PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN...
Transcript of PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN...
-
i
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF "MAKE A
MATCH" UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM KOMPETENSI DASAR MENYEBUTKAN TUGAS-
MALAIKAT SISWA KELAS IV SDN 2 KARANGMALANG KANGKUNG
KENDAL 2010 / 2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dalam Ilmu
Pendidikan Agama Islam
Oleh
UMI MAKROMAH
NIM: 093111452
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
-
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Umi Makromah
NIM : 093111452
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, Agustus 2011
Saya yang menyatakan,
Umi Makromah
NIM: 093111452
-
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA BAGI GURU
MI DAN PAI PADA SEKOLAH MELALUI DUAL MODE SYSTEM
Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Telp.024-7601295 Fax. 7615387 Semarang
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Penerapan strategi Pembelajaran Kooperatif "Make A Match" Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Kompetensi
Dasar Menyebutkan Tugas Malaikat Siswa Kelas IV SDN 2
Karangmalang Kangkung Kendal 2010 / 2011
Nama : Umi Makromah
NIM : 093111452
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Telah diujikan dalam sidang munaqasah oleh Dewan Penguji dan dapat diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, 17 September 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua Sekretaris
Drs. Wahyudi, M.Pd. Dra. Hj. Siti Mariam, M.Pd.
NIP: 196814031995031001 NIP: 196507271992032002
Penguji 1, Penguji II
Drs. Karnadi, M.Pd. Hj. Lift Anis Mashumah, M.Ag.
NIP: 196803171994031003 NIP: 197209281997032001
Pembimbing
Ridwan, M.Ag.
NIP : 19630106 199703 1 001
-
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 12 Agustus 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu alaikum wr. Wb
.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif "Make A Match"
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Kompetensi Dasar Menyebutkan Tugas Malaikat Siswa Kelas
IV SDN 2 Karangmalang Kangkung Kendal 2010 / 2011
Nama : Umi Makromah
NIM : 093111452
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan dalam sidang
Munaqasah.
Wassalamu alaikum wr. Wb.
Pembimbing
RIDWAN, M.Ag NIP : 19630106 199703
-
v
MOTTO
;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".1
1 Depag RI, Al-Quran Dan terjemahnya, Jakarta 1989, Surat Ibrahim Ayat 7, hlm : 380
-
vi
ABSTRAK
Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif "Make A
Match" Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam Kompetensi Dasar Menyebutkan Tugas
Malaikat Siswa Kelas IV SDN 2 Karangmalang Kangkung
Kendal 2010/ 2011
Penulis : Umi Makromah
NIM : 093111452
Penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah Apakah penerapan
strategi pembelajaran kooperatif "make a match" dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam Kompetensi Dasar menyebutkan tugas Malaikat siswa
kelas IV SDN 2 Karangmalang Kangkung Kendal 2010 / 2011 ?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ). Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN 2
Karangmalang kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal. Tehnik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) metode observasi partisipan
karena guru sebagai peneliti sekaligus mengamati dan diamati secara langsung
oleh kolaborator yang juga mengamati keaktifan guru dan siswa selama proses
pembelajran berlangsung. (2) metode dokumentasi, digunakan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dan untuk memperoleh data-data tentang SDN 2
Karangmalang kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal yang meliputi sejarah,
letak geografis, dan juga tentang visi misinya, (3) metode tes digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah mengerjakan soal-soal yang diberikan
diakhir pembelajaran pada tiap-tiap siklusnya. Data dalam penelitian ini terbagi
menjadi dua jenis, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
diperoleh untuk mencari nilai rata-rata kelas dan prosentasenya. Sedangkan data
kulitatif dianalisis menggunakan tehnik analisis data yang terdiri dari penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian dilaksanakan dalam empat tahap. Tahap pertama adalah pra
siklus dengan metode ceramah dengan hasil nilai rata-rata 55 dari Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM ) 60 dengan ketuntasan siswa 52,9%. Tahap kedua
siklus 1 hasil nilai rata-rata kelasnya 62 yang dicapai oleh 11 siswa yang tuntas
dari 17 siswa. dengan ketuntasan mencapai 64,64%. Tahab ketiga siklus II dengan
nilai rata-rata kelas 68 yang dicapai oleh 15 siswa yang tuntas dari 17 siswa
dengan ketuntasannya mencapai 88,23% dan tahap keempat siklus III dengan nilai
rata-rata kelas 77 ketuntasan mencapai 94,11% dicapai oleh 16 siswa dari 17
siswa. Berdasarkan data tersebut dengan penerapan strategi pembelajaran
kooperetif "make a match", siklus I, II dan III dapat diketahui ada peningkatan
hasil belajar setelah diterapkannya strategi pembelajaran "make a match".
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan masukan
bagi mahasiswa, para pengajar, para penaliti dan semua pihak yang membutuhkan
dilingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
-
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wataala yang telah mengutus Rosul-
Nya sebagai penyempurna akhlak yang mulia dan telah mengajarkan manusia
dengan perantaraan kalam. Berkat rahmad dan hidayah-Nya dengan mengucapkan
syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian tugas dan syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dalam ilmu Pendidikan
Agama Islam. Untuk memenuhi harapan tersebut skripsi ini ditulis sesuai dengan
penelitain yang dilakukan penulis. Pokok pembahasan skripsi ini adalah tentang
pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a
match" yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam pada Kompetensi Dasar menyebutkan tugas-tugas Malaikat siswa kelas IV
semester 2 SDN 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal
.yang data-datanya diproleh melalui metode observasi, dokumentasi dan hasil tes.
Penulisan skripsi ini penullis tidak lepas dari berbagai bimbingan dan
saran dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu
penulis menyampaikan sangat berterima kasih kepada bapak / ibu yang terhormat:
1. Kedua orang tuaku yang senantiasa mencurahakn doa dan kasih sayang.
2. Dr. Sujai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.
3. Nasirudin, M. Ag. selaku Kepala Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo.
4. Ridwan, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang disela-sela jadwalnya yang
super padat telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Para Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah memberikan
ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap tenaga akademik IAIN Walisongo yang telah berkenan melayani
penulis selama studi hingga selesai skripsi ini.
7. Kepala Sekolah SD 2 Karangmalang Kangkung Kabupaten Kendal yang telah
mengijinkan di sekolah tersebut sebagai tempat penelitian.
8. Ibu Siti Zumarah selaku teman sejawat dalam penelitian skripsi ini.
-
viii
9. Rekan-rekan guru SD 2 Karangmalang yang telah mendukung adanya
penelitian skripsi ini.
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, selain
untaian rasa terima kasih yang tulus dengan diiringi doa semoga Allah membalas
semua amal keaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.
Penulis sudah berusaha dengan sungguh-sungguh dalam penulisannya dan
menyadari sepenuhnya bahwaskripsi ini belum mencapai kesempurnaan dan
kiranya masih banyak kekurangan disana sini penulis harapkan saran dan ide-ide
yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Namun demikian, penulis
berharap skripsi ini bias bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Semarang, 12 Agustus 2011
Penulis
UMI MAKROMAH
NIM: 093111452
-
ix
PERSEMBAHAN
Karya tulis skripsi ini saya dedikasikan kepada orang-orang yang telah
memberikan makna dalam kehidupanku.
1. Dua orang tuaku ( Bapak Asrob dan Ibu Salmah ) yang telah memberikan
doa dan kasih sayang.
2. Ketiga anak-anakku tersayang ( Ihda Islami, Zahratul Amalia Solakha dan
Nahar Ridlo Nasrullah ) sebagai penyemangat hidupku.
3. Suami ( A. Zaenudin )
4. Para dosen yang selalu memberi pencerahan dalam gelap serta memberi
ilmu sebagai bekal hidup.
5. Teman-teman seperjuangan
6. Semua insan pendidikan yang terus mengisis kehidupannya untuk selalu
belajar agar menjadi yang terbaik bagi diri, keluarga, bangsa dan Negara.
Pada akhirnya dari lubuk hati yang paling dalam, kuhaturkan dan
kupersembahkan karya sederhana ini, Jazakumullah khoiron katsira. Semoga
seluruh jasa pengorbanan mendapat limpahan rahman dan rakhim-Nya. Amin ya
robbal Alamin.
Umi Makromah
-
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
PERNYATAAN KEASLIAN .,.. ii
PENGESAHAN .. iii
NOTA PEMBIMBING........... iv
MOTTO vi
ABSTRAK . vii
KATA PENGANTAR ....viii
PERSEMBAHAN x
DAFTAR ISI ...... xi
DAFTAR TABEL ..... xiii
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I : PENDAHULUAN .. 1
A. Latar Belakang.. 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian .. 3
D. Penegasan Istilah . 4
E. Manfaat penelitian ....... 4
BAB II : LANDASAN TEORI 5
A. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ( PAI ) .. 5
1. Pengertian Hasil Belajar... 5
2. Dasar Meningkatkan Hasil Belajar... 6
3. Standar Keberhasilan Hasil Belajar.. 9
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 11
5. Hasil Belajar Pendidika Agama Islam ( PAI ).. 14
B. Strategi Pembelajaran Kooperatif Make A Match ........16
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif Make A Match16
2. Teori Belajar Yang Melandasi Pembelajaran18
3. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif Make A Match20
-
xi
4. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran
Kooperatif Make A Match. 21
C. Strategi Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dalam
Meningkatakan Hasil Belajar ...... 22
D. Kajian Penelitian Terdahulu 23
E. Hipotesis Tindakan . 26
BAB III : METODE PENELITIAN .. 27
A. Desain Penelitian 27
1. Subyek Penelitian 27
2. Obyek Penelitian. 28
3. Tempat Dan Waktu. 28
B. Prosedur Penelitian 28
C. Tehnik Pengumpulan Data .... 35
D. Tehnik Analisis Data ..... 36
E. Indikotor Keberhasilan .. 36
BAB IV : HASIL PENELITIAN ... 38
A. Gambaran Setting Penelitian .. 38
1. Sekilas Sejarah SD 2 Karangmalang Kangkaung 38
2. Letak Geografis SD 2 Karangmalang Kangkaung.. 42
3. Visi Dan Misi SD 2 Karangmalang Kangkaung. 42
B. Analisa Data Per Siklus .. 43
1. Diskripsi Data Pra Siklus 43
2 Diskripsi Data Siklus I. 45
3. Diskripsi Data Siklus II 49
4. Diskripsi Data Siklus III.. 54
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP ... 62
A. Kesimpulan .. 62
B. Saran-Saran .. ... 62
C. Penutup 63
DAFTAR PUSTAKA. 64
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sarana Sekolah SD 2 Karangmalang Beserta Luas Tanah Dan
Keadaannya, 40
Tabel 2 Jumlah Siswa SD 2 Karangmalang, 41
Tabel 3 Guru Dan Karyawan SD 2 Karangmalang ,41
Tabel 4 Prosentase Hasil Belajar, 60
Tabel 5 Prosentase Hasil Observasi, 60
Tabel 6 Prosentase Ketercapaian KKM, 61
Tabel 7 Kisi-Kisi Uji Kompetensi Pra Siklus, 70
Tabel 8 Hasil Uji Kompetensi Pra Siklus, 74
Tabel 9 Rekap Hasil Prosentase Uji Kompetensi Pra Siklus, 75
Tabel 10 Penentuan Kategori Hasil Belajar,75
Tabel 11 Lembar Observasi Guru Dalam Pembelajaran, 81
Tabel 12 Hasil Observasi Siklus 1, 83
Tabel 13 Rekap Observasi Siswa siklus I, 84
Tabel 14 Kisi-Kisi Uji Kompetensi Siklus I, 85
Tabel 16 Hasil Uji Kompetensi Siklus I, 89
Tabel 17 Rekap Hasil Tes/ Uji Kompetensi Siklus 1, 90
Tabel 18 Penentuan Kategori Nilai Hasil Belajar,90
Tabel 19 Lembar Observasi Guru Siklus II, 96
Tabel 20 Hasil Observasi SiklusII, 98
Tabel 21 Rekap Observasi Siklus II, 99
Tabel 22 Kisi-Kisi Uji Kompetensi Siklus II, 100
Tabel 23 Rekap Observasi, 68
Tabel 24 Hasil Uji Kompetensi Siklus II, 104
Tabel 25 Rekap Hasil Uji Kompetensi SiklusII, 105
Tabel 26 Lembar Observasi Guru Siklus II, 105
Tabel 27 Lembar Observasi Guru Siklus II, 111
Tabel 28 Hasil Observasi SiklusIII, 113
Tabel 29 Rekap Observasi, 114
-
xiii
Tabel 30 Kisi-Kisi Uji Kompetensi Siklus III, 115
Tabel 32 Hasil Uji Kompetensi Siklus III
Tabel 33 Rekap Hasil Uji Kompetensi SiklusIII, 120
Tabel 34 Penentuan Kategori Nilai Hasil Belajar, 120
-
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Pra Siklus 66
Lampiran 2: Kisi-Kisi Soal Pra Siklus ....... 70
Lampiran 3: Instrumen Penilaian Pra Siklus .................................. 72
Lampiran 4: Contoh Lembar Pekerjaan Siswa . ..................... 73
Lampiran 5: Hasil Uji Kompetensi Pra Siklus. 74
Lampiran 6: Rekap Hasil Uji Kompetensi Pra Siklus. 75
Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus 1 76
Lampiran 8: Hasil Observasi Guru Siklus 1... 81
Lampiran 9: Lembar Observasi Siswa Siklus 1.. 83
Lampiran 10: Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi Siklus I ... 85
Lampiran 11: Instrumen Penilaian Siklus I ..................................... 87
Lampiran 12: Contoh Lembar Pekerjaan Siswa .. 88
Lampiran 13: Analisa Soal Uji Kompetensi Siklus I
Lampiran 14: Hasil Uji Kompetensi Siklus I.. 89
Lampiran 15: Rekap Hasil Uji Kompetensi Siklus I 90
Lampiran 16: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Rpp ) Siklus II .. 91
Lampiran 17: Lembar Observasi Guru Siklus 1I . 96
Lampiran 18: Hasil Observasi Siswa Siklus II.... 98
Lampiran 19: Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi Siklus II... ... . 100
Lampiran 20: Instrumen Penilaian Tes Tertulis Siklus I.. 102
Lampiran 21: Lembar Pekerjaan Siswa Siklus II. 103
Lampiran 22: Analisa Soal Uji Kompetensi Siklus II
Lampiran 23: Hasil Uji Kompetensi Siklus II... 104
Lampiran 24: Rekap Hasil Uji Kompetensi Siklus II........ 105
Lampiran 25: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus III... 106
Lampiran 26: Lembar Observasi Guru Siklus III.......... 111
Lampiran 27: Hasil Observasi Siswa Siklus III........ 113
Lampiran 28: Kisi-Kisi Soal Siklus III . 115
Lampiran 29: Instrumen Penilaian Tes Tertulis Siklus III... 117
-
xv
Lampiran 30: Contoh Lembar Pekerjaan Siswa Siklus III 118
Lampiran 31: Analisa Soal Uji Kompetensi Siklus III
Lampiran 32: Hasil Uji Kompetensi Siklus III. 119
Lampiran 33: Rekap Hasil Uji Kompetensi Siklus III.. 120
Lampiran 34: Peraga kartu Nama-Nama Malaikat.................................... 121
Lampiran 35: Peraga Kartu Tugas-Tugas Malaikat... 123
Lampiran 36: Penunjukan Pembimbing..... 125
Lampiran 37: Pengesahan Rancangan Judul Skripsi ............. 126
Lampiran 38: Permohon Ijin Riset........................ 127
Lampiran 39: Surat Keterangan Telah Melaksanakan penalitian Dari Kepala
Sekolah SD 2 Karangmalang 128
Lampiran 40: Daftar Riwayat Hidup .... 129
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah
dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Guru berperan strategis
dalam proses pembelajaran dituntut untuk terus menerus mengikuti
perkembangan baru dalam dunia pendidikan. Sebagai guru harus mampu
menggunakan media pembelajaran yang digunakan dalam mengajar, guru
harus mampu mengelola kelas dengan berbagai strategi pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Seorang guru harus mampu memilih metode atau strategi
pembelajaran yang sesuai dengan materi yamng diajarkan, sehingga
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran1
Peran guru sangat penting untuk menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan dalam pembelajaran perlu adanya kreatifitas guru dalam
mengajar, guru harus berusaha menarik perhatian siswa dalam
pembelajaran. Dalam hal ini guru mampu nmemilih strategi pembelajaran
yang sesuai dengan materi.
Ada beberapa macam strategi pembelajaran, diantaranya strategi
pembelajaran kooperatif. Dengan strategi pembelajaran kooperatif , guru
bukan lagi berperan sebagai satu-satunya nara sumber dalam proses belajar
mengajar, tapi berperan sebagai mediator, stabilisator dan manajer
pembelajaran. Iklim belajar yang berlangsung dalam suasana keterbukaan
dan demokratis akan memberikan kesempatan yang optimal bagi siswa
1. Masitoh & Laksmi Dewi : Strategi Pembelajaran, Jkt. Depag RI 2009 hlm.7
-
2
untuk memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai materi yang
dibelajarkan dan sekaligus melatih sikap dan ketrampilan sosialnya sebagai
bekal dalam kehidupan di masyarakat sehingga perolehan dari hasil belajar
siswa akan semakin meningkat2).
Strategi pengajaran adalah keseluruhan metode dan prosedur yang
menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks strategi pengajaran tersusun
hambatan-hambatan yang dihadapi, tujuan yang hendak dicapai, materi yang
hendak dipelajari, pengalaman-pengalaman belajar, dan prosedur eveluasi.
Peran guru lebih bersifat fasilitator dan pembimbing.3)
Ada banyak cara yang ditempuh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, diantaranya dengan penerapan strategi pembelajaran
kooperatif. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi
pembelajaran yang menuntut adanya kerja sama, disini penulis akan
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif dengan tehnik make a match
( mencari pasangan ) pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas
malaikat, karena pada materi ini terdapat sepasang pengetahuan yaitu antara
nama-nama dan tugas-tugas malaikat, sehingga dengan strategi
pembelajaran kooperatif tehnik make a match ini peserta didik dapat
bekerja sama dengan teman-teman dalam kolompok untuk mencari
pasangan sesuai nama dan tugas malaikat-malaikat tersebut, sehingga dapat
tercipta suasana kelas yang menyenangkan karena siswa larut dalam
permainan kartu yang telah disiapkan oleh guru. Secara tidak langsung
peserta didik dapat mengingat pengetahuan tentang tugas-tugas malaikat
yang telah disajikan guru.
Dalam pembelajaran ini peserta didik aktif bekerja sama mencari
pasangan materi yang telah tersaji, sementara guru bertugas sebagai
pembimbing dan pengawas agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
2( .Masitoh & Laksmi Dewi. : Strategi Pembelajaran, hlm. 233
3 ) Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, Th 2001
hlm. 203
-
3
sesuai dengan target waktu yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara maksimal.
Dipilihnya SDN 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten
Kendal karena di SD tersebut merupakan tempat tugas mengajar penulis,
sehingga dapat mempermudah dan memperlancar penulis untuk
mengadakan penelitian. Dan penulis mengadakan penelitian dikelas 1V
karena materi pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat
semester 2 kelas 1V ini sangat cocok bila diterapkan dengan strategi
pembelajaran kooperatif dengan tehnik make a match
Berkaitan dengan uraian tersebut diatas, penulis akan membuat
skripsi dengan judul "Penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a
match" untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam
Kompetensi Dasar menyebutkan tugas Malaikat siswa kelas IV SDN 2
Karangmalang Kangkung Kendal 2010/2011".
B RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
Apakah penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a match" dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kompetensi dasar
menyebutkan tugas malaikat siswa kelas 1V SDN 2 Karangmalang
Kangkung Kendal 2010/2011 ?
C TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui Apakah penerapan strategi pembelajaran "make a match"
dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kompetensi
dasar menyebutkan tugas malaikat siswa kelas 1V Semester 2 SDN 2
Karangmalang Kangkung Kendal 2010/2011.
-
4
D PENEGASAN ISTILAH
Agar tidak terjadi kesalakan penafsiran dalam pemahaman istilah-
istilah yang ada dalam judul, maka perlu adanya penegasan istilah dan
pembatasan ruang lingkup penelitian. Adapun bagian-bagian yang perlu
dijelaskan adalah sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran kooperatif Make a match ( mencari pasangan )
adalah salah satu strategi pembelajaran yang menuntut kerjasamam
yaitu dengan mencari pasangan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan
2. Meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kompetensi
dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat adalah suatu usaha untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik pada kompetensi dasar tugas-trugas
malaikat siswa kelas IV SDN 2 Karangmalang.
E MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dipandang sangat potensial untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran khususnya pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas
malaikat umumnya pembelajaran agama islam dengan tujuan meningkatkan
prestasi belajar atau meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV semester 2
SDN 2 Karangmalang.
Secara praktis temuan penelitian ini diharapkan dapat memberi
sumbangan yang positif dan dapat dijadikan pola pengembangan strategi
pembelajaran di sekolah
-
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari kata, yaitu hasil dan belajar, Pengertian
hasil adalah suatu yang diperoleh setelah melakukan sesuatu.
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
atau tujuan. belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari
itu,yakni mangalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan melainkan perubahan kelakuan.1). Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya2).
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan3).
Menurut Mulyana Abdurrahman, Prestasi belajar juga disebut hasil
belajar adalah kemampuan anak setelah melalui kegiatan belajar4).
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar.5 Bukti bahwa seseorang telah mengalami belajar
ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada seseorang tersebut,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi
mengerti.6
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar
adalah suatu perubahan yang diperoleh setelah mengalami prases
belajar. Misalnya : dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bias menjadi
1 Oemar Hamaik, Proses Belajar Mengajar, ( Jkt. Bumi Aksara, 2007) hlm. 27
2 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 1995), hlm. 22.
3 Agus Suprijono, Cooperative Learnning Teori & Apllikasi Paikem ( Yogyakarta, Pustaka
Peelajar, 2010 hlm. 5.
4 Mulyana Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta, PT.Rieneka
Cipta, 2003), hlm. 37.
5 Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), hlm. 3.
6 Oemar Hamaik, Proses Belajar Mengajar hlm. 30
-
6
bisa. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan atas usaha seseorang
yang dicapai setelah memperoleh pengalaman belajar.
2. Dasar Meningkatkan Hasil Belajar
Yang menjadi dasar dalam penelitian untuk meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam pada Kompetensi Dasar
menyebutkan tugas-tugas malaikat ini adalah :
a. Al-Quran
Al-Quran adalah kalam Allah yang menjadi sumber segala hukum
dan menjadi pedoman pokok dalam kehidupan, termasuk
membahas tentang pembelajaran dalam rangka untuk
meningkatkan hasil belajar yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5
merupakan ayat yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Sebagai utusan Allah di dunia dan sebagai Rosul yang
terakhir. Adapun bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.7 )
Ayat tersebut merupakan ayat pertama yang di terima Nabi
Muhammad SAW. Yang di antaranya mengandung perintan
kepada manusia untuk selalu menelaah, membaca, belajar, dan
observasi ilmiah tentang penciptaan manusia itu sendiri.
7 Depag RI, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Jakarta Th. 1989, hlm : 1079
-
7
Landasan Al-Quran yang kedua adalah surat Al-Mujadalah ayat 11
Artinya : Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.8
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa orang yang menuntut
ilmu akan ditinggikan derajadnya beberapa derajad, artinya bahwa
menuntut ilmu berarti meningkatkan pengetahuan juga berarti
meningkatkan hasil belajar yang merupakan anjuran dari Allah
SWT.
b. Hadits Nabi
Hatits adalah semua perkataan, perbuatan dan isyarat atau
taqrirnya NAbi Muhammad SAW. Yang menjadi sumber hukum
Islam yang kedua setelah Al-Quran.
Diantara Hadits yang berkaitan dengan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam ( PAI ) antaranya adalah yang artinya
sebagai berikut :
:
:
( )
8 Depag RI, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Jakarta Th. 1989, hlm : 910
-
8
Abu Hurairah r.a. berkata : Rosulullah SAW. Bersabda : "
Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu
pengetahuan, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga."9
Pada hadis yang lain dikatakan :
:
:
()-
Anas r.a. berkata Rosulullah SAW. bersabda : " Siapa yang
keluar untuk menuntut ilmu maka ia berjuang fisabilillah sampai ia
kembali."10
Dari kedua Hadits tersebut diatas dijelaskan betapa
mulianya dan tingginya derajat orang yang menuntut ilmu dalam
hal ini meningkatkan hasil belajar mendapat tempat terhormat dan
sangat diperhatikan oleh Islam, baik Hadits atau Al-Quran.
c. Undang-Undang
Undang-Undang merupakan dasar yuridis formal yang
dipakai sebagai landasan hukum dalam melakukan pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar,
diantaranya adalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1, ayat 1 yang
berbunyi:"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar paserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian ,
9 Salim Bahreisy , Riadhus solilhin, penerbit PT Alma Arif Bandung cet. 9 jil. 2 th 1986, hlm
316 10
Salim Bahreisy , Riadhus solilhin, penerbit PT Alma Arif Bandung cet. 9 th 1986,, hlm :
317
-
9
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara".11
Berdasarkan kutipan tersebut diatas ternyata meningkatkan
hasil belajar telah dianjurkan dalam Al-quran Surat Al-Alaq ayat 1-
5 dan juga diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sehingga dapat
disimpulkan bahwa usaha untuk meningkatkan hasil belajar
sangatlah penting dalam semua pembelajaran terutama pada
kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat siswa kelas
IV semester 2 SD 2 Karangmalang Kec. Kangkung Kab. Kendal
tahun 2010/2011.
3. Standar Keberhasilan Hasil Belajar
Suatu proses belajar mengajar suatu bahan pengajaran
dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan instruksional
khusus dari bahan tersebut12
.
Standar keberhasilan hasil belajar PAI kompetensi dasar
menyebutkan tugas-tugas malaikat yang ingin dicapai melalui
penelitian ini adalah peserta didik yang mencapai atau melampaui
Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu 6,00 minimal
mencapai 85% dari jumlah peserta didik.
Sebagaimana dikutip Masitoh, & Laksmi Dewi mengatakan
menurut Taxonomi Bloom bahwa ranah tujuan pembelajaran memiliki
tingkatandari yang terendah sampai tertinggi yang uraiannya adalah
sebagai berikut:13
.
11. Mendiknas,Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, (Bandung,
Nuansa Aulia, 2005 ) hlm 11
12
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006), Cet.III, hal. 105.
13
Masitoh, & Laksmi Dewi , Strategi Pembelajaran,Jakarta Depag RI. th 2009 , hlm. 109
-
10
a. Kognitif
1) Pengetahuan, lebih menitikberatkan pada kemampuan
mengetahui untuk mengingiat sesuatu.
2) Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan
menerjemahkan, atau memahami, lebih dari sesuatu dan
eterusnya
3) Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat,
mengerjakan atau menggunakan teori atau rumus.
4) Analisis., lebih menekankan pada kemampuan mengkaji,
menguraikan, membedakan mengidentifikasi dan seterusnya.
5) Sintesis, lebih menekankan pada kemampuan menggabungkan,
mengelompokkan, menyususn membuat rewncana, program
dan seterusnya.
6) Evaluasi, lebih menekankan pada kemampuan menilai
berdasarkan norma atau kemampuan menilai pekerjaansesuatu.
b. Afektif
1). Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan pekaatau
kemampuan menerima.
2) Partisipasi, lebih menekankan pada turut serta pada sesuatu
kegiatan dan kerelaan hati.
3) Penelitian dan penentuan sikap,lebih menekankan pada
menentukan sikap.
4) organisasi, kemampuan membentuk system nilai sebagai
pedoman hidup,
5) Pembentukan pola hidup, lebih menekankan pada penghayatan
dan pegangan hidup.
c. Psikomotor
1) Peresepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat
terhadap sesuatu dan peka terhadap sesuatu hal.
2) Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik.
-
11
3) Gerakan terbimbing, lebih menekankan pada kemampuan
dalam meniru pekerjaan yang lain atau meniru contoh.
4) Gerakan terbiasa, ketrampilan yang bewrpegang pada pola.
5) Gerakan yang komplek, ketrampilan yang lincah, cepat dan
lancer.
6) Penyesuaian, ketrmpilan dalam mengubah dan mengatur
kembali.
7) Kreatifitas, kemampuan dalam menciptakan pola baru.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
.a. Faktor Internal (yang berasal dari dalam)
1) Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit.14
Kesehatan
jasmani dan rohani berpengaruh dalam keberhasilan belajar
Oleh karenanya agar proses pembelajaran dapat membuahkan
hasil, harus didukung dengan kesehatan guru dan peserta
didiknya.
2) Intelegensi Dan Bakat
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang
tepat.15
Orang yang berbakat mengetik misalnya, akan lebih
cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan
orang lain yang kurang atau tidak berbakat di bidang itu.16
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk
memperoleh keberhasilan dalam belajar tidak terlepas dari
14 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
1995), hlm. 54.
15
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Praktek Baru, (Bandung:
Rosdakarya, 1995), hlm. 134. 16
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, hlm. 57.
-
12
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki guru dan peserta
didik.
3) Minat Dan Motivasi
Minat berarti kecenderungan atau kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.17
Motivasi belajar
merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses
belajar.18
Minat dan motivasi belajar peserta didik suatu saat dapat
menjadi lemah, oleh karenanya guru harus dapat pula sebagai
motivator, agar supaya peserta didik dapat selalu memperoleh
hasil dalam belajar.
4) Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian
hasil belajarnya, belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor
fisiologis, psokologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh
hasil yang kurang memuaskan.19
Guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat menyajikan
cara belajar yang tepat untuk mengantarkan peserta didik
mencapai keberhasilan dalam belajar.
5) Pengetahuan tentang ilmu yang serumpun
Pengetahuan tentang ilmu yang serumpun yang dimiliki
peserta didik dapat berpengaruh pada hasil belajarnya dalam
materi pokok menyebutkan tugas-tugas malaikat. Contohnya
peserta didik yang memiliki kemampuan menghafal
pengetahuan ( kognitif ), jelas akan memperoleh hasil lebih
baik dalam pembelajaran menyebutkan tugas-tugas malaikat
dibandingkan dengan yang kurang atau tidak memiliki
kemampuan menghafal.
17
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Praktek Baru, hlm. 136
18
Dimyati, Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 239.
19
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), hlm. 57.
-
13
b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar)
1) Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu dan anak-anak serta famili
yang menjadi penghuni rumah.20
Siswa yang belajar akan
menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua
mendidik relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga
dan keadaan ekonomi keluarga.21
Dengan demikian keluarga yang baik, harmonis akan
berpengaruh baik pula pada belajar anaknya. Sebagai contoh
anak yang hidup dalam lingkungan keluarga yang agamis,
berbeda dengan anak yang hidup dalam lingkungan keluarga
yang terjadi masalah atau penuh masalah dalam keluarga.
2) Sekolah/Madrasah
Sekolah atau satuan pendidikan adalah kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur
formal, nonoformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan.22
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar
adalah mencakup: metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan
waktu sekolah, standar pelajaran keadaan gedung, metode
belajar dan tugas rumah.23
Manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi
dan menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan
belajar, waktu mengajar dan proses pembelajaran.24
Oleh karenanya agar supaya sekolah/madrasah dapat
mengantarkan peserta didik memperoleh hasil belajar yang
baik, sekolah/madrasah harus dikelola sebaik mungkin dengan
20 M Dalyono, Psikologi Pendidikan, hlm. 59.
21
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, hlm. 60.
22
Mendiknas,Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, (Bandung,
Nuansa Aulia, 2005 ) hlm.12
23
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, hlm. 64
24
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2000), , hlm. 22.
-
14
memperhatikan ketentuan-ketentuan penyelenggaraan
pendidikat
3) Masyarakat dan Lingkungan
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga
setelah pendidikan dilingkungan keluarga dan pendidikan
dilingkungan sekolah. BIla dilihat ruang limngkup masyarakat
banyak dijumpai keanekaragaman bentuk dan sifat
masyarakat.25
Masyarakat sangat mempengaruhi juga dalam hal berhasil
tidaknya suatu pembelajaran. Masyarakat yang sadar akan
pentingnya belajar tentu akan mendukung pelaksanaan
pembelajaran dengan bentuk apapun yang dapat mereka
lakukan. Sebaliknya masyarakat yang tidak sadar pentingnya
pendidikan tidak akan mendukung pembelajaran. Misalnya: di
dekatnya mereka tinggal sedang berlangsung proses
pembelajaran mereka sengaja membunyikan suara yang dapat
mengganggu jalannya proses pembelajaran.
5. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Tentang pendidikan sudah dijelaskan dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional ( SISDIKNAS ) Bab 1 pasal 1 ayat 1
dinyatakan bahwa "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembngkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian ,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara".
Secara etimologi pengertian Agama Islam digali dari Alquran
dan hadits sebagai sumber pendidikan Islam, istilah-istilah yang
pengertiannya terkait dengan pendidikan islam , misalnya : Tarbiyah,
25 Fuat Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan. ( Smg. Rineka cipta 1995) hlm. 58
-
15
ta'lim, Ta'dib. Bertolak dari tinjauan etemologi ini, kata islam yang
melekat dalam pendidikan Islam,adalah pendidikan yang berwarna
Islam. Pendidikan adalah pendidikan yang didasarkan Islam. 26
juga
terdapat dalam buku yang sama. Menurut terminologis, para ahli
memberikan beragam pendapat dalam memberikan makna pendidikan
Islam, diantaranya sebagaimana dikutip Ismail SM. Bahwa Ahmadi
mendevinikan agama Islam adalah segala usaha untuk mmelihara
fitrah manusia serta sumber daya insani yang ada padanya menuju
terbentuknya manusia seutuhnya ( insan kamil ) Pendidikan Agama
Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
dengan norma Islam27
..
Makna Pendidikan Islam menurut Syed Sajjad Husaen dan
Syed Ali Ashraf yang diku yang dikutip Sudarwan Danim dikatakan
bahwa, "Pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih kepekaan (
sensibility ) para peserta didik sedemikian rupa sehingga sikap hidup
dan perilaku, juga keputusan dan pendekatannya semua jenis
pengetahuan dikuasai oleh perasaan mendalam terhadap nilai-nilai etis
dan spitual Islam."28
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah tingkat dasar sampai dengan tingkat
atas,bahkan sampai pada tingkat diatasnya yaitu Perguruan Tinggi
ataupun lembaga pendidikan lainnya. Dalam hal Pendidikan Agama
Islam sangat penting karena merupakan sebagai instrument dan proses
pembangunan moral bangsa, terutama di SD 2 Karangmalang Kec.
Kangkung Kab. Kendal.
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Pendidikan Agama
Islam ( PAI ) adalah suatu perubahan yang diperoleh setelah
26
Ismail SM. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, RaSAIL, Semarang, Th
2009 hlm; 34 27
Ismail SM., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, hlm 35 28
Sudarwan Danim, Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan, Pustaka pelajar yogyakarta
2002 hlm.73
-
16
mengalami proses belajar mata pelajaran PAI disuatu sekolah atau
lembaga pendidikan.
B STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF "MAKE A
MATCH"
1 Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif " Make A Match"
Strategi pembelajaran berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos
yang artinya suatu usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu
peperangan, awalnya digunakaan dalam lingkungan militer namun
akhirnya kata strategi digunakan dalam berbagai bidangtermasuk
dipakai dalam istilah pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi
pembelajaran Sebagaimana dikutip oleh Masitoh & Laksmi Dewi,
bahwa: Kemp mengatakan: Strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.29
Moedjiono juga mengatakan sebagaimana dikutip Masitoh & Laksmi
Dewi, bahwa Strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk
memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-
aspek dari komponen pembentuk system pembelajaran, dimana untuk
itu guru menggunakan siasat tertentu.
Dari pendapat diatas strategi pembelajaran dapat dimaknai secara
sempit dan luas. Secara sempit strategi mempunyai kesamaan dengan
metode yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah
ditetapkan.Kalau secara luas strategi diartikan sebagai suatu cara
penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaikan
tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian.
Strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran
yang didalamnya mengkondisikan para siswa untuk bekerja sama
29
Masitoh, & Laksmi Dewi , Strategi Pembelajaran , hlm. 37
-
17
dalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain
dalam belajar.
Strategi pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah
pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok
kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar
untuk mencapai tujuan belajar.30
Make a match artinya mencari pasangan merupakan salah satu
jenis strategi pembelajaran kooperatif. Tehnik make a match ( mencari
pasangan ) dikembangkan oleh Lorna Curran sebagaimana dikutip oleh
Sofan amri & Iif Khoiru Ahmadi bahwa dalam metode ini sangat
disenangi siswa karena tidak menjemukan,karena guru memancing
kreatifitas siswa dengan menggunakan media.31
Menurut Nasution yang dikutip Isjoni mengatakan bahwa:
Belajar kelompok itu efektif bila setiap individu merasa
bertanggungjawab terhadap kelompok, anak turut berpartisipasi dan
bekerjasama dengan individu lain secara efektif menimbulkan
perubahan yang konstruktif pada kelakuan seseorang dan setiap
anggota aman dan puas di kelas. 32
Selanjutnya dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan strategi pembelajaran koopertif "Make a match"
adalah suatu pembelajaran yang menuntut adanya kerja sama dalam
mencari pasangan suatu materi yang sudah disiapkan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal sesuai tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai. Atau dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran kooperatif "make a match" adalah keseluruhan
komponen pembelajaran yang menuntut kerja sama antar peserta didik
30
Sugiyanto, Model-Model PembelajaranInovatif, (Surakarta Yuma Pustaka, 2010), hlm 37 31
Sofan amri, Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. (Surabaya
Prestasi Pustaka,2010) hlm.182 32
Isjoni, Pembelajaran Koperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta
Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009 hlm. 26
-
18
dengan cara mencari pasangan dari materi yang disajikan untuk
mencapai tujuan.
2. Teori Belajar Yang Melandasi Pembelajaran
a. Teori Pembangun Kognitif Piaget
Menurut Nur sebagaimana dikutip Trianto, mengatakan
bahwa Perkembangan kognitif sebagian besar ditemukan oleh
manipulasi dan interaksi aktif anak dengan
lingkungan.Pengetahuan datang dari tindakan. Piaget yakin
bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan
penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu
bahwa interaksi social dengan teman sebaya, khususnya
berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas
pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi
lebih logis33
Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme,
yang memandang kognitif sebagai suatu proses di mana anak
secara aktif membangun system makna dan pemahaman realitas
pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka.
Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa perlu adanya kerja
sama antara dua atau lebih suatu individu dalam memahami
pengetahuan dalam pembelajaran. Bekerja sama dengan individu
yang lain dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan.
b. Teori Belajar Ketergantungan Sosial
Teori ketergantungan sosial ini diciptakan pertama kalai
oleh Morton Deutsch. Ketergantungan social terjadi ketika setiap
individu berbagi tujuan umum dan setiap individu mendapatkan
33
Trianto, Model-modePembelajaran Inovatif Beerorientasi Konstruktivistik (Jkt,Prestasi
Pustaka 2007) hlm.13
-
19
dampak dari kegiatan yang lain.Interakssi dengan orang lain,
adalah inti dari kegiatan manusia. Dalam situasi pendidikan
Ketergantungan social untuk melihat usuha-usaha siswa untuk
mencapai, pengembangan hubungan positif, melakukan
penyesuaian secara psikologis, dan menunjukkan kemampuan
sosial.34
Saling Ketergantungan ini dapat dicapai melalui :
1) Saling Ketergantungan pencapaian tujuan,
2) Saling Ketergantungan dalam pencapaian tugas,
3) Saling Ketergantungan bahan atau sumber,
4) Saling Ketergantungan Peran, dan
5) Saling Ketergantungan reward / hadiah
Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa sangat penting
bekerja sama dengan orang lain dalam pembelajaran.
c. Teori Vygotsky
Teori Vygotsky berusaha mengembangkan teori
konstruktifistik belajar mandiri dari Piaget menjadi belajar
kelompok. Dalam membangun pengetahuannya, peserta didik
dapat memperoleh pengetahuannya melalui kegiatan yang
beranekaragam dengan guru sebagai fasilitator 35
Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran yang beerfariasi sangat berpangaruh dalam
pembelajaran, sehingga kreatifitas guru sangat diperlukan dem
tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
Dari beberapa devinisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam suatu pembelajaran peran lingkungan sangat penting dalam
pembelajaran.
34
Masitoh, & Laksmi Dewi , Strategi Pembelajaran, hlm 240
35
Saminanto, Ayo Praktek PTK (Smg.RaSAIL Media Group,2010 ) hlm 20
-
20
Guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam merancang,
melaksanakan dan melakukuan evaluasi pembelajaran untuk saling
bekerja sama dengan yang lain. sehingga diharapkan hasil dari
pembelajaran tersebut dapat membawa adanya perubahan peserta didik
dalam pengetahuan, terutama pada kompetensi dasar menyebutkan
tugas-tugas malaikat kelas IV semester 2 SD 2 Karangmalang. Kec.
Kangkung Kab. Kendal.
3 Langkah -Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif Make A Match
Dari beberapa jenis strategi pembelajaran kooperatif
diantaranya adalah Mencari Pasangan ( make a match )
Tehnik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan
untuk semua tingkatan usia anak didik. Adapun langkah-langkah yang
dapat dilakukan untuk menerapkan strategi pemblajaran kooperatif
adalah :36
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep
b. Setiap siswa mendapat beberapa kartu
c. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu
yang dibawa
d. Siswa bisa juga bergabung dengan dua / atau tiga siswa yang
memegang kartu yang cocok.
Tehnik mencari pasangan ini menuntut siswa untuk selalu aktif
dan dapat menyenangkan dalam proses pembelajaran. Siswa belajar
yang larut dalam permainan.diharapkan pembelajaran ini akan lebih
terkesan bagi siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada koompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat.
Dalam hal ini guru berperan sebagai koordinator dan fasilitator
serta mengawasi jalannya pembelajaran pada kompetensi Dasar
menyebutkan tugas-tugas malaikat.agar pembelajaran dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
36
Masitoh, & Laksmi Dewi , Strategi Pembelajaran ,.hlm. 241
-
21
4 Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Kooperatif Make
A Match
Seperti yang sudah diketahui bahwa tidak ada satu strategi
pembelajaran pun yang paling baik diantara strategi pembelajaran yang
lain. Demikian halnya dengan strategi pembelajaran kooperatif yang
didalamnya termasuk make a match, ini tentu memiliki keungulan dan
kelemahan.
a. Keunggulan Strategi Pembelajaran kooperatif secara umum adalah:
1) Siswa berkelompok sambil belajar mengenal suatu konsep
atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
2) Optimalisasi partisipasi siswa
3) Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk
berbagi dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong
dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah
informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
4) Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk
berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan
teratur.
5) Meningkatkan hubungan positif
6) Motifasi intrinsic makin besar
7) Percaya diri yang tinggi
8) Siswa bertanggung jawab dengan belajarnya
9) Siswa meningkat pemahamannya
10) Siswa meningkat dalam kolaboratif kognitif Mereka
mengorganisasi pikirannya untuk dijelaskan ide pada teman-
teman sekelas mereka.
b. Kelemahan strategi pembelajaran kooperatif yaitu :
1) Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi , sehingga
dapat menimbulkan sikap minder dan pasif pada sikap yang
lemah.
-
22
2) Dapat terjadi siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa
yang pandai tanpa mammililki pemahaman yang memadai.
3) Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk
yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.37
.
C. STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF "MAKE A
MATCH" DALAM MENINGKATKAN HASIL PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM ( PAI )
Upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam ( PAI ) dengan berbagai cara dan strategi agar dapat tercapai secara
maksimal. Sudah dijelaskan di atas esensi Pendidikan Agama Islam (PAI )
terletak pada kemampuan guru untuk mengembangkan potensi siswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan dapat tampil menjadi
pemimppin di muka bumi. Esensi ini menjadi acuan terhadap metode /
strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan.( paikem hal 3 )
Jika metode / strategi pembelajaran Agama Islam menggunakan
cara-cara lama seperti ceramah, menghafal dan praktek ibadah yang
tampak kering / membosankan dan kurang bersemangat. Seorang guru
harus tanggap untuk membuat variasi pembelajaran dengan strategi yang
lain. Penerapan metode / strategi yang tepat dapat mempengaruhi
perolehan hasil belajar meningkat dalam proses pembelajaran. Sebaliknya,
kesalahan dalam penerapan metode / strategi akan berakibat fatal.
Ayat Al-Quran yang berkaitan langsung tentang dorongan untuk
menggunakan metode / strategi pembelajaran diantaranya adalah : Q.S. An
Nahl : 125
37
Masitoh, & Laksmi Dewi , Strategi Pembelajaran,Jakarta Depag RI. th 2009 , hlm 248
-
23
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk..38
Ayat ini berbicara tentang beberapa metode pembelajaran. Di sini
ada tiga contoh metode , yaitu hikmah ( kebijaksanaan ), mauidhah
khasanah ( nasehat yang baik ) dan mujadalah ( dialog dan debat )39
..
Dalam hal ini dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a match" dapat
meningkatkan hasil Pendidikan Agama Islam ( PAI ) pada kompetensi
dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat siswa kelas IV semester 2 SD 2
Karangmalang karena, pembelajaran ini menggunakan strategi yang
terkesan bermain dalam belajar, sehingga diharapkan bisa tepat sasaran
dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan tanpa terasa siswa dapat
meningkatkan hasil belajarnya.
D. KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU
Dari Skripsi Charis Masruri NIM : 073111482 Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang dengan Judul "Upaya Meningkatkan
Penguasaan Materi Akidah Akhlak Melalui Strategi Small Group
Discussion Pada Siswa Kelas V MI Al Islam Banjar Agung Kec. Kajoran
Kab. Magelang Tahun 2009." Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penguasaan materi akidah akhlak pembelajaran sebelum menggunakan
strategi small group discussion dilakukan dengan cara observasi yang
dilihat dari kerja kelompok dan tes tertulis individu pada akhir
pembelajaran dan melihat dokumentasi nilai tes individu pada akhir
pembelajaran tiap siklus sehingga dinyatakan berhasil.
38
Depag RI Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Jakarta Th. 1989. hlm :421 39
Ismail SM., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, hlm. 12
-
24
Melihat skripsi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi Small
Group Discussion dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yang mana
dalam pembelajaran tersebut siswa bekerja sama dengan kelompoknya.
Begitu juga diharapkan strategi pembelajaran kooperatif "make a match"
dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada kompetensi dasar menyebutkan
tugas-tugas malaikat siswa kelas IV semester 2 SD 2 Karangmalang
Kec.Kangkung Kab. Kendal
Skripsi yang ditulis oleh Milkhatun ( 3103107 ) Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang pada tahun 2010 dengan judul " Aplikasi
pembelajaran PAI model cooperative learning tipe jigsaw di SMA Al
Fatah Terboyo Semarang ". Dinyatakan secara garis besar penerapan
pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw PAI di SMA
meliputi enam fase yaitu menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
untuk belajar, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok belajar, evaluasi dan
memberi penghargaan.
Dari skripsi diatas dapat disimpulkan bahwa ternyata pembelajaran
dengan kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa,
karena siswa dituntut bekerja sama dengan kelompoknya sehingga dapat
memperoleh informasi dari teman-teman sekelompok tersebut.
Skripsi Akhmad Affan NIM 3104096 Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang dengan judul Upaya meningkatkan hasil belajar
siswa dalam bidang study PAI pada pokok bahasan hukum bacaan nun
mati atau tanwin dan mim mati dengan pendekatan kartu klasifikasi kelas
VII G di SMP N 30 Semarang tahun ajaran 2008/2009
Kesimpulan dalam skripsi tersebut bahwa penerapan metode kartu
klasifikasi ini sangat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar
bidang study PAI pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas
malaikat.
Skripsi Nurhidayati NIM 073111254 Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang 2009, berjudul Upaya Meningkatkan Prestasi Hasil
-
25
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Melalui Metode Demonstrasi
(Action Research) Pada Kelas III di MI Cokroaminoto 01 Lengkong Rakit
Banjarnegara.
Dalam skripsi itu disebutkan bahwa metode demontrasi dapat
berhasil dengan baik untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran
Fiqih. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor yang diprosentasekan
melalui pengamatan tentang hasil belajar siswa dengan indikator keaktifan
dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk prosentase
peningkatan keterampilan siswa pada proses pembelajaran Fiqih
berlangsung dari siklus 1 dan siklus 2 yaitu 57,14 dan 86,66%.
Peningkatan tes akhir dari siklus 1 dan 2 dapat dilihat nilai rata-rata pada
masing-masing siklus. Siklus 1 (64,00) meningkat menjadi (76,66) pada
siklus 2.
Dari beberapa devinisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam suatu pembelajaran guru dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam merancang, melaksanakan dan melakukuan evaluasi pembelajaran
sehingga diharapkan hasil dari pembelajaran tersebut dapat membawa
perubahan peserta didik dalam pengetahuan, sikap atau perilaku yang baik
serta memberi ketrampilan yang dibutuhkan.
Memperhatikan hasil penelitian terdahulu secara umum terdapat
persamaan dan perbedaan. Dari hasil penelitian terdahulu sama-sama
menerapkan model pembelajaran dalam melakukan penelitian
Selanjutnya yang dimaksud dengan strategi pembelajaran koopertif
"Make a match" adalah suatu pembelajaran yang menuntut adanya kerja
sama dalam mencari pasangan suatu materi yang sudah disiapkan sehingga
mendapatkan hasil belajar yang maksimal sesuai tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
Dari beberapa penelitian tersebut diatas, disamping tempat yang
berbeda juga karena peneliti akan lebih menekankan pada penerapan
strategi pembelajaran koopertif "Make a match" untuk meningkatkan hasil
-
26
balajar Pendidikan Agama Islam pada kompetensi dasar menyebutkan
tugas-tugas malaikat siswa kelas IV di SD 2 Karangmalang.
Penelitian yang penulis ajukan dalam skripsi ini Pembelajaran
kooperatif "make a match" untuk meningkatkan Hasil Belajar PAI pada
kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat siswa Kelas IV
Semester 2 SD 2 Karangmalang Kec. Kangkung Kab. Kendal
Dalam pembelajaran ini siswa dituntut aktif bekerja sama dengan
temannya dalam permainan kartu mencari pasangan antara nama-nama
malaikat untuk dipasangkan sesuai dengan tugas-tugas malaikat sehingga
pembelajaran akan lebih terkesan dan lebih mengena, yang akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar sesuai tujuan penelitian ini.
E. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan analisis secara mendalam dan komperhensipf untuk
menentukan anggapan dasar, maka langkah selanjutnya yang perlu
dilaksanakan dalam proses penelitian ini adalah merumuskan hipotesis.
Hipotesis adalah suatu perumusan jawaban yang bersifat sementara
terhadap suatu permasalahan yang dimaksud, sebagai tuntutan dalam
penyelidikan untuk mencapai jawaban yang sebenarnya, juga bisa
dikatakan dugaan smentara dari suatu permasalahan yang sudah diajukan.
Hipotesis bisa benar dan juga bisa salah. Dalam menjawabnya dibutuhkan
penelitian yang empiris atau penelitian yang nyata.
Berdasarkan rumusan masalah dan analisa teori yang telah penulis
kemukakan diatas, maka penulis selanjutnya mengajukan hipotesis sebagai
berikut : Penerapan strategi pembelajaran kooperatif "make a match"
dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada
kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas Malaikat siswa kelas 1V
semester 2 SDN 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten
Kendal tahun 2010 / 2011.
-
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Subyek Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas classroom action
research. Ini berawal dari istilah action research atau penelitian
tindakan kelas. Secara umum action research digunakan untuk
menemukan pemecahan permasalahan yang dihadapi seseorang dalam
tugasnya sehari-hari. Mengutip definisi yang dikemukakan oleh Stephen
Kemmis dikutip dalam D. Hopkins 1993 : hlm 44 dalam bukunya
Saminanto yang berjudul Ayo Praktek PTK ( Penelitian Tindakan Kelas )
dapat dijelasksan pengartian PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang
bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek
pembelajaran dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif.
1 ) Subyek penelitian dalam skripsi ini adalah terdiri dari guru, peneliti dan
kolaborator.
a. Guru dan Peneliti
Pada penelitian ini peneliti sekaligus bertindak sebagai guru yang
melakukan proses pembelajaran pada kompetensi dasar menyebutkan
tugas-tugas malaikat dengan strategi pembelajaran kooperatif "make a
match" Dengan demikian sebelum melaksanakan tugas harus
mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan lainnya yang dibutuhkan dalam
pembelajaran.
1 Saminanto, Ayo Prakik PTK, Semarang ; RaSAIL, Media Group, 2010. hlm. 8.
-
28
b. Kolaborator
Kolaborator adalah suatu kerjasama dengan pihak-pihak terkait
seperti atasan, sejawat atau kolega. Kolaborator ini diharapkan dapat
dijadikan sumber data, karena pada hakekatnya kedudukan peneliti
pada penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari situasi dan
kondisi dari suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai
pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam proses, situasi dan
kondisi 2).
Dalam penelitian ini penulis bekerja sama dengan temen sejawat
untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun
teman sejawat yang penulis tunjuk adalah Ibu Siti Zumaroh, guru kelas
IV SDN 2 Karangmalang Kec. Kangkung Kab. Kendal sebagai
kolaborator.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Penerapan strategi pembelajaran
kooperatif "make a match" untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan
Agama Islam pada kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas Malaikat
siswa kelas 1V semester 2 SDN 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung
Kabupaten Kendal tahun 2010 / 2011, yang berjumlah 17 anak.
3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Maret s/d 16 April 2011 di
SDN 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal.
B. Prosedur Penelitian
Secara garis besar prosedur penelitian tindakan kelas mencakup empat
taraf : Perencanaan ( planning ), Tindakan ( acting ), pengamatan (Observing),
dan refleksi ( reflecting )3 Penelitian Tindakan Kelas ini dipilih dengan
menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh
Suharsimi Arikunto dalam bukunya Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri
2 Departemen Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Penelitian
Tindakan Kelas, (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003), hlm.13. 3 Saminanto, Ayo Prakik PTK, hlm. 8.
-
29
dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi
mereka mengenai hasil tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Dalam
setiap siklusnya terdiri dari empat elemen penting, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Model Penelitian Tindakan kelas4
4 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm. 16.
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I
?
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS III
Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
-
30
Dalam penelitian tindakan kelas peneliti menggunakan tahapan siklus,
yaitu siklus 1, siklus II dan siklus III. Adapun pelaksanaannya adalah
sebagai berikut :
1 Siklus I
Pada kegiatan ini, peneliti melaksanakan pembelajaran kompetensi dasar
menyebutkan tugas-tugas malaikat dengan menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab. Peneliti dan kolaborator mencermati dan mengadakan
pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas yang diteliti, yaitu siswa
kelas IV SDN 2 Karangmalang Kec. Kangkung dan melaksanakan diskusi
dengan kolaburator tentang hasil temuan. Apakah kompetensi yang
diharapkan sudah tercapai ? Apakah siswa sudah terlibat aktif dalam
pembelajaran ? Apakah hasil belejar sudah mencapai ketuntasan ? Adapun
pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut :
a Perencanaan
1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan pada
kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat.
2) Peneliti menyiapkan kertas untuk dibagikan kepada peserta didik
guna menjawab pertanyaan sesuai dengan materi pembahasan.
b Pelaksanaan
1) Guru memberikan appersepsi kepada peserta didik untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan peserta didik terhadap materi pada
kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat.
2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu
menyebutkan tugas-tugas malaikat.
3) Peserta didik diatur dengan duduk melingkar.
4) Guru menjelaskan materi kepada peserta didik dengan metode
ceramah dan Tanya jawab.
5) Peserta didik mendengarkan dan menjawab pertanyaan dari guru,
siswa juga dipersilahkan bertanya pada guru tentang materi
pembelajaran.
-
31
6) Diakhir pembelajaran guru memberikan evaluasi.
7) Guru membagikan sehelai kertas kepada peserta didik untuk menulis
jawaban pertanyaan mengenai materi yang sudah dijelaskan tadi,
dengan waktu yang dibatasi.
c Refleksi
1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan
sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
2) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus II.
2 Siklus II
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa peneliti mencoba melaksanakan
penelitian tindakan kelas. Pada penelitian ini terdiri dari dua siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi.
a Perencanaan
1) Mengidentifikasi rumusan masalah, peneliti bekerja sama
dengan kolabulator untuk mengungkap dan memperjelas
permasalahan yang peneliti hadapi untuk menentukan jalan
penelitian dan meninjau kembali rencana pembelajaran yang
telah disiapkan. Pada tahap ini benar-benar menyiapkan siswa
pada kondisi siap untuk belajar dan kosentrasi pada materi
menyebutkan tugas-tugs malaikat
2) Menyiapkan rencana pembelajaran sesuai dengan strategi
pembelajaran koopertif "Make a match". Dalam menyiapkan
ditekankan pada pengamatan pra siklus untuk lebih menuntut
siswa aktif melalui pembelajaran tersebut.
3) Bekerja sama dengan kolaborator dalam :
a). Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam
proses pembelajaran.
b). Menentukan materi
-
32
c). Mengembangkan scenario
d). Menyiapkan sumber belajar
e). Mengembangkan format evaluasi
4) Mengembangkan format observasi pembelajaran Menyiapkan
lembar soal yang digunakan pada pembelajaran sebagai tes
formatif yang terkait dengan materi
b. Pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran dengan diamati oleh kolaborator.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Tahap awal
Guru mengkondisikan kelas; berdoa, mengabsen, dan
menyempaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan untuk
dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
2) Tahap Inti
Pada tahap ini peneliti melaksanakan penerapan strategi
pembelajaran kooperatif "make a Match" dengan pelaksanaan
sebagai berikut ;
a) Guru membagi siswa untuk dibuat kelompok. Kelompok
pertama merupakan kelompok pembawa kartu-kartu yang
berisi nama-nama malaikat. Kelompok kedua adalah
kelompok pembawa kartu-kartu yang berisi tugas-tugas
malaikat.
b) Dari pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib
menunjukkan pasangan tersebut kepada teman lain
sebagai penilai, kelompok ini kemudian membacakan
kartu yang sudah terpasang tersebut.
c) Setelah semua terpasang antara nama-nama malaikat
dengan tugas-tugasnya maka guru mengacak lagi kartu-
kartu itu untuk dibagikan kembali kepada masing-masing
anak dalam kelompok lain
-
33
d) Guru disini berperan sebagai mediator dan fasilitator serta
mengkondisikan agar pembelajaran berjalan dengan
tertib.
3) Tahab akhir
a) Guru memberi evaluasi untuk mengetahui keberhasilan
pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif
"make a match"
b) Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikan guru.
c) Guru memberikan penegasan materi dan menutup
pembelajaran dengan memberikan tugas rumah.
c. Pengamatan
Kolaborator mengamati proses pembelajaran tentang penerapan
strategi pembelajaran kooperatif " make a match" , pada kompetensi
dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat siswa kelas IV. Adapun
yang perlu diamati adalah :
1) Mengamati setiap kegiatan siswa dalam pembelajaran yaitu
aktivitas peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan strategi pembelajaran kooperatif " make a match" ,
2) Mengamati dan mencatat peserta didik aktif dalam proses
pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan strategi
pembelajaran kooperatif " make a match".
3) Memeriksa hasil latihan soal setelah peserta didik diberi tugas
individu.
d. Refleksi
1). Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan
sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.
2). Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada
pelaksanaan siklus III.
-
34
3 Siklus III
a. Perencanaan
1) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
menyiapkan materi dan alat pembelajaran
2) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan, pendokumentasian,
refleksi dan evaluasi.
b. Pelaksanaan
1) Guru memberikan appersepsi kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik terhadap materi
pembelajaran. Guru memberikan pre tes untuk menyesuaikan
kemampuan materi pembelajaran
2) Kepada peserta didik guru menjelaskan materi tentang kompetensi
dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat.
3) Guru merangsang peserta didik agar berani menyebutkan tugas-
tugas malaikat minimal tiga.
4) Guru mempersilahkan peserta didik yang lain menyebutkan tugas-
tugas malaikat minimal tiga secara bergantian.
5) Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi
c. Pengamatan
1) Peneliti mengamati aktivitas peserta didik ketika proses
pembelajaran dan keberhasilan peserta didik dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2) Mengamati dan mencatat peserta didik yang aktif dan berani
mempraktekkan materi pembelajaran di depan peserta didik
lainnya.
3) Pengamatan partisipatif dalam memeriksa hasil latihan soal setelah
peserta didik diberi tugas rumah individu.
-
35
d. Refleksi
1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan
sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus III.
2) Mendiskusikan hasil analisis dan evaluasi siklus III. Diharapkan
setelah siklus ini, penerapan proses pembelajaran tentang
penerapan strategi pembelajaran kooperatif " make a match" , pada
kompetensi dasar menyebutkan tugas-tugas malaikat siswa kelas
IV lebih efektif, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini antara
lain:
1. Metode Observasi
Observasi merupakan salah satu alat evaluasi jenis non-tes yang
dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan ssecara sistematis,
logis, obyekif dan rasional mengenaii beragai fenomena, baik dalam
situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai
tujuan tertentu. Observasi tidak hanya digunakkan dalam kegiatan
evaluasi,, tapi juga dalam bidang penelitian5). Metode ini digunakan dalam
rangka mengamati proses belajar mengajar termasuk model pembelajaran
yang dilaksanakan dalam penelitian ini.
2. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bias berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang.6 Jadi teknik pengumpulan data dengan dokumentasi
merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari pengampilan
dokumen-dokumen. Metode ini digunakan untuk memperoleh data
5 Zaenal Arifin, Evaluasi Peembelajaran Depag RI 2009, hlm.146.
6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Alfabeta 2009) hlm. 329
-
36
tentang letak geografis, profil dan dokumentasi pembelajaran di SD 2
Karangmalang kec. Kangkung yang dibutuhkan dalam penelitian.
3. Metode Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulasi) yang mendapat
jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka 7).
Metode ini digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik
dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif " make a match",
sehingga nantinya dapat diketahui seberapa besar peningkatan hasil
belajar dan ketuntasan belajar yang dicapai.
D. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, digunakan daftar nilai
kognitif. Menurut Ngalim Purwanto, data tersebut diperoleh pada tiap tiap
siklus dianalisa secara deskriptif dengan menghitung percentages correction,
dengan rumus sebagai berikut:8)
S= %100xN
R
Keterangan:
S : Nilai yang diharapkan (dicari)
R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
N : Skor maksimum dari tes tersebut.
Dalam bukunya Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan
menyatakan bahwa untuk menentukan nilai hasil belajar peserta didik dapat
dinyatakan dalam skala yaitu sebagai berikut:9)
7 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) Cet.4, hlm.
170.
8 Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000), Cet.9, hlm.112.
9 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet.
7, hal. 249.
-
37
Kategori Huruf Keterangan
80 100 A Baik sekali
66 79 B Baik
56 65 C Cukup
40 55 D Kurang
30 39 E Gagal
E. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila terjadi ketuntasan
hasil belajar peserta didik yaitu sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta
didik yang tuntas belajar yaitu memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan
65.10
Dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif " make a match" pada
penelitian ini, diharapkan peserta didik hasil belajarnya dapat meningkat dari
Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan 60 minimal 85% dari
jumlah peserta didik yang tuntas belajarnya dengan memperoleh nilai lebih
besar atau sama dengan 70. Alat ukurnya dengan menganalisis prosentase
ketuntasan belajar peserta didik dari tes siklus yang telah mereka kerjakan.
10 E. Mulyasa, Kurikulum berbasis kompetensi, Konsep, karakteristik, implementasi dan
Inovasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), Cet.XI, hlm. 99.
-
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Setting Penelitian
1. Sekilas Sejarah SD 2 Karangmalang Kec. Kangkung Kab. Kendal.
Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang merupakan lembaga
pendidikan dasar, dalam naungan Kementerian Pendidikan Nasional dan
tepatnya berada di desa Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten
Kendal sejak tanggal 20 Juli 1983 yang dipimpin oleh Ibu Sumiati sebagai
Kepala Sekolah pertama di SD 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung
Kabupaten Kendal
Pada awal berdirinya Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang, telah
menerima siswa baru sebanyak 60 siswa yang terdiri dari 29 siswa
perempuan dan 31 siswa laki-laki.
Keberadaan Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang Kecamatan
Kangkung Kabupaten Kendal, mendapat pengakuan Surat Keputusan
dengan Nomor 421.2 / 093 / XIII / 56 / 85 Dalam surat keputusan tersebut
ditetapkan di Semarang dengan tanggal 1 Maret 1985. Yang
menandatangani Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah tersebut adalah
atas nama Bapak Karseno selaku Kepala Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Jawa Tengah waktu itu.
Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang
Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal telah mendapatkan Nomor
Statistik Sekolah ( NSS ) 101032413052 dan juga telah mendapat Nomor
Pokok Sekolah Nasional ( NPSN ) 20322411
a. Kondisi Awal
Pada awal berdirinya Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang
Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pelaksanaan
pembelajarannya sudah menempati gedung tersebut sampai sekarang
yang terdiri dari enam ruang kelas, satu ruang kantor dan satu unit
-
39
perumahan. Sudah dijelaskan diatas bahwa penerimaan siswa pada
awalnya sebanyak 60 siswa yang duduk dikelas satu.
SD 2 Karangmalang menempati tanah milik Desa Karangmalang
yang luasnya 2094 M2
Jumlah guru Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang Kecamatan
Kangkung Kabupaten Kendal pada awalnya hanya tiga orang tenaga
pendidik. Ibu Sumiati sebagai Kepala Sekolah dan dua orang guru
yaitu bapak Mujiono dan bapak Syupri atas inisiatif pendiri dan
dukungan para tokoh masyarakat maka didirikan bangunan gedung
SD2 2 Karangmalang Kec. Kangkung disamping timur Balai Desa
Karangmalang.
Peserta didik yang menimba ilmu di SD 2 Karangmalang Kec.
Kangkung Kab. Kendal berasal dari desa setempat
b. Kondisi Terakhir
Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung
Kabupaten Kendal sudah direhab sebanyak empat kali termasuk rehab
ringan dan berat. Rehab yang terakhir yaitu tahun 2009 dengan
mendapat Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat sebanyak dua
lokal ruang kelas yang ditempaati kelas satu dan kelas enam..Sampai
saat ini kondisi ruang kelas maupun ruang kantor kondisinya sudah
bagus, hanya tinggal satu ruang yang kondisinya masih perlu direhab
dan perlu diperhatikan.
Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang Kecamatan Kangkung
Kabupaten Kendal saat ini telah memiliki telah memiliki sarana dan
prasarana untuk mendukung proses pembelajaran dan mendukung
kegiatan ekstrakurikuler.
Untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 2 Karangmalang Kecamatan
Kangkung Kabupaten Kendal Komite sekolah dan Sekolah bekerja
sama membangun mushola dilingkungan sekolah yang dana atau
-
40
pembiayaannya dari wali murid yang dikoordinir oleh sekolah dan
pengurus komite.Sementara pembangunan musholla sampai saat ini
baru sampai kurang lebih 60 %
Untuk sementara karena musholla belum jadi secara sempurna,
maka kegiatan keagamaan SD 2 Karangmalang menggunakan sebagian
ruang gedung rumah dinas untuk pembelajaran praktek sholat dan
pembelajaran Baca Tulis Al-Quran ( BTQ ) dan juga untuk kegiatan
lainnya.
Sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler yang sangat
menonjol adalah kegiatan Drum Band yang sudah tersedia sarana dan
prasarananya berupa seperangkat Drum Band berikut alat-alat musik
pendukungnya, disamping itu juga tersedia seperangkat alat-alat musik
rebana.
Sejak berdiri sampai sekarang Sekolah Dasar Negeri 2
Karangmalang Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal telah
mengalami pergatian pimpinan lima kali. Pertama, kepala sekolah
dipegang oleh Ibu Sumati tahun 1983 1992. Kedua dipegang oleh
Ibu Suhartati tahun 1992 2000. Ketiga Ibu Suharti tahun 2000 2009
yang keempat Ibu Iswati tahun 2009 2010 dan tahun 2010 sekarang
dipegang dipegang oleh Bapak Supri.
Tabel 1
SARANA SD 2 Karangmalang
No Jenis Sarana Jumlah Luas
(M2)
Keadaan
1 Ruang Kelas
6 378 5 baik 1
cukup
2 Ruang Kantor 1 49 Cukup
3 Kamar Kecil/WC Guru 1 3 Cukup
4 Kamar Kecil/WC Siswa 1 3 Cukup
5 Rumah dinas 1 84 cukup
6 Ruang Ibadah
1 25 Jadi 60 %
96 Gudang 1 8 Cukup
(Sumber: Profil Sekolah Tahun 2010/2011).