PENERAPAN SISTEM PENJUALAN

TUNAI UNTUK MENINGKATKAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA

APOTEK NACARA

Nama : Dea Dara Mutia

NPM : 21210711

Jurusan : Akuntansi

Pembimbing : Heru Suharjo,SE.,MM

Latar Belakang Masalah

• Pada saat ini Perkembangan teknologi dalam era

globalisasi semakin pesat sehingga perusahaan

harus mampu bersaing

• Pemanfaatan sumber daya

• Sistem yang akan memberikan suatu jaringan

prosedur berdasarkan Sistem Pengendalian

Intern (SPI)

• Peningkatan laba melalui kegiatan penjualan

tunai

Rumusan Masalah

• Bagaimana menerapkan sistem penjualan

tunai untuk meningkatkan sistem

pengendalian intern?

• Apakah hasil penerapan sistem penjualan

tunai sudah efisien sesuai dengan sistem

pengendalian intern?

Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis membatasi

permasalahan yang akan dibahas mengenai

pengaruh sistem penjualan tunai guna

meningkatkan sistem pengendalian intern pada

siklus sumber daya manusia dengan

menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan

bagan alir dokumen (flowchart).

Tujuan Penelitian

• Untuk mengetahui penerapan sistem

penjualan tunai dalam meningkatkan

pengendalian intern.

• Untuk mengetahui hasil penerapan

sistem penjualan tunai sudah efisien

sesuai dengan sistem pengendalian

intern

Data Flow Diagram (DFD)

• Data Flow Diagram (DFD) dokumen yang

sedang berjalan :

1. Diagram Konteks

Data Flow Diagram (DFD)

2. Diagram Zero

Data Flow Diagram (DFD)

3.Diagram Level 1 Proses 1 4. Diagram Level 1 Proses2

Data Flow Diagram (DFD)

5.Diagram Level 1 Proses 3 6. Diagram Level 1 Proses 4

Prosedur Penjualan Tunai yang

diterapkanBagian Penjualan dan Kasir Bagian Asisten Apoteker

Prosedur Penjualan Tunai yang

diusulkan

Bagian Penjualan Bagian Kasir

Prosedur Penjualan Tunai yang

diusulkanBagian Asisten Apoteker

Rangkuman Hasil Penelitian

• Penjualan tunai dengan menggunakan resep dan

nonresep dibutuhkan analisa prosedur sesuai dengan

Standard Operating Procedure (SOP).

• Penerapan rancangan sistem dibuat untuk mengurangi

kesalahan dalam pengolahan data dan mempersingkat

waktu yang dibutuhkan dalam memproses data,

sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

• Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan pedoman

untuk meningkatkan sistem yang digunakan pada apotek

sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kesimpulan

• Penerapan sistem informasi akuntansi yang sesuai

dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI) untuk

mengurangi kesalahan dalam pengolahan data transaksi

penerimaan kas perusahaan, pencegahan penyelewengan

dan tidak adanya manipulasi data kegiatan penjualan.

• Sistem penjualan tunai yang sedang berjalan di Apotek

Nacara tidak berjalan efektif sehingga dibutuhkan

penerapan sistem penjualan yang sesuai dengan sistem

pengendalian intern. Kegiatan sistem yang dilakukan

manual dan tidak adanya pemisahan fungsi serta

kerangkapan tugas.