Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

146
BAB 2 PENGERTIAN ILMU SOSIAL, METODE ILMIAH, DAN KEBENARAN ILMIAH A.PENGERTIAN ILMU Mungkin tidak berlebihan jika seorang filsuf Oxford University kontemporer Jerome R.Ravert dalam karyanya The Philosophy of science ,sanpai saat ini mungkin mengakui bahwa ilmu merupakan sebuah kisah suksea luar biasa .Kemenanga-kemenangan ilmu melambangkansuatu proses kumulatif peningkatan pengetahuan dan rangkaian kemenangan tehadap kebodohan dan takhayul dan dari ilmulah kemudian mengalir arus penemuan yang yang berguna untuk kemajuan hidup manusia. Di Indonesia menurut The Liang Gie istilah ilmu atau scien merupakan suatu perkatan yang bermakna jamak ,yaitu sebagai berikut: 1.ilmiah yang mengacu pada ilmu umum (science in general)

Transcript of Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Page 1: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

BAB 2

PENGERTIAN ILMU SOSIAL, METODE

ILMIAH, DAN KEBENARAN ILMIAH

A.PENGERTIAN ILMU

Mungkin tidak berlebihan jika seorang filsuf Oxford University

kontemporer Jerome R.Ravert dalam karyanya The Philosophy of

science ,sanpai saat ini mungkin mengakui bahwa ilmu merupakan sebuah kisah

suksea luar biasa .Kemenanga-kemenangan ilmu melambangkansuatu proses

kumulatif peningkatan pengetahuan dan rangkaian kemenangan tehadap

kebodohan dan takhayul dan dari ilmulah kemudian mengalir arus penemuan

yang yang berguna untuk kemajuan hidup manusia.

Di Indonesia menurut The Liang Gie istilah ilmu atau scien merupakan

suatu perkatan yang bermakna jamak ,yaitu sebagai berikut:

1. ilmiah yang mengacu pada ilmu umum (science in general)

2. Pengertian imu yang menunjuk pada salah satu bidang pengetahuan ilmiah

tetentu,ilmu biologi ,antropologi,psikologi ,geograpi,sejarah,ekonomi,dan

sebagainya.

1.Ilmu sebagai kumpulan pengetahuan sistematis

Pengetian ini lebih menekankan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang

sistematis.Ilmu menunjuk pertama-tam a pada kumpulan yang disusun secara

sistematis dari pengetahuan yang dihimpun tentang alam semesta yang selalu

diperoleh melalui teknik-teknik pengamata yang objektif.

Tidak semua pengetahuan adalah ilmu sebab ilmu hanya terbatas pada

pengetahuan yang diperoleh secara sistermatis.

Page 2: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

2. Ilmu sebagai Metode Penelitian

1. Pengertian ini mengemukakan penekananya bahwa ilmu itu pada

hakikatnya sebagai metode penelitian.Para ahli yang nengemukakaan hal

tersebut diantaranya:

William J.Goode dalam bukunya Method In Social Research

mengemukakan bahwa ilmu adalah suatu metode pendekatan terhadap

seluruh dunia pengalaman, yakni dunia yang dapat terkena

pengalaman oleh manusia.

Caraghan delangles dalam bukunya’’a guide historical

Method’’mengemukakan bahwa ilmu pada dasarnya suatu metode

untuk menangani masalah.

Harold H.Titus dalam bukunya ‘’Living Issues in

Philosophy’’mengemukakan bahwa ilmu adalah suatu metode untuk

memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat diperiksa

kebenaranya.

3.Ilmu sebagai aktivitas penelitian

Tokoh yang mengatakan ilmu sebagai aktivitas penelitian diantaranya:

I Charles Singer yang yang dikutip dalam bukunya ‘’Critical

Thinking’’mengemukakan bahwa ilmah adalah proses pembuat

pengetahuan .

John Warfield dalam bukunya ‘’Social Sistem’’ mengatakan tetapi

ilmu pun dipandang sebagai proses.Pandangan proses ini paling

berkaitan dengan perhatian terhadap penyelidikan karena

penyelidikan adalah suatu bagian besar dari ilmu sebagai suatu

proses .Dengan demikan jelas bahwa ilmu merupakan aktivitas

penelitian .

Kesimpulan ilmu dipandang sebagai keseluruhan pengetahuan kita saat

ini ,atau sebagai suatu aktivitas penelitian ,atau sebagai suatu metode untuk

memperoleh pengetahuan.

Page 3: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

B.PENGERTIAN SOSIAL

Istilah sosial (social dalam bahasa inggris )dalam ilmu sosil memiliki arti

yang berbeda –beda ,misalkan istilah sosial dalam sosialialisme dengan istilah

bepartemen sosial ,jelas keduanya menunjukan makna yang sangat jauh

berbeda.Menurut Soekanto apabila istilah sosial pada ilmu sosial mrnunjuk pada

objeknya,yaiti masyarakat sosialisme adalah suatu ideologi yang pokok pada

prinsip pemilikan umum alat-alat atau produksi dan jasa –jasa bidang

ekonomi .sedangkan istilah sosial pada departemen sosial menunjuk pada

kegiatan –kegiatan di lapangan sosial .Artinya kegiatan –kegiatan yang

ditunjukan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat

dalam bidang kesejahteraan ,sepeti tuna karya,tuna susila,tuna wisma,orang

jompo,anak yatim piatu,dan lain-lain.Selain itu Soekanto mengemukakan bahwa

istilah sosial pun berkenaan dengan prilaku interpersonal,atau yang berkaitan

dengan proses-proses sosial.Secara keilmuan,masyarakat yang menjadi objek

kajian ilmu-ilmu sosial ,dapat dilihat sebagai suatu yang terdiri dari berbagai

segi .Dilihat dari segi ekonomi akan bersangkut paut dengan paktor

produkdi ,distribusi,penggunaan barang-barang serta jasa-jasa .Dari segi politik

antaralain berhubungan dengan penggunaan kekuasan dalam masayarakat.Dari

segi antropologi budaya lebih menekanka pada masyarakat dan

kebudayaanya,dan begitu seterusnya untuk ilmu-ilmu sosial yang lainya,seperti

geografi sosial,sejarah,maupun sosiologi.

Begitupun tentang pengertian masyarakat (societi)banyak sarjana terdahulu

yang mendepinisikan apa itu masyarakat dintaranya:

Menurut Mac Iver dan Page mengemukakan bahwa masyarakat adalah

suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama

antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah

laku serta kebebasan-kebebasan manusia.

Page 4: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Menurut Ralph Linton dalam bukunya yang bejudul “The Study of Man“

mengemukakan bahwa masyarakat merupakan setiap kelompok manusia

uang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka

dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu

kesatuan sosial dengan batas-batas yang di rumuskan dengan jelas.

Menurut Selo Soemarjan Menyatakan bahwa masyarakat adalah orang

yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian

masyarakat terdiri atas beberapa unsur.

a. Manusia yang hidup bersama

b. Bercampur untuk waktu yang lama

c. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama

Sedangkan yang merupakan bentuk umum pada proses-proses sosial adalah

interaksi sosial, bahkan ahli sosiologi berpendapat bahwa interaksi sosial

tersebut merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial yang di dasarkan pada

berbagai faktor, dan menurut Soekanto di sebabkan melalui :

1. Imitasi

Mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi

interaksi sosial tersebut. Sebab salah satu peran positifnya adalah bahwa

proses imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah

dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

2. Sugesti

Berlangsungnya apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sikap

yang berasal dari dirinya yang kemudian di terima oleh pihak lain secara

emosi.

3. Identifikasi

Merupakan kecenderungan-kecenderungan ataupun keinginan-keinginan

dalam diri seseorang untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain.

Page 5: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

4. Simpati

Sebenarnya merupakan suatu proses yang di sebabkan oleh ketertarikan

seseorang oleh pihak lain, baik itu sebatas kerjasama, merasa senang dan tertarik

karena faktor-faktor yang menyebabkan ia patut di kaguminya, maupun karena

merasa adanya keterikatan dengan dirinya.

C. PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, DAN PERKEMBANGAN ILMU-

ILMU SOSIAL

Istilah ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf seorang ahli sosiologi Jerman

dan penulis buku “ class and Class Conflict Industrial Society yang di kenal

sebagai pencetus teori konflik Non-Marxis, Merupakan suatu konsef yang

ambisius untuk mendefinisikan seperangkat disiplin akademik yang

memberikan perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia. Bentuk

tunggal ilmu sosial menunjukan sebuah komunitas dan pendekatan yang saat ini

hanya di klaim oleh beberapa orang saja ; sedangkan bentuk jamaknya, ilmu-

ilmu sosial, mungkin istilah tersebut merupakan bentik yang lebih tepat. Ilmu-

ilmu sosial mencakup sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, geografi

sosial, politik, bahkan sejarah walaupun di satu sisi ia termasuk ilmu humaniora.

Pendapat Bung Hatta mengenai ilmu sosial :

1. Sebagai critical discourse ( wacana kritis ) artinya pada kajian ini membahas

tentang adanya yang keabsahannya tergantung pada kesetiaan pada

persyaratan sistem rasionalitas yang kritis dan pada konvensi akademis yang

berlaku.

2. Sebagai academic interprise memiliki pengertian “ bagiman mestinya “.

3. Sebagai applied science artinya bahwa dalm ilmu sosial itu di perlukan untuk

mendapatkan atau mencapai hal-hal yang praktis dan berguna entah untuk

mewujudkan sesuatu yang di cita-citakan. Contohnya kemakmuran maupun

Page 6: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

mengurangi atau meniadakn sesutu yang tidak di inginka contohnya

kemiskinan.

D.METODE ILMIAH

Istilah pendekatan menurut Vernon Van Dyke dalam bukunya yang

berjudul “political science”dikemukakan bahwa suatu pendekatan pada

prinsipnya adalah ukuran –ukuran untuk memilih masalah dan data yang

berkaitan satu sama lain Hal ini diperjelas oleh Kerlinger bahwa pendekata atau

rancangan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari seluruh

pemikiran .

Suatu pendekata dalam menelaah sesuatu dapat dilakukan berdasarkan

sudut pandang ataupun tinjauan dari berbagai satu kesatuan karakteristik

maupun cabang ilmu seperti sosiologi,Antropologi,geografi ,ekonomi ,politik

dan sebagainya.

Metode merupakan prosedur yang mewujudkan pla-pola dan tata langkah

dalam suatu penelitian ilmiah(the Liang Gie1999)

Teknik adalah suatu cara operasional yang seringkali bersipat

rutin,mekanis,atauj spesipik untuk dan menangani data dalam

penelitian.sebagai contoh,suatu penelitian tentang gjala-gejala kemasyarakatan

dapat menggunakan metode survei.berbagai teknik yang digunakan misalkan

wawancara,observasi,maupun menyebarkan angket .

Secara etimologi metide dari bahasa Yunani “meta”yang berarti sesudah

dan hodos yang berarti jalan Dengan demikian metode merupakan langkah-

langkah yang diambil menurut urutan tertentu ,untuk mencapai pengetahuan

yang telah dirancang dan dipakai dalam proses memperoleh pengetahuan

(Soeprapto 2003:128)

Menurut rumusan “the World Of Science Encyclopedia”(volume

17:181)metode ilmiah diartikan sebagai prosedur yang dipergunakan oleh

ilmuan-ilmuan dalam pencarian sistematis terhadap pengrtahuan baru dan

peninjauan kembali pengetahuan yang ada.

Page 7: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Menurut George Kneller (1978 ;118) dalam karyanya “Science as a Human

Endeavor “mengemukakan bahwa dengan metode ilmiah kami maksudkan

struktur rasional dari penyelidikan ilmiah yang hipotesisnya disusun dan diuji .

Menurut Arturo Rosenblueth (1970 :1)dalam bukunya”Mind and

Brain”mengemukakan bahwa metode ilmiah sebagai proswdur dan ukuran yang

dipakai oleh ilmuwan-ilmuwan dalam penyusunan dan pengembangan cabang

pengetahuan khusus mereka .

Menurut Harold titus metode ilmiah sebagai proses-proses dan langkah-

langkah yang membuat ilmu-ilmu menghasilkan pengetetahuan .

Langkah-langkah metode ilmiah menurut Sheldon J.Lachman diantarnya:

1.Perumusan hipotesis spesipik atau pertanyaan spesifik untuk penyelidikan

2.Perancangan penyelidikan

3.Pengumpulan data

4.penggolongan data dan pengembangan generalisasi

5.pemeriksaan kebenara terhadap hasil-hasil yaitu terhadap data dan

generalisasi-generalisasi

Kaplan kebenaran ilmiah itu beragam rentang penomena yang perlu

dipelajari,ilmu pun begitu luas dan kompleka.Oleh karena itu membutuhkan

strategi penelitian atau inkuiri yang beragam pula antara ilmu-ilmu

sosial ,kealaman maupun humaniora.jadi tidak benar jika kita memutlakan apa

yang disebut metode ilmiah.

Pendapat yang sangat berbeda mengenai metode ilmiah diantaranya:

1.Menurut Gold Stein :sesungguhnya istilah metode ilmiah adalah menyesatkan

2.Menurut Kaplan:Kekhawatiran saya dengan konspsi kesatuan “metode

ilmiah”hal itu terasa oleh saya sesuatu justifikasi progmatis yang sungguh

Page 8: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

mengada ada terus menerus analisis logika kita tidak mampu untuk menerima

segalanya secara penuh kedalam catatan .

Sanggahan-sanggahan tersebut mengingatkan kita untuk tidak tergesa-gesa

memutlakan keampuha metode ilmiah sebagaimana dekemukaka sebagian

orang.

E.KEBENARAN ILMIAH

Julie Rord dalam :”Paradigms and Fairy Tales(1975)”mengemukakan

bahwa istilah kebenaran memiliki 4 arti yang berbeda yang ia simbolkan dalam

T1,T2,T3,T4.

1. Kebenaran pertama (T1)adalah kebenaran metafisik,yaitu kebenaran yang

paling mendasar dan puncak dari seluruh kebenaran atau basic ultimate truth

(Supriadi ,1998:5)oleh karena itu harus diterima apa adanya sebagai suatu

given, kebenaran iman dan doktrin-doktrin sbsolut agama.

2. Kebenaran Kedua (T2) adalah kebenaran etik,yaitu yang menunjuk pada

perangkat standar moral atau profesional tentang prilaku yang pantas

dilakukan termasuk kode etik atau”Code of Conduct”

3. Kebenaran ketiga(T3) kebenaran logis.sesuatu dianggap benar apabila secara

ligis atau matematis konsisten dan koheren dengan apa yang telah diakui

sebagai sesuatu yang benar (dalam pengertian T3) atau sesuai dengan apa

yang benar menurut kepercayaan metafisik.

4. Kebenaran keempat(T4)adalah kebenaran empirik ,yang lazimnya dipercayai

ssebagai landasan pekerjaan para ilmuwan dalam melakukan penelitian .

Dalam konteks kebenaran ilmiah yang melibatkan

subjek(manusia ,knower ,dan observer)dan objek

(fakta,realitas,knowen) ,terdapat tiga teori utama kebenaran,yaitu :

1. Teori korespondensi(Correspondence Theory)teori ini beranggapan bahwa

seluruh pernyataan itu benar jika apa yang diungkapkanya itu merupaka

Page 9: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

fakta,dalam arti adanya suatu kenyataan yang interaksionaj antara teori

dengan realita (Kattsoff,1998:7)Contoh,Jakarta adalah ibu kota

Indonesia,dan setelah dicocokan dengan realitanya memang Jakarta adalah

ibu kota negara Republik Indonesia.

2. Teori Koherensi(Coherence Theori)yang beranggapan bahwa sesuatu

dianggap benar jika terdapan koherensi atau konsistensi,dalam arti tidak

terjadi kontradiktif pada saat bersaman ,antara dua atau lebih

logika.Contoh,pernyataan”orang yang sederhanakecil kemungkinan untuk

berprilaku swrakah maupun materialistik “.

3. Teori Pragmatis(Pragmatism Theory),yang beranggapan bahwa kebenaran

itu tersimpul pada asfek fungsional secara praktis (Kattsoff,1996:130-131)

Page 10: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

BAB 3

STUKTUR DAN PERANAN ILMU

A.PENGERTIAN STRUKTUR ILMU

Menurut Joseph J.Schwab dalam tulisanya “Structur Of The Disciplines

Meaning and Significance”konsep struktur bukanlah konsep yang mudah

dipahami hal itu mengacu pada bagian –bagian dari suatu objek dan tata cara

yang saling berhubungan .Menurutnya suatu disiplin ilmu adalah bentuk

konsepsi yang membatasi pokok masalah yang diselidiki dari suatu disiplin

dan pengawasan atau pengendalian terhadap penelitianya Struktur suatu

disiplin ilmu meliputi dua bagian yaitu subtantive conceptual strukture dan

syntactial strukture.Subtantive conceptual Struktur adalah konsep-konsep

yang menjadi kerangka berfikir dalan meneliti sesuatu .Syntactial Stucture

berhubungsn dengan penelitian yang dilakukan oleh disiplin itu.Syntactial

Structure menyangkut masalh-masalah jalan mana yang akan ditempuh dalam

penelitian?cara mengumpulkan data,cara menguji data, kriteria yang dipakai

dalam menetapkan kualitas data,ukuran untuk menentukan bahwa dat yang

diperoleh relevan atau mungkin tidak relevan .

B.PENGERTIAN DAN PERANAN FAKTA

Menurut Oxford Advanced Learners Dictionary of Current

English(2000:449-450)yang dimaksud dengan fakta adalah:

1. Sesuatu yang digunakan untuk mengacu pada situasi tertentu atau

khusus

2. Kualiatas atau sifat yang aktual atau dibuat atas dasar fakta-fakta

Page 11: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

3. Sesuatu hal yang dikenal sebagai yang benar-benar ada dan terjadi

terutama yang dapat dibuktikan oleh bukti yang benar atau dinyatakan

benar-benar terjadi .

4. Hal yang terjadi dapay dibuktikan oleh hal-hal yang benar,bukan oleh

berbagai hal yang telah ditemukan .

5. Suatu penegasan,pernyatan,atau informasi yang berisi atau berartimengandung sesuatu yang memiliki kenyataan objektif,dalam arti luas adalah sesuatu yang ditampilkan dengan benar atau salah karena memiliki realitas objektif.

Menurut Bachtiar fakta merupakan abstraksi dari kenyataan yang diamati,yang sifatnya terbatas dan dapat diuji kebenaranya secara empiris.

Menurut Sjamsudin fakta adalah erat hubunganya dengan jawaban atas apa,siapa,kapan,di mana dan juga dapat berupa benda-benda yang benar-benar ada dan atau peristiwa yang pernah terjadi pada masa lalu(Sjamsudin ,1996:5)

Menurut James A.Bank (977:84)fakta adalah kejadian berbagai hal atau peristawa tertentuyang pada giliranya menjadi data mentah atau pengamatan dari ilmuwan-ilmuwan sosial.

C.PENGERTIAN DAN PERANAN KONSEP1. Menurut Schwab (1969:12-14)konsep ,erupakan abstraksi,kontruksi

logis yang terbentuk dari kesan,tanggapan dan pengalaman kompleks.2. Menurut James Bank konsep adalah suatu kata abstrak atau kata yang

bermanfaat untuk mengklasifikasikan atau menggolongkan suatu kelompok berbagai hal gagasan atau peristiwa.

Jenis-jenis konsep menurut Fraenkel:

1. Konsep konjungtif,yaitu konsep yang berfunhsi untuk menghubungkan dari keberadaan dua atau lebih atribut yang semuanya harus ada(Fraenkel,1980:58)

2. Konsep disjungtif,mencerminkan adanya alternatif-alternatif yang beragam.

Page 12: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

3. Konsep relasional,yang memiliki arti mengandung suatu hubungan khusus antara dua atribut maupun lebih yang dinyatakan secara eksplisit dengan bilngan tertentu.

4. Kosep deskriptif,adalah konsep yang menuntut jawaban tentang gambaran suatu benda.

5. Konaep evaluatif,yaitu konssep yang berhubungan dengan pertimbangan baik atau buruk ,salah atau benar,cantik atau jelek.

6. Konsep campuran,yaitu suatu konsep yang tidak hanya memberikan penjelasan tentang suatu karakteristik yang dimiliki oleh benda tersebut,tetapi juga sekaligus memberikan sikap ataupun penilaian terhadap pernyataan tersebut.

Kegunaan konsep bagi kehidupan manusia:1. Konsep berguna untuk melakukan episiensi dan efektivitas bagi manusia.2. Melalui konsep itupun adanya klasifikasi atas beberapa individu.3. Konsep dapat berfungsi untuk mereduksi keperluan yang sering

dikatakan berulang uiang terhadap sesuatu kajian yang serupa dan sudah diketahui .

4. Konsep dapat berfungsi memudahkan kita untuk memecahkan masalah.5. Konsep berguna untuk menjelaskan sesuatu yang dianggap rumit

ataupun memerlukan keterangan yang cukup panjang dan rinci.6. Konsep berguna untuk mengonseptualisasikan sesuatu secara cermat

melalui simbol-simbol.7. Konsep mengandung konotasi negatif dinamakan stereotif8. Konsep berguna sebagai mata rantai penghubung ataupun katalisator

antardisiplin ilmu D.PENGERTIAN DAN PERANA GENERALISASI

Pengertian generalisasi :1. Generalisasi adalah pernyataan hubungan dua konsep atau lebih2. Generalisasi merupakan pernyataan tentang hubungan antara konsep-

konsep dan berfugsi untuk membantu dalam memudahkan pemahaman suatu maksud pernyataan itu

3. Generalisasi adlah kesimpulan yang ditarik secara induktif mengenai dua hubungan fakta-fakta atau lebih yang melahirkan teori

4. Generalisasi merupakan pernyataan yang menjelaskan hubungan antara konsep-konsep yang berfungsi sebagai penbantu berfikir dan memahami

Tingkatan generalisasi:

Page 13: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

1. High Order Generalization yaitui generalisasi yang pemakaianya secara universal.

2. Ntermediat Level Generalization yaitu generalisasi yang digunakan dikawasan tertentu dan kebudayaan tertentu

3. Law order Generalization yaitu generalisasi yang digunakan atas data dari dua data atau tiga sampel kecil misalkan tentang kelompok kota pada suatu kawasan tertentuTipe-tipe generalisasi:

1. Generalisasi deskriftip yaitu suatu generalisasi yang hanya mendeskripsikan suatu hubungan yang ada

2. Generalisasi Kausal ,yaitu suatu generalisasi yang menjelaskan hubungan sebab akibat terjadi suatu peristiwa

3. Generalisasi korelatif,yaitu generalisasi yang menunjukan adanya hubungan satu sama lain

4. Generalisasi kondisional,yaitu suatu generalsasi yang menyarankan apa yang akan terjadi jika seandainya suatu khusus dilaksanakan dengan drmikian adanya suatu persyaratan khusus

E.PENGERTIAN DAN PERANAN TEORI Teori adalah suatu suatu preposisi dari masalah yang mengandung

variable,hipotesis,dan saumsi berdasarkan mertode keilmuwan.Unsur-unsur teori menurut Capbell:

1. Definisi,memberitahu kita bagaimana prnulis akan memakai istilah-istilah kuncinya

2. Deskripsi,merupakan sebuah kegiatan yang tanpa ajhir dan selalu belum selesai serta tanpa batas.

3. Penjelasan, harus melampaui makna deskripsi denga mengatakan hal-hal apakah yang dapat memberikan pada kita suatu pemahaman tertentu mengenai mengapa suatu kenyataan seperti itu.Fungsi teori menurut Suppes dan Kerling:

1. Berguna sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitia 2. Teori memberika suatu keragka kerja bagi pengorganisasian butir-butir

informasi tertentu.3. Teori mengemukakan kompleksitas peristiwa-peristiwa yang tamoaknta

sederhana.4. Teori mengorganisasikan kembalio pengalaman –pengalama

sebelumnya.5. Teori berfunhsi untuk melakukan prediksi kontrol.

Page 14: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

BAB 4

SOSIOLOGI

A. PENGERTIAN, KARAKTERISTIK, DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGISecara terminologi Sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yakni kata

socius dan logos. Socius yang berarti kawan, berkawan, ataupun

bermasyarakat. Sedangkan logos berarti ilmu atau dapat juga berbicara tentang

sesuatu. Dengan demikian, secara harfiah istilah Sosiologi dapat diartikan ilmu

tentang masyarakat (Spencer dan Inkeles, 1982: 4; Abdulsyani, 1987: 1). Di

bawah ini terdapat beberapa definisi Sosiologi menurut beberapa ahli:

1. Pitirim Sorokin (1928: 760 – 761) mengemukakan bahwa Sosiologi

adalah suatu ilmu tentang hubungan dan pengaruh timbal balik antara

aneka macam gejala – gejala sosial, contohnya antara gejala ekonomi

dengan non ekonomi, seperti agama, gejala keluarga dengan moral, hukum

dengan ekonomi, dan sebagainya.

2. William Ogburn dan Meyer F. Nimkoff (1959: 12 – 13) berpendapat

bahwa Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial

dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

3. Roucekj dan Warren (1962: 3) berpendapat bahwa Sosiologi adalah ilmu

tentang hubungan antara manusia dalam kelompok – kelompoknya.

4. J.A.A. van Doom dan C.J. Lammers (1964: 24) mengemukakan bahwa

Sosiologi ilmu tentang struktur – struktur dan proses – proses

kemasyarakatan yang bersifat stabil.

5. Meta Spencer dan Alex Inkeles (1982: 4) mengemukakan bahwa

Sosiologi ilmu tentang kelompok hidup manusia.

Page 15: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

6. David Popenoe (1983: 107 – 108) berpendapat bahwa Sosiologi adalah

ilmu tentang interaksi manusia dalam masyarakat sebagai suatu

keseluruhan.

7. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1982: 14) menyatakan

bahwa Sosiologi adalah ilmu tentang struktur sosial dan proses –proses

sosial, termasuk perubahan – perubahan sosial. Selanjutnya, menurut

mereka bahwa struktur sosial keseluruhan jalinan antara unsur – unsur

sosial yang pokok, yaitu kaidah – kaidah sosial (norma – norma sosial),

lembaga – lembaga sosial, kelompok – kelompok, serta lapisan sosial.

Sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi

kehidupan bersama, umpamanya pengaruh timbal balik antara segi

kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik, kehidupan hukum

dengan agama, dan sebagainya.

Dengan demikian, Sosiologi dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu

tentang interaksi sosial, kelompok sosial, gejala – gejala sosial, organisasi

sosial, struktur sosial, proses sosial, mapun perubahan sosial.

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat dan perilaku sosial manusia

dengan meneliti kelompok – kelompoknya. Kelompok tersebut mencakup

keluarga, etnis atau suku bangsa, komunitas pemerintahan, dan berbagai

organisasi sosial, agama, politik, budaya, bisnis, dan organisasi lainnya (Ogburn

dan Nimkoff, 1959: 13; Horton dan Hunt, 1991: 4). Sosiologi pun mempelajari

perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal usul pertumbuhannya, serta

menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap para anggotanya. Dengan

demikian, sebagai objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia yang

dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses – proses yang timbul dari

hubungan manusia dalam masyarakat.

Jika ditelaah lebih lanjut, tentang karakteristik sosiologi menurut Soekanto

(1986: 17) mencakup hal – hal berikut.

Page 16: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

1. Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, bukan merupakan bagian

ilmu pengetahuan alam maupun kerohanian.

2. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif, melainkan suatu

disiplin yang bersifat kategoris. Artinya, sosiologi membatasi diri pada apa

yang terjadi saat ini, dan bukan mengenai apa yang semestinya terjadi atau

seharusnya terjadi. Dengan demikian, sosiologi dapat dikategorikan

sebagai ilmu murni (pure science), bukan merupakan ilmu terapan (applied

science). Sebagai ilmu murni sosiologi bukan disiplin yang normatif.

Artinya, sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi pada saat ini, serta

bukan mengenai apa yang terjadi seharusnya terjadi.

3. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian – pengertian dan pola –

pola umum (nomotetik). Sosiologi mencari apa yang menjadi prinsip –

prinsip atau hukum – hukum umum dari interaksi antarmanusia individu

maupun kelompok dan perihal sifat hakiki, bentuk, isi, struktur, maupun

proses dari masyarakat manusia.

4. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang empiris, faktual, dan rasional.

5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, bukan tentang ilmu

pengetahuan yang konkret. Artinya, bahan kajian yang diperhatikan dalam

sosiologi adalah bentuk – bentuk dan pola – pola peristiwa dalam

masyarakat, dan bukan wujudnya tentang masyarakat yang konkret.

6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menghasilkan pengertian –

pengertian dan pola – pola umum.

Sosiologi sebagai ilmu yang memfokuskan pada kajian pola – pola

interaksi manusia, dalam perkembangannya sering kali lebih banyak

dihubungkan dengan kebangkitan modernitas. Menurut Zygmunt Bauman

(2000: 1023) keterkaitan tersebut didasarkan beberapa alasan.

1. Mungkin satu – satunya denominator umum dari sejumlah besar mazhab

pemikiran dan strategi riset yang mengklaim mengandung sumber

sosiologis adalah fokusnya pada masyarakat.

Page 17: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

2. Fenomena modern lainnya yang khas adalah ketegangan konstan

antarmanusia yang muncul dari latar belakang tradisional dan komunal,

yang berubah menjadi individu dan menjadi subjek tindakan otonom, serta

masyarakat sebagai batasan sehari – hari terhadap tindakan dari kegiatan

individu.

Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki cakupan luas dan banyak

cabang yang dipersatukan, meskipun tidak terlalu kuat oleh strategi

hermeneutika dan ambisi untuk mengoreksi kepercayaan umum. Garis batas

bidang tersebut mengikuti divisi fungsional serta lembaga di dalam organisasi

masyarakat yang menjawab tuntutan efektif dari bidang manajemen yang telah

mapan.

Jadi, spesialisasi bentuk pengetahuan terakumulasi dengan fokus pada

penyimpangan dan kebijakan korektif atau hukuman, politik dan institusi

politik, tentara dan perang, ras dan etnis, perkawinan dan keluarga,

pendidikan dan media kultural, teknologi informasi, agama dan institusi

agama, industri dan pekerjaan, kehidupan urban dan persoalan –

persoalannya, serta kesehatan dan kedokteran (Bauman, 2000: 1032).

Secara sistematis, ruang lingkup sosiologi dapat dibedakan menjadi

beberapa subdisiplin sosiologi, seperti sosiologi pedesaan (rural sociology),

sosiologi industri (industrial sociology), sosiologi perkotaan (urban sociology),

sosiologi medis (medical sociology), sosiologi wanita (woman sociology),

sosiologi militer (military sociology), sosiologi keluarga (family sociology),

sosiologi pendidikan (educational sociology), sosiologi medis (medical

sociology), dan sosiologi seni (sociology of art).

1. Sosiologi Pedesaan (Rural Sociology)

Jurusan yang pertama kali mengkhususkan sosiologi pedesaan muncul di

Amerika Serikat tahun 1930-an, kemudian muncul beberapa Akademi Land

Grant yang dibentuk dalam wilayah kewenangan Departemen Pertanian

Page 18: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Amerika Serikat untuk meneliti masalah pedesaan dan melatih ahli sosiologi

serta ekstensionis pedesaan untuk kerjasama lembaga – lembaga pemerintah

beserta organisasi petani (Hightower, 1973). Adapun kerangka yang paling

sering digunakan untuk mengenali berbagai temuan empiris adalah gagasan

tentang suatu “kontinum pedesaan – perkotaan”, yang berusaha menjelaskan

berbagai pendekatan pola sosial dan kultural dengan mengacu kepada tempat

masyarakat tersebut di sepanjang kontinum yang bergerak dari tipe pemukiman

yang paling kota (the most urban) hingga yang paling desa (the most rural).

Salah satu aspek yang paling mengganggu dalam sejarah sosiologi

pedesaan adalah kegagalan ilmu ini mengembangkan analisis sistematis tentang

produksi pertanian, pada tingkat perusahaan maupun struktur agraria(Newby,

1980). Sehingga nasib sosiologi pedesaan saat ini terperangkap dalam sejumlah

kontroversi dan harapan. Sepanjang sejarahnya, sosiologi pedesaan tidak pernah

dapat secara efektif menyatakan statusnya sebagai disiplin ilmu tersendiri yang

memiliki objek penyelidikan dan metode penjelasan yang khusus. Jika tradisi

awal mengasumsikan bahwa ada perbedaan menyolok antarlokasi pedesaan

yang membuat lokasi – lokasi itu memiliki perbedaan dalam hal sosial dan

budaya dibandingkan dengan bentuk – bentuk kehidupan sosial perkotaan.

Namun, akhirnya makin banyak peneliti yang berpandangan bahwa lokasi

pedesaan hanya sekadar entitas empiris atau geografis tempat seseorang bekerja.

Keadaan desa tidak mensyaratkan teori atau implikasi metodologis khusus untuk

penelitian, tetapi sangat tergantung pada jenis masalah teoretis dan metodologis

yang dikandungnya, dan tidak semata – mata didasarkan pada kenyataan yang

sama – sama memiliki pengalaman pedesaan (Long, 2000: 942).

2. Sosiologi Industri (Industrial Sociology)

Kelahiran bidang ini mendapat inspirasi dari pemikiran – pemikiran Karl

Marx, Emile Durkheim, dan Max Weber, walaupun secara formal, sosiologi

industri lahir pada kurun waktu antara Perang Dunia I dan II, serta secara

matang tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an (Grint, 2000: 488).

Page 19: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Dalam perkembangannya, sosiologi industri sejak tahun 1980-an terdapat

empat tema baru yang muncul dari riset – riset sosiologi industri.

a. Sosiologi industri yang hanya menekankan gaya tradisional yang patriarkat,

memberikan peluang munculnya lini baru, yakni feminisme dalam riset.

b. Runtuhnya komunisme di Eropa Timur, adanya globalisasi industri,

pergeseran dari Fordisme (keadaan ekonomi seusai perang) menuju post

Fordisme, perkembangan – perkembangan teknologi pengawasan dan

bangkitnya individualisme tanpa ikatan tahun 1980-an, mengantarkan

bangkitnya minat pada peran norma dan dominasi diri yang sering kali

dikaitkan dengan gagasan – gagasan Foulcault dan tokoh pascamodernis

lainnya (Reed dan Hughes, 1992).

c. Perkembangan teknologi informasi dan aplikasi – aplikasinya di bidang

manufaktur serta perdagangan, telah mendorong bangkitnya kembali minat

untuk menerapkan gagasan – gagasan konstruktivis sosial dari sosiologi ilmu

pengetahuan serta teknologi ke sosiologi kerja dan industri (Grint dan

Woolgar, 1994).

d. Asumsi bahwa pekerjaan dan produksi merupakan kunci identitas sosial

tentang argumen – argumen bahwa pola – pola konsumsi merupakan sumber

identitas individual (Hall, 1992: 114).

3. Sosiologi Medis (Medical Sociology)

Sosiologi medis merupakan bagian dari sosiologi yang kajiannya

memfokuskan pada pelestarian ilmu kedokteran, khususnya pada masyarakat

modern (Amstrong, 2000: 643). Bidang ini berkembang pesat pada sejak tahun

1950-an sampai sekarang. Setidaknya ada dua alasan yang mendorong pesatnya

perkembangan bidang ini.

a. Berhubungan dengan asumsi – asumsi dan kesadaran bahwa masalah yang

terkandung dalam perawatan kesehatan masyarakat modern adalah sebagai

bagian integral masalah – masalah sosial.

Page 20: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

b. Meningkatkan minat terhadap pengobatan dalam aspek – aspek sosial dari

kondisi sakit (illness), terutama berkaitan dengan psikiatri (berhubungan

dengan penyakit jiwa), pediatri (kesehatan anak), praktik umum

(pengobatan keluarga), geriatrik (perawatan usia lanjut), dan pengobatan

komunitas (Amstrong, 2000: 643 – 644).

Pada awal kelahirannya yang dominan adalah perspektif medis, psikologi,

dan psikologi sosial. Dalam perspektif medis, terutama pada epidemiologi sosial

yang berusaha mengidentifikasi peran dari faktor – faktor sosial terhadap

berjangkitnya penyakit menular yang dilakukan oleh para ahli medis dan

sosiologi. Hasil kajian awal menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari struktur

sosial (kelas sosial) terhadap etiologi dari penyakit psikiatris maupun organis

(Amstrong, 2000: 644).

Dalam perkembangan selanjutnya, khususnya tahun 1990-an, minat

terhadap studi detail kehidupan sosial pun dilibatkan yang meneliti ekspresi

dalam pengalaman sakit pasien.

4. Sosiologi Perkotaan (Urban sociology)

Sosiologi urban atau perkotaan adalah studi sosiologi yang menggunakan

berbagai statistik di antara populasi dalam kota – kota besar. Kajiannya terutama

dipusatkan pada studi wilayah perkotaan di mana zona industri, perdagangan,

dan tempat tinggal terpusat.

Sosiologi perkotaan baru dimulai di Eropa, perintisannya sejak tahun 1920-

an dan 1930-an walaupun resminya sejak awal tahun 1970-an yang kemudian

menyebar ke berbagai wilayah khususnya Amerika Serikat. Hal itu pun

memengaruhi studi masyarakat lainnya sampai ke kota – kota besar di Jepang

pada tahun 1970-an. Selama dua puluh tahun sejak pengenalannya dari Barat,

dapat dibagi menjadi tiga tahapan.

a. Periode dari 1977 – 1985, ketika sosiologi urban Prancis, terutama sekali

teori Manuael Castell pernyataannya sangat berpengaruh.

Page 21: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

b. Dari 1986 – 1992, memusatkan pada teori pergerakan sosial dan konsep

global di kota besar dalam suatu konteks pembaruan, terutama kota – kota

di Jepang.

c. Dari 1992 sampai sekarang, ditandai oleh suatu perubahan bentuk sosiologi

perkotaan dalam suatu teori ruang kemasyarakatan di bawah globalisasi

yang telah begitu besar memengaruhi pekerjaan David Harvey (Kazutaka

Hashimoto, 2002). Beberapa tema yang relevan dalam kajian sosiologi

urban tersebut, di antaranya populasi, geopolitik, ekonomi, dan lain – lain.

5. Sosiologi Wanita (Woman Sociology)Lahir dan berkembangnya sosiologi wanita, di mana sejarah perintisannya

sejalan dengan perkembangan gerakan feminisme yang dipelopori oleh Mary

Wollstonecraft dalam bukunya A Vindication of The Right of Woman (1779),

kendati akar – akar historisnya dapat dilacak sejak lahirnya sosiologi sebagai

disiplin akademik.

Dilihat dari perspektif pendorong teori sosiologi wanita tersebut, terdiri

atas tiga kelompok kontributor pemikiran sosiologi utama yang terpilih.

a. Kelompok teoretisi positivis atau fungsionalis, menegaskan bahwa tatanan

alamiah dominasi laki – laki sebagai suatu perbedaan terhadap argumen –

argumen mengenai hak – hak kaum wanita.

b. Kelompok para teoretisi konflik, melukiskan sistem – sistem penindasan

yang secara sistematis membatasi kaum wanita.

c. Kelompok altenatif, yakni kelompok aktivis karya sosial dan interaksionis.

6. Sosiologi Militer (Military Sociology)

Bidang kajian ini menyoroti angkatan bersenjata sebagai suatu organisasi

bertipe khusus dengan fungsi sosial spesifik (Bredow, 2000: 664). Fungsi –

fungsi tersebut bertolak dari suatu tujuan organisasi keamanan dan sarana –

sarananya, kekuatan, serta kekerasan. Sebenarnya, masalah – masalah seperti itu

sudah lama didiskusikan oleh para sosiolog, seperti August Comte maupun

Herbert Spencer. Akan tetapi, secara formal studi sosiologi militer tersebut baru

Page 22: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

dimulai selama Perang Dunia II. Sosiologi militer tersebut berkembang pesat

khususnya di Amerika Serikat, yang menurut Bredow (2000: 665), terdapat lima

bidang utama kajian sosiologi militer.

a. Problem organisasi internal yang menganalisis proses – proses dalam

kelompok kecil dan ritual militer dengan tujuan untuk mengidentifikasi

problem disiplin dan motivasi, serta menguraikan cara – cara subkultur

militer dibentuk.

b. Problem organisasional internal dalam pertempuran, di mana dalam hal ini

dianalisis termasuk seleksi para petinggi militer, kepangkatan, dan evaluasi

motivasi pertempuran.

c. Angkatan bersenjata dan masyarakat yang mengkaji tentang citra profesi

yang berkaitan dengan dampak perubahan sosial dan teknologi, profil

rekrutmen angkatan bersenjata, problem pelatihan dan pendidikan tentara,

serta peran wanita dalam angkatan bersenjata.

d. Militer dan politik. Dalam hal ini, dianalisis ada suatu perbandingan bahwa

pada demokrasi Barat rriset militer, terfokus pada kontrol politik terhadap

jaringan militer, kepentingan ekonomi, dan administrasi lainnya. Namun,

bagi negara – negara berkembang, memfokuskan berbagai sebab dan

konsekuensi dari kudeta militer yang diperankannya dengan membawa

atribut – atribut pembangunan dan Praetorisme (bentuk yang biasanya

diterapkan oleh militerisme negara berkembang).

e. Angkatan bersenjata dalam sistem internasional. Dalam hal ini, dianalisis

tentang aspek – aspek keamanan nasional dan internasional, disertai

peralatan atau perlengkapan dan pengendaliannya, serta berbagai operasi

pemeliharaan perdmaian internasional.

7. Sosiologi Keluarga (Family Sociology)

Mempelajari pembentukan dan perkembangan keluarga, bentuk keluarga,

fungsi dan struktur keluarga, arah perkembangan keluarga pada masa

mendatang,permasalahanyang dihadapi keluarga serta penyelesaiannya, masalah

Page 23: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

penyimpangan hubungan dengan sosialisasi, disorganisasi keluarga, dan

masalah keluarga berencana. Mencakup hubungan keluarga dengan sistemsosial

lainnya, seperti sistem pendidikan, ekonomi, pemerintahan, hubungan keluarga

dengan sistem nilai dan organisasi lainnya, serta implikasinya terhadap anggota

keluarga. Pendekatan sosiologis dalam melihat keluarga, peranan, interaksi,

danfungsi keluargadalamera modernisasi maupun pembangunan (Goode, 2002:

37).

8. Sosiologi Agama

Sosiologi agama merupakan studi sosiologis yang mempelajari studi ilmu

budaya secara empiris, profan, dan positif yang menuju kepada praktik, struktur

sosial, latar belakang historis, pengembangan, tema universal,dan peran agama

dalam masyarakat (Goddijn, 1966: 36). Para ahli sosiologi agama mencoba

untuk menjelaskan efek masyarakat itu pada agama maupun efek agama

terhadap masyarakat. Dengan kata lain, terdapat hubungan yang bersifat

dialektis antara keduanya, dalam kaitannya dengan agama ini terutama tertuju

pada studi praktis, struktur sosial, latar belakang historis, perkembangan, tema

universal, dan peran agama dalam masyarakat (Wikipedia, 2002). Dari definisi

di atas, dapat dikemukakan bahwa sosiologi agama merupakan cabang dari

sosiologi umum yang bertujuan untuk mencari keterangan ilmiah tentang

masyarakat agama khususnya.

9. Sosiologi Pendidikan (Educational Sociology yang Kemudian Menjadi

Sociology of Education)

Merupakan bidang kajian sosiologi yang perintisannya selalu dikaitkan

dengan sosiolog pendidikan bernama Lester Frank Ward pada tahun 1883, yang

menegaskan bahwa untuk memperbaiki masyarakat diperlukan pendidikan

(Ballantine, 1983: 11). Selanjutnya, Ward menegaskan bahwa perbedaan kelas

yang terjadi dalam masyarakat bersumber kepada perbedaan pemilikan

kesempatan, terutama kesempatan dalam memperoleh pendidikan. Sebab

perbedaan pemilikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan tersebut

Page 24: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

mengarah kepada monopoli pemilikan sumber – sumber sosial maupun

keadilan. Pada abad ke-20, muncul semangat yang kuat untuk mendirikan

sebuah cabang sosiologi yang dinamakan educational sociology (Brookover

dalam Pavalko, 1976: 6). Perkembangan ternyata bidang baru tersebut sangat

pesat, hal ini terlihat pada tahun 1914, khususny di Amerika Serikat telah 14

universitas yang mengadakan program perkuliahan bidang tersebut, di mana

bidang educational sociology mengandalkan pada problem solving sosial

sebagai metodenya (Adiwikarta, 1988: 2).

Timbul ketidakpuasan atas educational sociology tersebut dari sosiolog

lainnya, terutama Robert Angell terhadap nama subdisiplin itu, maupun

terhadap metodenya sehingga pada tahun 1928, muncul istilah baru, yaitu

sociology of education. Bagi Angell, sociology of education, ia tidak perlu

menjanjikan jawaban sosiologis untuk mengatasi permasalahan sosial yang

dihadapi dunia pendidikan. Bidang ini cukup bertugas untuk melakukan

berbagai riset dan menjadikan institusi pendidikan sebagai sumber data ilmiah.

Menurut Brookover, bidang – bidang kajian materi sociology of education

tersebut mencakup

(a) hubungan sistem pendidikan dengan sistem sosial lain;

(b) hubungan sekolah dengan komunitas sekitarnya;

(c) hubungan antarmanusia dalam sistem pendidikan;

(d) pengaruh sekolah terhadap perilaku anak didik

10.Sosiologi Seni

Istilah sosiologi seni (sociology of art) digunakan dari sosiologi berbagai

seni (sociology of art) atau soiologi seni dan literatur (sociology of art and

literature). Sedangkan, sosiologi seni visual relatif jarang dikembangkan

dibandingkan sosiologi literatur, drama, maupun film. Implikasinya, sifat

generik dari bidang kajian ini mau tidak mau menimbulkan kesulitan dalam

analisisnya karena tidak selalu terdapat hubungan linear antara musik dan novel

Page 25: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

dengan konteks atau politiknya (Wolff, 2000: 41). Namun demikian, sosiologi

seni dapat dikatakan sebagai wilayah kajian yang cair karena di dalamnya tidak

ada suatu model analisis atau teori yang dominan.

B.PENDEKATAN, METODE, TEKNIK, ILMU BANTU, DAN JENIS

PENELITIAN

1. Pendekatan

Walaupun sosiologi di awal kelahirannya pada abad ke-19 sangat

dipengaruhi oleh pemikiran – pemikiran yang bersifat positivistik, khususnya

bagi pendirinya Auguste Comte, namun dalam pendekatan sosiologi tidaklah

absolut bersifat kuantitatif, melainkan juga dapat menggunakan pendekatan

kualitatif (Soekanto, 1986: 36).

Dalam pendekatan kuantitatif, sosiologi mengutamakan bahan dan

keterangan dengan angka sehingga gejala – gejala yang ditelitinya dapat diukur

dengan mempergunakan skala, indeks, tabel, dan formula yang menggunakan

statistik. Sedangkan dalam pendekatan kualitatif, sosiologi selalu dikaitkan

dengan epistemologi interpretatif dengan penekanan pada makna – makna yang

terkandung di dalamnya atau yang ada di balik kenyataan yang teramati.

2. Metode

Para ahli sosiologi dalam penelitiannya banyak menggunakan beberapa

metode penelitian.

a. Metode Deskriptif

Metode ini sering disebut bagian metode empiris yang menekankan pada

kajian masa kini. Secara sngkat, metode deskriptif ini adalah suatu metode yang

berupaya untuk mengungkap pengejaran atau pelacakan pengetahuan. Metode

tersebut dirancang untuk menemukan apa yang sedang terjadi, tentang siapa, di

mana, dan kapan.

Dengan demikian, dalam metode ini pun termasuk metode survei dengan

jumlah sampel yang begitu banyak untuk mengungkap dan mengukur sikap

Page 26: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

sosial maupun politik, seperti yang dirintis George Gallup dalam The Literary

Digest (1936). Dalam metode tersebut, pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan pertanyaan – pertanyaan yang disusun melalui angket (kuesioner)

terhadap responden untuk mengukur pendapat atau tanggapan publik tentang

sesuatu yang diteliti (Bailey, 1982: 110; Spencer dan Inkeles, 1982: 32).

b. Metode Eksplanatori

Metode ini pun merupakan bagian metode empiris. Popenoe (1983: 28)

mengemukakan bahwa jika saja dalam studi deskriptif lebih banyak bertanya

tentang apa, siapa, kapan, dan di mana maka dalam studi eksplanatori lebih

banyak menjawab mengapa dan bagaimana. Oleh karena itu, metode ini bersifat

menjelaskan atas jawaban dari pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”.

c. Metode Historis Komparatif

Metode ini menekankan pada analisis atas peristiwa – peristiwa masa silam

untuk merumuskan prinsip – prinsip umum, yang kemudian digabungkan

dengan metode komparatif, dengan menitikberatkan pada perbandingan antara

berbagai masyarakat beserta bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan

persamaan, serta sebab – sebabnya.

d. Metode Fungsionalisme

Metode ini bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga – lembaga

kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat.

e. Metode Studi Kasus

Metode studi kasus merupakan suatu penyelidikan mendalam dari suatu

individu, kelompok, atau institusi untuk menentukan variabel itu, dan

hubungannya di antara variabel memengaruhi status atau perilaku yang saat itu

menjadi pokok kajian (Fraenkel dan Wallen, 1993: 548).

f. Metode Survei

Penelitian survei adalah salah satu bentuk dari penelitian yang umum

dalam ilmu – ilmu sosial.

Page 27: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

3. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam kajian

sosiologi, di antaranya adalah sosiometri, wawancara, observasi,dan observasi

partisipan.

a. Sosiometri

Dalam sosiometri berusaha meneliti masyarakat secara kuantitatif dengan

menggunakan skala dan angka untuk mempelajari hubungan antarmanusia

dalam suatu masyarakat. Bidang ini merupakan bidang keahlian psikologi yang

mempelajari, mengukur, dan membuat diagram hubungan sosial yang ada pada

kelompok kecil (Horton dan Hunt, 1991: 235).

b. Wawancara atau Interview

Teknik ini adalah situasi peran antarpribadi yang bertemu muka (face to

face) ketika seseorang, yakni pewawancara mengajukan pertanyaan –

pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan

masalah penelitian kepada seseorang yang diwawancarai atau responden

(Supardan, 2004:159).

c. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang diperoleh secara langsung dan teratur

untuk memperoleh data penelitian.

d. Observasi Partisipan

Bentuk pengamatan yang menyeluruh dari semua jenis metode atau strategi

(Patton, 1980). Dalam hal ini, peneliti turut serta dalam berbagai peristiwa dan

kegiatan sesuai dengan yang dilakukan oleh subjek penelitian.

4. Ilmu Bantu

Beberapa ilmu bantu yang sering digunakan dalam sosiologi, seperti

statistik, psikologi, etnologi, arkeologi, dan antropologi, di samping ilmu – ilmu

sosial lainnya, seperti sejarah, ekonomi, antropologi, politik, hukum, maupun

geografi.

Page 28: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

a. Statistik

Statistik sangat diperlukan dalam sosiologi terutama dalam

perhitungan – perhitungan yang menyangkut pendekatan kuantitatif agar

hasil – hasil penelitiannya lebih valid, akurat, dan terukur.

b. Psikologi

Psikologi pun sangat diperlukan dalam kajian sosiologi karena dalam

psikologi dapat diperoleh keterangan, baik latar belakang seseorang

berperilaku maupun proses – proses mentl yang diperlukan keterangan –

keterangannya.

c. Etnologi

Etnologi adalah ilmu tentang adat istiadat suatu bangsa. Ilmu tersebut

sangat diperlukan dalam sosiologi karena menyangkut tradisi – tradisi

yang berkembang pada bangsa tersebut. Oleh karena itu, etnologi sering

disebut juga sosial antropologi (Shadily, 1984: 20).

d. Arkeologi

Arkeologi adalah ilmu tentang peninggalan ataupun kebudayaan

klasik dari suatu bangsa yang telah silam.

e. Antropologi

Antropologi telah memasuki kajian kelompok maupun etnis atau ras

masyarakat kota ataupun yang lebih maju. Maksud dari hasil penelitian

bidang antropologi adalah untuk lebih mudah memahami tentang

beberapa keunikan secara ideografis serta memberikan pengertian yang

mendalam mengenai masyarakat modern yang lebih luas dan kompleks.

5. Jenis Penelitian Sosiologi

Dalam penelitian sosiologi (Shadily, 1984: 50 – 52), setidaknya kita

mengenal tiga macam penelitian sosiologi, yakni penelitian lengkap, penelitian

fact finding, dan penelitian interpretasi kritis.

a. Penelitian Lengkap

b. Penelitian Fact Finding

Page 29: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

c. Penelitian Interpretasi Kritis

C.KEGUNAAN SOSIOLOGI

Kegunaan sosiologi secara praktis dapat berfungsi untuk mengetahui,

mengidentifikasi, dan mengatasi problema sosial (Soekanto, 1986: 339 – 340).

Adapun beberapa problema sosial tersebut jika dilihat fokus kajiannya secara

makro dapat dibedakan berdasarkan bidang – bidang keilmuannya. Dari sisi

fokus kajian mikro, sosiologi juga berfungsi dalam memberikan informasi untuk

mengatasi masalah – masalah keluarga, seperti disorganisasi keluarga.

D.SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG NYATA (OBVIOUS)

Banyak orang sering memperdebatkan tentang sifat ilmu sosiologi itu.

Tidak sedikit yang mengemukakan bahwa sosiologi sebagaimana layaknya ilmu

sosial, tidak jauh berbeda dengan ilmu – ilmu sosial lainnya. Akan tetapi, di

balik itu semua tampak juga yang menekankan bahwa jika sosiologi ingin tetap

merupakan sebuah ilmu pengetahuan maka harus merupakan suatu ilmu

pengetahuan yang jelas nyata (Popenoe, 1983: 5).

Sosiologi sebagai science of the obvious hanya dapat dilakukan melalui

kajian – kajian yang penuh kehati – hatian dan objektif, bahwa kita dapat

mengetahui dengan penuh percaya diri dalam menjawab banyak pertanyaan

tentang tingkah laku manusia dan masyarakat kita.

E.SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI

Sosiologi yang lahir tahun 1839, berasal dari kata Latin socius yang berarti

kawan, dan logos yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti kata atau

berbicara. Dengan demikian, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.

Bagi Comte sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum

yang merupakan hasil terakhir dari perkembangan ilmu pengetahuan.

Tokoh ahli kemasyarakatan dari Inggris, yaitu Herbert Spencer (1820 –

1830), merupakan tokoh yang pertama – tama menulis tentang masyarakat atas

dasar data empiris yang konkret dan dituangkan dalam bukunya yang berjudul

Page 30: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Principles of Sosiology. Ia mengemukakan bahwa kunci memahami gejala

sosial atau gejala alamiah itu adalah hukum evolusi universal (Spencer, 1967).

Sosiologi berkembang dengan pesatnya pada abad ke-20, khususnya di

Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat, walaupun arah perkembangan dari ketiga

negara tersebut berbeda– beda. Untuk perkembangan sosiologi di Inggris,

walaupun dipopulerkan oleh John Stuart Mill dan Herbert Spencer, ternyata

sosiologi kurang berkembang pesat di sana, dan hal ini berbeda dengan di

Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat (Soekanto, 1986:4).

Nama – nama,seperti Auguste Comte dan Emile Durkheim (Prancis),

Herbert Spencer (Inggris), Karl Marx, Manheim, Max Weber, Georg Simmel,

Ralf Dahrendorf (Jerman), Vilfredo Pareto (Italia), Pitirim Sorokin (Rusia),

Charles Horton Cooley, Talcot Parsons, George Herbert Mead, Lester F.Ward,

Erving Goffman, Lewis Coser, Randall Collins (Amerika Serikat), beserta tokoh

sosiolog lainnya yang terkemuka dalam perkembangan sosiologi di Eropa dan

Amerika.

Di Indonesia, walaupun secara formal sebelum kemerdekaan belum

berkembang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, namun menurut Selo

Soemardjan banyak diantara para pujangga dan pemimpin – pemimpin kita yang

telah memasukkan unsur – unsur sosiologi dalam ajaran – ajarannya (1965).

Rechtshogeschool atau Sekolah Tinggi Hukum yang berkedudukan di Jakarta

merupakan lembaga perguruan tinggi di Indonesia yang pertama kali

memberikan kuliah – kuliah sosiologi sebelum meletusnya Perang

Dunia !!.begitu pun yang mengajar bukan sarjana – sarjana sosiologi, tetapi

lebih bersifat filsafat sosial dan teoretis berdasarkan buku – buku karya Alfred

Vierkandt, Lepold von Wise Steinmezt, dan Bierens de Haan (Soemardjan,

1965; Soekanto,1986: 43

Page 31: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

HUBUNGAN SOSIOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA

1. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Ekonomi

Hubungan antara ekonomi dan sosiologi bahwa ekonomi yang merupakan

basis perilaku sosial yang ikut menentukan tipe dan bentuk interaksi mereka.

Para ahli sosiologi mengakui bahwa ekonomi dan material itu memiliki

pengaruh atas minat serta motivasi kerja pada masyarakat (Popenoe, 1983: 7).

2. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Politik

Ilmu politik memusatkan perhatiannya pada pemerintah dan penggunaan

kekuatan politis. Para akademisi melihat ilmu politik terutama dari gagasan di

belakang sistem pemerintah pada operasi proses politik itu, begitu pun para ahli

sosiologi. Pada sisi lain, para ahli sosiologi menjadi lebih tertarik pada

pertanyaan perilaku politik, seperti alasan orang – orang ikut serta berpolitik

bergabung dalam pergerakan politik atau mendukung isu – isu politik, dan

hubungan antara politik dan institusi sosial lainnya.

3. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sejarah

Dalam hal ini, ilmu sejarah melihat kita ke belakang untuk

menggambarkan suatu peristiwa, urutan, dan makna tentang peristiwa yang

lampau itu. Penyelidikan sejarah telah bergeser dari laporan tentang orang –

orang dan tempat – tempat untuk menggambarkan kecenderungan sosial yang

luas dari waktu ke waktu. Di dalam putaran mereka, para ahli sosiologi banyak

meminjam peranan penyelidikan historis.

4. Hubungan Sosiologi dengan Psikologi

Psikologi jelas berbeda dengan sosiologi karena dalam kajian psikologi

memusatkan pada pengalaman individu dibandingkan dengan sosiologi yang

menekankan kelompok sosial. Akan tetapi, psikologi sosial kajiannya dengan

cara memahami kepribadian dan perilaku yang dipengaruhi oleh individu –

individu sosial adalah hubungan erat dengan sosiologi. Hal itu mendukung

metode dan disiplin pengetahuan kedua – duanya.

5. Hubungan Sosiologi dengan Antropologi

Page 32: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Antropologi adalah studi biologi manusia dan kebudayaannya dalam semua

periode dan dalam semua bagian – bagian dari dunia itu. Ilmu antropologi fisik

berkonsentrasi pada dua aspek, yakni evolusi biologi manusia dan perbedaan

fisik antara orang – orang did dunia. Sedangkan ilmu antropologi budaya

mengkaji pengembangan dan kultur yang sebagian besar difokuskan pada

masyarakat dan budaya pramodern, walaupun sekarang objek kajian yang

demikian banyak terjadi pergeseran. Sebagai perbandingan, sosiologi lebih

memusatkan pada peradaban modern yang relatif maju. Para ahli sosiologi

banyak yang memunjam konsep – konsep dan pendekatan antropologi.

F. FOKUS ANALISIS, KLASIFIKASI KENYATAAN SOSIAL, DAN

PERSPEKTIF DOMINAN DALAM SOSIOLOGI

Untuk memudahkan pemahaman fokus kajian dalam sosiologi, menurut

sosiolog Popenoe (1983: 8 – 9) serta Spencer dan Inkeles (1982: 20),

cakupannya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sosiologi makro dan

sosiologi mikro. Sosiologi makro menurut Popenoe (1983: 9) sebagai “… the

study of the large scale structures of society and how they relate to one

another”. Dengan semikian, jelas dalam sosiologi makro tersebut struktur kajian

masyarakatnya berskala luas dan mempertanyakan bagaimana mereka

berhubungan satu sama lain.

Sanderson mengemukakan bahwa paling tidak terdapat enam strategi

teoretis berkaitan dengan luasnya kajian sosiologi makro.

1) Materialisme, mengasumsikan bahwa kondisi – kondisi material dari

eksistensi manusia.

2) Idealisme, menegaskan signifikasi pikiran manusia dan kreasinya.

3) Fungsionalisme, berusaha menjelaskan ciri – ciri dasar kehidupan manusia

sebagai respons terhadap kebutuhan dan permintaan masyarakat sebagai

sistem sosial yang pernah tetap.

Page 33: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

4) Strategi konflik, memandang masyarakat sebagai arena di mana masing –

masing individu dan kelompok bertarung untuk memenuhi berbagai

kebutuhan dan keinginannya.

5) Strategi evolusioner, memusatkan perhatian kepada upaya

mendeskripsikan dan menjelaskan transformasi sosial jangka panjang, yang

diasumsikan akan memperlihatkan arah transformasi untuk seluruh

perubahan dalam masyarakat manusia.

6) Strategi elektisisme, memberikan toleransi kepada semua sudut pandang

yang ada, yang dalam praktiknya berarti menggunakan bagian – bagian

dari setiap yang ada untuk menjelaskan banyak kehidupan sosial.

Sedangkan untuk kajian sosiologi mikro menurut Popenoe (1983), “… the

study of the individual as social being”, dalam arti lebih memfokuskan pada

kajian individual sebagai makhluk sosial. Sosiologi mikro tersebut menurut

Douglas (1980) sering disebut sebagai the sosiology of everyday life yang

bersifat mikro, khususnya dalam keluarga.

Untuk memudahkan pemahaman dalam mengklasifikasikan berbagai

tingkatan dalam kenyataan sosial, menurut Johnson (1986: 61 – 62) dapat

dibedakan menjadi 4 (empat) tingkatan

1. Tingkat Budaya

2. Tingkat Individual

3. Tingkat Interpersonal

4. Tingkat Struktur Sosial

G. OBJEKTIVITAS DALAM SOSIOLOGI

Objektif merupakan sosiologi merupakan hal yang utama jika bukan

pertama dalam keharusan ilmiah. Tidaklah cukup dengan bersedia mengetahui

sesuatu sebagaimana adanya. Kita harus mengetahui dan waspada terhadap

penyimpangan – penyimpangan yang mungkin kita lakukan. Secara sederhana

penyimpangan adalah suatu kecenderungan, biasanya secara tidak sadar, melihat

Page 34: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

fakta dalam suatu arah tertentu karena pengaruh kebiasaan, harapan,

kepentingan dan nilai – nilai seseorang.

Dengan demikian, beberapa bahaya umum terhadap objektivitas adalah

kepentingan pribadi, kedapatan, dan penyimpangan. Sebab bagi seorang

pengamat objektivitas tidaklah datang sedemikian mudah, namun hal tersebut

dapat dipelajari. Kita akan dapat lebih objektif apabila kita semakin waspada

terhadap preferensi – preferensi pribadi kita untuk kemudian menyingkirkannya.

Melalui latihan yang tepat dalam metodologi, studi ilmiah di atas kebanyakan

eksperimen, serta mencatat contoh – contoh penggunaan data, baik secara

objektif maupun subjektif, seorang pengamat pada akhirnya mungkin dapat

mengembangkan kemampuannya untuk menembus berbagai lapisan penipuan

diri dan memandang fakta dengan objektivitas ilmiah pada tingkat yang lebih

tinggi. Para ilmuan memiliki juga sekutu yang kuat, yaitu kritik dari rekan

sejawat. Ilmuan menerbitkan hasil penelitiannya sehingga dengan demikian

karya mereka dapat diperiksa oleh para sejawat ilmuan lainnya. Berkat proses

penerbitan dan kritik tersebut, karya yang bermutu rendah akan segera terlihat

dan para ilmuan yang membiarkan preferensinya mengatur penggunaan data

akan mendapt kritik tajam.

H. KONSEP – KONSEP SOSIOLOGI

Herbert Blumer, seorang ahli sosiologi yang terpandang menetapkan

bahwa konsep – konsep yang menjadi kunci dalam sosiologis adalah samar –

samar, ambigu, dan tidak tentu, usaha untuk membuat terminologi yang lebih

tepat telah menjadikan sebagian besarnya tanpa hasil (Quated dalam Gitter dan

Manheim, 1947; 2). Zetterberg menuliskan dengan jernih tentang masalah ini

sebagai berikut.

Sosiologists have spent much energy in developing technical definitions,

but to date they have not achieved a consensus about them that is

commensurate with their effort. At present there are so many different

competing definitions for key sociological notions such as “status” and

Page 35: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

“social role” that these terms are no more valuable than their

counterparts …. In everyday speech” (Zetterberg, 1966: 30).

Sebaliknya, Horton dan Hunt (1991: 48-49) mengemukakan pendapat yang

jauh berbeda. Mereka beranggapan bahwa studi sosiologi yang menggunakan

konsep – konsep tersebut paling tidak ada dua manfaat:

1. Kita memerlukan konsep yang diutarakan dengan teliti untuk

melangsungkan suatu diskusi ilmiiah.

2. Perumusan konser menyebabkan ilmu pengetahuan bertambah.

Adapun konsep – konsep yang terdapat dalam sosiologi tersebut,

mencakup masyarakat, peran, norma, sanksi, interaksi sosial, konflik sosial,

perubahan sosial, permasalahan sosial, penyimpangan, globalisasi, patronase,

kelompok, patriarki, dan hierarki.

1. Masyarakat

Masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa

manusia yang dengan sendirinya bertalian secara golongan dan merupakan

sistem sosial yang saling memengaruhi satu sama lain (Shadily, 1984:31;

Soekanto, 1993: 466).

2. Peran

Peran adalah satuan keteraturan perilaku yang diharapkan dari individu.

3. Norma

Suatu norma adalah suatu standar atau kode yang memandu perilaku

masyarakat.

4. Sanksi

Sansksi adalah suatu rangsangan untuk melakukan atau tidak melakukan

suatu perbuatan (Soekanto, 1993: 446).

Page 36: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

5. Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah proses sosial yang menyangkut hubungan timbala

balik antar pribadi, kelompok, maupun pribadi dengan kelompok

(Popenoe, 1983: 104; Soekanto, 1993: 247).

6. Konflik Sosial

Konflik sosial adalah pertentangan sosial yang bertujuan untuk menguasai

atau menghancurkan pihak lain.

7. Perubahan Sosial

Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antarindividu,

kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu (Ritzer,

1987: 560).

8. Permasalahan Sosial

Istilah permasalahan sosial merujuk kepada suatu kondisi yang tidak

diinginkan, tidak adail berbahaya, ofensif, dan dalam pengertian tertentu

mengancam kehidupan masyarakat. Dalam pendekatannya, studi tentang

permasalahan sosial dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni

pendekatan realis dan objektif dan konstruksionalisme sosial (Pawluch,

2000: 995).

9. Penyimpangan

Istilah penyimpangan atau deviance sebenarnya dalam sosiologi telah

lama ada sejak awal kelahiran ilmu tersebut. Akan tetapi, makna

sosiologisnya baru muncul belakangan.para sosiolog dan kriminolog

mengartikan sebagai perilaku yang terlarang , perlu dibatasi , disensor,

diancam hukuman atau label lain yang dianggap buruk sehingga istilah

tersebut sering di padankan dengan pelanggaran aturan (Rock, 2000:227-

228). Namun demikian, istilah penyimpangan tersebut tetap lebih luas dari

pada kriminalitas karena menyimpang itu tidak sepenuhnya melanggar

secara kriminal.

Page 37: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

10.Globalisasi

Istilah globalisasi merujuk pada implikasi tidak berartinya lagi jarak

nasional, regional, maupun teritorial sehingga apapun yang terjadi dan

berlangsung di satu tempat, bukan jaminan bahwa kejadian atau peristiwa

tersebut tidak membawa pengaruh di tempat lain (Ohmae, 2002: 3-30).

11.Patronase

Istilah patronase dalam istilah ilmu – ilmu sosial lebih banyak dikaitkan

dengan bitokrasi sehingga dikenal birokrasi patrimonial. Dalam birokrasi

patrimonial ini serupa dengan lembaga perkawulaan, di mana patron

adalah gusti atau juragan, dan klien adalah kawula. Hubungan antara gusti

dan kawula tersebut bersifat ikatan pribadi, implisit dianggap mengikat

seluruh hidup, seumur hidup, dengan loyalitas primordial sebagai dasar

tali perhubungan (Kuntjoro-Jakti, 1980: 6).

12.Kelompok

Konsep kelompok atau group secara umum dapat didefinisikan sebagai

sekumpulan orang yang disatukan oleh suatu prinsip dengan pola

rekrutmen hak dan kewajiban tertentu (Holy, 2000:421).

13.Patriarki

Secara harfiah patriarki berarti aturan dari pihak ayah. Istilah ini memiliki

penggunaan yang cukup luas, namun umumnya memiliki kecenderungan

untuk mendeskripsikan kondisi superioritas laki – laki atas perempuan

(Cannel, 2000: 734).

14.Hierarki

Konsep hierarki merujuk kepada suatu jenjang, tatanan, peringkat

kekuatan, prestise, atau prioritas. Ditinjau dari historisnya, secara umum

konsep hierarki diserap oleh ilmu – ilmu sosial pada mulanya hanya

mengacu kepada gereja, pemerintahan pendeta, dan biasanya Gereja

Katolik Roma. Dalam pengertian yang lebih luas, merujuk pada organisasi

bertingkat dari para pendeta atau paderi (Halsey, 2000: 433).

Page 38: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

I. TEORI – TEORI SOSIOLOGI

1. Teori Tindakan Sosial dan Sistem Sosial Talcot Parsons

a. Teori Tindakan Sosial

b. Teori Sistem Sosial

2. Teori Evolusi Sosial Herbert Spencer

3. Teori Teknologi dan Ketinggalan Budaya (Cultural Lag) William F.

Ogburn

4. Teori Dramaturgi Erving Goffman

5. Teori Strukturasi Anthony Giddens

6. Teori Globalisasi “of Nothing” George Ritzer

Page 39: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

BAB 5

ANTROPOLOGI

A.Pengertian dan Ruang Lingkup Antropologi

Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti

maberarti ilmu. Para antropologi sering mengemukakan antropologi merupakan

studi tentang umat manusia dan prilakunya, dan untuk memperolah pengertian

atupnusia dan logos un pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman

manusia.

Secara khusus ilmu antropologi terbagi kedalam 5 sub ilmu yang

mempelajari :

1. Masalah asal dan perkembangan manusia secara biologis

2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia

3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam

kebudayaan manusia

4. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam

bahasa yang diucapkan di seluruh dunia

5. Masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia

dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa

kini.

1. Antropologi fisik

Mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak

perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi

biologisnya dalam berbagai jenis.

Page 40: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

2. Antropologi budaya

Memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara

hidupnya dalam masyarakat. Antropolgi budaya lebih menekankan kepada

4 aspek yang tersusun :

a. Pertimbangan politik

b. Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan

c. Menyangkut bahasa dalam antropologi budaya

d. Preferensi dan pemikiran individual dimana terjadi hubungan antara jati

diri dan emosi.

Seperti yang telah dikemukakan diatas, cabang antropologi budaya ini

dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

a. Arkeologi

Adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda

peninggalan lama dengan maksud untuk menggambarkan serta

menerangkan prilaku manusia karena dalam peninggalan-peninggalan

lama itulah terpantul ekspresi kebudayaannya.

b. Antropologi linguistik

Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah mahluk yang paling

mahir dalam menggunakan simbol-simbol sehingga manusia disebut

homo symbolicum. Disinilah antropologilinguistik berperan. Ia

merupakan deskripsi suatu bahasa maupun sejarah bahasa yang

digunakan.

c. Etnologi

Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan perhatiannya

pada kebudayaan-kebudayaannya zaman sekarang, telaahnya pun terpusat

pada prilku manusia, sebagaimana yang dapat disaksikan langsung,

dialami serta didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya.

Hanya dengan mempelajari mekanisme, struktur, serta sarana-sarana

diluar diri manusia, yakni alat yang digunakan manusia untuk

Page 41: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

mentransformasikan dirinya sendiri,dapat kita ketahui alasan perbedaan

keyakinan, nilai, prilaku,dan bentuk sosial antara kelompok satu dengan

yang lainnya.

Secara keseluruhan, yang termasuk bidang-bidang khusus secara tematis

dalam antropologi lainnya,selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah :

1. Antropologi ekonomi

Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan dan

mengekspresikan diri melalui penggunaan barang dan jasa material.

Ruang lingkup antropologi ekonomi tersebut mencakup riset tentang

teknologi,produksi,perdagangan. Konsumsi,serta tinjauan tentang

berbagai bentuk pengaturan sosial dan ideologis manusia untuk

mendukung kehidupan materi manusia.

2. Antropologi medis

Antropologi medis ini banyak membahas hubungan antara penyakit dan

kebudayaan yang tampak mempengaruhi evolusi manusia tertuma

berdasarkan hasi-hasil penemuan paleopatologi. Begitu luasnya ruang

lingkup antropologi medis ini, sampai sekarang tiadak mudah untuk

mendefinisikan subjek kajiannya.

3. Antropologi psikologi

Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji tentang

hubungan antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan

sosial dari sistem budaya yang ada.

4. Antropologi sosial

Dalam kajiannya, antropologi sosial mendeskripsikan proyek evolusionis

yang bertujuan merekontruksi masyarakat primitif asli dan mencatat

perkembangannya melalui berbagai tingkat peradaban.

Page 42: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

B.Pendekatan, Metode, Teknik, Ilmu Bantu, dan Jenis Penelitian

Antropologi

Menurut Gopala, sarana dalam ilmu antropologi,sedikitnya ada 4 macam

penelitian komparatif, yaitu

1. Penelitian komparatif dengan tujuan menyusun sejarah kebudayaan

manusia secara inferesial

2. Penelitian komparatif untuk menggambarkan suatu kebudayaan

3. Penelitian komparatif untuk taksonomi kebudayaan

4. Penelitian komparatif untik menguji korelasi-korelasi antar unsur, antar

pranata, dan antar gejala kebudayaan untuk membuat generalisasi-

generalisasi mengenai tingkah laku manusia pada umumnya.

Kemudian jika dilihat dari beberapa ilmu yang merupakan bagian dalam

ilmu antropologi, menurut Koentjaratningrat mencakup 5 disiplin ilmu, yaitu

1. Paleoantropologi

Merupakan ilmu tentang asal usul atau soal terjadinya evolusi makhluk

manusia dengan mempergunakan bahan penelitian melalui sisa-sisa tubuh

yang telah membatu, atau fosil-fosil manusia dari zaman ke zaman yang

tersimpan dalam lapisan bumi dan didapat dengan berbagai penggalian.

2. Antropologi fisik

Merupakan bagian ilmu antropologi yang mempelajari suatu pengertian

tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia jika dipandang

dari sudut ciri-ciri tubuhnya, baik lahir maupun sifat bagian dalam.

3. Etnolinguistik atau antropologi linguistik

Suatu ilmu yang berkaitan erat dengan ilu antropologi, dengan berbagiai

metode analisis kebudayaan yang berupa daftar kata-kata, pelukisan

tentang ciri dan tata bahasa dari beratus-ratus bahasa suku bangsa yang

tersebar di berbagai tempat dimuka bumi ini.

Page 43: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

4. Prehistori

Merupakan ilmu tentang perkembangan dan penyebaran semua

kebudayaan manusia sejak sebelum manusia mengenal tulisan atau huruf

5. etnologi

Merupakan bagian ilmu atropologi tentang asas-asas manusia ,

mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari

bangsa-bangsa tertentu yang tersebar dimuka bumi ini pada masa

sekarang.

C.Tujuan dan Kegunaan Antropologi

Setiap antropologi yang memulai penelitian lapangan perdana nya, pada

umumnya mencari suatu bangsa atau kelompok yang belum pernah di teliti.

Tujuannya sudah jelas adalah untuk memperluas arena perbandingan di samping

untuk merekam berbagai budaya sebelum budaya-budaya itu lenyap.

Antropologi memang merupakan studi tentang manusia. Ia tidak hanya

sebagai suatu disiplin ilmu yang bersifat akademis tetapi juga merupakan suatu

cara hidup yang berusaha menyampaikan kepada para mahasiswa apa yang telah

diketahui orang.

Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai

organisme biologis yang tekanannya pada upaya melacak evolusi perkembangan

manusia dan mempelajari pariasi-pariasi biologis dalam spesies manusia.

Sedangkan Antropologi budaya berusaha mempelajari manusia berdasarkan

kebudayaan nya.

Selain itu, antropologi bermaksud mempelajari umat manusia secara

objektif, paling tidak mendekati objektif dan sistematis. Sedangkan data yang

digunakan ahli antropologi dapat berupa data dari suatu masyarakat atau studi

komparatif diantara sejumlah besar masyarakat.

Page 44: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

D.Hubungan Antropologi dengan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya

1. Hubungan antropologi dengan sosiologi

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terutama dari sudut

hubungan antar manusia dan proses-proses yang timbul dari hubungan

manusia dalam masyarakat.

2. Hubungan antropologi dengan psikologi

Hal itu tampak karena dalam psikologi pada hakikatnya mempelajari prilaku

manusia dan proses-proses mentalnya. Dengan demikian, psikologi

membahas faktor-faktor penyebab prilaku manusia secara internal, seperti

motifasi, minat, sikap, konsep diri, dan lain-lain. Sedangkan dalam

antropologi, khususnya antropologi budaya lebih bersifat faktor eksternal,

yaitu lingkungan fisik, lingkungan keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti

luas.

3. Hubungan antroplogi dengan ilmu sejarah

Konsep-konsep tentang kehidupan masyarakat yang di kembangkan oleh

antropologi dan ilmu-ilmu sosial alinnya, akan memberi pengertian banyak

kepada seorang ahli sejarah untuk mengisi latar belakang dari peristiwa

polotik dalam sejarah yang menjadi objek penyelidikannya.

4. Hubungan antropologi dengan ilmu geografi

Antropologi berusaha menyelami keanekaragaman manusia jika dilihat dari

ras, etnis, maupun budayanya.

5. Hubungan antropologi dengan ilmu ekonomi

Seorang ahli ekonomi yang akan membangun ekonomi di negara-negara,

tentu akan memerlukan bahan komparatif mengenai, misalnya sikap terhadap

kerja, sikap terhadap kekayaan, sistem gotongroyong, dan sebagainya yang

menyangkut bahan komparatif tentang berbagai unsur dari sistem

kemasyarakatan di negara-negara. Untuk pengumpulan keterangan

komparatif tersebut, ilmu antropologi memiliki manfaat yang tinggi bagi

seorang ekonom.

Page 45: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

6. Hubungan antara antropologi dengan ilmu politik

Agar dapat memahami latar belakang dan adat istiadat tradisional dari suku

bangsa itulah maka metode analisis antropologi menjadi penting bagi seorang

ahli ilmu politik untuk mendapat pengertian tentang tingkahlaku dari partai

politik yang di telitinya.

E.Objektifitas Dalam Antropologi

Masalah lama dalam ilmu-ilmu sosial yang belum terpecahkan sampai

sekarang adalah mengenai kesenjangan peneliti. Barangkali soal inilah yang

paling sulit dan menjadi kendala, terutama dalam antropologi karena dalam cara

pengumpulan data dasarnya yang rumit dalam persoalan tersebut. Secara

tradisional menurut David Kapplan dan Albert A Manners, antropologi

berkecimplung selama satu tahun atau lebih dalam kancah suatu budaya yang

eksotik yang dipelajarinya, mengamati lembaga-lembaga, pranata, dan cara

hidup.

F. Sejarah Perkembangan Antropologi

Dalam sejarah lahirnya antropologi, perkembangan ilmu tersebut melalui

suatu tahapan yang panjang. Koentjaraningrat memaparkan bahwa lembaga-

lembaga antropologi etnologi merupakan awal lahirnya antropologi.

Jika disimak tentang perkembangan ilmu-ilmu bagian antropologi, boleh

jadi etnografi merupakan bagian yang paling sukses dalam antropologi sosial

dan budaya. Akan tetapi apa sebenarnya manfaat yang dapat di petik dari studi-

studi etnografi yang umumnya menangani komunitas-komunitas kecil terasing

itu ? menurut Kuper ada 4 jawaban, yaitu:

1. Menurut pemikiran evolusionistis, orang-orang yang di anggap primitif

itu secara kesejarahan dapat memberikan pemahaman tentang cara hidup

nenek moyang manusia.

Page 46: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

2. Melihat gambaran ilmu-ilmu sosial, banyak ahli antropologi berpendirian

bahwa penelitian dan perbandingan etnografi akan memudahkan

perkambangan ilmu sosial yang benar-benar universal, menyentuh umat

manusia, dan tidak membatasi diri pada studi-studi tentang masyarakay

modern barat.

3. Sejumlh ahli antropologi yang dipengaruhi oleh etnologi dan kemudian

sosio biologi, meyakini bahwasannya etnografi komparatif akan

mengangkat unsur- unsur kemanusiaan yang universal.

4. Para humanis yang acap kali skeptis terhadap generalisasi-generalisasi

mengenai prilaku manusia, berpendapat bahwa pemahaman terhadap

kehidupan yang asing itu sendiri akan banyak gunanya.

G. Konsep-Konsep Antropologi

Konsep kebudayaan yang paling umum, paling tidak terdapat 7 kelompok

pengertiaan kebudayaan, yaitu :

1. Kelompok kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks kehidupan manusia

2. Kelompok kebudayaan sebagai warisan sosial atau tradisi

3. Kelompok kebudayaan sebagai cara dan aturan termasuk cita-cita, nilai-

nilai, dan kelakuan.

4. Kelompok kebudayaan sebagai keterkaitan dalam proses-proses

psikologis.

5. Kebudayaan sebagai struktur atau pola-pola kebudayan

6. Kelompok kebudayaan sebagai hasil perbuatan atau kecerdasan manusia

7. Kelompok kebudayaan sebagai sistem simbol.

Adapun yang merupakan contoh konsep antropologi di antaranya,

1. Kebudayaan

2. Evolusi

3. Culture area

4. Enkulturasi

Page 47: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

5. Difusi

6. Akulturasi

7. Etnosentrisme

8. Tradisui

9. Ras dan etnik

10.Stereotip

11.Kekerabatan

12.Magis

13.Tabu

14.Perkawinan

H. Generalisasi-Generalisasi Antropologi

1. Kebudayaan

Dalam mengapresiasi budaya bangsa, setiap kebudayaan di samping

memiliki kelemahan juga memiliki keunggulan.

2. Evolusi

Evolusi tidak terbatas pada bidang biologi saja, melainkan meluas pada

bidang sosial dan kebudayaan

3. Culture area

Pertumbuhan kebudayaan menyebabkan timbulmnya unsur-unsur baru

yang akan mendesak unsur-unsur budaya lama ke arah pinggir, sekeliling

daerah pusat pertumbuhan budaya itu

4. Enkulturasi

Proses enkulturasi seseorang terhadap budaya orang lain itu di perlukan

5. Difusi

Orang dapat saja beranggapan bahwa dengan meluasnya unsur-unsur

budaya menyimpulkan bahwa telah terjadi proses difusi budaya

6. Akulturasi

Perpaduan dua budaya tanpa menghilangkan budaya aslinya.

Page 48: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

7. Etnosentrisme

Penilaian yang baik terhadap sikap-sikap dan pola kebudayaan

kelompoknya sendiri.

8. Tradisi

Aktivitas kebudayaan yang bermaksud untuk memuaskan suatu rangkaian

dari sejumlah kebutuhan naluri makhluk manusia yang berhubungan

dengan seluruh kehidupannya.

9. Ras dan etnik

Ras merupakan suatu konsep biologi yang valid. Sedangkan konsep etnik

lebih merujuk kepada kesatuan-kesatuan sosial dalam sistem sosial.

10.Stereotip

Berkembangnya prasangka dan stereotip antar etnik yang terjadi di

indonesia akan memperlemah rasa persatuan dan kesatuan bangsa

indonesia

11.Kekerabatan

Ikatan ibu dan anak dapat diamati dan dinilai secara universal, tetapi

peranan ayah maupun ibu dalam masyarakat tradisional sangatlah

bervariasi.

12.Magis

Magis memang kejam, jahat dan mudah disalah gunakan oleh pihak-pihak

yang berkepentingan

13.Tabu

Dalam pandangan kaum fungsionalis, tabu memilki nilai-nilai kegunaan

yang perlu dijaga oleh masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan

hidupnya.

14.Perkawinan

Untuk mengatur proses pemilihan pasangan dan perkawinan memiliki

norma yang begitu kompleks.

Page 49: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

I. Teori-Teori Antropologi

1. Teori orientasi nilai budaya

a. Dalam kaitannya dengan makna hidup manusia.

b. Berkenaan dengan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

c. Dalam kaitannya dengan persepsi manusia dengan waktu.

d. Dalam kaitannya dengan makna dari pekerjaan.

e. Dalam kaitannya dengan hubungan antar sesama manusia.

2. Teori evolusi sosiokultural

a. Evolusi sosiokultural meliputi seluruh sistem sosiokultural maupun

komponen-komponen yang terpisah dari sistem tersebut.

b. Evolusi sosiokultural bukanlah proses tunggal.

c. Perbedaan tersebut dapat dirinci sebagai evolusi paralelel, evolusi

konvergen, dan evolusi divergen.

d. Evolusi paralel, merupakan evolusi yang terjadi dalam dua atau lebih

sosiobudaya tang berkembang dengan cara yang sama dan dengan

tingkat yang pada dasarnya sama.

e. Evolusi konvergen, terjadi ketika berbagai masyarakat berbeda

perkembangannya, namun akhirnya mengikuti pola yang serupa

kemajuannya.

f. Evolusi divergen, terjadi ketika berbagi masyarakat yang semula

mengikuti banyak persamaan yang serupa, namun akhirnya mencapai

tingkat perkembangan yang jauh berbeda.

3. Teori evolusi kebudayaan

a. Zaman liar tua

b. Zaman liar madya

c. Zaman liar muda

d. Zaman barbar tua

e. Zaman barbar madya

f. Zaman barbar muda

Page 50: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

g. Zaman peradaban purba

h. Zaman peradaban masa kini

4. Teori evolusi animisme dan magic

a. Animisme adalah suatu kepercayaan pada semua benda.

b. Asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa

c. Manusia memecahkan beberapa persoalan hidupnya selalu dengan

akal dan sisitem pengetahuannya.

d. Ilmu gaib mulanya hanya untuk mengatasi pemecahan masalah hidup

yang berada diluar kemampuan akal dan sistem pengetahuannya.

e. Karena penggunaan magic tidak selalu berhasil maka mulailah

diyakini bahwa alam semesta dihuni oleh makhluk-makhluk halus

yang lebih berkuasa daripada manusia.

f. Antara agama dan magic itu berbeda.

g. Magic memiliki 2 prinsip utama. Pertama magic simpatetis, kedua

magic senggol.

5. Teori evolusi keluarga

a. Tahap promiskuitas

b. Lambat laun manusia sadar akan hubungan antara ibu dengan anaknya

sebagai suatu kelompok keluarga inti dalam masyarakat.

c. Sistem patriarchate, dimana ayah menjadi kepala keluarga.

d. Perkawinan tidak selalu dari luar kelompok, tetapi dapat juga dari

dalam kelompok yang sama.

6. Teori upacara sesaji

a. Disamping sistem keyakinan dan doktrin sisitem upacara pun

merupakan suatu perwujudan dan religi yang memerlukan studi

analisis khusus.

b. Upacara religi tersebut, biasnya dilaksanakan oleh banyak warga

masyarakat dan memiliki fungsi sosial untuk mengintensifkan

solidaritas masyarakat.

Page 51: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

c. Pada prinsipnya, upacara sesaji, dimana manusia menyajikan sebagian

dari seekor binatang, terutama darahnya kepada dewa, kemudian

memakan sendiri sisa daging dan darahnya.

Page 52: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

BAB 6

ILMU GEOGRAFI

A.PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI

Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan

graphein yang berarti lukisan atau tulisan. Menurut pengertian yang

dikemukakan Eratosthenes, geografika berarti tulisan tentang bumi. Pengerian

bumi dalam geografi, tidak hanya berkenaan dengan fisik alamiah bumi saja,

melainkan juga meliputi gejala dan prosesnya, baik itu gejala dan proses

alamnya, maupun gejala proses kehidupannya. Gejala diproses kehidupan

melibatkan kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia sebagai

penghuni bumi.

Secara sederhana, dapat dikemukakan bahwa cakupan dan peranan

geografi itu setidaknya memiliki 4 hal yang dikemukakan dari hasil penelitian

UNESCO (1965: 12-35) maupun Lousbury (1975: 1-6) yaitu:

1. Geografi sebagai suatu sintesis

Artinya, pembahasan geografi itu pada hakikatnya dapat menjawab substansi

pertanyaan-pertanyaaan tentang what, where, when, why, dan how.

2. Geografi sebagai suatu penelaahan gejala dan relasi keruangan

Dalam hal ini geografi berperan sebagai “pisau” analisis terhadap fenomena-

fenomena, baik alamiah maupu insaniah.

3. Geografi sebagai disiplin tata guna lahan

Di sini, titik beratnya pada aspek pemanfaatan atau pendayagunaan ruang

geografi yang harus semakin ditingkatkan. Sebab pertumbuhan penduduk

yang begitu pesat.

4. Geografi sebagai bidang ilmu penelitian

Page 53: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Hal itu dimaksudkan agar dua haldapat tercapai, yaitu sebagai berikut:

a. Meningkatkan pelaksanaan penelitian ilmiah demi disiplin geografi itu

sendiri yang dinamis sesuai dengan kebutuhan pengembangan ilmu yang

makin pesat.

b. Meningkatkan penelitian praktis untuk kepentingan kehidupan dalam

meningkatkan kesejahteraan umat manusia (Sumaatmadja, 1988:41).

Ilmu geografi kontemporer bahwa secara sederhana geografi merupakan

disiplin akademik yang terutama berkaitan dengan penguraian dan pemahaman

atas perbedaan-perbedaan kewilayahan dalam distribusi lokasi dipermukaan

bumi. Fokusnya adalah sifat dan saling berkaitan antara tiga konsep yaitu,

lingkungan, tata ruang, dan tempat.

1. Lingkungan

Lingkungan alamiah pada suatu wilayah terdiri atas permukaan lahan itu

sendiri, hidrologi permukaan air di wilayah itu, flora dan fauna yang

tertinggal didalamnya. Lapisan tanah yang menutupi permukaan itu, dan

atmosfer yang terdapat di atasnya. Semua unsure itu terjalin dalam suatu

sistem lingkungan yang kompleks.

2. Tata Ruang

Tata ruang merupakan fokus kajian bagi para ahli geografi manusia. Hal ini

bukan semata-mata karena penggunaan lahan oleh manusia selama sekian

decade menjadi topik yang penuh perhatian, tetapi juga esensi dalam

berbagai skala ( antara perkotaan dan perdesaan) terdapat hubungan yang

erat, selain dengan lingkungan fisiknya juga sosialnya.

3. Tempat

Tempat merupakan pusat bagi geografi karena peranannya sebagai faktor

pembatas dalam perkembangan manusia, serta mengingat pentingnya

tempat sebagai kontruksi dunia ( Johnston, 2000:408). Sebab mengenal

siapa dirinya dan orang lain, juga didasarkan pada tempat. Identitas fisik

dan sosial budaya dipengaruhi oleh tempat. Tempat merupakan lingkungan

Page 54: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

pergaulan, diciptakan oleh manusia dalam konteks persepsi mereka

mengenai alam dan sosialnya.

Adapun cabang-cabang dari geografi manusia ( human man geography)

mencakup:

1. Geografi Ekonomi ( Ecnomic Goegraphy)

Geografi ekonomi menguraikan tentang produksi, distribusi, pertukaran

atau perdagangan, serta konsumsi atas berbagai barang dan jasa yang

dilakukan pada tempat-tempat yang saling berjauhan. Geografi ekonomi

mulai diakui sebagai bidang studi tersendiri pada akhir abad ke-19 dan

kebangkitannya bertolak dari kolonialisme Eropa ( Barnes, 2000: 267).

2. Geografi Politik ( Political Geography)

Geografi politik menekankan bahwa teritorial ditafsirkan sebagai hubungan

mendasar antara kedaulatan negara dengan tanah air nasional yang terletak

di jantung legitimasi dan praktik negara modern. Dalam sejaranhya, sejak

awal terjadinya geografi politik sebagai suatu bangunan pengetahuan yang

koheren pada akhir ke-19, sub disiplin ini telah mengalami empat fase

perkembangan utama, yakni lingkunan,fungional, analisis wilayah, dan

pluralistik.

3. Geografi Urban ( Urban Geography)

Geografi urban berkaitan dengan sifat-sifat, tata ruang, kotak kecil dan

besar, dan berbagai cara yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh proses

fisik, demografi, ekonomi, sosial, budaya, politik.

4. Geografi Sejarah (Hystorical Geography)

Geografi sejarah sebagai studi mengenai masa lalu yang mencerminkan

keanekaragaman geografi itu sendiri. Ia tidak hanya mencakup geografi

tradisional yang berhubungan dengan tempat, tata ruang, dan lingkugan,

melainkan juga masalah-masalah modern. Seperti ekologi, lokasi, serta

lansekap.

Page 55: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

5. Geografi Populasi ( Population Geography)

Bagian geografi dapat dibedakan tentang karya para ahli yang terfokus

pada penyebaran populasi, dengan karya yang berusaha memahami faktor-

Faktor yang mempengaruhi variasi dalam penyebaran tersebut. Dengan

demikian, bidang ini menempati tempat yang berbeda dan terpisah diantara

sub bidang geografi, bahkan menuntut pentingnya hubungan antara

demografi, biologi manusia, dan ilmu kedokteran dengan ilmu-ilmu sosial

lain, terutama dengan sosiologi serta ilmu ekonomi.

6. Geografi Sosial ( Social Geography)

Geografi sosial merupakan sebuah sub disiplin dari geografi sebagai

sebuah subjek yang mengaitkan ilmu-ilmu sosial dengan ilmu-ilmu

alamiah, serta meliputi topic-topik mulai dari tektonik samapai

psikoanalisis( Smith, 2000: 981). Dalam geografi sosial menyetarakan

keseluruhan dengan geografi manusia yaitu dengan kekuatan ilmu-ilmu

sosial dari disiplin ilmu tersebut dalam hubungan manusia ( masyarakat)

dengan alam.

7. Sistem Informasi Geografi ( Geograpical Information Sistem)

Sistem informasi geografi adalah sistem komputer yang terintegrasi yang

digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menambah, memanipulasi,

menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi mengenai

masalah geogrfis ( Unwin 2000:402). Sistem informasi geografi ini

dikembangkan oleh para ahli geografi sejak tahun 1960-an, namun

penggunaan sistem ini secara lengkap baru menyebar luas tahun 1980-an

ketika biaya pengadaan komputermenurun tajam dan perangkat komputer

sudah menjaadi hal yang umum. Pada setiap sistem informasi geografi

harus menyertakan data, perangkat keras, dan personil pelaksanaanya.

Page 56: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

B.PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PENELITIAN GEOGRAFI

1. Pendekatan Gegrafi

Pendekatan ini berkaitan erat dengan kuatifikasi dan keyakinan pada

keteraturan statistic yang merupakan bukti adanya sebaba akibat empiris, seperti

yang disyratkan oleh teorinya.

Beberapa macam pendekatan geografi yang sering digunakan diantaranya:

a. Pendekatan Analisis Keruangan

b. Pendekatan Ekologi

c. Pendekan Kompleks Wilayah

Pedekatan keruangan

Pendekatan ekologi ( ecological approach)

Pendekatan historis ataupun kronologi

Pendekatan sistem (sistem approach)

2. Metode Penelitian Geografi

a. Metode diskriptif

Metode diskriptif banyak digunakan sejk ilmu geografi lahir sebagai

disiplin ilmu yang bersifat akademis. Tujuan metode deskriptif adalah untuk

mendeskriptikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa

sekarang. Dalam metode deskriptif terbagi-bagi lagi menjadi metode studi

kasus, survey, dan studi pengembangan.

b. Metode Eksperimen dan Korelasi

Pendekatan ini berkaitan erat dengan kantifikasi, keyakinan pada

keteraturan statistikmerupakan bukti adanya hubungan sebab akibat empiris

sseperti yang disyaratka oleh teorinya.

c.Metode ex Post Facto

Metode ini untuk melihat dan mengkaji hubungan antara dua variabel atau

lebih, dimana variable yang dikaji telah terjadi sebelumnya atau tidak

diberiperlakuan khusus. Ex Post Facto artinya sesudah fakta karena dalam

Page 57: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

penelitian ini peneliti tidak perlu melakuakn manipulasi atau perlakuan terhadap

variable bebas.

3. Teknik Penelitian Geografi

Teknik penelitian yang banyak digunakan dalam ilmu geografi, misalnya

observasi lapangan, wawancara, kuesioner, studi dokumentasi, dan studi

literatur.

a. Observasi Lapangan (Field Observation)

Observasi lapangan merupakan teknik pengumpulan data dalam

ilmugeografi yang berusaha melihat langsung tentang gejala dan masalah

geografis. Teknik ini banyak sekali digunakan untuk penlitia-penelitian

geografis, bahkan merupakan teknik pengumpulan data yang paling

dominan ( Sumaatmadja, 1988:105).

b. Wawancara (Interview)

Wawwancara merupakan teknik pengumpulan data dalam ilmu geografi

yang dilakukan oleh peneliti(interviewer) terhadap respon (interviewee)

untuk memperoleh keterangan yang lebih jauh dari sekedar observasi.

Teknik ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung

terhadap responden secara verbal, baik formal maupun informal.

c. Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data dengan

menyebarkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan,baik yang bersifat terbuka

maupun tertutup dan dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis.

Tujuannya hampir sama dengan wawancara, yaitu untuk mengkontruksi

mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi,

tuntutan, kepedulian dan lain-lain. (Fraenkel dan Wallen.1993:112-113).

d. Studi Dokumentar

Studi dokumentar merupakan teknik pengumpulan data yang merupakan

upaya untuk mengkaji setiap bahan tertulis, film, serta catatan (record)

dokumen dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu dokumen pribadi dan

Page 58: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

dokumen resmi. Sifat dokumen adalah tidak reaktif sehinga tidak sukar

diperoleh dengan teknik kajian isi. (Moleong. 1998: 161).

e. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan megkaji

berbagai teori, prinsip, konsep, dan hokum-hukum yang berlaku dalam

ilmu geografi. Semuanya ini diperlukan sebagai data teritik yang releven

dengan kebutuhan kajian atau penelitian. Oleh karena itu, sustu penelitian

geografi musthail dilakukan tanpa disertai kajian kepustakaan

(Sumaatmadja. 1988: 110).

C.SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GEOGRAFI

Seperti halnya ilmu-ilmu sosial lainnya, pada mulanya disiplin geografi

tidak tersusun secara sistematis seperti sekarang ini.pada zaman Homeros dan

Hesiodos. Pada abad ke-9 sampai ke-8 sebelum Masehi, sebagian orang

menganggap pengetahuan tentang bumi masih sangat dipengaruhi oleh mitologi,

terutama mitos kosmogonis ( keterangan tentang asal usul serta sifat kejadian-

kejadian dalam alam semesta) (Bertens, 1999: 19). Selain itu, pengetahuan

mengenai suatu wilayah yang meliputi aspek-aspek alamiah dan insaniah, pada

mulanya hanya dalam bentuk cerita yang disampaikan oleh seseorang kepada

yang lainnya.

Pada zaman Thales (640-548 SM), masih beranggapan bahwa bumi

berbentuk silinder yang terapung di atas air dengan separuh bola hampa

diatasnya. Pendapat itu hilang seabad kemudian setelah Parmenides (515-455

SM) mengemukakan pendapatnya bahwa bumi memiliki bentuk bulat. Lambat

laun pengaruh mitologi itu semakin berkurang dengan berkembangnya pengaruh

ilmu alam sejak abad ke-6 SM, sehingga corak pengetahuan tentang bumi

tersebut mulai memiliki dasar ilmu pasti/ alam yang lebih baik. Kemudian

terdorong oleh kebutuhan untuk mempermudah perjalanan berikutnya, secara

sederhana pengalaman perjalan itu dilukiskan kedalam bentuk peta. Sejak itu,

Page 59: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika. Dengan

demikian, logos (akal budi dan rasio) mengganti mitos (Bintarto dan

Hadisumarno, 1979:2).

Bagi kepentingan perjalanan, perdagangan, peperangan, dan pertahanan,

peta tersebut sangat membantu dalam memvisualisasikan suatu objek telaahan.

Pada zaman Yunani kuno, pandangan paham geografi sangat dipengaruhi oleh

pandangan filsafat spekulatif maupun sejarawan yang berusaha memadukan

ilmu pengetahuan geografi dengan sejarah. Tidak sedikit uraian geografi bersifat

sejarah, atau sebaliknya uraian sejarah bersifat geografi.

D.MANFAAT TERAPAN GEOGRAFI

Sebagai disiplin akademis yang memiliki potensi terapan untuk memahami

mengenai dunia, terdapat beberapa pendapat, seberapa perlunya segi terapan ini

karena beragamnya tuntutan yang dikemukakan kepada disiplin ini maupun

kepada akademisinya secara umum.

Makin meningkatnya minat pada isu-isu lingkungan, baik tingkat lokal,

regional, nasional,maupun global, telah menjadi perhatian para ahli geografi.

Banyak karya mereka menekankan kedua sisi, yakni proses yang terjadi dalam

lingkungan fisik dan dampak aktivitas manusia terhadap proses tersebut serta

hasilnya. Hal ini tampak dalam usaha penaksiran dampak lingkungan.

E.KONSEP-KONSEP GEOGRAFI

1. Tempat

Konsep tempat (place) merujuk kepada suatu wilayah di mana orang hidup

berada. Dalam analisis geografi, konsep tempat memiliki peran penting

karena kedudukan dan konstribusi tempat member banyak arti dan makna

bagi manusia serta bagi organisasi lainnya.

Page 60: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

2. Sensus Penduduk

Sensus penduduk merupakan suatu konsep geografi sosial yang jika dilihat

dari sejarah aktivitasnya, merupakan salah satu kegiatan statistik tertua dan

terluas yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh dunia, dahulunya lebih

berorientasi untuk taksiran kekuatan militer dan perpajakan. Sensus pu

dikembangkan untuk mengumpulkan informasi mengenai perumahan,

sektor manufaktur, pertanian industry pertambangan, dan dunia bisnis

(Taeuber, 2000: 99).

3. Iklim

Iklim menurut Ensiklopedia Indonesia (1984: 1376-1377) adalah keadaaan

rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu, keadaan

variasinya dari tahun ke tahun dan keadaan ekstremnya. Unsure-unsur yang

menggambarkan keadaan cuaca atau iklim meliputi suhu udara kelembaban

udara, angin, curah hujaan dan penyinaran matahari. Biasanya, untuk

menggambarkan keadaan iklim, dibuat klafikasi iklim. Klafikasi iklim

memiliki tujuan yang berbeda-beda. Ada yang bertujuan untuk digunakan

dalam bidang pertanian, perdagangan maupun perindustrian.

4. Laut

Laut dalam Ensiklopedia Indonesia (1984: 1974-1975) diartikan sebagai

keseluruhan massa air yang saling berhubungan, mengelilingi semua sisi

daratan di bumi. Laut yang besar dinyatakan sebagai samudera (lautan).

Dari pantai ke laut dalam, pertama-tama terdapat suatu jalur dasar laut

yang datar, yakni dataran kontinental yang merupakan lanjutan tanah

daratan di bawah permukaan laut. Dari kedalaman lebih kurang 180 meter,

kemiringan itu menjadi lebih besar berupa lereng kontinental, yaitu

lanjutan lereng daratan di bawah permukaan laut. Pada kedalaman 3.000-

Page 61: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

6.000 meter baru terdapat dasar laut yang dalam, dalam mentuk cekungan

besar yang dipisahkan oleh punggung-punggung dibawah permukaan laut.

5. Lingkungan

Linkungan dalam ensiklopedia Indonesia (1984: 2021) didefinisikan

sebagai segala sesuatu yang ada di luar suatu organism, meliputi

lingkungan benda mati (abiotk) dan lingkungan hidup (biotik). Lingkungan

benda mati atau fisik adalah lingkungan di luar suatu organisme yang

terdiri atas benda atau faktor alam yang tidak hidup, seperti bahan kimia,

suhu, cahaya, gravitasi, atmosfer, dan lain-lain. Lingkungan hidup (biaotik)

adalah lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas organism

hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, hewwan, dan manusia.

6. Benua

Istilah benua dalam Ensiklopedia Indonesia (1984:449)merujuk pada suatu

daratan yang begitu luas sehingga bagian tengah daratan yang luas tersebut

tidak mendapat pengaruh angin laut sama sekali. Dalam sejarah, dikenal 5

benua yang dihuni manusia, yaitu Asia, Eropa, Amerika. Afrika, dan

Australia. Sedangkan secara geografis, pembagian benua tersebut terbagi

atas 3 benua, yakni Erasia, Afrika, dan Australia. Secara keseluruhan, luas

benua tersebut mencapai lebih kurang 29% dari seluruh permukaan bumi,

dan sisannya (71%) adalah luas samudera

7. Urbanisasi

Konsep urbanisasi memiliki dua pengertian. Pertama, para ahli demografi

lebih banyak menggunakan istilah ini untuk menunjukan redistribusi

penduduk ataupun perpindahan dari wilayah-wilayah pedesaan ke

perkotaan, memberikan makna yang oaling spesifik pada tingkat

konseptua. Kedua, dalam beberapa ilmu sosial lainnya, terutama ekonomi,

Page 62: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

geografi, dan sosiologi, urbanisasi merujuk kepada struktur morfologik

yang sedang berubah dari berbagai pemusatan (agglomeration) perkotaan

dan perkembangannya (Sly, 2000: 1116). Pada kajian ini, tentu saja lebih

didasarkan pada kajian yang pertama. Jika terdapat aspek-aspek kajian

kedua, hanyalah sebagai supplement karena satu sama lainnya berkaitan.

8. Peta

Peta adalah pola permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar

(Esiklopedia Indonesia, 1984: 2698-2699). Gambar itu dapat menyatakan

keadaan fisik bumi, keadaan budaya, ekonomi bahkan politik sekalipun.

Biasanya, tiap titik peta itu menunjukan kedudukan geografis menurut

skala dan proyeksiyang telah ditentukan.

9. Kota

Konsep kota sebenarnya merujuk kepada fenomena yang sangat bervariasi

sesuai dengan perbedaan sejarah dan wilayahnya. Namun, secara umum

istilah kota adalah tempat di wilayah tertentu yang dihuni oleh cukup

banyak banyak orang dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup

tinggi. Studi tentang masyarakat kota tidak hanya terbatas menelaah

masyarakat secara luas, namun juga karakterisik-karakteristik tertentu

dikehidupan internalnya (Hannerz, 2000:110).

10. Mortalitas

Konsep mortalitas merujuk kepada rangkuman tingkat kematian kotor rata-

rata (crude death rate di singkat CDR) penduduk, yaitu jumlah kematian

per tahun per seribu penduduk ( Ewbank, 2000:684). Rangkuman yang

sederhana tersebut mengukur efek mortalitas pada laju pertumbuhan

penduduk. Mortalitas atau CDR dipengaruhi oleh distribusi umum dari

populasi. Oleh karena itu tidak akan banyak berguna membandingkan

Page 63: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

mortalitas pada masyarakat yang memiliki tingkat fertilitas yang berbeda

atau pada masyarakat yang terpengaruh oleh migrasi.

11. Khatulistiwa (Ekuator)

Khatulistiwa atau ekuator adalah sebuah konsep yang merujuk kepada

garis khayal yang melingkari bola bumi dan membelahnya menjadi dua

bagian yang sama besar, masing-masing 180 derajat. Garis ekuator inilah

yang sering disebut garis khatulistiwa atau garis lintang nol derajat

(Shadily, 1984:905). Dari garis lintang nol derajat tersebut, untuk kearah

utara disebut gris lintang utara, dan kearah selatan disebut garis lintang

selatan. Beberapa yang dilalui garis khatulistiwa tersebut adalah Indonesia,

Ekuador, Colombia, Brazilia, Kenya, Uganda, Zaire, Kongo, dan Gabon.

Di Indonesia, garis ekuator melintasi kota Pontianak (Kalimantan Barat),

Sasak (Sumatera Barat), Teluk Gorontalo, Kalimantan Timur, Bagian

Selatan Pulau Halmahera, serta pesisir utara Pulau Waigeo di Papua Barat.

12. Demografi

Konsep demografi merujuk kepada analisis terhadap berbagai variabel

kependudukan. Di dalamnya mencakup berbagai metode perhitungan dan

hasil substantif dalam riset mengenai angka kematian (mortalitas), angka

kelahiran (natalitas) migrasi, dan jumlah serta komposisi penduduk atau

populasi (Keyfitz, 2000: 219).

13. Tanah

Istilah tanah merujuk kepada suatu wilayah permukaan bumi dengan ciri

khas mencakup segala sifat yang sepatutnya stabil atau diperkirakan selalu

terulang kembali dari lingkungan hidup yang lurus, di atas atau di bawah

wilayah tersebut. Dengan demikian, ia mencakup udara di atasnya, bumi

dan geologi yang melandasinya, hirologi, tumbuhan, dan hewan yang ada

Page 64: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

akibat kegiatan manusia di masa lalu dan masa kini, sejauh semua hal

tersebutm menimbulkan pengaruh yang berarti atas penggunaan tanah

tersebut oleh manusia, kini dan kelak kemudian hari (Vink, 1986: 194).

14. Transmigrasi

Transmigrasi adalah suatu sistem pembangunan terpadu, upaya untuk

mencapai keseimbangan penyebaran penduduk, juga dimaksudkan untuk

menciptakan perluasan kesempatan kerja sehingga dapat meningkatkan

produktivitas dan pendapatan melalui perpindahan penduduk dari darah

yang padat ( jawa, Madura, dan Bali) ke daerah-daerah yang jarang

penduduknya (Martono, 1986: 180).

15. Wilayah

Konsep wilayah merujuk pada suatu area di permukaan bumi yang relatif

homogen dan berbeda dengan sekelilingnya berdasarkan beberapa kritera

tertentu (Johnston, 2000: 910). Jadi, kunci dalam geografi kawasan adalah

kawasan yang dibangun di atas sebuah unit spasial yang homoddden.

Konsep itu tampil sebagai kajian tentang bagaimana bagian-bagian bumi

begitu beragam akibat distribusi yang tidak merata dari fenomena alam dan

manusianya (termasuk interkasi keduanya). Berbagai jenis kumpulan

fenomena berada dalam berbagai wilayah, menciptakan kawasan-kawassan

sehingga kajian kawasan menyoroti tentang pembentukan kumpulan-

kumpulan tersebut dan menguraikan cirri-ciri khas berbagai bagian dunia.

D. GENERALISASI-GENERALISAI GEOGRAFI

1. Tempat

Nilai penting karakteristik suatu tempat dalam masa lalu, sekarang maupun

masa sepan terhadap suatu tempat-tempat yang strategis secara ekonomi,

Page 65: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi pengembangan politik-ekonomi.

Hal itu disebabkan makin meningkatnya mobilitas ddan faktor utama

produksi, yaitu modal dan tenaga kerja. Suatu tempat harus memiliki daya

tarik bagi investasi dan pekerja, mereka yang terlibat dalam manajemennya

harus bekerja dengan tujuan tersebut. Hal itu telah menimbulkan

ketertarikan untuk menciptakan dan menjual tempat kepada berbagai

kelompok bisnis.

2. Sensus Penduduk

Sensus penduduk memiliki makna multidimensi, karena darihasil tersebut

dapat memberikan informasi tentang penduduk, angkatan kerja prouktif,

perumahan sector manufaktor, pertanian, perindustrian, pertambangan,

dunia bisnis, dan lain-lain. Dalam praktiknya, sensus penduduk dapat

dilakukan secara de facto maupun de jure (di mana ia dihitung walaupu

tidak ada ketika sensus berlangsung) (Taeuber, 2000:100).

3. Iklim

Masalah-masalah yang sering muncul dalam pembangunan pertanian di

daerah tropis dari segi iklim adalah tanah di daerah tropis beriklim lembab.

Sepanjang tahun mungkin dapat digunakan untuk pertanian, tetapi sebagian

tanah tanah itu tidak cocok untuk didayagunakan menurut pola

pertanianmodrn yang mengandalkan penggunakan teknologi mutakhir

karena tidak dapat dipupuk secara efektif dengan pupuk mineral (Weischet,

1986: 1).

4. Laut

Sebagai Negara bahari, bangsa Indonesia belum optimal dalam melakukan

peberdayaan kelautan atau apa yang dinamakan Revolusi biru masih jalan

ditempat.

Page 66: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

5. Lingkungan

Dalam setiap proyek pembangunan, sebelumnya perlu dilakukan analisis

menyeluruh tentang dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Hal itu

bukan hanya kepada perisahaan-perusahaan pemerintah, tetapi juga

perusahaan-perusahaan swasta, terutama sanagat berperan dalam

memperoleh izin resmi usaha tersebut, khususnya bagi kegiatan-kegiatan

yang dianggap peka lingkungan. (O’ Riodan, 2000: 299).

6. Benua

Sebagai penduduk dari benua yang paling banyak dan padat penduduknya,

bangsa asia lebih kompleks menghadapi tantangan kehidupan mendatang

disbanding ddenga bangsa Australia yang lebih sedikit dan rendah tingkat

kepadatan penduduknya.

7. Urbanisasi

Urbanisasi merupakan salah satu proses perubahan sosial yang tercepat,

khususnya di negara-negara berkembang bahkan dunia. Tranformasi-

transformasi sosial dan demografis yang tumbuh bersamaan dengan

tumbuhnya penduduknya kota di Negara-negara berkembang tersebut,

telah menunjukan pelipat gandaan pertumbuhan demografis yang

memprihatinkan. (Evers, 1995:49).

8. Peta

Para birokrat pemerintah, kaum profesional, maupun intelektual, pada

hakikatnya memerlukan peta. Dsri keperluan untuk pembangunan

ekonomi, pertahanan nasional, perlindungan lingkungan, ekonomi, bisnis,

wisata, industry, maupun untuk memberikan eksplanasi visual dalam

ranah-ranah abstrak yang perlu dipahami secara mendalam. Apalagi jika

Page 67: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

peta itu bentuk dan desainnya lebih bersifat dinamis dan interaktif karena

dibuat dengan teknologi yang kian canggih dan menarik, jelas sangat

diperlukan (Monmonier, 2000: 96).

9. Kota

Banyak hal tentang kontak-kontak sosial diperkotaan sebagai sesuatu yang

bersifat impersonal, supervisal, sementara, dan segmental. Hal ini pula

yang dikhawatirkan oleh beberapa sosiolog yang cenderung pesismis

mengenai kemungkinan terciptanya kehidupan manusiawi di perkotaan

yang dipenuhi industry (Hannerz, 2000: 111).

10. Mortalitas

Terjadinya transisi demografis (demographic transition) yang dikenal

sebagai lingakran siklus demografis, menggambarkan proses perubahan

tingkat mortalitas dan natalitas pada suatu masyarakat dari suatu situasi di

mana keduanya menunjukan angka yang tinggi (Caldwel, 2000: 218).

11. Khatulistiwa/Ekuator

Bagi negara-negara yang dilalaui dengan garis khatulistiwa, tidak ada

alasan untuk merasa takut kekurangan sinar matahari. Hal ini jelas berbeda

dengan daerah-daerah subtropis yang jauh dari garis khatulistiwa, hanya

pada bulan-bulan tertentu mereka dapat menikmati hangatnya sinar

matahari.

12. Demografi

Ledakan demografi dunia, khususnya di Negara-negara berkembang,

memperhatikan kecenderungan yang mencemaskan. Di tahun 1825, saat

Malthus membuat perubahan akhir atas karya aslinya Essay on Population,

kira-kira satu miliyar umat manusia mendiami planet bumi. Akan tetapi,

Page 68: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

menjelang itu, industrialisasi dan kedokteran modern memungkinkan

penduduk bertambah dengan laju kecepatan yang makin meningkat. Dalam

seratus tahun berikutnya, penduduk dunia berlipat ganda menjadi dua

miliar, setengah abad berikutnya (dari tahun 1925 ke tahun 1976) berlipat

ganda lagi menjadi 4 miliar, dan menjelang tahun 1990 angka itu melaju

sampai 5,3 miliar (Kennedy, 1995: 28-29).

13. Tanah

Banyak pekerjaan dilaksanakan diatas tanah yang diolah melalui sistem-

sistem hidrologi. Sistem-sistem ini kerap kali menghubungkan tanah

dengan perairan terbuka. Perairan terbuka, sungai, danau, laut, dan

samudera memiliki ekosistem sendiri-sendiri yang juga dapat diteliti dan

dipetakan serta sangat dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan (Vink,

1986: 199).

14. Transmigrasi

Bagi bangsa Indonesia, program transigrasi bukan sesuatu yang baru. Sejak

pertengahan abad ke-19, Etische Politik telah mempengaruhi parlemen

Belanda untuk mengetuk dan membuat penelitian tentang kemakmuran

rakyat daerah-daerah pedesaan di Jawa (demindere wel vaart onderzoek)

yang akhirnya mencanangkan dan melaksanakan program transmigrasi

(purboadiwidjojo), 1986:9), walaupun pelaksanaanya bukan semata-mata

atas dasar kemanusiaan. Begitupun ketika Indonesia memasuki

pascakemerdekaan, pemerintah segera mencanangkan Program

Transmigrasi, terutama untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis

antara Pulau Jawa (termasuk Madura da Bali) yang padat penduduknya

dengan pulau-pulau luar Jawa yang jarang penduduknya (Swasono,

1986:xi; Scholz, 1986: 287).

Page 69: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

15. Willayah

Kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Asia jauh melebihi

kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Australia, baik

melalui natalitas, mortalitas, proyeksi kependudukan, serta kesejahteraan.

H. TEORI-TEORI GEOGRAFI

1. Teori Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthusa. Masyarakat manusia akan tetap miskin karena kecendrungan pertambahan

penduduk berjalan lebih cepat daripada persediaan makanan.b. Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur

sehingga pelipatgandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan peningkatan sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat, yakni menurut deret hitung atau deret tambah.

c. melalui tindakan pantang seksual atau pantangan kawin, perang, bahaya, kelaparan, dan bencana alam, jumlah penduduk memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang tersedia. Namun, cara itu tidak cukup untukmeningkatkan kehidupan masyarakat samapai di atas batas minimum.

2. Teori Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban Ellsworth HuntingPokok-pokok pikiran Hunting sebagai berikut:a. Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Daya

pada zaman kuno, sekarang kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan, pada awal abad ke-20 diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan.

b. Mengeringnya wilayah itu saat ini, kelihatannya tidak sesuai posisinya dahulu sebagai pusat kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebih lembap dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif.

c. Proses semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, ia terdorong untuk membuat postulat tentang mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik, dengan periode-periodedari udara kering dan basah.

Page 70: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

d. Begitu pun cerita pengembaraan bangsa Ibrahim (Yahudi) dalam kitab suci berhubungan dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masa kebasahan.

e. Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu, umumnya dari timur ke barat.

3. Teori Lokasi Lahan Johann Heinrich von ThunenJohann Heinrich von Thunen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa penggunaan. Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh seliruh Negara, ssedangkan daerah-daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah ke kota.1. Lahan pertama berada di pusat kota (pasar), akan di pakai untuk

kegiatan-kegiatan intensif bagi jenis tanaman yang hasilnya cepat rusak.memakan tempat, dan berat dalam kaitannya dengan transportasi.

2. Lahan kedua merupakan daerah hutan. Hal itu dapat dipahami, mengingat pada masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan bakar memiliki sifat yang memakan tempat dan berat sehingga harus ditempatkan dekat dari pusat kota.

3. Lahan ketiga digunakan untuk menanam tanaman sejenis gandum atau padi-padi.

4. Lahan keempat berupa daerah penggembalaan ternak.5. Lahan kelima adalah daerah three field system yang merupakan daerah

ilalang, dan daerah tandus.6. Lahan keenam merupakan daerah perburuan.7. Untuk memudahkan dan efesiensi transportasi, diperlukan sungai yang

membelah kota. Hal itu ternyata dapat menghemat 1/6 tranfortasi darat sehingga lahan pertama akan berkembang sepanjang sungai.

8. Perlu dibuat kombinasi transportasi darat dan sungai sehingga akan sama biaya tranpor darat bagi daerah yang tidak dapat menikmati adanya sungai.

4. Teori Daya Sentrifugal dan Senttripetal Charles O. ColbyAdapun isi pokok teori yang menyebabkan pada mayarakat kota terjadi daya dan sentrifugal sebagai berikut:

Page 71: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

a) Terdapat gangguan yang sering berulang, seperti kemacetan lalu lintas serta polusi udara dan bunyi menyebabkan penduduk kota merasa tidak nyaman bertempat tinggal di tempat itu.

b) Dalam pengembangan industry modern dan bessar-besaran, memerlukan lahan relarif luas serta menjamin kelancaran transportasi dan lalu lintas. Hal itu hanya dapat dilakukan di pinggiran kota sebab kondisi kota-kota tua sangat padat.

c) Harga sewa atau harga beli tanah di pinggir atau diluar kota jauh lebih murah daripada di kota.

d) Di kota sudah penuh dengan gedung-gedung bertingkat tinggi, tidak mungkin lagi dapat dibangun baru, kecuali dengan biaya yang sangat tinggi.

e) Kondisi perumahan kota umumnya padat dan sempit, sulit untuk dikembangakan labih lanjut, kecuali dengan biaya yang tinggi. Berbeda dengan pinggir atau luar kota, serba mungkin untuk memperoleh perumahan yang lebih nyaman, segar, dan murah.

f) Hidup di kota terasa sesak, penat, dan berjubel. Sedangkan di pinggir atau diluar kota lebih terasa asri, segar, sunyi, dan nyaman.

Namun sebaliknya, banyak juga penduduk di luar atau di pinggir kota yang justtru senang tinggal di kota. Penyebabnya berkaitan dengan gaya sentripetal.

a) Memiliki tempat-tempat di pusat kota yang strategis, sangat cocok untuk pengembangan industri dan merupakan kemudahan tersendiri dalam operasi industry.

b) Berbagai perusahaan dan bisnis, biasanya lebih menyukai lokasi-lokasi ddekat stasiun kereta api, pelabuhan, terminal bus, maupun pusat-pusat keramaian public lainnya.

c) Dalam dunia bisnis, lebih menyukai dan kecendrungan adanya konsentrasi-konsentrasi penjual jasa, seperti penjahit, tempat praktik para dokter, pengacara, tukang gigi, pemangkas rambut dan kecantikan, biassanya terdapat pada lokasi yang berdekatan.

d) Selain itu, di kota-kota sudah tersusun pusat-pusat perbelanjaan, seperti took-toko.tekstil, elektronik, perhiassan (emas dan perak), pakaian jadi, makanan dan minuman, barang-barang kelontong, mainan anak dan sebagainya.

Page 72: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

e) Banyaknya flat-flat atau rumah tersusun untuk masyarakat kecil, setidaknya dapat meringankan harga sewa bagi penduduk kota.

f) Kota pun menyediakan sejumlah tempat hiburan, olahraga, seni budaya, pendidikan, di samping menyediakan pekerjaan.

g) Para pegawai dan pekerja kota lainnya, lebih menyukai tempat tinggal yang tidak berjauhan dengan tempat kerjanya. Artinya, kota tetap diminati sebagai kebutuhan untuk bertempat tinggal karena dekat dengan tempat bekerja.

5. Teori Kota Konsentris BurgessInti teori kota konsentris tersebut sebagai berikut

a. Pada hakikatnya, kota meluas secara seimbang dan merata dari suatu pusat atau inti sehingga muncul zona-zona baru sebagai perluasannya.

b. Dengan demikian, pada setiap saat dapat ditemukan sejumlah zona yang konsentris letaknya sehingga struktur kota menjadi bergelang (melingkar).

c. Di pusat kota terdapat Zona Pertama sebagai Central Bisnis Dictrict (disingkat CBD) jika di Chicago di sebut loop. Fungsi loop sebagai pusat atau jantung kehidupan perdagangan,perekonomian, dan kemasyarakatan. Zona kedua sebgai terdapat Zona Peralihan (transtitional zone) yang merupakan kawasan perindustrian, disertai oleh rumah-rumah pribadi yang kuno, bahkan jika Chicago telah berubah menjadi Chines Town maupun pertokoan dan perkantoran berskala kecil. Zona ketiga, sebagai kawasan perumahan para buruh yang kebanyakan kaum imigran. Zona Keempat, penghuninya kelas menengah, cukup rapi, memiliki jarak sanitasi yang lebih memadai sebagai tempat tinggal yang nyaman dan baik. Zona kelima merupakan Commuters Zone atau tempat orang yang pergi pulang setiap hari untuk bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan mewah serta berfungsi sebagai kota kecil untuk beristirahat dan tidur atau disebut dormitory towns, disebut demikian karena perumahan untuk orang-orang kaya.

6. Teori Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik Sedenter Jean Bunhes

Adapun isi pokok teori Jean Bunhes sebagai berikut.

Page 73: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

a. Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam, tidak memungkinkan pengolahan alam yang intensif.

b. Tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral (pastoralart) untuk memelihara kawanan ternak dan hewan.

c. Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk berkeliling untuk mengetahui tentang wilayah perumputan serta sumber-sumber air untuk jarak yang jauh, mereka meperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang menempatkan mereka dalam posisi mendaulat terhadap ruang dan menguasai para tetangga mereka.

d. Beberapa dari penakluk yang paling besar dan apling beerani dalam sejarah, muncul dari stepa-stepa Jengis Khan, Timur Lang, dan Khubilai Kan.

e. Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaanya diperoleh dari stepa, dari keterampilan yang dianugerahkan kepada pastoral, dan dari subordinasi geografis pada lingkungannya.

f. Kelompok pengembala ini bukan massa petani-petani kelompok kecil

yang mengerumuni seluruh Asia Selatan Timur yang memimpin

dunia.

BAB 8

ILMU EKONOMI

A. PENGERTIAN EKONOMI

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya

ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat

pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian

menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).Kata "ekonomi" sendiri

Page 74: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga"

dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar

diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."

Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang

menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara,

yang paling terkenal adalah” mikroekonomi vs makroekonomi”. Selain itu,

subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif,”

mainstream vs heterodox”, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu

terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga

dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya

penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan,

pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya

ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang

mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi

diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand,

informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan

sebagainya.

Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode

ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah

"pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada

pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum,

kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah

seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa

ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi

sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia.

Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh

beberapa kritikus.

Page 75: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Banyak ahli ekonomi” mainstream” merasa bahwa kombinasi antara teori

dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena

yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide,

konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang

perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai

dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya

dilakukan para ahli ekonomi?" The traditional Chicago School, with its

emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-

world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of

analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that

a consistent economic theory may be useful even if at present no real world

economy bears out its prediction

B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI

Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu

ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan.

Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah

perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak

melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of

Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian

berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M.

Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006,

Edmund Phelps.

Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi

diawali oleh apa yang disebut sebagai” aliran klasik”. Aliran yang terutama

dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya” invisible hand” dalam

mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah

menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep “invisble

Page 76: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

hand” ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga

sebagai instrumen utamanya.

Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun

1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap

gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan

teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang

menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan

karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya

mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia

ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new

classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain,

seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran

institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan

kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.

C. METODOLOGI

Sering disebut sebagai” The queen of social sciences”, ilmu ekonomi telah

mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena

ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah

satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika,

statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu

ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang

menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke

agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga

hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari

keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama

Page 77: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam

menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

memilih dan menciptakan kemakmuran.

Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan

manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya

terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.

Ilmu ekonomi dapat dikatakan memegang peranan penting dalam kehidupan

sosial, terkait dengan kemakmuran. Ilmu ini mengkaji upaya memenuhi

kebutuhan untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuranitu sendiri diartikan

sebagai kondisi dimana semua kebutuhan materi dapat terpenuhi dengan baik.

Jika masyarakat sejahtera berarti masyarakat tersebut mengalami

kemakmuran. Masyarakat dikatakan makmur apabila semua kebutuhan materi

dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya, dan tingkat kemakmuran dapat diukur

dari banyaknya barang dan jasa yang dihasilkan serta banyak barang dan jasa

yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sebelum orang mengenal ilmu ekonomi, raja-raja dan para cerdik pandai

pada jaman dahulu menggunakan ilmu filsafat sebagai dasar untuk mengatur

dan memecahkan persoalan ekonomi.

Dengan semakin pentingnya peranan ekonomi dalam kehidupan, mulailah

banyak ahli yang tertarik untuk memecahkan persoalan ekonomi, karena filsafat

tidak lagi sanggup memecahkan seluruh masalah yang berkembang di

masyarakat.

Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu

ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan.

Page 78: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah

perkembangan negara-negara di Eropa.

Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya

terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan

sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-

tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah

Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.

Dalam perkembangannya, ilmu ekonomi kemudian bercabang-cabang

mengikuti perkembangan kehidupan ekonomi itu sendiri. Diantaranya yaitu :

Ilmu ekonomi deskriptif adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya

tentang kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu.

Misalnya:

Ekonomi Indonesia pada tahun 70-an.

Ekonomi Jepang pasca perang dunia II.

Selain itu ilmu ini juga dibahas khusus secara teori yaitu makro ekonomi

dan mikro ekonomi. Ilmu ekonomi teori ini membahas gejala-gejala yang timbul

sebagai akibat perbuatan manusia dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Dalam hal ini makro ekonomi, mengkaji tentang pendapatan nasional,

kesempatan kerja, pengangguran, inflasi, dsb. Mikro ekonomi, hanya

mempelajari bagian-bagian dari teori ekonomi secara lebih mendalam seperti:

pembentukan harga, rumah tangga produksi, konsumen, dsb.

Cabang yang ketiga dari ilmu ini adalah ekonomi terapan. Ilmu ekonomi

terapan merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang

Page 79: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya:

ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dsb.

Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-

teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva

adalah alat analisis yang utama dalam teori ekonomi.

Dalam teori yang lebih mendalam, matematika dan persamaan matematika

memegang peranan yang sangat penting. Di samping itu statistik adalah alat

analisis untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi.

BAB 9

ILMU PSIKOLOGI

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia

dalam hubungan dengan lingkungannya.

Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno:

"ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu)

sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang

mempelajari tentang jiwa.

Ilmu Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.)

Tetapi, manusia di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi.

Page 80: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Seperti filsuf yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah itu St.

Augustine (354-430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena

perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi.

Descartes (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang

dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep

kerja refleks.

Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas-

Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume-memberikan sumbangan dalam

bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum

menjadi ilmu pengetahuan.

B. SEJARAH PSIKOLOGI

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan

panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879,

yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang

manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa

sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan

mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

C. METODE PSIKOLOGI

Beberapa metodologi dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :

1. Metodologi Eksperimental

Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan

berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap

jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada

Page 81: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa

sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya.

2. Observasi Ilmiah

Pada observasi ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan

tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara

spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku

yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko

serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya,

tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana

alam, dan sebagainya.

3. Sejarah Kehidupan

Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting

untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari

cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui

bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang

dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti

pendidikan di sekolahnya.

4. Wawancara

Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang

diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu

sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian

rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua

informasi yang dibutuhkan.

5. Angket

Page 82: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan

telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan

orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan,

lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan

dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.

6. Pemeriksaan Psikologi

Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan

psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang

hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih.

alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui

taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang,

struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.

D.METODE PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Pada Metode Psikologi Perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode

umum dan metode khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai

dengan pendekatan longitudinal, transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan

ini terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau

hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari

bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan Sedangkan pada metode khusus

merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau

perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan

dengan pendekatan eksperimen dan observasi.

Page 83: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Psikologi kontemporer

Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam

menjelaskan tingkah laku, yaitu:

1. Psikologi Fakultas 

Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental

bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam

beberapa ‘fakultas’ yang meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan.

Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita mengingat

melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer,

dan sebagainya.

2. Psikologi Asosiasi 

Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa

proses psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk

melalui alat indera dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu

seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari

manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu

yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia

untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an

yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama

didunia.

Laboratorium Wundt

Page 84: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi

pertama di” University of Leipzig”, Jerman. Ditandai oleh berdirinya

laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia telah

ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini

pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga

tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya

psikologi sebagai ilmu pengetahuan.

Berdirinya Aliran Psikoanalisa

Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan

Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang

dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran

didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta

terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan

gangguan psikis lainnya.

D. FUNGSI PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU

Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:

Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa

tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau

bahasan yang bersifat deskriptif

Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa,

bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa

prognosa, prediksi atau estimasi

Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang

diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau

pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

Page 85: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Pendekatan perilaku

Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas

stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R

atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek

tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson

kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan melahirkan

banyak sub-aliran.

Pendekatan kognitif

Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental,

dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan,

dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima

stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas

stimulus yang datang.xx

Pendekatan psikoanalisa

Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini

bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar.

Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti

keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan

tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk

dipuaskan.

Pendekatan fenomenologi

Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman

subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan

individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan

segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti

Page 86: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang

dirinya.

E. Kajian psikologi

Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan

ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi

dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu

psikologi diantaranya adalah:

1. Psikologi perkembangan

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia

dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut

usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena

sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial.

Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan

individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut

2. Psikologi sosial

Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :

studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi

tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)

studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap

sosial, perilaku meniru dan lain-lain

studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi

hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

3. Psikologi kepribadian

Page 87: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia

dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian

berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena

kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan

bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan

lingkungannya.

4. Psikologi kognitif

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi,

seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan

bahasa dan emosi.

F. WILAYAH TERAPAN PSIKOLOGI

Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi

dapat diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia

dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli

psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau

sebaliknya.

1. Psikologi sekolah

Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak

didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.

Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak

Page 88: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

2. Psikologi industri dan organisasi

Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan

memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan

psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan

berinteraksi dengan anggota-anggotanya

3. Psikologi kerekayasaan

Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan

mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan

mesin (human error)

4. Psikologi klinis

Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam

memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang

normal.

BAB 10

ILMU POLITIK

A. PENGERTIAN, KARAKTERISTIK, DAN RUANG LINGKUP POLITIK

Page 89: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Istilah politik sering dikaitkan dengan bermacam- macam kegiatan dalam system politik ataupun Negara yang menyangkut prosespenentuan tujuan sampai dalam melaksanakan tujuan tersebut.

Ilmu politik adalah kajian tentang Negara, tujuan- tujuan Negara, dan lembaga- lembaga yang akan melaksanakan tujuan- tujuan itu ; hubungan antara Negara dengan warga negaranya serta dengan Negara lain.

Ruang lingkup disiplin ilmu politik kontemporer sangat luas. Subbidang utama dari penyelidikan ilmu politik meliputi : pemikiran politik, teori politik, lembaga- lembaga politik, sejarah politik, politik perbandingan, ekonomi politik, administrasi public, teori- teori kenegaraan, hubungan internasional.

1. Pemikiran PolitikSubbidang ini merupakan akumulasi bangunan teks dan tulisanpara

filsuf besar yang membingkai pendidikan intelektual. Bagi mereka, tugas pemikiran politik adalah untuk menemukan makna dan yang asli dari wacana klasik.

2. Teori PolitikPara ahli teori politik biasanya memiliki gaya sendiri- sendiri,

kendati memiliki cirri umum yang bersifat normative dalan orientasi teori politiknya yang telah lama berevolusi.

3. Lembaga- Lembaga PolitikMerupakan kajian terhadap lembaga- lembaga politik, khususnya

peranan konstitusi, eksekutif, birokrasi, yudikatif, partai politik, dan system pemilihan.

Banyak para ahli kontemporer yang menghabiskan waktunya untuk memonitor, mengepaluasi, dan menghipotesiskan tentang asal usul, perkembangan, dan konsekuensi lembaga politik, seperti aturan pluralitas system pemilihan atau organisasi- organisasi pemerintahan yang semu.

4. Sejarah Politik

Page 90: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

Banyak para ilmuan politik yang menjelaskan tentang sejarah politik walaupun sering bias terhadap sejarah kontemporer.

Secara garis besar politik cenderung terbagi dua kubu :

a. Hight politicsb. Low politics

5. Politik PerbandinganMerupakan asumsi dari para ilmuan politik bahwa focus

perbandingan memberikan satu- satunya cara untuk menjadi ilmu social murni.

6. Ekonomi PolitikSubidang ini bertolak dari suatu pemikiran bahwa teori perilaku

politik sebagaimana teori perilaku ekonomi, harus bermula dari premis sederhana tentang manusia yang suka membangun prediksi dari perilaku mereka.di sinilah letak hubungan ilmu politik dan ekonomi, dimana manusia tidak pernah puas menggapai kepentingan diri yang rakus tersebut.

7. Administrasi Publik dan Kebijakan UmumKeduanya merupakan cabang empiris dan normative dari ilmu

politik yang tumpang- tindih dengan hukum dan ekonomi.

8. Teori Kenegaraan Teori ini sering diduga merupakan teori politik yang paling padu

dalam memerikan perhatian bagi teori politik kontemporer, pemikiran politik, administrasi politik, dan hubungan internasional.

9. Hubungan InternasionalHubungan antarnegara merupakan hubungan internasional, jelas

istilah tersebut sangat menyesatkan bagi subdisiplin ilmu politik yang

Page 91: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

mempokuskan pada hubungan lintas Negara dan internegara dalam diplomasi, transaksi ekonomi, serta perang maupun damai.

Beberapa bidang kajian bidang kajian ilmu politik secara tematis yang berkembang dewasa ini demikian luas dan banyak ragam seperti psikologi politik, pluralisme politik, budaya politik, ekonomi politik, antropologi politik, politik etnik, rekruitmen politik, partai politik, perwakilan politik, dan birokrasi politik.

B. PENDEKATAN, METODE, TEKNIK, DAN ILMU BANTU POLITIK

1. Pendekatan a. pendekatan kuantitatifb. pendekatan kualitatif

2. Metodea. metode deskriftifb. metode analisisc. metode evaluatifd. metode klasifikasie. metode perbandingan

3. TeknikTeknik yang banyak digunakan dalam ilmu politik sebenarnya banyak

ragamnya seperti field work, infestigation, questionare, sampling, interview, opinionnaire, participant observer, schedule, direct observation,case study, dan action research.

4. Ilmu Bantua. Sejarahb. Filsafatc. Antropologid. Sosiologie. Psikologi Sosialf. Ilmu Ekonomig. Ilmu Hukumh. Ilmu Geografi

C. TUJUAN DAN FUNGSI ILMU POLITIKSecara umum terdapat tiga makna tujuan mempelajari ilmu politik

1. Perpektif Intelektual

Page 92: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

2. Perspektip Politik3. Perspektip Ilmu Politik

D. SEJARAH PERKEMBANGAN POLITIKIlmu politik lahir sejak abad ke- 19. Apabila ilmu politik merupakan

disiplin ilmu yang bercorak Amerika maka cikal bakalnya adalah eropa klasik.

Singkatnya, dalam paradigma politik waktu itu yang terpenting adalah bagaimana untuk mencari suatu keselarasan atau keseimbangan antara penguasa dan yang dikuasai.

E. HUBUNGAN POLITIK DENGAN ILMU- ILMU SOSIAL LAINNYA

1. Hubungan Sosiologi dengan Politik2. Hubungan Antropologi dengan Politik3. Hubungan sejarah dengan Politik4. Hubungan Geografi dengan Ilmu Politik5. Hubungan Ekonomi dengan Politik6. Hubungan Psikologi dengan Politik

F. MAZHAB- MAZHAB POLITIKDalam pengelompokan mazhab- mazhab ilmu politik terbagi menjadi

5 mazhab, yakni mazhab institusionalisme, behaviorisme, plurarisme, strukturalisme, dan developmentalisme.

G. KONSEP- KONSEP POLITIKAdapun konsep- konsep yang dimaksud seperti, kekuasaan, kedaulatan

kontrak social, Negara, pemerintah, legitimasi, oposisi, system politik, demokrasi, pemilihan umum, partai politik, desentralisasi, persamaan, demonstrasi, HAM dan voting.

H. GENERALISASI- GENERALISASI POLITIKGeneralisasi itu merupakan pernyataan hubungan dua konsep atau

lebih. Dari pernyataan tersebut maka generalisasi- generalisasi dalam ilmu

Page 93: Pengantar Ilmu Sosial (Lengkap)

politik yang sering dikembangkan di tingkat pendidikan menengah berkaitan dengan konsep yang telah dibahas sebelumnya,

I. TEORI- TEORI ILMU POLITIK1. Teori Politik Empiris2. Teori Politik Formal3. Teori Politik Normatif