Pengadaan Oleh PLN

10
I. PERMASALAHAN 1. Bagaimana ketentuan Jaminan Pelaksanaan dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)? 2. Bagaimana ketentuan Surat Jaminan dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)? 3. Apa yang dimaksud Sewa Menyewa/Sewa Beli dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)? 4. Apa saja Jenis Kontrak dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)? 5. Bagaimana Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)? 6. Bagaimana sistem Pembayaran dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)? 7. Bagaimana Pengenaan Denda dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)? 8. Bagaimana Pedoman Perpanjangan Waktu Pelaksanaan dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)? II. DASAR HUKUM Bahan dokumen primer adalah berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagaimana dimaksud diuraikan di bawah ini: 1. Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor: 305.K/DIR/2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT. PLN (PERSERO); 2. Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor: 066.K/DIR/2011 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor: 305.K/DIR/2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT. PLN (PERSERO); 3. Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor: 1059.K/DIR/2011 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor: 305.K/DIR/2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT. PLN (PERSERO); III. DEFINISI 1. APLN adalah Anggaran PLN yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan telah disahkan oleh RUPS,

description

Pengadaan Oleh PLN

Transcript of Pengadaan Oleh PLN

Page 1: Pengadaan Oleh PLN

I. PERMASALAHAN

1. Bagaimana ketentuan Jaminan Pelaksanaan dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)?

2. Bagaimana ketentuan Surat Jaminan dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)?

3. Apa yang dimaksud Sewa Menyewa/Sewa Beli dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)?

4. Apa saja Jenis Kontrak dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)?

5. Bagaimana Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)?

6. Bagaimana sistem Pembayaran dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)?

7. Bagaimana Pengenaan Denda dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)?

8. Bagaimana Pedoman Perpanjangan Waktu Pelaksanaan dalam pengadaan barang dan Jasa oleh PT. PLN (Persero)?

II. DASAR HUKUM

Bahan dokumen primer adalah berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagaimana dimaksud diuraikan di bawah ini:

1. Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor: 305.K/DIR/2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT. PLN (PERSERO);

2. Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor: 066.K/DIR/2011 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor: 305.K/DIR/2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT. PLN (PERSERO);

3. Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor: 1059.K/DIR/2011 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor: 305.K/DIR/2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT. PLN (PERSERO);

III. DEFINISI

1. APLN adalah Anggaran PLN yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan telah disahkan oleh RUPS, termasuk anggaran untuk pekerjaan mendesak atau Keadaan Darurat (emergency) yang belum ditetapkan di dalam RKAP;

2. Jasa Konstruksi adalah layanan pelaksanaan pekerjaan atau wujud fisik lainnya yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan Pengguna Barang/Jasa serta proses dan pelaksanaannya diawasi oleh Pengguna Barang/Jasa;

Page 2: Pengadaan Oleh PLN

3. Jadwal Pengadaan adalah rincian waktu proses Pengadaan Barang/Jasa yang dimulai dari pengumuman sampai dengan penandatanganan Kontrak;

4. Kontrak adalah perikatan dalam bentuk perjanjian tertulis antara Pengguna Barang/Jasa dengan Penyedia Barang/Jasa;

5. Masa Pelaksanaan Kontrak adalah masa sejak ditandatanganinya kontrak sampai dengan berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam kontrak;

6. Negosiasi adalah kegiatan untuk pembahasan aspek teknis, harga dan waktu pelaksanaan antara Panitia/Pejabat Pengadaan dengan Penyedia Jasa;

7. Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan: pengadaan barang, pengadaan Jasa Konstruksi termasuk pengadaan barang dan pemasangan (supply & erect), pengadaan jasa konsultansi, pengadaan khusus dan pengadaan jasa lainnya di PLN yang dibiayai dengan APLN atau yang dibiayai dengan sumber dana dari pinjaman/hibah luar negeri dan/atau pinjaman dalam negeri (Non APLN), sepanjang tidak diatur dalam naskah pemberi pinjaman (guide lines);

8. Proses Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa mencakup sejak tahap proses memilih penyedia jasa dan sampai dengan tahap penyelesaian pelaksanaan pekerjaan;

9. Pengguna Barang/Jasa adalah Direksi atau Pejabat satu tingkat di bawah Direksi atau GM/KEPALA atau Pejabat yang diberi kuasa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dalam lingkungan kerja PLN.

IV. ANALISIS TERHADAP PERMASALAHAN

A. Jaminan Pelaksanaan

1. Jaminan Pelaksanaan minimal 5% (lima persen) dari Nilai Kontrak, kecuali untuk Pembelian Tenaga Listrik dari IPP adalah:

a. Minimal 2% (dua persen) dari nilai transaksi penjualan kWh selama 1 (satu) tahun sejak penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) sampai financial closing; dan

b. Minimal 5% (lima persen) dari nilai transaksi penjualan kWh selama 1 (satu) tahun sejak financial closing sampai Commercial Operation Date (COD).

2. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari kalender setelah masa pelaksanaan kontrak berakhir (Serah Terima Pekerjaan atau Taking Over Certificate atau masa Financial Closing atau Commercial Operation Date).

3. Jaminan Pelaksanaan diserahkan sebelum Kontrak ditandatangani dan dapat dikembalikan setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan atau Taking Over Certificate atau

Page 3: Pengadaan Oleh PLN

Financial Closing atau Commercial Operation Date ditandatangani.

4. Jaminan Pelaksanaan tidak dipersyaratkan untuk :

a. Jasa Konsultansi; atau

b. Pengadaan Jasa Asuransi; atau

c. Pembelian excess power; atau

d. Pekerjaan cleaning services; atau

e. Pekerjaan Satuan Pengamanan (Satpam);

f. Penunjukan Langsung kepada Anak Perusahaan;atau

g. Nilai Kontrak Pekerjaan sampai dengan Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).

B. Ketentuan Surat Jaminan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :

1. Diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau Bank asing yang beroperasi di Indonesia atau Perusahaan Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) yang mendapatkan dukungan perusahaan reasuransi yang memiliki rating A yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat internasional, kecuali yang didukung oleh perusahaan reasuransi dalam negeri/lokal diutamakan memiliki pemeringkat dari lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

2. Khusus untuk Jaminan Uang Muka harus dalam bentuk Bank Garansi yang diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau Bank asing yang mempunyai kantor perwakilan di Indonesia;

3. Masa berlakunya jaminan tidak kurang dari jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

4. Besarnya nilai jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf;

C. Sewa Menyewa/Sewa Beli

1. Sewa-menyewa adalah aktivitas Pengguna Barang/Jasa yang saling mengikatkan diri dengan Penyedia Barang/Jasa untuk menggunakan suatu barang, baik barang bergerak dan/atau tidak bergerak, selama waktu tertentu dengan pembayaran yang disepakati.

2. Sewa beli adalah aktivitas Pengguna Barang/Jasa yang saling mengikatkan diri dengan Penyedia Barang/Jasa untuk menggunakan suatu barang, baik barang bergerak dan/atau tidak bergerak. Selama pembayaran yang disepakati belum diselesaikan seluruhnya, kepemilikan barang tetap ada pada Penyedia Barang/Jasa dan pada akhir masa kontrak atau pembayaran yang disepakati telah diselesaikan seluruhnya,

Page 4: Pengadaan Oleh PLN

Penyedia Barang/Jasa menyerahkan dokumen yang diperlukan dan hak kepemilikan beralih kepada Pengguna Barang/Jasa.

3. Barang yang dapat disewa / sewa beli antara lain :

a. Barang yang diperlukan untuk keperluan rutin/operasional PLN dan memerlukan biaya operasional dan pemeliharaan (Operation and Maintenance), seperti tetapi tidak terbatas pada :

1) Komputer (PC, laptop, notebook), LCD Projector;

2) Mesin Fotokopi (photocopier);

3) Kendaraan bermotor (mobil, motor, truk, alat-alat berat);

4) Gedung dan/atau tanah;

5) Mesin pembangkit tenaga listrik.

b. Barang yang dapat membebani Neraca Pembukuan PLN karena memerlukan investasi dan memiliki susut nilai barang (depresiasi harga Barang).

Khusus untuk benda tidak bergerak seperti gedung dan /atau tanah, Sewa/sewa beli dapat dilakukan dengan Penunjukan Langsung.

Pengguna Barang/Jasa wajib melakukan analisa bisnis (commercial analysis) dalam hal menentukan Barang yang dapat disewa/sewa beli.

4. Proses Pelaksanaan sewa menyewa/sewa beli dilakukan mengikuti Keputusan Direksi ini kecuali ditentukan lain oleh Perundang-undangan yang berlaku.

D. Jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa

Jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dibedakan atas:

1. Berdasarkan bentuknya :

a. Lumpsum

Adalah kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa.

Sistem kontrak ini lebih tepat digunakan atas Pengadaan Barang/Jasa dengan contoh yang jelas, atau untuk jenis pekerjaan borongan yang perhitungan volumenya untuk masing-masing unsur/jenis pekerjaan sudah dapat diketahui dengan pasti berdasarkan rencana kebutuhan sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknisnya. Harga yang mengikat dalam kontrak sistem ini adalah total penawaran harga.

Page 5: Pengadaan Oleh PLN

b. Harga Satuan (Unit Price)

Adalah kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume total pekerjaan masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.

Harga satuan, pertimbangan untuk memilih dengan cara ini adalah karena untuk keakuratan pengukuran volume pekerjaan yang tinggi diperlukan survey dan penelitian yang sangat mendalam, detail dan sampel yang banyak, waktu yang lama sehingga biaya sangat besar, padahal pengukuran juga lebih mudah dalam pelaksanaan, di pihak lain pekerjaan sangat mendesak dan harus segera dilaksanakan, sehingga untuk pekerjaan yang sifat kondisinya seperti hal tersebut tidak dapat digunakan kontrak dengan sistem Lumpsum. Kontrak bentuk ini memungkinkan pekerjaan tambah/kurang.

c. Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan

Adalah kontrak yang merupakan gabungan Lumpsum dan harga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.

d. Terima Jadi (turn key)

Adalah kontrak Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/ konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Turn key, sistem ini lebih tepat digunakan untuk mengadakan suatu barang yang hanya diperlukan sekali saja, dan tidak mengutamakan kepentingan untuk alih (transfer) teknologi selanjutnya.

e. Kontrak Sewa Beli

Adalah kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang pembayarannya dilakukan selama barang yang dimaksud digunakan, sedangkan kepemilikan barang tetap ada pada Penyedia Barang/Jasa. Pada masa akhir kontrak dan setelah pembayaran seluruhnya dilaksanakan, Penyedia Barang/Jasa menyerahkan barang yang dikontrakkan kepada Pengguna Barang/Jasa lengkap dengan dokumen yang diperlukan.

f. Kontrak Angsuran (delay payment) adalah kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang pembayarannya dilaksanakan secara angsuran selama waktu tertentu setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan barang yang dikontrakkan

Page 6: Pengadaan Oleh PLN

kepada Pengguna Barang/Jasa lengkap dengan dokumen yang diperlukan.

g. Kesepakatan Harga Satuan (KHS)

Adalah suatu kesepakatan harga satuan Barang/Jasa tertentu dalam kurun waktu dan spesifikasi tertentu. Selanjutnya harga satuan yang disepakati dapat ditindak lanjuti menjadi kontrak yang prosesnya mengikuti Keputusan ini.

2. Berdasarkan jangka waktu

a. Kontrak Tahun Tunggal (Single Year Contract)

Adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana APLN untuk masa 1 (satu) Tahun Anggaran.

b. Kontrak Tahun Jamak (Multiyears Contract)

Adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana APLN untuk masa lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran.

E. Hak dan Kewajiban Para Pihak

1. Hak dan kewajiban Pengguna Barang/Jasa dalam pelaksanaan kontrak:

a. Mengawasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa;

b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa;

c. Melakukan perubahan kontrak, jika ada alasan yang sah dan disepakati oleh para pihak;

d. Memberikan peringatan atas keterlambatan pekerjaan;

e. Mengenakan denda keterlambatan;

f. Membayar tahapan sesuai dengan progress fisik pekerjaan yang tercantum dalam Berita Acara Kesepakatan;

g. Membuat Berita Acara Serah Terima lokasi pekerjaan;

h. Memberikan instruksi sesuai jadual pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.

2. Hak dan kewajiban Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan kontrak;

a. Menerima pembayaran tahapan sesuai dengan progress fisik pekerjaan yang tercantum dalam Berita Acara Kesepakatan;

b. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

Page 7: Pengadaan Oleh PLN

c. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik (laporan harian, mingguan dan bulanan) kepada Pengguna Barang/Jasa;

d. Memberikan keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan Pengguna Barang/Jasa;

e. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

f. Mengambil langkah-langkah yang maksimal untuk melindungi lingkungan, baik di dalam maupun di luar lokasi pekerjaan, dan membatasi perusakan dan pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun miliknya sebagai akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain yang disebabkan kegiatan Penyedia Barang/Jasa.

F. Pembayaran

1. Pembayaran uang muka (down payment) pada prinsipnya tidak diberikan kecuali apabila sangat dibutuhkan demi kelancaran pekerjaan dan keuangan Perusahaan memungkinkan. Pemberian uang muka untuk pengadaan internasional dibayarkan dalam hal tersebut merupakan persyaratan efektifnya kontrak.

2. Pembayaran diberikan Pengguna Barang/Jasa berdasarkan Progress Fisik Pekerjaan.

3. Sistem pembayaran progress fisik pekerjaan sesuai ketentuan dokumen kontrak (angsuran/termijn atau bulanan/monthly certificate).

4. Pembayaran dengan Sistem Sertifikat Angsuran dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Setelah kemajuan hasil pekerjaan mencapai nilai prosentase tertentu sesuai dengan ketentuan dokumen kontrak, Penyedia Barang/Jasa mengajukan laporan kemajuan hasil pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dengan lampiran data pendukung.

b) Kemajuan hasil pekerjaan tersebut harus sudah mendapat penetapan dari Direksi Pekerjaan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah diterimanya laporan kemajuan hasil pekerjaan tersebut berikut laporan data pendukungnya.

5. Pembayaran dengan Sistem Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate) dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Pada setiap tanggal 25 (dua puluh lima) bulan yang bersangkutan, Penyedia Barang/Jasa mengajukan

Page 8: Pengadaan Oleh PLN

sertifikat bulanan kepada Direksi Pekerjaan dengan lampiran data pendukung.

b) Kemajuan hasil pekerjaan sesuai Sertifikat Bulanan tersebut harus sudah mendapat penetapan dari Direksi Pekerjaan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah diterimanya laporan kemajuan hasil pekerjaan tersebut berikut laporan data pendukungnya.

6. Pembayaran progress fisik pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh Pengguna Barang/Jasa apabila Penyedia Barang/Jasa telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dalam kurun waktu 10 (sepuluh) hari kerja.

7. Pembayaran progress fisik pekerjaan hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk bahan-bahan dan alat-alat yang ada dilapangan.

8. Setiap pembayaran harus dipotong jaminan pemeliharaan, denda (bila ada), dan pajak.

9. Untuk kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan pembayaran kepada Pengguna Barang/Jasa harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh sub kontraktor sesuai dengan kemajuan pekerjaan.

10. Pembayaran terakhir sebesar 100% (seratus persen) dari nilai kontraknya hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dari nilai kontrak dan Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak setelah berita acara penyerahan pertama diterbitkan.

G. Denda Keterlambatan

Besarnya denda kepada penyedia barang/jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 ‰ (satu per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan dengan maksimum 5 % dari kontrak.

H. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan

1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh pengguna barang/jasa atas pertimbangan yang layak dan wajar;

2. Yang dimaksud hal-hal yang layak dan wajar untuk perpanjangan waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut :

a) Pekerjaan tambah;

b) Perubahan disain;

c) Keterlambatan yang disebabkan oleh pihak pengguna barang/jasa;

d) Masalah yang timbul di luar kendali penyedia barang/jasa;

Page 9: Pengadaan Oleh PLN

e) Keadaan kahar (force majeur).

3. Pengguna Barang/Jasa dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan penelitian dan evaluasi terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh Penyedia Barang/Jasa;

Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan di dalam amandemen/memorandum kontrak.