PENGADILAN TINGGI MEDAN filePanjaitan, SH., dan T. P. Panjaitan, SH., Advokat/ Pengacara pada Kantor...
Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN filePanjaitan, SH., dan T. P. Panjaitan, SH., Advokat/ Pengacara pada Kantor...
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 1 dari 23 Halaman
P U T U S A N Nomor : 118/PDT/ 2014/PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara :
1. Ir. WILFRED PANJAITAN, umur 48 tahun, pekerjaan wiraswasta,
alamat jalan Bangka VIII/ 36, RT 07/ RW 012, Jakarta
Selatan;
2. BUSISA PANJAITAN, umur 72, pekerjaan pensiunan POLRI, alamat
jalan Silaen, Desa Huta Namore;
3. ALBERT PANJAITAN, umur 64 tahun, pekerjaan petani, alamat jalan
Silaen, Desa Huta Namora;
4. BAKTIAR PANJAITAN, umur 37 tahun, pekerjaan petani, alamat
jalan Desa Natolu Tali;
5. HENDRI H. PANJAITAN, umur 44 tahun, pekerjaan petani, alamat
jalan Sibide;
6. HITLER PANJAITAN, umur 60 tahun, pekerjaan wiraswasta, alamat
di Medan;
7. TURMAN PANJAITAN, umur 20 tahun, pekerjaan petani, alamat
jalan Lumban Silondut, Desa Sitorang;
8. Ir. PANDAPOTAN PANJAITAN, umur 65 tahun, pekerjaan
wiraswasta, alamat jalan Turi nomor : 166 Medan;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 2 dari 23 Halaman
Selanjutnya disebut sebagai Para Pembanding semula Para
penggugat;
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada F. M. Sianipar, SH., H.
Panjaitan, SH., dan T. P. Panjaitan, SH., Advokat/ Pengacara pada Kantor
Lembaga Bantuan Hukum Keadilan dan Kebenaran, beralamat di jalan
Mandala By Pass nomor : 72 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 31 Juli 2012, dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Balige pada tanggal 6 Agustus 2012;
Lawan :
1. Drs. DJUNDJUNGAN PANJAITAN, umur 72 tahun, pekerjaan
wiraswasta, alamat jalan Cendana nomor : 18 RT 002 RW
001, kelurahan Gondangdia, kecamatan Menteng, Jakarta
Pusat, selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula
Tergugat I;
2. PULO PANJAITAN, umur 55 tahun, pekerjaan bertani, alamat jalan
Lumban Tor, Desa Sitolu Tali, Kecamatan Silaen,
kabupaten Toba Samosir, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding II semula Tergugat II;
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Baginda Bosar Panjaitan,
S.H., dan Exsaudi R. Simanulang, SH., Advokat/ Pengacara - Cunsultan
Hukum dari Law Office Baginda Bosar Panjaitan, S.H., beralamat di jalan
Prof. Dr. Latuconsina Raya nomor : 17 C Jakarta Barat, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 24 Agustus 2012, dan telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 13 September 2012;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 3 dari 23 Halaman
Pengadilan Tinggi tersebut;
Setelah membaca berkas perkara nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN dan
surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Para Penggugat dengan surat Gugatan tanggal 6
Agustus 2012 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Balige pada tanggal 6 Agustus 2012 dalam Register Nomor :
23/Pdt.G/2012/PN.Blg, dan telah diperbaiki dipersidangan tanggal 27
September 2012 telah mengajukan gugatan sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat-penggugat adalah sebagai keturunan Raja Sijorat Siopat
Ina yang pada dasarnya berasal dari Lumban Tor Desa Sitolu Tali Kec. Silaen
Kab. Toba Samosir.
2. Bahwa Sipungka Huta atas Huta Lumban Tor adalah Raja Sijorat I yang
kemudian diteruskan keturunannya yaitu Penggugat-penggugat yaitu kakek
(opung) dari Penggugat-penggugat dan kemudian pindah dari Lumban Tor
yang pindah ke beberapa kampung (huta) Sitorang yaitu Lumban Silondut,
Huta Namora, Lumban Silambi, dan di tempat lainnya.
3. Bahwa luas tanah yang dikuasai atau dimiliki oleh Raja Sijorat I, dengan luas
3726 m dengan batas-batas antara lain :
Sebelah utara dengan tanah milik SALMAN ARUAN
Sebelah selatan berbatas dengan jalan Desa Sitolu Tali
Sebelah timur berbatasan dengan tanah milik DI. PANJAITAN
Sebelah barat dengan tanah milik BULOTAN PANJAITAN
4. Bahwa tergugat-tergugat sebagai keturunan dari PATOEGARAN
PANJAITAN adalah tidak termasuk dari keturunan Raja Sijorat I dan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 4 dari 23 Halaman
bukanlah termasuk Sipungka Huta atas Lumban Tor, hanya kedudukan
PATOEGARAN PANJAITAN di Lumban Tor adalah sebagai penumpang
saja yang sekali-kali dapat disuruh pindah oleh keturunan Raja Sijorat I
apabila tanah yang ditempati oleh Tergugat-tergugat atau keturunan
PATOEGARAN PANJAITAN lainnya, akan diperlukan oleh ahli waris atau
keturunan Raja Sijorat I Panjaitan.
5. Bahwa diatas tanah perkara masih terdapat tambak Raja Sijorat I dan rumah
peninggalan Raja Sijorat I dan rumah yang didirikan oleh Raja Sijorat I
masih berdiri diatas tanah terperkara sampai sekarang.
6. Bahwa kampung Lumban Tor sebagai pemilik adalah Penggugat-penggugat
atau seluruh keturunan Raja Sijorat I dan Tergugat-tergugat atau keturunan
PATOEGARAN PANJAITAN tidak ada mempunyai hak atas kampung
Lumban Tor karena secara jelas dan fakta dan silsilah dari Penggugat-
penggugat dari keturunan Raja Sijorat I cukup jelas dan Tergugat-tergugat
maupun keturunan dari PATOEGARAN PANJAITAN tidak termasuk dari
keturunan Raja Sijorat I, otomatis hak dari Tergugat-tergugat maupun
keturunan dari PATOEGARAN PANJAITAN lain tidak ada mempunyai hak
sama sekali, walaupun rumah Tergugat II ataupun pihak lain yang ada
diatas tanah terperkara adalah sebagai penompang saja.
7. Bahwa Tergugat II bertempat tinggal di Huta Lumban Tor adalah karena
diwariskan kepada Tergugat II sampai sekarang akan tetapi Tergugat I
selalu mengakui bahwa Huta Lumban Tor adalah milik dari PATOEGARAN
PANJAITAN dan keterangan Tergugat I tersebut yang mengatakan tanah
terperkara adalah milik dari keturunan PATOEGARAN PANJAITAN
adalah bohong belaka.
8. Bahwa Tergugat II ada membangun atau mendirikan kandang babi di
belakang rumah bangunan rumah Raja Sijorat I dan kandang babi tersebut
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 5 dari 23 Halaman
adalah tidak disukai oleh keturunan Raja Sijorat I Panjaitan karena Raja
Sjiorat I ataupun keturunannya termasuk Penggugat-penggugat tidak
berkenan terhadap kandang babi yang dimaksud di tempat itu, karena
kepercayaan Raja Sijorat I Panjaitan memantangkan daging babi.
9. Bahwa walaupun beberapa kali Penggugat-penggugat sudah melarang
Tergugat II supaya membongkar kandang babi milik Tergugat II tersebut
akan tetapi Tergugat II tidak mengindahkannya sehingga kandang babi
Tergugat II tersebut tetap dibiarkan dibelakang rumah peninggalan Raja
Sijorat Panjaitan yang tersebut.
10. Bahwa Tergugat II tidak menghormati kepercayaan Raja Sijorat I Panjaitan
sedangkan Tergugat II mengetahui tentang kepercayaan Raja Sijorat I
Panjaitan tersebut maka Tergugat II menentang kepercayaan Raja Sijorat I
Panjaitan sehingga perbuatan dari Tergugat II adalah melawan hukum.
11. Bahwa seluruh keturunan Raja Sijorat I Panjaitan merasa keberatan atas
pengakuan dari Tergugat-tergugat sebagai keturunan dari PATOEGARAN
PANJAITAN yang mengaku bahwa Huta Lumban Tor adalah milik
kepunyaan dari Tergugat-tergugat maupun seluruh keturunan dari
PATOEGARAN PANJAITAN adalah isapan jempol belaka tanpa dasar
hukum;
12. Bahwa akibat pengakuan dari Tergugat I dan Tergugat II maupun
keturunan PATOEGARAN PANJAITAN yang mengatakan bahwa Huta
Lumban Tor adalah hak miliknya, sehingga PENGGUGAT maupun
keturunan Raja Sijorat I Panjaitan merasa dihina dan dicemohkan serta
menginjak-injak harga diri keturunan Raja Sijorat I Panjaitan.
13. Bahwa wajarlah kalau Tergugat I dan Tergugat II maupun keturunan Raja
PATOEGARAN PANJAITAN untuk membayar ganti kerugian immaterial
kepada Penggugat-penggugat sebesar 1 Milyar (rupiah).
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 6 dari 23 Halaman
14. Bahwa untuk jaminan gugatan Penggugat atas ganti-rugi yang dimohonkan
agar terhadap harta Tergugat-tergugat diletakkan sita jaminan (Conservatoir
Beslag).
15. Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan kepada fakta-fakta dan bukti-
bukti yang tidak dapat dibantah kebenarannya oleh Tergugat-tergugat maka
sangat adalah beralasan terhadap putusan dalam perkara ini dapat
dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada bantahan, banding, atau kasasi
(uitvoerbar bijvoorraad).
Bahwa berdasarkan uraian-uraian dan keterangan-keterangan tersebut
diatas dengan ini Penggugat-penggugat memohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Balige yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
memutuskan sebagai berikut :
A. PRIMAIR
1. Menerima gugatan Penggugat-penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag)
dimohonkan dalam perkara ini;
3. Menyatakan demi hukum atas sebidang tanah yang terletak di
Lumban Tor Desa Sitolu Tali Kec. Silaen, Kab. Toba Samosir seluas
lebih kurang 3726 m (tiga ribu tujuh ratus enam meter) adalah milik
dari Penggugat-penggugat dan keturunan Raja Sijorat I Panjaitan
sebagai Sipuka Huta yang dikenal Lumban Tor dengan batas-batas
Sebelah utara dengan tanah milik SALMAN ARUAN Sebelah Selatan
berbatas dengan Jalan Desa Sitolu Tali Sebelah timur berbatas dengan
tanah milik DI. PANJAITAN Sebelah barat berbatas dengan tanah
milik BULOTAN PANJAITAN;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 7 dari 23 Halaman
4. Menghukum dan memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II maupun
keturunan dari PATOEGARAN PANJAITAN untuk mengosongkan
dan membongkar bangunan rumah dari atas tanah terperkara dan
menyerahkan tanah seluas lebih kurang 3726 m2 yang dikuasai oleh
Tergugat-tergugat maupun keturunan dari PATOEGARAN
PANJAITAN kepada Penggugat dalam keadaan kosong;
5. Menghukum Tergugat-tergugat untuk membayar ganti-rugi
immaterial kepada Penggugat-penggugat sebesar 1 Milyar (rupiah);
6. Menyatakan putusan ini dalam menjalakan terlebih dahulu
(uitvoerbar bij voorraad).
7. Menghukum Tergugat-tergugat untuk membayar ongkos-ongkos
perkara yang timbul dalam perkara ini;
B. SUBSIDAIR
Atau apabila Majelis Hakim yang terhormat berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Para Tergugat
telah mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dengan tegas seluruh dalil-
dalil yang dikemukakan Penggugat dalam Gugatannya, kecuali hal-hal yang
tegas diakui Tergugat I dan Tergugat II.
I. DALAM EKSEPSI :
1. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT (absolute competency),
Pengadilan Negeri Balige tidak berwenang untuk mengadili perkara
aquo;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 8 dari 23 Halaman
Bahwa Pengadilan Negeri Balige tidak berwenang untuk mengadili
perkara aquo, karena perkara yang diajukan oleh para Penggugat adalah
masalah penguasaan tanah yang terletak di Lumban Tor, Desa Natolu Tali,
Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir seluas kurang lebih 3726 m2
(tiga ribu tujuh ratus dua puluh enam meter persegi) yang dikuasai oleh
Tergugat I dan Tergugat II. Sementara tanah tersebut sudah diterbitkan
sertifikatnya atas nama Drs. Djungdjungan Panjaitan (ic. Tergugat I) oleh
Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Toba Samosir yaitu sebidang tanah
yang terletak di Desa Natolutali, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba
Samosir, seluas kurang lebih 3.726 m² (tiga ribu tujuh ratus dua puluh enam
meter persegi), Sertifikat Hak Milik nomor: 9, tanggal 12 Desember 2005,
Surat Ukur Nomor 14/Natolutali/2005, atas nama Drs. DJUNDJUNGAN
PANDJAITAN, setempat dikenal dengan nama Kampung Lumban Tor
dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Timur berbatasan dengan tanah milik D.I. Panjaitan;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Desa Natolutali;
Sebelah Barat berbatasan dengan tanah milik Bulotan Panjaitan
Sebelah Utara berbatasan dengan tanah milik Salmon Aruan.
Sehingga apabila para Penggugat berkeberatan atas terbitnya Sertifikat Hak
Milik tanah terperkara yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Samosir atas nama Drs. Djungdjungan Panjaitan (ic. Tergugat
I), seharusnya para Penggugat mengajukan gugatan pembatalannya ke
Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan. Karena Sertifikat Hak Milik
nomor: 9, tanggal 12 Desember 2005 yang diterbitkan oleh Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Toba Samosir merupakan produk
Keputusan Tata Usaha Negara, sebagaimana dimaksud dalam UNDANG-
UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 9 dari 23 Halaman
TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA dan bukan ke
Pengadilan Negeri Balige. Berdasarkan hak tersebut di atas, kewenangan
memeriksa dan mengadili perkara aqou adalah merupakan kewenangan
absolut Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan dan bukan kewenangan
Pengadilan Negeri Balige untuk memeriksa dan mengadilinya. Oleh karena
itu Gugatan Para Penggugat demi hukum harus ditolak atau setidak-
tidaknya tidak dapat diterima.
2. SURAT KUASA TIDAK MEMENUHI SYARAT FORMIL
SEBAGAIMANA YANG DIGARISKAN DALAM PASAL 123 AYAT
(1) HIR DAN SEMA NO. 01 TAHUN 1972 TANGGAL 23 JANUARI
1971 JO. SEMA NO 6 TAHUN 1994 TANGGAL 14 OKTORBER 1994,
SEHINGGA MENGAKIBATKAN GUGATAN PENGGUGAT TIDAK
DAPAT DITERIMA.
Bahwa syarat sahnya surat kuasa khusus (bijzondere schriftelijke
machtiging) untuk berperkara di pengadilan diatur dengan tegas dalam pasal
123 ayat (1) HIR dan SEMA no. 01 tahun 1972 tanggal 23 januari 1971 jo.
SEMA no 6 tahun 1994 tanggal 14 oktorber 1994, diamana Surat Kuasa
tersebut harus dengan tegas dan menyebutkan :
Menyebutkan secara spesifik kehendak untuk berperkara di
pengadilan tertentu sesuai dengan kompetensi relatif.
Menyebutkan dengan jelas identitas para pihak yang berperkara.
Menyebutkan secara ringkas dan konkret pokok perkara dan objek
yang diperkarakan, serta
Mencantumkan tanggal serta tanda tangan pemberi kuasa.
Berdasarkan uraian diatas, karena surat kuasa khusus yang diberikan para
Penggugat kepada penerima kuasa (kuasa hukum) untuk menandatangani
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 10 dari 23 Halaman
gugatan aquo mengandung cacat hukum, maka demi hukum gugatan aquo
harus dinyatakan tidak dapat diterima. (Yurisprudensi MA putusan MA
No. 1712 K/Pdt/1984).
3. Gugatan Para Penggugat tidak jelas dan kabur (obscuur libel);
Bahwa gugatan Para Penggugat tidak jelas dan kabur (obscure libels)
karena antara posita (fundamen petendy) dan petitum gugatan tidak saling
mendukung, sebab dasar sebuah gugatan dalam berperkara perdata hanya
didasarkan atas dua alasan yaitu wanprestasi atau perbuatan melawan
hukum. Dasar dalil-dalil Para Penggugat dalam positanya adalah masalah
riwayat para Penggugat sebagai keturunan RAJA SIJORAT SIOPAT INA,
namun dalam petitum gugatannya Para Penggugat justeru meminta kepada
Pengadilan Negeri Balige agar menghukum dan memerintahkan Tergugat I
dan Tergugat II maupun keturunan PATOEGARAM PANJAITAN untuk
mengosongkan dan membongkar bangunan diatas tanah terperkara dan
menjadi milik Penggugat-Penggugat dan KETURUNAN RAJA SIJORAT I
PANJAITAN, tanpa membuktikan apakah Tergugat I dan Tergugat II atau
keturunan PATOEGARAM PANJAITAN telah melakukan perbuatan
melawan hukum atau wanprestasi terhadap paraPenggugat atau RAJA
SIJORAT SIOPAT INA atau KETURUNAN RAJA SIJORAT I PANJAITAN;
Sehingga gugatan Para Penggugat susah untuk dipahami oleh karena itu
demi hukum gugatan Para Penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya
tidak dapat diterima karena sangat kabur;
II. DALAM POKOK PERKARA:
Adapun dasar dan alasan Penggugat mengajukan Gugatan ini adalah
sebagai berikut :
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 11 dari 23 Halaman
1. Bahwa dalil Para Penggugat poin 1 gugatannya yang pada pokoknya
menyatakan para Penggugat adalah keturunan Raja Sijorat Siopat Ina
adalah hak dari para Pengugat, Tergugat I dan Tergugat II mensoomir Para
Penggugat untuk membuktikannya nanti pada saat pembuktian perkara
aqou.
2. Bahwa dalil Para Penggugat pada poin 2, 3, 4 dan 6 gugatannya yang pada
pokoknya menyatakan bahwa sipukka huta (yang pertama membuka
perkampungan) Huta (Kampung) Lumban Tor adalah Raja Sijorat I adalah
tidak benar, yang benar adalah bahwa yang membuka perkampungan
Lumban Tor adalah Raja Maleleng Nauli Panjaitan yang merupakan
keturunan dari Raja Sijorat V Pandjaitan dan telah diakui pada jaman
pemerintahan Hinda Belanda dan kemudian diwariskan kepada anaknya
PATOEGARAN PANDJAITAN, sebagaimana telah diakui dalam akta
tanggal 25 September 1894 dan juga berdasarkan Beschikking (vonnis)/
surat putusan keputusan pemerintah Hindia Belanda tanggal 11 Oktober
1918 No. 14, putusan perkara antara Op. Toemiar Pandjaitan dan Nai
Pindan br. Aroean melawan PATOEGARAN PANDJAITAN memutuskan
bahwa Kampung Lumban Tor adalah kepunyaan Alm. Tuan
PATOEGARAN PANDJAITAN. Selanjutnya Kampung Lumban Tor
kemudian diwariskan Tuan PATOEGARAM PANDJAITAN kepada
anaknya yaitu Raja Johannes Panjaitan dan selanjutnya berdasarkan Surat
Kuasa tanggal 25 Pebruari 2003, para keturunan Tuan Patoegram
Pandjaitan yaitu cucut dan cicit kandungnya yakni Dra. Ostina Emanuel
Pandjaitan, DR. Frederik Pandjaitan, Djongguk Panjaitan, Ukku Saul
Pandjaitan dan Pulo Pandjaitan, telah memberikan kuasa kepada Drs.
DJUNDJUNGAN PANDJAITAN (i.c. Tergugat I) untuk memohon kepada
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Toba Samosir agar tanah
milik Alm. Tuan Patoegaran Pandjaitan dibuatkan sertifikat
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 12 dari 23 Halaman
kepemilikannya atas nama Tergugat I. kemudian berdasarkan pemeriksaan
yang seksama dan bukti-bukti yang ada, Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Samosir pada tahun 2005 telah menetapkan bahwa Drs.
DJUNDJUNGAN PANDJAITAN (i.c. Tergugat I) adalah selaku pemilik
atas sebidang tanah yang terletak di Desa Natolutali, Kecamatan Silaen,
Kabupaten Toba Samosir, seluas kurang lebih 3.726 m² (tiga ribu tujuh
ratus dua puluh enam meter persegi), Sertifikat Hak Milik nomor: 9,
tanggal 12 Desember 2005, Surat Ukur Nomor 14/Natolutali/2005, atas
nama Drs. DJUNDJUNGAN PANDJAITAN, setempat dikenal dengan
nama Kampung Lumban Tor dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Timur berbatasan dengan tanah milik D.I. Panjaitan;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Desa Natolutali;
Sebelah Barat berbatasan dengan tanah milik Bulotan Panjaitan
Sebelah Utara berbatasan dengan tanah milik Salmon Aruan.
Oleh karena itu dalil para Penggugat pada poin 2, 3, 4 dan 6 gugatannya
demi hukum harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
3. Bahwa dalil Para Penggugat pada poin 5 gugatannya yang pada pokoknya
menyatakan terdapat Tambak (kuburan) Raja Sijorat I dan rumah
peninggalan Raja Sijorat I pada tanah terperkara, menurut hemat
Tergugat I dan Tergugat II, dalil Para Penggugat tersebut sangat diragukan
kebenarannya. Untuk itu Tergugat I dan Tergugat II mensoomir Para
Penggugat untuk membuktikannya nanti pada saat pembuktian perkara
aquo.
4. Bahwa dalil para Penggugat pada poin 7 gugatannya yang pada pokoknya
menyatakan “bahwa Tergugat II bertempat tinggal di Huta Lumban Tor
adalah karena diwariskan kepada Tergugat II sampai sekarang akan
tetapi Tergugat I selalu mengakui huta Lumban Tor adalah milik
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 13 dari 23 Halaman
PATOEGARAN PANJAITAN dst……………….” . Dalil Para Penggugat
tersebut sangat sulit untuk dipahami oleh Tergugat I dan Tergugat II apa
maksudnya. Oleh karena itu demi hukum dalil para Penggugat pada poin 7
gugatannya tersebut harus dikesampingkan atau ditolak atau setidak-
tidaknya tidak dapat diterima.
5. Bahwa dalil Para Penggugat pada poin 8, 9 dan 10 gugatannya yang pada
pokoknya menyatakan bahwa ”Tergugat II ada membangun atau mendirikan
kandang babi dibelakang rumah Raja Sijorat I dan kandang babi tersebut tidak
disukai oleh keturunan Raja Sijorat I karena kepercayaan Raja Sijorat I Panjaitan
memantangkan (mengharamkan) daging babi, sehingga perbuatan Tergugat II
adalah melawan hukum”. Dalil Para Penggugat tersebut demi hukum harus
ditolak, karena sangat terkesan mengada-ada, karena tidak ada hubungan
antara memelihara babi dan kepercayaan yang dianut. Sebab hingga saat
ini tidak ada satu aturanpun yang berlaku di Indonesia dilanggar oleh
Tergugat II dalam mendirikan kandang babi milik Tergugat II. Disamping
itu, Tergugat II hingga saat ini tidak pernah merugikan Para Penggugat
sehubungan dengan adanya kandang babi tersebut. Oleh karena itu dalil
para Penggugat pada poin 8, 9 dan 10 gugatannya demi hukum harus
ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
6. Bahwa dalil Para Penggugat pada poin 11 dan 12 gugatannya yang pada
pokoknya menyatakan “bahwa seluruh Keturunan Raja Sijorat I Panjaitan
merasa keberatan atas pengakuan keturunan PATOEGARAM PANJAITAN yang
mengaku Huta Lumban Tor adalah milik dan kepunyaan keturunan
PATOEGARAN PANJAITANadalah isapan jempol belaka tanpa dasar
hukum sehingga PENGGUGAT maupun keturunan Raja Sijorat I
Panjaitan merasa dihina dan dicemohkan serta menginjak-injak harga diri
keturunan Raja Sijorat I Panjaitan”. Dalil Para Penggugat tersebut
haruslah ditolak, karena sesuai dengan jawaban Tergugat I dan Tergugat II
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 14 dari 23 Halaman
pada poin 2 Jawaban Para Tergugat di atas, telah ditegaskan dengan jelas
riwayat dan dasar hukum Tergugat I dan Tergugat II selaku pemilik Huta
Lumban Tor dan tidak ada satupun pernyataan dari Tergugat I dan
Tergugat II yang menghina atau mencemohkan keturunan Raja Sijorat I
Panjaitan. Oleh karena itu dalil para Penggugat pada poin 11 dan 12
gugatannya demi hukum harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima.
7. Bahwa dalil Para Penggugat pada poin 13 gugatannya yang pada
pokoknya menyatakan “ bahwa wajarlah kalau Tergugat I dan Tergugat II
maupun keturunan PATOEGARAN PANJAITAN untuk membayar ganti rugi
immaterial kepada pengugat-penggugat sebesar 1 Milyar (rupiah)”. Dalil Para
Penggugat tersebut haruslah ditolak, karena perbuatan hukum Tergugat I
dan Tergugat II yang bersifat melawan hukum yang menyebabkan
kerugian kerugian immaterial kepada Para Penggugat. Oleh karena itu
dalil para Penggugat pada poin 13 gugatannya demi hukum harus ditolak
atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
8. Bahwa dalil Para Penggugat pada poin 14 gugatannya yang pada
pokoknya menyatakan “ bahwa untuk jamin gugatan penggugat atas ganti
rugi yang dimohonkan agar terhadap harta Tergugat-tergugat diletakkan sita
jaminan (conservatoir beslag)”. Dalil Para Penggugat tersebut haruslah
ditolak, karena tidak ada satupun perbuatan hukum Tergugat I dan
Tergugat II terhadap Para Penggugat yang bersifat melawan hukum yang
menyebabkan kerugian pada Para Penggugat. Oleh karena itu dalil para
Penggugat pada poin 14 gugatannya demi hukum harus ditolak atau
setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
9. Bahwa dalil Para Penggugat pada poin 15 gugatannya yang pada
pokoknya menyatakan “bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan kepada fakta-
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 15 dari 23 Halaman
fakta dan bukti-bukti yang tidak dapat dibantah kebenarannya, maka sangat
beralasan terhadap putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
……dst..”. Dalil Para Penggugat tersebut haruslah ditolak, karena jelas dan
tegas, tidak ada fakta dan bukti apapun yang diajukan oleh Para Penggugat
untuk mendukung dalil-dalilnya. Oleh karena itu dalil para Penggugat
pada poin 14 gugatannya demi hukum harus ditolak atau setidak-tidaknya
tidak dapat diterima.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, dengan ini Para Tergugat
memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige yang memeriksa
dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI:
- Menerima Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya;
- Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Balige tidak berwenang untuk
mengadili perkara aquo karena bukan merupakan kewenangannya
berdasarkan KOMPETENSI ABSOLUT (absolute competency); atau
- Menyatakan menolak gugatan Para Penggugat karena surat kuasa tidak
memenuhi syarat formil sebagaimana yang digariskan dalam pasal 123
ayat (1) hir dan sema no. 01 tahun 1972 tanggal 23 januari 1971 jo. sema
no 6 tahun 1994 tanggal 14 oktorber 1994, sehingga mengakibatkan
gugatan penggugat tidak dapat diterima; atau
- Menyatakan menolak gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima,
karena gugatan kabur (obscure libels);
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menerima Jawaban Tergugat I dan Tergugar II untuk seluruhnya;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 16 dari 23 Halaman
2. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
3. Menghukum para Penggugat untuk membayar biaya perkara;
Atau apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
Balige telah menjatuhkan putusan tanggal 11 Februari 2014 Nomor :
23/Pdt.G/2012/PN.Blg yang amarnya sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA :
- Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Onvenkelijk Verklaard);
- Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya – biaya yang timbul
dalam perkara ini, yang hingga hari ini ditaksir sebesar Rp1.246.000;
(Satu juta dua ratus empat puluh enam ribu rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding nomor :
02/Bdg/Pdt/2014/PN.Blg, tanggal 17 Februari 2014 yang dibuat oleh H. T.
Boyke H. P. Husny, SH., Wakil Panitera Pengadilan Negeri Balige yang
menerangkan bahwa Kuasa Penggugat telah menyatakan banding terhadap
putusan Pengadilan Negeri Balige nomor : 23/Pdt.G/2012/PN.Blg tanggal 11
Februari 2014 dan telah diberitahukan kepada Para Terbanding semula Para
Tergugat pada tanggal 5 Maret 2014;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 17 dari 23 Halaman
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 8 April 2014
telah memberitahukan kepada Para Pembanding semula Para Penggugat dan
pada tanggal 5 April 2014 kepada Para Terbanding semula Para Tergugat
untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14
(empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang oleh karena
itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Para Pembanding semula Para Penggugat tidak
mengajukan memori banding sehingga tidak diketahui apa yang menjadi
keberatan dari Para Pembanding semula Para Penggugat, namun Pengadilan
tingkat banding sesuai dengan fungsinya sebagai Pengadilan ulangan akan
memutuskan berdasarkan seluruh fakta-fakta yang terdapat dalam berkas
perkara dan surat-surat dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan
mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang
tersebut dalam berkas perkara nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN dan turunan
resmi putusan Pengadilan Negeri Balige nomor : 23/Pdt.G/2012/PN.Blg
tanggal 11 Februari 2014, maka Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
Menimbang, bahwa setelah mencermati putusan Pengadilan Tingkat
pertama dalam mempertimbangkan eksepsi maka Pengadilan Tingkat Banding
sependapat dengan uraian pertimbangan tersebut karena telah tepat dan benar,
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 18 dari 23 Halaman
sehingga segala pertimbangannya diambil alih dan dijadikan pertimbangan
putusan dalam tingkat banding ini;
DALAM POKOK PERKARA :
Menimbang, bahwa dalam pertimbangannya Pengadilan Tingkat
Pertama menyatakan pada pokoknya pemeriksaan setempat ditanah obyek
perkara yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 20 September 2013 tanpa
ada hasil,karena kuasa Para Penggugat tidak dapat menunjukkan batas-batas
tanah obyek perkara dan meminta agar Kuasa Para Tergugat yang
menunjukkan batas-batas tanah obyek perkara, kemudian Kuasa Para Tergugat
mengatakan Kuasa Penggugatlah yang pertama sekali harus menunjukan batas-
batas tanah perkara, selanjutnya dipertimbangkan pula berdasarkan hasil
pemeriksaan setempat tersebut juga diperoleh fakta yuridis terdapat ketidak
jelasan mengenai batas-batas tanah obyek perkara, oleh karena batas-batas
tanah yang menjadi obyek perkara tidak jelas, maka gugatan Para penggugat
menjadi kabur dan dikualifikasikan sebagai Obsccur Libellum sehingga perkara
aquo haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard);
Menimbang, bahwa pertimbangan Pengadilan Tingkat Pertama tersebut
menurut Pengadilan Tingkat Banding kurang tepat karena dalam
mengkonklusi fakta maka fakta yuridis tersebut haruslah dirangkaikan dengan
fakta-fakta yuridis lainnya yang diperoleh dari proses jawab jinawab dan
pembuktian dari kedua belah pihak di persidangan secara konprehensif;
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan jawab jinawab kedua belah
pihak dapat disimpulkan gugatan Para Penggugat telah disangkal oleh Para
Tergugat maka berdasarkan ketentuan Pasal 283 RBG Para Penggugat terlebih
dahulu harus membuktikan dalil-dalil gugatannya tersebut diatas;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 19 dari 23 Halaman
Menimbang, bahwa dari dalil-dalil gugatan Penggugat, Jawaban, Replik
dan duplik Para Pihak Pengadilan Tingkat Banding berpendapat masalah yang
harus terlebih dahulu di pertimbangkan adalah apakah benar tanah perkara
seluas 3.726 M2 yang terletak di Lumban Tor, Desa Natolu Tali, Kecamatan
Silaen, Kabupaten Toba Samosir adalah tanah seluruh keturunan Raja Sijorat I;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya Para
Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda bukti P1
sampai dengan P-31 dan 4 (empat) orang saksi yaitu saksi Lubuk
Simangonsong, saksi Tumpal Panjaitan, saksi Osman Ferdinan Panjaitan, dan
saksi Sahat Hotman Panjaitan;
Menimbang, bahwa Para Tergugat untuk membuktikan dalil-dalil
sangkalannya telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti T1 sampai
dengan T19, dan 2 (dua) orang saksi yaitu saksi Djongguk Panjaitan dan saksi
Raja Musa Panjaitan;
Menimbang, bahwa apabila dicermati bukti-bukti yang diajukan oleh
Para Pembanding semula Para Penggugat yaitu bukti P-1, P-3,P-7,P-11A,P-
11B,P-17,P-20A,P-21,P-22,P-23,P-24,P-25,P-26,P-27,P-28,P-29,P-30dan P-31 tidak
ada satu buktipun yang dapat membuktikan obyek sengketa berupa tanah
seluas 3.726 M2 yang terletak di Lumban Tor,Desa Natolu Tali, Kecamatan
Silaen, Kabupaten Toba Samosir adalah tanah seluruh keturunan Raja Sijorat I,
sedangkan bukti P-4,P-5,P-6,P-8,P-9,P-9A,P-9B,P-10,P-11,P-11C,P-11D,P-12,P-
13,P-14,P-15,P-16,P-18,P-19 dan P-20 karena tidak dapat diperlihatkan aslinya
dipersidangan tidak mempunyai nilai pembuktian demikian juga saksi-saksi
yang diajukan dipersidangan tidak secara jelas mengetahui perihal tanah yang
disengketakan, dengan demikian fakta yuridis ketidakjelasan atau kaburnya
tanah obyek sengketa yang disebabkan Para Penggugat dalam pemeriksaan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 20 dari 23 Halaman
setempat tidak bisa menunjukkan obyek tanah sengketa haruslah diartikan
memperkuat pendapat Pengadilan Tingkat Banding bahwa Para Penggugat
tidak berhasil membuktikan dalil-dalil gugatannya;
Menimbang, bahwa sebaliknya Para Tergugat berdasarkan bukti T-1
sampai dengan T-19 dan keterangan saksi Djongguk Panjaitan dan saksi Raja
Musa Panjaitan telah dapat membuktikan dalil sangkalannya tanah obyek
sengketa adalah menjadi hak Para Tergugat sehingga penguasaan tanah
sengketa oleh Para Tergugat bukanlah merupakan perbuatan melawan hukum;
Menimbang, bahwa dengan demikian petitum pokok gugatan Para
Penggugat point 3 yang mohon agar dinyatakan demi hukum atas sebidang
tanah yang terletak di Lumban Tor Desa Sitolu Tali, Kecamatan Silaen,
Kabupaten Toba Samosir seluas lebih kurang 3.726 M (Tiga ribu tujuh ratus dua
puluh enam meter) adalah milik dari Penggugat-Penggugat dan Keturunan Raja
Sijorat I Panjaitan sebagai Sipuka Huta yang dikenal Lumban Tor dengan batas-
batas sebelah utara dengan tanah milik Salman Aruan, sebelah selatan berbatas
dengan jalan Desa Sitolu Tali, sebelah Timur berbatas dengan tanah milik DI
Panjaitan, sebelah barat berbatas dengan tanah milik bulotan Panjaitan adalah
tidak beralasan hukum sehingga harus ditolak;
Menimbang, bahwa dengan telah ditolaknya petitum pokok gugatan
Para Penggugat tersebut maka petitum lainnya yang asessoir dengan petitum
pokok tersebut yaitu petitum gugatan point 4 yang mohon untuk menghukum
dan memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II maupun keturunan Patoegaran
Panjaitan untuk mengosongkan dan membongkar bangunan rumah atas tanah
terperkara kepada Penggugat dalam keadaan kosong dan petitum point 5 yang
mohon menghukum Tergugat-Tergugat untuk membayar ganti rugi immaterial
kepada Penggugat-Penggugat serta petitum point 6 yang mohon dinyatakan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 21 dari 23 Halaman
putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu adalah juga tidak beralasan
sehingga harus ditolak pula;
Menimbang, bahwa demikian juga petitum point 2 yang mohon
dinyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag) oleh karena
dalam perkara ini tidak pernah dilakukan sita jaminan dan pokok gugatan Para
Penggugat telah ditolak maka petitum ini juga tidak beralasan hukum sehingga
harus ditolak;
Menimbang, bahwa dengan pertimbangan sebagaimana diuraikan
tersebut diatas maka gugatan Para Penggugat harus ditolak untuk seluruhnya;
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Tingkat Banding
tidak sependapat dengan pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim
Tingkat Pertama tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
di atas, maka putusan Pengadilan Negeri Balige Nomor 23/Pdt.G/2012/PN
Blg tanggal 11 Februari 2014 tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan,
selanjutnya Pengadilan Tinggi akan mengadili sendiri dengan amar putusan
sebagaimana tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama
dibatalkan, maka Para Pembanding semula Para Penggugat berada dipihak
yang kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam
kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 22 dari 23 Halaman
Peradilan Umum, RBGdan peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
MENGADILI :
- Menerima permohonan banding dari Para Pembanding semula Para
Penggugat tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Balige nomor :
23/Pdt.G/2012/PN.Blg tanggal 11 Februari 2014, yang dimohonkan
banding;
MENGADILI SENDIRI :
DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Para Tergugat seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA :
- Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
- Menghukum Para Pembanding semula Para Penggugat untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding
ditetapkan sejumlah Rp150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Senin, tanggal 21 Juli 2014, oleh kami,
RIDWAN S. DAMANIK, S.H., sebagai Hakim Ketua, EDHI SUDARMUHONO,
S.H., dan HERU PRAMONO, S.H., M.Hum., masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi
Medan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN, tanggal 22 Mei 2014, putusan tersebut
diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum pada hari Rabu, tanggal 23
Juli 2014, oleh Hakim Ketua dengan didampingi oleh para Hakim Anggota,
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Putusan nomor : 118/PDT/2014/PT.MDN Halaman 23 dari 23 Halaman
serta AGUS IBNU SUTARNO, S.H., sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri
oleh kedua belah pihak.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA,
ttd.- ttd.-
1. EDHI SUDARMUHONO, S.H. RIDWAN S. DAMANIK, S.H.
ttd.-
2. HERU PRAMONO, S.H.M.Hum.
PANITERA PENGGANTI,
ttd.-
AGUS IBNU SUTARNO, S.H.
Perincian biaya:
1. Materai ……………… Rp 6.000,- 2. Redaksi…….............. Rp 5.000,- 3. Pemberkasan ……… Rp 139.000,- Jumlah …………….... Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN