PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan...

9
Maria Rio Rita † 1 dan Milka Puspita Sari 2/Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana//[email protected] 1 [email protected] 2 Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang Page | 215 PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE FRAMINGTERHADAP ESKALASI KOMITMEN Maria Rio Rita 1 dan Milka Puspita Sari 2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711 0298-311881 [email protected] 1 [email protected] 2 Abstract This study aimed to test the effect of adverse selection, negative framing and the interaction between adverse selection and negative framing toward the manager’s decision to continue a failing project as called the escalation of commitment. Prospect and agency theory were used.The respondents were Economics and Business faculty of SWCU’s students who had taken Financial Management subject. The binomialtest was used with two categories “continue” or “stop the project”. The results showed that adverse selectionhad a significant effectonthe escalationof commitment; there were no significant effect in the influence of negative framing toward escalation commitment; further the two variables gave significant result to the manager’s decision in continuing the failing project. Key words: Adverse Selection, Negative framing, Escalation of Commitment Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh adverse selection, negative framing serta interaksi keduanya terhadap keputusan manager untuk tetap melanjutkan proyek yang dianggap kurang menguntungkan atau yang disebut dengan eskalasi komitmen. Teori yang digunakan untuk menjelaskan hal ini adalah teori prospek dan teori keagenan. Adanya informasi yang bersifat asimetri antara manajer dan pihak eksternal perusahaan dapat menyebabkan munculnya perilaku oportunistik yang berupa adverse selection dan moral hazard pihak manajer.Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang telah mengambil mata kuliah Manajemen Keuangan. Analisis yang digunakan adalah uji binomial dimana kategori jawaban responden dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu melanjutkan atau menghentikan proyek. Hasilnya menunjukkan bahwa adverse selection berpengaruh terhadap kecenderungan manajer melakukan eskalasi komitmen; sementara tidak dijumpai adanya pengaruh negative framing terhadap eskalasi komitmen; dan kedua variabel tersebut menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan manajer untuk tetap melanjutkan proyek yang mengindikasikan kegagalan. Kata Kunci : Adverse Selection, Negative Framing, Eskalasi Komitmen

Transcript of PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan...

Page 1: PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negative framing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara eskalasi komitmen. Sebaliknya

Maria Rio Rita † 1 dan Milka Puspita Sari 2/Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana//[email protected] [email protected] 2

Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen

Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

P a g e | 215

PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE

FRAMINGTERHADAP ESKALASI KOMITMEN

Maria Rio Rita†1dan Milka Puspita Sari2

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711

0298-311881

[email protected]

[email protected]

Abstract

This study aimed to test the effect of adverse selection, negative framing and the interaction between adverse selection andnegative framing toward the manager’s decision to continue a failing project as called the escalation of commitment. Prospectand agency theory were used.The respondents were Economics and Business faculty of SWCU’s students who had takenFinancial Management subject. The binomialtest was used with two categories “continue” or “stop the project”. The resultsshowed that adverse selectionhad a significant effectonthe escalationof commitment; there were no significant effect in theinfluence of negative framing toward escalation commitment; further the two variables gave significant result to the manager’sdecision in continuing the failing project.

Key words: Adverse Selection, Negative framing, Escalation of Commitment

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh adverse selection, negative framing serta interaksi keduanya terhadapkeputusan manager untuk tetap melanjutkan proyek yang dianggap kurang menguntungkan atau yang disebut dengan eskalasikomitmen. Teori yang digunakan untuk menjelaskan hal ini adalah teori prospek dan teori keagenan. Adanya informasi yangbersifat asimetri antara manajer dan pihak eksternal perusahaan dapat menyebabkan munculnya perilaku oportunistik yangberupa adverse selection dan moral hazard pihak manajer.Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FakultasEkonomika dan Bisnis UKSW yang telah mengambil mata kuliah Manajemen Keuangan. Analisis yang digunakan adalah ujibinomial dimana kategori jawaban responden dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu melanjutkan atau menghentikanproyek. Hasilnya menunjukkan bahwa adverse selection berpengaruh terhadap kecenderungan manajer melakukan eskalasikomitmen; sementara tidak dijumpai adanya pengaruh negative framing terhadap eskalasi komitmen; dan kedua variabeltersebut menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan manajer untuk tetap melanjutkan proyek yangmengindikasikan kegagalan.

Kata Kunci : Adverse Selection, Negative Framing, Eskalasi Komitmen

Page 2: PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negative framing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara eskalasi komitmen. Sebaliknya

Maria Rio Rita † 1 dan Milka Puspita Sari 2/Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana//[email protected] [email protected] 2

Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen

Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

P a g e | 216

1. PendahuluanIndividu seringkali dihadapkan dengan berbagai

alternatif pilihan dalam hidupnya yang menuntutnya untukmengambil suatu keputusan. Hal yang serupa juga dihadapioleh manager dalam suatu perusahaan sebab pengambilankeputusan berada di tangannya. Hasil dari keputusantersebut tidak hanya berdampak untuk jangka pendek, tetapiberdampak juga pada masa yang akan datang. Pengambilankeputusan berartimelakukan penilaian dan menetapkanpilihan atas berbagai alternatif yang dihadapi. Keputusanyang salah dapat mengakibatkan hal yang fatal ataukemungkinan terjadinya kebangkrutan perusahaan.Pengambilankeputusan menjadi bagian tak terpisahkan darikeberhasilan atau kegagalan seorangmanajer dalammengelola suatu institusi (Buhler dalam Sahmuddin, 2003).

Membuat suatu keputusan berartimengidentifikasidan memilih serangkaian tindakan untuk menghadapimasalahtertentu. Faktor-faktor yang berpengaruh dalamperilaku pengambilankeputusan diantaranya jenis kelamin,peranan pengambil keputusan danketerbatasan kemampuan.Adanya faktor-faktor tersebut memungkinkan keragamankeputusan yangdibuat oleh individu dalam menghadapisuatu permasalahan yang sama Stoner (1995: 105).

Masalah yang timbul dalam pengambilankeputusan dalam suatu institusi terjadi jika terdapatkesenjangan antara harapan manajer dengan keadaan yangsesungguhnya dihadapi manajer. Tanggung jawab seorangmanajer adalah memaksimalkan keuntungan perusahaanatau organisasi, oleh sebab itu manajer sebaiknyamengalokasikan sumber daya pada proyek investasi yangmemberikan keuntungan terbesar bagi perusahaan dansecara periodik mengevaluasi kinerja dari proyek tersebut.Namun keadaan ini menjadi sarana manajer untukmenerapkan kebijakan dengan menggunakan sebagian besarsumber daya perusahaan (Alchian dan Woodward, 1988).Menurut Nayyar (1990) adanya informasi yang asimetriantara prinsipal dan agen akan memicu munculnya perilakuoportunistik yaitu adverse selection (informasi yang tidaktransparan)dan moral hazard (niatan untuk melalaikantugas)dari agen.

Menurut Horngren dan Foster (1991), manajersebaiknya melanjutkan proyek investasi yang diprediksimenguntungkan dan mencegah kerugian denganmenghentikan proyek yang diprediksi tidakmenguntungkan. Meskipun demikian Staw(1997)menunjukkan bahwa manajer mengambil keputusantetap melanjutkan proyek meskipun mengindikasikankegagalan (eskalasi komitmen). Eskalasi merupakankeputusan manajer yang tidak rasional, sebab secaralangsung atau tidak langsung manajer dianggap lebihmementingkan kepentingan ekonominya sendiri ketimbangkepentingan perusahaan (Ruchala, 1999).

Kecenderungan seseorang untuk melakukan

eskalasi komitmen ini dapat dijelaskan melalui teorikeagenan. Teori ini menegaskan bahwa manajer dalampengambilan keputusantermotivasi oleh kepentingannyasendiri akibat adanya informasi yang asimetri antaramanajer dengan pemilik. Manajer yang berada pada kondisiadverseselection (memiliki informasi privat) akan bertindaksesuai kepentingan dirisendiri dan tidak memaksimalkankeuntungan yang diharapkan pemilik perusahaan,yaknidengan tetap melanjutkan pembiayaan proyekmeskipun mengindikasikan kegagalan/ kerugian dalamproyek tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa manajermerasa memilikiikatan emosional dan takut kredibilitasnyamenurun jikaproyek tersebutdihentikan di tengah jalan(Harrison dan Harrell, 1993). Jensen dan Meckling (1976)menjelaskan bahwa adverseselection adalah kondisiyangterjadi ketika terdapat ketidakseimbangan informasi yangdisampaikan agen (manajer) kepada prinsipal (pemilikperusahaan). Manajer dianggap mengetahui informasi lebihlengkap mengenai kondisi internal perusahaan dibandingprinsipal, akibatnya prinsipal tidak mampumengetahuiapakah suatu keputusanyang diambil olehmanajer benar-benar didasarkan atas informasiyangsesungguhnya atau telah terjadi kelalaian tugas.

Teori kedua yang menjelaskan fenomena eskalasikomitmen adalah teori prospek (prospect theory).Pertimbangan lain seorang manajer dalam mengambilkeputusan melanjutkan pembiayaan proyek adalah framing(pembingkaian informasi). Framing erat kaitannya dengantitik referensi, yaitu sebuah titik yang dijadikan patokandalam melakukan perbandingan. Titik referensi inilah yangmenjadi bingkai seseorang dalam mempertimbangkanberbagai kondisi (Gasiaswaty, 2009). Seorang manajer saatmemutuskan sesuatu hal cenderung didasari oleh bagaimanacara informasi tersebut disajikan. Pembingkaian informasi(baik secara positif atau negatif) ini dapat mempengaruhimanajer dalam mengambil keputusan. Ketika informasidisajikan dengan pembingkaian positif manajer akanbersifat risk averse (menghindari risiko), artinya manajerakancenderung menghindari resiko dengan tidakmelanjutkan proyek. menyatakan bahwaketikainformasidisajikan dalam bingkai keputusan negatif,pengambil keputusancenderung untuk mencaririsiko dengantetap melanjutkan proyek Bateman dan Zeithaml dalamKoroy (2008).

Fai, et.al (2006) dan Glaser,et,al(2007)membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negativeframing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secaraeskalasi komitmen. Sebaliknya Dwita (2007) dan Dewanti(2010) menyatakan bahwa kondisi adverse selectiondannegative framing tidak mempengaruhi keputusan eskalasikomitmen pada seseorang. Berdasarkan perbedaan temuandi atas mendorong peneliti untuk menguji kembali pengaruhkedua variabel tersebut (adverse selection dan framing)

Page 3: PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negative framing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara eskalasi komitmen. Sebaliknya

Maria Rio Rita † 1 dan Milka Puspita Sari 2/Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana//[email protected] [email protected] 2

Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen

Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

P a g e | 217

terhadap fenomena eskalasi komitmen.Peneliti inginmenguji kembali menggunakan teori yang sama namundengan responden berbeda yaitu mahasiswa FakultasEkonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacanaapakah akan memberikan hasil sama dengan penelitiansebelumnya.

Peneliti mencoba merumusakan merumuskanpersoalan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah kondisi adverse selection berpengaruhterhadap eskalasi komitmen?

2. Apakah negative framingberpengaruh terhadapeskalasi komitmen?

3. Apakah kondisiadverse selection dan negativeframingberpengaruh terhadap eskalasi komitmen?

2. Telaah Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

2.1. 1. Eskalasi KomitmenSeorang manajer dalan suatu perusahaan kerap kali

dituntut untuk mengambil keputusan penting, dan tidakjarang mengalami dilema ketika harus membuat keputusanuntuk menghentikan suatu proyek yang dianggap tidakmenguntungkan ataukah tetap melanjutkan proyek tersebutapapun konsekuensi yang akan dihadapi ke depan. Suatujenis keputusan yang dihasilkan dari keadaan tersebutdalam perilaku organisasi, manajemen stratejikdanpsikologi dikenal dengan fenomena eskalasi (Wong, et.al,2006).

Tapifrios (2009) menyebut eskalasi komitmensebagai peningkatan terhadap keputusan sebelumnyawalaupun ada bukti bahwa keputusan itu mungkin keliru.Dengan demikian eskalasi komitmen dapat dikatakansebagai upayameningkatkan keseriusan atau keloyalanterhadap komitmen yang telah dibuat sebelumnya. Eskalasikomitmen dalam penelitian ini diproksikan dengankeputusan manajer untuk tetap melanjutkan proyek yangmengindkasikan kegagalan. Eskalasi komitmen dapatterjadi ketika individu atau organisasidihadapkan pada duakesempatan atas serangkaian tindakan yang telahdilakukan(dalam hal ini serangkaian tindakan yang telahdiambil ternyata tidak berjalanseperti yang diharapkan).Individu atau organisasi tersebut berkesempatanuntukmemilih bertahan dengan terus menjalankan proyektersebut atau menarik kembali serangkaian tindakan yangtelahdilakukan sebelumnya. Konsekuensi dari kedua pilihantersebut sama-sama mengandung ketidakpastian. Staw(1997) mencontohkan, organisasi mengetahui bahwakonsekuensi dari pengembangan produk baru bisa bermuarapada kondisimenguntungkan maupun tidak menguntungkandi masa yang akan datang. Eskalasi komitmen merupakanperilaku untuk meningkatkan komitmen dengantetapmenjalankan keputusan proyek walaupun proyektersebut akan memberikan umpan balik negatif. Seorang

manajer dapat mengalokasikan sumber daya tambahan padaproyek yang dianggap tidak menguntungkan ini.

Brockner (1992) menjelaskan bahwa eskalasikomitmen adalah melanjutkan komitmen walaupun terdapatinformasi negatif yang berkaitan dengan ketidakpastianpencapaian tujuan. Eskalasi komitmen sering dikaitkandengan pengabaian atas sinyal kegagalan. Kanodia, et.al(1989) menjabarkan eskalasi komitmen sebagai keputusanmanajer yang tidak rasional karena meskipun sadar secaralangsung maupun tidak langsung manajer cenderungmengabaikan kepentingan perusahaan dan lebihmengutamakan kepentingan ekonomi pribadinya. Makamanajer akan memutuskan untuk melanjutkan proyekinvestasi yang gagal. Karena manajer merasa takutkredibilitasnya menurun jika proyek tersebut dihentikan(Harrel dan Horrison, 1994).

Pembuat keputusan diperbolehkan memilihkeputusan untuk menerima proyek dengan menambahalokasi sumber daya untuk menutup biaya yang telahterjadi sebelumnya, atau memilih keputusan untukmenghentikan proyek. Koroy (2008) dan Indriani (2010)menyatakan bahwa penyebab timbulnya fenomena eskalasidiantaranya dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial,faktor organisasi dan proyek. Faktor psikologi dan sosialmenunjukkan adanya ego dan keinginan untuk menjagareputasi yang membuat seseorang enggan untuk mengakuikesalahan dan kegagalan. Jika manajer meninggalkanproyek, maka akan merusak reputasi manajer di dalamperusahaan atau organisasi. Sehingga manajer berusahamelindunginya dengan cara melakukan eskalasi komitmenpada proyek yang gagal.

Beberapa penjelasan dapat dikemukakan untukperilaku eskalasi ini, pertama,adanya umpanbalik negatifatas keputusan yang telah dijalankanmenyebabkan individumelanjutkan proyek tersebut dalam upaya pembenarankeputusanmereka sebelumnya (Bazerman dalam Kadous,2002). Kedua, preferensi risiko seseorang apakah risk takeratau risk averse dapat bergeser berdasarkan kondisi yangdihadapi seseorang (Kahneman dan Tversky1979). Padasaat menghadapi keuntungan, individu cenderung bersikaprisk averse, namun saat menghadapi kerugian cenderungrisk taker atau aversion to sure loss (Supramono dan Putlia,2007). Berdasarkan penjelasan tersebut kemungkinanmanajer yang memandang dirinya sedang dalam posisimengalami kerugian cenderung memilih untuk menerimakeputusan yang berisiko tinggi. Ketiga, teori keagenanmenjelaskan bahwa antara kepentinganpemilik dan manajerseringkali bertentangan.

2.1.2. Adverse SelectionTeori yang dapat menjelakan tentang Adverse

Selection adalah teori keagenan. Adverse selection adalahsalah satu permasalahan yang disebabkan adanyakesulitan

Page 4: PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negative framing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara eskalasi komitmen. Sebaliknya

Maria Rio Rita † 1 dan Milka Puspita Sari 2/Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana//[email protected] [email protected] 2

Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen

Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

P a g e | 218

prisipaluntuk memonitor dan melakukan kontrol terhadaptindakanagen, sehingga prinsipal tidak mengetahui denganpasti apakah keputusan yang diambil agen didasarkan padainformasi yang sesungguhnya atau tidak. Kondisi ini terjadikarena asimetri informasiyang terjadi antara prinsipal danagen sehingga informasi yang diperoleh principal kuranglengkap dan tidak dapat menjelaskan kinerja agen yangsesungguhnya dalam mengelola kekayaan principal yangdipercayakan kepada agen (Sharp dan Salter, 1997).

Manajer adalah pihak yang dipekerjakan olehpemegang saham untuk bekerja demi kepentinganpemegang saham, sehingga manajemen diberi kekuasaanuntuk membuat keputusan bagi kepentingan terbaikpemegang saham. Namun dalam kenyataannya terdapatinformasi yang asimetris antara agen yang memilikikualitas dan jumlah informasi yang lebih banyak dibandingpemilik perusahaan, sehingga hal ini dapat memicukesempatan bagi agen untuk bertindak demi kepentingandiri sendiri.

Motivasi melakukan kecurangan terjadi ketikakepentingan ekonomi manajer berbeda dengan kepentinganpemilik perusahaan, sehingga manajer terdorong untukmengabaikan kepentingan pemilik perusahaan. Manajerakan mendapatkan penghargaan yang lebih besar saatmelakukan eskalasi komitmen pada proyek yang gagaldaripada tidak melanjutkan proyek tersebut, apalagi jikaproyek tersebut di kemudian hari berhasil. Ketika beradadalam dua kondisi yaitu motivasi berbuat kecurangan danasimetris informasi, agen mungkin melihat bahwa tindakanyang dilakukan adalah rasional, sedangkan dari pandanganprinsipal tidak rasional. Variabel adverse selectiondimanipulasi dengan adanya kepemilikan informasi privatbagi manajer yang tidak diketahui oleh orang di luarperusahaan.

2.1.3. NegativeFramingTeori prospek (prospect theory) dari Kahneman

dan Tversky (1979) menjelaskan terjadinya bias kognitifyang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam kondisiketidakpastian dan berisiko. Individu akan bersifatmenghindari risiko atau menyukai risiko tergantung padamasalah yang dihadapi.Teori ini berpendapat bahwaindividu akan memberikan bobot yang berlebihan terhadaphasil yang pasti daripada yang belum pasti. Kecenderunganini menimbulkan perilaku menghindari risiko dalam kondisipasti untung (pembingkaian positif). Dalam pembingkaianpositif, individu menunjukkan penurunan preferensi risiko,dimana individu lebih berhati – hati dalam mengambilkeputusan. Sebaliknya individu lebih menyukai risikodalam kondisi pasti rugi (pembingkaian negatif).Framingnegative diproksikan dengan penyajian informasi mengenaikerugian yang pasti. Pengaruh sunk costternyataberperan cukup besar dalam proses pengambilan keputusan

untuk tetap melanjutkan suatu investasi yang dianggapkurang menguntungkan. Sunk cost adalah biaya yang sudahterjadi di masa lalu dan tidak akan muncul lagi dari suatuproyek atau investasi baru (Putri, 2009). Sunk costmempengaruhi pembuat keputusan dalam kondisipembingkaian negatif, sehingga mendorong individuberperilaku menyukai risiko yang mengarah kepada eskalasikomitmen terhadap tindakan yang telah gagal (Keil,et,al,2000).

2.2. Hipotesis Penelitian

2.2.1. Pengaruh Adverse Selection Terhadap EskalasiKomitmenAdverse selectionterjadi pada kondisi asimetri

informasiyang terjadi antara prinsipal dan agen, sehinggamenyulitkan prisipal untuk memonitor dan mengontroltindakan agen. Kanodia, et.al. (1989) menguji adverseselection dalam konteks evaluasi proyek. Dalam studitersebut manajer memilih untuk melanjutkanataumenghentikan suatu proyek tergantung pada informasipribadi yang diperolehnya. Mereka berpendapat bahwaketika manajer tidak melanjutkan proyek yang dianggapgagal, justru akan merusak reputasi dan peluang karirnya dimasa yang akan datang.

Harrison dan Harrel (1993) melakukan eksperimenlaboratorium dengan menggunakan mahasiswa MBA di ASsebagai proksi manajer perusahaan. Hasilnya menunjukkanbahwa subyek cenderung melanjutkan proyek yang gagalketika subyek dimanipulasi untuk percaya bahwa subyeklahyang memiliki informasi pribadi dan keputusan untukmeninggalkan proyek akan mempengaruhi reputasi dankarirnya. Hasil ini didukung juga oleh Rutledge and Karim(1999) menyatakan bahwa manajer yang mengalamiadverse selection akan melakukan eskalasi komitmen.Berdasarkan uraian tersebut dirumuskanlah hipotesispertama, yaitu:H1 : Manajer yang dihadapkanpada kondisi adverse

selection akan cenderung melakukan eskalasikomitmen.

2.2.2. Pengaruh Negative FramingTerhadap EskalasiKomitmenApa yang dikemukakan teori prospek dapat

menjelaskan bagaimanamanajer dapat membuat keputusaneskalasi ketika menerima informasi yangdisajkan dalambingkai negatif. Ketika manajer menerima informasi yangdiframing secara negatif dalambentuk pilihan antarakerugian pasti yang telah terjadi dengan kerugiandimasamendatang yang kurang pasti, maka manajer cenderungmemilih kerugiandimasa mendatang yang kurang pastidengan harapan kelak mendapatpengembalian yangpositif(Rutledge dan Harrel, 1994).

Page 5: PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negative framing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara eskalasi komitmen. Sebaliknya

Maria Rio Rita † 1 dan Milka Puspita Sari 2/Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana//[email protected] [email protected] 2

Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen

Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

P a g e | 219

1)1,0(307

3072

n

Salter dan Sharp (2004) melakukan eksperimendengan menggunakan manajer di AS dan Kanada danmenemukan hasil bahwa pembingkaian negatifmeningkatkan kemungkinan eskalasi komitmen. Ketikahasil proyek (outcome) digambarkan sebagai suatu kerugianyang pasti (framingnegative), manajer cenderungmengambil risiko untuk menghindari kerugian yangpastitersebut dibandingkan ketika outcome digambarkan sebagaikeuntunganyang pasti (framing positif). Whyte dalamDwita (2007) menyatakan bahwameskipun dalam perspektifrasional ekonomi, sunk cost tidaklah relevandenganpembuatan keputusan yang berorientasi masa depan,keberadaan sunk cost dalamkonteks pembuatan keputusandapat memancing manajer untuk mengambil risiko.Dewanti (2010) menyatakan bahwa negative framingberpengaruh signifikan terhadap pada keputusan manajeruntuk melanjutkan proyek yang mengindikasikankegagalan. Berdasarkan uraian tersebut peneliti menyusunhipotesis kedua, yaitu :H2 : Ketika informasi disajikan dalam framing negatif,

manajer cenderung melakukan eskalasi komitmen.

2.2.3. Interaksi antara Adverse Selection dan NegativeFramingKetika manajer dihadapkan pada umpan balik

negatif dari proyeknya,manajer akan melihat kemungkinanuntuk menghentikan proyek atau tetapmelanjutkan proyektersebut. Saat manajer berada dalam kondisi adverseselection dan disajikan informasi yang dibingkai negatifakan melakukan eskalasi komitmen sebagai suatukesempatan untuk mendapatkan keuntungan di masa yangakan datang. Dewanti (2010) menyatakan bahwaketikainformasidisajikan dalam framing negatif dan dihadapkanpada kondisi adverseselectionakan mendorong pengambilkeputusan cenderung melanjutkan proyek yangmengindikasikankegagalan. Berdasarkan uraian diatasdirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut:H3 : Ketika informasi disajikan dalam framing negatif dan

dihadapkan pada kondisi adverse selection, manajercenderung akan melakukan eskalasi komitmen.

3. Metode PenelitianPenelitian ini dibuat dalam bentuk eksperimen

dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan perilakupembuat keputusan terhadap suatu proyek, dalam hal inimahasiswa berperan sebagai seorang manajer yang harusmengambil keputusan untuk tetap melanjutkan ataumenghentikan proyek yang dianggap gagal atau tidakmenguntungkan. Sampel yang dipilih adalah mahasiswaFakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen SatyaWacana Program Studi Manajemen yaitu berjumlah 307mahasiswa. Mahasiswa yang diambil adalah yang sudahmengambil mata kuliah Manajemen Keuangan dengan

asumsi mereka lebih pahammengenai konsep risiko danreturn dari suatu investasi. Dalam mengukur sampel,peneliti menggunakan formula yang dikemukakan olehYamane (Supramono & Utami, 2004), yaitu:

12

Nd

Nn (1)

Keterangan:n = jumlah sampelN = ukuran populasid = tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel yang

masih dapat ditoleransi

Berdasarkan jumlah mahasiswa Prodi Manajemenyang melakukan registrasi pada semester 1 2011-2012sebanyak 307 mahasiswa maka diambillah sampelsebanyak:

= 75,43 ≈ 80 orang

3.1. 1. Desain PenelitianPenelitian ini menggunakan instrumen berupa 4

kasus pembuatan keputusan yang telah disiapkan. Penelitianini menggunakan desain faktorial 2x2, yang terdiri dari dua(2) variabel independen yaitu adverse selection dannegative framing apakah mempengaruhi keputusan evaluasiproyek manajer.

Tabel 1Desain penelitian 2x2 (Adverse Selection x Negative

Framing)

Adverse Selection

Ada Tidak Ada

NegativeFraming

Ada Kasus 1 Kasus 3

Tidak Ada Kasus 2 Kasus 4

Pada kasus 1,responden diberikan informasi yangdisajikan dalam kerangka negatif (adanya kerugian) dandalam kondisi adverse selection(adanya asimetri informasi).Pada kasus 2 responden diberikan informasi yang dibingkaisecara negatif namun tidak dalam kondisi adverse selection.Respoden pada kasus 3 akan dihadapkan pada informasimengalami framing negatif dan tidak dalam kondisi adverseselection. Selanjutnya kasus 4 akan memaparkan informasiyang tidak dibingkai secara negatif serta tidak dalamkondisi adverse selection.

Variabel eskalasi komitmen diukur menggunakanskala Likert 1-6, dimana skor 1 mencerminkan jawabanresponden yang memilih untuk menghentikan proyek yangmengindikasikan kegagalan dan skor 6 mencerminkanjawaban responden yang memilih tetap melanjutkan proyekyang mengindikasikan kegagalan.

Page 6: PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negative framing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara eskalasi komitmen. Sebaliknya

Maria Rio Rita † 1 dan Milka Puspita Sari 2/Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana//[email protected] [email protected] 2

Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen

Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

P a g e | 220

Responden dikelompokkan masing-masing kedalam empat (4) kategori perlakuan penelitian yang terdiridari dua (2) manipulasi kondisi, yaitu (a) dengan adverseselection yang ditunjukkan dalam kasus 1 dan kasus 2;serta(b) tanpa adverse selection yang ditunjukkan dalam kasus 3dan kasus 4.

3.1.2. Teknik AnalisisTeknik analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah statistik non parametik dengan uji binomial. Ujibinomial ini digunakan dalam penilitian ini karena datadalam penilitian ini terdiri dari dua macam kategori saja,yaitu menghentikan proyek atau melanjutkan proyek.Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5%. Jika nilaisignifikansi < 0,05maka Ho akan ditolak, sedangkan jikanilai signifikansi >0,05maka Ho akan diterima.

4. Hasil dan PembahasanHasil olah data mengenai karakteristik demografi

responden secara menyeluruh dapat dilihat di tabel 2 dantabel 3. Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa FakultasEkonomika dan Bisnis UKSW yang diproyeksikan sebagaiseorang manajer. Sebanyak 80 mahasiswa telibat dalampenelitian ini dan selanjutnya akan dibagi ke dalam empatkasus di atas. Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rataresponden berumur 21tahun dan sebagian besar respondenadalah mahasiswisebanyak27 orang.

Tabel 2Statistik Demografi Responden Kasus 1 dan Kasus 2

( Kondisi Adverse Selection )

Keterangan Frek Min Max Mean

Umur 19 5

20 8

21 11

22 9

23 7

Total 40 19 21 21

Jenis Laki-laki 13

Kelamin Perempuan 27

Total 40

Sumber : Data Primer, diolah (2011)

Tabel 3 menunjukkan bahwa responden terbanyakberumur 20-23 tahun dan sebagian besar adalah mahasiswi.

Tabel 3Statistik Demografi Responden Kasus 3& Kasus 4

( Kondisi Tanpa Adverse Selection )

Keterangan Frek Min Max Mean

Umur 20 10

21 10

22 12

23 6

24 2

Total 40 24 22 22.5

Jenis Laki-laki 24

Kelamin Perempuan 16

Total 40

Sumber : Data Primer, diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwamayoritasresponden berumur 22 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.Selanjutnya peneliti akan menyajikan ringkasanjawaban responden berdasarkan masing-masing kasus yangdihadapi dalam tabel 4 berikut:

Tabel 4Kategori Jawaban Rresponden untuk Kondisi Adverse

Selection

KasusKeputusan

MeanMenghentikan Melanjutkan Total

Kasus 1 5 (25%) 15 (75%) 20 4,4

Kasus 2 6 (30%) 14 (70%) 20 4,1

Total 11 (27,5%) 29 (72,5%) 40

Sumber : Data Primer, diolah (2011)

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa masing-masing responden kasus 1dan kasus 2 memiliki rata-rataskor 4,4 dan 4,1 yang menunjukkan kecenderunganmelakukan eskalasi komitmen baik adanya negativeframing ataupun tidak.

Tabel 5Kategori Jawaban Rresponden untuk Kondisi Tanpa

Adverse Selection

KasusKeputusan

MeanMenghentikan Melanjutkan Total

Kasus 3 5 (25%) 15 (75%) 20 4,15

Kasus 4 7 (35%) 13 (65%) 20 3,95

Total 12 (30%) 28 (70%) 40

Sumber : Data Primer, diolah (2011)

Berdasarkan tabel 5terlihat bahwa pada kasus 3dan kasus 4 tanpa kondisi adverse selection, mayoritasresponden memutuskan untuk tetap melanjutkan proyek

Page 7: PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negative framing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara eskalasi komitmen. Sebaliknya

Maria Rio Rita † 1 dan Milka Puspita Sari 2/Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana//[email protected] [email protected] 2

Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen

Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

P a g e | 221

yang mengindikasikan kegagalan baik saat terdapatnegative framing atau tidak.

4.1. Pengujian HipotesisPengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan ujibinomialuntuk menguji jawabanresponden yangdapat dikategorikanmenjadi dua kategorijawaban yaitu “menghentikan proyek”dan “melanjutkanproyek”.

Tabel 6menyajikan hasil uji binomial untukhipotesis 1 yang menyatakan bahwa manajer yang beradadalam kondisi adverse selection akan melakukan eskalasikomitmen (menggunakan kasus 2).

Tabel 6

Hasil Uji Binomial untuk Hipotesis 1

Category N %

Exact Sig.

(2-tailed)

keputusan_k2 Group 1 Menghentikan 6 .30 .012

Group 2 Melanjutkan 14 .70

Total 20 1.00

Sumber : Data Primer, diolah (2011)

Pada tabel 6 terlihat nilai signifikansi (2-tailed)adalah 0.012lebih kecil dari 0.05 maka disimpulkan bahwaH0 ditolak. Artinya manajer yang berada dalam kondisiadverse selection akan tetap berkomitmen untukmelanjutkan proyek yang dianggap tidak menguntungkan.Responden cenderung akan melanjutkan proyek investasiyang tidak menguntungkan ketika mereka dimanipulasiuntuk percaya bahwa mereka memiliki informasi lebihbanyak dan keputusan untuk melanjutkan proyek akanmempengaruhi reputasi dan karirnya. Sehingga jika merekamemutuskan untuk menghentikan proyek tersebut akanmerusak reputasi dan peluang karir di masa depan. Hasilhipotesis ini sejalan dengan penelitian sebelumnya(Harrison dan Harrel, 1993: Rutledge and Karim, 1999).

Tabel 7Hasil Uji Binomial untuk Hipotesis 2

Category N

% Exact Sig.

(2-tailed)

Keputusan_k3 Group 2 Melanjutkan 15 .375 .115

Keputusan_k4 Group 2 Melanjutkan 13 .325

Total 28

Sumber : Data Primer, diolah (2011)

Tabel 7 adalah hasil uji binomial untuk kasus 3 dankasus 4, dimana responden tersebut diberi kasus denganataupun tanpanegative framing pada kondisi tanpa adverse

selection. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidakterdapat perbedaan keputusan eskalasi saat adanya negativeframing ataupun tidak, yang ditunjukkan dengan nilaisignifikan 0,115>0,05. Hasil pengujian tidak mendukungH2 yang menyatakan bahwa manajer yang berada dalamkondisi pembingkaian negatif (negative framing) cenderungmelakukan eskalasi komitmen daripada yang tidakmengalami kondisi negative framing. Hal ini menunjukkanbahwa cara penyajian informasi secara positif dan negatifternyata berdampak pada tindakan eskalasi. Ketikaalternatif keputusan dibingkai secara positif maupun negatifmaka keputusan yang diambil sama-sama cenderung riskseeking.

Hasil uji kasus 1 untuk hipotesis ketiga (H3)ditampilkan pada tabel 8 berikut ini:

Tabel 8

Binomial Test

Category N %Exact Sig.(2-tailed)

keputusan_k1 Group 1 menghentikan 5 .25 .041

Group 2 melanjutkan 15 .75

Total 20 1.00

Sumber : Data Primer, diolah (2011)

Tabel 8 memperlihatkan nilai signifikan sebesar0.041< 0,05, artinya hasil pengujian ini mendukung H3yaitu ketika manajer dihadapkan pada informasi yangdisajikan secara negatif dan dalam kondisi adverse selectionakan cenderung melakukan eskalasi komitmen. Manajerakan cenderung untuk mengambil risiko dan bertindaksesuai kepentingan diri sendiri serta mengabaikanmemaksimalkan keuntungan yang diharapkan pemilikperusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Dwita(2007) yang menyatakan interaksi adverse selection dannegative framing berpengaruh signifikan terhadapkeputusan eskalasi komitmen investasi yang diprediksitidak menguntungkan. Tindakan ini dilakukan untukmendapatkan kesempatan memperoleh keuntungan di masayang akan datang sehingga dapat menutup kerugianinvestasi awal.

5. KesimpulanBerdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:1. Adverse selection berpengaruh signifikan terhadap

keputusan eskalasi komitmen oleh manajer.2. Negative framing tidak berpengaruh terhadap

keputusan manajer untuk melanjutkan proyek yangmengindikasikan kegagalan.

3. Interaksi antara adverse selection dan negativeframing menunjukkan pengaruh yang signifikan

Page 8: PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negative framing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara eskalasi komitmen. Sebaliknya

Maria Rio Rita † 1 dan Milka Puspita Sari 2/Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana//[email protected] [email protected] 2

Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen

Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

P a g e | 222

terhadap keputusan manajer untuk melakukaneskalasi komitmen.

6. Keterbatasan dan Saran Penelitian MendatangKeterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :1. Responden yang diambil bukanlah manajer yang

sesungguhnya, oleh sebab itu dimungkinkan untukagenda penelitian mendatang dapat menggunakanmanajer sebagai obyek penelitiannya.

2. Instrumen yang digunakan adalah mengadopsi daripenelitian sebelumnya, sehingga untuk penelitianmendatang dapat dikembangkan instrumenpenelitian yang berbeda.

Daftar Pustaka

Alchian, A.A & Woodward, S. 1988. The Firm is Dead:Long Live the Firm: A review of OliverWilliamson’s The Economic Institutions ofCapitalism. Journal of Economic Literatur, Vol, 26,pp: 65-79.

Brockner, J. 1992. The Escalation of Commitment to aFailing Course of Aaction : Toward TheoreticalProgress.The Academy of Management Review,Vol.17, No.1, January, pp: 39-61.

Dewanti, R. 2010. Pengaruh Negative Framing dan JobRotation Pada Kondisi Adverse Selection TerhadapPengambilan Keputusan Eskalasi Komitmen.Skripsi Fakultas Ekonomi Undip, Semarang.

Dwita, S. 2007. Influence of Adverse Selection andNegative Framing on Escalation of CommitmentIn Project Evaluation Decisions, SimposiumNasional Akuntansi X, Makassar.

Grasiaswaty. N. 2009. Fenomena Framing di Balik DiskonBesar-Besaran. http://ruangpsikologi.com.Diunduh tanggal 15 Agustus 2011.

Harrison, P.D. & Harrel, A. 1993. Impact of Adverseselection on Project Evaluation Decision, Academyof Manajement Journal, Vol.36, No.3, pp: 635-643

Horngren,C. & Foster, G.1991. Cost Accounting:AManagerial Emphasis. Englewood Cliffs. NewJersey:Prentice Hall, Inc.

Indriani, L. 2010. Tipe Kepribadian dan Risk Aversiondalam niat pengambilan keputusan investasi.Skripsi yang tidak dipublikasikan, FakultasEkonomi Universitas Kristen Satya Wacana,Salatiga.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976, Theory of TheFirm, Managerial Behaviour, Agency Cost, andOwnership Structure.Journal of FinancialEconomics 3, pp: 305-360.

Kadous, K. 2002. The Role Mental Representation in

Organizational Eescalation of Commitment.http://www.emeraldinsight.com, Diunduh tanggal2 Agustus 2011

Kahneman, D., &Tversky, A. 1979. Prospect Theory.http://www.prospect-theory.behaviourfinance.net.Diunduh tanggal 29 Juli 2011

Kanodia, C., Robert, B.; &John. D. 1989. Escalation Errorand The Sunk Cost Effect: An Explanation Basedon Reputation and InformationAsymmetries.Journal of Accounting Research, Vol.27, No.1 Spring, pp: 59-77.

Keil, M., Joan, M., &Arum, R. 2000. Why SoftwareProjects Escalate: An Empirical Analysis and Testof Four Theoretical Models. MIS Quarterly,Vol.24, No.4, pp: 631-664.

Koroy, T. R. 2008. Pengujian Efek Pembingkaian SebagaiDeterminan Eskalasi Komitmen Dalam KeputusanInvestasi: Dampak Dari PengalamanKerja.Simposium Nasional Akuntansi XI,Pontianak.

Nayyar, P. R. 1990. Information Assymetries: A Source ofCompetitive Advantage for Diversified ServiceFirms. Strategic Management Journal. Vol. 11.No. 7, pp: 513-519.

Oxford Learner’s Pocket Dictionary, 2004, 3th ed, OxfordUniversity Press.

Putri, R. 2009. 10 Aspek Penting dalam Capital Budgeting(1).www.managementfile.com/column.php?id=1413&page=finance, Diunduh tanggal 28 Juli 2011.

Ruchala, L.V. 1999. The Influence of Budget GoalAttainment on Risk Attitudes and Escalation.Behavioral Research in Accounting, Vol. 11, pp:161-191.

Rudledge, R. W. & Harrell, A. M. 1994. The Impact ofResponsibility and Framing of BudgetaryInformation on Group-Shifts.Behavioral Researchin Accounting, Vol.6, pp: 92-100.

Rudledge, R.W. &Karim, K. E. 1999. The Influence of Self-Interest and Ethical Considerations on Manager’sEvaluation Judgements. Accounting, Organisationand Society, Vol.24, pp: 173-184.

Sahmuddin. 2003. Framing, Tanggung Jawab danPengalaman dalam Pembuatan KkeputusanPemberian Kredit. Tesis Magister Akuntansi,Universitas Diponegoro. Tidak Dipublikasikan

Salter, S. B. & Sharp, D.J.2004. The Determinants ofEscalation Commitment: National Culture andExperience Effects. University ofCincinnati.(http://www.ebscohost.com). Diunduhtanggal 28 Juli 2011.

Sharp, D. &Salter, S. 1997. Project Escalation and SunkCost: A Test of International Generalizability of

Page 9: PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE ......membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negative framing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara eskalasi komitmen. Sebaliknya

Maria Rio Rita † 1 dan Milka Puspita Sari 2/Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana//[email protected] [email protected] 2

Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen

Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment" 2012Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

P a g e | 223

Agency and Prospect Theories.Journal ofInternational Business Studies, 28 (1): 101-102.

Staw, B., 1997. The Escalation of Commitment: An updateand Appraisal.Organizational Desicion Making,pp: 191-215.

Stoner. 1995. Manajemen. 6 ed. Jakarta : Prenhallindo.Supramono dan Putlia, N. 2007. Persepsi dan Faktor

psikologis dalam Pengambilan Keputusan Hutang.Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 14. No. 1,Januari 2010: 24-35.

Supramono dan Utami, I. 2004. Desain Proposal PenelitianAkuntansi dan Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Wong, K.F.E., Yik, M., & Kwong, J. Y.Y. 2006.Understanding The Emotional Aspects ofEscalation of Commitment: The Role of NegativeAffect. Journal of Applied of Psychology. Vol. 91.No. 2, pp: 282-297.

BIOGRAFI PENULIS

Penulis Pertama adalah dosen tetap di JurusanManajemen Fakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Beliaumendapatkan gelar Magister Sains ilmuManajemen,dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia,pada tahun 2007. Fokus pengajaran dan penelitiannyaadalah pada ManajemenKeuangan khususnyaKeuangan Berbasis Perilaku (Behavioral Finance).Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi viaemail di: [email protected]

Penulis kedua adalah mahasiswi Fakultas Ekonomikadan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana JurusanManajemen dengan konsentrasi ManajemenKeuangan. Untuk kereprluan korespondensi dapatmenghubungi via email di: [email protected]