PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN...

93
SKRIPSI PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN DENGAN AUDIT ATAS PERSEDIAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Tangerang) Oleh: Lion Saiful Mukminin NIM: 105082002761 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M

Transcript of PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN...

Page 1: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

SKRIPSI

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON

KEUANGAN DENGAN AUDIT ATAS PERSEDIAAN SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Tangerang)

Oleh:

Lion Saiful Mukminin NIM: 105082002761

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 2: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON

KEUANGAN DENGAN AUDIT ATAS PERSEDIAAN SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI

TANGERANG)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat

Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Lion Saiful Mukminin NIM : 105082002761

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

NIP. 19570617 198503 1 002

Pembimbing II

Rini, SE, AK, M.Si

NIP. 19760315 200501 2 002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 3: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Hari ini Jum’at Tanggal 29 Januari Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan ujian

komprehensif atas nama Lion Saiful Mukminin NIM : 105082002761 dengan

judul ”PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON

KEUANGAN DENGAN AUDIT ATAS PERSEDIAAN SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING” (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di

Tangerang) Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama

ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 januari 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Rahmawati, SE, MM Reskino, SE, Ak, M.Si

Ketua Sekretaris

Drs. Arif Bintoro D, MBM, Ak

Penguji Ahli

Page 4: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Hari ini Rabu Tanggal 17 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Lion Saiful Mukminin NIM: 105082002761 dengan

judul Skripsi “Pengaruh Audit Operasional Terhadap Kinerja Non Keuangan

Dengan Audit Atas Persediaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris

Pada Perusahaan Manufaktur di Tangerang)”. Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 Maret 2010

Tim Penguji Skripsi

Prof. Dr.Abdul Hamid, MS Rini, SE., Ak., M.Si.

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Page 5: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Lion Saiful Mukminin

2. Tempat & Tanggal Lahir : Lamongan, 03 November 1986

3. Alamat : Villa Tangerang Elok Blok

E2/12,

Kutajaya, Pasar Kemis, Tangerang

4. Telepon : 085711176074

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 08 Lamongan 1994 –

1999

2. SMP Muhammadiyah 04 Lamongan 1999 – 2002

3. SMU Agape BKKK Tangerang 2002 – 2005

4. Strata 1 Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi 2005 – 2010

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Staff Devisi Kesorga BEM FEIS 2006 - 2007

2. Kord. Keamanan Propesa 2006 2006

3. Kord. Acara Propesa 2007 2007

4. Kord.Lab.Musik RIAK 2007 - 2008

5. Jenlap Outdoor Progeni 8 RIAK 2009

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Marhaban Mashur

2. Ibu : Maesaroh

3. Alamat : Villa Tangerang Elok Blok E2/12, Kutajaya,

Pasar Kemis, Tangerang

4. Telepon : 085711176074

5. Anak ke dari : 3 dari 3 bersaudara

Page 6: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

ABSTRACT

The objective of this research aim to determine the influence of the

performence audit to performance non-financial directly or through an audit of

inventory, and also to determine simultaneously the influence of the performance

audit and audit of inventory to performance non-financial.Object in this research

are firms manufactur in Tangerang. This research is using three variable, which

is performance non-financial as the dependent variable, the audit of inventory as

intervening variable and the performance audit as an independent variable. The number of samples submitted are 100 questionnaires to 17 firms

manufactur in Tangerang, but only 70 questionnaires from 13 companies has

been returned that can be processed. The methods of sampling is using purposive

sampling/judgement sampling, while the method of data analysis is using the

methods of analysis multiple regression.

The results of this research indicate that the performance audit in partial

way, not causing some effect to the performance of non-financial, while the audit

of inventory cause some effect to the performance of non-financial. And according to the result of research with using F Test symultant shows that the performance

audit and the audit of inventory have symultantly affected toward to the non-

financial performance

Keywords: Performance Audit, Audit of Inventory, Performance Non-Financial

Page 7: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh audit

operasional terhadap kinerja non keuangan secara langsung maupun melalui audit

atas persediaan, dan juga untuk mengetahui secara simultan pengaruh audit

operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja non keuangan. Objek dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Tangerang. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja non keuangan sebagai variabel

dependen, audit atas persediaan sebagai variabel intervening dan audit operasional

sebagai variabel independen. Jumlah sampel yang dikirimkan adalah 100 kuesioner kepada 17 perusahaan

manufaktur di Tangerang, sedangkan yang kembali dan dapat diolah sebanyak 70 kuesioner dari 13 perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling/judgement sampling, sedangkan metode analisis data menggunakan metode analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit operasional secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja non keuangan, sedangkan melalui audit atas

persediaan berpengaruh terhadap kinerja non keuangan. Dan menurut hasil penelitian yang diperoleh dalam Uji F (simultan), audit operasional dan audit atas

persediaan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja non keuangan.

Kata Kunci: Audit Operasional, Audit Atas Persediaan, Kinerja Non Keuangan

Page 8: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengkaruniakan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

Pengaruh Audit Operasional Terhadap Kinerja Non Keuangan Dengan

Audit atas Persediaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur di Tangerang).

Penyusuanan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat -

syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan

karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta tak

lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Keluargaku, Ayah dan Mama atas setiap helaan kasih sayangnya, semua

perhatian dan dukungannya, kedua kakakku Mbak Indah dan Masdulloh, serta

kedua keponakanku Nizar Zukhruf Haqillah dan Adib Roshan Albasyari,

kalian penghibur sekaligus penyemangatku.

2. Bpk Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan dan pembimbing I Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta. Yang

telah meluangkan waktu, memberikan arahan dan bimbingan.

3. Ibu Rini, SE., Ak., MSi selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan

dan bimbingan dengan bersedia meluangkan waktunya.

4. Bpk Afif Sulfa., SE., Ak., MSi selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.

5. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., Msi selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

mencurahkan dan mengamalkan ilmunya, serta Karyawan Universitas Islam

Negeri yang telah memberikan bantunnya kepada penulis.

Page 9: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

7. Nurul Fitriani, makasi atas semua dorongan dan motivasinya, tetep semangat

yah neng...Saranghyeoo.

8. Teman–teman terbaikku, Iskandar Baha, Rika Amalia, Iin Maryunani, Azharul

Fikri ”aphiek”, Nugrahaeni ”ai”, Oktaviani ”opi”, Ryan , Fandi, Andrew

gondrong dan Irfan. Thanks banget brader2 n sista2 tetep semangat.

9. Kosan Green Castle, Marcos, Uyet (special Thanks wat komputernya), Z’onk,

Gatsu, Jodi, Ambon, Chiekal, Fikrom, Ibenk, Olan, dan Habieb Nouva.

10. Brader-brader Dakosta, Beser, Buchenk, Amung, Linglung, Q-bleh (master of

black and white Magic), Ancha, Adi faqdhi, Syarif, Samsoel, dan semuanya

yang tak terabsen hehe.

11. Teman sepaerjuangan, Tajir, reza, Uti, Ara, Romi, Opung, Ribut, Polo,Ucup

Tile, dan Penjol.thanks sob!!

12. KMM RIAK : Bang Ahmed, Bang Igo, Bang Ochiem, Bang Cmol, Progeni 7

Irek, Rvan, kahfi,Erza, Iip jablay, Paul”Angga”, Ncek, Heru, Evi, Zaura,

Chaca superstar, teman2 Deras, Fortuna band dan Blueshine, abang2 The Red

Molotov dan The Needles, dan semua teman-teman progeni 8.

13. Seluruh teman2 akuntansi E 2005 dan temen2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

serta teman seperjuangan yang tak bisa disebut satu persatu. Matur suwun

sanget geh cah-cah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Dengan segala Kerendahan hati penulis memohon maaf dan

mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan penulis dan

bermanfaat bagi semua.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Jakarta, 10 Maret 2010

Lion Saiful Mukminin

105082002761

Page 10: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ................................................................................. i

Lembar Pengesahaan Uji Komprehensif .............................................................. ii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ........................................................................... iii

Daftar Riwayat Hidup .......................................................................................... iv

Abstract ................................................................................................................ v

Abstrak ................................................................................................................. vi

Kata Pengantar ..................................................................................................... vii

Daftar Isi................................................................................................................ ix

Daftar Tabel .......................................................................................................... xii

Daftar Gambar....................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ................................................................................................... xvii

Bab I: Pendahuluan .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

Bab II: Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 8

A. Audit ................................................................................................... 8

1. Pengertian Audit ........................................................................... 8

2. Jenis-jenis Audit............................................................................ 10

B. Audit Operasional .............................................................................. 12

1. Pengertian Audit Operasional ...................................................... 12

2. Jenis-jenis Audit Operasional ....................................................... 14

3. Tahapan Audit Operasional .......................................................... 15

4. Tujuan Audit Operasional ............................................................ 19

C. Audit Atas persediaan ........................................................................ 20

1. Pengertian Persediaan .................................................................. 20

Page 11: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

2. Jenis-jenis Persediaan ................................................................... 21

3. Metode Pencatatan Persediaan ...................................................... 22

4. Metode Penilaian Persediaan ....................................................... 23

5. Prosedur Audit atas Persediaan .................................................... 24

D. Kinerja Non Keuangan ....................................................................... 26

1. Pengertian Kinerja ........................................................................ 26

2. Balance Scorecard ....................................................................... 27

E. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 31

F. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 33

G. Hipotesis ............................................................................................. 34

Bab III: Metodologi Penelitian ............................................................................. 35

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 35

B. Metode Penentuan sampel .................................................................. 35

C. Metode Pengambilan Data ................................................................. 36

D. Teknik Analisa Data ........................................................................... 37

1. Statistik Diskriptif ....................................................................... 37

2. Uji Kualitas Data .......................................................................... 37

3. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 38

a. Uji Multikolineritas ................................................................ 38

b. Uji Heterokedastisitas ............................................................ 39

c. Uji Normalitas ......................................................................... 40

4. Uji Hipotesis ................................................................................ 40

a. Uji Adjusted R (Koefisien Determinasi) ................................ 40

b. Uji Statistik F ......................................................................... 41

c. Uji Statistik t .......................................................................... 41

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya .......... 43

Bab IV: Penemuan dan Pembahasan .................................................................... 49

A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian ...................................... 49

1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 49

2. Karakteristik Responden .............................................................. 50

Page 12: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

3. Profil Responden .......................................................................... 51

B. Penemuan .......................................................................................... 54

1. Statistik Deskriptif ....................................................................... 54

2. Uji Kualitas data ........................................................................... 55

a. Uji Reliabilitas ........................................................................ 55

b. Uji Validitas ........................................................................... 56

3. Pengujian Asumsi Klasik ............................................................. 58

a. Uji Multikolinieritas ............................................................... 59

b. Uji Heterokedastisitas ............................................................ 59

c. Uji Normalitas ........................................................................ 60

4. Uji Hipotesis ................................................................................ 62

a. Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 62

b. Uji Statistik F ......................................................................... 63

c. Uji Statistik t .......................................................................... 65

Bab V: Kesimpulan dan Implikasi ....................................................................... 69

A. Kesimpulan .............................................................................................. 69

B. Implikasi ................................................................................................... 70

C. Keterbatasan ............................................................................................ 70

D. Saran.......................................................................................................... 71

Daftar Pustaka .................................................................................................... 72

Lampiran – Lampiran ........................................................................................... 74

Page 13: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

3.1 Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 47

4.1 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur ...................................................... 49

4.2 Distribusi Kuesioner Penelitian ................................................................ 50

4.3 Data Statistik Responden ......................................................................... 52

4.4 Statistik Deskriptif .................................................................................... 54

4.5-1 Uji Reliabilitas Audit Operasional ........................................................... 55

4.5-2 Uji Reliabilitas Audit Atas Persediaan ...................................................... 55

4.5-3 Uji Reliabilitas Kinerja Non Keuangan .................................................... 56

4.6-1 Uji Validitas Audit Operasional ................................................................ 57

4.6-2 Uji Validitas Audit Atas Persediaan.......................................................... 57

4.6-3 Uji Validitas Kinerja Non Keuangan ........................................................ 58

4.7 Uji Multikolineritas .................................................................................. 59

4.8 Uji Koefisian Determinasi ........................................................................ 62

4.9 Uji Statistik F ........................................................................................... 64

4.10 Uji Statistik T ........................................................................................... 65

Page 14: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 33

3.1 Hubungan Struktural X1, X2 Dan Y .......................................................... 42

4.1 Persentase Pengembalian Kuesioner ........................................................ 51

4.2 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 52

4.3 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Usia .................................... 53

4.4 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan PendidikanTerakhir ............ 53

4.5 Scatterplot ................................................................................................. 60

4.6 Normal Plot .............................................................................................. 61

4.7 Grafik Histogram ...................................................................................... 62

4.8 Analisis Kerangka Pemikiran ................................................................... 65

Page 15: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya suatu perusahaan menuntut pula perkembangan

di bidang pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya pemeriksaan

keuangan saja tetapi juga pemeriksaan yang menekankan penilaian sistematis

dan objektif serta berorientasi pada tujuan untuk memperoleh keyakinan

tentang keefektifan dan memberikan pendapat atas kewajaran laporan

keuangan yang diperiksa. Pimpinan perusahaan memerlukan audit operasional

yang menyajikan informasi mengenai aktivitas operasional perusahaan dan

tidak terbatas pada informasi keuangan dan akuntansi saja. Suatu organisasi

yang dikendalikan dengan efektif terletak pada sikap manajemen. Manajemen

adalah pihak yang mengelola serta mengendalikan perusahaan.

Audit operasional merupakan evaluasi atas berbagai kegiatan operasional

perusahaan sedangkan sasarannya adalah untuk menilai apakah pelaksanaan

kegiatan operasional telah dilaksanakan secara ekonomis, efektif dan efisien.

Apabila belum dilaksanakan seperti seharusnya, maka auditor akan

memberikan rekomendasi atau saran agar pada masa yang akan datang menjadi

lebih baik, yakni dapat memperbaiki kinerja serta pengendalian intern dan

meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Salah satu faktor dilakukannya audit operasional adalah untuk menilai

efektifitas, efisiensi dan keekonomisan dalam operasional dan pengendalian

1

Page 16: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

intern perusahaan. Pengendalian intern berperan untuk melindungi kekayaan

perusahaan dan menjamin kecermatan serta keandalan laporan keuangan.

Pengendalian intern pada perusahaan yang diaudit, besar sekali pengaruhnya

atas kelayakan pelaporan laporan keuangan yang disajikan, sehingga dengan

adanya pengendalian tersebut akan tercipta suatu alat yang cocok untuk

mengorganisir atau menyusun, mengumpulkan dan mengikhtisarkan

keterangan-keterangan yang menyangkut seluruh transaksi perusahaan.

Menurut Pratolo (2007) tentang good corporate governance dan kinerja

BUMN di Indonesia: aspek audit operasional dan pengendalian intern sebagai

variabel eksogen serta tinjauannya pada jenis perusahaan. Hasilnya, pertama,

audit manajemen dan pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap

good corporate governance baik secara parsial maupun simultan. Kedua, audit

manajemen, pengendalian intern dan good corporate governance berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan baik secara parsial maupun simultan. Ketiga,

audit manajemen berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja

perusahaan melalui penerapan prinsip-prinsip good corporate governance, dan

juga pengendalian intern berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja

perusahaan melalui prinsip-prinsip good corporate governance.

Dalam penelitian Iriyadi (2004) tentang evaluasi pemeriksaan operasional

dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern penjualan. Hasilnya

menunjukkan bahwa dengan adanya pemeriksaan operasional, pengendalian

intern penjualan dapat berjalan secara efektif.

2

Page 17: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Dalam perusahaan manufaktur persediaan merupakan akun yang sangat

materiil dan mempunyai risiko bawaan yang tinggi, yang menyebabkan

perusahaan memprioritaskan atau memperluas struktur pengendalian intern

siklus produksi dan persediaan untuk mencegah dan mendeteksi salah saji. Hal

ini secara signifikan mengurangi risiko pengendalian keberadaan dan

keterjadian, kelengkapan, penilaian dan pengalokasian yang berkaitan dengan

transaksi dan rekening siklus produksi dan persediaan.

Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran tidak terlepas

akan kebutuhan akan barang-barang dagangan yang menjadi faktor utama

dalam menunjang jalannya aktivitas pemasaran perusahaan. Dengan

terpenuhinya akan barang tepat pada waktunya, maka kegiatan suatu

perusahaan akan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai. Tanpa adanya persediaan barang dagangan, perusahaan akan

menghadapi risiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan

dari para pelanggannya. Oleh sebab itu, audit operasional atas persediaan

barang sangat diperlukan untuk mengurangi risiko terjadinya selisih,

kehilangan, mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan

memastikan bahwa prosedur telah dilakukan dengan baik sehingga kemudian

dapat dibuatlah suatu usulan perbaikan.

Beberapa peneliti diantaranya Hambaly (2002) dalam Setiyawan (2007)

telah melakukan penelitian tentang audit operasional atas pengelolaan

persediaan. Hasilnya menunjukkan bahwa audit operasional baik secara

3

Page 18: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

simultan maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan

persediaan.

Hal demikian tidak berbeda jauh dengan yang diutarakan Hakim (2003)

yang meneliti tentang peranan sistem serta prosedur pencatatan persediaan

barang pada perusahaan dalam pelaksanaan pengendalian intern. Hasilnya

menunjukkan bahwa sistem dan prosedur pencatatan persediaan sangat

berpengaruh dalam pelaksanaan pengendalian intern.

Penelitian diatas juga diperkuat dengan hasil penelitian serupa yang

dilakukan oleh Mudricah (2005) tentang sistem akuntansi persediaan bahan

baku pada PT Sinar Lendoh Terang Ambarawa, hasil dari penelitian ini

menyatakan sistem akuntansi persediaan pada perusahaan tersebut sudah cukup

baik. Penelitian ini menunjukkan pentingnya suatu sistem akuntansi

persediaan, khususnya persediaan bahan baku dalam perusahaan manufaktur

Hal serupa pernah diteliti oleh Hendarty tentang audit sistem informasi

persediaan, Hasil yang dicapai dari proses audit berfokus pada kelemahan-

kelemahan yang ada pada sistem dimana kelemahan-kelemahan tersebut

disajikan dalam bentuk matriks risiko dan pengendalian yang terdiri dari

temuan masalah, potensi risiko (Impact dan Likelihood), keandalan

pengendalian yang ada (Design dan Effectiveness).

Peneliti yang lain diantaranya Setiyawan (2007) yang meneliti tentang

pengaruh sistem pengendalian internal, pengelolaan persediaan terhadap audit

operasional. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem pengendalian

internal tidak berpengaruh terhadap audit operasional, sedangkan pengelolaan

4

Page 19: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

persediaan berpengaruh terhadap audit operasional, dan dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian intern dan pengelolaan

persediaan mampu menjelaskan atau mempengaruhi audit operasional sebesar

65%, sedangkan sisanya dijelaskan variabel lainnya.

Selain itu pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor dimana dapat

dilakukan pengevaluasian. Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memotivasi

personel mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang

telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang

diinginkan oleh organisasi.

Pada umumnya pengukuran kinerja organisasi perusahaan hanya

ditekankan pada sudut pandang keuangan, hal ini menghilangkan sudut

pandang lain yaitu pengukuran kinerja non keuangan. Pengukuran kinerja non

keuangan dipercaya bisa digunakan untuk melengkapi figur pengukuran kinerja

keuangan jangka pendek dan sebagai indikator kinerja jangka panjang. Kinerja

non keuangan didesain untuk menilai seberapa baik aktivitas yang berhasil

dicapai dan dipusatkan pada tiga dimensi utama yaitu efisiensi, kualitas dan

waktu.

Melihat fenomena tersebut peneliti dapat menyimpulkan, pertama, audit

operasional merupakan suatu tinjauan terhadap setiap bagian secara prosedur

dan metode organisasi dengan tujuan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

keekonomisan suatu prosedur atau kegiatan suatu organisasi/perusahaan, selain

itu pengendalian intern merupakan sistem dan prosedur secara otomatis dapat

saling memeriksa pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh suatu bagian atau

5

Page 20: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

fungsi lainnya didalam suatu organisasi/perusahaan. Kedua, persediaan

merupakan salah satu unsur umum yang memegang peranan penting dalam

operasi suatu perusahaan, yang secara kontinyu diperoleh atau diproduksi, oleh

karena itu sangat penting dalam, oleh karena itu sangat penting dalam

perlakuan persediaan termasuk dalam pemeriksaan/audit mendalam mengenai

persediaan tersebut. Ketiga, kinerja non keuangan yakni didesain untuk menilai

seberapa baik aktivitas yang berhasil dicapai dan dipusatkan pada tiga dimensi

utama yaitu efisiensi, kualitas dan waktu, termasuk didalamnya mengenai

kinerja manajemen perusahaan itu sendiri.

Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh

Audit Operasional Terhadap Kinerja Non Keuangan Dengan Audit atas

Persediaan Sebagai Variabel Intervening”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional terhadap

kinerja non keuangan?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional terhadap

kinerja non keuangan melaui audit atas persediaan?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional dan

audit atas persediaan terhadap kinerja non kauangan secara simultan.

6

Page 21: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh audit operasional terhadap kinerja non

keuangan.

b. Untuk mengetahui pengaruh audit operasional dan terhadap kinerja non

keuangan melalui audit atas persediaan.

c. Untuk mengetahui pengaruh audit operasional dan audit atas persediaan

terhadap kinerja non keuangan secara simultan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan serta

pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan yang berkaitan dengan

audit operasional, audit atas persediaan, pengendalian internal,

pengukuran kinerja ataupun kebijakan- kebijakan lain dalam perusahaan.

b. Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi

baik dari segi perspektif internal maupun eksternal juga berguna sebagai

bahan referensi selanjutnya.

c. Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai wahana

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh diperguruan tinggi serta

menanamkan wawasan dan pengalaman.

7

Page 22: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit

1. Pengertian Audit

Auditing adalah sebuah proses sistematis yang dilakukan oleh

seseorang yang memiliki kompetensi dan independensi, mengenai perolehan

dan penilaian atas bukti secara objektif yang dilakukan dengan

pengumpulan dan penilaian atas bukti-bukti informasi yang dapat

dikuantifikasikan dan terkait dengan suatu entitas suatu ekonomi tertentu,

berkenaan dengan pernyataan mengenai tindakan-tindakan dan kejadian-

kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian

antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta untuk

mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang

berkepentingan (Purwono, 2004:18).

Menurut Halim (2003:1), untuk mempelajari auditing, dan profesi

akuntan secara mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit. Definisi

audit yang sangat terkenal adalah definisi yang berasal dari ASOBAC

(A Statement of Basic Auditing Concepts) yang mendefinisikan auditing

sebagai berikut:

”Auditing adalah suatu proses sistematik untuk menghimpun dan

mengevaluasi bukti-bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat

kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang telah

berkapentingan”.

8

Page 23: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Menurut Arens, Elder, Beasley (2004:15):

“Auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas

informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian

informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Auditing harus dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan

independen”.

Konrath (2002:5) dalam Agoes (2008 : 3) mendefinisikan auditing

sebagai:

“Suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan

mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara

asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan

mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang

berkepentingan”.

Dari definisi-definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa audit

adalah menyangkut hal-hal sebagai berikut:

a. Informasi-informasi yang dapat diukur dan kriteria-kriteria yang telah

ditetapkan syarat dalam melakukan pemeriksaan adalah informasi yang

terpercaya atau dapat dibuktikan kebenarannya dan kriteria standar yang

dapat digunakan oleh auditor sebagai pedoman dalam mengevalusi

informasi-informasi tersebut.

b. Entitas Ekonomi, ruang lingkup tanggung jawab auditor yang jelas

mengenai penerapan entitas ekonomi dan periode waktu diaudit. Entitas

ekonomi merupakan satuan legal misalnya perseroan terbatas (PT),

lembaga pemerintah, persekutuan komenditer (CV), koperasi,

persekutuan firma (FA) atau perusahaan perseorangan, tetapi dalam

kondisi tertentu satuan juga bisa terbentuk divisi atau departemen periode

9

Page 24: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

waktu yang diaudit umumnya satu tahun, tetapi ada pula yang satu bulan,

satu kuartal atau beberapa tahun.

c. Pengumpulan dan pengevaluasian bukti, adanya bukti-bukti yang

memadai baik dari segi jumlah maupun dari segi menu sangat diperlukan

untuk menentukan kegiatan audit. Bahan bukti dapat terdiri dari

bermacam bentuk yang berbeda termasuk peringatan lisan dari pihak

yang diaudit (klien). Komunitas dengan pihak ketiga dan hasil

pengamatan auditor.

d. Auditor harus independen dan kompeten, independen berarti bebas dari

pengaruh-pengaruh hingga batas-batas tertentu. Sedangkan kompeten

berarti auditor harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang

cukup agar dapat memahami kriteria-kriteria yang dipergunakan.

e. Pelaporan, Pelaporan hasil audit harus mampu memberikan informasi

mengenai kesesuaian informasi yang diperiksa dengan kriteria yang telah

ditetapkan.

2. Jenis-jenis Audit

Menurut Boynton, Johnson, Kell (2003 : 490) ada tiga jenis audit, yaitu:

a. Audit laporan keuangan (financial audit)

Audit laporan keuangan merupakan proses yang mencakup

memperoleh dan menilai bukti tentang laporan keuangan suatu entitas

untuk tujuan menyatakan pendapat apakah informasi keuangan disajikan

secara sesuai kriteria yang ditetapkan. Umunya kriteria itu adalah prinsip

10

Page 25: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimuat dalam Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). b.

Audit operasional (Performance Audit)

Audit operasional adalah proses mencakup, memperoleh, dan

menilai bukti tentang aktivitas operasi suatu entitas berkenaan dengan

tujuan khusus yang sering berkaitan baik penilaian kinerja maupun

pengambilan keputusan manajemen. Umumnya, pada saat selesainya

audit operasional auditor akan memberikan sejumlah saran kepada para

manajemen untuk memperbaiki operasional perusahaan. Dalam

operasional tujuan yang dilakukan tidak terbatas pada masalah-masalah

akuntansi, tetapi juga meliputi evaluasi terhadap struktur organisasi

pemanfaat komputer, metode produksi, pemasaran, dan bidang-bidang

lain sesuai dengan keahlian auditor.

c. Audit ketaatan (Compliance Audit)

Audit ketaatan merupakan proses yang menilai bukti untuk

menentukan apakah aktivitas keuangan dalam operasi tertentu dari suatu

entitas sesuai dengan kondisi yang ditetapkan dalam peraturan dan

kebijakan. Audit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah audit

(klien) telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah

ditetapakan pihak yang memiliki otorisasi lebih tinggi. Hasil audit

ketaatan biasanya tidak dilaporkan kepada pihak luar tetapi kepada pihak

tertentu yang paling berkepentingan atas organisasi adalah pihak yang

11

Page 26: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

paling berkepentingan atas dipatuhinya prosedur dan aturan yang telah

ditetapkan.

B. Audit Operasional

1. Pengertian Audit Operasional

Audit operasional seringkali diartikan sama dengan audit manajemen.

Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu

organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi

sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai

efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.

Sedangkan pengertian sederhana audit operasional adalah uraian aktifitas

perusahaan yang sistematis dalam hubungannya dengan tujuan untuk

melihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengembangkan

rekomendasi untuk perbaikan. Jelas kedua pengertian serupa karena

pemeriksaan manajemen dilakukan saat manajemen beroperasi.

Menurut Agoes (2008:173) mendefinisikan:

“Audit operasional adalah pemeriksaan terhadap kegiatan perusahaan,

termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasional

yang telah ditentukan manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan

operasional tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan

ekonomis”.

Menurut William P. Leonard dalam Tunggal (2008 : 11):

“Audit manajemen sebagai suatu pengujian yang menyeluruh dan

konstruktif dari struktur organisasi suatu perusahaan, lembaga, atau

cabang dari Pemerintah, atau setiap komponen dari padanya, seperti

12

Page 27: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

suatu divisi atau depertemen, dan tujuannya, alat operasinya, dan utilisasi manusia dan fasilitas fisik.

Menurut Taylor dan Perry dalam Tunggal (2008 : 12):

“Audit manajemen adalah metoda untuk menilai efesiensi manajemen

pada seluruh tingkat organisasi, atau secara lebih khusus, audit

manajemen mencakup penyidikan suatu usaha oleh suatu badan yang

independen dari tingkat eksekutif yang paling tinggi kebawah, agar

meyakinkan apakah manajemen yang sehat berlaku seluruhnya, dan

untuk melaporkan efesiensi atau sebaliknya dengan rekomendasi untuk memastikan efektifitasnya”.

Dari definisi yang diuraikan maka diperoleh beberapa karakteristik

audit operasional yaitu :

a. Audit operasional merupakan suatu proses yang sistematis seperti dalam

audit laporan keuangan, audit operasional mencakup serangakaian

langkah atau prosedur yang terstruktur dan diorganisasi. Aspek ini

mencakup perencanaan yang tepat dan juga mendapatkan dan secara

objektif menilai bukti yang berkaitan dengan aktivitas yang diaudit.

b. Penilaian operasi organisasi yang berdasarkan pada suatu kriteria yang

ditetapkan atau disetujui. Dalam audit operasional, kriteria sering

dinyatakan dalam standar kinerja (performance standars) yang

ditetapkan manajemen. Namun dalam beberapa hal, standar-standar

mungkin ditetapkan industri. Audit operasional mengukur tingkat

hubungan antara kinerja aktual dengan kriteria.

c. Tujuan utama dari audit operasional adalah membantu manajemen dari

organisasi yang diaudit untuk memperbaiki effectiveness, efficiency, dan

economy dari suatu operasi. Dengan demikian, audit operasional

13

Page 28: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

memfokus pada masa yang akan dengan prinsip datang, ini berlawanan

langsung dengan audit keuangan yang memepunyai fokus historis.

d. Penerima yang tepat dari laporan audit operasional adalah manajemen

atau individu yang meminta diadakannya audit. Kecuali jika diminta oleh

pihak ketiga, pembagian laporan tetap dalam entitas. Dalam kebanyakan

hal, dewan komisaris atau panitia audit menerima copy laporan audit

operasional.

e. Tidak seperti audit laporan keuangan, suatu audit operasional tidak

berakhir dengan laporan atas temuan. Audit operasional memperluas

dengan memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Dalam kenyataannya,

mengembangkan rekomendasi merupakan salah satu aspek yang peling

menantang dalam audit operasional.

2. Jenis- jenis Audit Operasional

Menurut Arens, Elder, Beasley (2004) pada dasarnya audit operasional

teebagi menjadi tiga jenis yaitu: fungsional, organisasi, dan penugasan

khusus. Ketiga jenis audit operasional itu dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Fungsional

Audit fungsional berkaitan dengan sebuah fungsi atau lebih dalam

suatu organisasi. Ini dapat berhubungan misalnya dengan fungsi

penggajian suatu divisi atau untuk perusahaan secara keseluruhan.

Keunggulan audit fungsional adalah memungkinkan adanya spesialiasasi

oleh auditor, kekurangan audit operasional adalah tidak dievaluasinya

fungsi yang saling berkaitan.

14

Page 29: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

b. Organisasi

Audit operasional tata suatu organisasi menyangkut keseluruhan unit

organisasi, seperti departemen cabang atau anak perusahaan. Penekanan

dana suatu organisasi adalah seberapa efisien fungsi-fungsi saling

berinteraksi. Cara organisasi dan metode-metode untuk

mengkoordinasikan yang ada sangat penting dalam audit jenis organisasi.

c. Penugasan khusus

Penugasan audit khusus timbul atas permintaan manajemen. Adanya

variasi dalam audit seperti itu, contohnya mencakup penentuan penyebab

tidak efektifnya sistem pengelolaan data elektronik (PDE), penyelidikan

kemungkinan kecurangan dalam suatu divisi, dan membuat rekomendasi

untuk mengurangi biaya produksi suatu barang.

3. Tahapan Audit Operasional

Tahapan dasar dalam melaksanakan audit operasional menurut

Bayangkara (2008), yaitu:

a. Audit Pendahuluan

Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar

belakang terhadap objek yang diaudit. Disamping itu, pada tahapan ini

juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan

kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis

berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengindikasikan hal-hal

yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit.

15

Page 30: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Dalam audit ini auditor dapat menentukan beberapa tujuan audit

sementara (tentative audit objective).

b. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap

pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai

efektifitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian

tujuan perusahaan. Hasil pengujian pengendalian manajemen ini dapat

mendukung tujuan audit sementara menjadi tujuan audit yang

sesungguhnya (definitive audit objective), atau mungkin ada beberapa

tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup bukti untuk

mendukung tujuan audit tersebut.

c. Audit Terinci

Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup

dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada

tahap ini dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan

antara satu temuan dengan temua yang lain dalam menguji permasalahan

yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan

kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA)

untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang

diberikan.

d. Pelaporan

Tahapan ini bertujuan mengkomunikasikan hasil audit termasuk

rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.

16

Page 31: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa operasional dan mudah

dimengerti serta menarik untuk ditindaklanjuti.

e. Tindak Lanjut

Sebagai tahap akhir dari audit operasional, tindak lanjut bertujuan

untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan

tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

Menurut Setiyawan (2007), dimensi atau sub variabel dalam audit

operasional adalah sebagai berikut:

a. Operasi Manajemen

Operasi manajemen merupakan pendekatan untuk memantau risiko

bisnis yang dihadapi perusahaan dan penekanan pada pencapaian

anggaran dan laba perusahaan. Manajemen Operasi bertanggung jawab

untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi

mengambil keputusan yang berkenaan dengan suatu fungsi operasi dan

sistem transformasi yang digunakan. Manajemen operasi merupakan

kajian pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.

b. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah adanya rangkaian yang menyeluruh untuk

perencanaan,koordinasi, dan pengendalian operasi. Dalam hal ini auditor

hendaknya mamahami struktur organisasi perusahaan berkaitan tata suatu

organisasi menyangkut keseluruhan unit organisasi, seperti departemen

cabang atau anak perusahaan,prosedur serta tugas dan tanggungjawab

17

Page 32: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

organisasi. Penekanan dana suatu organisasi adalah seberapa efisien

fungsi-fungsi saling berinteraksi

c. Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan keberhasilan pengendalian dalam

perusahaan tercapai jika pertanggunjawaban secara jelas ditetapkan dan

dikomunikasikan pada seluruh bagian organisasi. Pada masing-masing

bagian suatu organisasi mempunyai tanggung jawab masing-masing

berkaitan dengan bidang yang dilakukan baik dalam tanggung jawab

pelaporan maupun pengawasan aktivitas operasional.

d. Kinerja

Performance atau kinerja merupakan suatu pola tindakan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diukur dengan mendasarkan

pada suatu perbandingan dengan berbagai standar. Kinerja adalah

pencapaian suatu tujuan dari suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu

untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur dengan standar.

Penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui efektivitas

operasional perusahaan.

e. Evaluasi

Evaluasi adalah pemeriksaan setiap akhir kerja untuk

mengintrospeksi struktur perusahaan. Evaluasi dilakukan dengan cara

memeriksa laporan keuangan secara berkala, serta mengevaluasi kinerja

perusahaan yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam perbaikan kinerja.

18

Page 33: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

4. Tujuan Audit Operasional

Beberapa tujuan audit operasional adalah sebagai berikut:

a. Objek dari audit operasional adalah mengunkapkan kekurangan dan

ketidakberesan dalam setiap unsur yang diuji oleh auditor operasional

hadan untuk menunjukkan perbaikan apa yang mungkin untuk

memperoleh hasil yang terbaik dari operasi yang bersangkutan.

b. Untuk membantu manajemen mencapai administrasi operasi yang paling

efisien.

c. Untuk mengusulkan kepada manajemen, cara-cara dan alat-alat untuk

mencapai tujuan apabila manajemen organisasi sendiri kurang

pengetahuan mengenai pengelolaan yang efisien.

Menurut Lindberg dan Calin dalam Tunggal (2008 : 40), beberapa

alasan tentan diadakannya audit operasional adalah:

a. Manajemen puncak ingin mendapatkan kepastian tentang keefektifan

unit, fungsi, atau perusahaan walaupun semua tampak dalam keadaan

baik, seperti halnya para pemimpin menjalani “medical checkups” secara

rutin.

b. Audit operasional dilakukan karena ditemukan atau dirasakan adanya

masalah.

c. Pihak luar (kreditor) ingin mndapat kepastian bahwa dana yang diberikan

digunakan dengan baik dan sesuai dengan persyaratan yang telah

disetujui oleh penerima dana.

19

Page 34: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

d. Badan pemerintah yang mengelola peraturan laporan audit operasional

sebagai masukan atau dasar tambahan untuk menilai prestasi operasi dan

posisi keuangan dari suatu lembaga.

C. Audit Atas Persediaan

1. Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan suatu unsur umum yang memegang peranan

penting dalam operasi perusahaan,yang secara kontinyu diperoleh atau

diproduksi dan dijual mempunyai efek langsung terhadap laba perusahaan.

Oleh karena itu para pemimpin perusahaan baik perusahaan dagang

maupun industri selalu berusaha untuk mengelola persediaannya sebaik

mungkin. Para ahli mendefinisikan persediaan bermacam-macam sebagai

berikut:

Hendriksen (2001:570) menyatakan bahwa:

“Persediaan meliputi barang perdagangan

yang

dimaksudkan

untuk dijual dalam kondisi usaha normal dan bahan baku serta dalam

pembantu yang digunakan dalam proses produksi untuk dijual”.

Menurut PSAK No. 14 tahun 2007 persediaan adalah aktiva:

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.

b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan;

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplier) untuk digunakan dalam

proses produksi atau pemberian jasa.

20

Page 35: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Pengertian persediaan menurut Kieso, Weygand, Warfield (2007 : 444),

menyatakan bahwa:

“Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki perusahaan untuk

dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan

atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual”.

Dari beberapa pengertian persediaan diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa persediaan adalah aktiva milik perusahaan yang akan

dijual dalam kegiatan normal perusahaan, persediaan juga sangat

berpengaruh besar di dalam laporan laba- rugi didalam suatu perusahaan.

2. Jenis-jenis Persediaan

Penggolongan persediaan dapat dibagi sebagai berikut:

a. Persediaan bahan baku (raw material stock)

Bahan baku merupakan barang-barang yang diperoleh untuk

digunakan dalam proses produksi, beberapa bahan baku diperoleh secara

langsung dari sumber-sumber alam.

b. Persediaan barang dalam proses (good in process)

Barang dalam proses sering dinamakan barang setengah jadi yang

berarti bahan baku yang telah dimasukkan dalam proses produksi tetapi

belum selesai diolah menjadi barang jadi, ini berarti diperlukan

pengelolaan lebih lanjut untuk dijual kemudian untuk dijual kemudian

sebagai barang jadi.

c. Persediaan barang jadi (finished good)

Barang jadi merupakan produk yang telah selesai diproduksi dan

menunggu untuk dijual.

21

Page 36: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

d. Persediaan bagian produk (purchased stock /component stock)

Yaitu persediaan barang yang terdiri bagian produk yang diterima

perusahaan lain, tanpa melalui proses sebelumnya.

e. Persediaan bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan

Yaitu bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak

secara langsung mengambil bagian dalam barang jadi, atau jumlah

pemakaiannya pada proses produksi tidak begitu beda.

3. Metode Pencatatan Persediaan

Menurut Kieso, Weygand, Warfield (2007 : 446), metode pencatatan

persediaan ada dua, yaitu:

a. Metode fisik (physical inventory method)

Pada metode ini, jumlah persediaan yang ada tidak dapat diketahui

setiap saat. Jika penjelasan ingin mengetahui jumlah persediaan yang

masih ada, terpaksa harus dilakukan perhitungan fisik ditempat

penyimpanan/gudang.umumnya, perhitungan fisik persediaan secara

lengkap hanya mungkin diadakan pada tahun fiskal. Perhitungan ini

penting dilaksanakan karena untuk memperoleh pengendalian intern yang

baik, apakah saldo persediaan akhir itu sesuai dengan keadaan

sebenarnya, sebab mungkin barang itu ada yang hilang, dicuri, ataupun

diselewengkan.

b. Metode perpetual

Yaitu metode pencatatan persediaan yang selalu mengikuti setiap

saat persediaan baik dalam kuantitas maupun dalam harga. Jika

22

Page 37: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

menggunakan metode ini maka setiap pesediaan dicatat secara terperinci

pada kartu persediaan atau pada kartu stock yang dibuat untuk setiap

jenis persediaan yang ada. Oleh karena itu jumlah fisik dan nilai

persediaan dapat diketahui setiap saat dari pencatatan persediaan yang

diselenggarakan tanpa harus melakukan perhitungan fisik, tetapi tetap

perlu dilakukan minimal setahun sekali. Bila dilihat dari segi

pengendalian intern, maka metode perpetual lebih baik, karena setiap saat

persediaan diikuti ada kemungkinan secara berkala dilakukan pencatatan

antara saldo gudang dengan saldo menurut buku, bila terdapat selisih

maka dapat dilakukan tindakan secepatnya.

4. Metode Penilaian Persediaan

Menurut Kieso, Weygand, Warfield (2007 : 456), ada empat metode

penilaian persediaan, yaitu:

a. Metode identifikasi khusus (Spectif Identification)

Metode ini memerlukan pengidentifikasian biaya historis dari

masing-masing unit persediaan sampai saat penggunaan dengan metode

identifikasi khusus. Arus biaya yang selalu dibandingkan dengan arus

biaya barang. Metode identifikasi khusus merupakan suatu pendekatan

yang sangat objektif untuk membandingkan biaya historis dengan

pendapatan. Biasanya prosedur identifikasi khusus menggunakan bantuan

sistem akuntansi yang terkomputerisasi dan peralatan yang mampu

membaca laba persediaan. Tetapi prosedur ini biasanya terlalu mahal dan

memakan banyak waktu.

23

Page 38: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

b. Metode FIFO (First In First Out)

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa pembebanan biaya dalam

perhitungan harga pokok persediaan adalah harga perolehan barang yang

terlebih dahulu masuk. Secara umum dapat dikatakan bahwa barang yang

pertama kali masuk akan dikeluarkan terlebih dahulu sebagai nilai

perolehan barang, yang terakhir masuk akan menjadi nilai persediaan

akhir.

c. Metode LIFO (Last In First Out)

Metode ini didasarkan pada asumsi pembebanan biaya dalam

perhitungan harga pokok penjualan adalah harga perolehan barang yang

terakhir diperoleh. Dengan demikian nilai persediaan akhir, merupakan

nilai akhir dari saldo awal ditambah pembelian pada awal periode,

metode ini akan mencerminkan harga operasional yang lebih wajar

karena menilai persediaan pada periode-periode berjalan mencerminkan

nilai pembelian terakhir sehingga telah mencerminkan keadaan

sebenarnya.

d. Metode harga pokok rata-rata (Average Cost Method)

Metode ini akan selalu menghitung kembali nilai rata-rata dari

persediaan setiap kali ada pembelian. Harga rata-rata persediaan dihitung

dengan membagi jumlah harga dengan jumlah unit bersangkutan.

24

Page 39: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

5. Prosedur Audit Atas Persediaan

Prosedur mengenai audit siklus persediaan dan pergudangan adalah

sebagai berikut: (Arens, Elder, Beasley 2006 : 305)

a. Prosedur Inisial

Prosedur meliputi penentuan bahwa skedul persediaan sesuai

dengan saldo yang ada di dalam buku besar. Hal ini dapat dilakukan

dengan cara menyelidiki jurnal persediaan atau dengan penyesuaian

catatan perpectual dengan skedul persediaan.

b. Prosedur Analisis

Prosedur analisis rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan

dengan rasio sebelumnya, anggaran, dan data persediaan rata-rata, yakni

membandingkan persediaan dan penjualan, selain itu juga melihat

hubungan persediaan, produksi, dan penjualan.

c. Detil Transaksi

Detail transaksi merupakan prosedur untuk menelusuri dan mengusut

data-data persediaan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai

pemrosesan transaksi. Dalam melakukan detil transaksi dapat dilakukan

dengan cara memeriksa penyelesaian produksi dan penjualan serta

pergerakan barang dan produksi.

d. Perhitungan Fisik

Perhitungan fisik merupakan prosedur untuk memperoleh keyakinan

mengenai efektifitas perhitungan persediaan, dan mengukur reliabilitas

representasi klien mengenai kuantitas dan kondisi fisik persediaan.

25

Page 40: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Perhitungan fisik dapat dilakukan melalui perhitungan kecukupan

persediaan atau meneliti pergerakan produksi.

e. Keakuratan Persediaan

Keakuratan persediaan merupakan perhitungan kembali keseluruhan

item yang ada didalam daftar persediaan dan memverifikasi

keakuratannya. Hal ini dilakukan dengan cara penghitungan kartu

persediaan dan mangusut perhitungan persediaan.

D. Kinerja Non Keuangan

1. Pengertian Kinerja

Performance atau kinerja merupakan suatu pola tindakan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diukur dengan mendasarkan pada

suatu perbandingan dengan berbagai standar. Kinerja adalah pencapaian

suatu tujuan dari suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu untuk mencapai

tujuan perusahaan yang diukur dengan standar. Penilaian kinerja

perusahaan bertujuan untuk mengetahui efektivitas operasional perusahaan.

Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur dengan ukuran keuangan dan

non keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui hasil tindakan yang

telah dilakukan dimasa lalu dan ukuran keuangan tersebut dilengkapi

dengan ukuran non keuangan tentang kepuasan customer, produktivitas dan

cost effectiveness proses bisnis/intern serta produktivitas dan komitmen

personel yang akan menentukan kinerja keuangan masa yang akan datang.

Ukuran keuangan menunjukkan akibat dari berbagai tindakan yang terjadi

26

Page 41: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

diluar non keuangan. Peningkatan financial returns yang ditunjukkan

dengan ukuran ROE merupakan akibat dari berbagai kinerja operasional

seperti: (1) meningkatnya kepercayaan customer terhadap produk yang

dihasilkan perusahaan, (2) meningkatnya produktivitas dan cost

effectiveness proses bisnis/intern yang digunakan oleh perusahaan untuk

menghasilkan produk dan jasa, (3) meningkatnya produktivitas dan

komitment personel. Jadi jika manejemen puncak berkehendak untuk

melipatgandakan kinerja keuangan perusahaannya, maka fokus perhatian

seharusnya ditujukan untuk memotivasi personel dalam melipatgandakan

kinerja di perspektif non keuangan atau operasional, karena disitulah

terdapat pemacu sesungguhnya (the real drivers) kinerja keuangan

berjangka panjang.

2. Balance Scorecard

Dalam pengukuran kinerja menggunakan empat perspektif balance

scorecard , yaitu:

a. Perspektif Keuangan

Balance scorecard tetap menggunakan perspektif keuangan karena

ukuran keuangan sangat penting bagi perusahaan. Ukuran keuangan

memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan

pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan

laba perusahaan. Pada saat perusahaan melakukan pengukuran secara

financial, maka hal pertama yang dilakukan adalah mendeteksi

kebenaran industri yang dimilikinya, apakah dalam tahap perkembangan

27

Page 42: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

growth, sustain, atau harvest. Ketiga tahapan tersebut mempunyai

konsekuensi yang berbeda terhadap ukuran penelitian. Dalam perspektif

financial, scorecard memungkinkan para eksekutif senior setiap unit

bisnis untuk menetapkan bukan hanya ukuran yang mengevaluasi

keberhasilan jangka panjang perusahaan, tetapi juga berbagai variabel

yang dianggap paling penting untuk menciptakan dan mendorong

tercapainya tujuan jangka panjang.

b. Perspektif Pelanggan

Perusahaan melakukan identifikasi pelanggan dan segmen pasar

yang akan dimasuki. Segmen pasar merupakan sumber yang akan

menjadi komponen penghasilan tujuan financial perusahan. Perspektif

pelanggan memungkinkan perusahaan menyelaraskan berbagai ukuran

pelanggan penting-kepuasan, loyalitas, retensi, akuisisi, dan probabilitas

dengan pelanggan dan segmen pasar sasaran. Para manager juga harus

mengenali apa yang dinilai tinggi oleh para segmen sasaran dan memilih

proposisi nilai apa yang akan diberikan. Mereka kemudian dapat memilih

tujuan dan ukuran dari tiga kelompok atribut, yang jika memuaskan

memungkinkan perusahaan mempertahankan dan memperluas bisnis

dengan pelanggan sasaran. Ketiga atribut itu adalah: atribut produk dan

jasa, hubungan pelanggan serta citra dan reputasi.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

Pada perspektif proses bisnis internal dalam balanced scorecard,

manajemen mengidentifikasi proses internal bisnis yang kritis yang harus

28

Page 43: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

diunggulkan perusahaan. Dalam perspektif ini memungkinkan manajer

untuk mengetahui seberapa baik bisnis berjalan dan apakah produk atau

jasa sudah sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

Dalam pendekatan Balanced Scorecard pengukuran perspektif

proses bisnis internal dalam sebuah organisasi secara umum dapat dibagi

menjadi tiga tahap (Kaplan dan Norton 2000:83), yaitu:

1) Proses Inovasi

Dalam proses inovasi, unit bisnis meneliti kebutuhan pelanggan yang

sedang berkembang atau yang masih tersembunyi, kemudian

menciptakan produk atau jasa yang akan memenuhi kebutuhan

tersebut. Proses inovasi dibagi menjadi dua bagian yaitu

mengidentifikasi kebutuhan pasar dan menciptakan produk atau jasa

untuk memenuhi kebutuhan pasar.

2) Proses Operasi

Proses operasi perusahaan menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan dimulai dari diterimanya pesanan pelanggan dan diakhiri

dengan penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan.

3) Proses Pelayanan Purna Jual

Proses ini merupakan jasa pelayanan kepada pelanggan setelah

penjualan produk atau jasa tersebut dilakukan. Layanan purna jual

mencakup garansi dan berbagai aktivitas perbaikan, penggantian

produk yang rusak dan yang dikembalikan serta pemrosesan

pembayaran pelanggan.

29

Page 44: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Proses pembelajaran dan pertumbuhan ini bersumber dari faktor

sumber daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi yang berperan

dalam pertumbuhan jangka panjang. Kaplan dan Norton (2000:110)

dalam menyebutkan bahwa ada tiga kategori dalam perspektif ini, yaitu:

1) Kapabilitas pekerja

Salah satu perubahan yang paling dramatis dalam pemikiran

manajemen selama 15 tahun terakhir adalah pergeseran peran para

pekerja perusahaan. Saat ini pekerja dituntut untuk lebih kritis dan

melakukan evaluasi terhadap proses dan lingkungan, dan memberikan

usulan perbaikan bagi perusahaan di masa depan.

2) Kapabilitas sistem informasi

Motivasi dan keahlian pekerja saja tidak cukup dalam menunjang

pencapaian tujuan proses bisnis internal, tanpa adanya informasi yang

tepat waktu, cepat dan akurat sebagai umpan balik. Dengan

kemampuan sistem informasi yang memadai, kebutuhan seluruh

tingkatan manajemen dan pekerja atas informasi yang akurat dan tepat

waktu dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya.

3) Motivasi, pemberdayaan dan keselarasan

Pegawai yang memiliki informasi yang berlimpah tidak akan

memberikan kontribusi pada keberhasilan usaha, apabila mereka tidak

mempunyai motivasi untuk bertindak selaras dengan tujuan

30

Page 45: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

perusahaan atau tidak diberi kebebasan dalam pengambilan keputusan

atau bertindak.

Dan dalam kinerja non keuangan ini penulis menggunakan dua

perspektif yakni perspektif proses bisnis internal dan perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Agus Setiyawan (2007)

dengan judul “ Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Pengelolaan Persediaan

tehadap Audit Operasional”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem

pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap audit operasional,

sedangkan pengelolaan persediaan berpengaruh signifikan terhadap audit

operasional, dan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sistem

pengendalian intern dan pengelolaan persediaan mampu menjelaskan atau

mempengaruhi audit operasional sebesar 65%, sedangkan sisanya dijelaskan

variabel lainnya.

Beberapa peneliti sebelumya diantaranya Hambaly (2002) dalam

Setiyawan (2007) telah melakukan penelitian tentang audit operasional atas

pengelolaan persediaan. Hasilnya menunjukkan bahwa audit operasional baik

secara simultan maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

pengelolaan persediaan.

Peneliti yang lain diantaranya Soetjipto (2001) dalam Setiyawan (2007)

yang meneliti tentang auditing operasional terhadap sistem pengendalian

31

Page 46: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

manajemen dalam rangka peningkatan ketaatan pada peraturan kehematan,

efisiensi, dan keefektifan kinerja manajemen. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa audit operasional berpengaruh signifikan, baik secara simultan maupun

parsial terhadap sistem pengendalian manajemen dalam rangka peningkatan

ketaatan pada peraturan kehematan, efisiensi, dan kefektifan kinerja

manajemen.

Hal demikian tidak berbeda jauh dengan yang diutarakan Hakim (2003)

yang meneliti tentang peranan sistem serta prosedur pencatatan persediaan

barang pada perusahaan dalam pelaksanaan pengendalian intern. Hasilnya

menunjukkan bahwa sistem dan prosedur pencatatan persediaan sangat

berpengaruh dalam pelaksanaan pengendalian intern.

Dalam penelitian Iriyadi (2004) tentang evaluasi pemeriksaan operasional

dalam meningkatkat efektifitas pengendalian intern penjualan. Hasilnya

menunjukkan bahwa dengan adanya pemeriksaan operasional, pengendalian

intern penjualan dapat berjalan secara efektif.

Hal serupa pernah diteliti oleh Hendarty tentang audit sistem informasi

persediaan, Hasil yang dicapai dari proses audit berfokus pada kelemahan-

kelemahan yang ada pada sistem dimana kelemahan-kelemahan tersebut

disajikan dalam bentuk matriks risiko dan pengendalian yang terdiri dari

temuan masalah, potensi risiko (Impact dan Likelihood), keandalan

pengendalian yang ada (Design dan Effectiveness).

Hal itu didukung pula dalam penelitian Pratolo (2007) tentang good

corporate governance dan kinerja BUMN di Indonesia: aspek audit

32

Page 47: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

operasional dan pengendalian intern sebagai variabel eksogen serta tinjauannya

pada jenis perusahaan. Hasilnya menyatakan bahwa pengujian korelasi antara

variabel audit operasional dan pengendalian intern menunjukkan bahwa kedua

variabel tersebut berkorelasi secara signifikan.

F. Kerangka Penelitian

Berdasarkan kerangka teori diatas, maka kerangka pemikiran yang

akan diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Variabel intervening

Variabel Independen Variabel Dependen

Audit atas

Persediaan

Audit Operasional Kinerja Non

Keuangan

33

Page 48: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

G. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas agar sesuai dengan tujuan

penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka hipotesis yang diuji

adalah sebagai berikut:

Ha1: Terdapat pengaruh audit operasional terhadap kinerja non

keuangan.

Ha2:

Terdapat pengaruh

audit

operasional

terhadap

kinerja

non

keuangan melalui audit atas persediaan.

Ha3: Terdapat pengaruh secara simultan audit operasional dan audit

atas persediaan terhadap kinerja non keuangan.

34

Page 49: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

menjelaskan hubungan variabel independen yaitu, audit operasional terhadap

variabel dependennya yaitu kinerja non keuangan melalui variabel

intervening yaitu, audit atas persediaan. Tempat melakukan penelitian ini

dilaksanakan pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Tangerang.

C. Metode Penentuan Sampel

Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel ini adalah Purposive

Sampling atau Judgement Sampling, yakni teknik yang dilakukan

berdasarkan kriteria yang disesuaikan dengan tujuan penelitian atau

pertimbangan dari peneliti. Dengan kata lain, asal saja calon responden

tersebut sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan, siapapun

responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui dapat dijadikan

sebagai elemen-elemen sampel penelitian (Hamid, 2005).

Berdasarkan kriteria tersebut, responden yang diteliti adalah para pejabat

yang menjabat keahlian masing-masing dan juga pegawai yang memegang

peranan penting dalam bidangnya masing-masing.

35

Page 50: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

D. Metode Pengambilan Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui media perantara) yang dikumpulkan secara khusus oleh peneliti

untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2006:147).

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Tangerang.

Metode yang mendukung dalam pengumpulan data guna melengkapi

penelitian ini digunakan serangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Observasi

Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan

pencatatan secara langsung terhadap objek penelitian.

2. Wawancara

Yaitu suatu cara pengumpulan dan melalui tanya jawab dengan pihak-

pihak tertentu yang berhubungan dengan penelitian.

3. Kuisioner

Dalam penelitian ini penulis mengajukan pernyataan secara tertulis

maupun secara lisan.

4. Kepustakaan

36

Page 51: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Untuk memperoleh dan konsep yang akurat, sehingga dapat memecahkan

masalah penulis mengadakan penelitian kepustakaan dengan membaca dan

mengumpulkan buku-buku, artikel, jurnal-jurnal, surat kabar, majalah serta

bacaan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

E. Teknik Analisa Data

1. Statistik Diskriptif

Statistik diskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi

mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi

responden. Statistic deskripti. Memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Imam Ghozali, 2005).

2. Uji Kualitas Data

Metode analisis data yang digunakan di penelitian ini adalah metode

analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 17.0. Analisis ini bertujuan untuk menentukan pengaruh antara

variabel audit operasional (X1) terhadap variabel kinerja non keuangan (Y)

dengan variabel audit atas persediaan (X2),.

a. Uji Reliabilitas

37

Page 52: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan suatu indikator. Informasi

yang ada pada indikator ini tidak berubah-ubah, atau biasa disebut

dengan konsisten. Uji reabilitas dilakukan untuk menguji apakah

jawaban dari responden konsisten atau stabil. Suatu angket dikatakan

reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas

untuk mengukur reliabilitas dengan uji Cronbach Alpha (α). Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai

Cronbach Alpha >0,6 (Ghozali, 2005).

b. Uji Validitas

Validitas adalah untuk melihat kecermatan alat ukur yaitu mengukur

apa yang akan diukur. Dalam penelitian ini, suatu kuesioner dinyatakan

valid, jika pertanyaan maupun pernyataan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Person Correlation yang terdapat dalam program SPSS 17.0. Suatu

pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikasinya dibawah 0,05.

3. Uji Asumsi Klasik

Adapun pengujian yang dilakukan sebagai berikut:

a. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika

38

Page 53: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

terjadi maka terdapat problem multikolinieritas (multiko). Model

regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi diantara variabel

independen. Deteksi adanya multikolinieritas dengan perhitungan

besaran Variance Inflation faktor (VIF) dan Tolerance (Tol). Dimana

model regersi yang bebas multiko adalah mempunyai nilai VIF

disekitar angka 1 dan mempunyai angka Tolerance mendekati 1.

Persamaan regresi yang bebas multiko juga ditujukan dengan koefisien

korelasi antara variabel independen haruslah lemah atau dibawah 0,5

(Santoso, 2002:2003).

b. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak sama

untuk semua pengamatan pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi

tidak random, tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai

dengan besarnya satu atau lebih variabel. Heterokedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variasi dari residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika

varian dari residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya tetap

maka homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Model regresi yang baik yang homokedastisitas dan tidak terjadi

heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

heterokedastisitas ada beberapa cara yaitu:

39

Page 54: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)

dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi – Y sesungguhnya).

2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit) maka, mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik yang menyebar diatas

dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas (Santoso,2002:210).

c. Uji Normalitas

Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam sebuah

model regresi, variebel independen, variabel dependen, atau keduanya

mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi

normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal

pada grafik. Dasar pengambilan keputusan: jika data menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti atau garis diagonal, maka regresi

mengikuti asumsi normalitas, sedangkan jika data menyebar jauh dari

garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2002:212) .

4. Uji Hipotesis

40

Page 55: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

a. Uji Adjusted R (Koefisien Determinasi)

Untuk mendapatkan seberapa besar variabel independen dapat

menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui koefisien

determinasi (Adjusted R Square). Jika Adjusted R Square adalah sebesar

1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh

variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan

fluktuasi dependen. Nilai Adjusted R Square berkisar hampir 1, berarti

semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependen. Sebaliknya , jika nilai Adjusted R Square semakin

mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel

independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen.

b. Uji Statistik F

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel.

Variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara simultan mempengaruhi variabel dependen, maka digunakan

tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih besar dari 0,05

maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen, atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-

sama tidak berpengaruh terhadap variabel independen. Sebaliknya jika

probability F lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan

untuk memprediksi variabel dependen, atau dengan kata lain variabel

41

Page 56: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

independen secara bersama-bersama berpengaruh terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2005:87).

c. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui masing-masing hubungan

variabel independen secara individual terhadap dependen. Untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap dependen digunakan tingkat

signifikansi 0,05. Jika nilai probability t besar dari 0,05 maka ada

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien

regresi tidak signifikan ), sedangkan jika nilai probability t lebih kecil

dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen (koefisien

regresi tidak signifikan) (Santoso, 2002:168).

Variabel intervening merupakan variabel antara atau mediasi,

fungsinya memediasi antara hubungan variabel independen dengan

variabel dependen.

Uji hipotesis:

Persamaan 1 : Audit pers = P2 AO + el

Persamaan 2 : Kinerja non keuangan = P1 AO + P3 Audit pers + e2

P1 = koefisien variabel X1 ke Y

P2 = koefisien variabel X1 ke X2

42

Page 57: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

P3 = koefisien jalur X2 ke Y

Pada uji hipotesis persamaan (1) memberikan nilai p2 pada audit

operasional dan pada persamaan (2) akan memeberikan nilai p1 dan p3

pada audit operasional dan audit atas persediaan.

Gambar 3.1:

Hubungan Struktural X1, X2, dan Y

Audit atas Persediaan

P2 P3

Audit Operasional

P1

Kinerja Non Keuangan

Berdasakan analisis diatas diajukan hubungan berdasarkan teori bahwa

variabel independen (audit operasional) memiliki hubungan langsung dengan

variabel dependen (kinerja non keuangan) yang disajikan dalam nilai p1. Namun

demikian variabel independen juga memiliki hubungan tidak langsung dengan

variabel yakni dengan variabel intervening (audit atas persediaan)yang disajikan

melalui p2, baru ke variabel independen, disajikan melalui p3.(Ghozali, 2005).

43

Page 58: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Berikut ini disajikan cara perhitungan total pengaruh (korelasi antara variabel

independen terhadap variabel dependen dengan adanya variabel intervening:

Pengaruh langsung independen ke dependen = p1

Pengaruh tak langsung independen ke intervening ke dependen = p2 x p3

Total pengaruh (korelasi independen ke dependen) = p1 +(p2 x p3)

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Audit Operasional (X1)

Audit operasional adalah tinjauan atas bagian operasional organisasi

tertentu yang bertujuan mengembangkan efisiensi serta efektifitas prosedur

serta metode tersebut (Arens, Elder, Beasley 2006 : 305):

Dimensi:

a. Operasi manajemen

Operasi manajemen merupakan pendekatan untuk mementau resiko

bisnis yang dihadapi perusahaan dan penekanan pada pencapaian

anggaran dan laba perusahaan.

b. Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah adanya rangkaian yang menyeluruh untuk

perencanaan,koordinasi, dan pengendalian operasi.

44

Page 59: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

c. Tanggung jawab

Tanggung jawab merupakan keberhasilan pengendalian dalam

perusahaan tercapai jika pertanggunjawaban secara jelas ditetapkan dan

dikomunikasikan pada seluruh bagian organisasi.

d. Kinerja

Kinerja adalah suatu tugas setiap karyawan untuk meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan perusahaan.

e. Evaluasi

Evaluasi adalah pemeriksaan setiap akhir kerja untuk mengintrofeksi

struktur perusahaan.

2. Audit Atas Persediaan (X2)

Menurut SAK (2004:14) persediaan adalah aktiva: (a) tersedia untuk

dijual dalam kegiatan usaha normal, (b) dalam proses produksi dan atau

dalam perjalanan, (c) alam bentuk bahan atau perlengkapan (supplier)

untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Dimensi:

a. Prosedur

Prosedur meliputi penentuan bahwa skedul persediaan sesuai dengan

saldo yang ada di dalam buku besar.

45

Page 60: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

b. Prosedur analisis

Prosedur analisis rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan

rasio sebelumnya, anggaran, dan data persediaan rata-rata.

c. Detail transaksi

Detail transaksi merupakan prosedur untuk menelusuri dan mengusut

data-data persediaan untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai

pemrosesan transaksi.

d. Perhitungan fisik

Perhitungan fisik merupakan prosedur untuk memperoleh keyakinan

mengenai efektifitas perhitungan persediaan, dan mengukur reliabilitas

representasi klien mengenai kuantitas dan kondisi fisik persediaan.

e. Keakuratan persediaan

Keakuratan persediaan merupakan perhitungan kembali keseluruhan

item yang ada didalam daftar persediaan dan memverifikasi

keakuratannya.

3. Kinerja Non Keuangan(Y)

Kinerja adalah pencapaian suatu tujuan dari suatu kegiatan atau

pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur dengan

standar. Penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui

efektivitas operasional perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan dapat

diukur dengan ukuran keuangan dan non keuangan.

46

Page 61: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Dimensi:

a. Perspektif proses bisnis internal

Perspektif proses bisnis internal, para eksekutif mengidentifikasi

berbagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh

perusahaan. Proses ini memungkinkan unit bisnis untuk memberikan

preposisi nilai yang akan menarik perhatian dan mempertahan

pelanggan dalam segmen pasar sasaran, dan memenuhi harapan

keuntungan finansial yang tinggi para pemegang saham.

b. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasi infra

struktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan

pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Sumber utama

pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan adalah manusia, sistem, dan

prosedur perusahaan.perspektif ini memiliki tiga tujua utama:

peningkatan kemempuan pegawai, peningkatan motivasi pemberdayaan

dan pensejajaran, serta peningkatan kemempuan sistem informasi.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Skala

47

Page 62: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

1

2

3

Audit operasional

(X1)

Audit atas

persediaan

(X2)

Kinerja Non

Keuangan(Y)

Operasi manajemen

Struktur

organisasi

Tanggung

jawab

Kinerja

Evaluasi

Prosedur inisial

Prosedur

analitas

Detil

transaksi

Perhitungan

fisik

Keakuratan persediaan

Perspektif

Proses Bisnis

Internal

1. Keputusan operasi manajemen.

2. Penyesuaian laporan keuangan.

3. Tugas dan tanggung jawab

organisasi. 4. Prosedur struktur organisasi.

5. Pelaporan dibuat dan dipertanggungjawabkan.

6. Resiko bisnis dimonitor dan dipertimbangkan.

7. Program kinerja manajemen.

8. Pembagian tugas sesuai

dengan posisi.

9. Pemeriksaan laporan

keuangan secara berkala.

10. Memperbaiki kinerja.

1. Menyelidiki jurnal

persediaan.

2. Penyesuaian catatan

perpectual dengan skedul

persediaan.

3. Hubungan persediaan, produksi, dan penjualan.

4. Membandingkan persediaan dan penjualan.

5. Memeriksa penyelesaian produksi dan penjualan.

6. Pergerakan barang dan produksi.

7. Perhitungan kecukupan

persediaan.

8. Meneliti pergerakan

produksi.

9. Penghitungan kartu

persediaan.

10. Mengusut perhitungan

persediaan.

1. Proses inovasi

2. Proses operasional 3. Waktu siklus dan velositas

Likert

Likert

Likert

48

Page 63: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Perspektif

Pembelajaran

dan

Pertumbuhan

4. Kemampuan pegawai

5. Motivasi, pemberdayaan,

dan pensenjajaran

6. Kemempuan sistem

informasi

Masing-masing variabel diatas diukur atas dasar tanggapan

responden dan pernyataan yang diberikan pada quesioner, yang diukur

dengan menggunakn skala 5 tingkat (likert) pengukuran, yaitu:

SS = Sangat setuju, diberi nilai 5

S = Setuju, diberi skor 4

R = Ragu, diberi skor 3

TS = Tidak Setuju, diberi skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju, diberi skor 1

Penilaian diatas dapat dijelaskan pada ujung sebelah kiri (dengan

angka rendah) menggambarkan suatu jawaban negatif, sedang ujung kanan

(dengan angka besar) menggambarkan jawaban yang positif.

49

Page 64: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan-perusahaan manufaktur yang

berada di wilayah Tangerang. Perusahaan yang diberi kuesioner sebanyak

17 perusahaan, tetapi yang kuesioner yang kembali sebanyak 13 perusahaan.

Berikut data dari kantor tersebut:

Tabel 4.1

Daftar Nama Perusahaan Manufaktur

No Nama Perusahaan

Manufaktur

Alamat

1. PT Cipta Kemas Abadi Jl. Raya Serang KM.11 Bitung Jaya,

Cikupa, Tangerang

2. PT Jembo Indonesia Jl. Padjajaran Kec.Gandasari,

Jatiuwung, Tangerang

3. PT Alkan Packaging

Flexiback Jl.Gatot Subroto KM.54, Jatake,

Tangerang

4. PT Panca Prima Eka Brothers

Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa Gembor, Jatiuwung,Tangerang

15133

5. PT Pan Brothers Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa

Gembor, Jatiuwung,Tangerang 15133

6. PT Jabatek Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa Gembor, Jatiuwung,Tangerang

15133

7. PT Starnesia Nusantara

Garment Jl.Gatot Subroto KM.32, Jatake,

Tangerang

8. PT OSRAM Jl. Raya Siliwangi KM.1,Desa

Gembor, Jatiuwung,Tangerang 15133

50

Page 65: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

9. PT Fumakilla Jl. Raya Siliwangi RT.004/04

10. PT Nagasakti Parama Shoes Jl. Agarindo KM.6 Pasar Kemis, Tangerang

11. PT Panarub Dwikarya Jl. Benua Raya, Komplek Benua Mas Blok B No.1 Pabuaran,

Tumpeng, Karawaci, Tangerang

13. PT Tifico Jl. MH.Thamrin Cikokol,

Tangerang Sumber: Data Primer Diolah

Sebelumnya telah dikemukakan dalam metodologi penelitian bahwa

pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian

secara langsung kepada responden. Penyebaran kuesioner berlangsung 21

September 2009 sampai tanggal 11 November 2009. Dalam penyebaran

kuesioner ini tidak dilakukan secara rutin/setiap hari, akan tetapi dilakukan

dalam waktu-waktu tertentu disesuaikan dengan kesiapan dari peneliti.

2. Karakteristik Responden

Sebanyak 100 kuesioner telah disebar kepada 17 perusahaan

manufaktur yang berada di wilayah Tangerang dan yang kembali sebanyak

13 perusahaan. Dari jumlah tersebut sebanyak 70 kuesioner atau sekitar

70% telah kembali dan sebanyak 30 kuesioner atau sekitar 30% tidak

kembali. Rincian pendistribusian kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Kuisioner Penelitian

Keterangan Jumlah Persentase

kuesioner yang disebar 100 100%

51

Page 66: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

kuesioner yang kembali 70 70% kuesioner yang tidak kembali 30 30%

kuesioner yang kembali dan memenuhi kriteria untuk diolah

70

Sumber: Data Primer Diolah

Berikut ini akan diilustrasikan presentase pengembalian kuisioner yang

disajikan dalam bentuk column chart.

Gambar 4.1

Presentase Pengembalian Kuisioner Penelitian

80

70

60

50

40

Kembali Tidak Kembali

30

20

10

0

Presentase penge mbalian

52

Page 67: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

3. Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah staff akutansi dan manager

terkait yang bekerja di perusahaan manufaktur di Tangerang. Sebanyak 100

kuesioner telah disebar kepada 17 perusahaan dan yang kembali 13

perusahaan. Tabel 4.3 menyajikan rangkuman informasi demografi

responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jabatan dan

lama pengalaman bekerja. Informasi tersebut didapat dari kuesioner yang

telah dikembalikan oleh responden.

Tabel 4.3

Data Statistik Responden

No Keterangan Jumlah Persentase

1 Jenis Kelamin

1) Laki-laki

2) Perempuan

32

38

70

45%

55%

100%

2 Usia

1) 20-25 tahun

2) 26-30 tahun

3) >30 tahun

15 22

33

70

21% 31%

43%

100%

53

Page 68: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

3 Pendidikan Terakhir 1) D3

2) S1

3) S2

7

47

16

70

10%

67%

33%

100%

Sumber: Data Primer Diolah

Persentase responden berdasarkan jenis kelamin akan disajikan dalam

pie chart pada Gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2

Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

44%

56%

Laki-

laki

Responden dalam penelitian ini adalah staf akuntasi dan manager

terkait, dengan usia antara 20 tahun sampai 30 tahun lebih. Pie chart pada

Gambar 4.3 akan mengilustrasikan persentasenya.

Gambar 4.3

Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Usia

54

Page 69: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Usia

18%

26%

56%

20-25 tahun

26-30 tahun

>30 tahun

Para staf akuntansi dan manager bagian keuangan yang menjadi

responden dalam penelitian ini memiliki latar belakang pendidikan

terakhir D3 (Diploma 3), S1 (Strata 1), dan S2 (Strata 2). Persentase

jumlah responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat dalam Gambar 4.4.

Gambar 4.4

Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan D3 S1 S2

87% 8% 8%

5%

B. Penemuan

55

Page 70: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

AuditOp Persediaan Kinerja

N

Valid

70

70

70

Missing

0

0

0

Mean 38.8143 41.0286 53.2286

Std. Error of Mean

.76147

.75070

.90870

Median

40.0000

42.0000

53.5000

Mode

43.00

40.00a

55.00

Std. Deviation

6.37089

6.28080

7.60277

Variance

40.588

39.448

57.802

Skewness

-1.485

-1.621

-.518

Std. Error of Skewness

.287

.287

.287

Kurtosis

5.446

5.552

2.290

Std. Error of Kurtosis

.566

.566

.566

Range

40.00

38.00

46.00

Minimum

10.00

12.00

29.00

Maximum

50.00

50.00

75.00

1. Statistik Deskriptif

Berdasarkan data yang diperoleh maka didapatkan hasil statistik

deskriptif sebagai berikut:

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif

Statistik

56

Page 71: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Sumber: Data Primer Diolah

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai

Cronbach’s Alpha diata 0,6 (Imam Ghozali, 2005: 41-42). Pengujian

dilakukan dengan per variabel menggunakan pernyataan yang terdapat

didalam kuesioner. Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.5-1

Uji Reliabilitas

Audit Operasional

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.875 .894 10

57

Page 72: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel audit operasional

diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,875. Nilai tersebut lebih

besar dari 0,60 (0,875 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban

responden terhadap pernyataan variabel audit operasional dikatakan

reliabel.

Tabel 4.5-2

Uji Reliabilitas

Audit atas Persediaan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.909 .909 10

Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel audit atas

persediaan diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,909. Nilai

tersebut lebih besar dari 0,60 (0,909 > 0,60) maka dapat disimpulkan

bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel audit atas

persediaan dikatakan reliabel.

Tabel 4.5-3

Uji Reliabilitas

58

Page 73: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Kinerja Non Keuangan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.864 .868 15

Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel kinerja non

keuangan diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,864. Nilai tersebut

lebih besar dari 0,60 (0,864 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa

jawaban responden terhadap pernyataan variabel kinerja non keuangan

dikatakan reliabel.

b. Uji Validitas

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Pearson Correlation. Suatu pertanyaan dikatakan valid

jika tingkat signifikansinya berada di bawah 0,05. Hasil uji validitas

untuk variabel audit operasional dapat dilihat pada Tabel 4.6-1 dan hasil

uji validitas untuk variabel audit atas persediaan dapat dilihat pada Tabel

4.6-2 serta Tabel 4.6-3 untuk hasil uji validitas variabel kinerja non

keuangan.

Tabel 4.6-1

59

Page 74: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Uji Validitas

Audit Operasional

Pertanyaan Sig. Pearson

Correlation

Keterangan

Audit Op 1 0.000 0.473 Valid

Audit Op 2 0.000 0.606 Valid

Audit Op 3 0.000 0.750 Valid

Audit Op 4 0.000 0.744 Valid

Audit Op 5 0.000 0.719 Valid

Audit Op 6 0.000 0.808 Valid

Audit Op 7 0.000 0.752 Valid

Audit Op 8 0.000 0.731 Valid

Audit Op 9 0.000 0.740 Valid

Audit Op 10 0.000 0.802 Valid Sumber: Data Primer Diolah

Tabel 4.6-2

Uji Validitas

Audit atas persediaan

Pertanyaan Sig. Pearson

Correlation

Keterangan

Peng. Persediaan 1 0.000 0.720 Valid

Peng. Persediaan 2 0.000 0.716 Valid

Peng. Persediaan 3 0.000 0.795 Valid

Peng. Persediaan 4 0.000 0.775 Valid

Peng. Persediaan 5 0.000 0.859 Valid

Peng. Persediaan 6 0.000 0.862 Valid

Peng. Persediaan 7 0.000 0.460 Valid

Peng. Persediaan 8 0.000 0.668 Valid

Peng. Persediaan 9 0.000 0.727 Valid

Peng. Persediaan 10 0.000 0.830 Valid Sumber: Data Primer Diolah

60

Page 75: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Tabel 4.6-3

Uji Validitas

Kinerja Non Keuangan

Pertanyaan Sig. Pearson

Correlation

Keterangan

Kinerja Non Keu. 1 0.000 0.428 Valid

Kinerja Non Keu. 2 0.000 0.537 Valid

Kinerja Non Keu. 3 0.000 0.566 Valid

Kinerja Non Keu. 4 0.000 0.463 Valid

Kinerja Non Keu. 5 0.001 0.383 Valid

Kinerja Non Keu. 6 0.000 0.516 Valid

Kinerja Non Keu. 7 0.000 0.715 Valid

Kinerja Non Keu. 8 0.000 0.668 Valid

Kinerja Non Keu. 9 0.000 0.694 Valid

Kinerja Non Keu. 10 0.000 0.723 Valid

Kinerja Non Keu. 11 0.000 0.734 Valid

Kinerja Non Keu. 12 0.001 0.393 Valid

Kinerja Non Keu. 13 0.000 0.524 Valid

Kinerja Non Keu. 14 0.000 0.787 Valid

Kinerja Non Keu. 15 0.000 0.759 Valid Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan ketiga tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh

pertanyaan dan pernyataan pada variabel audit operasional, audit atas

61

Page 76: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

persediaan dan kinerja non keuangan berada pada tingkat signifikansi

dibawah 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh butir pertanyaan

tersebut adalah valid dan layak digunakan dalam penelitian.

3. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh, maka

dapat didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7

Uji Multikolineritas

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistics

Model

Std.

B Error Beta t Sig.

Tolerance VIF

1 (Constant) 25.079 5.512 4.550 .000

Audit

.234

.164

.196

1.425 .159

.564

1.772

persediaan

.465

.166

.384

2.794 .007

.564

1.772

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 4.7, hasil perhitungan nilai tolerance

menunjukkan tidak adanya variabel independen yang memiliki nilai

62

Page 77: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel

independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan VIF juga

menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen

yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat multikolinearitas dan dapat digunakan dalam

penelitian.

b. Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh, maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

Gambar 4.5

Scatterplot

63

Page 78: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan gambar scatterplot pada gambar 4.5 diatas dapat dilihat

bahwa titik-titik menyebar secara acak namun tidak tersebar secara baik,

karena titik-titik tersebut lebih banyak mengumpul dibawah titik nol pada

sumbu Y. Tetapi titik-titik tersebut juga ada yang menyebar diatas angka

nol. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskesdastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

c. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh, maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

64

Page 79: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Gambar 4.6

Normal Plot

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat titik-titik menyebar disekitar

garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. hal ini

menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal, maka model

regresi layak digunakan.

Sedangkan pada grafik histogram (gambar 4.7) terlihat bahwa grafik

histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Dapat

disimpulkan grafik normal plot dan grafik histogram menunjukkan

bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas.

65

Page 80: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Gambar 4.7

Grafik Histogram

Sumber: Data Primer Diolah

4. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi

Dari pengujian yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.8

Uji Keofisien Determinasi

66

Page 81: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

H

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square

Square

Estimate

1 .534a

.285 .264 6.52295

a.Predictors: (Constant), persediaan, audit

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi (R), koefisien

determinasi (R Square), koefisien determinasi yang disesuaikan

(Adjusted R Square). Dan Standar Error (SE). Pada tabel diatas terlihat

bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square)

sebesar 0.264 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada

variabel Y (kinerja non keuangan) adalah 26.4% ditentukan oleh variabel

audit operasional dan audit atas persediaan, dan selebihnya sebesar

73.6% (100% - 26,4%) ditentukan oleh variabel lain yang tidak diketahui

dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini.

Variabel-variabel lain yang mempengaruhi variabel kinerja non

keuangan menurut Kaplan, Norton (2000) adalah variabel pengendalian

intern perusahaan, tujuan dan kebijakan suatu organisasi yang

bersangkutan. Selain itu dalam penelitian Pratolo (2007) juga

mengungkapkan variabel lain yang mampu menjelaskan pengaruh

terhadap kinerja non keuangan adalah pengendalian intern,yang meliputi

aspek lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian,

67

Page 82: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

informasi dan komunikasi, dan pemantauan, selain itu variabel penerapan

prinsip-prinsip good corporate governance, yang meliputi

pertanggungjawaban, akuntabilitas, kewajaran, transparansi, dan

kemandirian, tersebut mempunyai korelasi yang signifikan terhadap

kinerja perusahaan yang mencakup kinerja kuangan dan kinerja non

keuangan.

b. Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel audit operasional

dan audit atas persediaan secara bersama-sama atau simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja non keuangan.

Tabel 4.9

Uji Statistik F

ANOVA

b

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression

1137.572

2

568.786

13.368 .000a

Residual

2850.771

67

42.549

Total 3988.343 69

68

Page 83: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

a. Predictors: (Constant), persediaan, audit

b.Dependent Variable: kinerja

Sumber: Data Primer Diolah

Ta

Tabel 4.9 dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung sebesar

13.368 dengan tingkat signifikansi 0.000. Oleh karena tingkat signifikansi

tersebut lebih kecil daripada 0.05, maka variabel audit operasional dan

audit atas persediaan secara simultan atau secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja non

keuangan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Pratolo (2007) bahwa variabel audit

manajemen, pengendalian intern, dan penerapan prinsip-prinsip good

corporate governance secara simultan mempunyai pengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan. Begitu pula dalam teori Arens, Elder,

Beasley (2006) yang menyatakan bahwa tujuan utama dari audit

operasional adalah membantu manajemen dari organisasi yang diaudit

untuk memperbaiki effectiveness, efficiency, dan economy dari suatu

operasi. Apabila operasional perusahaan sudah dapat dikatakan efektif,

efesien, dan ekonomis, maka dapat dikatakan kinerja perusahaan sudah

berjalan dengan baik dan semestinya sesuai dengan tujuan organisasi atau

perusahaan.

c. Uji Statistik t

69

Page 84: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Tabel 4.10 menyajikan hasil uji t dalam penelitian ini:

Tabel 4.10

Uji Statistik t

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 25.079 5.512 4.550 .000

Audit operasional

.234

.164

.196

1.425

.159

Audit atas persediaan

.465

.166

.384

2.794

.007

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data Primer Diolah

Gambar 4.8

Hubungan Struktural X1, X2, dan Y

0.534 Audit atas Persediaan

0.384

Audit Operasional

0.196

Kinerja Non Keuangan

1) Pengaruh audit operasional terhadap kinerja non keuangan.

Berdasarkan uji statistik t pada tabel 4.10 diatas, uji statistik t

variabel independen audit operasional, memperlihatkan bahwa

70

Page 85: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

variabel audit operasional memiliki nilai signifikansi sebesar 0.159

lebih besar dari nilai alpha 0.05 (0.159 > 0.05). Untuk itu dapat

dikatakan bahwa Ha1 ditolak dan Ho1 diterima. Untuk dapat

disimpulkan bahwa variabel audit operasional tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja non keuangan, dengan besar

pengaruh p1 sebesar 0.196.

Menurut penelitian Pratolo (2007) yang berjudul Good Corporate

Governance dan kinerja BUMN di Indonesia: Aspek Audit

Manajemen dan Pengendalian Intern sebagai Variabel Eksogen serta

Tinjauannya pada Jenis Perusahaan. Menyatakan bahwa audit

manajemen berpengaruh secara parsial terhadap kinerja perusahaan.

Dan teori dalam buku Arens, Elder, Beasley (2006) tujuan utama dari

audit operasional adalah membantu manajemen dari organisasi yang

diaudit untuk memperbaiki effectiveness, efficiency, dan economy dari

suatu operasi. apabila telah dilakukan audit operasional maka kinerja

persuahaan dapat berjalan lebih baik untuk masa mendatang. Begitu

pula menurut logika teori penulis, bahwa audit operasional seharusnya

berpengaruh terhadap kinerja non keuangan. Karena audit operasional

itu sendiri dilakukan untuk mengaudit suatu kinerja yakni mengenai

efektifitas, efisiensi dan keekonomisan suatu kinerja atau operasional

suatu perusahaan.

71

Page 86: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Tetapi dalam penelitian ini audit operasional tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja non keuangan. Pertama, dikarenakan

cakupan audit operasional itu sendiri masih terlalu luas. Kedua, hal ini

disebabkan kurang luasnya cakupan penelitian yakni responden,

responden dalam penelitian ini hanya meliputi staf akuntansi dan

manager terkait pada perusahaan manufaktur, seharusnya responden

juga mencakup pelaku audit operasional itu sendiri yakni auditor

internal perusahaan ataupun auditor eksternal. Ketiga, kinerja non

keuangan dalam penelitian ini menggunakan perspektif pengukuran

kinerja balance scorecard yakni persepektif keuangan, perspektif

pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif

pertumbuhan dan pembelajaran, sedangkan dalam penelitian ini hanya

menggunakan dua perspektif, yakni perspektif proses bisnis internal,

dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

2) Pengaruh audit operasional terhadap kinerja non keuangan melalui

audit atas persediaan.

Berdasarkan uji statistik t pada tabel 4.10 diatas, uji statistik t

variabel intervening audit atas persediaan, memperlihatkan bahwa

variabel audit atas persediaan memiliki nilai signifikasi sebesar 0.007

lebih kecil dari nilai alpha 0.05 (0.007 < 0.05). Untuk itu dapat

dikatakan bahwa Ha1 diterima dan Ho1 ditolak. Untuk dapat

disimpulkan bahwa variabel audit operasional memiliki pengaruh

72

Page 87: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

signifikan terhadap kinerja non keuangan melalui audit atas

persediaan, dengan besar pengaruh secara tidak langsung (p2 x p3 =

0.534 x 0.384) sebesar 0.205.

Menurut teori dalam Arens, Elder, Beasley (2006), Persediaan

merupakan suatu unsur umum yang memegang peranan penting dalam

operasi perusahaan yang secara kontinyu diperoleh atau diproduksi

dan dijual. Kinerja perusahaan dapat dikatakan baik apabila telah

melalui prosedur-prosedur yang ditentukan, termasuk dalam hal ini

prosedur audit atas persediaan, prosedur dalam audit atas persediaan

meliputi: prosedur inisial, prosedur analitis, detil transaksi,

perhitungan fisik, dan keakuratan persediaan. Menurut logika teori

penulis bahwa audit operasional melalui audit atas persediaan

berpengaruh terhadap kinerja non keuangan. Ini berarti dalam audit

atas persediaan memainkan peranan penting dalam kinerja non

keuangan.

Dalam hal ini penulis belum menemukan penelitian terdahulu

mengenai pengaruh audit operasional terhadap kinerja non keuangan

melalui audit atas persediaan, tetapi hal ini sejalan dengan penelitian

serupa yakni oleh Agus Setiyawan (2007) dengan judul “ Pengaruh

Sistem Pengendalian Intern, pengelolaan persediaan tehadap Audit

Operasional”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem

pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap audit

73

Page 88: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

operasional, sedangkan pengelolaan persediaan berpengaruh

signifikan terhadap audit operasional, dan dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian intern dan audit

atas persediaan mampu menjelaskan atau mempengaruhi audit

operasional sebesar 65%, sedangkan sisanya dijelaskan variabel

lainnya.

74

Page 89: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris akan adanya

pengaruh Audit Operasional Terhadap Kinerja Non Keuangan dengan Audit

atas Persediaan Sebagai Variabel Intervening. Berdasarkan data yang diperoleh

dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai

pengaruh Audit Operasional Terhadap Kinerja Non Keuangan dengan Audit

atas Persediaan sebagai Variabel Intervening.

1. Berdasarkan hasil uji regresi berganda melalui uji t variabel Audit

Operasional secara parsial atau langsung tidak berpengaruh terhadap Kinerja

Non Keuangan.

2. Berdasarkan hasil uji regresi berganda melalui uji t variabel Audit

Operasional melalui Audit Atas Persediaan berpengaruh terhadap Kinerja

Non Keuangan

3. Berdasarkan hasil uji regresi berganda melalui uji F variabel Audit

Operasional dan Audit Atas Persediaan secara simultan berpengaruh

terhadap Kinerja Non Keuangan.

4. Untuk menentukan besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependen diperoleh hasil bahwa Adjusted R Square sebesar 0.264 atau 26%.

Hal diatas menjelaskan bahwa variabel Audit Operasional dan variabel

Audit atas Persediaan mampu menjelaskan variable kinerja non kauangan

75

Page 90: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

sebesar 26,4%, selebihnya sebesar 73,6% dijelaskan oleh variabel lain,

yakni pengendalian intern perusahaan, good corprate governance, serta

tujuan dan kebijakan suatu organisasi yang bersangkutan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, didapatkan implikasi

pertama, bahwa dengan adanya audit operasional, kinerja perusahaan dapat

berjalan lebih baik serta efektif dan efisien sesuai dengan prosedur dan

kebijakan perusahaan, dengan demikian tujuan perusahaan dapat tercapai.

Kedua, dengan adanya audit atas persediaan nantinya akan mampu

memaksimalkan dalam pengelolaan persediaan itu sendiri, sehingga terhindar

adanya kecurangan ataupun kecacatan pada barang persediaan dan dengan

demikian akan mampu memaksimalkan dalam pencapaian keuntungan. Ketiga,

manajemen adalah pihak yang mengendalikan dan yang mengelola perusahaan,

suatu perusahaan atau organisasi yang dikendalikan secara efektif terletak dari

sikap manajemennya, oleh karena itu pembekalan, pelatihan dan penyediaan

sistem informasi yang baik akan menunjang keberhasilan kinerja manajemen.

C. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adaah:

1. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode penyebaran

kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Adapun kelemahan dari metode

ini adalah adanya kemungkinan bahwa responden tidak serius memberikan

76

Page 91: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

jawaban, atau jawaban yang diberikan tidak jujur baik karena disengaja

maupun karena salah menafsirkan pertanyaan.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur diwilayah

Tangerang saja melalui sistem random, sehingga tidak cukup untuk

menggambarkan data untuk menggambarkan seluruh audit operasional dan

audit atas persediaan pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

D. Saran

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan informasi yang

penting dalam perusahaan, dengan adanya penelitian ini diharapkan

perusahaan dapat lebih cermat memilih pengendalian intern perusahaan

khususnya pada pengelolaan persediaan secara efektif, efisien,dan

ekonomis. Selain itu pula perusahaan hendaknya memberikan pelatihan-

pelatihan yang nantinya dapat maningkatkan kinerja perusahaan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya hendaknya memperluas populasi atau sampel

penelitian atau menambah jumlah responden. Selain itu disarankan pula

untuk menambahkan pengukuran kinerja perusahaan, bukan hanya dari non

keuangan tapi juga keuangan, yang nantinya dapat menghasilkan hasil

penelitian yang berbeda, labih lengkap dan lebih baik. Selain itu peneliti

selanjutnya dapat menambahkan variabel lain untuk melihat kinerja, yakni

good corporate governance, ataupun pengendalian intern perusahaan

bersangkutan.

77

Page 92: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

DAFTAR PUSTAKA

A. Dienhofer, Martime, H. Scheiner, James dan A. Sawyer, Lawrence B. “Sawyer’s Internal Auditing”, Edisi ke-5, Jilid 1,Terj, Desi, Adhariani,

Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Agoes, Sukrisno. “Auditing: Pemeriksaan Akuntansi oleh Kantor Akuntan

Publik”, Jilid 1, Cetakan ke-4, Lembaga Penerbit FE Universitas

Indonesia, Jakarta, 2008.

Arens, Alvin A, Rendal J Elder, Mark S. Beasley. “Auditing and Assurance

Service: An Integrated Approach”, Edisi ke-9, PT Indeks kelompok

Gramedia, Jakarta, 2004.

Arens, Alvin A, Rendal J Elder, Mark S. Beasley. “Auditing dan Pelayanan

Verifikasi Pendekatan Terpadu”, Edisi ke-9, Jilid 2, PT Indeks kelompok

Gramedia, Jakarta, 2006.

Bayangkara, IBK. “Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi Management

Audit”, Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Boynton, Johnson, Kell. “Modern Auditing, Edisi Ketujuh Jilid 2”, Erlangga,

Jakarta, 2003.

F. Messier, William. Jr. Dkk. “Auditing and Assurance Service a Systematic

Approach”, Buku dua, Edisi ke-4, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Guy, Alderman, Winter. “Auditing”, Edisi ke-5, Erlangga, Jakarta, 2002.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit UNDIP, Semarang, 2005.

Hakim, Luqman. “Peranan Sistem dan Prosedur Pencatatan Persediaan Barang

Pada Perusahaan dalam Pelaksanaan Pengendalian Intern”, Jurnal

Arthavidya Vol.4, No.1, Januari, 2003.

Halim, Abdul. “Auditing, Edisi Ketiga (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan

Jilid 1)”, unit penerbit dan percetakan akademi manajemen perusahaan

YKPN, Jakarta, 2003.

Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta, 2007.

Hansen, Don.R, Mowen, Maryanne M. “Management Accounting”, Salemba

Empat, Jakarta, 2006.

Hendarty, Henny, dkk. “Audit Sistem Informasi Persediaan”, Jurnal Seminar

Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, 2007.

78

Page 93: PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/593/1/92436... · operasional dan audit atas persediaan terhadap kinerja

Hendriksen, E.S, Breda, M.F. “Accounting Theory”, Rivhard D Irwin inc, Boston,

2001.

Ikatan Akuntan Indonesia. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” , IAI,

Jakarta, 2007.

Iriyadi. “Evaluasi Atas Prosedur Pemeriksaan Operasional dalam Meningkatkan

Efektifitas Pengendalian Intern Penjualan”, Jurnal Ilmiah Ranggading

Vol.4, No.1, April, hlm 15-20, 2004

Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen”, BPFE. Yogyakarta, 2006.

Kaplan, Robert S, Norton David P.”Balance Scorecard: Menerapkan Strategi

Menjadi Aksi”, Erlangga, Jakarta, 2000.

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygandt, Terry D, Warfield.”Akuntansi Intermediate

Jilid 1”, Erlangga, Jakarta, 2007..

Mudricah. ”Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Pada PT SINAR LENDOH

TERANG AMBARAWA”, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2005.

Mulyadi. “Auditing”, Edisi ke-6, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Pratolo, Suryo. “Good Coorporate Gorvenance dan Kinerja BUMN di Indonesia:

Aspek Audit Manajemen dan Pengendalian Intern sebagai Variabel

Eksogen serta Tinjauannya pada Jenis Perusahaan”, Simposium

Nasional Akuntansi 10 Makasar, 2006.

Purwono, Edi, “Aspek-Aspek EDP Audit Pengendalian Intern pada

Komputerisasi”, ANDI, Yogyakarta, 2004.

Santoso, Singgih, “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2002.

Setiyawan, Agus. “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Pengelolaan

Persediaan Terhadap Audit Operasional pada PT PERTAMINA

(Persero)”, Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullaha,

Jakarta, 2007.

79