BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …repository.uinbanten.ac.id/300/6/BAB IV.pdf · 2....
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …repository.uinbanten.ac.id/300/6/BAB IV.pdf · 2....
72
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT)
Pada awalnya induk perusahaan Alfamart adalah PT Alfa
Minimart Utama (AMU) yang didirikan pada 27 juni 1999.
Saham PT Alfa Minimart Utama (AMU) dipegang oleh dua
perusahaan yaitu masing-masing PT Alfa Retailendo. tbk,
sebanyak 51% dan sisanya dipegang oleh PT Lancar Distrindo
sebanyak 49%. Toko pertama yang dibuka oleh perusahaan
tersebut diberi nama “Alfa Minimart” yang beralamat di Jl.
Beringin Raya, Karawaci, tangerang pada tanggal 18 Oktober
1999.
Namun tepatnya pada tanggal 1 Agustus 2002 kepemilikan
PT Alfa Minimart Utama (AMU) beralih tangan dan berganti
nama menjadi PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT). PT Sumber
Alfaria Trijaya sahamnya dipegang oleh dua perusahaan yaitu
PT HM Sampoerna, tbk sebagai pemegang saham terbesar yaitu
sebanyak 70% dan sisanyaa dipegang oleh PT Sigmantara
73
Alfindo yaitu sebanyak 30%, dan pada peralihan kepemilikan
tersebut nama “Alfa Minimart” berganti menjadi “Alfamart”
tepatnya pada tanggal 1 januari 2003.
PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan
perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan
umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan
sehari-hari. Alfamart dapat dimiliki masyarakat luas dengan
cara kemitraan.
1) Visi Alfamart : “menjadi jaringan distribusi retail
terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas,
berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,
pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta
mampu bersaing secara global”.
2) Misi Alfamart :
Memberikan kepuasan kepada pelanggan
atau konsumen dengan berfokus pada
produk dan pelayanan yang berkualitas
unggul.
74
Selalu menjadi yang terbaik dalam segala
hal yang dilakukan dan selalu
menegakkan tingkah laku atau etika bisnis
yang tertinggi.
Ikut berpartisipasi dalam membangun
Negara dengan menumbuh-kembangkan
jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
Membangun organisasi global yang
terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh
dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok,
karyawan, pemegang saham dan
masyarakat pada umunya.
3) Budaya Alfamart :
a. Integritas yang tertinggi.
b. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
c. Kualitas dan produktivitas yang tinggi.
d. Kerjasama team.
e. Kepuasan pelanggan melalui standar
pelayanan yang terbaik.
4) Motto Alfamart : “Belanja Puas, harga pas”.
75
5) Prestasi Alfamart
ISO 9001 : 2000 :
Internasional Organisasi for
Standardisation adalah sebuah badan yang
terdiri dari seluruh dunia yang bertanggung
jawab untuk mewujudkan standar internasional
di negara masing-masing.
Dengan diterimanya sertifikat ISO 9001 :
2000 bagi alfamart berarti alfamart telah
berhasil menerapkan standard-standard
internasional didalamnya dan menunjukan
bahwa perusahaan nasional mampu bersaing
secara internasional.
Rekor MURI.
Museum Rekor- Dunia Indonesia
(MURI) merupakan lembaga pertama di
indonesia yang khusus menghimpun data-data
rekor superlatif di indonesia. Pendirian dan
pelaksanaan kegiatan MURI di dukung oleh
sepenuhnya oleh kelompok usaha jamu jago.
76
Dalam hal ini MURI memberikan
penghargaannya kepada alfamart karena telah
berhasil menjadi jaringan minimarket pertama
di indonesia yang berhasil mendapatkan
sertifikasi standard internasional ISO 9001 :
2000.
Franchise Gold.
Toko waralaba alfamart adalah salah satu
waralaba yang paling diminati saat ini.
Waralaba alfamart juga telah meraih
penghargaan franchise gold 2006. Alfamart
terbukti telah memberikan keuntungan dan
kerjasama yang baik dengan para terwaralaba.
77
6) Struktur organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Alfamart
OPERASIONAL
GENERAL
MANAGER
BRANCH MANAGER
DEPUTY BRANCH
MANAGER
AREA MANAGER
AREA
COORDINATOR
CHEIF OF STORE
ASSISTANT CHIEF OF
STORE
ASSISTANT CHIEF OF
STORE
ASSISTANT CHIEF OF
STORE
CREW
CREW
CREW CREW
CREW
CREW
78
2. Promosi dan Mekanisme Voucer Alfamart
“MENANGKAN GRAND PRIZE 10 DATSUN GO+
PANCA dan DOUBLE WALL GLASS”.
Mekanisme undian:
Setiap konsumen yang melakukan penukaran 10 stamp
dan membeli Double Wall Glass, berkesempatan untuk
mengikuti program undian dengan mengisi lengkap data
dikolom yang sudah disediakan sesuai kartu identitas
yang berlaku.
Pembelian Double Wall Glass tanpa menukarkan
kartu stamp (harga normal), tidak berhak
mengikuti program undian.
Pajak Hadiah 25% dan Bea balik nama
ditanggung pemenang.
Program ini tidak berlaku untuk karyawan
Alfamart, agency, biro iklan serta keluarga.
Pemenang yang sudah diumumkan dapat
didiskualifikasi jika ditemukan fakta
79
ketidaksesuaian dengan syarat dan ketentuan
berlaku.
Periode : 16 januari- 29 april 2016.
Pengumuman pemenang dapat dilihat di
www.alfamartku.com, 24 juni 2016.
Mekanisme Pengumpulan Stamp:
Setiap belanja Rp. 40.000,- akan mendapatkan stamp
(berlaku kelipatan), jika pembelanjaan didalamnya
terdapat produk sponsor kuantiti tertentu atau
pembayaran menggunakan Kartu Debit BNI akan
mendapat extra stamp.
Mekanisme Penukaran Stamp:
Tukarkan 10 stamp, dapatkan harga spesial diskon 70%
Klasique Double Wall Glass dan gratis Premium Glass /
mug.
Ketentuan:
Promosi tidak berlaku untuk pembelian rokok,
voucher hp dan susu bayi dibawah 1 tahun.
Alfamart berhak merubah syarat dan ketentuan
program tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
80
Apabila terdapat perbedaan pendapat terkait
program, Alfamart berhak mengambil keputusan
akhir.
B. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini karakteristik responden yang dipakai
adalah usia dan jenis kelamin.
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Usia
No Usia
(tahun)
Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1. 18 – 24 9 30
2. 24 – 35 11 37
3. 35 – 45 6 20
4. > 45 4 13
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang melakukan
transaksi dan mendapatkan voucer sebagian besar berada pada
kisaran umur produktif yakni 24 hingga 31 tahun sebanyak 37%
dari total responden. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari 30
81
responden yang diambil 11 orang diantaranya atau yang paling
banyak berbelanja dan mendapatkan voucer di Alfamart dalam
penelitian ini adalah yang berusia 24 sampai 35 tahun.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1. Laki-laki 7 23
2. Perempuan 23 77
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang paling sering
berbelanja dan mendapatkan voucer di minimarket Alfamart dalam
penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan 23 orang,
sedangkan berjenis kelamin laki-laki hanya 7 orang.
82
C. Hasil Analisis Data
1. Uji Validitas dan Realibilitas
a. Uji validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan
Analisis Korelasi. Perhitungan dilakukan dengan bantuan
program SPSS. Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05
menunjukkan sebagai item yang valid. Pengujian validitas
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas
No Indikator pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
Variabel Hadiah Langsung (x)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mendorong pembelian
Promosi jangka waktu
Hadiah yang menarik
Informasi secara jelas
Persyaratan hadiah mudah
Bonus produk/hadiah
Kupon dan potongan harga
Jumlah Hadiah yang
variatif
Hadiah variatif tiap bulan
Hadiah sesuai harapan
0.552
0.651
0.829
0.833
0.795
0.602
0.418
0.582
0.565
0.594
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
83
Variabel perilaku konsumen (y)
1
2
3
4
5
7
8
9
10
Pembelian berkali-kali
Sering belanja
loyalitas konsumen
pelanggan tetap
Tertarik dengan hadiah
Atas ajakan orang
Mengajak orang
Tidak terpengaruh program
hadiah toko lain
Kepuasan konsumen
0.776
0.772
0.696
0.453
0.659
0.436
0.841
0.707
0.748
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hampir semua data
indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai
korelasi yang lebih besar dari 0,361. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa indikator tersebut adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Cronbach Alpha. Hasil pengujian reliabilitas
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut
ini:
84
Tabel 4.4
Hasil Uji Realibilitas
Variabel Alpha Keterangan
Voucer 0,760 Reliabel
Perilaku konsumen 0,765 Reliabel
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua
variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu
diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur
masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang
berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan kuesioner yang handal.
2. Uji Asumsi Klasik
Suatu model regresi yang baik harus bebas dari masalah
penyimpangan terhadap asumsi klasik. Berikut ini adalah
pengujian terhadap asumsi klasik dalam model regresi.
a. Uji Normalitas
Deteksi normalitas data digunakan dengan cara
melihat penyebaran data (titik) pada diagonal dari
85
scatter diagram (diagram penyebaran data). Dasar
pengambilan keputusan yaitu jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti garis itu, maka
model regresi memenuhi asumsi-asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, atau
bahkan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS 16, uji
normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan
model histogram dan model grafik P-P Plot.
Gambar 4.2
Grafik Normal P-P Plot
86
Berdasarkan hasil olahan data yang terlihat pada
gambar di atas, diperoleh bahwa data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti garis itu, maka
model regresi memenuhi asumsi-asumsi normalitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan Scatter Plot. Jika tidak terdapat variabel
yang signifikan maka dapat disimpulkan tidak adanya
masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian pada
lampiran sebagaimana juga pada Gambar 4.3 berikut;
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
87
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan
tidak terdapat pola yang jelas dari titik-titik tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki
gejala adanya heteroskedastisitas, yang berarti bahwa
tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi ini.
3. Analisis Regresi Linear
Analasis regresi linear sederhana (simple linear regression)
digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan Untuk menguji
hipotesis mengenai pengaruh voucer terhadap perilaku
konsumen, dimana posisi voucer sebagai variabel independen dan
perilaku konsumen sebagai variabel dependen. Perhitungan
statistik dalam analisis regresi linear sederhana yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan
program komputer SPSS For Windows versi 16.0. hasil
pengolahan data dengan menggunakan program SPSS
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
88
Tabel 4.5
Hasil Uji R Squer
Dari tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa output SPSS versi
16.0 terlihat bahwa nilai R yaitu sebesar 736 (73,6%), dimana
nilai koefisien korelasi ini menunjukkan bahwa hubungan antara
konstruk variabel independen voucer variabel dependen perilaku
konsumen adalah kuat. Kemudian nilai R squer atau koefisien
determinasi diperoleh sebesar 0,541. Hal ini berarti 54,1%
variabel perilaku konsumen dijelaskan oleh variabel voucer,
sedangkan sisanya yaitu 45,9% perilaku konsumen dipengaruhi
oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian
ini diantaranya pelayanan,harga,lokasi dan lain-lain.
Analisis selanjutnya untuk mengetahui nilai koefisien regresi
bisa dilihat pada tabel 4,4 dibawah ini:
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .736a .541 .525 3.75610
a. Predictors: (Constant), voucer
b. Dependent Variable: perilaku konsumen
Sumber : Data Primer yang telah diolah
89
Tabel 4.6
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Dari hasil output tersebut diperoleh model persamaan regresi
linear sebagai berikut:
Y = 4,304 + 0,788 X
Interpretasi dari persamaan tersebut adalah:
a = 4,304, konstanta sebesar 4,304 menyatakan bahwa jika
tidak ada voucer, maka hal ini menunjukan perilaku
konsumen sebesar 4,304
b = 0,788, mempunyai pengaruh positif terhadap prilaku
konsumen (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,788
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleran
ce VIF
1 (Constant) 4.304 5.803 .742 .464
Voucer .788 .137 .736 5.749 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: perilaku konsumen
Sumber : Data Primer yang telah diolah
90
menyatakan bahwa setiap penambahan voucer (X) akan
meningkat perilaku konsumen sebesar 0, 788.
D. Hasil Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini analisis hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji t (ttest) untuk melihat seberapa pengaruh variabel
bebas (X = Voucer) terhadap variabel terikat (Y = Perilaku
Konsumen). Pengujian secara parsial (Uji-t) digunakan untuk
menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
parsial atau secara individual, dan dapat pula digunakan untuk
melihat pengaruh variabel bebas yang paling dominan. Secara
teknis pengujiannya dilakukan dengan membandingkan nilai thitung
dengan nilai ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05.
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara hadiah langsung
terhadap prilaku konsumen
Ha : Terdapat pengaruh antara hadiah langsung terhadap
prilaku konsumen
Hasil uji t variabel voucer (X) diperoleh nilai thitung = 5,749
dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas
signifikansi 0,05, didapat ttabel sebesar 2.04841. Ini berarti t hitung >
91
t tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian
maka hipotesis dapat diterima. Arah koefisien regresi positif berati
bahwa voucer memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
perilaku konsumen dalam membeli. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa dengan voucer yang semakin menarik, akan
berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam melakukan
pembelian.
E. Pengaruh Voucer terhadap Perilaku Konsumen menurut
Ekonomi Syariah
Menurut Kotler Voucer atau kupon merupakan salah satu alat
promosi penjualan yang berbentuk hadiah.1 Sedang Mayoritas para
ulama tentang hadiah mendefinisikan sebagai akad pemindahan
kepemilikan harta secara Cuma-Cuma dan sukarela yang dilakukan
seseorang dalam keadaan hidup kepada orang lain. Jadi, penyerahan
hibah dilakukan ketika pemberi masih hidup tanpa mengharapkan
imbalan apapun, kecuali untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt
bukan pamrih kepada manusia.2 disamping itu, hadiah dalam dunia
perdagangan adalah sesuatu yang diberikan kepada konsumen
1 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Prentice-Hall, Inc, 1997),
260 2 Setiawan Budi Utomo, Fikih Aktual, cet. Ke-1 (Jakarta: Gema Insani Press,
2003), 15
92
dengan maksud melariskan barang dagangannya dan berubah
fungsi menjadi satu media untuk promosi penjualan.
Mengenai voucer dalam bentuk hadiah sebagai promosi
penjualan di Alfamart dalam syari’at Islam tidak terdapat
pelanggaran, karena murni sebagai pemberian hadiah bagi setiap
konsumen dalam melakukan pembelian. Jelas sekali dalam
program ini telah terjadi suka-sama-suka diantara kedua belah
pihak. dan pihak konsumen juga tidak ada yang merasa dirugikan,
bahkan merasa senang karena mendapatkan hadiah.
Sedang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
adalah oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari
pembeli.3 Dalam Islam ada pembedaan yang jelas antara yang halal
dan haram. Dengan kata lain, dalam sebuah kegiatan ekonomi
dilarang mencampur adukkan antara yang halal dan haram. Hal
tersebut merupakan bagian dari batasan konsumsi dalam perilaku
konsumen muslim.
Selanjutnya, dalam penelitian ini dari hasil analisis deskriptif
yang menunjukkan bahwa kondisi penilaian responden terhadap
3 Danang Sunyoto, Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk
Mengenali Konsumen) ...., 13
93
variabel-variabel penelitian ini secara umum sudah baik. Hal ini
dapat ditunjukkan dari banyaknya tanggapan kesetujuan yang
tinggi dari responden terhadap kondisi dari masing-masing variabel
penelitian. Dan hasil tersebut selanjutnya diperoleh variabel
independen yaitu voucer memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku konsumen di Alfamart Ariasantika.
Pengujian hipotesis menunjukkan adanya pengaruh yang positif
dan signifikan voucer terhadap perilaku konsumen. Hasil ini
menunjukkan bahwa penilaian yang baik mengenai program
hadiah berbentuk voucer yang dilakukan Alfamart sesuai dengan
tingkat keinginan konsumen dan menunjukan berbagai perilaku
serta mendorong konsumen dalam melakukan pembelian.