PENERAPAN PPI SEBAGAI PENGUATAN FKTP DALAM … · Cara penuluran SARS Cov-2 ... 1.Membangun...
Transcript of PENERAPAN PPI SEBAGAI PENGUATAN FKTP DALAM … · Cara penuluran SARS Cov-2 ... 1.Membangun...
PENERAPAN PPI SEBAGAI PENGUATAN FKTP DALAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19
Wardanela Yunus : Anggota Pokja Nas PPI Kemenkes RI
Ketua Himpunan Perawat Pencegah Pengendali Infeksi Indonesia
Webinar Badan PPSDM “Penguatan FKTP dalam Pencegahan dan Pengendalian CoVid-19 tanggal 2 – 3 April 2020
CORONA VIRUS DISEASE (COVID)-19
•Virus penyebab:
Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus – 2 (SARS CoV-2)
beta corona seperti SARS dan MERS
• Saat ini merupakan kejadian luar biasa yang menjadi
masalah dunia internasional
•Penerapan PPI merupakan hal sangat penting untuk
memutus rantai infeksi dan menghentikan penyebaran SARS CoV-2
Cara penuluran SARS Cov-2
• Droplet Transmission
• Percikan dahak/cairan saluran nafas saat
batuk dan bersin
• Contact transmission
- Kontak erat ( menyentuh atau jabat tangan
dengan yang terpapar)
- Menyentuh mulut, hidung atau mata tanpa
melakukan kebersihan tangan
STRATEGI PPI Untuk mencegah, membatasi penularan di faskes
1. Memastikan triase, deteksi dini dan pengendalian sumber (Isolasi
pasien dugaan CoVid-19);
a. Menerapkan kewaspadaan isolasi:
b. Menerapkan Kewaspadaan Standard untuk semua pasien
(Hand hygiene, APD sesuai indikasi secara benar dll)
2. Kewaspadaan transmisi (Droplet dan Kontak, dan airborne pada
kondisi tertentu) untuk kasus suspek dan infeksi nCoV;
3. Menerapkan pengendalian administrative (manajemen KLB);
4. Menerapkan pengendalian kebersihan lingkungan dan
engineering controls
PESAN KUNCI PENERAPAN PPI A. Tersedia fasilitas pelaksanaan PPI
• Ruangan penempatan pasien • Sarana perlindingunan diri : Kebersihan tangan, Alat Pelindung Diri • Sarana kebersihan lingkungan
B. SDM yang teredukasi • Petugas kesehatan • Pasien dan Pendamping pasien, Masyarakat
•Pemantauan sarana failitas dan tingkat kepatuhan kewaspadaan Isolasi
PENGENDALIAN DENGAN DETEKSI DINI
1. Setiap orang yang dikarantina dan mengalami demam atau gejala sakit pernapasan lainnya harus diperlakukan sebagai suspect COVID-19
2. Melakukan kebersihan tangan ‘ 5 moment’dengan air mengalir dan sabun jika kotor atau hand sanitizer mengandung alcohol 70 % jika tangan bersih
3. Menerapkan etika batuk dan kebersihan pernafasan 4. jangan menyentuh muka, hidung dan mulut 5. Masker bedah dipakai oleh orang yang bergejala tetapi dipakai jika
jarak kurang dari 1 Meter
MENERAPKAN PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
1. Membangun infrastruktur dan aktifitas PPI yang berkelanjutan.
2. Edukasi pasien dan pendamping /keluarga pasien
3. Pengenalan dini infeksi pernafasan akut berpotensi Cpvid-19
4. Mencegah padat nya kerumunan pasien di ruang tunggu
5. Menyediakan ruang tunggu khusus dengan pembatasan jarak
minimal 1 meter
6. Isolasi atau tempatkan pasien pada ruangan tersendiri
7. Pastikan Alat Pelindung Diri (APD) tersedia sesuai jenis penanganan
8. Pastikan alur pengelolaan pasien
MENERAPKAN PENGENDALIAN ADMINISTRATIF terkait petugas kesehatan
1. Pelatihan /edukasi pada petugas kesehatan
2. Ditetapkan orang yang menjadi pionir dalam pengelolan kasus covid
3. Pastikan sarana Alat pelindung Diri tersedia
4. Pentingnya segera mencari bantuan perawatan medis jika
didapatkan gejala yang dialami
5. Memantau kepatuhan petugas terhadap kewaspadaan standar dan
mekanisme untuk perbaikan
Menerapkan tindakan pencegahan tambahan
secara empiris
Kewaspadaan transmisi Kontak dan Droplet sebagai
tambahan Kewaspadaan standard,
Penempatan pasien suspek Covid-19 ,
Pemeriksaan penunjang xray/usg/ekg
Anggota keluarga, pengunjung dan petugas kesehatan, harus menerapkan Kewaspadaan transmisi Kontak dan Droplet
sebelum memasuki ruangan pasien suspek atau konfirm CoVid-19 : kebersihan tangan, menggunakan masker bedah dan
menerapkan etika batuk
1. Ruang isolasi airborne atau menempatkan pasien dengan kasus yang sama (kohort) dengan jarak tempat
tidur minimal 1 Meter
2. Ruangan Ventilasi ruangan memadai (ACH 12x/jam) atau dengan ventilasi natural (buka jendela) 160
L/detik/pasien
Menggunakan alat portable, jika tidak memungkinkan perkuat dengan
kepatuhan kewaspadaan standar
Pencegahan tambahan empiris : KONTAK
1. Kontak Langsung :Perpindahan mikroorganisme dari sentuhan kulit atau permukaan
seseorang ke orang lain
2. Kontak tidak langsung : melalui media peralatan kesehatan, tempat tidur dan
lingkungan
1. APD sesuai indikasi 2. Pembersihan lingkungan 3. kebersihan tangan 4. ruangan tersendiri /kohorting
WAJIB DI PAHAMI
Pencegahan tambahan empiris : Droplet
Kamar tunggal
jika ruang tersendiri tidak tersedia , pisahkan pasien dari pasien lainnya
(kohort system) dengan jarak minimla 1 meter
Tenaga Kesehatan harus menggunakan APD sesuai indikasi
Kebersihan tangan
Masker bedah atau N95 jika tindakan dengan aerosol
sarung tangan
Perlindungan wajah atau kacamata
Gaun/coveraal
Pasien harus tetap tinggal dikamar ( batasi gerak pasien)
jika harus dipindahkan/ mobilisasi maka pasien wajib memakai masker
bedah dan menggunakan rute yang sudah ditentukan sebelumnya untuk
meminimalkan paparan untuk petugas , pasien dan pengunjung
KEWASPADAAN AIRBORNE : Prosedur yang menghasilkan aerosol
Suatu prosedur/tindakan yang menimbulkan aerosol didefinisikan sebagai tindakan medis yang dapat menghasilkan aerosol dalam berbagai ukuran, termasuk partikel kecil (<5 mkm) : Intubasi, Bronchoscopy
Ruangan khusus (isolasi) dengan ventilasi mekanik, minimal terjadi 6 sampai 12 kali pertukaran udara setiap jam dan setidaknya 160 liter/ detik/ pasien di sarana–sarana atau ventilasi alamiah Batasi jumlah petugas
LINGKUNGAN REKAYASA
1. Ventilasi lingkungan yang memadai ( negatif/mekanik/natural ventilasi atau kombinasi)
2. Kebersihan lingkungan : Pembersihan permukaan lingkungan menggunakan cairan disinfektan/detergent atau alcohol
3. Jaga jarak minimal 1 meter antara setiap pasien termasuk petugas kesehatan
Pengendalian lingkungan • Semua permukaan harus dibersihkan
•Gunakan deterjen dan air untuk pembersihan permukaan non perawatan (non kritis)
• Permukaan yang bersentuhan dengan pasien (area kritis) harus didesinfeksi
•Desinfektan: Na hipoklorit, detergent, larutan pemutih (I: 99 Air), Alkohol 70%, Hidrogen peroksida
•Hindari aerosolisasi
• Semua limbah yang sudah dipergunakan oleh orang terduga covi atau sekresi pernafasan adalah limbah infekius
Pembersihan lingkungan
Penanganan Linen • Linen pada kasus PINERE (penyakit infeksi new emerging re
emerging) berpotensi menularkan (infeksius)
• Petugas harus menggunakan APD dalam menangani linen
• Tempatkan dalam kantong kuning tahan bocor
• Ikat bila sudah ¾ penuh
• Angkut linen dengan hati-hati
• Cuci dan keringkan linen infeksius sesuai standar
• Troley linen bersih dan kotor harus dibedakan
• Alur transportasi linen bersih dan kotor harus tersendir
ALAT PELINDUNG DIRI
Digunakan/dipakai jika melakukan tindakan terpapar atau kemungkinan terpapar darah, cairan tubuh, sekresi,ekskresi , kecuali keringat, segera lepas jika selesai tindakan terdiri dari : single use dan atau re use
Lokasi /petugas aktifitas Alat Pelindung Diril
Triase awal Petugas kesehatan ( pemeriksaan awal) Jaga jarak 1 meter , tidak perlu APD
Petugas dengan pasien gangguan pernafasan
Jaga jarak 1 meter, pasien menggunakan masker bedah
Petugas IGD Pemeriksaan pasien terkonfirmasi Covid-19
Topi, masker, gaun, sarung tangan, pelindung wajah
Pasien Jika memungkinkan menggunakan masker bedah
Laboratorium Pengelolaan spesiment Masker bedah, gaun/apron, sarung tangan, pelindung wajah
Petugas admistrasi tidak kontak dengan pasien
Jaga jarak, lakukan kebersihan tangan tidak perlu APD
Lokasi/petugas aktifitas Alat Pelindung Diri
Ruang Rawat Inap/isolasi
Petugas memberikan pelayanan langsung ke pasien Covid
Masker N95,Gaun/coverall, Sarung Tangan doble , kacamata atau pelindung wajah, sepatu
Petugas tindakan menghasilkan aerosl (mis.Suction/intubasi
Masker N95, gaun(coveraal), sarung tangan pelindung wajah/kacamata, apron, sepatu
Petugas kebersihan Masker bedah, sarung tangan rumah tangga, gaun/apron, sepatu booth (pelindung wajah jika diperlukan)
Rawat Jalan
Petugas kesehatan Pemeriksaan fisik pasien dengan gangguan pernafasan
Masker bedah, gaun, sarung tangan, pelindung wajah
Pemeriksaan fisiik pasien tampa gangguan pernafsan
APD sesuai kewaspadaan standar berdasarkan risiko
PEMROSESAN ALAT KESEHATAN
1. Peralatan kritikal : Peralatan masuk atau dipergunakan dan berhubungan dengan jaringan steril atau sistem pembuluh, peredaran darah atau membuka kulit . Contoh instrumen bedah Dilakukan proses sterilisasi ( Autoclave atau Panas kering)
2. Peralatan semi kritikal : semua peralatan yang digunakan kontak langsung dengan membran mukosa (hidung, mulut dll) Contoh : Ambu Bag, Kaca Gigi Dilakukan Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dengan Ezymatik 0,8 %, Klorin 0.5 %, pemutih pakaian 0,5 %, detergent atau direbus dengan air mendidih selama 20 menit
3. Peralatan Non kritikal : peralatan kesehatan yang digunakan hanya kontak pada kulit yang utuh Contoh : Tensi Meter, Stetoskope dilakukan pencucian dengan detergent atau alcohol 70 % dan dikeringkan
PENYIAPAN TRANSPORTASI UNTUK RUJUKAN
1. Petugas yang merujuk pasien dalam pengawasan Covid-19 menerapkan kewaspadaan Kontak, droplet dan airborne APD diganti setiap pergantian pasien yang berbeda dan setelah dipakai dibuang
sebagai limbah infeksius pengemudi ambulan yang membantu memindahkan pasien harus menggunakan
APD 2. Tempatkan pasien di area khusus dengan ventilasi yang cukup dengan :
Jarak staf skrining dan pasien/staf saat masuk 1 meter Sarana kebersihan tangan handrub dan masker bedah (APD lain sesuai paparan
riisko) Kursi pasien di ruang tunggu jarak minimal 1 meter dengan gerak satu arah antara
petugas dan pasien Keluarga menunggu di luar area triase
Alternatif Dekontaminasi Ambulance
Buka pintu dan jendela biarkan udara berganti, dekontaminasi semua permukaan dengan air dan deterjen, kemudian dengan desinfektan
hypoklorit 1- 3%,selama 10 menit, bilas dengan air sampai bersih dan biarkan bau dari klorin
hilang
Pencegahan isolasi di rumah
1. Tempatkan di ruang tersendiri dengan ventilasi yang baik dan batasi pergerakan dengan peralatan pribadi tersendiri
2. Rajin melakukan kebersihan tangan 3. Gunakan Masker bedah dan sarung jika akan kontak cairan tubuh atau
perawatan mulut dan hidung pasien atau mengganti sprei atau membersihkan lingkungan kamar pasien, segera buang sebagai bahan infekius
4. Bersihkan semua permukaan termasuk kamar mandi dan toilet dengan kemudian larutan NaOCl 0.5% (setara dengan 1 bagian larutan pemutih dan 9 bagian air).
5. Cuci pakaian, sprei handuk dll dengan dteregentdengan suhu air 60;90 Oc 6. Tetap berkomunikasi dengan pemberi pelayanan kesehatan/ kesehatan
masyarakat selama periode perawatan di rumah hingga gejala sembuh
PERAN TENAGA KESEHATAN PADA HOME CARE
1. Menggunakan masker dan menjalankan kebersihan tangan 2. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang cara
membatasi paparan yang akan terjadi dengan mengajarkan etika batuk, kebersihan tangan
3. Keluarga yang merawat diajarkan cara penempatan pasien serta pembersihan lingkungan pasien dan penggunaan alat pribadi pasien
4. berikan penjelasan kepada keluarga cara merawat dengan benar anggota keluarga yang sakit seaman mungkin dan berikan dukungan penjelasan dan pemantauan terus menerus kepada pasien dan keluarga
TERIMA KASIH BANGKIT MELAWAN COVID-19
TERIMA KASIH