PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi...

128
PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA (Kuasi Eksperimen di kelas V MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang) SKRIPSI Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: SYAIFAR ZUN SALWA NIM 142400679 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN 2018 M / 1440 H

Transcript of PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi...

Page 1: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP

LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA

(Kuasi Eksperimen di kelas V MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang)

SKRIPSI

Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

SYAIFAR ZUN SALWA

NIM 142400679

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

2018 M / 1440 H

Page 2: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

ii

Page 3: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

iii

ABSTRAK

Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018. Pengaruh Circuit Taining Terhadap Lari

Sprint 100 Meter pada Siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh circuit training terhadap

lari sprint 100 meter pada siswa. Penelitian ini dilakukan di MIS Nurul Yaqiin

Kota Tangerang pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Di kelas V yang

terdiri dari 66 siswa, dengan 33 siswa untuk kelas eksperimen dan 33 siswa untuk

kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design.

Instrument yang digunakan pada penelitian ini berupa tes dan lembar observasi.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi data, uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Berdasarkan uji hipotesis yakni

independent sample t test atau uji t diketahui bahwa Sig. (2-tailed) sebesar 0,028 <

0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Diketahui pada nilai rata-rata pretest dan

posttest di kelas eksperimen, mengalami kenaikan sebesar 38,5%, sedangkan pada

nilai rata-rata pretest dan posttest di kelas kontrol, mengalami kenaikan sebesar

12%. Hasilnya dapat dinyatakan bahwa pada kelas eksperimen mengalami

kenaikan lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian, dinyatakan

bahwa terdapat pengaruh positif circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada

siswa.

Kata Kunci : Circuit Training, Lari Sprint, Kuasi Eksperimen.

Page 4: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

iv

Page 5: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

v

Page 6: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Alhamdulillah kupersembahkan skripsi ini untuk Ayah dan

Umi, Adik, dan Forum Keluarga Bani Haji Ramin yang selalu mendukung,

memberikan motivasi, memberikan kasih sayang, serta memberikan nasihat

menjadi lebih baik. Syukron Katsiran Jazakumullah Khairan Katsiran !

Page 7: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

vii

M O T T O

ددِ فَ دِي بيِ فَ فَ فَ مُ ْْ يِن فَ ْْ فَ فَئي ن ْ وف ۖ مَ ْْ ن فزييدِف مُ ْْ لَف فَ ْْ فَ مَ ْْ فَئين ْ بُّ َ نف فْ ب ي َْ فُأف وف

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu

bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu

mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

(Q.S. Ibrahim : 07)

Page 8: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tangerang, pada tanggal 27 Juni

1997. Tepatnya di Jl. H. Diran Rani Kp. Parung Serab, Kec.

Ciledug. Orang tua penulis Bapak Mulyadih dan Ibu Munawaroh

memberi nama penulis “Syaifar Zun Salwa”.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut; MI Nurul

Yaqiin lulus tahun 2008, MTs Nurul Yaqiin lulus tahun 2011, MAN 19 Jakarta

lulus tahun 2014, dan pada tahun 2014 masuk perguruan tinggi IAIN Sultan

Maulana Hasanuddin Banten yang sekarang telah alih status menjadi UIN Sultan

Maulana Hasanuddin Banten, pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Selama masa perkuliahan penulis mengikuti kegiatan intra yang ada di

Kampus UIN SMH Banten, kegiatan intra penulis menjadi anggota Komando

Resimen Mahasiswa dari tahun 2015, kegiatan intra penulis menjadi anggota

PRAMUKA dari tahun 2016, dan kegiatan intra penulis menjadi anggota

Himpunan Mahasiswa Jurusan PGMI dari tahun 2016.

Page 9: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim

Segala puji hanya bagi Allah SWT., yang telah memberikan taufik,

hidayah, serta inayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW.,

keluarga, para sahabat serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Skripsi ini kemungkinan besar tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karenanya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Fauzul Iman, M.A., Rektor UIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

belajar di Perguruan Tinggi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

2. Bapak Dr. H. Subhan, M.Ed., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sultan Maulana Hasanuddin Banten, yang telah membantu penulis

menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana (S1) di Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan.

3. Bapak Khaeroni, S.Si., M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin

Banten, yang telah membantu penulis untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Page 10: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

x

4. Bapak Drs. Sabri, M.Pd., Sekertaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin

Banten, yang selalu memberikan semangat dan fasilitas kepada penulis selama

penyusunan skripsi.

5. Bapak Akrom, S.Ag., sebagai Pembimbing I dan Bapak Drs. Sabri, M.Pd.,

sebagai Pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya

untuk memberikan bimbingan, nasihat, motivasi dan arahan kepada penulis

selama penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten,

terutama yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan

mendidik penulis selama proses perkuliahan. Semoga ilmu yang telah

diberikan bermanfaat. Amin.

7. Bapak Mulyadih, S.Pd.I., Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqiin yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka

menyelesaikan skripsi.

8. Bapak Abdul Rohim, S.Pd.I., Guru Mata Pelajaran PJOK MIS Nurul Yaqiin

yang telah mendampingi saat penelitian, memberikan bantuan dan dukungan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

9. Keluarga tercinta ayahanda Mulyadih, Ibunda Munawaroh yang tak henti-

hentinya mendo’akan, melimpahkan kasih sayang, memotivasi, serta

Page 11: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

xi

memberikan materil maupun moril kepada penulis. Adik-adikku tercinta serta

semua keluarga besar Forum Keluarga Bani Haji Ramin yang selalu

mendukung dan mendorong semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. Teman-teman PGMI angkatan 2014 khususnya kelas A yang telah berjuang

bersama sejak awal hingga saling memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis berharap semoga Allah

SWT., membalasnya dengan pahala yang berlimpah. Amin.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

baik dari segi isi maupun metodologi penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan

saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua. Amin. Akhir kata, Syukron Katsiran Jazakumullah

Khairan Katsiran.

Serang, 28 Oktober 2018

Penulis,

Syaifar Zun Salwa

Page 12: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

xii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................. ii

ABSTRAK ........................................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASAH SKRIPSI ...................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

MOTTO .............................................................................................................. vii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

G. Sistematika Penulisan ................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

A. Lari Sprint ................................................................................................... 7

1. Pengertian Lari Sprint ........................................................................... 7

2. Teknik Lari Sprint ................................................................................. 8

Page 13: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

xiii

3. Teknik Start ........................................................................................... 9

4. Teknik Finish ...................................................................................... 12

B. Circuit Training ........................................................................................ 13

1. Pengertian Circuit Training ................................................................ 13

2. Kelebihan Circuit Training ................................................................. 15

3. Prinsip Latihan .................................................................................... 15

4. Pelaksanaan Circuit Training .............................................................. 23

C. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 27

D. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 30

E. Pengajuan Hipotesis .................................................................................. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 34

A. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian .................................................. 34

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 34

C. Populasi ..................................................................................................... 36

D. Variabel Penelitian .................................................................................... 37

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data .............................. 37

F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 43

G. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 47

A. Uji Persyaratan Analisis ............................................................................ 47

B. Deskripsi Data .......................................................................................... 50

C. Uji Hipotesis ............................................................................................. 57

D. Pembahasan ............................................................................................... 58

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 64

A. Kesimpulan ............................................................................................... 64

B. Saran .......................................................................................................... 64

Page 14: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

xiv

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 68

Page 15: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

xv

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Skala Intensitas Latihan .......................................................................... 21

Table 2.2 Keempat zona intensitas didasarkan pada reaksi d.n terhadap beban ..... 21

Tabel 3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 36

Tabel 3.2 Instrument Observasi Aktivitas Treatment ............................................. 38

Tabel 3.3 Nilai Tes Lari Sprint 100 Meter untuk Usia 10 – 12 Tahun Pa/Pi .......... 40

Table 3.4 Norma Tes Lari Sprint 100 Meter ........................................................... 40

Tabel 3.5 Kegiatan Treatment dan Kontrol ............................................................ 41

Tabel 3.6 Lembar Observasi Aktivitas Treatment .................................................. 42

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 48

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..... 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 49

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 50

Tabel 4.5 Uji Frekuensi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......... 50

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ............................ 51

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol ................................... 52

Tabel 4.8 Uji Frekuensi Data posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 54

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ........................... 54

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol ................................ 56

Tabel 4.11 Uji Hipotesis ......................................................................................... 57

Page 16: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teknik Lari Sprint ................................................................................ 9

Gambar 2.2 Sikap Aba-aba Bersedia ...................................................................... 10

Gambar 2.3 Sikap Aba-aba Siap ............................................................................. 11

Gambar 2.4 Sikap Aba-aba Ya ............................................................................... 12

Gambar 2.5 Teknik Finish ...................................................................................... 13

Gambar 2.6 Latihan Pergelangan Kaki (Ankling Drill) .......................................... 23

Gambar 2.7 Latihan Step Up ................................................................................... 24

Gambar 2.8 Latihan Tendangan Tumit Heel Kick-up Drill .................................... 25

Gambar 2.9 Latihan Angkat Lutut Tinggi .............................................................. 25

Gambar 2.10 Latihan Jongkok Berdiri (Squat Thrust) ........................................... 26

Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen ............................. 51

Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol .................................... 53

Gambar 4.3 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen ............................ 55

Gambar 4.4 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Kontrol .................................. 56

Page 17: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 4 Daftar Nilai Pretest Lari Sprint 100 Meter

Lampiran 5 Daftar Nilai Posttest Lari Sprint 100 Meter

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Treatment

Lampiran 7 Hasil Uji Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 8 Hasil Uji Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 11 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 12 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 13 Hasil Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 14 Dokumentasi

Lampiran 15 Buku Bimbingan Skripsi

Lampiran 16 Surat Tugas Sidang Munaqosah Skripsi

Page 18: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 19: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga adalah bagian yang tak terpisahkan dari sejarah manusia.

Olahraga sangat berfungsi sebagai barometer kemajuan dan alat ukur cita-cita

manusia. Olahraga juga bermanfaat pada tubuh manusia. Selain tubuh menjadi

sehat dan kuat, olahraga juga salah satu aktivitas yang sangat digemari dan

dilakukan ditujukan untuk berbagai tujuan antara lain untuk memperoleh

kebugaran, aktivitas rekreasi, prestasi dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan,

olahraga termasuk dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan.

Ruang lingkup pendidikan khususnya di tingkat SD/MI pada pelaksanaan

pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan didalamnya diajarkan

beberapa macam materi tentang cabang olahraga yang terangkum dalam kurikulum

pendidikan jasmani. Salah satu materi cabang olahraga yang diajarkan dalam

pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yaitu atletik. Menurut Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan, “atletik merupakan cabang olahraga yang wajib

diberikan disemua jenjang pendidikan.”1

1 SK. Mendikbud Nomor 0413/U/1987, Diakses dari staffnew.uny.ac.id, Tanggal 02 Juli

2018.

Page 20: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

2

Jenjang pendidikan yang mengajarkan atletik pada mata pelajaran

pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan meliputi: SD/MI, SMP/MTS, dan

SMA/MA. Setiap pembelajaran atletik tidak membutuhkan peralatan modern,

cukup dengan peralatan sederhana yang dapat dimodifikasi oleh guru dan siswa

secara bersama-sama. “Dalam setiap kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga

guru selalu menggunakan atletik sebagai pembuka, inti atau penutup kegiatan

belajar mengajar.”2 Dikarenakan atletik salah satu materi pendidikan jasmani yang

efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan siswa.

Atletik berhubungan dengan gerakan-gerakan dasar manusia, seperti

berjalan, berlari, melompat, dan melempar.3 Gerak dasar atletik yang terdiri dari

jalan, lari, lompat dan lempar sangat berpotensi untuk mengoptimalkan

pertumbuhan dan perkembangan pada gerak dasar siswa. Karena dengan gerak

dasar atletik dapat meningkatkan kecepatan, kelincahan, kekuatan, daya tahan,

kelentukan, dan daya ledak. “Dasar dari diberikannya pembelajaran atletik di

semua jenjang pendidikan ini karena atletik merupakan induk dari semua cabang

olahraga, oleh karenanya atletik dipandang penting untuk diberikan sejak anak usia

dini.”4

Realita di lapangan, berdasarkan hasil observasi peneliti di MIS Nurul

Yaqiin Kota Tangerang. Pada cabang olahraga atletik khususnya lari sprint 100

2 Indik, Endang Sunarya, Bastinus N. Matjan, Aming Supriyatna, et al., Pendidikan

Jasmani dan Olahraga, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2009), 91. 3 Asep Kurnia Nenggala, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, (Grafindo Media

Pratama), 35. 4 Sukirno, Dasar-dasar Atletik dan Latihan Fisik Menuju Prestasi Tinggi (Panduan Praktis

Untuk Pelatih Pembina Khususnya Cabang Olahraga Atletik), (Palembang: Unsri Press, 2017), 23.

Page 21: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

3

meter pada sebagian besar siswa kelas V MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang belum

mampu menyelesaikan lari sprint dengan waktu minimal 00,00-16,05 (putra) dan

00,00-17,00 (putri). Dikarenakan siswa tidak melakukan teknik start jongkok,

teknik berlari yang baik, tidak mau melakukan aktivitas fisik, saat lari sprint

dilaksanakan pada siang hari dengan cuaca yang panas dan siswa mengalami

kelemahan pada kondisi fisiknya. Berdasarkan permasalahan tersebut, hipotesa

peneliti bahwa circuit training dapat memperbaiki lari sprint 100 meter siswa.

Circuit training dapat dilakukan pada suatu ruangan atau tempat dimana

telah ditetapkan jumlah pos/stasion dengan latihan-latihan yang berbeda.5

Penerapan circuit training merupakan salah satu program latihan fisik yang sangat

mudah untuk dilakukan dan tidak memakan waktu yang lama, dalam bentuk

latihannya terdiri dari berbagai macam latihan fisik yang dilakukan secara terus

menerus tanpa ada waktu istirahat, diketahui waktu latihannya dalam

menyelesaikan dosis yang telah ditentukan, diketahui bobot intensitas latihannya

dapat ditingkatkan dengan pengulangan atau menambah pos, tempat latihannya

dapat disesuaikan diberbagai area, alatnya mudah didapat, dan tidak menghabiskan

waktu banyak. Melalui circuit training dapat meningkatkan aktivitas fisik dan

kondisi fisik siswa.

Aktivitas fisik dan kondisi fisik siswa yang ditingkatkan melalui circuit

training meliputi: kecepatan, kelincahan, kekuatan, daya tahan, kelentukan, dan

5 Engkos Kosasih, Olahraga, Teknik dan Program Latihan, (Jakarta: CV. Akademika

Pressindo, 1985), 50.

Page 22: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

4

daya ledak dengan waktu yang singkat dalam waktu bersamaan. Berdasarkan hal

tersebut, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh

Circuit Training Terhadap Lari Sprint 100 Meter pada Siswa (Kuasi

Eksperimen di Kelas V MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Siswa tidak dapat melakukan lari sprint 100 meter dengan waktu cepat.

2. Pada saat melakukan lari sprint 100 meter ada sebagian besar siswa tidak

dapat menyelesaikan lari sprint 100 meter dengan waktu yang singkat.

C. Pembatasan Masalah

Berdsarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka

penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Melakukan lari sprint jarak 100 meter.

2. Model latihan yang digunakan ialah Circuit Training.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian pembatasan masalah di atas, permasalahan yang

dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

Page 23: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

5

1. Apakah ada pengaruh penerapan circuit training terhadap lari sprint 100

meter pada siswa kelas V MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang?

2. Bagaimana ketercapaian prestasi lari sprint 100 meter pada siswa kelas V

MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang?.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan circuit training

terhadap lari sprint 100 meter pada siswa kelas V MIS Nurul Yaqiin Kota

Tangerang.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap

lari sprint 100 meter pada siswa.

2. Bagi guru, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

penerapan circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada siswa.

3. Bagi sekolah, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan dalam memperbaiki lari sprint 100 meter pada siswa.

Page 24: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

6

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisam dalam penelitian ini terbagi ke dalam lima bab

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka terdiri dari: Lari Sprint, Circuit Training

Penelitian Terdahulu, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis.

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari: Waktu dan Tempat Penelitian,

Metode dan Desain Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian,

Instrument dan Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data dan Pengujian

Hipotesis.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari: Deskripsi Data, Uji

Persyaratan Analisis, Uji Hipotesis, Pembahasan.

BAB V Penutup terdiri dari: Simpulan dan Saran.

Page 25: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lari Sprint

1. Pengertian Lari Sprint

Berlari adalah kebiasaan seseorang yang mempunyai kaki dan digunakan

sebagai alat untuk bergerak dengan cepat sebelum memiliki mobil atau sepeda

motor. “Lari cepat (sprint) adalah suatu kemampuan seseorang dalam

memindahkan posisi tubuhnya dari satu tempat ke tempat lainnya secara cepat

melebihi gerak dasar pada keterampilan lari santai (jogging).”6 Lari atau sering

dikenal dengan sprint (cenderung untuk lari jarak pendek) sangat digemari oleh

orang yang melihatnya.7 Pelari jarak pendek disebut sprinter.8 Dalam pengertian

sederhana, seorang pelari cepat harus memperoleh kecepatan tinggi dalam waktu

sesingkat mungkin agar berhasil dalam perlombaan.9

Lari cepat atau jarak pendek (sprint) merupakan nomor lari dalam cabang

olahraga atletik. Yang dimaksud dengan lari jarak pendek adalah semua nomor lari

yang dilakukan dengan kecepatan penuh (kecepatan maksimal) sepanjang jarak

6 Indik, Endang Sunarya, Bastinus N. Matjan, Aming Supriyatna, et al., Pendidikan

Jasmani dan Olahraga, 96. 7 Giri Wiarto, ATLETIK, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 7. 8 Slamet S.R., Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Cet ke-1, (PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri, 1994), 17. 9 Fred McMane, Dasar-dasar Atletik, (Bandung: Angkasa, 1985), 15.

Page 26: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

8

yang harus ditempuh.10 Dalam ilmu faal lari cepat atau sprint ini disebut sebagai

olahraga anaerobik atau olahraga yang sedikit sekali menggunakan oksigen.11

Nomor-nomor lari jarak pendek yang diperlombakan pada event internasional, jika

diadakan di lapangan terbuka (outdoor), meliputi nomor lari 100 meter, 200 meter,

dan 400 meter. Adapun lari jarak pendek yang dilaksanakan di lapangan tertutup

(indoor) adalah 50 meter, 60 meter, 200 meter, 400 meter.12

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa lari sprint merupakan

cabang olahraga atletik yang memiliki nomor lari jarak 50 meter, 60, meter, 100

meter, 200 meter dan 400 meter yang dilakukan dengan kecepatan penuh sampai

garis finish.

2. Teknik Lari Sprint

Teknik berlari merupakan unsur gerakan yang dapat menunjang pelari untuk

mencapai kecepatan maksimal.13 Untuk berlari yang baik diperlukan dasar-dasar

gerakan mulai dari ayunan tangan/lengan, angkatan kaki/lutut, dan memelihara

kecondongan badan.14 Caranya sebagai berikut:

a. Ayunkan tangan hingga kedua lengan membentuk sudut 900. Tangan

mengepal dan tidak terlalu tinggi atau rendah (tidak melebihi dagu).

b. Lari di tempat dengan mengangkat lutut tinggi.

c. Gabungkan dua gerakan tersebut di tempat, mulai perlahan kemudian

dipercepat (lakukanlah berulang-ulang).

10 Sugiyono, Trisyono, Bambang Sugeng, Eddy Suprayitno, et al., Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan, Cet ke-1, (Jakarta: Penerbit Yudhistira, 1995), 23. 11 Giri Wiarto, ATLETIK, 9. 12 Wunendra Adi, Kharisma Jati, dan Joe Manuk (eds.), Atletik, (Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani, 2008), 17. 13 Sugiyono, Trisyono, Bambang Sugeng, Eddy Suprayitno, et al., Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan, Cet ke-1, 25. 14 Djedje Zainul Arifin, M.P. Sianipar, Herry Nugraha, Diding Rochandi, et al., Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan, Cet ke-2, (Jakarta: PT Aries Lima, 1995), 16.

Page 27: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

9

d. Kemudian lakukanlah mulai dengan lari di tempat dilanjutkan sambil

bergerak maju sampai jarak kurang lebih 30m.15

Gambar 2.1 Teknik Lari Sprint16

Melalui penguasaan teknik lari sprint yang baik ditandai dari ayunan tangan

yang baik, berkurangnya daya pengereman, dan koordinasi tingkat tinggi dari

gerakan seluruh tubuh. Tujuan dari penguasaan teknik lari sprint yang baik selama

berlari untuk mengarahkan jumlah optimum daya kepada tanah dalam waktu yang

pendek sehingga dapat mendukung pencapaian prestasi lari sprint secara optimal.

3. Teknik Start

Start yang digunakan dalam lari jarak pendek adalah start jongkok.17 Start

jongkok pada perlombaan lari cepat merupakan teknik yang harus dikuasai oleh

pelari, karena merupakan factor yang menentukan prestasi pelari.18 Aba-aba start

jongkok, sebagai berikut:

15 Djedje Zainul Arifin, M.P. Sianipar, Herry Nugraha, Diding Rochandi, et al., Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan, Cet ke-2, 16. 16 Gambar diambil dari Djedje Zainul Arifin, M.P. Sianipar, Herry Nugraha, Diding

Rochandi, et al., Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Cet ke-2, 16 17 Slamet S. R., Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Cet ke-1, 17. 18 Djedje Zainul Arifin, M.P. Sianipar, Herry Nugraha, Diding Rochandi, et al., Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan, Cet ke-2, 16.

Page 28: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

10

a. Saat bunyi aba-aba “bersedia”

Hal-hal yang penting dilakukan sprinter pada saat bunyi aba-aba “bersedia”

adalah sebagai berikut:

1) Dengan sikap tenang melangkah maju ke garis start atau ke start block.

2) Letakkan salah satu kaki sebagai kaki depan di belakang garis start

dengan jarak ± 30 cm dari garis start.

3) Letakkan lutut kaki belakang segaris dengan ujung jari-jari kaki depan

dengan jarak kedua kaki satu kepal.

4) Badan membungkuk ke depan.

5) Kedua tangan terletak di tanah tepat di belakang garis start (tidak boleh

menyentuh atau melampaui garis start).

6) Keempat jari tangan rapat dan ibu jari terbuka membentuk huruf V.

7) Kepala tunduk dan leher rileks (tidak tegang).

8) Pandangan ke bawah.

9) Konsentrasi pada aba-aba berikutnya.19

Gambar 2.2 Sikap Aba-aba Bersedia20

b. Saat bunyi aba-aba “siap”

Hal-hal yang penting dilakukan sprinter pada saat bunyi aba-aba “siap”

adalah sebagai berikut:

19 Sugiyono, Trisyono, Bambang Sugeng, Eddy Suprayitno, et al., Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan, Cet ke-1, 24. 20 Gambar diambil dari Sugiyono, Trisyono, Bambang Sugeng, Eddy Suprayitno, et al.,

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Cet ke-1, 24.

Page 29: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

11

1) Lutut yang terletak di tanah diangkat.

2) Pinggul diangkat ke atas hingga pantat lebih tinggi dari bahu.

3) Berat badan di bawa ke muka, berada di kedua belah tangan.

4) Kepala tetap tunduk dan leher rileks.

5) Pandangan tetap ke bawah mengikuti gerakan badan.

6) Konsentrasi pada aba-aba berikut.21

Gambar 2.3 Sikap Aba-aba Siap22

c. Saat bunyi aba-aba “ya!” (bunyi pistol)

Hal-hal yang penting dilakukan sprinter pada saat bunyi aba-aba “ya”

adalah sebagai berikut:

1) Dengan gerak rileks bertolak dari balok start, pada saat yang sama

mengangkat kedua tangan dari tanah disertai ayunan langkah yang kuat.

2) Kedua lengan memberi imbangan gerak terhadap kedua kaki yang

membantu menimbulkan daya selama gerakan lari.

3) Tubuh bergerak ke depan seperti anak panah yang lepas dari busurnya

dengan sudut 45 derajat.

4) Langkah kaki pendek, cepat, dan rendah dengan gerak kaki lincah di

tanah, tetapi tidak secara sengaja di pendekkan.23

21 Sugiyono, Trisyono, Bambang Sugeng, Eddy Suprayitno, et al., Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan, Cet ke-1, 24-25. 22 Gambar diambil dari Sugiyono, Trisyono, Bambang Sugeng, Eddy Suprayitno, et al.,

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Cet ke-1, 25. 23 Sugiyono, Trisyono, Bambang Sugeng, Eddy Suprayitno, et al., Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan, Cet ke-1, 25.

Page 30: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

12

Gambar 2.4 Sikap Aba-aba Ya24

Melalui teknik start jongkok akan timbulnya sebuah gerak dorong dan gerak

percepatan lari terutama pada posisi kedua kaki yang saling bertumpu pada

sandaran blok start untuk tolakkan bergerak maju ke depan. Sehingga dengan teknik

start jongkok yang baik akan mendukung pencapaian prestasi lari sprint yang baik.

4. Teknik Finish

Melewati garis finish merupakan faktor yang sangat menentukan kalah

menangnya seorang pelari.25 Para pelari akan ditentukan kedudukannya dalam

urutan kedatangan sesuai dengan bagian-bagian tubuhnya dalam mencapai bidang

vertikal dari sisi terdekat garis finish sebagaimana ditentukan dalam peraturan.

Teknik finish ada 3 bagian, yaitu:

a. Terus berlari secepatnya melalui garis finis tanpa mengubah sikap lari

b. Membusungkan dada ke depan, kedua tangan ditarik ke belakang

c. Menjatuhkan salah satu bagu ke depan.26

24 Gambar diambil dari Sugiyono, Trisyono, Bambang Sugeng, Eddy Suprayitno, et al.,

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Cet ke-1, 25. 25 Sugiyono, Trisyono, Bambang Sugeng, Eddy Suprayitno, et al., Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan, Cet ke-1, 26. 26 Roji, Pendidikan Jasmani 1, Cet ke-2, (PT Intan Pariwara, 1989), 5.

Page 31: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

13

Bagian kepala tidak termasuk dalam persyaratan finish sebab beban berat

badan seseorang pelari terletak pada togok/toros. 27 Ketiga teknik finish tersebut

apabila bagian toros atau togok telah melewati garis finish dianggap yang terbaik,

karena sprinter dianggap masuk finish apabila bagian tengkuk, lengan, tungkai,

tangan, dan kaki telah mencapai garis finish. Hal itu berhubungan erat dengan

faktor keseimbangan dalam mengendalikan kecepatan berat badan.

Gambar 2.5 Teknik Finish28

Teknik finish sebagai penentu akhir menang atau kalahnya sprinter. Sprinter

meski memiliki unsur-unsur kondisi fisik yang baik, jika teknik finish dari sprinter

tidak baik bisa menyebabkan kekalahan. Oleh sebab itu, sprinter harus memahami

dan menguasai teknik finish yang baik agar dapat menang dalam perlombaan lari

sprint.

B. Circuit Training

1. Pengertian Circuit Training

Circuit training adalah suatu sistem latihan yang dapat memperbaiki secara

serempak fitness keseluruhan dari tubuh, yaitu unsur-unsur power, daya tahan,

27 Roji, Pendidikan Jasmani 1, Cet ke-2, 6. 28 Gambar diambil dari Roji, Pendidikan Jasmani 1, Cet ke-2, 6.

Page 32: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

14

kekuatan, kelincahan, kecepatan, dan komponen fisik yang lain.29 Latihan sirkuit

adalah metode yang sudah teruji dapat meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan

dengan efektif.30

Program latihan sirkuit berbeda dengan program-program yang telah

dikemukakan terdahulu, terutama didalam segi pelaksanaannya. Suatu sirkuit terdiri

dari sejumlah stasiun latihan, dimana latihan-latihan dilaksanakan.31 Set atau sirkuit

adalah ukuran keberhasilan dalam menyelesaikan beberapa rangkaian butir latihan

yang berbeda-beda. Artinya, dalam satu seri terdiri dari beberapa macam latihan

yang semuanya harus diselesaikan dalam satu rangkaian.32

Circuit training biasanya terdiri dari berbagai macam item latihan yang

harus dilakukan dalam waktu tertentu. Setelah selesai pada satu item latihan segera

pindah pada item yang lain, demikian seterusnya sampai seluru item latihan selesai

dilakukan, sehingga disebut telah melakukan satu sirkuit. Circuit training dapat

pula dilakukan untuk interval latihan. Latihannya diatur sedemikian rupa, sehingga

memungkinkan seorang atlet melakukan 8-12 ulangan dalam waktu 10-15 detik

atau tanpa pembatasan waktu.33

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa circuit training

merupakan satu bentuk latihan yang dilakukan dalam satu putaran, pada satu

29 Harsono, Latihan Kondisi Fisik, (Bandung: Senerai Pustaka, 2001), 39. 30 Djoko Pekik Irianto, Bugar dan Sehat, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), 50. 31 Mochamad Sajoto, Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, (Semarang: IKIP

Semarang, 1988), 161. 32 Sukadiyanto dan Dangsina Muluk, Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik,

(Bandung: CV. Lubuk Agung, 2011), 30. 33 Mochamad Sajoto, Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga,

(Semarang: Dahara Prize, 1995), 82.

Page 33: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

15

putaran tersebut terdapat beberapa pos. Pada setiap pos peserta melakukan bentuk

gerakan berbeda yang sudah ditentukan dan circuit training harus dirancang sesuai

dengan sasaran yang akan dicapai misalnya ingin melatih kekuatan, kecepatan, daya

tahan, power dan lain-lain.

2. Kelebihan Circuit Training

Circuit training mempunyai beberapa keuntungan pada setiap latihan yang

diberikan oleh pelatih antara lain:

a. Tiap latihan akan diketahui lamanya waktu latihan untuk menyelesaikan

dosisi yang telah ditentukan. Karena setiap latihan waktunya dicatat

sedangkan dosisnya tetap, maka dapat dibandingkan dengan waktu

latihan yang telah lalu makin cepat atau makin lambat.

b. Setiap latihan dapat diketahui kondisi kebugaran peserta naik atau

turun. Karena mengerjakan dosis latihan yang sama. Kalau waktunya

makin lambat berarti kondisinya lebih rendah dari latihan yang lalu.

c. Latihan bisa secara kalasikal karena alatnya mudah didapat sehingga

jika dibutuhkan dalam jumlah yang banyak tetap mudah mencukupinya.

d. Dosisi latihan sesuai dengan kemampuan individu, hal ini sesuai dengan

prinsip latihan yang bersifat individual.

e. Bobot intensitas latihan relatif sama beratnya, karena masing-masing

peserta mengerjakan dosis yang berbeda-beda, bagi yang lebih kuat

dosis latihan repitisinya lebih banyak sebaliknya bagi yang lebih rendah

repitisi dosisinya juga lebih rendah.34

3. Prinsip Latihan

Proses pembinaan yang berjangka panjang perlu dilaksanakan secara

terencana, terprogram, dan harus memiliki tujuan yang pasti tidak bisa dilaksanakan

secara apa adanya. 35 Dikarenakan pada proses pembinaan olahraga yang berhasil

selalu mengacu kepada program pengondisian dari satu rangkaian metode atau

34 Amat Komari, Traditional Circuit Training and Student’s Physical Fitnes, (Jendela Bulu

Tangkis, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, 2008), 77-78. 35 Yuyun Yudiana, Herman Surbajah, dan Tite Juliantine, (eds.), Dasar-dasar Kepelatihan,

Cet ke-2, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 2.4.

Page 34: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

16

teknik latihan yang masing-masing telah dibuktikan efektif secara fisiologis oleh

pelatih dan atlet prestasi di dunia. Proses pembinaan berjangka panjang harus

dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip

latihan pada setiap tahapnya agar terjadi kesinambungan pada proses

pembinaannya. Prinsip latihan yang harus diterapkan dalam latihan berisikan

tuntutan agar latihan berlangsung secara efektif dan efisien.

Secara ringkas ada beberapa prinsip dan asas latihan yang penting dipahami

oleh pelatih dan atlet meliputi, “prinsip beban lebih, prinsip individualisasi, densitas

latihan, Prinsip Kembali Asal (Reversibility), Prinsip spesifik, Perkembangan

multilateral, Prinsip pulih-asal (recovery), Variasi latihan, Volume latihan,

Intensitas latihan, dan Asas overkompensasi.”36 Selain prinsip-prinsip latihan perlu

diperhatikan oleh pelatih, yaitu komponen-komponen latihan yang dapat berfungsi

sebagai parameter untuk mengukur kualitas kontrol pelaksanaan prinsip-prinsip

latihan yang diberlakukan. “Komponen-komponen latihan yang penting dan harus

menjadi parameter pelaksanaan latihan adalah (1) volume latihan, (2) intensitas

latihan, (3) kepadatan latihan, (4) kompleksitas latihan, (5) kualitas latihan, dan (6)

variasi dalam latihan.”37

a. Prinsip Beban Lebih (Overload). “Prinsip ini mengatakan bahwa beban latihan

yang diberikan kepada atlet haruslah cukup berat dan bengis, serta harus

36 Harsono, Periodisasi Program Pelatihan, Cet ke-1, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2015), 10. 37 Yuyun Yudiana, Herman Surbajah, dan Tite Juliantine, (eds.), Dasar-dasar Kepelatihan,

Cet ke-2, 2.30.

Page 35: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

17

diberikan berulang kali dengan intensitas yang cukup tinggi.”38 Namun

demikian, kalau beban latihan terus menerus bertambah tanpa ada peluang-

peluang untuk istirahat, performanya pun tidak akan meningkat.39 Dengan

demikian, pada prinsip ini menganjurkan untuk memberikan beban latihan

yang berat kepada atlet untuk dilakukan secara terus-menerus dan berulang

ulang. Latihan yang berat diselingi dengan latihan yang ringan agar terjadinya

regenerasi organisme tubuh.

b. Prinsip Individualisasi. “Tidak ada dua orang atlet yang rupa serta karakteristik

fisiologis dan psikologisnya persis sama. Selalu akan ada perbedaan dalam

kemampuan, potensi, adaptasi, dan karakteristik berlajarnya.”40 Oleh karena

itu, prinsip individualisasi yang merupakan salah satu syarat yang penting

dalam latihan kontemporer, harus diterapkan kepada setiap atlet, sekalipun

mereka mempunyai tingkat prestasi yang sama.41 Melalui prinsip ini konsep

latihan disusun berdasarkan karakteristik individu masing-masing agar tujuan

yang sudah ditentukan dapat tercapai.

c. Densitas Latihan. “Densitas atau kekerapan latihan mengacu kepada hubungan

yang dinyatakan antara kerja dan istirahat dalam latihan. Atau dapat pula

diartikan sebagai kepadatan atau frekuensi atlet dalam melakukan suatu

38 Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, Cet ke-1, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015), 51. 39 Harsono, Periodisasi Program Pelatihan, Cet ke-1, 10. 40 Harsono, Periodisasi Program Pelatihan, Cet ke-1, 10. 41 Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, Cet ke-1, 64.

Page 36: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

18

rangkaian (serie) rangsangan persatuan waktu.”42 Jadi istilah densitas mengacu

kepada hubungan yang dinyatakan antara latihan dan fase istirahat.43

Berdasarkan definisi diatas, bahwa densitas latihan mengacu pada lamanya

waktu latihan dan istirihat yang cukup sehingga bisa menghindarkan atlet dari

lelah yang belebihan agar dampak dari latihan diperoleh dengan maksimal.

d. Prinsip Kembali Asal (Reversibility). “Prinsip ini mengatakan bahwa, kalau

kita berhenti berlatih, tubuh kita akan kembali ke keadaan semula atau

kondisinya tidak akan meningkat.”44 Kalu kita berlatih, pasti akan ada

perkembangan dalam organ-organ tubuh kita, karena latihan memang akan

merangsang fungsi organ-organ tersebut.45 Adapun demikian, pada prinsip

kembali asal memberitahukan, kalau kita melakukan latihan pasti ada

peningkatan yang terjadi pada tubuh kita. Namun sebaliknya, kalau kita tidak

melakukan latihan tidak akan terjadi peningkatan pada tubuh kita.

e. Prinsip spesifik. “Prinsip spesifik (kekhasan, specificity) mengatakan bahwa

manfaat maksimal yang bisa diperoleh dari rangsangan latihan hanya akan

terjadi kalau rangsangan tersebut mirip atau menyerupai gerakan-gerakan yang

dilakukan dalam olahraga tersebut.”46 Artinya, kalau ingin bisa menguasai

teknik dribble basket berlatihlah dengan bola basket bukan dengan bola voli,

meskipun bola basket dan bola voli bisa dipantulkan.

42 Harsono, Periodisasi Program Pelatihan, Cet ke-1, 10. 43 Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, Cet ke-1, 89. 44 Harsono, Periodisasi Program Latihan, Cet ke-1, 10. 45 Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, Cet ke-1, 79. 46 Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, Cet ke-1, 84.

Page 37: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

19

f. Perkembangan multilateral. “Prinsip ini menganjurkan agar anak usia dini

jangan terlalu cepat dispesialisasikan pada satu cabor tertentu.”47 Artinya, pada

prinsip ini memberikan anak usia dini untuk menjelajahi berbagai macam

aktivitas yang dia inginkan agar dia bisa mempercepat perkembangan dirinya

secara menyeluruh baik dalam aspek fisik, mental, maupun sosialnya dalam

olahraga spesialisasinya kelak.

g. Prinsip pulih-asal (recovery). “Prinsip pemulihan ini merupakan faktor yang

amat kritikal dalam pelatihan olahraga modern.”48 Perkembangan atlet

bergantung pada pemberian istirahat yang cukup sesuai latihan agar regenerasi

tubuh dan dampak latihan (training effect) bisa dimaksimalkan.49 Oleh sebab

itu, lamanya masa pemulihan ini tergantung dari kelelahan yang dirasakan atlet

akibat stimulus/latihan sebelumnya yang sudah diberikan oleh pelatih.

h. Variasi latihan. Variasi dalam latihan adalah suatu latihan yang dimodifikasi

oleh pelatih. “Variasi-variasi latihan yang dikreasikan dan diterapkan secara

cerdik akan dapat menjaga terpeliharanya fisik maupun mental atlet sehingga

timbulnya kebosanan berlatih sejauh mungkin dapat dihindari.”50 Pelatih harus

kreatif dan pandai menerapkan variasi-variasi dalam latihan, misalnya

berenang, berlatih di pegunungan, lari lintas malam, dsb. Variasi dalam latihan

dapat pula berbentuk permainan dengan bola, permainan lari sprint, permainan

47 Harsono, Periodisasi Program Latihan, Cet ke-1, 11. 48 Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, Cet ke-1, 89. 49 Harsono, Periodisasi Program Latihan, Cet ke-1, 11. 50 Yuyun Yudiana, Herman Surbajah, dan Tite Juliantine, (eds.), Dasar-dasar Kepelatihan,

Cet ke-2, 2.39.

Page 38: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

20

estafet, permainan lari gawang dan sebagainya. Dengan demikian, latihan yang

diberikan oleh pelatih dapat menjaga fisik, mental atlet, menghindari

kebosanan, dan tujuan latihan dapat tercapai.

i. Volume latihan. “Volume latihan merupakan salah satu komponen latihan yang

bermaksud untuk mengondisikan isi atau frekuensi dari latihan teknik, taktik,

dan fisik.51 Volume juga mengacu kepada jumlah kerja yang dilakukan dalam

suatu sesi (pertemuan) latihan, atau dalam suatu tahapan latihan (siklus mikro

atau makro).”52 Volume latihan ini ditempatkan sebagai komponen untuk

mengkondisikan lama latihan, yang terdiri dari 3 bagian integral, yaitu 1) waktu

atau lama latihan, 2) jarak atau daya angkat setiap unit per waktu, dan 3)

jumlah ulangan latihan atau penampilan elemen teknik yang diberikan setiap

waktu. Dengan demikian, volume latihan merupakan penerapan jumlah total

dari aktivitas penampilan selama mengikuti latihan yang lebih mengarah pada

jumlah aktivitas yang dilakukan dalam melakukan latihan.

j. Intensitas latihan. “Intensitas yang kurang dari 60%-70% dari kemampuan

maksimal atlet tidak akan terasa “training effectnya” (dampak/manfaat

latihannya).”53 Intensitas latihan lebih mengarah kepada jumlah latihan yang

dilakukan melalui suatu unit waktu tertentu. Dengan demikian, semakin banyak

latihan yang dilakukan dalam suatu unit waktu tertentu, semakin tinggi pula

intensitas latihan yang dilakukan oleh atlet. Intensitas latihan bertujuan untuk

51 Yuyun Yudiana, Herman Surbajah, dan Tite Juliantine, (eds.), Dasar-dasar Kepelatihan,

Cet ke-2, 2.30. 52 Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, Cet ke-1, 101. 53 Harsono, Periodisasi Program Latihan, Cet ke-1, 12.

Page 39: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

21

mengukur kualitas latihan meliputi kinerja maksimum (Kg. meter/detik), detak

jantung maksimal, denyut nadi maksimal, VO2 max, kadar darah laktat dan

lain-lain.

Table 2.1 Skala Intensitas Latihan

Nomor

Intensitas

Presentase dari

prestasi maksimal atlet Intensitas

1 30 – 50% Low

2 50 – 70% Intermediate

3 70 – 80% Medium

4 80 – 90% Sub-maximal

5 90 – 100% Maximal

6 100 – 105% Super-maximal

(Sumber: Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, 2015).

Table 2.2 keempat zona intensitas didasarkan pada reaksi d.n terhadap beban

Zona Intensitas D.N./menit

1 Rendah 120 – 150

2 Medium 150 – 170

3 Tinggi 170 – 185

4 Maksimal Lebih dari 185

(Sumber: Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, 2015).

k. Asas overkompensasi. “Mengacu kepada dampak latihan dan regenerasi pada

organisme tubuh kita yang merupakan dasar biologis guna persiapan atau

arousal (guguhan) fisik dan psikologis dalam menghadapi suatu

pertandingan.”54 Setelah diberi rangsangan latihan dengan intensitas yang

cukup tinggi (lebih dari 60% kemampuan maksimal), organisme kita akan

mengalami kelelahan.55 Karena itu atlet memerlukan istirahat yang cukup.

Selama proses istirahat yang merupakan masa pemulihan tubuh, terjadinya

regenerasi pada sumber-sumber biokemikal, dan dapat meningkat sampai

54 Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, Cet ke-1, 94. 55 Harsono, Periodisasi Program Latihan, Cet ke-1, 12.

Page 40: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

22

melewati keadaan kondisi semula yang disebut sebagai tahap rebounding atau

overkompensasi.. “Asas ini menganjurkan agar atlet pada waktu pertandingan

berada pada tahap overkompensasi, karena pada tahap inilah atlet memiliki

energy/kinerja yang paling tinggi.”56

l. Kepadatan Latihan. Pelatih memberikan latihan kepada atlet dengan waktu

yang pendek, berisi dan padat dengan kegiatan-kegiatan latihan yang

bermanfaat. “Suatu keuntungan dari latihan-latihan pendek adalah latihan akan

terus membawa atlet pada pikiran tentang latihannya.”57 Artinya, latiah-latihan

yang yang diberikan oleh atlet akan selalu diingat dan dipikirkan oleh para

atlet.

m. Kompleksitas Latihan. “Kompleksitas latihan mengandung arti kerumitan

bentuk latihan yang dilaksanakan dalam latihan.”58 Kompleksitas latihan akan

membutuhkan koordinasi yang baik, dapat menjadi penyebab yang penting

dalam meningkatkan intensitas latihan dan keterampilan teknik yang rumit.

Suatu gambaran dari atlet terhadap kompleksitas latihan, dapat membedakan

dengan cepat, mana yang memiliki koordinasi yang baik dan buruk pada atlet

yang belum melakukan kompleksitas latihan.

n. Kualitas Latihan. Kualitas latihan adalah mutu latihan yang diberikan oleh

pelatih kepada atlet. “Setiap latihan haruslah berisi drill-drill yang bermanfaat

56 Harsono, Periodisasi Program Latihan, Cet ke-1, 12. 57 Yuyun Yudiana, Herman Surbajah, dan Tite Juliantine, (eds.), Dasar-dasar Kepelatihan,

Cet ke-2, 2.34. 58 Yuyun Yudiana, Herman Surbajah, dan Tite Juliantine, (eds.), Dasar-dasar Kepelatihan,

Cet ke-2, 2.35.

Page 41: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

23

dan yang jelas arah serta tujuan latihannya.”59 Latihan yang bermutu apabila

latihan dan drill-drill yang diberikan memang benar-benar sesuai dengan

kebutuhan atlet, apabila koreksi-koreksi yang konstruktif sering diberikan,

apabila pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke detail-detail gerakan, dan

apabila prinsip-prinsip overload diterapkan, baik dalam segi fisik maupun

mental atlet.

4. Pelaksanaan Circuit Training

Pada pelaksanaan circuit training peserta diminta melakukan aktivitas 5 pos

dengan urutan sebagai berikut:

a. Latihan pergelangan kaki (ankling drill)

Gambar 2.6 Latihan Pergelangan Kaki (Ankling Dril)l60

59 Yuyun Yudiana, Herman Surbajah, dan Tite Juliantine, (eds.), Dasar-dasar Kepelatihan,

Cet ke-2, 2.36. 60 Gambar diambil dari Dikdik Zafar Sidik, Mengajar dan Melatih Atletik, Cet ke-1,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), 5.

Page 42: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

24

Peserta melakukan latihan pergelangan kaki (ankling drill) selama 15 detik sebagai

berikut:

1) Peserta diminta berdiri tegak di pos 1.

2) Pada saat pluit berbunyi peserta melakukan gerakan pada ujung tumit

menyentuh tanah lebih sedikit dibandingkan ujung kaki dengan ayunan tangan

yang rileks selama 15 detik.

3) Setelah 15 detik pluit berbunyi dan peserta menghentikan gerakan.

b. Latihan step up

Gambar 2.7 Latihan Step Up61

Peserta melakukan latihan step up selama 15 detik sebagai berikut:

1) Peserta diminta berdiri menghadap bangku di pos 2.

2) Pada saat pluit berbunyi peserta melakukan gerakan melangkah naik dan turun

dari bangku selama 15 detik.

3) setelah 15 detik pluit berbunyi dan peserta menghentikan gerakan.

61 Gambar diambil dari https://webserbada.wordpress.com/2009/03/21/latihan-tenaga-4/.

Page 43: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

25

c. Latihan tendangan tumit (heel kick-up drill)

Gambar 2.8 Latihan Tendangan Tumit Heel Kick-up Drill62

Peserta melakukan latihan tendangan tumit (heel kick-up drill) selama 15 detik

sebagai berikut:

1) Peserta diminta berdiri tegak di pos 3.

2) Pada saat pluit berbunyi peserta melakukan gerakan pada telapak kaki

menghadap ke belakang, ujung jari kaki menghadap ke bawah, dan tumit

menyentuh pantan membentuk sudut siku-siku 900 dengan ayunan tangan yang

rileks selama 15 detik.

3) Setelah 15 detik pluit berbunyi dan peserta menghentikan gerakan.

d. Latihan angkat lutut tinggi

Gambar 2.9 Latihan Angkat Lutut Tinggi63

62 Gambar diambil dari Dikdik Zafar Sidik, Mengajar dan Melatih Atletik, Cet ke-1, 6.

Page 44: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

26

Peserta melakukan latihan angkat lutut tinggi selama 15 detik sebagai berikut:

1) Peserta diminta berdiri tegak di pos 4.

2) Pada saat pluit berbunyi peserta melakukan gerakan pada lutut diangkat

membentuk 900 dengan ayunan tangan yang rileks selama 15 detik.

3) Setelah 15 detik pluit berbunyi dan peserta menghentikan gerakan.

e. Latihan jongkok berdiri (squat thrust)

Gambar 2.10 Latihan Jongkok Berdiri (Squat Thrust)64

Peserta melakukan latihan angkat lutut tinggi dengan kaki diluruskan selama 15

detik sebagai berikut:

1) Peserta diminta berdiri tegak di pos 5.

2) Pada saat pluit berbunyi peserta melakukan jongkok sambil menumpukan

kedua lengan di lantai

3) Kemudian dorong kedua kaki ke belakang sampai lurus dengan sikap badan

seperti push up dalam keadaan terangkat

4) Kemudian dengan serentak kedua kaki ditarik ke depan dan kembali ke posisi

semula

63 Gambar diambil dari Dikdik Zafar Sidik, Mengajar dan Melatih Atletik, Cet ke-1, 6. 64 Gambar diambil dari infosehat000.blogspot.com.

Page 45: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

27

5) Lakukan berulan-ulang selama 15 detik.

6) setelah 15 detik pluit berbunyi dan peserta menghentikan gerakan.

Treatment berupa circuit training dengan frekuensi 3 kali seminggu selama

9 kali pertemuan. Latihan yang harus dijalankan oleh peserta diambil 75% dari

skala intesnsitas latihan, dalam penelitian ini perlakuan diberikan sebanyak 9 kali

pertemuan dalam waktu 3 minggu peserta diminta melakukan latihan 3 kali

seminggu dengan dosis yang telah ditentukan dan dicatat lamanya waktu

pelaksanaan latihan, begitu seterusnya setiap latihan.

C. Penelitian Terdahulu

1. Hasil penelitian Fachrizal (2014)

Penelitian yang dilakukan oleh Fachrizal pada tahun 2014 yang berjudul

“Hubungan Power Otot Tungkai dengan Kecepatan Lari Sprint Siswa SMP Negeri

6 Kota Lhokseumawe.” Penelitian ini berujuan untuk mengetahui hubungan power

otot tungkai dengan kecepatan lari sprint siswa SMP Negeri 6 kota Lhokseumawe.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 6 kota Lhokseumawe yang

berjumlah 101 siswa. Mengingat jumlah populasi yang relatif besar, maka yang

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 30% dari jumlah populasi sebanyak 30

siswa dengan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini dengan melakukan tes power otot tungkai (vertical jump) dan tes kecepatan lari

sprint 60 meter. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien

korelasi. Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

Page 46: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

28

positif dan signifikan antara power otot tungkai dengan kecepatan lari sprint siswa

SMP Negeri 6 kota Lhokseumawe sebesar (rxy=0,93), power otot tungkai

memberikan kontribusi sebesar 86,49% terhadap kecepatan lari sprint. Hal tersebut

menunjukkan bahwa variable power otot tungkai memberikan kontribusi sebesar

86,49% terhadap kecepatan lari sprint dan sisanya 13,51% dipengaruhi oleh factor-

faktor lain.65

Perbedaannya pada penelitian yang dilakukan Fachrizal diterapkan variabel

bebasnya adalah power otot tungkai, sedangkan pada penelitian ini diterapkan

variabel bebasnya adalah circuit training. Tempat penelitian yang dilakukan

Fachrizal di SMP Negeri 6 Kota Lhokseumawe, sedangkan pada penelitian ini

dilakukan di MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang. Populasi penelitian yang

dilakukan Fachrizal berjumlah 101 siswa, sedangkan pada penelitian ini berjumlah

66 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian yang dilakukan Fachrizal

menggunakan tes power otot tungkai (vertical jump) dan tes kecepatan lari sprint 60

meter, sedangkan pada penelitian ini menggunakan lari sprint 100 meter dan

observasi. Hasil penelitian yang dilakukan Fachrizal menunjukkan bahwa variabel

power otot tungkai memberikan kontribusi sebesar 86,49% terhadap kecepatan lari

sprint dan sisanya 13,51% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, sedangkan hasil pada

penelitian ini dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh circuit training terhadap

lari sprint 100 meter pada siswa berdasarkan pada nilai rata-rata pretest dan posttest

65 Fachrizal, “Hubungan Power Otot Tungkai dengan Kecepatan Lari Sprint Siswa SMP

Negeri 6 Kota Lhokseumawe,” etd.unsyiah.ac.id, Diunduh tanggal 02 Juli 2018.

Page 47: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

29

di kelas eksperimen, mengalami kenaikan sebesar 38,5% dan nilai rata-rata pretest

dan posttest di kelas kontrol, mengalami kenaikan sebesar 12%.

2. Hasil penelitian Dea Linia Romadhoni (2015)

Penelitian yang dilakukan oleh Dea Linia Romadhoni pada tahun 2015 yang

berjudul “Pengaruh Pemberian Circuit Training Terhadap Peningkatan VO2max

Pemain Futsal.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian

circuit training terhadap peningkatan VO2max. metode penelitian ini menggunakan

quasi-experiment dengan desai penelitian pre and post test with control group

design. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 orang. Uji statistik menggunakan

Wilcoxon test dengan hasil didapat ada pengaruh pemberian circuit training

terhadap peningkatan VO2max pada pemain futsal dengan nilai p = 0,01 (<0,05).

Sedangkan untuk uji beda pengaruh didapatkan nilai p = 0,02 (<0,05). Dengan hasil

tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian circuit training terhadap

peningkatan VO2max.66

Perbedaannya pada penelitian yang dilakukan Dea Linia Romadhoni

diterapkan variabel terikatnya adalah VO2max Pemain Futsal, sedangkan pada

penelitian ini diterapkan variabel terikatnya adalah lari sprint 100 meter. Desain

penelitian yang digunakan Dea Linia Romadhoni adalah pre and post test with

control group design, sedangkan desain pada penelitian ini menggunakan

nonequivalent control group design. Uji statistik pada penelitian yang dilakukan

66 Dea Linia Romadhoni, “Pengaruh Pemberian Circuit Training Terhadap Peningkatan

VO2max Pemain Futsal,” 02 Nov 2015, eprints.ums.ac.id, Diunduh tanggal 02 Juli 2018.

Page 48: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

30

Dea Linia Romadhoni menggunakan Wilcoxon test dengan nilai p = 0,01 (<0,05)

dan untuk uji beda pengaruh didapatkan nilai p = 0,02 (<0,05), sedangkan pada

penelitian ini menggunakan uji independent sampel t test atau uji t dua arah (2-

tailed) dengan nilai signifikan (2-tailed) 0,028 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Hasil penelitian yang dilakukan Dea Linia Romadhoni disimpulkan ada

pengaruh pemberian circuit training terhadap peningkatan VO2max, sedangkan

hasil pada penelitian ini dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh circuit training

terhadap lari sprint 100 meter pada siswa berdasarkan pada nilai rata-rata pretest

dan posttest di kelas eksperimen, mengalami kenaikan sebesar 38,5% dan nilai rata-

rata pretest dan posttest di kelas kontrol, mengalami kenaikan sebesar 12%.

D. Kerangka Berfikir

Pada olahraga atletik khususnya lari sprint jarak 100 meter, unsur-unsur

komponen kondisi fisik meliputi kecepatan, kelincahan, kekuatan, daya tahan,

kelentukan, dan daya ledak sangat dibutuhkan. Apabila semua unsur komponen

kondisi fisik disatukan akan membentuk keterampilan yang dapat meningkatkan

prestasi lari sprint. Keterampilan yang baik memerlukan latihan yang benar dan

tepat sasaran sesuai dengan unsur komponen kondisi fisik. Latihan sirkuit atau

circuit training merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan dalam latihan

karena didalamnya terdapat kecepatan, kelincahan, kekuatan, daya tahan,

kelentukan, dan daya ledak. Melalui circuit training dapat meningkatkan unsur

komponen kondisi fisik. Oleh sebab itu, peneliti tertarik menggunakan circuit

Page 49: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

31

training untuk meningkatkan kelemahan yang terjadi pada unsur komponen kondisi

fisik.

Circuit training adalah salah satu program latihan fisik yang terdiri dari beberapa

pos dari berbagai item latihan yang harus dilakukan dalam waktu yang ditentukan.

Setelah selesai pada satu item latihan segera pindah pada item yang lain, demikian

seterusnya sampai seluruh item selesai dilakukan. Dalam setiap item latihan

mencakup komponen kondisi fisik meliputi: kecepatan, kelincahan, kekuatan, daya

tahan, kelentukan, dan daya ledak. “Circuit training dapat dilakukan pada suatu

ruangan atau tempat dimana telah ditetapkan jumlah pos/stasion dengan latihan-

latihan yang berbeda.”67

Pelaksanaan program latihan fisik yang dilakukan melalui circuit training,

dalam penelitian ini peneliti memberikan perlakuan yang terdiri dari 5 jenis latihan,

yaitu: latihan pergelangan kaki (ankling drill) dapat meningkatkan unsur kecepatan,

kekuatan dan memperbaiki pada tahap percepatan berlari, latihan naik turun bangku

(step up) dapat meningkatkan unsur kekuatan, daya tahan, daya ledak dan

memperbaiki pada tahap transisi, reaksi dan dorongan, latihan tendangan tumit

(heel kick-up drill) dapat meningkatkan unsur kecepatan, kelincahan dan

memperbaiki pada tahap finish, latihan angkat lutut tinggi dapat meningkatkan

kecepatan, daya ledak, daya tahan dan memperbaiki pada tahap kecepatan

maksimum, dan latihan jongkok berdiri (squat thrust) dapat meningkatkan unsur

kecepatan, kelincahan, kekuatan, daya tahan, kelentukan, daya ledak dan

67 Engkos Kosasih, Olahraga, Teknik dan Program Latihan, 50.

Page 50: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

32

memperbaiki pada tahap pemeliharaan kecepatan. Latihan sirkuit tersebut

merupakan jenis latihan yang sudah mencakup seluruh komponen kondisi fisik

terutama pada kecepatan, kelincahan, kekuatan, daya tahan, kelentukan, dan daya

ledak.

Circuit training diharapkan dapat meningkatkan unsur komponen kondisi

fisik siswa terutama pada kecepatan, kelincahan, kekuatan, daya tahan, kelentukan,

dan daya ledak. Adapun alur kerangka pemikiran sebagai berikut:

Bagan Kerangka Berfikir

E. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, terdapat pengaruh positif

circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada siswa.

Kondisi awalRendahnya hasil

prestasi lari sprint 100 meter pada siswa

Perlakuan

Bentuk latihan

Pos 1 ankling drill

Pos 2 step up

Pos 3 heel kick-up drill

pos 4 angkat lutut tinggi

Pos 5 squat thrust

Circuit Training

Kondisi akhirTerdapat pengaruh positif circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada siswa (meningkat)

Page 51: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah MIS Nurul Yaqiin yang

beralamat di Jl. Raden Fatah Gg. Masjid I/II, Kel. Sudimara Selatan, Kec. Ciledug,

Kota Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2018/2019.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

“Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik.”68 Metode

penelitian eksperimen juga dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena.69 Dengan

demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

68 Suharismi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta 2007), 207. 69 Syamsudin, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), 151.

Page 52: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

34

dalam kondisi yang terkendalikan.70 Dengan kata lain, penelitian eksperimen

dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y.

Ada beberapa karakteristik yang fundamental dalam penelitian

eksperimen ini. Pertama, dalam pelaksanaan metode eksperimen, peneliti

melakukan perlakuan tertentu (treatment) kepada sekelompok orang yang

dijadikan subyek penelitian. Perlakuan inilah yang dieksperimenkan kemudian

dinamakan variabel bebas (independent variable). Kedua, peneliti

mengobservasi secara sistematik apa yang terjadi akibat perlakuan tersebut. Ini

yang kemudian dinamakan variabel terikat atau variabel tergantung (dependent

variable). Ketiga, selain terhadap treatment yang sengaja dilakukan, peneliti

juga dapat mempengaruhi hasil eksperimen.71

Model penelitian eksperimen yang digunakan peneliti adalah quasi

experiment. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen.72

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

nonequivalent control group design. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrolnya tidak dipilih secara random dan desain ini hampir sama

dengan pretest-posttest control croup design. Penelitian dilakukan terhadap dua

kelompok yang homogen. Kelompok eksperimen dengan treatment menggunakan

circuit training dan kelompok kontrol tidak dengan treatmen. Rancangan penelitian

tersebut digambarkan sebagai berikut:

70 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2015), 107. 71 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2013), 88. 72 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), 77.

Page 53: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

35

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

NR1 O1 X O2

NR2 O3 - O4

Keterangan:

O1 : Pretest kelompok eksperimen

O2 : Posttest kelompok eksperimen

O4 : Pretest kelompok kontrol

O5 : Posttest kelompok kontrol

X : Treatment pada kelompok eksperimen menggunakan Circuit Training

NR1 : kelompok eksperimen tidak dipilih secara random

NR2 : kelompok kontrol tidak dipilih secara random

C. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.73 Pada penelitian ini populasi yang peniliti

ambil adalah seluruh siswa kelas V MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang berjumlah

66 siswa. Objeknya adalah kelas V A berjumlah 33 siswa dan kelas VB berjumlah

33 siswa.

73 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), 61.

Page 54: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

36

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian dalam suatu penelitian.74 Variabel penelitian tentang pengaruh circuit

training terhadap lari sprint 100 meter pada siswa. Variable pada penelitian ini

terdiri dari dua variabel yaitu, variabel bebas dan variabel terikat. Variabel

bebasnya adalah circuit training, sedangkan variable terikatnya adalah lari sprint

100 meter pada siswa.

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan dalam

kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya.75 Adapun instrument penelitian yang digunakan peneliti pada

penelitian ini yaitu:

a. Tes

Tes merupakan alat ukur pengumpulan data yang mendorong peserta

memberikan penampilan maksimal.76 Suatu tes adalah alat atau instrument yang

digunakan untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau objek.77 Tes yang

74 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, 61. 75 Suharismi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), 101. 76 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), 56. 77 Widiastuti, Tes dan Pengukuran Olahraga, (Jakarta: PT RajaGRafindo Persada, 2015),

1.

Page 55: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

37

digunakan pada penelitian ini adalah tes lari sprint 100 meter. Tes ini digunakan

untuk mengetahui hasil ketercapaian lari sprint 100 meter.

b. Non tes

Non tes digunakan untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa

pada saat proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Adapun non tes

yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi. “Observasi adalah suatu

proses pengamatan dan pencatatan secara sitematis, logis, objektif, dan rasional

mengenai berbagai fenomena.”78 Observasi dilakukan saat pelaksanaan pemberian

perlakukan kelas eksperimen sedang berlangsung. Adapun instrument observasi

aktivitas perlakuan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Instrument Observasi Aktivitas Treatment

No. Aspek yang diamati Nilai

0 1 2 3 4

1 Keaktifan

2 Semangat

3 Daya saing

4 Ketahanan

5 Keseriusan

6 Kerja sama

7 Kesempurnaan gerakan

Keterangan:

0 = Sangat kurang melakukan aktivitas treatment

1 = Kurang melakukan aktivitas treatment

2 = Cukup melakukan aktivitas treatment

3 = Baik melakukan aktivitas treatment

78 zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 153

Page 56: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

38

4 = Sangat baik melakukan aktivitas treatment

2. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

adalah:

a. Tes

Tes yang digunakan peneliti dalam teknik pengumpulan data adalah tes lari

sprint 100 meter. Tes lari sprint 100 meter diberikan pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol dengan pemberian tes yang sama, yaitu pretest dan posttest. Adapun

pelaksanaan tes lari sprint 100 meter dalam mengumpulkan data sebagai berikut:

1) Pelaksanaan tes lari sprint 100 meter:

a) Pada tahap persiapan siswa berdiri di belakang garis start,

b) Pada saat bunyi aba-aba “bersedia”, siswa melakukan sikap posisi jongkok

dengan meletakkan salah satu kaki di depan dan kaki yang lainnya di belakang,

kedua tangan terletak di tanah tepat di belakang garis start, keempat jari tangan

rapat dan ibu jari terbuka membentuk huruf V terbalik, pandangan ke bawah

dan konsentrasi pada aba-aba berikutnya,

c) Pada saat bunyi aba-aba “siap”, siswa mengangkat pinggul hingga lebih tinggi

dari bahu, pandangan tetap ke bawah dan konsentrasi pada aba-aba berikutnya,

d) Pada saat bunyi aba-aba “yak”, siswa berlari sekencang-kencangnya untuk

mencapai garis finish.

e) Hentikan stopwatch pada saat togok/toros siswa telah mencapai garis finish.

2) Alat tes yang digunakan:

Page 57: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

39

a) Stopwatch

b) Meteran, digunakan untuk mengukur jarak lari sprint 100 meter

c) Tali raffia, digunakan untuk lintasan lari sprint 100 meter

d) Alat tulis

Tabel 3.3 Nilai Tes Lari Sprint 100 Meter

Untuk Usia 10 – 12 Tahun Pa/Pi

Putra Putri Nilai

00,00 – 16,00 detik 00,00 – 17,00 detik 100

16,01 – 17,30 detik 17,01 – 18,30 detik 95

17,31 – 19,00 detik 18,31 – 20,00 detik 90

19,01 – 22,30 detik 20,01 – 23,30 detik 85

22,31 – 26,00 detik 23,31 – 27,00 detik 80

26,01 – 31,30 detik 27,01 – 32,30 detik 75

31,31 – 37,00 detik 32,31 – 38,00 detik 70

37,01 – 44,30 detik 38,01 – 45,30 detik 65

44,31 – 52,00 detik 45,31 – 53,00 detik 60

52,01 – 01:00,00 detik 53,01 – 01:30,00 detik 55

01:01,00 – 01:30,00 detik 01:31,00 – 02:00,00 detik 50

01:31,00 – dst 02:01,00 – dst 45

Table 3.4 Norma Tes Lari Sprint 100 Meter

No. Nilai Keterangan

1. 100 Tuntas

2. 95 Tuntas

3. 90 Tuntas

4. 85 Tuntas

5. 80 Tuntas

6. 75 Tuntas

7. 70 Tidak tuntas

8. 65 Tidak tuntas

9. 60 Tidak tuntas

10. 55 Tidak tuntas

11. 50 Tidak tuntas

12. 45 Tidak tuntas

Page 58: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

40

3) Jadwal Kegiatan

Tabel 3.5 Kegiatan Treatment dan Kontrol

No Hari/Tgl Materi Perlakuan

Treatment Kontrol

1. Kamis/23-08-

2018

Atletik (lari

sprint 100

meter)

Circuit training

sebanyak 5 pos,

1 set selama 15

detik.

Tanpa

melakukan

circuit

training

2. Jumat/24-08-

2018

Atletik (lari

sprint 100

meter)

Circuit training

sebanyak 5 pos,

1 set selama 20

detik.

Tanpa

melakukan

circuit

training

3. Sabtu/25-08-

2018

Atletik (lari

sprint 100

meter)

Circuit training

sebanyak 5 pos,

1 set selama 25

detik.

Tanpa

melakukan

circuit

training

4. Kamis/30-08-

2018

Atletik (lari

sprint 100

meter)

Circuit training

sebanyak 5 pos,

1 set selama 30

detik.

Tanpa

melakukan

circuit

training

5. Jumat/31-08-

2018

Atletik (lari

sprint 100

meter)

Circuit training

sebanyak 5 pos,

2 set selama 15

detik.

Tanpa

melakukan

circuit

training

6. Sabtu/01-08-

2018

Atletik (lari

sprint 100

meter)

Circuit training

sebanyak 5 pos,

2 set selama 20

detik.

Tanpa

melakukan

circuit

training

7. Kamis/06-09-

2018

Atletik (lari

sprint 100

meter)

Circuit training

sebanyak 5 pos,

2 set selama 25

detik.

Tanpa

melakukan

circuit

training

8. Jumat/07-09-

2018

Atletik (lari

sprint 100

meter)

Circuit training

sebanyak 5 pos,

2 set selama 30

detik.

Tanpa

melakukan

circuit

training

9. Sabtu/08-09-

2018

Atletik (lari

sprint 100

meter)

Circuit training

sebanyak 5 pos,

2 set selama 35

detik.

Tanpa

melakukan

circuit

training

Page 59: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

41

b. Non tes

Non tes yang digunakan peneliti dalam teknik pengumpulan data adalah

observasi. Pengisian lembar observasi dilakukan pada saat kelas eksperimen sedang

melaksanakan treatment. Lembar observasi aktivitas treatment diisi oleh peneliti

dengan memberikan nilai pada aspek yang diamati setiap kali pertemuan

berlangsung. Adapun lembar observasi aktivitas treatment sebagai berikut :

Tabel 3.6 Lembar Observasi Aktivitas Treatment

Berilah skala nilai pada aspek yang diamati sesuai pengamatan anda!

No. Nama Siswa D.N.

Awal

D.N.

Akhir

Aspek yang

diamati Jumlah

Nilai

Total

Nilai

1 2 3 4 5 6 7

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Nilai maksimal : 28

Nilai minimal : 0

Cara perhitungan =

Keterangan:

Total Nilai Keterangan

0 – 50 Sangat Kurang

51 – 59 Kurang

60 – 69 Cukup

70 – 79 Baik

80 – 100 Sangat Baik

Page 60: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

42

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis dengan uji perbedaan rata-rata populasi menggunakan uji-t dengan taraf

signifikan α = 0,05 untuk menguji hipotesis. Sebelum melakukan uji-t, terlebih

dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Terdapat dua jenis uji prasyarat yaitu uji

normalitas untuk mengetahui populasi berdistribusi normal atau tidak dan uji

homogenitas untuk mengetahui populasi memiliki varians yang homogen atau

tidak. Pengujian data dilakukan dengan bantuan program SPSS 16,0.

SPSS (Statistical Product and Service) merupakan salah satu program

analisis data yang dapat digunakan untuk membantu melakukan pengolahan

perhitungan, dan analisis data secara statistik dari yang sedrhana hingga yang rumit

dan kompleks.79 Adapun dua jenis uji prasyarat yang digunakan peneliti sebelum

dilakukan uji hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang telah

diperoleh dari kegiatan penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau tidak. Pengujian normalitas dengan uji Kolomogrov-Smirnov dan Shapiro-Wilk

menggunakan SPSS 16,0.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0: Distribusi populasi normal, jika probabilitas > 0,05, H0 diterima.

79 Budi Susetiyo, Statistika Analisis Data untk Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama,

2010), 266.

Page 61: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

43

H1: Distribusi populasi tidak normal, jika probabilitas ≤ 0,05, H0 ditolak.80

Atau

Jika Sig. > 0,05, maka H0 diterima.

Jika Sig. ≤ 0,05, maka H0 ditolak.

2. Uji Homogenitas

Jika hasil uji normalitas menyatakan bahwa data populasi berdistribusi

normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan

untuk mengetahui data yang telah diperoleh dari kegiatan penelitian memiliki

varians yang homogen atau tidak. Dengan kata lain, uji ini bertujuan untuk

mengetahui apakah kedua kelas memiliki hasil ketercapaian lari sprint yang sama

atau tidak. Uji homogenitas data dalam penelitian ini dengan menggunakan

bantuan program SPSS 16,0. Adapun cara penyajiannya menggunakan uji One Way

Anova dengan hipotesis yang akan diuji sebagai berikut:

H0 : data dari kedua kelas memiliki varians yang homogen.

H1 : data dari kedua kelas memiliki varians yang tidak homogen.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika nilai Sig. > 0,05, maka H0 diterima.

Jika nilai Sig. < 0,05, maka H0 ditolak.

80 Kadir, Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Ed. 2, Cet Ke-1, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), 157

Page 62: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

44

G. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan uji independent sampel t test atau uji t

dua arah (2-tailed) dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. Pengujian

hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui terdapat pengaruh positif circuit training

terhadap lari sprint 100 meter pada siswa dibandingkan tanpa penerapan circuit

training dan perbedaan rata-rata hasil ketercapaian lari sprint 100 meter antara

kelompok eksperimen dan kontrol. Adapun hipotesis statistik sebagai berikut:

Ha: 1 ≠ 2

H0: 1 = 281

Keterangan sebagai berikut:

Ha : terdapat pengaruh positif circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada

siswa.

H0 : tidak terdapat pengaruh positif circuit training terhadap lari sprint 100 meter

pada siswa.

1 : rata-rata hasil ketercapaian lari sprint 100 meter pada siswa kelas eksperimen.

2 : rata-rata hasil ketercapaian lari sprint 100 meter pada siswa kelas kontrol.

Kesimpulan pengujian sebagai berikut:

Jika Ha diterima, maka terdapat pengaruh positif circuit training terhadap lari sprint

100 meter pada siswa.

81 Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, (Bandung: Alfabeta, 2015), 215

Page 63: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

45

Jika H0 ditolak, maka tidak terdapat pengaruh positif circuit training terhadap lari

sprint 100 meter pada siswa.

Atau

Jika Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Jika Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Page 64: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis menggunakan program SPSS 16,0 dimaksudkan

untuk mengetahui data yang diperoleh dapat dianalisis dengan statistik parametrik

atau tidak. Apabila memenuhi persyaratan, maka analisis statistik parametrik dapat

dilakukan. Jika tidak memenuhi persyaratan maka analisis data yang digunakan

adalah statistik non parametrik. Hasil uji persyaratan analisis yang meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas, sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas pretest dan posttest dilakukan untuk menguji data hasil

pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau

tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-

smirnov dan shapiro-wilk. Hipotesisi yang akan diuji adalah:

H0: Distribusi populasi normal, jika probabilitas > 0,05, H0 diterima.

H1: Distribusi populasi tidak normal, jika probabilitas ≤ 0,05, H0 ditolak.82

Atau

Jika Sig. > 0,05, maka H0 diterima.

Jika Sig. ≤ 0,05, maka H0 ditolak.

82 Kadir, Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Ed. 2, Cet Ke-1, 157.

Page 65: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

47

Hasil uji normalitas data pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Eksperimen .132 33 .156 .947 33 .108

Kontrol .138 33 .115 .959 33 .245

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol menunjukkan bahwa pretest kelas eksperimen pada kolmogorov-smirnov

signifikansinya 0,156 dan shapiro-wilk signifikansinya 0,108, sedangkan pretest

kelas kontrol pada kolmogorov-smirnov signifikansinya 0,115 dan shapiro-wilk

signifikansinya 0,245. Hal tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal,

karena pretest kelas eksperimen pada kolmogorov-smirnov dan shapiro-wilk

signifikansinya > 0,05, sedangkan pretest kelas kontrol pada kolmogorov-smirnov

dan shapiro-wilk signifikansinya > 0,05, maka H0 diterima. Jadi dapat dinyatakan

bahwa hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Eksperimen .135 33 .136 .945 33 .098

Kontrol .132 33 .151 .947 33 .112

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol menunjukkan bahwa posttest kelas eksperimen pada kolmogorov-smirnov

signifikansinya 0,136 dan shapiro-wilk signifikansinya 0,098, sedangkan posttest

kelas kontrol pada kolmogorov-smirnov signifikansinya 0,151 dan shapiro-wilk

Page 66: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

48

signifikansinya 0,112. Hal tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal,

karena posttest kelas eksperimen pada kolmogorov-smirnov dan shapiro-wilk

signifikansinya > 0,05, sedangkan pretest kelas kontrol pada kolmogorov-smirnov

dan shapiro-wilk signifikansinya > 0,05, maka H0 diterima. Jadi dapat dinyatakan

bahwa hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas pretest dan posttest dilakukan untuk menguji data hasil

pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang

homogen atau tidak. Uji homogenitas data dalam penelitian ini menggunakan uji

one way anova. Kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika nilai Sig. > 0,05, maka H0 diterima.

Jika nilai Sig. < 0,05, maka H0 ditolak.

Hasil uji homogenitas data pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.217 1 64 .643

Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol menunjukkan bahwa signifikansinya sebesar 0,643. Hal tersebut

menunjukkan bahwa data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol memilki

varians yang homogen karena pada kedua kelas signifikansinya 0,643 > 0,05, maka

H0 diterima. Jadi dapat dinyatakan bahwa hasil pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol memiliki varians yang homogen.

Page 67: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

49

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.455 1 64 .232

Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol menunjukkan bahwa signifikansinya sebesar 0,232. Hal tersebut

menunjukkan bahwa data hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memilki

varians yang homogen, karena pada kedua kelas signifikansinya 0,232 > 0,05,

maka H0 diterima. Jadi dapat dinyatakan bahwa hasil posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol memiliki varians yang homogen.

B. Deskripsi Data

Adapun deskripsi data pretest dan posttest yang diperoleh kelas eksperimen

dan kelas kontrol, sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil uji frekuensi data pretest kedua kelompok dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 4.5 Uji Frekuensi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Eksperimen Kontrol

N Valid 33 33

Missing 0 0

Mean 58.6364 68.0303

Median 60.0000 70.0000

Std. Deviation 8.68482 9.26514

Variance 75.426 85.843

Range 30.00 35.00

Minimum 45.00 50.00

Maximum 75.00 85.00

Sum 1935.00 2245.00

Tabel uji frekuensi data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas

menunjukan hasil pretest kedua kelas penelitian. Pretest kelas eksperimen

Page 68: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

50

memperoleh nilai rata-rata 58,64, nilai tengah 60, nilai standar deviasi 8,685, nilai

varians 75,426, nilai rentang 30, nilai terendah 45, nilai tertinggi 75, dan nilai

jumlah 1935. Pretest kelas kontrol memperoleh nilai nilai rata-rata 68,03, nilai

tengah 70, nilai standar deviasi 9,265, nilai varians 85,843, nilai rentang 35, nilai

terendah 50, nilai tertinggi 85, dan nilai jumlah 2245. Distribusi frekuensi

perolehan nilai pretest kelas eksperimen dapat disajikan dalam tabel dan grafik

berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Frequency Percent

Valid 45 4 12.1

50 5 15.2

55 6 18.2

60 6 18.2

65 7 21.2

70 3 9.1

75 2 6.1

Total 33 100.0

Selain bentuk tabel distribusi frekuensi nilai pretest kelas eksperimen,

digambarkan juga ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Page 69: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

51

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi nilai pretest kelas eksperimen dan

grafik histogram nilai pretest kelas eksperimen diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 45 terdapat 4 orang sebesar 12,1%, siswa yang memperoleh nilai

50 terdapat 5 orang sebesar 15,2%, siswa yang memperoleh nilai 55 terdapat 6

orang sebesar 18,2%, siswa yang memperoleh nilai 60 terdapat 5 orang sebesar

18,2%, siswa yang memperoleh nilai 65 terdapat 7 orang sebesar 21,2 %, siswa

yang memperoleh nilai 70 terdapat 3 orang sebesar 9,1%, dan siswa yang

memperoleh nilai 75 terdapat 2 orang sebesar 6,1%. Siswa yang memperoleh nilai

di bawah KKM sebanyak 31 orang sebesar 94% dan siswa yang memperoleh nilai

di atas KKM sebanyak 2 orang sebesar 6,1%. Distribusi frekuensi perolehan nilai

pretest kelas kontrol dapat disajikan dalam tabel dan grafik berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol

Frequency Percent

Valid 50 1 3.0

55 4 12.1

60 5 15.2

65 6 18.2

70 5 15.2

75 7 21.2

80 3 9.1

85 2 6.1

Total 33 100.0

Selain bentuk tabel distribusi frekuensi nilai pretest kelas kontrol,

digambarkan juga ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Page 70: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

52

Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi nilai pretest kelas kontrol dan grafik

histogram nilai pretest kelas kontol diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai

50 terdapat 1 orang sebesar 3%, siswa yang memperoleh nilai 55 terdapat 4 orang

sebesar 12,1%, siswa yang memperoleh nilai 60 terdapat 5 orang sebesar 15,2%,

siswa yang memperoleh nilai 65 terdapat 6 orang sebesar 18,2%, siswa yang

memperoleh nilai 70 terdapat 5 orang sebesar 15,2%, siswa yang memperoleh nilai

75 terdapat 7 orang sebesar 21,2%, siswa yang memperoleh nilai 80 terdapat 3

orang sebesar 9,1%, dan siswa yang memperoleh nilai 85 terdapat 2 orang sebesar

6,1%. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 21 orang sebesar

63,7% dan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 12 orang sebesar

36,4%.

2. Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil uji frekuensi data posttest kedua kelompok dapat dilihat dari tabel

berikut:

Page 71: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

53

Tabel 4.8 Uji Frekuensi Data posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Eksperimen Kontrol

N Valid 33 33

Missing 0 0

Mean 81.2121 76.2121

Median 80.0000 75.0000

Std. Deviation 9.84491 8.19969

Variance 96.922 67.235

Range 35.00 30.00

Minimum 60.00 60.00

Maximum 95.00 90.00

Sum 2680.00 2515.00

Tabel uji frekuensi data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol di atas

menunjukan hasil posttest kedua kelas penelitian. Posttest kelas eksperimen

memperoleh nilai rata-rata 81,21, nilai tengah 80, nilai standar deviasi 9,845, nilai

varians 96,922, nilai rentang 35, nilai terendah 60, nilai tertinggi 95, dan nilai

jumlah 2680. Posttest kelas kontrol memperoleh nilai nilai rata-rata 76,21, nilai

tengah 75, nilai standar deviasi 8,200, nilai varians 67,235, nilai rentang 30, nilai

terendah 60, nilai tertinggi 90, dan nilai jumlah 2515. Distribusi frekuensi

perolehan nilai posttest kelas eksperimen disajikan dalam tabel dan grafik berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Frequency Percent

Valid 60 1 3.0

65 2 6.1

70 4 12.1

75 5 15.2

80 5 15.2

85 6 18.2

90 5 15.2

95 5 15.2

Total 33 100.0

Page 72: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

54

Selain bentuk tabel distribusi frekuensi nilai posttest kelas Eksperimen,

digambarkan juga ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.3 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi nilai posttest kelas eksperimen dan

grafik histogram nilai posttest kelas eksperimen diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 60 terdapat 1 orang sebesar 3%, siswa yang memperoleh nilai 65

terdapat 2 orang sebesar 6,1%, siswa yang memperoleh nilai 70 terdapat 4 orang

sebesar 12,1%, siswa yang memperoleh nilai 75 terdapat 5 orang sebesar 15,2%,

siswa yang memperoleh nilai 80 terdapat 5 orang sebesar 15,2%, siswa yang

memperoleh nilai 85 terdapat 6 orang 18,2%, siswa yang memperoleh nilai 90

terdapat 5 orang 15,2%, dan siswa yang memperoleh nilai 95 terdapat 5 orang

15,2%. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 7 orang sebesar

21,2% dan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 26 orang sebesar

79%. Distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelas kontrol dapat disajikan

dalam tabel dan grafik berikut:

Page 73: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

55

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol

Frequency Percent

Valid 60 2 6.1

65 3 9.1

70 6 18.2

75 7 21.2

80 6 18.2

85 7 21.2

90 2 6.1

Total 33 100.0

Selain bentuk tabel distribusi frekuensi nilai posttest kelas Eksperimen,

digambarkan juga ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.4 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi nilai posttest kelas kontrol dan grafik

histogram nilai posttest kelas kontrol diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai

60 terdapat 2 orang sebesar 6,1%, siswa yang memperoleh nilai 65 terdapat 3 orang

sebesar 9,1%, siswa yang memperoleh nilai 70 terdapat 6 orang sebesar 18,2%,

siswa yang memperoleh nilai 75 terdapat 7 orang 21,2%, siswa yang memperoleh

nilai 80 terdapat 6 orang sebesar 18,2%, siswa yang memperoleh nilai 85 terdapat 7

orang sebesar 21,2%, dan siswa yang memperoleh nilai 90 terdapat 2 orang sebesar

6,1%. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 11 orang sebesar

Page 74: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

56

33,4% dan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 22 orang sebesar

66,7%.

C. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan independent sample t test

atau uji t dengan bantuan program SPSS 16. Uji hipotesis ini dilakukan untuk

mengetahui terdapat pengaruh positif circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada

siswa dibandingkan tanpa circuit training dan perbedaan rata-rata hasil posttest lari sprint

100 meter antara kelompok eksperimen dan kontrol. Kriteria pengujian hipotesis yang

digunakan sebagai berikut:

Jika Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Jika Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Hasil uji hipotesis posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11 Uji Hipotesis

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed) Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Posttest Equal variances assumed

1.455 .232 2.242 64 .028 5.00000 2.23035 .54436 9.45564

Equal variances not assumed

2.242 61.973 .029 5.00000 2.23035 .54156 9.45844

Page 75: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

57

Berdasarkan tabel uji hipotesis, data hasil posttest equal variances assumed

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa signifikan (2-tailed)

sebesar 0,028. Hasil posttest equal variances assumed pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol menunjukkan signifikan (2-tailed) 0,028 < 0,05, maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Jadi dapat dinyatakan terdapat pengaruh postif circuit training

terhadap lari sprint 100 meter pada siswa.

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang. Peneliti

mengambil populasi penelitian yaitu seluruh kelas V yang berjumlah 66 orang

terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VA berjumlah 33 siswa dan kelas VB berjumlah

33 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh circuit training

terhadap lari sprint 100 meter pada siswa kelas V MIS Nurul Yaqiin Kota

Tangerang.

Peneliti memberikan pretest pada dua kelas, yaitu kelas VA dan VB berupa

tes lari sprint 100 meter. Pengambilan data pretest dilaksanakan pada hari sabtu

tanggal 18 Agustus 2018. Hasil pretest tersebut kemudian dihitung oleh peneliti

melalui bantuan program SPSS 16. Kelas VA memperoleh nilai rata-rata 58,64,

nilai tengah 60, nilai standar deviasi 8,685, nilai varians 75,426, nilai rentang 30,

nilai terendah 45, nilai tertinggi 75, dan nilai jumlah 1935. Kelas VB memperoleh

nilai nilai rata-rata 68,03, nilai tengah 70, nilai standar deviasi 9,265, nilai varians

85,843, nilai rentang 35, nilai terendah 50, nilai tertinggi 85, dan nilai jumlah 2245.

Page 76: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

58

Setelah diketahui hasil pretest pada kelas VA dan Kelas VB, selanjutkan dilakukan

uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji himogenitas. Uji

normalitas dan uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan

program SPSS 16,0.

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-

smirnov dan shapiro wilk. Kriteria uji normalitas yang digunakan yaitu diperoleh

data kedua kelas yang berdistribusi normal jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0

diterima dan distribusi tidak normal, jika probabilitas (Sig.) ≤ 0,05, H0 ditolak. Uji

normalitas kelas VA pada kolmogorov-smirnov signifikansinya 0,156 dan shapiro-

wilk signifikansinya 0,108, sedangkan pretest kelas VB pada kolmogorov-smirnov

signifikansinya 0,115 dan shapiro-wilk signifikansinya 0,245. Hal tersebut

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, karena pretest kelas VA pada

kolmogorov-smirnov dan shapiro-wilk signifikansinya > 0,05, sedangkan pretest

kelas VB pada kolmogorov-smirnov dan shapiro-wilk signifikansinya > 0,05, maka

H0 diterima. Jadi dapat dinyatakan bahwa hasil pretest kelas VA dan kelas VB

berdistribusi normal. Uji homogenitas data dalam penelitian ini menggunakan uji

one way anova. Kriteria yang digunakan yaitu diperoleh data kedua kelas memiliki

varians yang homogen jika nilai Sig. > 0,05, maka H0 diterima dan tidak homogen

jika nilai Sig. < 0,05, maka H0 ditolak. Uji homogenitas pada kelas VA dan kelas

VB mendapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,643 > 0,05, maka H0 diterima.

Uji normalitas dan uji homogenitas data pretest kedua kelas dinyatakan

normal dan homogen. Karena data pretest dinyatakan normal dan homogen, maka

Page 77: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

59

peneliti dapat menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest kelas VB lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai rata-rata pretest kelas VA. Untuk memilih kelas eksperimen dan kelas

kontrol, maka peneliti menentukan bahwa kelas VA sebagai kelas eksperimen,

sedangkan kelas VB sebagai kelas kontrol.

Kelas eksperimen merupakan kelas yang melaksanakan treatment berupa

circuit training, sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang tidak

melaksanakan treatment. Circuit training dalam penelitian ini terdapat 5 pos, antara

lain: pos 1 latihan pergelangan kaki (ankling drill), pos 2 latihan naik turun bangku

(step up), pos 3 latihan tendangan tumit (heel kick-up drill), pos 4 latihan angkat

lutut tinggi, dan pos 5 latihan jongkok berdiri (squat thrust). Siswa dibentuk

kedalam 5 kelompok, masing-masing kelompok terdapat 5-7 siswa. Masing-masing

kelompok melakukan circuit training sebanyak 5 pos, tiap-tiap pos circuit training

dilakukan selama 15 detik. Treatment dilaksanakan 3 kali seminggu selama 9 kali

pertemuan yang dilaksanakan setiap hari kamis, jumat dan sabtu. Setelah kelompok

eksperimen diberikan treatment, pertemuan berikutnya pada hari senin tanggal 10

September 2018 peneliti melaksanakan posttest. Peneliti memberikan posttest pada

dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol berupa tes lari sprint 100

meter. Hasil posttest tersebut kemudian dihitung oleh peneliti menggunakan

bantuan program SPSS 16. Posttest kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata

81,21, nilai tengah 80, nilai standar deviasi 9,845, nilai varians 96,922, nilai

rentang 35, nilai terendah 60, nilai tertinggi 95, dan nilai jumlah 2680. Posttest

Page 78: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

60

kelas kontrol memperoleh nilai nilai rata-rata 76,21, nilai tengah 75, nilai standar

deviasi 8,200, nilai varians 67,235, nilai rentang 30, nilai terendah 60, nilai

tertinggi 90, dan nilai jumlah 2515. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa nilai

rata-rata hasil tes lari sprint 100 meter kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Setelah diketahui hasil posttest pada kelas

eksperimen dan Kelas kontrol, selanjutkan dilakukan uji persyaratan analisis yang

meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dan uji homogenitas

dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16,0.

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-

smirnov dan shapiro wilk. Kriteria uji normalitas yang digunakan yaitu diperoleh

data kedua kelas yang berdistribusi normal jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0

diterima dan distribusi tidak normal, jika probabilitas (Sig.) ≤ 0,05, H0 ditolak. Uji

normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa

posttest kelas eksperimen pada kolmogorov-smirnov signifikansinya 0,136 dan

shapiro-wilk signifikansinya 0,098, sedangkan posttest kelas kontrol pada

kolmogorov-smirnov signifikansinya 0,151 dan shapiro-wilk signifikansinya 0,112.

Hal tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, karena posttest kelas

eksperimen pada kolmogorov-smirnov dan shapiro-wilk signifikansinya > 0,05,

sedangkan pretest kelas kontrol pada kolmogorov-smirnov dan shapiro-wilk

signifikansinya > 0,05, maka H0 diterima. Jadi dapat dinyatakan bahwa hasil

posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Uji homogenitas

data dalam penelitian ini menggunakan uji one way anova. Kriteria yang digunakan

Page 79: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

61

yaitu diperoleh data kedua kelas memiliki varians yang homogen jika nilai Sig. >

0,05, maka H0 diterima dan tidak homogen jika nilai Sig. < 0,05, maka H0 ditolak.

Uji homogenitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan nilai

signifikansinya sebesar 0,232 > 0,05, maka H0 diterima.

Uji normalitas dan uji homogenitas data pretest kedua kelompok dinyatakan

normal dan homogen. Karena data dinyatakan normal dan homogen, selanjutnya

peneliti melakukan uji hipotesis dengan teknik analisis independent sampel t test

atau uji t dua arah (2-tailed) dengan bantuan program SPSS 16,0.

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui terdapat pengaruh positif

circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada siswa dibandingkan tanpa

penerapan circuit training. Kriteria uji hipotesis yang digunakan yaitu tidak ada

pengaruh circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada siswa jika Sig. (2-

tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, sedangkan terdapat pengaruh

positif circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada siswa jika Sig. (2-tailed)

< 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan pengujian hipotesis, maka

data hasil posttest equal variances assumed pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol diketahui bahwa nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,028. Hasil posttest

equal variances assumed pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan

signifikansi (2-tailed) 0,028 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga

dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif circuit training terhadap lari

sprint 100 meter pada siswa kelas V MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang.

Page 80: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

62

Data yang telah diinterpretasikan di atas menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan dan kenaikan pada hasil pretest dan posttest di kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Diketahui bahwa nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar

58,64 dan posttest kelas eksperimen sebesar 81,21, mengalami kenaikan sebesar

38,5%. Sedangkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 68,03 dan posttest

kelas kontrol sebesar 76,21, mengalami kenaikan sebesar 12%. Kelas eksperimen

mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, hal tersebut

didasarkan pada lembar observasi aktivitas treatment (terlampir).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada siswa kelas V

MIS Nurul Yaqiin Kota Tangerang. Hal ini diketahui pada nilai rata-rata pretest

kelas eksperimen sebesar 58,64 dan posttest kelas eksperimen sebesar 81,21,

mengalami kenaikan sebesar 38,5%. Sedangkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol

sebesar 68,03 dan posttest kelas kontrol sebesar 76,21, mengalami kenaikan

sebesar 12%. Jadi dapat dinyatakan bahwa nilai rata-rata pretest dan posttest kelas

eksperimen mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pretest

dan posttest kelas kontrol.

Page 81: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian ini yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif

circuit traianing terhadap lari sprint 100 meter pada siswa kelas V MIS Nurul

Yaqiin Kota Tangerang. Karena pada uji hipotesis independent sample t test

atau uji t dua arah (2-tailed), bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh

positif circuit training terhadap lari sprint 100 meter pada siswa. Diketahui

nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,028 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata pretest dan posttest di kelas

eksperimen, mengalami kenaikan sebesar 38,5%, sedangkan nilai rata-rata

pretest dan posttest di kelas kontrol, mengalami kenaikan sebesar 12%. Karena

pada hasil nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 58,64 dan posttest

kelas eksperimen sebesar 81,21, sedangkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol

sebesar 68,03 dan posttest kelas kontrol sebesar 76,21.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil dari penelitian ini, ada beberapa saran yang

dapat ditindaklanjuti bagi pemegang kebijakan, sebagai berikut:

Page 82: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

64

1. Kepada Kementerian Agama Kota Tangerang, sebaiknya memberikan berbagai

macam pelatihan atau seminar lainnya kepada tenaga pendidik akan

pentingnya penerapan pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan,

sehingga dapat menciptakan tenaga pendidikan yang berkualitas.

2. Kepada Kepala Madrasah Ibtidaiyah, hendaknya meningkatkan mutu

pendidikan di Madrasah dan memfasilitasi sarana prasarana untuk mendukung

model circuit training dan mendorong guru PJOK untuk menerapkan

pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan.

3. Kepada para Guru hendaknya model pembelajaran circuit training, sebagai

salah satu alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran PJOK materi lari

sprint

Page 83: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

65

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Wunendra, Kharisma Jati, dan Joe Manuk, eds. Atletik. Yogyakarta: Pustaka

Insan Madani, 2008.

Arifin, Zaenal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Arifin, Zainul Djedje, M.P. Sianipar, Herry Nugraha, Diding Rochandi, dan Tjik

Ayu Mursyid eds. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Cet ke-2. Jakarta:

PT Aries Lima, 1995.

Arikunto, Suharismi, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005.

, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Fachrizal, “Hubungan Power Otot Tungkai dengan Kecepatan Lari Sprint Siswa

SMP Negeri 6 Kota Lhokseumawe”, Diunduh di etd.unsyiah.ac.id, Tanggal

02 Juli 2018

Harsono, Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi, Cet ke-1, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2015.

, Latihan Kondisi Fisik, Bandung: Senerai Pustaka, 2001.

, Periodisasi Program Pelatihan, Cet ke-1, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2015.

Indik, Endang Sunarya, Bastinus N. Matjan, Aming Supriyatna, Sumardiyanto,

Badruzaman, dan Supardi, et al. Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2009.

Irianto, Pekik Djoko. Bugar dan Sehat. Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

Kadir, Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Ed. 2, Cet Ke-1, Jakarta: Rajawali Pers,

2015.

Komari, Amat, Traditional Circuit Training and Student’s Physical Fitnes, Jendela

Bulu Tangkis, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta,

2008.

Kosasih, Engkos, Olahraga, Teknik dan Program Latihan, Jakarta: CV.

Akademika Pressindo, 1985.

Page 84: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

66

McMane, Fred, Dasar-dasar Atletik, Bandung: Angkasa, 1985.

Nenggala, Kurnia Asep. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Grafindo

Media Pratama.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010.

Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, Bandung: Alfabeta, 2015.

Roji, Pendidikan Jasmani 1, Cet ke-2, PT Intan Pariwara, 1989.

Romadhoni, Linia Dea. “Pengaruh Pemberian Circuit Training Terhadap

Peningkatan VO2max Pemain Futsal,” 02 Nov 2015. Diunduh di

eprints.ums.ac.id. Tanggal 02 Juli 2018

S.R., Slamet. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Cet ke-1. PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri, 1994.

Sajoto, Mochamad, Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Semarang: IKIP

Semarang, 1988.

, Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga,

Semarang: Dahara Prize, 1995.

Sanjaya, Wina, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2013.

Sidik, Zafar Dikdik. Mengajar dan Melatih Atletik. Cet ke-1. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010.

SK. Mendikbud Nomor 0413/U/1987, Diakses dari staffnew.uny.ac.id, Tanggal 02

Juli 2018

Sugiyono, Trisyono, Bambang Sugeng, Eddy Suprayitno, Maman Wastawan

Santika, Yohanes Suwarno, dan Slamet Supardiyono, et al. Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan. Cet ke-1. Jakarta: Penerbit Yudhistira, 1995.

, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

Bandung: Alfabeta, 2011.

, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2015.

, Statistik untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2011.

Page 85: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

67

Sukadiyanto, dan Dangsina Muluk. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik.

Bandung: CV. Lubuk Agung, 2011.

Sukirno, Dasar-dasar Atletik dan Latihan Fisik Menuju Prestasi Tinggi (Panduan

Praktis Untuk Pelatih Pembina Khususnya Cabang Olahraga Atletik),

Palembang: Unsri Press, 2017.

Susetiyo, Budi, Statistika Analisis Data untk Penelitian, Bandung: PT Refika

Aditama, 2010.

Syamsudin, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

Wiarto, Giri, ATLETIK, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Widiastuti, Tes dan Pengukuran Olahraga, Jakarta: PT RajaGRafindo Persada,

2015.

Yudiana, Yuyun, Herman Surbajah, dan Tite Juliantine, eds. Dasar-dasar

Kepelatihan. Cet ke-2. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.

Page 86: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

LAMPIRAN

Page 87: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 88: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 89: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 90: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 91: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 92: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 93: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 94: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 95: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 96: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 97: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 98: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 99: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 100: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 101: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 102: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 103: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 104: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Lampiran 7

Hasil Uji Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistics

Eksperimen Kontrol

N Valid 33 33

Missing 0 0

Mean 58.6364 68.0303

Median 60.0000 70.0000

Std. Deviation 8.68482 9.26514

Variance 75.426 85.843

Range 30.00 35.00

Minimum 45.00 50.00

Maximum 75.00 85.00

Sum 1935.00 2245.00

Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 45 4 12.1 12.1 12.1

50 5 15.2 15.2 27.3

55 6 18.2 18.2 45.5

60 6 18.2 18.2 63.6

65 7 21.2 21.2 84.8

70 3 9.1 9.1 93.9

75 2 6.1 6.1 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 105: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 50 1 3.0 3.0 3.0

55 4 12.1 12.1 15.2

60 5 15.2 15.2 30.3

65 6 18.2 18.2 48.5

70 5 15.2 15.2 63.6

75 7 21.2 21.2 84.8

80 3 9.1 9.1 93.9

85 2 6.1 6.1 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 106: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Lampiran 8

Hasil Uji Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistics

Eksperimen Kontrol

N Valid 33 33

Missing 0 0

Mean 81.2121 76.2121

Median 80.0000 75.0000

Std. Deviation 9.84491 8.19969

Variance 96.922 67.235

Range 35.00 30.00

Minimum 60.00 60.00

Maximum 95.00 90.00

Sum 2680.00 2515.00

Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 3.0 3.0 3.0

65 2 6.1 6.1 9.1

70 4 12.1 12.1 21.2

75 5 15.2 15.2 36.4

80 5 15.2 15.2 51.5

85 6 18.2 18.2 69.7

90 5 15.2 15.2 84.8

95 5 15.2 15.2 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 107: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 2 6.1 6.1 6.1

65 3 9.1 9.1 15.2

70 6 18.2 18.2 33.3

75 7 21.2 21.2 54.5

80 6 18.2 18.2 72.7

85 7 21.2 21.2 93.9

90 2 6.1 6.1 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 108: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Lampiran 9

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Eksperimen 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

Kontrol 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Eksperimen Mean 58.6364 1.51183

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 55.5569

Upper Bound 61.7159

5% Trimmed Mean 58.4848

Median 60.0000

Variance 75.426

Std. Deviation 8.68482

Minimum 45.00

Maximum 75.00

Range 30.00

Interquartile Range 15.00

Skewness .068 .409

Kurtosis -.837 .798

Kontrol Mean 68.0303 1.61285

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 64.7450

Upper Bound 71.3156

5% Trimmed Mean 67.9798

Median 70.0000

Page 109: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Variance 85.843

Std. Deviation 9.26514

Minimum 50.00

Maximum 85.00

Range 35.00

Interquartile Range 15.00

Skewness -.006 .409

Kurtosis -.815 .798

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Eksperimen .132 33 .156 .947 33 .108

Kontrol .138 33 .115 .959 33 .245

a. Lilliefors Significance Correction

Eksperimen

Eksperimen Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

.00 4 .

4.00 4 . 5555

5.00 5 . 00000

6.00 5 . 555555

6.00 6 . 000000

7.00 6 . 5555555

3.00 7 . 000

2.00 7 . 55

Stem width: 10.00

Each leaf: 1 case(s)

Page 110: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 111: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Kontrol

Kontrol Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1.00 5 . 0

4.00 5 . 5555

5.00 6 . 00000

6.00 6 . 555555

5.00 7 . 00000

7.00 7 . 5555555

3.00 8 . 000

2.00 8 . 55

Stem width: 10.00

Each leaf: 1 case(s)

Page 112: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 113: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Lampiran 10

Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Eksperimen 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

Kontrol 33 100.0% 0 .0% 33 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Eksperimen Mean 81.2121 1.71378

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 77.7213

Upper Bound 84.7030

5% Trimmed Mean 81.5152

Median 80.0000

Variance 96.922

Std. Deviation 9.84491

Minimum 60.00

Maximum 95.00

Range 35.00

Interquartile Range 15.00

Skewness -.282 .409

Kurtosis -.803 .798

Kontrol Mean 76.2121 1.42738

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 73.3046

Upper Bound 79.1196

5% Trimmed Mean 76.3468

Page 114: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Median 75.0000

Variance 67.235

Std. Deviation 8.19969

Minimum 60.00

Maximum 90.00

Range 30.00

Interquartile Range 15.00

Skewness -.234 .409

Kurtosis -.720 .798

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Eksperimen .135 33 .136 .945 33 .098

Kontrol .132 33 .151 .947 33 .112

a. Lilliefors Significance Correction

Eksperimen

Eksperimen Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1.00 6 . 0

2.00 6 . 55

4.00 7 . 0000

5.00 7 . 55555

5.00 8 . 00000

6.00 8 . 555555

5.00 9 . 00000

5.00 9 . 55555

Stem width: 10.00

Each leaf: 1 case(s)

Page 115: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 116: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Kontrol

Kontrol Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

2.00 6 . 00

3.00 6 . 555

6.00 7 . 000000

7.00 7 . 5555555

6.00 8 . 000000

7.00 8 . 5555555

2.00 9 . 00

Stem width: 10.00

Each leaf: 1 case(s)

Page 117: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 118: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Lampiran 11

Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.217 1 64 .643

ANOVA

Pretest

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1456.061 1 1456.061 18.058 .000

Within Groups 5160.606 64 80.634

Total 6616.667 65

Page 119: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Lampiran 12

Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Posttest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.455 1 64 .232

ANOVA

Pretest

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 412.500 1 412.500 5.026 .028

Within Groups 5253.030 64 82.079

Total 5665.530 65

Page 120: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Lampiran 13

Hasil Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Posttest Eksperimen 33 81.2121 9.84491 1.71378

Kontrol 33 76.2121 8.19969 1.42738

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed) Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Posttest Equal variances assumed

1.455 .232 2.242 64 .028 5.00000 2.23035 .54436 9.45564

Equal variances not assumed

2.242 61.973 .029 5.00000 2.23035 .54156 9.45844

Page 121: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Lampiran 14

Dokumentasi

Tes Lari Sprint 100 Meter Tes Lari Sprint 100 Meter

Tes Lari Sprint 100 Meter Tes Lari Sprint 100 Meter

Page 122: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap

Tes Lari Sprint 100 Meter Tes Lari Sprint 100 Meter

Circuit Training Circuit Training

Circuit Training Circuit Training

Circuit Training

Page 123: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 124: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 125: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 126: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 127: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap
Page 128: PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP LARI SPRINT ...repository.uinbanten.ac.id/3315/2/Skripsi Syaifar.pdfiii ABSTRAK Syaifar Zun Salwa, 142400679. 2018.Pengaruh Circuit Taining Terhadap