Pengantar kajian

1
Bidang Pendidikan dan Profesi (PENDPRO) PENGANTAR KAJIAN 1 Standar Pendidikan Kedokteran Indonesia, Sudah Cukup dan Bagus kah? Pendidikan Kedokteran adalah usaha sadar dan terencana dalam pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesi pada jenjang pendidikan tinggi yang program studinya terakreditasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau kedokteran gigi. --UU no.20 Tahun 2013 tentang Pendidikan KedokteranKalimat di atas merupakan kalimat yang tertuang dalam undang-undang republik Indonesia. Tujuan pendidikan kedokteran tentu untuk menghasilkan tenaga dokter. Dalam upaya menghasilkan tenaga dokter tersebut dan dalam rangka menghasilkan tenaga dokter yang sama secara kualitas antara satu dan lainnya, antara fakultas kedokteran di kota-kota besar dan di kota kecil, antara FK swasta dan Negeri, antara FK yang sudah lama berdiri dan yang baru saja didirikan, pemerintah bersama stakeholder terkait mengatur beberapa standar yang bisa dijadikan acuan untuk pelaksanaan pendidikan kedokteran. Apa makna standar? Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar nasional pendidikan berisi acuan minimal yang terdiri atas standar kurikulum, proses, kriteria mahasiswa, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. (PP no 19/2005) Dalam pendidikan kedokteran, standar tersebut sudah tertuang dalam beberapa draft berikut ini : 1. UU no.20 Tahun 2013 tentang pendidikan kedokteran. Undang-undang ini mengatur banyak hal tentang peraturan pendidikan kedokteran secara umum 2. KIPDI (Kurikulum Inti Pendidikan Kedokteran Indonesia) yang ke-3, yang berisi dan menjelaskan dengan rinci kompetensi utama profesi dokter yang tertuang dalam 7 area kompetensi 3. Standar Pendidikan Profesi Dokter, yang memuat standar minimal yang harus dipenuhi oleh institusi pendidikan kedokteran dalam menyelenggarakan pendidikan dokter 4. Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), yang memuat dengan rinci peraturan kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter dalam hal pengetahuan dan kemampuan klinis Standar standar tersebut bertujuan sama bagaimana menghasilkan dokter yang sama dalam kapasitas kemampuannya. Beberapa standar tersebut sudah ditetapkan sejak beberapa tahun silam. Namun pertanyaan selanjutnya yang bisa muncul adalah, sudahkah tujuan standar tersebut tercapai? Sudahkah dokter lulusan dari seluruh fakultas kedokteran memiliki kapasitas kompetensi yang sama? Atau bahkan, sudahkah institusi fakultas kedokteran tersebut sudah memiliki kapasitas yang sama? Bila jawabannya adalah Tidak! Dimana letak kesalahannya? Standar-standar tersebutkah yang kurang cukup dan bagus? Atau.... Mari dicari dan dianalisa jawabannya kawan... ^_^ Sebagai MAHAsiswa selayaknya kita mampu menganalisa dan menemukan poin utama sumber permasalahannya, sekaligus tentu mampu memberikan SOLUSI terbaik. By : PendProNas ISMKI

description

ok

Transcript of Pengantar kajian

Page 1: Pengantar kajian

Bidang Pendidikan

dan Profesi

(PENDPRO)

PENGANTAR KAJIAN 1

Standar Pendidikan Kedokteran Indonesia, Sudah Cukup dan Bagus kah?

Pendidikan Kedokteran adalah usaha sadar dan terencana dalam pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesi pada jenjang pendidikan tinggi yang program

studinya terakreditasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau kedokteran gigi.

--UU no.20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran—

Kalimat di atas merupakan kalimat yang tertuang dalam undang-undang republik Indonesia. Tujuan pendidikan kedokteran tentu untuk menghasilkan tenaga dokter. Dalam upaya menghasilkan tenaga dokter tersebut dan dalam rangka menghasilkan tenaga dokter yang sama secara kualitas antara satu dan lainnya, antara fakultas kedokteran di kota-kota besar dan di kota kecil, antara FK swasta dan Negeri, antara FK yang sudah lama berdiri dan yang baru saja didirikan, pemerintah bersama stakeholder terkait mengatur beberapa standar yang bisa dijadikan acuan untuk pelaksanaan pendidikan kedokteran.

Apa makna standar?

Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar nasional pendidikan berisi acuan minimal yang terdiri atas standar kurikulum, proses, kriteria mahasiswa, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. (PP no 19/2005) Dalam pendidikan kedokteran, standar tersebut sudah tertuang dalam beberapa draft berikut ini :

1. UU no.20 Tahun 2013 tentang pendidikan kedokteran. Undang-undang ini mengatur banyak hal tentang peraturan pendidikan kedokteran secara umum

2. KIPDI (Kurikulum Inti Pendidikan Kedokteran Indonesia) yang ke-3, yang berisi dan menjelaskan dengan rinci kompetensi utama profesi dokter yang tertuang dalam 7 area kompetensi

3. Standar Pendidikan Profesi Dokter, yang memuat standar minimal yang harus dipenuhi oleh

institusi pendidikan kedokteran dalam menyelenggarakan pendidikan dokter 4. Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), yang memuat dengan rinci peraturan

kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter dalam hal pengetahuan dan kemampuan klinis

Standar –standar tersebut bertujuan sama bagaimana menghasilkan dokter yang sama dalam kapasitas kemampuannya. Beberapa standar tersebut sudah ditetapkan sejak beberapa tahun silam. Namun pertanyaan selanjutnya yang bisa muncul adalah, sudahkah tujuan standar tersebut tercapai? Sudahkah dokter lulusan dari seluruh fakultas kedokteran memiliki kapasitas kompetensi yang sama? Atau bahkan, sudahkah institusi fakultas kedokteran tersebut sudah memiliki kapasitas yang sama? Bila jawabannya adalah Tidak! Dimana letak kesalahannya? Standar-standar tersebutkah yang kurang cukup dan bagus? Atau....

Mari dicari dan dianalisa jawabannya kawan... ^_^ Sebagai MAHAsiswa selayaknya kita mampu menganalisa dan menemukan poin utama sumber

permasalahannya, sekaligus tentu mampu memberikan SOLUSI terbaik.

By : PendProNas ISMKI