Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

13
PENGARUH APLIKASI ISOLAT Methylobacterium spp TERHADAP PERTUMBUHAN DAN DAYA HASIL TANAMANCABAI ( Capsicum annuum L.) KELOMPOK I B PUTU WAHYU PERMANA 1005105022 I WAYAN SUKADA 1005105027 I NYOMAN RAGANATHA 1005105034 OM SWATYASTU

Transcript of Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

Page 1: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

PENGARUH APLIKASI ISOLAT Methylobacterium sppTERHADAP PERTUMBUHAN DAN DAYA HASIL TANAMANCABAI (Capsicum annuum L.)

KELOMPOK

I B PUTU WAHYU PERMANA 1005105022

I WAYAN SUKADA 1005105027

I NYOMAN RAGANATHA 1005105034

OM SWATYASTU

Page 2: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

PENDAHULUAN

Potensi memenuhi kebutuhan nasional maupun komoditas

ekspor

Produk hortikultura merupakan produk yang rentan terhadap

kerusakan dan dipasarkan dalam kondisi yang segar

Permintaan cabai akan terus meningkat seiring dengan

peningkatan jumlah penduduk Indonesia.

Mengetahui aplikasi isolat bakteri

Methylobacterium spp terhadap

pertumbuhan dan daya hasil tanaman

cabai

Page 3: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

METODELOGI

Alat dan Bahan

benih cabai merah varietas Prabu, isolat

bakteri Methylobacterium spp strain TD-J7 dan TD-TPB-3, dan media kultur

cair Amonium Mineral Salt (AMS). Bahan lain yang digunakan antara lain

akuades, metanol, alkohol 95%, alkohol 70%, isolatip,

tisu, kertas label, media persemaian benih, polybag,

tray, pestisida, fungisida, pupuk kandang, pupuk Urea, SP-18 dan KCl.

cawan petri, pinset, ose, bunsen, hand sprayer, labu erlenmeyer,

tabung reaksi, rak tabung, autoklaf, pHmeter, gunting, timbangan

analitik, laminar air flow, alat tulis, ember, dan cangkul.

Page 4: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

Metode PenelitianPenelitian dilaksanakan berdasarkan model Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dua faktor. Faktor pertama yaitu frekuensi aplikasi isolat bakteri Methylobacterium spp yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: benih direndam air, dan tidak disemprot isolat Methylobacterium spp (m0), perendaman benih dengan isolat Methylobacterium spp dan penyemprotan setiap dua bulan sekali sampai umur empat bulan (m1), perendaman benih dengan isolat Methylobacterium spp dan penyemprotan setiap satu bulan sampai tanaman berumur empat bulan (m2). Faktor kedua adalah dosis pemupukan yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: tanpa pemupukan (p0), pemupukan setengah dosis rekomendasi (p1), dan pemupukan satu dosis rekomendasi pemupukan cabai (p2).

Page 5: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

PEMBAHASAN

Daya Tumbuh

Benih cabai diuji viabilitasnya menggunakan Uji diatas Kertas (UAK) pada cawan petri sebelum ditanam.

Dari pengujian didapatkan Daya Berkecambah (DB) benih sebesar 77% dan pada kondisi tanpa perendaman Methylobacterium spp.

Daya tumbuh tanaman yang disemai sebesar 74.35% untuk benih yang direndam air dan 75.35% pada benih yang direndam bakteri Methylobacterium spp.

Daya tumbuh bibit cabai yang diaplikasikan Methylobacterium spp strain TD-J7 dan TD-TPB3 dengan cara perendaman tersebut tergolong rendah jika dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya.

Page 6: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

Tinggi Tanaman

Tinggi tanaman saat mulai dipindahkan ke polybag rata-rata 2.4 cm.

Pengaruh aplikasi Methylobacterium spp pada tinggi tanaman mulai terlihat saat tanaman mulai berumur 2 MST.

Hasil menujukkan bahwa aplikasi Methylobacterium spp tidak berpengaruh nyata pada 1 MST, nyata pada 2 MST dan sangat nyata pada 3 sampai 13 MST. Sedangkan aplikasi pemupukan dan interaksi antara aplikasi Methylabacterium spp dengan pemupukan tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman cabai.

Page 7: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

Jumlah Daun

Jumlah daun saat tanaman dipindahkan dari persemaian rata-rata 3-4 helai.

Hasil menunjukkan aplikasi Methylobacterium spp tidak berpengaruh nyata terhadap

jumlah daun cabai pada 1 dan 3 MST. Aplikasi pemupukan

menunjukkan pengaruh nyata pada 12 MST. Sedangkan interaksi antara aplikasi

Methylabacterium spp dengan pemupukan tidak

menunjukkan pengaruh nyata pada semua umur tanaman.

Page 8: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

Jumlah Cabang

• Cabang pada tanaman cabai mulai terbentuk saat tanaman berumur 5 MST. Pengamatan

jumlah cabang dilakukan mulai dari 7 MST karena pada umur tersebut

sebagian besar tanaman sudah membentuk cabang.

• Hasil menunjukkanbahwa aplikasi Methylobacterium spp berpengaruh nyata dan sangat nyata pada tolok ukur jumlah

cabang cabai. Sedangkan aplikasi pemupukan dan interaksi antara aplikasi

Methylobacterium spp dengan aplikasi pemupukan tidak

berpengaruh nyata pada 7-13 MST.

Page 9: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

Tanaman cabai yang diberi perlakuan perendaman dan penyemprotan Methylobacterium spp tiap satu bulan mulai berbunga pada 7 MST, yaitu lebih cepat 2 minggu daripada kontrol. Tanaman pada perlakuan kontrol mulai berbunga pada 9 MST dan tanaman dengan perlakuan perendaman dan penyemprotan setiap dua bulan mulai berbunga pada 10 MST.

Tanaman pada semua perlakuan sudah berbunga saat berumur 11 MST sehingga data disajikan pada umur tersebut. Berdasarkan hasil rekapitulasi bahwa aplikasi Methylobacterium spp tidak berpengaruh nyata pada 12, 13, dan 18 MST. Aplikasi pemupukan dan interaksi antara aplikasi Methylobacterium spp dengan pemupukan tidak menunjukkan pengaruh nyata pada tolak ukur jumlah bunga.

Jumlah Daun

Page 10: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

Bobot Buah

.

Bobot buah diamati saat cabai dipanen setiap minggu mulai dari 15 MST. Selain itu

dilakukan penghitungan total buah yang dipanen

Hasil menunjukkan bahwa aplikasi Methylobacterium spp berpengaruh nyata pada bobot buah yang dipanen saat 22 MST dan berpengaruh sangat nyata pada 18, 19, 20 dan 21 MST. Aplikasi pemupukan berpengaruh nyata pada 20 MST dan berpengaruh sangat nyata pada 19 MST. Interaksi antara aplikasi Methylobacterium spp dengan pemupukan berpengaruh sangat nyata pada bobot buah cabai saat panen pada 19 MST.

Page 11: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

Kesimpulan Aplikasi Methylobacterium spp tidak berpengaruh nyata pada

tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang pada pengamatan mingguan.

Perendaman benih dan penyemprotan Methylobacterium spp setiap satu bulan berpengaruh lebih baik pada pertumbuhan tanaman cabai yang ditunjukkan dengan meningkatnya tinggi tanaman 15.4% pada 2 MST dan 12.5% pada 13 MST, meningkatnya jumlah daun 40.9% pada 7 MST, dan meningkatnya jumlah cabang 25.4% pada 13 MST dibandingkan dengan kontrol.

Aplikasi Methylobacterium spp dengan perendaman benih dan penyemprotan setiap satu bulan secara nyata meningkatkan jumlah bunga pada 14 dan 17 MST, bobot buah pada 18, 19, 20, 21, dan 23 MST, serta meningkatkan total jumlah bunga dan total bobot buah cabai.

Total bobot buah meningkat dari 63.25 gram menjadi 134.21 gram pada perlakuan tanpa pemupukan, meningkat dari 164.66 gram menjadi 331.32 gram pada pemupukan setengah dosis dan meningkat dari 102.26 gram menjadi 309.67 gram pada pemupukan satu dosis rekomendasi. Aplikasi pemupukan setengah dosis tidak menunjukkan beda nyata dengan satu dosis rekomendasi pemupukan.

Page 12: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

MATUR SUKSMA

OM SHANTHI,SHANTHI,SHANTHI, OM

Page 13: Pengaruh Aplikasi Isolat Methylobacterium Spp

HAPPY B’DAY KE-21

IDA BAGUS PUTU WAHYU PERMANA

WISH YOU ALL THE BEST

BY : AGRO ‘10