PENGANTAR ETIKAmeity.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/68467/...Tugas 1 –Buat makalah/ KLP :I....

23
PENGANTAR ETIKA Meity Arianty., Psikolog Meity Arianty 1

Transcript of PENGANTAR ETIKAmeity.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/68467/...Tugas 1 –Buat makalah/ KLP :I....

  • PENGANTAR ETIKA

    Meity Arianty., Psikolog

    Meity Arianty 1

  • Aturan Di kelas

    1. Kehadiran 70% 2. Ada pemberitahuan bila tidak

    masuk3. Ada tugas individu dan KLP4. Setiap pertemuan kita diskusi

    bahas makalah yang anda buat5. Tidak menggunakan sandal dan

    baju kaos oblong

    Perkuliahan : 29 Feb - 07 Mei ( 10 x pertemuan )Libur UTS : 09 Mei 2016UTS : 10 Mei – 04 JuniMasuk kembali : 6 Juni –2 Juli ( 5 x pertemuan )UAS : 19 Juli 2016

    Meity Arianty 2

  • Tugas 1 – Buat makalah/ KLP :

    I. Pendahuluana. latar belakag, b. rumusn mslh, c. t-7an, d. manfaat )

    II. Pembahasan/analis

    III. Kesimpulan dan saran

    Daftar referensi

    Catatan : Makalah yg akandipersentasikan di hari Kamis, di kirimke email saya paling lambat hari Selasa .

    Meity Arianty 3

  • KLP I ;Pengertian EtikaPerbedaan dan Jenis-jenis Etika

    KLP II ;

    Tema – tema Etika Umuma. Arti Hati Nurani dan penjelasannya secara umum …..b. Kebebasan & Tanggung Jawab ( makna dari kebebasan

    bertanggung jawab dan bagaimana keterkaitan antara

    kebebasan dengan tanggung jawab .

    Meity Arianty 4

  • KLP III :

    Tema-tema Etika Umum

    a. Nilai & Normab. Hak & Kewajiban

    KLP IV :

    Tema-tema Etika Umum

    a. Menjadi Manusia yang Baikb. Respek & Integritas

    Meity Arianty 5

  • KLP V :

    Teori-teori Etikaa. Hedonismeb. Eudemonismec. Utilitarismed. Deontologi

    KLP VI :

    a. Pengantar Etika Terapanb. Etika Akademis & Etika Penelitian- Nilai & Norma akademik, Plagiarisme & Informed Consent dalam Pengajaran.- Pokok etika dalam Penelitian

    Meity Arianty 6

  • KLP VII :

    Organisasi Profesia. Peran wadah profesi dan perkembangan ISPSI/HIMPSI

    b. Sejarah dan perkembangan: Kongres sebelum berubah dari ISPSI menjadi HIMPSI

    KLP VIII : Membahas hasil translate “ On being an Ethical Psychologist “

    Meity Arianty 7

  • KLP IX :

    AD/ART ISPSI/HIMPSIPraktek Psikologi dan Kode Etik Psikologi( Memahami kewenangan sebagai calon sarjana psikologidan menjadikan kode etik sebagai panduan dalammenerapkan ilmu di masyarakat ) – Berikan contoh kasus

    KLP X :

    Pengenalan Kode Etik APA( Mengenal kode etik di luar Himpsi

    Meity Arianty 8

  • KLP XI :

    Komparasi APA, dan HIMPSIa. Kode Etik HIMPSI : Sarjana Psikologi & Psikolog yang etis.b. Komparasi Kode Etik APA dan HIMPSI( Mendapat wawasan tentang kelebihan dan kekurangan kode etik )

    KLP XII :

    a.Penerapan Etika dalam kehidupan

    bermasyarakat,

    b.Kode Etik Psikologi dalam setiap bidang

    psikologi

    Meity Arianty 9

  • KLP XIII : Translate Materi “ On being an ethical psychologist “

    Dikumpul tgl 23 Maret dalam bentuksoft copy ( ke email ) dan hard copy

    Meity Arianty 10

  • Daftar Referensi

    1. Berterns, K. (terbitan terbaru). ETIKA. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

    2. Koocher, G. P. & Keith-Spiegel, P. (1998). Ethics in Psychology. (bab 1). New York : Oxford

    University Press, Inc.

    3. Kode Etik HIMPSI (2010) & APA

    4. SK Konggres V ISPSI/HIMPSI No. VII/KV/ISPSI/Des/1991

    5. SK Konggres V ISPSI/HIMPSI No. VIII/KV/ISPSI/Des/1991

    6. PERMENAKER No: PER-01/MEN/1993

    7. KEPMENAKER No: KEP-308/MEN/1993

    8. SK Konggres VI ISPSI/HIMPSI No. V/KV1/ISPSI/Des/1994

    9. AD/ART Himpsi

    10.http://www.apa.org

    11.http://www.bps.org

    12.http://www.himpsi.org

    Meity Arianty 11

    http://www.apa.org/http://www.bps.org/http://www.himpsi.org/

  • Tugas individu : Analisis filmNonton Film ☺ The Kite Runner

    Kumpulkan paling lambat1 minggu sebelum UTS, kirim ke email saya.

    Meity Arianty 12

  • Pengertian ETIKASecara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunaniyaitu ethos dan ethikos, ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempatyang baik.

    Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan danperbuatan yang baik.

    Kata “etika” dibedakan dengan kata “etik” dan “etiket”. Kata etik berarti kumpulan asas atau nilai yang berkenaan denganakhlak atau nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatugolongan atau masyarakat. Adapun kata etiket berarti tatacara atau adat, sopan santun dan lain sebagainya dalammasyarakat beradaban dalam memelihara hubungan baiksesama manusia. Meity Arianty 13

  • Sedangkan secara terminologis etika berarti pengetahuan yang

    membahas baik-buruk atau benar-tidaknya tingkah laku dan tindakan

    manusia serta sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban manusia.

    Etika ialah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atautingkah laku manusia, mana yang dapatdinilai baik dan mana yang dapatdinilai buruk dengan memperlihatkanamal perbuatan manusia sejauh yang dapat dicerna akal pikiran.

    Meity Arianty 14

  • Istilah Etika berasal dari bahasaYunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempattinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adatkebiasaan.

    Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi

    terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk

    menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul

    kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa

    dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan

    (K.Bertens, 2000).

    Meity Arianty 15

  • kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dariBertens 2000), mempunyai arti :

    1. nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagiseseorang atau suatu kelompok dalam mengaturtingkah lakunya.

    Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dansebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sinibukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagaisistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidupmanusia perorangan maupun pada taraf sosial.

    Meity Arianty 16

  • 2. kumpulan asas atau nilai moral.Yang dimaksud di sini adalah kodeetik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik

    3. ilmu tentang yang baik atau buruk.Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis(asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik danburuk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat dansering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatupenelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinyadengan filsafat moral.

    Meity Arianty 17

  • PENGERTIAN MORAL

    Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata ‘moral’ yaitu mos sedangkan bentukjamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat. Bila kitamembandingkan dengan arti kata ‘etika’, maka secara etimologis, kata ’etika’ sama dengan kata ‘moral’ karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan,adat. Dengan kata lain, kalauarti kata ’moral’ sama dengan kata ‘etika’, maka rumusan arti kata ‘moral’ adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

    Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja yaitu ‘etika’ dari bahasa Yunani dan ‘moral’ dari bahasa Latin. Jadi bila kita mengatakan bahwa perbuatan pengedar narkotika itu tidak bermoral, maka kitamenganggap perbuatan orang itu melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis yang berlaku dalammasyarakat. Atau bila kita mengatakan bahwa pemerkosa itu bermoral bejat, artinya orang tersebut berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang tidak baik.

    Meity Arianty 18

  • Pengertian Etiket

    Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu :1. Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barangitu.2. Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selaludiperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.

    Perbedaan Etiket dengan Etika

    K. Bertens dalam bukunya yang berjudul “Etika” (2000)

    memberikan 4 (empat) macam perbedaan etiket dengan etika,

    yaitu :

    Meity Arianty 19

  • 1. Etiket menyangkut cara (tata acara) suatuperbuatan harus dilakukan manusia. Misal : Ketika sayamenyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harusmenyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan tangan kiri, makasaya dianggap melanggar etiket.Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatansekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri.

    Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Janganmencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidakdipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengantangan kanan atau tangan kiri.

    Meity Arianty 20

  • 2. Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita

    tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila

    tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada

    saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : Saya

    sedang makan bersama bersama teman sambil

    meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya

    dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya

    sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka

    saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan

    cara demikian.

    Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau

    bersama orang lain.

    Misal: Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang

    sendiri atau ada orang lain. Atau barang yang

    dipinjam selalu harus dikembalikan meskipun si

    empunya barang sudah lupa.

    Meity Arianty 21

  • 3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak

    sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap

    sopan dalam kebudayaan lain.

    Misal : makan dengan tangan atau bersendawa waktu

    makan.

    Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”, “Jangan

    membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak

    bisa ditawar-tawar.

    4. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifatmunafik.

    Misal : Bisa saja orang tampi sebagai “manusia berbuluayam”, dari luar sangan sopan dan halus, tapi di dalampenuh kebusukan.

    Meity Arianty 22

  • Meity Arianty 23