Memahami Kerjasama Tim (Vanica, Mega, Mela, Robby)

15
Memahami Kerjasama Tim Disusun oleh: Vanica Audi Prasety Muhari (13.0102.0071) Muhammad Daerobby (13.0102.0073) Mea Arista De!ayani (13.0102.00"#) Melai rahma!ati (13.0102.00#0) 1

description

Memahami Kerjasama Tim

Transcript of Memahami Kerjasama Tim (Vanica, Mega, Mela, Robby)

Dasar-dasar Perilaku Kelompok

Memahami Kerjasama TimDisusun oleh:Vanica Audi Prasety Muhari (13.0102.0071)Muhammad Daerobby (13.0102.0073)Mega Arista Dewayani (13.0102.0089)Melai rahmawati (13.0102.0090)

1Perbedaan antara Kelompok dan TimKelompok kerja dan Tim kerja bukanlah hal yang sama.

2Jenis-jenis TimTim dapat melakukan berbagai hal seperti membuat produk, memberikan jasa, menegosiasikan berbagai perjanjian, mengoordinasi proyek-proyek, memberikan nasihat, dan membuat berbagai keputusan.

Ada empat jenis tim yang paling umum yaitu :

3Kelompok-kelompok yang terdiri dari 5 sampai 12 orang karyawan dari departemen yang sama yag bertemu dalam beberapa jam setiap minggu untuk mendiskusikan berbagai hal untuk meningkatkan kualitas, efesiensi, dan lingkungan kerja. Dalam Tim Penyelesai Masalah, para anggotanya berbagi ide atau memberikan saran terkait proses dan metode kerja yang bisa ditingkatkan.

Tim Penyelesaian MasalahTim Kerja yang Mengelola diri sendiriYaitu kelompok kerja yag terdiri dari 10 sampai 15 orang yang memikul tanggung jawab dari para pengawas mereka yang terdahulu. Biasanya tanggung jawabnya mencangkup perencanaan dan pengaturan pekerjaan, pemberian tugas kepada para anggota, pengendalian kolektif atas langkah kerja, pembuatan berbagai keputusan pengoperasian, pengambilan tindakan tuntuk berbagai tindakan. Tim Lintas FungsionalYaitu para karyawan yang berasal dari tingkat hierarki yang kurang lebih sama tetapi dari berbagai bidang pekerjaan yang berbeda yang berkumpul untuk menyelesaikan sebuah tugas. Tim lintas fungsional merupakan cara efektif yang memungkinkan orang-orang dari berbagai bidang pekerjaan yang berbeda didalam suatu organisasi untuk saling bertukar informasi, mengembangkan ide-ide baru dan menyelesaikan benyak masalah, dan mengoordinasi berbagai proyek yang rumit. 4Yaitu tim yang dibentuk dan tim yang proses kerjanya menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota-anggota yang terpisah secara fisik untuk mencaai tujuan bersama. Pada tim ini, orang-orang akan saling berinteraksi untuk mendiskusikan tugasnya bisa melalui media online baik saat mereka terpisah dalam hal ruangan ataupun lintas benua.

Ada tiga faktor yang membedakan tim virtual dengan tim yang bertemu muka secara langsung: Ketiadaan isyarat-isyarat paraverbal (nada, perubaha, dan volume suara) dan nonverbal (gerakan mata,ekspresi wajah,gerakan tangan,dan bahasa tubuh lainnya). Konteks sosial yang terbatas Kemempuan untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

Tim Virtual5Menciptakan Tim yang KreatifBerbagai macam komponen utama yang membentuk tim yang efektif dapat digolongkan menjadi empat kategori umum:

6Keempat faktor kontekstual yang sangat berhubungan secara signifikan dengan kinerja tim yaitu:

1. Sumber yang memadai Kekurangan sumber daya secara langsung mengurangi kemampuan tim untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Terlebih lagi suatu tim pasti memerlukan dukungan dari dalam dan luar seperti informasi yang tepat waktu, peralatan yang tepat, kepegawaian yang memadai dan lainnya. Tim harus menerima dukungan manajemen dan organisasi yang lebih besar bila ingin dapat mencapai tujuannya.

2. Kepemimpinan dan Struktur Dalam sebuah tim harus terseusun pembagian tugas yag jelas agar setiap anggotanya memberikan kontribusi yang sama dalam berbagai beban kerja. Selain itu dalam tim juga harus menentukan jadwal, keterampilan yang perlu di kembangkan, cara kelompok tersebut menganggapi berbagai konflik, serta cara kelompok tersebut dalam hal mengambil keputusan.

3. Suasana Kepercayaan Dalam suatu tim sangat diperlukan rasa saling percaya antara setiap anggotanya. Para anggota juga harus memercayai pemimpinnya,begitu juga sebaliknya. Kepercayaan antarpersonal diantara para anggota memudahkan kerja sama, dan mengurangi kebutuhan untuk saling mengawasi perilaku orang lain. Kepercayaan adalah dasar dari kepemimpinan. Dengan adanya kepercayaan memungkinkan tim tersebut menerima dan berkomitmen terhadap berbagai tujuan dan keputusan pemimpin mereka.

4. Evaluasi Kinerja dan Sistem Penghargaan Selain mengevaluasi dan memberi penghargaan kepada karyawan atas kontribusi individual mereka, manajemen juga harus mempertimbangkan penilaian berbasis kelompok, pembagian laba, pembagian pendapatan, intensif kelompok kecil, dan modifikasi sistem lain yang akan nenguatkan usaha dan komitmen tim.

Konteks7Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berhubungan denga bagaimana kepegawaian tim harus disusun.

a. Kemampuan Para Anggota Bagian dari kinerja sebuah tim bergantung pada pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dari para anggota individualnya. Untuk bekerja secara efektif, sebuah tim membutuhkan tiga jenis keterampilan yang berbeda. Pertama,tim membutuhkan keterampilan teknis. Kedua, tim membutuhkan orang-orang yang mempunyai keterampilan menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Dan yang Ketiga, tim membutuhkan orang-orang yang mempunyai keterampilan mendengarkan, memberi umpan balik, resolusi konflik, dan keterampilan antarpersonal lainnya.

b. Kepribadian Komposisi kepribadian adalah penting untuk keberhasilan tim. Komposisi kepribadian sangat baik untuk menyusun tim dengan orang-orang yang ekstraver, patuh, berhati-hati, stabil secara emosional, dan terbuka. Manajemen juga harus meminimalkan ketidaktetapan didalam tim mengenai berbagai sifat ini.

c. Mengalokasi Peran Tim mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda dan orang-orang harus dipilih untuk sebuah tim untuk memastikan bahwa setiap peran terisi.

d. Keberagaman Ketika sebuah tim mempunyai keberagaman dalam hal geder, kepribadian, usia, pendidikan, spesialisasi fungsional, dan pengalaman, memungkinkan tim mempunyai karakteristik-karakteristik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas secara efektif.

Komposisi8e. Ukuran Tim Secara umum, tim yang palng efektif memiliki kurang dari 10 anggota. Ketika suatu tim memiliki terlalu banyak anggota, kekoefisienan dan akuntabilitas bersama menurun, kemalasan sosial (social loafing) meningkat, dan semakin banyak orang yang enggan berbicara dengan orang lain.

f. Fleksibilitas Anggota Tim dengan para individu yang fleksibel memiliki anggota yang mampu menyelesaikan tugas anggota lainnya.

g. Preferensi Anggota Tidak semua karyawan adalah seorang pemain tim. Ketika individu yang lebih suka bekerja sendiri diminta untuk bergabung dalam sebuah tim, terdapat ancaman langsung moral tim dan kepuasan anggota. Tim yang berkinerja tinggi cenderung terdiri atas orang-orang yang lebih suka bekerja sama dalam suatu bagia kelompok.

Rancangan pekerjaanTim yang efektif harus harus bekerja sama dan menerima tanggung jawab secara kolektif untuk menyelesaikan tugas-tugas yang signifikan. Berbagai rancangan kerja memberikan motivasi karena meningktakan rasa tanggung jawab dan kepemilikan para anggota atas pekerjaan tersebut serta membuat pekerjaan tersebut lebih menarik untuk dikerjakan. 9Kategori terakhir yang terikat dengan efektivitasan tim adalah variabel proses. Variabel proses mencangkup komitmen anggota untuk suatu tujuan bersama, pembentukan tujuan tim, efektivitas tim, tingkat konflik yang teratur, dan minimalisasi social loafing.

a. Tujuan Umum Tim yang efektif mempunyai tujuan umum dan berarti yang memberikan pengarahan, momentum, dan komitmen untuk para anggotanya. Tujuan ini adalah sebuah visi, dan lebih luas daripada tujuan-tujuan khusus. b. Tujuan Khusus Tim yang berhasil adalah tim yang dapat mengubah tujuan umum menjadi tujuan umum mereka menjadi tujuan yang realitas, bisa diukur, dan khusus. Tujuan-tujuan khusus memudahkan komunikasi yang jelas.

c. Efektivitas Tim Tim yang efektif memiliki rasa pecaya diri dalam diri mereka bahwa mereka bisa berhasil. Tim yang berhasil memiliki keyakinan bahwa esok mereka akan lebih berhasil sehingga memotivasi mereka untuk berusaha lebih giat lagi. Manajemen juga harus membantu untuk meningkatkan efektivitas tim misalnya membantu tim dalam mencapai keberhasilan-keberhasilan kecil dan mengadakan pelatihan keterampilan.

d. Tingkat Konflik Koflik dalam sebuah tim tidak selalu buruk. Dengan adanya suatu konflik sebenarnnya dapat memberikan keefektivitasan sebuah tim. Konflik-konflik tugas misalnya, dengan adanya konflik dalam menyelesaikan suatu tugas, maka memberikan dorongan bagi anggota tim untuk mendiskusikannya demi mendapatkan suatu keputusan yang lebih baik.

e. Kemalasan Sosial (sosial loafing) Tim yang efektif mengurangi kecenderungan terjadi kemalasan sosial pada kelompoknya dengan cara membuat diri mereka sendiri bertanggung jawab dalam tingkat individu dan juga tingkat tim. Oleh karena itu setiap anggota harus mengerti akan tanggung jawab individualnya dan tanggung jawab bersama.

Proses10Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim1. TantanganTantangan terbesar dalam membentuk pemain tim adalah ketika1) kultur nasional sangat individualistis2) Tim diperkenalkan ke sebuah organisasi yang kokoh dan dari dulu menghargai pencapaian individual.

2. Membentuk Pemain TimDengan mengubah sikap karyawan yang individual menjadi pemain tim maka akan meningkatkan keefektivan pula terhadap tugas-tugas yang diberikan. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa cara, yaitu : SeleksiBeberapa orang sudah mempunyai keterampilan-keterampilan antar personal untuk menjadi pemain tim yang efektif. Ketika memperkerjakan anggota tim, selain keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan, kita juga harus memperhatikan calon-calon karyawan yang bisa memenuhi peran-peran tim mereka, begitu pula dengan berbagai persyaratan teknis. b. PelatihanMengadakan pelatihan memungkinkan karyawan memperoleh kepuasan yang didapat dari kerja sama tim. Pelatihan yag diberikan msalnya berhubungan dengan menigkatkan keterampilan menyelesaikan masalah, komunikasi, negosiasi,serta menyelesaikan konflik. Para karyawan juga diingatkan akan pentingnya rasa sabar karena tim membutuhkan waktu lebih lama untuk membuat keputusan-keputusan bila dibandingkan para karyawan yang bertindak sendirian. c. PenghargaanPenghargaan yang diberikan terhadap seseorang harus secara adil antara tujuan-tujuan individu dan perilaku-perilaku tim. Promosi, kenaikan daji, dan berbagai bentuk penghargaan lainnya harus diberikan kepada para individu demi keefektifan mereka sebagai anggota tim kolabotatif. Selain itu jangan melupakan penghargaan intrinsik yang bisa didapat para karyawan dari kerja sama tim.

11Tim dan Kualitas ManajemenInti dan QM (Quality management) adalah perbaikan proses, dan keterlibatan kanyawan adalah suatu hal yang sangat penting dalam perbaikan proses. Dengan perkataan Iain, QM mengharuskan rnanajemen untuk membeni pana karyawan dorongan berbagi ide dan bertindak berdasarkan apa yang mereka usulkan.

Seperti yang dikatakan oleh penulis, Tidak ada saru pun dan benbagai proses dan teknik [manajemen kualitas] yang akan mendaparkan popularitas dan dapat diterapkan selain dalam tim kerja. Semua teknik dan proses ini rnembutuhkan komunikasi dan hubungan, respons dan penyesuaian diri, serta koondinasi dan pengaturan tingkat tinggi. Singkarnya, semua hal tersebut rnembutuhkan lingkungan yang hanya bisa disediakan oleh para rim kerja yang ulung.

12Hati-hati! Tim Tidak Selalu Merupakan JawabannyaKerjasama tim membutuhkan lebih banyak waktu dan seringkali lebih banyak sumber daripada kerja secara individual.Anda harus menilai dengan seksama apakah suatu pekerjaan membutuhkan atau memperoleh manfaat dari adanya usaha bersama.

Terdapat tiga tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tim sesuai dengan situasi yang ada:Bisakah pekerjaan yang akan dilakukan memperoleh hasil yang lebih baik bila dikerjakan oleh lebih dari satu orang?Apakah pekerjaan yang akan dilakukan menciptakan maksud atau serangkaian tujuan umum yang lebih dari sejumlah tujuan individuak bagi orang-orang dalam kelompok?Apakah anggota kelompoknya saling bergantung?13Sekian dan Terima Kasih 14pertanyaanAnas 13.94Apakah manfaat tim bagi organisasi dan bagaimana harapan-harapan anggota mempengaruhi kinerja tim?Arum 13.58Bagaimana perusahaan membangun sebuah tim atau kelompok yang solid?Miftayati 13.86Bagaimana pengaruh kerjasama tim dan partisipasi tehadap kinerja karyawan?15