PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB...

52
PENGARUH ASAM GIBERELAT (GA 3 ) DAN KALIUM NITRAT (KNO 3 ) SERTA INTERAKSINYA TERHADAP SENESCENCE BUNGA POTONG BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.) (Skripsi) Oleh Mentari Primaresti FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

PENGARUH ASAM GIBERELAT (GA3) DAN KALIUM NITRAT (KNO3) SERTAINTERAKSINYA TERHADAP SENESCENCE BUNGA POTONG BUNGA

MATAHARI (Helianthus annuus L.)(Skripsi)

OlehMentari Primaresti

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

ABSTRAK

PENGARUH ASAM GIBERELAT (GA3) DAN KALIUM NITRAT (KNO3)SERTA INTERAKSINYA TERHADAP SENESCENCE BUNGA POTONG

BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.).

Oleh

Mentari Primaresti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah campuran larutan KNO3

dan GA3 lebih efektif dari larutan KNO3 atau GA3 dalam menjaga kesegaran

bunga potong bunga matahari. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Botani

Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lampung dari bulan November – Desember 2017. Penelitian dilaksanakan dalam

percobaan faktorial 2x3 dengan Faktor A adalah larutan GA3 dengan 3 taraf

konsentrasi : 0%, 0,25% dan 0,5%. Faktor B adalah larutan KNO3 dengan 2 taraf

konsentrasi 0% dan 5%. Setiap kombinasi perlakuan diulang 4 kali. Sebagai

parameter penelitian adalah berat segar, berat kering, kadar air relatif, kandungan

karbohidrat terlarut total bunga potong bunga matahari, dan kandungan klorofil

a,b, dan total daun bunga potong bunga matahari. Pengamatan dilakukan 7 hari

setelah perlakuan. Uji homogenitas ragam dan analisis ragam ditentukan pada

taraf nyata 5%. Simple effect KNO3 pada setiap taraf konsentrasi GA3 ditentukan

dengan uji F pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GA3 dan

KNO3 tidak efektif pada kandungan berat segar, berat kering, kadar air relatif,

kandungan karbohidrat terlarut total, kandungan klorofil a, b, dan total, namun

larutan campuran antara GA3 dengan konsentrasi 0,25% dan KNO3 meningkatkan

secara nyata kandungan klorofil b dan total daun bunga potong bunga matahari.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa campuran larutan GA3 0,25% dan KNO3

Page 3: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

5% efektif menjaga kesegaran bunga potong bunga matahari dengan

meningkatkan kandungan klorofil b dan total daun bunga potong bunga matahari.

Kata kunci : KNO3, GA3, bunga potong, bunga matahari

Page 4: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

PENGARUH ASAM GIBERELAT (GA3) DAN KALIUM NITRAT

(KNO3) SERTA INTERAKSINYA TERHADAP SENESCENCE BUNGA

POTONG BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.)

Oleh

Mentari Primaresti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil
Page 6: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil
Page 7: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar lampumg pada tanggal 14

Oktober 1996, sebagai anak ke dua dari tiga bersaudara dari

Ayahanda Mirsan Elyas Harun dan Ibunda Erma Sari. Penulis

mengawali pendidikan taman Kanak – Kanak di TK Ikal

Dolog Bandar Lampung dan diselesaikan pada tahun 2001

dilanjutkan Sekolah Dasar (SD) di SD Kartika II – 5 Bandar Lampung pada tahun

2002, kemudian Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 4 Bandar

lampung pada tahun 2008 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1

Bandar Lampung pada tahun 2011. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan

Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung

pada tahun 2014 melalui jalur SNMPTN.

Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten praktikum mata

kuliah Genetika dan Fisiologi Tumbuhan. Penulis juga menjadi anggota Biro

Dana dan Usaha di Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) fakultas MIPA

Unila pada tahun 2015.

Page 8: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan mengucap syukur kehadiran Allah SWT, aku mempersembahkankarya kecil ini sebagai pertanggung jawaban, bakti serta mimpi untuk :

Papa dan mama tersayang dan tercinta atas segala doa yang kalianberikan, perhatian yang sangat luar biasa, pengertian yang amat banyak,serta kasih sayang dan pengorbanan yang diberikan kepadaku dengan

tulus ikhlas demi kebahagiaan dan keberhasilan yang diperoleh.

Abang dan adikku, serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikansemangat dan dukungan selama menjalin pendidikan.

Kekasih hatiku Yunizar Bagus Dewanto yang selalu memberi dukunganserta motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini, dan yang selalu

mendengarkan keluh kesah dalam membuat skripsi.

Para Guru dan Dosen yang telah membimbing, mendidik dan berbagi ilmukepadaku.

Sahabat – sahabat yang selalu memberikan semangat dan menemani selamamenjalani pendidikan.

Orang – orang terdekat yang selalu menjadi pendengar yang baik di saatsedih maupun senang.

Almamater kebanggaan Universitas Lampung

Page 9: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

MOTTO

Syukuri apapun yang kamu miliki saat ini, dan mulailah

untuk memperbaiki setiap kesalahan yang pernah di buat di

masa lalu untuk menjadi lebih baik di masa depan

(Mentari)

Apapun yang terjadi dalam hidup ini,

semuanya adalah suatu proses pembelajaran dan

pendewasaan yang tuhan ajarkan pada manusia

(Mario Teguh)

Page 10: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat,

hidayah dan innayahNya laporan Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi dengan Judul “Pengaruh Asam Giberelat (GA3) dan Kalium Nitrat

(KNO3) Serta Interaksinya Terhadap Senescence Bunga Potong Bunga Matahari

(Helianthus annuus L.)”

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada

1. Ibu Dra. Martha L. Lande, M.P. sebagai dosen pembimbing 1 yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan nasihat dan ilmu bagi

penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi.

2. Bapak Ir. Zulkifli, M.Sc. sebagai dosen pembimbing 2 yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing, memberikan nasihat dan ilmu bagi penulis untuk

menyelesaikan penulisan skripsi.

3. Ibu Dra. Yulianty, M.Si. sebagai pembahas yang telah meluangkan waktunya

untuk membimbing, memberikan nasihat dan ilmu bagi penulis untuk

menyelesaikan penulisan skripsi.

4. Ibu Endang Linirin sebagai dosen pembimbing akademik yang telah memberi

saran, nasihat, dan bimbingan nya selama penulis menjadi mahasiswa.

5. Bapak Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D., sebagai Dekan fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam(FMIPA) Universitas Lampung.

Page 11: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

ix

6. Bapak Drs. M. Kanedi, M.Si. sebagai ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

7. Bapak Hambali yang telah membantu dalam peminjaman alat dan semua

keperluan penelitian.

8. Mama dan Papa yang tidak pernah lelah memberikan perhatian, dukungan serta

motivasi untuk penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Yunizar Bagus Dewanto yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis, dan

selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. Nur Jannah dan Maulidina yang telah mau berjuang bersama untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat – sahabat yang selalu memberi dukungan Agustin Mauliya safitri, Oksa

Trinanda, Roy, Victoria Agatha, Reyca Ayu, Irvana Fabella, Jelita Eka, Suzanna,

Chelpa, Shelvi, Merlia Donna,.

12. Orang – orang terdekat yang selalu memberikan semangat, dukungan dan nasihat

untuk penulis dalam mengerjakan skripsi.

13. Teman – teman Biologi angkatan 2014 terimakasih untuk pengalaman yang telah

dilalui bersama – sama, akan menjadi kenangan indah untuk hidup penulis.

14. Kakak tingkat biologi yang telah berbagi pengalaman.

15. Keluarga besar KKN Desa Rajabasa Baru Agung, Soma, Thareh, Ayuza, Oca,

dan Rahma.

16. Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 12: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

x

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini

dan masih dibutuhkan kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan

skripsi ini akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

. Bandar Lampung, 19 Desember 2018

Penulis

Mentari Primaresti

Page 13: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ v

PERSEMBAHAN........................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

SANWACANA ............................................................................................... viii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... xi

DAFTAR ISI................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah ................................................................. 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

C. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

D. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 5

E. Hipotesis ................................................................................................ 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) ........................... 10

B. Morfologi Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) ............................ 11

C. Syarat Tumbuh Bunga Matahari .......................................................... 13

D. Proses Pembudidaya Bunga Matahari.................................................. 13

E. Kandungan Yang Terdapat Pada Bunga Matahari............................... 18

Page 14: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

xii

F. Senescence ........................................................................................... 19

1. Pengertian Senescence .................................................................. 19

2. Pengertian Senescence Bunga ......................................... 20

3. Pengertian Senescence Daun ………………………………........ 21

G. Asam Giberelin (GA3)......................................................................... 22

H. Kalium Nitrat (KNO3)......................................................................... 24

III. METODELOGI PENILITIAN

A. Tempat dan Waktu .............................................................................. 26

B. Alat dan Bahan................................................................................... 26

C. Rancangan Percobaan ........................................................................ 27

D. Variabel dan Parameter...................................................................... 28

E. Pelaksanaan........................................................................................ 28

F. Pengamatan ........................................................................................ 29

G. Analisis Data...................................................................................... 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Berat Segar Bunga Matahari .......................................................... 34

2. Berat Kering Bunga Matahari ........................................................ 35

3. Kandungan Air Relatif Bunga Matahari ........................................ 35

4. Kandungan Karbohidrat Terlarut Total .......................................... 36

5. Kandungan Klorofil a..................................................................... 37

6. Kandungan Klorofil b..................................................................... 38

7. Kandungan Klorofil Total .............................................................. 40

B. Pembahasan.......................................................................................... 42

V. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48

LAMPIRAN.................................................................................................... 50

Page 15: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.Notasi Faktor, Taraf dan Kombinasi Perlakuan.................................. 27

Tabel 2.Rata-rata Berat Segar Bunga Matahari ............................................... 34

Tabel 3. Rata-rata Bersat Kering Bunga Matahari........................................... 35

Tabel 4. Rata-rata Kandungan Karbohidrat Terlarut Total .............................. 36

Tabel 5. Rata-rata Klorofil a ............................................................................ 37

Tabel 6. Rata-rata Klorofil b ............................................................................ 38

Tabel 7. Rata-rata Klorofil Total...................................................................... 40

Page 16: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman Matahari (Helianthus annuus L.) ................................... 11

Gambar 2. Struktur Kimia GA3........................................................................ 23

Gambar 3. Struktur Kalium Nitrat KNO3 ........................................................ 25

Gambar 4. Grafik Kandungan Klorofil b Gambar 1 ........................................ 39

Gambar 5. Grafik Kandungan Klorofil b Gambar 2 ........................................ 40

Gambar 6. Grafik Kandungan Klorofil Total Gambar .................................... 41

Gambar 7. Pemisahan Larutan GA3 dan KNO3 ............................................... 51

Gambar 8. Perendaman Bunga Hari Ke 1 dan 3 .............................................. 52

Gambar 9. Perendaman Bunga Hari ke 6......................................................... 53

Gambar 10. Pengovenan Bunga Matahari ....................................................... 53

Gambar 11. Penimbangan Kelopak Bunga Matahari ...................................... 54

Gambar 12. Kandungan Karbohidrat Matahari ............................................... 54

Gambar 13. Kandungan Klorofil Matahari ..................................................... 55

Page 17: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah tanaman yang enak

dipandang dan mudah perawatannya, karena itu tanaman ini telah lama

dikenal di Indonesia sebagai tanaman hias. Diperkirakan tanaman ini

berasal dari Meksiko dan telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Bunga

ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu jenis untuk hiasan dan jenis untuk

makanan. Bunga matahari yang dikembangkan untuk industri makanan,

terbagai menjadi dua kelompok besar yaitu bunga untuk bahan baku

industri minyak dan bunga untuk makanan kecil (confectionery) (Rudi,

2009).

Jenis bunga matahari yang digunakan sebagai bahan baku minyak,

mempunyai kadar minyak yang lebih tinggi dan kulit yang lebih tipis. Di

dunia, negara penghasil biji bunga matahari utama adalah Rusia dan

Perancis, sedangkan di Asia penghasil utamanya adalah Cina dan India. Di

negara-negara tersebut biji bunga matahari umumnya diolah menjadi

minyak, tetapi ada juga yang diolah menjadi makanan dan bahan baku

kosmetik.

Page 18: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

2

Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) merupakan tumbuhan semusim

dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai

tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Tumbuhan ini yaitu

biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar

(diameter bisa mencapai 30cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga

majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu

bongkol. Bunga Matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya

selalu menghadap ke arah matahari atau heliotropisme (Daiman, 2009).

Tanaman bunga Matahari berasal dari Meksiko dan Peru Amerika Latin.

Di Indonesia, bunga matahari sudah diteliti sejak tahun 1970. Pada

mulanya tanaman bunga matahari dikenal sebagai tanaman hias, kini

manfaatnya semakin luas. Salah satu produk bunga matahari adalah biji-

bijian yang diolah sebagai bahan baku industri makanan berupa kwaci dan

penghasil minyak nabati yang dibutuhkan dalam industri minyak

(Karyanto, 2010).

Terdapat dua tipe bunga matahari yaitu bunga tepi atau bunga lidah yang

membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga

tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa

mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka

(silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang cerah, tandan bunga

majemuk mengikuti pergerakan harian Matahari (asal nama tumbuhan ini),

yang gejalanya disebut heliotropisme sehingga tumbuhan mendapat

Page 19: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

3

keuntungan 10% lebih fotosintesis karena pergerakan ini (Supriyanto,

2010).

Tumbuhan ini telah dibudidayakan oleh orang-orang Indian Amerika

Utara sejak ribuan tahun lalu. Selanjutnya tersebar ke Amerika Selatan dan

menjadi salah satu sumber pangan bagi warga Inka. Setelah penaklukan

oleh orang Eropa, bunga Matahari diperkenalkan ke Eropa dan berbagai

penjuru dunia lainnya pada abad ke-16. Semenjak abad ke-17 bijinya

digunakan dalam campuran roti atau diolah sebagai

pengganti kopi serta cokelat. Penggunaannya sebagai sumber minyak

mulai dirintis pada abad ke-19 (Taryono,2009).

Bunga matahari menyukai tanah yang subur dan hangat. Tumbuhan ini

menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini cocok

tumbuh pada tempat dengan iklim subtropik. Di daerah tropika hasilnya

tinggi jika ditanam pada dataran tinggi. Di daerah beriklim sedang seperti

Eropa tumbuhan ini hanya bisa ditanam pada musim semi hingga musim

gugur dan harus dihindari terkena frost (Firman, 2010).

Asam giberalat adalah hormon tumbuhan yang sangat penting dalam

proses perkecambahan suatu biji karena bersifat sebagai pengontrol proses

perkecambahan. Asam giberalat dibutuhkan untuk pembebasan α-amilase

untuk menghasilkan hidrolisis tepung dalam proses perkecambahan.

Respon positif tumbuhan terhadap asam giberalat terjadi dalam kisaran

Page 20: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

4

konsentrasi yang luas, bahkan kandungan asam giberalat yang tinggi tidak

bersifat racun. Penggunaan asam giberalat dapat mempengaruhi besarnya

organ tanaman melalui proses pembelahan dan pembesaran sel.

Keutamaan sintesis asam giberalat pada tanaman tingkat tinggi adalah

meningkatkan meristematik daun, akar, dan perkecambahan. Asam

giberalat sebagai zat pengatur tumbuh pada tanaman sangat berpengaruh

terhadap sifat genetik, perkecambahan dan aspek fisiologis lainnya. Asam

giberalat aktif untuk merangsang perkembangan sel serta dapat

meningkatkan hasil tanaman. Perendaman asam giberalat selain

menambah tinggi tanaman juga menambah luas daun yang berarti terdapat

peninggatan aktivitas fotosintesis. Biosintesis Asam Giberalat terutama

berlangsung dalam tunas, daun dan akar (Wilkin , 2013).

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa campuran larutan GA3

dan KNO3 lebih efektif dalam menunda senescence bunga potong dari

bunga matahari dari pada larutan tunggal GA3.

Page 21: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

5

C. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diformulasi larutan perendam

yang efektif dalam menunda senescence bunga potong bunga matahari

sehingga dapat memperpanjang umur (vase life) bunga potong bunga

matahari. Dari sudut fisiologi tumbuhan hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberi kontribusi bagi proses pemahaman senescence bunga

potong bunga matahari dan pemahaman peran kalium, nitrat dan GA3

dalam metabolisme bunga potong bunga matahari.

D. Kerangka Pemikiran

Bunga matahari termasuk tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis

tinggi. Bunga matahari sering digunakan sebagai bunga potong untuk

penghias ruangan dalam bentuk rangkaian bunga dan dekorasi. Namun,

ketahan simpan dan kulitas bunga matahari (Helianthus annuus L.)

sebagai bunga potong tidak sebaik ketahanannya sebagai tanaman hias

dalam pot, karena setelah panen bunga akan mengalami kelayuan lebih

cepat dari biasanya. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk

meningkatkan ketahanan simpan bunga potong matahari agar kesegaran

(vase life) dan kualitas bunga matahari yang telah di panen ini dapat

maksimal .

Page 22: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

6

Menurut penelitian terdahulu menyatakan bahwa hormon sitokinin dan

giberelin dapat menunda penguningan daun pada bunga potong.

Penggunaan hormon giberelin yang dikombinasikan dengan thidiazuron

(sitokinin sintetis) pada konsentrasi 0 mM Gibberellin Acid (GA3), 5, 10

µM Thidiazuron (TDZ), dan 0,5 mM GA3, µM TDZSerta penelitian

sebelumnya dari bapak sugiono yang menggunakan air kelapa dengan

konsentrasi 0%, 30%, 40%, 50%, dan 60% untuk menjaga kesegaran

bunga potong matahari (Helianthus annuus L.) (Sugiono,2012).

Ada bebagai macam teknik aplikasi yang digunakan untuk pertumbuhan

dan perkembangan tanaman, salah satunya adalah perendaman.

Perendaman yang dilakukan pada tangkai bunga potong dengan larutan

GA3 dapat menggantikan sebagian atau seluruh fungsi nutrisi dan sintesis

yang dilakukan pada tanaman bunga sebelum dipotong. Hasil percobaan

Ferrante dkk, (2009) menyimpulkan bahwa bunga potong yang diberi

perlakuan GA3 memiliki masa simpan lebih lama.

Pada penelitian ini pengaruh pemberian kombinasi KNO3 dan GA3

terhadap senenscence di evaluasi berdasarkan kandungan klorofil a,b dan

total daun bunga potong, berat segar bunga, berat kering bunga,

kandungan karbohidtar terlarut total dan kadar air relatif bunga serta level

gula reproduksi.

Page 23: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

7

Senyawa KNO3 di dalam air akan berionisasi menjadi ion K+ dan NO3-.

Ion K+ merupakan unsur makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Salah satu peran fisiologis ion kalium adalah berkenaan dengan status air

tanaman (plant – water relationship). Karena itu, aplikasi larutan KNO3

pada bunga potong dapat mempengaruhi kesegaran bunga potong. Dalam

penelitian ini efek perendaman bunga potong matahari dalam larutan

KNO3 5% b/v dievaluasi berdasarkan berat segar bunga dan kadar air

relatif bunga. Berat segar dan kadar air relatif merupakan indikator yang

tepat untuk menilai kesegaran bunga potong.

GA3 merupakan salah satu hormon tumbuhan yang penting dalam proses

pertumbuhan tanaman disamping auksin dan sitokinin. Efek fisiologi GA3

diantaranya adalah dalam mengontrol tinggi tanaman, proses

perkecambahan biji, biosintesis klorofil dan pembungaan. Karena itu,

aplikasi larutan GA3 pada bunga potong dapat mempengaruhi kesegaran

bunga potong yang ditunjukkan oleh perubahan berat segar dan kadar air

relatif, serta berat kering. Berdasarkan peran ion K+ , NO3- dan GA3

dalam metabolisme tanaman maka diduga kombinasi larutan KNO3 dan

GA3 lebih efektif daripada larutan tunggal KNO3 atau GA3 dalam

menjaga kesegaran bunga potong matahari.

Page 24: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

8

E. Hipotesis

1. Kombinasi larutan KNO3 dan GA3 lebih efektif dari pada larutan

tunggal GA3 atau KNO3 dalam menunda senescence bunga potong

bunga matahari.

Hipotesis statistik

H0 : µ0 =µ1

H1 : µ0 <µ1

µ0 = nilai tengah kandungan klorofil ( a, b dan total ) daun bunga

potong matahari yang diberi perlakuan tunggal

µ1 = nilai tengah kandungan klorofil ( a, b dan total ) daun bunga

potong matahari yang diberi perlakuan kombinasi.

2. Kombinasi larutan KNO3 dan GA3 dapat mempengaruhi metabolisme

bunga potong matahari.

Hipotesis statistik

H0 : µ0 =µ1

H1 : µ0 ≠ µ1

µ0 = nilai tengah berat kering bunga dari bunga potong matahari yang

diberi perlakuan tunggal.

µ1 = nilai tengah berat kering bunga dari bunga potong matahari yang

diberi perlakuan kombinasi.

Hipotesis statistik

H0 : µ0 =µ1

Page 25: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

9

H1 : µ0 ≠ µ1

µ0 = nilai tengah kandungan karbohidrat terlarut total bunga dari

bunga potong matahari yang diberi perlakuan tunggal.

µ1 = nilai tengah kandungan karbohidrat terlarut total bunga dari

bunga potong matahari yang diberi perlakuan kombinasi.

Page 26: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Taksonomi Bunga Matahari

Klasifikasi Taksonomi Bunga Matahari menurut Natural Resources and

Conservation Service, USDA (2017) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Mangoliopsida

Subclass : Asteridae

Order : Asteridales

Famili : Asteraceae

Genus : Helianthus

Spesies : Helianthus annuus L.

Page 27: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

11

Gambar 1. Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)(Sumber : Dokumen Pribadi, 2017)

B. Morfologi Bunga Matahari

Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah tumbuhan semusim dari suku

kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman

hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas:

besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar

(diameter bisa mencapai 30 cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga

majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol.

Bunga Matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu

menghadap / condong ke arah matahari atau heliotropisme. Orang Perancis

menyebutnya tournesol atau "pengelana Matahari". Namun, sifat ini

disingkirkan pada berbagai kultivar baru untuk produksi minyak karena

memakan banyak energi dan mengurangi hasil (Ardiyansyah, 2010).

Page 28: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

12

Tanaman bunga matahari ini dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 1-2 m

batang tebal dan kuat tumbuh keatas., biji bunga matahari ini memiliki kulit

keras dan berbentuk pipih memanjang dengan warna keabuan dan kehitaman.

Bunga matahari ini termasuk bunga majemuk yang tersusun dari ribuan

bunga kecil dalam satu bonggol. Selain itu, bunga matahari ini juga

mempunyai bunga besar dan berbentuk pita sepanjang tepi tawan dengan

warna kuning terang. Bunga matahari memiliki ciri khas yaitu tumbuh kearah

cahaya matahari. Daun bunga matahari ini bertangkai panjang dan lebar dan

memiliki bunga yang saling berhadapan atau selang seling. Batang bunga ini

terdiri dari batang lurus ( monodial ), dengan mencapai ketinggian 0,3 – 5 m.

Bagian batang berbulu, berbentuk bulat, batang tumbuh mengangguk, dan

mempunyai batang yang basah. Akar bunga matahari ini dapat mencapai 3 –

4 m, yang mempunyai perakaran yang kuat sehingga dapat menembus

kedalam tanah. Akar bunga ini halsu, lebat dan mendatar (Neti, 2013).

Page 29: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

13

C. Syarat Tumbuh Bunga Matahari

Bunga matahari (Helianthus annuus L.), ditanam pada halaman dan taman-

taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Tanaman

ini cocok di segala alam tetapi tanaman ini paling subur di daerah

pegunungan, daerah yang memiliki kelembaban cukup dan banyak

mendapatkan sinar matahari langsung. Bunga matahari dapat tumbuh

didataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.

Bunga matahari tidak dapat hidup di daerah yang tergenang air, karena akar-

akarnya akan membusuk (Hasanah and Wikardi, 1989).

D. Proses Pembudidayaan Bunga Matahari

Bunga Matahari menyukai tanah yang subur dan hangat. Tumbuhan ini

menyukai lingkungan yang cerah. Hal ini karena, tumbuhan ini cocok tumbuh

pada tempat dengan iklim subtropik. Pada daerah tropika hasilnya tinggi

apabila ditanam pada dataran tinggi. Di daerah beriklim sedang seperti Eropa

tumbuhan ini hanya bisa ditanam pada musim semi hingga musim gugur dan

harus dihindari terkena frost. Kerapatan tanam biasanya 60.000 hingga

70.000 tanaman per hektar.

1. Pengenalan Benih.

Pengenalan benih ini merupakan proses awal yang sangat penting. Benih

bunga matahari bisanya besar dan sangat gampang dikenali. Karena benih

Page 30: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

14

ini sering dikonsumsi sebagai kwaci. Salah satu jenis biji bunga matahari

yang digunakan adalah jenis Mammoth Grey, jenis Velvet Queen, Evening

Sun.

2. Penyiapan lahan

Pada umumnya bunga Matahari bisa tumbuh di kondisi tanah yang subur,

selama ada sinar matahari penuh dan air. Tapi untuk penyemaian, dapat

dipilih tanah yang gembur dan subur yang sanggup mengikat air dengan

baik. Bisa juga langsung ditanam di media permanennya, seperti di

taman,dikebun atau di mana saja anda suka.

3. Penyiapan bibit

Bunga matahari ini diperbanyak dengan biji. Biji benih berasal dari bunga

pertama induknya yang sudah tua. Caranya dengan penyemaian. Biji benih

yang akan dibuat bibit haruslah biji terbaik dan bermutu tinggi. sehingga

hasil yang didapat akan memuaskan.

4. Penanaman

Budidaya bunga matahari dengan biji dengan cara diterbarkan langsung di

lapangan dengan kedalaman 3 – 8 cm. Jenis ini memerlukan tempat

pembibitan medium yang bebas gulma. Penanaman dengan cara mekanik,

biji rata-rata 3 – 8 kg/ha tergantung pada ukuran biji dan jaraknya. Jarak

yang umum digunakan adalah 60—75 cm antar baris dan 20—30 cm

dalam baris. Kerapatan tanaman bervariasi tergantung dari pada

lingkungan dan kultivarnya 15 000—30 000 tanaman/ha dibawah hujan

Page 31: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

15

dan 40 000—60 000 untuk bunga matahari yang diirigasakan mengecil,

bahkan kerdil.

Biji benih diambil dan ditabur dalam bekas yang mengandung tanah basah,

ia mudah berkecambah dan cepat membesar. Jika hanya butuh sedikit,

cukup menggunakan pot sebagai wahana persemaian. Untuk skala besar,

semaikan di bedengan. Tunggu 10 hari sejak masa tabur, atau bila tinggi

bibit sekitar 15 – 20 cm, baru boleh dipindahkan ke lokasi tanam. Satu

lubang, cukup satu bibit. Jarak tanam sekurang – kurangnya 1 meter

persegi. Jika terlalu rapat, batang tak akan berkembang dan bercabang.

Besaran bunga pun Tanaman bunga matahari sebaiknya ditanam pada

tanah gembur. Di awal penanaman, taburkan 3 kg pupuk kandang (kotoran

ayam, kotoran kambing, kotoran lembu) per bibit. Ulangi saat tanaman

berumur sebulan. Berikan 25 gram ZA per batang. Di usia 1,5 bulan,

tambahkan 15 gram TSP per batang. Jangan lupa, perhatikan saluran

pembuangan air, hama dan penyakit yang bisa mendera. Umur 2 bulan,

bunga dari batang utama mulai kuncup, diikuti cabang – cabang di ruas –

ruas daun di bawahnya. Satu batang tanaman bisa menghasilkan 10 – 12

tangkai bunga.

5. Perawatan

Perawatan tanaman ini cukup mudah bila dibandingkan dengan tanaman

lain, penanganan yang mutlak diperlukan hanya pemupukan, pengairan

dan pembasmian gulma. Penyiraman tanaman cukup dilakukan satu hari

sekali. Jumlah pemupukan dan pengairan yang diperlukan juga lebih kecil

Page 32: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

16

dari jagung. Sampai saat ini, dalam praktek di lapangan belum ditemukan

adanya hama yang mengganggu pertanian bunga matahari sehingga tidak

diperlukan adanya pembasmian hama dengan pestisida.

6. Panen

Untuk memanen biji bunga matahari, terlebih dahulu harus diperhatikan

bahwa bunga yang akan dipanen harus sudah tua yang ditandai bunga

mengalami pengeringan kelopak bunganya. Kemudian perhatikan tangkai

dan bagian belakang bunga. Bunga yang muda terlihat berwarna hijau

cerah, sementara bunga yang sudah tua akan berwarna kuning kecoklatan.

Tunggu sampai tangkai bunga kering dan berwarna coklat. Biasanya hal

ini akan diikuti dengan keadaan pohon yang seperti meranggas dan

kelihatan hampir kering.Lihat bagian tengah bunga yang berupa biji. Biji

akan kelihatan berwarna hitam dengan garis garis putih atau sebaliknya.

Trik untuk memastikan biji bunga mataharinya sudah cukup tua adalah,

anda bisa melakukan gerakan menyentuh (mencongkel dengan lembut)

bagian biji bunga. Bila terasa ada biji bunga yang lepas dari tempatnya,

itu tandanya biji bunga sudah cukup tua untuk dipanen. Biasanya

pemanenan ini dilakukan setelah tanaman bunga matahari berumur 100

hari.

7. Pengolahan dan Pemanfaatan pasca panen

Bunga matahari bisa diolah menjadi berbagai produk, sebagai contoh

diolah menjadi minyak, tepung dan kapsul. Pengolahan biji bunga

matahari hingga menjadi produk minyak dan tepung melewati proses-

Page 33: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

17

proses pengeringan, pengupasan, pembersihan dan penyortiran,

penghalusan dan pengempaan biji dengan screw press (cold pressing).

Proses pengeringan dan penyortiran dilakukan tanpa menggunakan mesin

sedangkan proses lainnya menggunakan mesin.

Untuk minyak, setelah dihasilkan dari mesin screw press, minyak tersebut

harus dimurnikan terlebih dahulu. Proses pemurniannya meliputi

degumming (penghilangan getah), Neutralization (penghilangan asam

lemak bebas), dan Bleaching (penghilangan zat warna). Minyak, tepung

dan produk lainnya selanjutnya dikonsumsi untuk peningkatan kesehatan.

Pada proses pengolahan dihasilkan hasil samping berupa kulit biji dan

bungkil. Kulit biji dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang

hemat. Bungkil bunga matahari memiliki kandungan protein yang tinggi

(31 – 37%) karena itu sangat cocok bila digunakan sebagai tambahan

pakan ternak terutama untuk usaha penggemukan (Duke, 1983).

Page 34: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

18

E. Kandungan yang Terdapat pada Bunga Matahari

1. Kandungan biji bunga matahari

Biji bunga matahari terdiri dari kulit (hull) dan inti biji (kernel).

Secara umum komposisi kulit bunga matahari mempunyai komposisi

sebagai berikut:

Kandungan utama kulit biji bunga matahari adalah serat, karena itu

bagian ini kurang memiliki nilai ekonomi. Pemanfaatan yang mungkin

dilakukan adalah dengan menggunakannya sebagai bahan bakar.

Tabel 1. Komposisi inti biji bunga matahari

Protein Lemak NFE Pentosan Serat Abu

Minimal 23 28 35 12 7,43 3,66

Maksimal 26 71 55 55 27,02 4,3

NFE : Nitrogen Free Extract (Ekstrak bebas nitrogen)

Sumber : DokterSehat.com

Sedangkan berdasarkan analisa terhadap sampel milik CV. Bunga

Matahari yang dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam dan

Lingkungan Universitas Padjadjaran didapatkan kadar protein 30.32%

dan kadar lemak 48.28%.

Bila diolah menjadi minyak, maka akan dihasilkan produk samping

berupa bungkil, bungkil ini mempunyai kandungan protein yang tinggi

Page 35: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

19

sehingga cocok untuk dijadikan bahan pakan ternak. Minyak yang

terkandung dalam biji bunga matahari tersebut mempunyai komposisi

sebagai berikut :

Komposisi minyak bunga matahari menurut Maiti (1988)

Asam Lemak Kadar (%)

Asam Palmitat (as. Lemak jenuh) 7,2

Asam Stearat (as. Lemak jenuh) 4,1

Asam Oleat (as. Lemak tak jenuh, omega 9) 16,2

Asam Linoleat (as. Lemak tak jenuh, omega 6) 72,5

F. Senescence

1. Pengertian Senescence

Senescence ( penuaan ) tanaman ialah proses penurunan kondisi dan

aktivitas metabolisme yang disertai pertambahan umur dan mengarah

pada kematian tanaman. Senescence dapat terjadi secara alami atau

karena pengaruh eksternal seperti lingkungan abiotik ( suhu ekstrem,

keterbatasan hara ) dan biotik ( patogen, naungan ). Senescence

berkaitan dengan proses absisi, dimana senescence dimulai dengan

berkurangnya suplai nutrisi pada suatu organ, penurunan aktivitas

metabolisme dan pertambahan umur. Senescence pada tanaman, baik

pada bunga atau daun dipengaruhi dan dikontrol oleh interaksi

beberapa hormon yaitu etilen, asam absisat

Page 36: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

20

( ABA ), dan sitokinin. Perubahan yang terjadi akibat adanya interaksi

ketiga hormon merupakan hasil interaksi signaling dalam proses

penuan (O’ Donoghue, 2006).

2. Senescence bunga

Senescence bunga merupakan tahap akhir dari perkembangan bunga

yang ditandai dengan kelayuan bunga dan gugurnya perhiasan bunga (

corolla ). Proses senescence keseluruhan bunga diatur oleh

mekanisme genetika dan bergantung pada energi. Senencence petal

diinduksi oleh peningkatan aktivitas RNAase, kadar etilen yang

memacu terjadinya perombakan komponen sel dan degradasi

antosianin sehingga warna bunga menjadi pudar. Senescence bunga

juga terjadi karena polinasi yang menyebabkan degradasi

makromoleku dan remobilisasi nutrisi untuk proses perkembangan

jaringan seperti ovarium ( O’ Donoghue, 2006 ).

Produksi etilen meningkat saat senescence dan perlakuan etilen

eksogeno akan mempercepat proses senescence mahkota bunga.

Selain etilen, ABA juga merupakan hormon pengatur utama dalam

senescenece bunga, dan penggunaan ABA secara eksogenous akan

mempercepat gajala senescenece dan mengatur transkripsi gen-gen

senescense ( Hoffman, 1984 ).

Page 37: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

21

Sehingga dapat disimpulkan bahwa etilen dan ABA akan memicu

adanya senescence bunga. Sedangkan sitokinin memiliki peran yang

berkebalikan dengan etilen dan ABA. Sitokinin menunda senescence

bunga. Level sitokinin pada mahkota bunga anyelir menurun sejalan

dengan bertambahnya umur, dan penambahan sitokinin eksogen dapat

memperlambat proses penuaan. Namun tidak semua bunga potong

akan merespon adanya sitokinin eksogen untuk menanggulangi efek

etilen yang dihasilkan oleh bunga tersebut. Respon sitokinin terhadap

bergantung pada jenis bunga, tingkat perkembangan bunga dan

konsentrasi sitokinin ( Woodson, 1991 ).

3. Senescence Daun

Sama halnya dengan senescence bunga, senescence pada daun

ditandai dengan menguningnya daun tersebut, hal ini karena daun

mulai kehilangan klorofil yang digantikan oleh pembentukan pigmen

lain (xantofil atau karoten),RNA, Protein, dan lipid dari membran

plasma serta level HPR dan rubisco menurut pada daun tua. HPR

merupakan enzim-enzim yang terlibat dalam proses fotosintesis,

diantaranya plastidic Fru-1,6- bisphosphatase, plastidic aldolase,

NADP-dependent glyceraldehyde-3-phosphate dehydrogenase, dan

NADP-dependent malate dehydrogenase (Wingler,1998).

Page 38: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

22

Penurunan protein dan klorofil pada kondisi senescence dapat

diinduksi oleh meningkatnya gula. Gula berupa glukosa dan fruktosa

meningkat pada daun yang sudah tua dan disertai dengan pati yang

rendah pada daun tua. Level sukrosa lebih tinggi pada daun tua dari

pada daun dewasa dan daun muda. Akumulasi heksosa pada daun tua

disebabkan oleh penghambatan gen-gen fotosintesis, dan interaksi

antara sitokinin dan gula dalam pengaturan senescence. Selain

akumulasi gula pada daun tua yang menyebabkan senescence, paparan

cahaya merah atau merah jauh yang rendah juga dapat menginduksi

senescenece. Hal ini berkaitan dengan penerimaan cahaya merah atau

cahaya merah jauh oleh fitokrom. Paparan cahaya merah atau merah

jauh yang rendah akan mengganggu proses fotosintesis karena

fitokrom merupakan penerima cahaya pada proses fotosintesis.

(Skutnik 2004).

G. Asam Giberelat (GA3)

Giberelat (GA3) merupakan senyawa tetrasiklik diterpenoid dengan sistem

cincin ent-giberelat yang ditemukan pada tahun 1926 ilmuwan Jepang.

GA3 ini merupakan salah satu ZPT yang diketahui dapat mendorong

terjadinya pembungaan. Giberelin dapat menggantikan kondisi lingkungan

spesifik guna mengendalikan pembentukan bunga. Inisasi pembungaan

yang disebabkan oleh giberelin merupakan peran pengganti hari panjang

dan menginduksi pembungaan pada tanaman hari pendek (Sponsel, 1995).

Page 39: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

23

Gambar 3. Struktur Kimia GA3

(Sumber : Salisbury & Ross, 1995)

Semua molekul giberelin mengandung ‘Gibban Skeleton’. Giberelin dapat

dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan jumlah atom C, yaitu

yang mengandung 19 atom C dan 20 atom C. Sedangkan berdasarkan

posisi gugus hidroksil dapat dibedakan menjadi gugus hidroksil yang

berada di atom C nomor 3 dan nomor 13. Tindakan menambahkan

giberelat mungkin memang mengaktifkan meristem sub apikal dan

karenanya menghasilkan bolting (pelompatan dari batang untuk

membentuk bunga) yang sebaliknya memungkinkan mulai terjadinya

pengeluaran bunga. Sejauh ini pengaruh GA3 yang paling nyata adalah

memperpanjang batang dan tangkai bunga bukan karena jumlah buku

bertambah, melainkan oleh pembesaran dan pembelahan sel (Wilkins,

1992).

Page 40: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

24

H. Kalium Nitrat (KNO3)

Kalium Nitrat ( KNO3 ) merupakan salah satu senyawa garam yang

bersifat elektrolit kuat. Senyawa ini memiliki 2 buah ion yang terdiri dari

ion K+ dan ion NO3-. Kalium nitrat merupakan senyawa garam yang

menjadi salah satu sumber penting dari gas nitrogen yang ada di alam.

Biasanya mineral yang kaya akan kalium nitrat ialah mineral niter Kalium

Nitrat merupakan senyawa garam yang berwujud padat dalam suhu kamar,

senyawa ini berbentuk kristal metalik bewarna putih dan tidak berbau.

Tingkat kelarutan kalium nitrat di dalam air cukup baik, pada suhu 00 C

kalium nitrat dapat larut sebanyak 133 gr/l, pada suhu 200 C kalium nitrat

dapat larut sebanyak 316 gr/l dan pada suhu 1000 C kalium nitrat dapat

larut sebanyak 2460 gr/l ( Rama, 1992).

Jika diperhatikan,kelarutan kalium nitrat semakin tinggi seiring

bertambahnya suhu air, hal ini merupakan hal yang sangat lumrah

mengingat senyawa garam merupakan senyawa yang apabila suhu

pelarutnya dinaikkan maka kelarutanya akan juga bertambah karena

adanya energi kisi dari senyawa garam tersebut. Bila dilarutkan ke dalam

air, senyawa ini akan menyerap energi dari lingkungan alias reaksi

pelarutanya bersifat endoterm sehingga suhu air akan turun di saat

senyawa ini kita larutkan kedalamnya. pH dari larutan KNO3 berkisar

antara 6,2 - 7,0 , hal ini menunjukkan bahwa senyawa KNO3 bersifat netral

Page 41: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

25

tidak seperti senyawa NaOH, Senyawa kalium nitrat tidak bersifat

higroskopik (Rukmana, 2003).

Gamabar 3. Struktur Kalium Nitrat KNO3

(Sumber : http://strukturkimiakaliumnitrat.com)

Kalium Nitrat merupakan senyawa elektrolit kuat, bila dilarutkan ke dalam

air maka kalium nitrat akan mengion menjadi ion K+ dan ion NO3-. Selain

menunjukkan sifatnya sebagai senyawa ion, kalium nitrat juga bersifat

"Oxidizer" alias agen pengoksidasi yang kuat. Artinya senyawa ini dapat

mengoksidasi zat lain,sementara dia sendiri mengalami reduksi. Bila

direaksikan dengan senyawa yang bersifat reduktor maka reaksinya dapat

menimbulkan ledakan. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap

senyawa yang bersifat oksidator. karena sewaktu-waktu pada pemanasan

dan pencampuran dengan senyawa reduktor, senyawa ini bisa menjadi

tidak stabil. Sifat oxidizer dari kalium nitrat ini dapat dimanfaatkan

sebagai pengawetan bunga atau pun sebagai pupuk (Iriani, F, 2009).

Page 42: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani di ruang Fisiologi Tumbuhan

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung dari bulan November sampai Desember 2017.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : erlenmeyer, beakerglass,

tabung reaksi, gelas ukur, rak tabung reaksi, corong, batang pengaduk, pipet

volume, pipet tetes, spektrofotometer, cuvet, timbangan digital, sentrifuge,

oven, gunting, cutter, pinset dan kamera hp.

Bahan-bahan yang digunakan adalah bunga potong Matahari (Helianthus

annuus) yang diperoleh dari kebun petani bunga potong di Bandar Lampung,

asam giberelat (GA3), Kalium Nitrat (KNO3) , etanol (klorofil), 96%, kertas

saring Whatman no 1 , kapas, tissue, dan label.

Page 43: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

27

C. Rancangan Percobaan

Penelitian ini dilaksanakan dalam percobaan faktorial 3 x 2. Faktor A adalah

GA3 dengan taraf 3 konsentrasi 0% (b/v) ) 0,5 % (b/v) dan 1% (b/v). Faktor B

adalah KNO3 dengan 2 taraf konsentrasi 0% (b/v) 5% (b/v). Setiap kombinasi

perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh jumlah satuan

percobaan adalah 24.Notasi faktor, taraf kombinasi perlakuan disajikan pada

Tabel 2.

Tabel 2. Notasi faktor, taraf dan kombinasi perlakuan percobaan faktorial 3x 3

Faktor A(GA3)

B(KNO3)

Taraf a1 a2 a3

b1 a1b1 a2b1 a3b1

b2 a1b2 a2b2 a3b2

Keterangan :

a1b1 : GA3 0% (b/v) , KNO3 0% (b/v)

a2b1 : GA3 0,5 % (b/v) , KNO3 0% (b/v)

a3b1 : GA3 1% (b/v) , KNO3 0% (b/v)

a1b2 : GA3 0% (b/v) , KNO3 5% (b/v)

a2b2 : GA3 0,5% (b/v) , KNO3 5% (b/v)

a3b2 : GA3 1% (b/v) , KNO3 5% (b/v)

Page 44: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

28

D. Variabel dan Parameter

Variabel dalam penelitian ini adalah kandungan klorofil a,b dan klorofil total

daun bunga potong, berat segar bunga, berat kering bunga, kandungan

karbohidtar terlarut total dan kadar air relatif bunga. Parameter kuantitatif

dalam penelitian ini adalah semua nilai tengah (µ) variabel penelitian, dan

sebagai parameter kualitatif adalah level gula pereduksi bunga.

E. Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap yaitu penyiapan satuan

percobaan, pembuatan larutan GA3 serta larutan KNO3 , pengamatan dan

analisis data.

a. Penyiapan Satuan Percobaan

Bunga potong matahari sebanyak 24 potong dipilih dan diseleksi yang

seragam dalam ukuran dan mekar bunga. Tangkai bunga dipotong

hingga sepanjang 25 cm. Ujung tangkai bunga dipotong miring untuk

meningkatkan luas permukaan bidang penyerapan. Masing-masing

bunga potong dimasukkan kedalam gelas pelastik yang nanti akan di

isi larutan GA3 dan KNO3. Seluruh satuan percobaan diletakkan pada

suhu kamar (27ºC)

Page 45: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

29

b. Pembuatan Larutan GA3

Masing-masing 0,5 gram GA3 dan 1 gram GA3 dilaurtkan dalam 100

ml aquades sehingga diperoleh konsentrasi larutan GA3 0,5% (b/v) dan

1% (b/v). Sebagai kontrol (0% b/v) adalah aquades dengan volume

100 ml

c. Pembuatan Larutan KNO3

5 gram KNO3 di larutkan dalam 100 ml aquades sehingga diperoleh

konsentrasi KNO3 5% (b/v) sebagai kontrol adalah (0% b/v) adalah

aquades dengan volume 100 ml

d. Pemberian Perlakuan

Ke dalam gelas plastik yang telah berisi bunga potong dimasukkan

masing-masing 50 ml lauran GA3 dan 50 ml larutan KNO3 ,sehingga

volume total larutan adalah 100 ml. Bunga potong di inkubasi selama 7

hari.

F. Pengamatan

a. Berat Segar Bunga

Berat segar bunga diukur dengan cara bunga dipisahkan dari batang

dan daun. Kemudian bunga ditimbang dengan neraca digital dan

dinyatakan dalam gram (g).

Page 46: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

30

b. Berat Kering Bunga

Bunga yang sudah diukur berat segarnya, dikeringkan dalam oven

pada temperatur 105-110 ºC selama 2 jam. Kemudian bunga yang

sudah kering ditimbang dengan neraca digital dan dinyatakan dalam

gram (g).

c. Kadar Air Relatif

Kadar air relatif bunga ditentukan menurut Yamasaki dan Dillenburg

(1999) dengan rumus berikut :

Keterangan :

BS= berat segar bunga

BK = berat kering bunga

d. Kandungan Klorofil ( klorofil a, klorofil b, klorofil total)

Penentuan kandungan klorofil menggunakan metode Wintermans dan

De Mots (1965). 0,5 gram daun bunga matahari dalam mortar,

kemudian ditambahkan 50 ml alkohol 95%. Ekstrak disaring ke dalam

Erlenmeyer. Sisa gerusan yang masih tertinggal di kertas saring

digerus kembali, kemudian disaring kembali ke dalam Erlenmeyer.

Volume disesuaikan menjadi 100% dengan menambahkan alkohol

Kadar air relatif bunga = x 100

Page 47: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

31

95%. Ekstrak siap ditentukan kandungan klorofil a, klorofil b dan

klorofil total. Kandungan klorofil ditentukan dengan cara diukur

absorbansinya pada panjang gelombang 649 dan 665 nm. Kandungan

klorofil dinyatakan dalam miligram/gram jaringan yang diekstrak dan

dihitung berdasarkan persamaan berikut :

Keterangan :

Chl a : Klorofil a

Chl b : Klorofil b

Chl total : Klorofil Total

A665 : Absorbansi pada panjang gelombang 665 nm

A649 : Absorbansi pada panjang gelombang 649 nm

V : Volume alkohol 95%

W : Berat daun

Chl a = 13.7.A665-5.76.A649 ( )

Chl b = 25,8.A649- 7,6.A665 ( )

Chl total = 20,0.A649 + ,10.665 ( )

Page 48: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

32

e. Kandungan Karbohidrat Terlarut Total

Kandungan karbohidrat terlarut total diukur dengan metode fenol-

sulfur (Witham et al., 1993). Sebanyak 100 mg bunga mawar

ditimbang dengan neraca digital. Selanjutnya, bunga dihaluskan dalam

mortar dan ditambahkan 100 ml aquadest. Ekstrak disaring kedalam

erlenmayer dengan kertas saring Whatman no 1. 2 ml ekstrak dipipet

kedalam tabung reaksi dan ditambahkan berturut-turut 2 ml H2SO4

pekat dan 1 ml larutan fenol. Ekstrak diinkubasi pada suhu kamar

sampai terbentuk warna coklat kemerahan yang menunjukkan adanya

karbohidrat terlarut total. Absorbansi diukur pada panjang gelombang

490 nm dengan spektrofotometer UV. Kandungan karbohidrat terlarut

total dihitung berdasarkan kurva standar glukosa.

Kurva standar glukosa

10 mg glukosa dilarutkan kedalam 100 ml aquadest. Selanjutnya, 0,2;

0,4; 0,6; 0,8; dan 1 ml larutan glukosa dipipet kedalam 5 tabung reaksi

sudah dilabeli konsentrasi glukosa. Volume disesuikan menjadi 3 ml

dengan menambahkan aquadest. Kemudian berturut-turut ditambahkan

2 ml asam sulfat pekat dan 1 ml larutan fenol kedalam tabung reaksi.

Tabung reaksi diinkubasi pada suhu kamar sampai terbentuk warna

coklat kemerahan. Absorbansi diukur pada panjang gelombang 490 nm

dengan spektrofotometer UV. Kurva standar di plot dengan sumbu X

sebagai konsentrasi glukosa dan sumbu Y sebagai absorbansi.

Page 49: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

33

f. Gula Pereduksi

Gula pereduksi dideteksi dengan metode Benedict. 5 ml ekstrak

dimasukkan kedalam tabung reaksi dan selanjutnya ditambahkan 3 ml

reagent benedict dan diinkubasi dalam air panas selama 10 menit.

Endapan warna merah bata yang terbentuk menunjukkan adanya gula

pereduksi.

G. Analisis Data

Untuk Mengetahui pengaruh GA3 dan KNO3 beserta interaksinya maka

homogenitas ragam diuji berdasarkan uji Levene. Kemudian data yang

diperoleh dianilisis ragam pada taraf 5%. Jika interaksinya kedua faktor

(faktor A dan B) tidak nyata maka ditentukan main effect dengan uji BNT

pada taraf nyata 5%. Jika interaksi kedua faktor nyata maka dilanjutkan

dengan penentuan simple effect KNO3 pada setiap taraf konsentrasi GA3

dengan uji F pada taraf nyata 5%.

Page 50: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa GA3 dan KNO3 tidak berpengaruh

nyata terhadap berat segar, berat kering, kadar air relatif, kandungan

karbohidrat terlarut total, kandungan klorofil a, b, dan total. Namun, campuran

larutan GA3 0,25% dan KNO3 5% efektif menjaga kesegaran bunga potong

bunga matahari dengan meningkatkan kandungan klorofil b dan total daun

bunga potong bunga matahari.

B. Saran

Hasil penelitian ini perlu di konfirmasi dengan melakukan penelitian lanjutan

tentang efek GA3 dengan unsur makro lainnya terhadap bunga potong

matahari agar di dapat formulasi larutan perendam yang tepat yntuk menjaga

kesegaran bunga potong matahari.

Page 51: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyansyah. 2010. Morfologi Bunga Matahari. Erlangga. Jakarta

Daiman. 2009. Ciri – Ciri Bunga Matahari. Yogyakarta

Duke. 1983. Proses Pembudidayaan Bunga Matahari. Balai Penelitian

Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Bogor.

Emongor, V.E.2004. Effect of GA3 on postharvest quality and vase life of gerbera

cut flowers,J. UGM. Yogyakarta

Firman. 2010. Tempat Tumbuh Bunga Matahari. IPB. Bogor

Ferrante dkk. 2009. Tehnik Dalam Pertumbuhan Tanaman. New York

Hasanah and Wikardi. 1989. Syarat Tumbuh Bunga Matahari Dalam Perkebunan

Pertanian. IPB. Bogor

Hoffman. 1984. Percepatan Gejala Senescence. Universitas Indonesia. Jakarta

Iriani, F. 2009. Kalium Nitrat. ITB. Bandung

James. 2010. Bunga Matahari dan Cara Perawatan Pada Bunga Matahari.

Erlangga. Jakarta

Karyanto. 2010. Sejarah Bunga Matahari. Erlangga. Jakarta

Maiti. 1988. Kandungan Yang Terdapat Pada Bunga Matahari. Institut Teknologi

Bandung. Bandung

Marschner,M., 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants. 2nd Edn., Academic

Press, London and New York.

Natural Resources and Conservation Service USDA. 2017. Klasifikasi dan

Morfologi Bunga Matahari.

Neti. 2013. Morfologi Bunga Matahari. Universitas Indonesia. Jakarta

O’ Donoghue. 2006. Senescence Bunga Potong. Cambridge University Press. UK.

Page 52: PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) DAN KALIUM NITRAT …digilib.unila.ac.id/55021/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH ASAM GIBERELAT (G A3) D AN KALIUM NITRAT ... negara penghasil

49

Rama. 1992. Kalium Nitrat atau KNO3. Universitas Pembangunan Nasional

Veteran. Yogyakarta

Rina. 2010. Peran Utama Dalam Kalium. IPB. Bogor

Rudi. 2009. Pengertian Bunga Matahari. IPB. Bogor

Rukmana. 2003. Kedalaman pH Pada KNO3. . Universitas Pembangunan Nasional

Veteran. Yogyakarta

Skutnik. 2004. Interaksi antara sitokinin dan gula dalam pengaturan senescence.

Universitas Gadja Mada. Yogyakarta

Sponsel. 1995. Asam Giberelat. Erlangga. Jakarta

Taryono. 2009. Pembudidayaan Bunga Matahari. Erlangga. Jakarta

Wilkins. 1992. Giberelin atau Molekul – Molekul Giberelin. Rineka Cipta. Jakarta

Wingler. 1998. Senescence Atau Proses Penundaan Penguningan Bunga.

Penebaran Swadaya. Jakarta

Wintermans, J. F .G.M & De Mots, A. 1965. Spectrophotometric characteristics

of Chlorophylls a and b their pheophytins in etanol. Biochimia

Biophysica Acta.

Witham.1993. Kandungan karbohidrat terlarut total. Erlangga. Jakarta

Woodson. 1991. Proses Penuaan Bunga. ITB. Bandung

Sumber : http://strukturkimiakaliumnitrat.com

sumber: https://www.ipni.net/ppiweb/bcrops.nsf/$webindex/