UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA...

57
UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA KELAS V DI PERPUSTAKAAN SDN 02 PIDODOKULON KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL MELALUI POLA PENDAMPINGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh ROSIDI NIM 093111451 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI

KEAGAMAAN SISWA KELAS V DI PERPUSTAKAAN

SDN 02 PIDODOKULON KECAMATAN PATEBON KABUPATEN

KENDAL MELALUI POLA PENDAMPINGAN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh

ROSIDI

NIM 093111451

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rosidi

NIM : 093111451

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam;

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semaranga, Oktober 2011

Saya yang menyatakan,

Rosidi

NIM: 093111451

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul : Upaya Meningkatkan Minat Membaca Materi Keagamaan

Siswa Kelas V di Perpustakaan SDN 02 Pidodokulon

Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal Melalui Pola

Pendampingan Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Rosidi

NIM : 093111451

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

telah diajukan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, Desember 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd., M. Kom. Saminanto, S. Pd., M. Sc.

NIP 19770622 200604 2 005 NIP 19720604 200312 1 002

Penguji I, Penguji II,

Drs. Wahyudi, M. Pd Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes

NIP 19680314 199503 1 001 NIP 19751113 200501 2 001

Pembimbing

Dra. Hj. Siti Mariam, M. Pd

NIP 19650727 199203 2 002

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

NOTA PEMBIMBING Semarang, Oktober 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan :

Judul : Upaya Meningkatkan Minat Membaca Materi

Keagamaan Siswa Kelas V di Perpustakaan SDN 02

Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal

Melalui Pola Pendampingan Tahun Pelajaran

2010/2011

Nama : Rosidi

NIM : 093111451

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing

Dra. Hj. Siti Mariam, M. Pd

NIP 19650727 199203 2 002

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

ABSTRAK

Judul : Upaya Meningkatkan Minat Membaca Materi Keagamaan

Siswa Kelas V di Perpustakaan SDN 02 Pidodokulon

Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal Melalui Pola

Pendampingan Tahun Pelajaran 2010/2011 Penulis : Rosidi

NIM : 093111451

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pola pendampingan bisa

meningkatkan minat membaca materi keagamaan siswa kelas V di perpustakaan

SDN 02 Pidodokulon Patebon Kendal.

Minat dan kebiasaan adalah dua pengertian yang berbeda tetapi berkaitan.

Minat merupakan perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika

dimotivasi. Seseorang mungkin mempunyai minat beternak ayam misalnya, akan

tetapi, karena harga ayam dan telur sangat rendah itu menjadi tidak termotivasi.

Andai kata harganya tinggi, dia akan melaksanakannya. Harga tinggi merupakan

motivasi. Kebiasaan adalah perilaku, yaitu suatu sikap atau kegiatan yang bersifat

fisik atau mental yang mendarah daging atau membudaya dalam diri seseorang.

Terbentuknya suatu kebiasaan pada umumnya makan waktu lama dan dalam

bentuk itu minat dan motivasi tidak ada, pada umumnya kebiasaan tidak tumbuh

dan tidak berkembang. Dalam dua dekade terakhir ini perpustakaan telah menjadi

bagian yang tak terpisahkan dari sekolah. Hampir di setiap sekolah mulai dari

sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi terdapat perpustakaan. Bahkan unit-unit

perpustakaan keliling (mobile library) dari Perpustakaan Wilayah mauopun

Perpustakaan Daerah tersedia di kota-kota besar guna melayani kebutuhan para

pelajar.

Jenis penelitian ini tergolong penelitian kualitatif lapangan (qualitative)

dan apabila dilihat dari tempat penelitian dilakukan. Penelitian lapangan (field

research), yaitu penelitian dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari

sasaran penelitian yang selanjutnya disebut informan atau responden melalui

instrumen pengumpulan data wawancara, observasi dan dan analisis datanya

menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa kelas V SDN 2

Pidodokulon Kendal dalam menumbuhkan minat membaca di perpustakaan

adalah sangat efektif. Yaitu dengan bukti peminjaman buku diperpustakaan oleh

siswa kelas V meningkat sangat banyak dibanding dengan sebelumnya Setelah

dilaksanakannya pola pendampingan terhadap siswa kelas V SDN 2 Pidodokulon

Kendal dalam rangka meningkatkan minat membaca mereka juga sangat tepat.

Karena setelah mereka mengikuti pendampingan ternyata prestasi PAI mereka

juga meningkat cukup baik Dan juga setelah mereka melalui pola pendampingan

untuk meningkatkan minat baca mereka, ternyata pengetahuan mereka menjadi

luas. Tidak hanya pada materi yang diberikan oleh guru saja. Hal ini dibuktikan

dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mereka sudah meluas dari materi

yang diberikan guru di kelas dan juga sangat variatif.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan pencipta dan pemelihara

semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya

yang setia hingga Hari Pembalasan.

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) di

semua perguruan tinggi-termasuk di Institut Agama Islam Negeri Walisono

Semarang adalah membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Dalam rangka

itulah penulis membuat skripsi ini dengan judul .” Upaya Meningkatkan Minat

Membaca Materi Keagamaan Siswa Kelas V di Perpustakaan SDN 02

Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal Melalui Pola

Pendampingan Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Selama pembuatan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

dialami oleh penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan

bahan-bahan (data) maupun pembiayaan dan sebagainya. Namun, dengan hidayah

dan inayah Allah SWT dan berkat kerja penulis disertai dorongan dan bantuan dari

berbagai pihak, maka segala kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan

sebaik-baiknya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan pada waktunya. Oleh

karena itu, seyogyanyalah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada

terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan atas terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada

dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan nasehat, masukan dan

bimbingan yang sangat berharga bagi penulis. Terima kasih ini juga penulis

sampaikan kepada :

1. Dr. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Dra. Hj. Siti Mariam, M. Pd selaku pembimbing dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

3. Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten

Kendal beserta staf dan seluruh dewan guru yang telah memberikan informasi

kepada penulis untuk penulisan skripsi ini.

4. Pimpinan dan staf perpustakaan yang telah memberikan fasilitas untuk

meminjamkan buku-buku kepustakaan.

5. Rekan-rekan seperjuangan di program DMS S. 1 PAI IAIN Walisongo

Semarang, serta segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

namanya di sini. Terima kasih atas segala bantuan dan dorongan semangat

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Mudah-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah SWT dan di

balas-Nya dengan pahala yang berlipat ganda. Amin.

Mudah-mudahan pula skripsi ini bermanfaat, khusunya bagi penulis, dan bagi

para pembaca pada umumnya.

Penulis

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN...........................................................................…. ii

PENGESAHAN.................................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING…................................................................................…. iv

ABSTRAK…………............................................................................................. v

KATA PENGANTAR…………………………………………………….……. vi

DAFTAR ISI………………….……………………………………………….... vii

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………....................................................................... 1

B. Penegasan Istilah….…........................................................................... 2

C. Rumusan Masalah.................................................................................. 2

D. Tujuan……………...........................................................................….. 3

E. Manfaat Penelitian................................................................................. 3

Bab II MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN MELALUI POLA

PENDAMPINGAN

A. Kajian Pustaka………………………………………………………… 6

B. Minat Membaca……………………………………………………….. 8

1. Kesiapan Membaca….……….. ……………………..........…... 9

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak…............... 14

3. Pemilihan Bahan Bacaan………………………………..…… 16

4. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar…..….…. 17

C. Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa………...………………..… 19

Bab III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………............................................................ 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................…....... 27

C. Sumber Penelitian……….………………………………………….. 27

D. Fokus Penelitian…………………………………………………….. 28

E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………. 27

F. Teknik Analisis Data……………………………………………….. 29

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian...................................................... 32

1. Profil Sekolah…………………………………………………… 32

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah………………………………….. 32

3. Struktur Organisasi………………………………………….……33

4. Keadaan Guru dan Peserta Didik………………………….……. 34

5. Sarana dan Prasarana………………………………………….… 34

6. Perpustakaan……………………………………………………..35

7. Prestasi yang dicapai……………………………………………. 39

8. Kegiatan Ekstrakulikuler…………………………………………40

B. Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Minat Baca

Siswa…..………………….................................................…........... 40

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Minat Baca

Siswa..………………..……………………………………………. 43

D. Pembahasan…………………………………………………………. 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 46

B. Saran ................................................................................................... 46

C. Penutup……………………………………………………………… 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan sekolah merupakan bagian yang sangat penting dalam

lembaga pendidikan. Di sana menyajikan berbagai koleksi bahan ajar yang dapat

dimanfaatkan untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Perpustakaan

sekolah merupakan sumber belajar, baik secara umum maupun khusus. Dengan

adanya perpustakaan diharapkan mampu meningkatkan kegemaran dan minat

baca siswa. Yang mana seperti perintah Allah dalam firman pertamaNya kepada

nabi Muhammad, yaitu :

Artinya :"Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar

(manusia) dengan perantaraan kolam. Dia mengajarkan kepada manusia

apa yang tidak diketahuinya". (Q.S At-Alaq / 96:3-5).1

Melalui membaca siswa bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih luas.

Baik berupa pengetahuan umum maupun pengetahuan tentang materi pelajaran.

Dan bisa melatih kemandirian siswa, karena dengan siswa membaca sendiri di

perpustakaan, siswa akan memilih buku atau pun materi yang dibaca sesuai

dengan kesenangannya. Dan akhirnya pikiran akan menerimanya dengan mudah

dan cepat.

Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 02 Pidodokulon Kendal sampai saat

ini masih dikelola dengan baik dan tetap dilaksanakan. Walaupun buku-bukunya

masih terbatas dengan buku-buku mata pelajaran tertentu, namun juga tersedia

buku-buku umum, majalah, dan buku-buku cerita.

Sampai sejauh ini, untuk minat baca siswa berdasarkan buku catatan

peminjaman di perpustakaan masih sangat rendah. Masih terbatas ketika ada tugas

dari guru saja siswa baru mengunjungi perpustakaan. Belum beranjak dari

kesadaran pribadi siswa tersebut.

1 Depag RI, AI-Qur.an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV Penerbit J-Art, 2005) hlm. 598

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

2

Kondisi inilah yang menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian

dengan mengambil judul “Upaya Meningkatkan Minat Membaca Materi

Keagamaan Siswa Kelas V di Perpustakaan SDN 02 Pidodokulon Kendal Melalui

Pola Pendampingan”.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam mengartikan apa yang

penulis bahas nantinya maka penulis jelaskan dulu tentang istilah-istilah yang

terkandung didalam tulisan ini.

1. Perpustakaan.

Perpustakaan adalah tempat pengumpulan pustaka yang diatur dan

disusun dengan sistem tertentu, sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat

ditemukan dengan cepat dan mudah. Dalam pengertian tersebut dapat pula

berupa karya siswa, karangan atau nyanyian yang dikasetkan. Semua itu

dapat dikategorikan sebagai buku perpustakaan yang dapat dibaca dan

dipinjamkan.2

Jadi perpustakaan yang dimaksud adalah kumpulan buku-buku

yang diatur secara sistematis yang terdapat di SDN 02 Pidodokulon

Patebon kendal.

2. Minat Membaca

Minat adalah suatu keadaan di mana seseorang mempunyai

perhatian terhadap suatu objek dan disertai dengan keinginan untuk

mengetahui, mempelajari, dan untuk membuktikannya lebih lanjut tentang

objek tertentu dengan perngertian aktif terhadap objek tersebut.3

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang masalah di atas, maka penulis bisa

merumuskan masalah sebagai berikut :

2 Ibnu Ahmad Shaleh, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Hidakarya Agung,

1987), hlm. 11 3 Thursan Hakim, Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah, (Jakarta : Gramedia,

2000), hlm. 35

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

3

Apakah pola pendampingan dapat meningkatkan minat baca materi

keagamaan siswa kelas V di SDN 02 Pidodokulon Kec. Patebon Kab. Kendal

tahun pelajaran 2010/2011 ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai untuk mengetahui :

pola pendampingan untuk meningkatkan minat membaca materi keagamaan

siswa kelas V di perpustakaan SDN 02 Pidodokulon Patebon Kendal tahun

pelajaran 2010/2011.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

a. Bahan masukan yang objektif dalam meningkatkan kemampuan membaca

siswa SDN 02 Pidodokulon Patebon Kendal.

b. Pedoman dalam mengatasi dan menanggulangi permasalahan dalam proses

belajar mengajar di sekolah.

c. Peningkatan kualitas pembelajaran terutama pada materi keagamaan yang

dihadapi oleh guru dan peserta didik khususnya.

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

4

BAB II

MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN MELALUI POLA

PENDAMPINGAN

A. Kajian Pustaka

Untuk menghindari duplikasi atau pengulangan penulisan, penulis

menyertakan telaah pustaka yakni beberapa buku hasil karya para pakar

pendidikan atau skripsi yang berkaitan dengan penelitian yang penulis angkat.

Adapun skripsi dan buku-buku yang dimaksud yaitu tentang perpustakaan,

minat baca dan metode pendampingan juga tentang skripsi yang menggunakan

metode penelitian tindakan kelas antara lain:

1. Hubungan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan dengan Hasil Belajar pada

Mata Pelajaran Fikih di MTs Al Hidayah Purwasaba Mandiraja

Banjarnegara tahun ajaran 2008/2009, yang diteliti oleh Fardaniatus

Sholekhah NIM: 3104129, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,

2009. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwasanya perpustakaan

sangat mendukung dalam mencapai tujuan dalam proses pembelajaran.

Dengan mengoptimalkan mulai dari sarana yang ada di perpustakaan

sekolah, fasilitas di perpustakaan, pelayanan dari pihak petugas

perpustakaan, koleksi buku-buku perpustakaan dan lain sebagainya

ternyata sangat berhubungan erat dengan perkembangan pengetahuan

anak. Siswa yang sering membaca di perpustakaan memiliki pengetahuan

lebih dibanding siswa yang tidak pernah datang ke perpustakaan.

Prestasinya pun lebih bagus bagi siswa yang sering datang ke

perpustakaan dibanding siswa yang tidak pernah datang ke perpustakaan.1

2. Upaya Meningkatkan Motivasi Anak dalam Membaca Al Qur’an di TPQ

Al Azhar Ngaliyan Semarang, Kuseni NIM: 3104531, Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang, tahun 2010. Menurut hasil penelitian tentang

1 Fardaniyatus Sholekhah, NIM: 3104129, Hubungan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan

dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Fikih di MTs Al Hidayah Purwasaba Mandiraja

Banjarnegara tahun ajaran 2008/2009, Skripsi Sarjana Strata I IAIN Walisongo Semarang,

Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009.

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

5

meningkatkan motivasi anak dalam membaca Al Qur’an yang dilakukan

siswa di TPQ Al Azhar Ngaliyan ini, menunjukkan bahwa motivasi anak

dalam membaca Al Qur’an khususnya harus selalu dijaga, tidak hanya

membaca latin saja yang dibiasakan. Membaca Al Qur’an harus lebih

dibiasakan karena Al Qur’an menggunakan bahasa Arab yang jarang

dipakai dalam keseharian siswa. Oleh karenanya akan lebih sulit ketika

jarang membacanya. Dalam hal ini peneliti melakukan beberapa cara

supaya siswa dalam membaca Al Qur’an bisa tetap rutin, yaitu antara lain

dengan belajar membaca dengan huruf yang ditulus pada media yang

menarik, belajar dengan CD pembelajaran, dan permainan yang diselingi

dengan membaca AL Qur’an. Dengan demikian siswa secara tidak

langsung secara rutin membaca yang nantinya akan menjadi sebuah

kebiasaan dalam membaca Al Qur’an.2

3. Upaya Menumbuhkan Perilaku Gemar Membaca Al Qur’an pada siswa

kelas V dan VI MDI Miftakhul Ulum Bumijawa Tegal, Ahmad Hasani

NIM: 3104071, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010. Di

MDI Miftakhul Ulum Bumijawa Tegal ini para siswa dalam hal membaca

Al Qur’an berdasarkan wawancara peneliti masih rendah. Jadi pada

penelitian ini peneliti berusaha menumbuhkan perilaku gemar membaca

Al Qur’an pada kelas V dan VI. Beberapa langkah yang dilakukan peneliti

dalam hal menumbuhkan perilaku gemar membaca Al Qur’an yaitu

dengan membiasakan membaca al Qur’an di sekolah ketika pagi hari,

mengadakan perlombaan-perlombaan membaca Al Qur’an tingkat sekolah,

dan ada ekstrakulikuler sekolah tentang seni qira’ah Al Qur’an. Dengan

demikian siswa bersemangat dalam berperilaku gemar membaca Al

Qur’an.3

2 Kuseni NIM: 3104531, Upaya Meningkatkan Motivasi Anak dalam Membaca Al Qur’an di

TPQ Al Azhar Ngaliyan Semarang, Skripsi Sarjana Strata I IAIN Walisongo Semarang, Semarang

: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010 3 Upaya Menumbuhkan Perilaku Gemar Membaca Al Qur’an pada siswa kelas V dan VI MDI

Miftakhul Ulum Bumijawa Tegal, Ahmad Hasani NIM: 3104071, 2010

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

6

Dari penelitian terdahulu berbeda dengan penelitian ini. Dalam penelitian

ini lebih memfokuskan pada meningkatkan minat baca siswa pada materi

keagamaan di perpustakaan sekolah melalui metode pendampingan.

B. Minat Membaca

Minat dan kebiasaan adalah dua pengertian yang berbeda tetapi berkaitan.

Minat merupakan perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika

dimotivasi. Seseorang mungkin mempunyai minat beternak ayam misalnya, akan

tetapi, karena harga ayam dan telur sangat rendah itu menjadi tidak termotivasi.

Andai kata harganya tinggi, dia akan melaksanakannya. Harga tinggi merupakan

motivasi. Kebiasaan adalah perilaku, yaitu suatu sikap atau kegiatan yang bersifat

fisik atau mental yang mendarah daging atau membudaya dalam diri seseorang.

Terbentuknya suatu kebiasaan pada umumnya makan waktu lama dan dalam

bentuk itu minat dan motivasi tidak ada, pada umumnya kebiasaan tidak tumbuh

dan tidak berkembang.

Membaca merupakan kegiatan fisik dan mental. Melalui membaca

informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Inilah

motivasi pokok yang dapat mendorong tumbuh dan kembang, maka kebiasaan

membaca pun akan berkembang. Tempat terbaik untuk menumbuhkan minat dan

mengembangkan kebiasaan membaca adalah dimulai dari rumah, kemudian

sekolah yang mendukung. Waktu yang baik adalah sedini mungkin.

1. Kesiapan Membaca

Yang dimaksud kesiapan membaca (reading readiness) ialah tingkat

kematangan seorang anak, yang memungkinkannya belajar membaca tanpa suatu

akibat negatif. Kematangan yang dimaksud disini meliputi kematangan fisik,

mental, linguistic (bahasa) dan sosial.4

Kapankah seorang anak dapat diajar membaca ?. Bagaimanakah caranya

menentukan tingkat kematangan dimaksud ? inilah diantara pertanyaan-

pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam memahami kesiapan membaca. Para

4 Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta; Rineka Cipta, 1991), hlm. 33

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

7

pakar pendidikan, psikologi, linguistik, dan psikolinguistik masih berbeda

pendapat mengenai kedua pertanyaan tersebut.5

Pikiran tentang kesiapan membaca mulai timbul dalam tahun 1920-an.

Salah satu hasil penelitian yang berpengaruh luas ialah yang dikemukakan oleh

Marphett dan Washburne (1931). Kedua pakar ini berpendapat bahwa umur

mental yang paling baik untuk belajar membaca ialah 6, 5, atau 6, 6 tetap.

Kemudian pendapat ini dibantah oleh Gares dan Bond (1936), dengan mengatakan

bahwa waktu optimum bagi membaca permulaan tidak semata-mata bergantung

pada keadaan anak sendiri, tetapi banyak ditentukan oleh sifat program dan

metode yang dipakai.

Pakar-pakar kontemporer seperti Spache (1969), Durkin (1970) dan

Adelman (1970) pada prinsipnya juga sependapat dengan Gates dan Band. Pilum

(1974) menyatakan bahwa semua anak yang berusia semuda-mudanya dapat

diajari membaca asalkan: mempunyai minat, dapat menyebut bunyi huruf, dapat

mengingat kata-kata, memiliki kemampuan membedakan dengan baik dan

memiliki perkembangan bahasa lisan dan kosa kata yang memadai. Penelitian-

penelitian lain seperti yang dilakukan Saderberg (1971) Dan Week (1981) juga

mengatakan bahwa anak dapat diajarkan membaca pada usia dini, yaitu sebelum

usia yang dikemukakan oleh Morphett dan Washurne diatas.

Sedangkan kesiapan anak dididik, para pakar psikologi membagi

berdasarkan beberapa faktor, antara lain berdasarkan didaktik, usia anak dibagi

menjadi beberapa fase, antara lain:

a. Menurut Johann Amos Comenius (Komensky)

Penulis buku ”Didactica Magna” serta ”Orbis Pictus” ini

membagi perkembangan anak sebagai berikut:

1) Scola Materna (sekolah ibu) usia 0;0 – 6;0, masa anak mengembangkan

organ tubuh dan panca indera di bawah asuhan ibu (keluarga)

2) Scola Vermacula (sekolah bahasa ibu) usia 6;0 – 12;0 mengembangkan

pikiran, ingatan dan perasaannya di sekolah dengan menggunakan

bahasa daerah (bahasa ibu)

5 Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta; Rineka Cipta, 1991), hlm. 35

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

8

3) Scola Latina (sekolah bahasa Latin) masa anak mengembangkan

potensinya terutama daya intelektualnya dengan bahasa asing, pada usia

12;0 – 18;0

4) Academia (akademi) adalah media pendidikan yang tepat bagi anak

usia 18;0 – 24;0 tahun

b. Jean Jacques Rousseau, dengan karya terkenalnya ”Emile eu du

I’education” (1762) buku tersebut terdiri dari lima jilid (bagian). Di

dalamnya termuat pembagian tahapan perkembangan anak antara lain:

1) Usia 0;0 – 2;0 tahun adalah masa asuhan (Nursery)

2) Usia 2;0 – 12;0 tahun masa pentingnya pendidikan jasmani dan alat-

alat indera

3) Usia 12;0 – 15;0 tahun masa perkembangan pikiran dan masa juga

terbatas

4) Usia 15;0 – 20; 0 tahun masa pentingnya pendidikan serta

pembentukan watak, kesusilaan juga pembinaan

mental agama6

Sedangkan dalam bagian kelima dalam buku itu Rousseau mengupas

tentang pendidikan kaum wanita, semboyan yang terkenal dari ilmuwan ini

adalah ”Retour alat Natuur” (kembali pada kodrat alam).

c. Dr. Maria Montessori membaginya sebagai berikut:

1) 1;0 – 7;0 masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia

luar

2) 7;0 – 12;0 masa abstrak, dimana anak sudah mulai memperhatikan

masalah kesusilaan, mulai berfungsi perasaan ethisnya yang

bersumber dari kata hatinya. Dia mulai tahu akan

kebutuhan orang lain.

3) 12;0 – 18;0 masa penemuan diri serta kepuasan terhadap masalah-

masalah sosial.

6 Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta; Rineka Cipta, 1991), hlm. 37

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

9

4) 18;0 – 24 masa pendidikan di perguruan tinggi, masa untuk melatih

anak (mahasiswa) akan realitas kepentingan dunia. Ia harus

mampu berpikir secara jernih, jauh dari perbuatan tercela.

d. Charles E. Skinner, membaginya menjadi: Prenatal Stages, dan Postnatal

Stages, dengan perincian sebagai berikut:

1) Prenatal Stages:

a) Germinal: a fortnight after conception

b) Embryo : from the end of the second week to the sixth week

c) Fetus : the end of the sixth week until birth

2) Postnatal Stages

a) Parturate from birth until the severance of the umbilical cord

b) Neonate the first two to four weeks of life

c) Infant first two years

d) Preshool child from age two years to six years

e) Primary school child from six to nine years

f) Intermediate school pupil from nine to twelve years

g) Junior high school pupil from twelve to fifteen years of age A

periode which normally includes the onset of puberty and initiates

the stages of adolescence.7

Jadi disini bisa kita simpulkan dari beberapa pendapat tentang kapan yang

tepat untuk anak dilatih untuk belajar khususnya dalam membaca. Walau pun oleh

para ahli psikologi banyak berbeda pendapat tentang usia yang pasti, tetapi kita

bisa membuat rentang usia yang tepat untuk usia anak untuk belajar, yaitu antara

usia 2 sampai 6 tahun karena pada usia dibawah 2 merupakan penyempurnaan

panca indera. Jadi setelah 2 tahun semua indera yang dibutuhkan dalam belajar

sudah siap semua.

Menurut Al Qur’an bahwa setiap individu mulai dari lahir sudah ada

malaikat yang mengikutinya setiap saat dan selalu menjaganya, selalu memberi

pencerahan dengan kebenaran mata hatinya walau manusia belum mengetahuinya

secara ilmiyah, tetapi untuk kebenaran selalu tertanam dalam mata hati manusia.

7 Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta; Rineka Cipta, 1991), hlm. 38-40

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

10

Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas

perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan

sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada

diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan

terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya;

dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS

Ar Ra’du: 11)8

Sedang perkembangan anak dibagi berdasarkan psikologis yaitu

membahas gejala perkembangan jiwa anak, berorientasi dari sudut psikologis,

mereka sudah tidak lagi berdasar pada sudut biologis mau pun didaktis lagi.

Sehingga mengembalikkanpermasalahan kejiwaan dalam kedudukannya yang

murni. Tokoh utama pembahasan ini adalah psikolog dari Jerman Oswald Kroh,

yang nantinya diikuti oleh para ahli lainnya baik dari Jerman itu sendiri maupun

dari negara-negara lain.

a. Pendapat Kroh antara lain diungkapkannya sebagai berikut:

Bahwa pada dasarnya perkembangan jiwa anak itu berjalan secara evolutif.

Dan pada umumnya proses tersebut pada waktu-waktu tertentu mengalami

kegoncangan (aktifitas revolusi), masa kegoncangan ini oleh Kroh disebut

Trotz Periode dan biasanya tiap anak akan mengalaminya sebanyak dua

kali, yakni Trotz I sekitar usia 03/04 tahun. Trotz II sekitar usia 12 tahun

bagi putri dan usia 13 bagi putra.

Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Dari lahir hingga trotz I disebut masa anak awal (0;0 – 03/04;0)

2) Dari trotz I hingga periode Trotz II disebut masa keserasian bersekolah

(03/04;0 – 12/13;0)

8 Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1998), hlm. 179

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

11

3) Dari Trotz hingga akhir masa remaja disebut masa kematangan

(12/13;0 – 21;0)

b. Charlotte Buhler, dalam bukunya ”Psychologis der Puerteitsjaran” hasil

karyanya membagi perkembangan anak menjadi lima fase yakni:

1) Fase I (0;0 – 1;0) perkembangan sikap subjektif menuju

obyektif

2) Fase II (1;0 – 4;0) makin meluasnya hubungan dengan benda-

benda sekitarnya, atau mengenal dunia

secara subyektif

3) Fase III (4;0 – 8;0) masa memasukkan diri ke dalam masyarakat

secara obyektif, adanya hubungan diri

dengan lingkungan sosial dan mulai

menyadari akan kerja tugas serta prestasi

4) Fase IV (8;0 – 13;0) munculnya minat ke dunia obyek sampai

pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri

dari orang lain dan sekitarnya secara sadar

5) Fase V (13;0 – 19;0) masa penemuan diri dan kematangan yakni

synthesa sikap subyektif dan obyektif

Adanya pendapat PH. Kohnstman dalam bukunya ”Persoon

Leijkeid in Wording” (1929) model pembagian mencoba merangkum dari

ketiga kelompok.

Pandangan yang telah disebutkan di muka itu disebutnya

pembagian secara Eclectis. Walaupun nampak lebih berorientasi pada

dasar psikologi, yaitu:

a. 0;0 – 2;0 disebut masa vital

b. 2;0 – 7; 0 disebut masa estetis

c. 7;0 – 12/13;0 disebut masa perkembangan intelektual

d. 12/13;0 – 20;0 disebut masa sosial

Sedang dilihat berdasar psikologis ini kematangan untuk belajar

yaitu dimulai dari mulai usia 3 tahun. Jadi ketika dipadukan antara

pembagian berdasar didaktis dan psikologis, secara didaktis antara rentang

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

12

usia 2 sampai 6 tahun sedang secara psikologis bisa dimulai dari 3 tahun,

jadi bisa disimpulkan bahwa anak usia 3 tahun sudah mampu secara

mental dan fisik untuk memulai belajar membaca secara komplek yang

mana pastinya dimulai dari yang ringan-ringan terlebih dahulu.9

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Dalam proses pertumbuhan maupun perkembangan anak dalam

kenyataannya memang tidak dapat dihindari adanya beberapa faktor yang

mempengaruhinya. Baik dalam proses pertumbuhan biologisnya ataupun proses

perkembangan psikisnya dari seorang anak.

Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan organ

tubuh anak, antara lain:

a. Faktor-faktor sebelum lahir, yakni adanya gejala-gejala tertentu yang

terjadi sewaktu anak masih di dalam kandungan. Contohnya: adanya gejala

kekurangan nutrisi (zaat-zat makanan untuk tubuh) pada ibu atau janin,

terkena infeksi oleh bakteri Syphilis, TBC, Diabetes Melitus, dan lain-

lainnya.

b. Faktor pada waktu lahir, yakni terjadinya suatu gangguan pada saat anak

dilahirkan. Umpamanya terjadi Defiect (kerusakan) susunan saraf pusat

karena kelahirannya dengan bantuan alat sejenis tang dan lain (Instrument

birth) atau karena dinding rahim ibu terlalu sempit, maka terjadi tekanan

yang kuat mengakibatkan pendarahan pada bagian kepala, dan lain-lain.

c. Faktor sesudah lahir, yakni peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi setelah

anak lahir, terkadang menimbulkan terhambatnya pertumbuhan anak.

Contohnya: adanya pengalaman anak yang traumatik (luka-luka) di kepala

pada bagian luar atau dalam, karena benturan benda keras, kekurangan

gizi/vitamin, dan masih banyak lagi contoh lainnya.

d. Faktor psikologis, yakni adanya kejadian-kejadian tertentu yang

menghambat yang berfungsinya psikis, terutama yang menyangkut

perkembangan intelegensi dan emosi anak yang berdampak pada proses

pertumbuhan anak. Dapat dicontohkan di sini antara lain: anak yang

9 Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta; Rineka Cipta, 1991), hlm. 42

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

13

terlantar, kurang perawatan baik jasmani atau rohani, kurang kasih

sayang/perhatian yang biasanya disebut dengan inatie psikis (kehambatan

psikis) anak. Kesemuanya itu dapat mengakibatkan kelambatan/retardasi

semua fungsi jasmani anak.

Sedangkan menurut Al Qur’an manusia sejak lahir sudah memiliki fitrah

atau naluri, naluri ini akan menuntun manusia tetap pada jalan Allah. Tetapi

banyak manusia yang tidak mengetahuinya, hanya menuruti hawa nafsunya saja

atau manusia itu bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Artinya: ”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia

menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah.

(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak

mengetahui.”(QS Ar Rum: 30)10

Adapun tentang faktor-faktor yang mempengaruhi anak antara lain adalah:

a. Faktor hereditor, yakni keturunan atau warisan dari sejak lahir dari kedua

orangtuanya, neneknya, dan seterusnya, yang biasanya diturunkan melalui

Chromoson.

b. Faktor lingkungan, yakni segala sesuatu yang ada pada lingkungan anak

hidup (bertempat) atau bergaul. Jadi segala sesuatu yang berada di luar

dari anak di alam semesta ini baik yang berupa makhluk hidup seperti

manusia, tumbuhan, hewan, atau makhluk hidup lainnya. Dan juga karena

makhluk yang mati seperti benda-benda padat, cair, gas, juga gambar-

gambar dan lainnya.

Demikian pula disamping yang telah disebutkan di atas, sebagai benda-

benda yang bersifat kongkrit, ada juga lingkungan yang bersifat abstrak

10

Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1998) hlm. 351

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

14

antara lain: situasi ekonomi, sosial, politik, budaya, adat istiadat, serta

idiologi atau pandangan hidup. Kesemuanya bentuk lingkungan tersebut

dapat berdampak menguntungkan (positif) atau merugikan (negatif) bagi

proses perkembangan anak.11

Sedang menurut Al Qur’an, manusia akan menjadi baik atau buruk

tergantung pada manusia itu sendiri.

Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa

yang Telah diusahakannya.”(QS An Najm: 39)12

3. Pemilihan Bahan Bacaan.

Sedangkan untuk memilih bacaan yang tepat untuk anak-anak pada usia

mereka, buku bacaannya pun harus disesuaikan dengan usia mereka. Khususnya

untuk usia siswa kelas I, kelas II dan seterusnya harusnya disesuaikan. Tidak sama

rata antara bacaan kelas rendah dengan kelas atas.

Untuk usia anak-anak pada taraf siswa sekolah dasar, lebih baik

menggunakan buku bacaan yang bergambar atau berbentuk komik. Karena buku

bergambar/komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas,

mudah dipahami. Oleh sebab itu media komik dapat berfungsi sebagai media yang

informatif dan edukatif. Sungguhpun demikian komik sebagai media pengajaran,

guru harus hati-hati sebab seringkali lebih bersifat komersil tanpa

mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan. Oleh karenanya guru khususnya

guru PAI dalam pengadaan buku-buku di perpustakaan sekolah harus melalui

pemilihan yang tepat. Guru memilih buku-buku bergambar karena lebih menarik

minat siswa untuk membaca. Dengan melihat gambar dulu yang menarik

kemudian siswa akan tertarik pada isi buku yang akhirnya akan mencoba

membacanya.

Berdasarkan hasil survey di Pilipina yang dikemukakan oleh Andre

Rinanto (1982: 44) menunjukkan bahwa setiap minggu anak-anak yang berumur

lebih dari 14 tahun, 16 % membaca komik, 17-19 tahun sekitar 29,9 %, 20-29

11

Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta; Rineka Cipta, 1991), hlm. 32 12

Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1998), hlm. 142

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

15

tahun sekitar 24,9 %, 30-44 tahun sekitar 24,6 % dan di atas 45 tahun sekitar 14,6

% dilihat dari pendidikan pembaca komik atau cerita bergambar tersebut maka

yang berpendidikan tingkat sekolah dasar sekitar 19,1 % sekolah lanjutan sekitar

43,7 % dan perguruan tinggi sekitar 37,8 %. Dilihat dari tingkat kehidupan

sosialnya, maka golongan atas yang membaca komik ada sekitar 3,8 %, golongan

menengah sekitar 37,8 % dan golongan bawah sekitar 58,4 %. Dari jenis kelamin,

64, 3 % terdiri dari laki-laki dan 37,7 % terdiri dari perempuan.

Dilihat dari data di atas, ternyata banyak yang menyukai membaca bacaan

bergambar atau komik. Bahkan tidak hanya pada anak-anak, tetapi orang dewasa

juga lebih menyukainya. Karena dirasa ringan dalam membacanya, walau nilai

yang disampaikan akan sama dengan yang tidak bergambar.13

4. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar.

Dalam dua dekade terakhir ini perpustakaan telah menjadi bagian yang tak

terpisahkan dari sekolah. Hampir di setiap sekolah mulai dari sekolah dasar

sampai ke perguruan tinggi terdapat perpustakaan. Bahkan unit-unit perpustakaan

keliling (mobile library) dari Kementerian Pendidikan Nasional tersedia di kota-

kota besar guna melayani kebutuhan para pelajar.

Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan

menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku,

majalah/jurnal ilmiah, peta surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang

belum diterbitkan, serta bahan-bahan non cetakan seperti micro fish, micro film,

film, kaset audio/video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato

(dokumenter), dan lain-lain. Oleh karena itu perpustakaan dapat dimanfaatkan

oleh para mahasiswa dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi

dalam berbagai bidang keilmuan baik untuk tujuan akademis maupun untuk

rekreasi. Bahan-bahan yang tersedia itu dapat dikelompokkan ke dalam jenis (1)

referensi, (2) reserve, (3) pinjaman.

Bahan-bahan referensi yang biasanya ditata dalam satu ruang khusus

merupakan sumber-sumber untuk fakta-fakta tertentu yang sudah baku, misalnya

ensiklopedia, kamus, statistik, buku tahunan, biografi, buku pegangan, atlas,

13

Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 55

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

16

indeks (tesis, disertasi, artikel ilmiah), abstrak, dan lain-lain yang sejenis. Bahan-

bahan sumber ini diperlukan oleh banyak orang sehingga tidak dipinjamkan

untuk dibawa keluar perpustakaan. Dengan demikian orang-orang yang

memerlukan informasi dari bahan dan buku-buku referensi ini hanya

diperbolehkan membacanya dalam ruangan yang telah disediakan.

Bahan-bahan reserve biasanya terdiri dari buku-buku, artikel-artikel atau

handouts untuk mata pelajaran tertentu atas permintaan tenaga pengajarnya. Ini

dimaksudkan agar semua pelajar-mahasiswa yang mengikuti mata pelajaran itu

dapat memperoleh akses terhadap bahan-bahan yang merupakan bagian dari

penyelesaian tugas-tugas yang dibebankan oleh pengajar. Dengan jumlah pelajar-

mahasiswa yang banyak, sementara buku-buku atau artikel sangat terbatas, bahan-

bahan riset hanya dapat dibaca oleh seorang pelajar-mahasiswa antara satu sampai

dua jam.

Buku-buku dalam berbagai bidang keilmuan pada umumnya siap untuk

dipinjamkan untuk jangka waktu antara dua minggu sampai satu bulan kepada

pelajar-mahasiswa atau masyarakat umum yang memiliki kartu anggota

perpustakaan. Untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan, pelajar-

mahasiswa perlu mengetahui sistematika dan penyimpanan buku-buku pada

perpustakaan. Klasifikasi buku yang umum digunakan di perpustakaan adalah

klasifikasi Desimal Dewey dan Klasifikasi Library of Congress. Klasifikasi

Desimal Dewey mengidentifikasi bidang-bidang ilmu dengan kode angka tiga

digit, sedangkan Klasifikasi Library of Congress menggunakan abjad, misalnya

bidang bahasa: 400 (desimal Dewey), P (Library of Congress). Oleh karena itu

pelajar-mahasiswa yang ingin menemukan bahan atau buku di perpustakaan harus

mengetahui nomor klasifikasi buku tersebut. Nomor klasifikasi itu terekam pada

kartu katalog, biasanya satu buku memiliki tiga kartu katalog, yaitu kartu subyek,

kartu judul, dan kartu pengarang.

Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif

memerlukan keterampilan sebagai berikut (Achsin, 1986):

a. Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan (a)

mengenal sumber informasi dan pengetahuan, (b) menentukan lokasi

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

17

sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara

menggunakan katalog dan indeks, (c) menggunakan bahan pustaka baru,

bahan referensi seperti ensiklopedia, kamus, buku tahunan, dan lain-lain.

b. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi,

seperti (a) memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah

dan (b) mendokumentasikan informasi dan sumbernya.

c. Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi

informasi, seperti (a) memahami bahan yang dibaca, (b) membedakan

antara fakta dan opini dan (c) menginterpretasikan informasi baik yang

paling mendukung maupun yang berlawanan.

d. Keterampilan menggunakan informasi, seperti (a) memanfaatkan intisari

informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, (b)

menggunakan informasi dalam berdiskusi, (c) menyajikan informasi dalam

bentuk tulisan.14

C. Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa

Usaha-usaha mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada anak-

anak yang akan dibicarakan dibawah ini terutama adalah kegiatan-kegiatan yang

dapat dilakukan oleh para guru di sekolah melalui perpustakaan yang ada di

sekolah. Terutama sejak anak-anak itu sudah dapat berbahasa dengan ujaran satu

kata dan apabila perkembangan mereka normal. Namun demikian sebagian dari

usaha-usaha juga dapat dilakukan para orang tua ketika di rumah.

Usaha yang dimaksud dalam tingkat yang lebih matang dan mungkin

dengan teknis yang lebih di tekankan, sebaiknya pada waktu anak-anak pada

tahun pertama dan kedua ketika masuk SD. Untuk yang belum dapat membaca

bertujuan utama menumbuhkan minat membaca, dengan sendirinya mencapai

kesiapan membaca. Bagi anak-anak yang sudah dapat membaca, usaha tersebut

bertujuan mengembangkan minat dan kebiasaan membaca. Secara khusus

perkembangan kemampuan membaca pada anak berlangsung dalam beberapa

tahap sebagai berikut:

14

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafoindo Persada, 2003), hlm. 101

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

18

1. Tahap Fantasi (Magical Stage)

Pada tahap ini anak sudah mulai menggunakan buku, mulai berfikir bahwa

buku itu penting, melihat atau membolak-balikkan buku dan kadang-kadang

anak membawa buku kesukaannya. Pada tahap pertama, orang tua atau guru

dapat memberikan atau menunjukkan model/contoh tentang perlunya

membaca, membacakan sesuatu pada anak, membicarakan buku pada anak.

2. Tahap Pembentukan Konsep Diri (Self Concept Stage)

Anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam

kegiatan membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar

atau pengalaman sebelumnya dengan buku, menggunakan bahasa buku

meskipun tidak cocok dengan tulisan.

Pada tahap kedua, orangtua atau guru hendaknya memberi rangsangan

dengan jalan membacakan sesuatu pada anak. Orang tua atau guru hendaknya

memberi akses pada buku-buku yang diketahui oleh anak-anak. Orang tua

atau guru juga hendaknya melibatkan anak membaca berbagai buku.

3. Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage)

Pada tahap ini anak menjadi sadar pada cetakan yang tampak serta dapat

menemukan kata yang sudah dikenalnya. Dapat mengungkapkan kata-kata

yang memiliki makna dengan dirinya, dapat mengulang kembali cerita yang

tertulis, dapat mengenal cetakan kata dari puisi atau lagu yang dikenalnya

serta sudah mengenal abjad.

Pada tahap ketiga ini, orang tua atau guru membacakan sesuatu pada anak-

anak, menghadirkan berbagai kosa kata pada lagu, puisi, memberikan

kesempatan menulis sesering mungkin.

4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take-Off Reader Stage)

Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponic/ ucapan semantik

dan syntactic/ejaan) secara bersama-sama. Anak tertarik pada bacaan, mulai

mengingat kembali cetakan pada konteknya, berusaha mengenal tanda-tanda

pada lingkungan serta membaca berbagai tanda seperti kotak susu, pasta gigi

atau papan iklan.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

19

Pada tahap keempat ini, orang tua atau guru masih harus membacakan

sesuatu kepada anak-anak sehingga terdorong untuk membaca sesuatu pada

berbagai situasi. Orang tua atau guru jangan memaksa anak membaca huruf

secara sempurna.

5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage)

Pada tahap ini, anak dapat membaca berbagai jenis buku yang berbeda-beda.

Menyusun pengertian, pengalaman dan isyarat yang dikenalnya, dapat

membuat perkiraan bahan-bahan bacaan. Bahan-bahan yang berhubungan

secara langsung dengan pengalaman anak semakin mudah dibaca.15

Pada tahap kelima ini, orang tua atau guru masih tetap membacakan berbagai

jenis buku pada anak-anak. Tindakan ini akan mendorong agar dapat

memperbaiki bacaannya. Membantu menyelesaikan bahan-bahan bacaan

yang sesuai serta mengajarkannya cerita yang berstruktur.

Untuk memberikan rangsangan positif terhadap munculnya berbagai

potensi keberbahasaan anak diatas maka permainan dan berbagai alat/ fasiltas

sarana memegang peranan penting. Lingkungan (termasuk didalamnya peranan

orangtua dan guru) seharusnya menciptakan berbagai aktifitas bermain sederhana

yang memberikan arahan dan bimbingan agar berbagai potensi yang tampak

tumbuh dan berkembang secara optimal. Perkembangan kemampuan membaca

biasanya juga beriringan dengan kemampuan menulis yang banyak kaitannya

dengan perkembangan motorik anak-anak.

Beberapa tahap perkembangan menulis anak dapat digambarkan sebagi

berikut:

1. Tahap mencoret atau membuat goresan (Scrible Stage)

Pada tahap ini akan mulai membuat tanda-tanda dengan menggunakan alat

tulis. Mereka sedang memulai belajar tentang belajar bahasa tertulis dan

bagaimana mengerjakan tulisan tersebut. Orang tua dan guru, pada tahap ini

seharusnya memberikan pada anak-anak jenis-jenis bahan untuk menulis

seperti cat, buku, kertas dan krayon. Anak-anak akan menandai suatu goresan

15

Nor Khoni, Pengaruh Minat Kebiasaan Membaca Terhadap Menulis Huruf, (Semarang:

IKIP Press, 2010), hlm. 10

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

20

yang sedang dikerjakan sebagai suatu tulisan. Orang tua atau guru dapat

menjadi model tulisan seperti pada halnya membaca.

2. Tahap Pengulangan Secara Linear (Linear Repetitive Stage)

Tahap selanjutnya dalam perkembangan menulis adalah tahap pengulangan

secara linear. Pada tahap ini, anak menelusuri bentuk tulisan yang horizontal.

Dalam tahap ini, anak berpikir bahwa suatu kata menunjuk pada suatu yang

besar mempunyai tali yang panjang dari pada kata yang merujuk pada suatu

hal kecil.

3. Tahap Menulis Secara Random (Random Letter Stage)

Pada tahap ini, anak belajar tentang berbagai bentuk yang dapat diterima

sebagai tulisan dan menggunakan itu semua agar dapat mengulang berbagai

kata dan kalimat. Anak-anak menghasikan tali yang berisi pesan yang tidak

mempunyai keterkaitan pada suatu bunyi dari berbagai kata.

4. Tahap Menulis Tulisan Nama (Letter-Name Writing or Phonetic Writing)

Pada tahap ini, anak mulai menyusun hubungan antara tulisan dan bunyi.

Permulaan tahap ini sering digambarkan sebagai menulis tulisan nama karena

anak-anak menulis tulisan nama dan bumyi secara bersamaan. Sebagai contoh

mereka menulis ”kamu” dengan tulisan ”u” mereka mulai menghadirkan

berbagai kata dengan suatu bentuk grafik yang secara reflek menunjukkan

tentang apa yang didengar. Dalam contoh ini dengan mudah melibatkan anak-

anak mengungkapkan kata saya dengan ”y” atau kata keluarga dengan kata

”ga”.16

Dengan berkembangnya penguasaan kosa kata anak serta kemampuan

mengkomunikasikannya pada orang lain akan memiliki dampak terhadap

perkembangan fungsi kognitifnya. Kemampuannya mengkomunikasikan sesuatu

seperti benda, orang atau binatang dengan menggunakan kata yang banyak dan

teratur akan mencerminkan kemampuan berpikir anak tentang hal tersebut.

D. Kelemahan-kelemahan Membaca yang Dihadapi Anak

16

Nor Khoni, Pengaruh Minat Kebiasaan Membaca Terhadap Menulis Huruf, (Semarang:

IKIP Press, 2010), hlm. 12

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

21

Kiranya dapat dimaklumi bahwa keadaan tidak selalu normal. Dapat

terjadi bahwa ada suatu kelemahan pada anak dalam membaca, mungkin terjadi

penyebab tidak berhasil pengembangan minat dan kebiasaan membaca. Para pakar

masih beda pendapat tentang berbagai jenis kelemahan membaca, sehingga

kepustakaan berbahasa Inggris disability (cacat membaca atau hendak mampu

membaca), reading retardeoness (keterbelakangan membaca) reading

backwarness (kemunduran dan keterlambatan membaca) dan reading

underachievement (kekurang berhasilan membaca).

Kelemahan membaca akan dibagi menjadi dua bagian berdasarkan faktor-

faktor yang merupakan penyebab pokok penyebab langsung yaitu: (1) kelemahan-

kelemahan yang disebabkan oleh faktor-faktor endogen, dan (2) kelemahan-

kelemahan yang disebabkan oleh faktor-faktor eksogen. Cara mengatasi

kelemahan-kelemahan itu juga akan dibicarakan secara garis besar.

1. Kelemahan-kelemahan membaca karena faktor-faktor endogen

Yang dimaksud dengan faktor-faktor endogen ialah faktor

perkembangan baik yang bersifat biologis maupun psikologis dan linguistic

(bahasa) yang timbul dalam diri anak dan juga lingkungan juga dianggap

faktor penyebab secara langsung.

Dalam patologi bahasa terdapat empat istilah berkenaan dengan

kelemahan dalam tulisan (huruf-huruf) yaitu alesia, adalah kelemahan yang

berupa sama sekali tidak mampu (belajar membaca). Diseleksia, adalah lebih

rendah tingkatannya dari alesia, secara umum dapat didefinisikan sebagai

kelemahan yang berupa kekurang mampuan membaca. Agrafia adalah

kelemahan yang berupa sama sekali tidak mampu menulis. Disgrafia adalah

kelemahan yang berupa kelemahan ketrampilan menulis. Pembahasan pada

hal ini yang berkenaan dengan kelemahan dalam membaca yaitu pada

diseleksia. Dalam hal ini yang menjadi faktor penyebab diseleksia yaitu:

a. Kasus-kasus disleksia karena kekurang normalan bahasa

b. Kasus-kasus disleksia karena kekurangan (kerusakan) tertentu dalam otak

c. Kasus-kasus disleksia karena faktor keturunan

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

22

d. Kasus-kasus disleksia karena faktor kognitif17

Kelompok pertama disebabkan karena tidak berfungsinya secara normal

bagian-bagian otak yang berkaitan dengan perkembangan bahasa. Kelompok

kedua disebabkan karena tidak mampu mempersepsikan mengingat yang komplek

seperti huruf secara urut serta kerancuan tentang (kiri, kanan, atas, bawah dan

lain-lain). Kelompok ketiga ditandai seperti gejala pada kelompok kedua.

Kelompok keempat kekurang mampuan membentuk konsep logis.

Sehingga dapat dikatakan disleksia adalah tidak berfungsinya bagian otak

yang berperan untuk perkembangan bahasa dan membaca keterlambatan atau

suatu kerusakan.

Sedangkan gejala-gejala psikologis yang biasa diamati adalah:

a. Persepsi aditaris lemah pendengaran kurang tajam, kurang normal

sehingga tidak mampu mengetahui melalui pendengaran

b. Ingatan jangka pendek (IJP) informasi aditaris lemah. Anak tidak mampu

mengingat informasi yang didengar

c. Memproses informasi aditaris lambat. Anak kurang menanggapi suatu

yang didengar

d. Anak mengalami kesulitan dan memperhatikan urutan-urutan obyek-obyek

hal-hal yang didengar

e. Kemampuan mengenali atau merasakan menangkap irama berupa suara

maupun gerak atau ketukan kurang

f. Kesadaran akan perilaku simbolis seperti permainan kurang, kurang

berkomunikasi atau memberi respon pada orang lain

g. Berbagai perilaku anak bersangkutan memperlihatkan kekacauan dan

ketidak teraturan (hiperaktif)

Dapat berkaitan dengan masalah-masalah kognitif berupa kelemahan

persepsi pengendalian aditaris yang mengakibatkan kekurang normalan bahasa.

Diantara gejala-gejalanya antara lain:

a. Kelambatan perkembangan bahasa

17

Nor Khoni, Pengaruh Minat Kebiasaan Membaca Terhadap Menulis Huruf, (Semarang:

IKIP Press, 2010), hlm. 56

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

23

Bila anak usia 4 tahun belum dapat menguraikan kata atau hanya mampu

mengujarkan satu kata dibanding dengan anak usia 1 tahun ini yang

menyebabkan keterlambatan bahasa

b. Kekurang mampuan mengujarkan bunyi atau urutan bunyi-bunyi yang

baik, walaupun usia tersebut kemampuan seharusnya sudah ada.

2. Kelemahan-kelemahan membaca karena faktor-faktor eksogen

Maksud faktor eksogen ialah hal yang keadaan di luar anak yang

mempengaruhi kelemahan membaca. Faktor eksogen yang mempengaruhi

misalnya keluarga, sekolah, lingkungan.18

18

Nor Khoni, Pengaruh Minat Kebiasaan Membaca Terhadap Menulis Huruf, (Semarang:

IKIP Press, 2010), hlm. 20

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

24

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan

serta alamiah dalam suatu bidang tertentu. Untuk mendapatkan fakta-fakta atau

prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan

menaikkan tingkat ilmu serta teknologi.1 Salah satu komponen penelitian yang

mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan proses studi secara komprehensif

adalah komponen metodologi.2 Metode penelitian menjelaskan bagaimana

prosedur penelitian itu akan dilaksanakan, artinya cara bagaimana memperoleh

data empiris untuk menjawab pertanyaan penelitian.3

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani ”Metodhos”.

Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui dan

“hodhos” yang berarti jalan atau cara untuk mencapai tujuan.4

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode adalah cara yang teratur

dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, cara kerja bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.5

Jadi metode penelitian disini merupakan suatu cara yang sistematis yang

digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong bersifat deskriptif kualitatif lapangan

(qualitative) apabila dilihat dari tempat penelitian dilakukan. Penelitian

lapangan (field research), yaitu penelitian dengan menggunakan informasi

yang diperoleh dari sasaran penelitian yang selanjutnya disebut informan atau

1 S. Margono, Metodologi Pendidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2002 ), hlm. 1.

2 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2003 ), hlm. 52.

3 Nana Sudjana dan Ibrohim , Penelitian dan Penilaian Pendidikan, ( Bandung : Sinar Baru

Offset, 1989 ), hlm. 6. 4 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), hlm. 40 5 Kebudayaan, Indonesia, hlm. 652

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

25

responden melalui instrumen pengumpulan data seperti angket, wawancara,

observasi dan sebagainya.6

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Batasan pertama yang selalu muncul dalam kaitannya dengan

metodologi penelitian adalah tempat penelitian. Yang dimaksud dengan

tempat penelitian tidak lain adalah tempat dimana proses studi yang

digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian

berlangsung.7

Adapun tempat yang digunakan sebagai lokasi penelitian ini adalah

SDN 02 Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan selama satu bulan, terhitung mulai izin

penelitian lisan dan tertulis dengan surat rekomendasi dari IAIN

Walisongo Semarang. Sedangkan pelaksanaan penelitian mulai 5 Juni

sampai 5 Juli 2011.

C. Sumber Penelitian

Subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang tempat variabel

penelitian melekat.8 Subjek penelitian merupakan sumber data dimana peneliti

dapat memperoleh data yang diperlukan dalam rangka penelitian. Metode

penentuan subjek ini menggunakan populasi. Populasi adalah sejumlah orang

yang harus kita selidiki.

Adapun populasi tersebut terdiri dari:

1. Guru PAI SDN 02 Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal

(sebagai subjek, responden dan sumberdata)

6 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000), hal. 125

7 Ibid., hlm. 53.

8 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rieneka Cipta, 1998), hal. 130

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

26

2. Para Staf dan karyawan SDN 02 Pidodokulon Kecamatan Patebon

Kabupaten Kendal (sebagai responden dan sumber data)

3. Siswa kelas V SDN 02 Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten

Kendal (sebagai subjek, responden dan sumber data)

Karena jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian

kualitatif, maka teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampel bertujuan (purposive sampling). Maksudnya adalah pengambilan

sampel tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Yang menjadi salah satu ciri

sampel bertujuan adalah: dari mana atau dari siapa pengambilan sampel itu di

mulai tidak menjadi persoalan, tetapi bila hal itu sudah berjalan, maka

pemilihan berikutnya bergantung pada apa keperluan peneliti.

Dalam penelitian kualitatif ini peneliti sangat erat kaitannya dengan

faktor-faktor kontekstual, jadi maksud sampling dalam hal ini adalah untuk

menjaring sebanyak mungkin informasi dari perbagai macam sumber. Jika

tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring, maka penarikan sampel dapat

diakhiri. Jadi kuncinya di sini adalah jika sudah terjadi pengulangan informasi,

maka penarikan sampel sudah harus dihentikan.9

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Yang mana pada penelitian ini adalah peran perpustakaan SDN 02

Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal dalam meningkatkan

minat baca siswa kelas V melalui pola pendampingan yang dilakukan oleh

guru dan petugas perpustakaan khususnya pada materi keagamaan

Dengan indikator pencapaian peningkatan minat baca siswa sebagai

berikut:

1. Pelayanan perpustakaan, yaitu pelayanan dari petugas perpustakaan yang

baik terhadap pengunjung, dalam hal ini adalah para siswa khususnya

9 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998),

hal.166

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

27

siswa kelas V SDN 02 Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten

Kendal.

2. Penyediaan buku-buku bacaan. Penyediaan buku bacaan sangatlah

penting, karena sangat mempengaruhi minat baca siswa untuk datang ke

perpustakaan. Yang akan berakibat minat baca siswa kurang. Dalam hal ini

yang peneliti lakukan dengan peremajaan buku dan memvariasi jenis buku

dengan yang membuat siswa merasa tidak bosan tetapi dengan substansi

isi yang sama.

3. Keaktifan siswa datang ke perpustakaan. Minat baca siswa secara tidak

langsung bisa diukur dengan keaktifan datang ke perpustakaan. Karena

dengan datang ke perpustakaan tidak lain dengan tujuan untuk membaca

maupun mencari buku yang mana tidak lepas dari aktifitas membaca.

4. Intensitas peminjaman. Pengukuran minat baca selanjutnya yaitu dengan

sering tidaknya meminjam buku di perpustakaan. Dengan meminjam buku

di perpustakaan berarti tidak lah lain pastinya akan membaca buku yang ia

pinjam. Jadi keintensitasan peminjaman buku di perpustakaan bisa

digunakan sebagai ukuran minat baca siswa.

E. Pengumpulan Data Penelitian

Untuk mendapatkan data yang cukup dan sesuai dengan pokok

permasalahan yang diteliti, maka penulis menggunakan beberapa metode

pengumpulan data yang mana satu sama lainnya saling melengkapi, metode

tersebut antara lain:

1. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.10

10

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1996), hal. 54

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

28

Metode ini antara lain penulis gunakan untuk mengamati situasi dan

kondisi SDN 02 Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal serta

keadaan perpustakaan secara khusus

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi

semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.11

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang pada umumnya

hanya dapat diperoleh dengan komunikasi secara langsung.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data

yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.12

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang hal-hal

yang berhubungan dengan penelitian seperti: gambaran umum, letak

geografis, sejarah singkat berdirinya, struktur organisasi, keadaan guru dan

siswa, serta sarana dan prasarana.

F. Analisis Data Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik deskriptif untuk

menganalisis data yang terkumpul, penulis menggunakan metode analisis

kualitatif.

Analisis deskriptif kualitatif adalah cara analisis yang cenderung

menggunakan kata-kata untuk menjelaskan (describe) fenomena ataupun data

yang didapatkan.13

Untuk data kualitatif/non angka yang diperoleh penulis dari penelitian,

akan penulis olah dengan menggunakan metode deskriptif analitis non statistik

dengan cara:

11

S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 113 12

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, op. cit, hal. 73 13

Drajad Suharjo, Metodologi Penelitian Dan Penulisan Laporan Ilmiah, (Yogyakarta: UII

Press, 2003), hal. 12

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

29

1. Metode induktif, yaitu cara berfikir yang bertolak dari fakta-fakta yang

khusus kemudian kita tarik kesimpulan yang bersifat umum.14

2. Metode Deduktif, Yaitu perolehan data atau keterangan yang bersifat

umum, kemudian diolah untuk mendapatkan rincian yang bersifat

khusus.15

Selain analisis kualitatif penulis juga menggunakan analisis isi atau

analisis dokumentasi (content analisis) yaitu penelitian yang dilakukan

terhadap informasi yang didokumentasikan. Maksudnya adalah mengolah data

yang terkumpul dan sudah menjadi dokumen dengan cara menganalisis isinya,

misalnya dari hasil beberapa observasi atau interview telah terkumpul atau

sudah didokumentasikan kemudian diolah dan dianalisis sesuai dengan isinya

tetapi perlu diingat bahwa data itu harus diseleksi atas dasar realibilitasnya dan

validitasnya dan baru kemudian didiskripsikan.

14

Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasih, 1989), hal.

44 15

Ibid, hal. 200

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Umum Objek Penelitian

1. Profil Singkat Sekolah

Profil singkat SDN 2 Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten

Kendal adalah sebagai berikut:

a. Nama : SDN 2 Pidodokulon

b. Alamat : jl. Laut

c. Desa/Kelurahan : Pidodokulon

d. Kecamatan : Patebon

e. Kabupaten/Kota : Kendal

f. Provinsi : Jawa Tengah

g. Kode POS : 51351

h. Status Sekolah : Negeri

i. Status Akreditasi : A

j. NSS : 101032414024

k. Tahun Berdiri : 1977

l. Luas Tanah dan Bangunan : 3015 m²

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

“Terwujudnya sekolah unggulan baik imtaq, maupun

iptek, berwawasan kebangsaan disiplin tinggi, dan tanggap

lingkungan”

b. Misi

Untuk dapat mencapai visi yang telah dijabarkan di atas maka

perlu dijabarkan dalam langkah yang lebih jelas lagi yaitu sebagai

berikut:

1) Meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik sesuai

dengan perkembangan IPTEK dan tuntutan masyarakat

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

31

2) Menyelenggarakan pendidikan akademik, akhlak dan skill anak.

Karena untuk membekali kecakapan hidup bagi siswa yang

melanjutkan maupun bagi siswa yang tidak melanjutkan ketingkat

yang lebih tinggi

3) Menumbuhkan iklim sekolah dan menejemen sekolah yang

kondusif bagi tubuh kembangnya kecakapan hidup siswa

4) Menumbuhkan semangat religius, disiplin dan kekeluargaan pada

seluruh warga sekolah

5) Menumbuhkan semangat patriotisme melalui peringatan hari-hari

besar nasional

6) Menyiaapkan siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan yang

lebih tinggi

3. Struktur Organisasi

Komite Sekolah

Afandi Yusuf

Gambar 1. Struktur Organisasi SDN 02 Pidodokulon

Kepala Sekolah

Parbowo

Guru Kelas I

Sutinem

Guru Kelas II

Nasirotul Ulya

Guru Kelas III

Achmad Zin

Guru Kelas IV

Yuni Nurhayati

Guru Kelas V

Aminah

Guru Kelas VI

Tri Budiyanto

Guru PAI

Rosidi

Siswa

Guru OR

Ahmad

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

32

4. Keadaan Guru

a. Keadaan Guru

1) Jumlah Guru Keseluruhan : 9 orang

2) Guru Wiyata Bhakti : 2 orang

3) Guru PNS : 7orang

4) Penjaga : 1 Orang

Tabel 1

Keadaan Guru SDN 02 Pidodokulon

No Nama L/P Ijazah Jabatan

1. Parbowo, S. Pd. SD L S1 Kepala Sekolah

2. Achmad Zin, S. Pd. SD L S1 Guru Kelas III

3. Sutinem P D2 Guru Kelas I

4. Aminah, S. Pd. SD P S1 Guru Kelas V

5. Tri Budiyanto, A. Ma. Pd L D2 Guru Kelas VI

6. Rosidi, A. Ma L D2 Guru PAI

7. Ahmad, S. Pd L S1 Guru OR

8. Yuni Nurhayati, S. Ag P S1 Guru Kelas IV

9. Nasirotul Ulya, A. Ma P D2 Guru Kelas II

Tabel 2

Data Pegawai dan Karyawan SDN 02 Pidodokulon

No Nama Jabatan

1 Ambyah Penjaga

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana dalam menunjang proses belajar

mengajar dengan baik, SDN 2 Pidodokulon Kecamatan Patebon

Kabupaten Kendal, dapat dikatakan memiliki sarana dan prasarana

yang cukup baik dan memadai walaupun tentunya masih terdapat

adanya kekurangan, namun beberapa kekurangan tersebut tetap terus

diusahakan guna kelancaran dan tercapainya tujuan dalam pembelajaran

sekolah tersebut.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

33

Adapun jenis serta keadaan sarana dan prasarana tersebut dapat

dilihat dari tabel berikut.

Tabel 3

Sarana Prasarana1

No Nama Barang Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang Guru 1 Baik

3 Ruang TU dan Karyawan 1 Baik

4 Ruang Kelas 6 1 rusak

5 Ruang Pramuka 1 Baik

6 Ruang UKS 1 Baik

7 Ruang Penjaga 1 Baik

8 Perpustakaan 1 Baik

9 Ruang Komputer 1 Baik

10 Kamar Kecil Guru 1 baik

11 Almari Guru 3 Standar

12 Peralatan Olah raga 12 Baik

13 Lapangan Olah Raga 2 Baik

14 Mushola 1 Baik

15 Koperasi Sekolah 1 Baik

16 Kantin Sekolah 1 Baik

17 Halaman Sekolah 1 Baik

18 Tempat Parkir sepeda 1 Baik

19 Kamar Kecil siswa 6 Baik

20 Gudang 1 Baik

6. Perpustakaan

a. Tempat Perpustakaan

Lokasi perpustakaan SDN 2 Pidodokulon cukup strategis. Hal

ini jika dilihat dari tempat perpustakaan sekolah yang memenuhi

beberapa hal yaitu:

1) Perpustakaan sekolah mudah dijangkau oleh siswa, karena letaknya

di tengah-tengah sekolah yaitu berada di sebelah ruang guru

2) Suasana di sekitar dan di dalam perpustakaan tenang, yang

menyebabkan siswa betah di perpustakaan

1 Dokumentasi, SDN I Blorok Kendal

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

34

3) Lokasi di belakang ruang perpustakaan masih ada tempat cukup luas,

sehingga memungkinkan perpustakaan berkembang

4) Udara dalam perpustakaan baik dan memperoleh cahaya/penerangan

yang cukup, baik dari waktu siang maupun malam hari

b. Tenaga Perpustakaan

Untuk tenaga pelaksana di perpustakaan SDN 2 Pidodokulon

secara khusus belum ada. Sehingga secara praktis dilaksanakan oleh

seorang guru yaitu guru kelas IV Ibu Yuni Nurhayati, S. Ag yang

dibantu oleh beberapa murid kelas V dan VI. Untuk meningkatkan

mutu pengetahuan dan keterampilan tenaga pelaksana tersebut belum

dapat dilaksanakan. Karena dengan pertimbangan biaya yang belum

ada, serta masih belum tepat jika guru ditunjuk sebagai pelaksana

perpustakaan karena tugas utamanya adalah mengajar.

Petugas perpustakaan masih kurang, sehingga SDN 2

Pidodokulon memberikan kepercayaan kepada siswa untuk

membantunya. Umpamanya di dalam hal pengembalian serta

memasukkan kartu-kartu buku dalam kotaknya. Anak-anak didik yang

bertugas bergilir, yaitu 3 orang dalam seminggu pada waktu tertentu,

sehingga tidak terganggu pelajarannya.

c. Waktu Kunjungan

Untuk waktu kunjungan ke perpustakaan di SDN 2 Pidodokulon

sudah berjalan dengan baik. Waktu yang digunakan perpustakaan dalam

membuka pelayanan pada waktu:

Tabel 4

Jadwal Kunjungan Ke Perpustakaan SDN 2 Pidodokulon

No Waktu Kelas

Hari 1 2 3 4 5 6

1. 06.30 – 07.00 √ √ Senin, Sabtu

2. 09.00 – 09.30 √ √ Rabu, Jum’at

3. 11.00 – 11. 30 √ √ Selasa, Kamis

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

35

d. Struktur Organisasi Perpustakaan

Sedang untuk susunan petugasnya adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Struktur organisasi perpustakaan SDN 02 Pidodokulon

Tugas-tugas dari bagan di SDN 2 Pidodokulon Kendal adalah

sebagai berikut:

1) Kepala Sekolah

Kepala sekolah bertugas dan bertanggung jawab penuh tentang

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang telah

diprogramkan.

2) Dewan Guru

Menyediakan sarana, memberikan pengarahan/nasihat pertimbangan,

kritik kepada kedua bagian perpustakaansekolah baik diminta atau

tidak.

3) Bagian Perpustakaan

a) Bertugas dan bertanggung jawab penuh tentang penyelenggaraan

dan pengelolaan seluruh unit perpustakaan di SDN 2 Pidodokulon

Kendal

Kepala Sekolah

Dewan Guru

Bagian Perpustakaan

Urusan

Pengadaan

Urusan

Pengelolaan

Urusan

Pemeliharaan

Urusan

Pelayanan

Siswa

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

36

b) Mengorganisir dan mengkordinir tata kerja dan tata hubungan

yang terlibat dalam perpustakaan SDN 2 Pidodokulon Kendal

c) Menetapkan kebijaksanaan intern yang khusus dalam bidangnya

4) Urusan Pengadaan

Urusan ini mempunyai tugas:

a) Menambah koleksi perpustakaan SDN 2 Pidodokulon Kendal

b) Menyeleksi koleksi perpustakaan SDN 2 Pidodokulon Kendal

c) Menerima saran dan permintaan dari pemakai

d) Memperhatikan dan menanggapi selera pemakai

e) Mengadakan kerja sama dengan instansi lain

5) Urusan Pengelolaan

Urusan pengelolaan bertugas untuk memproses buku yang

diterima sehingga siap digunakan, yang meliputi:

a) Membubuhi cap

b) Menetapkan nomor klasifikasi buku

c) Membubuhi nomor buku

d) Menyiapkan kartu katalog, kartu buku, kantong kartu buku, kartu

tanggal

6) Urusan Pemeliharaan

Urusan pemeliharaan perpustakaan SDN 2 Pidodokulon Kendal

bertugas untuk:

a) Mengatur buku

b) Menjaga kebersihan

c) Menjaga keselamatan buku

d) Memperbaiki kerusakan-kerusakan buku

e) Menjilid buku, majalah, surat kabar dan lain sebagainya

7) Urusan Pelayanan

a) Melayani permintaan kartu anggota

b) Melayani pengunjung kartu anggota

c) Melayani peminjaman kartu anggota

d) Melakukan penagihan

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

37

e) Membuat laporan kegiatan

e. Format Kelengkapan Buku Administrasi

Untuk mempermudah dalam pelayanan kepada siswa,

perpustakaan mempersiapkan kelengkapan buku-buku administrasi

sebelum dipinjamkan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan

keselamatan terhadap buku-buku yang akan dipinjamkan. Kelengkapan

buku administrasi tersebut adalah menyediakan kartu buku, kertas slip

dan kartu peminjam buku.

f. Sumber Keuangan

Sumber keuangan untuk membiayai perpustakaan di SDN 2

Pidodokulon, di samping sumbangan dari pemerintah juga diperoleh

dari sumbangan siswa yang telah tamat atau murid yang baru masuk.

g. Jumlah Buku

Jumlah buku yang ada di perpustakaan SDN 2 Pidodokulon

adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Jenis Buku

No Nama Buku/ Majalah Jumlah

1. Karya Umum 10

2. Filsafat dan Psikologi 8

3. Agama 25

4. Ilmu Pengetahuan Sosial 37

5. Bahasa 27

6. Ilmu Pasti dan Alam 15

7. Teknologi 9

8. Kesenian, Olah Raga, Hiburan 13

9. Kesusastraan 10

10. Sejarah, Ilmu Bumi 19

11. Periodesasi Sejarah Indonesia 3

12. Pembagian Daerah di Indonesia 12

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

38

7. Prestasi Yang Dicapai

Sejalan dengan perkembangan waktu, maka SDN 2 Pidodokulon

juga telah banyak prestasi yang diraihnya. Bahkan pada tahun ajaran

2010/2011 sekolah ini menjadi 5 besar nilai UN di tingkat Kecamatan.

Selain prestasi tersebut juga pernah meraih prestasi lain di tingkat

Kecamatan, yaitu antara lain:

Tabel 6

Prestasi Siswa

No Jenis Lomba/Kegiatan Juara

1. Ilmu Pengetahuan II

2. Kebersihan I

3. SKJ III

4. Pramuka I

5. Cerdas Cermat II

6. Atletik III

8. Kegiatan Ekstrakurikuler

Seperti telah disebutkan pada landasan teori, bahwa hasil belajar

salah satunya adalah disebabkan oleh faktor latihan. Mengutip dari

pengertian tersebut, maka SDN 2 Pidodokulon juga diadakan latihan-

latihan atau kegiatan yang termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ini diantaranya adalah: keterampilan, PMR, pramuka, dan seni

tari yang dibimbing langsung oleh guru yang mengajar di SDN 2

Pidodokulon. Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan pada sore hari

yang diikuti oleh para siswa.

B. Upasya Guru PAI dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas V SDN 2

Pidodokulon Patebon Kendal

Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan suatu maksud, atau

ikhtiar. Dalam hal mencapai tujuan pendidikan di SDN 2 Pidodokulon, guru PAI

selaku pelaksana pendidikan melakukan ikhtiar atau usaha untuk mencapai cita-

cita tersebut. Yaitu supaya siswa-siswi menjadi anak yang berakhlakul karimah,

bisa bersaing secara intelektual dan bisa bertaqwa. Upaya yang dilakukan oleh

guru PAI dalam mencapai peningkatan dalam prestasi siswa di SDN 2

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

39

Pidodokulon baik yang bersifat akademik maupun yang bersifat non akademik

dapat berupa upaya secara formal dan non formal.

Upaya secara formal adalah upaya yang ditempuh dalam bentuk fisik dan

dapat dilihat. Hal tersebut dapat dilihat melalui kegiatan pembelajaran yang

intensif, kegiatan les, kegiatan pelatihan-pelatihan ketrampilan siswa dan lain

sebagainya yang bersifat akademik. Sedangkan upaya non formal adalah upaya

dalam bentuk kegiatan kerohaniahan atau upaya yang dilakukan di luar kegiatan

akademik.

Dalam hal ini kegiatan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan minat

baca materi keagamaan dilakukan secara non formal. Kegitan tersebut berupa

kegiatan kunjungan ke perpustakaan sekolah. Hal ini tidak lain adalah bertujuan

untuk meningkatkan minat membaca siswa untuk keberhasilan dalam pendidikan

di SDN 2 Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.

Guru PAI sebagai pelaksana dalam pendidikan keagamaan bertanggung

jawab terhadap keberhasilan pendidikan khususnya dalam bidang keagamaan.

Guru PAI tidak secara individual dalam meningkatkan kualitas pendidikan yaitu

prestasi siswa. Dalam hal ini guru PAI dan guru-guru yang lain merupakan

elemen penting yang saling bekerja sama dalam menciptakan prestasi dalam diri

peserta didik di lembaga pendidikan yang diajarnya. Di samping itu peranan orang

tua siswa dalam mengontrol kegiatan belajar siswa di rumah juga sangat

membantu dalam peningkatan prestasi siswa. Begitu pula sarana yang ada di

sekolah juga sangat akan membantu guna menunjang lancarnya pelaksanaan

pembelajaran di sekolah. Yaitu salah satunya adalah perpustakaan.

Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang ada di sekolah yang

sangat potensial untuk mengembangkan dan memperluas pengetahuan yang telah

didapat dari guru di dalam kelas. Tetapi jika tidak digunakan juga tidak ada

gunanya. Di perpustakaan tersimpan berjuta pengetahuan dari berbagai ilmu

pengetahuan, tetapi jika para siswa malas akan membacanya pastilah tidak akan

ada gunanya juga. Untuk itu para siswa harus mempunyai kemauan untuk

membaca buku-buku yang ada di perpustakaan. Dan guru pun mendukung untuk

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

40

membantu para siswa agar ada kemauan untuk membaca buku-buku di

perpustakaan.

Untuk itu guru PAI di SDN 2 Pidodokulon Kecamatan Patebon Kabupaten

Kendal dalam rangka membantu siswa menumbuhkan minat membaca khususnya

membaca buku-buku keagamaan yang ada di perpustakaan dengan cara

mendampingi para siswa untuk berkunjung ke perpustakaan untuk membaca

buku. Ada pun secara rinci langkah-langkah guru yang dilakukan yaitu:

1. Ketika pelajaran materi yang sekiranya ada buku di perpustakaan, guru

memberi tugas siswa untuk mencari jawabannya dengan membaca buku di

perpustakaan.

2. Memberi tugas khusus untuk membaca di perpustakaan yang nantinya

meringkas apa yang sudah dibaca di perpustakaan dan menyampaikannya

di depan kelas

3. Membuat jadwal kunjungan khusus bagi siswa untuk wajib mengunjungi

ketika ada jadwalnya

4. Melaksanakan pembelajaran di dalam perpustakaan ketika materinya

mendukung dilaksanakan di perpustakaan

5. Mengharuskan siswa untuk meminjam buku dan dibawa pulang ke rumah

untuk dibaca di rumah, sehingga di rumah pun sambil belajar tidak banyak

waktu yang digunakan untuk bermain saja.

Namun begitu guru PAI tidaklah bisa sukses dengan hanya demikian, oleh

karenanya juga perlu bantuan dari pihak sekolah. Sekolah dalam memandang

perpustakaan sekolah harus diperhatikan, lebih-lebih dalam pengadaan buku.

Buku-buku yang ada di perpustakaan setidaknya yang sesuai dan yang semenarik

mungkin untuk dibaca oleh anak-anak. Yang paling penting lagi adalah kesediaan

jumlah buku yang ada sehingga ketika siswa akan meminjamnya masih ada, tidak

dalam masa dipinjam oleh orang lain terus. Dan dari pelayanan petugas

perpustakaan ketika melayani para peminjam setidaknya dilayani dengan sepenuh

hati, sehingga siswa senang meminjam buku di perpustakaan. Orang tua pun tidak

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

41

lepas akan perannya dalam menumbuhkan minat membaca siswa. Di rumah orang

tua juga harus memantau belajar anak. Dibuatkan jadwal belajar, ditunggui dan

dibimbing ketika belajar dan yang pasti dibudayakan akan gemar membaca.

Dengan begitu siswa akan terbiasa dengan kebiasaan membaca yang akhirnya

merasa senang dengan membaca.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Minat Baca Siswa di

SDN 2 Pidodokulon Patebon Kendal

Dalam pembelajaran pastilah ada faktor yang mendukung maupun yang

menghambat dalam pelaksanaan maupun dalam perencanaan dan sebagainya.

Dengan kita mengetahui faktor pendukung dan penghambat, nantinya bisa dicari

solusi terbaik untuk mengatasi dari masalah-masalah yang dihadapinya.

1. Faktor Pendukung

a. Tersedianya perpustakaan yang cukup baik untuk mendukung proses

belajar mengajar

b. Buku-buku yang beraneka ragam jenis dan jumlah yang memenuhi

dalam peminjamannya

c. Tempat perpustakaan yang bersih dan nyaman untuk digunakan

membaca

d. Perpustakaan dengan ukuran yang cukup luas untuk siswa membaca di

perpustakaan

e. Pelayanan yang sudah sistematis

2. Faktor Penghambat

a. Petugas perpustakaan yang jumlahnya masih kekurangan

b. Petugas perpustakaan yang tidak dari khusus pendidikan kepustakaan

c. Jumlah buku yang sudah lama-lama karena merupakan koleksi dari

dulu

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

42

d. Tempat yang masih menjadi satu dengan kantor guru, belum memiliki

gedung tersendiri

e. Kurangnya buku-buku, karena siswa setiap tahun ajaran baru ada

peningkatan

Jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi adalah dengan cara:

1. Perpustakaan memaksimalkan pelayanan dengan jalan menambah jumlah

guru dan siswa yang membantu di perpustakaan

2. Jumlah buku-buku yang ada di perpustakaan terus diperbanyak

3. Perpustakaan berupaya menyediakan buku-buku bacaan yang baru

D. Pembahasan

Setelah berbagai upaya yang telah guru lakukan untuk meningkatkan

minat membaca siswa khususnya kelas V SDN 2 Pidodokulon Kecamatan

Patebon Kabupaten Kendal selama satu bulan, merupakan sebuah usaha yang

sudah dilakukan semaksimal mungkin. Walaupun begitu, pastilah sesuatu itu ada

kekurangan dan kelebihannya. Untuk memperoleh data tentang kemajuan siswa

tentang minat membaca materi keagamaan di perpustakaan SDN 2 Pidodokulon

Kendal adalah guru melakukan wawancara terhadap beberapa sumber yang

berkaitan dalam pelaksanaan upaya peningkatan minat membaca siswa kelas V

materi keagamaan di perpustakaan SDN 2 Pidodokulon Kendal melalui pola

pendampingan. Setelah diadakannya wawancara dapat diperoleh beberapa

informasi sebagai berikut:

1. Dengan melalui pola pendampingan dalam rangka meningkatkan minat

membaca siswa kelas V SDN 2 Pidodokulon Kendal, kedatangan siswa ke

perpustakaan semakin meningkat menurut daftar hadir yang ada di

perpustakaan. Dengan seringnya datang keperpustakaan tidaklah lain jikalau

tidak untuk membaca buku-buku di perpustakaan juga untuk meminjam

buku-buku yang ada di perpustakaan untuk dibaca di rumah masing-masing

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

43

2. Dengan melalui pendampingan terhadap siswa kelas V SDN 2 Pidodokulon

Kendal dalam menumbuhkan minat membaca di perpustakaan adalah sangat

efektif. Yaitu dengan bukti peminjaman buku diperpustakaan oleh siswa kelas

V meningkat sangat banyak dibanding dengan sebelumnya

3. Setelah dilaksanakannya pola pendampingan terhadapa siswa kelas V SDN 2

Pidodokulon Kendal dalam rangka meningkatkan minat membaca mereka

juga sangat tepat. Karena setelah mereka mengikuti pendampingan ternyata

prestasi PAI mereka juga meningkat cukup baik

4. Dan juga setelah mereka melalui pola pendampingan untuk meningkatkan

minat baca mereka, ternyata pengetahuan mereka menjadi luas. Tidak hanya

pada materi yang diberikan oleh guru saja. Hal ini dibuktikan dengan

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mereka sudah meluas dari materi yang

diberikan guru di kelas dan juga sangat variatif

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

44

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan:

Dengan melalui pola pendampingan dalam rangka meningkatkan minat membaca

siswa kelas V SDN 2 Pidodokulon Kendal, kedatangan siswa ke perpustakaan

semakin meningkat menurut daftar hadir yang ada di perpustakaan. Dengan seringnya

datang keperpustakaan tidaklah lain jikalau tidak untuk membaca buku-buku di

perpustakaan juga untuk meminjam buku-buku yang ada di perpustakaan untuk

dibaca di rumah masing-masing Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa

kelas V SDN 2 Pidodokulon Kendal dalam menumbuhkan minat membaca di

perpustakaan adalah sangat efektif, yaitu dengan bukti peminjaman buku

diperpustakaan oleh siswa kelas V meningkat sangat banyak dibanding dengan

sebelumnya Setelah dilaksanakannya pola pendampingan terhadap siswa kelas V

SDN 2 Pidodokulon Kendal dalam rangka meningkatkan minat membaca mereka

juga sangat tepat. Karena setelah mereka mengikuti pendampingan ternyata prestasi

PAI mereka juga meningkat cukup baik Dan juga setelah mereka melalui pola

pendampingan untuk meningkatkan minat baca mereka, ternyata pengetahuan mereka

menjadi luas. Tidak hanya pada materi yang diberikan oleh guru saja. Hal ini

dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mereka sudah meluas dari

materi yang diberikan guru di kelas dan juga sangat variatif

B. Saran

Mengingat pentingnya membaca untuk anak-anak, maka guru harus lebih giat

dalam melaksanakan pendampingan tentang membaca di perpustakaan untuk

meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca pada peserta didik, peneliti

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

45

mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas

sebagai berikut.

1. Kepada Guru PAI

a. Hendaknya dalam pendampingan dalam membaca pada siswa, guru harus

benar-benar menyiapkan berbagai persiapan yang hendak disiapkan guna

mendukung pelaksanaannya dengan sebaik mungkin, agar pelaksanaan bisa

terlaksana secara maksimal

b. Dalam pelaksanaannya guru harus mampu memilih model dan jenis buku

yang cocok dan menarik untuk dibaca para siswa dan sesuai dengan usia anak

untuk dibaca mereka

c. Hendaknya dalam rangka pendampingan membaca di perpustakaan sekolah

guru memperkaya variasi buku, dari buku pelajaran, buku komik, buku cerita

dan ensiklopedia dan lain sebagainya. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan

yang dialami oleh peserta didik.

2. Pihak sekolah

a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan yang

berlangsung.

b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana

yang dibutuhkan.

c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya

meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi professional serta membekali

diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya kompetensi yang

dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran,

yang akhirnya akan dapat menghasilkan peserta didik yang berprestasi,

berbudi pekerti luhur, dan berakhlaqul karimah yang mampu berdampak

positif pada perkembangan dan kemajuan sekolah.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

46

C. Penutup

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa mengucapkan

puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah-

Nya.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi

ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti harapkan.

Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal

ibadahnya diterima oleh Allah SWT.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu, Psikologi Perkembangan, Jakarta; Rineka Cipta, 1991

Ali Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan Statistik, Bandung, Bumi Aksara,

1993

Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat

Pers, 2002

Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta : Rieneka Cipta, 1998

Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafoindo Persada, 2003

Depag RI, AI-Qur.an dan Terjemahnya, Jakarta: CV Penerbit J-Art, 2005

Hasan Iqbal, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara,

2004

Khoni Nor, Pengaruh Minat Kebiasaan Membaca Terhadap Menulis Huruf,

Semarang: IKIP Press, 2010

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia,

1991

Moleong Lexi J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,

1998

Muhajir Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasih,

1989

Nata Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000

S. Margono, Metodologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2002

S. Nasution, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara, 1996

Shaleh Ibnu Ahmad, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta : Hidakarya

Agung, 1987

Sudjana Nana dan Ibrohim , Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung :

Sinar Baru Offset, 1989

Suharjo Drajad, Metodologi Penelitian Dan Penulisan Laporan Ilmiah,

Yogyakarta: UII Press, 2003

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MATERI KEAGAMAAN SISWA ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Dan dengan melalui pendampingan terhadap siswa ... C.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2003

Sukmadinata Nana Syaodih , Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Remaja

Rosda Karya, 2005

Thursan Hakim, Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah, Jakarta :

Gramedia, 2000

Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Usman Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,

Jakarta: Bumi Aksara, 1996