Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M ...
PENGARUH APLIKASI SETERRA TERHADAP HAFALAN PETA...
Transcript of PENGARUH APLIKASI SETERRA TERHADAP HAFALAN PETA...
PENGARUH APLIKASI SETERRA TERHADAP HAFALAN
PETA PADA SISWA KELAS VIII
di MTs MATHLA’UL ANWAR 2 KOTA BOGOR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Imas Nursa’adah
11150150000082
JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSAH
Skipsi berjudul “Pengaruh Aplikasi Seterra Terhadap Hafalan Peta Pada Siswa
Kelas VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor” oleh Imas Nursa’adah, NIM.
11150150000082, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguran,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus
dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 23 Juli 2020 dihadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam bidang Tadris
Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta, 23 Juli 2020
Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Sidang (Ketua Prodi Tadris IPS)
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd.
NIP. 19730424 200801 1 012
12 8
2020
Sekretaris Sidang (Sekretaris Prodi Tadris IPS)
Andri Noor Ardiansyah, M.Si.
NIP. 19840312 201503 1 002
12 8
2020
Dosen Penguji I
Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd
NIP. 19831205 201101 2 012
11 8
2020
Dosen Penguji II
Tri Harjawati, M.Si
NIDN. 02014118001
12 8
2020
Mengetahui:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegur
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dr. Sururin, M.Ag
NIP. 19710319 199803 2 001
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
PENGARUH APLIKASI SETERRA TERHADAP HAFALAN PETA PADA
SISWA KELAS VIII di MTs MATHLA’UL ANWAR 2 KOTA BOGOR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Disusun Oleh:
Imas Nursa’adah
NIM. 11150150000082
Di bawah bimbingan:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Andri Noor Ardiansyah, M.Si Masruroh, M. Pd
NIP: 19840312 201503 1 002 NUPN: 9920113023
JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Pengaruh Aplikasi Seterra Terhadap Hafalan Peta
Pada Siswa Kelas VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor disusun oleh
Imas Nursa’adah, NIM 11150150000082, Jurusan Tadris IPS, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak
untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
fakultas.
Jakarta, 10 Maret 2020
Yang mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Andri Noor Ardiansyah, M.Si Masruroh, M. Pd
NIP: 19840312 201503 1 002 NUPN: 9920113023
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul
Pengaruh Aplikasi Seterra Terhadap Hafalan Peta Pada Siswa Kelas VIII di
MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor disusun oleh Imas Nursa’adah, NIM
11150150000082, Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 10 Maret
2020
Jakarta, 10 Maret 2020
Yang mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Andri Noor Ardiansyah, M.Si Masruroh, M. Pd
NIP: 19840312 201503 1 002 NUPN: 9920113023
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Imas Nursa’adah
NIM : 11150150000082
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial
Alamat : Kp. Kukupu Kelurahan Cibadak Kecamatan Tanah Sareal
Kota Bogor
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Aplikasi Seterra Terhadap Hafalan
Peta Pada Siswa Kelas VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor adalah
benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
Nama Pembimbing I : Andri Noor Ardiansyah, M.Si
NIP : 19840312 201503 1 002
Nama Pembimbing II : Masruroh, M. Pd
NUPN : 9920113023
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 10 Maret 2020
Yang Menyatakan
Imas Nursa’adah
i
ABSTRAK
Imas Nursa’adah (11150150000082), Pengaruh Aplikasi Seterra Terhadap
Hafalan Peta Pada Siswa Kelas VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor.
Skripsi Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Geografi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi Seterra terhadap
hafalan peta pada siswa kelas VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan
dengan metode Quasi Eksperimen. Desain pada penelitian menggunakan desain
penelitian Nonequivalent Control Grup Design. Sampel yang digunakan adalah
peserta didik kelas VIII.B dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang dan kelas
VIII.C dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang, sampel tersebut diambil dengan
teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode
tes, observasi dan wawancara. Instrumen tes yang digunakan meliputi tes pilihan
ganda. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis
Independent Sample T-test. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai thitung >
ttabel (3.080 > 1.677) dan Sig (2-tailed) < 0,05 (0,003 < 0,05), yang berarti
memenuhi kriteria pengujian bahwa jika thitung > ttabel dan Sig (2-tailed) < 0,05
maka H0 ditolak. Terdapat peningkatan rata-rata nilai hafalan peta siswa di kelas
eksperimen, dari rata-rata pretest 67.36 meningkat menjadi 81.36 pada rata-rata
posttest. Dengan demikian media aplikasi Seterra berpengaruh terhadap hasil
hafalan peta siswa kelas VIII.C di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor.
Kata Kunci: Aplikasi Seterra, hafalan peta, media pembelajaran.
ii
ABSTRACT
Imas Nursa'adah (11150150000082), Effect Against Seterra Application
Memory Map Eighth Grade Students of MTs Mathla'ul Anwar 2 Bogor City.
Thesis Department of Education Social Sciences Geography Studies Program
Faculty and Teaching Tarbiyah Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta.
This study aims to determine the effect of the application Seterra against rote
questions in class VIII MTs Anwar Mathla'ul 2 Bogor City. The method used is
quantitative approach and methods Quasi Experiment. Design of the study
research design Nonequivalent Control Group Design. The samples are VIII.B
class learners with the number of students of 25 people and the number of
students VIII.C class of 25 people, the sample was drawn with the
techniquepurposive sampling. Data collected using the test method, observation
and interviews. Test instruments used include multiple choice test. Data collected
analyzed using independent sample t-test. Based on the results of the data
analysis, the value oft>ttabel (3,080> 1,677) and Sig (2-tailed) <0.05 (0.003
<0.05), which means it meets the test criteria that if t> t table and Sig (2-tailed)
<0.05 then H0 is rejected. There is an increase in the average value of rote
questions of students in the experimental class, the average pretest 67.36
increased to 81.36 on the average posttest. Seterra application media thus affect
the results of memorization map VIII.C grade students of MTs Mathla'ul Anwar 2
Bogor City.
Keywords: Application Seterra, rote questions, media of learning
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Atas limpahan nikmat kasih dan
sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Sholawat
serta salam semoga tercurah kepada Nabi akhir zaman, Rasulullah Muhammad
SAW, Rasul yang membawa umatnya dari zaman kegelapan sampai di zaman
yang terang benderang.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademis
untuk menyelesaikan studi S1 pada program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dengan judul “Pengaruh Aplikasi
Seterra Terhadap Hafalan Peta Pada Siswa Kelas VIII di MTs Mathla’ul
Anwar 2 Kota Bogor ”.
Keberhasilan serta selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan,
bantuan dan do’a dari berbagai pihak. Secara khusus, rasa terimakasih dan
apresiasi yang sangat tinggi penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A, selaku Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Andri Noor Ardiansyah, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Tadris Ilmu
Pengetahuan Sosial sekaligus Pembimbing I yang telah membantu penulis
dengan memberikan ilmu dan masukan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Dr. H. Nurochim, MM, selaku dosen Penasehat Akademik.
iv
6. Masruroh, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah dengan sabar dan
ikhlas membantu penulis dengan mengorbankan waktu, memberikan ilmu,
memberikan masukan dan membimbing penulis dengan sangat sabar
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga Allah membalas kebaikan ibu dengan kebaikan yang berlipat
ganda.
7. Seluruh dosen Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya
konsentrasi Geografi, terimakasih atas ilmu dan bimbingannya selama
penulis menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. H. Taufiqurahman, M.Pd.I, selaku kepala sekolah MTs Mathla’ul Anwar 2
Kota Bogor, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian, serta seluruh staff akademika MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota
Bogor.
9. Muhamad Turmuji, S.Pd, selaku guru mata pelajaran IPS di MTs
Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor, yang telah dengan sabar mendampingi
penulis selama melakukan penelitian.
10. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Nana Nuryana M.Pd dan Ibunda Siti
Latifah S.Pd.I yang cinta kasihnya tidak terhingga kepada penulis.
Terimakasih atas segala do’a, dukungan dan nasehat yang sudah ayah ibu
berikan, semoga Allah SWT memberikan keberkahan hidup dan selalu
melimpahkan kasih sayang-Nya kepada ayah dan ibu.
11. Keluarga besar Alm. KH. Moh. Hasan dan Hj. Asmanah serta Keluarga
Besar Alm. Mistarja dan Almh. Edah, terimakasih atas semangat, do’a dan
dukungannya kepada penulis selama ini.
12. Keluarga besar Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan tahun
2015 khusunya konsentrasi Geografi, terimakasih sudah menjadi bagian
perjalanan hidup yang indah bagi penulis.
13. Sahabat-sahabat, Nurjannah, Auliya Pradeisya, Anis Septiyana, Heni
Ayustiana, Faridah Mus’idah, Fairuz Fathiya Khanza, Khairu Rahma,
yang telah memberikan warna selama penulis menjalani perkuliahan.
v
14. Sahabat-sahabat kostan Dea Sugiarti S.Pd, Farhatul Maftuhah S.Pd, Intan
Adinda Putri, yang telah hidup satu atap selama perkuliahan dengan
penulis.
15. Ka Eka Adetya Lestari, Ka Hana Nahdiana S.Pd, Elysa Aryani S.Pd, yang
sudah membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas
segala bantuan, dukungan dan do’a yang telah diberikan.
Akhirnya hanya do’a yang dapat penulis panjatkan agar segala
kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT
dengan sebaik-baik balasan. Penulis juga berharap semoga penelitian ini
dapat memberikan kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan, serta
menambah referensi bagi peneliti selanjutnya. Saran dan masukan sangat
penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan dating.
Jakarta, 10 Maret 2020
Penulis
Imas Nursa’adah
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSAH
LEMBAR ERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT……………………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............................. 9
A. Deskripsi Teoritis ......................................................................................... 9
1. Belajar dan Kesulitan Belajar ................................................................... 9
2. Media Pembelajaran ............................................................................... 12
3. Aplikasi Seterra ...................................................................................... 14
4. Hasil Belajar ........................................................................................... 16
B. Hasil Penelitia Relevan .............................................................................. 17
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 20
vii
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 23
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 23
1. Tempat Penelitian ................................................................................... 23
2. Waktu Penelitian .................................................................................... 23
B. Metode dan Desain Penelitian .................................................................... 24
1. Metode Penelitian ................................................................................... 24
2. Desain Penelitian .................................................................................... 25
C. Objek Penelitian ......................................................................................... 25
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 26
1. Tes .......................................................................................................... 27
2. Observasi ................................................................................................ 27
3. Wawancara ............................................................................................. 27
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 28
1. Kisi-kisi Soal Tes ................................................................................... 28
2. Kisi-kisi Observasi ................................................................................. 30
3. Kisi-kisi Wawancara .............................................................................. 32
G. Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................................... 33
1. Validitas .................................................................................................. 33
2. Reabilitas ................................................................................................ 35
3. Tingkat Kesukaran Soal ......................................................................... 36
4. Daya Pembeda ........................................................................................ 38
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 42
1. Uji Sampel Penelitian ............................................................................. 42
2. Analisis Data .......................................................................................... 43
I. Hipotesis Statistik....................................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 46
A. Penjelasan Umum Objek Penelitian ........................................................... 46
1. Letak Geografis ...................................................................................... 46
viii
2. Identitas Sekolah .................................................................................... 46
3. Visi, Misi dan Tujuan MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor ................. 47
4. Data Guru dan Pegawai .......................................................................... 47
5. Data Siswa .............................................................................................. 48
B. Deskripsi Data ............................................................................................ 49
1. Perhitungan Hasil Pretest ....................................................................... 50
2. Perhitungan Hasil Posttest ...................................................................... 52
3. N-Gain .................................................................................................... 53
C. Uji Prasyarat Analisis Data ........................................................................ 55
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 55
2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 56
D. Uji Hipotesis............................................................................................... 57
E. Temuan Penelitian ...................................................................................... 58
1. Hasil Observasi ....................................................................................... 58
2. Hasil Wawancara .................................................................................... 66
F. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 73
A. Kesimpulan ................................................................................................ 73
B. Implikasi ..................................................................................................... 73
C. Saran ........................................................................................................... 73
1. Bagi Guru ............................................................................................... 74
2. Bagi Sekolah ........................................................................................... 74
3. Bagi peneliti lain..................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Relevan................................................................................. 18
Tabel 3.1 Waktu Penyusunan dan Penelitian Skripsi............................................ 24
Tabel 3.2 Desain Penelitian................................................................................... 25
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes ................................................................ 28
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa .................................... 31
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Observasi Aktivitas Guru ...................................... 31
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Terhadap Siswa ................................. 32
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Terhadap Guru .................................. 32
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Hafalan Peta Siswa ............................... 34
Tabel 3.9 Uji Reabilitas Instrumen Hafalan Peta Siswa ....................................... 36
Tabel 3.10 Uji Taraf Kesukaran Instrumen........................................................... 37
Tabel 3.11 Klasifikasi Daya Pembeda .................................................................. 39
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda ................................................. 39
Tabel 3.13 Butir Soal yang Digunakan ................................................................. 41
Tabel 4.1 Data Guru dan Pegawai MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor Tahun
Pelajaran 2019/2020 .............................................................................................. 48
Tabel 4.2 Data Siswa MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor................................. 49
Tabel 4.3 Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..................... 50
Tabel 4.4 Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................... 52
Tabel 4.5 Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.............................. 54
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Siswa.................................... 56
Tabel 4.7 Uji Homogenitas Kelas Eksperimendan Kelas Kontrol ........................ 57
Tabel 4.8 Hasil Uji Perbedaan Nilai Hafalan Peta Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ........................................................................................................ 58
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Aplikasi Seterra ................................................................................. 14
Gambar 2. 2 Kerangka Berpikir ............................................................................ 22
Gambar 3.1 Tempat Penelitian .............................................................................. 23
Gambar 4.1 Nilai Rata-Rata Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......... 51
Gambar 4.2 Nilai Rata-Rata Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 53
Gambar 4.3 Nilai Rata-Rata N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 55
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. RPP Kelas Eksperimen
2. RPP Kelas Kontrol
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN
1. Instrumen Tes
a. Soal Uji Coba
b. Soal Pretest dan Posttest
c. Kunci Jawaban Instrumen Tes
2. Instrumen Non Tes
a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
b. Lembar Observasi Aktivitas Guru
c. Lembar Wawancara Terhadap Siswa
d. Lembar Wawancara Terhadap Guru
LAMPIRAN C DATA HASIL PENELITIAN
1. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
2. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
4. Hasil Observasi Aktivitas Guru
5. Hasil Wawancara Terhadap Siswa
6. Hasil Wawancara Terhadap Guru
7. Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median dan Modus Pretest Kelas
Eksperimen
8. Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median dan Modus Posttest
Kelas Eksperimen
9. Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median dan Modus Pretest Kelas
Kontrol
xii
10. Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median dan Modus Posttest
Kelas Kontrol
11. Dokumentasi
LAMPIRAN D SURAT-SURAT PENELITIAN
1. Surat Bimbingan Skripsi
2. Surat Permohonan Izin Penelitian
3. Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian
4. Lembar Uji Referensi
5. Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan tiang kebudayaan dan pondasi utama untuk
membangun peradaban bangsa. Kesadaran akan arti penting pendidikan
bisa menentukan kualitas kesejahteraan dan masa depan masyarakatnya.
Oleh karena itu substansi pendidikan, materi pengajaran dan metodologi
pembelajaran, serta manajemen pendidikan yang akuntabel sudah
seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah dan seluruh masyarakat
Indonesia. Terbukti bahwa seluruh bangsa yang berhasil mencapai tingkat
kemajuan kebudayaan dan teknologi tinggi mesti disangga oleh kualitas
pendidikan yang baik.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.1
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-
metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan dan cara
bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan
merupakan konsep ideal, sedangkan pengajaran merupakan konsep
operasional. Dimana dalam kegiatan pengajaran tersebut terdapat
kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru dan kegiatan belajar
yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan pengajaran tersebut bertujuan
untuk merubah kearah positif yang mencakup perilaku kognitif,
afektif, dan psikomotor siswa sehingga dapat menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas.2
Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, namun masih ada
beberapa dari mereka yang belum mendapatkan hak tersebut. Dengan
1 Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 2 Ani Rosidah, Penerapan Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran IPS, Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN
2442-7470, h. 122
2
bermodalkan kemampuan ekonomi yang lebih dari cukup, didukung
dengan kemampuan berpikir tinggi, menjadi faktor pendukung untuk
memperoleh akses pendidikan yang lebih baik. Mereka berpeluang besar
memasuki sekolah-sekolah elit, berkualitas, berstandar nasional, bahkan
internasional. Hal ini menciptakan lingkungan belajar mengajar yang
kondusif, karena ditunjang dengan kualitas anak didik yang punya daya
pikir tinggi. Selain itu, tersedianya sarana prasarana yang lengkap
membantu untuk mewujudkan pendidikan yang mapan.
Telah dipahami oleh para pendidik bahwa misi pendidikan adalah
mewariskan ilmu dari satu generasi kepada generasi selanjutnya. Jangan
sampai generasi itu terputuskan dengan begitu saja. Ilmu yang dimaksud
antara lain: pengetahuan, tradisi, dan nilai-nilai budaya. Betapa sangat
pentingnya pendidikan ini negara-negara yang majupun tentunya tidak
akan terlepas dari peran dunia pendidikan.
Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “Setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan”,3 hal ini menunjukkan setiap anak di
Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu sesuai
dengan amat UUD 1945. Pendidikan yang layak dan bermutu tentu harus
ditunjang dengan segala sarana prasarana dan tenaga pendidik yang
berkualitas pula.
Salah satu aspek yang seharusnya mendapat perhatian utama oleh
setiap pengelola pendidikan adalah mengenai fasilitas pendidikan. Sarana
pendidikan umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, seperti gedung,
ruangan belajar atau kelas, alat-alat atau media pendidikan, meja, kursi,
dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan fasilitas atau
prasarana adalah yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan, seperti halaman, kebun atau taman sekolah, maupun jalan
menuju ke sekolah.
3 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 BAB XIII tentang
Pendidikan dan Kebudayaan
3
Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan
pelajaran lainnya. Dengan demikian, masing-masing mata pelajaran juga
memerlukan sarana pembelajaran yang berbeda pula. Dalam
menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana yang
dapat mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung
dengan baik. Dengan dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru
tidak hanya menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulisan
dan peragaan sesuai dengan sarana prasarana yang ada.
Sarana dan prasarana pendidikan juga digunakan untuk
mempermudah pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan,
dengan menggunakan sarana dan prasarana pendidikan yang tepat dalam
program kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien. 4
Harjanto dalam bukunya menjelaskan bahwa dalam metodologi
pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar
dan media pendidikan sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan penilaian
adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya
tujuan pengajaran.5
Diera modern ini sistem pembelajaran semakin canggih oleh
karena itu guru harus selalu mengikuti zaman agar proses pembelajaran
sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini. Kecenderungan pembelajaran
yang membosankan sering terjadi di dunia pendidikaan. Hal tersebut
terjadi karena cara penyampaian dari guru terlalu monoton sehingga murid
merasa bosan saat belajar didalam kelas. Dampak dari terjadinya rasa
bosan sangat berbahaya karena hasil dari proses pembelajaran tidak akan
maksimal. Penyelenggaraan pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk
mencetak generasi bangsa yang berkualitas.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, diantaranya dengan melakukan peningkatan kualitas
4 Rika Megasari, Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi, Jurnal Administrasi Pendidikan
Volume 2 Nomor 1 Juni 2014, h. 637 5 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 237
4
pembelajaran didalam kelas. Pembelajaran yang terjadi didalam kelas
dapat berlangsung dengan baik (efektif, efisien dan menarik), jika seorang
guru dapat melakukan perubahan dalam menyampaikan informasi yang
kreatif. Untuk itu, guru harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas,
mampu memanfaatkan teknologi modern dan potensi lingkungan sekitar,
baik proses alamiah maupun sosial untuk dijadikan sebagai sumber belajar
dan media pembelajaran.
Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran, kita tidak boleh melupakan satu hal yang yaitu bahwa siswa
harus banyak berinteraksi dengan sumber belajar. Tanpa sumber belajar
yang memadai sulit diharapkan dapat terwujudnya proses pembelajaran
dengan hasil yang optimal. Dengan demikian penggunaan media sebagai
sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran mempunyai arti yang sangat
penting.
Selain melengkapi dan memperkaya proses pembelajaran, media
berkedudukan untuk meningkatkan kegiatan akademik siswa. Penggunaan
media dalam proses pembelajaran dapat mempermudah para guru dalam
kegiatan mengajarnya. Semua mata pembelajaran dapat menggunakan
media sebagai langkah dalam mempermudah proses pembelajaran.
Seorang guru harus pandai memilih media yang nantinya akan digunakan
untuk membantunya dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan membuat hambatan atau
gangguan yang terjadi dapat dihindari.
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nazira Amalia
dengan judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dengan
Media Software GeoGebra Terhadap Kemampuan Penalaran Kreatif
Matematis Siswa”, hasil dari penelitian ini rata-rata kemampuan penalaran
kreatif matematis siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran
inkuiri dengan media software GeoGebra lebih tinggi dari pada siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran inkuiri microsoft powerpoint.
5
Dari hasil penelitian tersebut maka bisa dilihat bahwa penggunaan media
software berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Peneliti telah melakukan observasi awal pada sekitar bulan juni
2019 dengan salah satu guru mata pelajaran IPS di MTs Mathla’ul Anwar
2 Kota Bogor. Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti adalah dalam
kegiatan pembelajaran didalam kelas, guru tidak menggunakan media
yang berbasis teknologi dan modern. Media yang guru gunakan hanya
berupa papan tulis. Guru juga hanya menggunakan buku paket dan modul
siswa sebagai sumber belajar. Peneliti juga menanyakan terkait media
aplikasi Seterra. Guru tersebut menjelaskan bahwa di Sekolah MTs
Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor belum pernah dilakukan pembelajaran
dengan aplikasi Seterra.
Peneliti juga melakukan observasi awal kepada beberapa murid
kelas VII yang ditemui tentang bagaimana proses pembelajaran yang
mereka lakukan didalam kelas. Para siswa menjawab bahwa mereka hanya
belajar menggunakan LKS dan buku paket saja sebagai sumber belajar.
Siswa juga menjelaskan bahwa mereka belajar menggunakan media papan
tulis saja. Pada saat peneliti memberikan contoh soal tentang berapa
jumlah benua yang ada didunia dan apa saja nama benua tersebut, siswa
sangat kesulitan menjawab.
Dari permasalahan diatas, dapat dilihat bahwa pemahaman siswa
tentang peta masih minim dan siswa mengalami kesulitan untuk
menghafalkan peta, maka diperlukan adanya peningkatan kualitas
pembelajaran dengan menggunakan media yang lebih menarik bagi siswa.
Penggunaan media sangat berperan penting bagi siswa, dengan
penggunaan media akan mempermudah siswa dalam memahami materi-
materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dalam pembelajaran IPS MTs atau SMP ada beberapa materi yang
tidak bisa disampaikan kepada siswa jika hanya menggunakan metode
ceramah saja, maka dibutuhkan media atau alat bantu untuk
mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
6
Dizaman sekarang, siswa atau anak-anak lebih menyukai
teknologi. Mereka dapat belajar secara cepat dan mudah dengan
menggunakan teknologi. Disamping dampak negatifnya, teknologi juga
dapat dimanfaatkan untuk hal-hal positif misalnya dalam hal
pembelajaran. Siswa dapat menggunakan teknologi yang ada saat ini untuk
mencari informasi tentang materi pembelajaran dengan sangat mudah,
dimanapun mereka berada. Dari mulai bentuk gambar, video dan tulisan
dapat diakses secara bebas.
Pada materi IPS yang dipelajari dikelas VIII salah satunya adalah
tentang Negara-negara anggota ASEAN. Terkait masalah geografi, dalam
pembelajaran IPS siswa diharapkan tidak hanya mengetahui tentang
wilayah negara-negara anggota ASEAN, namun diharapkan juga mampu
menguasai letak geografis dan hal-hal yang berhubungan dengan negara-
negara tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman siswa
mengenai peta juga menjadi sangat penting sebagai salah satu capaian
kompetensi yang harus diraih oleh siswa dalam pembelajaran.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempermudah dalam
pembelajaran IPS terkait geografi terutama tentang letak geografis, ciri
khas geografi, bendera suatu negara dan hal-hal yang berkaitan dengan
karakteristik negara tersebut, maka guru dapat memanfaatkan media
pembelajaran yang berbasis teknologi. Salah satunya adalah aplikasi
Seterra yang dikemas dalam game atau kuis. Dengan aplikasi ini, dapat
diketahui perbandingan jawaban benar atau salah dalam menjawab dan
dapat terlihat langsung hasilnya. Kelebihan dari aplikasi ini adalah dapat
dimainkan dengan mudah dan cukup adiktif karena permainannya
menyenangkan, sederhana dan mudah dimengerti.
Penggunakan aplikasi Seterra juga mendukung salah satu
peraturan sekolah yang sudah banyak diterapkan di sekolah-sekolah yaitu
dilarang membawa telepon genggam atau handphone, karena aplikasi ini
diinstal di komputer atau laptop. Pemilihan penggunaan aplikasi ini
diharapkan lebih efektif dibandingkan dengan cara menghafal manual
7
yang membuat siswa cenderung cepat bosan dan kurang tertarik untuk
belajar.
Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan penelitian mengenai
kegiatan belajar siswa dengan menggunakan media didalam
pembelajarannya, dalam hal ini media yang digunakan adalah media visual
yaitu aplikasi Seterra. Dengan menggunakan media ini, akan
memungkinkan siswa lebih antusias dan tertarik untuk mengikuti
pembelajaran didalam kelas, sehingga materi yang akan disampaikan lebih
mudah dimengerti oleh siswa. Dengan begitu diharapkan terdapat adanya
peningkatan hasil belajar pada siswa.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian
tentang apakah terdapat pengaruh aplikasi Seterra terhadap hafalan peta
siswa kelas VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor dalam
pembelajaran IPS, maka penulis mengajukan judul penelitian untuk skripsi
yaitu “Pengaruh Aplikasi Seterra Terhadap Hafalan Peta Pada Siswa
Kelas VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
di identifikasikan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Kurang dimanfaatkannya teknologi sebagai media pembelajaran yang
menarik
2. Siswa kurang memahami tentang interaksi antar ruang terutama
tentang lokasi negara-negara (pada peta)
3. Belum digunakannya aplikasi Seterra dalam pembelajaran IPS
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka peneliti
membatasi permasalahan penelitian ini hanya pada penggunaan aplikasi
Seterra dan hafalan peta siswa.
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: Apakah terdapat pengaruh aplikasi Seterra terhadap hafalan peta
pada siswa kelas VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh aplikasi Seterra terhadap hafalan peta pada siswa kelas
VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian yang dilakukan ini dapat menambah
pemahaman terhadap penggunaan media pembelajaran, yaitu melalui
media visual berupa aplikasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menambah informasi dan pengetahuan
tentang pengaruh penggunaan media aplikasi terhadap
peningkatan hafalan peta siswa dalam pembelajaran IPS.
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai masukan dalam penggunaan media
pembelajaran yang berbasis teknologi sehingga dapat menarik
minat siswa untuk belajar.
c. Bagi Siswa
Sebagai suatu media pembelajaran yang efektif dan
menarik minat mereka dalam menghafalkan peta pada
pembelajaran IPS.
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Belajar dan Kesulitan Belajar
a. Pengertian Belajar
Penelitian-penelitian pendidikan sains mengungkapkan
bahwa belajar sains merupakan suatu proses kontruktif yang
menghendaki partisipasi aktif siswa.1
Driver mengemukakan implikasi perspektif para kontruktivis
untuk pendidikan sains, yaitu sebagai berikut:
1). Anak tidak dipandang sebagai penerima pasif program
pengajaran, melainkan bersifat purposif dan bertanggung
jawab atas belajarnya sendiri.
2). Belajar sains melibatkan perubahan dalam konsepsi anak.
Secara aktif anak membangun pengetahuannya untuk
mencapai kebermaknaan.2
Belajar menurut Schunk merupakan suatu aktivitas yang
melibatkan pemerolehan dan pemodifikasian pengetahuan,
keterampilan, strategi, keyakinan, perbuatan dan tingkah laku.
Sesorang dapat dikatakan belajar jika ia menunjukkan hasil dari
kegiatan belajar tersebut. Hal ini dapat dilihat bagaimana seseorang
itu berbicara, berbuat maupun menuliskan gagasannya, sebagai
perwujudan bahwa mereka mempelajari sesuatu.3
Sementara itu, Santrock menyatakan bahwa belajar adalah
pengaruh yang relatif permanen terhadap tingkah laku,
pengetahuan maupun keterampilan berpikir yang disebabkan oleh
adanya pengalaman. Belajar sendiri ada pada ranah yang beragam,
1 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2006), h. 152 2 Ibid, h. 163 3 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan, dan Ratih Ayu Apsari, Belajar dan
Pembelajaran, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2018), Cet.1, h. 5
10
bisa perilaku akademik maupun non-akademik, serta dapat
dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah selama adanya
pengalaman yang berlangsung.4
Menurut winkel belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan ini bersifat
secara relatif konstan dan berbekas. Menurut Gagne dinyatakan
bahwa belajar merupakan kecenderungan perubahan pada diri
manusia yang dapat dipertahankan selama proses pertumbuhan.5
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana
saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat
pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.6
Dalam belajar juga terdapat prinsip belajar didalamnya. Prinsip
belajar adalah konsep-konsep ataupun asas (kaidah dasar) yang
harus diterapkan dalam proses belajar mengajar ini mengandung
maksud bahwa pendidik akan dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik apabila anda dapat menerapkan cara mengajar
sesuai dengan prinsip-prinsip belajar. Jadi prinsip-prinsip belajar
adalah landasan berpikir, landasan berpijak dan sumber
motivasi, dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan
tumbuhnya proses belajar antar didik dan pendidik yang dinamis
dan terarah.7
Van Parreren mengklarifikasi belajar dalam Sembilan
bentuk, yakni belajar otomatis, insidental, menghafal, pengetahuan,
konsep, pengamatan, belajar berpikir, belajar untuk belajar dan
belajar dinamik. Adapun belajar menghafal adalah menanamkan
informasi pada jangka panjang, sehingga timbul otomatis ketika
dibutuhkan.8
4 Ibid, h. 7 5 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), Cet.3, h.5 6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010),
Cet.13, h. 1 7 Riyanto, op. cit, h. 62 8 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan, dan Ratih Ayu Apsari, op. cit, h. 9
11
b. Kesulitan Belajar
Menurut Dumont dalam Van Steenbrugge kesulitan belajar
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kemampuan belajar yang
terletak dalam perkembangan kognitif anak sendiri dan kesulitan
belajar yang disebabkan oleh faktor diluar anak atau masalah lain
pada anak. 9
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang mana anak
didik tidak belajar sebagaimana mestinya karena ada gangguan
tertentu.10
Mulyadi berpendapat bahwa kesulitan belajar dapat
diartikan sebagai suatu kondisi dalam duatu proses belajar yang
ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai
tujuan belajar. Hal ini juga senada dengan yang diutarakan oleh
Lamm dan Fish yaitu kesulitan belajar menggambarkan kondisi
atau serangkaian kondisi tertentu yang menghalangi proses belajar
normal pada seorang anak dengan kecerdasan rata-rata atau diatas
rata-rata.11
Kesulitan belajar pada intinya merupakan sebuah
permasalahan yang menyebabkan seorang siswa tidak dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik seperti siswa lain pada
umumnya yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu sehingga ia
terlambat atau bahkan tidak dapat mencapai tujuan belajar yang
diharapkan.12
Banyak faktor yang menyebabkan siswa mengalami
kesulitan belajar, faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi dua
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
9 Ety Mukhlesi Yeni, Kesulitan Belajar Matematika di Sekolah Dasar, Jurnal
JUPENDAS ISSN 2355-3650, Vol 2 No 2 September 2015, h. 3 10 Ismail, Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Aktif di Sekolah,
Jurnal Edukasi Vol 2, Nomor 1, Januari 2016 ISSN 2460-4917, h. 36 11 Mukhlesi Yeni, op. cit, h. 3 12 Mohammad Irham dan Novan Ardy W, Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi dalam
Proses Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-ruzMedia, 2013), h. 254
12
Menurut Aunurrahman faktor yang mempengaruhi kesulitan
belajar ada dua faktor yaitu:
a. Faktor internal, yang berasal dari dalam diri siswa
meliputi: 1).Ciri khas atau karakteristik siswa, 2).Sikap
dalam belajar, 3).Motivasi belajar, 4).Konsentrasi
belajar, 5).Mengolah bahan belajar, 6).Menggali hasil
belajar, 7).Rasa percaya diri, 8).Kebiasaan belajar.
b. Faktor eksternal, berasal dari luar siswa meliputi:
1).Guru sebagai Pembina siswa belajar, 2).Lingkungan
sosial siswa di sekolah, 3).Kurikulum sekolah,
4).Prasarana dan sarana pembelajaran.13
2. Media Pembelajaran
Aristo Rahardi menuliskan menurut Asosiasi Teknologi
Komunikasi Pendidikan (AECT) media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan.14
Kata media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk
jamak dari kata medium. Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu
perantara antara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver).15
Media pengajaran merupakan salah satu alat komunikasi dalam
proses pembelajaran. Dikatakan demikian karena didalam media
pengajaran terdapat proses penyampaian pesan dari pendidik kepada
anak didik. Brown meyakini bahwa media yang digunakan dengan
baik oleh guru atau siswa dapat mempengaruhi efektivitas program
belajar dan mengajar.16
Menentukan media yang terbaik dalam proses belajar dan mengajar
merupakan aspek yang sangat membingungkan bagi para pendidik,
tapi juga menjadi momen penilaian kreativitas diri mereka.17 Beberapa
13 Farida Aryani, “Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Dalam Mengikuti Mata
Pelajaran Pembuatan Pola Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Tempel”, Skripsi pada Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, h.11 14 Steffi Adam dan Muhammad Taufik Syastra, Pemanfaatan Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda Batam, CBIS Jurnal, Volume 3
No 2, ISSN 2337-8794, h. 79 15 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: Diva Pres 2011), h.
13 16 Ibid, h. 15 17 Ibid, h. 26-27
13
faktor yang sangat menentukan tepat atau tidaknya sesuatu dijadikan
media pegajaran dan pembelajaran antara lain adalah tujuan
pembelajaran, karakteristik siswa, modalitas belajar siswa (auditif,
visual dan kinestetik), lingkungan, ketersediaan fasilitas pendukung
dan lain sebagainya.18
Ditegaskan oleh Danim bahwa hasil penelitian telah banyak
membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau media dalam
proses belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal peningkatan
prestasi siswa. Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas
diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar
siswa. Pada proses pembelajaran, media pengajaran merupakan
wadah dan penyalur pesan dari sumber pesan, dalam hal ini guru,
kepada penerima pesan, dalam hal ini siswa. Dalam batasan yang
lebih luas, Yusufhadi Miarso memberikan batasan media
pengajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.19
Rudy Bretz mengklasifikasikan media menurut ciri utama media
menjadi tiga unsur, yaitu suara, visual dan gerak. Selanjutnya,
klasifikasi tersebut dikembangkan menjadi tujuh kelompok yaitu:
a) Media audio-visual-gerak. Merupakan media paling lengkap
karena menggunakan kemampuan audio-visual dan gerak.
b) Media audi-visual diam. Memiliki kemampuan audio-visual
tanpa kemampuan gerak.
c) Media audio-semi-gerak. Menampilkan suara dengan disertai
gerakan titik secara linear dan tidak dapat menampilkan gambar
nyata secara utuh.
d) Media visual-gerak. Memiliki kemampuan visual dan gerakan
tanpa disertai suara.
e) Media visual-diam. Memiliki kemampuan menyampaikan
informasi secara visual tetapi tidak menampilkan suara maupun
gerak.
f) Media audio. Media yang hanya memamnipulasi kemampuan
mengeluarkan suara saja.
g) Media cetak. Media yang hanya mampu menampilkan
informasi berupa huruf-huruf dan simbol-simbol verbal tertentu
saja. 20
18 Ibid, h. 28 19 Nunu Mahnun, MEDIA PEMBELAJARAN (Kajian terhadap Langkah-langkah
Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran, Jurnal Pemikiran Islam; Vol. 37, No.
1 Januari-Juni 2012, h. 27 20 Ibid, h. 30
14
Sudjana & Rivai dalam buku Media Pembelajaran karya Azhar
Arsyad mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses
belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan
menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervarias, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas
lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,
memerankan dan lain-lain.21
Ibrahim mengemukakan fungsi atau peranan media dalam proses
belajar mengajar antara lain : (1) Dapat menghindari terjadinya
verbalisme, (2) Membangkitkan minat atau motivasi, (3) Menarik
perhatian, (4) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran, (5)
Mengaktifkan siswa dalam belajar dan (6) Mengefektifkan pemberian
rangsangan untuk belajar.22
3. Aplikasi Seterra
21 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), cet.
13, h. 24-25 22 Lasia Agustina, PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DAN MINAT
BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Eksperimen Pada Siswa Kelas
X SMK PGRI 20 Kecamatan Cibubur Jakarta Timur Tahun Ajaran 2009/2010. Universitas
Indraprasta PGRI. Jurnal Formatif 1(3): 236-246 ISSN: 2088-351X. h. 239
Gambar 2.1 Aplikasi Seterra
15
Seterra adalah sebuah permainan geografi yang dapat menguji dan
menambah pengetahuan tentang letak-letak geografis negara diseluruh
dunia. Selain dapat mempelajari tentang negara, dengan Seterra ini
dapat menguji pemahaman tentang ibu kota, kota-kota diseluruh dunia
dan bendera-bendera setiap negara. Permainan peta ini dapat diunduh
secara gratis di internet. Sebagian besar tipe kuis dalam permainan ini
dipecah berdasarkan wilayah.
Didalam permainan ini terdapat peta buta dari seluruh dunia yang
bisa ditebak. Dari mulai benua Asia, Amerika, Australia, Eropa dan
Afrika. Disetiap bagian benua tidak hanya ada permainan tebak peta
buta tentang negara-negara yang terdapat dibenua tersebut, namun ada
pula permainan tebak nama kota dan bendera negara.
Dalam menjalankan permainan ini, langkah pertama pemain bisa
memilih benua terlebih dahulu, kemudian pilih sesuai materi yang
akan dipelajari. Saat permainan dimulai, ikuti perintah. Selanjutnya
pemain dapat melihat nilai dalam persen. Setelah game berakhir,
game akan mencatat nilai pemain. Nilai ini akan di update saat
pemain dapat menambah skor ketika memainkan permainan
dengan pemilihan negara yang sama sehingga pemain bisa
memantau perkembangan apakah bertambah baik atau belum.23
Seterra sangat bagus digunakan sebagai program yang akan
menambah pengetahuan anak-anak atau siswa dengan cara yang bisa
dinikmati. Hal itu membuat permainan ini juga bisa digunakan sebagai
alat atau media untuk berlatih mengingat letak, nama dan bendera
negara-negara di dunia.
Termasuk didalam pembelajaran IPS, aplikasi ini dapat
dimanfaatkan guru sebagai media visual yang akan membantu siswa
untuk mengahafal peta dengan metode bermain sambil belajar. Dengan
bermain sambil belajar siswa akan merasa senang dan tidak bosan
terhadap pembelajaran namun tetap akan mendapatkan ilmu dari yang
diajarkan guru dengan menghafal peta didalam permainan.
23 Siti Alfiah, “Mengenal Dunia Dengan Aplikasi Seterra”
(http://jatengpos.co.id/mengenal-dunia-dengan-aplikasi-seterra/, 2 Agustus 2020, pukul 15.00)
16
4. Hasil Belajar
Untuk mengukur apakah seseorang sudah belajar atau belum,
digunakan suatu indikator yang disebut dengan hasil belajar. Sudjana
mendefiniskan hasil belajar sebagai suatu perbuatan tingkah laku yang
mencakup aspek kognitif, apektif dan psikomotor.24
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini
mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar
siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku seperti yang dijelaskan dimuka. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotoris.25
Sudjana menerangkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.26 Nana Syaolih Sukmadinata juga menerangkan bahwa
“hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran
dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik,”.27
Sudijono mengungkapkan hasil belajar merupakan sebuah tindakan
evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses berpikir (cognitive
domain) juga dapat mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek
nilai atau sikap (affective domain) dan aspek keterampilan
24 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan, dan Ratih Ayu Apsari, op. cit, h. 24 25 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), cet. 14, h. 3 26 Ibid, h. 22 27 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2007), h. 102-103
17
(psychomotor domain) yang melekat pada diri setiap individu peserta
didik.28
Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni a).
Keterampilan dan kebiasaan, b). Pengetahuan dan pengertian, c). Sikap
dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan
bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.29
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan
atas dua kategori, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua faktor
tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu, sehingga
menentukan kualitas hasil belajar.30
Slameto mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar secara umum dikelompokkan menjadi faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern yang dimaksud adalah faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri peserta didik yang meliputi faktor fisiologis
(fisik) dan faktor psikologis (kejiwaan). Faktor ekstern yaitu faktor-
faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yaitu sekolah..31
B. Hasil Penelitian Relevan
Dalam penelitian ini menggunakan kajian dari beberapa penelitian
sebelumnya yang fokus pada permasalahan berkaitan dengan penerapan
media pembelajaran. Penelitian sebelumnya yang dikaitkan dengan
penelitian ini yaitu:
28 Valiant Lukad Perdana Sutrisno dan Budi Tri Siswanto, Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK Di
Kota Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 6, No 1 Februari 2016 p-ISSN: 2088-286, e-
ISSN: 2476-9401, h. 114 29 Sudjana, op.cit, h. 22 30 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan, dan Ratih Ayu Apsari, op. cit, h. 36 31 Kd Ayuning Raresik, I Kt Dibia, I Wyn Widiana, Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V SD Gugus VI, e-Jurnal PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun 2016, h. 3
18
Tabel 2.1 Penelitian Relevan
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
Persamaan
dan
Perbedaan
1. Alfian
Novrizal
Pengaruh
Penggunaan Media
Video Terhadap
Hasil Belajar Siswa
Pada Mata
Pelajaran Geografi
(Penelitian Quasi
Eksperimen Pada
Kelas X di SMAN
8 Kota Tangerang
Selatan (Skripsi
UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta. Tahun
2015)
Hasil penelitian ini
adalah kategori N-
Gain yang diperoleh
dikelas eksperimen
sebesar 0,75 atau
75% sedangkan N-
Gain yang diperoleh
dikelas kontrol
sebesar 0,54 atau
54%. Hal ini
menunjukkan
terdapat pengaruh
penggunaan media
video terhdap hasil
belajar siswa pada
mata pelajaran
geografi.
Persamaan:
Menggunakan
metode quasi
eksperimen
Perbedaan:
Penelitian ini
menggunakan
video sebagai
media
pembelajaran dan
variabel Y yaitu
hasil belajar
2. Nazira
Amalia
Pengaruh Model
Pembelajaran
Inkuiri dengan
Media Software
GeoGebra
Terhadap
Kemampuan
Penalaran kreatif
Matematis Siswa
(Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta. Tahun
2019)
Hasil penelitian ini
adalah rata-rata
kemampuan
penalaran kreatif
matematis siswa
kelas eksperimen
adalah 83,33 dan
rata-rata kemampuan
penalaran kreatif
matematis siswa
kelas kontrol adalah
75,15. Pada hasil
pengujian hipotesis
dengan
menggunakan Uji-t
pada taraf nyata 5%
diperoleh bahwa
nilai sig. = 0,004
atau lebih kecil dari
0,05.
Persamaan:
Metode yang
digunakan quasi
eksperimen dan
dengan media
software
Perbedaan:
Desain penelitian
yang digunakan
post test only
control design
dan variabel Y
yang diteliti
adalah
kemampuan
penalaran kreatif
matematis siswa
19
Tabel 2.1 (Lanjutan)
3. Novita Sri
Wullan
Pengaruh Alat
Peraga Medan
Magnet (APMM)
Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada
Konsep Medan
Magnet (Kuasi
Eksperimen di
SMA Negeri 4
Kota Serang)
Hasil penelitian ini
adalah bahwa
terdapat pengaruh
Alat Peraga Medan
Magnet (APMM)
terhadap hasil
belajar siswa pada
konsep medan
magnet. Hal tersebut
didasarkan pada
hasil uji hipotesis
dengan
menggunakan uji-t
terhadap data
posttest. Hasilnya
adalah nilai thitung
sebesar 2,41 dan
nilai ttabel sebesar
1,996. Hal ini
menunjukkan bahwa
thitung>ttabel, sehingga
Ho ditolak dan Ha
diterima. Selain itu,
rata-rata hasil belajar
siswa kelas
eksperimen lebih
tinggi dibandingkan
rata-rata hasil belajar
siswa kelas kontrol
Persamaan:
Menggunakan
metode quasi
eksperimen
Perbedaan:
Penelitian ini
menggunakan
Alat Peraga
Medan Magnet
(APMM) sebagai
media
pembelajaran dan
variabel Y yaitu
hasil belajar
4. Dedek
Kustiawati,
Gelar
Dwirahayu
dan
Mauludin
Hafidz
Alhadi
Pengaruh Aplikasi
Core Math Tools
terhadap
Kemampuan Visual
Thinking
Matematika Siswa
(Jurnal Riset
Pendidikan
Matematika)
Hasil penelitian ini
mengungkapkan
bahwa kemampuan
Visual Thinking
matematika siswa
yang diajar dengan
media aplikasi Core
Math Tools lebih
tinggi dari pada
siswa yang diajar
dengan media
pembelajaran
konvensional.
Persamaan:
Menggunakan
metode quasi
eksperimen dan
media
pembelajaran
sebagai alat bantu
20
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Hal ini dilihat dari
rata-rata siswa yang
diajar dengan media
aplikasi Core Math
Tools sebesar 60,89
dan rata-rata siswa
dengan media
pembelajaran
konvensional sebesar
41,61.
Perbedaan:
Media aplikasi
yang digunakan
dan variabel Y
yaitu kemampuan
visual thinking
matematis siswa
C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan suatu aktivitas yang melibatkan pemerolehan
dan pemodifikasian pengetahuan, keterampilan, strategi, keyakinan,
perbuatan dan tingkah laku. Sesorang dapat dikatakan belajar jika ia
menunjukkan hasil dari kegiatan belajar tersebut. Hal ini dapat dilihat
bagaimana seseorang itu berbicara, berbuat maupun menuliskan
gagasannya, sebagai perwujudan bahwa mereka mempelajari sesuatu.
Belajar merupakan perubahan seseorang didalam pengetahuan, sikap,
tingkah laku dan keterampilan, untuk mencapai perubahan tersebut,
seringkali ada beberapa kendala yang terjadi.
Kesulitan belajar adalah keadaan dimana siswa tidak belajar
sebagaimana mestinya karena mengalami gangguan-gangguan tertentu.
Kesulitan belajar menjadi kendala yang terjadi dalam sebuah proses
kegiatan belajar mengajar. Banyak faktor yang dapat menyebabkan
kesulitan belajar pada siswa, faktor-faktor tersebut dikelompokkan
menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Pada faktor eksternal,
kesulitan belajar yang terjadi bisa bersumber dari guru yang mengajar,
lingkungan sekolah, kurikulum pembelajar dan sarana prasarana yang
terdapat di sekolah tersebut.
Sangat banyak sarana prasarana yang dapat menunjang
keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, salah satunya
21
adalah media pembelajaran sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan
materi. Dalam teori yang digunakan pada penelitian ini, media
diklasifikasikan menjadi tiga unsur yaitu jenis media suara, visual dan
gerak. Media visual dapat menjadi salah satu alat bantu untuk siswa agar
meningkatkan hasil belajar. Salah satu media visual yang berkaitan dengan
peta atau letak suatu wilayah adalah aplikasi seterra. Sebuah aplikasi
games atau permainan tentang peta, dimana dalam aplikasi tersebut siswa
dapat mengetahui letak geografis suatu wilayah. Aplikasi seterra juga
dapat membuat siswa belajar menambah pengetahuannya namun dengan
cara yang menyenangkan.
Terkait materi pembelajaran IPS kelas VIII mengenai negara-
negara ASEAN aplikasi seterra digunakan pada saat proses pembelajaran
di kelas sebagai alat bantu guru ketika memberikan materi pembelajaran
kepada siswa, serta aplikasi ini juga digunakan untuk menguji kemampuan
pengetahuan siswa tentang letak geografis negara-negara di ASEAN
sehingga akan mempengaruhi kemampuan hafalan peta pada siswa.
Dari pemaparan diatas peneliti tertarik untuk mengkaji mengenai
pengaruh aplikasi seterra terhadap hafalan peta siswa di Sekolah MTs
Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor.
Berikut ini adalah kerangka berpikir yang penulis rancang untuk
keberhasilan dan penggunaan media aplikasi Seterra terhadap hafalan peta
siswa akan disajikan pada Gambar 2.2
22
D. Hipotesis Penelitian
Dalam suatu penelitian hipotesis sangat penting, karena hipotesis
merupakan kesimpulan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Adapun
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh
aplikasi Seterra terhadap hafalan peta siswa”.
Belajar
Kesulitan Belajar
Faktor Internal Faktor Eksternal
Sarana dan
Prasarana
Kurikulum Lingkungan Guru
Media Pembelajaran
Suara Visual Gerak
Aplikasi Seterra
Hasil Belajar
(Hafalan Peta)
Gambar 2. 2 Kerangka Berpikir
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathla’ul
Anwar 2 Kota Bogor di Jl. KH Sholeh Iskandar Kp.Pabuaran Rt 03/Rw 05
Kelurahan Cibadak Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Tempat
penelitian ini dipilih karena peneliti tertarik untuk melihat bagaimana
proses pembelajaran di sekolah tersebut dan jarak yang dekat dari tempat
tinggal peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil 2019. Berikut
jadwal penelitian akan disajikan dalam Tabel 3.1.
Gambar 3.1 Tempat Penelitian
24
Tabel 3.1 Waktu Penyusunan dan Penelitian Skripsi
No Tahapan penelitian
2019-2020
Bulan
5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
1 Revisi Proposal
2 Observasi
3 Penyusunan
Instrumen Penelitian
4 Pengujian Instrumen
Penelitian
5 Pelaksanaan Tindakan
5 Pengolahan Data
6 Penyusunan Bab IV
dan V
7 Kelengkapan Data
8 Sidang Munaqasah
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode penelitian Quasi Eksperimen Design, karena metode ini dinilai
sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan. Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.1
Dalam implementasinya, penelitian eksperimen memerlukan
konsep dan variabel yang terukur. Secara umum, pelaksanaan
penelitian eksperimen ini biasanya dilakukan dengan menyertakan
kelompok kontrol (control group) disamping kelompok yang akan
diteliti (treatment group). Namun demikian, penelitian eksperimen
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), cet.14, h. 77
25
juga sesungguhnya dapat dilakukan tanpa harus menyertakan
kelompok kontrol.2
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan adalah Nonequivalent Control
Grup Design yang pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random3.
Kedua kelompok yang akan digunakan sebagai sampel penelitian
akan diberikan perlakuan berbeda. Kelompok pertama sebagai kelas
eksperimen akan diberikan perlakuan menggunakan media
pembelajaran aplikasi Seterra sedangkan kelompok kedua sebagai
kelas kontrol hanya akan diberikan pembelajaran menggunakan media
konvensional yaitu power point.
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol Y1 - Y2
Keterangan:
O1 = Pretest kepada kelompok ekeperimen
O2 = Posttest kepada kelompok eksperimen
Y1 = Pretest kepada kelompok kontrol
Y2 = Posttest kepada kelompok kontrol
X = Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media
aplikasi Seterra kepada kelompok eksperimen
C. Objek Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan purposive sample atau sampel bertujuan dilakukan dengan
2 Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006), h.17 3 Sugiyono, op.cit, h. 79
26
cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah
tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.4 Penelitian ini dilakukan
pada siswa-siswi kelas VIII MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor, dalam
hal ini peneliti mengambil dua dari jumlah keseluruhan kelas. Dua kelas
yang dipilih untuk dijadikan sampel penelitian adalah berdasarkan rata-
rata nilai raport mata pelajaran IPS pada semester genap
Kelas eksperimen adalah kelas yang siswanya mendapatkan
pembelajaran IPS dengan menggunakan media aplikasi Seterra sedangkan
kelas kontrol adalah kelas yang siswanya mendapatkan pembelajaran
dengan menggunakan media konvensional.
Kelas VIII B dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas kontrol dan
kelas VIII C dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas eksperimen.
D. Variabel Penelitian
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang
dengan orang lain atau satu obyek yang lain.5 Kerlinger menyatakan
bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu
nilai yang berbeda. Dengan demikian variabel itu merupakan sesuatu yang
bervariasi. Dinamakan variabel karena ada variasinya.6
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu: Variabel
Independen (variabel bebas) adalah aplikasi Seterra yang disimbolkan
dengan huruf X. Variabel dependen (variabel terikat) adalah hafalan peta
siswa yang disimbolkan dengan huruf Y.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan
data:
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik (Jakarta, Rineka
Cipta: 2010) cet. 14, h. 183 5 Sugiyono, op.cit, h. 38 6 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (Yogyakarta, Pustaka
Pelajar: 2017) Cet. 6, h. 1
27
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.7
Tes yang dilakukan berupa tes awal (pretest) dan tes akhir
(Posttest). Tes awal (prestest) dilakukan sebelum pembelajaran
dengan menggunakan media aplikasi Seterra dan tes akhir (Posttest)
dilakukan setelah pembelajaran menggunakan media aplikasi Seterra
untuk melihat apakah terdapat pengaruh pada hafalan peta siswa.
2. Observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi
kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indra.8
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah terhadap
aktivitas guru dan siswa didalam kelas. Observasi dilakukan dikelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pada siswa observasi dilakukan untuk
mengamati kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir
pembelajaran mereka didalam kelas. Sedangkan pada guru meliputi
kegiatan saat mengajar didalam kelas.
3. Wawancara
Wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (Interviewer) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara (Interviewed). Interviu digunakan oleh
peneliti untuk menilai keadaan seseorang.9
Metode ini digunakan oleh peneliti terhadap guru IPS dan siswa
kelas VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor. Pada guru
dilakukan mengenai kegiatan belajar mengajar terutama dalam
penggunaan media pembelajaran. Sedangkan pada siswa tentang apa
7 Arikunto, op.cit, h. 193 8 Ibid, h. 199 9 Ibid, h. 198
28
yang mereka rasakan sebelum dan sesudah belajar dengan
menggunakan media aplikasi Seterra.
F. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya
dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.10
1. Kisi-kisi Soal Tes
Tes kemampuan hafalan peta ini berupa tes awal (Pretest) dan tes
akhir (Posttest). Pretest dilakukan sebelum penerapan media
pembelajaran aplikasi Seterra dengan menggunakan media
konvensional dan posttest dilakukan setelah pembelajaran dilakukan
menggunakan media aplikasi Seterra.
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini berupa tes
objektif pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif
(dengan taksonomi Bloom), yakni C1 (mengingat), dan C2
(memahami). Kisi-kisi instrumen tes akan disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes
Kompetensi
Dasar Indikator Materi
Aspek
Kognitif
dan
Nomor
Soal
Jumlah
Soal
C1 C2
Menelaah
perubahan
keruangan dan
interaksi antar
Mendeskrip
sikan
pengertian
negara
ASEAN
Pengertian
dari negara
ASEAN
1, 2,
3,41,
44
6
10 Sugiyono, op.cit, h. 102
29
Tabel 3.3 (Lanjutan)
ruang di
Indonesia dan
negara-negara
ASEAN yang
diakibatkan oleh
faktor alam dan
manusia
(teknologi,
ekonomi,
pemanfaatan
lahan, politik)
dan
pengaruhnya
terhadap
keberlangsungan
Kehidupan
ekonomi, sosial,
budaya dan
politik.
Menyebutkan
negara-
negara di
ASEAN
4, 5 6 3
Mendeskrip
sikan letak
geografis
negara
ASEAN
Letak
geografis
negara
ASEAN
7, 8 2
Mendeskrip
sikan
bentuk
secara
geografis
Bentuk-
bentuk
negara
ASEAN
secara
geografis
9,10,
20,3
7,
40,4
5
6
Letak
koordinat
ASEAN
Letak
koordinat dan
karakteristik
negara
Indonesia
12,1
3,
14,1
5,16,
5
Letak
koordinat dan
karakteristik
negara
Brunei
Darussalam
17,1
8, 19
3
Letak
koordinat dan
karakteristik
negara
Filipina
43 1
Letak
koordinat dan
karakteristik
negara
Kamboja
21,2
2,23,
42,
4
Letak
koordinat dan
karakteristik
negara Laos
24,2
5,46
3
30
Tabel 3.3 (Lanjutan)
Letak
koordinat dan
karakteristik
negara
Malaysia
26,2
7,28,
29,3
9
5
Letak
koordinat dan
karakteristik
negara
Myanmar
30,3
1,47
3
Letak
koordinat dan
karakteristik
negara
Singapura
11,3
2
2
Letak
koordinat dan
karakteristik
negara
Thailand
33,3
4,35,
36,
48
5
Letak
koordinat dan
karakteristik
negara
Vietnam
38,4
9,50
3
2. Kisi-Kisi Observasi
Dalam penelitian ini observasi dilakukan terhadap siswa di kelas
kontrol dan kelas eksperimen juga terhadap guru mata pelajaran IPS di
kelas VIII tersebut. Observasi ini meliputi kegiatan atau aktivitas
siswa dan guru saat berada didalam kelas. Kisi-kisi instrumen
observasi terhadap siswa akan disajikan dalam Tabel 3.4 dan
observasi terhadap guru akan disajikan dalam Tabel 3.5.
31
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa
(Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol)
No Indikator Observasi Jenis Kegiatan Jumlah Aspek
yang Diamati
1 Sikap siswa saat
kegiatan awal belajar Kegiatan Awal 1
2
Aktivitas siswa saat
guru sedang
menyampaikan materi
Kegiatan Inti 3
3
Aktivitas siswa saat
kegiatan belajar akan
selesai
Kegiatan Akhir 1
Jumlah 5
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Guru
No Indikator Observasi
Nomor Aspek Observasi
Jumlah
Butir
Aspek
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
1
Kegiatan awal guru
sebelum melakukan
aktivitas mengajar
didalam kelas
1-4 1-3 4 (E) dan
3 (K)
2
Kegiatan inti guru saat
melakukan aktivitas
mengajar didalam kelas
5-8 4-6 4 (E) dan
3 (K)
3
Kegiatan akhir guru
saat melakukan
aktivitas mengajar
didalam kelas
9-12 7-10 4 (E) dan
3 (K)
Jumlah 12 10
12 (E)
dan
10 (K)
Keterangan: (E): Kelas Eksperimen (K): Kelas Kontrol
32
3. Kisi-Kisi Wawancara
Wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada siswa dan guru
IPS kelas VIII di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor. Kisi-kisi
wawancara terhadap siswa akan disajikan pada Tabel 3.6 dan kisi-kisi
wawancara terhadap guru akan disajikan pada Tebel 3.7.
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Siswa
No Indikator Wawancara Nomor
Pertanyaan
Jumlah
Pertanyaan
1
Pengalaman belajar dengan
menggunakan media aplikasi
Seterra
1, 2 2
2
Kegiatan belajar dengan
menggunakan media aplikasi
Seterra
3, 4, 5 3
3 Respon terhadap peneliti 6 1
4
Saran terhadap media aplikasi
Seterra yang digunakan oleh
peneliti
7 1
Jumlah 7 7
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Terhadap Guru
No Indikator Wawancara Nomor
Pertanyaan
Jumlah
Pertanyaan
1 Pengalaman selama mengajar
didalam kelas 1, 2 2
2 Cara mengajar guru didalam
kelas 3, 4, 5 3
3 Penggunaan media aplikasi
Seterra dalam kegiatan belajar 6, 7 2
4
Saran terhadap media aplikasi
Seterra yang digunakan oleh
peneliti
8 1
Jumlah 8 8
33
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
1. Validitas
Menurut Azwar validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya.11
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.12
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Product
Moment. Korelasi product moment digunakan misalnya untuk
menentukan hubungan antara dua gejala interval.13
Rumus uji validitas dengan Korelasi Product Moment, yaitu:14
Keterangan:
rxy : Koefisian Korelasi r Pearson
X : Variabel bebas atau Variabel Pertama
Y : Variabel Terikat atau Variabel Kedua
Dalam penilitian ini, uji validitas instrumen penelitian dilakukan
dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak SPSS Version 20.
Untuk mengetahui valid atau tidak validnya soal, maka rhitung
dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikan (α) = 0,05. Dimana
jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut valid, sedangkan jika rhitung < rtabel,
maka soal tersebut tidak valid. Soal yang valid tersebut digunakan
11 Prasetyo Budi Widodo, Reliabilitas dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri Untuk
Mahasiswa Indonesia, Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol. 3 No. 1, Juni 2006, h. 3 12 Sugiyono, op.cit, h. 121 13 Arikunto, op.cit, h. 314 14 Ibid, h. 316
rxy =
∑X
Y (∑x2) (∑Y2)
34
untuk mengukur hafalan peta siswa. Soal yang dibuat oleh peneliti
berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 50 soal. Peneliti melakukan
uji validitas di kelas IX.A dan IX.B dengan jumlah siswa 50 orang,
maka df = 50 – 2 = 48. Diketahui rtabel untuk df = 48 adalah 0,284
pada taraf signifikansi 5%.
Berikut ini hasil uji validitas instrumen tes hafalan peta siswa
dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Hafalan Peta Siswa
Nomor
Butir Soal rhitung rtabel Keterangan
1 0.084
0.284
Tidak Valid
2 0.242 Tidak Valid (Perbaikan)
3 0.064 Tidak Valid
4 0.141 Tidak Valid
5 0.449 Valid
6 0.582 Valid
7 0.367 Valid
8 0.400 Valid
9 0.398 Valid
10 0.305 Valid
11 0.468 Valid
12 0.285 Valid
13 0.388 Valid
14 0.008 Tidak Valid
15 0.491 Valid
16 0.139 Tidak Valid
17 - Tidak Valid
18 0.551 Valid
19 0.051 Tidak Valid
20 0.501 Valid
21 0.328 Valid
22 0.246 Tidak Valid (Perbaikan)
23 0.298 Valid
24 0.085 Tidak Valid
25 -0.211 Tidak Valid
26 0.582 Valid
27 0.239 Tidak Valid (Perbaikan)
28 - Tidak Valid
29 0.343 Valid
30 0.564 Valid
35
Tabel 3.8 (Lanjutan)
31 0.391
0.284
Valid
32 0.600 Valid
33 0.285 Valid
34 0.071 Tidak Valid
35 0.462 Valid
36 0.304 Valid
37 0.546 Valid
38 0.212 Tidak Valid
39 -0.108 Tidak Valid
40 0.526 Valid
41 0.179 Tidak Valid
42 -0.432 Tidak Valid (Perbaikan)
43 0.339 Valid
44 0.320 Valid
45 0.393 Valid
46 0.433 Valid
47 0.487 Valid
48 -0.134 Tidak Valid
49 0.350 Valid
50 0.465 Valid
2. Reabilitas
Kata reabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reability
dalam bahasa Inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya
dapat dipercaya. Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable)
jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila
diteskan berkali-kali.15 Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.16
Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan cronbach alpha.
Dalam penelitian ini, pengujian reabilitas instrumen dilakukan dengan
menggunakan aplikasi perangkat lunak SPSS Version 20.
Berikut akan disajikan hasil uji rebilitas instrumen hafalan peta
siswa pada Tabel 3.9.
15 Widoyoko, op.cit, h. 157 16 Sugiyono, op.cit, h. 121
36
Tabel 3.9 Uji Reabilitas Instrumen Hafalan Peta Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items Keterangan
.742 50 Reliabel
Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha 0,742
artinya bahwa instrumen tersebut termasuk dalam reabilitas kategori
tinggi. Apabila instrumen soal dinyatakan reliabel, maka peneliti
dapat menggunakan soal tes ini untuk pretest dan posttest siwa.
3. Tingkat Kesukaran Soal
Menganalisis tingkat kesukaran butir soal artinya mengkaji
butir-butir soal dari segi kesukarannya sehingga dapat diperoleh butir-
butir soal yang termasuk kategori mudah, sedang dan sukar.17
Rumus untuk mencari indeks kesukaran pada butir soal adalah
sebagai berikut:
P = Np
N
Keterangan:
P = Proportion = Indeks Kesukaran
Np = Jumlah peserta yang menjawab dengan benar
N = Jumlah seluruh peserta yang menjawab 18
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang
diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks
yang diperoleh, semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks
kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:
0 – 0.30 : Soal kategori sukar
0.31 – 0.70 : Soal kategori sedang
17 Bagiyono, “Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan
Radiografi Tingkat 1’’, Jurnal Widyanuklida, Vol. 16 No. 1, November 2017: ISSN 1410-5357, h.
2 18 Ibid, h. 3
37
0.71 – 1.00 : Soal kategori mudah.19
Dalam penelitian ini uji tingkat kesukaran dilakukan dengan
menggunakan aplikasi perangkat lunak SPSS Version 20.
Rekapitulasi hasil uji taraf kesukaran instrumen dalam
penelitian ini disajikan dalam tabel 3.10.
Tabel 3.10 Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Nomor Butir Soal Tingkat Kesukaran
P Kriteria
1 0.92 Mudah
2 0.90 Mudah
3 0.72 Mudah
4 0.62 Sedang
5 0.92 Mudah
6 0.96 Mudah
7 0.34 Sedang
8 0.68 Sedang
9 0.60 Sedang
10 0.48 Sedang
11 0.66 Sedang
12 0.78 Mudah
13 0.88 Mudah
14 0.46 Sedang
15 0.70 Sedang
16 0.88 Mudah
17 1.00 Mudah
18 0.94 Mudah
19 0.40 Sedang
20 0.38 Sedang
21 0.92 Mudah
22 0.22 Sukar
23 0.34 Sedang
24 0.48 Sedang
25 0.26 Sukar
26 0.96 Mudah
27 0.56 Sedang
28 1.00 Mudah
29 0.40 Sedang
30 0.76 Mudah
19 Sudjana, op. cit, h.137
38
Tabel 3.10 (Lanjutan)
31 0.72 Mudah
32 0.66 Sedang
33 0.84 Mudah
34 0.38 Sedang
35 0.90 Mudah
36 0.94 Mudah
37 0.38 Sedang
38 0.44 Sedang
39 0.10 Sukar
40 0.36 Sedang
41 0.86 Mudah
42 0.32 Sedang
43 0.96 Mudah
44 0.88 Mudah
45 0.48 Sedang
46 0.50 Sedang
47 0.74 Mudah
48 0.20 Sukar
49 0.94 Mudah
50 0.84 Mudah
Pada Tabel 3.10 dapat dilihat bahwa hasil uji taraf kesukaran
terdapat 4 soal termasuk kategori sukar, 22 soal termasuk kategori
sedang dan 24 soal termasuk kategori mudah.
4. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan
untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang
tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong
kurang atau lemah prestasinya.20 Rumus yang digunakan untuk
mengetahui daya pembeda butir tes adalah sebagai berikut:
Dp = 𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝑆
𝐽𝑆
20 Ibid, h. 141
39
Keterangan:
Dp : Indeks daya pembeda butir soal
BA : Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar
BB : Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab salah
JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas
JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah21
Setelah menemukan nilai Dp maka selanjutnya dilakukan
interpretasi terhadap nilai daya pembeda tiap butir tes. Klasifikasi
daya pembeda akan disajikan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai Dp Interpretasi
0.70 < Dp < 1.00 Sangat baik
0.40 < Dp < 0.70 Baik
0.20 < Dp < 0.40 Cukup
0.00 < Dp < 0.20 Buruk
Dp < 0.00 Sangat buruk
Dalam penelitian ini uji daya pembeda dilakukan dengan
menggunakan aplikasi perangkat lunak SPSS Version 20. Hasil
perhitungan uji daya pembeda instrumen dalam penelitian ini
disajikan dalam Tabel 3.12.
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda
Nomor Butir Soal Nilai Dp Keterangan
1 0.08 Buruk
2 0.24 Cukup
3 0.06 Sangat buruk
4 0.14 Buruk
5 0.44 Baik
6 0.58 Baik
7 0.36 Cukup
8 0.40 Cukup
9 0.39 Cukup
10 0.30 Cukup
11 0.46 Baik
21 Nilma Purnama, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Metode Memulai Pelajaran
dengan Pertanyaan (Learning Starts With Question) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”,
Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Jakarta, h. 43
40
Tabel 3.12 (Lanjutan)
12 0.28 Cukup
13 0.38 Cukup
14 0.00 Sangat Buruk
15 0.49 Baik
16 0.13 Buruk
17 0 Sangat buruk
18 0.55 Baik
19 0.05 Buruk
20 0.50 Baik
21 0.32 Cukup
22 0.24 Cukup
23 0.29 Cukup
24 0.85 Sangat baik
25 -0.21 Sangat buruk
26 0.58 Baik
27 0.23 Cukup
28 0 Sangat buruk
29 0.34 Cukup
30 0.56 Baik
31 0.39 Cukup
32 0.60 Baik
33 0.28 Cukup
34 0.07 Buruk
35 0.46 Baik
36 0.30 Cukup
37 0.54 Baik
38 0.21 Cukup
39 -0.10 Sangat buruk
40 0.52 Baik
41 0.17 Buruk
42 -0.43 Sangat buruk
43 0.33 Cukup
44 0.32 Cukup
45 0.39 Cukup
46 0.43 Baik
47 0.48 Baik
48 -0.13 Sangat buruk
49 0.35 Cukup
50 0.46 Baik
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, uji reabilitas, uji
tingkat kesukaran dan daya pembeda instrumen, berikut akan
disajikan rekapitulasi butir soal yang akan digunakan pada Tabel 3.13.
41
Tabel 3.13 Butir Soal yang Digunakan
Nomor
Butir
Soal
Uji Validitas Uji
Reabilitas
Uji Tingkat
Kesukaran
Daya
Pembeda
2 Tidak Valid
(Perbaikan)
Reliabel
Mudah Cukup
5 Valid Mudah Baik
6 Valid Mudah Baik
7 Valid Sedang Cukup
8 Valid Sedang Cukup
9 Valid Sedang Cukup
10 Valid Sedang Cukup
11 Valid Sedang Baik
12 Valid Mudah Cukup
13 Valid Mudah Cukup
15 Valid Sedang Baik
18 Valid Mudah Baik
20 Valid Sedang Baik
21 Valid Mudah Cukup
22 Tidak Valid
(Perbaikan) Sukar
Cukup
23 Valid Sedang Cukup
26 Valid Mudah Baik
27 Tidak Valid
(Perbaikan) Sedang
Cukup
29 Valid Sedang Cukup
30 Valid Mudah Baik
31 Valid Mudah Cukup
32 Valid Sedang Baik
33 Valid Mudah Cukup
35 Valid Mudah Baik
36 Valid Mudah Cukup
37 Valid Sedang Baik
40 Valid Sedang Baik
42 Tidak Valid
(Perbaikan) Sedang
Sangat
buruk
43 Valid Mudah Cukup
44 Valid Mudah Cukup
45 Valid Sedang Cukup
46 Valid Sedang Baik
47 Valid Mudah Baik
49 Valid Mudah Cukup
50 Valid Mudah Baik
42
Dari data rekapitulasi butir soal yang digunakan dalam
penelitian ini, dapat dilihat bahwa jumlah soal yang digunakan untuk
pretest dan posttest adalah sebanyak 31 soal valid dan 4 soal tidak
valid yang dilakukan perbaikan. Pada uji tingkat kesukaran terdapat
18 soal kriteria mudah, 16 soal kriteria sedang dan 1 soal dengan
kriteria sukar. Pada uji daya pembeda soal terdapat 1 soal dengan
kriteria sangat buruk, 19 soal kriteria cukup dan 15 soal termasuk
kedalam kategori kriteria baik.
H. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan oleh peneliti, selanjutnya disusun dan
dianalisa. Data tersebut dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Uji Sampel Penelitian
a. Normalitas
Menurut Imam Ghazali uji normalitas adalah pengujian data
untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau
tidak.22
Ada beberapa teknik dapat digunakan untuk menguji normalitas
data, antara lain dengan kertas peluang normal, uji chi kuadrat, uji
Liliefors, teknik Kolmogorov-Smirnov dan SPSS.23 Uji yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik
Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan teknik ini, data yang
berditribusi normal adalah jika taraf signifikansi (Sig) > a = 0,05
dan data yang berdistribusi tidak normal adalah jika taraf
signifikansi (Sig) < a = 0,05. Analisis data uji normalitas dibantu
dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak SPSS 20.
22 Ari Apriyono dan Abdullah Tamam, Analisis Overreaction Pada Saham Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2009, Jurnal Nomina Volume II Nomor
II Tahun 2013, h. 82 23 Hana Nahdiana, ‘’Pengaruh Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiry Terhadap
Kemampuan Berargumentasi Peserta Didik’’, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Jakarta, Jakarta, h. 54
43
b. Homogenitas
Setelah pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada
sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap
kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam
tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang
sama. Pengujian homogenitas sampel menjadi sangat penting
apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil
penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya diambil dari
kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi.24
Pada penelitian ini, uji homogenitas data dilakukan dengan
menggunakan aplikasi SPSS 20. Uji homogenitas menggunakan
aplikasi SPSS dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
H0 : σ1 2 = σ2
2 (varians kedua data adalah sama atau homogen)
Ha : σ1 2 ≠ σ2
2 (varians kedua data berbeda atau tidak homogen)
Dengan melihat tabel Test of Homogenity of Variances, dapat
ditarik kesimpulan bahwa jika nilai sig.(2-tailed)> 0,05 maka H0
diterima dan jika nilai sig.(2-tailed)< 0,05 maka H0 ditolak.25
2. Analisis Data
a. Normalizes Gain
Untuk melihat hasil tes dapat menggunakan instrumen
pretest dan posttest pada soal yang digunakan untuk penelitian,
dengan menggunakan rumus Normalized Gain:
g =(% 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−% 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)
(%100−% 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)
24 Arikunto, op. cit., h. 363-364 25 Nazira Amalia, “Pengaruh Model pembelajaran Inkuiri dengan Media Software
Geogebra terhadap Kemampuan Penalaran Kreatif Matematis Siswa”, Skripsi pada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Jakarta, h. 52
44
Keterangan:
% Posttest = Skor post-test
% Pretest = Skor pre-test
Kriteria N-Gain:
0,70 < g < 100 : Tinggi
0,30 < g < 0,70 : Sedang
0,00 < g < 0,30 : Rendah26
b. Uji Hipotesis
Untuk melihat perbedaan hasil tes antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol adalah dengan melakukan uji hipotesis. Uji
hipotesis menggunakan uji t, dan rumusnya yaitu:
Keterangan:
thit = Harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standard deviasi
dari distribusi t (Tabel t)
X = Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
μ0 = Nilai yang dihipotesiskan
s = Standard deviasi sampel yang dihitung
n = Jumlah sampel penelitian27
T-test atau uji t dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Uji beda rata-rata dari kelompok sampel berbeda yang disebut sampel bebas (independent sample).
2. Uji beda terhadap rata-rata dari kelompok sampel sama disebut correlated samples atau paired samples (sampel
berhubungan).28
26 Nismalasari, Santiani, H. Mukhlis Rohmadi, Penerapan Model pembelajaran Learning
Cycle Terhadap Keberhasilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Getaran Harmonis, Jurnal Edusains Volume 4 Nomor 2: 2016 ISSN 2338-4387, h. 83 27 Riduwan, Pengantar Statistik Sosial, (Bandung : Alfabeta, 2009) Cet. 9, h. 180 28 Nahdiana, op. cit, h. 56-57
thit = X - μ0
𝑠
√𝑛
45
I. Hipotesis Statistik
Adapun perumusan hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H0 : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
Keterangan:
μ1 = Rata-rata nilai hafalan peta siswa kelas eksperimen dengan
menggunakan media aplikasi Seterra
μ2 = Rata-rata nilai hafalan peta siswa kelas kontrol dengan
menggunakan media konvensional
H0 : μ1 = μ2 (Tidak terdapat pengaruh aplikasi Seterra terhadap hafalan
peta siswa)
Ha : μ1 ≠ μ2 (Terdapat pengaruh aplikasi Seterra terhadap hafalan peta
siswa)
Untuk menentukan hipotesis mana yang akan dipilih, kriteria
pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima
73
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis data, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh aplikasi Seterra terhadap
hafalan peta siswa. Hal ini dibutkikan dengan hasil Independent Sample T-
test diperoleh nilai thitung > ttabel (3.080 > 1.677) dan Sig (2-tailed) < 0,05
(0,003 < 0,05), yang berarti memenuhi kriteria pengujian bahwa jika thitung
> ttabel dan Sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak. Terdapat peningkatan
rata-rata nilai hafalan peta siswa di kelas eksperimen, dari rata-rata pretest
67.36 meningkat menjadi 81.36 pada rata-rata posttest. Sehingga media
aplikasi Seterra berpengaruh terhadap hasil hafalan peta siswa kelas
VIII.C di MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota Bogor.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini memberikan implikasi yang positif bagi siswa.
Penggunaan media aplikasi Seterra dapat meningkatkan hasil hafalan peta
siswa pada mata pelajaran IPS. Terdapat juga perbedaan hasil hafalan peta
siswa yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan media aplikasi
Seterra dengan hasil hafalan peta siswa yang melakukan pembelajaran
hanya dengan media konvensional.
Diharapkan guru dapat meningkatkan kemampuan hafalan peta
siswa dengan media-media pembelajaran yang membuat siswa antusias
dan tidak bosan ketika melakukan pembelajaran didalam kelas. Hasil
penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi para guru untuk
memperhatikan media pembelajaran yang tepat dan menarik untuk
kegiatan belajar mengajar dikelas.
C. Saran
Berdasarkan temuan selama penelitian, ada beberapa saran yang
ingin peneliti sampaikan dalam penelitian ini, yaitu:
74
1. Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata nilai hafalan peta
siswa yang diajarkan dengan media aplikasi Seterra lebih tinggi
dari pada rata-rata nilai hafalan peta siswa yang diajarkan dengan
media konvensional, hal tersebut dapat menjadi alternatif media
yang disarankan dalam pembelajaran IPS lainnya terkait materi
peta untuk dapat meningkatkan kemampuan hafalan peta siswa.
Guru disarankan memusatkan konsentrasi siswa pada saat
menggunakan media aplikasi seterra ini dalam pembelajaran di
kelas
2. Bagi Sekolah
Pihak sekolah disarankan untuk menyediakan sarana dan prasarana
yang cukup menunjang kegiatan guru dalam penggunaan aplikasi
seterra.
3. Bagi peneliti lain
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh media
aplikasi seterra ini terhadap variabel-variabel lain seperti motivasi
siswa untuk belajar dengan menggunakan aplikasi seterra dan
variabel lainnya.
Bagi peneliti lain juga bisa menentukan sampel penelitian tidak
hanya dengan menggunakan rata-rata nilai raport kelas tertinggi,
tetapi bisa menggunakan kelas yang rata-rata nilai raportnya
rendah agar bisa lebih mengetahui seberapa besar pengaruh
aplikasi seterra ini terhadap hasil belajar siswa
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, Cet. 14, 2010
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet.13,
2010
Dahar, Ratna Wilis, Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2006
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003
Indriana, Dina, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Jogjakarta: Diva Pres,,
2011
Irham, Mohammad dan Novan Ardy W, Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi
dalam Proses Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-ruzMedia, 2013
Parwati, Ni Nyoman, dkk. Belajar dan Pembelajaran, Depok: PT RajaGrafindo
Persada, 2018
Riduwan, Pengantar Statistik Sosial, Bandung: Alfabeta, Cet. 9, 2009
Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, Cet.3, 2012
Rosidah, Ani, Penerapan Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran IPS, Jurnal Cakrawala
Pendas, Volume 2
Salam, Syamsir dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, Cet. 14, 2009
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
Cet.14, 2011
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2007
Widoyoko, Eko Putro, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, Cet. 6, 2017
JURNAL
Adam, Steffi dan Muhammad Taufik Syastra, Pemanfaatan Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda Batam,
CBIS Jurnal, Volume 3, Tahun 2015
Agustina, Lasia, PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DAN MINAT
BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
(Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK PGRI 20 Kecamatan Cibubur
Jakarta Timur Tahun Ajaran 2009/2010, Universitas Indraprasta PGRI
Apriyono, Ari dan Abdullah Tamam, Analisis Overreaction Pada Saham
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2009,
Jurnal Nomina Volume II, Tahun 2013
Bagiyono, Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian
Pelatihan Radiografi Tingkat 1, Jurnal Widyanuklida, Volume 16, Tahun
2017
Ismail, Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Aktif di Sekolah,
Jurnal Edukasi, Volume 2, Tahun 2016
Mahnun, Nunu, MEDIA PEMBELAJARAN (Kajian terhadap Langkah-langkah
Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran, Jurnal
Pemikiran Islam, Volume 37, 2012
Megasari, Rika, Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi, Jurnal
Administrasi Pendidikan, Volume 2, Tahun 2014
Nismalasari, dkk, Penerapan Model pembelajaran Learning Cycle Terhadap
Keberhasilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Getaran Harmonis, Jurnal Edusains, Volume 4, Tahun 2016
Raresik, Kd Ayuning, dkk, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V SD Gugus VI, e-Jurnal
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Volume 4, Tahun
2016
Sutrisno, Valiant Lukad Perdana dan Budi Tri Siswanto, Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan
Otomotif SMK Di Kota Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 6,
Tahun 2016
Widodo, Prasetyo Budi, Reliabilitas dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri
Untuk Mahasiswa Indonesia, Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro,
Volume 3, Tahun 2006
Yeni, Ety Mukhlesi, Kesulitan Belajar Matematika di Sekolah Dasar, Jurnal
Jupendas, Volume 2, Tahun 2015
SKRIPSI
Amalia, Nazira, Pengaruh Model pembelajaran Inkuiri dengan Media Software
Geogebra terhadap Kemampuan Penalaran Kreatif Matematis Siswa,
Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2019
Aryani, Farida, “Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Dalam Mengikuti Mata
Pelajaran Pembuatan Pola Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Tempel”,
Skripsi pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2017
Nahdiana, Hana, Pengaruh Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiry Terhadap
Kemampuan Berargumentasi Peserta Didik, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Jakarta, 2018
Purnama, Nilma, Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Metode Memulai
Pelajaran dengan Pertanyaan (Learning Starts With Question) Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta, 2010
Wullan, Novita Sri, Pengaruh Alat Peraga Medan Magnet (APMM) Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Konsep Medan Magnet (Kuasi ksperimmen di
SMA Negeri 4 Kota Serang), Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Jakarta, 2017
UNDANG-UNDANG
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 BAB XIII tentang
Pendidikan dan Kebudayaan
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1
LAMPIRAN D.5
BIODATA PENULIS
Imas Nursa’adah (11150150000082), Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis lahir di Bogor, 8 Oktober 1998. Penulis merupakan
anak tunggal dari Bapak Nana Nuryana M.Pd dan Ibu Siti
Latifah S.Pd.I. Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah
MI Mathla’ul Anwar Kota Bogor pada tahun 2003, MTs Mathla’ul Anwar 2 Kota
Bogor pada tahun 2009, kemudian melanjutkan di MA Negeri 1 Kota Bogor pada
tahun 2012. Terakhir penulis menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015.
Email: [email protected]