Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)
-
Upload
mubdiul-qoharudin -
Category
Documents
-
view
15 -
download
6
description
Transcript of Pengantar Menajemen Loundry(Mubdiul Qoharudin)
Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Sebuah Organisasi
(Usaha Loundy)
Mata Kuliah : Pengantar Majaemen
Nama Mahasiswa : Mubdiul Qoharudin
NIM : 005131121062
Jurusan/Semester : TI/ 1-A
Dosen : Mohamad Imam Shalahudin, ST, Msi
STMIK ERESHA
2013
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang sama
dengan pria untuk berkarir diluar rumah. Hal ini menyebabkan pekerjaan rumah tidak
lagi ditangani sepenuhnya oleh sang ibu. Salah satu gaya hidup modern dari
masyarakat kota adalah mencuci pakaian di tempat-tempat khusus atau dikenal
dengan laundry. Dengan mengeluarkan sejumlah uang mereka tidak dipusingkan lagi
dengan masalah pakaian kotor. Hal ini memberikan peluang usaha tersendiri, karena
kebutuhan akan pelayanan pencucian pakaian ini terus meningkat.
Dikota-kota besar khususnya, gerai-gerai laundry terus tumbuh. Namum bagi
masyarakat menengah, biaya laundry ternama masih menjadi perhitungan. Alternatif
yang bisa dipilih adalah laundry kiloan. Laundry kiloan juga pilihan yang tepat bagi
yang ingin membuka usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar. Dengan
bermodalkan mesin cuci dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta didukung
lokasi yang strategis, membuat prospek usaha ini semakin bagus.
Peluang usaha laundry merupakan peluang usaha yang cukup banyak
dikembangkan orang untuk saat ini. Laundry merupakan salah satu bentuk layanan
jasa bagi mereka yang selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah.
Melirik dan mengembangkan peluang usaha laundry juga perlu analisa yang
matang agar ke depan usaha laundry yang Pemilik usaha kembangkan tidak gulung
tikar.
1.2 Rumusan Masalah
Para mahasiswa atau pegawai kantor yang merasa cukup memiliki uang
tentunya akan lebih suka untuk mencuci pakaian mereka memakai jasa laundry
karena lebih nyaman, mudah dan memanjakan. Lokasi lain yang bisa Pemilik usaha
jadikan tempat mengelola bisnis landry adalah kawasan sulit air bersih.
Kawasan sulit air bersih sangat membutuhkan usaha laundry terutama bagi
mereka para pendatang yang merasa risih dengan kondisi air yang tidak memadai.
Daerah pariwisata juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk
mengelola sebuah usaha bisnis laundry. Di kawasan wisata biasanya orang
menetapkan tarif laundry dengan harga yang cukup mahal.
Peluang usaha laundry kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu
memaksimalkan pelayanan kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil
cucian, ketepatan waktu, serta keramahan pihak pelayan.
Jika pemilik usaha mampu akan lebih baik lagi menawarkan dan memberikan
jasa pelayanan prima berupa jemput dan antar hasil laundry ke alamat pelanggan yang
terjangkau.
Untuk mengembangkan peluang usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa
menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti hotel, hal ini akan lebih efektif
dilakukan di kawasan pariwisata.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Tujuan membuka bisnis ini terkait dengan beberapa alasan berikut
yaitu :
Alasan pertama, membuka bisnis ini adalah ketika orang semakin
sibuk bekerja atau kuliah, pekerjaan mencuci dan terutama menyetrika akan
kesulitan dilaksanakan dan sangat praktis apabila masuk jasa laundry kiloan.
Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan,
dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian
mereka, dan lebih suka menyerahkannya pada usaha laundry kiloan.
Alasan kedua, selain harganya yang relatif terjangkau bisnis ini tidak
memerlukan keahlian khusus, cukup mengetahui cara kerja mesin dan rajin
mencari konsumen maka rupiah akan mengalir.
Alasan ketiga, jasa laundry merupakan solusi bagi konsumen yang
kesulitan mencuci barang besar seperti gordyn, bedcover, boneka.
Alasan keempat, memanfaatkan gaya hidup malas mencuci.
Alasan kelima, kondisi cuaca yang mengakibatkan pakaian sering lebih
mudah menjadi kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual
pasti akan sulit menjadi kering, oleh karena itu banyak yang menyerahkan
pakaian kotor mereka ke laundry-laundry pakaian.
Alasan Keenam , trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari
gaya hidup masyarakat.
1.3.2 Manfaat
Dengan adanya usaha laundry ini diharapkan dapat memberi
kemudahan untuk mecuci baju bagi masyarakat yang kesulitan memcuci baju,
baik karena tidak punya waktu maupun hambatan memcuci baju seperti
kurangnya sumber air di tempat tinggal atau lain sebagainya. Dilihat dari itu
semua, kami menawarkan jasa pencucian baju kiloan.
BAB II
ISI
2.1 Kajian Teori
Sejarah Laundry Kiloan
Sejak kapan ada laundry
Dahulu kala Negara Indonesia terdiri dari banyak kerajaan yang terpisah-
pisah dan banyak jumlahnya. Negara kita sering di sebut nusantara karena berada
diantara dua samudra dan dua benua, yaitu samudra Pasifik dan Samudra Atlantik.
Dan di antara Benua Asia dan Australia. Posisi Nusantara yang berada di antara
dua samudra mengakibatkan nusantara memiliki uap air cukup, sehingga curah
hujan cukup baik. Di Nusantara di kenal ada dua musim yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Di musim hujan ini terdapat banyak air sehingga untuk
keperluan laundry tidak ada masalah dari segi ketersediaan air. Namun bagi orang
yang mengerjakan laundry ada masalah pada proses menjemurnya. Karena
seriungnya cuaca mendung sehingga laundry menjadi lebih lama proses
pengeringannya. Namun demikian karena nusantara dilewati katulistiwa, maka
sinar matahari tetap cukup untuk menheringkan pakaian yang di laundry.
Sebaliknya, untuk musim kemarau, ketersediaan air berkurang, namun
sinar matahari cukup berlimpah. Dengan demikian masalah yang timbul menjadi
berbalik, dimana air menjadi lebih sulit akan tetapi pengeringan lebih cepat.
Namun keadaan demikian masih bisa untuk menjalankan laundry secara alami.
Cara hidup penduduk nusantara yang agraris, dima apertanian menjadi
tulang punggung, penduduk mempunyai cukup waktu untuk merawat pakaiannya
sehingga masing-masing bisa menjalankan aktifitas laundry sendiri-sendiri.
Bahjkan penduduk seering melaundry bajunya sambil bekerja di sawah dan
ladangnya. Sambil mencangkul mereka melakukan laundry dengan cara mencuci
bajunya dan menjemurnya di batu dekat sawah mereka. Sering juga di lakukan
penjemuran pada jemuran-jemuran yang di buat dekat sawah ladangnhya, jemuran
tersebut dari bahan bambu yang tersedia cukup banyak di sekitar lading mereka.
Kadang-kadang penduduk yang memuiliki ternak kerbau, sambil
menggembala pakaian yang sudah di cuci di jemur di punggung kerbaunya.
Sambil meniup seruling mereka menjalankan aktifitas laundry.
Para anak-anak dalam satu rumah tangga juga sering melakukan laundry
baik untuk pakaiannya sendiri maupun laundry untuk pakaian seluruh anggota
keluarganya.
Dengan demikian pekerjaan laundry hanyalah merupakan pekerjhaaan
sambilan dalam rumah tangga. Anak-anak gadis dahulu sering beramai-ramai ke
suangan sekitar rumahnya sambil membawa pakaian untuk di laundry. Sehingga
laundry sekaligus menjadi pekerjaan rutin yang dilakukan dengan santai sambil
bersosialisasi dengan teman-teman lainnya yang juga melakukan kegiatan
laundry. Mereka bersosialisai sambil laundry. Di mana saat ini sosialisasi banyak
di lakukan melalui jejaring social, maka saat dulu laundry juga merupakan alat
sosialisasi, jadi laundry sebagai jejaring social.
Sejarah laundry di indonesia
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan yang di bacakan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bapak
Ir. Soekarno. Sejak saat itu kegiatan pembangunan di Indonesia semakin marak.
Dengan di bangunannya gedung-gedung, jalan, sekolah, pasar dan segala
prasarana, maka kesibukan penduduk menjadi semakin tinggi. Mereka yang
telibat dalam pembangunan prasarana tersebut menjadi manusia sibuk yang sering
tidak bisa meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan seperti laundry. Maka
kemudian penduduk yang sibuk mulai memeerlukan orang lain untuk merawat
pakaiannya. Merkea memerlukan orang yang mau melaundry pakaian dan kain-
kain lain seperti sprey, sarung bantal, jaket dan sebagainya.
Disinilah jasa laundry diperlukan.
Awalnya di mulai dengan mencari pembantu rumah tangga untuk
melakukan kegiatan laundry yang beratnya berkilo-kilo untuk seluruh keluarga.
Sedangkan cara lain yang dilakukan adalah dengan menyerahkan bajunya kepada
pihak lain untuk dilkaukan laundry. Dalam perhitungannya seringan di lakukan
dengan bijian, namun dalam perkembangannya banyak juga perhitungan laundry
yang di lakukan dengan kiloan. Sering disebut laundry kiloan.
Dalam perkembangannya laundry kiloan menjadi cukup terkenal dan di
suakia banyak orang. Karena pada laundry kiloan pakaian ditimbang beratnya dan
jasa laundry kiloan di bayar berdasarkan berat kilo pakaian tersebut, bukan
berdasarkan jumlah pakaiannya. Dimana kalau dihitung jumlah pakaian yang di
laundry kiloan menjadi lebih banyak jika di bandingkan dengan laundry secara
bijian/satuan. Namun demikian laundry kiloan menggunakan cara melaundry
yang berbeda dengan laundry bijian, sehingga ada beberapa orang yang lebih suka
dengan laundry satuan. Dalam perkembangannya banyak orang yang memisahkan
pakaiannya antara yang ingin di laundry kiloan dan yang lain secara laundry
satuan. Dengan begitu baik laundry kiloan maupun laundry satuan cukup bagus
tergantungan dengan keperluan akan pakaian yang akan di laundry.
Bagi pengguna jasa laundry kiloan sekarang tersedia banyak layanan di
Jakarta, namun demikian pengguna jasa perlu memilih jasa laundry kiloan yang
cukup bagus, namun dengan biaya tidak terlau mahal. Hal ini bisa dilakukan
dengan mencoba laundry kiloan yang mudah dihubungi, yang online lebih baik.
Coba dahulu beberapa stel pakaian untuk laundry kiloan tersebut, apabila
pengguna jasa sudah merasa nyaman bisa dilanjutkan untuk menjadi pelangga
laundry kiloan tersebut.
Saat ini sudah terdapat laundry kiloan yang menjalankan usahanya secara
online. Sehingga client bisa mengetahui melelui internet dan kemudian
menggunakan mobile phone untuk meminta jasa laundry kiloan tersebut. Atau
bahkan bisa melalui messenger di jejaring social yang sekarang sedang marak.
Sebelumnya, ketika gadis-gadis mandi di sungai sambil melakukan
kegiatan laundry, mereka juga melakukan kegiatan social. Dan sekarang laundry
kiloan juga bisa sambil m elakukahn sosialisasi di jejaring social. Hanya
medianya saja yang berbeda, dulu di sungai, sekarang online.
Pengetahuan laundry secara umum dan dasar dasar serta prinsip di
Laundry.
Tentang Laundry & Segmentasi
Dengan perkembangan model busana dan aneka pernak perniknya.
Misalkan, kain berkombinasi dengan bordiran, mute, payet rumbai rumbai kaca,
bulu, logam dan masih banyak lagi. Sebagai kelengkapan rumah tanggapun
semakin beragam seperti, bed cover, duved cover, berbagai jenis dan model
handuk, dll. Dengan perkembangan kain serta modelnya maka pencucian dan
perawatanya menjadi sulit, disinilah jasa laundry mulai diperlukan. Laundry pun
bukan sekedar tempat mencuci melainkan sebagai tempat perawatan pakaian agar
lebih bersih dan awet, dan factor serba instant serta praktis menjadi trend bagi
masyarakat saat ini. Begitu pentingnya keberadaan laundry saat ini maka bisnis ini
begitu berkembang pesat. Kalau jaman dulu jasa laundry masih dikelola oleh
kebanyakan dihotel hotel tapi saat ini baik kalangan bermodal atau masyarakat
umum mulai memanfaatkan jasa laundry.
Prosedur Laundry
Mengerjakan segala sesuatu harus melalui tahapan-tahapan yang benar.
Tidak bisa tahap akhir dikerjakan di awal pekerjaan. Begitupun sebaliknya. Dalam
hal laundry tahapan itu menjadi prosedur baku yang harus dilewati. Ada delapan
langkah laundry yang wajib ditaati. Misalnya saja tahap pengambilan bahan yang
akan dicuci, pemisahan, tahap pencucian, tahap pengeringan, atau tahap pressing.
Difinisi Kotoran di Laundry.
Kotoran (Dirt) adalah benda yang tidak diharapkan pada textile atau
permukaan lainya. Kotoran ini biasanya terdiri dari gabungan beberapa
komponen, tergantung dari jenis dan pemakaian dari kain tsb.
Tentang Dryclean
Dry cleaning adalah proses mencuci dengan menggunakan solven, bukan
air.
8 Langkah Meningkatkan Produksi
Operasional laundry tidak hanya menghasilkan cucian bersih, harum serta
lipatan yang rapi. Tetapi juga harus menjaga keuntungan dengan cara mengontrol
biaya operasional dan produksi cucian yang maksimal.
Tentang Laundry & Segmentasi
Tekstil digunakan untuk Umum/Komersil, Industri, Rumah Sakit dan
Organisasi Kelembagaan lainya. Proses pencucian untuk menghilangkan berbagai
jenis kotoran dan noda serta proses sanitasi ditextile yang selanjutnya disebut
dengan jasa “LAUNDRY”. Tidak hanya itu laundry juga termasuk proses
perbaikan dan pemeliharaan terhadap warna dan corak textile agar keawetan bisa
dicapai secara maksimal. Cakupan operasional laundry di industri dan komersil
yang cukup luas, jasa ini bisa dinikmati oleh pengguna secara langsung
(karyawan) dari berbagai instansi seperti pabrik-pabik, catering, kalangan
entertainment, Rumah Sakit, pelayanan kesehatan, dll. Khususnya disegmen
rumah sakit atau pelayanan medik lainya penanganan cucian seperti sprei, handuk,
selimut, pakaian bedah dan bayi serta linen yang berpotensi terkontaminasi cukup
beresiko tinggi. Sementara disegmen non rumah sakit biasanya resiko pencemaran
tidak teridentifikasi. Seperti contoh; cucian dari hotel atau penginapan lainya
seperti handuk dan sprei tidak digolongkan sebagai “Infection Control”.
Sementara di Rumah Sakit semua items mendapatkan perhatian dan penangganan
khusus dalam hal keselamatan kerja dari bahaya infeksi dan penularan dari cucian
kotor. Karena resiko dan bahaya dalam proses pencucian maka masing masing
segmen dilaundry perlu mempunyai prosedure dasar dan baku serta peralatan
penunjang lainya yang selanjutnya bisa dipakai sebagai landasan yang harus
dijalankan secara benar dan pengawasan yang ketat dimasing masing segmen
serta area. Industri Laundry dapat dibagi menjadi Enam segmen utama,
Komersial, Industri, Rumah Sakit, kelembagaan dan on-premises. Suatu segmen
[yang] tambahan industri yang [dicakup/tutup] oleh Standard ini meliputi penatu
yang diaktifkan dengan koin [itu]. Ini berbagai segmen penatu industri mungkin
(adalah) dengan luas diuraikan sebagai berikut:
1. KOMERSIAL
Laundry komersial beroperasi sektor swasta dengan menanganin cucian seperti:
• Hotels/Motels.
• Rumah Makan.
• Pengiriman dan pengangkutan.
• Domestik Atau Umum.
• Panti Jompo / Rumah Sakit / Klinik.
Produk yang dilayani meliputi: Sprei dan sarung bantal, alas kasur (Bed Pad),
Handuk, Selimut, rolling towel (handuk untuk lap), taplak meja dan napkin serta
Pakaian pribadi.
2. INDUSTRIAL
Laundry industrial beroperasi sektor swasta dan tekstil yang menangani cucian
seperti:
• Pabrik-Pabrik dan sumber industri lain.
• Kantor, Supermarket, Toko eceran.
• Pusat pelayanan. Produk yang dilayani meliputi:
• Pakaian pelindung, E.G. Baju kerja, Celemek, Seragam, Sarung tangan.
• Barang Keselamatan Leather/plastic yang mencakup sarung tangan, helm, debu
mengendalikan keset, debu mengendalikan kain pel dan kain.
• Kain Tetesan pelukis.
• Lapisan tempat duduk [Kereta/Mobil]
• Kain lap/kain untuk pengepelan lantai. Laundry komersial juga biasanya
melayani “DRY CLEANING”
3. RUMAH SAKIT
Laundry Rumah sakit beroperasi / melayani cucian yang meliputi:
• Hospitals-Private, Publik dan memperluas fasilitas kepedulian.
• Klinik.
• Jasa mengenai gigi.
• Jasa Perawatan anak
• Panti Jompo.
• Institusi Kesehatan Mental.
• Pusat Pelayanan kesehatan umum. Produk yang diproses biasanya meliputi
berbagai material yang mencakup:
• Linen Bangsal umum.
• Seragam operasi.
• Kebutuhan Rumah sakit yang khusus.
• Organisir seragam.
• Pakaian pasien.
• Pakaian pasien pribadi.
4. KELEMBAGAAN
Penatu kelembagaan beroperasi area seperti institusi sistem, tahanan rumah dan
institusi kesehatan mental. Produk yang dilayani boleh meliputi materi itu terdapat
di ‘ komersil’ dan’ rumah sakit’
5. ON-PREMISES (Instansi Pribadi)
On-Premises laundry yang biasanya beroperasi hotel/motel tersendiri, Industri,
Rumah merawat / menyusu, dan rumah sakit pribadi dan industri pabrik. Laundry
ini menyediakan suatu [jasa / layanan] untuk penggunaan internal mereka sendiri.
6. LAUNDRY KOIN
Laundry diaktifkan dengan koin adalah berbeda dengan segmen diatas, katagori
ini biasanya dijalankan oleh perorangan atau instansi kecil seperti apartemen,
rumah susun, mall mall.
2.2 Metode yang digunakan
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan studi literatur-literatur yang terkait dengan tema dan langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penelititian. Aspek – aspek tersebut meliputi:
1. Populasi
Jumlah loundry yang tersedia sekitar 5 dengan kategori cuci + setrika (tidak termasuk daerah diluar Ciawi)
2. Sample
Mengingat populasi penelitian ini banyak maka untuk efesiensi
waktu, biaya dan tenaga akan dilakukan sampling terhadap populasi
yang dianggap mewakili populasi secara keseluruhan dalam penelitian.
Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan Simple
Random sample (sampel acak sederhana). Sebuah sampel dari populasi
mempunyai kesempatan sama untuk dipilih sebagai sampel. Hasilnya
dievaluasi secara obyektif faktor obyektif bebas dari pengaruh dari
subyektivitas peneliti ataupun orang lain.
3. Metode pengumpulan data
Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer atau data lapangan. Data primer diperoleh dengan pertanyaan kuisioner/ angket yang diberikan kepada responden yang dipilih sedangkan data sekunder di dapat dari searching di internet.
Pada riset ini, kami hanya meneliti tentang banyaknya masyarakat yang membutuhkan jasa laundry
2.3 PEMBAHASAN
Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-
setrika. Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan
atau rumah kontrakan, dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak
bisa melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya ini dikerjakan oleh
pembantu atau penjaga kos-kosan itu.
Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal
dengan istilah binatu. Dalam bahasa modern saat ini lebih dikenal dengan istilah
laundry & dry clean, dimana untuk laundry pakaian dicuci menggunakan mesin
cuci. Sedangkan untuk dry clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus
yang bisa membersihkan dan merontokkan kotoran di pakaian tanpa dicuci secara
biasa.
Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di
hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai menjamur di tahun 1990-
an, sejak dimulainya sistem franchise (waralaba) bisnis ini dari luar negeri.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis
yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan
layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya diperun-
tukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah
ke bawah.
Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antara layanan murah dengan
layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya laundry
kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang dibayarkan berdasarkan hitun-
gan kilogram (bukan per potong pakaian).
Nah, bila Anda menginginkan bisnis laundry untuk kelas menengah yang
bisa terjangkau seluruh lapisan, mari kita lihat persiapan apa saja yang harus di-
lakukan.
Pertama, modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan
(outlet tempat menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan
berupa mesin-mesin yang dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan buangan air
kotor.
Lokasi tempat menerima cucian dan tempat mencuci bisa dilakukan di
tempat yang sama atau terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memer-
lukan ruang dan biaya yang juga besar.
Ada pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang),
mesin cuci baju kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar,
mesin setrika press besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang
dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Jika jumlah cucian belum terlalu banyak,
mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika tangan yang harganya jauh
lebih murah.
Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat
dan menerima transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian
yang bisa dicuci dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci den-
gan mesin cuci biasa harus dicuci secara terpisah.
Kendati Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita
tak bisa mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu, diper-
lukan ruang jemuran yang amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila musim
hujan tiba, akan sulit untuk mengeringkan pakaian. Maka, dibutuhkan mesin pen-
gering cucian.
Mesin setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan
press-line atau garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih
menyukai setrika tangan yang berat, karena memberikan hasil yang jauh lebih
maksimal, meski membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak.
Sedangkan untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa
tempat deterjen dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM
(pekerja). Untuk lokasi bisa di rumah sendiri, terutama lokasi untuk tempat men-
cuci. Sedangkan air, bisa pakai air tanah, tapi usahakan disaring lebih dulu karena
air tanah yang kotor bisa merusak pakaian.
Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring air
sebelum digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang
lebih mewah dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci
pakaian pelanggan. Dibutuhkan 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 2
orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi untuk
setrika pakaian.
Modal terbesar yang harus dipersiapkan adalah untuk pembelian mesin-
mesin dan sewa tempat. Adapun harga mesin relatif ke jenis mesin yang ingin di-
beli. Mesin cuci punya spesifikasi, tergantung dari jumlah kilogram yang ingin
dicuci apakah 10 kg, 20 kg, 30 kg, dan seterusnya, begitu juga dengan mesin pen-
gering. Untuk mesin-mesin kelas industri keluaran Jerman memiliki kualitas ter-
baik, tapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan mesin keluaran Jepang.
Untuk memulai usaha jenis rumahan, Anda bisa memakai mesin rumahan,
tetapi daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian
meningkat Anda harus menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry
mengandalkan kuantitas yang besar, karena keuntungan per potong dari sisi nomi-
nal tak terlalu besar.
Maka, pemasaran atau jumlah cucian akan amat menentukan kapan inves-
tasi Anda kembali modal serta keuntungan yang ingin diraih. Jika usaha ini ingin
dilakukan dengan skala menengah memang dibutuhkan modal yang cukup besar,
antara ratusan juta sampai satu miliar rupiah.
Ber-partner jadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan. Namun, mencari
partner pun tak mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam
menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam
modal serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan
hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat.
Hal-hal yang perlu dipersiapan untuk memulai bisnis ini adalah:
1. Harus paham bagaimana mencuci dan mengeringkan pakaian dengan
berbagai jenis bahan kain denga baik.
2. Mencari informasi formula khusus yang dapat digunakan untuk
menghilangkan noda pada bahan.
3. Memahami cara yang tepat dalam menyetrika pakaian
Memilih lokasi yang strategis dan menunjang berkembangnya bisnis ini,
seperti dekat perumahan, tempat kos dsb. Serta besar ruangan yang cukup untuk
menunjang pelaksanaan bisnis ini serta perlengjkapan pendukung seperti
keranjang , tempat pakaian , timbanga dsb.
Hambatan Bisnis Laundry
Beberapa hal yang akan menjadi hambatan dalam bisnis ini adalah
munculnya pemain lain dalam bisnis ini serta kualitas pengerjaan dan
ketepatan waktu sangat menentukan berkmbangnya bisnis ini.
Berikut beberapa Misi/strategi yang akan kami diterapkan untuk memperkuat
bisnis laundry kiloan ini :
1. Promosi yang baik dengan berikan bonus-bonus khusus seperti setelah
konsumen melakukan pencucian 5 kali dengan jumlah minimal 1 kg/cuci
akan mendapatkan extra gratis satu kilo.
2. Melakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah ter-
tentu Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan
kualitas yang baik, sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin se-
bagai aset terjamin.
3. Dikerjakan dengan tepat waktu.
Analisis Bisnis
Moda awal :
Perlengkapan :
Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-
Setrika listrik (uap) 3 unit Rp. 1.500.000,-
Meja + kursi utk setrika Rp. 750.000,-
Timbangan besi Rp. 250.000,-
Meja administrasi + kursi Rp. 250.000,-
Keranjang plastik (besar), hanger, rak penyimpan Rp. 750.000,-
Total Rp. 10.500.000,-
Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu
sebesar Rp. 1.000,- Dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya
penyusutan per tahun = (Rp. 10.500.000,00 – Rp. 1.000,00) / 4 = Rp. 2.624.750,-
pertahun atau Rp. 218.729,- perbulan.
Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan
Pendapatan :
Orde cucian perhari Rp. 150.000,- x 30 Rp. 4.500.000,-
Biaya-biaya:
Sewa tempat Rp. 500.000,-
Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-
Listrik Rp. 300.000,-
Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-
Gaji 3 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 1.500.000,-
Lain-lain Rp. 100.000,-
Total biaya Rp. 2.918.729,-
Laba bersih Rp. 1.581.271,-.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek
pemsaran yang sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau
capek, krang iar bersih sampai pada menginginkan bauharum dan cucian halus
merupakan faktor pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini, motiv
ini merupakan suatu peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis ini.
Pendanaan usaha ini memang tidak kecil, namun keuntungan yang didapat
diperkirakan memenuhi kebutuhan usaha sehingga laba yang di harapkan tercapai,
dengan demikian, usaha laundry layak direncanakan serta direalisasikan sebagai
pilihan bisnis.
3.2 Saran
Agar usaha ini terus tetap berjalan dan terus berkembang, harus melakukan
evaluasi kinerja setiap bulan dan menjalankan target