Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT....
Transcript of Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT....
Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di
PT. ELNUSA
Tugas Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen :
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc
Disusun oleh :
Alfa Nursyamiza Nusifera
(K15161077) E-62
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 2
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 3
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. .......................... 5
2.1 Pengertian Sistem Informasi …….............................................................................. 5
2.2 Penyusunan Sistem Informasi Dalam Perusahaan ………………………..……….8
BAB III. PEMBAHASAN .................................................................................................................. 8
3.1 Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Elnusa………………………. 14
3.2 Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Elnusa ….... 15
BAB IV KESIMPULAN..................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………… 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi merupakan salah satu tolak ukur kemampuan adaptasi
suatu perusahaan terhadap perkembangan zaman. Pada era persaingan global dan kompetisi
yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu melakukan inovasi dalam perkembangan
sistem informasi agar efektifitas dan tujuan perusahaan serta daya saing perusahaan dapat
terbangun dengan baik. Dalam membangun teknologi dan sistem informasi, perusahaan
memerlukan perubahan yang terus menerus dan berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi
yang merupakan kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi yang memainkan peran
utama pengembangan sistem informasi merupakan sebuah alat utama yang digunakan sebagai
penentu daya saing suatu perusahaan.
Pentingnya pengembangan sistem informasi tersebut dapat ditanggapi peusahaan dengan
tiga alternatif, yaitu : membeli aplikasi jadi, insourcing sistem informasi, dan outsourcing
sistem informasi. Dari ketiga alternatif tersebut, outsourcing merupakan alternatif yang paling
tepat untuk diterapkan bagi perusahaan yang memiliki prosedur yang unik, tetapi memiliki
keterbatasan waktu dan tenaga ahli, serta kedisiplinan anggaran untuk menghasilkan sistem
yang standar karena organisasi modern cenderung bersifat ramping dan mengejar efektifitas
dan efisiensi, sehingga organisasi cenderung untuk lebih fokus kepada core business-nya.
Salah satu contoh perusahaan besar yang menggunakan sistem outsourcing dalam
penerapan sistem informasi adalah PT. Elnusa. Salah satu perusahaan minyak Indonesia
tersebut menerapkan sistem outsourcing dalam penerapan sistem informasi serta jaringan
komunikasi dan database perusahaan, sehingga segala aktifitas yang terjadi dalam PT. Elnusa
tersebut sangat bergantung kepada sistem informasi outsourcing. Dengan penerapan
outsourcing sistem informasi tersebut PT. Elnusa mampu menghadapi persaingan global dan
bertahan sampai saat ini.
4
1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi outsourcing sistem informasi yang diterapkan di PT. Elnusa
2. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari penerapan metode outsourcing sistem
informasi di PT. Elnusa
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen
dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana
sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-
prosedur yang tergorganisasi.
Menurut John F. Nash, sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat
teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi
yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan
pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
Menurut Henry Lucas, Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur prosedur yang
diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam.
Komponen Sistem Informasi
Terdapat enam komponen dalam sistem informasi yaitu:
1. komponen input
2. komponen model
3. komponen output
4. kompone teknologi
5. komponen basis data
6. komponen control
6
Karakter Sistem informasi
1. sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan elemen-elemen
yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses,
output. Contoh input adalah salesman memasukan data penjualan bulan ini, maka disana
terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input dengan menggunakan hardware keyboard
dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh
sistem informasi tersebut
2. ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan
yang meupakan gari bats lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut
tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
3. tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan
menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat
mencapai tujuan tersebut.
4. lingungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistemm
informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini urut dipertimbangkan pada
saat perencanaann sistem informasi.
Prinsip Dasar Sistem
1. Sistem terspesialisasi adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang berbeda
(misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat).
2. Sistem besar adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi
melakukanperawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan
sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
3. Sistem sebagai bagian dari sistem lain sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang
lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
7
4. Sistem berkembang walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem
selalu berkembang.
Pelaku Sistem
1. Pemakai: Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
2. Manajemen: Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang
bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang
terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam
strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok
manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu
dan uang, misalnya “sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus
dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen
w, dengan biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa: Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi
dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya
pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran
standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
4. Penganalisa sistem: penganalisa sistem adalah arkeolog, inovator, mediator, dan pimpinan
proyek
5. Pendesain sistem: Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan
pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan
ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6. Programmer: Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari
pendesain.
7. Personel pengoperasian: Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya
jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup.
8
Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak
membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
2.2 Penyusunan Sistem Informasi Dalam Perusahaan
Beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan penerapan sistem informasi dalam
suatu perusahaan atau organisasi adalah adanya keterlibatan end user, dukungan manajemen
eksekutif, adanya kejelasan pernyataan kebutuhan, perencanaan yang matang dan tepat serta
harapan yang realistik terhadap penyusunan sistem informasi tersebut (Rosemary Cafasso
dalam O’Brien, 2005). Jika ditinjau dari perspektif usaha dan manajemen, sistem informasi
adalah merupakan solusi manajemen yang di dukung oleh teknologi informasi untuk
memecahkan permasalahan yang timbul dalam lingkungan organisasi. Oleh karena itu seorang
pemimpin organisasi harus mengetahui keseluruhan mengenai organisasi, manajemen dan
dimensi teknologi informasi serta mempergunakan peranan mereka dalam menyediakan solusi
permasalahan.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian sistem informasi adalah merupakan suatu
pekerjaan yang tidak mudah. Tetapi penyusunan sistem informasi sangat diperlukan oleh
perusahaan karena antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang
semakin rumit. Hal ini dikarenakan oleh semakin meningkatnya persaingan dan munculnya
berbagai peraturan dari pemerintah yang harus ditaati.
Keterlibatan pihak manajemen sebagai end user mutlak dilakukan dalam penyusunan
sistem informasi sebagai solusi permasalahan perusahaan. Selain itu, masalah perencanaan dan
kebijakan yang tepat dalam mengimplementasikan sistem informasi juga harus diperhatikan
karena sistem informasi bagi perusahaan sangat rentan terhadap suatu keputusan yang diambil
dalam pengimplementasiannya. Perusahaan harus menyadari bahwa keinginan yang realistis
dan cermat dalam merancang dan menerapkan sistem informasi serta penentuan batas biaya
yang wajar dari manfaat yang akan diperoleh, maka sistem informasi yang dihasilkannya akan
memberikan keuntungan.
9
Pengembangan Sistem Informasi Dalam Perusahaan
Pengembangan sistem informasi adalah menyusun sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Penggantian
atau perbaikan ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada sistem
yang lama timbul ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi. Ketidakberesan sistem lama
menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan
sehingga kebenaran data kurang terjamin. Sedangkan pertumbuhan organisasi adalah
kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data yang semakin meningkat,
dan adanya perubahan prinsip baru sebagai akibat sistem lama yang tidak dapat memenuhi
semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Dalam persaingan pasar yang semakin ketat,
kecepatan informasi sangat menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang disusun
untuk meraih kesempatan dan peluang pasar sehingga teknologi informasi perlu digunakan
untuk meningkatkan penyediaan informasi untuk mendukung proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari pemerintah.
Outsourcing
Menurut O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to Information
Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang
semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra
perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan untuk
menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal.
Outsourcing TI juga dapat diterjemahkan sebagai penyediaan tenaga ahli yang profesional di
bidang TI untuk mendukung dan memberikan solusi guna meningkatkan kinerja perusahaan.
10
Hal ini dikarenakan sering kali suatu perusahaan mengalami kesulitan untuk menyediakan
tenaga TI yang berkompeten dalam mengatasi kendala-kendala TI maupun operasional kantor
sehari-hari. Jadi, outsourcing adalah pemberian sebagian pekerjaan yang tidak bersifat rutin
(temporer) dan bukan inti perkerjaan di sebuah organisasi/perusahaan ke pihak lain atau pihak
ketiga.
Aplikasi IT outsourcing di suatu perusahaan antara lain mencakup layanan sebagai berikut:
1. Pemeliharaan aplikasi (Applications maintenance)
2. Pengembangan dan implementasi aplikasi (Application development and implementation)
3. Data centre operations
4. End-user support
5. Help desk
6. Dukungan teknis (Technical support)
7. Perancangan dan desain jaringan
8. Network operations
9. Systems analysis and design
10.Business analysis
11. Systems and technical strategy
Kelebihan dan kekurangan Outsourcing
Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan alternatif outsourcing sistem informasi dalam
perusahaan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Outsourcing SI
Kelebihan Kekurangan
1. Biaya menjadi lebih murah karena
perusahaan tidak perlu membangun
sendiri fasilitas SI dan TI.
2. Memiliki akses ke jaringan para ahli
dan profesional dalam bidang SI/TI.
1. Kehilangan kendali terhadap SI
dan data karena bisa saja pihak
outsourcer menjual data dan
informasi perusahaan ke pesaing.
11
3. Perusahaan dapat
mengkonsentrasikan diri dalam
menjalankan dan mengembangkan
bisnis intinya, karena bisnis non-inti
telah didelegasikan pengerjaannya
melalui outsourcing.
4. Dapat mengeksploitasi skill dan
kepandaian dari perusahaan
outsource dalam mengembangkan
produk yang diinginkan perusahaan.
5. Mempersingkat waktu proses karena
beberapa outsourcer dapat dipilih
sekaligus untuk saling bekerja sama
menyediakan layanan yang
dibutuhkan perusahaan.
6. Fleksibel dalam merespon perubahan
SI yang cepat sehingga perubahan
arsitektur SI berikut sumberdayanya
lebih mudah dilakukan karena
perusahaan outsource SI pasti
memiliki pekerja TI yang kompeten
dan memiliki skill yang tinggi, serta
penerapan teknologi terbaru dapat
menjadi competitive advantage bagi
perusahaan outsource.
7. Meningkatkan fleksibilitas untuk
melakukan atau tidak melakukan
investasi.
2. Adanya perbedaan kompensasi
dan manfaat antara tenaga kerja
internal dengan tenaga kerja
outsourcing.
3. Mengurangi keunggulan
kompetitif perusahaan karena
pihak outsourcer tidak dapat
diharapkan untuk menyediakan
semua kebutuhan perusahaan
karena harus memikirkan klien
lainnya juga.
4. Jika menandatangani kontrak
outsourcing yang berjangka
lebih dari 3 tahun, maka dapat
mengurangi fleksibilitas
seandainya kebutuhan bisnis
berubah atau perkembangan
teknologi yang menciptakan
peluang baru dan adanya
penurunan harga, maka
perusahaan harus merundingkan
kembali kontraknya dengan
pihak outsourcer.
5. Ketergantungan dengan
perusahaan pengembang SI akan
terbentuk karena perusahaan
kurang memahami SI/TI yang
dikembangkan pihak outsourcer
sehingga sulit untuk
mengembangkan atau
melakukan inovasi secara
internal di masa mendatang.
Insourcing
Insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk dipekerjakan di luar
perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh
perusahaannya. Insourcing bisa dalam bentuk bekerja di luar perusahaan secara fulltime, fifty-
fifty atau temporary. Kompensasi yang diterima juga mengikuti pola tersebut. Artinya mereka
akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang menggunakannya, atau sharing dengan
perusahaan asalnya atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009).
Insourcing juga dapat didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi
12
lain yang terdapat di dalam negara yang sama. Selain itu, Insourcing dapat pula diartikan
dengan suatu organisasi yang membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang
mengkhususkan diri pada layanan atau produk tertentu (en.wikipedia.org). Dalam kaitannya
dengan TI, Insourcing atau Contracting merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang
ahli (spesialis TI) dalam bidang tersebut dalam suatu perusahaan.
Kelebihan dan Kekurangan Insourcing
Keunggulan insourcing antara lain:
1. Biaya pengembangannya relatif lebih murah karena hanya melibatkan pihak
perusahaan.
2. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera
dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
3. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem
informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan
tersebut.
4. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk
mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
5. Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih
terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
6. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan dengan lebih mudah dan
lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
7. Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol.
8. Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif sebab sekaligus menunjukkan
kemandirian dalam berusaha dan menambah rasa percaya diri perusahaan akan
kemampuannya.
9. Rasa ikut memiliki yang dimiliki oleh pihak karyawan sehingga dapat mendukung
pengembangan sistem yang sedang dijalankan dan tidak adanya konflik kepentingan
bila dibandingkan dengan outsourcing.
10. Cocok untuk pengembangan sistem dan proyek yang kompleks
11. Kedekatan departemen yang mengelola sistem informasi dengan end-user sehingga
akan mempermudah dalam mengembangkan sistem sesuai dengan harapan.
13
12. Pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan sendiri tanpa
adanya intervensi dari pihak luar
Kelemahan insourcing adalah :
1. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada
konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
2. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi
karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya
menjadi kurang efektif dan efisien.
3. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem
informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
4. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan
mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang
digunakan kurang canggih (tidak up to date).
5. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan
kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi
menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung sendiri).
6. Perlu waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena harus dimulai dari nol.
7. Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaran pengembangan
memahami mereka dan seringkali hal ini membuat para pengembang merasa putus
asa.
8. Batasan biaya dan waktu yang tidak jelas karena tidak adanya target yang ditetapkan
sehingga sulit untuk diprediksi oleh perusahaan.
9. Perubahan budaya yang sulit jika diatur oleh karyawannya sendiri.
14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Elnusa
Sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang pengolahan
minyak, PT. Elnusa meningkatkan daya saing bisnisnya dengan menggunakan suatu sistem
informasi yang mengitegrasikan seluruh aktifitas bisnis perusahaan yang disebut dengan
Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem informasi ini meupakan kunci dari segala
aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Elnusa mulai dari absen pegawai, komunikasai,
transaksi perusahaan, hingga cuti dan gaji pegawai terintegrasi oleh sistem ini. Kurangnya
sumber daya PT. Elnusa dalam pengadaan sistem ERP membuat perusahaan tersebut
melakukan outsourcing sistem informasi ERP
Saat ini penggunaan sistem ERP dengan label MySAP di terapkan hampir disemua
perusahaan negara di Indonesia. MySAP dipilih oleh PT. Elnusa sebagai outsourcing sistem
informasi berupa ERP karena kemudahan dan kepraktisan penggunaannya bagi karyawan PT.
Elnusa.
Kebijakan PT. Elnusa dalam melakukan outsourcing sistem informasi ERP berupa MySAP
dilakukan dengan pembayaran loyalti untuk subscribe atau berlangganan software MySAP
yang dihitung bedasarkan pada jumlah akun setiap tahunnya. Jumlah akun tersebut merupakan
jumlah total karyawan PT. Elnusa yang terkait dengan aktifitas internal dan eksternal
perusahaan, sehingga PT. Elnusa harus menyediakan anggaran dana yang cukup besar setiap
tahunnya untuk membayar loyalti sistem informasi ERP tersebut.
Keterbatasan kemampuan dan sumber daya PT. Elnusa dalam pengadaan sistem informasi
ERP tersebut membuat PT. Elnusa bergantung kepada software MySAP sebagai tulang
punggung segala aktifitas transaksi perusahaan. Untuk itu PT. Elnusa dengan divisi khusus IT-
nya terus mengembangkan berbagai metode sistem ERP pribadi perusahaan sehingga
kedepannya didapat sistem ERP yang paling cocok dengan kegiatan PT. Elnusa tanpa harus
berlangganan dan membayar loyalti, namun rencana tersebut masih sebatas tingkat
pengembangan.
15
Untuk meminimalkan biaya berlangganan MySAP, PT. Elnusa melalui divisi IT-nya
mengupayakan sistem ID internet. Dengan sistem tersebut satu akun dalam MySAP dapat
digunakan oleh beberapa karyawan dalam satu divisi, sehingga anggaran biaya berlangganan
MySAP tahunan yang dikeluarkan PT. Elnusa dapat diminimalkan.
3.2 Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Elnusa
Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di PT. Elnusa memberi dampak positif dan
negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak positif dari outsourcing sistem informasi
tersebut adalah:
1. Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut
membuat data – data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain,
sehingga mempermudah segala aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data,
transaksi perusahaan, dan monitoring serta evaluasi kegiatan perusahaan.
2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem informasi maka
PT. Elnusa dapat lebih memfokuskan kegiatan perusahaannya pada kompetensi inti
perusahaan tanpa harus lebih banyak memikirkan sistem informasi perusahaan,
sehingga PT. Elnusa dapat lebih memfokuskan kegiatan kerja mereka.
3. Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan hal yang sangat
penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai sistem informasi yang
mengintegrasikan data tersebut maka komunikasi dan transaksi perusahaan sudah
bersifat papper-less atau sudah tidak lagi menggunakan kertas, sehingga data-data dan
rahasia perusahaan akan tercatat dan terekam secara digital, sistem keamanan data yang
disimpan juga dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih sulit untuk diakses
maupun diretas oleh pihak luar.
4. Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem informasi
mempermudah PT. Elnusa dalam menghadapi persaingan global, hal ini dikarenakan
perkembangan sistem informasi outsourcing yang diterapkan oleh PT. Elnusa
merupakan sistem informasi yang banyak digunakan di seluruh dunia, sehingga
teknologi yang dimiliki PT. Elnusa merupakan teknologi dengan standar dunia.
16
Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem informasi di
PT. Elnusa, namun masih terdapat beberapa kelemahan dari outsourcing sistem informasi
tersebut, diantaranya adalah:
1. Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT. Elnusa
merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per tahun.
Perhitungan pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah akun atau ID yang
digunakan. Banyaknya jumlah pegawai Elnusa membuat biaya berlangganan sistem
informasi tersebut menjadi mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan.
2. Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap
kemudahan yang diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat seluruh aktifitas
bisnis dan komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem informasi tersebut.
Ketergantungan tersebut dapat memberi dampak negatif bagi perusahaan, karena bila
terjadi gangguan sistemik pada perusahaan outsourcing yang mampu merusak jaringan
dari sistem tersebut maka aktifitas kerja dan transaksi perusahaan dapat terhenti, dan
data-data perusahaan juga akan terancam keamanannya.
3. Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem informasi
ERP seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia, padahal kebutuhan
sistem ERP tiap perusahaan berbeda-beda, dengan outsourcing sistem informasi
tersebut PT. Elnusa harus mengatur ulang alur kerja perusahaan menyesuaikan dengan
sistem ERP outsourcing.
17
BAB IV
KESIMPULAN
Outsourcing sistem informasi yang digunakan oleh PT. Elnusa adalah sistem informasi
ERP yaitu MySAP. Sistem informasi tersebut digunakan untuk mengatur setiap aktifitas kerja
dan transaksi perusahaan. Dalam kontrak kerjanya pembayaran outsourcing sistem informasi
tersebut dilakukan tiap tahun dengan membayar loyalti untuk setiap ID atau akun yang
digunakan.
Terdapat kelebihan dan kekurangan dari penerapan outsourcing sistem informasi di PT.
Elnusa, beberapa kelebihannya diantaranya adalah:
1. Data perusahaan terintegrasi
2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus
3. Keamanan data lebih terjamin
4. Mempermudah persaingan di pasar global
Beberapa kelemahan dari penerapan outsourcing sistem informasi di PT. Elnusa diantaranya
adalah:
1. Menaikan anggaran perusahaan
2. Ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing
3. Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan
18
Daftar Pustaka
Henry C. Lucas. 1982. Information System Concepts for Management, Student Edition. Mc
Graw-Hill Companies, Inc : New York
Nash John F. 1984. Accounting Information System. Macmillan Publishing Company : New
York
O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information System 15th ed. Mc
Graw-Hill Companies, Inc : New York.