Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

27
Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Sebuah Organisasi (Usaha Loundy) Mata Kuliah : Pengantar Majaemen Nama Mahasiswa : Mubdiul Qoharudin NIM : 005131121062 Jurusan/Semester : TI/ 1-A Dosen : Mohamad Imam Shalahudin, ST, Msi

description

bg

Transcript of Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

Page 1: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Sebuah Organisasi

(Usaha Loundy)

Mata Kuliah : Pengantar Majaemen

Nama Mahasiswa : Mubdiul Qoharudin

NIM : 005131121062

Jurusan/Semester : TI/ 1-A

Dosen : Mohamad Imam Shalahudin, ST, Msi

STMIK ERESHA

2013

Page 2: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Di zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang sama

dengan pria untuk berkarir diluar rumah. Hal ini menyebabkan pekerjaan rumah tidak

lagi ditangani sepenuhnya oleh sang ibu. Salah satu gaya hidup modern dari

masyarakat kota adalah mencuci pakaian di tempat-tempat khusus atau dikenal

dengan laundry. Dengan mengeluarkan sejumlah uang mereka tidak dipusingkan lagi

dengan masalah pakaian kotor. Hal ini memberikan peluang usaha tersendiri, karena

kebutuhan akan pelayanan pencucian pakaian ini terus meningkat.

Dikota-kota besar khususnya, gerai-gerai laundry terus tumbuh. Namum bagi

masyarakat menengah, biaya laundry ternama masih menjadi perhitungan. Alternatif

yang bisa dipilih adalah laundry kiloan. Laundry kiloan juga pilihan yang tepat bagi

yang ingin membuka usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar. Dengan

bermodalkan mesin cuci dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta didukung

lokasi yang strategis, membuat prospek usaha ini semakin bagus.

Peluang usaha laundry merupakan peluang usaha yang cukup banyak

dikembangkan orang untuk saat ini. Laundry merupakan salah satu bentuk layanan

jasa bagi mereka yang selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah.

Melirik dan mengembangkan peluang usaha laundry juga perlu analisa yang

matang agar ke depan usaha laundry yang Pemilik usaha kembangkan tidak gulung

tikar.

1.2 Rumusan Masalah

Para mahasiswa atau pegawai kantor yang merasa cukup memiliki uang

tentunya akan lebih suka untuk mencuci pakaian mereka memakai jasa laundry

karena lebih nyaman, mudah dan memanjakan. Lokasi lain yang bisa Pemilik usaha

jadikan tempat mengelola bisnis landry adalah kawasan sulit air bersih.

Page 3: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

Kawasan sulit air bersih sangat membutuhkan usaha laundry terutama bagi

mereka para pendatang yang merasa risih dengan kondisi air yang tidak memadai.

Daerah pariwisata juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk

mengelola sebuah usaha bisnis laundry. Di kawasan wisata biasanya orang

menetapkan tarif laundry dengan harga yang cukup mahal.

Peluang usaha laundry kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu

memaksimalkan pelayanan kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil

cucian, ketepatan waktu, serta keramahan pihak pelayan.

Jika pemilik usaha mampu akan lebih baik lagi menawarkan dan memberikan

jasa pelayanan prima berupa jemput dan antar hasil laundry ke alamat pelanggan yang

terjangkau.

Untuk mengembangkan peluang usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa

menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti hotel, hal ini akan lebih efektif

dilakukan di kawasan pariwisata.

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Tujuan membuka bisnis ini terkait dengan beberapa alasan berikut

yaitu :

Alasan pertama, membuka bisnis ini adalah ketika orang semakin

sibuk bekerja atau kuliah, pekerjaan mencuci dan terutama menyetrika akan

kesulitan dilaksanakan dan sangat praktis apabila masuk jasa laundry kiloan.

Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan,

dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian

mereka, dan lebih suka menyerahkannya pada usaha laundry kiloan.

Alasan kedua, selain harganya yang relatif terjangkau bisnis ini tidak

memerlukan keahlian khusus, cukup mengetahui cara kerja mesin dan rajin

mencari konsumen maka rupiah akan mengalir.

Page 4: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

Alasan ketiga, jasa laundry merupakan solusi bagi konsumen yang

kesulitan mencuci barang besar seperti gordyn, bedcover, boneka.

Alasan keempat, memanfaatkan gaya hidup malas mencuci.

Alasan kelima, kondisi cuaca yang mengakibatkan pakaian sering lebih

mudah menjadi kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual

pasti akan sulit menjadi kering, oleh karena itu banyak yang menyerahkan

pakaian kotor mereka ke laundry-laundry pakaian.

Alasan Keenam , trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari

gaya hidup masyarakat.

1.3.2 Manfaat

Dengan adanya usaha laundry ini diharapkan dapat memberi

kemudahan untuk mecuci baju bagi masyarakat yang kesulitan memcuci baju,

baik karena tidak punya waktu maupun hambatan memcuci baju seperti

kurangnya sumber air di tempat tinggal atau lain sebagainya. Dilihat dari itu

semua, kami menawarkan jasa pencucian baju kiloan.

Page 5: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

BAB II

ISI

2.1 Kajian Teori

Sejarah Laundry Kiloan

Sejak kapan ada laundry

Dahulu kala Negara Indonesia terdiri dari banyak kerajaan yang terpisah-

pisah dan banyak jumlahnya. Negara kita sering di sebut nusantara karena berada

diantara dua samudra dan dua benua, yaitu samudra Pasifik dan Samudra Atlantik.

Dan di antara Benua Asia dan Australia. Posisi Nusantara yang berada di antara

dua samudra mengakibatkan nusantara memiliki uap air cukup, sehingga curah

hujan cukup baik. Di Nusantara di kenal ada dua musim yaitu musim hujan dan

musim kemarau. Di musim hujan ini terdapat banyak air sehingga untuk

keperluan laundry tidak ada masalah dari segi ketersediaan air. Namun bagi orang

yang mengerjakan laundry ada masalah pada proses menjemurnya. Karena

seriungnya cuaca mendung sehingga laundry menjadi lebih lama proses

pengeringannya. Namun demikian karena nusantara dilewati katulistiwa, maka

sinar matahari tetap cukup untuk menheringkan pakaian yang di laundry.

Sebaliknya, untuk musim kemarau, ketersediaan air berkurang, namun

sinar matahari cukup berlimpah. Dengan demikian masalah yang timbul menjadi

berbalik, dimana air menjadi lebih sulit akan tetapi pengeringan lebih cepat.

Namun keadaan demikian masih bisa untuk menjalankan laundry secara alami.

Cara hidup penduduk nusantara yang agraris, dima apertanian menjadi

tulang punggung, penduduk mempunyai cukup waktu untuk merawat pakaiannya

sehingga masing-masing bisa menjalankan aktifitas laundry sendiri-sendiri.

Bahjkan penduduk seering melaundry bajunya sambil bekerja di sawah dan

ladangnya. Sambil mencangkul mereka melakukan laundry dengan cara mencuci

bajunya dan menjemurnya di batu dekat sawah mereka. Sering juga di lakukan

penjemuran pada jemuran-jemuran yang di buat dekat sawah ladangnhya, jemuran

tersebut dari bahan bambu yang tersedia cukup banyak di sekitar lading mereka.

Page 6: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

Kadang-kadang penduduk yang memuiliki ternak kerbau, sambil

menggembala pakaian yang sudah di cuci di jemur di punggung kerbaunya.

Sambil meniup seruling mereka menjalankan aktifitas laundry.

Para anak-anak dalam satu rumah tangga juga sering melakukan laundry

baik untuk pakaiannya sendiri maupun laundry untuk pakaian seluruh anggota

keluarganya.

Dengan demikian pekerjaan laundry hanyalah merupakan pekerjhaaan

sambilan dalam rumah tangga. Anak-anak gadis dahulu sering beramai-ramai ke

suangan sekitar rumahnya sambil membawa pakaian untuk di laundry. Sehingga

laundry sekaligus menjadi pekerjaan rutin yang dilakukan dengan santai sambil

bersosialisasi dengan teman-teman lainnya yang juga melakukan kegiatan

laundry. Mereka bersosialisai sambil laundry. Di mana saat ini sosialisasi banyak

di lakukan melalui jejaring social, maka saat dulu laundry juga merupakan alat

sosialisasi, jadi laundry sebagai jejaring social.

Sejarah laundry di indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan

kemerdekaan yang di bacakan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bapak

Ir. Soekarno. Sejak saat itu kegiatan pembangunan di Indonesia semakin marak.

Dengan di bangunannya gedung-gedung, jalan, sekolah, pasar dan segala

prasarana, maka kesibukan penduduk menjadi semakin tinggi. Mereka yang

telibat dalam pembangunan prasarana tersebut menjadi manusia sibuk yang sering

tidak bisa meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan seperti laundry. Maka

kemudian penduduk yang sibuk mulai memeerlukan orang lain untuk merawat

pakaiannya. Merkea memerlukan orang yang mau melaundry pakaian dan kain-

kain lain seperti sprey, sarung bantal, jaket dan sebagainya.

Disinilah jasa laundry diperlukan.

Awalnya di mulai dengan mencari pembantu rumah tangga untuk

melakukan kegiatan laundry yang beratnya berkilo-kilo untuk seluruh keluarga.

Sedangkan cara lain yang dilakukan adalah dengan menyerahkan bajunya kepada

pihak lain untuk dilkaukan laundry. Dalam perhitungannya seringan di lakukan

Page 7: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

dengan bijian, namun dalam perkembangannya banyak juga perhitungan laundry

yang di lakukan dengan kiloan. Sering disebut laundry kiloan.

Dalam perkembangannya laundry kiloan menjadi cukup terkenal dan di

suakia banyak orang. Karena pada laundry kiloan pakaian ditimbang beratnya dan

jasa laundry kiloan di bayar berdasarkan berat kilo pakaian tersebut, bukan

berdasarkan jumlah pakaiannya. Dimana kalau dihitung jumlah pakaian yang di

laundry kiloan menjadi lebih banyak jika di bandingkan dengan laundry secara

bijian/satuan. Namun demikian laundry kiloan menggunakan cara melaundry

yang berbeda dengan laundry bijian, sehingga ada beberapa orang yang lebih suka

dengan laundry satuan. Dalam perkembangannya banyak orang yang memisahkan

pakaiannya antara yang ingin di laundry kiloan dan yang lain secara laundry

satuan. Dengan begitu baik laundry kiloan maupun laundry satuan cukup bagus

tergantungan dengan keperluan akan pakaian yang akan di laundry.

Bagi pengguna jasa laundry kiloan sekarang tersedia banyak layanan di

Jakarta, namun demikian pengguna jasa perlu memilih jasa laundry kiloan yang

cukup bagus, namun dengan biaya tidak terlau mahal. Hal ini bisa dilakukan

dengan mencoba laundry kiloan yang mudah dihubungi, yang online lebih baik.

Coba dahulu beberapa stel pakaian untuk laundry kiloan tersebut, apabila

pengguna jasa sudah merasa nyaman bisa dilanjutkan untuk menjadi pelangga

laundry kiloan tersebut.

Saat ini sudah terdapat laundry kiloan yang menjalankan usahanya secara

online. Sehingga client bisa mengetahui melelui internet dan kemudian

menggunakan mobile phone untuk meminta jasa laundry kiloan tersebut. Atau

bahkan bisa melalui messenger di jejaring social yang sekarang sedang marak.

Sebelumnya, ketika gadis-gadis mandi di sungai sambil melakukan

kegiatan laundry, mereka juga melakukan kegiatan social. Dan sekarang laundry

kiloan juga bisa sambil m elakukahn sosialisasi di jejaring social. Hanya

medianya saja yang berbeda, dulu di sungai, sekarang online.

Pengetahuan laundry secara umum dan dasar dasar serta prinsip di

Laundry.

Page 8: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

Tentang Laundry & Segmentasi

Dengan perkembangan model busana dan aneka pernak perniknya.

Misalkan, kain berkombinasi dengan bordiran, mute, payet rumbai rumbai kaca,

bulu, logam dan masih banyak lagi. Sebagai kelengkapan rumah tanggapun

semakin beragam seperti, bed cover, duved cover, berbagai jenis dan model

handuk, dll. Dengan perkembangan kain serta modelnya maka pencucian dan

perawatanya menjadi sulit, disinilah jasa laundry mulai diperlukan. Laundry pun

bukan sekedar tempat mencuci melainkan sebagai tempat perawatan pakaian agar

lebih bersih dan awet, dan factor serba instant serta praktis menjadi trend bagi

masyarakat saat ini. Begitu pentingnya keberadaan laundry saat ini maka bisnis ini

begitu berkembang pesat. Kalau jaman dulu jasa laundry masih dikelola oleh

kebanyakan dihotel hotel tapi saat ini baik kalangan bermodal atau masyarakat

umum mulai memanfaatkan jasa laundry.

Prosedur Laundry

Mengerjakan segala sesuatu harus melalui tahapan-tahapan yang benar.

Tidak bisa tahap akhir dikerjakan di awal pekerjaan. Begitupun sebaliknya. Dalam

hal laundry tahapan itu menjadi prosedur baku yang harus dilewati. Ada delapan

langkah laundry yang wajib ditaati. Misalnya saja tahap pengambilan bahan yang

akan dicuci, pemisahan, tahap pencucian, tahap pengeringan, atau tahap pressing.

Difinisi Kotoran di Laundry.

Kotoran (Dirt) adalah benda yang tidak diharapkan pada textile atau

permukaan lainya. Kotoran ini biasanya terdiri dari gabungan beberapa

komponen, tergantung dari jenis dan pemakaian dari kain tsb.

Tentang Dryclean

Dry cleaning adalah proses mencuci dengan menggunakan solven, bukan

air.

8 Langkah Meningkatkan Produksi

Operasional laundry tidak hanya menghasilkan cucian bersih, harum serta

lipatan yang rapi. Tetapi juga harus menjaga keuntungan dengan cara mengontrol

biaya operasional dan produksi cucian yang maksimal.

Tentang Laundry & Segmentasi

Page 9: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

Tekstil digunakan untuk Umum/Komersil, Industri, Rumah Sakit dan

Organisasi Kelembagaan lainya. Proses pencucian untuk menghilangkan berbagai

jenis kotoran dan noda serta proses sanitasi ditextile yang selanjutnya disebut

dengan jasa “LAUNDRY”. Tidak hanya itu laundry juga termasuk proses

perbaikan dan pemeliharaan terhadap warna dan corak textile agar keawetan bisa

dicapai secara maksimal. Cakupan operasional laundry di industri dan komersil

yang cukup luas, jasa ini bisa dinikmati oleh pengguna secara langsung

(karyawan) dari berbagai instansi seperti pabrik-pabik, catering, kalangan

entertainment, Rumah Sakit, pelayanan kesehatan, dll. Khususnya disegmen

rumah sakit atau pelayanan medik lainya penanganan cucian seperti sprei, handuk,

selimut, pakaian bedah dan bayi serta linen yang berpotensi terkontaminasi cukup

beresiko tinggi. Sementara disegmen non rumah sakit biasanya resiko pencemaran

tidak teridentifikasi. Seperti contoh; cucian dari hotel atau penginapan lainya

seperti handuk dan sprei tidak digolongkan sebagai “Infection Control”.

Sementara di Rumah Sakit semua items mendapatkan perhatian dan penangganan

khusus dalam hal keselamatan kerja dari bahaya infeksi dan penularan dari cucian

kotor. Karena resiko dan bahaya dalam proses pencucian maka masing masing

segmen dilaundry perlu mempunyai prosedure dasar dan baku serta peralatan

penunjang lainya yang selanjutnya bisa dipakai sebagai landasan yang harus

dijalankan secara benar dan pengawasan yang ketat dimasing masing segmen

serta area. Industri Laundry dapat dibagi menjadi Enam segmen utama,

Komersial, Industri, Rumah Sakit, kelembagaan dan on-premises. Suatu segmen

[yang] tambahan industri yang [dicakup/tutup] oleh Standard ini meliputi penatu

yang diaktifkan dengan koin [itu]. Ini berbagai segmen penatu industri mungkin

(adalah) dengan luas diuraikan sebagai berikut:

1. KOMERSIAL

Laundry komersial beroperasi sektor swasta dengan menanganin cucian seperti:

• Hotels/Motels.

• Rumah Makan.

• Pengiriman dan pengangkutan.

• Domestik Atau Umum.

Page 10: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

• Panti Jompo / Rumah Sakit / Klinik.

Produk yang dilayani meliputi: Sprei dan sarung bantal, alas kasur (Bed Pad),

Handuk, Selimut, rolling towel (handuk untuk lap), taplak meja dan napkin serta

Pakaian pribadi.

2. INDUSTRIAL

Laundry industrial beroperasi sektor swasta dan tekstil yang menangani cucian

seperti:

• Pabrik-Pabrik dan sumber industri lain.

• Kantor, Supermarket, Toko eceran.

• Pusat pelayanan. Produk yang dilayani meliputi:

• Pakaian pelindung, E.G. Baju kerja, Celemek, Seragam, Sarung tangan.

• Barang Keselamatan Leather/plastic yang mencakup sarung tangan, helm, debu

mengendalikan keset, debu mengendalikan kain pel dan kain.

• Kain Tetesan pelukis.

• Lapisan tempat duduk [Kereta/Mobil]

• Kain lap/kain untuk pengepelan lantai. Laundry komersial juga biasanya

melayani “DRY CLEANING”

3. RUMAH SAKIT

Laundry Rumah sakit beroperasi / melayani cucian yang meliputi:

• Hospitals-Private, Publik dan memperluas fasilitas kepedulian.

• Klinik.

• Jasa mengenai gigi.

• Jasa Perawatan anak

• Panti Jompo.

• Institusi Kesehatan Mental.

• Pusat Pelayanan kesehatan umum. Produk yang diproses biasanya meliputi

berbagai material yang mencakup:

• Linen Bangsal umum.

• Seragam operasi.

• Kebutuhan Rumah sakit yang khusus.

• Organisir seragam.

Page 11: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

• Pakaian pasien.

• Pakaian pasien pribadi.

4. KELEMBAGAAN

Penatu kelembagaan beroperasi area seperti institusi sistem, tahanan rumah dan

institusi kesehatan mental. Produk yang dilayani boleh meliputi materi itu terdapat

di ‘ komersil’ dan’ rumah sakit’

5. ON-PREMISES (Instansi Pribadi)

On-Premises laundry yang biasanya beroperasi hotel/motel tersendiri, Industri,

Rumah merawat / menyusu, dan rumah sakit pribadi dan industri pabrik. Laundry

ini menyediakan suatu [jasa / layanan] untuk penggunaan internal mereka sendiri.

6. LAUNDRY KOIN

Laundry diaktifkan dengan koin adalah berbeda dengan segmen diatas, katagori

ini biasanya dijalankan oleh perorangan atau instansi kecil seperti apartemen,

rumah susun, mall mall.

2.2 Metode yang digunakan

Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan studi literatur-literatur yang terkait dengan tema dan langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penelititian. Aspek – aspek tersebut meliputi:

1. Populasi

Jumlah loundry yang tersedia sekitar 5 dengan kategori cuci + setrika (tidak termasuk daerah diluar Ciawi)

2. Sample

Mengingat populasi penelitian ini banyak maka untuk efesiensi

waktu, biaya dan tenaga akan dilakukan sampling terhadap populasi

yang dianggap mewakili populasi secara keseluruhan dalam penelitian.

Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan Simple

Random sample (sampel acak sederhana). Sebuah sampel dari populasi

mempunyai kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel. Hasilnya

dievaluasi secara obyektif faktor obyektif bebas dari pengaruh dari

subyektivitas peneliti ataupun orang lain.

Page 12: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

3. Metode pengumpulan data

Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer atau data lapangan. Data primer diperoleh dengan pertanyaan kuisioner/ angket yang diberikan kepada responden yang dipilih sedangkan data sekunder di dapat dari searching di internet.

Pada riset ini, kami hanya meneliti tentang banyaknya masyarakat yang membutuhkan jasa laundry

2.3 PEMBAHASAN

Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-

setrika. Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan

atau rumah kontrakan, dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak

bisa melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya ini dikerjakan oleh

pembantu atau penjaga kos-kosan itu.

Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal

dengan istilah binatu. Dalam bahasa modern saat ini lebih dikenal dengan istilah

laundry & dry clean, dimana untuk laundry pakaian dicuci menggunakan mesin

cuci. Sedangkan untuk dry clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus

yang bisa membersihkan dan merontokkan kotoran di pakaian tanpa dicuci secara

biasa.

Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di

hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai menjamur di tahun 1990-

an, sejak dimulainya sistem franchise (waralaba) bisnis ini dari luar negeri.

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis

yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan

layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya diperun-

tukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah

ke bawah.

Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antara layanan murah dengan

layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya laundry

Page 13: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang dibayarkan berdasarkan hitun-

gan kilogram (bukan per potong pakaian).

Nah, bila Anda menginginkan bisnis laundry untuk kelas menengah yang

bisa terjangkau seluruh lapisan, mari kita lihat persiapan apa saja yang harus di-

lakukan.

Pertama, modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan

(outlet tempat menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan

berupa mesin-mesin yang dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan buangan air

kotor.

Lokasi tempat menerima cucian dan tempat mencuci bisa dilakukan di

tempat yang sama atau terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memer-

lukan ruang dan biaya yang juga besar.

Ada pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang),

mesin cuci baju kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar,

mesin setrika press besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang

dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Jika jumlah cucian belum terlalu banyak,

mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika tangan yang harganya jauh

lebih murah.

Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat

dan menerima transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian

yang bisa dicuci dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci den-

gan mesin cuci biasa harus dicuci secara terpisah.

Kendati Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita

tak bisa mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu, diper-

lukan ruang jemuran yang amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila musim

hujan tiba, akan sulit untuk mengeringkan pakaian. Maka, dibutuhkan mesin pen-

gering cucian.

Mesin setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan

press-line atau garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih

menyukai setrika tangan yang berat, karena memberikan hasil yang jauh lebih

maksimal, meski membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak.

Page 14: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

Sedangkan untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa

tempat deterjen dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM

(pekerja). Untuk lokasi bisa di rumah sendiri, terutama lokasi untuk tempat men-

cuci. Sedangkan air, bisa pakai air tanah, tapi usahakan disaring lebih dulu karena

air tanah yang kotor bisa merusak pakaian.

Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring air

sebelum digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang

lebih mewah dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci

pakaian pelanggan. Dibutuhkan 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 2

orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi untuk

setrika pakaian.

Modal terbesar yang harus dipersiapkan adalah untuk pembelian mesin-

mesin dan sewa tempat. Adapun harga mesin relatif ke jenis mesin yang ingin di-

beli. Mesin cuci punya spesifikasi, tergantung dari jumlah kilogram yang ingin

dicuci apakah 10 kg, 20 kg, 30 kg, dan seterusnya, begitu juga dengan mesin pen-

gering. Untuk mesin-mesin kelas industri keluaran Jerman memiliki kualitas ter-

baik, tapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan mesin keluaran Jepang.

Untuk memulai usaha jenis rumahan, Anda bisa memakai mesin rumahan,

tetapi daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian

meningkat Anda harus menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry

mengandalkan kuantitas yang besar, karena keuntungan per potong dari sisi nomi-

nal tak terlalu besar.

Maka, pemasaran atau jumlah cucian akan amat menentukan kapan inves-

tasi Anda kembali modal serta keuntungan yang ingin diraih. Jika usaha ini ingin

dilakukan dengan skala menengah memang dibutuhkan modal yang cukup besar,

antara ratusan juta sampai satu miliar rupiah.

Ber-partner jadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan. Namun, mencari

partner pun tak mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam

menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam

modal serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan

hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat.

Page 15: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

Hal-hal yang perlu dipersiapan untuk memulai bisnis ini adalah:

1. Harus paham bagaimana mencuci dan mengeringkan pakaian dengan

berbagai jenis bahan kain denga baik.

2. Mencari informasi formula khusus yang dapat digunakan untuk

menghilangkan noda pada bahan.

3. Memahami cara yang tepat dalam menyetrika pakaian

Memilih lokasi yang strategis dan menunjang berkembangnya bisnis ini,

seperti dekat perumahan, tempat kos dsb. Serta besar ruangan yang cukup untuk

menunjang pelaksanaan bisnis ini serta perlengjkapan pendukung seperti

keranjang , tempat pakaian , timbanga dsb.

Hambatan Bisnis Laundry

Beberapa hal yang akan menjadi hambatan dalam bisnis ini adalah

munculnya pemain lain dalam bisnis ini serta kualitas pengerjaan dan

ketepatan waktu sangat menentukan berkmbangnya bisnis ini.

Berikut beberapa Misi/strategi yang akan kami diterapkan untuk memperkuat

bisnis laundry kiloan ini :

1. Promosi yang baik dengan berikan bonus-bonus khusus seperti setelah

konsumen melakukan pencucian 5 kali dengan jumlah minimal 1 kg/cuci

akan mendapatkan extra gratis satu kilo.

2. Melakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah ter-

tentu Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan

kualitas yang baik, sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin se-

bagai aset terjamin.

3. Dikerjakan dengan tepat waktu.

Analisis Bisnis

Moda awal :

Perlengkapan :

Page 16: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-

Setrika listrik (uap) 3 unit Rp. 1.500.000,-

Meja + kursi utk setrika Rp. 750.000,-

Timbangan besi Rp. 250.000,-

Meja administrasi + kursi Rp. 250.000,-

Keranjang plastik (besar), hanger, rak penyimpan Rp. 750.000,-

Total Rp. 10.500.000,-

Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu

sebesar Rp. 1.000,- Dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya

penyusutan per tahun = (Rp. 10.500.000,00 – Rp. 1.000,00) / 4 = Rp. 2.624.750,-

pertahun atau Rp. 218.729,- perbulan.

Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan

Pendapatan :

Orde cucian perhari Rp. 150.000,- x 30 Rp. 4.500.000,-

Biaya-biaya:

Sewa tempat Rp. 500.000,-

Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-

Listrik Rp. 300.000,-

Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-

Gaji 3 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 1.500.000,-

Lain-lain Rp. 100.000,-

Total biaya Rp. 2.918.729,-

Laba bersih Rp. 1.581.271,-.

Page 17: Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek

pemsaran yang sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau

capek, krang iar bersih sampai pada menginginkan bauharum dan cucian halus

merupakan faktor pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini, motiv

ini merupakan suatu peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis ini.

Pendanaan usaha ini memang tidak kecil, namun keuntungan yang didapat

diperkirakan memenuhi kebutuhan usaha sehingga laba yang di harapkan tercapai,

dengan demikian, usaha laundry layak direncanakan serta direalisasikan sebagai

pilihan bisnis.

3.2 Saran

Agar usaha ini terus tetap berjalan dan terus berkembang, harus melakukan

evaluasi kinerja setiap bulan dan menjalankan target