek menurut BAV, yaitu:

Page 28: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

12

1. Diferiansiasi

Diferiansiasi yaitu mengukur sejauh mana sebuah merek dilihat

berbeda dari merek lain.

2. Relevansi

Relevansi yaitu mengukur keluasan daya tarik merek

3. Penghargaan

Penghargaan yaitu mengukur baiknya anggapan dan

penghargaan terhadap merek.

Menurut Kertajaya (2005) dalam Solihat (2014) Ekuitas Merek terdiri

atas empat kategori yaitu:

1. Kesadaran Merek

Kesadaran akan merek (brand awareness) adalah ukuran

kekuatan eksistensi merek di benak konsumen. Brand

awareness terkait dengan seberapa jauh konsumen dapat

mengenal atau mengingat suatu merek. Kesan Kualitas Merek

(Brand Perceived Quality) dijelaskan bahwa kualitas merek

dapat menciptakan profitabilitas, karena dapat memengaruhi

pasar, harga mempunyai dampak langsung pada profitabilitas,

tidak memberikan pengaruh negatif pada biaya.

2. Kesan Kualitas

Kesan kualitas (perceived quality) adalah persepsi pelanggan

terhadap kualitas dan superioritas produk suatu daerah terhadap

pesaingya.

3. Asosiasi Merek

Asosiasi merek (brand association) adalah semua yang berkaitan

dengan sebuah merek Asosiasi Merek

Page 29: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

13

4. Loyalitas Merek

Loyalitas merek (brand loyalty) adalah ukuran loyalitas yang

diberikan oleh pelanggan kepada merek.

Manfaat ekuitas merek bagi pelanggan adalah sebagai berikut:

a. Interpretasi proses informasi

b. Rasa percaya diri dalam pembelian

c. Pencapaian kepuasan dari pelanggan

Kemudian manfaat ekuitas merek bagi perusahaan adalah sebagai

berikut:

a. Efisiensi dan efektifitas pemasaran

b. Brand Loyalty

c. Harga Laba

d. Perluasan Merek

e. Peningkatan Perdagangan

f. Keuntungan Kompetitif

2.5 Rasa

2.5.1 Pengertian Rasa

Rasa merupakan suatu karakterisitik makanan yang secara konsisten

dilaporkan sebagai faktor yang berpengaruh kuat dalam perilaku makan.

Kenyatannya, “rasa” itu sendiri merupakan suatu karakteristik yang dibentuk

dari seluruh stimulasi sensori yang diperoleh dalam proses makan. Di

dalamnya tidak hanya melibatkan rasa di lidah saja, tetapi juga dari aroma,

warna dan tekstur makanan (EFIC, 2005) dalam (Fatty 2012).

Persepsi rasa akan sangat dipengaruhi oleh kepekaan papilla lidah.

Selain itu, persepsi rasa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

Page 30: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

14

senyawa kimia, suhu, konsentrasi dan interaksi komponen rasa yang lain

(Winarno, 1997).

2.5.2 Faktor Rasa

Lidah merupakan indera pengecapan yang memiliki peran penting

sebagai fungsi pengecap pada mulut. Lidah memiliki empat fungsi

pengecapan primer yaitu asam, asin, manis, dan pahit.Indera pengecap juga

dapat mengalami penurunan fungsi pengecap. Terdapat beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi sensitivitas lidah seperti usia, suhu makanan,

penyakit, merokok dan menginang. Ganong (2002) dalam Tunggala, (2016).

Faktor faktor yang mempengaruhi penurunan sensitivitas pengecap

antara lain:

a. Usia

Usia mempengaruhi sensitivitas reseptor perasa (Evelyn 2001).

Penurunan sensitivitas indera pengecap merupakan masalah

psikologis yang biasa terjadi pada orang dengan usia tua. Seiring

bertambahnya usia terjadi penurunan jumlah papilla sirkumvalata dan

penurunan fungsi transmisi pada taste buds (Guyton 2001).

b. Suhu Makanan

Sensitivitas pada taste buds pada indera pengecap dapat

dipengaruhi oleh suhu makanan dan minuman yang kurang 20oC

maupun lebih dari 30oC. Suhu yang terlalu panas akan merusak sel

sel taste buds (Guyton 2001), demikian pula suhu yang terlalu dingin

dapat membuat sensitivitas lidah berkurang, menyebabkan cedera

atau bahkan kematian sel. Keadaan tersebut cenderung berlangsung

cepat karena sel yang rusak tersebut diperbaiki (G. Rensburg 2005).

Page 31: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

15

c. Penyakit

Perawatan dan terapi pada penyakit kronis memerlukan waktu yang

cukup lama. Obat-obatan tersebut memiliki efek samping dapat

menyebabkan penurunan senisitivitas indera pengecap (Evelyn

2001). Efek samping obat tersebut dapat mempengaruhi penurunan

sensitivitas indera pengecap, seperti amphetamin dapat menurunkan

sensitivitas rasa asin dan manis, anestesia seperti lidokain dapat

menyebabkan berkurangnya sensitivitas rasa asin dan manis, begitu

juga penggunaan insulin untuk penderita diabetes yang

berkepanjangan (Guyton 2001).

d. Obat-obatan

Pada penyakit kencing manis dan ginjal serta radiasi dapat pula

menyebabkan xerostomia. Xerostomia adalah keadaan dimana mulut

kering akibat produksi kelenjar saliva berkurang (Guyton 2001).

Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh ganggguan pada pusat

saliva atau saraf pembawa rangsang . Dengan berkurangnya

produksi saliva makan sel-sel pengecap mengalami kesulitan dalam

menerima rangsang (Pearce 2008).

2.6 Citra Merek

2.6.1 Pengertian Citra Merek

Brand image (citra merek) merupakan keseluruhan persepsi terhadap

suatu merek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai

sumber setiap waktu. Brand image dibangun berdasarkan kesan, pemikiran

ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang

pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek yang bersangkutan

Page 32: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

16

(Setiadi, 2003: 180). Brand image adalah sekumpulan asosiasi merek yang

terbentuk dan melekat dibenak konsumen (Rangkuti, 2004).

Kotler dan Keller (2007) mengatakan bahwa citra merek ialah

persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen seperti tercermin

dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Oleh karena itu, sikap

dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra

merek tersebut.

Citra atau Image sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan

yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Selanjutnya sikap dan

tindakan seseorang terhadap suatu objek sangat dikondisikan oleh citra

objek tersebut. Dari definisi-definisi citra merek di atas, dapat disimpulkan

bahwa citra merek merupakan kumpulan kesan yang ada di benak

konsumen mengenai suatu merek yang dirangkai dari ingatan-ingatan

konsumen terhadap merek tersebut.

2.6.2 Manfaat Citra Merek

Beberapa manfaat dari citra merek yang positif menurut Sutisna

(2001) sebagai berikut:

▪ Konsumen memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, lebih

memungkinkan untuk melakukan pembelian

▪ Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan

memanfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap merek

produk lama

▪ Kebijakan family branding dan laverage branding dapat dilakukan jika

citra merek produk yang telah ada pasif

Menurut Shimp manfaat citra merek dibagi menjadi tiga bagian yaitu

fungsional, simbolis, dan pengalaman.

Page 33: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

17

▪ Fungsional, yaitu manfaat yang berusaha menyediakan solusi bagi

masalah- masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat

dialami oleh konsumen, dengan mengasumsikan bahwa suatu merek

memiliki manfaat spesifik yang dapat memecahkan masalah tersebut.

▪ Simbolis, yaitu diarahkan pada keinginan konsumen dalam upaya

memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota suatu kelompok, afiliasi,

dan rasa memiliki.

▪ Pengalaman, yaitu konsumen merupakan representasi dari keinginan

mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang,

keanekaragaman, dan stimulasi kognitif.

2.6.3 Komponen Citra Merek

Menurut Simamora (2004), komponen citra merek (brand image)

terdiri atas tiga bagian, yaitu :

1. Citra Perusahaan

Citra perusahaan (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi

yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang

membuat suatu produk atau jasa. Pada penelitian ini citra

perusahaan meliputi inovasi perusahaan, jaringan perusahaan,

kemudahan pemahaman logo perusahaan dan layanan

konsumen.

2. Citra Pengguna

Citra pengguna (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan

suatu barang atau jasa. Pada penelitian ini citra pengguna

meliputi citra produk yang positif di masyarakat, kepraktisan dan

desain kemasan yang menarik.

Page 34: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

18

3. Citra Produk

Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk. Pada penelitian

ini citra produk meliputi kemudahan daam mengingat merek,

kelengkapan informasi, ukuran yang beragam, produk yang

menarik, penjaminan kualitas, dan kesesuaian harga.

2.7 Cita Rasa

2.7.1 Pengertian Cita Rasa

Cita rasa merupakan sensasi yang dihasilkan oleh bahan makanan

ketika diletakkan dalam mulut terutama yang ditimbulkan oleh rasa dan

aroma. Jadi ada 3 (tiga) komponen yang berperan yaitu aroma, rasa dan

tekstur (Zuhra, 2006). Cita rasa adalah suatu cara pemilihan makanan yang

harus dibedakandari rasa makanan tersebut. Cita rasa merupakan atribut

makanan yang meliputi penampakan, aroma, rasa, tekstur, dan suhu.

Citarasa adalah suatu cara pemilihan makanan yang harus

dibedakan dari rasa makanan tersebut. Citarasa merupakan atribut makanan

yang meliputi penampakan, aroma, rasa, tekstur, dan suhu. Citarasa

merupakan bentuk kerja sama dari kelima macam indera manusia, yakni

perasa, penciuman, perabaan, penglihatan, dan pendengaran. Rasa sendiri

merupakan hasil kerja pengecap rasa (taste buds) yang terletak di lidah, pipi,

kerongkongan, atap mulut, yang merupakan bagian dari cita rasa (Wikipedia

Bahasa Indonesia). Ada kalanya makanan yang tersedia tidak mempunyai

bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi, dengan arti lain

kualitas dari suatu produk makanan sangat ditentukan oleh tingkat kesukaan

konsumen terhadap makanan tersebut. Umumnya pengolah makanan selalu

berusaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik. Kualitas

Page 35: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

19

makanan adalah keseluruhan sifat-sifat dari makanan tersebut yang

berpengaruh terhadap konsumen.

2.7.2 Komponen Cita Rasa

Kompleksitas suatu cita rasa dihasilkan oleh keragaman persepsi

alamiah. Citarasa dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu aroma, rasa, dan

rangsangan mulut (panas dan dingin). Faktor yang pertama dapat dideteksi

oleh indera pencium dan dua faktor yang disebutkan terakhir dapat dideteksi

oleh sel-sel sensorik pada lidah (Wahidah, 2010).

1. Aroma

Aroma merupakan salah satu komponen cita rasa pada makanan, yaitu

memberikan aroma atau bau, maka dapat mengetahui rasa dari

makanan tersebut. Dimana aroma ini dikenal dengan menggunakan

hidung. Apabila aroma makanan berubah maka tentu saja akan

berpengaruh pada rasa. Bau tengik atau alkohol yang disebabkan oleh

bahan makanan tersebut telah lama disimpan yang telah terkontaminasi

dengan udara luar.

Bau makanan banyak menentukan kelezatan bahan makanan tersebut.

Dalam hal aroma lebih banyak sangkut pautnya dengan alat panca

indera penciuman.

Aroma adalah reaksi dari makanan yang akan mempengaruhi konsumen

sebelum konsumen menikmati makanan, konsumen dapat mencium

makanan tersebut. (Adinugraha, 2015)

2. Rasa

Rasa berbeda dengan aroma dan lebih banyak melibatkan panca indera

lidah. Rasa dapat dikenali dan dibedakan oleh kuncup-kuncup cecepan

yang terletak pada papilla yaitu bagian noda darah jingga pada lidah.

Page 36: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

20

pada anak kuncup-kuncup perasa tersebut selain terletak di lidah juga

terletak pada farinx, pelata bagian langit-langit yang lunak maupun keras.

Sampai dengan saat ini telah dikenal empat rasa utama, yaitu asin

(salty), asam (sour), pahit (bitter), dan manis (sweet), ditambah suatu

rasa terbaru yaitu umami, yang umumnya terdapat pada penyedap rasa

makanan-makanan khas Asia.

Titik perasa dari lidah adalah kemampuan mendeteksi dasar yaitu manis,

asam, asin, pahit. Dalam makanan tertentu empat rasa ini digabungkan

di dalam makanan sehingga menjadi satu rasa yang unik dan menarik

untuk dinikmati (Adinugraha, 2015).

3. Tekstur

Selain dari komponen-komponen cita rasa tersebut diatas, komponen

yang juga penting adalah timbulnya perasaan seseorang setelah

menelan suatu makanan. Bahan makanan yang mempunyai sifat

merangsang syaraf perasa dibawah kulit muka, lidah, maupun gigi akan

menimbulkan perasaan tertentu. Misalnya bila seseorang mencium bau

ammonia, selain bau yang merangsang juga akan menimbulkan

perasaan bahwa bau tersebut tajam (sharp). Contoh lain misalnya

rempah-rempah yang menimbulkan kesan panas atau kesan dingin yang

ditimbulkan oleh permen pedas.

Tekstur dan konsistensi suatu bahan akan mempengaruhi cita rasa yang

ditimbulkan oleh bahan tersebut. Dari penelitian-penelitian yang

dilakukan diperoleh bahwa perubahan tekstur atau viskositas bahan

dapat mengubah rasa dan bau yang timbul karena dapat mempengaruhi

kecepatan timbulnya rangsanngan terhadap sel reseptor olfaktori dan

klenjar air liur. Semakin kental suatu bahan, penerimaan terhadap

intensitas rasa, bau dan cita rasa semakin berkurang. Ada banyak

Page 37: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

21

macam tekstur makanan yaitu halus atau tidak, keras atau lembut, cair

atau padat, empuk atau tidak (Adinugraha, 2015).

2.8 Perilaku Konsumen

2.8.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2002) bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari

bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, memakai serta

memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka

memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. Menurut Lamb (2001) Perilaku

konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-

keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur

pembelian barang atau jasa.

American Marketing Association (dalam Setiadi, 2003)

mendefenisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara

pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia

melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Dari defenisi tersebut

terdapat tiga ide penting perilaku konsumen, yaitu:

1. Perilaku konsumen bersifat dinamis, yang artinya bahwa perilaku

konsumen, kelompok konsumen, atau masyarakat luas selalu

berubah dan bergerak sepanjang waktu.

2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi afeksi (perasaan),

kognisi pemikiran), perilaku dan kejadian di lingkungannya.

3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, karena itu peran

pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran, karena itu

peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukan dengan

konsumen melalui penerapan berbagai strategi pemasaran.

Page 38: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

22

2.8.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor

kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar

adalah faktor – faktor yang dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-

benar diperhitungkan (Setiadi, 2003) mengemukakan beberpa faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

1. Faktor Kebudayaan

a. Kebudayaan, merupakan faktor penentu yang paling dasar

dari keinginan dan perilaku seseorang. Seseorang anak yang

sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi,

preferensi dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang

melibatkan keluarga dan lembaga sosial lainnya.

b. Sub budaya, memberikan identifikasi dan sosialisasi yang

lebih spesifik untuk para anggotanya.

c. Kelas sosial, merupakan kelompok yang relatif homogen dan

bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun

secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat

dan perilaku yang serupa.

2. Faktor Sosial

a. Kelompok referensi, terdiri dari seluruh kelompok yang

mempunyai penagaruh langsung maupun tidak langsung

terhadap sikap atau perilaku seseorang.

b. Keluarga, dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu

keluarga orientasi yakni merupakan orang tua dari seseorang,

dan keluarga prokreasi yakni pasangan hidup anak – anak

seorang keluarga, merupakan organisasi pembeli dan

Page 39: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

23

konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan

telah diteliti secara intensif.

c. Peran dan status

3. Faktor Pribadi

a. Umur dan tahapan siklus hidup

b. Pekerjaan

c. Keadaan ekonomi, terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan

(tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan

hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadiakn uang),

kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap

mengeluarkan lawan menabung.

d. Gaya hidup, merupakan pola hidup seseorang yang

diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapatan

seseorang. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik

kelas sosial seseorang.

e. Kepribadian dan konsep diri, merupakan karakteristik

psikologis yang berbeda

4. Faktor Psikologi

a. Motivasi, merupakan dorongan yang timbul dari suatu

keadaan fisiologis tertentu seperti rasa lapar, rasa haus, dan

rasa tidak nyaman.

b. Persepsi, didefenisikan sebagai proses dimana seseorang

memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi

untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia

ini. Proses belajar, menjelaskan perubahan dalam perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman.

Page 40: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

24

c. Kepercayaan dan sikap, merupakan suatu gagasan deskriptif

yang dimiliki oleh seseorang terhadap sesuatu.

Menurut Shinta (2011), terdapat tiga faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya faktor individu, faktor

lingkungan dan faktor psikologis. Berikut ini adalah penjelasannya :

1. Faktor Individu

a. Motivasi dan Kebutuhan

Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan

oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen

merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang

seharusnya dirasakan dengan yang sesungguhnya dirasakan.

Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang

untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut.

Inilah yang disebut dengan motivasi. Seperti contoh adanya

rasa haus dan lapar mendorong seseorang untuk mencai

makanan dan minuman.

Kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen (felt need) bisa

dimunculkan dari faktor luar konsumen seperti aroma

makanan -> orang jadi ingin makan, iklan dan komunikasi

pemasaran -> orang yang tidak rencana beli jadi membeli.

Selain dari luar konsumen juga ada faktor dari dalam diri

konsumen sendiri (fisiologis) atau innate needs misal rasa

lapar, haus (makanan), air, udara, pakaian rumah. Kebutuhan

ini juga disebut dengan primary needs dimana produk

tersebut dibutuhkan untuk mempertahankan hidupnya.

Page 41: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

25

b. Kepribadian dan Gaya Hidup

Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik

yang paling dalam pada diri (inner psychological

characteristics) manusia, perbedaan karakteristik tersebut

menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu.

Perbedaan karakteristik akan mempengaruhi respon individu

terhadap lingkungannya (stimulus) secara konsisten.

Perbedaan karakteristik akan mempengaruhi perilaku individu

tersebut. Individu dengan karakteristik yang sama cenderung

akan bereaksi yang relatif sama terhadap situasi lingkungan

yang sama. Contohnya seseorang yang senantiasa cepat

menangis ketika mendengar berita sedih pada saat kapan

dan dimanapun.

Gaya Hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup

dan menggunakan uang dan waktunya. Berbeda dengan

kepribadian lebih menggambarkan karakteristik terdalam yang

ada pada diri manusia. Meskipun berbeda tetapi keduanya

saling hubungan. Kepribadian merefleksikan karakteristik

internal dari konsumen sedangkan gaya hidup

menggambarkan manifestasi eksternal dari perilaku

seseorang. Contohnya, orang yang berkepribadian pemberani

mungkin akan memilih hobi yang menantang alam, sebaliknya

yang kurang berani mungkin akan memilih hobi bermain bulu

tangkis.

c. Pengetahuan Konsumen

Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki

oleh konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa

Page 42: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

26

serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan

jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan

fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan konsumen akan

mempengaruhi keputusan pembelian.

Pengetahuan konsumen terdapat tiga bagian yaitu:

1) Pengetahuan Produk

▪ Kategori produk

▪ Merk

▪ Terminologi produk

▪ Atribut atau fitur produk

▪ Harga produk

▪ Kepercayaan produk

2) Pengetahuan pembelian

▪ Pengetahuan tentang toko

▪ Lokasi produk didalam toko

▪ Penempatan produk yang sebenarnya didalam toko

3) Pengetahuan pemakaian

Konsumen mengetahui manfaat dalam produk

2. Faktor Lingkungan

a. Budaya dan Demografi

Budaya merupakan suatu kepercayaan, nilai-nilai dan

kebiasaan yang dipelajari seseorang, yang dapat

mengarahkan seseorang tersebut dalam menggunakan suatu

barang atau jasa. Kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan itu

dapat muncul bila seseorang melakukan interaksi, hubungan

dan saling mempengaruhi dalam berperilaku. Unsur-unsur

Page 43: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

27

budaya antara lain: (1) kepercayaan (2) nilai (3) norma (4)

kebiasaan (5) larangan (6) mitos dan (7) simbol.

Karakteristik demografi menunjukkan identitas seseorang

bisa berdasarkan usia, agama, suku bangsa, pendapatan,

jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan, lokasi geografis,

dan lain-lain.

b. Keluarga

Peranan dalam pengambilan keputusan keluarga antara lain:

▪ Sebagai Influencer, para anggota keluarga yang

memberikan pengaruh pada anggota keluarga lain untuk

mengambil keputusan dalam pembelian atau tidak

membeli suatu produk.

▪ Sebagai gate keeper, para anggota keluarga yang

mengontrol arus informasi

▪ Sebagai decision, anggota keluaga yang menentukan

membeli atau tidak suatu produk

▪ Sebagai buyer, anggota keluarga yang dengan nyata

melakukan pembelian

▪ Sebagai preparer, anggota yang mengubah produk

mentah menjadi bentuk yang bisa dikonsumsi

▪ Sebagai user, anggota keluarga yang menggunakan

produk tersebut

▪ Sebagai maintancer, anggota keluarga yang merawat

atau memperbaiki produk

▪ Sebagai organizer, anggota keluarga yang mengatur

apakah produk tersebut bisa dimulai dipakai atau dibuang

atau dihentikan

Page 44: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

28

c. Kelompok Referensi

Adapun definisi dari kelompok rujukan atau referensi adalah

setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar

pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan

sikap umum/khusus atau pedoman khusus bagi perilaku.

Faktor yang berdampak pada pengaruh kelompok rujukan :

▪ Informasi dan pengalaman

▪ Kredibilitas, daya tarik dan kekuatan kelompok rujukan

d. Kelas Sosial

Kelas sosial merupakan pembagian anggota masyarakat ke

dalam suatu hirarki status kelas sosial yang berbeda,

sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai

status yang sama dan para anggota kelas lainnya

mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.

3. Faktor Psikologis

a. Pengolahan Informasi / Persepsi

Apa yang didengar oleh telinga, apa yang dilihat oleh mata

dan apa yang dicium oleh hidung, itulah yang disebut dengan

stimulus. Tidak semua stimulus tersebut semua kita ingat dan

simpan dalam ingatan kita, karena kita sebagai konsumen

melakukan proses pengolahan informasi. Stimulus bisa

berbentuk produk, nama merk, kemasan, iklan, nama

produsen.

Page 45: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

29

b. Keterlibatan

Keterlibatan adalah status motivasi yang menggerakkan serta

mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada

saat mereka membuat keputusan. Contoh: konsumen akan

membeli suatu produk akan menghabiskan lebih banyak

waktu dan tenaga untuk berkunjung ke beberapa toko atau

bertanya pada lebih banyak pramuniaga.

c. Proses Pembelajaran Konsumen

Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen

yang diakibatkan oleh pengalaman. Sebagai seorang

konsumen baik dari anak sampai orang tua melakukan

proses belajar. Seorang konsumen yang menyukai produk

tertentu, memilih produk tertentu dan loyal terhadap merek

tertentu, merupakan hasil dari suatu proses belajar

konsumen.

d. Sikap Konsumen

Sikap konsumen adalah faktor penting yang akan

mempengaruhi konsumen. Konsep sikap sangat terkait

dengan kepercayaan dan perilaku. Sikap merupakan

ungkapan perasaan konsumen tentang suatu obyek apakah

disukai atau tidak.

2.9 Keputusan Konsumen

Menurut Kotler (2002) dalam keputusan pembelian, seseorang memainkan

lima peran, antara lain:

1. Initiator (pencetus), yaitu seseorang yang pertama kali mengusulkan

gagasan untuk membeli produk atau jasa

Page 46: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

30

2. Influencer (pemberi pengaruh), yaitu seseorang dengan pandangan atau

saran yang mempengaruhi keputusan

3. Decider (pengambil keputusan), yaitu seseorang yang memutuskan

setiap komponen dari setiap keputusan pembelian (apakah membeli,

tidak membeli, bagaimana membeli dan dimana akan membeli)

4. Buyer (pembeli), yaitu orang yang melakukan pembelian yang

sesungguhnya

5. User (pengguna), yaitu seseorang yang mengkonsumsi atau

menggunakan produk atau jasa bersangkutan

Shinta, (2011) menyatakan bahwa terdapat lima tahap yang dilalui

konsumen dalam proses pengambilan keputusan, yaitu seperti terlihat pada

gambar berikut:

Gambar 1. Langkah-langkah Keputusan Pembelian

Sumber : Shinta, (2011)

1. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu

masalah yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara

keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.

Kebutuhan harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum ia bisa dikenali. Ada

beberapa faktor yamg mempengaruhi pengaktifan kebutuhan yaitu:

waktu, perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk,

perbedaan individu, pengaruh pemasaran.

2. Pencarian Informasi

Keputusan Pembelian

Evaluasi Alternati

f

Pencarian Infomasi

Pengenalan Kebutuhan

Perilaku Pasca Pembelian

Page 47: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

31

Konsumen yang tergugah kebutuhan akan terdorong untuk mencari

informasi yang lebih banyak. Besarnya pencarian yang dilakukan

tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah informasi yang telah

dimilikinya, kemudahan mendapatkan dan nilai yang diberikan pada

informasi tambahan, dan kepuasan dalam pencarian informasi tersebut.

sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi

empat kelompok:

a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber komersil: iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, dan

pameran.

c. Sumber umum: media massa, organisasi konsumen.

d. Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji, menggunakan

produk.

3. Evaluasi Alternatif

Model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai

proses yang berorientasi kognitif yaitu mereka menganggap konsumen

membentuk penilaian atas produk terutama berdasarkan kesadaran dan

rasio. Beberapa konsep dasar dalam memahami proses evaluasi

konsumen: pertama, konsumen berusaha untuk memenuhi suatu

kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi

produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai

sekumpulan atirbut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam

memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi alternatif, konsumen membentuk preferensi atas

merekmerek dalam kumpulah pilihan. Konsumen juga mungkin untuk

membentuk niat untuk membeli suatu produk yang paling disukai. Dalam

Page 48: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

32

melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub

keputusan: merek, dealer, kualitas, waktu dan metode pembayaran.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah mengkonsumsi suatu produk, konsumen akan mengalami

tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu seperti penjelasan berikut:

a. Kepuasan pasca pembelian, kepuasan pembeli adalah seberapa

dekat pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan

pembeli atas produk tersebut. jika kinerja produk tidak memenuhi

harapan, pembeli akan kecewa. Jika sesuai dengan harapan maka

pembeli akan merasa puas dan jika melebihi harapan, pembeli akan

sangat puas.

b. Tindakan pasca pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan konsumen

terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.

Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih

tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. pelanggan yang tidak

puas akan bertindak sebaliknya. Mereka mungkin akan

mengembalikan atau bahkan membuang produk tersebut atau

mengambil tindakan publik seperti mengajukan keluhan ke

perusahaan, pengacara atau kelompok lainnya.

c. Pemakai dan pembuangan pasca pembelian, jika konsumen

menyimpan produk, produk tersebut mungkin tidak memuaskannya

dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. konsumen yang

puas akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk

membeli kembali produk tersebut, atau lebih jauh dari itu melalui

proses komunikasi dari mulut ke mulut akan memberitahukan

kepuasan tersebut kepada pihak lain seperti keluarga, teman, atau

Page 49: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

33

yang lainnya. tapi jika konsumen tidak puas ia akan bereaksi

sebaliknya, mungkin mereka tidak akan lagi membeli produk

tersebut selanjutnya konsumen akan mencari lagi informasi yang

menginformasikan nilai produk yang lebih baik.

2.10 Hubungan Citra Merek dan Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembelian

2.10.1 Hubungan antara Citra Merek dengan Keputusan Pembelian

Kotler dan Keller (2009) menjelaskan citra merek sebagai pandangan

dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan

asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen. Citra merek merupakan

persepsi atau pandangan masyarakat terhadap suatu merek berdasarkan

pengetahuan, tanggapan, serta pengalaman konsumen terhadap merek

yang bersangkutan. Jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan suatu

produk, mereka ccenderung untuk mempercayai merek yang disukai atau

yang terkenal (Schiffman dan Kanuk, 2008).

Alasan tersebut mendorong perusahaan untuk memperkuat

mereknya agar memupuk kuat didalam pikiran konsumen, karena melalui

citra merek yang positif, konsumen mampu mengenali sebuah produk,

mengevaluasi kualitas, mengurangi kecemasan pembelian, dan memperoleh

pengalaman serta kepuasan dari diferensiasi produk tersebut (Lin, 2007

dalam Musay, 2013).

2.10.2 Hubungan antara Cita Rasa dengan Keputusan Pembelian

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang

dan jasa, antara lain:

▪ Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat

▪ Jumlah penduduk

▪ Selera penduduk

Page 50: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

34

▪ Fluktuasi ekonomi

▪ Harga barang yang di tuju

▪ Harga barang subsitusi

▪ Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)

Setelah timbulnya suatu permintaan akan ada cita rasa yakni adalah

suatu cara pemilihan makanan yang harus dibedakan dari rasa (taste)

makanan tersebut.

Cita rasa merupakan atribut makanan yang meliputi penampakan,

bau, rasa, tekstur, dan suhu. Cita rasa merupakan bentuk kerja sama dari

kelima macam indera manusia, yakni perasa, penciuman, perabaan,

penglihatan, dan pendengaran. Rasa sendiri merupakan hasil kerja

pengecap rasa (taste buds) yang terletak di lidah, pipi, kerongkongan, atap

mulut, yang merupakan bagian dari cita rasa. Kompleksitas suatu cita rasa

dihasilkan oleh keragaman persepsi alamiah. Cita rasa dipengaruhi oleh tiga

faktor, yaitu bau, rasa, dan rangsangan mulut (panas dan dingin). Apabila

barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka

pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi

sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya

bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka

keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk

menjadi lebih kuat.

2.11 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dinyatakan dalam bentuk skema sederhana tetapi utuh,

memuat pokok-pokok unsur pemikiran dan tata hubungan antara pokok-pokok

unsur tersebut dengan perumusan kerangka pemikiran yang dinyatakan dalam

Page 51: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

35

bentuk skema, maka gambaran dari isi penelitian menjadi jelas (Narbuko dan

Achmadi, 2007).

Kerangka pemikiran digunakan sebagai pedoman atau sebagai gambaran

alur pemikiran sehingga fokus pada tujuan penelitian. Penelitian ini memiliki tiga

tujuan utama yaitu untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara

variabel citra merek dan cita rasa terhadap keputusan pembelian, untuk

mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel citra merek dan cita rasa

terhadap keputusan pembelian dan untuk mengetahui variabel yang

berpengaruh secara dominan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan enam

variabel independen yaitu citra perusahaan, citra pengguna, citra produk, aroma,

rasa, dan tekstur. Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah

keputusan pembelian. Berikut disajikan diagram kerangka penelitian ini.

Page 52: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

36

Teori: Keputusan pembelian konsumen, Shinta (2011): ▪ Pengenalan kebutuhan ▪ Pencarian informasi ▪ Evaluasi alternatif ▪ Perilaku pembelian ▪ Perilaku pasca pembelian

Permasalahan: Persaingan produsen terasi udang yang ketat dari sisi: ▪ Harga ▪ Inovasi produk ▪ Merek ▪ Rasa

Kondisi Riil: ▪ Beragamnya kebutuhan

konsumen terhadap terasi ▪ Informasi yang didapat

konsumen berasal dari lingkungan dan iklan

▪ Pilihan alternatif konsumsi terasi yang beragam

▪ Konsumen dengan mudah beralih dari merek satu ke merek lainnya.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Citra Merek Terasi Udang

ABC

Citra

Perusahaan Citra

Pengguna Citra

Produk

1. Inovasi Perusahaan

2. Jaringan pemasaran

3. Kemudahan pemahaman logo

1. Citra produk yang positif

2. Kepraktisan 3. Desain

kemasan menarik

1. Kemudahan mengingat merek

2. Kelengkapan informasi

3. Produk yang menarik

4. Kualitas Terjamin 5. Kesesuaian

harga

Aroma Rasa Tekstur

Cita Rasa Terasi Udang

ABC

1. Memiliki aroma udang rebon segar

2. Memiliki aroma yang khas

3. Aroma tidak menyengat

atau tajam

1. Gurih 2. Sedap 3. Udang

rebon

1. Tidak terlalu keras

2. Tidak terlalu lembek

Tanggapan konsumen terhadap proses keputusan pembelian Terasi Udang ABC yang meliputi:

1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Perilaku pembelian

5. Perilaku pasca pembelian

1. Uji Instrumen ▪ Uji Validitas ▪ Uji Reabilitas

2. Uji Asumsi Klasik ▪ Uji Normalitas ▪ Uji Multikolinearitas ▪ Uji Heteroskedastisitas ▪ Uji Autokorelasi

3. Regresi Linier Berganda 4. Uji Hipotesis

▪ Uji F ▪ Uji t Keputusan Pembelian

Page 53: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

37

2.12 Hipotesis

Sugiyono, (2012) mengungkapkan bahwa hipotesis merupkan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Beliau juga menambahkan

bahwa penelitian kuantitatif perlu merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah

jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya (Siregar, 2014).

Sehingga, hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang harus

diuji kebenarannya.Penelitian ini menggunakan hipotesis statistik, sehingga

menggunakan istilah signifikan. Signifikan artinya hipotesis penelitian yang telah

terbukti pada sampel itu dapat diberlakukan ke populasi (Sugiyono, 2012).

Gambar 3. Kerangka Hipotesis

H2

H2

H2

H2

H2

H2

H3

H1 Keputusan Pembelian

Y

Citra Perusahaan

X1

Citra Pemakai X2

Tekstur X6

Rasa X5

Aroma X4

Citra Produk X3

Page 54: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

38

Keterangan

: Berpengaruh secara parsial

: Berpengaruh secara bersama-sama

: Berpengaruh secara dominan

Berdasarkan konsep penelitian yang ada, maka dapat dirumuskan hipotesis-

hipotesis statistik yang akan di uji dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis I : Diduga terdapat pengaruh secara bersama-sama dari

komponen Citra Merek yang terdiri dari variabel citra perusahaan (X1), citra

pengguna (X2), dan citra produk (X3) serta komponen dari Cita Rasa yang

terdiri dari variabel aroma (X4), rasa (X5), dan tekstur (X6), konsumen terasi

udang merek ABC di Kecamatan Koja terhadap keputusan pembelian.

2. Hipotesis 2 : Diduga terdapat pengaruh secara parsial dari komponen

Citra Merek yang terdiri dari variabel citra perusahaan (X1), citra pengguna

(X2), dan citra produk (X3) serta komponen dari Cita Rasa yang terdiri dari

variabel aroma (X4), rasa (X5), dan tekstur (X6), konsumen terasi udang

merek ABC di Kecamatan Koja terhadap keputusan pembelian.

3. Hipotesis 3 : Diduga citra produk (X3) berpengaruh dominan terhadap

keputusan pembelian terasi udang merek ABC dibandingkan dengan

variabel yang lain.

Page 55: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 sampai dengan selesai.

Tempat penelitian di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Provinsi DKI

Jakarta.

3.2 Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menjelaskan pengaruh variabel X

terhadap variabel Y, maka jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan.

Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan

untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan menguji

hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012). Penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang datanya berbentuk angka (Siregar, 2014).

Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian

penjelasan (explanatory research). Menurut Singarimbum et. al., (2008)

penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel penelitian dengan

pengujian hipotesa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data

numerical atau angka yang diolah dengan metode statistika dalam rangka

pengujian hipotesis (Azwar, 2013). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

digunakan untuk mengukur data, mencari bukti yang meyakinkan,yang

berdasarkan perwakilan sampel besar dan biasanya berlaku untuk beberapa

bentuk analisis statistik (Malhotra, 2002).

Alasan utama pemilihan jenis penelitian explanatory ini adalah untuk menguji

hipotesis. Sehingga melalui hasil hipotesis tersebut,dapat menjelaskan hubungan

Page 56: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

40

dan pengaruh Citra Merek dan Cita Rasa terhadap Keputusan Pembelian pada

Kelurahan Tugu Utara.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Sugiyono (2012) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulan.

Menurut Bungin dalam Siregar (2014) populasi adalah keseluruhan

dari objek penelitian. Secara umum populasi dapat didefinisikan sebagai

keseluruhan objek penelitian yang memiliki kualitas dan kuantitas yang

ditetapkan untuk diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

masyarakat Kecamatan Koja yang mengkonsumsi Terasi Udang merek ABC.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi tersebut (Sugiyono, 2012).

Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah nonprobability

sampling dengan menggunakan Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan

sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005). Pertimbangan-

pertimbangan dalam pengambilan sampel tersebut adalah :

Page 57: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

41

1. Responden adalah warga Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan

Koja, Jakarta Utara, DKI Jakarta

2. Responden adalah mereka yang melakukan pembelian/

mengkonsumsi terasi udang merek ABC.

Pada penelitian ini populasi yang diambil jumlahnya tidak diketahui

secara pasti, maka dalam penelitian ini digunakan rumus Rao Purba (1996)

sebagai berikut:

𝑛 =𝑍2

4 (𝑚𝑜𝑒)2

Dimana :

n : Jumlah Sampel

Z : Tingkat Keyakinan yang dalam penentuan sampel 95%= 1,96

Moe : Margin of error atau kesalahan maksimal yang bisa dikorelasi,

disini ditetapkan 10%

Maka dengan demikian jumlah sampel minimal dapat diambil sebesar :

𝑛 =1.962

4 (0,10)2

𝑛 = 96,04

Dengan perhitungan tersebut, maka diambil sampel sebanyak 96,04

orang, agar penelitian ini menjadi fit maka sampel diambil menjadi 100

responden dengan ketentuan jumlah sampel tidak kurang dari minimal

sampel yang telah ditentukan.

Page 58: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

42

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber

data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2008). Data

primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden

melalui wawancara dan pengamatan langsung dari sumber yang diteliti. Data

primer antara lain dari angket atau kuisioner yang disebar kepada responden

dan observasi terhadap konsumen yang mengkonsumsi terasi udang merek

ABC di Kecamatan Koja. Bentuk data berupa kuesioner berisi indikator

pernyataan menggunakan skala likert dengan interval 1 sampai 5.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari objek penelitian

sudah dalam keadaan siap untuk digunakan dalam tahap analisis. Data

sekunder diperoleh melalui literatur, jurnal, penelitian, laporan perusahaan

atau dokumen lain yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini (Ghofur,

2014). Menurut Azwar (2013), Data sekunder diperoleh dari sumber tidak

langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner. Menurut Sugiyono (2012) kuisioner adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik pengumpulan data ini

dilakukan memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian kepada responden yaitu konsumen terasi udang merek ABC di

Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, DKI Jakarta.

Page 59: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

43

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.6.1 Variabel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2012) Variabel penelitian adalah sesuatu hal

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan. Dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian terbagi menjadi

dua bagian yaitu :

1. Variabel Bebas (Independent Variable).

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Citra Merek dengan

sub variabel yang terdiri dari; Citra perusahaan (Corporate image

(X1)); Citra Pengguna (User image (X2)); dan Citra produk (Product

image (X3)), serta Cita Rasa dengan sub variabel yang terdiri dari

Aroma (X4), Rasa (X5), dan Tekstur (X6.).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable).

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah keputusan

pembelian. Untuk lebih mempermudah pemahaman, penjelasan

dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut:

3.6.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional menurut Nazir (2003) merupakan “suatu definisi

yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara

memberikan arti, atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk

mengukur variabel tersebut. Sesuai dengan judul “Pengaruh Citra Merek dan

Cita Rasa Terhadap Keputusan Pembelian” maka terdapat variabel-variabel

dalam penelitian ini antara lain:

Page 60: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

44

1. Citra Perusahaan (Corporate Image) yaitu persepsi konsumen

terhadap PT. Heinz ABC Indonesia dengan indikator inovasi

perusahaan, jaringan pemasaran dan kemudahan pemahaman logo

2. Citra Pengguna (User Image) yaitu persepsi konsumen terhadap

pemakai yang menggunakan Terasi Udang ABC dengan indikator

citra produk yang positif, kepraktisan dan desain kemasan menarik.

3. Citra Produk (Product Image) persepsi konsumen terhadap Terasi

Udang ABC dengan indikator kemudahan mengingat merek,

kelengkapan informasi, produk yang menarik, kualitas terjamin dan

kesesuaian harga.

4. Aroma (Smell) adalah persepsi konsumen melalui indera penciuman

terhadap Terasi Udang ABC dengan indikator aroma khas udang

rebon segar serta bau yang tidak menyengat.

5. Rasa (Taste) adalah persepsi konsumen terhadap indera pengecap

Terasi Udang ABC dengan indikator gurih, asin dan udang rebon.

6. Tekstur (Texture) persepsi konsumen melalui indera peraba terhadap

Terasi Udang ABC dengan indikator tidak terlalu keras dan juga tidak

terlalu lembek.

7. Keputusan pembelian merupakan cara konsumen mengenal

kebutuhan, mencari informasi, mengevaluasi, berperilaku pada saat

pembelian serta pasca pembelian Terasi Udang ABC.

3.7 Konsep, Variabel dan Indikator

Konsep, variabel dan indikator dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel

berikut ini:

Page 61: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

45

Tabel 1. Konsep, Variabel dan Indikator

Konsep Variabel Indikator

Citra Merek

(Brand Image)

Citra Perusahaan

(Corporate Image)

1. Inovasi perusahaan

2. Jaringan pemasaran

3. Kemudahan pemahaman logo

Citra Pengguna

(User Image)

1. Citra produk yang positif

2. Kepraktisan

3. Desain kemasan menarik

Citra Produk

(Product Image)

1. Kemudahan mengingat merek

2. Kelengkapan informasi

3. Produk yang menarik

4. Kualitas terjamin

5. Kesesuaian harga

Cita Rasa

Aroma

(Smell)

1. Aroma udang rebon segar

2. Aroma yang khas

3. Aroma tidak menyengat

Rasa

(Taste)

1. Gurih

2. Sedap

3. Udang rebon

Tekstur (Texture)

1. Tidak terlalu keras

2. Tidak terlalu lembek

Proses Keputusan

Pembelian

Keputusan

Pembelian

1. Pengenalan kebutuhan

2. Pencarian informasi

3. Evaluasi alternatif

4. Perilaku pembelian

5. Perilaku pasca pembelian

3.8 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2005).

Pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Skala yang digunakan adalah skala Likert dengan jenis skalanya berupa skla

interval dengan skor 1 sampai 5. Menurut Sugiyono (2005) skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial.

Page 62: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

46

Dengan skala Likert variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk

menyusun item-item yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Indikator-indikator variabel bebas maupun terikat kemudian diformulasikan

dalam bentuk item pernyataan yang masing-masing item terdapat range skoe

antara 1-5, yaitu :

Tabel 2. Skala Pengukuran

Jawaban Keterangan Skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Netral N 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber : Sugiyono, (2012)

3.9 Uji Instrumen Data

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menghitung korelasi antara masing-

masing pernyataan dengan skor total dengan rumus korelasi produk moment

(Ghozali, 2013).

Menurut Sugiyono (2012) menjelaskan bahwa “instrumen yang valid

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid”.

Penelitian ini menggunakan angket dalam penelitiannya maka angket yang

dibuat harus dapat mengukur apa yang diukur. Valid atau tidaknya suatu

item dapat diketahui dengan cara membandingkan dengan rumus korelasi

product moment yang dijelaskan oleh Arikunto (2006) uji validitas dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑟 = 𝑁(∑XY) − (∑X∑Y)

√[N∑X2 − (∑X)2][N∑Y2 − (∑Y)2]

Page 63: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

47

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

Y = Nilai total skor

X = Skor indikator empiris penelitian

N = Jumlah sampel

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuisioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut. Uji validitas dihitung dengan melihat nilai koefisien korelasi

(corrected item-total correlations). Apabila nilai (r) atau koefisien korelasi

kurang dari 3 maka dinyatakan tidak valid. Dan sebaliknya apabila nilai (r)

atau koefisien korelasi ≥ 3 maka dianggap memenuhi syarat validitas

(Sugiyono, 2012).

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana

hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel

atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013). Kehandalan yang

menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel

yang berbeda.

Tingkat reliabilitas variabel yang digunakan dalam penelitian

menggunakan model konsisten internal dengan teknik Crobach’s alpha,

Arikunto (2010) yang rumusnya sebagai berikut :

Page 64: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

48

𝑟 = [k

k − 1] [1 −

∑ α2b

α21

]

Keterangan:

r = Reliabilitas instrumen

k = Banyak butir pertanyaan

∑ σ2

b = Jumlah varian butir

σ2

1 = Varian total

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil

perhitungan nilai croncbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai croncbach alpha (α) > 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian

ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan

kesimpulan yang sama, sebaliknya bila croncbach alpha (α) < 0,6 maka

dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan

penelitian ulang dengan waktu dan variabel yng berbeda akan menghasilkan

kesimpulan yang berbeda.

3.10 Uji Asumsi Klasik

3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengui apakah pada model regresi,

variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal (Gozali, 2013).

Normalitas data data dilihat dari gambar histogram, namun seringkali

polanya tidak mengikuti betuk kurva normal, sehingga sulit disimpulkan

(Winarno, 2015).

Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data

Page 65: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

49

sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan

dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,

2013):

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.10.2 Uji Multikolinearitas

Gozali (2013) mengungkapkan bahwa Uji Multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen. (Tim Dosen dan Tim Asisten

Ekonometrika 2016) menyatakan bahwa Salah satu cara untuk mendeteksi

adanya multikolinearitas adalah menggunakan Variance Inflation Factors

(VIF). Rumus VIF yaitu :

𝑉𝐼𝐹 =1

1 − 𝑅21

Di mana 𝑅12 adalah koefisien determinasi regresi auxiliary

Regresi auxiliary adalah model regresi antar suatu variabel

independen dengan sisa variabel independen lainnya. Rule of thumb yang

biasa digunakan sebagai acuan adalah jika VIF > 10, maka terdeteksi adanya

multikolinieritas. Hipotesis dalam Uji Multikolinieritas adalah sebagai berikut :

Page 66: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

50

H0 : tidak ada multikolineritas

Ha : ada masalah multikolineritas

Dasar pengambilan keputusannya dengan menggunakan nilai VIF,

yaitu :

1) Apabila nilai VIF < 10 : Ha ditolak, Ho diterima

2) Apabila nilai VIF ≥ 10 : Ho ditolak, Ha diterima

3.10.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastsitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan yang lain

(Gozali, 2013). Heterokedastisitas adalah adalah kondisi dimana varians

residual/error tidak bersifat konstan (Tim Dosen dan Tim Asisten

Ekonometrika, 2016). Model regresi yang baik tidak terjadi heterokedastisitas

(Gozali, 2013).

Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu

Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Yprediksi –

Ysesungguhnya) yang telah di-standardized. Sedangkan dasar pengambilan

keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu

teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah. angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 67: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

51

3.11 Metode Analisis Data

Anaslis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.

Regresi linier berganda digunakan untuk lebih dari satu varibel bebas dan satu

variabel terikat (Siregar 2014). Tujuan metode ini adalah untuk meramalkan atau

memprediksi besaran nilai variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas

(Siregar 2014). Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh Citra Merek dan Cita Rasa terhadap Keputusan Pembelian. Formulasi

persamaan regresi linear berganda sendiri adalah sebagai berikut:

Dimana:

Y : Keputusan Pembelian

α : Intercept atau nilai rata - rata Y prediksi, jika X = 0 atau nilai konstanta

β : Slope atau rata - rata perubahan Y jika X berubah 1 satuan

X1 : Citra perusahaan (Corporate Image)

X2 : Citra Pengguna (User Image)

X3 : Citra Produk (Product Image)

X4 : Aroma (Smell)

X5 : Rasa (Taste)

X6 : Tekstur (Texture)

e : Kesalahan prediksi (error)

Y = α + β1 . X1 + β2 . X2 + β3 . X3 + β4 . X4 + β5 . X5 + β6 . X6 + e

Page 68: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

52

3.12 Pengujian Hipotesis

3.12.1 Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi

adalah antara 0 dan 1 (Gozali, 2013). Semakin mendekati 1, berarti semakin

besar kemampuan variabel independen unruk menjelaskan pengaruhnya

kepada variabel dependen (Winarno, 2015).

Koefisien determinasi menurut Sarwono (2006), bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y,

perhitunganya sebagai berikut:

Kd = r2 x 100%

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

3.12.2 Uji F

Uji Statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat. Hipotesis pada uji F

adalah sebagai berikut :

𝐹 =𝑅2(𝑛 − 𝑘 − 1)

𝑘(1 − 𝑅2)

Page 69: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

53

Keterangan:

F = Fhitung yang selanjutnya akan dibandingkan dengan Ftabel

R2 = Determinasi

k = Jumlah variabel bebas

n = Banyaknya subyek penelitian

a. Hipotesis Nol (H

0)

Tidak terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara

variabel Citra perusahaan (X1), Citra Pengguna (X

2), Citra Produk

(X3), Aroma (X4), Rasa (X5), dan Tekstur (X6) terhadap Keputusan

Pembelian (Y).

b. Hipotesis Alternatif (H1)

Terdapat pengaruh bersama-sama secara signifikan dari Citra

perusahaan (X1), Citra Pengguna (X

2) Citra Produk (X3), Aroma

(X4), Rasa (X5), dan Tekstur (X6) terhadap Keputusan Pembelian

(Y).

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan taraf

signifikan, yaitu :

a. Apabila nilai Prob > α (0.05), maka H0 diterima dan H1 ditolak.

b. Apabila nilai Prob < α (0.05), maka H0 ditolak dan H1 diterima.

3.12.3 Uji t

Uji satitistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen

(Gozali 2013).

Rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2012), sebagai berikut:

Page 70: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

54

𝑡 =𝑟𝑝 √𝑛 − 3

√1 − 𝑟𝑝2

Keterangan :

rp = Korelasi parsial yang ditemukan

n = Jumlah sampel

t = thitung yang selanjutnya dibandingkan dengan ttabel

Hipotesis Uji t pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Citra

perusahaan (X1) dan terhadap Keputusan Pembelian (Y).

H1 : Terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Citra perusahaan

(X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

H0 : Tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Citra

Pengguna (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

H1 : Terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Citra Pengguna

(X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

H0 : Tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Citra

Produk (X3) dan terhadap Keputusan Pembelian (Y).

H1 : Terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Citra Produk (X3)

dan terhadap Keputusan Pembelian (Y).

H0 : Tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Aroma (X4)

dan terhadap Keputusan Pembelian (Y).

H1 : Terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Aroma (X4) dan

terhadap Keputusan Pembelian (Y).

H0 : Tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Rasa (X5)

dan terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Page 71: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

55

H1 : Terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Rasa (X5) dan

terhadap Keputusan Pembelian (Y).

H0 : Tidak terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Tekstur (X6)

dan terhadap Keputusan Pembelian (Y).

H1 : Terdapat pengaruh parsial yang signifikan dari Tekstur (X6) dan

terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan nilai

probabilitas, yaitu :

a. Apabila nilai Signifikan > α (0,05), maka H0 diterima dan H1

ditolak.

b. Apabila nilai Signifikan < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1

diterima.

Page 72: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Letak Geografis dan Topografi

Sesuai dengan pembagian Kotamadya, maka Wilayah Jakarta Utara

mempunyai batas – batas pemisah dengan Kotamadya lainya, sebagai

berikut. Sebelah Utara : Laut Jawa Koordinat 106° 29’ BT 150° 10’ LS dan

106° 07’ BT 50° 10’ LS Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Dati II

Tangerang, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Sebelah Barat : Berbatasan

dengan Kab. Dati II Tangerang dan Jakarta Pusat. Sebelah Timur :

Berbatasan dengan Kab. Dati II Bekasi (Badan Pusat Statistik DKI Jakarta,

2014).

Wilayah Kotamadya Jakarta Utara sebagian besar terdiri dari daratan

hasil dari pengurukan rawa-rawa yang mempunyai ketinggian rata-rata 0

s/d 1 meter diatas permukaan laut terutama kita temukan disepanjang

pantai. Lapisan tanah yang terbentuk daratan Jakarta adalah batuan

endapan (sediment stone) yang berasal dari Zaman Ploitocene, yang

berada 50 M di bawah permukaan tanah sekarang ini. Karena batuanya

hasil pengendapan maka sifat batuanya tersebut tidaklah compact (padat),

tetapi paremable (porous), sehingga air tanah terpengaruh oleh air laut,

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tugu Utara yang berada di

Kecamatan Koja. Peta Kecamatan Koja ini dapat dilihat pada lampiran 2.

Kecamatan Koja terletak dibagian Utara Provinsi DKI Jakarta denga batas-

batas sebagai berikut:

Utara : Kelurahan Lagoa

Timur : Kecamatan Cilincing

Selatan : Kelurahan Tugu Selatan

Page 73: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

2

Barat : Kelurahan Rawa Badak Utara

Keadaan Kota Jakarta umumnya beriklim panas dengan suhu udara

maksimum berkisar 32,7°C - 34,°C pada siang hari, dan suhu udara

minimum berkisar 23,8°C -25,4°C pada malam hari. Rata-rata curah hujan

sepanjang tahun 237,96 mm, selama periode 2002-2006 curah hujan

terendah sebesar 122,0 mm terjadi pada tahun 2002 dan tertinggi sebesar

267,4 mm terjadi pada tahun 2005, dengan tingkat kelembaban udara

mencapai 73,0 - 78,0 persen dan kecepatan angin rata-rata mencapai 2,2

m/detik - 2,5 m/detik (Jakarta.go.id, 2014).

4.2 Keadaan PendudukKelurahan Tugu Utara merupakan daerah pemukiman yang padat

penduduk. Pada Kelurahan ini terdapat banyak pertokoan, sekolah-

sekolah, maupun pergudangan dan juga garasi container.

Adapun jumlah penduduk di Kelurahan Tugu Utara pada tahun 2014

mencapai 79.450 jiwa dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminNo. Uraian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)1 Laki-laki 40.507 50,982 Perempuan 38.943 49,02

Jumlah 79.450 100Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2014

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat rincian jumlah penduduk Kelurahan

Tugu Utara berdasarkan jenis kelamin. Untuk laki-laki berjumlah 40.507

atau 50,98% dari total jumlah penduduk, sedangkan perempuan

berjumlah 38.943 atau 49,02% dari jumlah penduduk. Hal ini menunjukkan

bahwa di Kelurahan Tugu Utara jumlah laki-laki lebih dominan daripada

jumlah perempuan sebanyak 50,98% dari jumlah populasi.

Page 74: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

3

Seperti pada umumnya masyarakat perkotaan dalam memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari sangat bervariasi, sesuai dengan minat dan

keahlian masing-masing. Demikian pula pada masyarakat Tugu Utara,

mata pencaharian mereka sangat beragam salah satunya adalah

karyawan. Selain karyawan juga banyak dari masyarakat mempunyai

pekerjaan sebagai pedagang, pegawai negeri sipil, dan lain sebagainya.

Keadaan penduduk Kelurahan Tugu Utara berdasarkan mata

pencahariannya yang diambil dari website resmi Provinsi DKI Jakarta

ialah sebagai berikut:

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan PekerjaanNo.

Uraian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Belum/ Tidak Bekerja 15.603 19,6392 Mengurus Rumah Tangga 16.271 20,4803 Pelajar/ Mahasiswa 17.778 22,3764 Pensiunan 727 0,9155 Pegawai Negeri Sipil 719 0,905

6Tentara Nasional Indonesia

105 0,132

7 Kepolisian Ri 72 0,0918 Perdagangan 2 0,0039 Nelayan/ Perikanan 10 0,01310 Industri 17 0,02111 Konstruksi 6 0,00812 Transportasi 4 0,00513 Karyawan Swasta 17.916 22,55014 Karyawan BUMN 128 0,16115 Karyawan BUMD 4 0,00516 Karyawan Honorer 33 0,04217 Buruh Harian Lepas 2.031 2,55618 Pembantu Rumah Tangga 8 0,01019 Tukang Jahit 2 0,00320 Mekanik 2 0,00321 Seniman 23 0,02922 Pendeta 10 0,01323 Wartawan 20 0,02524 Ustadz Mubaligh 3 0,004

Page 75: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

4

25 Anggota DPR Ri 1 0,00126 Anggota DPD 1 0,001

Lanjutan tabel 4

No.

Uraian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

27 Anggota DPRD Provinsi 1 0,00128 Dosen 43 0,05429 Guru 604 0,76030 Pengacara 8 0,01031 Notaris 1 0,00132 Konsultan 2 0,00333 Dokter 86 0,10834 Bidan 33 0,04235 Perawat 65 0,08236 Apoteker 2 0,00337 Psikiater Psikolog 1 0,00138 Penyiar Radio 1 0,00139 Pelaut 507 0,63840 Sopir 179 0,22541 Pedagang 267 0,33642 Wiraswasta 5.831 7,33943 Lainnya 323 0,407

Jumlah 79.450 100,000Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta (2014)

Jumlah penduduk Kelurahan Tugu Utara yang berdasarkan pada

pekerjaan yaitu Pelajar atau mahasiswa adalah yang paling mendominasi.

Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa terdapat banyak sekolah

dasar hingga menengah atas pada Kecamatan Koja, Jakarta Pusat

Provinsi DKI Jakarta. Selain itu juga terdapat beberapa perguruan tinggi

diantaranya adalah Universitas Terbuka, dan LP3I.

Jumlah Penduduk Kelurahan Tugu Utara mulai dari tidak atau belum

sekolah hingga Strata III yaitu sebagai berikut :

Page 76: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

5

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan PendidikanNo.

UraianJumlah(Jiwa)

Persentase(%)

1 Tidak/Belum Sekolah 15.087 18,992 Belum Tamat SD/ Sederajat 5.532 6,963 Tamat SD/ Sederajat 9.173 11,554 SLTP/ Sederajat 13.193 16,615 SLTA/ Sederajat 29.201 36,756 Diploma I/II 264 0,337 Akademi/ Diploma III/ S. Muda 2.186 2,758 Diploma IV/ Strata I 4.552 5,739 Strata II 235 0,3010 Strata III 27 0,03

Jumlah 79.450 100Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta (2014)

Tamatan SLTA pada Kelurahan Tugu Utara sangatlah tinggi jumlahnya

dibandingkan dengan jenjang pendidikan lainnya. Fenomena ini dapat

dilihat sudut kota banyak sekali sekolah-sekolah yang tersedia. Dan

dijalan raya juga masih banyak anak-anak muda memakai pakaian putih-

hitam dengan membawa dokumen-dokumen untuk mencari pekerjaan.

Jumlah Penduduk Kelurahan Tugu Utara berdasarkan agama yang di

anut yaitu sebagai berikut :

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No UraianJumlah(Jiwa)

Persentase(%)

1 Islam 72.323 91,0302 Kristen 55.29 6,9593 Katholik 13.15 1,6554 Hindu 36 0,0455 Budha 240 0,3026 Khonghuchu 5 0,0067 Aliran Kepercayaan 2 0,003

Jumlah 79450 100,000Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta (2014)

Persebaran agama islam di Kelurahan Tugu Utara sangatlah tinggi.

Peristiwa ini dapat dilihat dari masjid-masjid yang tersedia di beberapa

lokasi yang strategis dan mudah untuk menemuinya. Lain halnya dengan

Page 77: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

6

gereja dan rumah ibadah lainnya yang jumlahnya tidak sebanyak masjid

yang ada.

4.3 Gambaran Umum Identitas Responden

Jumlah responden sebanyak 100 orang yang terdiri dari konsumen /

pembeli Terasi Udang merek ABC. Data diperoleh dari penyebaran

kuisioner secara langsung kepada masyarakat Kelurahan Tugu Utara.

Gambaran umum responden dapat digolongkan berdasarkan jenis

kelamin, tingkat usia, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan dan

penghasilan adalah sebagai berikut:

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa dari

100 responden yang diteliti, terdapat 55 responden atau 55% yang

berjenis kelamin laki-laki dan 45 responden atau 45% yang berjenis

kelamin perempuan. Karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 5. Responden Berdasarkan Jenis KelaminNo

Uraian JumlahPersentase

(%)1 Laki-laki 55 552 Perempuan 45 45

Jumlah 100 100

4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa terdapat 4 responden

atau 4% yang memiliki tingkat usia ≤ 16 tahun, terdapat 52 responden

atau 52% yang berusia 17 – 25 tahun, terdapat 28 responden atau

28% yang berusia 26 – 35 tahun, terdapat 6 responden atau 6% yang

Page 78: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

7

berusia 36 – 45 tahun dan terdapat 5 responden atau 5% yang

berusia ≥ 56 tahun. Dari data tersebut menunjukan bahwa sebagaian

besar responden yang diteliti memiliki tingkat usia 17 sampai 25

tahun. Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia dapat dilihat

pada tabel 8.

Tabel 6. Responden Berdasarkan UsiaNo

Uraian JumlahPersentase

(%)1 ≤ 16 tahun 4 42 17 – 25 tahun 52 523 26 – 35 tahun 28 284 36 – 45 tahun 6 65 46 – 55 tahun 5 56 ≥ 56 tahun 5 5

Jumlah 100 100

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa dari

100 responden yang diteliti, terdapat 48 responden atau 48% yang

sudah menikah dan 52 responden atau 52% yang belum menikah.

Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat

pada tabel 9.

Tabel 7. Responden Berdasarkan Status PernikahanNo

Uraian JumlahPersentase

(%)1 Menikah 48 482 Belum menikah 52 52

Jumlah 100 100

4.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa terdapat 4 responden

atau 4% yang memiliki jenjang pendidikan SD, terdapat 2 responden

atau 2% yang jenjang pendidikan SMP, terdapat 62 responden atau

Page 79: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

8

62% yang jenjang pendidikan SMA/ Sederajat, terdapat 29 responden

atau 29% yang jenjang pendidikan D3/ S1 dan terdapat 3 responden

atau 3% lainnya. Dari data tersebut menunjukan bahwa sebagaian

besar responden yang diteliti memiliki jenjang pendidikan SMA/

Sederajat. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

dapat dilihat pada tabel 10.

Page 80: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

9

Tabel 8. Responden Berdasarkan PendidikanNo

Uraian JumlahPersentase

(%)1 SD 4 42 SMP 2 23 SMA/ Sederajat 62 624 D3/S1 29 295 Lainnya 3 3

Jumlah 100 100

4.3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa terdapat 6 responden

atau 6% yang memiliki pekerjaan sebagai PNS/ Guru/ TNI/ POLRI,

terdapat 31 responden atau 31% yang memiliki pekerjaan sebagai

Pegawai Swasta, terdapat 6 responden atau 6% yang memiliki

pekerjaan sebagai Wiraswasta, terdapat 35 responden atau 35% yang

memiliki pekerjaan sebagai Pelajar/ Mahasiswa dan terdapat 2

responden atau 2% lainnya. Dari data tersebut menunjukan bahwa

sebagaian besar responden yang diteliti memiliki pekerjaan sebagai

Pelajar/ Mahasiswa. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 9. Responden Berdasarkan PekerjaanNo

Uraian JumlahPersentase

(%)1 PNS/ Guru/ TNI/ POLRI 6 62 Pegawai Swasta 31 313 Wiraswasta 6 64 Pelajar/ Mahasiswa 35 355 Lainnya 22 22

Jumlah 100 100

4.3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa terdapat 41 responden

atau 41% yang memiliki penghasilan < Rp. 2.000.000, terdapat 12

Page 81: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

10

responden atau 12% yang memiliki penghasilan Rp. 2.000.000 s/d Rp.

3.000.000, terdapat 26 responden atau 26% yang memiliki

penghasilan sebesar Rp. 3.000.000 s/d Rp. 4.000.000, terdapat 5

responden atau 5% yang memiliki penghasilan sebesar Rp. 4.000.000

s/d Rp. 5.000.000 dan terdapat 15 responden atau 15% memiliki

penghasilan sebesar > Rp. 5.000.000. Dari data tersebut menunjukan

bahwa sebagaian besar responden yang diteliti memiliki penghasilan

sebesar < Rp. 2.000.000. Karakteristik responden berdasarkan jumlah

penghasilan dalam waktu satu bulan dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 10. Responden Berdasarkan PenghasilanNo

Uraian JumlahPersentase

(%)1 < Rp. 2.000.000 41 412 Rp. 2.000.000 s/d Rp. 3.000.000 12 123 Rp. 3.000.000 s/d Rp. 4.000.000 26 264 Rp. 4.000.000 s/d Rp. 5.000.000 5 55 > Rp. 5.000.000 16 16

Jumlah 100 100

4.4 Gambaran Umum Perusahaan

4.4.1 H. J Heinz Co. Ltd.

Perusahaan Amerika Serikat yang didirikan oleh Henry John

Heinz (H. J Heinz) adalah salah satu perusahaan raksasa consumer

goods dan termasuk perusahaan yang memiliki strategi akuisisi untuk

mengembangkan bisnisnya di berbagai negara. Produksi pertama

yang dikeluarkan pada tahun 1875 adalah botol transparan (untuk

memperlihatkan komitmen dalam memproduksi produk yang

berkualitas) berupa saus tomat, yang diikuti oleh produk-produk

Page 82: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

11

lainnya seperti sambal botolan, saus cabe merah dan hijau, serta saus

asam manis pertama di supermarket.

William R. Jhonson sebagai Presiden Direktur tahun 1996,

CEO tahun 1998 dan sebagai ketua pada tahun 2000 melanjutkan

strategi mengembangkan PT. Heinz kedunia Internasional dengan

mengambil alih beberapa perusahaan di Belanda, Indonesia,

Philipina, CostaRica. Hal ini menjadikan H. J Heinz memiliki 110

perusahaan yang tersebar diseluruh dunia.

Ada empat bidang yang menjadi bisnis inti HJ Heinz. Pertama,

bisnis kecap, bumbu (condiment), dan saus. Kedua, makanan ringan

dan meal. Ketiga, nutrisi balita (infant nutrition). Dan keempat, produk

minuman selain air minum dalam kemasan.

4.4.2 Heinz ABC Indonesia

Awalnya ABC didirikan sebagai bisnis keluarga oleh Chu Sok

Sam pada tahun 1975. PT. Heinz ABC Indonesia (PT. HAI),

sebelumnya bernama PT ABC Central Food Industry, sebuah

perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan termasuk

kecap, minuman, termasuk pula didalamnya pengemasan barang

baranghasilproduksisendiri, dan juga dibidang perdagangan besar

(distributor).

Pada tahun 1999, H. J Heinz Co Limited membeli 75% saham

PT. ABC Central Food Industry di saat banyak investor asing menarik

modalnya karena krisis yang melanda. Dengan pengambilalihan

saham tersebut maka nama perusahaan diubah menjadi PT. Heinz

Page 83: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

12

ABC Indonesia. Alasan dalam melakukan akuisisi ini adalah dengan

melihat potensi pasarIndonesia yang cukup besar dan menjanjikan

karena dilihat secara umum, fokus bisnis Heinz memang sudah mirip

dengan portofolio bisnis yang dimiliki PT. Heinz ABC saat ini karena di

Indonesia, ABC juga memiliki bisnis kecap, saus dan condiment yang

sama dengan HJ Heinz secara global. Jadi, Heinz datang ke

Indonesia dan menemukan perusahaan yang punya bisnis serupa dan

dengan alasan itulah dilakukan akuisisi.

Nama ABC yang telah melekat di hati keluarga Indonesia

menjadi kekuatan fondasi bagi Heinz untuk menghadirkan produk

yang lebih beraneka ragam. Tak hanya memiliki rasa yang sesuai

dengan lidah masyarakat Indonesia namun juga bergizi dan

berkualitas tinggi. Visi dan misi PT. HAI sekarang ini adalah:

Visi : Menjadi perusahaan makanan dan minuman terdepan yang

unggul dalam inovasi,mutu,dan nilai.

Misi : Membangun lingkungan kerja bermotivasi tinggi dimana

karyawan berjuang dalam membentuk tim berkinerja tinggi –HAI

(berlandaskan pada kepercayaan, perdebatan yang sehat, komitmen,

pertanggungjawaban, dan pencapaian hasil kelompok) yang dapat

melampaui keinginan “Stakeholder”.

PT. HAI pun memiliki kebijakan mutu sendiri, yaitu PT. Heinz ABC

Indonesia bertanggung jawab untuk menghasilkan produk yang bermutu,

aman untuk dikonsumsi, halal, sesuai peraturan yang berlaku, serta dapat

memenuhi kepuasan konsumen melalui upaya peningkatan mutu,

produktivitas dan kualitas sumber daya manusia yang berkesinambungan.

Page 84: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

13

4.5 Gambaran Variabel

Berikut ini merupakan distribusi frekuensi dari variabel independen

dan dependen dengan keterangan skor 1 = Sangat Tidak Setuju (STS); 2

= Tidak Setuju (TS); 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S); 5 = Sangat Setuju (SS).

4.5.1 Distribusi Frekuensi Variabel Citra Perusahaan (X1)

Distribusi frekuensi berdasarkan sub variabel yang berkaitan

dengan variabel citra perusahaan (X1), dijelaskan pada tabel 13

berikut:

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Variabel Citra Perusahaan (X1)Item

Pernyataan Jawaban

Frekuensi

Persentase

Mean

X1.1

PT. Heinz ABC sebagaipembuat Terasi UdangABC adalah perusahaanyang pertama kalimencetuskan TerasiUdang dalam kemasan.

SS 3 3%S 65 65%N 20 20%TS 6 6%

STS 6 6%

Jumlah 100 100% 3,53X1.2

Terasi Udang ABC dapatdengan mudahditemukan disupermarket, minimarket,toko grosir, toko retail dankios

SS 14 14%S 73 73%N 12 12%TS 1 1%

STS 0 0%

Jumlah 100 100% 4,00X1.3

Anda dengan mudahmengingat logo TerasiUdang merek ABC

SS 23 23%S 57 57%N 30 30%TS 2 2%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 4,37

Mean Rata-rata 3,96

Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa untuk pernyataan

pertama (X1.1) yaitu inovasi perusahaan, sebagian besar responden

setuju bahwa PT. Heinz ABC adalah perusahaan yang pertama kali

Page 85: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

14

mencetuskan terasi dalam kemasan. Selain itu mean untuk

pernyataan X1.1 sebesar 3,53 yaitu responden setuju bahwa Terasi

Udang ABC merupakan pencetus pertama kali terasi udang dalam

kemasan, karena selain terasi merek ABC pencetus pertama kali ialah

terasi lokal, dengan berbagai macam merek yang berasal dari daerah

Cirebon dan sekitarnya.

Pernyataan kedua (X1.2) mengenai jaringan pemasaran,

sebagian besar responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC

mudah untuk didapat. Selain itu mean untuk pernyataan X1.2 sebesar

4,00 yaitu responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC dapat

dengan mudah ditemukan dimana saja, karena PT. Heinz ABC

Indonesia merupakan perusahaan besar memiliki pendistribusian

pemasaran yang luas.

Pernyataan ketiga (X1.3) mengenai kemudahan pemahaman

logo, sebagian besar responden setuju bahwa mereka dengan mudah

mengingat logo ABC, selain itu mean untuk pernyataan X1.3 sebesar

4,37 yaitu responden setuju bahwa mereka dengan mudah mengingat

logo ABC.

Dari keseluruhan item-item pernyataan dalam variabel Citra

Perusahaan (X1) yang terdapat pada tabel 13, pernyataan X1.3

sebesar 4,37 menunjukkan paling dominan terhadap variabel Citra

Perusahaan (X1), karena merek yang kuat dapat memudahkan dalam

pemahaman produk dan menekan persepsi konsumen terhadap

kepercayaan. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

Page 86: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

15

responden menyatakan setuju pada ketiga item pada variabel Citra

Perusahaan (X1). Dan dengan demikian dapat dikatakan bahwa

responden setuju bahwa perusahaan terasi udang ABC mempunyai

citra yang baik, hal ini ditunjukkan dengan mean rata-rata sebesar

3,96.

4.5.2 Distribusi Frekuensi Variabel Citra Pengguna (X2)Distribusi frekuensi berdasarkan sub variabel yang berkaitan

dengan variabel citra Pengguna (X2), dijelaskan pada tabel 14 berikut:

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Variabel Citra Pengguna (X2)Item

Pernyataan Jawaban

Frekuensi

Persentase

Mean

X2.1

Terasi Udang ABC telahsesuai dengan harapankonsumen yaitu terasiyang berkualitas

SS 16 16%S 62 62%N 22 22%TS 0 0%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 3,94

X2.2

Terasi Udang ABC sangatpraktis digunakan karenamemiliki ukuran yangberagam, mudah dibawa,dan mudah disimpan

SS 18 18%S 70 70%N 11 11%TS 0 0%

STS 1 1%Jumlah 100 100% 4,04

Lanjutan tabel 14

Item

Pernyataan Jawaban

Frekuensi

Persentase

Mean

X2.3

Terasi Udang ABCmempunyai warna danbentuk kemasan yangmenarik

SS 9 9%S 73 73%N 16 16%TS 2 2%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 3,89

Mean Rata-rata 3,95

Page 87: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

16

Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa untuk pernyataan

pertama (X2.1) yaitu citra produk yang positif, sebagian besar

responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC sudah sesuai

dengan harapan konsumen. Selain itu mean untuk pernyataan X2.1

sebesar 3,94 yaitu responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC

sudah sesuai dengan keinginan dan harapan.

Pernyataan kedua (X2.2) yaitu kepraktisan suatu produk,

sebagian besar responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC

adalah produk yang praktis. Selain itu mean untuk pernyataan X2.3

sebesar 4,04 yaitu responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC

adalah produk yang praktis, karena semakin tingginya mobilitas di

Jakarta maka masyarakat cendrung memilih beberapa produk yang

praktis.

Pernyataan ketiga (X2.3) yaitu produk yang mempunyai warna

dan bentuk kemasan yang menarik, sebagian besar responden setuju

bahwa Terasi Udang merek ABC adalah produk yang mempunyai

warna dan bentuk kemasan yang menarik. Selain itu mean untuk

pernyataan X2.3 sebesar 3,89 yaitu responden setuju bahwa Terasi

Udang merek ABC adalah produk yang mempunyai warna dan bentuk

kemasan yang menarik.

Dari keseluruhan item-item pernyataan dalam variabel Citra

Pengguna (X2) yang terdapat pada tabel 14, pernyataan X2.2 sebesar

4,04 menunjukkan paling dominan terhadap variabel Citra Pengguna

(X2), karena merek yang hebat dapat memahami perilaku konsumen

Page 88: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

17

atas kegiatan kesehariannya. Maka dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar responden menyatakan setuju pada ketiga item pada

variabel Citra Pengguna (X2). Dan dengan demikian dapat dikatakan

bahwa responden setuju bahwa pengguna terasi udang ABC

mempunyai citra yang baik, hal ini ditunjukkan dengan mean rata-rata

sebesar 3,95.

4.5.3 Distribusi Frekuensi Variabel Citra Produk (X3)Distribusi frekuensi berdasarkan sub variabel yang berkaitan

dengan variabel citra produk (X3), dijelaskan pada tabel 15 berikut:

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Variabel Citra Produk (X3)Item

Pernyataan Jawaban

Frekuensi

Persentase

Mean

X3.1

Anda dengan mudahmengingat merek TerasiUdang ABC.

SS 15 15%S 72 72%N 13 13%TS 0 0%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 4,02

X3.2

Terdapat informasi nilaigizi, tanggal expired,kode produksi

SS 20 20%S 65 65%N 13 13%TS 2 2%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 4,03

X3.3

Terasi Udang ABCmerupakan produk terasiudang yang menarik

SS 12 12%S 64 64%N 20 20%TS 4 4%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 3,84

X3.4

Anda memutuskan untukmembeli Terasi Udangmerek ABC karenakualitas yang baik

SS 13 13%S 63 63%N 21 21%TS 3 3%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 3,86

Page 89: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

18

Lanjutan tabel 15Item

Pernyataan Jawaban

Frekuensi

Persentase

Mean

X3.5

Harga terasi udangmerek ABC terjangkau

SS 21 21%S 57 57%N 21 21%TS 1 1%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 3,98

Mean Rata-rata 3,94

Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa untuk pernyataan

pertama (X3.1) yaitu kemudahan mengingat merek, sebagian besar

responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC dapat dengan

mudah diingat. Selain itu mean untuk pernyataan X3.1 sebesar 4,02

yaitu responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC dapat dengan

mudah diingat, karena nama merek yang simpel dan tidak sulit untuk

diucapkan.

Pernyataan kedua (X3.2) yaitu kelengkapan informasi,

sebagian besar responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC

memiliki informasi yang lengkap. Selain itu mean untuk pernyataan

X3.2 sebesar 4,03 yaitu responden setuju bahwa Terasi Udang merek

ABC memiliki informasi yang lengkap, karena merek yang baik adalah

merek yang memiliki kelengkapan informasi baik gizi, waktu

pemakaian dan sebagainya.

Pernyataan ketiga (X3.3) yaitu produk yang menarik, sebagian

besar responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC adalah

produk yang menarik. Selain itu mean untuk pernyataan X3.3 sebesar

3,84 yaitu responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC memiliki

Page 90: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

19

kemasan yang menarik, karena dengan adanya produk yang menarik

dapat mempengaruhi psikologis konsumen dan langsung dapat

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk

tersebut.

Pernyataan keempat (X3.4) yaitu, sebagian besar responden

setuju bahwa Terasi Udang merek ABC adalah produk yang

berkualitas. Selain itu mean untuk pernyataan X3.4 sebesar 3,86 yaitu

responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC memiliki kualitas

yang terjamin, karena produk yang berkualitas akan membantu

perusahaan dalam melakukan perluasan pasar untuk mencapai

keuntungan di masa depan yang diperoleh dari pelanggan akan

cenderung meningkat.

Pernyataan kelima (X3.5) yaitu, sebagian besar responden

setuju bahwa Terasi Udang merek ABC memiliki harga yang sesuai.

Selain itu mean untuk pernyataan X3.5 sebesar 3,98 yaitu responden

setuju bahwa Terasi Udang merek ABC memiliki harga yang sesuai.

Dari keseluruhan item-item pernyataan dalam variabel Citra

Produk (X3) yang terdapat pada tabel 15, pernyataan X3.2 sebesar

4,03 menunjukkan paling dominan terhadap variabel Citra Produk (X3),

karena merek yang berkualitas adalah yang memiliki informasi

lengkap baik gizi, tanggal expired dan sebagainya pada produknya.

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju pada kelima item pada variabel Citra Produk (X3).

Dan dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden setuju

Page 91: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

20

bahwa produk Terasi Udang ABC mempunyai citra yang baik, hal ini

ditunjukkan dengan mean rata-rata sebesar 3,94.

4.5.4 Distribusi Frekuensi Variabel Aroma (X4)Distribusi frekuensi berdasarkan sub variabel yang berkaitan

dengan variabel Aroma (X4), dijelaskan pada tabel 16 berikut:

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Variabel Aroma (X4)Item

Pernyataan Jawaban

Frekuensi

Persentase

Mean

X4.1

Menurut anda TerasiUdang ABC memilikiaroma udang rebonsegar

SS 24 24%S 54 54%N 16 16%TS 5 5%

STS 1 1%Jumlah 100 100% 3,95

Lanjutan tabel 16Item

Pernyataan Jawaban

Frekuensi

Persentase

Mean

X4.2

Menurut anda TerasiUdang ABC memilikiaroma yang khas dariterasi lainnya

SS 16 16%S 48 48%N 28 28%TS 6 6%

STS 2 2%Jumlah 100 100% 3,70

X4.3

Menurut anda TerasiUdang ABC memilikiaroma yang tidakmenyengat

SS 26 26%S 44 44%N 23 23%TS 5 5%

STS 2 2%Jumlah 100 100% 3,87

Mean Rata-rata 3,84

Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa untuk pernyataan

pertama (X4.1) yaitu Terasi Udang merek ABC memiliki aroma udang

rebon, sebagian besar responden setuju bahwa Terasi Udang merek

ABC memiliki aroma udang rebon. Selain itu mean untuk pernyataan

X4.1 sebesar 3,95 yaitu responden setuju bahwa Terasi Udang merek

ABC memiliki aroma udang rebon.

Page 92: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

21

Pernyataan kedua (X4.2) yaitu Terasi Udang merek ABC

memiliki aroma yang khas, sebagian besar responden setuju bahwa

Terasi Udang merek ABC memiliki aroma yang khas. Selain itu mean

untuk pernyataan X4.2 sebesar 3,70 yaitu responden setuju bahwa

Terasi Udang merek ABC memiliki aroma yang khas.

Pernyataan kedua (X4.3) yaitu Terasi Udang merek ABC

memiliki aroma yang tidak menyengat atau tajam, sebagian besar

responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC memiliki aroma

yang tidak menyengat atau tajam. Selain itu mean untuk pernyataan

X4.3 sebesar 3,87 yaitu responden setuju bahwa Terasi Udang merek

ABC memiliki aroma yang tidak menyengat atau tajam.

Dari keseluruhan item-item pernyataan dalam variabel Aroma

(X4) yang terdapat pada tabel 16, pernyataan X4.1 sebesar 3,95

menunjukkan paling dominan terhadap variabel Aroma (X4), karena

aroma terasi udang dapat menambah selera makan. Maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju

pada ketiga item pada variabel Aroma (X4). Dan dengan demikian

dapat dikatakan bahwa responden setuju bahwa aroma terasi udang

ABC mempunyai aroma yang segar, hal ini ditunjukkan dengan mean

rata-rata sebesar 3,84.

4.5.5 Distribusi Frekuensi Variabel Rasa (X5)Distribusi frekuensi berdasarkan sub variabel yang berkaitan

dengan variabel Rasa (X5), dijelaskan pada tabel 17 berikut:

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Variabel Rasa (X5)Ite Pernyataan Jawaba Frekuen Persentas Mean

Page 93: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

22

m n si eX5.1

Menurut anda TerasiUdang ABC memiliki rasayang gurih

SS 17 17%S 64 64%N 18 18%TS 1 1%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 3,97

X5.2

Menurut anda TerasiUdang ABC memiliki rasasedap

SS 19 19%S 61 61%N 18 18%TS 2 2%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 3,97

X5.3

Menurut anda TerasiUdang ABC memiliki rasaudang rebon

SS 18 18%S 57 57%N 23 23%TS 2 2%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 3,91

Mean Rata-rata 3,95

Berdasarkan tabel 17 dapat diketahui bahwa untuk pernyataan

pertama (X5.1) yaitu Terasi Udang merek ABC memiliki rasa yang

gurih, sebagian besar responden setuju bahwa Terasi Udang merek

ABC memiliki rasa yang tidak gurih. Selain itu mean untuk pernyataan

X5.1 sebesar 3,97 yaitu responden setuju bahwa Udang merek ABC

memiliki rasa yang gurih.

Pernyataan kedua (X5.2) yaitu Terasi Udang merek ABC

memiliki rasa yang sedap, sebagian besar responden setuju bahwa

Terasi Udang merek ABC memiliki rasa sedap. Selain itu mean untuk

pernyataan X5.2 sebesar 3,97 yaitu responden setuju bahwa Udang

merek ABC memiliki rasa yang sedap.

Pernyataan ketiga (X5.3) yaitu Terasi Udang merek ABC

memiliki rasa udang rebon, sebagian besar responden setuju bahwa

Terasi Udang merek ABC memiliki rasa udang rebon. Selain itu mean

Page 94: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

23

untuk pernyataan X5.3 sebesar 3,91 yaitu responden setuju bahwa

Terasi Udang merek ABC memiliki rasa udang rebon.

Dari keseluruhan item-item pernyataan dalam variabel Rasa

(X5) yang terdapat pada tabel 17, pernyataan X5.1 dan X5.2 sebesar

3,97 menunjukkan paling dominan terhadap variabel Rasa (X5),

karena masyarakat di Kelurahan Tugu Utara terbiasa masak maupun

makan makanan dengan tambahan terasi udang. Maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju

pada ketiga item pada variabel Rasa (X5). Dan dengan demikian dapat

dikatakan bahwa responden setuju bahwa rasa terasi udang ABC

mempunyai rasa yang gurih dan sedap, hal ini ditunjukkan dengan

mean rata-rata sebesar 3,95.

4.5.6 Distribusi Frekuensi Variabel Tekstur (X6)Distribusi frekuensi berdasarkan sub variabel yang berkaitan

dengan variabel Tekstur (X6), dijelaskan pada tabel 18 berikut:

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Variabel Tekstur (X6)Item

Pernyataan Jawaban

Frekuensi

Persentase

Mean

X6.1

Menurut anda teksturTerasi Udang ABC tidakterlalu keras

SS 15 15%S 58 58%N 19 19%TS 7 7%

STS 1 1%Jumlah 100 100% 3,79

X6.2

Menurut anda teksturTerasi Udang ABC tidakterlalu lembek

SS 11 11%S 64 64%N 21 21%TS 2 2%

STS 2 2%Jumlah 100 100% 3,80

Mean Rata-rata 3,80

Page 95: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

24

Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui bahwa untuk pernyataan

pertama (X6.1) yaitu Terasi Udang merek ABC memiliki tekstur yang

tidak terlalu keras, sebagian besar responden setuju bahwa Terasi

Udang merek ABC memiliki tekstur yang tidak terlalu keras. Selain itu

mean untuk pernyataan X6.1 sebesar 3,79 yaitu responden setuju

bahwa Terasi Udang merek ABC memiliki tekstur yang tidak terlalu

keras.

Pernyataan kedua (X6.2) yaitu Terasi Udang merek ABC

memiliki tekstur yang tidak terlalu lembek, sebagian besar responden

setuju bahwa Terasi Udang merek ABC memiliki tekstur yang tidak

terlalu keras. Selain itu mean untuk pernyataan X6.2 sebesar 3,80

yaitu responden setuju bahwa Terasi Udang merek ABC memiliki

tekstur yang tidak terlalu lembek.

Dari keseluruhan item-item pernyataan dalam variabel Tekstur

(X6) yang terdapat pada tabel 18, pernyataan X6.2 sebesar 3,80

menunjukkan paling dominan terhadap variabel Tekstur (X6), karena

tekstur terasi udang mempengaruhi kualitas pada terasi tersebut.

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju pada kedua item pada variabel Tekstur (X6). Dan

dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden setuju bahwa

rasa terasi udang ABC mempunyai tekstur yang tidak terlalu lembek

dan juga tidak terlalu keras, hal ini ditunjukkan dengan mean rata-rata

sebesar 3,80.

4.5.7 Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Page 96: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

25

Distribusi frekuensi berdasarkan sub variabel yang berkaitan

dengan variabel Keputusan Pembelian (Y), dijelaskan pada tabel 19

berikut:

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian (Y)Item

Pernyataan Jawaban

Frekuensi

Persentase

Mean

Y.1 Anda mempertimbangkankebutuhan Terasi UdangABC sebagai bahanpenyedap makanan.

SS 14 14%S 68 68%N 15 15%TS 3 3%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 3,93

Y.2 Sebelum melakukanpembelian Terasi UdangABC, anda sebagaikonsumen melakukanpencarian informasitentang terasi udang ABCmelalui saudara, teman,tetangga, iklan, TV,media cetak, maupuniklan dari radio.

SS 14 14%S 58 58%N 20 20%TS 6 6%

STS 2 2%

Jumlah 100 100% 3,76Y.3 Anda membeli Terasi

Udang merek ABCsetelah melakukanevaluasi danmembandingkan denganmerek lain.

SS 10 10%S 59 59%N 22 22%TS 8 8%

STS 1 1%

Jumlah 100 100% 3,69Y.4 Anda memutuskan untuk

membeli Terasi Udangmerek ABC karenakebutuhan, dan setelahmelakukan pencarianinformasi sertamembandingkan denganmerek lain.

SS 11 11%S 60 60%N 24 24%TS 3 3%

STS 2 2%

Jumlah 100 100% 3,75

Page 97: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

26

Lanjutan tabel 19

Item

Pernyataan Jawaban

Frekuensi

Persentase

Mean

Y.5 Anda melakukanpembelian Terasi UdangABC secara berulang-ulang setelah pembelianpertama.

SS 13 13%S 52 52%N 29 29%TS 6 6%

STS 0 0%Jumlah 100 100% 3,72

Mean Rata-rata 3,77

Berdasarkan tabel 19 dapat diketahui bahwa untuk pernyataan

pertama (Y.1) yaitu pengenalan kebutuhan, sebagian besar responden

setuju bahwa Terasi Udang merek ABC merupakan kebutuhan primer.

Selain itu mean untuk pernyataan Y.1 sebesar 3,93 yaitu responden

setuju bahwa Terasi Udang merek ABC merupakan kebutuhan primer.

Pernyataan kedua (Y.2) yaitu pencarian informasi sebelum

membeli Terasi Udang merek ABC, sebagian besar responden setuju

bahwa sebelum membeli Terasi Udang merek ABC responden

melakukan pencarian informasi terlebih dahulu. Selain itu mean untuk

pernyataan Y.2 sebesar 3,76 yaitu responden setuju bahwa sebelum

membeli Terasi Udang merek ABC responden melakukan pencarian

informasi terlebih dahulu.

Pernyataan ketiga (Y.3) yaitu evaluasi alternatif, sebagian besar

responden setuju bahwa sebelum membeli Terasi Udang merek ABC

responden melakukan perbandingan dengan merek lain. Selain itu

mean untuk pernyataan Y.3 sebesar 3,69 yaitu responden setuju

bahwa sebelum membeli Terasi Udang merek ABC responden

melakukan perbandingan dengan merek lain.

Page 98: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

27

Pernyataan keempat (Y.4) yaitu perilaku pembelian, sebagian

besar responden setuju bahwa konsumen membeli Terasi Udang

merek ABC karena kebutuhan dan telah mencari informasi serta

melakukan perbandingan dengan merek lain. Selain itu mean untuk

pernyataan Y.4 sebesar 3,75 yaitu responden setuju bahwa konsumen

membeli Terasi Udang merek ABC karena kebutuhan dan telah

mencari informasi serta melakukan perbandingan dengan merek lain.

Pernyataan kelima (Y.5) yaitu pasca pembelian, sebagian besar

responden setuju bahwa konsumen membeli Terasi Udang merek

ABC secara berulang kali setelah pembelian pertama. Selain itu mean

untuk pernyataan Y.5 sebesar 3,72 yaitu responden setuju bahwa

konsumen membeli Terasi Udang merek ABC secara berulang kali

setelah pembelian pertama.

Dari keseluruhan item-item pernyataan dalam variabel

Keputusan Pembelian (Y) yang terdapat pada tabel 19, pernyataan Y1

sebesar 3,93 menunjukkan paling dominan terhadap variabel

Keputusan Pembelian (Y), karena terasi udang merupakan kebutuhan

utama untuk masakan yang disajikan kepada keluarga. Maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju

pada kelima item pada variabel Keputusan Pembelian (Y). Dan

dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden setuju bahwa

dalam pengambilan keputusan pembelian Terasi Udang ABC sebelum

membelinya telah melakukan pencarian informasi, membandingkan

Page 99: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

28

dengan merek lain serta membelinya secara berulang kali, hal ini

ditunjukkan dengan mean rata-rata sebesar 3,77.

4.6 Pengujian Instrumen Penelitian

4.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Dalam

pengujian validitas instrumen penelitian, dilakukan dengan cara

memasukkan butir-butir hasil jawaban responden untuk masing-

masing variabel kedalam perhitungan reliability analysis program

SPSS.

Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus

memenuhi syarat. Jika diperoleh koefisien korelasi (r) ≥ 0,3 maka

butir-butir dalam instrumen adalah valid. Hasil pengujian validitas

terhadap semua variabel ditunjukkan pada tabel berikutt:

Tabel 18. Hasil Uji Validitas

Variabel Item Koefisien KorelasiKeteranga

n

Citra Perusahaan(X1)

X1.1 0,427 ValidX1.2 0,392 ValidX1.3 0,434 Valid

Citra Pengguna(X2)

X2.1 0,615 ValidX2.2 0,307 ValidX2.3 0,503 Valid

Citra Produk(X3)

X3.1 0,456 ValidX3.2 0,477 ValidX3.3 0,484 ValidX3.4 0,576 ValidX3.5 0,452 Valid

Aroma(X4)

X4.1 0,453 ValidX4.2 0,524 ValidX4.3 0,438 Valid

Rasa(x5)

X5.1 0,378 ValidX5.2 0,468 Valid

Page 100: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

29

X5.3 0,465 ValidTekstur

(X6)X61 0,447 ValidX6.2 0,343 Valid

KeputusanPembelian (Y)

Y1 0,384 ValidY2 0,434 ValidY3 0,478 ValidY4 0,577 ValidY5 0,388 Valid

Berdasarkan tabel 20 menunjukkan nilai r tertinggi adalah

0,615 dan terendah sebesar 0,307. Karena semua koefisiensi korelasi

(r) ≥ 0,3 maka butir-butir dalam instrumen adalah valid.

4.6.2 Uji Realibilitas

Arikunto (2006), reliabilitas dapat dihitung dengan

menggunakan rumus alpha cronbach. Bila alpha < 0,6 maka

dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya apabila alpha > 0,6 maka

dinyatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua

variabel ditunjukkan pada lampiran 4.

Berdasarkan pada lampiran 4 dapat menunjukkan bahwa

variabel Citra Perusahaan (X1), variabel Citra Pengguna (X2), variabel

Citra Produk (X3), variabel Aroma (X4), variabel Rasa (X5), variabel

Tekstur (X6), dan Keputusan Pembelian (Y) yang mempunyai 24 item

pernyataan didapat nilai alpha cronbach sebesar 0,881. Sesuai dengan

syarat bahwa variabel yang diteliti memiliki nilai alpha lebih besar dari

0,6 maka semua item dinyatakan reliabel.

Page 101: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

30

4.7 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan pengujian terhadap data yang telah

diperoleh dari pembagian kuisioner. Uji ini digunakan untuk mengetahui

apakah data yang diperoleh dari responden telah mewakili kondisi

sebenarnya dilapangan dan layak untuk di uji. Dalam penelitian ini asumsi

klasik yang digunakan yaitu Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas dan Uji

Heteroskedastisitas.

4.7.1 Normalitas

Santoso (2002) berpendapat bahwa tujuan uji normalitas

adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel

bebas, variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal

ataukah tidak.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

mendekati normal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Jikat data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

Adapaun hasil output dengan menggunakan analisis grafik

normal p-plot adalah :

Page 102: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

31

Gambar 1. Hasil Uji Normalitas P-P PlotSumber : Komputasi menggunakan SPSS versi 16.0

Berdasarkan Gambar 4, menunjukkan bahwa model regresi

memenuhi syarat uji normalitas karena plot titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis

diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

Page 103: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

32

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas HistogramSumber : Komputasi menggunakan SPSS versi 16.0

Berdasarkan diagram P-P Plot pada Gambar 4 diatas dapat

dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, sedangkan grafik histogram pada Gambar 5

menunjukkan bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung

imbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan kurva membentuk

menyerupai lonceng yang hampir sempurna sehingga dapat

dismpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini

terdistribusi dengan normal.

4.7.2 MultikolinearitasMultikolinieritas berarti adanya hubungan linear yang sempurna

atau sangat tinggi diantara beberapa atau semua variabel bebas

dalam persamaan regresi. Masalah multikolinearitas terjadi apabila

Page 104: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

33

diantara dua atau lebih variabel bebas terjadi hubungan yang sangat

kuat. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas

adalah dengan menggunakan Tolerance Value atau Value Inflation

Factor (VIF). Bila VIF pada setiap variabel bebas bernilai < 10 maka

artinya tidak terdapat masalah multikolinearitas dan sebaliknya bila

setiap variabel bebas bernilai ≥ 10 maka terdapat multikolinearitas.

Hasil pengujian ini ditunjukkan pada Tabel 21 berikut:

Tabel 19. Hasil Uji MultikolinearitasVariabel VIF Keterangan

Citra Perusahaan (X1) 1,553 Non MultikolinearitasCitra Pengguna (X2) 1,762 Non MultikolinearitasCitra Produk (X3) 1,897 Non MultikolinearitasAroma (X4) 1,594 Non MultikolinearitasRasa (X5) 1,330 Non MultikolinearitasTekstur (X6) 1,321 Non Multikolinearitas

Berdasarkan tabel sekian menunjukkan bahwa keenam

variabel yaitu Citra Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Citra

Produk (X3), Aroma (X4), Rasa (X5), dan Tekstur (X6) tidak terjadi

mulitolinearitas (tidak terjadi saling pengaruh antar variabel bebas)

karena keenam variabel bebas tersebut memiliki nilai VIF < 10.

4.7.3 HeteroskedastisitasSantoso (2002) berpendapat bahwa tujuan uji

heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut

Heteroskedastisitas.

Page 105: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

34

Deteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dilakukan dengan

analisis sebagai berikut:

Melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik..jika ada

pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Gambar 3. Hasil Uji HeteroskedastisitasSumber : Komputasi menggunakan SPSS versi 16.0

Berdasarkan Gambar 6 dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas, karena titik-titik tidak membentuk pola yang jelas

dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol). Sehingga

Page 106: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

35

model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh keenam faktor

Citra Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Citra Produk (X3), Aroma

(X4), Rasa (X5), dan Tekstur (X6) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

4.8 Regresi Linear Berganda

Perhitungan regresi berganda digunakan untuk memprediksi besarnya

variabel terikat (keputusan pembelian), dengan menggunakan data

variabel bebas; Citra Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Citra Produk

(X3), Aroma (X4), Rasa (X5), dan Tekstur (X6) yang sudah diketahui

besarnya. Hasil uji regresi berganda ditunjukkan pada Tabel 22 berikut:

Tabel 20. Hasil Regresi Linear Berganda

VariabelB

(UnstandardizedCoeffcients)

Beta(StandardizedCoeffcients)

T Sig Keterangan

Konstanta 0,74 1,487 0,140Citra Perusahaan (X1)

0,185 0,181 1,765 0,081Signifikan(α=10%)

Citra Pengguna(X2)

-0,50 -0,043-

0,3910,697

TidakSignifikan

Citra Produk (X3)

0,343 0,286 2,532 0,013Signifikan(α=5%)

Aroma (X4) 0,190 0,241 2,323 0,022Signifikan(α=5%)

Rasa (X5) 0,068 0,071 0,748 0,456Tidak

Signifikan

Tekstur (X6) 0,053 0,065 0,685 0,495Tidak

Signifikanttabel = 1,986R = 0,611R Square = 0,373Adjusted R Square

= 0,332

Fhitung = 9,213Sig F = 0,000Ftabel = 2,20Sumber : Komputasi menggunakan SPSS versi 16.0

Page 107: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

36

Model regresi yang digunakan adalah standardized regression,

karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval yang

pengukurannya menggunakan skala likert. Mengingat bahwa pengukuran

data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, maupun persepsi seseorang dan/ atau kelompok, maka

model regresi yang digunakan adalah model standardized regression

dimana data tidak sama. Dalam standardized regression ukuran variabel

atau ukuran jawabannya telah disamakan. Adapun persamaan regresi

yang didapatkan berdasarkan tabel 22 adalah sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6 + e

Y = 0,74 + 0,181 X1 - 0,043 X2 + 0,286 X3 + 0,241 X4 + 0,071 X5 +

0,065 X6

Dari persamaan tersebut maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Y = Yaitu variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan

pembelian yang nilainya akan diprediksi oleh variabel adalah Citra

Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Citra Produk (X3), Aroma (X4),

Rasa (X5) dan Tekstur (X6).

β1 = Koefisien regresi variabel Citra Perusahaan (X1) sebesar 0,181

memiliki tanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini

berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) dan memiliki

hubungan yang searah. Apabila terdapat kenaikan Citra Perusahaan

(X1) sebesar satu satuan maka akan terjadi peningkatan pada

Page 108: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

37

Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,181 dengan asumsi variabel

yang lain dianggap tetap.

β2 = Koefisien regresi variabel Citra Pengguna (X2) sebesar -0,043

memiliki tanda negatif yang menunjukkan bahwa variabel ini

berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) dan memiliki

hubungan yang tidak searah. Apabila terdapat kenaikan Citra

Pengguna (X2) sebesar satu satuan maka akan terjadi penurunan

pada Keputusan Pembelian (Y) sebesar -0,043 dengan asumsi

variabel yang lain dianggap tetap.

β3 = Koefisien regresi variabel Citra Produk (X3) sebesar 0,286 memiliki

tanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian (Y) dan memiliki hubungan yang

searah. Apabila terdapat kenaikan Citra Produk (X3) sebesar satu

satuan maka akan terjadi peningkatan pada Keputusan Pembelian (Y)

sebesar 0,286 dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap.

β4 = Koefisien regresi variabel Aroma (X4) sebesar 0,241 memiliki tanda

positif yang menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian (Y) dan memiliki hubungan yang searah.

Apabila terdapat kenaikan Aroma (X4) sebesar satu satuan maka akan

terjadi peningkatan pada Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,241

dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap.

β5 = Koefisien regresi variabel Rasa (X5) sebesar 0,071 memiliki tanda

positif yang menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian (Y) dan memiliki hubungan yang searah.

Page 109: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

38

Apabila terdapat kenaikan Rasa (X5) sebesar satu satuan maka akan

terjadi peningkatan pada Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,071

dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap.

β6 = Koefisien regresi variabel Tekstur (X6) sebesar 0,065 memiliki tanda

positif yang menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap

Keputusan Pembelian (Y) dan memiliki hubungan yang searah.

Apabila terdapat kenaikan Tekstur (X5) sebesar satu satuan maka

akan terjadi peningkatan pada Keputusan Pembelian (Y) sebesar

0,065 dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap.

4.8.1 Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui

besarnya sumbangan atau kontribusi dari keseluruhan variabel bebas

yang terdiri dari Citra Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Citra

Produk (X3), Aroma (X4), Rasa (X5), Tekstur (X6) dan pengaruhnya

terhadap variabel terikat (Y) sedangkan sisahnya dipengaruhi oleh

variabel bebas yang tidak dimasukkan kedalam model.

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,332 menunjukkan bahwa

variabel dari Citra Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Citra Produk

(X3), Aroma (X4), Rasa (X5), dan Tekstur (X6) berpengaruh simultan

terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebebsar 33,2% sedangkan

sisahnya sebesar 66,8% dipengaruhi oleh variabel diluar enam

variabel yang diteliti.

4.9 Pengujian Hipotesis

Page 110: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

39

4.9.1 Uji F (Uji Simultan)

Pengujian hipotesis pertama menggunakan uji F yaitu untuk

menguji variabel-variabel bebas secara bersama-sama (simultan)

terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Sesuai dengan lampiran

5, hasil pengujian Fhitung menunjukkan nilai sebesar 9,213 (signifikansi

F=0,000). Jadi Fhitung > Ftabel (9,213 > 2,20) atau Sig F < 5% (0,000 <

0,05). Artinya bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel Citra

Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Citra Produk (X3), Aroma (X4),

Rasa (X5), dan Tekstur (X6) berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel Keputusan Pembelian (Y).

Dengan demikian hipotesis pertama yang menduga bahwa

variabel Citra Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Citra Produk (X3),

Aroma (X4), Rasa (X5), dan Tekstur (X6) berpengaruh signifikan secara

bersama-sama (simultan) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Terasi

Udang Merek ABC dapat diterima.

4.9.2 Uji t (Uji Parsial)Pengujian model regresi secara parsial digunakan untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel independen pembentuk

model regresi secara individu memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel Y atau tidak. Untuk menguji hubungan tersebut

adalah dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Tabel distribusi

t dicari pada = 5% atau 0,05 (Uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan

(df) n-k-1 atau 100-6-1 = 93 (n adalah jumlah data dan k adalah

Page 111: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

40

jumlah variabel independen). Hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,986.

Sedangkan pada α = 10% atau 0,1 didapatkan hasil perhitungan t

tabel sebesar 1,661. Variabel independen pembentuk model regresi

dikatakan berpengaruh signifikan jika thitung > ttabel atau signifikan < α.

Pengujian model regresi secara parsial pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Variabel Citra Perusahaan (X1)

Berdasarkan tabel 22 diatas, pengujian hipotesis koefisien regresi

variabel Citra Perusahaan (X1) dapat dituliskan dalam tabel 23 berikut:

Tabel 21. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X1

Hipotesis Nilai KeputusanH1 : variabel X1 berpengaruh signifikan

terhadap variabel YSig = 0,081 H1 diterima,

H0 ditolakH0 : variabel X1 tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel Ythitung = 1,765ttabel = 1,661

α = 0,1

Berdasarkan perhitungan uji koefisien regresi secara parsial

diperoleh bahwa variabel Citra Perusahaan (X1) nilai thitung sebesar

1,765 > ttabel 1,661 dan didapatkan nilai signifikan sebesar 0,081. Nilai

statistik uji signifikan lebih kecil daripada α (0,1). Pengujian ini

menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

Citra Perusahaan (X1) berpengaruh signifikan (90% dengan tingkat

kepercayaan α=10%) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Menurut Musay, (2013) Citra Perusahaan memiliki peran yang

besar dalam mempengaruhi Keputusan Pembelian. Popularitas

perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam melayani dan

memenuhi kebutuhan konsumen sangat menentukan kesan

Page 112: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

41

masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki

citra baik produk-produknya cenderung lebih disukai dan mudah

diterima daripada perusahaan yang memiliki citra yang kurang baik

atau citra yang netral.

Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel Citra

Perusahaan (X1) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan

Pembelian (Y). Hal ini sesuai dengan jawaban responden bahwa PT.

Heinz ABC adalah perusahaan yang inovatif, memiliki jaringan

pemasaran yang luas, dan logo yang mudah untuk dipahami.

b. Variabel Citra Pengguna (X2)

Berdasarkan tabel 22 diatas, pengujian hipotesis koefisien regresi

variabel Citra Pengguna (X2) dapat dituliskan dalam tabel 24 berikut:

Tabel 22. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X2

Hipotesis Nilai KeputusanH1 : variabel X2 berpengaruh signifikan

terhadap variabel YSig = 0,697 H1 ditolak,

H0 diterimaH0 : variabel X2 tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel Ythitung = -0,391ttabel = 1,986

α = 0,05

Pada variabel X2 nilai thitung sebesar -0,391 < ttabel 1,986 serta

memiliki koefisien regresi sebesar -0,43 dan didapatkan nilai signifikan

sebesar 0,697. Nilai statistik uji signifikan lebih besar daripada α

(0,05). Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa Citra Pengguna (X2) secara individu tidak

berpengaruh nyata (non signifikan) terhadap Keputusan Pembelian

(Y) pada tingkat signifikan 95%.

Page 113: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

42

Menurut Musay, (2013) Citra Pengguna sangat erat hubungannya

dengan kepribadian konsumen. Banyak kejadian yang sering

ditemukan ketika seorang konsumen memilih suatu produk atau

merek berdasarkan tipe atau kepribadian mereka. Konsumen yang

memiliki kepribadian dan gaya hidup yang modern cenderung lebih

menyukai produk-produk yang bergaya modern daripada produk-

produk yang bergaya tradisional atau kuno, begitupun sebaliknya.

Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel Citra

Pengguna (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan

Pembelian (Y). Sesuai dengan jawaban responden bahwa mereka

tidak memperdulikan kepraktisan, juga tidak memperdulikan bentuk

kemasan Terasi Udang merek ABC. Selain itu, Terasi Udang merek

ABC bukanlah terasi yang menarik bagi responden, munculnya terasi

udang di Kelurahan Tugu Utara sudah sangat lama sehingga bagi

responden terasi udang dalam kemasan sudah dianggap biasa. Hal ini

sesuai dengan penelitian empiris yang dilakukan oleh Musay (2013)

yaitu variabel Citra Pengguna tidak berpengaruh signifikan terhadap

Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,201 dengan thitung 1,671 dan nilai

signifikan sebesar 0,098 yang diukur dengan dua indikator dan empat

item pernyataan dalam kuesioner.

c. Variabel Citra Produk (X3)

Berdasarkan tabel 22 diatas, pengujian hipotesis koefisien regresi

variabel Citra Produk (X3) dapat dituliskan dalam tabel 25 berikut:

Page 114: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

43

Page 115: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

44

Tabel 23. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X3

Hipotesis Nilai KeputusanH1 : variabel X3 berpengaruh signifikan

terhadap variabel YSig = 0,013 H1 diterima,

H0 ditolakH0 : variabel X3 tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel Ythitung = 2,532ttabel = 1,986

α = 0,05

Pada variabel X3 nilai thitung sebesar 2,532 > ttabel 1,986 serta memiliki

koefisien regresi sebesar 0,286 dan didapatkan nilai signifikan

sebesar 0,013. Nilai statistik uji signifikan lebih kecil daripada α (0,05).

Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa Citra Produk (X3) berpengaruh signifikan (95%

dengan tingkat kepercayaan α=5%)terhadap Keputusan Pembelian

(Y).

Ouwersloot dan Tudirica (2001) menyatakan bahwa asosiasi

produk termasuk atribut yang terkait dengan suatu produk

sebagaimana dengan lingkup dari suatu produk. Citra Produk adalah

tanggapan atau persepsi dan nilai yang diberikan kepada perusahaan

atau organisasi atas produk atau jasa yang sudah dibuat.

Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel Citra

Produk (X3) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian

(Y). Hal ini sesuai dengan jawaban responden bahwa produk terasi

udang ABC memiliki informasi yang lengkap, berkualitas, harga yang

sesuai dan mudah untuk diingat. Terasi Udang merek ABC dirasa

sudah mempunyai citra yang baik bagi responden. Hal ini sesuai

dengan penelitian empiris yang dilakukan oleh Anggraini (2013) yaitu

variabel Citra Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan

Page 116: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

45

Pembelian Pengganti Ion Tubuh/ Isotonik Merek Mizone (Y) sebesar

0,517 yang diukur dengan tiga indikator dan tiga item pernyataan

dalam kuesioner.

d. Aroma (X4)

Berdasarkan tabel 22 diatas, pengujian hipotesis koefisien regresi

variabel Aroma (X4) dapat dituliskan dalam tabel 26 berikut:

Tabel 24. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X4

Hipotesis Nilai KeputusanH1 : variabel X4 berpengaruh signifikan

terhadap variabel YSig = 0,022 H1 diterima,

H0 ditolakH0 : variabel X4 tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel Ythitung = 2,323ttabel = 1,986

α = 0,05

Pada variabel X4 nilai thitung sebesar 2,323 > ttabel 1,986 serta memiliki

koefisien regresi sebesar 0,241 dan didapatkan nilai signifikan

sebesar 0,022. Nilai statistik uji signifikan lebih kecil daripada α (0,05).

Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa Aroma (X4) berpengaruh signifikan (95% dengan

tingkat kepercayaan α=5%) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Menurut Fellows, (2000) dalam Alhabsy, (2013) Aroma merupakan

indikator pertama pada komponen Cita Rasa. Aroma juga merupakan

faktor penting dalam penerimaan konsumen terhadap produk

makanan tertentu, karena aroma dapat menurunkan selera makan

apabila aroma dari makanan tersebut tidak disukai. Aroma dari produk

dipengaruhi oleh senyawa volatil yang dihasilkan dari proses

pemanasan, oksidasi atau aktifitas enzim, protein, lemak dan

karbohidrat.

Page 117: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

46

Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel Aroma

(X4) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) karena

terasi udang ABC memiliki aroma udang rebon yang khas dan tidak

menyengat atau tajam. Aroma Terasi Udang ABC disukai oleh

responden dan dapat mempengaruhi selera makan masyarakat

Kelurahan Tugu Utara, dengan demikian dapat meningkatkan

keputusan untuk membeli Terasi Udang merek ABC. Hal ini sesuai

dengan penelitian empiris yang dilakukan oleh Octavianus dkk (2014)

yaitu variabel Aroma berpengaruh terhadap tingkat kesukaan

kemplang ikan sebesar 0.638 yang menurut Sugiyono (2012) memiliki

hubungan yang kuat. Hasil penelitian Octavianus dkk (2014)

menunjukkan bahwa, konsumen lebih suka terhadap kemplang ikan

dengan harga tinggi, sehingga dapat diasumsikan bahwa harga tinggi

memiliki kualitas aroma yang tinggi pula.

e. Rasa (X5)

Berdasarkan tabel diatas, pengujian hipotesis koefisien regresi

variabel Rasa (X5) dapat dituliskan dalam tabel 27 berikut:

Tabel 25. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X5

Hipotesis Nilai KeputusanH1 : variabel X5 berpengaruh signifikan

terhadap variabel YSig = 0,456 H1 ditolak,

H0 diterimaH0 : variabel X5 tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel Ythitung = 0,748ttabel = 1,986

α = 0,05

Pada variabel X5 nilai thitung sebesar 0,748 < ttabel 1,986 serta memiliki

koefisien regresi sebesar 0,071 dan didapatkan nilai signifikan

sebesar 0,456. Nilai statistik uji signifikan lebih besar daripada α

Page 118: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

47

(0,05). Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa Rasa (X5) secara individu tidak berpengaruh nyata

(non signifikan) terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada tingkat

signifikan tertentu.

Pada pengawasan mutu makanan, rasa termasuk komponen yang

sangat penting untuk menentukan penerimaan konsumen. Meskipun

rasa dapat dijadikan standar dalam penilaian mutu, disisi lain rasa

adalah sesuatu yang nilainya sangat relatif. Rasa adalah parameter

terakhir selain aroma yang menentukan penerimaan produk pada

konsumen. Meskipun suatu produk memiliki aroma yang menarik

tetapi apabila rasanya tidak disukai maka akan membuat produk

tersebut sulit diterima (Setyaningsih dkk, 2009).

Menurut Celeopatra (2015) gaya hidup adalah pola tindakan yang

membedakan satu orang atau kelompok dengan yang lain. Jika gaya

hidup diasumsikan sebagai sebuah ideologi, maka akan membentuk

identitas diri yang bersifat individu maupun bersifat kelompok dan

membedakan dengan yang lain. Gaya hidup memiliki tujuan untuk

kemudian dapat membentuk citra yang dibanggakan bagi pengguna

maupun partisipannya. Citra yang tampil melalui gaya hidup lebih

sering bersinggungan dengan berbagai penampilan seseorang dan

memiliki sifat yang dapat ditangkap dan dirasakan oleh indera. Citra

yang timbul atas gaya hidup yang dipilih oleh seseorang berkaitan erat

dengan nilai dan status sosial.

Page 119: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

48

. Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel Rasa

(X5) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Berdasarkan karakteristik responden dapat dilihat bahwa status sosial

mempengaruhi sikap dalam memilih suatu produk. Masyarakat

Kelurahan Tugu Utara dapat dikatakan pada golongan kelas sosial

menengah kebawah yang dimana kebutuhan akan pangan dan

penyedap rasa berupa Terasi Udang terpenuhi tanpa memperdulikan

rasa yang spesifik. Hal ini sesuai dengan penelitian empiris yang

dilakukan oleh Widodo (2010) yaitu variabel Rasa Manis tidak

berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Minuman Teh

Dalam Kemasan (Y) sebesar 0,177 dengan thitung 1,558 dan nilai

signifikan sebesar 0,123 yang diukur dengan indikator karakteristik

organoleptik yang dirasakan oleh lidah sebanyak 60 responden.

Page 120: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

49

f. Tekstur (X6)

Berdasarkan tabel 22 diatas, pengujian hipotesis koefisien regresi

variabel Tekstur (X6) dapat dituliskan dalam tabel 28 berikut:

Tabel 26. Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X6

Hipotesis Nilai KeputusanH1 : variabel X6 berpengaruh signifikan

terhadap variabel YSig = 0,495 H1 ditolak,

H0 diterimaH0 : variabel X6 tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel Ythitung = 0,685ttabel = 1,986

α = 0,05

Pada variabel X6 nilai thitung sebesar 0,685 < ttabel 1,986 serta memiliki

koefisien regresi sebesar 0,065 dan didapatkan nilai signifikan

sebesar 0,495. Nilai statistik uji signifikan lebih besar daripada α

(0,05). Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa Tekstur (X6) secara individu tidak berpengaruh

nyata (non signifikan) terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada tingkat

signifikan tertentu.

Menurut Deman, (1997) Tekstur makanan dapat didefinisikan

sebagai cara bagaimana berbagai unsur komponen dan unsur

struktur ditata dan digabungkan menjadi mikro dan makrostruktur.

Tekstur makanan dapat diukur dengan metode instrument atau

dengan cara uji penginderaan. Kekerasan dan kerapuhan merupakan

dua istilah tekstur yang saling berhubungan. Kekerasan merupakan

ketahanan terhadap deformasi, sifat bahan yang dapat bertahan

melawan deformasi bobotnya sendiri, sedangkan kerapuhan yaitu sifat

keretakan sebelum aliran yang bermakna terjadi. Kerapuhan berkaitan

dengan kekerasan kekohesifan.

Page 121: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

50

. Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa variabel Tekstur

(X6) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y)

karena bagi responden tekstur bukanlah pengaruh utama dari

komponen cita rasa yang dirasakan oleh panca indera, rapuh atau

kerasnya terasi udang pada akhirnya akan mengalami deformasi

(perubahan bentuk). Hal ini sesuai dengan penelitian empiris yang

dilakukan oleh Rohmawati (2013) yaitu tingkat kesukaan panelis atau

responden tidak berpengaruh signifikan terhadap kesukaan tekstur

Flaks berbahan dasar tepung maizena dengan nilai signifikan sebesar

0,056 yang diukur dengan indikator karakteristik organoleptik yang

dirasakan oleh panca indera pengecap dan peraba sebanyak 25

orang mahaasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang

merupakan panelis terlatih.

4.9.3 Uji DominanUntuk menentukan variabel independen yang paling

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y), dapat dilakukan dengan

membandingkan koefisien regresi (β) dan nilai thitung antara

pengaruhnya terhadap variabel Y adalah variabel yang memiliki

koefisien regresi yang paling besar.

Untuk membandingkan koefisien regresi masing-masing

variabel independen, disajikan dalam tabel peringkat sebagai berikut:

Tabel 27. Ringkasan Hasil Analisis RegresiPeringk

atVariabel

Koefisienβeta

t hitung Pengaruh

1 Citra Produk (X3) 0,286 2,532 Signifikan**2 Aroma (X4) 0,241 2,323 Signifikan**3 Citra Perusahaan 0,181 1,765 Signifikan*

Page 122: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

51

(X1)

4 Rasa (X5) 0,071 0,748Tidak

Signifikan

5 Tekstur (X6) 0,065 0,685Tidak

Signifikan

6 Citra Pengguna (X2) -0,043 -0,391Tidak

Signifikan

Keterangan:

** Signifikan 95% (dengan tingkat kepercayaan α = 5%)

* Signifikan 90% (dengan tingkat kepercayaan α = 10%)

Berdasarkan pada tabel 29 tersebut, variabel Citra Produk (X3)

adalah variabel yang memiliki koefisien regresi dan nilai thitung yang

paling besar. Artinya variabel Keputusan Pembelian (Y) lebih banyak

dipengaruhi oleh variabel Citra Produk (X3) daripada variabel Citra

Perusahaan (X1), Citra Pengguna (X2), Aroma (X4), Rasa (X5), dan

Tekstur (X6). Koefisien yang dimiliki oleh variabel X3 bertanda positif,

hal ini menunjukkan hubungan yang searah yang berarti semakin baik

produk yang dikeluarkan misalnya mengenai kualitas produk,

kemasan produk maka akan semakin meningkatkan Keputusan

Pembelian (Y).

Page 123: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Citra Perusahaan, Citra Pengguna, Citra Produk,

dari Citra Merek serta Aroma, Rasa dan Tekstur dari Cita Rasa

mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama

(simultan) terhadap Keputusan Pembelian dengan nilai signifikan

kurang dari 0,05 serta Fhitung lebih besar daripada Ftabel. Ini

dikarenakan PT. Heinz ABC Indonesia merupakan perusahaan

yang dipercaya mengeluarkan Terasi dalam kemasan yang dapat

dikonsumsi oleh semua konsumen, serta rasa yang cocok dengan

indera pengecap konsumen pula yang membuat Cita Rasa Terasi

ini dapat dikonsumsi secara terus-menerus.

2. Citra Pengguna, Rasa dan Tekstur tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Sedangkan Citra

Produk dan Aroma berpengaruh secara signifikan terhadap

Keputusan Pembelian karena nilai thitung lebih besar daripada ttabel

dan signifikan lebih kecil daripada α (0,05). Dan Citra Perusahaan

berpengaruh signifikan (90% dengan tingkat kepercayaan α=10%)

terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu untuk pembelian

terasi udang merek ABC, konsumen tidak memperdulikan rasa,

tekstur dan penggunaannya melainkan mereka melakukan

pembelian dengan pertimbangan citra perusahaan, citra produk

dan aroma terasi udang merek ABC.

Page 124: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

2

3. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap Keputusan

Pembelian konsumen adalah variabel Citra Produk dengan nilai

koefisien sebesar 0,286. Hal ini terjadi karena variabel Citra

Produk terutama dalam kemasan Terasi Udang ABC yang memiliki

kualitas yang terjamin, kemasan menarik, kelengkapan informasi,

harga ekonomis serta mudah untuk diingat oleh konsumen. Maka

Citra Produk dari variabel Citra Merek dapat digunakan sebagai

acuan dalam membentuk Citra Merek yang kuat maka akan

terbentuk adanya perasaan yang positif dalam diri konsumen

terhadap produk Terasi Udang ABC.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan

adalah sebagai beriikut:

Tabel 1. Saran No.

Hal Saran

Bagi Perusahaan a. Citra Produk yang memiliki koefisienyang paling dominan diantara variabellainnya dapat dijadikan sebagai acuan untukperkembangan PT. Heinz ABC Indonesiauntuk mempertahankan produk yang telahdipercaya oleh masyarakat khususnyaKelurahan Tugu Utara.b. Dan sebaiknya perusahaan dapatmeningkatkan kualitas rasa dan tekstur padaterasi udang.

2. Bagi Konsumen a. Kepada konsumen dapat mengkonsumsiTerasi Udang merek ABC secaraberkelanjutan karena dilihat dari persepsikonsumen penilaian rata-rata semua variabeltermasuk dalam kategori baik.b. Disetiap masakan yang dibuat,konsumen dapat menambahkan terasi udangmerek ABC untuk meningkatkan aroma yang

Page 125: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

3

kuat agar menambah cita rasa makanantersebut.

3. Peneliti selanjutnya

a. Dapat melakukan penelitian mengenaiPositioning all merk terasi udang.b. Nilai Adjusted R Square sebesar 33,2%dan termasuk kategori rendah. Untukselanjutnya dapat melakukan penelitiandengan pengaruh kebudayaan, sosial,pribadi, psikologi, gaya hidup, usia dankesehatan.c. Dan juga dapat memfokuskan penyebabvariabel Citra Pengguna (X2) yang bernilainegatif.

Page 126: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

DAFTAR PUSTAKA

Adinugraha, Andreas Tanuel dan H Stefanus, Michael. 2015. Analisa Pengaruh Kualitas Makanan dan Persepsi Harga Terhadap Kepuasan Konsumen D’Cost Surabaya. Universitas Kristen Petra: Surabaya.

Afif, Adi Zakaria. 2003. Pengaruh Strategi Brand Extention , Kesamaan Fitur Produk dan Konsistensi Brand Spesific Associations terhadap Evaluasi Konsumen. Depok. Pascasarjana Ilmu Manajemen-UI

Alhabsy, Yasmin. 2013. Pengaruh Subsitusi Tepung Teri (Stolephorus sp.) Terhadap Daya Patah, Kandungan Zat Gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Kadar Air), dan Mutu Organoleptik Pada Produk Mie Instan. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya: Malang

Anggraini, Desi. 2013. Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembeliann Konsumen Dalam Memilih Minuman Pengganti Ion Tubuh/ Isotonik Merek Mizone. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya: Malang

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI. PT. Rineka Cipta: Jakarta

Azwar, Saifuddin. 2013. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Bungi, Burhan. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu – Ilmu Sosial Lainnya (Edisi Pertama). Kencana. Jakarta

Choiri, Bastony. 2008. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Konsumen Telepon Seluler Nokia Di Kota Gresik). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya: Malang

Cleopatra, Maria .2015. Pengaruh Gaya Hidup Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Formatif 5(2): 168-181, 2015. ISSN: 2088-351X

Deman, J. M,. 1997. Kimia Makanan. Penerbit ITB: Bandung

Durianto, Darmadi dkk. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar. PT. Gramedia. Jakarta

Evelyn Pearce. 2001. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Penerjemah: Sri Yuliani Handoyo, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Fatty, Afiatul Rahmi. 2012. Pengaruh Penambahan Udang Rebon Terhadap Kandungan Gizi dan Hasil Uji Hedonik Pada Bola-bola Tempe. SKRIPSI. Universitas Indonesia: Depok

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Implikasi pada Strategi Pemasaran. Graha Ilmu: Yogyakarta

Page 127: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

103

G. Rensburg. 2005. Oral diseases and sosio-economic status (SES). British Dental Journal, vol.194, no 2, hlm 91- 96

Gozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Ghofur, Abdul. 2014. Analisis Pola Produksi Guna Meminimalisasi Biaya Produksi Pada Perusahaan Tikar Classic. Universitas Islam Lamongan: Lamongan.

Guyton A C. 2001. Buku ajar fisiologi kedokteran (Indera Kimia-pengecapan dan penciuman). Penerjemah: Irawati Setiawan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Badan Pusat Statistik Pemprov DKI Jakarta. 2014. http://www.jakarta.go.id/v2/

search?q=kecamatan%20koj&cx=008891718076377771387:votuafrgfxk&

cof=FORID:10&ie=UTF-8. Diakses pada 20 April 2017

Knapp, Duane E. 2002. The Brand Mindset. Penerjemah: Sisnuhadi. Yogyakarta : Andi

Kotler, Phillip dan Keller, Kevin Lane, 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta : Erlangga

______, dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen pemasaran (Edisi 12 jilid 2). Benyamin Molan (penerjemah). Marketing Management. PT. Indeks: Jakarta

______, 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2. Jakarta : PT. Prenhallindo

Musay, Fransisca Paramitasari. 2013. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Konsumen KFC KAWI Malang). Skripsi. Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya: Malang

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2007. Metodologi penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Octavianus, Toni, Supriadi. A, dan R.J, Siti Hanggita. Analisis Korelasi Harga Terhadap Warna dan Mutu Sensoris Kemplang Ikan Gabus (Channa striata) di Pasar Cinde Palembang. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya: Palembang

Ouwersloot, Hans and Tudorica Anamaria. 2001. Brand Personality Creation Through Advertising. Maxx Working Paper

Pearce E. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis (Indera pengecap dan pencium). Penerjemah: dr. Kartono Mohamad, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Pratiwi, Winda. 2015. Wanginya Bisnis Terasi di Indonesia. http://www.mars

indonesia.com/newsletter/wanginya-bisnis-terasi-di-indonesia Di

akses pada 1 November 2016

Page 128: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

104

Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Rao, Purba. 1996. Measuring Consumer Perceptions Trough Factor Analysis. The Asian Manager, February-March, pp.28-32

Rohmawati, Ahada Amilia. 2013. Pengaruh Substitusi Tepung Tempe Pada Flakes Berbahan dasar Tepung Maizena Terhadap Nilai Zat Gizi, Mutu Organoleptik, dan Fisik. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya: Malang

Sadat, Andi M. 2009. Brand Belief “Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Penerbit Salemba Empat : Jakarta

Saputra, Gandu Eka. 2014. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Menyaksikan Pertandingan LA Campus Basketball League. Skripsi. Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya: Malang

Setyaningsih E, Eni P, Dwi S. 2009. Perbedaan Kadar Kalsium, Albumin, dan Daya Terima pada Selai Cakar Ayam dan Kulit Pisang dengan Variasi Perbandingan Kulit Pisang yang Berbeda. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, 2009, 2 (1): 27-37

Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press

Simamora Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramaedia Pustaka

Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Solihat, Ani. 2014. Pengaruh Brand Equity Kawasan Belanja Kain Cigondewah Kota Bandung Terhadap Citra Kawasan dan Keputusan Berbelanja. Bandung: Ecodemica

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

______. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta

Sutisna dan Pawitra. (2001), Perilaku konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Tim Dosen dan Tim Asisten Ekonometrika. 2016. Panduan Praktikum Ekonometrika (EViews 9). Malang: Universitas Brawijaya

Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Andi Offset, Yogyakarta

Tunggala, Sunjaya et.al., 2016. Perbandingan Sensitivitas Lidah Terhadap Rasa Manis Dan Pahit Pada Orang Menginang Dan Tidak Menginang Di Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat

Page 129: PENGARUH CITRA MEREK DAN CITA RASA TERHADAP …repository.ub.ac.id/657/1/Reza Bayu Anugrah.pdf · (Studi Pada Konsumen Terasi Udang Merek ABC di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja,

105

Widodo, Purwanto. 2010. Hubungan Antara Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Teh Dalam Kemasan. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah, CEFARS, 2010, Vol. 2 (1): 9

Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews.Yogyakarta : UPP STIM YPKN

Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan. Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor: Bogor

Zuhra, Cut Fatima. 2006. Flavor (Cita Rasa). Karya Ilmiah. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara