PENGADILAN TINGGI MEDAN fileHalaman 2 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN Bahwa ia...
Transcript of PENGADILAN TINGGI MEDAN fileHalaman 2 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN Bahwa ia...
Halaman 1 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
P U T U S A N
NOMOR 530/PID/2016/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara pidana pada
tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
Terdakwa:
1. Nama lengkap : Dr. Med. dr. Polentyno Girsang, Sp.B, KBD, FinaCs,
FICS.
2. Tempat Lahir : Dolok Paribuan.
3. Umur/Tanggal Lahir : 76 tahun / 09 Desember 1940.
4. Jenis Kelamin : Laki-laki.
5. Kebangsaan : Indonesia.
6. Alamat : Jalan Laut Tawar No. 26 Kelurahan Siopat Suhu,
Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.
7. Agama : Kristen Protestan.
8. Pekerjaan : Dokter Swasta (Pensiunan PNS).
Terdakwa ditahan dalam tahanan kota oleh:
1. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematang Siantar sejak tanggal 18
Februari 2016 sampai dengan tanggal 18 Maret 2016.
2. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Pematang Siantar sejak tanggal
19 Maret 2016 sampai dengan tanggal 17 Mei 2016.
Pengadilan Tinggi tersebut.
Setelah membaca:
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 530/PID/2016/PT
MDN tanggal 5 Oktober 2016 tentang penunjukan majelis hakim.
2. Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tinggi Medan Nomor:
530/PID/2016/PT MDN, tanggal 6 Oktober 2016 tentang Penunjukan
Panitera Pengganti.
3. Berkas perkara yang bersangkutan.
Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa berdasarkan surat dakwaan
Penuntut Umum Nomor Register Perkara: PDM-04/PSIAN/Epp.2/01/2016,
tanggal 1 Februari 2016 sebagai berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 2 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Bahwa ia terdakwa Dr. Med Polentyno Girsang pada hari yang sudah
tidak dapat diingat lagi dengan pasti sekitar tanggal 01 September 2008
sampai dengan 31 Desember 2010 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu
lain dalam bulan September tahun 2008 s/d Desember 2010 bertempat di
Rumah Sakit Horas Insani di Jalan Medan Pematangsiantar Km 2,5 atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar,”secara berturut-turut dan
berulang-ulang sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan yang
diteruskan dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang
yang sama sekali atausebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan
barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan” perbuatan mana
dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada tanggal 28 Februari 2007 berdasarkan hasil Rapat Umum
Pemegang saham PT. Horas Insani Abadi Pematangsiantar telah
memutuskan dan mengangkat terdakwa Dr. Med Polentyno Girsang
menjadi Direktur Rumah Sakit Horas Insani masa bakti terhitung mulai
tanggal 28 Februari 2007 s/d 28 Februari 2008 dan dikeluarkan SK
Nomor: 016/D-PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007.
- Bahwa pada tanggal 28 Februari 2008 saat berakhirnya masa jabatan
terdakwa, terdakwa tidak mau menyerahkan Jabatan sesuai dengan
peraturan yang berlaku dalam PT. Horas INsani Abadi dan terdakwa tetap
saja melakukan kegiatan selaku Direktur pada Rumah Sakit Horas Insani.
- Kemudian pada tanggal 02 April 2008 terdakwa dengan sengaja dan
melawan hak membuka Rekening pada Bank Tabungan Negara (BTN)
Cabang Pematangsiantar dengan Nomor Rekening No. 00000069-01-30-
000015-8 atas nama terdakwa qq RS Horas Insani.
- Bahwa selanjutnya untuk mempermudah terdakwa melakukan penarikan
uang dari Rekening bank Tabungan Negara (BTN) Cabang
Pematangsiantar dengan Nomor Rekening 00000069-01-30-000015-8
atas nama terdakwa qq RS HOras Insani lalu terdakwa membuat dan
mengirimkan surat kepada Pimpinan Cabang BTN Pematangsiantar pada
tanggal 12 September 2008 yang isinya menyatakan secara pribadi
bertanggung jawab penuh atas penerbitan Cek/BG an RS Horas Insani
Pematangsiantar kepada pihak BTN Pematangsiantar dan terdakwa juga
membuat Surat Pernyataan tanggal 12 September 2008 yang isinya
terdakwa masih menjabat sebagai Direktur RS Horas Insani
Pematangsiantar.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 3 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
- Bahwa setelah terdakwa membuka Rekening pada Bank Tabungan
Negara (BTN) Cabang Pematangsiantar dengan nomor Rekening No.
00000069-01-30-000015-8 atas nama terdakwa qq RS Horas Insani, lalu
terdakwa menyurati rekanan (pelanggan) berobat di RS Horas Insani
untuk menyetorkan uang berobat ke Rekening No. 00000069-01-30-
000015-8 yang dibuka terdakwa.
- Bahwa dari hasil Audit Penerimaan dan Pengeluaran Rekening No.
00000069-01-30-000015-8 atas nama terdakwa qq RS Horas Insani
periode tanggal 09 September 2008 s/d 30 April 2010 adalah:
1. Saldo awal rekening Koran tanggal 09 September 2008: Rp.
1.765.796.432,- (satu miliyar tujuh ratus enam puluh lima juta rupiah
tujuh ratus Sembilan puluh enam ribu empat ratus tiga puluh dua
rupiah).
2. Penerimaan biaya pengobatan tanggal 09 September 2008 s/d 30
April 2010 sebesar Rp. 1.192.291.737,- (satu miliyar seratus Sembilan
puluh dua juta dua ratus Sembilan puluh satu ribu tujuh ratus tiga
puluh tujuh rupiah), dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama Perusahaan Jumlah Penerimaan (Rp)
01. PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero).
60.722.853
02. PP London Sumatera. 4.357.427
03. Asuransi Aja Indonesia 20.811.103
04. Asuransi Sinarmas 41.207.475
05. Exa Mandiri Financial 223.000
06. Asuransi Wintherthur 10.467.120
07. PLN Pematang Siantar 6.905.429
08. PT. Mitra Keuarga 4.561.304
09. PT Pertamina 45.046.979
10. Loppo General INS 5.562.013
11. PT Inalum 24.731.135
12. Yekes PT Telkom/Mitra Yakes Pens 23.159.787
13. PT Arun NGL 137.749.163
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 4 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
14. PT Aquafarm Nusantara 5.039.881
15. Gami 9.792.192
16. Handal Logististik 2.793.747
17. Asuransi umum Mega 44.767.584
18. Asih Eka Abadi 73.792.731
19. Asuransi MAG 1.559.830
20. PT Bumi Putra Uda 25.727.797
21. DPRD Kab. Simalungun 117.000
22. Asuransi Allianz Life 6.024.870
23. Asuransi Purih Asih 6.331.890
24. Hanjaya Mandala 2.122.688
25. Ong PTG PNRM 3.982.712
26. MKPS Bukopin 3.178.861
27. AJ Manulife 168.112
.28. Bank Bumi Putera 20.520.942
29. Perseorangan 46.371.550
30. Koperasi Kary PT CCA 375.570
31. PT Sampurna 9.864.778
32. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 3.141.397
33. SKN Tidak Diketahui Pelangganya 369.167.672
Jumlah Penyetoran dari pelanggan 1.020.343.591
34. Penyetoran Dari Kas Horas Insani 171.948.145
Total Penerimaan 1.192.291.736
3. Penerimaan Jasa Giro periode tanggal 09 September 2008 s/d 30 April
2010 Rp. 16.810.425,-.
4. Penarikan/pengambilan dana periode tanggal 09 September 2008 s/d
30 April 2010 Rp. 2.948.572.013,-.
5. Saldo akhir dana per 30 April 2010 Rp. 26.326.581.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 5 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa, mulai tanggal 09 September
2008 s/d 30 April 2010, Rumah Sakit Horas Insani mengalami kerugian
sebesar Rp. 2.948.572.013 (dua milyar sembilan ratus empat puluh
delapan juta lima ratus tujuh puluh dua rbu tiga belas rupiah), sesuai
dengan Laporan Audit dari Drs. Tarmizi Taher yang terlampir dalam
berkas perkara.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
pasal 372 KUHP Jo Pasal 64 pasal 1 KUHP.
Menimbang, bahwa tuntutan pidana Penuntut Umum Nomor PDM-
04/PSIAN/Epp.2/01/2016, tanggal 30 Mei 2016 pada pokoknya sebagai
berikut:
1. Menyatakan terdakwa Dr. Med dr Polentyno Girsang, SpB, KBD, FinaCS
terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan
tindak pidana”Secara berturut-turut dan berulang-ulang melakukan
Penggelapan”sebagaimana diatur dalam pasal 372 KUHP Jo pasal 64
ayat (1) KUHPidana dalam dakwaan.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Dr. Med dr Polentyno Girsang,
SpB, KBD, FinaCS dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun
dikurangi selama terdakwa dalam tahanan.
3. Menyatakan barang bukti berupa:
a. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Nomor: 7 tanggal 05 Maret 1997 tentang
Perseroan Terbatas Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris
Robert Tampubolon, SH Notaris di Kota Pematangsiantar.
b. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Pengesahan PT Horas Insani Abadi oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor: C-19775 HT.01.01.TH.2001 tanggal 09 November 2001 .
c. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang
Anggaran Rumah Tangga PT Horas Insani Abadi tanggal 12 Juni
2015.
d. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Keputusan RUPS Pt. Horas Insani Abadi tanggal 27
Februari 2008.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 6 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
e. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Hal Serah Terima dari PT. Horas Insani Abadi
No. 05/D.PT.HIA/ST/III/08 tanggal 05 Maret 2008.
f. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Perubahan Nama Pemegang Saham PT. Horas
Insani Abadi Nomor: 8 tanggal 12 Maret 2008, yang dibuat oleh Notaris
Hendri Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
g. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-II dari PT. Horas
Insani Abadi No. 11/D.PT-HIA/UST/III/08, tanggal 13 Maret 2008.
h. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-III dari PT. Horas
Insani Abadi No. 16/D.PT-HIA/UST/III/08 tanggal 19 Maret 2008.
i. 4 (empat) lembar fotocopi Surat Nomor: 193/RSHI-MKG/Eks/IV/2008
tanggal 3 April 2008 yang ditujukan kepada Manager PT. PP, London
Sumut Indonesia, Tbk, Pimpinan Brigeston Rubber Sumatera Dolok
Malangir Serbelawan, Pimpinan PT. Pertamina dan Pimpinan PT. PLN
Cab. Pematangsiantar dalam hal perubahan No. Rekening RS Horas
Insani yang ditandatangani oleh DR. Med. Dr. Polentyno Girsang, SpB,
KBD, FINACs.
j. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Berita Acara Nomor: 9 tanggal 27 Juni 2008
tentang pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada PT.
Horas Insani Abadi yang dibuat Kantor Notaris Hendry Sinaga, SH,
SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
k. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Perihal Tanggung Jawab atas Penerbitan Cek/BG dari
Rumah Sakit Horas Insani Nomor: 058/DIR/RSHI/Eks/PBC/IX/08
tanggal 12 September 2008.
l. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Pernyataan DR. Med. Dr. Polentyno Girsang, SpB, KBD,
FinaCS tanggal 12 Setember 2008.
m. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Pernyataan dan Pengakuan Nomor: 1 tanggal
10 November 2008, tentang Pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan
Komisaris pada PT Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris
Hendry Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 7 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
n. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No: AHU-64879.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 17 September
2008.
o. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Hal Rekening bank dari PT. Horas Insani Abadi No.
053/D.PT-HIA/RBT/IX/08 tanggal 17 September 2008.
p. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Hal Peringatan Ke-II dari PT. Horas Insani Abadi No.
054/D.PT-HIA/P/X/08 tanggal 13 oktober 2008.
q. 1 (satu) lembar fotocopi surat Nomor 095/SDR/RSHI/Eks/A-RSHI/XI/08
tanggal 28 November 2008 yang ditujukan kepada seluruh rekanan
PT. Horas Insani Abadi dalam pemberitahuan yang ditandatangani
oleh DR. Med.dr. Polentyno Girsang, SpB, KBD, FINACS.
r. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir PT. Horas Insani Abadi Surat
Hal Dana di bank Tabungan Negara dari PT. Horas Insani Abadi No.
013/D.PT.HIA/DB/I/09 tanggal 14 Januari 2009.
s. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Notaris Hendry Sinaga, SH,
SpN Akta Berita Acara Nomor 5 tanggal 24 Juni 2011 yang dibuat
oleh Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota
Pematangsiantar.
t. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT.
Horas Insani Abadi Nomor: 6 tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat oleh
Eka Ermasyafriza Handayani Firdaus, SH, M.Kn di Kota
Pematangsiantar.
u. 20 (dua puluh) lembar Surat dalam hal permohonan pembayaran
rekening yang ditandatangani Janike I Sitorus, SE selaku Kabag
Keuangan RS. Horas Insani.
v. 1 (satu) berkas fotocopi Rekening Koran atas rekening pda Bank
BTN Cab. Pematangsiantar dengan nomor rekening 000000-01030-
000015-8.
Serta bukti surat berupa:
1. 1 (satu) berkas Laporan Audit Investigasi dari Kantor Akuntan Publik
Drs. Tarmizi Taher No: LSA-02/KAP-TT/IX/2015 tanggal 17
September 2015.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 8 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
2. 2 (dua) lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani
Abadi No. 016/D-PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 yang
dilegalisir Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN.
3. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor: 5
tanggal 06 Maret 2008, para pihak Tuan Dokter Petrus Yusuf, MSC,
MHA qq PT. Horas Insani Abadi, yang dibuat oleh Notaris Hendry
Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
4. 1 (satu) lembar fc Surat Keputusan No. 01/D.PT.HIA/SK/II/2008
tanggal 29 Februari 2008 tentang pengendalian dan pemimpin
sementara Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar.
5. 2 (dua) lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani
Abadi berkedudukan di Pematangsiantar No. 016/D-
PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 tentang Pengangkatan
Sdr Dr. Med.dr.Polentyno Girsang, SpB, KBD FinaCS sebagai
Direktur Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar Direksi PT.
Horas Insani Abadi Pematangsiantar.
6. 1 (satu) berkas fotocopy yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Salinan Akta Berita Acara No. 18 tanggal 27
Februari 2007 dari Kantor Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN.
Tetap terlampir dalam berkas perkara.
4. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.
1.000,- (seribu rupiah).
Menimbang, bahwa berdasarkan tuntutan pidana tersebut, Pengadilan
Negeri Pematangsiantar telah menjatuhkan putusan Nomor
25/Pid.B/2016/PN Pms tanggal 25 Juli 2016, yang amarnya sebagai berikut:
1. Menyatakan, Terdakwa Dr. Med. dr. Polentyno Girsang, Sp.B, KBD,
FinaCs, FICS. telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “penggelapan yang dilakukan terus menerus
sebagai perbuatan yang dilanjutkan“.
2. Menghukum terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 8 (delapan) bulan.
3. Menetapkan masa penahanan kota yang telah dijalani oleh terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Memerintahkan barang bukti berupa:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 9 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
a. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Nomor: 7 Tanggal 05 Maret 1997 tentang
Perseroan Terbatas Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris
Robert Tampubolon, SH Notaris di Kota Pematangsiantar.
b. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Pengesahan PT. Horas Insani Abadi oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor: C-19775 HT.01.01.TH.2001 tanggal 9 Nopember 2001.
c. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang
Anggaran Rumah Tangga PT. Horas Insani Abadi tanggal 12 Juni
2005.
d. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Keputusan RUPS PT. Horas Insani Abadi Tanggal 27
Februari 2008.
e. 1 (satu) Lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Hal Serah Terima dari PT. Horas Insani Abadi
No. 05/D.PT.HIA/ST/III/08 tanggal 05 Maret 2008.
f. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Perubahan Nama Pemegang Saham PT. Horas
Insani Abadi Nomor: 8 Tanggal 12 Maret 2008, yang dibuat oleh
Notaris HENRY SINAGA, SH,SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
g. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-II dari PT. Horas
Insani Abadi No.11/D.PT-HIA/UST/III/08, tanggal 13 Maret 2008.
h. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Surat Undangan Serah Terima
ke-III dari PT. Horas Insani Abadi No.16/D.PT-HIA/UST/III/08 tanggal
19 Maret 2008.
i. 4 (empat) lembar fotocopi Surat Nomor:193/RSHI-MKG/Eks/IV/2008
tanggal 3 April 2008 yang ditujukan kepada Manager PT.PP, London
Sumut Indonesia, Tbk, Pimpinan PT. Brigeston Rubber Sumatera
Dolok Malangir Serbelawan, Pimpinan PT. Pertamina dan Pimpinan
PT. PLN Cab. P.Siantar dalam hal perubahan No. Rekening RS Horas
Insani yang ditanda tangani oleh DR. Med. dr. POLENTYNO
GIRSANG, SpB, KBD, FINACs.
j. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Berita Acara Nomor: 9 Tanggal 27 Juni 2008
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 10 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
tentang Pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada PT.
Horas Insani Abadi yang dibuat Kantor Notaris HENRY SINAGA, SH,
SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
k. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Perihal Tanggung Jawab atas Penerbitan Cek/BG dari
Rumah Sakit Horas Insani Nomor: 058/DIR/RSHI/Eks/PBC/IX/08
tanggal 12 September 2008.
l. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT.Horas Insani Abadi
Surat Pernyataan DR. Med. Dr. POLENTYNO GIRSANG,SpB, KBD,
FinaCS TANGGAL 12 September 2008.
m. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Pernyataan dan Pengakuan Nomor: 1 Tanggal
10 Nopember 2008, tentang Pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan
Komisaris pada PT.Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris
HENRY SINAGA, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
n. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No: AHU-64879.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 17
September 2008.
o. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Hal Rekening Bank dari PT. Horas Insani Abadi No.
053/D.PT-HIA/RBT/IX/08 tanggal 17 September 2008.
p. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Hal Peringatan ke-II dari PT. Horas Insani Abadi No.
054/D.PT-HIA/P/X/08 tanggal 13 Oktober 2008.
q. 1 (satu) lembar fotocopi surat Nomor: 095/SDR/RSHI/Eks/A-
RSHI/XI/08 tanggal 28 Nopember 2008 yang ditujukan kepada Seluruh
Rekanan RS. Horas Insani dalam pemberitahuan yang ditandatangani
oleh DR. Med. dr. POLENTYNO GIRSANG, SpB,KBD,FINACs.
r. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir PT. Horas Insani Abadi Surat
Hal Dana di Bank Tabungan Negara dari PT. Horas Insani Abadi No.
013/D.PT.HIA/DB/I/09 tanggal 14 Januari 2009.
s. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Notaris HENRY SINAGA, SH,
SpN Akta Berita Acara Nomor 5 tanggal 24 Juni 2011 yang dibuat oleh
Notaris HENRY SINAGA, SH, SpN, Notaris di Kota Pematangsiantar.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 11 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
t. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Horas
Insani Abadi Nomor:6 Tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat oleh EKA
ERMASYAFRIZA HANDAYANI FIRDAUS,SH, M.Kn di Kota
Pematangsiantar.
u. 20 (dua puluh) lembar Surat dalam hal permohonan pembayaran
rekening yang ditandatangani Janike I Sitorus, SE selaku Kabag
Keuangan RS.Horas Insani.
v. 1 (satu) berkas fotocopi Rekening Koran atas rekening pada Bank BTN
Cab. Pematangsiantar dengan Nomor Rekening 00000069-01030-
000015-8,
Serta Bukti surat berupa:
1. 1 (satu) berkas Laporan Audit Investigasi dari Kantor Akuntan Publik
DRS. TARMIZI TAHER No: LSA-02/KAP-TT/IX/2015 tanggal 17
September 2015.
2. 2 (dua) Lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani
Abadi No. 016/D-PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 yang
dilegalisir Notaris HENRY SINAGA, SH,SpN.
3. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor: 5
Tanggal 06 Maret 2008, para pihak Tuan Dokter PETRUS YUSUF,
MSC.MHA qq PT. HORAS INSANI ABADI, yang dibuat oleh Notaris
Henry Sinaga, SH,S.pN Notaris di Kota Pematangsiantar.
4. 1 (satu) lembar FC. Surat Keputusan No. 01/D.PT.HIA/SK/II/2008
tanggal 29 Februari 2008 tentang Pengendalian dan Pemimpin
Sementara Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar.
5. 2 (dua) lembar FC Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani Abadi
Berkedudukan di Pematangsiantar No. 016/D.PT.HIA/SK/III/2007
tanggal 02 Maret 2007 tentang Pengangkatan Dr. Med. dr. Polentyno
Girsang, SpB.KBD FinaCs sebagai Direktur Rumah Sakit Horas Insani
Pematangsiantar Direksi PT. Horas Insani Abadi Pematangsiantar.
6. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Salinan Akta Berita Acara No. 18 Tanggal 27
Februari 2007 dari Kantor Notaris HENRY SINAGA, SH, SpN.
Tetap terlampir dalam berkas perkara.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 12 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
5. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,-
(seribu rupiah).
Menimbang, bahwa Terdakwa menyatakan banding terhadap
putusan tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta Permintaan Banding
Nomor 25/Pid.B/2016/PN Pms tanggal 28 Juli 2016. Permintaan banding
tersebut telah diberitahukan kepada Penuntut Umum pada tanggal 3 Agustus
2016.
Menimbang, bahwa Penuntut Umum menyatakan banding terhadap
putusan tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta Permintaan Banding
Nomor 25/Pid.B/2016/PN Pms tanggal 29 Juli 2016. Permintaan banding
tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 4 Agustus 2016.
Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding
tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan memori banding tanggal 2
Agustus 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar pada tanggal 16 Agustus 2016, dan memori banding
tersebut telah diserahkan kepada Terdakwa pada tanggal 31 Agustus 2016.
Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding
tersebut, Terdakwa juga telah mengajukan memori banding tanggal 20
Oktober 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar pada tanggal 20 Oktober 2016.
Menimbang, bahwa Panitera Pengadilan Negeri Pematangsiantar
dengan surat Nomor: W2.U2/1382/Pid.01.10/VII/2016 tanggal 29 Juli 2016
telah memberi kesempatan kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar dan Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara selama 7
(tujuh) hari kerja dihitung sejak tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan
tanggal 10 Agustus 2016 di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar.
Menimbang, bahwa permintaan pemeriksaan dalam tingkat banding
oleh Penuntut Umum dan Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu
dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan di dalam undang-
undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima.
Menimbang, bahwa Penuntut Umum menolak putusan Pengadilan
Negeri Pematangsiantar Nomor 25/Pid.B/2016/PN-PMS tanggal 25 Juli 2016
dengan alasan yang pada pokoknya Penuntut Umum sependapat dengan
putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang menyatakan Terdakwa
terbukti melakukan tindak pidana Penggelapan yag dilakukan terus menerus
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 13 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
sebagai perbuatan yang berlanjut, akan tetapi tidak sependapat dengan
lamanya pidana yang dijatuhkan, karena pidana penjara selama 8 (delapan)
bulan belum adil dan wajar atas tindak pidana yang dilakukan Terdakwa.
Dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dikhawatirkan tidak
menimbulkan efek jera bagi Terdakwa sehingga akan mengulangi lagi
perbuatannya dan menimbulkan tanggapan yang negative dimasyarakat
apalagi Terdakwa sudah residivis.
Oleh karena itu Penuntut Umum mohon agar Pengadilan Tinggi
Sumatera Utara yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:
1. Menyatakan menerima permohonan banding ini.
2. Menyatakan terdakwa Dr. Med dr Polentyno Girsang, SpB, KBD,
FinaCS terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah
melakukan tindak pidana”Secara berturut-turut dan berulang-ulang
melakukan Penggelapan”sebagaimana diatur dalam pasal 372 KUHP Jo
pasal 64 ayat (1) KUHPidana dalam dakwaan.
3. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Dr. Med dr Polentyno Girsang,
SpB, KBD, FinaCS dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun
dikurangi selama terdakwa dalam tahanan.
4. Menyatakan barang bukti berupa:
a. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Nomor: 7 tanggal 05 Maret 1997 tentang
Perseroan Terbatas Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris
Robert Tampubolon, SH Notaris di Kota Pematangsiantar.
b. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Pengesahan PT Horas Insani Abadi oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor: C-19775 HT.01.01.TH.2001 tanggal 09 November 2001 .
c. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang
Anggaran Rumah Tangga PT Horas Insani Abadi tanggal 12 Juni
2015.
d. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Keputusan RUPS Pt. Horas Insani Abadi tanggal
27 Februari 2008.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 14 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
e. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Hal Serah Terima dari PT. Horas Insani
Abadi No. 05/D.PT.HIA/ST/III/08 tanggal 05 Maret 2008.
f. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Perubahan Nama Pemegang Saham PT.
Horas Insani Abadi Nomor: 8 tanggal 12 Maret 2008, yang dibuat
oleh Notaris Hendri Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota
Pematangsiantar.
g. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-II dari PT. Horas
Insani Abadi No. 11/D.PT-HIA/UST/III/08, tanggal 13 Maret 2008.
h. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-III dari PT.
Horas Insani Abadi No. 16/D.PT-HIA/UST/III/08 tanggal 19 Maret
2008.
i. 4 (empat) lembar fotocopi Surat Nomor: 193/RSHI-MKG/Eks/IV/2008
tanggal 3 April 2008 yang ditujukan kepada Manager PT. PP,
London Sumut Indonesia, Tbk, Pimpinan Brigeston Rubber Sumatera
Dolok Malangir Serbelawan, Pimpinan PT. Pertamina dan Pimpinan
PT. PLN Cab. Pematangsiantar dalam hal perubahan No. Rekening
RS Horas Insani yang ditandatangani oleh DR. Med. Dr. Polentyno
Girsang, SpB, KBD, FINACs.
j. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Berita Acara Nomor: 9 tanggal 27 Juni 2008
tentang pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada
PT. Horas Insani Abadi yang dibuat Kantor Notaris Hendry Sinaga,
SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
k. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Perihal Tanggung Jawab atas Penerbitan Cek/BG dari
Rumah Sakit Horas Insani Nomor: 058/DIR/RSHI/Eks/PBC/IX/08
tanggal 12 September 2008.
l. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Pernyataan DR. Med. Dr. Polentyno Girsang, SpB, KBD,
FinaCS tanggal 12 Setember 2008.
m. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Pernyataan dan Pengakuan Nomor: 1 tanggal
10 November 2008, tentang Pengangkatan Dewan Direksi dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 15 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Dewan Komisaris pada PT Horas Insani Abadi yang dibuat oleh
Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
n. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No: AHU-64879.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 17
September 2008.
o. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Hal Rekening bank dari PT. Horas Insani Abadi No.
053/D.PT-HIA/RBT/IX/08 tanggal 17 September 2008.
p. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Hal Peringatan Ke-II dari PT. Horas Insani Abadi No.
054/D.PT-HIA/P/X/08 tanggal 13 oktober 2008.
q. 1 (satu) lembar fotocopi surat Nomor 095/SDR/RSHI/Eks/A-
RSHI/XI/08 tanggal 28 November 2008 yang ditujukan kepada
seluruh rekanan PT. Horas Insani Abadi dalam pemberitahuan yang
ditandatangani oleh DR. Med.dr. Polentyno Girsang, SpB, KBD,
FINACS.
r. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir PT. Horas Insani Abadi Surat
Hal Dana di bank Tabungan Negara dari PT. Horas Insani Abadi No.
013/D.PT.HIA/DB/I/09 tanggal 14 Januari 2009.
s. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Notaris Hendry Sinaga, SH,
SpN Akta Berita Acara Nomor 5 tanggal 24 Juni 2011 yang dibuat
oleh Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota
Pematangsiantar.
t. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT.
Horas Insani Abadi Nomor: 6 tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat oleh
Eka Ermasyafriza Handayani Firdaus, SH, M.Kn di Kota
Pematangsiantar.
u. 20 (dua puluh) lembar Surat dalam hal permohonan pembayaran
rekening yang ditandatangani Janike I Sitorus, SE selaku Kabag
Keuangan RS. Horas Insani.
v. 1 (satu) berkas fotocopi Rekening Koran atas rekening pda Bank
BTN Cab. Pematangsiantar dengan no. rekening 000000-01030-
000015-8.
Serta bukti surat berupa:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 16 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
1. 1 (satu) berkas Laporan Audit Investigasi dari Kantor Akuntan Publik
Drs. Tarmizi Taher No: LSA-02/KAP-TT/IX/2015 tanggal 17
September 2015.
2. 2 (dua) lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani
Abadi No. 016/D-PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 yang
dilegalisir Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN.
3. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor: 5
tanggal 06 Maret 2008, para pihak Tuan Dokter Petrus Yusuf, MSC,
MHA qq PT. Horas Insani Abadi, yang dibuat oleh Notaris Hendry
Sinaga, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
4. 1 (satu) lembar fc Surat Keputusan No. 01/D.PT.HIA/SK/II/2008
tanggal 29 Februari 2008 tentang pengendalian dan pemimpin
sementara Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar.
5. 2 (dua) lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani
Abadi berkedudukan di Pematangsiantar No. 016/D-
PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 tentang Pengangkatan
Sdr Dr. Med.dr.Polentyno Girsang, SpB, KBD FinaCS sebagai
Direktur Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar Direksi PT.
Horas Insani Abadi Pematangsiantar.
6. 1 (satu) berkas fotocopy yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Salinan Akta Berita Acara No. 18 tanggal 27
Februari 2007 dari Kantor Notaris Hendry Sinaga, SH, SpN.
Tetap terlampir dalam berkas perkara.
5. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.
1.000,- (seribu rupiah).
Menimbang, bahwa Terdakwa menolak putusan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Nomor 25/Pid.B/2016/PN-PMS tanggal 25 Juli 2016 dengan
alasan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar di dalam
memeriksa dan mengadili Perkara ini terdapat dua pendapat yang
berbeda yaitu dua orang Hakim menyatakan Terdakwa telah terbukti
atas Tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan satu orang Hakim lagi
menyatakan Penuntutan terhadap Terdakwa haruslah dinyatakan
tidak dapat diterima.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 17 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
2. Bahwa dalam perkara ini terhadap pertimbangan hukum yang
diperbuat dalam putusannya yang dibuat oleh Hakim Pasti
Tarigan,SH.MH kami membenarkannya dan pertimbangan Hakim
Pasti Tarigan.SH.MH tersebut juga sekaligus termasuk alasan-
alasan kami di dalam Memori Banding ini.
3. Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar tidak dengan cermat
di dalam menilai dan mempertimbangkan masalah-masalah hukum
yang sangat Krusial yang menjadi penyebab Kekisruhan di tubuh
PT.HIA dan RS HI.
Adapun masalah-masalah hukum yang sama sekali tidak
dipertimbangkan oleh Hakim Pengadilan Tingkat Pertama adalah
sebagai berikut:
- Bahwa pada tanggal 27 Februari 2007 berdasarkan hasil RUPS
PT.HIA telah memutuskan dan mengangkat saya terdakwa Dr.
P.Girsang menjadi Direktur RS HI masa bakti terhitung mulai
tanggal 28 Februari 2007 s/d 28 Februari 2008 sesuai SK No:
016/D-PT.HIA/SK/111/2007 tanggal 2 Maret 2007 (BT.1) dan
tanggal 8 Maret 2007 pemberitahuan kepada instansi terkait di kota
Pematangsiantar (BT.2).
Bahwa hasil RUPS 27 Februari 2007 dituangkan dalam Akta No. 18
tanggal 27 Februari 2007 oleh Notaris Henry Sinaga (BT.3), namun
tidak pernah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM sampai
habis masa jabatannya.
Bahwa berdasarkan Akta No. 18 tanggal 27 Februari 2007 ini
sangat jelas terlihat Pemohon Banding masih menjabat sebagai
Direktur RS HI. Hal ini dibuktikan dengan adanya surat-surat
yang keluar masih ditujukan kepada saya terdakwa yaitu:
- Berita Acara Pemeriksaan RS HI tanggal 12 Maret 2008
antara Direktur purnawaktu Dr.P.Girsang dengan team
Pembina Dinas Kesehatan Sumatera Utara (BT.4).
- Surat Rekomendasi Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
Sumatera Utara No: 440.44112951/111/2008 tanggal 12 Maret
2008 yang ditujukan kepada Dirjen Pelayanan Medik untuk
melengkapi Permohonan memperoleh izin tetap RS HI periode
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 18 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
2008 s/d 2013 yang dimohonkan Dr. P.Girsang sebagai
Direktur RS HI (BT.5).
- Surat Gangguan (HO) No. 503/395/738/ WK/III/2008 tanggal
18 Maret 2008 An. Dr. Poientyno Girsang selaku Pemohon
(BIS).
- Surat Ketua DPRD Kota Pematangsiantar yang ditujukan
kepada Dr. P.Girsang No. 400/0575/DPRD/IV/2008 tanggal 4
April 2008 (BT.7).
Berdasarkan ke-empat surat ini maka jelas terlihat saya
terdakwa masih sebagai Direktur RS HI dan berwenang untuk
menggunakan uang milik RS HI demi untuk jalannya pelayanan
kesehatan, kesejahteraan karyawan di dalam Rumah Sakit
Horas Insani.
- Bahwa kemudian Pengurus PT.HIA menggelar RUPS pada tanggal
27 Februari 2008 dengan Akta No. 5 tanggal 6 Maret 2008 yang
dibuat oleh Notaris Henry Sinaga, SH.(BT.8).
Bahwa RUPS tanggal 27 Februari 2008 ini adalah RUPS yang tidak
sah karena Pengurus PT.HIA tetap memaksakan kehendak nya
untuk tetap menggelar RUPS yang walaupun sudah ada protes dan
tidak setuju digelar RUPS dari beberapa Pemegang Saham yaitu
Terdakwa, dr. Salome Girsang, dan Jonggi Darma Situngkir.
Namun, Pengurus PT.HIA tetap melaksanakannya.
Adapun alasan Terdakwa keberatan RUPS tanggal 27 Februari 2008
dilaksanakan adalah karena Pengurus PT.HIA tidak mau tunduk dan
patuh atau dengan kata lain telah melanggar ketentuan-ketentuan
hukum yang diatur dalam Undang-Undang PT. No. 40 tahun 2007
yaitu:
Pasal 29 ayat (9) menyatakan: “Setelah lewat bates waktu 30
hari sebagaimana dimaksud pada ayat (7) permohonan
persetujuan atau pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar
tidak dapat diajukan atau disampaikan kepada Menteri.”
Pasal 24 ayat (1): “Perseroan yang modal dan jumlah pemegang
sahamnya telah memenuhi kriteria sebagai perseroan publik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal wajib mengubah Anggaran Dasamya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 19 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat (2) huruf f dalam
jangka waktu 30 hari terhitung sejak kriteria tersebut dipenuhi.”
Pasal 94 ayat (7): “Dalam hal terjadi pengangkatan penggantian
dan pemberhentian anggota Direksi, Direksi wajib
memberitahukan perubahan anggota Direksi kepada Menteri
untuk dicatat dalam daftar perseroan dalam jangka waktu 30 hari
terhitung sejak tanggal keputusan RUPS tersebut.”
Bahwa alasan tersebut adalah hal yang menjadi dasar yang paling
urgen bagi terdakwa untuk menolak RUPS 27 Februari 2008,
karena RUPS tanggal 27 Februari 2007, Akta No. 18 tanggal 27
Februari 2007 adalah tidak sah karena semua ketentuan-ketentuan
dan pasal-pasal hukum mengenai PT di dalam RUPS tersebut tidak
dipatuhi dan ditaati oleh Pengurus PT.HIA, dengan tidak
dipenuhinya pasal-pasal hukum yang diatur dalam Undang-Undang
PT dan Undang-Undang WDP, maka sangat jelas RUPS tanggal 27
Februari 2007 tidak diperbolehkan melaksanakan RUPS
selanjutnya termasuk RUPS 27 Februari 2008 karena tidak memiliki
legal standing untuk menyelenggarakan RUPS 27 Februari 2008,
Akta No. 5 yang berakibat semua keputusan-keputusan yang
diambil oleh Pengurus PT.HIA adalah batal demi hukum.
Bahwa kemudian setelah terdakwa sebagai Direktur RS HI
melaporkan pertanggungjawaban kepada RUPS 27 Februari 2008
maka sesuai dengan hasil KAP Facruhddin dan Mahyuddin yang
ditunjuk oleh Pengurus PT.HIA, RS HI ada memperoleh keuntungan
sebesar Rp. 3,3 milyar, dan atas keuntungan ini terdakwa
mengusulkan agar dibagi sebagai dividen kepada seluruh pemegang
saham. Namun, atas usul tersebut pengurus PT.HIA tidak setuju yang
berakibat ada beberapa orang pemegang saham walk out (WO) dari
acara RUPS yaitu Jonggi Darma Situngkir, Akiman, Karmin Sutan.
Rabuat Saragih, dr. Salome Girsang dan Terdakwa dengan jumlah
saham 44 %. Walaupun demikian, RUPS tetap dilaksanakan dan
memilih sendiri Pengurus untuk masa jabatan 5 tahun.
Kemudian, atas Pengurus Terpilih hasil RUPS 27 Februari 2008 ini
Akta No. 5 juga tidak pernah didaftarkan, dilaporkan kepada Menteri
Hukum dan HAM yang berakibat RUPS tanggal 27 Februari 2008,
Akta Notaris No. 5 tanggal 27 Februari 2008 yang dibuat oleh Notaris
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 20 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Henry Sinaga, SH adalah cacat hukum yang berakibat segala
keputusan-keputusan yang diambil oleh Pengurus PT.HIA adalah
batal demi hukum.
Bahwa sebenarnya kepengurusan dari pelapor An. Dr.Petrus Yusuf
pada periode 27 Februari 2007 dan 28 Februari 2008 adalah tidak
memiliki Legal Standing yang sah yaitu tepatnya terhitung sejak 14
Maret 2007 dengan alasan sebagai berikut:
Bahwa dr. Petrus Yusuf (pelapor) tidak melaporkan dan tidak
mendaftarkan tentang Perubahan Anggaran Dasar PT.HIA
terutama mengenai perubahan Pengurus dan Pengalihan Saham
ke Kantor Wajib Daftar Perusahaan Ke MenkumHAM dan Kantor
Wajib Daftar Perusahaan setempatiDisperindag Kota
Pematangsiantar. Hal ini terbukti bahwa pelapor tidak dapat
menunjukkan:
Nomor Pendaftaran di MenkumHAM
Nomor Pelaporan ke MenkumHAM
Tanda Daftar Perusahaan di MenkumHAM
Surat permohonan agar diumumkan dalam tambahan
Lembaran Negara oleh MenkumHAM.
Bahwa dengan adanya registrasi dari MenkumHAM barulah bisa
mengurus TDP dan SITU di Disperindag kota Pematangsiantar,
Nomor SITU dan TDP berikut SITU dan TDP-nya harus dipajang di
depan pintu masuk kantor PT.HIA.
Bahwa oleh karena Pengurus PT.HIA hasil RUPS 27 Februari 2007
Akta No. 18 tanggal 17 Februari 2007 yang dihubungkan dengan
Surat Nota Dinas No. 07/D.PT.HIA/ND/1/08 tanggal 30 Januari
2008 (BT.9) tidak memiliki TDP dan SITU yang sah maka secara
yuridis sesuai bunyi pasal 17 ayat (2) UU No. 1 tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas terhitung tanggal 14 Maret 2007 yaitu 14 hari
sesudah RUPS maka dr.Petrus Yusuf sebagai Direktur menjadi
tidak sah, yang berakibat Pengurus PT.HIA menjadi Status Quo
sehingga diharuskan kepada situasi pengurus PT.HIA yang sah
sebelumnya, yang telah dilaporkan, didaftarkan, dan disahkan oleh
KemenkumHAM sesuai suratsuratnya No. C-28142
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 21 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
H1.01.04.Tahun 2004 tanggal 9 November 2004 (BT.10) yang
pengurusnya adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Dr. Polentyno Girsang
Direktur : Karmin Sutan
Komisaris Utama : dr. Paulus Suryanata
Komisaris : dr. Krisman Girsang
Komisaris : Esther Oskar
Bahwa sebenarnya Pengurus terpilih Hasil RUPS 27 Februari 2007
adalah tidak sah dan tidak berlaku dengan alasan-alasan:
Pengurus PT.HIA dalam hal ini pelapor saksi dr. Petrus Yusuf
telah melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak taat dan
tunduk pada Anggaran Dasar PT.HIA, UU No.1 tahun 1995, UU
No 40 tahun 2007 tentang PT dan UU No. 3 tahun 1982 tentang
WDP. Surat keputusan Menteri Kehakiman No. M.03-PC 08.01
tanggal 11 Maret 1996 tentang tata cara pelaporan perubahan
Anggaran Dasar (BT.11).
Pasal 5 ayat 6 AD PT.HIA menyatakan: “Seseorang pemegang
saham menurut hukum harus tunduk kepada AD dan kepada
semua peraturanperaturan yang diambil dengan sah dalam RUPS
serta perundangundangan yang berlaku.
Pasal 25 ayat 1 menyatakan: “Perubahan AD ditetapkan oleh
RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham mewakili 2/3 dari
seluruh pemegang saham yang telah dikeluarkan yang
mempunyai hak suara yang sah dan keputusan tersebut disetujui
oleh 2/3 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.
Pasal 25 ayat (3) menyatakan: “Perubahan AD selain yang
menyangkut halhal tersebut dalam ayat (2) pasal ini cukup
dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dalam waktu selambat-
lambatnya 14 hari dan terhitung sejak tanggal keputusan
didaftarkan ke Kantor Wajib Daftar Perusahaan.”
UU No. 1 tahun 1995 tentang PT pasal 15 ayat (3) menyatakan:
“Perubahan AD selain sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
cukup dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dalam waktu paling
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 22 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
lambat 14 hari terhitung sejak keputusan RUPS dan didaftarkan
ke dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.”
Pasal 21 ayat (1) c menyatakan: “AD beserta laporan kepada
Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3).”
Pasal 21 ayat (2) menyatakan: “Pendaftaran sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) wajib dilaporkan dalam tenggang waktu
paling lambat 30 hari setelah pengesahan atau persetujuan
diberikan atau setelah tanggal penerimaan laporan.”
Pasal 22 ayat (1) menyatakan: “Perseroan yang telah didaftar
sebagaimana dalam pasal 21 diumumkan dalam tambahan
Lembaran Negara RI.”
Pasal 22 ayat (2) menyatakan:”Permohonan pengumuman
perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh
direksi dalam waktu paling lambat 30 hari sejak pendaftaran.”
Pasal 22 ayat (3) menyatakan: “Tata cara pengajuan permohonan
pengumuman dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Akta No. 18 27 Februari 2007 dan Akta
No. 5 tanggal 6 Maret 2008 harus ada dilapor dan didaftarkan.”
Pasal 23 menyatakan: “Selama pendaftaran dan pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 belum
dilakukan direksi secara tanggung-renteng bertanggung jawab
atas segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh perseroan.”
Bahwa didalam penjelasan Pasal 23 ini disebutkan selain sanksi
pidana yang diatur dalam UU WDP pasal ini juga mengatur sanksi
perdata dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal
21 dan Pasal 22 tidak dipenuhi.
Pasal 17 ayat (2) menyatakan: “Jelas disebutkan sanksi
perdatanya yaitu perubahan AD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (3) berlaku sejak tanggal pendaftaran.
Pasal 94 ayat (7) UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, menyatakan:”Jelas disebutkan dalam hal terjadi
pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota direksi,
direksi wajib memberitahukan perubahan anggota direksi kepada
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 23 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
menteri untuk dicatat dalam daftar perseroan dalam jangka
waktu paling lambat 30 hari terhitung sejak tanggal keputusan
RUPS.”
Pasal 94 ayat (8) UU No. 40 tahun 2007 menyatakan: Dalam hal
pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) belum
dilakukan, Menteri menolak setiap permohonan yang diajukan
atau pemberitahuan yang disampaikan kepada Menteri oleh
Direksi yang belum tercatat dalam daftar Perseroan.
Pasal 5 ayat (1) UU No. 3 tahun 1982 tentang wajib daftar
perusahaan menyatakan: “Setiap perusahaan wajib di daftarkan
dalam daftar perusahaan.”
Pasal 5 ayat (2) UU No. 3 tahun 1982 menyatakan: “Pendaftaran
wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang
bersangkutan atau dapat diwakilkan kepada orang lain dengan
memberikan surat kuasa yang sah.
Pasal 10 UU No. 3 tahun 1982 menyatakan: “Pendaftaran wajib
dilakukan dalam jangka watu 3 bulan setelah pemohon mulai
menjalankan usahanya.”
Pasal 11 ayat b (1) UU No. 3 tahun 1982 menyatakan:”Apabila
perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas selain memenuhi
ketentuan perundang-undangan tentang PT, hal-hal yang wajib
didaftarkan adalah tanggal pendirian perseroan dan jangka
waktu berdirinya perseroan.”
Pasal 11 ayat e UU No. 3 tahun 1982 menyatakan: “Berkenaan
dengan setiap pengurus dan komisaris adalah tanggal memulai
menduduki jabatan.”
Pasal 11 ayat f UU No. 3 tahun 1982 menyatakan: “Lain-lain
kegiatan usaha dari setiap pengurus dan komisaris.”
Sanksi dari semua pasal-pasal yang termuat dalam UU No. 3
tahun 1982 yang dikemukakan di atas sangat jelas dituangkan
dalam Pasal 32 ayat (1) yang menyatakan: “Barangsiapa yang
menurut UU ini dan atau peraturan pelaksanaannya diwajibkan
mendaftarkan perusahaan nya yang dengan sengaja atau karena
kelalaian nya tidak memenuhi kewajibannya diancam dengan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 24 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
pidana penjara 3 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp.
3 juta. Pasat 32 ayat (2) menyatakan: “Tindak pidana tersebut
dalam Pasal 1 ayat ini merupakan kejahatan.”
Pasal 94 ayat (8) disebut dalam hal perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat 7 belum dilakukan Menteri wajib menolak
setiap permohonan yang diajukan atau pemberitahuan yang
disampaikan kepada Menteri oleh Direksi yang belum tercatat dan
terdaftar dalam perseroan.
Bahwa terhadap pasal-pasal mengenai pelaporan dan
pendaftaran, perubahan Anggaran Dasar yang meliputi
perubahan pengurus dan pengalihan saham pembuat undang-
undang mempergunakan kata-kata “Wajib “yang berarti tidak
boleh tidak, harus dilaksanakan (vide Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka tahun 1984).
Bahwa adapun pasal-pasal ini Pemohon Banding uraikan adalah
untuk membuktikan fakta-fakta hukum yang diabaikan dan dilanggar
oleh pengurus PT.HIA terpilih dr. Petrus Yusuf hasil RUPS 27
Februari 2007, dengan demikian legal standing keabsahan dari
kepengurusan tersebut adalah cacat hukum yang mengakibatkan
kepengurusan PT.HIA kembali kepada kepengurusan yang sah
sebelumnya menunggu ada kepengurusan yang sah melalui RUPS
PT. HIA yang sah.
Bahwa demikian juga RUPS 27 Februari 2008 yang diselenggarakan
oleh Pengurus PT.HIA hash RUPS 27 Februari 2007 adalah tidak sah
dan cacat hukum serta tidak berlaku lagi, sehingga keputusan-
keputusan yang diambil dalam RUPS adalah cacat hukum atau batal
demi hukum.
Bahwa jelas RUPS 27 Februari 2008 adalah RUPS yang dipaksakan
sebab sesuai hukum yang berlaku pengurus yang tidak memenuhi dan
tidak tunduk kepada pasalpasal yang disebutkan UU No.40 Tahun
2007 dan UU No.3 Tahun 1982 serta Surat Keputusan Menteri
Kehakiman No, M.03PC-08.01 Tanggal 11 Maret 1996 adalah batal
demi hukum sehingga pengurus PT.HIA otomatis tidak dapat
menggelar RUPS. Dengan demikian kepengurusan PT.HIA hasil RUPS
27 Februari 2007 tidak dapat melakukan perbuatan - perbuatan hukum
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 25 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
untuk dan atas nama PT.HIA terhitung tanggal 14 Maret 2007, apalagi
menggelar RUPS 27 Februari 2008.
Oleh karena RUPS 27 Februari 2008 adalah illegal maka
kepengurusan yang sah adalah kepengurusan yang sah sebelumnya
yaitu yang disahkan oleh KemenkumHAM No. C. 28142.HI.01.04
tahun 2004 tanggal 9 Nopember 2004 Akta No. 2 tanggal 16
September 2004 Notaris Henry Sinaga, SH, SPN (BT.12) sampai ada
pengurus terbaru terpilih hasil keputusan RUPS yang sah.
Bahwa pengurus PT. HIA Hasil RUPS tanggal 27 Februari 2007 telah
menunjukkan ketidakmampuannya atau kebodohannya kepada
Pemohon Banding yaitu tidak mampu mengurus SITU dan TDP.
Padahal untuk mengurus SITU dan TDP ini adalah menjadi tanggung
jawab dan wewenang Pengurus PT. HIA bukan tanggung jawab
Direktur Rumah Sakit HI, dalam hal ini Pemohon Banding bukan
termasuk organ PT. Ketidakmampuan pelapor dr. Petrus Yusuf jelas
dimuat dalam suratnya perihal Nota Dinas No.07/D-PTHIA/ND/I/08
Tanggal 30 Januari 2008.
Surat Nota Dinas ini juga sekaligus sebagai bukti dan pengakuan
sendiri bahwa pelapor tidak mampu dan tidak sanggup memenuhi
pasal-pasal hukum di dalam UU PT dan UU WDP serta AD PT.HIA
sehingga kepengurusan PT.HIA hash RUPS 27 Februari 2007 tidak
terdaftar di Kemenkumham dan kalau memang betulbetul sudah
terdaftar, sudah tentu pelapor dapat menunjukkan Nomor berapa
suratnya, kapan dan siapa yang menandatangani, padahal surat
kepengurusan yang disahkan oleh Menkumhan RI seharusnya
Fotocopy yang sah diserahkan kepada seluruh pemegang saham atau
minimal dipajangkan di depan pintu masuk kantor PT. HIA, hal ini
ternyata sampai detik ini sama sekali tidak pernah ada.
Padahal Terdakwa sudah beberapa kali mempertanyakannya secara
lisan maupun secara tertulis kepada Pengurus PT.HIA (5 Kali) yaitu
surat tanggal 9 Maret 2007 (BT.13), 24 April 2007 (BT.14), 25 Mei
2007 (BT.15), 4 Juni 2007 (BT.16), dan 22 Juni 2007 (BT.17)
tembusannya ditujukan kepada seluruh Pemegang Saham.
Demikian juga oleh Pemegang Saham lain antara lain Rabuat
Saragih, Salome Girsang, Jonggi Darma Situngkir, Karmin Sutan,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 26 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Akiman (melakukan mosi tidak percaya) Surat dr.Salome Girsang,
Sp.B tanggal 23 Juni 2007 (BT.18) dan dilanjutkan dengan
permohonan penyelenggaraan RUPS LB namun ditolak oleh
Pengurus PT.HIA.
— Bahwa untuk menutup-nutupi kelalaian dan ketidak mampuan Pelapor
yang tidak mampu mengurus SITU dan TDP maka dr. Petrus Yusuf
memanfaatkan pegawai Disperindag Pematangsiantar bernama
Surya Bakti, SH agar diurus SITU dan TDP dengan biaya Rp.
7.500.000,- namun ternyata TDP dan SITU yang dikeluarkan oleh
Disperindag Pematangsiantar No. Surat 503/153/Perindag/2007
tanggal 19 Juni 2007 (BT.19) adalah Palsu, dibuktikan dengan
pernyataan Drs. JaIiI Saragih sebagai Kepala Dinas Perindag melalui
suratnya No. 510/107/Perindag/2008 tanggal 25 Maret 2008 (BT.20).
Sehingga sesuai dengan hukum yang berlaku setiap orang yang
menggunakan dan mengeluarkan Surat Palsu adalah merupakan
kategori sebagai perbuatan tindak pidana kejahatan namun dalam hal
ini dalam proses pemalsuan SITU dan TDP palsu yang dijadikan
menjadi Tersangka hanyalah satu orang saja yaitu Surya Bakti, SH.
Sementara dr. Petrus Yusuf sebagai pemohon yang menyuruh diurus
dan pengguna Surat Keterangan Perpanjangan TDP dan SITU
PT.HIA (Per-lope) Palsu tidak turut diadili.
— Bahwa yang paling fatal kesalahan dan ketidakmampuan Pelapor dr.
Petrus Yusuf dan juga untuk mengelabui para Pemegang Saham
adalah dengan Suratnya No.04.PT-HIA/PBP/III/08 Tanggal 4 Maret
2008 (BT.21) point 3 menyebutkan bahwa dalam UU PT tidak ada
disebutkan bahwa Pengurus PT yang dipilih dalam RUPS tidak sah
apabila belum/tidak dilaporkan ke Menteri Kehakiman dan HAM.
Bahwa dari surat tersebut di atas sangat jelas Pelapor dr.Petrus
Yusuf tidak mampu dan tidak dapat memahami pasal-pasal hukum
yang tertuang di dalam AD PT.HIA, UU PT, UU WDP, sehingga wajar
Pelapor dengan gampang membuat Surat secara tertulis kepada
Terdakwa dan hal ini sekaligus sebagai bukti bahwa Pelapor tidak
mampu mengelola PT.HIA dengan baik walaupun sudah diangkat
melalui RUPS. Akan tetapi amanah RUPS tidak dilaksanakan dengan
baik yaitu proses pelaporan, pendaftaran Ke MenkumHAM sama
sekali tidak ada dilaksanakan, yang berakibat kepengurusan PT.HIA
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 27 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
i
RUPS 2007 tidak mempunyai dan memiliki keabsahan dari
MenkumHAM dengan demikian segala tindak tanduk dan perbuatan
Pelapor di dalam mengelola dan mengurus PT.HIA selama kurun
waktu 27 Februari 2007 dan 27 Februari 2008 adalah tidak sah dan
cacat hukum sehingga segala keputusankeputusan yang di ambit oleh
Pengurus PT.HIA adalah juga cacat hukum.
— Bahwa untuk menyelamatkan agar operasional RSHI tidak ditutup
oleh Depkes karena izin HO dan izin operasional sudah berakhir.
Biaya perpanjangan izin tetap RSHI tahun 2008 s/d tahun 2013. Izin
HO dan izin operasional sudah diperoleh terdakwa. Demi untuk
mengedepankan kepentingan umum (pelayanan publik) di bidang
kesehatan melalui RSHI tetap kondusif. Pengurus PT.HIA tidak
difasilitasi oleh Pemerintah Kota / Disperindag dan mengetahui
PT.HIA sudah kolaps termasuk pengurusnya hal ini diketahui oleh
instansi tersebut karena pelapor tidak dapat mengurus TDP dan SITU
PT.HIA di Kantor Disperindag Kota Pematangsiantar.
Bahwa sesuai dengan Putusan RUPS 27 Februari 2007 Akta No. 18
yang dibuat oleh Notaris Henry Sinaga, SH adalah:
Struktur organisasi PT.HIA dan RSHI dipisah untuk pertama kali
sesuai bunyi Akta Pendirian PT.HIA No. 7 tanggal 5 Maret 1997
Tujuan Pendirian PT.HIA adalah untuk membuka usaha di bidang
pelayanan melalui rumah sakit, di bidang apotik, usaha expor-
impor, pendidikan, pelayanan jasa konsultan, dan lain-lain.
Hingga saat ini RSHI adalah satu-satunya unit usaha PT.HIA
Susunan Pengurus Terpilih PT.HIA RUPS 27 Februari 2007
Direktur : Dr. Petrus Yusuf ( 21 lembar saham)
Komisaris Utama : Ir. Alimin Sipayung ( 21 lembar saham)
Komisaris : Dr. Paulus Suryanata (209 lembar saham)
Komisaris : 'man Ika ( 25 lembar saham)
Direktur RS HI : Dr. P.Girsang (470 + 25 = 495 lembar
saham)
Masing-masing untuk masa jabatan 1 tahun sebagai uji
komitmen keseriusan Pengurus Terpilih dalam mengemban
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 28 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
tugas masing-masing sebagai tindak lanjut daripada Berita Acara
Perdamaian No. 26/Pdt.G/2005/PN-PMS tanggal 21 Februari
2007 (BT.22).
Bahwa jauh-jauh hari sebelumnya terdakwa sama sekali tidak
bersedia dipilih menjadi Pengurus PT.HIA karena keahlian dari
terdakwa adalah mengurus Rumah Sakit/ Manajemen Rumah
Sakit.
Terdakwa yang mengusulkan pada saat itu karena tidak ada yang
mau mengurus PT.HIA, bahwa pelapor mau menjadi Direktur
RSHI namun tidak dapat menjamin omset RSHI naik 4 % diatas
omset terakhir RSHI yaitu 31 Desember 2006 dan tidak dapat
memenuhi syarat umum memiliki 5 °A saham / 100 lembar
saham. Ternyata terdakwa sendiri dapat menjamin kenaikan
omset minimal di atas 10 % yaitu 15 % dan ternyata kemudian
omset naik bombastis sampai 45,43 % dari realisasi pendapatan
RSHI per 31 Desember 2006 dan terdakwa sendiri telah
mendapat Juara I Penampilan Rumah Sakit Swasta Terbaik
Setara Tipe B Se-Sumatera Utara yang diterima dari Gubernur
Sumut pada Hari Kesehatan Nasional di Lubuk Pakam atas nama
Depkes.
Apabila terdakwa tidak mampu memenuhi sebagaimana
dijanjikannya maka terdakwa siap untuk mundur. Dan pada waktu
terdakwa sebagai Direktur RSHI sejak tanggal 27 Februari 2007
terdakwa tetap menyampaikan laporan RSHI dan Neraca
Laba/Rugi setiap bulan yang disampaikan secara tertulis kepada
seluruh pemegang saham PT.HIA dan Pengurus PT.HIA.
Sesuai dengan laporan masyarakat Tiga Balata tindakan pelapor
yang tidak mau tau dengan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tiga Balata yang merupakan tugas pokok pelapor sehingga tim
BinYankes dari Jakarta turun dan mengirimkan surat ke Pemkab
Simalungun agar memberikan sanksi kepada pelapor atas
tindakan yang tidak melaksanakan tugas nya sebagai dokter
fungsional di Puskesmas Tiga Balata vide Surat No
Kp.01.02.4.1.1848 Tanggal 25 Agustus 2008, Perihal status
dr.Petrus Yusuf (BT.23).
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 29 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
- Pembayaran biaya Pokja untuk mendapatkan Akreditasi yang selama
ini diabaikan oleh Penggugat sejak tahun 2003 s/d tahun 2007 diurus
dan disiapkan oleh Tergugat untuk menghindari dicabutnya izin
operasional RSHI. Bahwa Tim KARS (Komite Akreditasi Rumah
Sakit) dari Depkes Pusat Jakarta telah turun dan memeriksa data-
data RSHI tanggal 5 September 2008 dan dinyatakan 95% sudah
terpenuhi untuk mendapatkan sertifikat akreditasi dan
kekurangannnya disuruh dilengkapi dalam waktu 1 minggu dan
akreditasinya/sertifikat diterbitkan, juga dalam rangka untuk
terpenuhinya visi dan misi RSHI menjadi “the hospital of choice
“Tergugat lah yang menyelesaikan dan memperoleh sertifikat
Akreditasi Internasional RSHI yaitu Sertifikat ISO AS/NZS ISO 9001:
2000 Quality Management Systems (BT.24). Akreditasi RS HI dari
Depkes dengan perolehan Sertifikat akhirnya terpaksa gagal karena
tanggal 8 September 2008 Penggugat keburu mengusai gedung dan
seluruh manajemen RS HI secara paksa.
Sebelumnya RSHI sudah juga mendapat Piagam Penghargaan dari
Walikota Pematangsiantar tanggal 17 Agustus 2007 atas turut
sertanya RSHI memenangkan Adipura Kota Pematangsiantar, Surat
Penghargaan dari PT.Telkom pada bulan Juli 2003 atas
kerjasamanya yang balk dibidang kesehatan dan surat penghargaan
“The Best Achievement for The Higher Dedication Award in Public
Services “tanggal 19 Januari 2008 di Jakarta (BT.25).
Biaya untuk mengikuti sebagai peserta pameran Hospital Expo
Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia di Conference Hall Hotel
Tiara Medan selama 1 minggu, dimana biaya seluruhnya ditanggung
oleh RSHI.
Biaya transportasi untuk menerima Piagam-Piagam Penghargaan di
Kota Pematangsiantar dan di luar Kota Pematangsiantar.
Mengupayakan hak-hak 34 karyawan RSHI yang setia kepada
Terdakwa sejak bulan September 2008 s/d 16 November 2009.
Biaya transportasi beberapa saksi karyawan RSHI dan Terdakwa
sendiri didampingi oleh Penasehat Hukum di PTUN Jakarta termasuk
juga biaya Penasehat Hukum. (Reg.Perkara Salinan Putusan Kasasi
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 30 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
No. 405K/TUN/2009 tanggal 8 Juli 2010 antara Dr.P.Girsang melawan
Dirjen Administrasi Hukum Umum DEPKUHAM RI Jan PT.HIA.
Bahwa perlu diketahui keuangan RSHI dan PT.HIA adalah berbeda
dan tidak dapat disatukan, hal ini dapat dilihat organ PT.HIA dengan
RSHI (mempunyai departemen teknis tersendiri yaitu Depkes) adalah
berbeda. Oleh karena pengelolaan uang yang ada di rekening RSHI di
BTN dipergunakan untuk operasional RSHI maka sangat jelas dalam
perkara ini tidak ada penggelapan apalagi Terdakwa adalah
pemegang saham yang signifikan di PT.HIA, oleh karena alasan yang
diuraikan oleh JPU tidak didasari oleh fakta hukum yang berlaku maka
alasan-alasan JPU tersebut adalah tidak benar dan terkesan
dipaksakan.
4. Bahwa Hakim Pengadilan Negeri Tingkat Pertama tidak dengan cermat di
dalam menilai dan mempertimbangkan unsur-unsur yang dituntut oleh
Jaksa Penuntut Umum di dalam Putusannya sehingga mengakibatkan
Putusan dalam perkara ini keliru dan tidak tepat.
5. Bahwa terhadap unsur barang siapa Hakim Pengadilan Negeri Tingkat
Pertama tidak tepat dan keliru di dalam menyatakan secara subjek
hukum dalam perkara ini dan secara Yuridis Formal telah terpenuhi.
Bahwa kami Penasehat Hukum Terdakwa sangat keberatan atas
pertimbangan Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tersebut dengan
alasan:
— Bahwa unsur barang siapa dalam hal ini tidak dapat dipisahkan
dengan pelaku penggelapan dalam pekerjaannya yang dapat
dihukum dengan sengaja memiliki dan melawan hak suatu barang
atau sebahagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain.
— Bahwa sebagaimana telah terungkap dalam persidangan dari
keterangan para saksi yaitu. Saksi dr. Petrus Yusuf dimana
keterangan Saksi ini ada yang benar dan ada yang tidak benar,
Saksi Ir. Alimin Sipayung, Maphilindo Agustina Saragih, Stefanus
Oskar, Netty Simanjuntak, Herna Rinawati, Jennike Sitorus, Drs.
H.Tarmiji Tahir, Alamsyah, Dr. Mei Hardi Silitonga, Mamopar
Girsang, Jenriah Saragih, Drs. Erwin Abubakar.MBA, A.Y.Silaen, Roi
Kinayanta, Khairul Al Ashar Batubara dimana atas keterangan Saksi
ini Terdakwa sangat-sangat keberatan, kemudian Saksi Rikanson
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 31 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Jutamardi Purba, Kristin Honesti Purba, Prof.DR. Tan
Kamelo.SH.MS, Drs. Martua Situngkir keterangan ini dibenarkan
oleh Terdakwa.
— Bahwa dari 20 orang Saksi yang diajukan di dalam Persidangan dan
dari keterangan saksi-saksi tersebut satu orangpun Saksi tidak ada
yang mengetahui atau melihat secara langsung Terdakwa melakukan
Perbuatan Penggelapan.
— Bahwa benar Terdakwa sebagai Direktur RS HI dan ada mendapat
upah sesuai SK No.016/D-PT.HIA/SK/111/2007 Tanggal 2 Maret
2007, dan selama menjadi Direktur RS HI Terdakwa berhak
mengelola segala keuangan RS HI dan menggunakannya untuk
menjalankan usaha Rumah Sakit bagaimana supaya Maju dan dapat
melayani pelayanan kesehatan secara optimal di tengah-tengah
masyarakat.
Dan seluruh uang yang di simpan di BTN adalah atas nama RS HI
bukan atas nama PT.HIA. jadi terhadap keuangan RS HI adalah
menjadi wewenang dan tanggung jawab penuh dari Terdakwa untuk
mempergunakannya di dalam operasional RS HI.
Bahwa Terdakwa sebagai Direktur RS HI harus tunduk dan
patuh kepada Pengurus PT.HIA dengan cara melaporkan kegiatan-
kegiatan, neraca laba rugi RS HI setiap bulannya kepada Pengurus
PT.HIA maupun Para Pemegang Saham, hal ini telah dilaksanakan
oleh Terdakwa dengan baik.
— Bahwa walaupun Terdakwa telah mebenarkan identitasnya bukan
berarti Terdakwa adalah orang yang mampu mempertanggung
jawabkan perbuatannya sebab yang dimaksud dengan mampu
mempertanggungjawabkan perbuatannya adalah benar-benar orang
yang melakukan penggelapan namun sampai saat ini menurut
keterangan Saksi-saksi maupun Terdakwa satu orangpun tidak ada
melakukan penggelapan.
— Bahwa Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tidak pernah
mempertimbangkan Terdakwa tidak pernah mengakui Pengurus
PT.HIA hasil RUPS 27 Februari 2007 dan 27 Februari 2008 apalagi
membenarkannya dan dikuatkan lagi dengan kepengurusan RUPS
2007 dan 2008 tersebut sama sekali tidak mau mematuhi dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 32 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
mentaati segala peraturan hukum yang berlaku terutama AD PT.HIA,
UU PT, UU WDP, Surat Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 11
Maret 1996 dan peraturan peraturan pengelolaan Rumah Sakit serta
tidak mau tunduk dan melaksanakannya sehingga untuk menjaga
hal-hal yang tidak di inginkan dan juga untuk menjaga pelayanan
publik RSHI tetap terjaga, Terdakwa tetap bekerja sebagaimana
biasanya dan dengan tegas tidak mengakui kepengurusan RUPS
2007 dan 2008 yang tidak mendapat pengesahan dari Menkumham
RI.
Bahwa Hakim Pengadilan Tingkat Pertama yang memeriksa dan
mengadili perkara ini keliru di dalam menafsirkan uraian-uraian
tersebut di atas dan tidak dapat memahami dan melihat dengan benar
fakta-fakta hukum nyata yang berlaku di PT.HIA, padahal sudah
sangat jelas orang-orang yang mengikatkan did kepada Perseroan
Terbatas tanpa terkecuali harus tunduk dan patuh kepada AD PT.HIA,
UU PT, UU WDP, Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI dan
peraturan-peraturan Rumah Sakit, dengan demikian Terdakwa
sebagai Interpreneur, Pendiri, Pemegang Saham Signifikan dan dr
Spesialis Bedah Konsultan di RS HI tidak boleh tidak harus tunduk dan
patuh kepada AD PT.HIA, UU PT, UU WDP, Surat Keputusan
Menkumham RI dan peraturanperaturan Rumah Sakit. Dan selaku
Pemegang Saham, Interpreneur, Pendiri dan Dokter Spesialis Bedah
Konsultan juga ikut bertanggung jawab secara moral atas
kelangsungan dari organisasi PT.HIA terutama unit usahanya yaitu RS
HI (vide Pasal 5 ayat (6) AD PT.HIA).
Bahwa menurut prosedur organ PT.HIA dan organ RS HI adalah
sangat jelas sudah berbeda dan juga struktur kepengurusannya pun
berbeda, demikian juga keuangan jelas terpisah. Bahwa Terdakwa
adalah sebagai Direktur RS HI yang bertanggung jawab penuh atas
kelangsungan operasional dari RS HI dan hal ini sudah dibuktikan oleh
Terdakwa di dalam kurun waktu 2007 — 2008 RS HI telah mendapat
banyak penghargaan dan pengakuan baik nasional maupun
Internasional dan ini semua diperoleh oleh Terdakwa pada saat
Terdakwa menjabat Direktur RS HI dan adapun prestasi yang di dapat
dan diperoleh oleh Terdakwa di dalam mengelola RS HI adalah
sebagai berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 33 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
a. Penampilan Rumah Sakit Swasta setara tipe B se Sumatera Utara
(BT.26
b. Mendapat penghargaan ISO (Badan Akreditasi Rumah Sakit
Internasional) pertama di Sumatera.
c. Pengelola limbah terbaik (AMDAL) se Sumatera Utara.
d. Pilot proyek untuk limbah oleh Fakultas Kedokteran USU.
e. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terbaik di Sumatera
Utara
f. Pionir dalam melaksanakan bedah bersahabat di Sumatera (MIS)
g. Minimal Invasif Surgery
h. Circumference Stapling 1992
i. Haemorhoidetomie (CRSH)
j. Website Rumah Sakit Internasional, RSHI salah satu yang
direkomendasikan di Asia Tenggara untuk Tourist
k. Penghargaan dari Walikota sebagai Rumah Sakit Berpenampilan
Terbaik di Pematangsiantar.
Bahwa oleh karena Terdakwa masih menjabat sebagai Direktur RS HI
maka adalah pantas dan wajar serta beralasan bilamana segala uang
yang ada di dalam Rekening BTN dipergunakan sebagai berikut:
a. Untuk menyelamatkan agar operasional RS HI tidak di tutup oleh
Departemen Kesehatan Pematangsiantar karena Izin HO dan
Operasional sudah berakhir.
b. Biaya perpanjangan izin operasional tetap RS HI 2008 — 2013.
c. Untuk mengedepankan pelayanan public kepentingan umum di
bidang kesehatan agar RS HI tetap kondusif sebagaimana juga
diharapkan oleh Muspida Pematangsiantar dan Simalungun.
d. Pembayaran biaya Pokja untuk mendapatkan Akreditasi serta
untuk menghindari dicabutnya izin operasional HI, seyogianya
sudah selesai pada tahun 2008.
e. Biaya mengikuti pameran Hospital Expo selama satu minggu di
Medan dimana biaya ditanggulangi oleh RS HI dan Terdakwa
turut serta memberikan pemaparan tentang pelayanan dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 34 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
kemajuan RS HI di hadapan Muspida Plus Sumatera Utara di
Gubernuran pada tanggal 8 September 2008.
f. Biaya transportasi untuk menerima piagam-piagam penghargaan
di Kota Pematangsiantar maupun di luar Kota Pematangsiantar.
g. Membayar hak-hak 34 Karyawan RS HI sejak bulan September
2008 sampai dengan bulan Nopember 2009.
ltulah sebagai wujud dan tanggung jawab moral dari Terdakwa
kepada masyarakat umum, pemerintah co. Depkes dan seluruh
Pemegang Saham PT.HIA untuk sebagai Interpreneur, Pendiri,
Pemegang Saham Signifikan dan Dokter Spesialis Bedah
Konsultan untuk memajukan dan menghindari agar RS HI tidak
tutup. Untuk pelaksanaan tindak lanjut dari pada uraian tersebut
diatas sangat jelas bahwa Kepala Kantor Wilayah Departemen
Kesehatan setempat menghunjuk/memfasilitasi
Terdakwa untuk menyelesaikannya dan sudah terlaksana dan RS HI
tidak jadi ditutup operasionalnya. Hal ini adalah karena itikad balk dari
Terdakwa untuk mencerminkan standar keadilan atau kepatutan
kesejahteraan masyarakat.
Bahwa menurut prosedur segala sesuatu yang menyangkut
operasional dari RS HI adalah menjadi tanggung jawab penuh dari
Direktur RS HI dalam hal ini Terdakwa, sebagaimana tertuang dalam
butir 5 izin operasional tetap RS HI (BT.27).
Dan sebagai Direktur RS HI Terdakwa harus patuh dan tunduk
kepada Pengurus PT.HIA dan sebagai wujud tanggungjawabnya
Terdakwa secara terus menerus selalu melakukan atau
menyerahkan laporan bulanan Neraca Laba Rugi, Laporan Kegiatan
dan Laporan Keuangan RS HI kepada Pengurus PT. HIA dan selama
Terdakwa mengelola RS HI 2007-2008 ternyata hasil yang dicapai
adalah sangat memuaskan yaitu terdapat peningkatan pendapatan
yang bombastis yaitu dari target 15% menjadi 45,43%.
Oleh karena unsur ini tidak terpenuhi maka Terdakwa harus dibebaskan
dari unsur ini di dalam pemeriksaan di Tingkat Banding.
6. Bahwa terhadap unsur dengan sengaja memiliki dengan melawan hak
suatu barang atau sebahagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 35 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
I
Hakim Pengadilan Tingkat Pertama adalah tidak tepat dan keliru
menyatakan unsur ini telah terpenuhi.
Bahwa kami Penasehat Hukum Terdakwa keberatan atas pertimbangan
hukum Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tersebut dengan alasan:
— Bahwa yang menjadi objek permasalahan dalam perkara ini adalah
uang yang ada di BTN dengan Rekening No.00000069-01-30-
000015-8 atas nama Terdakwa cq. Rumah Sakit Horas Insani bukan
atas nama PT.HIA.
— Bahwa uang yang ada di BTN ini sama sekali tidak pernah diambil
oleh Terdakwa dan menurut keterangan saksi-saksi Terdakwa juga
tidak pernahmengambil uang tersebut kemudian mempergunakannya
untuk kepentingan diri sendiri.
Bahwa Terdakwa mempergunakan uang yang ada di Rekening Bank
BTN atas nama Terdakwa cq. Rumah Sakit Horas Insani sebagai
Direktur adalah menandatangani Cek untuk divangkan dan di ambil
sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit Horas Insani.
Bahwa Terdakwa tidak pernah mengambil uang ke BTN melainkan
yang mengambilnya adalah bagian keuangan Rumah Sakit Horas
Insani.
Bahwa adapun sistem pengambilan uang ke BTN adalah didasarkan
kepada masing-masing bagian-bagian atau unit di Rumah Sakit
Horas Insani yang mengajukan kebutuhan uang seperti bagian
kepegawaian, bagian obat-obatan, bagian perlengkapan dan
peralatan dan sebagainya. Jadi berapa yang dibutuhkan oleh bagian
masing-masing jumlah itulah yang ditulis di dalam cek kemudian di
tandatangani oleh Terdakwa dan atas uang tersebut diberikan
kepada Sekretaris Rumah Sakit Horas Insani dan bagian-bagian
langsung menerimanya dari Sekretaris Rumah Sakit Horas Insani
bukan dari Terdakwa. Dengan demikian adalah tidak benar sama
sekali uang tersebut dipergunakan Terdakwa untuk kepentingan diri
sendiri.
Bahwa uang yang ada di Rekening BTN atas nama Terdakwa
bukanlah dipergunakan untuk keperluan yang lain akan tetapi
Terdakwa pergunakan untuk keperluan-keperluan operasional RS HI
agar dapat tetap beroperasi serta pelayanan operasional RS HI
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 36 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
1
tetap kondusif sebagaimana amanah izin oeprasional Rumah Sakit
Horas Insani butir 5. Dan juga untuk pembayaran gaji karyawan
terutama memperbaharui HO yang sudah berkahir dan Izin Tetap
Operasional yang sudah berakhir bukan Maret 2008 dan harus
diperbaharui untuk tahun 2008 sampai dengan 2013. Dan,
kesemuanya itu adalah berdasarkan kepada itikad baik dari terdakwa
sebagai Direktur RS HI.
Bahwa uang yang ada di Rekening BTN jelas bukanlah kepunyaan
orang lain melainkan kepunyaan RS HI dalam hal ini Terdakwa
sebagai Direktur RS HI berhak untuk mengelola RS HI sepanjang
Keuangan RS HI tersebut diperuntukkan untuk kegiatan operasional
RS HI terbukti bahwa Terdakwa benar-benar mempergunakan RS HI
untuk kepentingan RS HI adalah untuk mengurus:
a. Operasional RS HI agar tidak ditutup oleh Depkes/Pemerintah
Kota.
b. Mengurus izin HO dan Izin Operasional RS HI
c. Membayar biaya Pokja untuk mendapatkan Akreditasi, AS/NZS
ISO 9001: 2000 tanggal 13 Agustus 2008.
d. Biaya mengikuti pameran Hospital Expo (Persatuan Rumah Sakit
Seluruh Indonesia) selama satu minggu di Medan dimana
Terdakwa selaku Direktur RS HI sekaligus memperkenalkan satu
sistem bagaimana membuat RS siap melayani 24 Jam sehari
yang pertama kali di Indonesia di tampilkan, dalam rangka
meningkatkan perfomence RS HI.
e. Transportasi menerima Piagam penghargaan dari Pemerintah
Kota Pematangsiantar maupun Iuar Kota Pematangsiantar.
f. Membayar hak-hak 34 Karyawan RS HI sejak September 2008
sampai dengan 16 November 2009.
Dari uraian ini terbukti bahwa uang yang ada di BTN sangat jelas
bukan dipergunakan untuk kepentingan lain atau pribadi melainkan
beritikad baik untuk kepentingan RS HI secara umum.
Bahwa terungkap di Persidangan saksi Tarmiji Tahir benar-benar
telah melakukan audit investigasi beserta Tim tanggal 8 September
2015 bahwa untuk melakukan audit Investigasi haruslah melalui
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 37 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
keputusan RUPS dan ternyata sewaktu RUPS PT.HIA dilakukan
beberapa kali tidak pernah ada keputusan untuk melakukan Audit
Investigasi.
Bahwa Terdakwa juga sebagai Interpreneur, Pendiri, Pemegang
Saham Signifikan selalu menghadiri RUPS PT.HIA dan sama sekali
tidak pernah ada keputusan Audit Investigasi, dengan demikian
pernyataan Saksi Tarmiji Tahir dan Audit Investigasi yang
dilakukannya adalah cacat hukum. Sebab, untuk melakukan audit
investigasi harus ada persetujuan RUPS dan ada permohonan ke
Pengadilan Negeri setempat. Namun, hal ini terbukti tidak ada
disebutkan di persidangan, apalagi saksi Tamiiji Tahir sebagai saksi
ahli tidak mampu menunjukkan kepada Majelis Hakim kompetensi
keahliannya.
Bahwa kalaulah benar ada Audit Investigasi yang dilakukan oleh
Tarmiji Tahir selaku Akuntan Publik seharusnyalah menganut azas-
azas prinsip-prinsip akuntansi yang balk dan independen tanpa
memihak kepada siapapun.
Bahwa saksi Tarmiji Tahir tidak pernah melakukan Audit Investigasi
hal ini terbukti selaku Tim Investigator harus bertanya secara
langsung kepada para pihak yang terkait dengan yang mau di
Investigasi, di dalam hal ini saksi sama sekali tidak pernah
menginvestigasi Terdakwa maupun Bank BTN dan pihak terkait
lainnya. Selaku Tim Investigator sudah sepatutnya bertanya
langsung dan meminta data-data kepada Terdakwa kemana saja
uang RS HI yang ada di BTN tersebut dan siapa Penerima serta
dimana Kasbonnya. Hal ini dipertegas lagi atas pertanyaan Ketua
Majelis Hakim dan anggotanya yang menanyakan apakah saksi
pernah bertemu dan berbicara dengan mereka-mereka yang
mengambil uang dari Bank BTN dan didistribusikan kepada siapa,
demikian juga kepada Terdakwa apakah saksi pernah bertanya
tentang penggunaan uang tersebut, ternyata di dalam persidangan
saksi Tarmizi Tahir mengatakan tidak pernah berbicara secara
langsung kepada Terdakwa.
Dengan demikian keterangan saksi sebagai tim investigator tidak
dapat dipertimbangkan keterangannya, karena telah menyalahi
aturan-aturan dan tupoksi dari investigasi.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 38 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Oleh karena Tim Investigasi hanya melakukan Investigator secara
sepihak maka segala hasil Investigasi maupun hasil audit KAP yang
dilakukan oleh Tarmiji Tahir dan Abu Bakar adalah tidak benar atau
cacat hukum dengan demikian hasil Tim Auditor ini sama sekali tidak
dapat dijadikan sebagai bukti bahwa Terdakwa telah melakukan
tindak pidana kejahatan.
Bahwa adapun Terdakwa menggunakan uang yang ada di Rekening
BTN adalah disebabkan pengurus PT. HIA telah membuat dan
mengirim Surat Nota Dinas kepada Terdakwa untuk mengurus SITU
dan TDP tanggal 30 Januari 2008 yang ditembuskan kepada seluruh
pemegang saham yang berarti menurut surat ini secara tidak
Iangsung Pengurus PT. HIA telah memberikan izin kepada
Terdakwa untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam pengurusan SITU
dan TDP dimaksud.
Bahwa dalam pengelolaan RS HI yang didasarkan kepada itikad balk
dari Terdakwa mengusulkan pengeluaran cek dari rekening RS HI di
beberapa Bank salah seorang dari Pengurus PT.HIA Direktur atau
Komisaris Utama sebagai counter sign untuk pencairan cek di atas
senilai Rp. 5 juta dengan syarat PT.HIA adalah sah menurut hukum.
Jadi sesudah 28 Februari 2008 sepengetahuan Terdakwa Pengurus
PT.HIA hasil RUPS 27 Februari 2008 adalah cacat hukum dan tidak
sah. Dengan demikian Terdakwa tidak perlu lagi untuk counter sign
dari pengurus PT.HIA .
- Bahwa perlu diketahui adalah suatu hal yang tidak dimasuk akal sehat
apabila Terdakwa sebagai Direktur RS HI tidak diperbolehkan untuk
menggunakan uang RS HI yang ada di Rekening BTN, kalau
demikian halnya dari mana uang diperoleh oleh Terdakwa untuk
menjalankan operasional dan kegiatan RS HI?. Dengan demikian
tindakan Terdakwa sebagai Direktur RS HI untuk mengambil uang
yang ada di BTN dalam rangka melaksanakan kegiatan atau
operasional RS HI adalah sudah tepat dan benar.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas telah cukup bukti bahwa
Terdakwa tidak terbukti memiliki dengan melawan hak dalam perkara
ini dengan demikian Terdakwa harus dibebaskan dalam unsur ini di
Tingkat pemeriksaan Banding.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 39 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
7. Bahwa terhadap unsur barang itu ada di tangannya bukan karena
kejahatan, Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar menyatakan telah
terbukti dan terpenuhi.
Bahwa terhadap unsur ini kami Penasehat Hukum Terdakwa sangat
keberatan dengan alasan sebagai berikut:
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang disumpah di dalam
Persidangan yang terbuka untuk umum terungkap dengan jelas
bahwa satu orangpun saksi tidak ada yang menyatakan dan
mengetahui Terdakwa ada menggelapkan uang dan juga
menyatakan Terdakwa ini tidak ada menggelapkan uang yang ada
di BTN milik RS HI.
Bahwa sebenarnya seluruh uang milik RS HI yang ada di rekening
BTN adalah dipergunakan untuk usaha operasional dan jalannya
Rumah Sakit Horas Insani, barang itu ada di tangan saya bukan
karena kejahatan, akan tetapi barang itu ada adalah karena jerih
payah saya Terdakwa untuk meningkatkan pendapatan RS HI
melalui pelayanan Kesehatan yang maksimal sampai dapat meraih
keuntungan yang bombastis dari 15% menjadi 45,43% dan semua
hasil tersebut adalah saya pergunakan untuk kemajuan dan
kebesaran RS HI sehingga menjadi Rumah Sakit yang disegani di
Pematangsiantar khususnya Sumatera Utara dan Indonesia pada
umumnya dan Dunia Internasional hal ini terbukti kebesaran RS HI
di bawah kepemimpinan Terdakwa telah banyak pujian dan
sanjungan dari Dunia Internasional melalui Website Internasional
tentang Perumahsakitan.
Bahwa Jaksa Penuntut Umum menyatakan penggelapan adalah
mungkin terhadap suatu barang yang sebahagian kepunyaan orang
lain jika orang mengadakan usaha bersama dengan orang lain.
Bahwa sebenarnya pernyataan Jaksa Penuntut Umum tersebut adalah
tidak berdasar pada fakta hukum nyata sebab Terdakwa sama sekali
tidak pernah melakukan penggelapan terhadap uang RS HI, malahan
sebaliknya Terdakwa akan mengungkapkan fakta-fakta hukum yang
sebenarnya dan sejujurnya bahwa pengurus PT.HIA lah yang
melakukan penggelapan, kebohongan dan pengingkaran terhadap
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 40 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
itikad balk dari Terdakwa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kepada seluruh pemegang saham PT.HIA.
Adapun uang yang digelapkan oleh pengurus PT.HIA termasuk yang
digelapkan oleh pelapor bersama dengan kroni-kroninya adalah
sebagai berikut:
a. Uang kontan dari kas dan brankas RSHI sebesar ± Rp. 200 juta
sertifikat deposito Bank Mandiri sebesar Rp. 3,5 milyar, dana-dana
tabungan yang ada di beberapa bank seperti Bank Mandiri. Syariah
Mandiri, BRI, BNI'46, Surat-Surat Berharga, Barang-Barang
Bergerak dan Tidak Bergerak misal: suratsurat berharga lainnya
dan ada 6-7 unit kendaraan, uang cash dan setara cash sebesar
Rp. 200 juta + deposito dan tabungan total setara cash = Rp. 200
juta + Rp. 10,7 milyar (sampai dengan 29 April 2010 masih terblokir
oleh Pengurus PT dan Dr.P.Girsang sebagai Direktur RSHI) = Rp.
10,9 milyar. Sesuai keterangan saksi, Janike Sitorus dibawah
sumpah pada persidangan PN Pematangsiantar pidana No. Ref.
PDM-04/PSIAN/Epp.2/01/2016 tanggal 17 Maret 2016 dana
sebesar Rp. 10.779.504.952,-. sudah tidak ada lagi . Dengan
demikian kerugian yang dialami Dr.P.Girsang adalah Rp.
10.779.504.952 x 18,74% = Rp. 2.020.079.228,-
b. Dividen setiap tahun milik pemegang saham dalam hal ini termasuk
Terdakwa diperkirakan sebagai berikut:
Kerugian tahun 2007
Sesuai Surat Setoran Pajak (SSP) tanggal 23 Maret 2011 Pajak
Dibayar Dimuka PPh Badan Pasal 25 dibayar oleh dr.Petrus
pada tanggal 21 Februari 2011 sebesar Rp. 813.975.661,-
diasumsikan keuntungan bersih sebesar minimal Rp.
8.139.756.610,- Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang
dari keuntungan bersih Rp. 8.139.756.610,- x 18,74% = Rp.
1.525.390.389,-
Kerugian tahun 2008.
Sesuai Surat Setoran Pajak (SSP) tanggal 23 Maret 2011 Pajak
Dibayar Dimuka PPh Badan Pasal 25 dibayar oleh dr.Petrus
pada tanggal 21 Februari 2011 sebesar Rp. 1.140.035.500,-
diasumsikan keuntungan bersih sebesar minimal Rp.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 41 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
11.405.035.000,- Dividen yang seharusnya diterima
Dr.P.Girsang dari keuntungan bersih Rp. 11.405.035.000,- x
18,74% = Rp. 2.136.426.527,-
- Kerugian tahun 2011:
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka PPh Badan Pasal 25 hasil Audit
KAP Fachrudin & Mahyuddin dan KAP Tarmizi Taher halaman
12 tutup buku 31 Desember 2011 sebesar Rp. 292.336.847,-
Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang dari
keuntungan bersih Rp. 2.923.368.470,- x 18,74% = Rp.
547.839.251,-
- Kerugian tahun 2012:
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka PPh Badan Pasal 25 hasil Audit
KAP Tarmizi Taher tutup buku 31 Desember 2012 pada
halaman 12 sebesar Rp. 569.809.126,-
Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang dari
keuntungan bersih Rp. 5.698.091.260,- x 18,74% = Rp.
1.067.822.302,-
- Kerugian tahun 2013:
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka PPh Badan Pasal 25 hasil Audit
KAP Fachrudin & Mahyuddin tutup buku 31 Desember 2013
pada halaman 12 dan LPJ Pengurus PT.HIA tutup buku 31
Desember 2013 sebesar Rp. 446.547.600,-
Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang dari
keuntungan bersih Rp. 4A65.476.000,- x 18,74% = Rp.
836.830.202,-
Kerugian tahun 2014:
Jumlah PPh Badan Pasal 25 dibayar dimuka hasil Audit KAP
Dra. Rosalia Hawani, MM & Rekan tutup buku 31 Desember
2014 halaman 11 sebesar Rp. 496.152.29T-
Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang dan
keuntungan bersih Rp. 4.961.522.970,- x 18,74% = Rp.
929.789.405,-
Kerugian tahun 2015:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 42 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Jumlah PPh Badan Pasal 25 dibayar dimuka hasil Audit KAP
Dra. Rosalia Hawani, MM & Rekan tutup buku 31 Desember
2015 halaman 11 sebesar Rp. 496.152.297,-
Dividen yang seharusnya diterima Dr.P.Girsang dari
keuntungan bersih Rp. 4.961.522.970,- x 18,74% = Rp.
929.789.405,-
c. Ketidakbenaran pengisian SPT PT.HIA karena mengabaikan
himbauan Kantor Pajak Pratama (KPP) Pematangsiantar, sebagai
berikut:
Tahun 2007 sebesar Rp.1.627.951.322,- telah dibayar
dr.Petrus Yusuf tanggal 21 Februari 2011 sebagai Direktur PT
sesuai Surat Setoran Pajak (SSP). Atas pembayaran ini Dr.
P.Girsang dirugikan sebesar Rp. 305.078.078,-
Tahun 2008 sebesar Rp. 1.710.053.030,- telah dibayar
dr.Petrus Yusuf tanggal 21 Februari 2011 sebagai Direktur PT
sesuai Surat Setoran Pajak (SSP). Atas pembayaran ini Dr.
P.Girsang dirugikan sebesar Rp. 320.463.938,-
d. Dividen 75 lembar saham Dr. P. Girsang untuk tahun buku 31
Desember 2010 sebesar Rp. 330.000 per lembar saham = Rp.
24.750.000,-
e. Sesuai laporan pemeriksaan keuangan PT.HIA Pematangsiantar
pada bulan September s/d Desember 2008 disusun oleh Walben
Sijabat dan Ira Tresia Purba S.AB pada bulan Februari 2009,
halaman II, Jumlah pengeluaran selama bulan September s/d
Desember 2008 seharusnya sebesar Rp. 8.242.161.240 dibukukan
sebesar Rp. 6.644.447.498,82 selisih sebesar Rp.
1.597.713.741,18. Dr.P.Girsang dirugikan Rp. 299.411.555,-
f. Sesuai legal opinion Robin Sulaiman & Partners Advocates,
Corporate Lawyers Specialist tanggal 12 Maret 2015 dengan
mengaudit Buku-Buku Hasil Audit Kantor Akuntan Publik
Independen untuk PT.HIA periode 2007 s/d 2013 ada pengeluaran-
pengeluaran fiktif PT.HIA yang tidak dapat dirinci pengeluaran-
pengeluarannya sebesar Rp.13.322.062.519.- Kerugian
Dr.P.Girsang Rp.13.322.062.519 x 18,74% = Rp. 2.496.554.516,-
g. Honor Dr.P.Girsang atas 19 orang pasien operasi tahun 2009 yang
sudah lunas pembayarannya ke kasir RSHI dan pajak PPh 21 atas
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 43 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
honor tersebut telah dikutip oleh Dr.Petrus dan dibayar ke kantor
pajak namun honor Dr.P.Girsang sebesar Rp. 92.000.000,- biarpun
sampai beberapa kali diminta untuk dibayarkan namun sampai
sekarang belum ditanggapi.
Jadi, Total uang Terdakwa yang digelapkan oleh pengurus PT.HIA
bersama-sama dengan kroni-kroninya yang secara nyata-nyata sejak
tahun 2007 ski 2015 adalah sebesar Rp. 13.532.224.795,- (Tiga Belas
Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Dua Juta Dua Ratus Dua Puluh Empat
Ribu Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah).
Inilah yang digelapkan oleh Pelapor yaitu Pengurus PT.HIA yang sama
sekali walaupun sudah beberapa kali dilaporkan oleh Terdakwa
kepada Pihak yang berwajib namun sampai saat ini belum ada
hasilnya.
8.Bahwa terhadap unsur secara berturut-turut dan berulang-ulang sehingga
harus dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan menurut Majelis
Hakim Tingkat Pertama telah terpenuhi dan terbukti dengan sah.
Bahwa pertimbangan Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tersebut adalah
keliru dan tidak benar dengan alasan:
— Bahwa menurut pengertian Pasal 64 ayat 1 KUHP sebagai perbuatan
yang diteruskan haruslah terlebih dahulu dapat dibuktikan oleh Jaksa
Penuntut Umum perbuatan Terdakwa terlebih dahulu yang
merupakan suatu perbuatan peristiwa pidana yang dilakukan secara
berulang-ulang dan mendapat putusan yang tetap. Dan menurut
analogi pasal 64 ayat 1 KUHP yang didakwakan/ dituntut Jaksa
Penuntut Umum telah semakin menambah kekaburan dan kekeliruan
dakwaan/ tuntutan Jaksa Penuntut Umum karena menurut fakta-fakta
di persidangan perbuatan saya Terdakwa tidak dapat dikategorikan
sebagai perbuatan pidana melainkan adalah perbuatan itikad baik
sejak awal (vide Berita Acara Perdamaian 21 Februari 2007
No.26/Pdt.G/2005/PN-PMS) untuk menyelamatkan pelayanan
kesehatan di RS HI agar tetap kondusif dan tidak tutup.
Bahwa pembayaran seluruh biaya pengurusan yang berhubungan
dengan keperluan tetap kondusif-nya operasional RS HI, seharusnya
sekarang dan ke depan yang diperlukan oleh Terdakwa bukanlah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 44 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
secara sekaligus melainkan secara bertahap dengan demikian
pengambilan uang pun harus secara bertahap dan berulang-utang.
Bahwa jika benar ada Audit Investigasi oleh Saksi Tarmiji Tahir pasti
dapat terungkap di BTN siapa saja yang mengambil uang tersebut
dan kepada siapa diserahkan serta untuk keperluan siapa, hal ini
sepatutnya benar-benar di Investigasi oleh saksi Tarmiji Tahir dan
Abu bakar untuk membuktikan apakah uang tersebut dipergunakan
atau digelapkan oleh Terdakwa untuk kepentingan Pribadi.
Bahwa perlu dipahami oleh Jaksa Penuntut Umum bahwa uang yang
ada di BTN bukanlah diperuntukkan untuk kepentingan Pribadi
melainkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan operasional
RS HI agar tidak tutup, hal ini adalah sebagai wujud itikad baik bukan
malah menjadi ditutup dan tanggung jawab moral dari Terdakwa
sebagai Interpreneur, Pendiri, Pemegang Saham Signifikan dan
Dokter Spesialis Bedah Konsultan yang bertanggungjawab terhadap
kelangsungan operasional RS HI karena selama Terdakwa menjadi
Direktur RS HI sudah banyak berbuat untuk orang banyak sehingga
banyak mendapat piagam penghargaan dari Pemerintah.
Dengan demikian unsur secara berturut-turut ini tidak dapat
dibuktikan oleh Jaksa Penuntut Umum sehingga Terdakwa harus
dibebaskan dari Unsur ini.
Berdasarkan uraian-uraian dari unsur-unsur tersebut di atas yang di
dasarkan kepada fakta-fakta hukum yang terungkap di dalam
persidangan maka Jaksa Penuntut Umum tidak berhasil atau tidak
dapat membuktikan unsur-unsurnya dalam tuntutannya maka sesuai
dengan Yuris Prudensi MA No.234/K/KR/1978 Tanggal 10
September 1979 yang menyatakan bahwa tuduhan yang tidak jelas
harus dinyatakan batal demi hukum sehingga dengan demikian
tuntutan Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini harus di batalkan.
Bahwa benar uang RS HI yang ada di BTN di ambil secara berulang-
ulang dan berturut-turut dan setelah diambil uangnya kemudia
diserahkan kepada Sekretaris Direktur RS HI kemudian masing-
masing bagian yang telah memintanya sesudah diambil dari BTN
datang mengambilnya kepada Sekretaris RS HI untuk dipergunakan
pada bagian masing-masing agar segera dilakukan pembayaran.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 45 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Bahwa untuk membuktikan Terdakwa terbukti melanggar unsur ini
seharusnya Hakim Pengadilan Tingkat Pertama harus Iebih dahulu
membuktikan apakah Terdakwa yang mengambil uang tersebut
kemudian dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau tidak?
Disinilah perlunya Cross Cek langsung mengenai penggunaan uang
tersebut, dan apabila betul-betul sudah ada Cross Cek maka
dapatlah diketahui ada atau tidak penggelapan.
Bahwa dipersidangan juga telah didengar keterangan Saksi Drs.
Tarmizi Taher yang melakukan Audit atas uang yang ada di BTN
tersebut untuk pemeriksaan perkara ini, namun dalam hasil audit
yang dituangkan dalam laporan audit dari Drs. Tarmizi Taher jelas
dilihat bahwa Saksi tersebut tidak pernah melakukan Cross Cek
penggunaan uang yang ada di KeKening Li I N I erriaclap erdakwa
yang membuka rekening tersebut dengan demikian Audit tidak
dilakukan secara equality and balance.
Bahwa dalam perkara ini telah terjadi pergantian Direktur Rumah
Sakit namun berdasarkan bukti surat yang diajukan dalam perkara ini
pergantian Direktur tersebut sama sekali tidak ada disebutkan, dan
Terdakwa tidak mau menyerahkan kepemimpinan Rumah Sakit
sebagai Direktur disebabkan oleh Terdakwa berpendapat bahwa
dr.Petrus Yusuf yang berkedudukan sebagai Direktur PT. Horas
Insani Abadi belum disahkan oleh Menteri Kehakiman sehingga tidak
berhak melakukan tindakan hukum berupa melakukan Penggantian
Direktur Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar, dan pendapat
Terdakwa tersebut juga dikuatkan oleh saksi ahli Prof.Dr. Tan
Kamelo,SH,Msi yang merupakan ahli Hukum Korporate dari
Universitas Sumatera Utara.
Menimbang, bahwa perlu pula diperhatikan dalam hal pergantian
Direktur Rumah Sakit tidak terlepas dari Peraturan yang mengatur
operasional Rumah Sakit yakni Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
159b/Menkes/Per/I1/1988 tentang Rumah Sakit beserta dengan
perubahannya yang berlaku pada saat itu dan kemudian sekarang ini
berubah menjadi Undang-undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit yo Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
147/Menkes/Per/XI/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 46 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Menimbang, bahwa bedasarkan perundang-undangan terebut, maka
setiap Kepengurusan Rumah Sakit tentu harus memiliki Regristasi,
Izin, Operasional, Akreditasi, Amdal serta Manajemen yang
memenuhi persyaratan perundangundangan, dengan demikian jika
ada pergantian Direktur Rumah Sakit di suatu daerah yang mana
Pemerintah Daerah memiliki kewajiban melakukan pengawasan dan
pembinaan Rumah Sakit di Daerah tentu tidak sembarangan untuk
menduduki jabatan Direktur Rumah Sakit, dan jika seandainya pada
waktu pergantian Direktur Rumah Sakit tidak memiliki cacat hukum
tentu Pemerintah Daerah akan segera mengambil tindakan, karena
dalam hal melakukan tindakan medis terhadap orang yang
memerlukan orang yang berkompeten di bidangnya.
Bahwa dalam perkara ini yang menjadi permasalahan adalah
pertanggungjawaban Direktur atau Pengurus Korporasi, maka harus
dibuktikan adanya pelanggaran terhadap kekuasaan atau kewajiban
kewenangan yang dimilikinya. Pengurus Korporasi dalam hal ini harus
dapat dibuktikan telah melanggar niat balk yang dipercayakan
padanya dalam menjalankan Korporasi atau Perusahaan
sebagaimana diatur dalam prinsip Fiduciary Duty. Danb jikalau
dihubungkan dengan teori Identifikasi kesalahan yang dilakukan oleh
Anggota Direksi atau pejabat Korporasi lainnya hanya dapat
dibebankan pada Korporasi jika memenuhi syarat.
Bahwa penegakan hukum pidana terhadap suatu tindak pidana baru
dapat dilaksanakan setelah adanya tindakan hukum berupa
pertanggungjawaban Sanksi Administrasi. Dimana penerapan Sanksi
Pidana dalam perbuatan Korporasi adalah merupakan Ultimatum
Remidium atau suatu hal yang sangat terpaksa yang artinya sifat
hukum acara sebagai ketentuan hukum publik diakui secara Imperatif
tetapi tidak seluruhnya Absolut. Ada ketentuan yang dapat dilenturkan
atau Fleksibel, ada yang dikembangkan atau Growth bahkan
disingkirkan atau Overrule sesuai dengan rasa keadilan dan
kemanusiaan.
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka kami Penasehat
Hukum Terdakwa tidak sependapat dengah Majelis Hakim Pengadilan
Tingkat Pertama.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 47 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Terhadap unsur ini dan selanjutnya membebaskan Terdakwa dari
unsur ini di dalam tingkat pemeriksaan Banding.
9. Bahwa di dalam perkara ini Hakim Pengadilan Tingkat Pertama sama
sekali tidak ada mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang dialami oleh
Terdakwa yang mengakibatkan Terdakwa dijolimi sebagai Direktur RS
HI maupun sebagai Interpreneur, Pendiri dan pemegang saham
signifikan antara lain:
Bahwa Terdakwa kepersidangan ini adalah tanpa
mempertimbangkan dan memperhatikan dengan seksama siapa
sebenarnya yang telah melanggar hukum terutama AD PT.HIA, UU
PT, UU WDP, Per Menkumham dan Peraturan tentang Rumah Sakit
(vide halaman 2 izin oeprasional tetap RS HI) sehingga
mengakibatkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum ini adalah Prematur.
Bahwa sangat jelas dalam perkara ini Pengurus PT.HIA Iah yang
beritikad baik tidak mau tunduk, patuh dan taat pada Pasal-pasal
hukum yang di atur AD PT.HIA, UU PT, UU WDP, Per Menkumham
dan Peraturan tentang Rumah Sakit yang mengakibatkan
Kepengurusan PT.HIA di bawah kepemimpinan dr.Petrus Yusuf
tidak pernah mendapatkan pengesahan dari Menkumham RI
maupun Disperindag Kota Pematangsiantar terlepas dari putusan-
putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap.
Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama tidak mempedomani masalah
legalitas Pengurus PT.HIA, yang seharusnya sebelum perkara ini di
ajukan di Persidangan Jaksa Penuntut Umum selaku orang yang
memahami Perundangundangan seharusnya terlebih dahulu
mempertanyakan legalitas pelapor apakah sudah ada pengesahan
dari MenkumHAM RI maka pelapor sebagai Pengurus PT.HIA tidak
memiliki Legal Standing untuk mengadukan Terdakwa, dibuktikan
dengan tidak adanya SITU dan TDP dari Pengurus PT.HIA yang sah.
Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama seharusnya dapat memahami
apabila Pengurus PT.HIA tidak memiliki Legal Standing maka
kepengurusan yang berlaku adalah kepengurusan yang telah
mendapat pengesahan dari Menkumham sebelumnya menunggu
adanya pergantian pengurus baru PT.HIA hasil RUPS yang sah,
dengan demikian oleh karena Terdakwalah yang diakui oleh
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 48 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Menkumham sebagai Pengurus PT.HIA sebelumnya maka segala
sesuatu mengenai operasional PT.HIA adalah menjadi tanggung
jawab Terdakwa sepenuhnya.
Bahwa perlu untuk diketahui sampai saat ini pelapor belum dapat
menunjukkan kepada para Pemegang Saham termasuk Terdakwa
Surat Pengesahan Pelapor sebagai pengurus PT.HIA dari
KemenkumHAM RI dan kalau ada tolong Jaksa Penuntut Umum
tunjukkan kepada Majelis Hakim dalam perkara ini maupun kepada
Para Pemegang Saham, tanggal berapa suratnya diterbitkan, nomor
berapa dan siapa yang menandatangani serta kapan diundangkan
dalam tambahan Lembaran Negara hal ini sangat perlu untuk terang
dan jelasnya masalah hukum yang terjadi di kepengurusan PT.HIA
2007/2008 terutama TDP dan SITU dari setiap adanya pergantian
Pengurus PT.HIA yang sah.
Bahwa sepatutnya Jaksa Penuntut Umum dapat memahami apa
yang dimaksud dengan Audit Investigasi Independen yaitu Tim Audit
yang tidak berpihak kepada siapapun, yang berarti untuk mengaudit
Investigasi Sudah seharusnya Tim Audit Investigasi harus Crosscek
langsung kepada semua pihak yang terkait terhadap masalah-
masalah yang di hadapi RS HI sehingga hasilnya benar-benar
Independent, dalam hal ini saya Terdakwa mengenai uang yang ada
di BTN sama sekali tidak pernah dipertanyakan oleh Tim Investigator
kemana, untuk apa. Dan siapa yang mengambil uang di BTN dan
kemana peruntukannya dan apabila benar-benar Terdakwa di
Investigasi oleh Tim investigator Tarmiji Tahir maka saya Terdakwa
akan memberitahukannya secara Transparan tanpa ada yang
ditutup-tutupi, hal ini demi untuk transparansi keuangan RS HI agar
para Pemegang Saham dapat memperoleh Dividen setiap
tahunnya. Dan sebagai bukti bahwa Terdakwa telah melaporkan
Keuangan RS HI secara Transparan Terdakwa selalu membuat
laporan bulanan Laba Rugi kepada Pengurus PT.HIA dan Laporan
tersebut ditembuskan kepada seluruh pemegang saham dan perlu
JPU ketahui untuk melakukan investigasi harus ada usulan dan
persetujuan dari RUPS kemudian atas usulan tersebut diajukan
permohonan secara tertulis kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk
menyetujui pelaksanaan investigasi.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 49 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
— Bahwa adapun Laporan Bulanan Laba Rugi yang dilaporkan oleh
Terdakwa kepada Pengurus PT.HIA dan kepada seluruh Pemegang
Saham yaitu:
a. Laporan Keuangan Bulan Februari 2008 tanggal 5 April 2008
(BT.28)
b. Laporan Keuangan Bulan April 2008 tanggal 21 Mei 2008 (BT.29)
c. Laporan Keuangan Bulan Mei 2008 tanggal 10 Juni 2008 (BT.30)
d. Laporan Keuangan Bulan Juni 2008 tanggal 12 Juli 2008 (BT.31)
e. Laporan Keuangan Bulan September 2008 tanggal 16 Oktober
2008 (BT.32)
— Bahwa selama kepengurusan yang di pimpin oleh dr.Petrus Yusuf
sama sekali para Pemegang Saham belum pernah mendapat
Dividen kecuali Tahun 2010. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa
Kepengurusan PT.HIA di bawah pimpinan dr.Petrus Yusuf tidak
benar-benar dan sungguh-sungguh menjalankan maupun
mengelola PT.HIA bahkan seolah-olah Pengurus PT.HIA selalu
berusaha untuk menutup-nutupi kebobrokan dan
ketidakmampuannya di dalam mengurus PT.HIA dengan selalu
mengkambing-hitamkan Terdakwa dan pengurus PT.HIA selalu
menyatakan RS HI rugi hal ini terbukti Equitas PT.HIA 2007/2008
sebesar 18 milyar dan pada tahun 2015 drastis turun menjadi 11
milyar sebagaimana laporan keuangan KAP Dra Rosalina Hawani
yang tidak disetujui oleh empat orang pemegang saham, dimana
pelapor sebagai pengurus PT.HIA namun berapa pajak PPh Badan
berdasarkan Pasal 25 lebih dari Rp. 7,5 milyar sudah dibayar.
Seyogianya ada keuntungan lebih Rp. 75 milyar yang dapat dibagi-
bagikan kepada seluruh pemegang saham sebagai dividen.
— Bahwa adapun Nota Dinas yang dikeluarkan oleh Pengurus PT.HIA
adalah sebagai bukti tertulis dan pengakuan sendiri bahwa mereka
tidak memiliki TDP dan SITU, setiap kali ada pergantian pengurus
PT.HIA sebagai dasar untuk berbuat dan bertindak melakukan
perbuatan-perbuatan hukum untuk dan atasnama PT.HIA, oleh
karenanya Terdakwa tidak perlu meminta izin untuk menggunakan
uang yang ada di BTN. Adapun Terdakwa mau mempergunakan
uang yang ada di BTN, tanpa seizin dari pengurus PT.HIA terpilih
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 50 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
RUPS 2007/2008 adalah disebabkan karena pengurus tidak
memiliki legal standing (lex title) di dalam mengelola PT.HIA.
Bahwa menurut Prof. Tan Kamelo di persidangan pengurus PT.HIA
yang sekarang sebagai Pelapor sejak awal tidak mempunyai legal
standing sebagai Pelapor dalam perkara ini dengan alasan tidak
pernah melapor dan mendaftar ke MenkumHAM RI dalam kurun
waktu 14 hari. Dan kemudian di dalam persidangan Hakim Majelis
bertanya apakah masalah legal standing tidak melalui proses
pengadilan ? Prof. Tan Kamelo menjawab: bisa-bisa saja namun
norma hukum tidak menyatakan demikian karena norma hukum jauh
lebih tinggi dari Putusan Pengadilan dan kata-kata “Wajib “harus,
tidak boleh tidak itulah normanya. Sebagaimana keterangan kami
yang diuraikan oleh terdakwa dalam uraian tentang keterangan saksi
ahli Prof. Dr. Tan Kamelo, SH, MS.
Bahwa sebenarnya di dalam uji komitmen sebagaimana disebutkan
di atas oleh terdakwa juga telah beritikad baik, hal ini perlu terdakwa
lakukan adalah untuk memajukan operasional RS HI.
Bahwa itikad balk terdakwa tidak hanya mengacu kepada itikad balk
para pihak akan tetapi itikad balk yang mengacu kepada nilal - nilai
dan norma-norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.
Sebab, itikad balk yang terdakwa lakukan adalah akhirnya
mencerminkan standar keadilan atau kepatutan kesejahteraan
masyarakat. Dengan adanya usaha itikad balk tersebut maka akan
menjadikan itikad baik sebagai sesuatu yang universal social force
yang mengatur hubungan antara sosial mereka ditengah-tengah para
pemegang saham. Dan di dalam hal ini setiap warga negara dituntut
harus memiliki kewajiban untuk bertindak dengan beritikad balk
terhadap semua warga negara.
Bahwa untuk tidak adanya permasalahan hukum yang berlarut-larut
menurut pengurus PT.HIA sepatut dan sepantasnya harus
dilandaskan kepada itikad balk dan norma-norma keadilan dan
kepatutan. Kiranya juga dalam perkara ini dituntut kepada Majelis
Hakim yang terhormat, bilamana ada perselisihan diantara pihak
yang berkaitan dengan ketentuan yang secara tegas mengatur hak
dan kewajiban para pihak Hakim memutus apa yang menjadi
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 51 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
keharusan para pihak yang didasarkan kepada itikad baik. Ini berarti
bahwa para pihak tidak hanya terikat pada apa yang secara tegas
dinyatakan daiam perjanjian, tetapi juga kepada apa yang diyakini
juris yang naturally inplied in the agreement vide hukum dan etika
bisnis tahun 2012 karangan Dr. H. Budi Untung, SH.,MH halaman
92. Dengan mempedomani kepada itikad baik ini, kiranya Pengurus
PT.HIA yang sah semakin dapat menyadari kekeliruannya yang tidak
mau tunduk dan patuh kepada AD PT.HIA, UU PT. UU WDP, Surat
Keputusan Menteri Kehakiman dan terutama peraturan-peraturan
pengelolaan Rumah Sakit sebagaimana tertera dalam halaman 2
surat izin penyelenggaraan Rumah Sakit Horas Insani (BT.39).
10. Bahwa di dalam perkara ini seorang Hakim yaitu Pasti Tarigan.SH.MH
menyatakan bahwa Penuntutan Terhadap Terdakwa tidak dapat diterima
dengan alasan:
a. Adanya Penuntutan yang berulang atas kasus yang serupa (Nebis in
idem).
b. Adanya pembebanan pembiayaan operasional Rumah Sakit Horas
Insani kepada Terdakwa selama Terdakwa menjabat Direktur Rumah
Sakit dengan mengabaikan pembiayaan operasional Rumah Sakit
yang sebenarnya.
c. Pemberlakuan hukum pidana terhadap Terdakwa yang melakukan
Tugastugas Korporasi sebagai Direktur Rumah Sakit.
Bahwa alasan Hakim Pasti Tarigan.SH.MH tersebut, kami Penasehat
Hukum Terdakwa sependapat dengan alasan tersebut karena uraian-
uraian yang dikemukakan oleh Hakim Pasti Tarigan SH.MH telah tepat
dan benar.
Bahwa terhadap uang yang ada di BTN dengan Nomor Rekening yang
sama telah pernah dilakukan penuntutan atas diri Terdakwa dan
Terdakwa telah dijatuhi hukuman dan telah menjalaninya yang walaupun
Terdakwa melakukan Peninjauan Kernbali.
Oleh karena Nomor Rekening yang di BTN adalah sama dengan
rekening BTN dalam penuntutan terhadap perkara ini maka jelas dalam
perkara ini tidak boleh lagi ada penuntutan yang ternyata dalam hal ini
Terdakwa diajukan kembali dalam persidangan padahal seharusnya
telah berlaku azas Nebis in idem.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 52 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Bahwa sebagaimana terbukti uang tersebut yang ada di BTN adalah
diperuntukkan untuk kegiatan jalannya operasional RS HI yaitu:
a. Untuk menyelamatkan agar operasional RS HI tidak di tutup oleh
Departemen Kesehatan Pematangsiantar karena Izin HO dan
Operasional sudah berakhir.
b. Biaya perpanjangan izin operasional tetap RS HI 2008 - 2013.
c. Untuk mengedepankan pelayanan public kepentingan umum di
bidang kesehatan agar RS HI tetap kondusif sebagaimana juga
diharapkan oleh Muspida Pematangsiantar dan Simalungun.
d. Pembayaran biaya Pokja untuk mendapatkan Akreditasi serta untuk
menghindari dicabutnya izin operasional HI, seyogianya sudah
selesai pada tahun 2008.
e. Biaya mengikuti pameran Hospital Expo selama satu minggu di
Medan dimana biaya ditanggulangi oleh RS HI dan Terdakwa turut
serta memberikan pemaparan tentang pelayanan dan kemajuan RS
HI di hadapan Muspida Plus Sumatera Utara di Gubernuran pada
tanggal 8 September 2008.
f. Biaya transportasi untuk menerima piagam-piagam penghargaan di
Kota Pematangsiantar maupun di luar Kota Pematangsiantar.
g. Membayar hak-hak 34 Karyawan RS HI sejak bulan September
2008 sampai dengan bulan Nopember 2009.
Bahwa penggunaan uang yang ada di BTN oleh Terdakwa sama sekali
diabaikan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama yang seharusnya ini
tidak boleh terjadi karena Terdakwa sebagai Direktur yang mengelola
RS HI dengan mempergunakan uang RS HI tiba-tiba diganjar
hukuman, ini namanya penzoliman dan tidak boleh terjadi dan
Terdakwa sebagai Direktur Rumah Sakit harus dilindungi secara
hukum.
- Bahwa setiap orang yang melakukan tugas-tugasnya demi untuk
kepentingan RS HI maupun pelayanan operasional Rumah Sakit
tidak dapat dihukum.
Dengan demikian alasan-alasan yang diperbuat oleh Hakim Pasti
Tarigan.SH.MH dapat dibenarkan dan pertimbangan Hakim Pasti
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 53 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Tarigan.SH.MH tersebut harus dikuatkan dalam pemeriksaan tingkat
banding dan selanjutnya membebaskan Terdakwa dalam perkara ini.
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Yang Mulia
Bahwa sudah hampir 13 tahun lebih saya, Dr. P.Girsang mencari
keadilan, namun hampir sirna selalu dipihak yang kalah. Namun,
kembali saya bermohon dengan segala hormat dan kerendahan hati
pada usia mendekati 76 tahun kepada Majelis Hakim agar dalam
menerapkan dan berpedoman kepada norma-norma hukum dan
norma-norma kehidupan ditengah-tengah masyarakat dalam
menetapkan amar putusannya dengan mempertimbangkan hal-hal
yang sangat krusial sekaligus juga sudah menjadi dasar pemikiran
daripada pakar-pakar hukum di zaman Romawi kuno yang
menyatakan: “Uno valsus, Uno Omnibus “yang artinya salah dasar
maka salah seluruhnya. Untuk ini izinkanlah saya Dr.P.Girsang kembali
mengungkap peristiwa awal yang menimbulkan kekisruhan di RS HI cq.
PT.HIA sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang yang
mengakibatkan timbulnya lebih kurang 70 laporan polisi, gugatan
perdata pidana di pengadilan, bahwa menurut dr. Petrus Yusuf pada
RUPS PT.HIA 4 Juni 2016 yang lalu bahkan sudah mencapai 80
laporan polisi Perdata dan Pidana.
Bahwa pada 27 Februari 2007 ada RUPS PT.HIA untuk memilih
pengurus baru PT.HIA dan direktur RS HI sebagai tindak lanjut
daripada Berita Acara Perdamaian No. 26/Pdt.G/2005/PN-PMS tanggal
21 Februari 2007 juga berawal dari itikad baik terdakwa dimana Berita
Acara ini menjadi pengganti eksekusi Putusan Pengadilan No. Register
Perkara 26/Pdt.g/2005/PNOPMS tanggal 1 Desember 2005 yang
sudah berkekuatan hukum yang tetap. Bahwa, dalam acara RUPS 27
Februari 2007 yang pertama dipilih adalah direktur RS HI, dimana
dipersyaratkan harus dapat melaksanakan RAPB RS HI yang telah
disusun Direktur dan Pengurus PT.HIA sebelumnya dan dapat
menaikkan omzet 4 % diatas pendapatan RS HI tutup buku 31
Desember 2006.
Bahwa dari 5 orang dokter pemegang saham PT.HIA hanya 2 orang
yang bersedia menjadi direktur RS HI atau dipilih.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 54 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Bahwa dari kandidat direktur yang pertama didengar visi dan misi yaitu
dr. Petrus Yusuf menyatakan:
- Tidak dapat menjamin kenaikan omzet 4%.
- Tetapi berupaya sebaik-baiknya untuk memajukan RS HI bisa dipilih
Bahwa Dr. P.Girsang menyampaikan visi dan misi:
1. Dapat menaikan omzet RS HI minimal 10% tetapi akhirnya
disepakati 15 sesuai usulan drs. Martua Situngkir, kuasa saham
Jonggi Darma Situngkir.
2. Menyatakan akan memberi dana sebesar Rp. 100.000 per 20
lembar saham kepada semua pemegang saham PT.HIA disetor
sebelum tanggal 4 bulan berjalan mulai tahun 2007 dan untuk tahun
2008 akan naik 250.000,- Per 20 lembar saham (Dividen dibayar
dimuka).
3. Berupaya, mewujudkan visi dan misi RS HI seperti disepakati
semua pihak pada Berita Acara Perdamaian alinea 1 yang berbunyi
lebih mengutamakan terwujudnya visi dan misi RS HI yatu Rumah
Sakit pilihan di masyarakat the hosopital of choice, nasional dan
internasional.
4. Bahwa terlepas dari berhasil tidaknya Jaksa Penuntut Umum dalam
membuktikan dakwaannya dalam perkara ini marl kita renungkan
sejenak sebagai bangsa yang besar yang berlandaskan kepada
Pancasila sudah tiba waktunya para Penegak Hukum berani
dengan tegas dan sigap memulai dan menegakkan pilar-pilar
keadilan dan norma-norma hukum khususnya bagi orang-orang
yang ingin mengembangkan pelayanan kesehatan di tengah-tengah
masyarakat tanpa pamrih dengan sukarela mengerjakan
pekerjaannya untuk kemajuan rumah sakit dan peningkatan
pelayanan Rumah Sakit khususnya RS HI hingga menjerumuskan
Terdakwa ke terali besi tanpa mempertimbangkan perbuatan-
perbuatan terutama itikad baik agar pelayanan public kepentingan
umum RS HI tetap kondusif yang telah dilakukan oleh Terdakwa,
sementara orang yang tidak patuh dan tunduk kepada UU PT, UU
WDP berdiri dengan gagah serta tidak memperdulikan kelanjutan
Rumah Sakit cq PT.HIA.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 55 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
5. Bahwa karena banyak pemegang saham PT.HIA tidak bersedia
dipilih menjadi Pengurus PT.HIA terutama pemegang saham
dengan jumlah saham diatas 5% atau 100 lembar.
Pengurus Terpilih PT.HIA 27 Februari 2007 sebagai berikut:
Direktur : dr. Petrus Yusuf (21 lembar)
Komisaris Utama : Ir. Alimin Sipayung (21 lembar)
Komisaris : Iman Ika (25 lembar)
Komisaris : dr. Paulus Suryanata (209 lembar)
Karena sesuai keptusan RUPS PT.HIA 21 Oktober 2001, pengurus
hanya pemegang saham yang memiliki 5 % saham atau setara 100
lembar. Kecuali dr. Paulus yang lain tidak memenuhi persyaratan.
Itu jugalah sebabnya salah satu dan pertimbangan hukum Majelis
Hakim kenapa kepengrusahan PT.HIA hasil RUPS 27 November 2004
sampai 27 Februari 2009 batal demi hukum dan sudah berkekuatan
hukum tetap.
Demi keinginan luhur untuk berdamai dan itikad baik supaya RS HI cq.
PT.HIA dapat berjalan lancar, saya Dr.P.Girsang mengusulkan:
1. Biarpun sudah diangkat 5 tahun sesuai Anggaran Dasar PT.HIA
sebagai Direktur RS HI. saya bersedia mundur sesudah satu tahun
melaksanakan tugas direktur, bila tidak berhasil mewujudkan visi
dan misi RS HI. Saya sendiri dengan visi dan misi Rumah Sakit
menjadi The Hospital of Choice. Bahwa begitu juga pengurus
terpilih PT.HIA harus siap mundur sesudah 1 tahun bila tidak
mampu melaksanakan tupoksi mereka sebagai organ PT.
2. Bahwa pada RUPS 27 Februari 2008 saya, Dr.P.Girsang telah
menyampaikan LPJ RS HI tentang pengelolaan, dan LPJ keuangan
RS HI yang sudah diaudit oleh KAP (Facruhddin dan Mayuddin)
yang dihunjuk sendiri oleh pengurus PT.HIA selanjutnya
menyampaikan neraca laba rugi setiap bulan Maret s/d Desember
2007 dan kepada semua pemegang saham.
3. Bahwa hasil audit (KAP):
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 56 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Ada kenaikan omset RS HI yang bombastis bukan hanya 15 %
sebagaimana ditargetkan tetapi mencapai kenaikan 45,43 % dari
realisasi pendapatan 31 Desember 2006.
Ada laba bersih Rp. 3,3 Milyar yang dapat dibagikan sebagai
dividen.
Dengan catatan Rp. 4,8 Milyar dari laba juga sudah dikeluarkan
untuk menutupi kerugian-kerugian sejak tahun 2000 s/d 2006
Iebih kurang Rp. 4,8 Milyar sesuai Audit Facruhddin dan
Mayuddin dari KAP.
Memperoleh penghargaan juara I Penampilan Rumah Sakit
Swasta Terbaik setara Tipe B Se-Sumut diserahkan oleh
Gubernur Sumatera Utara Dr. Rudolf Pardede pada Hari
Kesehatan Nasional di Lubuk Pakam atas nama Menteri
Kesehatan.
Mendapat Sertifikat Penghargaan “The Best Achievment for the
Higher deducation in Public Service “dari Yayasan Citra Insani
Jakarta disampaikan oleh Deputi Menteri Sosial tanggal 19
januari 2008 di Jakarta.
4. Bahwa sesuai hasil audit KAP Facruhddin dan Mahyuddin tutup
buku 31 Desember 2007 ada laba bersih sebesar Rp. 3,3 Milyar
dapat dibagikan sebagai deviden.
5. Bahwa sebagai Direktur RS HI saya, Dr. P.Girsang sewaktu
menyampaikan LPJ dan memohon agar hasil laba bersih dapat
dibagikan sebagai dividen Rp. 1.249.527,- per lembar saham.
Namun tidak disetujui oleh Pengurus PT.HIA dan kroni-kroninya,
ada apa yaaa ???????
6. Bahwa saya Dr.P.Girsang bersama pemegang saham PT.HIA
Iainnya menyatakan pengurus terpilih RUPS PT.HIA 27 Februari
2007 cacat hukum dan tidak menyetujui RUPS PT.HIA digelar /
dilaksanakan atas undangan mereka dengan alasan tidak ada legal
standing sambil mengutip Pasal-Pasal hukum, Anggaran Dasar
PT.HIA, UU Perseroan, UU PT, UU WDP, peraturan Menteri
Kehakiman karena tidak memiliki TDP dan SITU.
7. Bahwa pengurus terpilih PT.HIA RUPS 27 Februari 2007 tetap
ngotot menyelenggarakan RUPS dan memilih mereka sendiri
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 57 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
kembali dengan melanggar pasal-pasal hukum tentang pelaporan
dan pendaftaran di instansi terkait, sekaligus 1 tahun masa jabatan
sebelumnya menjadi 5 tahun yaitu 2008 s/d 2013.
8. Bahwa perlu dicatat, bahwa pada saat itu tidak ada satu perkara pun
yang bergulir di pengadilan atau pun berupa laporan polisi.
Majelis Hakim yang mulia,
Bahwa, kalaulah pada saat itu pemegang saham PT.HIA mau
mematuhi amanah norma-norma hukum dan norma-norma hidup
bermasyarakat terutama warga negara Indonesia yang berdasarkan
Pancasila maka 70-80 kasus laporan polisi, perkara perdata dan pidana
yang terjadi hingga saat ini jelas tidak akan terjadi sama sekali dan
biaya — biaya perkara laporan polisi dan pengaduan masyarakat
antara sesama pemegang saham PT.HIA. Sesuai pernyataan pengurus
PT.HIA dr.Petrus Yusuf dan Ir. Alimin Sipayung sudah Iebih dari Rp 3
Milyar dan akan bertambah terus yang dikeluarkan dana-dana PT.HIA
dan dapat dikatagorikan dengan unsur kesengajaan daripada pengurus
PT.HIA untuk dasar bagi Terdakwa saya mengingatkan kepada kita
apa yang pernah terungkap di zaman Romawi Kuno, “Uno valsus, Uno
Omnibus “yang artinya salah dasar maka salah semua.
Dengan demikian kiranya pencarian keadilan selama 13 tahun Iebih
oleh Dr.P.Girsang akhirnya dapat menemukan realisasi yang sejati dan
inilah juga sebagai perwujudan daripada filsafah bumi Simalungun yang
tergambar dalam logo kedua daerah yang berbunyi:
“Habonaron do Bona “yang artinya kebenaran adalah awal dari
segalanya. dan,
“Sapangambei Manoktok Hitei “yang artinya kebersamaan,
kegotongroyongan dan kesepakatan bersama mewujudkan
kesejahteraan dan kemakmuran bersama.
Seharusnya Jaksa Penuntut Umum memperhatikan dengan cermat dan
benar sebab musabab terjadinya peristiwa pidana tersebut di atas dan
adalah sangat ironis apabila Terdakwa disuruh untuk
mempertanggungjawabkan suatu perbuatan yang bukan untuk
kepentingan diri sendiri melainkan atas dasar itikad balk untuk
kepentingan kondusif-nya operasional RS HI Iebih balk apalagi
Terdakwa adalah sebagai Interpreneur, Pendiri, Pemegang Saham
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 58 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Signifikan dan Dokter Spesialis Bedah Konsultan yang sejak dini di
dalam niat dan pikiran Terdakwa berusaha untuk menjadikan RS HI
menjadi Rumah Sakit terbaik dan bertaraf Internasional serta disegani di
seluruh Indonesia. Terdakwa ingin menjadikan RS HI yang benarbenar
multiguna sehingga masyarakat Sumatera Utara tidak perlu Iagi berobat
ke Luar Negeri, seperti saat sekarang ini berlomba-lomba orang
Sumatera Utara berobat ke Penang dan Singapura.
Dengan demikian bahwa sejak dini sudah memperingatkan kepada kita
jangan sampai hukum dan penerapannya keliru diterapkan kepada
Masyarakat sehingga dapat menimbulkan ketidak percayaan pencari
keadilan atas pelaksanaan perundang-undangan yang tidak dipatuhi
dan di taati oleh siapapun.
Bahwa sebagai bangsa yang besar yang tunduk dan patuh kepada
ketentuan norma-norma hukum yang berlaku marilah kita bangkit
untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kebenaran yang hakiki
agar bangsa ini tidak tersesat oleh arus yang menyimpang dari cita-
cita hukum bangsa Indonesia. Oleh sebab itu diharapkan penegak
hukum yang berani, handal dan peduli terhadap setiap orang yang
berbuat untuk kemajuan usaha terutama untuk kemajuan pelayanan
kesehatan tanpa memandang status, golongan dan agama sesuai
norma-norma hukum sehingga cita-cita keadilan maupun putusan-
putusan pengadilan yang telah pernah ada dapat terwujud dengan
baik.
Berdasarkan alasan-alasan keberatan di atas maka kami Pemohon
banding memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang
memeriksa dan mengadili Perkara ini berkenan untuk menerima dan
mengabulkan alasan-alasan dari Pemohon Banding dan selanjutnya
mengabil keputusan sebagai berikut:
1. Menyatakan dalam hukum saya Terdakwa Dr Polentyno Girsang tidak
terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang di atur dan di
ancam dalam pasal 372 KUHP yo pasal 64 ayat 1 KUH Pidana
sebagaimana tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
2. Menyatakan batal tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang di ajukan dalam
perkara ini atas diri saya Terdakwa dr Polentino Girsang.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 59 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
3. Membebaskan saya Terdakwa dr Polentyno Girsang dari segala
tuntutan hukuman atau setidak-tidaknya membebaskan Terdakwa dari
segala tuntutan hukum.
4. Memulihkan hak-hak dan martabat Terdakwa sebagai semula.
5. Membebankan ongkos perkara kepada Negara.
Menimbang, bahwa sebelum menanggapi memori banding baik yang
diajukan oleh Penuntut Umum maupun Terdakwa, Majelis Hakim Pengadilan
Tingkat Banding terlebih dahulu akan mempertimbangkan putusan Majelis
Hakim Tingkat Pertama seperti tersebut di bawah ini.
Menimbang, bahwa setelah majelis hakim pengadilan tingkat banding
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan salinan putusan
Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor 25/Pid.B/2016/PN-PMS tanggal
25 Juli 2016, serta memori banding, Majelis Hakim Tingkat Banding
sependapat dengan pertimbangan majelis hakim tingkat pertama dalam
putusannya yang menyatakan bahwa Terdakwa terbukti dengan sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan
dalam dakwaan tunggal dan pertimbangan majelis hakim tingkat pertama
tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan majelis hakim
tingkat banding sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding
kecuali terhadap lamanya pidana yang dijatuhkan dengan pertimbangan
sebagai berikut:
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti di sidang dan dibenarkan
oleh Terdakwa dalam memori bandingnya ternyata Terdakwa berdasarkan
putusan Mahkamah Agung Nomor 1543 K/Pid/2011 tanggal 8 Juli 2014 jo.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 802/Pid/2010/PT MDN tanggal 20
Desember 2010 jo. Putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor
459/Pid.B/2009/PN Pms tanggal 31 Agustus 2010, telah dinyatakan bersalah
melakukan tindak pidana penggelapan secara berlanjut dan dijatuhi pidana
penjara selama 6 (enam) bulan.
Menimbang, bahwa putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap,
sehingga menurut Majelis Hakim Tingkat Banding, keadaan Terdakwa yang
sudah pernah dihukum merupakan keadaan yang memberatkan. Dengan
demikian maka beralasan menurut hukum untuk mengubah lamanya pidana
yang dijatuhkan kepada Terdakwa sebagaimana disebut dalam amar putusan
ini.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 60 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, maka
putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor 25/Pid.B/2016/PN-PMS
tanggal 25 Juli 2016 haruslah diubah sekedar mengenai lamanya pidana
yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sedangkan putusan selebihnya dapat
dikuatkan.
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan memori banding Penuntut
Umum yang pada pokoknya menyatakan pidana yag dijatuhkan oleh Majelis
Hakim tingkat pertama jauh dari rasa keadilan, menurut pendapat Majelis
Hakim tingkat banding alasan-alasan tersebut telah dipertimbangkan oleh
Majelis Hakim tingkat banding sebagaimana tersebut di atas dalam
mempertimbangkan mengubah lamanya pidana yang dijatuhkan oleh Majelis
Hakim tingkat pertama, sehingga tidak perlu dipertimbangkan lagi.
Menimbang, bahwa terhadap alasan memori banding dari Terdakwa
yang pada pokoknya menyatakan adanya penuntutan yang berulang atas
kasus yang serupa (nebis in idem) terhadap Terdakwa dengan mengambil
alih pertimbangan dari Hakim Pasti Tarigan, SH., MH yang berbeda
pendapat, Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan
pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 1543
K/Pid/2011 tanggal 8 Juli 2014 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor
802/Pid/2010/PT MDN tanggal 20 Desember 2010 jo. Putusan Pengadilan
Negeri Pematangsiantar Nomor 459/Pid.B/2009/PN Pms tanggal 31 Agustus
2010, Terdakwa dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana penggelapan
secara berlanjut dalam kurun waktu (tempus delikti) Maret 2008 sampai
dengan Agustus 2008 dengan kerugian sejumlah Rp. 1.596.312.120,00 (satu
milyar lima ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus dua belas ribu seratus
dua puluh rupiah) dengan perincian:
Terdakwa menerima gaji sebagai Direktur Umum sejumlah Rp.
90.000.000,00 (sembilan puluh juta rupiah).
Biaya BBM untuk kendaraan bukan asset perusahaan Rp. 9.565.250,00
(sembilan juta lima ratus enam puluh lima ribu dua ratus lima puluh
rupiah)
Menyetujui Gaji Wakil Direktur Adminstrasi Keuangan sejumlah Rp.
70.000.000,00 (tujuh puluh juta rupiah).
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 61 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
Menguasai Rekening di BTN sejumlah Rp. 1.596.312.120 (satu milyar
lima ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus dua belas ribu seratus dua
puluh rupiah).
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa didakwa melakukan
tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 372 jo. 64 ayat (1) KUHP
dalam kurun waktu (tempus delikti) September 2008 sampai dengan April
2010 dengan kerugian sejumlah Rp. 2.948.572.013,00 (dua milyar Sembilan
ratus empat puluh delapan juta lima ratus tujuh puluh dua ribu tiga belas
rupiah) dengan perincian:
Saldo awal rekening yang dibuka Terdakwa di Bank Tabungan Negara
Cabang Pematang Siantar Rp. 1.765.796.432 (satu milyar tujuh ratus
enam puluh lima juta tujuh ratus sembilan puluh enam ribu empat ratus
tiga puluh dua rupiah)
Penerimaan biaya pengobatan sejumlah Rp. 1.192.291.737,00 (satu
milyar seratus sembilan puluh dua juta dua ratus Sembilan puluh satu ribu
tujuh ratus tiga puluh tujuh rupiah).
Penerimaan jasa giro Rp. 16.810.425,00 (enam belas juta delapan ratus
sepuluh ribu empat ratus dua puluh lima rupiah).
Penarikan/pengambilan dana sejumlah Rp. 2.948.572.013,00 (dua milyar
Sembilan ratus empat puluh delapan juta lima ratus tujuh puluh dua ribu
tiga belas rupiah).
Saldo akhir dana Rp. 26.326.581,00 (dua puluh enam juta tiga ratus dua
puluh enam ribu lima ratus delapan puluh satu rupiah).
Menimbang, bahwa dari uraian di atas jelas bahwa waktu terjadinya
tindak pidana (tempus delikti) dan tindak pidana yang didakwakan kepada
Terdakwa dalam perkara ini berbeda dengan yang telah diputus dalam
putusan Mahkamah Agung Nomor 1543 K/Pid/2011 tanggal 8 Juli 2014 jo.
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 802/Pid/2010/PT MDN tanggal 20
Desember 2010 jo. Putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor
459/Pid.B/2009/PN Pms tanggal 31 Agustus 2010. Dengan demikian maka
tidak ada penuntutan yang berulang atas kasus yang serupa (tidak nebis in
idem).
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan memori banding
Terdakwa lainnya, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat alasan-
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 62 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
alasan tersebut telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Majelis
Hakim Tingkat Pertama, sehingga keberatan Terdakwa tersebut dalam
memori bandingnya tidak beralasan dan haruslah dikesampingkan.
Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi
pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat peradilan ini yang untuk tingkat banding besarnya sebagaimana
disebutkan dalam amar putusan ini.
Memperhatikan Pasal 372 jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP dan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI:
- Menerima permohonan banding Terdakwa dan Penuntut Umum.
- Mengubah putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor
25/Pid.B/2016/PN-PMS tanggal 25 Juli 2016, sekedar mengenai lamanya
pidana yang dijatuhkan, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa Dr. Med. dr. Polentyno Girsang, Sp.B, KBD,
FinaCs, FICS. telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana penggelapan secara berlanjut.
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu
dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun.
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Menetapkan barang bukti berupa:
a. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Nomor: 7 Tanggal 05 Maret 1997 tentang
Perseroan Terbatas Horas Insani Abadi yang dibuat oleh Notaris
Robert Tampubolon, SH Notaris di Kota Pematangsiantar.
b. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Pengesahan PT. Horas Insani Abadi oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor: C-19775 HT.01.01.TH.2001 tanggal 9 Nopember 2001.
c. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang
Anggaran Rumah Tangga PT. Horas Insani Abadi tanggal 12 Juni
2005.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 63 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
d. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Keputusan RUPS PT. Horas Insani Abadi
Tanggal 27 Februari 2008.
e. 1 (satu) Lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Hal Serah Terima dari PT. Horas Insani
Abadi No. 05/D.PT.HIA/ST/III/08 tanggal 05 Maret 2008.
f. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Perubahan Nama Pemegang Saham PT.
Horas Insani Abadi Nomor: 8 Tanggal 12 Maret 2008, yang dibuat
oleh Notaris HENRY SINAGA, SH,SpN Notaris di Kota
Pematangsiantar.
g. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Undangan Serah Terima Ke-II dari PT.
Horas Insani Abadi No.11/D.PT-HIA/UST/III/08, tanggal 13 Maret
2008.
h. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Surat Undangan Serah
Terima ke-III dari PT. Horas Insani Abadi No.16/D.PT-
HIA/UST/III/08 tanggal 19 Maret 2008.
i. 4 (empat) lembar fotocopi Surat Nomor:193/RSHI-
MKG/Eks/IV/2008 tanggal 3 April 2008 yang ditujukan kepada
Manager PT.PP, London Sumut Indonesia, Tbk, Pimpinan PT.
Brigeston Rubber Sumatera Dolok Malangir Serbelawan, Pimpinan
PT. Pertamina dan Pimpinan PT. PLN Cab. P.Siantar dalam hal
perubahan No. Rekening RS Horas Insani yang ditanda tangani
oleh DR. Med. dr. POLENTYNO GIRSANG, SpB, KBD, FINACs.
j. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Berita Acara Nomor: 9 Tanggal 27 Juni 2008
tentang Pengangkatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada
PT. Horas Insani Abadi yang dibuat Kantor Notaris HENRY
SINAGA, SH, SpN Notaris di Kota Pematangsiantar.
k. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Perihal Tanggung Jawab atas Penerbitan Cek/BG dari
Rumah Sakit Horas Insani Nomor: 058/DIR/RSHI/Eks/PBC/IX/08
tanggal 12 September 2008.
l. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT.Horas Insani
Abadi Surat Pernyataan DR. Med. Dr. POLENTYNO
GIRSANG,SpB, KBD, FinaCS TANGGAL 12 September 2008.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 64 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
m. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Pernyataan dan Pengakuan Nomor: 1
Tanggal 10 Nopember 2008, tentang Pengangkatan Dewan Direksi
dan Dewan Komisaris pada PT.Horas Insani Abadi yang dibuat
oleh Notaris HENRY SINAGA, SH, SpN Notaris di Kota
Pematangsiantar.
n. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Surat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No: AHU-64879.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal
17 September 2008.
o. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Hal Rekening Bank dari PT. Horas Insani Abadi No.
053/D.PT-HIA/RBT/IX/08 tanggal 17 September 2008.
p. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir Direktur PT. Horas Insani
Abadi Surat Hal Peringatan ke-II dari PT. Horas Insani Abadi No.
054/D.PT-HIA/P/X/08 tanggal 13 Oktober 2008.
q. 1 (satu) lembar fotocopi surat Nomor: 095/SDR/RSHI/Eks/A-
RSHI/XI/08 tanggal 28 Nopember 2008 yang ditujukan kepada
Seluruh Rekanan RS. Horas Insani dalam pemberitahuan yang
ditandatangani oleh DR. Med. dr. POLENTYNO GIRSANG,
SpB,KBD,FINACs.
r. 1 (satu) lembar fotocopi yang dilegalisir PT. Horas Insani Abadi
Surat Hal Dana di Bank Tabungan Negara dari PT. Horas Insani
Abadi No. 013/D.PT.HIA/DB/I/09 tanggal 14 Januari 2009.
s. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Notaris HENRY SINAGA,
SH, SpN Akta Berita Acara Nomor 5 tanggal 24 Juni 2011 yang
dibuat oleh Notaris HENRY SINAGA, SH, SpN, Notaris di Kota
Pematangsiantar.
t. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT.
Horas Insani Abadi Nomor:6 Tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat
oleh EKA ERMASYAFRIZA HANDAYANI FIRDAUS,SH, M.Kn di
Kota Pematangsiantar.
u. 20 (dua puluh) lembar Surat dalam hal permohonan pembayaran
rekening yang ditandatangani Janike I Sitorus, SE selaku Kabag
Keuangan RS.Horas Insani.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 65 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
v. 1 (satu) berkas fotocopi Rekening Koran atas rekening pada Bank
BTN Cab. Pematangsiantar dengan Nomor Rekening 00000069-
01030-000015-8,
Serta Bukti surat berupa:
1. 1 (satu) berkas Laporan Audit Investigasi dari Kantor Akuntan
Publik DRS. TARMIZI TAHER No: LSA-02/KAP-TT/IX/2015 tanggal
17 September 2015.
2. 2 (dua) Lembar fotocopi Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani
Abadi No. 016/D-PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 yang
dilegalisir Notaris HENRY SINAGA, SH,SpN.
3. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor: 5
Tanggal 06 Maret 2008, para pihak Tuan Dokter PETRUS YUSUF,
MSC.MHA qq PT. HORAS INSANI ABADI, yang dibuat oleh
Notaris Henry Sinaga, SH,S.pN Notaris di Kota Pematangsiantar.
4. 1 (satu) lembar FC. Surat Keputusan No. 01/D.PT.HIA/SK/II/2008
tanggal 29 Februari 2008 tentang Pengendalian dan Pemimpin
Sementara Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar.
5. 2 (dua) lembar FC Surat Keputusan Direktur PT. Horas Insani
Abadi Berkedudukan di Pematangsiantar No.
016/D.PT.HIA/SK/III/2007 tanggal 02 Maret 2007 tentang
Pengangkatan Dr. Med. dr. Polentyno Girsang, SpB.KBD FinaCs
sebagai Direktur Rumah Sakit Horas Insani Pematangsiantar
Direksi PT. Horas Insani Abadi Pematangsiantar.
6. 1 (satu) berkas fotocopi yang dilegalisir Pengadilan Negeri
Pematangsiantar Salinan Akta Berita Acara No. 18 Tanggal 27
Februari 2007 dari Kantor Notaris HENRY SINAGA, SH, SpN.
Tetap terlampir dalam berkas perkara.
5. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada kedua
tingkat pengadilan, yang di tingkat banding sejumlah Rp. 2.500,00
(dua ribu lima ratus rupiah).
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin, tanggal 31 Oktober 2016 oleh
BENAR KARO–KARO, SH, MH, sebagai Hakim Ketua, AGUSTINUS
SILALAHI, SH, MH dan Dr. ALBERTINA HO, SH, MH masing-masing
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Halaman 66 dari 66 halaman Putusan Nomor 530/PID/2016/PT MDN
sebagai hakim anggota, dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk
umum pada hari ini Senin tanggal 7 November 2016 oleh Hakim Ketua
tersebut dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut dibantu oleh KHAIRUL,
SH, MH sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan
Terdakwa/Penasihat Hukum.
HAKIM ANGGOTA: HAKIM KETUA,
AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH BENAR KARO-KARO, SH, MH
Dr. ALBERTINA HO, SH, MH
PANITERA PENGGANTI
KHAIRUL, SH, MH
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN