Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

57
1 ANALISA PENGARUH ASSETS TURNOVER DAN PROFIT MARGIN TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI OLEH ANIS SHOLICHAH NIM. 07.01.522 JURUSAN : AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA DHARMA SURABAYA 2011

Transcript of Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

Page 1: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

1

ANALISA PENGARUH ASSETS TURNOVER DAN PROFIT MARGIN TERHADAP

RETURN ON INVESTMENT PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

OLEH ANIS SHOLICHAH

NIM. 07.01.522 JURUSAN : AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA DHARMA SURABAYA

2011

Page 2: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

2

ANALISA PENGARUH ASSETS TURNOVER DAN PROFIT MARGIN TERHADAP

RETURN ON INVESTMENT PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada STIE Widya Dharma Surabaya Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program Sarjana

OLEH ANIS SHOLICHAH

NIM. 07.01.522 JURUSAN : AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA DHARMA SURABAYA

SEPTEMBER 2011

Page 3: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

3

ANALISA PENGARUH ASSETS TURNOVER DAN PROFIT MARGIN TERHADAP

RETURN ON INVESTMENT PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH : ANIS SHOLICHAH

NIM. 07.01.522

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Surabaya, September 2011 Pembimbing

Drs. Hari Purwanto, MM NIP.

Page 4: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

4

ANALISA PENGARUH ASSETS TURNOVER DAN PROFIT MARGIN TERHADAP

RETURN ON INVESTMENT PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH : ANIS SHOLICHAH

NIM. 07.01.522

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi

Pada tanggal September 2011 Ketua,

Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM. NIP. 19500326 198103 1 001

Anggota,

Dr.H.Farhan Ghozali,SH.,MM. NIP. 19570613 198603 1 012

Page 5: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

5

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan taufik, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Analisa Pengaruh Assets Turnover dan

Profit Margin Terhadap Return On Investment Pada Perusahaan Food and

Baverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi ini disusun guna

melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan studi pada program sarjana (S1)

reguler Akuntansi STIE Widya Dharma Surabaya.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik secara moril

maupun materiil, khususnya kepada :

1. Drs. Hari Purwanto, MM. selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran

membimbing dan membantu memberikan saran-saran serta dorongan

sehingga penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

2. Para Dosen STIE Widya Dharma Surabaya, yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu, yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang luas kepada

penulis.

3. Keluarga tercinta, Bapak, Almarhumah Ibu, Adekku Moch. Sodikin, yang

telah memberikan makna hidup kepada penulis sehingga dapat termotivasi

untuk segera menyelesaikan skripsi. ”Kenangan keluarga kecilku adalah

anugrah yang teramat indah pemberian Allah SWT”.

4. Suamiku tersayang Moch. Syaifuddin, yang telah memberikan kasih

sayangnya yang teramat hangat kepada penulis, sehingga penulis terdorong

Page 6: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

6

untuk segera menyelesaikan studi program S1. ”Salam cinta dan rinduku

teruntukmu sayang...”.

5. Seseorang yang sekaisan nafas denganku, yang saat ini masih dalam

kandungan yang telah menginspirasi hidup penulis sehingga tumbuh

semangat yang teramat sangat untuk sebuah hidup yang harus terus

diperjuangkan.

6. Teman-temanku tercinta, Ita, Mukti, Salim, Ina, Eka, Mugik, Eko, Noval,

Mbak Mia, dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

”Kehangatan suasana saat bersama di Kampus ”UGM” milik kita, takkan

pernah beku dimakan masa”.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi, sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi.

Hanya do’a dan ucapan syukur yang dapat penulis panjatkan, semoga

Allah SWT berkenan membalas kebaikan beliau semua. Akhir kata penulis

berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Surabaya, September 2011

Penulis

Page 7: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

7

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 4

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

1.4. Manfaat penelitian …………………………………….…. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ....................................................................... 6

2.1.1. Assets Turnover ....................................................... 6

2.1.2. Profit Margin ............................................................ 8

2.1.3. Return On Investment ............................................. 11

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................ 15

2.3 Kerangka Pemikiran .......................................................... 17

2.4 Hipotesa ............................................................................. 18

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional ...................... 19

3.2. Jenis Data dan Sumber Data .............................................. 19

Page 8: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

8

3.3. Metode Pengumpulan Data .................................................. 19

3.4. Populasi dan Sampel ............................................................ 20

3.5. Metode Analisa Data ........................................................... 21

3.5.1. Pengujian Asumsi Klasik .......................................... 21

3.5.2. Analisis Regresi Linier Berganda …………………. 24

3.5.3. Uji Hipotesis ………………………………………. 25

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Statistik Deskriptif ............................................................. 29

4.2. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 33

4.2.1. Uji Normalitas ......................................................... 33

4.2.2. Uji Multikolinieritas ................................................ 34

4.2.3. Uji Autokorelasi ...................................................... 35

4.3. Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 37

4.3.1. Uji Pengaruh Parsial (t-test) .................................... 38

4.3.2. Uji Pengaruh Simultan (f-test) ................................ 40

4.3.3. Koefisien Determinasi (R2)...................................... 41

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ........................................................................ 42

5.2. Saran .................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 45

LAMPIRAN – LAMPIRAN .......................................................................

Page 9: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

9

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Data Perhitungan Rasio ROI, ATO dan PF tahun 2008-2010 ....... 30

4.2. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 31

4.3. Hasil Uji Normalitas (Grafik P-Plot) .............................................. 33

4.4. Hasil Uji Normalitas (Tabel Kolmogorov-Smirnov) ...................... 34

4.5. Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................. 35

4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 36

4.7. Hasil Uji Autokorelasi .................................................................... 37

4.8. Hasil Uji Pengaruh Parsial (t-test) .................................................. 38

4.9. Hasil Uji Pengaruh Simultan (f-test) .............................................. 40

4.10. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................ 41

Page 10: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

10

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman

2.1. Bagan Kerangka Pemikiran ................................................................ 17

Page 11: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

11

ANALISA PENGARUH ASSETS TURNOVER DAN PROFIT MARGIN TERHADAP RETURN ON INVESTMENT

PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh : Anis Sholichah

ABSTRAK

Analisa laporan keuangan merupakan hal yang sangat fundamental dalam menilai kinerja sebuah Perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu alat berupa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi maupun eksistensi sebuah usaha. Salah satu rasio yang sangat penting dalam pengukuran kinerja adalah rasio return on invesment. Dengan rasio ini dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dimiliki perusahaan.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji adanya pengaruh variabel assets turnover (ATO) dan profit margin (PM) terhadap return on investment (ROI).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan sampel perusahaan food and baverage yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria (1) Perusahaan food and baverage yang listed di BEI dan selalu menyajikan laporan keuangan tahun buku 31 Desember selama periode penelitian (2008-2010), (2) Perusahaan harus sudah listing pada awal penelitian dan tidak didelisting sampai akhir periode penelitian. (3) Dari awal periode penelitian sampai akhir periode penelitian menghasilkan laba yang positif. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 9 perusahaan dari 13 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan uji hipotesis menggunakan uji T secara parsial, uji F secara simultan dengan derajat signifikansi 5%, dan uji koefisien determinasi.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial data ATO dan PM masing-masing berpengaruh secara signifikan terhadap ROI perusahaan food and baverage yang listed di BEI pada derajat signifikansi kurang dari 5% (masing-masing sebesar 0,000%), sementara secara simultan data ATO dan PM berpengaruh secara signifikan terhadap ROI pada derajat signifikansi kurang dari 5% yaitu sebesar 0,000%. Kemampuan prediksi dari kedua variabel (ATO dan PM) terhadap ROI adalah sebesar 88,2% sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya adjusted R pada model summary, sedangkan sisanya sebesar 11,8% dijelaskan oleh model-model lain diluar model penelitian. Kata Kunci: assets turnover (ATO), profit margin (PM), return on investment

(ROI).

Page 12: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat,

persaingan ekonomi dan bisnis di tingkat nasional ataupun dunia

meningkat tajam. Perusahaan harus dapat memanfaatkan setiap peluang

yang ada, meskipun peluang itu sangat kecil. Selain itu perusahaan

dituntut untuk mengikuti perkembangan-perkembangan yang ada guna

mengambil kebijakan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

yang berpengaruh terhadap eksistensi usahanya. Melalui penerapan

kebijakan, perusahaan dapat merangsang terciptanya efisiensi dan

peningkatan daya saing yang akan menunjukkan kinerja perusahaan.

Secara umum kondisi kinerja perusahaan dapat diketahui

berdasarkan analisis laporan keuangan, dan dari laporan keuangan tersebut

dapat dilakukan analisis berdasarkan rasio-rasio keuangan. Penggunaan

alat analisis berupa rasio, dapat menunjukkan atau memberi gambaran

tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan apabila

dibandingkan dengan rasio tahun sebelumnya atau dengan perusahaan

sejenis lainnya.

Penelitian mengenai rasio-rasio keuangan telah banyak dilakukan

di Indonesia. Salah satu penelitian terdahulu oleh Winarni (2004)

menggabungkan rasio perputaran aktiva/assets turn over dengan rasio

laba/profit margin atas penjualan dan menunjukkan bagaimana keduanya

Page 13: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

13

berinteraksi dalam menentukan return on investment (ROI), yaitu

profitabilitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio laba atas

penjualan (profit margin) dipengaruhi oleh tingkat penjualan dan laba

bersih yang dihasilkan. Berarti profit margin ini mencakup pula seluruh

biaya yang digunakan dalam operasional perusahaan. Rasio asset turn over

sendiri dipengaruhi oleh penjualan dan total aktiva. Dapat dikatakan

bahwa analisis ini tidak hanya memfokuskan pada laba yang dicapai, tetapi

juga pada investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Semakin besar ROI semakin baik pula perkembangan perusahaan

tersebut dalam mengelola asset yang dimilikinya ataupun dalam

menghasilkan laba. Hal ini disebabkan karena ROI tersebut terdiri dari

beberapa unsur yaitu penjualan, aktiva yang digunakan, dan laba atas

penjualan yang diperoleh perusahaan. Angka ROI ini akan memberikan

informasi yang penting jika dibandingkan dengan pembanding yang

digunakan sebagai standar. Jadi perbandingan ROI selama beberapa

periode berturut-turut akan lebih akurat.

Menurut penelitian Winarni (2004) menunjukkan bahwa dilihat

dari uji determasi, besarnya pengaruh variabel asset turn over dan profit

margin terhadap ROI sebesar 96%. Hal ini berarti masih ada faktor-faktor

lain yang mempengaruhi variabel ROI sebesar 4%. Sedangkan dilihat dari

uji parsial, pengaruh asset turn over dan profit margin terhadap ROI

masing-masing sebesar 92,5% dan 93,6% dengan probabilitas kesalahan

0,00%. Hal ini berarti secara parsial pengaruh variabel profit margin lebih

dominan terhadap ROI dibanding variabel asset turn over.

Page 14: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

14

Dari uraian diatas maka peneliti termotivasi untuk melakukan suatu

penelitian dengan variabel yang sama pada perusahaan food and baverage

yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan antara penelitian

yang dilakukan oleh Winarni (2004) dengan penelitian ini adalah sampel

obyek penelitian yang sebelumnya hanya diambil pada satu perusahaan

jasa bongkar muat sedangkan penelitian ini mengambil sampel obyek

penelitian di beberapa perusahaan food and baverage yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.

Obyek penelitian adalah perusahaan industri sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan alasan :

1. Sektor makanan dan minuman akan survive dan paling tahan

terhadap krisis dibandingkan dengan sektor lainnya, sebab dalam

kondisi krisis ataupun tidak produk makanan dan minuman tetap

dibutuhkan. Dalam keadaan krisis konsumen akan membatasi

konsumsinya dengan memenuhi kebutuhan dasar dan mengurangi

kebutuhan barang sekunder.

2. Produk makanan dan minuman tetap dibutuhkan dan bahan baku

yang digunakan untuk membuat produk makanan dan minuman

mudah untuk diperoleh.

Dari uraian-uraian diatas penulis dalam melakukan penelitian ini

mengambil judul : “Analisa Pengaruh Assets Turn Over dan Profit Margin

Terhadap Return On Investment Pada Perusahaan Food and Baverage

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. (Periode penelitian tahun 2008

sampai dengan tahun 2010).

Page 15: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

15

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahannya

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah assets turn over mempunyai pengaruh secara parsial

terhadap return on investment ?

2. Apakah profit margin mempunyai pengaruh secara parsial terhadap

return on investment ?

3. Apakah assets turn over dan profit margin mempunyai pengaruh

secara simultan terhadap return on investment ?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah assets turn over mempunyai pengaruh

secara parsial terhadap return on investment ?

2. Untuk mengetahui apakah profit margin mempunyai pengaruh secara

parsial terhadap return on investment ?

3. Untuk mengetahui apakah assets turn over dan profit margin

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap return on investment?

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini

adalah :

1. Untuk kepentingan ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan bagi peneliti dan dapat digunakan peneliti lain sebagai

bahan pertimbangan dalam penelitian lanjutan serta untuk menambah

Page 16: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

16

referensi perpustakaan dan memberikan gambaran mengenai analisis

rasio keuangan.

2. Untuk kepentingan terapan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui kinerja

keuangan perusahaan-perusahaan food and baverages yang telah

terdaftar di bursa efek Indonesia. Selain itu dapat digunakan sebagai

bahan referensi oleh para investor yang akan menanamkan modalnya

di perusahaan-perusahaan food and baverages tersebut.

Page 17: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1. Assets Turnover

Menurut Alex Kane dan Alan J. Marcus (2004:459), dalam

bukunya yang berjudul Essentials of Investments mengemukakan bahwa

“assets turn over is a financial ratio that measures the efficiency of a

company's use of its assets in generating sales revenue or sales income to

the company” yang berarti assets turn over adalah sebuah rasio keuangan

yang mengukur efektifitas penggunaan asset atau kekayaan perusahaan

dalam menghasilkan pendapatan atau penjualan kepada perusahaan.

Besarnya assets turnover dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:

Rasio ini membandingkan angka antara asset dengan penjualan dan

dapat menggambarkan jumlah penjualan yang dihasilkan dari setiap rupiah

penggunaan asset. Sehingga dapat bermanfaat bagi pertumbuhan

perusahaan untuk memeriksa apakah pada kenyataannya perusahaan

tumbuh dalam proporsi pendapatan penjualan.

Pada umumnya, perusahaan yang memiliki keuntungan rendah

biasanya memiliki rasio asset turnover tinggi, sementara perusahaan yang

keuntungannya tinggi memiliki asset turnover rendah. Dalam beberapa

industri, misalnya industri ritel, rasio asset turnover biasanya tinggi karena

Penjualan ATO = Total Asset

Page 18: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

18

dalam industri ini ada persaingan harga yang sengit. Dengan kata lain,

untuk bisa memperoleh penjualan yang tinggi sebuah perusahaan harus

bekerja keras memutar asetnya. Cara untuk mempertinggi assets turnover

menurut Riyanto (2001:40) adalah sebagai berikut:

1. Dengan menambah modal usaha atau aktiva yang digunakan untuk

operasi sampai tingkat tertentu dan diusahakan tercapainya tambahan

volume usaha yang sebesar-besarnya.

2. Dengan mengurangi volume usaha sampai tingkat tertentu diusahakan

penurunan atau pengurangan aktiva yang digunakan untuk operasi

sebesar-besarnya.

Namun demikian, diketahui bahwa analisa rasio ini masih memiliki

kelemahan, antara lain sebagai berikut :

1. Rasio ini hanya menunjukkan hubungan antara penghasilan (sales

revenue) dengan aktiva yang dipergunakan dan tidak memberikan

gambaran tentang laba yang diperoleh.

2. Penjualan adalah untuk satu periode, sedang total operating assets

adalah merupakan akumulasi kekayaan perusahaan selama beberapa

periode, mungkin adanya ekspansi yang tidak segera dapat

menghasilkan tambahan penjualan sehingga rasio pada tahun pertama

adanya ekspansi menunjukkan rasio yang rendah.

3. Tingkat penjualan yang diperoleh mungkin sekali dipengaruhi oleh

berbagai faktor di luar kemampuan perusahaan untuk diatasi

(uncotrollable).

Page 19: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

19

Turnover yang tinggi menunjukkan manajemen yang efektif, tetapi

dapat juga turnover yang tinggi disebabkan aktiva perusahaan yang sudah

tua dan sudah habis disusut, jadi turnover yang tinggi ini karena keadaan

perusahaan. Selain itu aktiva juga dipengaruhi oleh nilai historis. Aktiva

yang sama jika dibeli pada saat berbeda bisa saja harganya berbeda, selain

itu juga dipengruhi oleh inflasi. Kadangkala kegiatan yang sama dalam

waktu yang berbeda memberikan rasio perputaran yang berbeda.

Untuk menghindari kelemahan-kelemahan turnover operating

assets ini, maka turnover ini dihubungkan dengan tingkat profit yang

diperoleh atau profit margin-nya, yang diperoleh dengan cara membagi

profit yang diperoleh dengan total penjualan netto. Sehingga turnover

ratio saja tidak dapat memberikan gambaran yang pasti tentang ke-

efektifan kegiatan perusahaan dan harus dihubungkan dengan profit

margin-nya untuk memperoleh rate of return-nya atau return on

investment (ROI).

2.1.2 Profit Margin

Pengertian profit margin Menurut Bambang Riyanto (2001:37):

“Profit margin yaitu perbandingan antara net operating income dengan net

sales.”

Untuk perhitungannya Jumingan (2006:160) mengemukakan

teorinya sebagai berikut:

“Rasio laba usaha dengan penjualan netto (disebut profit margin)

dihitung dengan membagi laba usaha dengan penjualan neto.”

Page 20: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

20

Laba Usaha

Profit Margin = X 100 % Penjualan Netto Rasio ini menggambarkan apa yang biasanya disebut “pure profit”

yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan. Operating

Profit disebut murni (pure) dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah

yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan

mengabaikan kewajiban-kewajiban financial berupa bunga serta

kewajiban terhadap pemerintah termasuk pembayaran pajak.

Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan

perusahaan menekan biaya-biaya di perusahaan pada periode tertentu.

Profit Margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Profit

Margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk

tingkat biaya tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa profit

margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan

melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan

sales.

Menurut Bambang Riyanto (2001:39) Besar kecilnya profit margin

pada setiap transaksi sales ditentukan oleh 2 faktor, yaitu net sales dan

laba usaha. Besar kecilnya laba usaha (net operating income) tergantung

pada pendapatan dari penjualan dan besarnya biaya usaha (operating

expense).

Page 21: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

21

Dengan jumlah operating expense tertentu profit margin dapat

diperbesar dengan menekan atau memperkecil sales, atau dengan menekan

atau memperkecil operating expanse. Dengan demikian maka ada 2

alternatif dalam usaha untuk memperbesar profit margin, yaitu :

1. Dengan menambah biaya usaha (operating expenses) sampai pada

tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahan sales yang sebesar-

besarnya, atau dengan kata lain tambahan sales harus lebih besar

daripada tambahan operating expenses. Perubahan besarnya sales

dapat disebabkan karena perubahan harga jual per-unit produk sudah

ditentukan. Dengan demikian dapatlah dikaitkan bahwa pengertian

menaikkan tingkat sales di sini dapat berarti memperbesar pendapatan

dari sales dengan jalan memperbesar volume sales per-unit pada

tingkat harga penjualan tertentu atau menaikan harga penjualan per-

unit produk pada luas sales dalam unit tertentu.

2. Dengan mengurangi pendapatan dari sales sampai pada tingkat

tertentu diusahakan adanya pengurangan operating expenses yang

sebesar-besarnya, atau dengan kata lain mengurangi biaya usaha lebih

besar dibandingkan dengan pengurangan pendapatan dari sales.

Meskipun jumlah sales selama periode tertentu berkurang, tetapi oleh

karena disertai dengan berkurangnya operating expense yang lebih

sebanding, maka akibatnya ialah bahwa profit margin-nya makin

besar.

Page 22: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

22

2.1.3 Return On Investment

Return On Investment (ROI) merupakan suatu alat yang biasa

digunakan untuk menilai kesuksesan atau prestasi perusahaan secara

keseluruhan, yang secara umum didefinisikan sebagai net income (setelah

disesuaikan dengan biaya bunga) dibagi dengan total investasi.

Menurut Husein Umar (2005:216) mengemukakan:

“Return On Investment (ROI) mencerminkan kemampuan

manajemen dalam mengatur aktiva-aktivanya seoptimal mungkin sehingga

dicapai laba bersih yang diinginkan”

Sedangkan menurut Agus Sartono (2001:123):

“Return On Investment atau return on assets menunjukan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.”

Return On Investment (ROI) atau yang sering disebut dengan

“return on total assets” adalah merupakan pengukuran kemampuan

perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan

jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan.

Dalam menghitung tingkat return on investment, maka yang perlu

diperhatikan adalah bahwa perhitungan tersebut didasarkan atas laba

bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva perusahaan, baik yang

diinvestasikan di dalam maupun di luar perusahaan. Hal tersebut

disebabkan karena tujuan pengukuran ROI adalah mengetahui tingkat

keuntungan bersih yang diperoleh dari seluruh modal yang telah

diinvestasikan.

Page 23: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

23

Adapun rumus Return On Investment adalah sebagai berikut:

Return On Investment = Laba bersih sesudah pajak Total aktiva

Return On Investment atau Return On Assets pada dasarnya

dipengaruhi oleh berbagai faktor. Adapun faktor-faktor tersebut, yaitu:

1. Turnover dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang

digunakan untuk operasi), yaitu kecepatan berputarnya operating

assets dalam suatu periode tertentu. Cara meningkatkan tingkat

perputaran ivestasi, yaitu dengan meningkatkan volume penjualan

dengan jumlah invertasi yang sama, atau menurunkan atau mengurangi

jumlah investasi untuk memperoleh volume penjualan tertentu.

Turnover tersebut dapat ditentukan dengan membagi net profit margin

dengan operating assets.

2. Profit Margin, yaitu keuntungan operasi yang dinyatakan dalam

prosentase dan jumlah penjualan bersih, profit margin ini mengukur

tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahan dihubungkan

dengan penjualan.

Besarnya Return On Investment (ROI) akan berubah jika terdapat

perubahan profit margin atau assets turnover, baik masing-masing ataupun

kedua-duanya. Dengan demikian maka pimpinan perusahaan dapat

menggunakan salah satu atau kedua-duanya dalam rangka usaha untuk

memperbesar .profit margin dengan cara mempertinggi efisiensi di sektor

produksi, penjualan dan administrasi. Selain itu perusahaan dapat

mempertinggi ROI dengan usaha memperbesar assets turnover melalui

Page 24: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

24

penentuan kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva

lancar maupun aktiva tetap.

Adapun kegunaan dari analisis return on investment adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai salah satu kegunaan yang prinsipil ialah sifatnya yang

menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi

yang baik, maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI

dapat mengukur efisiensi penggunaan modal kerja, efesiensi produksi

dan efesiensi bagian penjualan.

2. Apabila perusahaan mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh

rasio industri, maka dengan analisa ROI ini dapat dibandingkan

efesiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan

lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya

berada dibawah, sama, atau di atas rata-rata. Dengan demikian akan

dapat diketahui di mana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada

perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang

sejenis.

3. Analisa ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan –

tindakan yang dilakukan oleh divisi/bagian, yaitu dengan

mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang

bersangkutan. Arti pentingnya mengukur rate of return pada tingkat

bagian adalah untuk dapat membandingkan efisiensi suatu bagian

dengan bagian yang lain di dalam perusahaan yang bersangkutan.

Page 25: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

25

4. ROI selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk

keperluan perencanaan. Misalmya ROI dapat digunakan sebagai dasar

untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan

ekspansi.

Selain kegunaan dari analisa ROI, terdapat pula kelemahan-kelemahannya,

antara lain sebagai berikut :

1. Salah satu kelemahan yang prinsipil ialah kesukarannya dalam

membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan

lain yang sejenis, mengingat bahwa kadang-kadang praktek akuntansi

yang digunakan oleh masing-masing perusahaan tersebut adalah

berbeda-beda. Perbedaan metode dalam penilaian berbagai aktiva

antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lain, perbedaan

tersebut akan dapat memberi gambaran yang salah.

2. Kelemahan lain dari teknik analisa ini adalah terletak pada adanya

fluktuasi nilai dari uang. Suatu mesin atau perlengkapan tertentu yang

dibeli dalam keadaan inflasi nilainya berbeda dengan kalau dibeli pada

waktu tidak ada inflasi, dan hal ini akan berpengaruh dalam

menghitung investment turnover dan profit margin.

3. Dengan menggunakan analisa return on investment data tidak akan

dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua

perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang

memuaskan.

Page 26: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

26

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu

Winarni (2004), melakukan penelitian dengan judul analisis

pengaruh assets turn over dan profit margin terhadap return on investment

pada perusahaan jasa bongkar muat PT. Sarana Bandar Nasional Cabang

Surabaya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan

meliputi : assets turn over dan profit margin. Sedangkan variabel

dependen dalam penelitian ini adalah return on investment (ROI).

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi linier

berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari uji determasi,

besarnya pengaruh variabel asset turn over dan profit margin terhadap

ROI sebesar 96%. Sedangkan dilihat dari uji parsial, pengaruh asset turn

over dan profit margin terhadap ROI masing-masing sebesar 92,5% dan

93,6% dengan probabilitas kesalahan 0,00%.

Merry (2010), melakukan penelitian dengan judul pengaruh rasio

profitabilitas dan rasio aktivitas dalam memprediksi perubahan laba pada

perusahaan metal and allied products yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan

meliputi : net profit margin, return on investment, total assets turn over,

dan inventory turn over. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian

ini adalah perubahan laba. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

model analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa model regresi linier berganda yang digunakan adalah cocok atau

sesuai untuk mengetahui perubahan net profit margin, perubahan return on

investment, perubahan total asset turn over, dan perubahan inventory turn

Page 27: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

27

over terhadap perubahan laba. Secara parsial variabel yang berpengaruh

hanya net profit margin sedangkan return on investment, total asset turn

over, dan inventory turn over tidak terbukti berpengaruh terhadap

perubahan laba.

Firsada (2010), melakukan penelitian dengan judul pengaruh

perputaran persediaan dan total assets turn over (TATO) terhadap return

on investment (ROI) melalui net profit margin (NPM) pada perusahaan

manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2009.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan meliputi :

inventory turn over, total assets turn over, dan net profit margin.

Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah return on

investment. Penelitian ini dilakukan terhadap 15 perusahaan manufaktur

yang terdaftar di bursa efek Indonesia dengan menggunakan model

analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pengaruh perputaran persediaan dan total asset turn over terhadap net

profit margin mempunyai tingkat signifikasi t masing-masing 0,003;0,091

lebih kecil dari nilai 0,10. Sedangkan pengaruh perputaran persediaan,

total asset turn over dan net profit margin tarhadap ROI mempunyai

tingkat signifikasi t masing-masing 0,000;0,000;0,000 lebih kecil dari nilai

0,10.

Page 28: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

28

2.3. Kerangka Pemikiran

Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan menggunakan

rasio-rasio keuangan. Rasio tersebut sangat bermanfaat untuk mengontrol

operasional dan finansial perusahaan, sehingga dapat dicapai suatu

kondisi yang paling efisien tanpa harus mengorbankan performance

perusahaan.

Dalam penelitian ini memfokuskan terhadap analisis mengenai

pengaruh asset turnover dan profit margin terhadap return on investment.

Dimana berdasarkan landasan teori yang disebutkan diatas menunjukkan

bahwa asset turnover dan profit margin memiliki hubungan yang

komplementer terhadap return on investment. Sehingga kerangka

pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran

Keterangan :

- Asset Turnover sebagai Variabel Independen

- Profit Margin sebagai Variabel Independen

- ROI sebagai Variabel Dependen

Asset Turnover

Profit Margin

ROI

Page 29: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

29

2.4. Hipotesa

Dari kerangka pemikiran seperti tersebut diatas, maka hipotesa dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ada pengaruh secara parsial dari asset turnover terhadap ROI.

2. Ada pengaruh secara parsial dari profit margin terhadap ROI.

3. Ada Pengaruh secara simultan dari asset turnover dan profit margin

terhadap ROI.

Page 30: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. ROI (Return On Investment) adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas

yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan

dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang

digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan.

2. Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih (laba

sesudah biaya dan pajak) dengan penjualan bersih perusahaan.

3. Total Asset Turnover adalah perbandingan antara jumlah penjualan

perusahaan dengan seluruh harta/aktiva perusahaan.

3.2 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder yang berupa laporan keuangan setiap perusahaan sampel dari

tahun 2008 – 2010. Sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan

perusahaan sampel yang didapat dari Lembaga Pasar Modal (LPM) Gika

Surabaya yang juga dapat dilihat di website Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id).

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi

Page 31: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

31

berdasarkan laporan keuangan perusahaan sampel periode tahun 2008 –

2010 yang dipublikasikan oleh BEI melalui situs www.idx.com.

3.4 Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini populasinya adalah perusahaan food and

baverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Artinya sampel dipilih berdasarkan pertimbangan subyektif penelitian

dimana persyaratan yang dibuat sebagai kriteria harus dipenuhi sebagai

sampel (Subagyo, 1997).

Berdasarkan hal tersebut peneliti menetapkan 9 perusahaan yang

memenuhi kriteria sebagai sampel. Adapun kriteria yang telah ditetapkan

adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan food and baverage yang listed di BEI dan selalu

menyajikan laporan keuangan tahun buku 31 Desember selama

periode penelitian (2008-2010).

2. Perusahaan harus sudah listing pada awal penelitian dan tidak

didelisting sampai akhir periode penelitian.

3. Pada awal periode penelitian hingga akhir periode penelitian

menghasilkan laba yang positif.

Adapun perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut di atas adalah sebagai

berikut:

1. PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk

2. PT. Delta Djakarta, Tbk

3. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Page 32: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

32

4. PT. Mayora Indah, Tbk

5. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk

6. PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk

7. PT. Siantar Top, Tbk

8. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

9. PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk

3.5 Metode Analisa Data

3.5.1 Pengujian Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan model analisa regresi linier

berganda. Persyaratan untuk bisa menggunakan persamaan regresi

linier berganda adalah terpenuhinya uji asumsi klasik. Pengujian

asumsi klasik ini dilakukan untuk mendapatkan nilai pemeriksa

yang efisien dan tidak bias atau BLUE (best linier unbias

estimator) dari satu persamaan regresi berganda dengan metode

kuadrat terkecil (least square).

Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan

distribusi data. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis

statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah

bahwa data tersebut harus terdistribusi normal yang berarti data

akan mengikuti bentuk distribusi normal (Santosa & Ashari,

2005 : 231).

Page 33: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

33

Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu

dengan “Normal P-P Plot” dan “Tabel Kolmogorov Smirnov”.

Pada Normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

Dasar pengambilan keputusan :

- Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

- Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya

tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,

2007:110-112).

Sedangkan pada uji Tabel Kolmogorov Smirnov (uji K-S)

dilakukan dengan membuat hipotesis :

- H0 : Data residual berdistribusi normal apabila nilai

signifikan < 5% (0,05).

- HA : Data residual tidak berdistribusi normal apabila nilai

signifikan > 5% (0,05).

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

Page 34: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

34

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal (Ghozali 2007:91).

Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat

dilihat dari value inflation factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10,

terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika VIF < 10, tidak terjadi

multikolinearitas (Wijaya, 2009:119).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual

satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regeresi yang

baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel

terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada

atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang

telahdiprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y Prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah distudentized.

Dasar analisisnya adalah sebagai berikut:

Page 35: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

35

- Jika ada pola tertentu, sperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

- Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam

regresi dimana variabel terikat tidak berkorelasi dengan dirinya

sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai

dari variabel terikat tidak berhubungan dengan nilai variabel itu

sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode

sesudahnya (Sentosa&Ashari, 2005:240).

Dasar pengambilan keputusan :

- Angka D–W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

- Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokorelasi.

- Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen

(ATO dan PM) terhadap ROI, maka dalam penelitian ini digunakan

analisis regeresi linier berganda dengan persamaan kuadrat terkecil

(ordinary least square – OLS) dengan model dasar sebagai berikut:

Page 36: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

36

Y = a + b1X1+b2X2 +e

Keterangan :

Y = Return On Investment (ROI)

a = Konstanta

b 1-2 = Koefisien Regresi dari masing-masing variabel bebas

X1 = Assets Turn Over (ATO)

X2 = Profit Margin (PM)

e = Variabel Residual

Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar

menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka

model tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Besarnya

konstanta tercemin dalam a dan besarnya koefisien regresi dari

masing-masing variabel independen ditunjukkan dengan b1 dan b2 .

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan antara variabel independen dan dependennya.

3.5.3 Uji Hipotesis

Dalam uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil

regresi atau uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan meliputi;

uji pengaruh parsial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test), dan uji

koefisien determinasi (R²).

a. Uji Pengaruh Parsial (t-test)

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel

independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Page 37: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

37

Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis, H1 artinya ada pengaruh yang

signifikan dari variabel independen terhadap variabel

dependen secara parsial.

2. Menentukan tingkat signifikansi, taraf signifikansi adalah

95% atau a = 5%.

3. Membandingkan t hitung dan t tabel = t a / 2 (n-k-1).

- (H1) ditolak apabila t hitung < t tabel

- (H1) diterima apabila t hitung > t table

4. Berdasarkan probabilitas

- (H1) ditolak apabila P > 0,05

- (H1) diterima apabila P < 0,05

5. Melihat pengaruh hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen, apakah bertanda (+) atau (-).

b. Uji Pengaruh Simultan (F-test)

Menurut Imam Ghozali (2009), uji pengaruh simultan

digunakan untuk mempengaruhi apakah variabel independen

secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel

dependen. Hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Ho: b1, b2 = 0 (artinya bahwa tidak ada pengaruh signifikan

secara bersama-sama dari seluruh variabel independen

terhadap variabel dependen).

Page 38: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

38

2. Ho: Tidak semua bi = 0 (artinya belum terdapat pengaruh

yang signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel

independen terhadap variabel dependen).

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan

kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak,

pada derajat 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis

alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependen.

2. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F

menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai

F tabel, maka Ho ditolak dan menerima H1.

c. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

dependen atau dengan kata lain untuk menguji goodness-fit dari

model regresi. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan

1.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas (Ghozali, 2009). Nilai yang mendekati 1 berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua

Page 39: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

39

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

Untuk menghindari bias, maka digunakan nilai Adjusted

R2, karena Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu

variabel independen ditambah ke dalam model. Menurut

Gurajati (2003), jika dalam uji empiris didapat nilai Adjusted

R2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol.

Page 40: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

40

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan hasil dari analisa data berdasarkan

pengamatan sejumlah variabel yang dipakai dalam model analisis regresi linear

berganda. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan terhadap sampel yang

terdiri dari sembilan (9) perusahaan sektor makanan dan minuman dengan periode

penelitian selama tiga tahun (2008-2010). Adapun urutan pembahasan secara

sistematis adalah sebagai berikut:

1. Statistik deskriptif

2. Pengujian asumsi klasik

3. Analisis data yang berupa hasil analisis regresi linier berganda

4. Pengujian variabel independen baik secara parsial, simultan dan determinasi

5. Pembahasan tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Model analisis regresi linier berganda pada penelitian ini menggunakan

program komputer SPSS 16.0. Berikut ini merupakan paparan hasil regresi dari

penelitian.

4.1 Statistik Deskriptif

Berdasarkan data yang didapat dari laporan keuangan perusahaan

sampel, maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi return on investment (ROI), assets turnover (ATO),

dan profit margin (PM). Adapun hasil perhitungan rasio-rasio tersebut

adalah sebagai berikut :

Page 41: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

41

Tabel 4.1

Data Hasil Perhitungan Rasio ROI, ATO, dan PF tahun 2008-2010

2008 No Nama Perusahaan ROI ATO PF

1. PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk 0,08 2,32 0,04 2. PT. Delta Djakarta, Tbk 0,12 0,96 0,12 3. PT. Indoffod Sukses Makmur, Tbk 0,03 0,98 0,03 4. PT. Mayora Indah, Tbk 0,07 1,34 0,05 5. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk 0,24 1,41 0,17 6. PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk 0,09 2,49 0,04 7. PT. Siantar Top, Tbk 0,01 1,00 0,01 8. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 0,03 0,48 0,06 9. PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk 0,18 0,79 0,22

2009

No Nama Perusahaan ROI ATO PF

1. PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk 0,08 2,38 0,04 2. PT. Delta Djakarta, Tbk 0,17 0,97 0,17 3. PT. Indoffod Sukses Makmur, Tbk 0,05 0,92 0,06 4. PT. Mayora Indah, Tbk 0,11 1,47 0,08 5. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk 0,34 1,63 0,21 6. PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk 0,13 1,68 0,08 7. PT. Siantar Top, Tbk 0,07 1,14 0,07 8. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 0,03 0,40 0,07 9. PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk 0,04 0,93 0,04

2010 No Nama Perusahaan ROI ATO PF

1. PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk 0,07 1,66 0,04 2. PT. Delta Djakarta, Tbk 0,20

0,77 0,25 3. PT. Indoffod Sukses Makmur, Tbk 0,06 0,81 0,08 4. PT. Mayora Indah, Tbk 0,11 1,64 0,07 5. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk 0,39 1,57 0,25 6. PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk 0,06 2,24 0,03 7. PT. Siantar Top, Tbk 0,07 1,17 0,06 8. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 0,04 0,36 0,11 9. PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk 0,05 0,94 0,06

Page 42: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

42

Dari data mentah yang telah diinput dapat dilihat nilai maksimum,

minimum, mean dan standard deviation dari masing-masing variabel penelitian

pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

ROI 27 .01 .39 .1081 .09303

ATO 27 .36 2.49 1.2759 .59233

PM 27 .01 .25 .0930 .07048

Valid N (listwise) 27

Berdasarkan hasil perhitungan dari descriptive statistics diatas,

variabel ROI memiliki nilai standar devisiasi yang lebih kecil daripada nilai

rata-ratanya. Dimana nilai rata-ratanya sebesar 0.1081 dan nilai standar

devisiasinya sebesar 0.09303. Demikian pula nilai minimumnya yang lebih

kecil dari nilai rata-ratanya (0.01) dan nilai maksimumnya yang lebih besar

dari nilai rata-ratanya (0.39). Hal ini mencerminkan bahwa variabel ROI

mengindikasikan hasil yang baik dengan penyimpangan dari data variabel

yang cukup kecil.

Hal yang sama juga terlihat pada variabel ATO yang memiliki nilai

standar deviasi yang lebih kecil daripada nilai rata-ratanya, masing-masing

0.59233 dan 1.2759. Demikian pula nilai minimumnya yang lebih kecil dari

nilai rata-ratanya (0.36) dan nilai maksimumnya yang lebih besar dari nilai

rata-ratanya (2.49). Sehingga variabel ATO secara keseluruhan juga

Page 43: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

43

mengindikasikan hasil yang baik dengan penyimpangan dari data variabel

yang cukup kecil.

Untuk variabel PM juga terlihat memiliki nilai standar devisiasi yang

lebih kecil daripada nilai rata-ratanya. Dimana standar devisiasinya sebesar

0.07048 dan rata-ratanya sebesar 0.0930 dengan nilai minimum yang lebih

kecil dari nilai rata-ratanya (0.01) dan nilai maksimumnya yang lebih tinggi

dari nilai rata-ratanya (0.25). Sehingga variabel PM juga mengindikasikan

hasil yang baik dengan penyimpangan data variabel yang cukup kecil.

Dari data deskriptif 9 perusahaan food and baverage yang menjadi

sampel diperoleh gambaran sebagai berikut :

1. Nilai ROI perusahaan food and baverage dari 9 perusahaan sampel

tahun 2008-2010, besar nilai maksimum diperoleh PT. Multi Bintang

Indonesia, Tbk pada tahun 2010, sedangkan nilai minimum diperoleh

PT. Siantar Top, Tbk pada tahun 2008.

2. Nilai ATO perusahaan food and baverage dari 9 perusahaan sampel

tahun 2008-2010, besar nilai maksimum diperoleh PT. Prasidha Aneka

Niaga, Tbk pada tahun 2008, sedangkan nilai minimum diperoleh PT.

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk pada tahun 2010.

3. Nilai PM perusahaan food and baverage dari 9 perusahaan sampel tahun

2008-2010, besar nilai maksimum diperoleh PT. Delta Djakarta, Tbk

pada tahun 2010, sedangkan nilai minimum diperoleh PT. Siantar Top,

Tbk pada tahun 2008.

Page 44: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

44

4.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat pengujian dengan model

analisis regresi berganda. Dari hasil perhitungan sampel perusahaan selama

3 tahun (2008-2010), maka dalam penelitian ini perlu dilakukan uji asumsi

klasik terlebih dahulu meliputi : uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Adapun penjelasannya adalah

sebagai berikut :

4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data sudah

terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data

yang digunakan harus terdistribusi normal. Salah satu cara termudah

ialah dengan menggunakan grafik histogram yaitu dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Adapun grafik

histogram dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Page 45: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

45

Dari analisis kurva dapat dilihat bahwa data menyebar agak

jauh dari garis diagonal, namun masih disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis. Hal ini menunjukkan bahwa data tidak

memenuhi asumsi normalitas. Untuk analisis yang lebih akurat dapat

digunakan tabel Kolmogorov-Smirnov sebagai berkut :

Tabel 4.4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROI ATO PM

N 27 27 27

Normal Parametersa Mean .1081 1.2759 .0930

Std. Deviation .09303 .59233 .07048

Most Extreme Differences Absolute .211 .161 .277

Positive .211 .161 .277

Negative -.163 -.096 -.149

Kolmogorov-Smirnov Z 1.099 .836 1.438

Asymp. Sig. (2-tailed) .179 .487 .032

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel ROI dan

ATO telah memenuhi asumsi normalitas, dimana nilai signifikansi

lebih dari 5% (0.05). Sedangkan variabel PM masih belum

memenuhi uji normalitas karena nilai signifikansi masih dibawah

0.05 yaitu 0.032.

4.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas ini digunakan untuk menguji model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel

bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan

Page 46: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

46

melihat Value Inflation Factor (VIF). Apabila VIF > 10 terjadi

multikolinieritas, sebaliknya jika VIF < 10 tidak terjadi

multikolinieritas. Adapun hasil dari uji multikolinieritas dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tol VIF

1 (Constant) -.087 .019 -4.651 .000

ATO .062 .011 .394 5.729 .000 .956 1.046

PM 1.247 .091 .944 13.733 .000 .956 1.046 a. Dependent Variable: ROI

Dari tabel diatas dapat diketahui nilai VIF < 10 dan Tol > 0.1,

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi antar

variabel bebas.

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas ini digunakan untuk menguji apakah

terdapat ketidaksamaan varian dari residual pengamatan satu ke

pengamatan lainnya (heteroskedastisitas). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji apakah

telah terjadi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik

scaterplot dimana apabila titik-titik dalam grafik menyebar dan tidak

membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas,

namun sebaliknya jika titik-titik membentuk pola tertentu

(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka terjadi

Page 47: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

47

heteroskedastisitas. Adapun hasil dari uji heteroskedastisitas dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak dan tidak membentuk pola tertentu. Terlihat bahwa titik-

titik menyebar baik diatas maupun dibawah angka nol (0) pada

sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi

tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah variabel

dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Pada model

regresi yang baik seharusnya variabel dependen tidak berhubungan

Page 48: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

48

dengan nilai variabel itu sendiri. Untuk mendeteksi apakah terjadi

autokorelasi atau tidak adalah dengan melihat nilai Durbin Watson

(D-W) dimana apabila nilai D-W < -2 berarti ada korelasi positif,

sedangkan jika nilai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokorelasi, dan jika nilai D-W > +2 berarti ada korelasi negatif.

Adapun hasil dari uji autokorelasi dari penelitian adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.7

Model Summaryb

Mode

l R

R

Squar

e

Adjuste

d R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Chang

e df1 df2

Sig. F

Chang

e

1 .944a .891 .882 .03190 .891 98.556 2 24 .000 1.969 a. Predictors: (Constant), PM, ATO

b. Dependent Variable: ROI

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai dari D-W adalah

1,969, ini berarti nilai tersebut berada diantara -2 sampai +2 yang

berarti pada model regresi tidak ada autokorelasi.

4.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis pengaruh assets turnover dan profit margin terhadap return

on investment pada perusahaan food and baverage yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dapat dilihat dari hasil analisis regresi berganda. Pengujian

koefisian regresi bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan antara

variabel X dengan variabel Y baik secara bersama-sama (simultan) maupun

secara individual (parsial). Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan

Page 49: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

49

adalah uji pengaruh parsial (t-test), uji pengaruh simultan (f-test), dan uji

koefisien determinasi (R2).

4.3.1 Uji Pengaruh Parsial (t-test)

Berdasarkan hasil output SPSS versi 16.0 nampak bahwa

pengaruh secara parsial variabel ATO terhadap ROI dan variabel PM

terhadap ROI adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.087 .019 -4.651 .000

ATO .062 .011 .394 5.729 .000 .956 1.046

PM 1.247 .091 .944 13.733 .000 .956 1.046 a. Dependent Variable: ROI

Hipotesis yang terbentuk secara parsial :

H1 : Ada pengaruh signifikan dari assets turnover terhadap return on

investment.

H2 : Ada pengaruh signifikan dari profit margin terhadap return on

investment.

Dari tabel 4.8 diatas persamaan regresi linier yang terbentuk adalah :

ROI = -0.087+0,062ATO+1,247PM

Dari hasil persamaan regresi linier berganda diatas, maka dapat

dianalisis sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar – 0,087 menyatakan bahwa apabila variabel

lainya dianggap konstan, maka nilai ROI sebesar - 0,087.

Page 50: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

50

2. Dari uji parsial dikatakan bahwa nilai t hitung untuk variabel

ATO sebesar 5,729 dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti H1

diterima, karena nilai t hitung > t tabel (5,729 > 1,71088) dan

nilai signifikan < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh signifikan dari ATO terhadap ROI. Perubahan nilai

ATO mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,062 (koefisien

betanda positif), berarti perubahan nilai ATO sebesar 1% akan

menyebabkan kenaikan ROI perusahaan sebesar 0,062% (dengan

catatan variabel independen lainnya konstan).

3. Dari uji parsial dikatakan bahwa nilai t hitung untuk variabel PM

sebesar 13,733 dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti H1

diterima, karena nilai t hitung > t tabel (13,733 > 1,71088) dan

nilai signifikan < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh signifikan dari PM terhadap ROI. Perubahan nilai PM

mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 1,247 (koefisien

betanda positif), berarti perubahan nilai PM sebesar 1% akan

menyebabkan kenaikan ROI perusahaan sebesar 1,247% (dengan

catatan variabel independen lainnya konstan).

4.3.2 Uji Pengaruh Simultan (f-test)

Berdasarkan hasil output SPSS versi 16.0 nampak bahwa

pengaruh secara simultan variabel ATO dan PM terhadap ROI

adalah sebagai berikut :

Page 51: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

51

Tabel 4.9

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .201 2 .100 98.556 .000a

Residual .024 24 .001

Total .225 26

a. Predictors: (Constant), PM, ATO

b. Dependent Variable: ROI

Hipotesis yang terbentuk secara simultan :

H0 : Tidak ada pengaruh signifikan dari ATO dan PM secara

bersama-sama terhadap ROI.

H3 : Ada pengaruh signifikan dari ATO dan PM secara bersama-

sama terhadap ROI

Dari hasil output SPSS versi 16.0 diatas dapat dianalisis sebagai

berikut :

1. Dari uji simultan, diketahui bahwa nilai f hitung sebesar 98,556

dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti H0 dapat ditolak karena

nilai f hitung > 4 dan nilai signifikan < 0,05.

2. Dari uji simultan, diketahui bahwa nilai f hitung > f tabel dimana

f hitung sebesar 98,556 dan f tabel sebesar 3,4 pada probabilitas

5%, sehingga H0 dapat ditolak dan menerima H3. Jadi dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh simultan antara variabel

ATO dan PM terhadap ROI.

Page 52: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

52

4.3.3 Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji

goodness-fit dari model regresi. Berdasarkan hasil output SPSS

besarnya nilai adjusted R² dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.0

Model Summaryb

Mode

l R

R

Squar

e

Adjuste

d R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Chang

e df1 df2

Sig. F

Chang

e

1 .944a .891 .882 .03190 .891 98.556 2 24 .000 1.969 a. Predictors: (Constant), PM, ATO

b. Dependent Variable: ROI

Dari tabel diatas, dapat diketahui nilai koefisien determinasi

(R2) adalah sebesar 0,882 atau 88,2 %. Ini berarti variasi variabel

independen (ATO dan PM) dapat menjelaskan 88,2% variabel

dependen (ROI) selebihnya sebesar 11,8 % dijelaskan oleh model-

model lain diluar model regresi. Standar Error of estimate (SEE)

sebesar 0,03190. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi

semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

Page 53: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

53

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta dari hipotesis yang

telah disusun dan telah diuji pada bagian sebelumnya, maka dapat

disimpulkan pengaruh variabel-variabel independen terhadap Return On

Investment (ROI) sebagai berikut :

1. Hasil uji statistik secara parsial (t-test) selama periode penelitian (2008-

2010), variabel ATO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel ROI. Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya t hitung untuk

variabel ATO sebesar 5,729 dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti

hipotesa kerja diterima, karena nilai t hitung > t tabel (5,729 > 1,71088)

dan nilai signifikan < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh signifikan dari ATO terhadap ROI. Perubahan nilai ATO

mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,062 (koefisien betanda

positif), berarti perubahan nilai ATO sebesar 1% akan menyebabkan

kenaikan ROI perusahaan sebesar 0,062% (dengan catatan variabel

independen lainnya konstan).

2. Hasil uji statistik secara parsial atas variabel PM juga menunjukkan hasil

yang sama, yaitu variabel PM mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel ROI. Hasil ini diketahui dengan nilai t hitung untuk

variabel PM sebesar 13,733 dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti

hipotesa kerja diterima, karena nilai t hitung > t tabel (13,733 > 1,71088)

Page 54: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

54

dan nilai signifikan < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh signifikan dari variabel PM terhadap ROI. Perubahan nilai PM

mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 1,247 (koefisien betanda

positif), berarti perubahan nilai PM sebesar 1% akan menyebabkan

kenaikan ROI perusahaan sebesar 1,247% (dengan catatan variabel

independen lainnya konstan).

3. Hasil uji statistik secara simultan (F-test) selama periode penelitian

(2008-2010) menunjukkan bahwa variabel ATO dan PM secara

serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel ROI.

Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya nilai f hitung sebesar 98,556

dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti hipotesa kerja diterima, karena

besar nilai f hitung > f tabel (3,4) pada probabilitas 5%.

4. Dari hasil perhitungan menunjukkan nilai koefisian determinasi

berganda sebesar 0,882 atau 88,2%. Ini berarti variasi variabel

independen (ATO dan PM) dapat menjelaskan 88,2% variabel dependen

(ROI) selebihnya sebesar 11,8% dijelaskan oleh model-model lain diluar

model regresi.

5. Standar Error Estimate (SEE) pada model summary uji statistik

menunjukkan angka 0,03190. Ini berarti model regresi sudah tepat dalam

memprediksi variabel independen, dimana semakin kecil nilai SEE

menunjukkan ketepatan model regresi dalam memprediksi variabel

independen.

6. Dari pengujian statistik, model regresi yang digunakan cukup layak

untuk digunakan. Pernyataan ini dilihat dari hasil tiga uji asumsi klasik,

Page 55: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

55

dimana dalam ketiga uji tersebut tidak terdapat gejala multikolinearitas,

autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Sehingga model tersebut layak

diterapkan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dan keterbatasan dalam melakukan

penelitian, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut

:

1. Bagi Investor dan manajer perusahaan, agar lebih memperhatikan faktor

fundamental perusahaan yang pada penelitian ini mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap ROI (ATO dan PM). Karena perubahan ATO

dan PM mempunyai pengaruh positif terhadap ROI.

2. Penelitian ini hanya menggunakan ROI untuk menilai kinerja

perusahaan. Untuk selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan

penelitian ini dengan menilai rasio keuangan lainnya yang dapat

digunakan untuk menilai kinerja perusahaan seperti ROE, ROA, EPS,

dll.

3. Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap perubahan kinerja

perusahaan sebaiknya mendapat perhatian sebelum mengambil

keputusan investasi. Sehingga tidak hanya rasio keuangan seperti ATO

dan PM, tetapi juga dapat menggunakan rasio-rasio lainnya yang dapat

mempengaruhi perubahan kinerja perusahaan, seperti quick ratio,

Lavarege, dll.

Page 56: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

56

DAFTAR PUSTAKA

Zane Bodie, Kane Alex, dan J. Marcus Alan. 2004. Essentials Of Investment, 5th Editon. New York. Mc. Graw-Hill Irwin.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat. Yogyakarta. BPFE-UGM.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. PT. Bumi Aksara.

Husein, Umar. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sartono, Agus R. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi Keempat. Yogyakarta. BPFE-UGM.

Winarni. 2004. Analisis Pengaruh Assets Turnover dan Profit Margin Terhadap Return on Investment pada Perusahaan Jasa Bongkar Muat PT. Sarana Bandar Nasional Cabang Surabaya. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surabaya. STIE Widya Dharma.

Toisuta, Merry Christine. 2010. Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Metal and Allied Products Yang Terdaftar di BEI. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surabaya. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Ersia, Firsada Ayu. 2010. Pengaruh Perputaran Persediaan dan Total Assets Turnover (TATO) Terhadap Return on Investment (ROI) Melalui Net Profit Margin (NPM) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang. Universitas Negeri Malang.

Lembaga Pasar Modal (LPM) “GIKA”. 2008-2010. Laporan Keuangan Perusahaan Food and Baverage Yang Listed di PT. BEI. Surabaya. PT. Bursa Efek Indonesia.

Subagyo, Joko. 1997. Metode Penelitian : Dalam Teori dan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.

Ashari & Santosa, Purbaya Budi. 2005. Analisa Statistik Dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta. Andi.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit UNDIP.

Wijaya, Tony. 2009. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta. Penerbit Universitas Atmajaya.

Page 57: Pengaruh Asset Turnover Dan Profit Margin Thd ROI Pada an Food n Baverage Yg Listing Di BEI

57