PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO...

120
i PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMY TERHADAP PROFITABILITAS: MELALUI PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION MODELING Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Ade Ridwan NIM: 206081003963 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

Transcript of PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO...

Page 1: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

i

PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMY

TERHADAP PROFITABILITAS: MELALUI PENDEKATAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi

Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ade Ridwan

NIM: 206081003963

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

ii

PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMY

TERHADAP PROFITABILITAS: MELALUI PENDEKATAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ade RidwanNIM: 206081003963

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Indo Yama Nasaruddin, SE., MABNIP.19690203 200112 1 003 NIP.19741127 200112 1 002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 3: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

iii

Hari ini Kamis, Tanggal 5 Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Ade Ridwan NIM: 206081003963 dengan judul

Skripsi “PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMY

TERHADAP PROFITABILITAS: MELALUI PENDEKATAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING”. Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 05 Agustus 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Suhendra S. Ag., MM Amalia, SE., M.S.MKetua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MSPenguji Ahli

Page 4: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

iv

Hari ini Jumat Tanggal 17 September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Ade Ridwan NIM: 206081003963 dengan judul Skripsi

“PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMY

TERHADAP PROFITABILITAS: MELALUI PENDEKATAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING”. Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 September 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Indo Yama Nasaruddin, SE., MABPembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Suhendra S.Ag., MMPenguji Ahli I Penguji Ahli II

Page 5: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Ade Ridwan

2. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 07 Juli 1988

3. Alamat : Jl. Raya Puspiptek Kel. Buaran Rt.

02 Rw. 03 No. 35A Kec. Serpong

Tangerang Selatan 15316

4. Telepon : 085697455318

II. PENDIDIKAN

1. SDN III Babakan Serpong Tahun 1994-2000

2. SMPN IV Puspitek Serpong Tahun 2000-2003

3. SMAN I Cisauk Tahun 2003-2006

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2006-2010

III.LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Sudirja. HN

2. Ibu : Halimah

5. Alamat : Jl. Raya Puspiptek Kel. Buaran Rt.

02 Rw. 03 No. 35A Kec. Serpong

Tangerang Selatan 15316.

Page 6: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

vi

EFFECT OF CAPITAL STRUCTURE AND MACRO ECONOMYTERHADAP PROFITABILITAS: MELALUI PENDEKATAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING

ABSTRACT

This study aims to examine the influence of capital structure on profitability and the macro economy through structural equation modeling approach. In this study used secondary data from financial reports from 19 automotive companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2004-2009 are actively traded. Determination of the samples was done by using purposive sampling method. For analyzing the test data conducted by Structural Equation Modeling (SEM) with the help of AMOS Version 18 applications. The results of this study indicate that the capital structure and the macro economy has a significant effect on profitability.

Keywords: Capital Structural, Macro Economy, Profitability, and Structural Equation Modeling (SEM)

Page 7: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

vii

PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYTERHADAP PROFITABILITAS: MELALUI PENDEKATAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh capital structure dan macro economy terhadap profitabilitas melalui pendekatan structural equation modeling. Pada penelitian ini digunakan data sekunder berupa laporan keuangan dari 19 perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode 2004-2009 yang aktif diperdagangkan. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampling purposive. Penganalisisan untuk pengujian datadilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan aplikasi program AMOS Versi 18. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa capital structure dan macro economy berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Kata kunci: Capital Structure, Macro Economy, Profitabilitas dan Struktural Equation Modeling (SEM).

Page 8: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul Pengaruh Capital Structure dan Macro Economy terhadap

Profitabilitas: Melalui Pendekatan Structural Equation Modeling.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-

syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis mengucap syukur alhamdulillah atas rahmat

dan karunia yang diberikan Allah S.W.T sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua yang penulis cintai dan hormati sepanjang hidup, yang

dengan rasa cinta dan kasih sayangnya secara tulus telah mengurus,

membesarkan, mendidik penulis hingga sekarang ini serta memberikan

semangat dan doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

2. Adik-adik penulis, Adinda Nur Khalifah, Dhesya Putri Ramadhani, dan

Ananda Zidni Ilham yang tak pernah henti memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis. Mereka merupakan telaga inspirasi yang tak pernah

surut.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan yang

sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

5. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan

yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

ix

6. Tim penguji ujian komprehensif: Prof. Dr. Abdul Hamid, MS; Suhendra S.

Ag., MM; Amalia, SE., M.S.M.

7. Tim penguji ujian skripsi: Prof. Dr. Abdul Hamid, MS; Prof. Dr. Ahmad

Rodoni; Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB; Suhendra S. Ag., MM.

8. Ika Caya Putri, yang selalu memberikan semangat dan motivasi baik penulis

dalam keadaan susah maupun senang.

9. Kawan-kawanku Manajemen B 2006, Ardian Prima Haryoto, Nurrina, Anggi

Permana, Ali Murtadlo, Aditya Yudhistira, Julfi Fajrihan, Rika Perdana Putri,

Rhaina Amalia, Anggi Saputra, Nurul Faizah, Lia Marlia, Febrian Djaka

Putra, Umar, Alamsyah, Renal, Kiki, Apung, Zakier, Faisal, Rosim, BK,

Yadih, Teh Purwanti, Lutfi, Restu, yang telah memberikan dukungannya

kepada penulis.

10. Dina Mardiana, yang telah merelakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan juga telah rela

meminjamkan buku-bukunya kepada penulis.

11. Rekan-rekan Manajemen dan Akuntansi angkatan 2006 yang telah

memberikan dukungannya selama ini kepada penulis.

12. Rekan-rekan di CV. Prasasti Indomedia, Moonpala, dan Bravo Production

yang telah banyak memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 17 September 2010

Ade Ridwan

Page 10: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………..…………..……………… i

Lembar Pengesahan Skripsi ……………….………….……………… ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ………….…….……………. iii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ………..……………….…………… iv

Daftar Riwayat Hidup …………………………………….…………. v

Abstract ……….…………………………………………….…….…... vi

Abstrak ………………………………………………………….…..… vii

Kata Pengantar ………………….…………………………………… viii

Daftar Isi ……….………………..…………………………………… x

Daftar Tabel …………………………………..……………………… xii

Daftar Gambar …………………………………..…………………… xiii

Daftar Lampiran ……………………………………………………... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1

B. Perumusan Masalah ………………………………………... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………….. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Struktur Modal ……………………………………………... 10

B. Macro Economy ………...………………………………….. 28

C. Profitabilitas ............................................................................ 36

D. Penelitian Terdahulu .............................................................. 39

E. Kerangka Pemikiran ............................................................... 45

F. Hipotesis .............................………………………………… 46

Page 11: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

xi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ………………………………….. 48

B. Metode Pengumpulan Sampel ……………………………… 48

C. Metode Pengumpulan Data ………………………………… 49

D. Metode Analisis Data ………………………………………. 50

E. Operasional Variabel Penelitian ……………………………. 61

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitan ….………........................ 64

B. Penemuan dan Pembahasan .................................................... 80

1. Analisis Data dengan Menggunakan Structural

Equation Modeling ............................................................. 80

a. Menilai Identifikasi Model Structural ......................... 80

b. Menilai Kriteria Goodness of Fit ................................. 82

c. Menilai Identifikasi Model Structural ......................... 85

d. Menilai Kriteria Goodness of Fit ................................. 87

e. Kelayakan Parameter Estimasi .................................... 92

f. Evaluasi Multikolinieritas ........................................... 93

g. Uji Discriminant Validity ............................................ 94

h. Hasil Estimasi Parameter ............................................. 96

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan …………………………………………............. 101

B. Implikasi ……………………………………………............. 102

Daftar Pustaka ……………………………………………………………. 104

Lampiran-Lampiran ………………………………………………………. 107

Page 12: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ……………………………………. 42

3.1 Kriteria Uji Kesesuaian Model …………………………. 59

3.2 Tahapan Structural Equation Modelling ………..………. 61

4.1 Perusahaan Objek Penelitian …………..……………….. 69

4.2 Statistik Deskriptif Variabel Long Term Debt ...……….. 70

4.3 Statistik Deskriptif Variabel Sales Growth .........………. 71

4.4 Statistik Deskriptif Variabel Debt to Equity Ratio ......…. 73

4.5 Statistik Deskriptif Variabel Debt to Assets Ratio ...……. 74

4.6 Statistik Deskriptif Variabel Macro Economy .................. 76

4.7 Statistik Deskriptif Variabel Profit Margin .……….......... 76

4.8 Statistik Deskriptif Variabel Return On Equity ................. 78

4.9 Variable Counts ...........................………………………. 80

4.10 Parameter Summary .............……….…………………… 81

4.11 CMIN ....................................................………………… 82

4.12 RMR dan GFI ........................................………………… 82

4.13 RMSEA .................................................………………… 82

4.14 Standardized Regression Weights .............……………… 83

4.15 Variances ...............................................………………… 84

4.16 Variable Counts .....................................………………… 85

4.17 Parameter Summary ...............................……………...… 86

4.18 Nilai Modification Indices Pertama .......................……… 88

4.19 Nilai Modification Indices Kedua....................................... 89

4.20 Nilai Modification Indices Ketiga ….…………………… 91

4.21 Standardized Regression Weights .........………………… 92

4.22 Variances .............................................………………… 93

4.23 Sample Covariances ..............................………………… 94

4.24 Correlations ................................................……………… 96

4.25 Korelasi antar Konstruk dan Akar Kuadrat AVE …..…… 96

4.26 Regression Weights ................................………………… 96

Page 13: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ……………………………………... 46

4.1 Model SEM ……………………….............……………... 80

4.2 Model Sem dengan Nilai Konstrain .....……………..…... 85

4.3 Model SEM dengan Nilai Goodness of Fit ....………..….. 87

4.4 Model SEM Perbaikan dengan MI Pertama ...………..…. 89

4.5 Model SEM Perbaikan dengan MI Kedua ...………..….. 90

4.6 Model SEM Perbaikan dengan MI Ketiga ...………..….. 91

Page 14: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Statistik Deskriptif 107

2 Hasil Analisis Data dengan Structural Equation

Modeling (SEM) 112

3 Laporan Keuangan Perusahaan 122

Page 15: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, semakin banyak perusahaan

sejenis yang bermunculan, hal ini menyebabkan persaingan dalam dunia

bisnis menjadi semakin ketat. Untuk menghadapi permasalahan tersebut,

perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif serta mampu melakukan

penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dan akan terjadi

dimasa mendatang baik itu perubahan perekonomian nasional, kemampuan

pesaing, kondisi konsumen, maupun peraturan pemerintah. Oleh karena itu

perusahaan harus tumbuh dan berjalan secara konseptual dan sistematis agar

tercipta pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang dinamis melalui

pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki sehingga perusahaan

memiliki motifasi untuk menciptakan kemampuan bersaing.

Agar tercapainya tujuan di atas, suatu perusahaan pasti dan akan

membutuhkan adanya permodalan. Kita ketahui bahwasanya perusahaan

dalam menjalankan kegiatannya selain menggunakan modal sendiri juga

menggunakan modal dari luar atau pinjaman, apalagi perusahaan akan

menjalankan program ekspansi dimana hal itu akan membutuhkan modal

yang tidak sedikit dan akan sangat sulit terpenuhi apabila hanya

mengandalkan modal sendiri, oleh karenanya diperlukan permodalan yang

berasal dari luar perusahaan, namun hal tersebut akan menyebabkan

Page 16: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

2

berubahnya struktur modal perusahaan, dengan adanya modal pinjaman atau

modal dari pihak luar, bagi perusahaan akan menyebabkan timbulnya

kewajiban pembayaran bunga dan cicilan hutang pokok, oleh sebab itu

diperlukannya perhitungan yang matang untuk menentukan jenis dan

besarnya pinjaman, sehingga apabila modal pinjaman tersebut digunakan

dapat memberikan keuntungan dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajibannya secara optimal. Selain itu, proporsi antara modal pinjaman dan

modal sendiri juga harus tepat, karena jika modal pinjaman terlalu besar akan

memperbesar pula risiko tidak terbayarnya beban tetap berupa bunga dan

pinjaman pokok tanpa melihat apakah perusahaan sedang mengalami surplus

atau deficit keuangan.

Dalam hubungannya dengan struktur keuangan dan struktur kekayaan,

dikenal adanya pedoman atau aturan struktur keuangan yang konservatif, baik

vertikal maupun horizontal. Aturan struktur finansial (struktur keuangan)

konservatif yang vertikal memberikan batas imbangan yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal asing (utang)

dengan modal sendiri. Berdasarkan anggapan bahwa pembelanjaan yang

sehat itu pertama-tama harus dibangun atas dasar modal sendiri, yaitu modal

yang tahan risiko, maka aturan finansial tersebut menetapkan bahwa besarnya

modal asing (utang) dalam keadaan bagaimanapun juga tidak melebihi

besarnya modal sendiri. Koefisien utang, yaitu angka perbandingan antara

jumlah modal asing dengan modal sendiri tidak boleh melebihi 1:1. Setiap

perluasan basis modal sendiri akan memperbesar kemampuan perusahaan

Page 17: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

3

dalam menanggung risiko yang akan dibelanjainya. Pandangan ini terutama

didasarkan kepada “prinsip keamanan”, hal ini akan memberikan pengaruh

yang baik terhadap kreditur maupun terhadap perusahaan sendiri (Nafarin,

2007:348).

Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan atau usaha bisnis adalah

untuk menciptakan profitabilitas, sehingga dapat digunakan untuk

menciptakan kesejahteraan bagi para stakeholdernya. Dari hasil penjualan

yang tinggi, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang semakin

meningkat. Jumlah keuntungan yang diperoleh secara teratur merupakan

salah satu faktor yang penting untuk menilai profitabilitas. Faktor

profitabilitas sangat penting karena menunjukan sejauh mana kemampuan

bisnis tersebut menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam hubungannya

dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri yang sering digunakan

untuk mengukur efisiensi penggunaan modal suatu perusahaan dengan

memperbandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi,

oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan

ukuran bahwa dalam perusahaan tersebut dapat melangsungkan hidupnya

secara berkelanjutan. Riyanto (2005:29) mengemukakan bahwa bagi

perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas merupakan hal yang lebih

penting dibanding dengan laba, karena laba yang besar belum merupakan

ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru

dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan

Page 18: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

4

kekayaan atau modal yang menghasilkan laba, oleh karena itu profitabilitas

merupakan pencerminan dari efisiensi, dengan demikian yang harus

diperhatikan oleh perusahaan adalah tidak hanya bagaimana usaha untuk

memperbesar laba, tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk

mempertinggi profitabilitasnya melalui efisiensi dari struktur modal

perusahaan dengan memperhatikan situasi ekonomi makro yang sedang

terjadi.

Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan profitabilitas antara lain

dilakukan oleh Chen, dkk (2009) melakukan penelitian tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi struktur modal, makro ekonomi dan risiko operasional

dalam profitabilitas dengan objek penelitian pada industri asuransi jiwa yang

berada di Cina. Dalam penelitian ini variabel yang dipergunakan meliputi

variabel independent yakni variabel struktur modal, dengan indikator rasio

kewajiban, rasio ekuitas dan reserve to liability ratio. Sedangkan untuk

variabel dependennya adalah variabel profitabilitas dengan indikator Return

On Assets (ROA) dan Profit Margin. Selain dua variabel tersebut Chen, dkk

menambahkan variabel tersembunyi yaitu variabel macro economy dengan

indikator pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.

Hasil dari pengujiannya menunjukan bahwa hubungan masing-masing antar

variabel berpengaruh signifikan dalam arah yang positif pada industri

asuransi jiwa yang berada di Cina.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Wirdiyanto (2009),

melakukan penelitian tentang pengaruh capital structure terhadap

Page 19: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

5

profitabilitas dengan objek penelitian pada perusahaan yang tergabung dalam

Perusahaan Industri Pertambangan yang terdaftar di BEI dengan jumlah

sampel 11 perusahaan, dalam penelitian ini variabel yang digunakan meliputi

variabel independent (X) yaitu long term debt, size company, sales growth,

debt to equity ratio dan debt to asset ratio, sedangkan untuk variabel

dependennya (Y) yaitu dengan mengggunakan Return On Equity (ROE).

Hasil dari penelitian tersebut yaitu terdapat pengaruh yang cukup signifikan

dengan persentase sebesar 94,246% dari semua variabel independen terhadap

variabel dependen.

Berdasarkan uraian di atas dan mengacu pada hasil penelitian Chen,

dkk (2009), Wirdiyanto (2009) maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai struktur modal dengan indikator long term debt, sales

growth, debt to equity ratio (DER), debt to asset ratio (DAR) dan Macro

Economy dengan indikator inflasi dan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap

dollar yang nantinya akan digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas

dengan indikator Return On Equity (ROE) dan Profit Margin Ratio pada

perusahaan industri Otomotif yang terdaftar di BEI pada periode 2004 –

2009.

Seperti penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wirdiyanto (2009),

penelitian ini memilih profitabilitas yang diukur dari rasio Return On Equity

(ROE) karena rasio ini dapat mengukur kemampuan perusahaan memperoleh

laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan (Sartono, 2001:124).

Page 20: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

6

Higgins (1995:40) menyatakan bahwa “By far the most popular yardstick of

financial performance among investors and senior managers is the return on

equity”.

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

antara lain adalah periode penelitian laporan keuangannya selama enam tahun

yaitu dari tahun 2004 – 2009. Selain itu dalam jumlah variabel bebas yang

diteliti juga ada perbedaan, dalam penelitian ini melibatkan variabel macro

economy dan juga menambah satu indikator dalam variabel laten profitabilitas

yaitu indikator rasio profit margin. Selain itu juga dalam penelitian ini

menggunakan metode analisis yang berbeda yakni menggunakan metode

analisis Structural Equation Modeling (SEM) yang mengacu pada penelitian

yang dilakukan oleh Shen Chen et,al.

Berdasarkan pemaparan di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian ilmiah yang dituangkan dalam skripsi dengan judul “PENGARUH

CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMY TERHADAP

PROFITABILITAS: MELALUI PENDEKATAN STRUCTURAL

EQUATION MODELING”.

Page 21: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

7

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah variabel-variabel struktur modal berdasarkan indikator long term

debt, sales growth, Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio

(DAR) berpengaruh positif terhadap profitability pada industri otomotif

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004 - 2009?

2. Apakah ada hubungan negatif antara variabel struktur modal dengan

variabel macro economy pada industri otomotif yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2004 - 2009?

3. Apakah macro economy secara positif dapat mempengaruhi profitability

pada industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004

- 2009?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan merujuk pada masalah penelitian yang dirumuskan di atas,

maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk memberikan bukti empiris variabel-variabel struktur modal

berdasarkan indikator long term debt, sales growth, Debt to Equity

Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh positif terhadap

profitability pada perusahaan industri otomotif yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada periode 2004 - 2009.

Page 22: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

8

b. Untuk memberikan bukti empiris hubungan negatif variabel struktur

modal dengan variabel macro economy pada industri otomotif yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004 - 2009.

c. Untuk memberikan bukti empiris macro economy secara positif dapat

mempengaruhi profitability pada industri otomotif yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 - 2009.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat

sebagai berikut:

a. Bagi pelaku bisnis, diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau

bahan perbandingan, bagi pihak internal maupun pihak eksternal

perusahaan dalam merencanakan, memanfaatkan dan mengendalikan

struktur modal serta situasi ekonomi makro dengan bijak agar

perusahaan dapat memaksimalkan laba dan profitabilitasnya.

b. Bagi Akademisi, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

ilmu pengetahuan dalam bidang keuangan dan sebagai tambahan

informasi variabel-variabel karakteristik struktur modal dan ekonomi

makro yang digunakan dalam mempengaruhi profitabilitas suatu

perusahaan.

Page 23: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

9

c. Bagi Penulis, untuk memperdalam ilmu pengetahuan khususnya dalam

menyusun dan menyajikan laporan keuangan serta menerapkan teori-

teori yang diperoleh di bangku kuliah dan membandingkannya dengan

praktek yang terjadi dalam perusahaan, serta untuk menambah wawasan

mengenai variabel-variabel karakteristik struktur modal dan ekonomi

makro yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas.

Page 24: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Struktur Modal

Pada dasarnya tugas manajer keuangan perusahaan adalah berusaha

mencari keseimbangan finansial neraca yang dibutuhkan serta mencari

susunan kualitatif neraca tersebut dengan sebaik-baiknya. “Pemilihan

susunan kualitatif pada sisi assets akan menentukan struktur kekayaan

perusahaan, sedangkan pemilihan susunan kualitatif dari sisi liabilities dan

equities akan menentukan struktur keuangan dan struktur modal

perusahaan. Masalah modal dalam perusahaan merupakan masalah yang

tidak akan pernah berakhir karena bahwa masalah modal itu mengandung

berbagai macam aspek. Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki

oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal

saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya (Munawir,

2009:19). Sedangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan

oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2007:153), disebutkan bahwa: Ekuitas

atau modal merupakan hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara

aktiva dan kewajiban yang ada dan dengan demikian tidak merupakan

ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Pada dasarnya modal berasal dari

investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas akan berkurang

Page 25: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

11

terutama dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik,

pembagian keuntungan atau karena kerugian.

Pada hakikatnya masalah pembelanjaan perusahaan adalah

menyangkut masalah keseimbangan keuangan di dalam perusahaan.

Dengan demikian pembelanjaan berarti mengadakan keseimbangan antara

aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan, beserta mencari susunan kualitatif

dari aktiva dan pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya. Menurut Riyanto

(2001:14), pemilihan susunan kualitatif dari aktiva akan menentukan

struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan kualitatif dari

pasiva akan menentukan struktur keuangan dan struktur modal perusahaan.

Menurut Weston dan Copeland (1997:22), keputusan untuk memilih

sumber pembiayaan merupakan keputusan bidang keuangan yang paling

penting bagi perusahaan. Rasio hutang jangka panjang terhadap modal

sendiri (long term debt to equity ratio) menggambarkan struktur modal

perusahaan dan rasio hutang terhadap modal ini akan menentukan

besarnya leverage keuangan yang digunakan perusahaan.

Menurut Sartono (2001:240), struktur modal adalah perbandingan

atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan

oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.

Sedangkan menurut Riyanto (2001:22), struktur modal adalah

pembelanjaan permanen dimana mencerminkan pertimbangan antara utang

jangka panjang dengan modal sendiri. Menurut Gitman (2006:488),

definisi struktur modal adalah sebagai berikut:

Page 26: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

12

”Capital Structure is the mix of long term debt and equity maintained by the firm”.

Struktur modal perusahaan menggambarkan perbandingan antara

hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan.

Struktur modal adalah kombinasi dari penggunaan sumber dana yang

digunakan oleh perusahaan baik itu berupa hutang maupun modal sendiri

untuk membiayai aktivitas perusahaan dalam rangka meningkatkan nilai

perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan tentang pengaruh struktur

modal terhadap nilai perusahaan.

Menurut Riyanto (2001:238), struktur modal suatu perusahaan

secara umum terdiri atas beberapa komponen , yaitu :

a. Modal Sendiri (Shareholder Equity)

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik

perusahaan dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang

tidak tertentu lamanya. Modal sendiri berasal dari sumber intern

maupun sumber ekstern. Sumber intern berasal dari keuntungan yang

dihasilkan peerusahaan, sedangkan sumber ekstern berasal dari modal

yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal sendiri di dalam suatu

perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) terdiri dari modal

saham dan laba ditahan.

1) Modal Saham

Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam

suatu Perseroan Terbatas (PT), dimana modal saham terdiri dari :

Page 27: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

13

a) Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa adalah bentuk komponen modal jangka panjang

yang ditanamkan oleh investor, dimana pemilik saham ini,

dengan memiliki saham ini berarti ia membeli prospek dan siap

menanggung segala risiko sebesar dana yang ditanamkan.

b) Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen bentuk komponen modal jangka panjang yang

merupakan kombinasi antara modal sendiri dengan hutang

jangka panjang.

2) Laba Ditahan

Laba ditahan adalah sisa laba dari keuntungan yang dibayarkan

sebagai deviden.

Komponen modal sendiri ini merupakan modal dalam

perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik risiko usaha

maupun risiko kerugian–kerugian lainnya. Modal sendiri ini tidak

memerlukan adanya jaminan atau keharusan untuk pembayaran kembali

dalam setiap keadaan maupun tidak adanya kepastian tentang jangka

waktu pembayaran kembali modal yang disetor. Oleh karena itu, tiap–

tiap perusahaan harus mempunyai sejumlah minimum modal yang

diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

Modal sendiri yang bersifat permanen akan tetap tertanam

dalam perusahaan dan dapat diperhitungkan pada setiap saat untuk

memelihara kelangsungan hidup serta melindungi perusahaan dari

Page 28: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

14

resiko kebangkrutan. Modal sendiri merupakan sumber dana

perusahaan yang paling tepat untuk diinvestasikan pada aktiva tetap

yang bersifat permanen dan pada investasi–investasi yang menghadapi

resiko kerugian / kegagalan yang relatif besar. Karena suatu kerugian /

kegagalan dari investasi tersebut dengan alasan apapun merupakan

tindakan membahayakan bagi kontinuitas atau kelangsungan hidup

perusahaan.

b. Modal Asing atau Hutang Jangka Panjang (Long Term Debt)

Modal asing atau hutang jangka panjang adalah hutang yang

jangka waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari sepuluh tahun.

Hutang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk

membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari

perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi

jumlah yang besar. Adapun jenis dari hutang jangka panjang adalah

pinjaman obligasi dan pinjaman hipotik.

1) Pinjaman Obligasi

Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang

panjang, dimana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang

yang mempunyai nominal tertentu. Pelunasan atau pembayaran

kembali pinjaman obligasi dapat diambil dari penyusutan aktiva

tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan dari

keuntungan.

Page 29: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

15

2) Pinjaman Hipotik

Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang di mana pemberi

uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak

bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak memenuhi

kewajibannya, barang itu dapat dijual dan hasil penjualan tersebut

dapat digunakan untuk menutup tagihannya.

Modal asing atau hutang jangka panjang di lain pihak,

merupakan sumber dana bagi perusahaan yang harus dibayar kembali

dalam jangka waktu tertentu. Semakin lama jangka waktu dan semakin

ringannya syarat–syarat pembayaran kembali hutang tersebut akan

mempermudah dan memperluas bagi perusahaan untuk

memberdayagunakan sumber dana yang berasal dari modal asing atau

hutang jangka panjang tersebut. Meskipun demikian, hutang tetap harus

dibayar kembali pada waktu yang sudah ditetapkan tanpa

memperhatikan kondisi finansial perusahaan pada saat itu dan harus

sudah disertai dengan bunga yang sudah diperhitungkan sebelumnya.

Dengan demikian seandainya perusahaan tidak mampu membayar

kembali hutang dan bunganya, maka kreditur dapat memaksa

perusahaan dengan menjual asset yang dijadikan jaminannya. Oleh

karena itu, kegagalan untuk membayar kembali hutang atau bunganya

akan mengakibatkan para pemilik perusahaan kehilangan kontrol

terhadap perusahaannya seperti halnya terhadap sebagian atau

keseluruhan modalnya yang ditanamkan dalam perusahaan. Begitu pula

Page 30: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

16

sebaliknya, para krediturpun dapat kehilangan kontrol terhadap

sebagian atau seluruhnya dana/pinjaman dan bunganya. Karena segala

macam bentuk yang ditanamkan didalam perusahaan selalu dihadapkan

pada risiko kerugian.

Struktur modal pada dasarnya merupakan suatu pembiayaan

permanen yang terdiri dari modal sendiri dan modal asing, dimana

modal sendiri terdiri dari berbagai jenis saham dan laba ditahan.

Penggunaan modal asing akan menimbulkan beban yang tetap dan

besarnya penggunaan modal asing ini menentukan besarnya leverage

keuangan yang digunakan perusahaan, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa semakin besar proporsi modal asing / hutang jangka

panjang dalam struktur modal perusahaan, akan semakin besar pula

risiko kemungkinan terjadinya ketidakmampuan untuk membayar

kembali hutang jangka panjang beserta bunganya pada tanggal jatuh

temponya. Bagi kreditur hal ini berarti bahwa kemungkinan turut serta

dana yang mereka tanamkan didalam perusahaan untuk dipertaruhkan

pada kerugian juga semakin besar.

Pada umumnya, terdapat beberapa teori struktur modal yaitu terdiri

dari:

a. Teori Mudigliani dan Miller

Setiap perusahaan menerapkan kebijaksanaan yang berbeda dalam

menentukan struktur modalnya dengan tujuan meningkatkan laba.

Page 31: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

17

Struktur modal perusahaan haruslah dapat memaksimumkan laba bagi

kepentingan modal sendiri atau ekuitas yang tercermin dari ROE.

Penggabungan berbagai sekuritas yang berbeda pada perusahaan

dikenal dengan struktur modal. Pilihan kombinasi pada sturktur modal

adalah secara mendasar merupakan masalah pemasaran. Perusahaan

dapat mengeluarkan lusinan kompinasi tak terhitung dari berbagai

sekuritas, tetapi perusahaan tetap mencari kombinasi yang dapat

memaksimalkan nilai pasar perusahaan secar keseluruhan.

Menurut Brealey dan Myers, terdapat dua pendekatan dalam

kaitannya dengan struktur modal, yang dinamakan dengan proporsi I

dan proporsi II. Rumus yang digunakan dalam proporsi II untuk

menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan oleh pemilik modal

dari penggunaan hutang dan ekuitas sebagai sumber dana adalah

sebagai berikut:

DrE = rA + (rA – rD)

E

Keterangan: - rE = expected return on equity

- rA = expected return on assets

- rD = expected return on debt

- D = debt

- E = equity

Page 32: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

18

b. Trade-off Theory

Model Trade-off Theory mengasumsikan bahwa struktur modal

perusahaan merupakan hasil tradeoff dari keuntungan pajak dengan

menggunakan hutang dengan biaya agensi yang akan terjadi dengan

penggunaan hutang tersebut (Maggison, 1997 dalam Wijaya, 2001).

Model ini merupakan pengembangan dari teori Modiglani Miller

mengenai Irrelevance Capital Structure Hipotesys.

Trade-off Theory disebut juga dengan Balancing Theory yang

dikemukakan oleh Brealey dan Myers (2003) menyatakan bahwa target

hutang antara perusahaan yang satu dengan yang lain berbeda. Pada

prakteknya manajemen perusahaan berusaha membuat keseimbangan

bauran sumber dana perusahaan pada struktur modal tertentu untuk

menjaga resiko finansial perusahaan pada tingkat tertentu yang

dianggap aman. Sejauh manfaat hutang masih lebih besar, hutang akan

ditambah. Akan tetapi apabila risiko yang mucul akibat pengggunaan

hutang yang lebih besar dibanding manfaat yang ada, maka hutang

tidak boleh ditambah lagi.

Model yang dinamakan tax shield tread-off model

mengasumsikan bahwa struktur modal yang telah diobservasi adalah

hasil dari pertukaran yang dilakukan oleh perusahaan individual akan

keuntungan pajak dari penggunaan modal pinjaman yang meningkat

Page 33: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

19

terhadap peningkatan yang parah dari agen biaya yang hasilnya sebagai

level kritis dari pendekatan rasio modal pinjaman.

Target struktur modal dimana jumlah utang yang optimal

ditentukan oleh trade-off antara manfaat dan kerugian penggunaan

hutang. Menurut teori ini, jumlah hutang akan mencapai titik optimal

pada saat marginal benefit of debt sama dengan marginal cost of debt.

Dalam teori ini disebutkan bahwa manfaat utama hutang yaitu:

1) Biaya bunga sebagai pengurang dalam perhitungan laba kena

pajak.

2) Meningkatkan ROE lebih tinggi, karena jumlah modal sendiri yang

ditanam lebih sedikit.

c. Pecking Order Theory

Hipotesis pecking order theory menggambarkan sebuah hierarki

dalam pencarian dana perusahaan dimana perusahaan lebih memilih

menggunakan internal equity untuk membayar deviden dan

mengimplementasikannya sebagai peluang pertumbuhan. Apabila

perusahaan membutuhkan dana eksternal, maka akan lebih memilih

hutang sebelum external equity (Myers, 1984 dalam Kaaro, 2003).

Internal equity diperoleh dari laba ditahan dan depresiasi. Hutang

diperoleh dari pinjaman kreditur, sedangkan external equity diperoleh

karena perusahaan menerbitkan saham baru. Sesuai dengan teori

pecking order, maka investasi dibiayai dengan dana internal terlebih

dahulu. Kemudian baru diikuti dengan penerbitan hutang yang terdiri

Page 34: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

20

atas hutang bebas resiko (risk free debt) dan hutang beresiko (risk debt)

setelah hutang tidak mencukupi, maka langkah terakhir denga

penerbitan saham (ekuitas) baru. Hal tersebut dilakukan guna

memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan.

Beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh manajer

keuangan dalam menentukan struktur modal perusahaan, karena baik

buruknya struktur modal akan mempunyai pengaruh langsung pada posisi

keuangan perusahaan tersebut. Faktor – faktor yang mempunyai pengaruh

terhadap struktur modal perusahaan menurut Weston dan Brigham

(2001:39) adalah :

a. Stabilitas Penjualan.

Jika penjualan relatif stabil, perusahaan dapat secara aman

menggunakan hutang lebih tinggi dan berani menanggung beban tetap

yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya

tidak stabil.

b. Struktur Aktiva.

Struktur aktiva menurut Riyanto (2001:22) adalah perimbangan atau

perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif

antara aktiva lancar dan aktiva tetap. Menurut Weston dan Copeland

(1997:175), perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang

lebih besar, maka perusahaan tersebut akan banyak menggunakan

hutang hipotik jangka panjang, dengan harapan aktiva tersebut dapat

digunakan untuk menutup hutangnya. Sebaliknya perusahaan yang

Page 35: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

21

sebagian besar aktiva yang dimilikinya berupa piutang dan persediaan

barang yang nilainya sangat tergantung pada kelanggengan tingkat

profitabilitas masing-masing perusahaan, tidak terlalu tergantung pada

pembiayaan hutang jangka panjang dan lebih tergantung pada

pembiayaan jangka pendek.

c. Leverage operasi.

Jika hal–hal lain tetap sama, perusahaan dengan leverage operasi yang

lebih kecil cenderung lebih mampu untuk memperbesar leverage

keuangan karena ia akan mempunyai resiko bisnis yang lebih kecil.

d. Tingkat Pertumbuhan.

Perusahaan–perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan lebih

cepat, akan membutuhkan dana dari sumber ekstern (misalnya obligasi)

yang lebih besar. Alasan menggunakan obligasi adalah karena biaya

emisi saham biasanya lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya

pengeluaran obligasi (Weston dan Brigham, 2001:173).

e. Profitabilitas.

Tingkat profitabilitas merupakan masalah yang penting disamping laba

suatu perusahaan, karena laba yang besar saja belum merupakan ukuran

bahwa perusahaan tersebut telah bekerja secara efisien. Efisiensi baru

dapat diketahui dengan membandingkan profitabilitas yang diperoleh

dengan modal yang digunakan.

Page 36: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

22

f. Pajak.

Bunga merupakan biaya yang dapat mengurangi pajak perusahaan,

sedangkan deviden tidak. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pajak

perusahaan, semakin besar keuntungan dari penggunaan pajak, semakin

besar daya tarik penggunaan hutang.

g. Pengendalian.

Menurut Weston dan Copeland (2001:175), pemilik perusahaan yang

tidak ingin kehilangan kendali atas perusahaan mungkin akan memilih

menggunakan hutang. Apabila perusahaan menerbitkan saham baru

maka proporsi kepemilikan pemegang saham yang lama akan

berkurang, kecuali pemilik dapat membeli saham baru tersebut dengan

proporsi yang sama. Masalahnya adalah kemungkinan pemegang saham

lama memang tidak mempunyai uang yang cukup, padahal perusahaan

memerlukan tambahan dana.

h. Sifat Manajemen.

Sifat manajemen akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan

mengenai cara pemenuhan kebutuhan dana. Apabila manajemen lebih

menyukai adanya risiko dalam berbisnis maka cenderung manajemen

tersebut akan menggunakan hutang lebih besar. Begitupun sebaliknya,

jika suatu manajemen lebih menghindari risiko maka manajemen

tersebut cenderung akan menggunakan hutang yang relative sedikit

(Weston dan Brigham, 2001:175).

Page 37: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

23

i. Sikap Pemberi Pinjaman dan Lembaga Penilai Peringkat.

Tanpa memperhatikan analisis para manajer atas faktor–faktor leverage

yang tepat bagi perusahaan mereka, sikap pemberi pinjaman dan

perusahaan penilai peringkat seringkali mempengaruhi keputusan

struktur keuangan.

j. Keadaan Pasar Modal.

Keadaan pasar modal sering mengalami perubahan baik dalam jangka

pendek maupun dalam jangka panjang, hal tersebut akan mempengaruhi

struktur modal yang optimal pada suatu perusahaan. Keadaan pasar

modal bias mempengaruhi jenis sekuritas yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan dana (Weston dan Brigham, 2001:177).

k. Kondisi Internal Perusahaan.

Apabila perusahaan memperoleh keuntungan yang rendah sehingga

tidak menarik bagi investor, maka perusahaan lebih menyukai

pembelanjaan dengan hutang dari pada mengeluarkan saham.

l. Fleksibilitas Keuangan.

Fleksibelitas keuangan adalah kemampuan untuk menambah modal

dengan persyaratan yang masuk akal dan dalam keadaan yang kurang

menguntungkan. Para manajer dana perusahaan mengetahui bahwa

pentediaan modal yang mantap diperlukan untuk mendukung factor

yang sangat menentukan bagi keberhasilan jangka panjang. Oleh karena

itu, kemampuan tersedianya dana dimasa yang akan dating dan

Page 38: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

24

konsekuensi akibat kurangnya dana sangat berpengaruh terhadap

struktur modal (Weston dan Brigham, 2001:178).

Struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa

komponen, yaitu:

a. Hutang Jangka Panjang (Long Term Debt)

Modal asing atau hutang jangka panjang adalah hutang dengan

jangka waktu panjang, umumnya lebih dari sepuluh tahun. Hutang

jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai

perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan,

karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang

besar. Adapun jenis dari hutang jangka panjang adalah pinjaman

obligasi dan pinjaman hipotik.

1) Pinjaman Obligasi

Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang

panjang, dimana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang

yang mempunyai nominal tertentu. Pelunasan atau pembayaran

kembali pinjaman obligasi dapat diambil dari penyusutan aktiva

tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan dari

keuntungan.

2) Pinjaman Hipotik

Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang di mana pemberi

uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak

bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak memenuhi

Page 39: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

25

kewajibannya,barang itu dapat dijual dan hasil penjualan tersebut

dapat digunakan untuk menutup tagihannya.

Modal asing atau hutang jangka panjang di lain pihak, merupakan

sumber dana bagi perusahaan yang harus dibayar kembali dalam jangka

waktu tertentu. Semakin lama jangka waktu dan semakin ringannya

syarat–syarat pembayaran kembali hutang tersebut akan mempermudah

dan memperluas bagi perusahaan untuk memberdayagunakan sumber

dana yang berasal dari modal asing atau hutang jangka panjang

tersebut. Meskipun demikian, hutang tetap harus dibayar kembali pada

waktu yang sudah ditetapkan tanpa memperhatikan kondisi finansial

perusahaan pada saat itu dan harus sudah disertai dengan bunga yang

sudah diperhitungkan sebelumnya, dengan demikian seandainya

perusahaan tidak mampu membayar kembali hutang dan bunganya,

maka kreditur dapat memaksa perusahaan dengan menjual asset yang

dijadikan jaminannya, oleh karena itu kegagalan untuk membayar

kembali hutang atau bunganya akan mengakibatkan para pemilik

perusahaan kehilangan kontrol terhadap perusahaannya seperti halnya

terhadap sebagian atau keseluruhan modalnya yang ditanamkan dalam

perusahaan. Begitu pula sebaliknya, para krediturpun dapat kehilangan

kontrol terhadap sebagian atau seluruhnya dana atau pinjaman dan

bunganya. Karena segala macam bentuk yang ditanamkan didalam

perusahaan selalu dihadapkan pada risiko kerugian.

Page 40: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

26

Struktur modal pada dasarnya merupakan suatu pembiayaan

permanen yang terdiri dari modal sendiri dan modal asing, dimana

modal sendiri terdiri dari berbagai jenis saham dan laba ditahan.

Penggunaan modal asing akan menimbulkan beban yang tetap dan

besarnya penggunaan modal asing ini menentukan besarnya leverage

keuangan yang digunakan perusahaan, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa semakin besar proporsi modal asing atau hutang

jangka panjang dalam struktur modal perusahaan, akan semakin besar

pula risiko kemungkinan terjadinya ketidakmampuan untuk membayar

kembali hutang jangka panjang beserta bunganya pada tanggal jatuh

temponya. Bagi kreditur hal ini berarti bahwa kemungkinan turut serta

dana yang mereka tanamkan didalam perusahaan untuk dipertaruhkan

pada kerugian juga semakin besar.

b. Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth)

Perusahaan dengan penjualan yang relative stabil berarti memiliki

aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat menggunakan hutang

lebih besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil.

c. Debt To Equity Ratio (DER)

DER dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang

terhadap total shareholders equity yang dimiliki suatu perusahaan.

Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan

permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan

juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang

Page 41: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

27

saham (dalam bentuk deviden). Tingginya DER selanjutnya akan

mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu,

karena investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung

terlalu banyak beban hutang. Dengan kata lain, DER berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.

Kinerja perusahaan tentunya juga berpengaruh pada daya tarik

saham yang ditawarkan di pasar modal. Semakin baik kinerja

perusahaan, maka daya tarik saham perusahaan tersebut semakin tinggi,

tentunya hal ini menarik bagi investor karena saham tersebut

memberikan prospek yang menjanjikan keuntungan. Jika permintaan

investor terhadap saham perusahaan tersebut cukup besar, hal ini dapat

berpengaruh terhadap peningkatan harga saham. Rasio ini dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Total HutangDebt to Equity Ratio = x 100%

Owner Equity

d. Debt To Asset Ratio (DAR)

Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar danhutang

jangka panjang serta jumlah seluruh aktiva yang diketahui. Rasio ini

menunjukan beberapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai

oleh hutan. Debt to asset ratio dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Page 42: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

28

Total HutangTital Debt to Asset Ratio = x 100%

Total Aktiva

2. Macro Economy

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara

agregat (keseluruhan). Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah

ekonomi utama sebagai berikut :

a. Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam

kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan

keadaan ini disebut full employment, sebaliknya bila masih ada

sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam

keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada

pada posisi kesempatan kerja penuh.

b. Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas

di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam

jangka panjang berarti terjadi inflasi, sebaliknya terjadi deflasi.

c. Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan

pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang

membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam

distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu

membaik yang lainnya cenderung memburuk.

Variabel-variabel yang dipelajari dalam makro ekonomi antara lain

adalah pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran,

Page 43: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

29

jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca

pembayaran internasional.

a. Inflasi

Rahardja dan Manurung (2004:155) mengemukakan inflasi sebagai

suatu kenaiakan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus

menerus. Terdapat tiga komponen yang harus diperhatikan agar dapat

dikatakan telah terjadi inflasi, antara lain kenaikan harga, bersifat

umum dan berlangsung terus menerus. Inflasi menurut Sukirno

(2008:27) adalah kenaikan harga-harga umum yang berlaku dalam

suatu perekonomian dari satu period eke periode lainnya. Dan tingkat

inflasi adalah persentase kenaikan harga-harga pada suatu tahun

disbanding dengan tahun sebelumnya. Sedangkan menurut Madura

(2007:128) inflasi adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa

secara umum selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat

diestimasikan dengan mengukur presentase perubahan dalam indeks

harga konsumen, yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar

produk konsumen.

Jadi inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana harga

barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung

dalam waktu yang terus-menerus. Harga barang yang ada mengalami

kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana

dalam rentang waktu yang cukup lama. Dalam model Keynesian, inflasi

terjadi karena masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan

Page 44: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

30

ekonomisnya, sehingga menyebabkan permintaan efektif masyarakat

terhadap barang-barang yang tersedia (penawaran agregat), akibatnya

akan terjadi inflstionary gap.

Menurut penyebabnya, inflasi dapat dijabarkan sebagai berikut.

Demand Pull Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh terlalu

kuatnya peningkatan aggregate demand masyarakat terhadap komoditi-

komoditi hasil produksi di pasar barang. Akibatnya akan menarik (pull)

kurva permintaan agregat kearah kanan atas, sehingga terjadi excess

demand, yang merupakan inflationary gap. Pengertian peningkatan

aggregate demand seringkali diartikan berbeda oleh para ahli ekonomi.

Golongan monetarist menganggap aggregate demand mengalami

kenaikan akibat dari ekspansi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Sedangkan menurut golongan Keynesian, seperti yang telah di

terangkan di atas bahwa kenaikan aggregate demand dapat disebabkan

oleh meningkatnya pengeluaran konsumsi; investasi; government

expenditures; atau net export, walaupun tidak terjadi ekspansi jumlah

uang beredar. Cost Push Inflation, yaitu inflasi yang dikarenakan

bergesernya aggregate supply curve kearah kiri atas, hal ini disebabkan

oleh meningkatnya harga faktor-faktor produksi (baik yang berasal dari

dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri) di pasar faktor

produksi, sehingga menyebabkan kenaikan harga komoditi di pasar

komoditi. Dalam kasus Cost Push Inflation kenaikan harga seringkali

diikuti oleh kelesuan usaha.

Page 45: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

31

Inflasi juga berbeda menurut tingkatannya, inflasi ringan berada

pada tingkat dibawah 10% (single digit), sedangkan untuk 10% - 30%

merupakan tingkat inflasi bertaraf sedang, dan inflasi memasuki

tingkatan yang tinggi apabila mencapai 30% - 100%, namun pada saat

terjadi instabilitas politik maka inflasi dapat mencapai tingkat yang

sangat tinggi, bahkan dapat mencapai beberapa ratus persen (diatas

100%), inflasi jenis ini disebut dengan hyper inflation. Tingkat inflasi

yang tinggi akan mengakibatkan harga barang baku produksi naik

sehingga biaya produksi meningkat, akibatnya keuntungan yang

diperoleh perusahaan akan menurun. Sementara inflasi juga

menyebabkan kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa

melemah karena memerlukan pengeluaran uang yang lebih besar,

sehingga masyarakat akan lebih berfokus hanya untuk memenuhi

kebutuhan dasarnya saja. Karena permintaan akan barang dan jasa

berkurang maka perusahaan harus mengurangi produksinya dan

akhirnya akan menyebabkan menurunnya keuntungan perusahaan,

dengan penurunan keuntungan perusahaan, hal ini akan mengakibatkan

berkurangnya pula jumlah deviden yang akan dibagikan kepada para

pemegang saham perusahaan tersebut, sehingga emiten kurang menarik

minat pembeli. Hal tersebut akan berdampak pada menurunnya harga

saham perusahaan. Namun sebaliknya, jika laju inflasi stabil maka

harga barang-barang cenderung ikut stabil pula. Tidak hanya harga

barang saja yang mengalami kestabilan, tetapi biaya operasi dan

Page 46: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

32

produksipun akan mengalami kestabilan. Dengan kestabilan tersebut

akan berdampak pada membaiknya kinerja keuangan perusahaan dan

meningkatkan return saham perusahaan.

Rumus untuk menghitung inflasi menurut Rahardja dan Manurung

(2004:165) adalah:

(IHK – IHK-1)Inflasi =

IHK-1

Keterangan : IHK = Indeks Harga Konsumen

IHK-1 = Indeks Harga Konsumen tahun

sebelumnya.

b. Produk Domestik Bruto (PDB)

Pruduk Domestik Bruto merupakan nilai barang dan jasa akhir

berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian

dalam satu periode dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang

berada (beralokasi) dalam perekonomian tersebut (Rahardja dan

Manurung 2004:12). Sedangkan menurut Sukirno (2008:17) Produk

Domestik Bruto (PDB) adalah produk dan jasa nasional yang

diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik warga Negara dalam

negeri dan warga Negara asing dalam suatu Negara. Dan menurut

Mankiw (2007:44) PDB adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir

yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu, atau

pendapatan total yang diperoleh secara domestik termasuk pendapatan

Page 47: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

33

yang diperoleh faktor-faktor produksi yang dimiliki asing atau

pengeluaran total atas barang dan jasa yang diproduksi secara domestik.

Jadi secara sederhana pendapatan nasional dapat diartikan sebagai

jumlah barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara pada periode

tertentu dan biasanya dalam satu tahun. Adapun istilah-istilah yang

terkait dengan pendapatan nasional antara lain: Produk Domestik Bruto

(Gross Domestic Product / GDP), Produk Nasional Bruto (Gross

National Product / GNP), dan Produk Nasional Neto (Net National

Product / NNP).

Rumus untuk menghitung PDB menurut Rahardja dan Manurung

(2004:25) yaitu:

PDB = C + I +G + (X – M)

Keterangan : PDB = Produk Domestik Bruto

C = Konsumsi

I = Investasi

G = Pengeluaran Pemerintah

X = Jumlah barang yang di-ekspor

M = Jumlah barang yang di-impor

Page 48: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

34

c. Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dollar

Pengertian valuta asing menurut Rahardja dan Manurung (2004:84)

adalah pertukaran dengan mata uang negara lain (foreign currency) dari

suatu perekonomian. Sedangkan menurut Judokusumo (2007:2) valuta

asing adalah merupakan mata uang yang dimiliki oleh suatu negara atau

penduduknya, tetapi mata uang tersebut bukan dikeluarkan oleh negara

itu sendiri. Valuta asing ini baru akan mempunyai arti yang sebenarnya

apabila suatu valuta dapat ditukarkan terhadap valuta lainnya tanpa

pembatasan. Pasar valuta asing menurut Joesoef (2008:9) adalah suatu

mekanisme dimana mata uang satu diukur terhadap mata uang lainnya.

Sedangkan pasar valuta asing (foreign exchange market) menurut

Judokusumo (2007:3) adalah kerangka organisasi yang didalamnya

terdapat perseorangan, perusahaan-perusahaan, dan bank yang membeli

maupun menjual valas atau devisa. Kurs (exchange rate) antara dua

negara menurut Mankiw (2007:546) adalah tingkat harga yang

disepakati penduduk kedua negara untuk melakukan perdagangan atau

pertukaran mata uang di pasar dunia. Sedangkan kurs menurut Sukirno

(2008:21) adalah perbandingan yang menunjukan banyaknya uang

dalam negeri yang diperlukan untuk membeli 1 unit valas tertentu. Nilai

tukar rupiah terhadap dolar termasuk makro ekonomi yang bisa

mempengaruhi return yang didapat oleh investor. Risiko pertukaran

ditinjau sebagai kemungkinan bahwa fluktuasi mata uang dapat

merubah jumlah yang diharapkan atau perubahan kas dimasa yang akan

Page 49: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

35

datang. Pertumbuhan dalam kas mempengaruhi return yang didapat

oleh investor.

Menurut Joesoef (2008:9) pasar valuta asing dapat digolongkan

menjadi 2 (dua) macam transaksi dilihat dari jangka waktu perpindahan

dananya, yaitu:

1) Transaksi spot

Transaksi spot adalah jual beli valuta asing yang disertai kewajiban

bagi pihak pembeli dan penjual untuk saling menyerahkan mata

uangnya dalam kurun waktu maksimum dua hari kerja setelah

terjadinya kontrak.

2) Transaksi forward

Transaksi forward adalah jual beli valuta asing yang disertai

kewajiban bagi pihak pembeli dan penjual untuk saling

menyerahkan mata uangnya dalam kurun waktu lebih dari dua hari

kerja setelah tanggal kontrak. Kata “lebih dari dua hari kerja” bias

jadi serah terima forward dituntaskan dalam kurun waktu satu hari,

satu minggu, satu bulan, tiga bulan, atau satu tahun setelah value

spot.

Valuta asing dapat pula digunakan sebagai salah satu alternatif bagi

masyarakat yang memiliki kelebihan dana. Dengan melakukan investasi

dalam bentuk valuta asing dapat diperoleh keuntungan karena terjadi

kenaikan kurs. Investasi menggunakan valuta asing sering dilakukan

dengan maksud untuk berjaga-jaga dari kemungkinan terjadinya suatu

Page 50: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

36

tindakan devaluasi yang diambil oleh pemerintah. Apabila masyarakat

menduga akan terjadi devaluasi, kepercayaan masyarakat terhadap mata

uang rupiah akan menurun. Dalam keadaan demikian maka pemilik

modal cenderung mengalihkan investasinya kedalam bentuk valuta

asing. Apabila para investor yang telah melakukan investasi dalam

saham banyak yang bertindak demikian, maka dapat berpengaruh pada

turunya harga saham di pasar modal yang nantinya pula akan

berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan tersebut.

3. Profitabilitas

Rasio profitabilitas menunjukan kemampuan suatu perusahaan

dalam menghasilkan laba (Riyanto, 1997). Pada umumnya perusahaan

berpendapat bahwa masalah profitabilitas merupakan masalah yang lebih

penting dibandingkan hanya dengan masalah laba, karena laba yang besar

saja bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan

efisien, dengan demikian profit merupakan ukuran kemampuan perusahaan

dengan seluruh modal yang bekerja didalam untuk menghasilkan.

Weshton dan Brigham (1998:304) berpendapat bahwa profitabilitas

adalah sekelompok rasio yang menunjukkan pengaruh gabungan dari

likuiditas, pengelolaan akriva, dan pengelolaan hutang terhadap hasil-hasil

operasi. Rasio profitabilitas merupakan alat yang paling sederhana, mudah

dimengerti dan mudah dipahami oleh masyarakat umum dalam menilai

dan mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dan merupakan rasio

Page 51: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

37

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau profitabilitas.

Sebagaimana Moyer, McGuigan, dan Kretlow (2001:84) bahwa:

“Profitability ratios measure how effectively a firm’s management is generating profits on sales, total assets, and most importantly, stockholders investment. There are profit margin ratio, and the return on stockholders equity ratio”.

Rasio profitabilitas dapat dilihat melalui beberapa rasio yang akan

dijelaskan dibawah ini:

a. Profit Margin

Profit Margin adalah rasio pendapatan terhadap penjualan yang

diperoleh dari selisih antara penjualan bersih dikurangi dengan harga

pokok penjualan dibagi dengan penjualan bersih. Rasio ini

mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

pada tingkat penjualan tertentu dan juga menilai kemampuan

manajemen perusahaan untuk mengontrol berbagai pengeluaran yang

langsung digunakan dalam menghasilkan penjualan yaitu pengeluaran

untuk pembelian bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead

pabrik.

Laba BersihPM = x 100%

Penjualan

b. Return on Equity (ROE)

Merupakan rasio profitabilitas yang menunjukan tingkat

pengembalian yang akan diterima pemegang saham, dan karena salah

Page 52: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

38

satu tujuan perusahaan adalah member keuntungan bagi pemegang

saham maka ROE merupakan pengukuran kinerja keuangan

perusahaan yang mendasar. ROE merupakan salah satu rasio

profitabilitas yang disebut juga sebagai rentabilitas modal sendiri,

ROE mempunyai arti penting bagi para pemegang saham yaitu untuk

mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang

tersedia untuk mendapatkan laba bersih. Sedangkan bagi pihak

manajemen, ROE mempunyai arti penting untuk menilai kinerja

perusahaan (Ross, Westerfield dan Jordan, 2003:231).

Earning After TaxROE = x 100%

Total Equity

c. Return on Asset (ROA)

Adalah ukuran keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba

dengan aktiva yang tersedia. Semakin tinggi tingkat pengembalian

yang dihasilkan maka perusahaan akan semakin baik.

Laba Bersih Setelah PajakROA = x100%

Total Aktiva

Page 53: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

39

4. Hasil Penelitian Terdahulu

Chen, dkk (2009), melakukan penelitian tentang pengaruh struktur

modal dan risiko operasional pada profitabilitas dengan objek penelitian

pada industri asuransi kehidupan yang berada di Taiwan. Dalam penelitian

ini variabel yang dipergunakan meliputi variabel independen yakni;

struktur modal, risiko operasional, sedangkan untuk variabel dependennya

adalah profitabilitas. Dalam penelitian ini menggunakan analisi structural

equation modeling (SEM). Dari hasil pengujian didapatkan bahwa tiap

variabel menunjukan pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif

pada Industri Asuransi Kehidupan yang berada di Taiwan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nazir dan

Afza (2009) tentang impact of aggressive working capital management

policy on firm's profitability, pada 204 perusahaan non-financial dari 17

sektor industri yang terdaftar di Karachi Stock Exchange (KSE) periode

1998-2005, dalam penelitian ini variabel yang dipergunakan meliputi

variabel independen yakni; manajemen modal kerja, Kebijakan Investasi

yang Agresif (AIP), Kebijakan Pembiayaan yang Agresif (AFP),

sedangkan untuk variabel dependennya adalah ROA, ukuran pasar

profitabilitas (q tobin), variabel kontrol: ukuran perusahaan (size), sales

growth, financial leverage, pertumbuhun GDP. Data yang digunakan

merupakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan

selama tahuh 1998-2005 dengan menggunakan analisis regresi data panel.

Dari hasil pengujian didapatkan bahwa tingkat agresifitas investasi modal

Page 54: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

40

kerja dan kebijakan pembiayaan serta profitabilitas perusahaan

menunjukan hubungan yang negatif.

Penelitian yang dilakukan oleh Wirdiyanto (2009), melakukan

penelitian tentang pengaruh capital structure terhadap profitabilitas

dengan objek penelitian pada perusahaan yang tergabung dalam

perusahaan industri pertambangan yang terdaftar di BEI dengan jumlah

sampel 11 perusahaan, dalam penelitian ini variabel yang digunakan

meliputi variabel independent (X) yakni; long term debt, size company,

sales growth, debt to equity ratio dan debt to asset ratio, sedangkan untuk

variabel dependennya (Y) yaitu dengan mengggunakan Return On Equity

(ROE). Analisis yang digunakan yaitu path analysis, dan hasil dari

penelitian tersebut yaitu terdapat pengaruh langsung long term debt, size

company, sales growth, DER, dan DAR terhadap ROE pada perusahaan

yang tergabung dalam perusahaan industry pertambangan di BEI. Dan

sedangkan variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap ROE pada

perusahaan yang tergabung dalam perusahaan industry pertambangan di

BEI adalah debt to equity ratio (DER). Pengaruh total dari seluruh variabel

independen terhadap variabel dependen sebesar 94,246%.

Agusta (2009) melakukan penelitian tentang perusahaan yang

teramsuk dalam indeks Lq45 selama periode 2004-2005. Pada penelitian

ini variabel yang digunakan yaitu, variabel independen: Short Term Debt

(SDA), Long Term Debt (LDA), sedangkan variabel dependenya sendiri

yaitu: Return On Equity (EBIT), Return on Equity (NI). Selain itu,

Page 55: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

41

penelitian ini juga menggunakan variabel control yaitu: Total Debt (DA),

Sales Growth (SG). Dalam penelelitian tersebut menggunakan analisis

dupont, dan menghasilkan kesimpulan: 1. SDA memiliki pengaruh negatif

dan signifikan dengan ROE (EBIT). 2. LDA tidak signifikan dengan ROE

(EBIT), dan sebaliknya LDA memiliki hubungan positif dan signifikan

dengan ROE (NI).

Page 56: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

42

Page 57: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

43

Page 58: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

44

Page 59: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

45

5. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini ingin membuktikan apakah variabel-variabel struktur

modal (yang terdiri atas: Long Term Debt, Sales Growth, Debt To Equity

Ratio, Debt To Asset Ratio), variabel Macro Economy (yang terdiri atas:

Inflasi, nilai tukar/kurs rupiah terhadap dolar) berpengaruh secara

signifikan terhadap Return on Equity (ROE) dan Profit Margin.

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Adapun

model yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan model

persamaan struktur (Structural Equation Modeling), hal ini disebabkan

karena penelitian ini menggunakan lebih dari satu indikator untuk

mewakili satu variabel yang memiliki hubungan kompleks antara variabel-

variabelnya.

Menurut Maruyama (1998) dalam Wijaya (2009:1) menyebutkan

SEM adalah sebuah model statistik yang memberikan perkiraan

perhitungan dari kekuatan hubungan hipotesis diantara variabel dalam

sebuah model teoritis, baik secara langsung atau melalui variabel antara

(intervening variables).

Di bawah ini akan digambarkan secara visual arah aliran dari

variabel-variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian ini dengan

maksud untuk memudahkan pemahaman dari sifat dan arah antar variabel

yang dinyatakan dalam rumusaan hipotesis.

Page 60: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

46

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

MakroEkonomiInflasie2

11

Kurse11

CapitalStructure

ProfitabilityROE e71 1

PM e81

DERe6

1

1

DARe51

SGe41

LTDe31

z1

1

6. Hipotesis

Mengacu pada kajian teoritik dan hasil penelitian terdahulu, maka

dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. H0: Tidak terdapat pengaruh positif antara struktur modal dengan

profitability pada industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Ha: Terdapat pengaruh positif antara struktur modal dengan

profitability pada industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

2. H0: Tidak terdapat hubungan yang negatif antara variabel struktur

modal dengan variabel macro economy pada industri otomotif yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 61: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

47

Ha: Terdapat hubungan yang negatif antara variabel struktur modal

dengan variabel macro economy pada industri otomotif yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. H0: Tidak terdapat pengaruh positif antara macro economy dengan

profitability pada industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Ha: Terdapat pengaruh positif antara macro economy dengan

profitability pada industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Page 62: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

48

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat adanya keterbatasan dari penulis, baik itu dalam berupa

waktu, biaya dan pengetahuan, maka penelitian ini perlu adanya pembatasan

dalam ruang lingkupnya. Dalam hal ini ruang lingkup dibatasi pada upaya

untuk mengungkap pengaruh variabel long term debt, sales growth, DER,

DAR, inflasi, nilai tukar (kurs) rupiah dengan dolar terhadap Return on Equity

dan Profit Margin. Dan penelitian ini mengambil objek pada industri

Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2004 –

2009.

B. Metode Pengumpulan Sampel

Perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah

perusahaan industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam

periode 2004 – 2009 yang aktif diperdagangkan. Ada beberapa teknik

pengambilan sampel, namun dalam penelitian ini penulis menggunakan

teknik pengambilan sampel dengan metode sampling purposive. Sampling

purposive adalah teknik penentuan sampel untuk dengan pertimbangan dan

tujuan tertentu. Adapun pertimbangan yang menjadi patokan dalam

pengambilan sampel antara lain:

Page 63: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

49

1. Objek penelitian dilakukan pada perusahaan yang saham-sahamnya aktif

diperdagangkan selama periode 2004 – 2009.

2. Perusahaan yang selalu memberikan atau melaporkan laporan-laporan

keuangannya secara periodik kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri yang relatif sama.

4. Perusahaan yang selalu menyampaikan laporan keuangannya selama

periode pengamatan.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan, penulis mengumpulkannya

dengan cara penelitian lapangan sebagai berikut:

1. Field research, yaitu pengumpulan data yang berupa laporan keuangan

perusahaan dengan memanfaatkan lapoaran tahunan yang dipublikasi

dalam Bursa Efek Indonesia dan melalui Indonesian Capital Market

Directory (ICMD), serta jurnal-jurnal pendukung dengan masalah yang

diteliti guna memperoleh data yang lengkap dan aktual. Selain itu,

penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara browsing melalui

internet untuk melengkapi data-data yang masih kurang.

2. Selain pengumpulan data dengan cara di atas, penulis juga melakukan

studi kepustakaan atau library research yang dilakukan dengan cara

membaca, mendalami, memahami berbagai literature, text books serta

catatan kuliah yang menunjang penelitian yang dilakukan.

Page 64: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

50

D. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalm penelitian ini yaitu dengan

menggunakan metode persamaan struktur (Stuctural Equation Modeling)

dengan bantuan aplikasi program AMOS versi 18. Karena penelitian ini

menggunakan lebih dari satu indikator untuk mewakili satu variabel yang

memiliki hubungan kompleks antara variabel-variabelnya, maka tidak dapat

menggunakan analisis regresi berganda.

Tahapan dalam menganalisis masalah penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Variabel Laten

Dalam SEM, variabel kunci yang menjadi perhatian adalah variabel

laten (Wijayanto, 2008: 10). Variabel laten ini hanya dapat diamati

secara tidak langsung dan tidak sempurna melalui efeknya pada

variabel teramati. Variabel ini dibedakan menjadi dua:

1) Variabel Eksogen

2) Variabel Endogen

2. Structural Equation Modelling (SEM)

SEM adalah generasi kedua teknik analisis multivariate (Bagozzi dan

Fornell, 1982 dalam Bahagia, 2007) yang memungkinkan peneliti

menguji hubungan anatara variabel yang kompleks untuk memperoleh

gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. Selain itu menurut

Page 65: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

51

Bollen (1989) dalam Bahagia (2007) SEM juga dapat menguji secara

bersama-sama:

a. Model Structural, yaitu hubungan (nilai loading) antara variabel

laten.

b. Model Measurement, yaitu hubungan (nilai loading) antara indikator

dengan variabel lainnya.

Hair et.al (1998) dalam Ghozali (2008) mengungkapkan tahapan

permodelan dan analisis persamaan struktural menjadi 7 (tujuh) langkah

yaitu:

a. Langkah 1: Pengembangan model berdasar teori.

Model persamaan struktural didasarkan pada hubungan

kausalitas, dimana perubahan satu variabel diasumsikan akan

berakibat pada perubahan variabel lainnya. Hubungan kausalitas

dapat berarti hubungan yang ketat atau hubungan yang kurang ketat.

Kuatnya hubungan kausalitas antara dua variabel yang diasumsikan

terletak pada justifikasi (pembenaran) secara teoritis untuk

mendukung analisis.

b. Langkah 2 dan 3: Menyusun diagram jalur dan persamaan struktural.

Langkah berikutnya adalah menyusun hubungan kausalitas

dengan diagram jalur dan menyusun persamaan strukturalnya. Ada

dua hal yang perlu dilakukan yaitu menyusun model struktural yaitu

menghubungkan antar model yaitu menghubungkan konstruk laten

endogen atau eksogen dengan variabel indikator atau manifest.

Page 66: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

52

Ketika measurement model telah terspesifikasi, maka peneliti

harus menentukan reabilitas dari indikator. Reabilitas indikator dapat

dilakukan dengan dua cara (a) diestimasi secara empiris (b)

dispesifikasi.

Disamping menyusun model juga dapat dilakukan spesifikasi

korelasi antara konstruk eksogen atau antara konstruk endogen

sehingga dapat menggambarkan “Share” pengaruh antar konstruk.

c. Langkah 4: Memilih jenis input matrik dan estimasi model yang

diusulkan.

Model persamaan struktural berbeda dari teknis analisis

multivariate lainnya, SEM hanya menggunakan data input berupa

matrik varian/ kovarian atau matrik korelasi. Data mentah observasi

individu dapat dimasukan dalam program AMOS, tetapi program

AMOS akan merubah dahulu data mentah menjadi matrik kovarian

atau matrik korelasi. Analisis terhadap data outlier harus dilakukan

sebelum matrik kovarian atau korelasi dihitung.

Pemilihan jenis input matrik dan model dapat dilakukan

dengan melihat pada hal-hal sebagai berikut:

1) Ukuran sampel

Besarnya ukuran sampel memiliki peran penting dalam

interpretasi hasil SEM. Ukuran sampel memberikan dasar

untuk mengestimasi sampling eror. Dengan model estimasi

Page 67: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

53

menggunakan Heywood Case dengan menggunakan < 100 atau

< 150 banyaknya jumlah sample.

2) Estimasi model

Dalam langkah ini memungkinkan kita untuk menggambarkan

sifat dan jumlah parameter yang diestimasi.

d. Langkah 5: Menilai identifikasi model struktural.

Menilai apakah model just-identified, overidentified atau

underidentified dapat dilakukan dengan menghitung jumlah data

kovarian dan varian dibandingkan dengan jumlah parameter yang

akan diestimasi.

e. Langkah 6: Menilai Kriteria Goodness-of-Fit.

Langkah yang harus dilakukan sebelum menilai kelayakan

dari model struktural adalah menilai apakah data yang akan diolah

memenuhi asumsi model persamaan struktural. Ada tiga asumsi

dasar seperti halnya pada teknik multivariate yang lain yang harus

dipenuhi untuk dapat menggunakan model persamaan struktural,

yaitu:

1) Observasi data independen.

2) Responden diambil secara random.

3) Memiliki hubungan linear.

Disamping itu SEM sangat sensitive terhadap karakteristik

distribusi data khususnya distribusi yang melanggar normalitas

multivariate atau adanya kurtosis yang tinggi (kemencengan

Page 68: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

54

distribusi) dalam data. Untuk itu sebelum data diolah harus diuji

dahulu ada tidaknya data outlier dan distribusi data harus normal

multivariate.

Setelah asumsi SEM dipenuhi langkah berikutnya adalah

melihat ada tidaknya offending estimate yaitu estimasi koefisien baik

dalam model struktural maupun model pengukuran yang nilainya

diatas batas yang dapat diterima. Contoh dari sering terjadi offending

estimate adalah:

1) Varian error yang negatif atau non significant error variance

untuk suatu konstruk.

2) Standardized coefficient yang mendekati 1.0.

3) Adanya standar error yang tinggi.

Jika terjadi offending estimate, maka peneliti harus

menghilangkan hal ini terlebih dahulu sebelum melakukan penilaian

kelayakan model. Setelah yakin tidak ada lagi offending estimate

dalam model, maka peneliti siap melakukan penilaian overall model

fit dengan berbagai kriteria penilaian model fit. Goodness of fit

mengukur kesesuaian input observasi atau sesungguhnya (matrik

kovarian atau korelasi) dengan prediksi dari model yang diajukan

(proposed model). Ada tiga jenis ukuran Goodness-of-fit yaitu:

Page 69: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

55

1) Absolut Fit Measures

a) Likelihood-Ratio Chi-Square Statistic

ukuran fundamental dari overall fit adalah likelihood-ratio

chi-square (X2). Nilai chi-square yang tinggi relative

terhadap degree of freedom menunjukan bahwa korelasi

yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara

nyata dan ini menghasilkan probabilitas (p) lebih kecil dari

tingkat signifikasi (α) dan ini menunjukan bahwa input

matrik kovarian antara prediksi dengan observasi

sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan. Dalam hal

ini peneliti harus mencari nilai chi-square yang tidak

signifikan karena mengharapkan bahwa model yang

diusulkan cocok atau fit dengan data observasi.

b) CMIN

Adalah menggambarakan perbedaan antara unrestricted

sample covariance dan restricted covariance atau secara

esensi menggambarkan likelihood ratio test statistic yang

umumnya dinyatakan dalam chi-square (X2) statistic. Jadi

nilai chi-square sangat sensitif terhadap besarnya sample.

Ada kecenderungan nilai chi-square akan selalu signifikan.

Oleh karena itu jika nilai chi- square signifikan, maka

dianjurkan untuk mengabaikan dan melihat goodness fit

lainnya.

Page 70: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

56

c) CMIN/DF

Adalah nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom.

Beberapa pengarang menganjurkan menggunakan ratio

ukuran ini untuk mengukur fit. Menurut Wheaton et.al

(1977) dalam Ghozali (2007) nilai ratio 5 (lima) atau

kurang dari lima merupakan ukuran yang reasonable.

d) GFI

GFI (Goodness of fit index) dikembangkan oleh Joreskog

dan Sorbon (1984) dalam Ghozali (2007) yaitu ukuran non-

statistik yang nilainya berkisar dari 0 (poor fit) sampai 1.0

(perfect fit). Nilai GFI yang tinggi menunjukan fit yang

lebih baik dan beberapa nilai GFI yang dapat diterima

sebagai nilai yang layak belum ada standarnya, tetapi

banyak peneliti manganjurkan nilai diatas 90% sebagai

ukuran good fit.

e) RMSEA

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

merupakan ukuran yang mencoba memperbaiki

kecenderungan statistik chi- square menolak model dengan

jumlah sample yang besar. Nilai RMSEA antara 0.05

sampai 0.08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil

uji empiris RMSEA cocok untuk menguji model

Page 71: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

57

konfirmatori atau competing model strategy dengan jumlah

sampel besar.

2) Incremental Fit Measures

Incremental fit measure membandingkan proposed model

dengan baseline model sering disebut dengan null model. Nul

model merupakan model realistis dimana model-model yang

lain harus diatasnya.

a) AGFI

Merupakan pengembangan dari GFI yang disesuaikan

dengan ratio degree of freedom untuk proposed model

dengan degree of freedom untuk null model. Nilai yang

direkomendasikan adalah ≥0,90.

b) TLI

Tucker-Lewis Index atau dikenal dengan nonnormed fit

index (NNFI) pertama kali diusulkan sebagai alat untuk

mengevaluasi analisis faktor, tetapi sekarang dikembangkan

oleh SEM. Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony

kedalam indek komparasi antara proposed model dengan

null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1.0. nilai

TLI yang direkomendasikan adalah ≥ 0.90.

c) NFI

Normed Fit Index merupakan ukuran perbandingan antara

proposed model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi

Page 72: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

58

dari 0 (no fit all) sampai 1 (perfect fit). Seperti halnya TLI

tidak ada nilai absolut yang dapat digunakan sebagai

standar, tetapi umumnya direkomendasikan sama atau >

0.90.

3) Parsimonious Fit Measures

Ukuran ini menghubungkan goodness-of-fit model dengan

sejumlah koefisien estimasi yang diperlukan untuk mencapai

level fit. Tujuan dasarnya adalah untuk mendiagnosa apakah

model fit telah tercapai dengan “overfitting” data yang dimiliki

banyak koefisien. Prosedur ini mirip dengan “adjustment”

terhadap R2 dalam multiple regression. Namun demikian

karena tidak ada uji statistik yang tersedia maka

penggunaannya hanya terbatas untuk membandingkan model.

a) PNFI

Parsimonious normal fit index merupakan modifikasi dari

NFI. PNFI memasukan jumlah degree of freedom yang

digunakan untuk mencapai level fit. Semakin tinggi PNFI

semakin baik. Kegunaan utama dari PNFI adalah untuk

membandingkan model dengan degree of freedom yang

berbeda. Digunakan untuk membandingkan model

alternatif sehingga tidak ada nilai yang direkomendasikan

sebagai nilai fit yang diterima. Namum demikian jika

membandingkan dua model maka perbedaan PNFI 0.60

Page 73: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

59

sampai 0.90 menunjukan adanya perbedaan model yang

signifikan.

b) PGFI

Parsimonious goodness-of-fit index memodifikasi GFI atas

dasar parsimony estimated model. Nilai PGFI berkisar

antara 0 sampai 0.1 dengan nilai semakin tinggi

menunjukan model lebih baik untuk parsimony.

Tabel 3.1Kriteria Uji Kesesuaian Model

Indikator FitNilai

yang Direkomendasikan

Evaluasi Model

Absolute FitChi-Square Mendekati 0 Marginal

CMIN ≤ 2.00 Good FitCMIN/DF ≤ 5.00 Good Fit

GFI ≥ 10

Perfect FitPoor Fit

RMSEA ≤ 0.08< 0.05

Good FitClose Fit

AGFI ≥ 0.910.80 ≤ GFI < 0.90

Good FitMarginal Fit

Incremental Fit

AGFI ≥ 0.900.80 ≤ GFI < 0.90

Good FitMarginal Fit

NNFI or Tucker Lewis Index (TLI)

TLI ≥ 0.900.80 ≤ TLI < 0.90

Good FitMarginal Fit

NFI NFI ≥ 0.900.80 ≤ NFI < 0.90

Good FitMarginal Fit

Parsimonious Fit

PNFI 0 – 1 Lebih besar lebih baik

PGFI 0 – 1 Lebih besar lebih baik

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Page 74: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

60

f. Langkah 7: Interpretasi dan modifikasi model.

Ketika model dinyatakan diterima, maka peneliti dapat

mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk

memperbaiki penjelasan teoritis atau goodness fit. Modifikasi dari

model awal harus dilakukan setelah dikaji banyak pertimbangan.

Jika model dimodifikasi, maka model tersebut hasrus di cross-

validated (diestimasi dengan data terpisah) sebelum model

modifikasi diterima.

Modifikasi model dapat dilakukan dengan membuat

konstrain model dengan memberikan nilai positif kecil untuk error

term tertentu atau menghapuskan data outlier, membuat transformasi

data nonlinier, memastikan bahwa paling tidak ada 3 indikator per-

variabel leten, mengumpulkan tambahan sampel, atau dapat juga

mengganti model estimasi dari maximum likelihood menjadi

generalized least squares (GLS) atau ordinary least squares (OLS).

Selain itu juga dapat dengan menggunakan modification indices,

nilai modification indices sama dengan terjadinya penurunan chi-

square jika koefisien diestimasi. Nilai sama dengan atau > 3.84

menunjukan terjadi penurunan chi- square yang singnifikan.

Page 75: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

61

Tabel 3.2Tahapan Structural Equation Modelling

No Tahapan

1 Pengembangan model berdasar teori

2 Menyusun diagram jalur

3 Menyusun persamaan structural

4 Memilih jenis input matrik dan estimasi model yang diusulkan

5 Menilai identifikasi model structural

6 Menilai Kriteria Goodness-of-Fit

7 Interpretasi dan modifikasi modelSumber : diolah dari berbagai sumber

E. Operasional Variabel Penelitian

Model pengujian variable-variabel Struktur Modal, Macro Economy

terhadap Profitabilitas dapat ditunjukan sebagai berikut.

1. Variabel eksogen / independen (X)

a. Long Term Debt meliputi jumlah hutang jangka panjang yang

umurnya lebih dari satu tahun.

b. Sales Growth pertumbuhan penjualn merupakan kenaikan jumlah

penjualan dari tahun tertentu ketahun berikutnya. Rumus untuk

menghitung Sales Growth dapat menggunakan :

Penjualan t – Penjualan t-1

Penjualan t-1

Page 76: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

62

c. Debt to Equity Ratio yaitu perbandingan antara hutang yang diberikan

oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh

pemilik perusahaan. Rumus untuk menghitung Debt to Equity Ratio

dapat menggunakan :

d. Debt to Asset Ratio yaitu perbandingan antara hutang yang diberikan

oleh para kreditur dengan jumlah asset perusahaan. Rumus untuk

menghitung Debt to Asset Ratio dapat menggunakan :

e. Inflasi sebagai suatu keadaan di mana harga barang-barang secara

umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang terus-

menerus. Rumus untuk menghitung Inflasi dapat menggunakan :

Namun dalam penelitian ini, tingkat inflasi diperoleh melalui situs

resmi Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id

f. Kurs rupiah terhadap dolar ditentukan oleh Bank Indonesia dan

tercantum dalam situs resminya.

Total Debt X 100%

Equity

Total Debt X 100%

Equity

(IHK – IHK-1)Inflasi =

IHK-1

Page 77: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

63

2. Variabel endogen / dependen (Y)

Variabel yang digunakan pada penelitian kali ini adalah Return on

Equity dan Profit Margin pada perusahaan industri yang bergerak dibidang

Otomotif yang terdaftar di BEI.

a. Return On Equity mempunyai arti penting bagi para pemegang saham

yaitu untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola

modal yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih. Pengukuran

Return On Equity dapat dilakukan dengan cara :

Earning After TaxROE = x 100%

Total Equity

b. Profit Margin adalah rasio pendapatan terhadap penjualan yang

diperoleh dari selisih antara penjualan bersih dikurangi dengan harga

pokok penjualan dibagi dengan penjualan bersih. Rasio ini

mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

pada tingkat penjualan tertentu dan juga menilai kemampuan

manajemen perusahaan untuk mengontrol berbagai pengeluaran yang

langsung digunakan dalam menghasilkan penjualan yaitu

pengeluaran untuk pembelian bahan baku, tenaga kerja langsung dan

overhead pabrik.

Laba BersihPM = x 100%

Penjualan

Page 78: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

64

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Pengertian dan Sejarah Pasar Modal di Indonesia

Pasar modal (capital market) menurut Kamus Pasar Uang dan Pasar

Modal adalah pasar konkrit atau abstrak yang mempertemukan pihak yang

menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang. Sedangkan menurut

Rodoni dan Nasarudin (2007) pasar modal dalam arti sempit adalah suatu

tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi dengan efek-efek yang

diperdagangkan yang disebut bursa efek. Bursa efek (stock exchange)

adalah suatu sistem terorganisasi yang mempertemukan penjual dan

pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Efek adalah setiap surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan seperti

saham, obligasi, surat pengakuan hutang, surat berharga komersial

(commercial paper), dan sebagainya.

Definisi yang lain tentang pasar modal adalah pasar keuangan untuk

dana-dana jangka panjang di mana jatuh temponya lebih dari satu tahun

dan merupakan pasar yang konkrit. Pasar modal berbeda dengan pasar

uang (money market). Pasar uang berkaitan dengan instrumen keuangan

jangka pendek di mana jatuh temponya kurang dari satu tahun.

Page 79: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

65

Dengan keberadaan pasar modal, perusahaan akan lebih mudah

memperoleh dana sehingga akan mendorong perekonomian nacional

menjadi lebih maju, terciptanya lapangan kerja yang luas, dan

meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.

2. Organisasi yang Terkait di Bursa Efek Indonesia

a. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Lembaga pemerintah yang mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Memonitor dan mengatur sekuritas pasar di mana sekuritas-

sekuritas dapat diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar

dan efisien dengan maksud untuk melindungi kepentingan para

pemodal dan masyarakat.

2) Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, clearing,

settlement dan lembaga-lembaga penyimpanan reksa dana,

perusahaan sekuritas dan para pialang, berbagai lembaga pendukung

pasar modal dan para profesional.

3) Untuk memberikan rekomendasi tentang pasar modal kepada

Menteri Keuangan.

Dengan fungsi tersebut diharapkan BAPEPAM dapat lebih

melaksanakan fungsi pengawasan karena kegiatan perdagangan efek

dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengannya diselenggarakan oleh

bursa efek sendiri.

Page 80: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

66

b. Perusahaan yang Go Public (Emiten)

Perusahaan yang melakukan emisi atau yang telah melakukan

penawaran dalam surat berharga. Pihak ini membutuhkan dana guna

membelanjai operasi rencana investasi.

c. Perusahaan Efek

Perusahaan yang kegiatannya berperan sebagai perantara pedagang efek

yaitu bahwa perusahaan efek melakukan jual beli saham atas

kepentingan pihak lain atau dirinya sendiri. Selain itu, perusahaan efek

juga dapat bertindak sebagai penjamin emisi efek dan manajer

investasi/penasehat investasi.

d. Self Regulatory Organization (SRO)

Organisasi yang mewakili kewenangan untuk membuat peraturan yang

berhubungan dengan aktivitas usahanya. SRO terdiri dari:

1) Bursa Efek

Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana

mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain

dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.

2) Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP)

Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjamin transaksi

bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Setiap

transaksi akan melewati lembaga ini untuk diselesaikan

transaksinya. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LKP

Page 81: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

67

oleh BAPEPAM adalah PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia

(PT. KPEI).

3) Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian (LPP)

Pihak yang menyelenggarakan kegiatan custodian central

(penyimpanan efek) bagi bank kustodian, perusahaan efek dan yang

lainnya. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh

BAPEPAM adalah PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT.

KSEI).

e. Perusahaan Reksa dana

Pihak yang kegiatan umumya melakukan penanaman modal dalam

berbagai portofolio saham yang beragam (diversified portfolio).

f. Lembaga Penunjang

Lembaga penunjang meliputi tempat penitipan harta, wali amanat atau

penanggung yang menyediakan jasa. Tempat penitipan harta adalah

yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk

kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa mempunyai

hak kepemilikan atas harta tersebut. Wali amanat (trust agent) adalah

pihak yang dipercayakan untuk mewakili kepentingan seluruh

pemegang obligasi atau sertifikat kredit. Penanggung (gurator) adalah

pihak yang menanggung kembali jumlah pokok atau bunga emisi

obligasi atau sekuritas kredit dalam hal emiten cidera janji.

Page 82: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

68

g. Profesi Penunjang

Terdiri dari akuntan publik, notaris, perusahaan penilai (appraisal) dan

konsultan hukum. Akuntan publik adalah pihak yang memiliki keahlian

dalam bidang akuntansi dan pemeriksa akuntan (auditing). Fungsi

akuntan adalah memberi pendapat atas kewajaran laporan keuangan

emiten atau calon emiten. Notaris adalah pejabat yang berwenang

membuat akte otentik sebagaimana dimaksudkan dalam Staad Glad

1860 No. 3 tentang pengaturan jabatan notaris. Peran notaris adalah

membuat perjanjian, penyusunan anggaran dasar dan perubahannya,

perubahan pemilik modal dan lain-lain. Penilai (appraisal) adalah pihak

yang menerbitkan dan menandatangani laporan penilai. Laporan penilai

mencakup pendapat atas aktiva yang disusun berdasarkan pemerikasaan

menurut keahlian penilai. Konsultan hukum adalah ahli hukum

mengenai emisi atau emiten. Fungsi utama konsultan hukum adalah

melindungi pemodal atau calon pemodal dari segi hukum. Tugasnya

antara lain meneliti akte pendirian, izin usaha, dan lain-lain.

h. Pemodal (Investor)

Pihak perorangan maupun lembaga yang menanamkan modalnya dalam

efek-efek yang diperdagangkan.

3. Deskriptif Data

Pada skripsi ini, data permasalahan terdiri dari variabel independen

dan variabel dependen. Adapun variabel dependen (Y) adalah

Profitabilitas sedangkan variabel independennya (X) adalah Makro

Page 83: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

69

Ekonomi dan Capital Structure. Variable-variabel ini didapat dari data

skunder dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah perusahaan yang diteliti

adalah berjumlah 19 perusahaan, berikut ini merupakan perusahaan-

perusahaan yang menjadi objek penelitian.

Tabel 4.1Perusahaan Objek Penelitian

No Nama Perusahaan Kode Saham1 PT. Polychem Indonesia Tbk ADMG2 PT. Astra International Tbk ASII3 PT. Astra Otoparts Tbk AUTO4 PT. Indo Kordosa Tbk BRAM5 PT. Goodyear Indonesia Tbk GDYR6 PT. Gajah Tunggal Tbk GJTL7 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk HEXA8 PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk IMAS9 PT. Indospring Tbk INDS

10 PT. Intraco Penta Tbk INTA11 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk IPIN12 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk MASA13 PT. Nipress Tbk NIPS14 PT. Prima Alloy Steel Tbk PRAS15 PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM16 PT. Allbond Makmur UsahaTbk SQMI17 PT. Sugi Samapersada Tbk SUGI18 PT. Tunas Ridean Tbk TURI

19 PT. United Tractor Tbk UNTR

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Page 84: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

70

Tabel 4.2Statistik Deskriptif Variabel Long Term Debt

No PerusahaanLong Term Debt

2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 ADMG 5,24 626,01 1,35 1,24 0,57 0,472 ASII 6,19 15,02 9,52 8,49 10,45 10,303 AUTO 0,12 0,30 0,25 0,24 0,20 0,154 BRAM 0,24 0,24 0,23 0,23 0 05 GDYR 0,02 0,02 0,02 0,02 0,31 0,186 GJTL 0,47 1,02 3,40 3,94 4,58 4,047 HEXA 5,58 22,95 57,75 90,82 107,75 118,848 IMAS 1,52 1,94 1,37 1,02 1,17 1,259 INDS 3,21 4,76 0,14 0,15 0,16 0,1210 INTA 54,49 54,90 0,28 0,22 0,31 0,1611 LPIN 0 0 0 0 0 012 MASA 0,47 1,90 0,37 0,21 0,35 0,1713 NIPS 0,11 0,12 1,19 1,17 12,76 10,4314 PRAS 21,26 23,47 0,18 0,05 0,07 1,2215 SMSM 0 0 0 0 0 016 SQMI 0 0 0 0 0 017 SUGI 254,98 1334,87 0 1558,17 959,84 018 TURI 0 0 0,83 0,97 1,10 0,1419 UNTR 1,26 2,67 1,74 1,49 2,86 2,04

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan data long term debt yang diperoleh pada masing-masing

perusahaan pada table 4.2, pada tahun 2004, long term debt tertinggi

dimiliki oleh PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar 254,98, namun ada pula

perusahaan yang tidak memiliki long term debt yaitu perusahaan PT. Multi Prima

Sejahtera Tbk, PT. Selamat Sempurna Tbk, PT. Allbond Makmur Usaha Tbk dan

PT. Tunas Ridean Tbk. Pada tahun 2005, long term debt tertinggi dimiliki oleh

PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar 1334,87, namun ada pula perusahaan yang

tidak memiliki long term debt yaitu perusahaan PT. Multi Prima Sejahtera Tbk,

PT. Selamat Sempurna Tbk, PT. Allbond Makmur Usaha Tbk dan PT. Tunas

Page 85: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

71

Ridean Tbk. Pada tahun 2006, long term debt tertinggi dimiliki oleh PT. Hexindo

Adiperkasa Tbk sebesar 57,75, namun ada pula perusahaan yang tidak memiliki

long term debt yaitu perusahaan PT. Multi Prima Sejahtera Tbk, PT. Selamat

Sempurna Tbk, PT. Allbond Makmur Usaha Tbk dan PT. Sugi Samapersada

Tbk. Pada tahun 2007, long term debt tertinggi dimiliki oleh PT. Sugi

Samapersada Tbk sebesar 1558,17, namun ada pula perusahaan yang tidak

memiliki long term debt yaitu perusahaan PT. Multi Prima Sejahtera Tbk, PT.

Selamat Sempurna Tbk, PT. Allbond Makmur Usaha Tbk. Pada tahun 2008, long

term debt tertinggi dimiliki oleh PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar 959,84,

namun ada pula perusahaan yang tidak memiliki long term debt yaitu perusahaan

PT Indo Kordsa Tbk, PT. Multi Prima Sejahtera Tbk, PT. Selamat Sempurna

Tbk, PT. Allbond Makmur Usaha Tbk. Pada tahun 2009, long term debt tertinggi

dimiliki oleh PT. Hexindo Adiperkasa Tbk sebesar 118,84, namun ada pula

perusahaan yang tidak memiliki long term debt yaitu perusahaan PT Indo Kordsa

Tbk, PT. Multi Prima Sejahtera Tbk, PT. Selamat Sempurna Tbk, PT. Allbond

Makmur Usaha Tbk dan PT. Sugi Samapersada Tbk.

Tabel 4.3Statistik Deskriptif Variabel Sales Growth

No PerusahaanSales Growth

2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 ADMG 47,00 (12,00) (22,00) 16,00 3,00 (21,00)2 ASII 41,00 39,00 (11,00) 21,00 38,00 2,003 AUTO 26,00 32,00 (14,00) 19,00 28,00 (1,00)4 BRAM 25,30 20,00 (17,00) 2,00 6,00 (8,00)5 GDYR 85,00 12,00 11,00 10,00 90,00 3,006 GJTL 12,00 45,00 12,00 18,00 20,00 (0,30)7 HEXA 22,00 270,00 (2,00) 23,00 60,00 (43,00)8 IMAS 28,00 15,20 (56,00) 43,00 26,10 (17,00)

Tabel ini berlanjut ke halaman berikut:

Page 86: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

72

Tabel 4.3 Lanjutan

9 INDS 38,10 45,00 (11,00) 31,00 67,00 1,0010 INTA 55,00 (32,00) (30,00) 15,00 59,00 (2,00)11 LPIN 82,00 11,00 (48,00) (41,00) (2,00) (10,00)12 MASA 56,00 7,00 58,00 37,00 142,00 19,0013 NIPS 38,00 23,00 16,00 36,00 69,00 (42,00)14 PRAS 51,00 21,00 9,00 (13,00) 16,00 (60,00)15 SMSM 15,00 15,20 2,20 17,20 27,20 2,0016 SQMI (162,00) (171,00) (259,00) (12,00) (13,00) 9.6017 SUGI 0 (37,80) (15,30) 32,20 (21,60) (57,00)18 TURI 26,00 27,10 (19,00) 12,20 27,90 (2,80)19 UNTR 55,00 33,00 3,00 24,00 40,00 10,0010 INTA 55,00 (32,00) (30,00) 15,00 59,00 (2,00)11 LPIN 82,00 11,00 (48,00) (41,00) (2,00) (10,00)12 MASA 56,00 7,00 58,00 37,00 142,00 19,0013 NIPS 38,00 23,00 16,00 36,00 69,00 (42,00)14 PRAS 51,00 21,00 9,00 (13,00) 16,00 (60,00)15 SMSM 15,00 15,20 2,20 17,20 27,20 2,0016 SQMI (162,00) (171,00) (259,00) (12,00) (13,00) 9.6017 SUGI 0 (37,80) (15,30) 32,20 (21,60) (57,00)18 TURI 26,00 27,10 (19,00) 12,20 27,90 (2,80)19 UNTR 55,00 33,00 3,00 24,00 40,00 10,00

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan data sales growth yang diperoleh pada masing-masing

perusahaan pada table 4.3, pada tahun 2004, sales growth tertinggi

dimiliki oleh PT. Goodyear Indonesia Tbk sebesar 85, dan yang terendah

dipegang oleh PT. Allbond Makmur Usaha Tbk sebesar -162. Pada tahun 2005,

sales growth tertinggi dimiliki oleh PT. Hexindo Adiperkasa Tbk sebesar 270,

dan yang terendah dipegang oleh PT. Allbond Makmur Usaha Tbk sebesar -171.

Pada tahun 2006, sales growth tertinggi dimiliki oleh PT. Multistrada Arah

Sarana Tbk sebesar 58, dan yang terendah dipegang oleh PT. Allbond Makmur

Usaha Tbk sebesar -259. Pada tahun 2007, sales growth tertinggi dimiliki oleh

PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar 43, dan yang terendah

Page 87: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

73

dipegang oleh PT. Multi Prima Sejahtera Tbk sebesar -41. Pada tahun 2008,

sales growth tertinggi dimiliki oleh PT. Multistrada Arah Sarana Tbk sebesar

142, dan yang terendah dipegang oleh PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar -21,60.

Pada tahun 2009, sales growth tertinggi dimiliki oleh PT. Multistrada Arah

Sarana Tbk sebesar 19, dan yang terendah dipegang oleh PT. Prima Alloy Steel

Tbk sebesar -60.

Tabel 4.4Statistik Deskriptif Variabel Debt to Equity Ratio

No PerusahaanDebt to Equity Ratio

2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 ADMG 21,00 19,40 21,90 21,50 28,10 24,102 ASII 11,70 18,10 14,10 11,70 12,10 10,003 AUTO 6,20 7,10 5,70 4,80 4,50 3,904 BRAM 11,80 8,70 6,10 5,20 4,80 2,305 GDYR 5,50 6,60 6,20 9,40 24,60 1,706 GJTL 26,10 26,80 24,10 25,40 42,80 23,207 HEXA 20,40 21,00 24,80 26,30 20,00 17,808 IMAS 185,90 212,30 209,00 270,40 281,00 178,309 INDS 43,20 58,90 61,30 66,10 53,30 65,7010 INTA 47,30 18,00 16,80 17,00 24,60 19,1011 LPIN 7,60 8,80 7,70 7,90 5,80 5,4012 MASA 15,10 9,50 9,90 4,00 7,30 8,2013 NIPS 13,50 12,80 14,80 20,20 16,30 14,8014 PRAS 25,10 33,30 36,80 31,90 27,10 36,8015 SMSM 7,10 5,60 5,30 6,60 6,20 8,0016 SQMI 2,10 1,40 1,30 3,90 4,00 7,4017 SUGI 3,70 3,10 3,10 3,30 1,20 0,1518 TURI 23,80 34,40 32,40 29,10 25,00 35,5019 UNTR 11,70 15,80 14,40 12,60 16,10 8,00

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan data Debt to Equity Ratio yang diperoleh pada masing-

masing perusahaan pada table 4.4, pada tahun 2004, Debt to Equity Ratio

tertinggi dimiliki oleh PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar

Page 88: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

74

185,90, dan yang terendah dipegang oleh PT. Allbond Makmur Usaha Tbk

sebesar 2,10. Pada tahun 2005, Debt to Equity Ratio tertinggi dimiliki oleh PT.

Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar 212,30, dan yang terendah

dipegang oleh PT. Allbond Makmur Usaha Tbk sebesar 1,40. Pada tahun 2006,

Debt to Equity Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Indomobil Sukses

Internasional Tbk sebesar 209,00, dan yang terendah dipegang oleh PT. Allbond

Makmur Usaha Tbk sebesar 1,30. Pada tahun 2007, Debt to Equity Ratio

tertinggi dimiliki oleh PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar

270,40, dan yang terendah dipegang oleh PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar

3,30. Pada tahun 2008, Debt to Equity Ratio tertinggi dimiliki oleh PT.

Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar 281,00, dan yang terendah

dipegang oleh PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar 1,20. Pada tahun 2009, Debt

to Equity Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Indomobil Sukses Internasional

Tbk sebesar 178,30, dan yang terendah dipegang oleh PT. Sugi Samapersada Tbk

sebesar 0,15.

Tabel 4.5Statistik Deskriptif Variabel Debt to Assets Ratio

No PerusahaanDebt to Assets Ratio

2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 ADMG 68,00 66,00 69,00 68,00 74,00 71,002 ASII 50,00 60,00 54,00 50,00 50,00 45,003 AUTO 36,00 38,00 35,00 32,00 30,00 27,004 BRAM 49,00 42,00 33,00 30,00 48,00 23,005 GDYR 36,00 40,00 38,00 48,00 70,00 6,006 GJTL 71,00 73,00 71,00 72,00 86,00 69,007 HEXA 67,00 58,00 71,00 72,00 67,00 64,008 IMAS 89,00 91,00 91,00 92,00 93,00 88,009 INDS 81,00 85,00 85,00 87,00 84,00 87,0010 INTA 83,00 64,00 63,00 63,00 71,00 66,00

Page 89: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

75

11 LPIN 43,00 47,00 43,00 44,00 37,00 3,4012 MASA 60,00 49,00 50,00 28,00 42,00 45,0013 NIPS 58,00 56,00 60,00 67,00 62,00 60,0014 PRAS 71,00 77,00 79,00 76,00 73,00 79,0015 SMSM 38,00 34,00 33,00 38,00 37,00 42,0016 SQMI 17,00 12,00 12,00 28,00 29,00 42,0017 SUGI 28,00 24,00 24,00 25,00 10,00 1,4018 TURI 70,00 77,00 76,00 74,00 70,00 78,0019 UNTR 54,00 61,00 59,00 55,00 64,00 44,00

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan data Debt to Assets Ratio yang diperoleh pada masing-

masing perusahaan pada table 4.5, pada tahun 2004, Debt to Assets Ratio

tertinggi dimiliki oleh PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar

89,00, dan yang terendah dipegang oleh PT. Allbond Makmur Usaha Tbk sebesar

17,00. Pada tahun 2005, Debt to Assets Ratio tertinggi dimiliki oleh PT.

Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar 91,00, dan yang terendah

dipegang oleh PT. Allbond Makmur Usaha Tbk sebesar 12,00. Pada tahun 2006,

Debt to Assets Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Indomobil Sukses

Internasional Tbk sebesar 91,00, dan yang terendah dipegang oleh PT. Allbond

Makmur Usaha Tbk sebesar 12,00. Pada tahun 2007, Debt to Assets Ratio

tertinggi dimiliki oleh PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar 92,00,

dan yang terendah dipegang oleh PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar 25,00. Pada

tahun 2008, Debt to Assets Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Indomobil Sukses

Internasional Tbk sebesar 93,00, dan yang terendah dipegang oleh PT. Sugi

Samapersada Tbk sebesar 10,00. Pada tahun 2009, Debt to Assets Ratio

tertinggi dimiliki oleh PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar 88,00,

dan yang terendah dipegang oleh PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar 1,40.

Page 90: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

76

Tabel 4.6Statistik Deskriptif Variabel Macro Economy

No PerusahaanMacro EconomyInflasi Kurs

1 2004 6,4 9.7232 2005 17,11 9.8303 2006 6,6 9.0204 2007 6,59 9.4195 2008 11,06 10.9506 2009 2,78 9.400

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Tabel 4.6 di atas menunjukan besarnya nilai inflasi dan nilai tukar

kurs rupiah terhadap dolar AS, dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa

tingkat inflasi tertinggi pada tahun 2005 sebesar 171,10, dan tingkat inflasi

terendah pada tahun 2009 sebesar 27,80. Sedangkan untuk nilai kurs

rupiah terhadap dolar AS, kurs tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar

109,50, dan tingkat kurs terendah pada tahun 2006 sebesar 90,20.

Tabel 4.7Statistik Deskriptif Variabel Profit Margin

No PerusahaanProfit Margin

2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 ADMG 4,49981 2,302585 4,382027 2,302585 4,248495 2,9957322 ASII 4,941642 4,60517 4,382027 4,700480 4,787492 4,8675343 AUTO 4,49981 6,813445 4,49981 4,70048 4,787492 5,0106354 BRAM 3,367296 4,219508 2,484907 3,401197 4,094345 4,2484955 GDYR 3,912023 2,302585 3,688879 3,401197 0 4,499816 GJTL 4,941642 3,688879 2,995732 2,302585 4,382027 4,700487 HEXA 4,248495 4,094345 3,401197 3,401197 4,49981 7,0121158 IMAS 2,639057 2,079442 -0,91629 -1,20397 2,302585 2,3025859 INDS 2,302585 8,237479 1,791759 2,995732 4,382027 1,60943810 INTA 2,302585 2,995732 2,302585 2,302585 2,995732 2,995732

Tabel ini berlanjut ke halaman berikut:

Page 91: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

77

Tabel 4.7 Lanjutan

11 LPIN 4,49981 5,560682 3,401197 5,913503 5,598422 4,4998112 MASA 9,443038 5,247024 3,912023 3,688879 4,248495 4,6051713 NIPS 4,382027 2,639057 4,70048 2,302585 1,098612 2,30258514 PRAS 3,688879 3,401197 1,098612 1,386294 1,386294 5,34710815 SMSM 4,356709 4,330733 4,317488 4,317488 4,343805 6,69703416 SQMI 2,70805 5,666427 7,383989 8,974618 8,455318 6,25382917 SUGI 3,178054 5,298317 2,230014 4,204693 3,688879 4,78749218 TURI 3,806662 3,433987 1,791759 3,7612 3,258097 3,40119719 UNTR 1,098612 0 4,248495 4,248495 4,60517 4,941642

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan data Profit Margin yang diperoleh pada masing-masing

perusahaan pada table 4.7, pada tahun 2004, Profit Margin tertinggi

dimiliki oleh PT. Multistrada Arah Sarana Tbk sebesar 9,443038, dan

yang terendah dipegang oleh PT. United Tractors Tbk sebesar 1,098612.

Pada tahun 2005, Profit Margin tertinggi dimiliki oleh PT. Indospring Tbk

sebesar 8,237479, dan yang terendah dipegang oleh PT. United Tractors

Tbk sebesar 0.00. Pada tahun 2006, Profit Margin tertinggi dimiliki oleh

PT. Allbond Makmur Usaha Tbk sebesar 7,383989, dan yang terendah

dipegang oleh PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar -0,91629.

Pada tahun 2007, Profit Margin tertinggi dimiliki oleh PT. Allbond

Makmur Usaha Tbk sebesar 8,974618, dan yang terendah dipegang oleh

PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar -1,20397. Pada tahun

2008, Profit Margin tertinggi dimiliki oleh PT. Allbond Makmur Usaha

Tbk sebesar 8,455318, dan yang terendah dipegang oleh PT. Goodyear

Tbk sebesar 0,00. Pada tahun 2009 Profit Margin tertinggi dimiliki oleh

Page 92: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

78

PT. Hexindo Adiperkasa Tbk sebesar 7,012115, dan yang terendah

dipegang oleh PT. Indospring Tbk sebesar 1,609438.

Tabel 4.8Statistik Deskriptif Variabel Return On Equity

No PerusahaanReturn On Equity

2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 ADMG 3,747148 3,325036 5,363168 3,78419 4,301359 5,8897092 ASII 1,308333 5,587997 5,111385 5,488111 0,788457 0,6931473 AUTO 2,624669 5,138735 5,019265 5,304299 1,916923 1,6094384 BRAM 4,089332 4,979489 3,091042 3,779634 4,655863 4,84895 GDYR 2,687847 3,186353 4,503137 4,9523 6,22436 1,2237756 GJTL 3,499533 5,141079 4,016383 3,640214 3,328627 2,954917 HEXA 3,475067 5,647565 4,737075 4,868303 1,193922 2,602698 IMAS 5,903726 5,268373 1,871802 2,116256 1,223775 1,2809349 INDS 3,871201 4,472781 3,449988 4,833102 1,916923 5,999929

10 INTA 4,380776 4,058717 3,126761 3,391147 3,852273 3,36037511 LPIN 3,83298 5,199601 2,727853 5,445443 2,104134 3,30321712 MASA 8,757862 4,630838 5,462135 3,122365 4,823502 4,23410713 NIPS 3,577948 3,605498 4,454347 4,206184 4,859037 3,99268114 PRAS 4,563306 3,569533 3,08191 3,063391 6,832816 3,40452515 SMSM 5,119191 5,075174 4,98839 5,115596 5,135798 5,59842216 SQMI 2,261763 4,284965 4,841822 7,137755 6,04192 6,45629917 SUGI -1,20397 0,788457 -2,30259 -0,10536 -0,69315 -0,5108318 TURI 5,550631 5,349486 3,496508 5,401325 5,476464 5,73657219 UNTR 5,870144 5,544787 5,31074 5,562219 1,774952 1,481605

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan data Return On Equity yang diperoleh pada masing-

masing perusahaan pada table 4.8, pada tahun 2004, Return On Equity

tertinggi dimiliki oleh PT. Multistrada Arah Sarana Tbk sebesar 8,757862,

dan yang terendah dipegang oleh PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar -

1,20397 Pada tahun 2005, Return On Equity tertinggi dimiliki oleh PT.

Hexindo Adiperkasa Tbk sebesar 5,647565

Page 93: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

79

dan yang terendah dipegang oleh PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar

0,788457. Pada tahun 2006, Return On Equity tertinggi dimiliki oleh PT.

Multistrada Arah Sarana Tbk sebesar 5,462135, dan yang terendah

dipegang oleh PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar -2,30259. Pada tahun

2007, Return On Equity tertinggi dimiliki oleh P PT. Allbond Makmur

UsahaTbk sebesar 7,137755, dan yang terendah dipegang oleh PT. Sugi

Samapersada Tbk sebesar -0,10536. Pada tahun 2008, Return On Equity

tertinggi dimiliki oleh PT. Prima Alloy Steel Tbk sebesar 6,832816, dan

yang terendah dipegang oleh PT. Sugi Samapersada sebesar -0,69315.

Pada tahun 2009, Return On Equity tertinggi dimiliki oleh PT. Allbond

Makmur Usaha Tbk sebesar 6,456299, dan yang terendah dipegang oleh

PT. Sugi Samapersada Tbk sebesar -0,51083.

Page 94: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

80

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Data dengan Menggunakan Structural Equation Modeling

Gambar 4.1Model SEM

MakroEkonomiInflasie2

11

Kurse11

CapitalStructure

ProfitabilityROE e71 1

PM e81

DERe6

1

1

DARe51

SGe41

LTDe31

z1

1

Sumber : diolah dari berbagai sumber

a. Menilai Identifikasi Model Structural

Pengujian pertama untuk model structural adalah menilai

apakah model just-identified, overidentified, atau unidentified.

Pengujian tersebut dapat dilakukan dengan menghitung jumlah data

kovarian dan varian dibanding dengan jumlah parameter yang akan

diestimasi. Output model summary dapat digunakan untuk

menghitung hal tersebut.

Tabel 4.9Variable Counts

Number of variables in your model: 20Number of observed variables: 8Number of unobserved variables: 12Number of exogenous variables: 11Number of endogenous variables: 9

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Page 95: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

81

Tabel 4.10Parameter Summary

Weights Covariances Variances Means Intercepts TotalFixed 12 0 0 0 0 12

Labeled 0 0 0 0 0 0Unlabeled 7 1 11 0 0 19

Total 19 1 11 0 0 31Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan tabel 4.9 dan 4.10 menampilkan ringkasan

parameter dalam model. Dapat dilihat terdapat 19 regression

weight dimana 12 dengan nilai tetap (fixed) dan 7 yang diestimasi.

12 fixed regression weight meliputi loading pertama dari 3 faktor

dan 8 error term. Ada 1 kovarian dan 11 variansi yang diestimasi.

Secara total ada 31 parameter dan 19 yang diestimasi.

Untuk menilai apakah model just-identified, overidentified,

atau unidentified dapat dilakukan dengan menghitung jumlah data

kovarian dan varian dibandingkan dengan jumlah parameter yang

akan diestimasi, yaitu (p + q)(p + q +1)/2 = (6 +2)(6+ 2 +1)/2 = 36

sampel moment sedangkan jumlah parameter yang akan diestimasi

19, sehingga nilai degree of freedom adalah 17 (36 – 19 = 17). Jadi

dapat disimpulkan bahwa model yang diteliti adalah overidentified,

sehingga dapat diuji lebih lanjut.

Page 96: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

82

b. Menilai Kriteria Goodness of Fit

Menilai goodness of fit merupakan tujuan utama dalam

persamaan struktural, karena dalam tahapan ini ingin mengetahui

sampai seberapa jauh model yang dihipotesakan “fit” atau cocok

dengan sample data.

Tabel 4.11CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DFDefault model 19 70.282 17 .000 4.134Saturated model 36 .000 0Independence model 8 187.094 28 .000 6.682

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Tabel 4.12RMR dan GFI

Model RMR GFI AGFI PGFIDefault model 272.869 .881 .747 .416Saturated model .000 1.000Independence model 386.707 .723 .644 .562

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Tabel 4.13RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSEDefault model .167 .127 .208 .000Independence model .224 .194 .255 .000

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan hasil goodness of fit seperti terlihat pada output

diatas bahwa nilai Chi-Square 70.282 dan nilai probabilitas 0.000.

Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang menyatakan

model sama dengan data empiris ditolak yang berarti model tidak

Page 97: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

83

fit. Model yang baik harus tidak menolak hipotesis nol yang berarti

harus tidak signifikan secara statistik. Namun demikian, perlu

diketahui bahwa Chi-Square sangat sensitif terhadap jumlah

sampel. Semakin besar sampel semakin signifikan.

Oleh karena itu, dicari ukuran model fit yang lain, yaitu GFI,

AGFI, RMSEA. Output grafik memberikan nilai GFI = 0.881

AGFI = 0.747 keduanya belum memenuhi kriteria model fit yaitu

di atas 0.90 dan nilai RMSEA = 0.167 di atas 0.080. Secara

keseluruhan model ini belum dapat diterima dan belum bisa

melakukan langkah selanjutnya. Karena model belum memenuhi

kriteria model fit, maka dapat dilihat ketidak fit nya model, dengan

melihat parameter estimainya.

Tabel 4.14Standardized Regression Weights

EstimateProfitability<--- Makro_Ekonomi .001Profitability<--- Capital_Structure .014Inflasi <--- Makro_Ekonomi 6.594Kurs <--- Makro_Ekonomi .073ROE <--- Profitability 19.385PM <--- Profitability .014DER <--- Capital_Structure .488DAR <--- Capital_Structure 1.264SG <--- Capital_Structure .217LTD <--- Capital_Structure -.134

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Page 98: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

84

Tabel 4.15Variances

Estimate S.E. C.R. P LabelMakro_Ekonomi 91685.312 146851.634 .624 .532 par_9Capital_Structure 568.194 283.625 2.003 .045 par_10z1 1351.291 3652.154 .370 .711 par_11e2 -89576.431 146840.347 -.610 .542 par_12e1 36.608 4.869 7.519 *** par_13e7 -1347.953 3652.142 -.369 .712 par_14e8 3.131 .417 7.515 *** par_15e6 1819.156 311.890 5.833 *** par_16e5 -276.727 287.511 -.962 .336 par_17e4 2552.587 339.189 7.526 *** par_18e3 46300.092 6170.279 7.504 *** par_19

Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa nilai standardized

regression weight untuk variabel Inflasi, ROE, dan DAR lebih

besar dari 1.00 sehingga menghasilkan nilai variansi e2 = -

89576.431, e5 = -276.727 dan e7 = -1347.953 (negative) yang

terdapat pada tabel 4.15. Dengan adanya nilai variansi negative

disebut dengan Heywood case.

Dengan adanya Heywood case pada model dan model final

harus tidak mengandung Heywood case, maka hal tersebut harus

dihilangkan. Cara mehilangkan Heywood case, yaitu dengan

menghapuskan indikator yang mengandung Heywood case dari

model atau dengan cara membuat konstrain model dengan

memberikan nilai positif kecil untuk error term tertentu. Pada

kasus ini untuk menghilangkan Heywood case dengan memberikan

nilai positif pada indikator tersebut, yaitu 0,005.

Page 99: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

85

Gambar 4.2 Model Sem dengan Nilai Konstrain

MakroEkonomiInflasi

0.005

e211

Kurse11

CapitalStructure

ProfitabilityROE

0.005

e71 1

PM e81

DERe6

1

1

DAR0.005

e51

SGe41

LTDe31

z1

1

c. Menilai Identifikasi Model Structural

Pengujian pertama untuk model structural adalah menilai

apakah model just-identified, overidentified, atau unidentified.

Pengujian terssebut dapat dilakukan dengan menghitung jumlah

data kovarian dan varian dibanding dengan jumlah parameter yang

akan diestimasi. Output model summary dapat digunakan untuk

menghitung hal tersebut.

Tabel 4.16Variable Counts

Number of variables in your model: 20Number of observed variables: 8Number of unobserved variables: 12Number of exogenous variables: 11Number of endogenous variables: 9

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Page 100: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

86

Tabel 4.17Parameter Summary

Weights Covariances Variances Means Intercepts TotalFixed 12 0 3 0 0 15

Labeled 0 0 0 0 0 0Unlabeled 7 1 8 0 0 16

Total 19 1 11 0 0 31Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan tabel 4.16 dan 4.17 menampilkan ringkasan

parameter dalam model. Dapat dilihat terdapat 19 regression

weight dimana 12 dengan nilai tetap (fixed) dan 7 yang diestimasi.

12 fixed regression weight meliputi loading pertama dari 3 faktor

dan 8 error term. Ada 1 kovarian, 8 variansi yang diestimasi dan 3

variansi (e2, e5, dan e7) sudah ditetapkan (konstrain) terlebih

dahulu. Secara total ada 31 parameter dan 16 yang diestimasi.

Untuk menilai apakah model just-identified, overidentified,

atau unidentified dapat dilakukan dengan menghitung jumlah data

kovarian dan varian dibandingkan dengan jumlah parameter yang

akan diestimasi, yaitu (p + q)(p + q +1)/2 = (6 +2)(6+ 2 +1)/2 = 36

sampel moment sedangkan jumlah parameter yang akan diestimasi

16, sehingga nilai degree of freedomnya adalah 20 (36 – 16 = 20).

Jadi dapat disimpulkan bahwa model yang diteliti adalah

overidentified, sehingga dapat diuji lebih lanjut.

Page 101: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

87

d. Menilai Kriteria Goodness of Fit

Menilai goodness of fit merupakan tujuan utama dalam

persamaan structural, yaitu ingin mengetahui sampai seberapa jauh

model yang dihipotesis “fit” atau cocok dengan sample data.

Gambar 4.3Model SEM dengan Nilai Goodness of Fit

2083.94

MakroEkonomiInflasi

.01

e21.001

Kurs

28.63

e1 .061

853.41

CapitalStructure

ProfitabilityROE

.01

e71.00 1

PM3.05

e8.15 1

DER1533.94

e6

1.00

1

DAR.01

e5.741

SG2473.38

e4 .491

LTD44626.02

e3-1.72

1

.00

.01

67.24

3.11

z1

1

C-Square=82.538Prob=.000GFI=.859

AGFI=.747TLI=.450

RMSEA=.166Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan hasil goodness of fit seperti terlihat pada output

diatas bahwa nilai Chi-Square 82.538 dan nilai probabilitas 0.000.

Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang menyatakan

model sama dengan data empiris ditolak yang berarti model tidak

fit. Model yang baik harus tidak menolak hipotesis nol yang berarti

harus tidak signifikan secara statistic. Namun demikian perlu

diketahui bahwa Chi-Square sangat sensitif terhadap jumlah

sample. Semakin besar sample semakin signifikan.

Page 102: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

88

Oleh karena itu, dicari ukuran model fit yang lain, yaitu GFI,

AGFI, RMSEA. Output grafik memberikan nilai GFI = 0.859

AGFI = 0.747 keduanya belum memenuhi kriteria model fit yaitu

masih di bawah 0.90 dan nilai RMSEA = 0.166 masih di atas

0.080. Secara keseluruhan model belum dapat diterima.

Selain melihat kelayakkan parameter estimasi, untuk

memperbaiki nilai goodness of fit dapat dilihat nilai Modification

Indices. Nilai Modification Indices ini dapat memperbaiki nilai

goodness of fit. Nilai Modification Indices yang dianjurkan adalah

lebih besar dari 3.58. di bawah ini adalah nilai Modification

Indices.

Table 4.18Nilai Modification Indices Pertama

M.I. Par Changee3 <--> z1 13.984 -131.143e6 <--> z1 8.964 -19.467e8 <--> Capital_Structure 25.410 -24.178e8 <--> e5 9.406 -8.197e7 <--> e3 13.459 -127.155e7 <--> e6 7.277 -17.334e1 <--> e4 7.115 66.779

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan tabel 4.18, terlihat bahwa nilai Modification

Indices yang tertinggi adalah hubungan e8 dengan Capital

Structure yaitu 25.410 yang artinya nilai C-Square berkurang

sebesar 25.410. Di bawah ini adalah perbaikan nilai goodness of fit

setelah menghubungkan e8 dengan Capital Structure.

Page 103: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

89

Gambar 4. 4 Model SEM Perbaikan dengan MI Pertama

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan hasil output di atas terlihat bahwa seluruh nilai

goodness of fit semakin membaik. Hal tersebut terlihat dari nilai C-

Square yang turun, nilai GFI, AGFI, dan RMSEA yang juga

mengalami perbaikan. Namun nilai goodness of fit ini belum

memenuhi kriteria yang diinginkan. Sehingga harus dilihat kembali

nilai modification indicesnya.

Tabel 4.19Nilai Modification Indices Kedua

M.I. Par Changee3 <--> z1 13.983 -131.137e6 <--> z1 8.966 -19.469e7 <--> e3 13.247 -122.123e7 <--> e6 5.792 -14.972e1 <--> e4 7.115 66.779Sumber : diolah dari berbagai sumber

Page 104: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

90

Berdasarkan tabel 4.19, terlihat bahwa nilai Modification

Indices yang tertinggi adalah hubungan e3 dengan z1 yaitu 13.983

yang artinya nilai C-Square berkurang sebesar 13.983. Di bawah

ini adalah perbaikan nilai goodness of fit setelah menghubungkan

e3 dengan z1.

Gambar 4.5 Model SEM Perbaikan dengan MI Kedua

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan hasil output di atas terlihat bahwa seluruh nilai

goodness of fit semakin membaik. Hal tersebut terlihat dari nilai C-

Square yang turun, nilai GFI, AGFI, dan TLI yang sudah lebih

besar dari 0.800 dan RMSEA yang juga mengalami perbaikan,

namun nilai RMSEA dan probabilitasnya belum memenuhi syarat.

Sehingga harus dilihat kembali nilai modification indicesnya.

Page 105: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

91

Tabel 4.20Nilai Modification Indices Ketiga

M.I. Par Changee6 <--> z1 8.691 -17.909e7 <--> e6 5.787 -14.058e1 <--> e4 7.115 66.779

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan tabel 4.20, terlihat bahwa nilai Modification

Indices yang tertinggi adalah hubungan e6 dengan z1 yaitu 8.691

yang artinya nilai C-Square berkurang sebesar 8.691. Di bawah ini

adalah perbaikan nilai goodness of fit setelah menghubungkan e6

dengan z1.

Gambar 4.6 Model SEM Perbaikan dengan MI Ketiga

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan hasil output di atas terlihat bahwa seluruh nilai

goodness of fit sudah memenuhi syarat yang diajukan. Hal tersebut

terlihat dari nilai C-Square yang turun dengan nilai probabilitas

Page 106: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

92

yang lebih besar dari 0.050 (0.051), nilai GFI, AGFI, dan TLI yang

sudah lebih besar dari 0.800 dan RMSEA yang telah memenuhi

syarat yaitu kurang dari 0.080. Dengan demikian model sudah fit,

dan dapat dilakukan analisis selanjutnya.

e. Kelayakan Parameter Estimasi

Langkah awal dalam menilai apakah parameter individual

dalam model fit atau tidak adalah melihat bahwa estimasi

parameter memberikan tanda dan besaran yang benar sesuai dengan

teori. Jika nilai estimasi sangat jauh berbeda dengan yang

diharapkan, maka merupakan indikasi adanya kesalahan model atau

input matriks tidak cukup memberikan informasi. Beberapa

indikasi kesalahan model adalah adanya nilai estimasi korelasi >

1.00, adanya nilai varians yang negative.

Tabel 4.21Standardized Regression Weights

EstimateProfitability<--- Makro_Ekonomi .162Profitability<--- Capital_Structure .225Inflasi <--- Makro_Ekonomi 1.000Kurs <--- Makro_Ekonomi .471ROE <--- Profitability .999PM <--- Profitability .272DER <--- Capital_Structure .598DAR <--- Capital_Structure 1.000SG <--- Capital_Structure .277LTD <--- Capital_Structure -.231Sumber : diolah dari berbagai sumber

Page 107: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

93

Tabel 4.22Variances

Estimate S.E. C.R. P LabelMakro_Ekonomi 2083.944 277.244 7.517 *** par_12Capital_Structure 852.531 243.070 3.507 *** par_13z1 3.084 .405 7.615 *** par_14e2 .005e7 .005e5 .005e1 28.634 3.809 7.517 *** par_15e8 3.094 .416 7.439 *** par_16e6 1533.934 204.073 7.517 *** par_17e4 2473.381 329.054 7.517 *** par_18e3 44626.035 5936.963 7.517 *** par_19

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan tabel 4.21 terlihat bahwa nilai standardized

regression weight untuk untuk setiap variabel indikator tidak lebih

besar dari 1.00, sehingga nilai variansi pada tabel 4.22 tidak ada

yang bernilai negatif. Hal tersebut menandakan tidak adanya

Heywood case pada model. Sehingga model dapat digunakan untuk

pengujian selanjutnya.

f. Evaluasi Multikolinieritas

Multikolinieritas dapat dilihat melalui determinan matriks

kovarians. Nilai determinan yang sangat kecil menunjukan indikasi

terdapatnya masalah Multikolinieritas atau singularitas, sehingga

data tersebut tidak dapat digunakan untuk penelitian.

Page 108: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

94

Tabel 4.23Sample Covariances

LTD SG DAR DER PM ROE Kurs InflasiLTD 47140.480SG -691.859 2679.076DAR -1079.711 308.815 463.635DER -966.322 105.999 629.022 2387.350PM 13.170 -10.510 -16.443 -36.317 3.132ROE -145.555 15.760 9.187 -7.111 .511 3.338Kurs 84.414 97.260 7.275 9.283 .598 -.594 36.799Inflasi 1430.249 442.568 49.562 42.421 .403 10.371 130.443 2083.949

Sumber : diolah dari berbagai sumberCondition number = 26799.355Eigenvalues47243.234 3023.109 2464.933 1798.002 237.034 26.649 3.037 1.763Determinant of sample covariance matrix = 21402806428009700000.000

Berdasarkan tabel 4.23 hasil output AMOS memberikan nilai

determinan of sample covariance matrix sebesar

21402806428009700000.000. Nilai tersebut jauh dari angka nol

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah

multikolinieritas dan singularitas pada data yang dianalisis.

g. Uji Discriminant Validity

Uji Discriminant validity merupakan uji yang digunakan

untuk mengukur sampai seberapa jauh suatu konstruk benar-benar

berbeda dari konstruk yang lainnya. Nilai discriminant validity

yang tinggi memberikan bukti bahwa suatu konstruk adalah unik

dan mampu menangkap fenomena yang diukur. Cara pengujiannya

adalah membandingkan nilai akar kuadrat dari Analysis Variance

Extracted (AVE) dengan nilai korelasi antar konstruk.

Page 109: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

95

Jumlah kuadrat standar loading 2i didapat dari table 4.13 :

Makro Ekonomi : 0.4712 + 12 = 1.222

Capital Sructure : 0.5982 + 12 + 0.2772 + (-0.231)2 = 1.488

Jumlah kesalahan pengukuran 21 i atau variansi eror :

Makro Ekonomi : (1-0.4712) + (1-12) = 0.778

Capital Structure : (1-0.5982) + (1-12) + (1-0.2772) + (1-(-0.231)2)

= 2.512

n

i

n

i

n

i

ii

iAVE

11

2

1

2

)var(

Jadi nilai AVE untuk setiap variable konstruk adalah sebagai

berikut :

Makro Ekonomi : 611.0778.0222.1

222.1

Capital Structure : 372.0512.2488.1

488.1

Berikut ini adalah nilai akar kuadrat AVE dari setiap variable

konstruk :

Makro Ekonomi : 782.0611.0

Capital Structure : 610.0372.0

Page 110: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

96

Tabel 4.24Correlations

Estimatemakro <--> capital .036

Tabel 4.25Korelasi antar Konstruk dan Akar Kuadrat AVE

Makro CapitalMakro 0.782Capital 0.036 0.610Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan table 4.25 dapat disimpulkan bahwa semua

konstruk laten yang ada pada model memiliki nilai akar kuadrat

AVE yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antar

konstuk dan ini menunjukan convergent validity yang baik.

Sehingga hal ini sama dengan pengujian multikolinieritas dengan

menggunakan nilai Determinant of sample covariance matrix yang

menyatakan bahwa suatu konstruk benar-benar berbeda dengan

konstruk lainnya (independen).

h. Hasil Estimasi Parameter

Tabel 4.26Regression Weights

Estimate S.E. C.R. P LabelProfitability<---Makro_Ekonomi .007 .003 1.967 .049 par_6Profitability<---Capital_Structure .014 .006 2.214 .027 par_7Inflasi <---Makro_Ekonomi 1.000Kurs <---Makro_Ekonomi .063 .011 5.676 *** par_1ROE <---Profitability 1.000PM <---Profitability .263 .081 3.249 .001 par_2

Tabel ini berlanjut ke halaman berikut:

Page 111: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

97

Tabel 4.26 Lanjutan

Estimate S.E. C.R. PLabelDER <--- Capital_Structure 1.000DAR <--- Capital_Structure .737 .093 7.929 *** par_3SG <--- Capital_Structure .491 .172 2.859 .004 par_4LTD <--- Capital_Structure -1.716 .714 -2.404 .016 par_5Sumber : diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan tabel 4.26 hasil output teks AMOS yang

berkaitan dengan estimasi parameter, bahwa semua variabel

independen (Makro Ekonomi dan Capital Structure) berpengaruh

secara signifikan pada tingkat kepercayaan 5% terhadap

Profitabilitas (ROE dan PM). Variable Makro Ekonomi

mempengaruhi Profitabilitas dengan nilai estimasi parameter

sebesar 0.007, Capital Structure mempengaruhi Profitabilitas

dengan nilai estimasi parameter sebesar 0.014.

Untuk variabel independen Makro Ekonomi, semua variabel

indikator (Inflasi dan Kurs) berpengaruh secara signifikan terhadap

Profitabilitas pada tingkat kepercayaan 5%. Untuk variabel

independent Capital Structure semua variabel indikatornya (Long

Term Debt, Sales Growth, DER, dan DAR) berpengaruh secara

signifikan terhadap Profitabilitas. Hal tersebut dapat dilihat dari

nilai P yang lebih kecil dari 0.05.

Selain melihat pengaruh variable independent terhadap

variable dependen, pada penelitian ini juga ingin melihat hubungan

antara variabel Capital Structure dengan variabel macro economy

Page 112: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

98

pada industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.24, yaitu variable

Capital Structure memiliki hubungan (correlation) yang positif

terhadap variable Makro Ekonomi

Berdasarkan hasil pengujian data menggunakan metode SEM

di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1) Variabel Makro Ekonomi (Kurs dan Inflasi) berpengaruh

secara signifikan dan berpengaruh positif terhadap

profitabilitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Jian-Shen Chen, dkk (2009) yang

menemukan hasil bahwa capital structure, operational risk dan

macro economy memiliki pengaruh yang positif dan signifikan.

Selain itu dalam teori model Keynesian menyatakan inflasi

terjadi karena masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan

ekonomisnya, sehingga menyebabkan permintaan efektif

masyarakat terhadap barang-barang yang tersedia (penawaran

agregat), akibatnya akan terjadi inflationary gap. Hal ini dapat

ditarik kesimpulan bahwa walaupun terjadi inflasi tetapi

masyarakat akan tetap membeli produk-produk yang

diinginkannya karena adanya sifat ketidak puasan yang

tertanam didalam benak masyarakat, semakin tinggi tingkat

ketidak puasan atau sifat konsumtif masyarakat maka akan

semakin banyak masyarakat untuk membeli suatu produk

Page 113: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

99

tertentu, semakin banyak membeli produk tersebut maka akan

meningkatkan nilai profit suatu perusahaan tersebut, dalam

kasus ini contohnya adalah produk barang otomotif.

2) Variabel Capital Structure (Long Term Debt, Sales Growth,

DER, dan DAR) berpengaruh secara signifikan. Yang

berpengaruh positif adalah Sales Growth, DER, dan DAR.

Sedangkan variabel Long Term Debt berpengaruh negatif.

Hasil Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Abor (2005) yang menyatakan bahwa EBIT,

short term debt, long term debt, total debt, size company dan

sales growth. berpengaruh terhadap profitabilitas pada

perusahaan yang terdaftar di Ghana. Dan juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Wirdiyanto (2009) yang

menyatakan bahwa struktur modal yang terdiri dari long term

debt, size company, sales growth, debt to equity ratio, debt to

asset ratio berpengaruh terhadap profitabilitas. Martono

(2003:122) juga menegaskan bahwa struktur modal terkait

dengan modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan

modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga

memaksimalkan nilai perusahaan. Sedangkan untuk long term

debt berpengaruh negatif dengan profitabilitas, hal ini

disebabkan karena jika suatu perusahaan menggunakan modal

jangka panjang dari luar yang besar maka resiko yang dihadapi

Page 114: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

100

oleh perusahaan tersebut akan semakin besar pula dan harus

terus memenuhi kewajibannya tiap periode tanpa memandang

keadaan perekonomian perusahaan itu sendiri maupun keadaan

perekonomian secara global.

3) Variabel makro ekonomi (Kurs dan Inflasi) memiliki

hubungan (correltion) yang positif dengan variable Capital

Structure. Hal ini dapat disebabkan karena banyak dari

perusahaan yang menjadi sampel penelitian meniliki hutang

modal jangka panjang dengan menggunakkan dolar, dengan

meningkatnya kurs dolar maka akan meningkatkan pula

jumlah hutang modal yang tertanam dalam perusahaan

tersebut, dengan menambah jumlah hutang modal perusahaan

maka struktur modal perusahaan tersebut akan meningkat pula.

Page 115: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

101

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh capital structure

dan macro economy terhadap profitabilitas dengan melalui pendekatan

structural equation modeling. Berdasarkan data yang diperoleh maupun

hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

variabel yang mempengaruhi profitabilitas yang diwakilkan oleh ROE dan

PM pada perusahaan sector otomotif yang telah terdaftar di BEI pada

periode tahun 2004 sampai dengan 2009 adalah sebagai berikut:

1. Variabel Makro Ekonomi (Kurs dan Inflasi) berpengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Jian-Shen Chen, dkk yang menemukan

hasil bahwa capital structure, operational risk dan macro economy

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan.

2. Variabel Capital Structure (Long Term Debt, Sales Growth, DER, dan

DAR) berpengaruh secara signifikan. Yang berpengaruh positif adalah

Sales Growth, DER, dan DAR. Sedangkan variabel Long Term Debt

berpengaruh negatif. Hasil Penelitian ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Abor (2005), Wirdiyanto (2009), dan Martono

(2003:122) bahwa struktur modal yang terdiri dari long term debt, size

Page 116: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

102

company, sales growth, debt to equity ratio, debt to asset ratio

berpengaruh terhadap profitabilitas.

3. Variabel makro ekonomi (Kurs dan Inflasi) memiliki hubungan

(correltion) yang positif dengan variable Capital Structure. Hal ini

dapat disebabkan karena banyak dari perusahaan yang menjadi sampel

penelitian meniliki hutang modal jangka panjang dengan

menggunakkan dolar, dengan meningkatnya kurs dolar maka akan

meningkatkan pula jumlah hutang modal yang tertanam dalam

perusahaan tersebut, dengan menambah jumlah hutang modal

perusahaan maka struktur modal perusahaan tersebut akan meningkat

pula.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi dari penelitian ini

adalah:

1. Makro ekonomi (kurs dan inflasi) berpengaruh secara positif signifikan

terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun terjadi

inflasi tetapi masyarakat akan tetap membeli produk-produk yang

diinginkannya karena adanya sifat ketidak puasan yang tertanam

didalam benak masyarakat, semakin tinggi tingkat ketidak puasan atau

sifat konsumtif masyarakat maka akan semakin banyak masyarakat

untuk membeli suatu produk tertentu, semakin banyak membeli produk

Page 117: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

103

tersebut maka akan meningkatkan nilai profit suatu perusahaan tersebut,

dalam kasus ini contohnya adalah produk barang otomotif.

2. Capital structure (Long Term Debt, Sales Growth, DER, dan DAR)

berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas, yang berpengaruh

positif adalah Sales Growth, DER, dan DAR hal ini berarti bahwa

struktur modal terkait dengan modal yang dapat meminimalkan biaya

penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga

memaksimalkan nilai perusahaan. Sedangkan variabel Long Term Debt

berpengaruh negatif. hal ini disebabkan karena jika suatu perusahaan

menggunakan modal jangka panjang dari luar yang besar maka resiko

yang dihadapi oleh perusahaan tersebut akan semakin besar pula dan

harus terus memenuhi kewajibannya tiap periode tanpa memandang

keadaan perekonomian perusahaan itu sendiri maupun keadaan

perekonomian secara global

3. Makro ekonomi (Kurs dan Inflasi) memiliki hubungan (correltion)

yang positif dengan variable Capital Structure. Hal ini dapat

disebabkan karena banyak dari perusahaan yang menjadi sampel

penelitian meniliki hutang modal jangka panjang dengan

menggunakkan dolar, dengan meningkatnya kurs dolar maka akan

meningkatkan pula jumlah hutang modal yang tertanam dalam

perusahaan tersebut, dengan menambah jumlah hutang modal

perusahaan maka struktur modal perusahaan tersebut akan meningkat

pula.

Page 118: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

104

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Nova, “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Terpilih Dlm Indeks Lq45 Periode 2004-2007”, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2009.

Andrew, Joseph D. and Timothy J. Gallagher, “Financial Management: principles and Practice”, New Jersey: Prentice Hall, 2000.

Blocher, Edwad J. dan Kung H. Chen, Gary Cokins, Thomas W. Lin, “Manajemen Biaya (Penekanan Strategi)”, Edisi 3, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Brealey, Richard A. and Stewart C. Myers, “Principles of Corporate Finance”, Seventh Edition, Mc Graw-Hill, New York, 2003.

Chen, Shen Jian., Mei Ching Chen, Mei-Ching Chen, Wen-Ju Liao, Tsung-Hsien Chen, “Influence of Capital Structure and Operacional Risk on Profitability of Life Insurence Industry in Taiw�n”, Jurnal Of Modeling in Management Vol 4 No 1, Taiwan, 2009.

Fransisko, Nicolaus, “Cara Mudah Menyajikan dan Memahami Laporan Keuangan Neraca Lajur”, PT Grasindo. Jakarta, 2005.

Ghosh, Arvin, Francis Cai and Wenhui Li, “The Determinants of Capital Structure”, American Business Review, 18,2,p.129, 2000.

Ghozali, Imam, “Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS 16”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2008.

Gitman, Lawrence J, “Corporations - Finance; Business enterprises - Finance; Business firms; Financial management ISBN: 0-321-31150-7 Edisi: 11th ed.”, Addison-Wesley, Boston,, 2006

Griffin, Ricky W, “Manajemen”, Edisi Ketujuh, Jilid 1, Alih Bahasa, Erlangga, 2003.

Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Higgins, Robert C, “Analisys For Financial Management”, Fourth Edition,Richard D. Irwin, Inc, Washington, 1995.

Husnan, Suad, “Pembelanjaan Perusahaan (Dasar–Dasar Manajemen Keuangan)”, Liberty. Yogyakarta, 2001.

Page 119: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

105

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat, 2007.

Joesoef, Jose Rizal, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta, 2008

Judokusumo, Suhendi, “Pengantar Derivatif Dalam Moneter Internasional”, Grasindo, Jakarta, 2007

Kaaro, Hermeindito, “Prediksi Struktur Modal Berbasis Pecking Order Theory Pada Kondisi Ekonomi Krisis”, Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta, 2003.

Leunupun, Pieter, “Profitabilitas Ekuitas dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Pada Beberapa KUD di Kota Ambon)”, Maluku, Universitas Kristen Indonesia, 2003.

Mankiw, Gregory, “Teori Makro Ekonomi”, Edisi 6, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta, 2007.

Mayangsari, Sekar, “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan: Pengujian Pecking Order Hyphotesis”, 2001.

Munawir, S, Drs, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta, 2009.

Nafarin, M, “Penganggaran Perusahaan”, Edisi ketiga, Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Nazir, Mian Sajid, dan Talat Afza,” Impact Ofaggressive Working Capital Management Policy On Firm's Profitability” The IUP Journal Of Applied Finance, vol 15 no 8 ; 2009

Rahardja, Prathama dan Mandala Manarung, “Teori Ekonomi Makro”, Edisi 2 Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.

Riyanto, Bambang, “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi keempat, BPFE, Yogyakarta, 2001.

Riyanto, Bambang, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, BPFE. Yogyakarta, 2005.

Ross, Stephen A., Randolph W Westerfield, and Bradford D Jordan, “Fundamentals of Corporate Finance”, McGraw-Hill, New Jersey, 2003.

Page 120: PENGARUH CAPITAL STRUCTURE DAN MACRO ECONOMYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3574/1/ADE... · meminjamkan buku-bukunya kepada penulis. 11. Rekan-rekan Manajemen

106

Santoso, Singgih, “Structural Equation Modelling Konsep dan Aplikasi dengan AMOS” PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Yogyakarta, 2007.

Sartono, Agus, “Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi”, Edisi Keempat, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2001.

Sugiono, ”Metode Penelitian Administrasi”, Alfabeta. Bandung, 1997.

Sugiono, ”Statistika untuk Penelitian”, Alfabeta. Bandung, 1997.

Sukirno, Sadono, ”Makro Ekonomi Teori Pengantar” PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Syamsuddin, L., ”Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep dan Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan”, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Van Horne, James C and John M. Wachowic, JR, “Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Weston, J.F dan Copeland, “Dasar–Dasar Manajemen Keuangan Jilid II”, Erlangga. Jakarta, 1997.

Weston, J. F dan Brigham, E. F, “Manajemen Keuangan (managerial finance)”, Jilid 1. Alih Bahasa Robinson Tarigan. Erlangga, Surabaya, 1983.

Wijaya, Tony, “Analisis Structural Equation Modeling Menggunakan AMOS”, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2009.

Wirdiyanto, Abdul Aziz, “Pengaruh Capital Structure Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN, Jakarta, 2009.