Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

21
PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi : Cluster Whelford di Bumi Serpong Damai) Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Email : [email protected] Abstrak Skripsi ini membahas mengenai pengaruh green marketing terhadap minat beli konsumen pada Cluster Whelford di kawasan Bumi Serpong Damai. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat dimensi yang paling berpengaruh dari green marketing terhadap minat beli konsumen. Dimensi-dimensi yang terdapat dalam green marketing adalah green product, green price dan green promotion. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambilan sampel purposive. Pada penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 responden yang berdomisili di DKI Jakarta berumur 30 tahun – 55 tahun. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa green marketing mempunyai pengaruh terhadap minat beli sebesar 25.4% dan 74.6% lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya. Pada penelitian ini juga terlihat bahwa dimensi dari variabel green marketing yang memiliki pengaruh terbesar terhadap minat beli adalah green product. Kata kunci: green marketing; green price; green product; green promotion; minat beli Abstract This research discusses the influence of green marketing towards consumer purchase intention on Cluster Whelford in Bumi Serpong Damai. This research also aims to look at the most influential dimensions of green marketing to consumers purchase intention. The dimensions in green marketing consist of green product, green promotion and green price. This research uses quantitative methods and purposive sampling techniques. In this study, samples were taken from 100 respondents who live in Jakarta from 30 years to 55 years old. The results of this study prove that green marketing has an influence on purchase intention at 25.4% and 74.6% are influenced by other factors. This research also shows that dimension of green marketing variables that have the greatest influence on the purchase intention is a green product. Keywords: green marketing; green price; green product; green promotion; purchase intention Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Transcript of Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

Page 1: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi : Cluster Whelford di Bumi Serpong Damai)

Friska Lovia M Panjaitan

Pembimbing : Febrina Rosinta

Program Studi Ilmu Administrasi Niaga

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Email : [email protected]

Abstrak

Skripsi ini membahas mengenai pengaruh green marketing terhadap minat beli konsumen pada Cluster Whelford di kawasan Bumi Serpong Damai. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat dimensi yang paling berpengaruh dari green marketing terhadap minat beli konsumen. Dimensi-dimensi yang terdapat dalam green marketing adalah green product, green price dan green promotion. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambilan sampel purposive. Pada penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 responden yang berdomisili di DKI Jakarta berumur 30 tahun – 55 tahun. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa green marketing mempunyai pengaruh terhadap minat beli sebesar 25.4% dan 74.6% lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya. Pada penelitian ini juga terlihat bahwa dimensi dari variabel green marketing yang memiliki pengaruh terbesar terhadap minat beli adalah green product.

Kata kunci: green marketing; green price; green product; green promotion; minat beli

Abstract

This research discusses the influence of green marketing towards consumer purchase intention on Cluster Whelford in Bumi Serpong Damai. This research also aims to look at the most influential dimensions of green marketing to consumers purchase intention. The dimensions in green marketing consist of green product, green promotion and green price. This research uses quantitative methods and purposive sampling techniques. In this study, samples were taken from 100 respondents who live in Jakarta from 30 years to 55 years old. The results of this study prove that green marketing has an influence on purchase intention at 25.4% and 74.6% are influenced by other factors. This research also shows that dimension of green marketing variables that have the greatest influence on the purchase intention is a green product.

Keywords: green marketing; green price; green product; green promotion; purchase intention

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 2: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

PENDAHULUAN

Industri belakangan ini sangat berkembang dengan pesat. Hal ini tentu saja berpengaruh

pada lingkungan dan manusia. Industri yang berkembang pesat mempunyai dampak

mengkhawatirkan kepada lingkungan, sehingga rusaknya lingkungan berdampak pada kualitas

hidup manusia. Contoh perusakan lingkungan seperti alih fungsi lahan secara liar untuk

pembangunan perumahan, pembuangan sampah dan limbah rumah tangga ke aliran sungai,dan

lain-lain. Pembangunan perumahan yang tidak berwawasan lingkungan tidak hanya merusak

lingkungan ataupun menurunkan kualitas hidup manusia tetapi juga menurunkan kualitas

lingkungan sosial. Maka, dipelukan developer yang membangun hunian tempat tinggal yang

berwawasan lingkungan.

Selain dikarenakan dampak industri yang berkembang dengan pesat, salah satu faktor lain

adalah berubahnya orientasi konsumen. Berubahnya orientasi konsumen saat ini di tandai dengan

masyarakat lebih peduli kepada lingkungan. Dalam situasi seperti ini akhirnya munculah apa

yang di sebut green consumerism. Ini dapat lihat dari pola hidup masyarakat yang mulai beralih

ke produk – produk yang ramah lingkungan. Green consumerism sendiri merupakan kelanjutan

dari gerakan konsumerisme global yang dimulai dengan adanya kesadaran hak-haknya untuk

mendapatkan produk yang layak, aman dan produk ramah lingkungan (environment Friendly)

yang semakin kuat (Smith,1998).

Dua faktor tersebut menjadi alasan perusahaan menjadi peduli lingkungan dalam

memproduksi maupun memasarkan produknya. Praktik green marketing di Indonesia di

tunjukkan dari pengembangan produk ramah lingkungan (green product) oleh kalangan industri

untuk menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian. Begitu juga bagi para developer

properti dimana keadaan pasar dan orientasi konsumen yang berubah menjadi semakin peduli

lingkungan menjadi nilai tambah bagi produknya tersendiri.

Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam sektor pembangunan properti,

membuat persaingan semakin berat, sehingga melahirkan penerapan green marketing dalam

industri pembangunan properti khususnya hunian tempat tinggal. Byrne (2003) mengungkapkan

bahwa environmental atau green marketing (pemasaran hijau) merupakan fokus baru dalam

usaha bisnis, Konsep green marketing sendiri merupakan salah satu strategi para marketer untuk

menghadapi persaingan yang terjadi di antara developer.

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 3: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

Menurut American Marketing Association, Green Marketing adalah pemasaran suatu

produk yang diasumsikan sebagai produk yang ramah lingkungan. Oleh karena itu green

marketing terdiri dari berbagai macam aktifitas termasuk modifikasi produk, perubahan dalam

proses, pergantian packaging, bahkan perubahan pada promosi. Melaksanakan konsep green

marketing di suatu perusahaan berarti memasukkan aspek – aspek pertimbangan lingkungan

dalam semua dimensi aktivitas pemasaran yang dilakukan (Crane, 2003) . Dalam dunia

pemasaran, penerapan strategi green marketing dalam unsur – unsur bauran pemasaran disebut

green marketing mix (Al-Bakri, 2007).

Strategi green marketing merupakan faktor lahirnya green building dalam industri

properti selain karena orientasi konsumen terhadap produk yang ramah lingkungan. Green

building merupakan suatu bangunan yang dibangun dengan memasukkan aspek – aspek ramah

lingkungan. Green building merupakan salah satu upaya penghematan energi, dirancang,

dibangun dan dioperasikan untuk meminimalkan dampak lingkungan total (Indonesia Green

Building council,2008). Green building sendiri merupakan hasil dari strategi green marketing

dimana masuk pada bagian “green product”. Dimana menurut (Chatteriee, 2009) strategi green

marketing melalui green marketing mix yang didalamnya terdapat “green product” akan

menciptakan respon positif dari konsumen sehingga akan menimbulkan minat beli (intention to

buy).

Minat beli (intention to buy) menurut Assael (2001) merupakan perilaku yang muncul

sebagai respon terhadap objek, yang akan memunculkan niat atau intensi untuk membeli sebelum

akhirnya konsumen benar – benar melakukan pembelian ataupun menunda untuk membeli atau

tidak jadi untuk membeli. Menurut Fishbein & Ajzen (1975) minat beli merupakan faktor penting

untuk memprediksi perilaku konsumen. Minat beli produk hijau dikonseptualisasikan sebagai

kesediaan seseorang untuk memilih produk yang memiliki fitur-fitur ramah lingkungan

dibandingkan dengan produk yang tidak memiliki fitur tersebut (Nik Abdul Rashid, 2009).

Menurut Penelitiaan (Teck Hong Tan.Vol.9,no.10;2013) penerapan green marketing pada

industri properti khususnya perumahan di pengaruhi oleh bauran pemasarannya terutama produk.

Dimana produk hijau (green product) bisa membangun persepsi konsumen yang positif dan

meningkatkan kepercayaan konsumen akan perusahaan yang menjual produk tersebut dan juga

dapat menjadi keunggulan kompetitif dari perusahaan tersebut sehingga menimbulkan minat beli

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 4: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

dari konsumen itu sendiri. Minat beli merupakan bagian dari perilaku konsumen. Hal yang sama

juga terdapat pada penelitian yang dilakukan Novera Ansar (Vol 4, no. 11;2013) bahwa green

marketing melalui green marketing mix dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Pada

penelitian tersebut minat beli konsumen sangat dipengaruhi oleh green product dan juga green

price.

Salah satu perusahaan yang menerapkan green marketing adalah Sinarmas Land.

Sinarmas Land adalah pengembang usaha properti di Asia Tenggara yang sudah memiliki

pengalaman 40 tahun dalam bidang pengembangan properti di Indonesia Dimana Sinarmas Land

menerapkan green marketing di setiap pembangunan proyeknya. Sinarmas Land sendiri telah

membangun kurang lebih 50 proyek besar yang telah dikembangkan di Indonesia, dimana

Sinarmas Land dapat disebut sebagai pengembang properti terbesar dan terpercaya di Indonesia

(http://www.sinarmasland.co.id). Salah satu pembangunan mega proyeknya yang mendapat

banyak penghargaan mengenai green development adalah Bumi Serpong Damai (BSD). Bumi

Serpong Damai atau lebih dikenal dengan sebutan BSD City mempunyai luas 6000 hektar. Dari

6000 hektar tersebut BSD City menggunakan 400 hektar sebagai Ruang Terbuka Hijau(RTH)

(http://www.bsdcity.com). Dalam hal pembangunan setiap cluster di Bumi Serpong Damai

(BSD) memenuhi kriteria green development. Beberapa kriteria green development diantaranya

tepat guna lahan, efisiensi energy & refrigerant, konservasi air, sumber dan siklus material,

kualitas udara dan kenyamanan udara serta manajemen lingkungan bangunan.

Pada awal tahun 2014 BSD City meluncurkan cluster terbaru yang diberi nama Cluster

Whelford pada kawasan Greenwich Park. Cluster Whelford di BSD City merupakan improvisasi

dari cluster-cluster yang ada di BSD City dengan konsep yang baru dan juga semakin mengarah

kepada lingkungan. Pada cluster ini benar-benar diterapkan green development yang dapat dilihat

dari pemanfaatan lahan dengan membuat area parkir basement disetiap unitnya sehingga

menambah ruang terbuka dan juga konsep rumah yang hemat energi dimana dibuat jendela

dengan ukuran yang besar untuk setiap rumah agar mengurangi penggunaan AC dan lampu pada

siang hari. Pada cluster ini juga diterapkan hasil uji coba pada cluster-cluster sebelumnya dimana

80% dari limbah air dikelola dan dimanfaatkan untuk menyiram taman-taman yang ada serta

flushing toilet disetiap unitnya. Cluster Whelford juga masih memiliki keunggulan-keunggulan

lain yang telah dimiliki oleh cluster- cluster sebelumnya yang ada di BSD City seperti bangunan

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 5: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

yang menggunakan bahan ramah lingkungan, serta pengelolaan limbah sampah dengan

menggunakan teknologi incinerator. Incinerator adalah teknologi yang mengkonversi sampah

menjadi gas dan materi padatan yang sulit terbakar yaitu abu (bottom ash) dan debu (fly ash).

Abu yang dihasilkan oleh teknologi ini digunakan sebagai bahan bangunan, membuat batako dan

juga dapat dijadikan campuran kompos (http://bsdcity.com). Untuk itu, peneliti memilih BSD

City pada Cluster Whelford sebagai objek penelitian.

Maka dapat disimpulkan pokok permasalahan yang ingin dianalisis oleh penulis adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh green marketing pada Bumi Serpong Damai (BSD)

melalui cluster Whelford oleh Sinarmas Land dapat mempengaruhi minat beli

konsumen?

2. Dimensi apakah dari green marketing yang paling mempengaruhi minat beli

konsumen?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh green marketing pada Bumi

Serpong Damai (BSD) melalui cluster Whelford oleh Sinarmas Land terhadap minat beli

konsumen serta mengetahui dimensi yang paling berpengaruh dari green marketing terhadap

minat beli konsumen.

LANDASAN TEORI

Pada penelitian ini terdapat variabel green marketing merujuk kepada penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Al-bakry (2007) dengan menggunakan teori green marketing mix oleh Ken

Peattie(1995) yang mana terdiri dari :

1. Green Product

Definisi dari produk hijau (green product) adalah merujuk pada barang dan jasa yang

kinerjanya pada lingkungan baik alam maupun sosial, dalam proses produksinya, penggunaan

dan buangannya sudah lebih berkembang daripada produk konvensional (Shamsuddoha, 2009).

Menurut Peattie (1995) dalam Al-bakry (2007) produk hijau memiliki beberapa dimensi green

product, yaitu:

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 6: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

a. Core product

Core product di dalam produk hijau; Pertama, produk yang ramah

lingkungan yang berkualitas, dapat memberikan efisiensi energi dan juga

efisiensi dalam menggunakan sumber daya alam. Kedua, memiliki fitur –

fitur yang ramah lingkungan. Ketiga, menghilangkan penggunaan bahan

yang tidak aman atau yang tidak diterima.

b. Tangible of Green product

Pertama, hal ini berkaitan dengan kemasan yang ramah lingkungan serta

green labeling. Kedua, produsen dapat merubah produk konvensional

menjadi ramah lingkungan dengan menambah komponen tertentu yang

ramah lingkungan. Ketiga, pemberian image green dengan penamaan pada

produk hijau.

c. Augmented of green product

Pertama, menghadirkan cara hidup ramah lingkungan kepada konsumen.

Kedua, menyediakan layanan informasi kepada konsumen mengenai

seberapa besar pengaruh produk tersebut terhadap lingkungan.

d. Dimensi Total Green Product

Pertama, menggunakan teknologi yang aman dengan cara produksi yang

ramah lingkungan. Kedua, meningkatkan efisisensi sumber daya dan

energi dalam berproduksi. Ketiga, menggunakan bahan baku dari supplier

yang juga berfokus pada pelestarian lingkungan.

2. Green Price

Menurut Akter (2012) bahwa produk hijau selalu ditawarkan dengan harga premium

sehingga menimbulkan persepsi pada benak konsumen bahwa produk hijau akan selalu

mempunyai harga yang cukup tinggi. Menurut Peattie (1995) dalam Al-bakry (2007) yang perlu

diperhatikan dalam strategi green value pricing adalah:

1) Peningkatan biaya dengan menggunakan bahan baku yang ramah

lingkungan.

2) Perpindahan penggunaan bahan baku yang hemat energi.

3) Pengeluaran tambahan karena penggunaan teknologi yang ramah

lingkungan.

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 7: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

4) Biaya yang berhubungan dengan green tax.

5) Penghematan berkaitan dengan pengurangan penggunaan kemasan

3. Green Place

Menurut Peattie (1995) dalam Al-bakry (2007), green distribution dalam konsep green

place menyangkut beberapa hal, yaitu:

a) Meningkatnya eviromental performance dari kegiatan distribusi. Hal ini

menyangkut penggunaan fitur – fitur yang ramah lingkungan dalam

kegiatan distibusi

b) Mengurangi kegiatan distribusi yang kurang penting. Hal ini menyangkut

efisiensi didalam kegiatan distribusi. Dimana perusahaan mampu membuat

kegiatan distribusi suatu produk efektif sehingga konsumen mudah

mendapatkannya.

c) Memudahkan rantai suplai produk, masing – masing tahap dalam supply

chain menyangkut konsumsi sumber daya, dimana rantai suplai tersebut

dapat di persingkat. Karena itu diperlukan teknik distribusi yang dapat

menjangkau banyak produk sekaligus.

d) New Channels, dimana perusahaan hanya memasok produk ke toko-toko

yang juga menggunakan strategi green marketing.

Dalam penelitian ini BSD City sebagai objek penelitian tidak mempunyai fitur-fitur yang

ramah lingkungan dalam kegiatan distribusi dikarenakan untuk menjual rumah tidak

menggunakan saluran distribusi karena properti merupakan produk yang tidak dapat

didistribusikan melalui perantara. Hal yang sama juga terjadi pada penelitian mengenai pengaruh

green marketing terhadap persepsi konsumen akan green homes di Malaysia yang dilakukan Teck

Hong Tan (Vol.9,no.10;2013) yang mana green place tidak digunakan, karena pada penelitian

tersebut objek yang diteliti berupa perumahan hijau tidak menggunakan perantara dalam

memasarkan produknya melainkan konsumen yang tertarik untuk membelinya harus

mengunjungi langsung rumah tersebut. Oleh karena itu peneliti memutuskan tidak akan

menggunakan dimensi green place karena tidak sesuai dengan objek yang akan diteliti.

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 8: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

4. Green Promotion

Dalam green promotion terdapat cara bagaimana mengiklankan green marketing (green

advertising campaigns). Terdapat lima langkah dalam membangun advertising campaigns

menurut Peattie (1995) dalam Al-bakry (2007) yaitu:

a. Message, pesan dalam produk harus berkaitan dengan konsep produk.

Dalam hal ini informasi disajikan agar dapat menarik minat konsumen

untuk menggunakan produk ramah lingkungan.

b. Mission, mengenai target pencapaian yang harus ada dalam advertising

campaign, yaitu informasi mengenai produk, track record perusahaan

terhadap usaha menjaga lingkungan dan usaha mendorong minat

konsumen.

c. Media, alat penyampaian informasi dalam iklan. Alat penyampaian

informasi harus dipilih dengan tepat untuk memastikan bahwa pesan

sampai dan mempengaruhi minat konsumen.

d. Money, alokasi dana untuk advertising campaigns juga harus diperhatikan.

Sehingga tepat pada sasaran yang ingin dicapai.

Sedangkan pada variabel minat beli akan menggunakan teori menurut Leon G. Schiffman

dan Leslie Kanuk (Schiffman, 2000,p265). Menurut Leon G. Schiffman dan Leslie Kanuk

(Schiffman, 2000,p265) dimana minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon

terhadap obyek, atau juga merupakan minat pembelian ulang yang menunjukan keinginan

pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. ). Indikator – indikator dari minat beli yang

dijelaskan oleh komponen dari Schiffman dan Kanuk (2000, p265) antara lain;

1. Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk

2. Mempertimbangkan untuk membeli

3. Tertarik untuk mencoba

4. Ingin mengetahui produk

5. Ingin memiliki produk

A. Model Analisis

Dari hasil tinjauan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka digunakan model analisis

sebagai berikut:

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 9: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

Gambar 1

Model Analisis Penelitian

Sumber: Olahan Peneliti

B. Hipotesis Penelitian

Dari hasil tinjauan literatur penelitian sebelumnya dan permasalahan yang diteliti maka

hipotesis dari penelitian ini adalah:

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari green marketing terhadap variabel

minat beli.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari green marketing terhadap

variabel minat beli.

Hipotesis utama ini dioprasionalisasikan dengan tiga hipotesa turunan seperti

dibawah ini:

Ha1: Terdapat pengaruh signifikan dari dimensi green product dari terhadap

variabel minat beli.

Ha2: Terdapat pengaruh signifikan dari dimensi green terhadap variabel minat

beli.

Ha3: Terdapat pengaruh signifikan dari dimensi green promotions terhadap

variabel minat beli.

GREEN MARKETING

  GREEN  PRODUCT  

  GREEN  PRICE  

  GREEN  PROMOTIONS    

MINAT

BELI

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 10: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengamati, mengumpulkan

informasi dan menyajikan hasil analisis data. Data primer pada penelitian ini didapat dari hasil

penyebaran kuesioner yang dilakukan pada saat pameran cluster whelford di beberapa pusat

perbelanjaan di daerah DKI Jakarta. Sedangkan untuk data sekunder di dapat melalui studi

kepustakaan.

A. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berdomisili di DKI Jakarta

dan mengetahui kawasan Bumi Serpong Damai (BSD). Sedangkan sampel dalam penelitian ini

adalah 100 orang yang berdomisili di DKI Jakarta yang berusia 30 – 55 tahun dan mengetahui

BSD City. Sampel yang ditarik menggunakan metode penarikan sampel purposive.

B. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Pengukuran validitas masing-masing dimensi penelitian dilakukan dengan KMO measure

of sampling adequacy untuk setiap variabel, dimana nilai di atas .500, uji nilai signifikansi

Bartlett Test of Spericity dibawah .05, uji anti-image correlation matrix. Untuk nilai anti-image

correlation matric, nilai yang harus dicapai indikator agar valid adalah lebih dari 0.500 dan Total

Variance Explained dengan nilai yang diharapkan minimum 60%. Sedangkan untuk uji

reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan cronbach's alpha

lebih besar atau sama dengan 0.60.

C. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial. Pada analisis

deskriptif akan dijelaskan karakteristik responden dan analisis deskriptif per dimensi dan

pervariabel. Untuk analisis deskriptif per dimensi dan variabel akan dikategorikan ke dalam kelas

berikut ini:

RS = (m-n)/b

Di mana:

RS = interval

m = nilai tertinggi dari jawaban yang mungkin

n = nilai terendah dari jawaban yang mungkin

b = jumlah kelas yang ada

Jadi, RS = (5-1)/5 = 0.8 dengan demikian pembagian kelas adalah sebagai berikut:

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 11: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

Tabel 1

Pembagian Kelas

Kategori Batasan

Sangat Rendah 1.00 < X ≤ 1.8

Rendah 1.8 < X ≤ 2.6

Netral 2.6 < X ≤ 3.4

Tinggi 3.4 < X ≤ 4.2

Sangat Tinggi 4.2 < X ≤ 5.00

Sumber: Olahan Peneliti

Sedangkan untuk analisis inferensial akan digunakan analisis multiple regression karena

pada penelitian ini termasuk ke dalam penelitian multivariat.

PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Variabel Green Marketing

Berdasarkan nilai sebaran mean variabel green marketing dapat dilihat nilai indikator

mean variabel green marketing dari yang tertinggi hingga yang terendah.

Nilai mean tertinggi terdapat pada dimensi green product melalui indikator yang

menanyakan mengenai “BSD City pada cluster Whelford memiliki ruang terbuka hijau untuk

meningkatkan kualitas hidup para penghuni” sedangkan nilai mean terendah terdapat pada

dimensi price yang menanyakan mengenai “bersedia membayar untuk rumah ramah lingkungan”.

Melalui tabel penyebaran nilai mean ini terlihat, dimensi green product memiliki nilai rata-rata

mean tertinggi di antara kedua dimensi lainnya sedangkan dimensi green price memiliki nilai

rata-rata terendah pada variabel green marketing.

Secara keseluruhan data menggambarkan bahwa strategi green marketing yang diterapkan

oleh BSD City telah sesuai dari segi green product dan green promotion berdasarkan penilaian

responden penelitian. Dimana dari segi green product, BSD City memberikan cluster yang

bernuansa hijau yang juga berkelas yang ditunjang oleh fasilitas-fasilitas yang lengkap untuk

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 12: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

meningkatkan kualitas hidup para penghuninya. Hal ini sejalan dengan pendapat ahli yang

mengatakan suatu produk hijau jika memiliki nilai yang lebih tetapi tidak mengurangi nilai-nilai

yang ada pada produk konvensional akan mendorong seseorang untuk membeli (Rahbar &

Wahid,2010).

Namun dalam penerapan strategi green marketing dari segi green price, BSD City

melalui Cluster Whelford dinilai masih lemah dan perlu ditingkatkan lagi. Hal ini berkaitan

dengan kesediaan konsumen untuk membayar lebih mahal bagi rumah ramah lingkungan. .

Kurangnya keinginan konsumen untuk membayar rumah yang ramah lingkungan karena terkait

dengan persepsi konsumen (Serena & Paladino,2009). Oleh karena itu BSD City harus dapat

menciptakan persepsi positif konsumen akan rumah ramah lingkungan sehingga bersedia

mengeluarkan biaya yang lebih untuk rumah ramah lingkungan.

Selain itu dari segi green promotion yang dinilai cukup baik berdasarkan penilaian dari

responden. Ini berarti bahwa tagline yang diusung oleh Sinarmas Land sebagai developer BSD

City mencerminkan penerapan green marketing yang dilakukan. Tetapi untuk meningkatkan

green promotion, maka BSD City perlu memberikan informasi yang lebih banyak pada setiap

iklannya mengenai usaha-usahanya melakukan green marketing agar meningkatkan keiginan

konsumen untuk membeli. Ini sejalan menurut penelitian yang diadakan oleh Tsen et al (2006)

bahwa konsumen akan membeli produk hijau ketika adanya kesadaran bahwa produk tersebut

akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan.

Tabel 2

Sebaran Nilai Mean Variabel Green Marketing

3.594

3.643.51

3.293.51

3.363.713.67

3.533.63.63

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50

Green  Product  1Green  Product  2Green  Product  3

Green  Price1Green  Price2Green  Price3Green  Price4Green  Price  5

Green  Promotion  1Green  Promotion2Green  Promotion3Green  Promotion  4

Mean

Sumber: Hasil Olahan Peneliti Menggunakan SPSS20

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 13: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

B. Analisis Deskriptif Variabel Minat Beli

Berdasarkan sebaran nilai mean terlihat bahwa rata-rata nilai mean dari setiap indikator

minat beli termasuk kedalam kategori tinggi. Namun diantara nilai mean tersebut,ada nilai

indikator yang masih dinilai cukup kurang oleh reponden. Indikator yang dinilai kurang tersebut

mengena “ingin membeli rumah di cluster Whelford di BSD City”. Pembelian suatu produk

terutama pembelian dengan nomimal yang cukup besar, akan melewati proses pertimbangan yang

cukup panjang. Keputusan pembelian selalu di pengaruhi oleh faktor-faktor tertentu ( Tarkianen

dan Sundqvist,2005). Jika dikaitkan dengan harga satu unit rumah di cluster whelford yang

memiliki harga premium maka memerlukan pertimbangan yang cukup panjang.

Sedangkan untuk nilai mean tertinggi terdapat pada pernyataan “tertarik untuk mencari

informasi mengenai cluster whelford di BSD City”. Informasi mengenai produk akan menjadi

menjadi referensi seseorang untuk melakukan keputusan pembelian(Tan dan Lau,2010).

Tabel 3

Sebaran Nilai Mean Variabel Minat beli

3.68

3.53

3.55

3.65

3.48

3.35 3.4 3.45 3.5 3.55 3.6 3.65 3.7

Minat  Beli  1

Minat  Beli  2

Minat  Beli  3

Minat  Beli  4

Minat  Beli  5

Mean

Sumber: Hasil Olahan Peneliti menggunakan SPSS20

C. Analisis Inferensial Multiple Regression

Penelitian ini mengunakan multiple regression untuk melihat seberapa kuat pengaruh

green marketing terhadap minat beli konsumen. Selain itu penelitian ini juga untuk melihat

dimensi yang paling berpengaruh dari variabel green marketing terhadap minat beli.

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 14: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

Tabel 4

Model Summary Analysis Multiple Regression Sampel Keseluruhan

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .504a .254 .231 .87688167 1.782

Sumber: Hasil Olahan Peneliti menggunakan SPSS20

Pada tabel 4 diatas, dapat diketahui kekuatan hubungan antara variabel green marketing

terhadap minat beli melalui nilai R sebesar 0.504. Besarnya nilai R tersebut memiliki arti bahwa

kekuatan hubungan antara variabel green marketing dan variabel minat beli memiki korelasi kuat

menuju sangat kuat (De vaus,2002).

Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh hasil penelitian Al-Bakry (2007) dimana green

marketing melalui green marketing mix mempunyai hubungan yang erat dengan minat beli

(purchase intention). Begitu juga dalam penelitian(Syeda Shazia Bukhari,2011) yang

mengatakan bahwa antara green marketing dan minat beli berjalan searah. Ketika bauran

pemasaran dari green marketing bernilai positif, maka minat beli akan bernilai positif juga.

Dalam hal ini green marketing yang dilakukan BSD City di cluster whelford dengan bauran

pemasarannya bernilai positif maka minat beli unit perumahan juga akan tinggi.

Selanjutnya, nilai R Square menunjukkan sebesar 0.254 yang berarti bahwa variabel

minat beli mampu dijelaskan oleh variabel green marketing sebesar 25.4%. Sedangkan sisanya

sebesar 74.6 di pengaruhi oleh faktor-faktor lain selain variabel green marketing. Menurut

Swastha dan Irawan (2005:349) faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan

dengan perasaan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli suatu barang atau

jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli.

Untuk melihat dimensi green marketing yang memiliki pengaruh terhadap minat beli

dapat dilihat dari hasil regresi pada tabel 5.

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 15: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

Tabel 5

Standardized Coefficients Multiple Regression Dimensi Green Marketing

terhadap Minat Beli

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 9.640E-017 .088 .000 1.000

Dimensi

Green

Product

Terhadap

Minat Beli

.284 .103 .284 2.762 .007

Dimensi

green price

terhadap

Minat Beli

.116 .092 .116 1.263 .210

Dimensi

green

promotion

terhadap

Minat Beli

.247 .102 .247 2.430 .017

Sumber: Hasil Olahan Peneliti Menggunakan SPSS20

Berdasarkan tabel 5,dimensi yang memiliki koefisien terbesar adalah dimensi green

product sebesar 0.284. Ini sesuai dengan penelitian (Teck Hong Tan. Vol.9,no.10;2013)bahwa

penerapan green marketing melalui green product bisa membangun persepsi konsumen yang

positif dan meningkatkan kepercayaan konsumen akan perusahaan yang menjual produk tersebut

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 16: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

dan juga dapat menjadikan keunggulan kompetitif dari perusahaan tersebut sehingga

menimbulkan minat beli dari konsumen itu sendiri.

Kemudian dimensi yang meiliki koefisien terbesar kedua adalah dimensi green

promotion. Dimensi green promotion ini memiliki koefisien sebesar 0.247. Hal ini menunjukkan

bahwa penjual produk hijau dalam hal ini Sinarmas Land dapat menekan kredibilitas produk

ramah lingkungan (rumah) dengan menggunakan sustanaible marketing dan juga alat dan pratek

komunikasi (Queensland Government,2002).

Sedangkan rendahnya nilai koefisien dimensi green price menunjukkan bahwa responden

pada penelitian ini kebanyakan belum bersedia untuk membayar sebuah produk hijau yang dalam

penelitian ini adalah rumah dengan harga yang yang lebih mahal atau premium. Hal ini sesuai

dengan pendapat oleh Serena& Paladino,2009 yang mengatakan kurangnya keinginan konsumen

untuk membayar rumah yang ramah lingkungan karena terkait dengan persepsi konsumen.

D. Pembahasan Hipotesis Utama

Pada penelitian ini terdapat satu hipotesis utama yang mempertanyakan adanya hubungan

antara green marketing terhadap minat beli. Pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan nilai signifikansi dengan batasan nilai signifikansi yang digunakan untuk menguji

hipotesis adalah 0.05. Jika nilai signifikansi di bawah 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

sedangkan jika nilai signifikansi diatas 0.05 maka Ho diterima dan Ha di terima. Untuk

mendapatkan nilai F dalam uji F, Peneliti menghitung nilai F tabel yang akan digunakan sebagai

acuan. Derajat kebebasan dihitung menggunakan α sebesar 0.05, maka nilai F yang dijadikan

acuan adalah 3.94. Hipotesis akan diterima jika nilai F lebih besar dari 3.94 atau lebih kecil dari -

3.94.

Pada penelitian ini dapat dilihat dari tabel 6, nilai signifikansi adalah .000 dan nilai F pada

penelitian ini sebesar 10.917. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh green marketing terhadap minat beli cluster Whelford di

BSD City.

Hasil penelitian ini menguatkan penelitian terdahulu oleh Allen A. CH. Manongko bahwa

green marketing memiliki pengaruh secara signifikan. Green marketing digunakan untuk menjadi

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 17: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

keunggulan kompetitif dalam memasarkan produk, sehingga dapat meningkatkan minat beli dan

juga dapat memberikan keuntungan jangka panjang serta feedback yang positif bagi

perusahaannya (Norm Borin and Joan Lindsey-Mullikin,2013).

Tabel 6

Tabel ANOVA Hasil Regresi Berganda Sampel

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 25.184 3 8.395 10.917 .000b

Residual 73.816 96 .769

Total 99,000 99

E. Pembahasan Hipotesis Turunan

Pada penelitian ini untuk menguji hipotesis turunan akan dilakukan uji T, nilai

signifikansi setiap dimensi harus lebih kecil atau sama dengan 0.005. Sedangkan untuk nilai T

setiap dimensi harus lebih dari t tabel di mana jika T hitung lebih kecil atau sama dengan T tabel

maka Ha ditolak dan sebaliknya jika T hitung lebih besar dari T tabel maka Ha diterima. Nilai T

tabel yang ditentukan menggunakan signifikansi 95%, n = 100 dan α = 0.05 pada T tabel adalah

1.984, maka jika nilai T hitung dimensi bernilai di atas 1.984 atau di bawah -1.984 Ha akan

diterima.

Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa nilai signifikansi dimensi green product 0.007

dibawah nilai batas yaitu 0.05 dan nilai t hitung 2.762, lebih besar dari t tabel yaitu 1.984. Maka

Ha1 diterima yaitu terdapat pengaruh signifikan dari green product terhadap minat beli. Hasil

penelitian ini diperkuat oleh pendapat menurut Chatteriee (2009) yang mengatakan strategi green

marketing melalui green marketing mix yang didalamnya terdapat green product akan

menciptakan respon positif dari konsumen sehingga akan menimbulkan minat beli.

Pada dimensi kedua, green price diketahui nilai signifikansi diatas batas yaitu 0.210 dan

nilai t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu 1263. Maka Ha2 ditolak sehingga tidak terdapat

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 18: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

pengaruh signifikan antara green price dengan minat beli. Menurut penelitian yang dilakukan

oleh Akter (2012) bahwa produk hijau selalu ditawarkan dengan harga premium sehingga

menimbulkan persepsi pada benak konsumen bahwa produk hijau akan selalu mempunyai harga

yang cukup tinggi.

Pada dimensi ketiga, green promotion diketahui nilai signifikansi dibawah nilai batas

yaitu 0,017 dan nilai t hitung 2.430 lebih besar dari t tabel yaitu 1.984. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa Ha3 diterima yaitu terdapat pengaruh signifikan dari green promotion

terhadap minat beli. Hal ini sesuai dengan penelitian Al-Bakry (2007) bahwa perusahaan harus

memperhatikan strategi hijau dan kegiatan pemasarannya.

Dengan demikian pertanyaan pada penelitian ini mengenai dimensi green marketing yang

paling berpengaruh terhadap minat beli telah terjawab. Dimensi green product merupakan

dimensi yang paling berpengaruh terhadap minat beli dan kemudian diikuti dengan dimensi green

promotion.

Tabel 7

Hasil Analisis Hipotesis Turunan Penelitian

Hipotesis Nilai

Sig.

Nilai

t

Kesimpulan

Terdapat pengaruh signifikan dari dimensi green product

terhadap variabel minat beli.

0.007

2.762

Hipotesis

diterima

Terdapat pengaruh signifikan dari dimensi green price terhadap

variabel minat beli.

0.210

1.263

Hipotesis

ditolak

Terdapat pengaruh signifikan dari dimensi green promotion

terhadap variabel minat beli.

0.017

2.430

Hipotesis

diterima

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 19: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh green marketing

terhadap minat beli konsumen pada Cluster Whelford di BSD City. Dari hasil peneltian

berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh green marketing secara keseluruhan terhadap minat beli

konsumen pada Cluster Whelford di BSD City.

2. Dimensi green marketing yang paling mempengaruhi minat beli adalah green

product kemudian diikuti oleh dimensi green promotion.

B. Saran

Berdasarkan hasil interpretasi data dan kesimpulan yang telah ditarik, peneliti

menyumbangkan beberapa saran yang dapat digunakan oleh BSD City untuk dapat meningkatkan

minat beli konsumen. Saran-saran tersebut antara lain:

1. BSD City sebaiknya lebih aktif dalam memberikan informasi – informasi mengenai

spesifikasi bahan-bahan yang ramah lingkungan yang digunakan dalam pembangunan

cluster-cluster di BSD City, fasilitas-fasilitas yang dimiliki dan bagaimana penerapan

metode reuse dan recycling air dan sampah untuk dimanfaatkan kembali yang telah

diterapkan oleh BSD City pada cluster terbarunya yaitu Whelford.

2. Public relations dari BSD City sangat diperlukan untuk lebih mengkomunikasikan

informasi-informasi mengenai perbedaan-perbedaan yang ada didalam produk perumahan

dalam hal ini cluster Whelford. Dengan adanya informasi-informasi tersebut diharapkan

dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli cluster ini dan juga diharapkan

BSD City dapat mempertahanlan kegiatan –kegiatan yang merupakan bentuk kepedulian

terhadap lingkungan seperti festival hijau yang diadakan setiap tahunnya.

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 20: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bakri Thamer Yasser and Al-Nouri, Ahmad Nizar. (2007). Green Marketing. ALYazuri Scientific for Publishing and Distribution.

Ansar, N. (2013). Impact of Green Marketing on Consumer Purchase Intention. Mediterranean Journal of Social Sciences.

Bukhari, S. S. (2011). Green Marketing and its impact on consumer behavior. European Journal of Business and Management, 375-383.

Crane, A. (2000). Facing The Backlash : Green Marketing and Strategic Reorientation In 1990. Journal Of Marketing Research.

D'Souza, C., Taghian , M. & Lamb, P. (2006). An empirical study on the influence of enviromental labels on consumers. An International Jounal, 162-173.

Laroche M Bergeon J, B. F. (2001). Targeting Consumer Who Are Willing to pay more for Environmentally-Friendly Product. Journal of Consumer Marketing, 503-520.

Norm Borin, Joan Lindsey-Mullikin and R. Krishnan. (2013). An analysis of consumer reactions to green strategies. 118-128.

Ottman, J. A. (2006). Avoiding Green Marketing Myopia: Ways To Improve Consumer Appeal For Environmentally Preferable Products. Journal of Environment Marketing, 48.

Polonsky, M. J. (1994). An Introduction To Green Marketing. Electronic Green Journal.

Polonsky, M. J. (2001). An Exploratory examination of environmentally responsible straight rebuy purchases in large Australia organizations. Journal of Business & Industrial Marketing, 54-69.

Tan, T. H. (2013). Use of Structural Equation Modeling to Predict the Intention to Purchase Green and Sustainable Homes in Malaysia. Asian Social Science, 181-191.

Tanner,C., & Kast, S. W. (2003). Promoting sustainable consumption: determinants of green purchases by Swiss. Psychological Marketing, 883-902.

Tsen, C. H. (2006). Going green: A study of consumers willingness to pay for green products in Kota Kinabalu. International Business society, 40-54.

Wang, D.-L. (2012). Most Feasible Strategies for Green Marketing Mix under Business Sustainable Development. 297-303.

Wahid, N. A., Rahbar, E., & Tan, S. S. (2011). Factors Influencing the Green Purchase Behavior of Penang. International Business Management, 38-49.

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014

Page 21: Friska Lovia M Panjaitan Pembimbing : Febrina Rosinta

Pengaruh Green..., Panjaitan, Friska Lovia Martha , FISIP UI, 2014