Penetapan Kadar Vitamin c

5
PENETAPAN KADAR VITAMIN C PENETAPAN KADAR VITAMIN C A. TUJUAN Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menetapkan kadar vitamin C ( asam askorbat ) secara iodimetri. B. LANDASAN TEORI Istilah vitamin diberikan atas dasar perkiraan semula bahwa semua zat ini memiliki struktur amin (lat. Vita = kehidupan), tetapi ternyata hanya tepat bagi beberapa zat saja, antara lain tiamin (vitamin B 1 ). Kebanyakan vitamin atau zat pelopornya yang disebut provitamin, diperoleh dari bahan makanan dan hanya beberapa sat saja dapat disintesa sendiri dalam usus oleh tubuh, yaitu vitamin B 2 , B 5, K 2 serta biotin. Vitamin A dan D 3 juga dapat disintesa dalam tubuh dengan masing-masing karoten dan kolesterol sebagai bahan pangkalnya. (Tan dan Kirana, 2007) Vitamin merupakan senyawa organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan sering sekali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolism. Vitamin yang terdapat dalam lebih dari satu bentuk kimia (misalnya piridoksin, piridoksal, piridoksamin) atau terdapat sebagai suatu precursor (misalnya karoten untuk vitamin A) kadang- kadang dinamakan vitamer. (Anonim, 2007) Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam dengan rumus empiris C6H8O6 (berat molekul = 176,12 g/mol). Kegunaan Vitamin C adalah sebagai antioksidan dan berfungsi penting dalam pembentukan kolagen, membantu penyerapan zat besi, serta membantu memelihara pembuluh kapiler, tulang, dan gigi. Konsumsi dosis normal Vitamin C 60 – 90 mg/hari. Vitamin C banyak terkandung pada buah dan sayuran segar. (Pratama, 2004) Titrasi iodimetri adalah titrasi berdasarkan reaksi oksidasi antara iodine sebagai pentiter dengan reduktor yang memiliki potensial oksidasi lebih rendah dari system iodine- iodida dimana sebagai indicator larutan kanji. Titrasi dilakukan dalam suasana netral sedikit asam (pH 5-8). (Alamsyah, 1994) Vitamin C mempunyai sifat sebagai anti oksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat diperlukan oleh tubuh,

description

kes

Transcript of Penetapan Kadar Vitamin c

Page 1: Penetapan Kadar Vitamin c

PENETAPAN KADAR VITAMIN CPENETAPAN KADAR VITAMIN C

A.    TUJUAN

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menetapkan kadar vitamin C ( asam

askorbat ) secara iodimetri.

B.     LANDASAN TEORI

Istilah vitamin diberikan atas dasar perkiraan semula bahwa semua zat ini memiliki

struktur amin (lat. Vita = kehidupan), tetapi ternyata hanya tepat bagi beberapa zat saja, antara

lain tiamin (vitamin B1). Kebanyakan vitamin atau zat pelopornya yang disebut provitamin,

diperoleh dari bahan makanan dan hanya beberapa sat saja dapat disintesa sendiri dalam usus

oleh tubuh, yaitu vitamin B2, B5,K2 serta biotin. Vitamin A dan D3 juga dapat disintesa dalam

tubuh dengan masing-masing karoten dan kolesterol sebagai bahan pangkalnya. (Tan dan Kirana,

2007)

Vitamin merupakan senyawa organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk

mempertahankan kesehatan dan sering sekali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolism.

Vitamin yang terdapat dalam lebih dari satu bentuk kimia (misalnya piridoksin, piridoksal,

piridoksamin) atau terdapat sebagai suatu precursor (misalnya karoten untuk vitamin A) kadang-

kadang dinamakan vitamer. (Anonim, 2007)

Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam dengan rumus

empiris C6H8O6 (berat molekul = 176,12 g/mol). Kegunaan Vitamin C adalah sebagai

antioksidan dan berfungsi penting dalam pembentukan kolagen, membantu penyerapan zat besi,

serta membantu memelihara pembuluh kapiler, tulang, dan gigi. Konsumsi dosis normal Vitamin

C 60 – 90 mg/hari. Vitamin C banyak terkandung pada buah dan sayuran segar. (Pratama, 2004)

Titrasi iodimetri adalah titrasi berdasarkan reaksi oksidasi antara iodine sebagai

pentiter dengan reduktor yang memiliki potensial oksidasi lebih rendah dari system iodine-iodida

dimana sebagai indicator larutan kanji. Titrasi dilakukan dalam suasana netral sedikit asam (pH

5-8). (Alamsyah, 1994)

Vitamin C mempunyai sifat sebagai anti oksidan yang dapat melindungi molekul-

molekul yang sangat diperlukan oleh tubuh, seperti protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat

dari kerusakan oleh radikal bebas dan reaktif oksigen spesies. (Higdon, 2004)

C.     ALAT DAN BAHAN

1.      Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :  Buret 50 ml

  Erlenmeyer 250 ml

Page 2: Penetapan Kadar Vitamin c

  Statif dan klem

  Timbangan analitik

  Gelas ukur 50 ml

  Pipet tetes

  Botol semprot

  Lumpang dan Mortar

  Sendok tanduk

  Aluminium Foil

  Tissue

2.      Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :  Asam sulfat encer 0,1 M

  Aquadest

  Larutan iodium 0,1 N

  Indicator kanji

  Jesscool

Page 3: Penetapan Kadar Vitamin c

D.    PROSEDUR KERJA

Penentuan kadar vitamin C pada jescool

Jescool

-          Di gerus didalam lumpang hingga homogen

-          Ditimbang sebanyak 0,2 gram, menggunakan timbangan analitik

-          Dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer dan dilarutkan dengan aquades 100 ml kemudian

ditambahkan asam sulfat

-          Ditambahkan 2 tetes indikator kanji

-          Dititrasi dengan larutan iodium 0,1 N

-          Diamati.

Kadar Vit. C = 0,22%

A.    HASIL PENGAMATAN

Dik : V I2 = 0,5 ml

N I2 = 0,1 N

BE  = 8,806

Mg sampel = 200 mg

Dit/Penye:

                               VI2 x NI2 x BEKadar vit. C    =                                   X 100%                                  Mg sampel VI2 x NI2 x BEKadar vit. C    =                                   X 100%                                  Mg sampel

                        =   0,5 x 0,1 x 8,806    

                                    200 mg                        =  0,4403 x 100%                                    200                        =  0,22%

F.      PEMBAHASAN

        Titrasi Iodimetri adalah metode pengukuran konsentrasi larutan menggunakan metode

titrasi yaitu suatu penambahan indikator warna pada larutan yang diuji, kemudian ditetesi dengan

larutan yang merupakan kebalikan sifat larutan yang diuji. Pengukuran kadar Vitamin C dengan

reaksi redoks yaitu menggunakan larutan iodine (I2) sebagai titran dan larutan kanji sebagai

Page 4: Penetapan Kadar Vitamin c

indikator. Pada proses titrasi, setelah semua Vitamin C bereaksi dengan Iodin, maka kelebihan

iodin akan dideteksi oleh kanji yang menjadikan larutan berwarna biru gelap.

         Titrasi iodimetri memiliki metode reaksi oksidasi antara iodium sebagai pentiter dengan

reduktor, dimana reduktor ini memiliki potensial oksidasi lebih rendah dari system iodine-iodida

sehingga reduktornya dapat dioksidasi oleh iodium. Adapun yang bertindak sebagai elektron

pada titrasi ini adalah larutan kanji, Metode pengukuran konsentrasi larutan menggunakan

metode titrasi yaitu suatu penambahan indikator warna pada larutan yang diuji, kemudian ditetesi

dengan larutan yang merupakan kebalikan sifat larutan yang diuji.

         Vitamin C yang digunakan pada penelitian kali ini adalah vitamin yang beredar

dipasaran. Vitamin C merupakan vitamin yang mudah larut dalam air sehingga pembuatan

sediaannya cukup menggunakan pelarut air. Karena vitamin C mudah teroksidasi oleh udara,

terutama dalam bentuk larutan, maka dalam pengerjaannya sediaan tidak boleh terlalu lama di

biarkan berinteraksi dengan udara. Dari percobaan diatas diketahui zat yang bertindak sebagai

oksidator adalah iodium, sedangkan sampel yang ingin diketahui kadar  vitamin C nya adalah

jescool. Untuk mengetahui kadarnya sampel tersebut terlebih dahulu di larutkan  kedalam air

yang terbebas dari karbondioksida (CO2) dan larutan asam sulfat.

         Dari percobaan yang dilakukan untuk menentukan kadar vitamin C yang terkandung di

dalam suatu larutan, digunakan sampel yaitu jescool. Dari percobaan tersebut di peroleh hasil

berupa warna akhir titrasi dari larutan jescool yaitu biru tua. Setelah dilakukan perhitungan

didapatkan kadar vitamin C yang terkandung pada jescool adalah 0,22%.

         Dalam titrasi iodimetri akan ada larutan yang mengalami reduksi dan ada pula yang

mengalami oksidasi. Apabila vitamin c dititrasi menggunakan metode titrasi iodimetri dengan

oksidatornya adalah iodium, maka akan menghasilkan suatu reaksi. Dari reaksi tersebut, dapat

kita lihat bahwa asam askorbat mengalami reduksi karena asam askorbat melakukan pelepasan

unsur hydrogen. Sedangkan yang mengalami oksidasi adalah iodium hal ini karena iodium

melepaskan electron positifnya.

G.    KESIMPULAN         Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar Vitamin C yang

terkandung pada jescool adalah 0,22%