PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

32
SUTIKNO PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

description

PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika. SUTIKNO. Kebijakan Publik. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Page 1: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

SUTIKNO

PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Page 2: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Kebijakan PublikKebijakan Publik

Terminologi kebijakan publik menunjuk pada serangkaian peralatan pelaksanaan yang lebih luas dari peraturan perundang-undangan, mencakup juga aspek anggaran dan struktur pelaksana. Siklus kebijakan publik sendiri bisa dikaitkan dengan pembuatan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan evaluasi kebijakan.

Page 3: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

kajian etikakajian etikaMinimalisme moral yang berlangsung

menyebabkan rendahnya kualitas "kebijakan" yang diambil dalam tindakan sosial, ekonomi, dan politik. Misalnya, kebijakan kenaikan harga BBM di tengah impitan hidup rakyat kecil menunjukkan rendahnya kualitas moral dari kebijakan itu, disebabkan di dalam konsep "kebijakan" inheren muatan nilai-nilai moral ("bijak"), sehingga kebijakan yang tidak "bijak" sama artinya dengan kebijakan tak bermoral minimalist morality.

Page 4: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

ETIKA :Nilai-nilai moral yang mengikat seseorang atau

sekelompok orang dalam mengatur sikap, tindakan ataupun ucapannya

NILAI :Mencakup perangkat hal-hal yang dapat diterima dan

hal-hal yang tidak dapat diterima dalam masyarakat.Pengertian-pengertian yang yang dihayati seseorang

mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar dan kurang benar

NORMA:Secara harafiah, dapat diartikan “ ukuran atau patokan

bagi seseorang untuk berperilaku dalam masyarakat “

Page 5: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Julia Kristeva, dalam Black Sun: Depression and Melancholia (1989), melukiskan "manusia minimalis" sebagai manusia yang terjatuh ke kondisi ketidakbermaknaan hidup atau kehampaan eksistensi (the meaningless of Being), yaitu manusia yang terjerembab ke titik nadir kehidupan, sehingga tidak ada lagi yang tersisa untuk dibanggakan, yang menjadikannya malu menghadapi realitas hidup sendiri

Page 6: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Imoralitas bangsa, Ada kaitan erat antara "kualitas moral" dan "kualitas politik"

Alasdair MacIntyre dalam After Virtue (1999), masyarakat yang kurang atau tidak memiliki kesadaran dan kesepakatan tentang kebajikan moral (virtue) dan keadilan (justice), mesti kurang atau tidak memiliki basis masyarakat politik, akan menjadi ancaman bagi masyarakat

Page 7: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Pertimbangan moral

Dalam kerangka tugas fasilitasi, negara berkewajiban menciptakan basic social structure (John Rawls, A Theory of Justice) demi menjamin kepentingan semua pihak. Artinya, negara tidak berurusan langsung dengan kesejahteraan masing-masing individu, melainkan menciptakan kebijakan publik menciptakan kebijakan publik yang memungkinkan setiap orang mendapat kesempatan yang fair untuk memenuhi kepentingannya, termasuk kehidupan beragama.

Dalam konteks ini, negara berhak menerapkan UU atau kebijakan publik yang dipandangnya bermanfaat untuk memelihara tertib sosial

Page 8: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Pluralisme agama & budayaPluralisme agama & budaya

Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain-lainan pula

Pluralisme budaya yang kini lebih populer dengan istilah ‘multikulturalisme’; Multikulturalisme mengibarkan bendera pertukaran dan pemahaman antar budaya. Istilah ‘multikulturalisme’ menujukkan keanekaragaman budaya yang memungkinkan untuk hidup bersama.

Page 9: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Kasus-kasus dalam masyarakatKasus-kasus dalam masyarakat

Bibit-Candra vs AnggodoPrita mulyasari vs RS Omni

InternasionalKasus porong SidoarjoKasus posoKasus GAM di NADdll

Page 10: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Karakteristik Kebijakan Publik

Kriteria dlm menilai pentingnya sektor publik Komposisi output pengeluaran publik harus sesuai

dengan keinginan konsumen Adanya preferansi pengambilan keputusan yang

terdesentralisasi Tidak menyerahkan ekonomi hanya pada kekuatan pasar

Karakteristik kebijakan publik: Untuk mencapai efisiensi pasar Peraturan pemerintah Pertukaran barang & jasa tertentu Pemecahan masalah ekternalitas Perlunya peran sosial Menjamin kesempatan kerja, stabilitas harga & tingkat

pertumbuhan ekonomi.

Page 11: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Konteks EtikaKonteks Etika

11

Sumber Etika

Penerapan Etika

Etika

Filsafat

Hukum Politik

Agama

Tradisi

Administrasi

SosialEkonomi

Profesi Seni

Page 12: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

Empat Hirarki EtikaEmpat Hirarki Etika

12

Moralitas pribadi

Etika profesi

Etika organisasi

Etika Sosial

Mikro

Makro

Page 13: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

13 of 14

Unsur Pembangunan yg Unsur Pembangunan yg BerhasilBerhasil

Pembangunan Yang

Berhasil

Pembangunan Yang

Berhasil

Pertumbuhan EkonomiYang Tinggi

Berkesinambungan

1. Tidak terjadi kerusakan sosial

2. Tidak terjadi kerusakan alam

1. Tidak terjadi kerusakan sosial

2. Tidak terjadi kerusakan alam

Kerusakan Lingkunga

n

Page 14: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

14

PENILAIAN ATAS PENILAIAN ATAS KONDISI EKONOMIKONDISI EKONOMI

Page 15: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

15

Lebih banyak yang menyatakan kondisi ekonomi buruk ketimbang baik

37.1%40.0%

20.9%

2.0%

Buruk/SangatBuruk

Sedang Baik/Sangat Baik Tidak Tahu/TidakJawab

Bagaimana Ibu / Bapak melihat keadaan ekonomi nasional sekarang? Sangat baik, baik, sedang, buruk, atau sangat buruk?

Page 16: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

16

Berbeda dengan kondisi hukum, politik dan keamanan, lebih banyak yang mengatakan baik ketimbang buruk

Penilaian Politik Penegakan Hukum Keamanan

Buruk/ Sangat buruk 23.1% 22.2% 14.8%

Sedang 32.4% 27.7% 28.5%

Baik/ Sangat baik 32.1% 44.1% 53.2%

Tidak tahu/ Tidak jawab 12.4% 6.1% 3.4%

Bagaimana Ibu / Bapak melihat keadaan ... nasional sekarang? Sangat baik, baik, sedang, buruk, atau sangat buruk?

Titik lemah menjelang setahun SBY- JKAda di bidang ekonomi

Page 17: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

17

Yang menyatakan ekonomi rumah tangga lebih baikhanya minoritas

23.4%

36.1%38.7%

1.8%

Lebih Buruk/Jauh Lebih Buruk

Tidak ada perubahan Lebih Baik/Jauh Lebih Baik

Tidak Tahu/Tidak Jawab

Apakah keadaan ekonomi rumah tangga ibu/bapak SEKARANG menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau jauh lebih baik dibanding TAHUN LALU?

Janji perubahan bidang ekonomi rumah tangga belum dirasakan mayoritas

Page 18: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

18

Yang menyatakan ekonomi nasional lebih baik juga minoritas

25.0%

31.6%

35.9%

7.6%

Lebih Buruk/Jauh Lebih Buruk

Tidak ada perubahan Lebih Baik/Jauh Lebih Baik

Tidak Tahu/Tidak Jawab

Apakah keadaan ekonomi nasional SEKARANG menjadi jauh lebih buruk, lebih buruk, tidak ada perubahan, lebih baik, atau jauh lebih baik dibanding TAHUN LALU?

Janji perubahan ekonomi nasional juga belum dirasakan mayoritas

Page 19: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

19

Siapa yang Siapa yang Disalahkan?Disalahkan?

Page 20: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

20

SBY tetap populer, walau publik kecewa kondisi ekonomi

64.7%

31.2%

4.1%

Cukup puas/ Sangat puas Kurang puas/ Tidak puassama sekali

TT/TJ

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini telah 1 tahun dilantik menjadi presiden. Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja presiden SBY?

Prosentase yang puas SBY di atas prosentase pemilihnya di pilpres 2004

Page 21: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

21

Penilaian atas JK juga masih baik

57.2%

36.1%

6.7%

Cukup puas/ Sangat puas Kurang puas/ Tidak puassama sekali

TT/TJ

Wakil Presiden M. Jusuf Kalla saat ini telah 1 tahun dilantik menjadi wakil presiden. Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja Wakil Presiden M Jusuf Kalla?

Page 22: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

22

Kementrian ekonomi dan keuangan yang disalahkan

37.7%

43.7%

18.6%

Cukup puas/ Sangat puas Kurang puas/ Tidak puassama sekali

TT/TJ

Saya ingin Ibu / Bapak menilai kinerja menteri / kabinet. Sejauh ini Ibu / Bapak sangat puas, puas, tidak puas, atau sangat tidak puas dengan kerja kabinet dalam bidang ekonomi dan keuangan?

Kepuasan publik atas kinerja kementrian ekonomi dan keuanganDi bawah 40%, sangat rendah

Page 23: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

23

Kepuasan atas kementerian ekonomi di bawah kementerian lainnya

Kepuasan Terhadap KinerjaCukup puas/Sangat puas

Kurang puas/Tidak puas sama sekali

TT/TJ

Menteri-menteri di bidang Ekonomi dan Keuangan

37.7% 43.7% 18.6%

Menteri-menteri di bidang Politik dan keamanan

52.0% 29.4% 18.7%

Menteri-menteri di bidang KesejahteraanRakyat

41.3% 41.2% 17.6%

Saya ingin Ibu / Bapak menilai kinerja menteri / kabinet. Sejauh ini Ibu / Bapak sangat puas, puas, tidak puas, atau sangat tidak puas dengan kerja kabinet dalam bidang berikut :

Page 24: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

24

Mengapa SBY Mengapa SBY Tetap Populer?Tetap Populer?

Page 25: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

25

Padahal banyak ketidakpuasan atas program ekonomi

Kinerja Pemerintahan SBYCukup puas/Sangat puas

Kurang puas/Tidak puas sama sekali

TT/TJ

Meningkatkan penghasilan orang yang bekerja

35.0% 56.4% 8.5%

Mengurangi jumlah orang yang menganggur

27.4% 63.7% 8.9%

Menyediakan perumahan yang terjangkau rakyat

32.8% 46.4% 20.8%

Menarik pemodal dari luar negeri agar menanamkan uangnya di Indonesia

36.7% 29.6% 33.8%

Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah mulai bekerja semenjak 1 tahun yang lalu. Sejauh ini apakah Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja pemerintahan SBY untuk:

Kepuasan publik atas program ekonomi sangat rendah di bawah 40%

Page 26: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

26

SBY diselamatkan oleh beberapa hal :(1) Publik suka personalitinya

Apakah ia orangnya …..? Tidak Ya Tidak tahu

Jujur 4.6% 74.7% 20.6%

Pintar 1.7% 92.1% 6.2%

Berwibawa sebagai pemimpin 2.4% 93.2% 4.4%

Mampu berkomunikasi dengan baik 5.3% 85.9% 8.7%

Memperjuangkan kepentingan rakyat 12.1% 75.2% 12.7%

Saya minta ibu/bapak untuk menilai kepribadian PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO.

Kesukaan pemilih atas personaliti SBY sangat tinggi, sekitar 75% ke atas

Page 27: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

27

(2) Program lain dianggap sukses

Kinerja Pemerintahan SBYCukup puas/Sangat puas

Kurang puas/Tidak puas sama sekali

TT/TJ

Memberantas praktek korupsi di pemerintahan 67.9% 24.5% 7.6%

Manangani kasus kejahatan / kriminalitas 71.3% 21.7% 7.0%

Pemberantasan judi 77.8% 17.3% 4.9%

Memberantas penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang

72.0% 20.7% 7.3%

Menangani berbagai bencana alam yang kerap terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia ( banjir, tanah longsor, gempa bumi dan sebagainya)

71.2% 20.6% 8.2%

Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah mulai bekerja semenjak 1 tahun yang lalu. Sejauh ini apakah Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja pemerintahan SBY untuk:

Di luar program ekonomi, program lain cukup memuaskan publikJuga dengan prosentase tinggi, sekitar70%

Page 28: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

28

Namun jika kondisi ekonomi terus terpuruk, SBY akan merosot karena ekonomi dianggap paling penting

4.8%

61.8%

8.7%

1.4%

15.3%

2.9% 5.0%

Politik Ekonomi Hukum Sosialbudaya

Keamanan Lainnya TidakTahu/Tidak

Jaw ab

Menurut Ibu/Bapak, masalah apa yang PALING PENTING yang menentukan nasib bangsa saat ini?

Namun primadona publik adalah ekonomiJIka tak ada perubahan berarti, merosotnya popularitas SBY hanya masalah waktu

Page 29: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

29

Rekomendasi1. Prioritaskan masalah ekonomi

- Lebih 60% pemilih anggap masalah ekonomi paling penting

- Krisis ekonomi bahkan dapat menjatuhkan Suharto, politisi paling kuat Indonesia modern

- Grass-root sangat sensitif dan mudah dimobilisasi oleh isu ekonomi

Page 30: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

30

Rekomendasi2. Momentum bagi oposisi atas SBY-JK

- Isu kekecewaan atas situasi ekonomi dapat disinerjikan dengan isu panas lain, seperti rencana kenaikan BBM, rupiah yang melempen, saham yang jatuh, dan kekecewaan atas ‘Kesepahaman Aceh”

- Oposisi menyatukan isu peduli wong cilik dan bahaya disintegrasi bangsa

- Segmen luas potensial mendukung oposisi: partai politik, purnawirawan militer, LSM, gerakan mahasiswa, buruh, ibu rumah tangga dan grass root

Page 31: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika

31

Rekomendasi3. Beri sinyal sedini mungkin akan ada perubahan kongkret

masalah ekonomi

- Publik saat ini tidak menyalahkan presiden, tapi team ekonomi

- Namun yang dapat mandat perubahan dari rakyat adalah presiden

- Jika memang dibutuhkan, resuffle kementrian ekonomi dengan tokoh yang lebih kompeten dan kredibel dapat dilakukan. Tapi itu adalah pilihan yang terakhir, ketika jalan lain buntu

- Harapan atas perubahan ekonomi yang membuat SBY terpilih. Perubahan ekonomi yang kongkret pula yang mampu membuat SBY bertahan kelak

Page 32: PENGAMBILAN Kebijakan Publik & Etika