PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah...

37
PENGADI PENGADI PENGADI PENGADI JL. SENTRA P Tel ILAN TATA USAHA N ILAN TATA USAHA N ILAN TATA USAHA N ILAN TATA USAHA N PRIMER BARU TIMUR PULO GEBANG lephone: ( 021 ) 4805256, Fax: ( Website : http://www.ptun-jaka NEGARA JAKARTA NEGARA JAKARTA NEGARA JAKARTA NEGARA JAKARTA G JAKARTA TIMUR. 13950. 021 ) 4803856 arta.go.id

Transcript of PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah...

Page 1: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAPENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAPENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAPENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAJL. SENTRA PRIMER BARU TIMUR PULO GEBANG JAKARTA TIMUR. 13950.

Telephone: ( 021 ) 4805256, Fax: ( 021 ) 4803856

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAPENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAPENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAPENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAJL. SENTRA PRIMER BARU TIMUR PULO GEBANG JAKARTA TIMUR. 13950.

Telephone: ( 021 ) 4805256, Fax: ( 021 ) 4803856

Website : http://www.ptun-jakarta.go.id

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAPENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAPENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTAPENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA JL. SENTRA PRIMER BARU TIMUR PULO GEBANG JAKARTA TIMUR. 13950.

Telephone: ( 021 ) 4805256, Fax: ( 021 ) 4803856

jakarta.go.id

Page 2: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

JAKARTA

2011

Page 3: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

FORMULIR PENETAPAN KERJA

SATUAN KERJA : PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

TAHUN : 2011

SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM

Terselesaikannya Penyelesaian Perkara

yang Sederhana, Tepat

Waktu, Transparan dan Akuntabel di Lingkungan

Peradilan Militer dan Tun.

KEGIATAN :

Peningkatan Manajemen

Peradilan Tata Usaha Negara.

Tersedianya Dukungan Manajemen dan Tugas

Teknis Dalam

Penyelenggaraan Fungsi Peradilan.

KEGIATAN :

Pembinaan Administrasi

dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan

Administrasi.

Prosentase (%) Peningkatan Jumlah Penyelesaian

Perkara.

Prosentase (%) Peningkatan Penyelesaian Proses

Administrasi Perkara.

Prosentase (%) Penyediaan

Dana Pelaksanaan Sidang Keliling (Hakim Terbang)

Untuk Memberikan Akses

Kepada Masyarakat Terhadap Keadilan.

Persentase (%) Penyerapan Anggaran Meningkat,

Tersusunnya Standart

Pelaksanaan Pengelolaan Anggaran, Standart

Penyusunan Laporan Pelaksanaan Anggaran,

Standart Pembinaan

Pengelolaan Anggaran, Monitoring, Pembinaan dan

Pengembangan Administrasi Keuangan.

Terselesaikannya Kerugian Negara, Tersusunnya,

Pedoman Pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi dan

Laporan TGR, Terlaksananya Bimbingan dan Supervisi.

Meningkatnya PNBP Mahkamah Agung,

Tersusunya Perencanaan, Pemantauan dan Penelaahan

Perkembangan dan

Penggunaan Kembali PNBP yang Tepat Sasaran.

Terselenggaranya

Pembayaran Gaji, Remunerasi Tepat Waktu,

Tersajinya Petunjuk

Perbendaharaan, Penilaian, Supervisi Ke Satker, Tertib

Administarsi Persuratan dan Kearsipan Keuangan,

Pembinaan dan

Pengembangan Administrasi Keuangan.

Tersedianya Operasional/

Pemeliharaan Perkantoran Badan Urusan Administrasi

dan Daerah.

PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN

MILITER DAN TUN.

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN

PELAKSANAAN TUGAS

TEKNIS LAINNYA MAHKAMAH AGUNG.

Page 4: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

Tersedianya Sarana dan

Prasarana Aparatur Pada Mahkamah Agung dan

Badan-Badan Peradilan

Dibawahnya.

KEGIATAN :

Pengadaan Sarana dan

Prasarana di Lingkungan Peradilan Tingkat Banding

dan Tingkat Pertama.

Persentase (%) Penyediaan

Sarana dan Prasarana yang Mendukung

Penyelenggaraan Peradilan.

Jumlah Pemenuhan

Kebutuhan Sarana dan Prasarana Teknis dan Umum

Peradilan Tingkat Banding

dan Tingkat Daerah.

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengadilan

Tipikor.

Tersedianya Infrastruktur

Teknologi.

PROGRAM PENINGKATAN

SARANA DAN PRASARANA APARATUR MAHKAMAH

AGUNG.

Page 5: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

MATRIK PENETAPAN KINERJA

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

1 Terselesaikannya Penyelesaian

Perkara yang Sederhana, Tepat

Waktu, Transparan dan Akuntabel di

Lingkungan Peradilan Militer dan

Tun.

Peningkatan Jumlah Penyelesaian Perkara. PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN

MILITER DAN TUN.

Peningkatan Penyelesaian Proses Administrasi

Perkara.

Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha

Negara.

Penyediaan Dana Pelaksanaan Sidang Keliling

(Hakim Terbang) Untuk Memberikan Akses

Kepada Masyarakat Terhadap Keadilan.

Tersedianya Dukungan Manajemen

dan Tugas Teknis Dalam

Penyelenggaraan Fungsi Peradilan.

Tersajinya Kualitas Laporan Keuangan yang

Sesuai Dengan Sistem Akuntansi Pemerintah

(Sap) Tanggapan Atas Temuan Pemeriksa

Internal dan Eksternal, Rencana Tindak Lanjut

Temuan Pemeriksa Melakukan Bimbingan dan

Supervisi, Evaluasi dan Laporan Kegiatan.

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN

PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA MAHKAMAH

AGUNG.

Prosentase (%) Penyerapan Anggaran

Meningkat, Tersusunnya Standart Pelaksanaan

Pengelolaan Anggaran, Standart Penyusunan

Laporan Pelaksanaan Anggaran, Standart

Pembinaan Pengelolaan Anggaran, Monitoring

, Pembinaan dan Pengembangan Administrasi

Keuangan.

Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan

Keuangan Badan Urusan Administrasi.

Page 6: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

Meningkatnya PNBP Mahkamah Agung,

Tersusunya Perencanaan, Pemantauan,dan

Penelaahan Perkembangan dan Penggunaan

Kembali PNBP yang Tepat Sasaran.

Terselenggaranya Pembayaran Gaji,

Remunerasi Tepat Waktu, Tersajinya Petunjuk

Perbendaharaan, Penilaian, Supervisi Ke

Satker, Tertib Administarsi Persuratan dan

Kearsipan Keuangan, Pembinaan dan

Pengembangan Administrasi Keuangan.

Tersedianya Operasional / Pemeliharaan

Perkantoran Badan Urusan Administrasi dan

Daerah.

Tersedianya Sarana dan Prasarana

Aparatur Pada Mahkamah Agung

dan Badan - Badan Peradilan

Dibawahnya

Prosentase (%) Penyediaan Sarana dan

Prasarana yang Mendukung Penyelenggaraan

Peradilan

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

APARATUR MAHKAMAH AGUNG.

Jumlah Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan

Prasarana Teknis dan Umum Peradilan Tingkat

Banding dan Tingkat Daerah.

Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan

Peradilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama.

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengadilan

Tipikor.

Tersedianya Infrastruktur Teknologi.

Page 7: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Wahidin, SH.MM.

Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : H. YODI MARTONO WAHYUNADI, SH.MH.

Jabatan : Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua.

Pihak pertama pada tahun 2011 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai

lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian

target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan

memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja

terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam

rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

K e t u a Panitera/Sekretaris Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta H. YODI MARTONO WAHYUNADI, SH.MH. WAHIDIN, SH.MM. NIP 196303021987021001 NIP 195808111983031005

Page 8: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

� � � � � � � � � � � � � � � � � � �

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

NO SASARAN INDIKATOR TARGET

1 Terselesaikannya Penyelesaian Perkara

yang Sederhana, Tepat Waktu,

Transparan dan Akuntabel di

Lingkungan Peradilan Militer dan Tun.

Peningkatan Jumlah Penyelesaian Perkara.

Peningkatan Penyelesaian Proses

Administrasi Perkara.

Penyediaan Dana Pelaksanaan Sidang

Keliling (Hakim Terbang) Untuk

Memberikan Akses Kepada Masyarakat

Terhadap Keadilan.

Tersedianya Dukungan Manajemen dan

Tugas Teknis Dalam Penyelenggaraan

Fungsi Peradilan.

Tersajinya Kualitas Laporan Keuangan

yang Sesuai Dengan Sistem Akuntansi

Pemerintah (Sap) Tanggapan Atas Temuan

Pemeriksa Internal dan Eksternal, Rencana

Tindak Lanjut Temuan Pemeriksa

Melakukan Bimbingan dan Supervisi,

Evaluasi dan Laporan Kegiatan.

Prosentase (%) Penyerapan Anggaran

Meningkat, Tersusunnya Standart

Pelaksanaan Pengelolaan Anggaran,

Standart Penyusunan Laporan Pelaksanaan

Anggaran, Standart Pembinaan

Pengelolaan Anggaran, Monitoring ,

Pembinaan dan Pengembangan

Administrasi Keuangan.

Meningkatnya PNBP Mahkamah Agung,

Tersusunya Perencanaan, Pemantauan,dan

Penelaahan Perkembangan dan

Penggunaan Kembali PNBP yang Tepat

Sasaran.

Terselenggaranya Pembayaran Gaji,

Remunerasi Tepat Waktu, Tersajinya

Petunjuk Perbendaharaan, Penilaian,

Supervisi Ke Satker, Tertib Administarsi

Persuratan dan Kearsipan Keuangan,

Pembinaan dan Pengembangan

Administrasi Keuangan.

Tersedianya Operasional / Pemeliharaan

Perkantoran Badan Urusan Administrasi

dan Daerah.

Tersedianya Sarana dan Prasarana

Aparatur Pada Mahkamah Agung dan

Badan - Badan Peradilan Dibawahnya

Prosentase (%) Penyediaan Sarana dan

Prasarana yang Mendukung

Penyelenggaraan Peradilan

Jumlah Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan

Prasarana Teknis dan Umum Peradilan

Tingkat Banding dan Tingkat Daerah.

Penyediaan Sarana dan Prasarana

Pengadilan Tipikor.

Tersedianya Infrastruktur Teknologi.

Page 9: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012. Selain dalam rangka

menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden

Nomor: 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja dengan berdasarkan

Indikator Kinerja Utama, yang dituangkan melalui Surat Edaran Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 11 Tahun 2011

(www.menpan.go.id), dan kemudian di tindaklanjuti dengan adanya surat edaran

Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 553/SEK/01/XII/2011 tertanggal 19 Desember 2011

perihal : Penyampaian LAKIP Th. 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Th. 2012.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) ini merupakan perwujudan konkrit hasil

dari evaluasi pencapaian kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun selama 1

(satu) tahun anggaran yang diharapkan mampu menjadi alat penilai kinerja kuantitatif yang

secara transparan menggambarkan pelaksanaan tugas dan fungsinya. Selain itu juga Laporan

Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dan Dokumen Penetapan Kinerja

disusun guna meningkatkan motivasi kinerja pegawai untuk mewujudkan peningkatan

kualitas pelayanan publik yang efektif, efesien dan terpadu di bidang Peradilan dengan visi

dan misi Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yaitu “”.

Page 10: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tugas dan Fungsi

C. Organisasi Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

D. Sistematika Penyajian

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. Rencana Strategis

B. Tujuan Strategis

C. Sasaran Strategis

D. Indikator Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

E. Rencana Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

F. Penetapan Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Realisasi Indikator Kinerja Utama

B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011

C. Analisis Kinerja di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

D. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

BAB V LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

2. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

3. SK Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan

4. Rencana Kinerja Tahun 2011

5. Penetapan Kinerja Tahun 2011

6. Pengukuran Kinerja Tahun 2011

7. Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2011

Page 11: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat tiga pilar kekuasaan, yaitu

Kekuasaan Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif (Kehakiman). Berkaitan dengan Kekuasaan

Kehakiman, dalam Pasal 24 UUD 1945 (Perubahan) Jo. UU No. 4 Thn 2004, ditegaskan

bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan

peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan

agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah

Mahkamah Konstitusi.

Peradilan Tata Usaha Negara (PERATUN) merupakan lingkungan peradilan yang terakhir

dibentuk, yang ditandai dengan disahkannya Undang-undang No. 5 tahun 1986 pada tanggal

29 Desember 1986, adapun tujuan dibentuknya Peradilan Tata Usaha Negara (PERATUN)

adalah untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman,

tenteram serta tertib yang dapat menjamin kedudukan warga masyarakat dalam hukum dan

menjamin terpeliharanya hubungan yang serasi, seimbang, serta selaras antara aparatur di

bidang tata usaha negara dengan para warga masyarakat.

Dengan terbentuknya PERATUN menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara hukum

yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kepastian hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1991 pada tanggal 14 Januari 1991

PERATUN resmi beroperasi, salah satunya adalah Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

yang berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, dengan daerah hukumnya meliputi wilayah

kabupaten/Kota.

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mempunyai tugas dan wewenang: “memeriksa,

memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara, yaitu suatu sengketa yang timbul

dalam bidang hukum TUN antara orang atau badan hukum perdata (anggota masyarakat)

dengan Badan atau Pejabat TUN (pemerintah) baik dipusat maupun didaerah sebagai akibat

dikeluarkannya suatu Keputusan TUN (beschikking), termasuk sengketa kepegawaian

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (vide Pasal 50 Jo. Pasal 1 angka 4

UU No. 5 tahun 1986 Jo. UU No. 9 Tahun 2004)”. Maka dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi subjek di Peratun adalah Seseorang atau Badan Hukum Perdata sebagai Penggugat,

dan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara sebagai Tergugat. Sedangkan yang menjadi

objek di Peratun adalah Surat Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking). Subjek dan Objek

gugatan di Peratun ini lebih lanjut akan dijelaskan dalam pembahasan mengenai unsur-unsur

dari suatu Surat Keputusan TUN berikut ini.

Surat Keputusan TUN disebutkan dalam Pasal 1 angka 3, yaitu:

“Keputusan Tata Usaha Negara adalah Suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh

Badan atau Pejabat TUN yang berisi tindakan hukum TUN berdasarkan peraturan perundang-

Page 12: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat

hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.”

Adapun unsur-unsur dari suatu Keputusan TUN, terdiri dari:

1. Bentuk Penetapan Tertulis namun bentuk tertulis tidak selalu disyaratkan dalam bentuk

formal suatu Surat Keputusan Badan/Pejabat TUN, karena seperti yang disebutkan

dalam penjelasan pasal 1 angka 3 UU No. 5 tahun 1986, bahwa syarat harus dalam

bentuk tertulis itu bukan mengenai syarat-syarat bentuk formalnya akan tetapi asal

terlihat bentuknya tertulis, oleh karena sebuah memo atau nota pun dapat

dikategorikan, suatu Penetapan Tertulis yang dapat digugat (menjadi objek gugatan)

apabila sudah jelas:

1. Badan atau Pejabat TUN yang mengeluarkannya.

2. Maksud serta mengenai hal apa isi putusan itu.

3. Kepada siapa tulisan itu ditujukan dan apa yang ditetapkan didalamnya jelas

bersifat konkrit, individual dan final.

4. Serta menimbulkan suatu akibat hukum bagi seseorang atau Badan Hukum

Perdata.

2. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat TUN maksudnya adalah suatu Penetapan tertulis

merupakan salah satu instrumen yuridis pemerintahan yang dikeluarkan oleh Badan

atau Pejabat TUN dalam rangka pelaksanaan suatu bidang urusan pemerintahan.

Selanjutnya yang dimaksud dengan Badan atau Pejabat TUN sebagai subjek Tergugat,

pasal 1 angka 2:

“Badan atau Pejabat Tata Usaha negara adalah Badan atau Pejabat yang melaksanakan

urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

3. Berisi Tindakan Hukum TUN, suatu Penetapan Tertulis adalah salah satu bentuk dari

keputusan Badan atau Pejabat TUN, dan keputusan yang demikian selalu merupakan

suatu tindakan hukum TUN, dan suatu tindakan hukum TUN itu adalah suatu keputusan

yang menciptakan, atau menentukan mengikatnya atau menghapuskannya suatu

hubungan hukum TUN yang telah ada berdasarkan Peraturan Per UU an yang Berlaku.

4. Keputusan TUN itu harus bersifat konkret, artinya objek yang diputuskan dalam

Keputusan TUN itu tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat ditentukan.

Bersifat Individual artinya Keputusan TUN itu tidak ditujukan untuk umum, tetapi

tertentu dan jelas kepada siapa Keputusan TUN itu diberikan, baik alamat maupun hal

yang dituju secara langsung. Bersifat Final artinya akibat hukum yang ditimbulkan serta

dimaksudkan dengan mengeluarkan Penetapan Tertulis itu harus sudah menimbulkan

akibat hukum yang pasti.

5. Menimbulkan Akibat Hukum Bagi Seseorang / Badan Hukum Perdata artinya

menimbulkan suatu perubahan dalam suasana hukum yang telah ada. Karena

Penetapan Tertulis itu merupakan suatu tindakan hukum, maka sebagai tindakan hukum

ia selalu dimaksudkan untuk menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan

hukum perdata.

Page 13: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

B. Tugas dan Fungsi

Tugas :

1. Menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara

pada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta (PTUN Jakarta), dengan berpedoman

pada Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang Nomor : 9 Tahun

2004 dan ketentuan dan ketenuan peraturan perundang-undangan lain yang

bersangkutan, serta petunjuk-petunjuk dari Mahkamah Agung Republik Indonesia

(Buku Simplemen Buku I, Buku II, SEMA, PERMA, dll).

2. Meneruskan sengketa-sengketa Tata Usaha Negara ke Pengadilan Tata Usaha

Negara (PTUN) dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT.TUN) yang

berwenang.

3. Peningkatan kualitas dan profesionalisme Hakim pada Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta (PTUN Jakarta), seiring peningkatan integritas moral dan karakter

sesuai Kode Etik dan Tri Prasetya Hakim Indonesia, guna tercipta dan

diulahirkannya putusan-putusan yang dapat dipertanggung jawabkan menurut

hukum dan keadilan, serta memenuhi harapan para pencari keadilan

(justiciabelen).

4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Peradilan guna

meningkatan dan memantapkan martabat dan wibawa Aparatur dan Lembaga

Peradilan, sebagai benteng terakhir tegaknya hukum dan keadilan, sesuai tuntutan

Undang-Undang Dasar 1945.

5. Memantapkan pemahaman dan pelaksanaan tentang organisasi dan tata kerja

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, sesuai Keputusan Ketua

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: KMA/012/SK/III/1993, tanggal

5 Maret 1993 tentang Organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan Tata

Usaha Negara dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

6. Membina Calon Hakim dengan memberikan bekal pengetahuan di bidang hukum

dan administrasi Peradilan Tata Usaha Negara agar menjadi Hakim yang

profesional.

7. Setiap Pengadilan dipimpin oleh seorang Ketua dibantu oleh seorang Wakil Ketua,

yang keduanya dinamakan pimpinan Pengadilan, bertugas dan bertanggung jawab

atas terselenggaranya Peradilan dengan baik dan menjaga terpeliharanya citra dan

wibawa Pengadilan.

8. Mengingat luas lingkup tugas dan berat beban pekerjaan yang harus dilaksanakan

Pengadilan, maka dalam hal penyelenggaraan administrasi Pengadilan oleh

Undang-Undang dibedakan menurut jenisnya ke dalam administrasi Kepaniteraan

dan administrasi Kesekretariatan dengan maksud menjaga ketertiban dalam

penyelenggaraan administrasi dan kelancaran penyelenggaraan Peradilan.

Page 14: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

Fungsi :

Pelaksanaan tugas sehari-hari Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta diukung oleh

sumber daya manusia Teknis Yudisial dan Non Teknis Yudisial.

I. TUGAS POKOK ( BIDANG YUSTISIAL )

Rencana Operasional dalam bidang tugas pokok meliputi :

A. Pelayanan Hukum

a. Pelayanan Hukum Kepada Pencari Keadilan

1. Menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan semua sengketa

Tata Usaha Negara yang masuk pada Pengadilan Tata Usaha Negara

Jakarta, dengan berpedoman kepada Undang-undang Nomor 5 Tahun

1986 jo. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 serta Peraturan

Perundang-undangan lain yang berkenaan, Buku I, Simplemen Buku I

dan Buku II, SEMA, PERMA dan lain sebagainya.

2. Meneruskan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan

Tinggi Tata Usaha Negara yang berwenang.

3. Menerima dan menyelesaikan permohonan Banding, mulai dari

pendaftaran sampai pengiriman ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha

Negara Jakarta.

4. Menerima dan menyelesaikan permohonan Kasasi dan Peninjauan

Kembali (P.K.) mulai pendaftaran sampai pengiriman ke Mahkamah

Agung RI.

5. Menyampaikan/mengirimkan Putusan PTUN, PT.TUN, Putusan Kasasi,

Putusan Peninjauan Kembali (PK), berdasarkan tata cara yang diatur

oleh ketentuan yang berlaku,

6. Mengawasi Pelaksanaan Putusan yang sudah mempunyai kekuatan

hukum tetap berdasarkan ketentuan yang berlaku.

7. Memberi informasi tentang jalannya perkara melalui web-site maupun

layar sentuh (touch-screen) yang ada di kantor Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta.

b. Pelayanan Kepada Masyarakat Umum

1. Aktifitas dalam bentuk pemberian ceramah, tutorial, Narasumber,

penjelasan dan bentuk lain dalam rangka peningkatan kesadaran hukum

masyarakat, terutama yang berkenaan dengan tugas dan fungsi

Peratun.

2. Aktifitas terpadu dalam pembinaan Kadarkum.

Page 15: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

3. Aktifitas lain bekerja sama dengan Penegak Hukum lain, Pemerintah

Daerah, Perguruan Tinggi, Ormas, Orsos dalam rangka Optimalisasi

pemahaman masyarakat terhadap eksistensi dan fungsi Peratun.

4. Memberikan informasi Pengadilan tentang perkara, pengawasan,

organisasi, administrasi, kepegawaian dan keuangan serta lain-lainnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Menyediakan sara informasi mengenai Pengadilan Tata Usaha Negara

Jakarta melalui web-site dengan Home-Page : www.ptun-jakarta.go.id

B. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (Tenaga Teknis)

a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (Tenaga Teknis)

1. Memahami dan melaksanakan dengan tertib pedoman kerja tertuang

dalam pola Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9

Tahun 2004, Bindalmindil TUN Buku I, Simplemen Buku I dan Buku II,

SEMA, PERMA dan aturan hukum lainnya.

2. Memperbaiki dan menindaklanjuti kekurangan-kekurangan hasil temuan

Hatiwasda, dan Pengawas.

3. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan membina Integritas

moral.

4. Mendorong/memberi kemudahan kepada tenaga fungsional untuk

mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan

pengetahuan/keterampilan terutama yang berkaitan/ me-nunjang

pelaksanaan tugas sehari-hari.

5. Melaksanakan ceramah-ceramah / diskusi antar para Hakim pada setiap

bulan kemudian Pejabat Kepaniteraan / Panitera Pengganti pada setiap

bulan, Pejabat Struktural dan seluruh Staf Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta pada setiap bulan.

6. Membentuk Majelis/Ketua Majelis yang baru.

7. Menugaskan Hakim secara bergilir untuk penceramah, Narasumber,

Tutor dan Moderator dilingkungan sendiri dan atas permintaan instansi

lain, lembaga sosial dan lembaga kemasyarakatan lainnya.

8. Mengembangkan karir PNS yang telah memenuhi syarat dan dengan

memberhatikan formasi yang ada untuk ikut program kegiatan bagi

Panitera Pengganti, Pejabat Struktural dan Fungsional lainnya.

C. Pemantapan dan Peningkatan Tertib Administrasi Peradilan

a. Pemantapan Tertib Administrasi Peradilan (Hakim)

1. Menjadwalkan persidangan / penyelesaian perkara (court calendar).

2. Pelaksanaan minutering perkara dengan tertib.

3. Pengawasan secara berkala/berkesinambungan terhadap Administrasi

Peradilan oleh Hakim Pengawas.

Page 16: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

4. Melengkapi sarana-sarana untuk efisiensi Administrasi Peradilan guna

memudahkan chek & re-chek oleh Pimpinan.

5. Membuat Laporan Kegiatan Persidangan secara berkala tiap bulan.

6. Menjadi Quality Controller dalam pengelolaan website dan

pengembangan Tekhnologi Informasi.

b. Pemantapan Tertib Administrasi Peradilan (Pejabat Kepaniteraan)

1. Pemantapan tertib prosedur penerimaan perkara yang dilaksanakan

menurut Sistem Meja-Meja, sebagaimana diatur dalam Bindalmindil dan

petunjuk pelaksanaan pola Bindalmin.

2. Pemantapan pemahaman dan penguasaan tata cara pengisian register

dan semua Register Bantu yang ada di Kepaniteraan Pengadilan TUN

sebagaimana diatur dalam pola Bindalmin dan petunjuk pelaksanaan

Bindalmin.

3. Pemantapan penguasaan/pemahaman dan pelaksanaan tata cara

Pengelolaan Keuangan Perkara, baik dalam Buku Bantu, Buku Jurnal,

maupun Buku Induk Keuangan Perkara.

4. Melaksanakan pemindahan kegiatan kedalam buku-buku Hak-Hak

Kepaniteraan (PNBP).

5. Melaksanakan Tertib Penutupan Buku Jurnal, maupun Buku Induk

Keuangan Perkara.

6. Pemantapan pelaksanaan/tertib penyetoran uang hak-hak Kepaniteraan

kepada Bendaharawan Penerima, untuk disetor ke Kas Negara.

7. Melaksanakan pemantapan/penguasaan pemahaman dan pelaksanaan

tentang tata cara pengelolaan kearsipan perkara.

8. Pemantapan pengelolaan arsip perkara berdasarkan tertib pembenahan

arsip berkas perkara Tahap I, Tahap II dan Tahap III serta dengan

Sistem Box.

9. Pemantapan dan penguasaan tata cara pembuatan laporan perkara.

10. Melaksanakan tertib penulisan Nomor Perkara.

11. Tertib pencatatan tanggal sidang pertama.

12. Tertib penulisan tanggal Putusan Perkara harus sesuai dengan buku

laporan.

13. Tertib penulisan Nomor Perkara yang belum diminutasi.

14. Menerima surat-surat masuk dan menjawab surat-surat yang perlu

(jawab) serta mengarsipkan surat-surat tersebut.

15. Tertib pembuatan/penyusunan statistik perkara.

16. Tertib pengisian Papan Jadwal Sidang.

17. Mendokumentasikan data-data Sub-Kepaniteraan perkara dalam

komputer.

Page 17: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

18. Memelihara dan mengembangkan web-site Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta.

Page 18: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

D. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Perkara

a. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Perkara

Pelaksanaan pengumpulan dan penyajian data perkara oleh Kepaniteraan

Muda Hukum berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik

Indonesia, Nomor: KMA/036/SK/VII/1993 tentang Pola Pembinaan dan

Pengendalian Administrasi Kepaniteraan Pengadilan Lingkungan Peradilan

Tata Usaha Negara dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor: KMA/225/IV/2004, tanggal 08 April 2004 perihal Petunjuk

Pelaksanaan Kegiatan Administrasi Selama Masa Peralihan serta Keputusan

Ketua Mahkamah Agung RI No. 144/KMA/SKIVIII/2007 Tgl. 28 Agustus tahun

2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan. Kegiatan-kegiatan

tersebut meliputi :

1. Laporan Bulanan menerangkan tentang keadaan perkara dalam

sebulan.

2. Laporan Catur Wulan / Kwartal menerangkan tentang keadaan perkara

dalam jangka waktu 4 (empat) bulan yang terdiri dari :

� Laporan Perkara Banding.

� Laporan Perkara Kasasi.

� Laporan Perkara Peninjauan Kembali.

� Laporan Perkara Eksekusi.

3. Laporan Semester / Kegiatan Hakim menerangkan tentang keadaan

perkara yang ditangani oleh Majelis Hakim PTUN Jakarta dalam jangka

waktu 6 (enam) bulan.

4. Mengumpulkan, mengelola dan mengkaji (penyusunan dan

penyimpanan berkas perkara in aktif) telah disusun berdasarkan tahun

terdaftar dan digolongkan sesuai dengan klasifikasi perkara tersebut.

5. Menyajikan Statistik Perkara yang menerangkan gambaran jumlah

perkara yang masuk dalam perbulan disesuaikan dengan klasifikasinya.

6. Melakukan dokumentasi data-data secara komputerisasi (computerized).

7. Mendokumentasikan perkara-perkara yang menarik perhatian

masyarakat atau mempunyai nilai historis.

8. Up-loading data perkara dalam web-site Pengadilan Tata Usaha Negara

Jakarta.

Page 19: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

Penyusunan Alur Tupoksi

SUB KEPANITERAAN PERKARA

Berkas gugatan dari Penggugat /kuasanya

Meja I Meja II Pan Mud Perkara

- Menerima berkas ggt.

- Menerima panjar biaya perkara.

- Berkas di koreksi Pan Mud Perkara atas kelengkapan berkas.

- Berkas di nyatakan lengkap diserahkan pada penggugat bersama SKUM panjar biaya perkara

- Mencatat pada register induk.

- Memberi Nomor Gugatan yg didaftar.

- Menyerahkan berkas perkara pada Pan Mud Perkara.

- Membuat resume berkas perkara/ gugatan.

- Menyerahkan kepada Panitera

Panitera

- Menerima berkas dari Ketua

- Proses Dismissal/ lolos

- Menunjuk Panitera Pengganti.

- Menyerahkan berkas prk ke Pan Mud Perkara

Panitera

- Menerima berkas

yang sudah

diresume dari

Pan Mud

Perkara.

- Menyerahkan

pada Ketua.

Ketua Pengadilan

- Menerima berkas perka ra dari Panitera.

- Proses Dismissal/lolos.

- Penunjukan majelis Hakim.

- Menyerahkan berkas ke Panitera

Pan Mud Perkara/

meja II

- Mencatat penunjuk

an Majelis dan

Panite ra Pengganti

pada kolom register

induk.

- Menyerahkan ber

kas pada Majelis

Hakim

Majelis Hakim

Ketua Majelis Pem.Persiapan Sidang Terbuka Minutasi

- Menentukan hari sidang.

- Memerintah kan PP membuat surat Panggilan.

- Menyerahkan berkas pada Panitera PGT

- Mengarahkan Pgt untuk me nyempurnakan gugatan.

- Memastikan obyek gugatan pada tergugat

- Gugatan layak di sidangkan

Acara Singkat

Acara Cepat Acara Biasa - Pemberitahuan Putusan.

- Menyerahkan Berkas ( berita acara ,putusan) pada Kepanitaraan Muda Perkara.

- Perlawanan atas penetapan dismissal.

- Jawab menjawab.

- Bukti/Saksi

- Putusan.

- Jawab menjawab

- Bukti/Saksi.

- Pemeriksaan

setempat.

- Kesimpulan.

Musyawarah

- Putusan.

Daftar Gugatan

Page 20: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

PROSES PENGAJUAN BANDING DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

PROSES PENGAJUAN KASASI DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

- Pernyataan Kasasi/ pendaftaran Kasasi 14 Hari setelah pemberitahuan putusan diterima.

- Membayar panjar biaya Kasasi.

Memori

Kasasi

(wajib)

Kontra

Memori

Kasasi.

( wajib)

Inzage - Berkas

dikirim ke

Mahkamah

Agung RI.i

PROSES PENGAJUAN PENINJAUAN KEMBALI (PK) DI PENGADILAN TUN JAKARTA

PROSES EKSEKUSI DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

- Pernyataan/ Pendaftaran Banding 14 hari se telah putusan.

- Membayar panjar biaya Banding.

- Memori Banding (tidak wajib)

- Kontra Memori Banding (tdk wajib)

- Inzage - Berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

- Pernyataan/ Pendaftaran Banding 14 hari se telah putusan.

- Membayar panjar biaya Banding.

- Memori Banding (tidak wajib)

- Kontra Memori Banding (tdk wajib)

- Inzage - Berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

- Pernyataan

/pendaf taran

PK. Setelah di

ketemukan

novum atau

bukti baru.

- Membayar

panjar biaya PK

Memori PK

( wajib )

Kontra

Memori PK

( wajib )

Inzage Berkas dikirim

ke Mahkamah

Agung RI

- Pengajuan

permoho nan

eksekusi dari

pihak

Penggugat

(Amar Pasal 97

ayat 9 huruf b

dan c)

- Dikenakan

Uang paksa/

sanksi

administratif

- Diumumkan

pada Media

cetak

setempat.

Mengajukan

ke pada

Presiden

untuk

memerin

tahkan

pejabat

dimaksud

melaksanakan

putusan

Mengajukan

Kepada

Lembaga

Perwakilan

Rakyat untuk

menjalankan

fungsi

pengawasan.

90 hari kerja

Ps.116 (3)

Ps. 116 (4) Ps. 116 (5) Ps. 116 (6) Ps. 116 (6).

Page 21: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

Administrasi Perkara

Proses Pelaksanaan Administrasi perkara (menurut pola Bindalmin) pada Peradilan Tata

Usaha Negara Jakarta sudah dilakukan dengan semaksimal mungkin meliputi :

a. Prosedur penerimaan perkara (gugatan)

Sistem dalam prosedur penerimaan perkara dilakukan melalui meja-meja yang

telah ditentukan, dimana masing-masing meja telah ditentukan tugas dan

tanggung jawabnya. Meja-meja tersebut dikenal dengan nama ; Meja Pertama,

Meja Kedua, dan Meja Ketiga.

1) Tugas-tugas pada meja pertama, Menerima:

- Gugatan dan Perlawanan Dismissal.

- Permohonan Banding.

- Permohonan Kasasi.

- Permohonan Peninjauan Kembali (PK).

- Permohonan Eksekusi.

2) Tugas-tugas pada meja kedua:

- Mendaftar perkara pada buku Register Induk Perkara.

- Pendaftaran dilakukan setelah melunasi panjar biaya.

- Nomor Perkara pada buku Register Induk Perkara sama dengan nomor

Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dan buku jurnal.

- Nomor Urut pada Register Induk setiap bulan dimulai dari nomor satu.

- Identitas para pihak sama dengan identitas pada gugatan.

- Pengisian Register Induk Perkara dilakukan sesuai dengan tahapan

penyelesaian perkara.

- Berkas perkara yang diterima dilengkapi dengan formulir penetapan

majelis hakim selanjutnya diserahkan kepada wapan untuk diserahkan

kepada ketua.

- Setelah penetapan majelis hakim berkas perkara dilengkapi dengan

formulir penetapan pemeriksaan persiapan dan formulir penetapan

persidangan dan selanjutnya diserahkan kepada majelis.

- Register Induk perkara ditutup oleh petugas register setiap akhir bulan.

Sedangkan Register Banding, kasasi dan PK ditutup hanya pada akhir

tahun.

- Penutupan Register induk dengan perincian berapa jumlah sisa bulan ini

- Baik Register Induk Banding dan Kasasi serta PK ditutup pada akhir

tahun yang ditandatangani oleh Panitera dan diketahui Ketua.

- Penutupan Register Induk, banding, kasasi, PK dan Eksekusi pada akhir

tahun dilakukan dengan rekapitulasi sbb: sisa perkara tahun lalu, masuk

tahun ini, diputus tahun ini, dan sisa perkara akhir.

Page 22: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

3) Tugas-tugas pada meja ketiga:

- Mempersiapkan salinan putusan sesuai dengan adanya permintaan

pihak yang berkepentingan.

- Menerima dan memberikan tanda terima atas memori/kontra memori

banding, kasasi/kontra memori, jawaban/tanggapan atas alasan PK.

a. Prosedur penerimaan permohonan banding/kasasi

- Permohonan Banding dapat dilakukan dalam waktu 14 (empat belas) hari

setelah putusan diucapkan atau setelah putusan diberitahukan kepadanya

secara sah.

- Pembuatan Akta banding dan pencatatannya dalam register dilakukan pada

tanggal yang sama dengan pelunasan panjar biaya banding.

- Memberitahukan permohonan banding kepada pihak lawan.

- Menerima dan mencatat serta menyampaikan salinan memori banding

kepada pihak lawan.

- Memberi kesempatan kepada kedua balah pihak intuk mempelajari berkas

perkara, sebelum dikirim ke PT.TUN (inzage).

- Dalam waktu maksimal 60 (enam puluh) hari sejak pencatatan banding,

perkara sudah harus dikirim kep PT.TUN.

b. Prosedur penerimaan permohonan peninjauan kembali (PK)

- Permohonan PK dapat diajukan dalam waktu 180 hari.

- Membuat akte permohonan PK setelah pihak pemohon membayar biaya PK

kepada pemegang kas.

- Memberi dan mencatat no. urut permohonan PK secara berurutan, dalam

buku register PK.

- Mengisi buku register PK secara tertib dan lengkap.

- Membuat pemberitahuan kepada pihak lawan tentang adanya permohonan

PK.

- Membuat tanda terima memori PK yang ditandatangani oleh Panitera.

- Menyiapkan berkas perkara PK berupa bundel A dan B untuk dikirim ke

Mahkamah Agung RI.

- Mengirim biaya perkara PK melalui Bank BRI foto copy pengiriman

dilampirkan dalam berkas PK tsb.

- Membungkus perkara PK yang sudah lengkap diserahkan ke bagian umum

untuk diteruskan ke Mahkamah Agung RI.

- Membuat pemberitahuan tentang isi putusan PK apabila perkara PK telah

diputus Mahkamah Agung.

- Mengirimkan foto copy relas pemberitahuan putusan PK ke Mahkamah Agung

c. Keuangan Perkara

Biaya perkara terdiri dari:

- Biaya proses perkara, meliputi pengeluaran yang diperlukan untuk

penyelenggaraan peradilan seperti biaya panggilan, pemberitahuan,

Page 23: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

pemeriksaan setempat, sumpah, saksi, ahli, penerjemah, eksekusi dan lain-

lain.

- Hak-hak kepaniteraan, terdiri dari biaya materai, redaksi, leges, pencatatan

banding, pencatatan kasasi, pencatatan PK, dan lain-lain.

d. Pemberkasan dan kearsipan

- Pemberkasan terdiri dari Bundel A dan Bundel B :

1. Bundel A Merupakan himpunan surat-surat yang diawali dengan surat

gugatan dan semua kegiatan proses penyidangan/pemeriksaan perkara

tersebut yang selalu disimpan di Pengadilan TUN.

2. Bundel B Berkaitan dengan permohonan banding/Kasasi/PK adalah

merupakan himpunan surat-surat perkara yang diawali dengan

permohonan pernyataan banding/Kasasi/PK serta semua kegiatan yang

berkenaan dengan adanya permohonan banding/Kasasi/PK.

- Pengarsipan

Setelah putusan dikirim kepada para pihak, maka petugas meja ke tiga

menyimpan berkas perkara untuk keperluan arsip

Berkas perkara yang masih aktif dikelola pada kepaniteraan perkara/petugas

meja ke tiga, sementara arsip berkas perkara yang sudah tidak aktif

pengelolaannya dilakukan oleh kepaniteraan hukum.

f. Pelaporan

Pengadilan TUN wajib membuat laporan, dengan jenis laporan :

- Laporan keadaan perkara

- Laporan perkara yang dimohonkan banding

- Laporan perkara yang dimohonkan kasasi

- Laopran perkara yang dimohonkan PK

- Laporan perkara yang dimohonkan eksekusi serta pelaksanaannya

Administrasi Umum

Pengelolaan Administrasi Umum meliputi Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Umum dan

Sub Bagian Kepegawaian pada PTUN Jakarta dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku dan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi-fungsi

sehari-hari berpedoman pada uraian tugas kerja dan program kerja (job description) yang

direncanakan dan disusun setiap tahunnya. Pelaksanaan tugas dijajaran kesekretariatan atau

Administrasi adalah sebagai berikut :

I. Keuangan

Rumusan tugas: Melakukan urusan keuangan kecuali uang panjar perkara untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan perundang

undangan yang berlaku.

Pelaksanaan tugas sehari-hari pada Sub. Bag. Keuangan dilakukan oleh 7 (tujuh)

orang pegawai yang terdiri dari:

Page 24: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

1.1. Kasub Keuangan

1. Menetapkan Rencana Kerja menggunakan aplikasi RKA-KL

2. Mengendalikan Pengeluaran Anggaran Pada DIPA

3. Mengawasi dan Meneliti pelaksanaan DIPA

4. Menentukan langkah-langkah pembinaan pegawai

1.2. Bendahara Pengeluaran

1. Melakukan Pengadministrasian Keuangan Bendahara

2. Bendahara Penerima

3. Melakukan Pengadministrasian pendapatan Negara

4. menyetor pendapatan ke BANK

5. membuat laporan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

1.3. Pembuat Daftar Gaji

1. Membuat dokumen pembayaran gaji setiap bulan

2. Program Aplikasi GPP (Gaji Pokok Pegawai)

3. Pembuatan daftar usulan pelakasana pekerjaan lembur pegawai

4. Membuat rapel gaji pegawai

1.4. Pembuat Laporan SAI (Sistim Akuntansi Instansi)

1. Membuat Laporan Keuangan pada program Aplikasi SAI dan di kirimkan

Ke KPPN, Kantor Koordinator Wilayah yaitu: Kantor Pengadilan Tinggi

Agama Jakarta

2. Melakukan Rekonsiliasi tentang penyerapan anggaran ke Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta I (KPPN)

3. Melakukan Pengirimin Dokumen-dokumen Surat Permintaan

Pembayaran (SPM) ke KPPN Jakarta I.

1.5. Pembuat Catatan Pemotongan Gaji Pegawai

Permintaan gaji pegawai yang disetujui KPPN, akan dicatat kembali dalam

buku besar kemudian dikurangi potongan yang ada seperti potongan cicilan

bank, potongan koperasi dan lain-lain.

1.6. Pembuat Surat Perintah Membayar (SPM)

1. Membuat dokumen Surat Permintaan uang yang akan digunakan

kantor, pada Aplikasi SPM.

2. Petugas Pengadministrasian Surat.

3. Surat-surat masuk dan surat-surat yang telah selesai diproses yang

berhubungan dengan tugas-tugas keuangan di catat dan disimpan.

Pelaksanaan tugas-tugas tersebut diatas didukung oleh beberapa instrumen/bahan kerja

antara lain :

1. Program Aplikasi RKA-KL

Digunakan untuk membuat dokumen Rencana Kerja Anggaran Kantor tahun

depan.

2. Program Aplikasi GPP (Gaji Pokok Pegawai)

- Membuat Gaji Pokok Pegawai

Page 25: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

- Membuat Gaji Susulan, Rapel Pegawai

- Membuat Lembur Pegawai

3. Program Aplikasi SAI (Sistim Akuntansi Instansi)

- Membuat Laporang Realisasi Anggaran Belanja

- Membuat Neraca

4. Program Aplikasi SPM

- Membuat Dokumen Surat Permintaan Membayar

5. Aplikasi Peran

- Digunakan untuk memperkirakan/rencana penarikan anggaran pada tahun

berjalan

6. Buku Kas Umum, Buku Kas Bantu, Buku Bank, Buku Pajak

- Digunakan oleh Bendahara Pengeluaran untuk pengadministrasian seluruh

pemasukan dan pengeluaran keuangan.

7. Buku Tabelaris

- Mencatat gaji bersih yang benar-benar diterima setiap Pegawai.

Tugas-tugas yang telah dilaksanakan Sub. Bag. Keuangan tahun anggaran 2011:

1. Membuat Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RKA-KL) untuk sebagai dasar

pengesahan DIPA tahun 2011.

2. Melaksanakan proses pembuatan dan pembayaran gaji pegawai, lembur pegawai, dan

rapel pegawai.

3. Melakukan Pengelolaan DIPA tahun 2010.

4. Mengkoordinir Pengendalian pengeluaran keuangan (pembayaran gaji cleaning servis,

satpam, pembayaran tagihan listrik, tagihan telfon, pembayaran perjalanan dinas).

5. Membuat laporan keuangan Anggaran.

6. Membuat Laporan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

7. Melakukan Pengadministrasian Surat masuk dan surat selesai proses’

8. Memproses pembuatan hingga pendistribusian/pembayaran uang makan dan

Remunerasi.

Umum

Sub Bagian Umum telah melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tupoksi sbb:

1. Meng-agenda-kan surat masuk maupun surat keluar

2. Mendistribusikan dan mengirimkan surat-surat

3. Pembuatan KIB

4. Pengurusan STNK kendaraan roda 4 dan roda 2

5. Pemeliharaan kendaraan roda 4 dan roda 2

6. Pemeliharaan barang inventaris kantor

7. Pemeliharaan rumah dinas dan gedung kantor

8. Melakukan perluasan gedung dgn pembangunan Musholla seluas 56 M2

9. Melakukan Pengecatan Gedung bagian depan

Page 26: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

10. Perbaikan kamar mandi diseluruh lantai 2 dan lantai 3

11. Penambahan Daya Listrik sebesar 23.000 watt

12. Pemeliharaan Instalasi Air

13. Penggantian Keramik yang sudah rusak di lantai 2

14. Penambahan Septiktank baru dan pembuatan bak sampah yang lebih baik

15. Perbaikan/pembaharuan saluran-saluran air di sebagian besar kamar mandi.

16. Penggantian kunci-kunci pintu yang sudah tidak dapat dipakai baik pintu kamar mandi

maupun ruang kerja.

17. Pengadaan ATK

18. Pengadaan jasa konstruksi (rehab rumah dinas)

19. Pengadaan baju seragam

20. Pengadaan barang inventaris kantor

21. Pengembangan IT

22. Penataan perpustakaan

Petugas perpustakaan telah melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :

- Menginventarisir buku-buku yang ada diperpustakaan ke dalam buku register

induk

- Membuat dan mengisi kartu peminjam

- Membuat kartu katalog

- Pelebelan buku-buku

- Penyampulan buku-buku

Kepegawaian

Sub bagian kepegawaian telah melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan Tupoksi sbb:

1. Daftar Urut Kepangkatan

2. Daftar hadir (absensi)

3. Laporan bulanan kehadiran

4. Kenaikan Pangkat

5. Kenaikan gaji berkala dan impassing

6. Pembuatan DP3, KP4 dan cuti

7. Usulan PNS/ karpeg

8. Permintaan KARIS/KARSU, ASKES, TASPEN

9. Bezetting

10. Sumpah PNS, Sumpah Jabatan dan Pelantikan

11. Surat Pernyataan masih menduduki jabatan dan melaksanakan tugas

Administrasi pada Sub Bagian kepegawaian Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dilaporkan

melalui :

APLIKASI DATA BASE KEPEGAWAIAN

Melalui Sistem Informasi Kepegawaian (SIKEP).

Page 27: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

BEZETING

Merupakan bentuk laporan berupa daftar urut berdasarkan jabatan, yang dibuat 6 ( enam)

bulan sekali, yaitu pada Bulan Juli dan Desember setiap tahunnya.

DAFTAR URUT KEPANGKATAN.

Merupakan bentuk laporan berupa daftar urut berdasarkan kepangkatan, yang memuat 19

kolom dan dibuat 1 ( satu ) kali setiap tahunnya dibuat pada Bulan Desember.

Pada tahun 2010 sesuai dengan program Badan Kepegawaian Negara yaitu program

penggantian Nomor Induk Kepegawaian, maka dari keseluruhan jumlah pegawai Pengadilan

Tata Usaha Negara Jakarta sebanyak 92 orang, yang telah memiki Nomor Induk Pegawai

baru sebanyak 86 orang, sisanya 6 orang dalam proses penyesuaian.

III. P E N G A W A S A N

1. Pengawasan dilaksanakan dengan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku

baik berupa peraturan perundang-undangan, Surat Keputusan Ketua Mahkamah

Agung RI, Surat Edaran Mahkamah Agung, Keputusan Menteri Kehakiman RI dan

sebagainya antara lain :

a. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI. Nomor KMA/006/SK/II/94 dan juklak

tentang Tata Cara Pengawasan dan Evaluasi atas Hasil Pengawasan.

b. Surat Ketua Mahkamah Agung RI tanggal 1 Agustus 1994 Nomor

MA/Kumdil/207/VIII/K/ 1994.

c. Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 3 Th. 1993 tanggal 11 Mei 1993

(tentang Pembinaan Personil dan Kepemimpinan Pengadilan).

d. Surat Ketua MA-RI Nomor: MA/KUMDIL/207/VIII/K/1994 tanggal 1 Agustus

1994 yang menginstruksikan penunjukan Hakim Tinggi Pengawas Daerah dan

Hakim Tinggi Pengawas Bidang (di Pengadilan tingkat Banding) dan

penunjukan Hakim Pengawas Bidang (di Pengadilan tingkat pertama).

e. Keputusan Ketua MARI Nomor: KMA/080/SK/VIII/2006 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengawasan di Lingkungan Lembaga Peradilan Tgl. 24 Agustus

2006.

2. Wakil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mengkoordinasi Hakim-Hakim

Pengawas Bidang.

3. Penunjukan Hakim Pengawas bagi Sub Kepaniteraan Perkara, Sub Kepaniteraan

Hukum, Sub Bagian Keuangan, Sub Bag.Kepegawaian dan Sub Bagian Umum.

4. Pengawasan secara kontinyu dan berkala berupa permintaan laporan bulanan

ataupun triwulan kepada masing-masing sub bagian, Hakim dan Panitera

Pengganti.

5. Pengawasan pokok sesuai ketentuan yang ada terhadap bidang masing-masing

(Waskat oleh pejabat yang bersangkutan lebih diaktifkan) yaitu oleh

Panitera/Sekretaris, Wakil Panitera, Wakil Sekretaris, Panitera Muda Perkara,

Page 28: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

Panitera Muda Hukum, Kepala Sub Bag. Kepegawaian, Kepala Sub Bag.Keuangan

dan Kepala Sub Bagian Umum.

Page 29: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

C. Organisasi Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

Struktur organisasi Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta :

STRUKTUR ORGANISASI

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

WAPAN

Ket : Garis Komando

: Garis Koordinasi

KETUA

WAKIL KETUA

MAJELIS HAKIM

PANITERA /SEKRETARIS

WAPAN WASEK

SUB KEPANITERAAN

PERKARA

SUB KEPANITERAAN

HUKUM

SUB . BAG.

KEPEGAWAIAN

SUB. BAG.

KEUANGAN

SUB. BAG.

UMUM

KELOMPOK FUNGSIONAL

KEPANITERAAN

Page 30: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

A. Pegawai Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta seluruhnya berjumlah 91 (Sembilan

Puluh satu) orang, diluar tenaga honorer terdiri dari :

I. Pejabat Teknis

Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim = 15 Orang

Panitera/Sekretaris = 1 Orang

Wakil Panitera = 1 Orang

Panitera Muda Perkara = 1 Orang

Panitera Muda Hukum = 1 Orang

Panitera Pengganti = 26 Orang

Juru Sita Pengganti = 4 Orang

II. Pejabat Struktural

Wakil Sektretaris = 1 Orang

Kepala Sub Bagian Umum = 1 Orang

Kepala Sub Bagian Kepegawaian = - Orang

Kepala Sub Bagian Keuangan = 1 Orang

III. Calon Hakim = 4 Orang

IV. Staf = 34 Orang

V. Pegawai Menurut Golongan :

Golongan I = 2 Orang

Golongan II = 11 Orang

Golongan III = 62 Orang

Golongan IV = 13 Orang

B. Pegawai Pengadilan Tata Usaha Negara yang merupakan Tenaga Honorer berjumlah 10

(sepuluh) Orang

Page 31: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

D. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja ini untuk mengkomunikasikan pencapaian

kinerja Mahkamah Agung dalam tahun anggaran 2010, dengan bentuk sajian seperti berikut :

Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Peradilan Tata Usaha

Negara (PERATUN) dan tentang LAKIP, yang berisikan antara lain: a. Latar Belakang,

b. Tugas dan fungsi, c. Organisasi Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dan, d. Sistematika

Penyajian. Bab II, menguraikan Perencanaan dan Penetapan Kinerja serta Program Kerja

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam tahun anggaran 2011 yang berisikan antara

lain, a. Rencana Strategis, b. Tujuan Strategis, c. Sasaran Strategis dan d. IKU PTUN Jakarta,

e. Rencana Kinerja PTUN Jakarta Tahun 2011 dan f. Penetapan Kinerja PTUN Jakarta Tahun

2011. Bab III. Akuntabilitas kinerja, menguraikan tentang capaian kinerja PTUN Jakarta yang

terdiri dari, a. Realisasi IKU, b. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011, c. Analisis Kinerja di

PTUN Jakarta, dan d. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan. Bab IV. Penutup,

menguraikan kesimpulan dari seluruh sajian laporan tentang kinerja (LAKIP) serta harapan

adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta di masa

datang, yang berisikan antara lain: a. Kesimpulan dan b. Saran. Bab V. Lampiran, yang berisi

antara lain; 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, 2. Pengukuran

Pencapaian Sasaran Tahun 2011, 3. Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2011, 4. Indikator

Kinerja Utama Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.

Page 32: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Peradilan Tata Usaha Negara (PERATUN) dibentuk untuk menyelesaikan sengketa yang

timbul antara Badan/Pejabat Tata Usaha Negara (TUN) dengan warga masyarakat oleh akibat

pelaksanaan atau penggunaan wewenang pemerintahan yang dilakukan oleh Badan/Pejabat

Tata Usaha Negara (TUN) yang menimbulkan benturan kepentingan, perselisihan, atau

sengketa dengan warga masyarakat.

Sesuai dengan Undang Undang Nomor: 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

Negara, Undang-Undang Nomor: 9 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang

Nomor: 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peraturan Pemerintah

Nomor: 41 Tahun 1991 tentang Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara.

Adapun tempat kedudukan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menurut Pasal 6

Undang-Undang Nomor: 9 Tahun 2004 yaitu berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, dan

daerah hukumnya meliputi wilayah kabupaten/Kota. Sebagai organisasi yang berada di

bawah naungan Mahkamah Agung, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta

mempunyai visi dan misi, yaitu :

V i s i : Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung agar Terwujudnya Pengadilan

yang Modern, Independen, Bertanggung jawab, Kredibel, Menjunjung Tinggi

Hukum dan Keadilan.

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta menetapkan misi yang

menggambarkan hal-hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

1. Menjaga Kepercayaan Penegakkan Hukum Kepada Badan Peradilan.

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Hukum Bagi Pencari Keadilan.

3. Meningkatkan Profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Peradilan.

4. Meningkatkan serta Menjaga Kredibilitas dan Tranparansi Badan Peradilan.

Oleh karena itu, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta menetapkan tujuan dan sasaran

terhadap visi dan misi yang terarah guna menghasilkan suatu rencana strategi yang tepat

dan efektif. Sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dapat mewujudkan terciptanya

lembaga peradilan yang bermartabat, berwibawa, dihormati dan tegaknya supremasi hukum.

B. Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan

dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun.

1. Mewujudkan Keadilan bagi Pencari Keadilan.

2. Mewujudkan Sarana Pelayanan Hukum yang Terjangkau (Murah) dan Terpadu (Cepat &

Tepat).

3. Meningkatkan Profesionalitas melalui Pembinaan Pelatihan/Pendidikkan/Seminar.

Page 33: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

4. Meningkatkan Mutu dan Kinerja Pelayanan Publik secara Prima.

5. Meningkatkan Keterbukaan Informasi Administrasi Hukum (Khusus Konsumsi Publik).

Page 34: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

C. Sasaran Strategis

Sasaran Strategis merupakan penjabaran (keseluruhan) dari tujuan yang akan dicapai

organisasi dalam waktu yang lebih pendek seperti tahunan, semesteran, triwulan dan

bulanan. Sasaran lebih bersifat nyata, jelas dan terarah karena berorentasi pada hasil periode

1 (satu) tahun.

1. Penyelesaian Perkara (Tunggakkan)

2. Kemandirian

D. Indikator Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

E. Rencana Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

F. Penetapan Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

Page 35: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Realisasi Indikator Kinerja Utama

B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2010

C. Analisis Kinerja di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

D. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan

Terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat

utama bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai

tujuan serta cita-cita bangsa. Sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan nyata agar penyelenggaraan pemerintahan dapat

berdayaguna dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Pemerintah pun kini mulai

menggalakan penerapan pemerintahan yang baik (good governance), pelayanan publik dan

percepatan pemberantasan korupsi.

Adapun salah satu sistem dalam penerapan pemerintahan yang baik (good governance)

adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan kewajiban bagi individu/instansi yang

dipercayakan mengelola sumber daya untuk dapat mempertanggung jawabkan hasil

pencapaian pada pelayanan publik secara transparan. Sesuai dengan Instruksi Presiden No.7

Tahun 1999 yang mensyaratkan setiap Instansi Pemerintah untuk menyusun suatu laporan

akuntabilitas. Oleh karena itu, Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta ini disusun guna mempertanggung jawabkan pencapaian hasil selama 1

(satu) tahun anggaran dan juga untuk mengevaluasi peningkatan kinerja organisasi secara

menyeluruh.

Page 36: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

Page 37: PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA...bahwa Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan

BAB V

LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

2. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

3. SK Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan

4. Rencana Kinerja Tahun 2011

5. Penetapan Kinerja Tahun 2011

6. Pengukuran Kinerja Tahun 2011

7. Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2011