PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN...

download PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · AGAMA ISLAM KOMPETENSI DASAR MENYEBUTKAN TUGAS- ... Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

If you can't read please download the document

Transcript of PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN...

  • i

    PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF "MAKE A

    MATCH" UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN

    AGAMA ISLAM KOMPETENSI DASAR MENYEBUTKAN TUGAS-

    MALAIKAT SISWA KELAS IV SDN 2 KARANGMALANG KANGKUNG

    KENDAL 2010 / 2011

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dalam Ilmu

    Pendidikan Agama Islam

    Oleh

    UMI MAKROMAH

    NIM: 093111452

    FAKULTAS TARBIYAH

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

    SEMARANG

    2011

  • ii

    PERNYATAAN KEASLIAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Umi Makromah

    NIM : 093111452

    Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

    Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

    saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

    Semarang, Agustus 2011

    Saya yang menyatakan,

    Umi Makromah

    NIM: 093111452

  • iii

    KEMENTERIAN AGAMA

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA BAGI GURU

    MI DAN PAI PADA SEKOLAH MELALUI DUAL MODE SYSTEM

    Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Telp.024-7601295 Fax. 7615387 Semarang

    PENGESAHAN

    Naskah skripsi dengan:

    Judul : Penerapan strategi Pembelajaran Kooperatif "Make A Match" Untuk

    Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Kompetensi

    Dasar Menyebutkan Tugas Malaikat Siswa Kelas IV SDN 2

    Karangmalang Kangkung Kendal 2010 / 2011

    Nama : Umi Makromah

    NIM : 093111452

    Jurusan : Pendidikan Agama Islam

    Program Studi : Pendidikan Agama Islam

    Telah diujikan dalam sidang munaqasah oleh Dewan Penguji dan dapat diterima sebagai

    salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

    Semarang, 17 September 2011

    DEWAN PENGUJI

    Ketua Sekretaris

    Drs. Wahyudi, M.Pd. Dra. Hj. Siti Mariam, M.Pd.

    NIP: 196814031995031001 NIP: 196507271992032002

    Penguji 1, Penguji II

    Drs. Karnadi, M.Pd. Hj. Lift Anis Mashumah, M.Ag.

    NIP: 196803171994031003 NIP: 197209281997032001

    Pembimbing

    Ridwan, M.Ag.

    NIP : 19630106 199703 1 001

  • iv

    NOTA PEMBIMBING Semarang, 12 Agustus 2011

    Kepada

    Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

    IAIN Walisongo

    Di Semarang

    Assalamu alaikum wr. Wb

    .

    Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

    koreksi naskah skripsi dengan :

    Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif "Make A Match"

    Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

    Kompetensi Dasar Menyebutkan Tugas Malaikat Siswa Kelas

    IV SDN 2 Karangmalang Kangkung Kendal 2010 / 2011

    Nama : Umi Makromah

    NIM : 093111452

    Jurusan : Pendidikan Agama Islam

    Program Studi : Pendidikan Agama Islam

    Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

    Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan dalam sidang

    Munaqasah.

    Wassalamu alaikum wr. Wb.

    Pembimbing

    RIDWAN, M.Ag NIP : 19630106 199703

  • v

    MOTTO

    ;

    "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu

    mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".1

    1 Depag RI, Al-Quran Dan terjemahnya, Jakarta 1989, Surat Ibrahim Ayat 7, hlm : 380

  • vi

    ABSTRAK

    Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif "Make A

    Match" Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan

    Agama Islam Kompetensi Dasar Menyebutkan Tugas

    Malaikat Siswa Kelas IV SDN 2 Karangmalang Kangkung

    Kendal 2010/ 2011

    Penulis : Umi Makromah

    NIM : 093111452

    Penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah Apakah penerapan

    strategi pembelajaran kooperatif "make a match" dapat meningkatkan hasil belajar

    Pendidikan Agama Islam Kompetensi Dasar menyebutkan tugas Malaikat siswa

    kelas IV SDN 2 Karangmalang Kangkung Kendal 2010 / 2011 ?

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian

    Tindakan Kelas ( PTK ). Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN 2

    Karangmalang kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal. Tehnik pengumpulan

    data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) metode observasi partisipan

    karena guru sebagai peneliti sekaligus mengamati dan diamati secara langsung

    oleh kolaborator yang juga mengamati keaktifan guru dan siswa selama proses

    pembelajran berlangsung. (2) metode dokumentasi, digunakan untuk mengetahui

    kemampuan awal siswa dan untuk memperoleh data-data tentang SDN 2

    Karangmalang kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal yang meliputi sejarah,

    letak geografis, dan juga tentang visi misinya, (3) metode tes digunakan untuk

    mengetahui hasil belajar siswa setelah mengerjakan soal-soal yang diberikan

    diakhir pembelajaran pada tiap-tiap siklusnya. Data dalam penelitian ini terbagi

    menjadi dua jenis, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif

    diperoleh untuk mencari nilai rata-rata kelas dan prosentasenya. Sedangkan data

    kulitatif dianalisis menggunakan tehnik analisis data yang terdiri dari penyajian

    data dan penarikan kesimpulan.

    Penelitian dilaksanakan dalam empat tahap. Tahap pertama adalah pra

    siklus dengan metode ceramah dengan hasil nilai rata-rata 55 dari Kriteria

    Ketuntasan Minimal ( KKM ) 60 dengan ketuntasan siswa 52,9%. Tahap kedua

    siklus 1 hasil nilai rata-rata kelasnya 62 yang dicapai oleh 11 siswa yang tuntas

    dari 17 siswa. dengan ketuntasan mencapai 64,64%. Tahab ketiga siklus II dengan

    nilai rata-rata kelas 68 yang dicapai oleh 15 siswa yang tuntas dari 17 siswa

    dengan ketuntasannya mencapai 88,23% dan tahap keempat siklus III dengan nilai

    rata-rata kelas 77 ketuntasan mencapai 94,11% dicapai oleh 16 siswa dari 17

    siswa. Berdasarkan data tersebut dengan penerapan strategi pembelajaran

    kooperetif "make a match", siklus I, II dan III dapat diketahui ada peningkatan

    hasil belajar setelah diterapkannya strategi pembelajaran "make a match".

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan masukan

    bagi mahasiswa, para pengajar, para penaliti dan semua pihak yang membutuhkan

    dilingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang.

    Wassalamu alaikum Wr. Wb.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah Subhanahu Wataala yang telah mengutus Rosul-

    Nya sebagai penyempurna akhlak yang mulia dan telah mengajarkan manusia

    dengan perantaraan kalam. Berkat rahmad dan hidayah-Nya dengan mengucapkan

    syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian tugas dan syarat guna

    memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dalam ilmu Pendidikan

    Agama Islam. Untuk memenuhi harapan tersebut skripsi ini ditulis sesuai dengan

    penelitain yang dilakukan penulis. Pokok pembahasan skripsi ini adalah tentang

    pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a

    match" yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama

    Islam pada Kompetensi Dasar menyebutkan tugas-tugas Malaikat siswa kelas IV

    semester 2 SDN 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal

    .yang data-datanya diproleh melalui metode observasi, dokumentasi dan hasil tes.

    Penulisan skripsi ini penullis tidak lepas dari berbagai bimbingan dan

    saran dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu

    penulis menyampaikan sangat berterima kasih kepada bapak / ibu yang terhormat:

    1. Kedua orang tuaku yang senantiasa mencurahakn doa dan kasih sayang.

    2. Dr. Sujai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

    3. Nasirudin, M. Ag. selaku Kepala Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN

    Walisongo.

    4. Ridwan, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang disela-sela jadwalnya yang

    super padat telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran telah memberikan

    bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

    5. Para Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah memberikan

    ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    6. Segenap tenaga akademik IAIN Walisongo yang telah berkenan melayani

    penulis selama studi hingga selesai skripsi ini.

    7. Kepala Sekolah SD 2 Karangmalang Kangkung Kabupaten Kendal yang telah

    mengijinkan di sekolah tersebut sebagai tempat penelitian.

    8. Ibu Siti Zumarah selaku teman sejawat dalam penelitian skripsi ini.

  • viii

    9. Rekan-rekan guru SD 2 Karangmalang yang telah mendukung adanya

    penelitian skripsi ini.

    Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, selain

    untaian rasa terima kasih yang tulus dengan diiringi doa semoga Allah membalas

    semua amal keaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.

    Penulis sudah berusaha dengan sungguh-sungguh dalam penulisannya dan

    menyadari sepenuhnya bahwaskripsi ini belum mencapai kesempurnaan dan

    kiranya masih banyak kekurangan disana sini penulis harapkan saran dan ide-ide

    yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Namun demikian, penulis

    berharap skripsi ini bias bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

    umumnya.

    Semarang, 12 Agustus 2011

    Penulis

    UMI MAKROMAH

    NIM: 093111452

  • ix

    PERSEMBAHAN

    Karya tulis skripsi ini saya dedikasikan kepada orang-orang yang telah

    memberikan makna dalam kehidupanku.

    1. Dua orang tuaku ( Bapak Asrob dan Ibu Salmah ) yang telah memberikan

    doa dan kasih sayang.

    2. Ketiga anak-anakku tersayang ( Ihda Islami, Zahratul Amalia Solakha dan

    Nahar Ridlo Nasrullah ) sebagai penyemangat hidupku.

    3. Suami ( A. Zaenudin )

    4. Para dosen yang selalu memberi pencerahan dalam gelap serta memberi

    ilmu sebagai bekal hidup.

    5. Teman-teman seperjuangan

    6. Semua insan pendidikan yang terus mengisis kehidupannya untuk selalu

    belajar agar menjadi yang terbaik bagi diri, keluarga, bangsa dan Negara.

    Pada akhirnya dari lubuk hati yang paling dalam, kuhaturkan dan

    kupersembahkan karya sederhana ini, Jazakumullah khoiron katsira. Semoga

    seluruh jasa pengorbanan mendapat limpahan rahman dan rakhim-Nya. Amin ya

    robbal Alamin.

    Umi Makromah

  • x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL i

    PERNYATAAN KEASLIAN .,.. ii

    PENGESAHAN .. iii

    NOTA PEMBIMBING........... iv

    MOTTO vi

    ABSTRAK . vii

    KATA PENGANTAR ....viii

    PERSEMBAHAN x

    DAFTAR ISI ...... xi

    DAFTAR TABEL ..... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN xv

    BAB I : PENDAHULUAN .. 1

    A. Latar Belakang.. 1

    B. Rumusan Masalah 3

    C. Tujuan Penelitian .. 3

    D. Penegasan Istilah . 4

    E. Manfaat penelitian ....... 4

    BAB II : LANDASAN TEORI 5

    A. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ( PAI ) .. 5

    1. Pengertian Hasil Belajar... 5

    2. Dasar Meningkatkan Hasil Belajar... 6

    3. Standar Keberhasilan Hasil Belajar.. 9

    4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 11

    5. Hasil Belajar Pendidika Agama Islam ( PAI ).. 14

    B. Strategi Pembelajaran Kooperatif Make A Match ........16

    1. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif Make A Match16

    2. Teori Belajar Yang Melandasi Pembelajaran18

    3. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif Make A Match20

  • xi

    4. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran

    Kooperatif Make A Match. 21

    C. Strategi Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dalam

    Meningkatakan Hasil Belajar ...... 22

    D. Kajian Penelitian Terdahulu 23

    E. Hipotesis Tindakan . 26

    BAB III : METODE PENELITIAN .. 27

    A. Desain Penelitian 27

    1. Subyek Penelitian 27

    2. Obyek Penelitian. 28

    3. Tempat Dan Waktu. 28

    B. Prosedur Penelitian 28

    C. Tehnik Pengumpulan Data .... 35

    D. Tehnik Analisis Data ..... 36

    E. Indikotor Keberhasilan .. 36

    BAB IV : HASIL PENELITIAN ... 38

    A. Gambaran Setting Penelitian .. 38

    1. Sekilas Sejarah SD 2 Karangmalang Kangkaung 38

    2. Letak Geografis SD 2 Karangmalang Kangkaung.. 42

    3. Visi Dan Misi SD 2 Karangmalang Kangkaung. 42

    B. Analisa Data Per Siklus .. 43

    1. Diskripsi Data Pra Siklus 43

    2 Diskripsi Data Siklus I. 45

    3. Diskripsi Data Siklus II 49

    4. Diskripsi Data Siklus III.. 54

    C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

    BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP ... 62

    A. Kesimpulan .. 62

    B. Saran-Saran .. ... 62

    C. Penutup 63

    DAFTAR PUSTAKA. 64

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Sarana Sekolah SD 2 Karangmalang Beserta Luas Tanah Dan

    Keadaannya, 40

    Tabel 2 Jumlah Siswa SD 2 Karangmalang, 41

    Tabel 3 Guru Dan Karyawan SD 2 Karangmalang ,41

    Tabel 4 Prosentase Hasil Belajar, 60

    Tabel 5 Prosentase Hasil Observasi, 60

    Tabel 6 Prosentase Ketercapaian KKM, 61

    Tabel 7 Kisi-Kisi Uji Kompetensi Pra Siklus, 70

    Tabel 8 Hasil Uji Kompetensi Pra Siklus, 74

    Tabel 9 Rekap Hasil Prosentase Uji Kompetensi Pra Siklus, 75

    Tabel 10 Penentuan Kategori Hasil Belajar,75

    Tabel 11 Lembar Observasi Guru Dalam Pembelajaran, 81

    Tabel 12 Hasil Observasi Siklus 1, 83

    Tabel 13 Rekap Observasi Siswa siklus I, 84

    Tabel 14 Kisi-Kisi Uji Kompetensi Siklus I, 85

    Tabel 16 Hasil Uji Kompetensi Siklus I, 89

    Tabel 17 Rekap Hasil Tes/ Uji Kompetensi Siklus 1, 90

    Tabel 18 Penentuan Kategori Nilai Hasil Belajar,90

    Tabel 19 Lembar Observasi Guru Siklus II, 96

    Tabel 20 Hasil Observasi SiklusII, 98

    Tabel 21 Rekap Observasi Siklus II, 99

    Tabel 22 Kisi-Kisi Uji Kompetensi Siklus II, 100

    Tabel 23 Rekap Observasi, 68

    Tabel 24 Hasil Uji Kompetensi Siklus II, 104

    Tabel 25 Rekap Hasil Uji Kompetensi SiklusII, 105

    Tabel 26 Lembar Observasi Guru Siklus II, 105

    Tabel 27 Lembar Observasi Guru Siklus II, 111

    Tabel 28 Hasil Observasi SiklusIII, 113

    Tabel 29 Rekap Observasi, 114

  • xiii

    Tabel 30 Kisi-Kisi Uji Kompetensi Siklus III, 115

    Tabel 32 Hasil Uji Kompetensi Siklus III

    Tabel 33 Rekap Hasil Uji Kompetensi SiklusIII, 120

    Tabel 34 Penentuan Kategori Nilai Hasil Belajar, 120

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Pra Siklus 66

    Lampiran 2: Kisi-Kisi Soal Pra Siklus ....... 70

    Lampiran 3: Instrumen Penilaian Pra Siklus .................................. 72

    Lampiran 4: Contoh Lembar Pekerjaan Siswa . ..................... 73

    Lampiran 5: Hasil Uji Kompetensi Pra Siklus. 74

    Lampiran 6: Rekap Hasil Uji Kompetensi Pra Siklus. 75

    Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus 1 76

    Lampiran 8: Hasil Observasi Guru Siklus 1... 81

    Lampiran 9: Lembar Observasi Siswa Siklus 1.. 83

    Lampiran 10: Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi Siklus I ... 85

    Lampiran 11: Instrumen Penilaian Siklus I ..................................... 87

    Lampiran 12: Contoh Lembar Pekerjaan Siswa .. 88

    Lampiran 13: Analisa Soal Uji Kompetensi Siklus I

    Lampiran 14: Hasil Uji Kompetensi Siklus I.. 89

    Lampiran 15: Rekap Hasil Uji Kompetensi Siklus I 90

    Lampiran 16: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Rpp ) Siklus II .. 91

    Lampiran 17: Lembar Observasi Guru Siklus 1I . 96

    Lampiran 18: Hasil Observasi Siswa Siklus II.... 98

    Lampiran 19: Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi Siklus II... ... . 100

    Lampiran 20: Instrumen Penilaian Tes Tertulis Siklus I.. 102

    Lampiran 21: Lembar Pekerjaan Siswa Siklus II. 103

    Lampiran 22: Analisa Soal Uji Kompetensi Siklus II

    Lampiran 23: Hasil Uji Kompetensi Siklus II... 104

    Lampiran 24: Rekap Hasil Uji Kompetensi Siklus II........ 105

    Lampiran 25: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus III... 106

    Lampiran 26: Lembar Observasi Guru Siklus III.......... 111

    Lampiran 27: Hasil Observasi Siswa Siklus III........ 113

    Lampiran 28: Kisi-Kisi Soal Siklus III . 115

    Lampiran 29: Instrumen Penilaian Tes Tertulis Siklus III... 117

  • xv

    Lampiran 30: Contoh Lembar Pekerjaan Siswa Siklus III 118

    Lampiran 31: Analisa Soal Uji Kompetensi Siklus III

    Lampiran 32: Hasil Uji Kompetensi Siklus III. 119

    Lampiran 33: Rekap Hasil Uji Kompetensi Siklus III.. 120

    Lampiran 34: Peraga kartu Nama-Nama Malaikat.................................... 121

    Lampiran 35: Peraga Kartu Tugas-Tugas Malaikat... 123

    Lampiran 36: Penunjukan Pembimbing..... 125

    Lampiran 37: Pengesahan Rancangan Judul Skripsi ............. 126

    Lampiran 38: Permohon Ijin Riset........................ 127

    Lampiran 39: Surat Keterangan Telah Melaksanakan penalitian Dari Kepala

    Sekolah SD 2 Karangmalang 128

    Lampiran 40: Daftar Riwayat Hidup .... 129

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A LATAR BELAKANG MASALAH

    Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah

    dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Guru berperan strategis

    dalam proses pembelajaran dituntut untuk terus menerus mengikuti

    perkembangan baru dalam dunia pendidikan. Sebagai guru harus mampu

    menggunakan media pembelajaran yang digunakan dalam mengajar, guru

    harus mampu mengelola kelas dengan berbagai strategi pembelajaran yang

    sesuai dengan materi yang diajarkan.

    Seorang guru harus mampu memilih metode atau strategi

    pembelajaran yang sesuai dengan materi yamng diajarkan, sehingga

    pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien dalam mencapai

    tujuan pembelajaran.

    Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

    unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

    mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran1

    Peran guru sangat penting untuk menciptakan suasana kelas yang

    menyenangkan dalam pembelajaran perlu adanya kreatifitas guru dalam

    mengajar, guru harus berusaha menarik perhatian siswa dalam

    pembelajaran. Dalam hal ini guru mampu nmemilih strategi pembelajaran

    yang sesuai dengan materi.

    Ada beberapa macam strategi pembelajaran, diantaranya strategi

    pembelajaran kooperatif. Dengan strategi pembelajaran kooperatif , guru

    bukan lagi berperan sebagai satu-satunya nara sumber dalam proses belajar

    mengajar, tapi berperan sebagai mediator, stabilisator dan manajer

    pembelajaran. Iklim belajar yang berlangsung dalam suasana keterbukaan

    dan demokratis akan memberikan kesempatan yang optimal bagi siswa

    1. Masitoh & Laksmi Dewi : Strategi Pembelajaran, Jkt. Depag RI 2009 hlm.7

  • 2

    untuk memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai materi yang

    dibelajarkan dan sekaligus melatih sikap dan ketrampilan sosialnya sebagai

    bekal dalam kehidupan di masyarakat sehingga perolehan dari hasil belajar

    siswa akan semakin meningkat2).

    Strategi pengajaran adalah keseluruhan metode dan prosedur yang

    menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar untuk

    mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks strategi pengajaran tersusun

    hambatan-hambatan yang dihadapi, tujuan yang hendak dicapai, materi yang

    hendak dipelajari, pengalaman-pengalaman belajar, dan prosedur eveluasi.

    Peran guru lebih bersifat fasilitator dan pembimbing.3)

    Ada banyak cara yang ditempuh guru untuk meningkatkan hasil

    belajar siswa, diantaranya dengan penerapan strategi pembelajaran

    kooperatif. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi

    pembelajaran yang menuntut adanya kerja sama, disini penulis akan

    menerapkan strategi pembelajaran kooperatif dengan tehnik make a match

    ( mencari pasangan ) pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas

    malaikat, karena pada materi ini terdapat sepasang pengetahuan yaitu antara

    nama-nama dan tugas-tugas malaikat, sehingga dengan strategi

    pembelajaran kooperatif tehnik make a match ini peserta didik dapat

    bekerja sama dengan teman-teman dalam kolompok untuk mencari

    pasangan sesuai nama dan tugas malaikat-malaikat tersebut, sehingga dapat

    tercipta suasana kelas yang menyenangkan karena siswa larut dalam

    permainan kartu yang telah disiapkan oleh guru. Secara tidak langsung

    peserta didik dapat mengingat pengetahuan tentang tugas-tugas malaikat

    yang telah disajikan guru.

    Dalam pembelajaran ini peserta didik aktif bekerja sama mencari

    pasangan materi yang telah tersaji, sementara guru bertugas sebagai

    pembimbing dan pengawas agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar

    2( .Masitoh & Laksmi Dewi. : Strategi Pembelajaran, hlm. 233

    3 ) Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, Th 2001

    hlm. 203

  • 3

    sesuai dengan target waktu yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran

    dapat tercapai secara maksimal.

    Dipilihnya SDN 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten

    Kendal karena di SD tersebut merupakan tempat tugas mengajar penulis,

    sehingga dapat mempermudah dan memperlancar penulis untuk

    mengadakan penelitian. Dan penulis mengadakan penelitian dikelas 1V

    karena materi pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat

    semester 2 kelas 1V ini sangat cocok bila diterapkan dengan strategi

    pembelajaran kooperatif dengan tehnik make a match

    Berkaitan dengan uraian tersebut diatas, penulis akan membuat

    skripsi dengan judul "Penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a

    match" untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam

    Kompetensi Dasar menyebutkan tugas Malaikat siswa kelas IV SDN 2

    Karangmalang Kangkung Kendal 2010/2011".

    B RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat diidentifikasi

    masalah sebagai berikut :

    Apakah penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a match" dapat

    meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kompetensi dasar

    menyebutkan tugas malaikat siswa kelas 1V SDN 2 Karangmalang

    Kangkung Kendal 2010/2011 ?

    C TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

    Untuk mengetahui Apakah penerapan strategi pembelajaran "make a match"

    dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kompetensi

    dasar menyebutkan tugas malaikat siswa kelas 1V Semester 2 SDN 2

    Karangmalang Kangkung Kendal 2010/2011.

  • 4

    D PENEGASAN ISTILAH

    Agar tidak terjadi kesalakan penafsiran dalam pemahaman istilah-

    istilah yang ada dalam judul, maka perlu adanya penegasan istilah dan

    pembatasan ruang lingkup penelitian. Adapun bagian-bagian yang perlu

    dijelaskan adalah sebagai berikut :

    1. Strategi pembelajaran kooperatif Make a match ( mencari pasangan )

    adalah salah satu strategi pembelajaran yang menuntut kerjasamam

    yaitu dengan mencari pasangan dalam proses pembelajaran untuk

    mencapai tujuan

    2. Meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kompetensi

    dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat adalah suatu usaha untuk

    mendapatkan hasil yang lebih baik pada kompetensi dasar tugas-trugas

    malaikat siswa kelas IV SDN 2 Karangmalang.

    E MANFAAT PENELITIAN

    Penelitian ini dipandang sangat potensial untuk memperbaiki kualitas

    pembelajaran khususnya pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas

    malaikat umumnya pembelajaran agama islam dengan tujuan meningkatkan

    prestasi belajar atau meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester 2

    SDN 2 Karangmalang.

    Secara praktis temuan penelitian ini diharapkan dapat memberi

    sumbangan yang positif dan dapat dijadikan pola pengembangan strategi

    pembelajaran di sekolah

  • 5

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )

    1. Pengertian Hasil Belajar

    Hasil belajar terdiri dari kata, yaitu hasil dan belajar, Pengertian

    hasil adalah suatu yang diperoleh setelah melakukan sesuatu.

    Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil

    atau tujuan. belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari

    itu,yakni mangalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil

    latihan melainkan perubahan kelakuan.1). Hasil belajar adalah

    kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

    pengalaman belajarnya2).

    Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

    pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan3).

    Menurut Mulyana Abdurrahman, Prestasi belajar juga disebut hasil

    belajar adalah kemampuan anak setelah melalui kegiatan belajar4).

    Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar

    dan tindak mengajar.5 Bukti bahwa seseorang telah mengalami belajar

    ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang tersebut,

    misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi

    mengerti.6

    Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar

    adalah suatu perubahan yang diperoleh setelah mengalami prases

    belajar. Misalnya : dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bias menjadi

    1 Oemar Hamaik, Proses Belajar Mengajar, ( Jkt. Bumi Aksara, 2007) hlm. 27

    2 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung, PT. Remaja

    Rosdakarya, 1995), hlm. 22.

    3 Agus Suprijono, Cooperative Learnning Teori & Apllikasi Paikem ( Yogyakarta, Pustaka

    Peelajar, 2010 hlm. 5.

    4 Mulyana Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta, PT.Rieneka

    Cipta, 2003), hlm. 37.

    5 Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), hlm. 3.

    6 Oemar Hamaik, Proses Belajar Mengajar hlm. 30

  • 6

    bisa. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan atas usaha seseorang

    yang dicapai setelah memperoleh pengalaman belajar.

    2. Dasar Meningkatkan Hasil Belajar

    Yang menjadi dasar dalam penelitian untuk meningkatkan hasil

    belajar Pendidikan Agama Islam pada Kompetensi Dasar

    menyebutkan tugas-tugas malaikat ini adalah :

    a. Al-Quran

    Al-Quran adalah kalam Allah yang menjadi sumber segala hukum

    dan menjadi pedoman pokok dalam kehidupan, termasuk

    membahas tentang pembelajaran dalam rangka untuk

    meningkatkan hasil belajar yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5

    merupakan ayat yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad

    SAW. Sebagai utusan Allah di dunia dan sebagai Rosul yang

    terakhir. Adapun bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

    Menciptakan,

    2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

    3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

    4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

    5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.7 )

    Ayat tersebut merupakan ayat pertama yang di terima Nabi

    Muhammad SAW. Yang di antaranya mengandung perintan

    kepada manusia untuk selalu menelaah, membaca, belajar, dan

    observasi ilmiah tentang penciptaan manusia itu sendiri.

    7 Depag RI, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Jakarta Th. 1989, hlm : 1079

  • 7

    Landasan Al-Quran yang kedua adalah surat Al-Mujadalah ayat 11

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan

    kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka

    lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.

    dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,

    niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

    antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

    derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.8

    Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa orang yang menuntut

    ilmu akan ditinggikan derajadnya beberapa derajad, artinya bahwa

    menuntut ilmu berarti meningkatkan pengetahuan juga berarti

    meningkatkan hasil belajar yang merupakan anjuran dari Allah

    SWT.

    b. Hadits Nabi

    Hatits adalah semua perkataan, perbuatan dan isyarat atau

    taqrirnya NAbi Muhammad SAW. Yang menjadi sumber hukum

    Islam yang kedua setelah Al-Quran.

    Diantara Hadits yang berkaitan dengan hasil belajar

    Pendidikan Agama Islam ( PAI ) antaranya adalah yang artinya

    sebagai berikut :

    :

    :

    ( )

    8 Depag RI, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Jakarta Th. 1989, hlm : 910

  • 8

    Abu Hurairah r.a. berkata : Rosulullah SAW. Bersabda : "

    Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu

    pengetahuan, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga."9

    Pada hadis yang lain dikatakan :

    :

    :

    ()-

    Anas r.a. berkata Rosulullah SAW. bersabda : " Siapa yang

    keluar untuk menuntut ilmu maka ia berjuang fisabilillah sampai ia

    kembali."10

    Dari kedua Hadits tersebut diatas dijelaskan betapa

    mulianya dan tingginya derajat orang yang menuntut ilmu dalam

    hal ini meningkatkan hasil belajar mendapat tempat terhormat dan

    sangat diperhatikan oleh Islam, baik Hadits atau Al-Quran.

    c. Undang-Undang

    Undang-Undang merupakan dasar yuridis formal yang

    dipakai sebagai landasan hukum dalam melakukan pembelajaran

    untuk meningkatkan hasil belajar,

    diantaranya adalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003

    tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1, ayat 1 yang

    berbunyi:"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar paserta

    didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

    kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian ,

    9 Salim Bahreisy , Riadhus solilhin, penerbit PT Alma Arif Bandung cet. 9 jil. 2 th 1986, hlm

    316 10

    Salim Bahreisy , Riadhus solilhin, penerbit PT Alma Arif Bandung cet. 9 th 1986,, hlm :

    317

  • 9

    kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan

    dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara".11

    Berdasarkan kutipan tersebut diatas ternyata meningkatkan

    hasil belajar telah dianjurkan dalam Al-quran Surat Al-Alaq ayat 1-

    5 dan juga diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

    2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sehingga dapat

    disimpulkan bahwa usaha untuk meningkatkan hasil belajar

    sangatlah penting dalam semua pembelajaran terutama pada

    kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat siswa kelas

    IV semester 2 SD 2 Karangmalang Kec. Kangkung Kab. Kendal

    tahun 2010/2011.

    3. Standar Keberhasilan Hasil Belajar

    Suatu proses belajar mengajar suatu bahan pengajaran

    dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan instruksional

    khusus dari bahan tersebut12

    .

    Standar keberhasilan hasil belajar PAI kompetensi dasar

    menyebutkan tugas-tugas malaikat yang ingin dicapai melalui

    penelitian ini adalah peserta didik yang mencapai atau melampaui

    Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu 6,00 minimal

    mencapai 85% dari jumlah peserta didik.

    Sebagaimana dikutip Masitoh, & Laksmi Dewi mengatakan

    menurut Taxonomi Bloom bahwa ranah tujuan pembelajaran memiliki

    tingkatandari yang terendah sampai tertinggi yang uraiannya adalah

    sebagai berikut:13

    .

    11. Mendiknas,Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, (Bandung,

    Nuansa Aulia, 2005 ) hlm 11

    12

    Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka

    Cipta, 2006), Cet.III, hal. 105.

    13

    Masitoh, & Laksmi Dewi , Strategi Pembelajaran,Jakarta Depag RI. th 2009 , hlm. 109

  • 10

    a. Kognitif

    1) Pengetahuan, lebih menitikberatkan pada kemampuan

    mengetahui untuk mengingiat sesuatu.

    2) Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan

    menerjemahkan, atau memahami, lebih dari sesuatu dan

    eterusnya

    3) Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat,

    mengerjakan atau menggunakan teori atau rumus.

    4) Analisis., lebih menekankan pada kemampuan mengkaji,

    menguraikan, membedakan mengidentifikasi dan seterusnya.

    5) Sintesis, lebih menekankan pada kemampuan menggabungkan,

    mengelompokkan, menyususn membuat rewncana, program

    dan seterusnya.

    6) Evaluasi, lebih menekankan pada kemampuan menilai

    berdasarkan norma atau kemampuan menilai pekerjaansesuatu.

    b. Afektif

    1). Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan pekaatau

    kemampuan menerima.

    2) Partisipasi, lebih menekankan pada turut serta pada sesuatu

    kegiatan dan kerelaan hati.

    3) Penelitian dan penentuan sikap,lebih menekankan pada

    menentukan sikap.

    4) organisasi, kemampuan membentuk system nilai sebagai

    pedoman hidup,

    5) Pembentukan pola hidup, lebih menekankan pada penghayatan

    dan pegangan hidup.

    c. Psikomotor

    1) Peresepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat

    terhadap sesuatu dan peka terhadap sesuatu hal.

    2) Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik.

  • 11

    3) Gerakan terbimbing, lebih menekankan pada kemampuan

    dalam meniru pekerjaan yang lain atau meniru contoh.

    4) Gerakan terbiasa, ketrampilan yang bewrpegang pada pola.

    5) Gerakan yang komplek, ketrampilan yang lincah, cepat dan

    lancer.

    6) Penyesuaian, ketrmpilan dalam mengubah dan mengatur

    kembali.

    7) Kreatifitas, kemampuan dalam menciptakan pola baru.

    4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    .a. Faktor Internal (yang berasal dari dalam)

    1) Kesehatan

    Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

    bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit.14

    Kesehatan

    jasmani dan rohani berpengaruh dalam keberhasilan belajar

    Oleh karenanya agar proses pembelajaran dapat membuahkan

    hasil, harus didukung dengan kesehatan guru dan peserta

    didiknya.

    2) Intelegensi Dan Bakat

    Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai

    kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau

    menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang

    tepat.15

    Orang yang berbakat mengetik misalnya, akan lebih

    cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan

    orang lain yang kurang atau tidak berbakat di bidang itu.16

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk

    memperoleh keberhasilan dalam belajar tidak terlepas dari

    14 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

    1995), hlm. 54.

    15

    Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Praktek Baru, (Bandung:

    Rosdakarya, 1995), hlm. 134. 16

    Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, hlm. 57.

  • 12

    kemampuan dan keterampilan yang dimiliki guru dan peserta

    didik.

    3) Minat Dan Motivasi

    Minat berarti kecenderungan atau kegairahan yang tinggi

    atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.17

    Motivasi belajar

    merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses

    belajar.18

    Minat dan motivasi belajar peserta didik suatu saat dapat

    menjadi lemah, oleh karenanya guru harus dapat pula sebagai

    motivator, agar supaya peserta didik dapat selalu memperoleh

    hasil dalam belajar.

    4) Cara Belajar

    Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian

    hasil belajarnya, belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor

    fisiologis, psokologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh

    hasil yang kurang memuaskan.19

    Guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat menyajikan

    cara belajar yang tepat untuk mengantarkan peserta didik

    mencapai keberhasilan dalam belajar.

    5) Pengetahuan tentang ilmu yang serumpun

    Pengetahuan tentang ilmu yang serumpun yang dimiliki

    peserta didik dapat berpengaruh pada hasil belajarnya dalam

    materi pokok menyebutkan tugas-tugas malaikat. Contohnya

    peserta didik yang memiliki kemampuan menghafal

    pengetahuan ( kognitif ), jelas akan memperoleh hasil lebih

    baik dalam pembelajaran menyebutkan tugas-tugas malaikat

    dibandingkan dengan yang kurang atau tidak memiliki

    kemampuan menghafal.

    17

    Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Praktek Baru, hlm. 136

    18

    Dimyati, Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 239.

    19

    M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), hlm. 57.

  • 13

    b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar)

    1) Keluarga

    Keluarga adalah ayah, ibu dan anak-anak serta famili

    yang menjadi penghuni rumah.20

    Siswa yang belajar akan

    menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua

    mendidik relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga

    dan keadaan ekonomi keluarga.21

    Dengan demikian keluarga yang baik, harmonis akan

    berpengaruh baik pula pada belajar anaknya. Sebagai contoh

    anak yang hidup dalam lingkungan keluarga yang agamis,

    berbeda dengan anak yang hidup dalam lingkungan keluarga

    yang terjadi masalah atau penuh masalah dalam keluarga.

    2) Sekolah/Madrasah

    Sekolah atau satuan pendidikan adalah kelompok layanan

    pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur

    formal, nonoformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis

    pendidikan.22

    Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar

    adalah mencakup: metode mengajar, kurikulum, relasi guru

    dengan siswa, relasi siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan

    waktu sekolah, standar pelajaran keadaan gedung, metode

    belajar dan tugas rumah.23

    Manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi

    dan menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan

    belajar, waktu mengajar dan proses pembelajaran.24

    Oleh karenanya agar supaya sekolah/madrasah dapat

    mengantarkan peserta didik memperoleh hasil belajar yang

    baik, sekolah/madrasah harus dikelola sebaik mungkin dengan

    20 M Dalyono, Psikologi Pendidikan, hlm. 59.

    21

    Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, hlm. 60.

    22

    Mendiknas,Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, (Bandung,

    Nuansa Aulia, 2005 ) hlm.12

    23

    Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, hlm. 64

    24

    E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2000), , hlm. 22.

  • 14

    memperhatikan ketentuan-ketentuan penyelenggaraan

    pendidikat

    3) Masyarakat dan Lingkungan

    Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga

    setelah pendidikan dilingkungan keluarga dan pendidikan

    dilingkungan sekolah. BIla dilihat ruang limngkup masyarakat

    banyak dijumpai keanekaragaman bentuk dan sifat

    masyarakat.25

    Masyarakat sangat mempengaruhi juga dalam hal berhasil

    tidaknya suatu pembelajaran. Masyarakat yang sadar akan

    pentingnya belajar tentu akan mendukung pelaksanaan

    pembelajaran dengan bentuk apapun yang dapat mereka

    lakukan. Sebaliknya masyarakat yang tidak sadar pentingnya

    pendidikan tidak akan mendukung pembelajaran. Misalnya: di

    dekatnya mereka tinggal sedang berlangsung proses

    pembelajaran mereka sengaja membunyikan suara yang dapat

    mengganggu jalannya proses pembelajaran.

    5. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ( PAI )

    Tentang pendidikan sudah dijelaskan dalam Undang-Undang

    Sistem Pendidikan Nasional ( SISDIKNAS ) Bab 1 pasal 1 ayat 1

    dinyatakan bahwa "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

    didik secara aktif mengembngkan potensi dirinya untuk memiliki

    kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian ,

    kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

    masyarakat, bangsa dan Negara".

    Secara etimologi pengertian Agama Islam digali dari Alquran

    dan hadits sebagai sumber pendidikan Islam, istilah-istilah yang

    pengertiannya terkait dengan pendidikan islam , misalnya : Tarbiyah,

    25 Fuat Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan. ( Smg. Rineka cipta 1995) hlm. 58

  • 15

    ta'lim, Ta'dib. Bertolak dari tinjauan etemologi ini, kata islam yang

    melekat dalam pendidikan Islam,adalah pendidikan yang berwarna

    Islam. Pendidikan adalah pendidikan yang didasarkan Islam. 26

    juga

    terdapat dalam buku yang sama. Menurut terminologis, para ahli

    memberikan beragam pendapat dalam memberikan makna pendidikan

    Islam, diantaranya sebagaimana dikutip Ismail SM. Bahwa Ahmadi

    mendevinikan agama Islam adalah segala usaha untuk mmelihara

    fitrah manusia serta sumber daya insani yang ada padanya menuju

    terbentuknya manusia seutuhnya ( insan kamil ) Pendidikan Agama

    Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.

    dengan norma Islam27

    ..

    Makna Pendidikan Islam menurut Syed Sajjad Husaen dan

    Syed Ali Ashraf yang diku yang dikutip Sudarwan Danim dikatakan

    bahwa, "Pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih kepekaan (

    sensibility ) para peserta didik sedemikian rupa sehingga sikap hidup

    dan perilaku, juga keputusan dan pendekatannya semua jenis

    pengetahuan dikuasai oleh perasaan mendalam terhadap nilai-nilai etis

    dan spitual Islam."28

    Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran

    yang diajarkan di sekolah tingkat dasar sampai dengan tingkat

    atas,bahkan sampai pada tingkat diatasnya yaitu Perguruan Tinggi

    ataupun lembaga pendidikan lainnya. Dalam hal Pendidikan Agama

    Islam sangat penting karena merupakan sebagai instrument dan proses

    pembangunan moral bangsa, terutama di SD 2 Karangmalang Kec.

    Kangkung Kab. Kendal.

    Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Pendidikan Agama

    Islam ( PAI ) adalah suatu perubahan yang diperoleh setelah

    26

    Ismail SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, RaSAIL, Semarang, Th

    2009 hlm; 34 27

    Ismail SM., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, hlm 35 28

    Sudarwan Danim, Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan, Pustaka pelajar yogyakarta

    2002 hlm.73

  • 16

    mengalami proses belajar mata pelajaran PAI disuatu sekolah atau

    lembaga pendidikan.

    B STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF "MAKE A

    MATCH"

    1 Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif " Make A Match"

    Strategi pembelajaran berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos

    yang artinya suatu usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu

    peperangan, awalnya digunakaan dalam lingkungan militer namun

    akhirnya kata strategi digunakan dalam berbagai bidangtermasuk

    dipakai dalam istilah pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi

    pembelajaran Sebagaimana dikutip oleh Masitoh & Laksmi Dewi,

    bahwa: Kemp mengatakan: Strategi pembelajaran adalah suatu

    kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar

    tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.29

    Moedjiono juga mengatakan sebagaimana dikutip Masitoh & Laksmi

    Dewi, bahwa Strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk

    memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-

    aspek dari komponen pembentuk system pembelajaran, dimana untuk

    itu guru menggunakan siasat tertentu.

    Dari pendapat diatas strategi pembelajaran dapat dimaknai secara

    sempit dan luas. Secara sempit strategi mempunyai kesamaan dengan

    metode yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah

    ditetapkan.Kalau secara luas strategi diartikan sebagai suatu cara

    penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaikan

    tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan

    penilaian.

    Strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran

    yang didalamnya mengkondisikan para siswa untuk bekerja sama

    29

    Masitoh, & Laksmi Dewi , Strategi Pembelajaran , hlm. 37

  • 17

    dalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain

    dalam belajar.

    Strategi pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah

    pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok

    kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar

    untuk mencapai tujuan belajar.30

    Make a match artinya mencari pasangan merupakan salah satu

    jenis strategi pembelajaran kooperatif. Tehnik make a match ( mencari

    pasangan ) dikembangkan oleh Lorna Curran sebagaimana dikutip oleh

    Sofan amri & Iif Khoiru Ahmadi bahwa dalam metode ini sangat

    disenangi siswa karena tidak menjemukan,karena guru memancing

    kreatifitas siswa dengan menggunakan media.31

    Menurut Nasution yang dikutip Isjoni mengatakan bahwa:

    Belajar kelompok itu efektif bila setiap individu merasa

    bertanggungjawab terhadap kelompok, anak turut berpartisipasi dan

    bekerjasama dengan individu lain secara efektif menimbulkan

    perubahan yang konstruktif pada kelakuan seseorang dan setiap

    anggota aman dan puas di kelas. 32

    Selanjutnya dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa yang

    dimaksud dengan strategi pembelajaran koopertif "Make a match"

    adalah suatu pembelajaran yang menuntut adanya kerja sama dalam

    mencari pasangan suatu materi yang sudah disiapkan sehingga

    mendapatkan hasil belajar yang maksimal sesuai tujuan pembelajaran

    yang hendak dicapai. Atau dapat disimpulkan bahwa strategi

    pembelajaran kooperatif "make a match" adalah keseluruhan

    komponen pembelajaran yang menuntut kerja sama antar peserta didik

    30

    Sugiyanto, Model-Model PembelajaranInovatif, (Surakarta Yuma Pustaka, 2010), hlm 37 31

    Sofan amri, Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. (Surabaya

    Prestasi Pustaka,2010) hlm.182 32

    Isjoni, Pembelajaran Koperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta

    Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009 hlm. 26

  • 18

    dengan cara mencari pasangan dari materi yang disajikan untuk

    mencapai tujuan.

    2. Teori Belajar Yang Melandasi Pembelajaran

    a. Teori Pembangun Kognitif Piaget

    Menurut Nur sebagaimana dikutip Trianto, mengatakan

    bahwa Perkembangan kognitif sebagian besar ditemukan oleh

    manipulasi dan interaksi aktif anak dengan

    lingkungan.Pengetahuan datang dari tindakan. Piaget yakin

    bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan

    penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu

    bahwa interaksi social dengan teman sebaya, khususnya

    berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas

    pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi

    lebih logis33

    Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme,

    yang memandang kognitif sebagai suatu proses di mana anak

    secara aktif membangun system makna dan pemahaman realitas

    pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka.

    Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa perlu adanya kerja

    sama antara dua atau lebih suatu individu dalam memahami

    pengetahuan dalam pembelajaran. Bekerja sama dengan individu

    yang lain dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan.

    b. Teori Belajar Ketergantungan Sosial

    Teori ketergantungan sosial ini diciptakan pertama kalai

    oleh Morton Deutsch. Ketergantungan social terjadi ketika setiap

    individu berbagi tujuan umum dan setiap individu mendapatkan

    33

    Trianto, Model-modePembelajaran Inovatif Beerorientasi Konstruktivistik (Jkt,Prestasi

    Pustaka 2007) hlm.13

  • 19

    dampak dari kegiatan yang lain.Interakssi dengan orang lain,

    adalah inti dari kegiatan manusia. Dalam situasi pendidikan

    Ketergantungan social untuk melihat usuha-usaha siswa untuk

    mencapai, pengembangan hubungan positif, melakukan

    penyesuaian secara psikologis, dan menunjukkan kemampuan

    sosial.34

    Saling Ketergantungan ini dapat dicapai melalui :

    1) Saling Ketergantungan pencapaian tujuan,

    2) Saling Ketergantungan dalam pencapaian tugas,

    3) Saling Ketergantungan bahan atau sumber,

    4) Saling Ketergantungan Peran, dan

    5) Saling Ketergantungan reward / hadiah

    Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa sangat penting

    bekerja sama dengan orang lain dalam pembelajaran.

    c. Teori Vygotsky

    Teori Vygotsky berusaha mengembangkan teori

    konstruktifistik belajar mandiri dari Piaget menjadi belajar

    kelompok. Dalam membangun pengetahuannya, peserta didik

    dapat memperoleh pengetahuannya melalui kegiatan yang

    beranekaragam dengan guru sebagai fasilitator 35

    Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi

    pembelajaran yang beerfariasi sangat berpangaruh dalam

    pembelajaran, sehingga kreatifitas guru sangat diperlukan dem

    tercapainya suatu tujuan pembelajaran.

    Dari beberapa devinisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

    dalam suatu pembelajaran peran lingkungan sangat penting dalam

    pembelajaran.

    34

    Masitoh, & Laksmi Dewi , Strategi Pembelajaran, hlm 240

    35

    Saminanto, Ayo Praktek PTK (Smg.RaSAIL Media Group,2010 ) hlm 20

  • 20

    Guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam merancang,

    melaksanakan dan melakukuan evaluasi pembelajaran untuk saling

    bekerja sama dengan yang lain. sehingga diharapkan hasil dari

    pembelajaran tersebut dapat membawa adanya perubahan peserta didik

    dalam pengetahuan, terutama pada kompetensi dasar menyebutkan

    tugas-tugas malaikat kelas IV semester 2 SD 2 Karangmalang. Kec.

    Kangkung Kab. Kendal.

    3 Langkah -Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif Make A Match

    Dari beberapa jenis strategi pembelajaran kooperatif

    diantaranya adalah Mencari Pasangan ( make a match )

    Tehnik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan

    untuk semua tingkatan usia anak didik. Adapun langkah-langkah yang

    dapat dilakukan untuk menerapkan strategi pemblajaran kooperatif

    adalah :36

    a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep

    b. Setiap siswa mendapat beberapa kartu

    c. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu

    yang dibawa

    d. Siswa bisa juga bergabung dengan dua / atau tiga siswa yang

    memegang kartu yang cocok.

    Tehnik mencari pasangan ini menuntut siswa untuk selalu aktif

    dan dapat menyenangkan dalam proses pembelajaran. Siswa belajar

    yang larut dalam permainan.diharapkan pembelajaran ini akan lebih

    terkesan bagi siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    pada koompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat.

    Dalam hal ini guru berperan sebagai koordinator dan fasilitator

    serta mengawasi jalannya pembelajaran pada kompetensi Dasar

    menyebutkan tugas-tugas malaikat.agar pembelajaran dapat mencapai

    tujuan yang diharapkan.

    36

    Masitoh, & Laksmi Dewi , Strategi Pembelajaran ,.hlm. 241

  • 21

    4 Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Kooperatif Make

    A Match

    Seperti yang sudah diketahui bahwa tidak ada satu strategi

    pembelajaran pun yang paling baik diantara strategi pembelajaran yang

    lain. Demikian halnya dengan strategi pembelajaran kooperatif yang

    didalamnya termasuk make a match, ini tentu memiliki keungulan dan

    kelemahan.

    a. Keunggulan Strategi Pembelajaran kooperatif secara umum adalah:

    1) Siswa berkelompok sambil belajar mengenal suatu konsep

    atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

    2) Optimalisasi partisipasi siswa

    3) Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk

    berbagi dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong

    dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah

    informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.

    4) Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk

    berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan

    teratur.

    5) Meningkatkan hubungan positif

    6) Motifasi intrinsic makin besar

    7) Percaya diri yang tinggi

    8) Siswa bertanggung jawab dengan belajarnya

    9) Siswa meningkat pemahamannya

    10) Siswa meningkat dalam kolaboratif kognitif Mereka

    mengorganisasi pikirannya untuk dijelaskan ide pada teman-

    teman sekelas mereka.

    b. Kelemahan strategi pembelajaran kooperatif yaitu :

    1) Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi , sehingga

    dapat menimbulkan sikap minder dan pasif pada sikap yang

    lemah.

  • 22

    2) Dapat terjadi siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa

    yang pandai tanpa mammililki pemahaman yang memadai.

    3) Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk

    yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.37

    .

    C. STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF "MAKE A

    MATCH" DALAM MENINGKATKAN HASIL PENDIDIKAN

    AGAMA ISLAM ( PAI )

    Upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama

    Islam ( PAI ) dengan berbagai cara dan strategi agar dapat tercapai secara

    maksimal. Sudah dijelaskan di atas esensi Pendidikan Agama Islam (PAI )

    terletak pada kemampuan guru untuk mengembangkan potensi siswa agar

    menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan dapat tampil menjadi

    pemimppin di muka bumi. Esensi ini menjadi acuan terhadap metode /

    strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan.( paikem hal 3 )

    Jika metode / strategi pembelajaran Agama Islam menggunakan

    cara-cara lama seperti ceramah, menghafal dan praktek ibadah yang

    tampak kering / membosankan dan kurang bersemangat. Seorang guru

    harus tanggap untuk membuat variasi pembelajaran dengan strategi yang

    lain. Penerapan metode / strategi yang tepat dapat mempengaruhi

    perolehan hasil belajar meningkat dalam proses pembelajaran. Sebaliknya,

    kesalahan dalam penerapan metode / strategi akan berakibat fatal.

    Ayat Al-Quran yang berkaitan langsung tentang dorongan untuk

    menggunakan metode / strategi pembelajaran diantaranya adalah : Q.S. An

    Nahl : 125

    37

    Masitoh, & Laksmi Dewi , Strategi Pembelajaran,Jakarta Depag RI. th 2009 , hlm 248

  • 23

    Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

    yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

    Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

    jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

    petunjuk..38

    Ayat ini berbicara tentang beberapa metode pembelajaran. Di sini

    ada tiga contoh metode , yaitu hikmah ( kebijaksanaan ), mauidhah

    khasanah ( nasehat yang baik ) dan mujadalah ( dialog dan debat )39

    ..

    Dalam hal ini dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa

    penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a match" dapat

    meningkatkan hasil Pendidikan Agama Islam ( PAI ) pada kompetensi

    dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat siswa kelas IV semester 2 SD 2

    Karangmalang karena, pembelajaran ini menggunakan strategi yang

    terkesan bermain dalam belajar, sehingga diharapkan bisa tepat sasaran

    dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan tanpa terasa siswa dapat

    meningkatkan hasil belajarnya.

    D. KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU

    Dari Skripsi Charis Masruri NIM : 073111482 Fakultas Tarbiyah

    IAIN Walisongo Semarang dengan Judul "Upaya Meningkatkan

    Penguasaan Materi Akidah Akhlak Melalui Strategi Small Group

    Discussion Pada Siswa Kelas V MI Al Islam Banjar Agung Kec. Kajoran

    Kab. Magelang Tahun 2009." Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    penguasaan materi akidah akhlak pembelajaran sebelum menggunakan

    strategi small group discussion dilakukan dengan cara observasi yang

    dilihat dari kerja kelompok dan tes tertulis individu pada akhir

    pembelajaran dan melihat dokumentasi nilai tes individu pada akhir

    pembelajaran tiap siklus sehingga dinyatakan berhasil.

    38

    Depag RI Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Jakarta Th. 1989. hlm :421 39

    Ismail SM., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, hlm. 12

  • 24

    Melihat skripsi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi Small

    Group Discussion dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yang mana

    dalam pembelajaran tersebut siswa bekerja sama dengan kelompoknya.

    Begitu juga diharapkan strategi pembelajaran kooperatif "make a match"

    dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada kompetensi dasar menyebutkan

    tugas-tugas malaikat siswa kelas IV semester 2 SD 2 Karangmalang

    Kec.Kangkung Kab. Kendal

    Skripsi yang ditulis oleh Milkhatun ( 3103107 ) Fakultas Tarbiyah

    IAIN Walisongo Semarang pada tahun 2010 dengan judul " Aplikasi

    pembelajaran PAI model cooperative learning tipe jigsaw di SMA Al

    Fatah Terboyo Semarang ". Dinyatakan secara garis besar penerapan

    pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw PAI di SMA

    meliputi enam fase yaitu menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

    untuk belajar, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa kedalam

    kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok belajar, evaluasi dan

    memberi penghargaan.

    Dari skripsi diatas dapat disimpulkan bahwa ternyata pembelajaran

    dengan kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa,

    karena siswa dituntut bekerja sama dengan kelompoknya sehingga dapat

    memperoleh informasi dari teman-teman sekelompok tersebut.

    Skripsi Akhmad Affan NIM 3104096 Fakultas Tarbiyah IAIN

    Walisongo Semarang dengan judul Upaya meningkatkan hasil belajar

    siswa dalam bidang study PAI pada pokok bahasan hukum bacaan nun

    mati atau tanwin dan mim mati dengan pendekatan kartu klasifikasi kelas

    VII G di SMP N 30 Semarang tahun ajaran 2008/2009

    Kesimpulan dalam skripsi tersebut bahwa penerapan metode kartu

    klasifikasi ini sangat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar

    bidang study PAI pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas

    malaikat.

    Skripsi Nurhidayati NIM 073111254 Fakultas Tarbiyah IAIN

    Walisongo Semarang 2009, berjudul Upaya Meningkatkan Prestasi Hasil

  • 25

    Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Melalui Metode Demonstrasi

    (Action Research) Pada Kelas III di MI Cokroaminoto 01 Lengkong Rakit

    Banjarnegara.

    Dalam skripsi itu disebutkan bahwa metode demontrasi dapat

    berhasil dengan baik untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran

    Fiqih. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor yang diprosentasekan

    melalui pengamatan tentang hasil belajar siswa dengan indikator keaktifan

    dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk prosentase

    peningkatan keterampilan siswa pada proses pembelajaran Fiqih

    berlangsung dari siklus 1 dan siklus 2 yaitu 57,14 dan 86,66%.

    Peningkatan tes akhir dari siklus 1 dan 2 dapat dilihat nilai rata-rata pada

    masing-masing siklus. Siklus 1 (64,00) meningkat menjadi (76,66) pada

    siklus 2.

    Dari beberapa devinisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

    dalam suatu pembelajaran guru dituntut untuk memiliki kemampuan

    dalam merancang, melaksanakan dan melakukuan evaluasi pembelajaran

    sehingga diharapkan hasil dari pembelajaran tersebut dapat membawa

    perubahan peserta didik dalam pengetahuan, sikap atau perilaku yang baik

    serta memberi ketrampilan yang dibutuhkan.

    Memperhatikan hasil penelitian terdahulu secara umum terdapat

    persamaan dan perbedaan. Dari hasil penelitian terdahulu sama-sama

    menerapkan model pembelajaran dalam melakukan penelitian

    Selanjutnya yang dimaksud dengan strategi pembelajaran koopertif

    "Make a match" adalah suatu pembelajaran yang menuntut adanya kerja

    sama dalam mencari pasangan suatu materi yang sudah disiapkan sehingga

    mendapatkan hasil belajar yang maksimal sesuai tujuan pembelajaran yang

    hendak dicapai.

    Dari beberapa penelitian tersebut diatas, disamping tempat yang

    berbeda juga karena peneliti akan lebih menekankan pada penerapan

    strategi pembelajaran koopertif "Make a match" untuk meningkatkan hasil

  • 26

    balajar Pendidikan Agama Islam pada kompetensi dasar menyebutkan

    tugas-tugas malaikat siswa kelas IV di SD 2 Karangmalang.

    Penelitian yang penulis ajukan dalam skripsi ini Pembelajaran

    kooperatif "make a match" untuk meningkatkan Hasil Belajar PAI pada

    kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat siswa Kelas IV

    Semester 2 SD 2 Karangmalang Kec. Kangkung Kab. Kendal

    Dalam pembelajaran ini siswa dituntut aktif bekerja sama dengan

    temannya dalam permainan kartu mencari pasangan antara nama-nama

    malaikat untuk dipasangkan sesuai dengan tugas-tugas malaikat sehingga

    pembelajaran akan lebih terkesan dan lebih mengena, yang akhirnya

    diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar sesuai tujuan penelitian ini.

    E. HIPOTESIS TINDAKAN

    Berdasarkan analisis secara mendalam dan komperhensipf untuk

    menentukan anggapan dasar, maka langkah selanjutnya yang perlu

    dilaksanakan dalam proses penelitian ini adalah merumuskan hipotesis.

    Hipotesis adalah suatu perumusan jawaban yang bersifat sementara

    terhadap suatu permasalahan yang dimaksud, sebagai tuntutan dalam

    penyelidikan untuk mencapai jawaban yang sebenarnya, juga bisa

    dikatakan dugaan smentara dari suatu permasalahan yang sudah diajukan.

    Hipotesis bisa benar dan juga bisa salah. Dalam menjawabnya dibutuhkan

    penelitian yang empiris atau penelitian yang nyata.

    Berdasarkan rumusan masalah dan analisa teori yang telah penulis

    kemukakan diatas, maka penulis selanjutnya mengajukan hipotesis sebagai

    berikut : Penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a match"

    dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada

    kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas Malaikat siswa kelas 1V

    semester 2 SDN 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten

    Kendal tahun 2010 / 2011.

  • 27

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    1. Subyek Penelitian

    Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas classroom action

    research. Ini berawal dari istilah action research atau penelitian

    tindakan kelas. Secara umum action research digunakan untuk

    menemukan pemecahan permasalahan yang dihadapi seseorang dalam

    tugasnya sehari-hari. Mengutip definisi yang dikemukakan oleh Stephen

    Kemmis dikutip dalam D. Hopkins 1993 : hlm 44 dalam bukunya

    Saminanto yang berjudul Ayo Praktek PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )

    dapat dijelasksan pengartian PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang

    bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk

    meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam

    melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-

    tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek

    pembelajaran dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif.

    1 ) Subyek penelitian dalam skripsi ini adalah terdiri dari guru, peneliti dan

    kolaborator.

    a. Guru dan Peneliti

    Pada penelitian ini peneliti sekaligus bertindak sebagai guru yang

    melakukan proses pembelajaran pada kompetensi dasar menyebutkan

    tugas-tugas malaikat dengan strategi pembelajaran kooperatif "make a

    match" Dengan demikian sebelum melaksanakan tugas harus

    mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP) dan lainnya yang dibutuhkan dalam

    pembelajaran.

    1 Saminanto, Ayo Prakik PTK, Semarang ; RaSAIL, Media Group, 2010. hlm. 8.

  • 28

    b. Kolaborator

    Kolaborator adalah suatu kerjasama dengan pihak-pihak terkait

    seperti atasan, sejawat atau kolega. Kolaborator ini diharapkan dapat

    dijadikan sumber data, karena pada hakekatnya kedudukan peneliti

    pada penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari situasi dan

    kondisi dari suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai

    pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam proses, situasi dan

    kondisi 2).

    Dalam penelitian ini penulis bekerja sama dengan temen sejawat

    untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun

    teman sejawat yang penulis tunjuk adalah Ibu Siti Zumaroh, guru kelas

    IV SDN 2 Karangmalang Kec. Kangkung Kab. Kendal sebagai

    kolaborator.

    2. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian ini adalah Penerapan strategi pembelajaran

    kooperatif "make a match" untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan

    Agama Islam pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas Malaikat

    siswa kelas 1V semester 2 SDN 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung

    Kabupaten Kendal tahun 2010 / 2011, yang berjumlah 17 anak.

    3 Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Maret s/d 16 April 2011 di

    SDN 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal.

    B. Prosedur Penelitian

    Secara garis besar prosedur penelitian tindakan kelas mencakup empat

    taraf : Perencanaan ( planning ), Tindakan ( acting ), pengamatan (Observing),

    dan refleksi ( reflecting )3 Penelitian Tindakan Kelas ini dipilih dengan

    menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh

    Suharsimi Arikunto dalam bukunya Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri

    2 Departemen Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Penelitian

    Tindakan Kelas, (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003), hlm.13. 3 Saminanto, Ayo Prakik PTK, hlm. 8.

  • 29

    dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi

    mereka mengenai hasil tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Dalam

    setiap siklusnya terdiri dari empat elemen penting, yaitu: perencanaan,

    pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

    Model Penelitian Tindakan kelas4

    4 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm. 16.

    Perencanaan

    Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II

    Perencanaan

    Pengamatan

    Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I

    ?

    Pengamatan

    Perencanaan

    SIKLUS III

    Pelaksanaan

    Refleksi

    Pengamatan

  • 30

    Dalam penelitian tindakan kelas peneliti menggunakan tahapan siklus,

    yaitu siklus 1, siklus II dan siklus III. Adapun pelaksanaannya adalah

    sebagai berikut :

    1 Siklus I

    Pada kegiatan ini, peneliti melaksanakan pembelajaran kompetensi dasar

    menyebutkan tugas-tugas malaikat dengan menggunakan metode ceramah dan

    Tanya jawab. Peneliti dan kolaborator mencermati dan mengadakan

    pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas yang diteliti, yaitu siswa

    kelas IV SDN 2 Karangmalang Kec. Kangkung dan melaksanakan diskusi

    dengan kolaburator tentang hasil temuan. Apakah kompetensi yang

    diharapkan sudah tercapai ? Apakah siswa sudah terlibat aktif dalam

    pembelajaran ? Apakah hasil belejar sudah mencapai ketuntasan ? Adapun

    pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut :

    a Perencanaan

    1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan pada

    kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat.

    2) Peneliti menyiapkan kertas untuk dibagikan kepada peserta didik

    guna menjawab pertanyaan sesuai dengan materi pembahasan.

    b Pelaksanaan

    1) Guru memberikan appersepsi kepada peserta didik untuk mengetahui

    sejauh mana kemampuan peserta didik terhadap materi pada

    kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat.

    2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu

    menyebutkan tugas-tugas malaikat.

    3) Peserta didik diatur dengan duduk melingkar.

    4) Guru menjelaskan materi kepada peserta didik dengan metode

    ceramah dan Tanya jawab.

    5) Peserta didik mendengarkan dan menjawab pertanyaan dari guru,

    siswa juga dipersilahkan bertanya pada guru tentang materi

    pembelajaran.

  • 31

    6) Diakhir pembelajaran guru memberikan evaluasi.

    7) Guru membagikan sehelai kertas kepada peserta didik untuk menulis

    jawaban pertanyaan mengenai materi yang sudah dijelaskan tadi,

    dengan waktu yang dibatasi.

    c Refleksi

    1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan

    sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

    2) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada

    pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus II.

    2 Siklus II

    Untuk meningkatkan hasil belajar siswa peneliti mencoba melaksanakan

    penelitian tindakan kelas. Pada penelitian ini terdiri dari dua siklus yang

    masing-masing siklus terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,

    pengamatan dan refleksi.

    a Perencanaan

    1) Mengidentifikasi rumusan masalah, peneliti bekerja sama

    dengan kolabulator untuk mengungkap dan memperjelas

    permasalahan yang peneliti hadapi untuk menentukan jalan

    penelitian dan meninjau kembali rencana pembelajaran yang

    telah disiapkan. Pada tahap ini benar-benar menyiapkan siswa

    pada kondisi siap untuk belajar dan kosentrasi pada materi

    menyebutkan tugas-tugs malaikat

    2) Menyiapkan rencana pembelajaran sesuai dengan strategi

    pembelajaran koopertif "Make a match". Dalam menyiapkan

    ditekankan pada pengamatan pra siklus untuk lebih menuntut

    siswa aktif melalui pembelajaran tersebut.

    3) Bekerja sama dengan kolaborator dalam :

    a). Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam

    proses pembelajaran.

    b). Menentukan materi

  • 32

    c). Mengembangkan scenario

    d). Menyiapkan sumber belajar

    e). Mengembangkan format evaluasi

    4) Mengembangkan format observasi pembelajaran Menyiapkan

    lembar soal yang digunakan pada pembelajaran sebagai tes

    formatif yang terkait dengan materi

    b. Pelaksanaan

    Guru melaksanakan pembelajaran dengan diamati oleh kolaborator.

    Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

    1) Tahap awal

    Guru mengkondisikan kelas; berdoa, mengabsen, dan

    menyempaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan untuk

    dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

    2) Tahap Inti

    Pada tahap ini peneliti melaksanakan penerapan strategi

    pembelajaran kooperatif "make a Match" dengan pelaksanaan

    sebagai berikut ;

    a) Guru membagi siswa untuk dibuat kelompok. Kelompok

    pertama merupakan kelompok pembawa kartu-kartu yang

    berisi nama-nama malaikat. Kelompok kedua adalah

    kelompok pembawa kartu-kartu yang berisi tugas-tugas

    malaikat.

    b) Dari pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib

    menunjukkan pasangan tersebut kepada teman lain

    sebagai penilai, kelompok ini kemudian membacakan

    kartu yang sudah terpasang tersebut.

    c) Setelah semua terpasang antara nama-nama malaikat

    dengan tugas-tugasnya maka guru mengacak lagi kartu-

    kartu itu untuk dibagikan kembali kepada masing-masing

    anak dalam kelompok lain

  • 33

    d) Guru disini berperan sebagai mediator dan fasilitator serta

    mengkondisikan agar pembelajaran berjalan dengan

    tertib.

    3) Tahab akhir

    a) Guru memberi evaluasi untuk mengetahui keberhasilan

    pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif

    "make a match"

    b) Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikan guru.

    c) Guru memberikan penegasan materi dan menutup

    pembelajaran dengan memberikan tugas rumah.

    c. Pengamatan

    Kolaborator mengamati proses pembelajaran tentang penerapan

    strategi pembelajaran kooperatif " make a match" , pada kompetensi

    dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat siswa kelas IV. Adapun

    yang perlu diamati adalah :

    1) Mengamati setiap kegiatan siswa dalam pembelajaran yaitu

    aktivitas peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

    penerapan strategi pembelajaran kooperatif " make a match" ,

    2) Mengamati dan mencatat peserta didik aktif dalam proses

    pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan strategi

    pembelajaran kooperatif " make a match".

    3) Memeriksa hasil latihan soal setelah peserta didik diberi tugas

    individu.

    d. Refleksi

    1). Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan

    sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

    2). Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada

    pelaksanaan siklus III.

  • 34

    3 Siklus III

    a. Perencanaan

    1) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

    menyiapkan materi dan alat pembelajaran

    2) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan, pendokumentasian,

    refleksi dan evaluasi.

    b. Pelaksanaan

    1) Guru memberikan appersepsi kepada peserta didik untuk

    mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik terhadap materi

    pembelajaran. Guru memberikan pre tes untuk menyesuaikan

    kemampuan materi pembelajaran

    2) Kepada peserta didik guru menjelaskan materi tentang kompetensi

    dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat.

    3) Guru merangsang peserta didik agar berani menyebutkan tugas-

    tugas malaikat minimal tiga.

    4) Guru mempersilahkan peserta didik yang lain menyebutkan tugas-

    tugas malaikat minimal tiga secara bergantian.

    5) Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi

    c. Pengamatan

    1) Peneliti mengamati aktivitas peserta didik ketika proses

    pembelajaran dan keberhasilan peserta didik dalam pelaksanaan

    pembelajaran.

    2) Mengamati dan mencatat peserta didik yang aktif dan berani

    mempraktekkan materi pembelajaran di depan peserta didik

    lainnya.

    3) Pengamatan partisipatif dalam memeriksa hasil latihan soal setelah

    peserta didik diberi tugas rumah individu.

  • 35

    d. Refleksi

    1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan

    sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus III.

    2) Mendiskusikan hasil analisis dan evaluasi siklus III. Diharapkan

    setelah siklus ini, penerapan proses pembelajaran tentang

    penerapan strategi pembelajaran kooperatif " make a match" , pada

    kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat siswa kelas

    IV lebih efektif, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta

    didik.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini antara

    lain:

    1. Metode Observasi

    Observasi merupakan salah satu alat evaluasi jenis non-tes yang

    dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan ssecara sistematis,

    logis, obyekif dan rasional mengenaii beragai fenomena, baik dalam

    situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai

    tujuan tertentu. Observasi tidak hanya digunakkan dalam kegiatan

    evaluasi,, tapi juga dalam bidang penelitian5). Metode ini digunakan dalam

    rangka mengamati proses belajar mengajar termasuk model pembelajaran

    yang dilaksanakan dalam penelitian ini.

    2. Metode Dokumentasi

    Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

    bias berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

    seseorang.6 Jadi teknik pengumpulan data dengan dokumentasi

    merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari pengampilan

    dokumen-dokumen. Metode ini digunakan untuk memperoleh data

    5 Zaenal Arifin, Evaluasi Peembelajaran Depag RI 2009, hlm.146.

    6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Alfabeta 2009) hlm. 329

  • 36

    tentang letak geografis, profil dan dokumentasi pembelajaran di SD 2

    Karangmalang kec. Kangkung yang dibutuhkan dalam penelitian.

    3. Metode Tes

    Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulasi) yang mendapat

    jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka 7).

    Metode ini digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik

    dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif " make a match",

    sehingga nantinya dapat diketahui seberapa besar peningkatan hasil

    belajar dan ketuntasan belajar yang dicapai.

    D. Teknik Analisis Data

    Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, digunakan daftar nilai

    kognitif. Menurut Ngalim Purwanto, data tersebut diperoleh pada tiap tiap

    siklus dianalisa secara deskriptif dengan menghitung percentages correction,

    dengan rumus sebagai berikut:8)

    S= %100xN

    R

    Keterangan:

    S : Nilai yang diharapkan (dicari)

    R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar

    N : Skor maksimum dari tes tersebut.

    Dalam bukunya Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan

    menyatakan bahwa untuk menentukan nilai hasil belajar peserta didik dapat

    dinyatakan dalam skala yaitu sebagai berikut:9)

    7 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) Cet.4, hlm.

    170.

    8 Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja

    Rosdakarya, 2000), Cet.9, hlm.112.

    9 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet.

    7, hal. 249.

  • 37

    Kategori Huruf Keterangan

    80 100 A Baik sekali

    66 79 B Baik

    56 65 C Cukup

    40 55 D Kurang

    30 39 E Gagal

    E. Indikator Keberhasilan

    Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila terjadi ketuntasan

    hasil belajar peserta didik yaitu sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta

    didik yang tuntas belajar yaitu memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan

    65.10

    Dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif " make a match" pada

    penelitian ini, diharapkan peserta didik hasil belajarnya dapat meningkat dari

    Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan 60 minimal 85% dari

    jumlah peserta didik yang tuntas belajarnya dengan memperoleh nilai lebih

    besar atau sama dengan 70. Alat ukurnya dengan menganalisis prosentase

    ketuntasan belajar peserta didik dari tes siklus yang telah mereka kerjakan.

    10 E. Mulyasa, Kurikulum berbasis kompetensi, Konsep, karakteristik, implementasi dan

    Inovasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), Cet.XI, hlm. 99.

  • 38

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A. Gambaran Setting Penelitian

    1. Sekilas Sejarah SD 2 Karangmalang Kec. Kangkung Kab. Kendal.

    Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang merupakan lembaga

    pendidikan dasar, dalam naungan Kementerian Pendidikan Nasional dan

    tepatnya berada di desa Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten

    Kendal sejak tanggal 20 Juli 1983 yang dipimpin oleh Ibu Sumiati sebagai

    Kepala Sekolah pertama di SD 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung

    Kabupaten Kendal

    Pada awal berdirinya Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang, telah

    menerima siswa baru sebanyak 60 siswa yang terdiri dari 29 siswa

    perempuan dan 31 siswa laki-laki.

    Keberadaan Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang Kecamatan

    Kangkung Kabupaten Kendal, mendapat pengakuan Surat Keputusan

    dengan Nomor 421.2 / 093 / XIII / 56 / 85 Dalam surat keputusan tersebut

    ditetapkan di Semarang dengan tanggal 1 Maret 1985. Yang

    menandatangani Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah tersebut adalah

    atas nama Bapak Karseno selaku Kepala Dinas Pendidikan Dan

    Kebudayaan Jawa Tengah waktu itu.

    Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang

    Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal telah mendapatkan Nomor

    Statistik Sekolah ( NSS ) 101032413052 dan juga telah mendapat Nomor

    Pokok Sekolah Nasional ( NPSN ) 20322411

    a. Kondisi Awal

    Pada awal berdirinya Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang

    Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pelaksanaan

    pembelajarannya sudah menempati gedung tersebut sampai sekarang

    yang terdiri dari enam ruang kelas, satu ruang kantor dan satu unit

  • 39

    perumahan. Sudah dijelaskan diatas bahwa penerimaan siswa pada

    awalnya sebanyak 60 siswa yang duduk dikelas satu.

    SD 2 Karangmalang menempati tanah milik Desa Karangmalang

    yang luasnya 2094 M2

    Jumlah guru Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang Kecamatan

    Kangkung Kabupaten Kendal pada awalnya hanya tiga orang tenaga

    pendidik. Ibu Sumiati sebagai Kepala Sekolah dan dua orang guru

    yaitu bapak Mujiono dan bapak Syupri atas inisiatif pendiri dan

    dukungan para tokoh masyarakat maka didirikan bangunan gedung

    SD2 2 Karangmalang Kec. Kangkung disamping timur Balai Desa

    Karangmalang.

    Peserta didik yang menimba ilmu di SD 2 Karangmalang Kec.

    Kangkung Kab. Kendal berasal dari desa setempat

    b. Kondisi Terakhir

    Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung

    Kabupaten Kendal sudah direhab sebanyak empat kali termasuk rehab

    ringan dan berat. Rehab yang terakhir yaitu tahun 2009 dengan

    mendapat Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat sebanyak dua

    lokal ruang kelas yang ditempaati kelas satu dan kelas enam..Sampai

    saat ini kondisi ruang kelas maupun ruang kantor kondisinya sudah

    bagus, hanya tinggal satu ruang yang kondisinya masih perlu direhab

    dan perlu diperhatikan.

    Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung

    Kabupaten Kendal saat ini telah memiliki telah memiliki sarana dan

    prasarana untuk mendukung proses pembelajaran dan mendukung

    kegiatan ekstrakurikuler.

    Untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan

    Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang Kecamatan

    Kangkung Kabupaten Kendal Komite sekolah dan Sekolah bekerja

    sama membangun mushola dilingkungan sekolah yang dana atau

  • 40

    pembiayaannya dari wali murid yang dikoordinir oleh sekolah dan

    pengurus komite.Sementara pembangunan musholla sampai saat ini

    baru sampai kurang lebih 60 %

    Untuk sementara karena musholla belum jadi secara sempurna,

    maka kegiatan keagamaan SD 2 Karangmalang menggunakan sebagian

    ruang gedung rumah dinas untuk pembelajaran praktek sholat dan

    pembelajaran Baca Tulis Al-Quran ( BTQ ) dan juga untuk kegiatan

    lainnya.

    Sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler yang sangat

    menonjol adalah kegiatan Drum Band yang sudah tersedia sarana dan

    prasarananya berupa seperangkat Drum Band berikut alat-alat musik

    pendukungnya, disamping itu juga tersedia seperangkat alat-alat musik

    rebana.

    Sejak berdiri sampai sekarang Sekolah Dasar Negeri 2

    Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal telah

    mengalami pergatian pimpinan lima kali. Pertama, kepala sekolah

    dipegang oleh Ibu Sumati tahun 1983 1992. Kedua dipegang oleh

    Ibu Suhartati tahun 1992 2000. Ketiga Ibu Suharti tahun 2000 2009

    yang keempat Ibu Iswati tahun 2009 2010 dan tahun 2010 sekarang

    dipegang dipegang oleh Bapak Supri.

    Tabel 1

    SARANA SD 2 Karangmalang

    No Jenis Sarana Jumlah Luas

    (M2)

    Keadaan

    1 Ruang Kelas

    6 378 5 baik 1

    cukup

    2 Ruang Kantor 1 49 Cukup

    3 Kamar Kecil/WC Guru 1 3 Cukup

    4 Kamar Kecil/WC Siswa 1 3 Cukup

    5 Rumah dinas 1 84 cukup

    6 Ruang Ibadah

    1 25 Jadi 60 %

    96 Gudang 1 8 Cukup

    (Sumber: Profil Sekolah Tahun 2010/2011).