Pengadilan Menangkan Karyawan -...

1

Transcript of Pengadilan Menangkan Karyawan -...

Page 1: Pengadilan Menangkan Karyawan - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/7/1530/8726b9b4_Des14-AcsetIndonusaTbk.pdfsebut meminta Komisi Dagang Internasional AS untuk mela-rang

11H U K U M B I S N I S

SAN FRANCISCO — Produsen chip asal Belanda, NXP BV meminta komisi perdagangan untuk menginvestigasi sejumlah produk buatan Dell Inc. yang harus diblokir untuk masuk ke Amerika Serikat.

Perusahaan asal Belanda ter-sebut meminta Komisi Dagang Internasional AS untuk mela-rang masuknya sejumlah pro-duk Dell pada 10 Februari 2015. Produk yang dilarang berkaitan dengan fungsi komunikasi dan atau peningkat fungsi baterai.

Komisi dagang yang berbasis

di Washington tersebut merupa-kan regulator yang mempunyai kewenangan untuk melarang peredaran produk yang melang-gar hak kekayaan intelektual AS. Mereka berjanji akan mela-kukan penyelidikan.

Permohonan penyelidikan ter-sebut berkaitan dengan gugat-an NXP melawan Dell pada pengadilan federal di Delaware pada 10 Februari 2015. Dalam gugatan tersebut, produk per-usahaan asal Texas tersebut melanggar enam paten AS. (Bloomberg/rsp)

KLA

US

UL

AS DIMINTA TOLAK PRODUK DELL

Selasa, 17 Maret 2015

JAKARTA — Upaya PT Toilon Indonesia dalam memperta-hankan paten insulasi panas yang dimilikinya harus terhenti setelah Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi yang diajukan.

Majelis hakim agung yang ter-diri dari Nurul Elmiyah, I Gusti Agung Sumanatha, dan Soltoni Mohdally menguatkan putus-an Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang membatalkan paten insulasi panas tersebut. Perkara yang terdaftar dengan No. 54 K/Pdt.Sus-HKI/2015 ini diputus

pada 17 Februari.“Menolak permohonan kasasi

dari pemohon kasasi PT Toilon Indonesia tersebut,” bunyi amar yang Bisnis kutip dari situs resmi Mahkamah Agung, Minggu (15/3).

Adapun, bertindak selaku ter-mohon adalah PT Cintas Sentul Raya (CSR) dan Direktorat Paten Kemenkumham.

Majelis hakim pengadilan tingkat pertama itu menga-bulkan gugatan CSR dan membatalkan paten pada 18 September 2014. (Bisnis/rsp)

BANDUNG — LSM Wahana Lingkungan Hidup menggugat putusan SP3 yang dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat pada 20 Maret 2014 atas kasus penambangan ilegal Perum Perhutani di Kab. Bogor.

Walhi menyatakan putusan itu tidak berdasar pada fakta yang terjadi di lapangan. Gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri Bandung pada 13 Maret 2015.

Direktur LBH Bandung Arip Yogiawan mengatakan tahun lalu Polda Jabar mengeluar-kan surat perintah penghentian

penyidikan (SP3) atas kasus penambangan Perhutani itu dengan mempertimbangkan pendapat saksi ahli.

Padahal pihak kepolisan bersama Walhi telah melaku-kan investigasi bersama. “LBH menjadi kuasa hukum kasus ini karena Walhi mempunyai landasan yang kuat,” ujar Arip, Senin (16/3).

Sekretaris Biro Perum Perhutani Jawa Barat Ananda Artono mengatakan persoalan antara pihaknya dengan Walhi telah selesai. (Bisnis/k4)

MA KUATKAN PEMBATALAN PATEN TOILONWALHI GUGAT SP3 KASUS PERHUTANI

��UTANG PIUTANG

Snogen Ajukan PKPU Atas Daya Mekar Tekstindo

JAKARTA — PT Daya Mekar Tekstindo didesak untuk segera merestruktu-risasi utang-utangnya oleh salah satu pemasok bahan kimia untuk produk tekstil, PT Snogen Indonesia.

Dalam berkas permo-honan No. 19/Pdt.Sus/PKPU/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst, Direktur Utama PT Snogen Indonesia Hong Dae Soon diwakili oleh kuasa hukum Indra Irawan. Perusahaan milik warga Korea Selatan terse-but mengklaim memiliki tagihan sebesar US$51.242.

“Meminta majelis mengabulkan permohonan PKPU sementara terhadap PT Daya Mekar Tekstindo selama 45 hari sejak putus-an dibacakan,” kata Indra dalam berkas permohon-an yang diperoleh Bisnis, Senin (16/3).

Dia menambahkan pemohon merupakan per-usahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan bahan-bah-an kimia khususnya diper-untukkan bahan tekstil. Adapun, termohon meru-pakan perusahaan yang bergerak di bidang pabri-kasi tekstil.

Indra menjelaskan dalam produksinya termohon menggunakan berbagai macam bahan baku kimia tekstil dari pemohon dian-taranya Snogen BNF-2000, snogen RFN Liq, Snotex P 2000, dan Snowsilicone SF. Termohon secara rutin dan periodik selalu meme-san keempat produk kimia tersebut.

Termohon, lanjutnya, telah melakukan pembe-lian bahan kimia tersebut

dalam berbagai volume sebanyak 38 kali pada 7 September 2007 hingga 15 Mei 2010. Berdasarkan surat somasi yang diki-rimkan, termohon diminta untuk melunasi tagihan US$51.242 paling lambat pada 27 Februari 2015, tetapi tidak mendapatkan respons.

Menurutnya, termohon sudah terbukti tidak dapat melanjutkan pembayaran utang-utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Selain itu, pemo-hon juga melampirkan bukti adanya kreditur lain yang dimiliki oleh termo-hon yakni PT Sarichem Polywarna, PT Multikimia Intipelangi, dan Kimia SX.

Dalam petitumnya, pemohon mengusulkan tim pengurus yang terdiri dari Rizky Dwinanto dan Titik Kiranawati. Adapun, permohonan penundaan kewajiban utang (PKPU) tersebut didaftarkan sejak 4 Maret 2015 di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Dalam persidangan per-tama, perwakilan dari salah satu kreditur lain yakni PT Multikimia Intipelangi hadir. Namun, hanya membawa surat kuasa dari direksi dan bukti tagihan tanpa dilengkapi dokumen lain seperti anggaran dasar perusahaan.

Secara terpisah, kuasa hukum PT Daya Mekar Tekstindo Wahyudin me-ngaku belum bisa mem-berikan komentar kepada wartawan.

“Besok saja, kami belum mempersiapkan berkas jawaban,” ujar Wahyudin. (Rio Sandy Pradana)

��GUGATAN CITIBANK

Pengadilan Menangkan Karyawan JAKARTA — Pengadilan Hubungan Industrial Jakarta Pusat memenangkan empat karya­

wan yang digugat Citibank N.A. dan mengha­ruskan bank mempekerjakan lagi keempatnya.

Rio Sandy [email protected]

Keempat karyawan tersebut adalah Denny Elvando, Julianto Samudi, Normalia, dan Franky Tambunan. Kuasa hukum para tergugat Hendrayana mengapre-siasi putusan majelis yang dike-tuai oleh Syahrul Rizal.

“Inti amar putusannya, meno-lak gugatan Citibank untuk selu-ruhnya,” kata Hendrayana kepa-da Bisnis, Senin (16/3).

Dalam pertimbangannya, ma -jelis menilai tindakan PHK yang telah dilakukan oleh Citibank terhadap para tergugat tidak

sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketena ga-ker jaan.

Selain itu, tindakan PHK terse-but juga telah menyalahi perjan-jian kerja bersama (PKB) antara keempat mantan karyawan dengan pihak Citibank.

Majelis melanjutkan, seharus-nya Citibank melakukan pembi-naan terlebih dahulu kepada karyawan tersebut.

Selain itu, Citibank juga tidak menderita kerugian apapun di dalam perkara tersebut.

Secara terpisah, Director Coun try Corporate Affairs Citi-bank Agung Laksamana menga-

ku baru mendapatkan informasi mengenai putusan tersebut. Se lain itu, pihaknya akan me -nunggu pemberitahuan resmi dan salinan putusan.

“Kami akan mempelajari sa -linan putusan sebelum perusa-haan menentukan langkah se -lanjutnya,” kata Agung mela lui pesan singkat kepada Bisnis.

Sementara itu, salah satu man tan karyawan Julianto Sa -mudi merasa senang atas putus-an majelis hakim. Perjuangannya bersama rekan terkait kesewe-nangan perusahaan telah di de-ngar oleh majelis dan mem-buahkan hasil.

”Semoga pihak Citibank sadar setelah semua gugatannya dito-lak serta kembali mempekerja-kan kami,” kata Julianto melalui telepon.

Dia juga telah menghubungi bagian Human Resource Deve-lopment (HRD) Citibank untuk segera membahas tindak lanjut

atas putusan tersebut. Perusa-haan sudah merespons permin-taan tersebut dan akan segera berkomunikasi dengan kuasa hukum Citibank.

Dalam berkas gugatan No. 207/Pdt.Sus/PHI/2014/PN.Jkt.Pst, Citibank NA diwakili Pur-badi Hardjoprajitno mengajukan gugatan perselisihan hubungan industrial pada Denny Elvando, Julianto Samudi, Normalia, dan Franky Tambunan.

Perkara ini bermula saat Citi-bank meluncurkan program Ready Credit 2 Hours (RC) yakni program khusus pembuatan kartu bagi nasabah dalam waktu dua jam sejak aplikasi diajukan.

Lokasi stan perusahaan dibu-ka di gedung perkantoran mitra karena target nasabah dalam program tersebut adalah kelas menengah atas.

PELANGGARAN DISIPLINProses pengajuan RC oleh na -

sa bah tersebut akan diperiksa dan diverifikasi oleh Booth Com-mander (BC). BC merupakan pintu pertama aplikasi tersebut disetujui atau tidak sebelum batas waktu dua jam.

Pada Juli 2013, para tergugat yang bertindak sebagai BC mela-kukan tindakan pelanggaran di -siplin. Mereka diketahui telah me nandatangani dan stempel pa da formulir aplikasi RC kosong.

Mereka juga meninggalkan stan perusahaan tanpa ada petugas peng ganti dan tidak kembali.

�Tindakan PHK yang dilakukan Citibank ter-hadap tergugat tidak sesuai dengan UU Ketenagakerjaan.

�Citibank belum memutuskan langkah hukum lanjutan.

Petugas bea Cukai AS memeriksa kotak kardus computer Dell Inc. di California, AS, belum lama ini. NXP BV, Produsen chip asal Belanda, meminta komi-si perdagangan untuk menginvestigasi sejum-lah produk buatan Dell Inc. yang harus diblokir untuk masuk ke Amerika Serikat. Perusahaan asal Belanda tersebut meminta Komisi Dagang Internasional AS untuk melarang masuknya sejumlah produk Dell pada 10 Februari 2015. Produk yang dilarang berkaitan dengan fungsi komunikasi dan atau peningkat fungsi baterai.

Sam Hodgson/Bloomberg

��INVESTIGASI PRODUK BUATAN DELL

pusdok
Typewritten Text
Bisnis, Investor, 17 Maret 2015