pengantar thibbun nabawi

Satu hal yang disayangkan oleh Imam Syafi'i terhadap umat islam adalah bahwa ummat ini telah meninggalkan sepertiga warisan keilmuan islam dan memberikannya kepada bangsa yahudi dan nasrani.Ilmu apakah itu? yaitu ilmu kedokteran nabi.

Betapa tidak dizaman sekarang ini umat islam begitu bangga dengan kedokteran eropa, cina, india, dll. Sementara umat ini tidak menyadari bahwasanya jauh 14 abad yang lalu Rasulullah telah mecetuskan satu ilmu kedokteran nabi...dan itu semua tertuang didalam alquran dan hadist.

THIBBUN NABAWI adalah suatu praktek kedokteran cara nabi. Rasulullah adalah seorang yang sangat sehat dan pernah sakit cuma sekali dalam seumur hidupnya yang pada akhirnya membawa beliau menghadap Allah, itu pun sakit bukan karena metabolisme tubuhnya yang tidak baik namun karena di racuni oleh seorang wanita yahudi (baca buku keajaiban thibbun nabawi).

Allah SWT berfirman

فطور تفوت منهل ألبصر فارجع منترى ألرحمن خلق فى ماترى طباقا سموت سبع ألذىخلق

" Yang telah meciptakan tujuh lapis langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah, sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (Al Mulk :3)

Thibbun nabawi adalah satu sistem pengobatan cara nabi yang bersumber dari Allah yang prinsipnya mengutamakan sistem keseimbangan.

Secara prinsip ada 3 sistem keseimbangan pada manusia, yaitu :

Keseimbangan Fikriyah : QS Ali Imron :190, QS Al Alaq :1

dimana Akal itu dalam fitrahnya selalu membutuhkan ilmu, sementara ilmu tak akan didapat tanpa membaca dan berfikir. Di dalam Al Quran Allah begitu memuji ummatnya yang senantiasa berfikir. Karena dalam proses berfikir itulah sebenarnya setiap kebenaran akan terungkap, setiap masalah akan terpecahkan.

Keseimbangan Ruhiyah : QS Ar Ra'd :28

Dalam hal ini kita bisa mengandaikan antara dzikir dan hati adalah ibarat arus listrik dan Lampu. Bagaimanakah lampu bisa bersinar, bahkan menyinari apa-apa yang ada di sekelilingnya tanpa arus listrik?Begitu pula rupanya urusan hati...bagaimana mungkin bisa bercahaya bahkan memberikan cahaya pada orang-orang di sekitar kita tanpa dzikir?

Keseimbangan Jasadiyah :

Keseimbangan secara jasadiyah, membutuhkan makanan yang halal dan thayyib. Halal dan thayyib adalah satu paket yang tak terpisahkan. Banyak makanan halal yang tidak thayyib, contoh : gula adalah makanan halal tetapi menjadi tidak thayyib jika dikonsumsi berlebihan.

Banyak juga makanan yang thayyib tetapi tidak halal.Kenapa? karena mungkin saja proses mendapatkannya serta pengolahannya dilakukan secara tidak halal atau melewati proses-proses yang tidak halal.Contoh mencuri, korupsi, mencampurkan bahan haram secara tidak langsung, dll.

3 Sistem keseimbangan ini adalah sebuah sistem sempurna yang akan menjaga kesehatan kita jika kita bisa menjalankannya secara baik dan teratur. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa:

` 50% dari kesembuhan sebuah penyakit berasal dari kekuatan spiritual (kedekatan kita kepada Allah). Kedekatan seperti apa? kedekatan yang tentunya akan melahirkan sikap tawakal, dan kepercayaan yang penuh seorang hamba terhadap Allah.Dalam hal ini tidak ada lagi sikap sombong didalam diri...yang ada hanya kepasrahan dan keyakinan atas kekuasaan Allah yang maha menyembuhkan. Bukankah Allah itu sesuai persangkaan hamba-Nya?

`40% berasal dari kekuatan semangat untuk sembuh dan kemampuan kita untuk mengatur emosi secara seimbang.

Sikap sabar juga mutlak di perlukan...berfikir baik dalam setiap kejadian...sehingga kita dapat mengambil hikmah dari setiap penyakit yang di derita. Rasulullah pernah bersabda bahwa gugurnya dosa seorang hamba Allah salah satunya adalah dengan rasa sakit...walaupun sekedar tertusuk duri (Allah itu baik banget yah...)

sikap sabar juga membantu mempercepat proses kesembuhan karena yang namanya otak akan memerintahkan apapun yang dipikirkan kepada semua simpton yang ada didalam tubuh...jika kita berfikir buruk maka otak pun akan memberikan sinyal (perintah) buruk kepada tubuh atau sebaliknya.

`Sedangkan sisanya 10% berasal dari pengobatan /herba yang kita konsumsi.

Dalam hal ini bukan berarti dibiarkan saja...namun sebaiknya tetap dilakukan sebagai upaya menyempurnakan ikhtiar. Dengan catatan...pengobatan yang dilakukan adalah pengobatan yang berasal atau merupakan pengembangan dari ajaran nabi dan tidak mencampurkan unsur-unsur haram dan syirik didalamnya.

Sebenarnya satu hal yang ingin ditekankan disini adalah sistem pengobatan nabi adalah sistem pengobatan yang merupakan gabungan dari sifat Ilahiyah, Ilmiah dan Alamiah

Beberapa ayat Al Quran yang berhubungan dengan kesehatan :

Katakanlah : Al-Qur’an itu petunjuk dan penawar bagi orang yang beriman. (QS 41:44)

Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman. (QS 17:82)

Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan ku. (QS 26:80)

Beberapa hadist yang berhubungan dengan kesehatan :

Dari Ali bin Abi thalib ra, Rasulullah bersabda : “Sebaik-baik obat itu adalah al-qur’an”.

“Hendaklah kamu sekalian melakukan dua kesembuhan yaitu dengan menggunakan madu & Al-Qur’an” (HR. Ibnu Majah)

“Setiap penyakit ada obatnya, jika obat tepat mengenai penyakitnya, maka akan sembuh dengan izin Allah” (HR. Muslim )

Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan menjadikan bagi setiap penyakit itu obat, karena itu hendaklah kamu semua berobat dan janganlah kamu berobat dengan benda yang haram (HR. Ahmad, Abu Daud & Ibnu Hiban )

Sesungguhnya Allah tidak menjadikan obatnya, di segala yang diharamkan pada kalian” (HR. Thabrani )

Ada beberapa hal yang membedakan prinsip pengobatan thibbun nabawi (kedokteran nabi) dengan pengobatan barat (kedokteran barat), yaitu :

Prinsip pengobatan barat bersifat,

Partial (lebih mengandalkan obat-obatan)

Langsung menyerang sympton yang sakit

Membunuh kuman penyakit

Efek penyembuhan lebih cepat

Memiliki efek samping

Dan mengandung bahan kimia sintetik baik organik maupun anorganik

Prinsip pengobatan kedokteran nabi bersifat,

Menyeluruh (gabungan konsep ilmiah, alamiah dan ilahiyah)

Menyembuhkan penyakit dengan mengetahui pencetus awalnya

Meningkatkan immunitas tubuh

Proses penyembuhan yang lebih lambat

Bebas efek samping

Mengandung nutrisi dan bahan-bahan alam lainnya yang dibutuhkan oleh manusia

Beberapa herba yang direkomendasikan dalam thibbun nabawi,

Madu

Habbatussaudah

Air zam-zam

Zaitun

Qurma ajwah

Susu

Qusthul bahri (keluarga jahe-jahean)