Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

25
Modul 5 : Metode Penarikan Sampel Pertemuan 5 : 7 Oktober 2012 Irene Margaret Universitas Terbuka Korea Selatan [email protected] 1

description

Modul 5 : Metode Penarikan SampelPengantar Statistik Sosial semester 2 Komunikasi UT Korea

Transcript of Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Page 1: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Modul 5 : Metode Penarikan SampelPertemuan 5 : 7 Oktober 2012

Irene Margaret

Universitas Terbuka Korea Selatan

[email protected]

1

Page 2: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

PENDAHULUAN

Penarikan sampel termasuk dalam bidang statistik INFERENSIA (halaman 5.1)

Manfaat penarikan sampel :Menghemat waktu dan biayaJangkauan lebih luasHasil penelitian yang lebih akuratJika pilihan yang tersedia hanyalah sampel kasus pedagang durianManajemen data

Metode pengambilan sampel dari populasi tergantung ada tidaknya kerangka sampel.Penarikan sampel probabilitaPenarikan sampel non-probabilita

2

Page 3: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

KEGIATAN BELAJAR 1Penarikan Sampel Probabilita

3

Page 4: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Probabilita

Memiliki prinsip bahwa setiap elemen populasi memiliki kesamaan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel

Penarikan sampel probabilita menggunakan 5 cara :1. Penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling)

2. Penarikan sampel acak bertingkat (stratified random sampling)

3. Penarikan sampel acak sistematis (systematic random sampling)

4. Penarikan sampel berkelompok (cluster sampling)

5. Penarikan sampel random langkah ganda (multy-stage random sampling)

4

Page 5: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Acak Sederhana Asumsi dasar : populasi yang bersifat homogen Jumlah populasi dan sampel yang tidak terlalu besar Tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam

populasi Contoh strata tingkatan umur, level jabatan, gender

Setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel

Keunggulan : Dapat mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel karena intervensi peneliti

Kesulitan :Tidak efisien untuk jumlah populasi yang besar Contoh : Bagaimana memilih 30 mahasiswa dari 300

mahasiswa Pengantar Statistika Sosial?

5

Page 6: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Acak Berstrata (1)

Digunakan untuk populasi yang memiliki anggota yang tidak homogen (heterogen) Berguna untuk memperbaiki pendugaan ciri – ciri populasi

dengan mengelompokkan data berciri-ciri sama

Membagi anggota populasi menjadi beberapa subkelompok yang disebut strata

Sampel dipilih dari masing-masing stratum Keunggulan : Merefleksikan secara akurat parameter

populasi dari pada metode acak sederhana

6

Page 7: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Acak Berstrata (2)

Dibagi menjadi 2 :A. Penarikan sampel strata proporsional : dipakai apabila

besarnya sampel yang ditarik dari masing - masing strata sebanding dengan besarnya strata dalam populasi

B. Penarikan sampel strata non-proporsional : digunakan jika jumlah di salah satu strata yang terlalu sedikit atau terlalu besar

Tahapan dalam penarikan sampel berstrata (halaman 5.8):1. Membagi elemen populasi kedalam strata

2. Menentukan jumlah sampel (proporsional atau nonproporsional)

3. Menarik sampel dengan cara acak atau sistematis

7

Page 8: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Acak Berstrata Proporsional

Contoh : Diketahui jumlah lulusan S1 FISIP-UT pada tahun 2008 sebanyak 200 lulusan, akan diambil sampel sebanyak 50 lulusan

8= Proporsi = (Jumlah Anggota) x 100% Total Anggota

Page 9: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Acak Berstrata Non-Proporsional

Untuk menghindari bias yang muncul karena terlalu sedikitnya jumlah anggota sampel yang mewakili lulusan sosiologi maka dilakukan penarikan sampel acak berstrata non-proporsional.

Bukan berarti ‘asal menentukan’ sampel!

9

Page 10: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Sistematis

10

Digunakan untuk populasi yang homogen Prosedur penarikan sampel :

1. Menyusun kerangka sampel secara acak, tidak boleh ada pola atau pengelompokan

2. Menentukan interval sampel dengan rumus K=N/n

3. Menarik sampel dari daftar kerangka sampel berdasarkan K

Page 11: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Random (Acak) Klaster

11

Klaster adalah unit yang berisi anggota sampel atau target akhir penarikan sampel

Prosedur dalam menarik sampel acak klaster1. Menentukan jumlah klaster/area yang dijadikan kerangka

sampel

2. Menyusun kerangka sampel dari masingmasing klaster secara acak

3. Memilih anggota sampel dari masing-masing klaster

Page 12: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Random Langkah Jamak(Multi Stage Random Sampling)

12

Berguna jika kita sulit menentukan kerangka sampel atau sukarnya medan yang ditempuh dan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan

Prosedur penarikan sampel random langkah jamak :1. Populasi dipecah dalam beberapa klaster

2. Klaster yang terpilih dibagi-bagi menjadi beberapa sub klaster

3. Sub klaster dibagi menjadi beberapa sub-sub klaster

Page 13: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

KEGIATAN BELAJAR 2Penarikan Sampel Non Probabilita

13

Page 14: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Non Probabilita

Terbagi atas 5 :

1. Pengambilan sampel maksud tertentu (purposive sampling)

2. Pengambilan sampel kuota

3. Pengambilan sampel bola salju (snow ball sampling)

4. Pengambilan sampel sekehendak (judgment sampling)

5. Pengambilan sampel ahli (expert sampling)

14

Page 15: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Purposif

Adalah penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu Didasarkan pada kepentingan dan tujuan penelitian Terdiri dari 2 cara :

1. Convenience sampling : berdasarkan keinginan peneliti

2. Judgment sampling : berdasarkan penilaian terhadap karakteristik anggota sampel

Tujuan pengambilan sampel ini adalah Memperkuat pertanyaan atau argumen sendiri, sehingga

pengambilan sampel harus ‘diatur’ Memperlemah argumen lawan

15

Page 16: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Kuota

Digunakan untuk populasi yang cenderung heterogen Tidak memungkinkan menyusun kerangka sampel Cara penarikan sampel kuota :

1. mengelompokkan responden dalam beberapa kategori

2. Kemudian, menentukan jumlah sampel masing-masing kategori

Contoh : membagi populasi penelitian berdasarkan laki-laki dan perempuan

16

Page 17: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Bola Salju

Digunakan untuk kasus-kasus yang cenderung sensitif dan sulit untuk menyusun kerangka sampel

Dapat menyusun sociogram yang melibatkanseluruh objek penelitian

Cara penarikan sampel : dilakukan secara berantai, makin lama sampel semakin besar1. Mencari responden dari kelompok kecil dengan wawancara

2. Meminta rekomendasi dari responden untuk penentuan responden lainnya

17

Page 18: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Aksidental

Digunakan jika populasi relatif homogen dan peneliti kesulitan menentukan kerangka sampel

Merupakan teknik yang paling mudah dan murah Kekurangan : Cenderung menghasilkan sampel yang

tidak mewakili populasi dan bias yang tinggi

18

Page 19: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Penarikan Sampel Ahli

Didasarkan pada pendapat ahli Anggota sampel ditentukan oleh pendapat ahli tersebut Ahli yang dimaksud adalah seseorang yang dianggap

ahli tentang topik yang akan kita teliti

19

Page 20: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Tugas 1. Kumpulkan dalam bentuk softcopy (email ke [email protected] atau tulis tangan paling lambat 7 Oktober 2012)

1. Pada tabel terlihat harga saham 5 stasiun televisi. Hitung :A. Rata-rata

Rata-rata harga per saham

= (500+350+280+575+275)/5 = 396

Rata-rata harga saham gabungan 5 perusahaan =

((500x50) + (350x75) + (280x55) + (575x20) + (275x35))/5 = 87.775/5 = 17.555

B. Range

Range harga saham satuan = 575 – 275 = 300

Range total saham TV = 26.250 – 9.625 = 16.625

B. Standar Deviasi = akar kuadrat dari variansi Hitung variansi terlebih dahulu = [(500-396)2 +(350-396)2+(280-

396)2+(575-396)2+(275-396)2]/4=135.157 = 135.16 Standar deviasi = akar 135.16 = 11.6 20

Page 21: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

3. Pada tabel adalah jumlah konsumsi susu (liter/hari) di Indonesia untuk tahun 2011 dan 2012

Hitung:

A.Rata-rata konsumsi susu pada tahun 2011 = (2+1.5+0.5+0.2+0.75)/5 = 4.95/5 = 0.99 = 1 liter/hari

B.Rata-rata konsumsi susu pada tahun 2012 = (2.5+2+0.25+0.6+0.4)/5 = 5.75/5 = 1.15 = 1 liter/hari

C.Buat diagram/grafik berdasarkan data pada tabel

D.Apa kesimpulannya?

21

Usia Konsumsi Susu (2011)

Konsumsi Susu(2012)

Balita (1-5 tahun) 2 2.5

Anak-anak (6-12) tahun 1.5 2

Remaja (15 – 29 tahun) 0.5 0.25

Dewasa (20 – 30 tahun) 0.2 0.6

Lansia (>65 tahun) 0.75 0.4

Page 22: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Konsumsi susu di Indonesia periode 2011-2012 (liter/hari)

Interpretasi Secara keseluruhan, konsumsi susu Indonesia di tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya Kelompok yang paling banyak mengkonsumsi susu adalah anak-anak dan balita Susu paling banyak dikonsumsi oleh kelompok di bawah usia remaja Terjadi penurunan drastis konsumsi susu saat penduduk menjelang usia dewasa Tidak dapat disimpulkan konsumsi susu per individu (pernyataan susu paling banyak dikonsumsi oleh

seorang balita atau susu paling sedikit dikonsumsi oleh seorang remaja SALAH

karena tidak diketahui jumlah balita yang masuk dalam kategori Balita) 22

Page 23: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

Latihan Soal UT Pusat

23

Page 24: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

1. Seseorang bisa menghasilkan 300 pasang sepatu perhari. Standar deviasi 150 per hari. Berarti, dalam 1 hari minimum sepatu yang bisa dihasilkan

minimum 300-150 = 150 pasang Berarti dalam 1 hari maksimum sepatu yang bisa dihasilkan

maksimum 300+150 = 450 pasang Berapa total kejadian = 450-150 = 300 kejadian Ada berapa kemungkinan?

1. Dalam 1 hari tepat 300 pasang diproduksi (1 kejadian)

2. Dalam 1 hari 150-299 pasang diproduksi (150 kejadian)

3. Dalam 1 hari 301-450 pasang diproduksi (149 kejadian)

4. Dalam 1 hari lebih 451 pasang atau lebih diproduksi tidak mungkin

Peluang pekerja menghasilkan 300-550 pasang 2+3+4 = (1/300+149/300+0/300)=150/300=1/2 atau 0.5

24

Page 25: Pengantar Statistik Sosial Pertemuan5 Modul5 (20121007)

2. Pengambilan sampel acak berstrata (ada pengelompokkan berdasarkan wilayah) Proporsional atau tidak proporsional? Tergantung hasil

perhitungan Sampel acak berstrata proporsional – 30 pelanggan

25

Stratum

Wilayah Jumlah Pelanggan

Prosentase Jumlah Sample

1 Jakarta 70 (70/300) =(70/300)*30 = 7 orang

2 Surabay 66 (66/300) = (66/300)*30 = 7 orang (dibulatkan ke atas)

3 Medan 44 (44/300) = (44/300)*30 = 5 orang (dibulatkan ke atas)

4 Ujung Pandang 55 (55/300) = (55/300)*30= 5 orang (dibulatkan ke bawah)

5 Denpasar 65 (65/300) = (65/300)*30= 6 orang(dibulatkan ke bawah)

300 7+7+5+5+6 = 30