PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL...

15
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA MATA PELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SATRIA KARTIKA Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pada Pembelajaran Fisiska Siswa Kelas X MA Al- Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar fisika yang masih dibawah nilai KKM. Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016 tuntas setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016 setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode eksperimen, sebagai populasinaya adalah seluruh siswa kelas X MA Al- Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari 308 siswa dan sebagi sampel yaitu kelas X.4 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pemmbelajaran Problem Based Instruction (PBI). pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik tes. Data yang terkumpil dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasar hasil analisis data post-test kelas eksperimen dengan taraf α 0,05 didapat = ,19 dan = 1,69 karena ditolak jika > yaitu 3,19 > 1,69. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisiska siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016 secarah signifikan tuntas setelah diterapkan model pembelajaran problem based instruction (PBI). Kata Kunci: Problem Based Instruction, Hasil Belajar Fisika.

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

INSTRUCTION (PBI) PADA MATA PELAJARAN FISIKA SISWA KELAS

X MA AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SATRIA KARTIKA

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan MIPA

STKIP-PGRI Lubuklinggau

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Instruction (PBI) Pada Pembelajaran Fisiska Siswa Kelas X MA Al-

Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini dilatar

belakangi oleh hasil belajar fisika yang masih dibawah nilai KKM.

Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah rata-rata hasil belajar fisika

siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016

tuntas setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Instruction

(PBI). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan

hasil belajar fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun

pelajaran 2015/2016 setelah diterapkan model pembelajaran Problem

Based Instruction (PBI). Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode

eksperimen, sebagai populasinaya adalah seluruh siswa kelas X MA Al-

Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari 308

siswa dan sebagi sampel yaitu kelas X.4 sebagai kelas eksperimen yang

diberi perlakuan dengan menggunakan model pemmbelajaran Problem

Based Instruction (PBI). pengumpulan data dilakukan menggunakan

teknik tes. Data yang terkumpil dianalisis dengan menggunakan uji-t.

Berdasar hasil analisis data post-test kelas eksperimen dengan taraf α 0,05

didapat 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= ,19 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,69 karena 𝐻𝑂 ditolak jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 3,19 > 1,69. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar fisiska siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran

2015/2016 secarah signifikan tuntas setelah diterapkan model

pembelajaran problem based instruction (PBI).

Kata Kunci: Problem Based Instruction, Hasil Belajar Fisika.

A. Latar Belakang

Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses untuk membentuk manusia

seutuhnya agar mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada pada dirinya.

Hal ini sperti yang dituangkan pada undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwasannya pendidikan

merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

agar peserta didik aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki keterampilan

yang diperlukan dirinya dan masyarakat secara umum. Berkualitasnya suatu

pendidikan diharapkan memiliki komponen-komponen kependidikan yang utuh,

memiliki kurikulum pembelajaran, menggunakan metode dan sistem yang baik.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya

proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasih,

antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dan sumber belajar dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar guru sebagai

pendidik merupakan pemegang peranan yang sangat penting untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung dikelas

akan terjadi hubungan timbal balik antara guru dengan siswa beraneka ragam.

Misalnya metode atau model pembelajaran mana yang dipakai dalam

menyajikan suatu pembelajaran sehingga dapat membant mengaktifkan sisiwa

dalam belajar. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih

aktif dibandingkan dengan pendidiknya.

Berdasarkan hasil obsrvasi proses pembelajaran fisika di MA Al-Muhajirin

diperoleh mengenai gambaran kegiatan pembelajaran fisika di MA Al-Muhajirin.

Dari kegiatan pembelajaran tersebut, muncul beberapa kendala dalam

pelaksanaan pembelajaran fisika yang selalu didominasi oleh guru. wawancara

yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru mata pelajaran fisika yang

mengajar fisika kelas X MA Al-Muhajirin. mengatakan bahwa hasil belajar

siswa di kelas X masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar

pada mata pelajaran fisika di kelas X yang berjumlah 246 orang terdapat 146

0rang yang belum mencapai KKM, dimana nilai KKM yang ditetapkan adalah

70. Jika dipresentasikan hanya 40,65% yang tuntas dan 59,35% belum tuntas

sehingga siswa tersebut harus mengikuti remedial. Kenyataan ini menunjukan

masih rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran fisika dan

kegiatan pembelajaran lebih cenderung menggunakan metode yang berpusat

pada guru tanpa adanya peran aktif siswa.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menerapkan model

pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Dalam model pembelajaran

PBI, siswa di tempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk

menyelesaikan tugas kelompok yang disiapkan oleh guru, kemudian siswa

bekerja sama memecahkan masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru.

Problem Based Instruction merupakan model pembelajaran yang menggunakan

masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara

berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh

pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Dilihat dari aspek

psikologi belajar, pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Dan belajar bukanlah

semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi

secara sadar antara individu dengan lingkungan. Oleh karena itu, guru harus

mendorong siswa untuk terlibat dalam tugas-tugas berorientasi masalah melalui

penerapan konsep dan fakta, serta membantu menyelidiki masalah autentik dari

suatu materi ( Arif, 2010:32).

Adapun hasil penelitian yang menyatakan model pembelajaran ini baik

diterapkan pada proses pembelajaran yaitu Putri dkk (2013:137), menyimpulkan

bahwa ada pengaruh yang berarti LKS bertampilan komik terhadap hasil belajar

IPA fisika siswa dalam pembelajaran problem based instruction (PBI) pada

materi gelombang bunyi dan optik di kelas VIII SMP N Bukittinggi.

Berdasarkan uraian tersebut, agar pengajaran dapat mencapai hasil sesuai

dengan tujuan yang direncanakan, maka guru perlu mempertimbangkan model

belajar mengajar yang tepat. Hal inilah yang kemudian memotivasi peneliti

untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Instruction (PBI) Pada Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas X

MA Al-Muhajirin Tugumolyo Tahun Pelajaran 2015/2016”.

B. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (quasi

eksperimen). Menurut Arikunto (2010:124) Quasi eksperimen yang melibatkan

suatu kelompok sampel, dimana peneliti memberikan perilaku pada kelas

ekspeimen. Pada penelitian ini menggunakan pola desain bentuk one-group

pretest-posttest design. Di dalam desain ini tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu

sebelum eksperimen (𝑂1) dan setelah eksperimen (𝑂2).

Menurut (Arikunto, 2010: 174), menjelaskan bahwa “Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel dalam penelitian ini adalah

satu kelas dengan teknik Simple Random Sampling. Simple Random Sampling

yaitu Teknik pengambilan sampel dengan cara pengundian. Undian dilakukan

dengan cara menuliskan nomor-nomor pada kertas kecil dalam hal ini dituliskan

kelas X.1 sampai X.9 satu kertas untuk satu nomor kelas, kemudian digulung

dan dimasukkan kedalam gelas dan ditutup. Setelah itu kertas-kertas tersebut

dikeluarkan melalui lubang kecil pada penutup gelas. Jika salah satu kertas

tersebut keluar berarti nomor dikertas tersebut yang menjadi sampel dalam

penelitian. Teknik ini dilakukan karena setiap kelas dari seluruh objek memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Dan sampel yang terpilih

adalah kelas X.4 MA Al-Muhajirin Tugumulyo.

Jenis data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, karena

penelitian ini merupakan kegiatan yang sudah direncanakan secara matang,

memiliki tujuan, subjek, sumber data yang sudah dirinci sejak awal, serta

langkah-langkah penelitian yang jelas. Penggunaan alat pengumpulan data yang

tepat memungkinkan diperoleh data yang objektif, maka dalam penelitian ini

teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes.

Menurut (Arikunto, 2010: 193), tes adalah serentetan pertanyaan yang

digunakan unntuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan attau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompook. Tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk essay/uraian yang berfungsi

untuk menilai kemampuan kognitif siswa. Tes yang digunakan pada penelitian

ini yaitu lembar pre-test dan lembar post-test yang berjumlah 6 soal essay.

Untuk mengumpulkan data hasil belajar yaaitu digunakan metode tes,

dengan instrumen pengumpulan data berupa soal essay. Sebelum instrumen

digunakan, instrument terlebih dahulu dianalisis dengan menggunakan uji

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Uji validitas

menggunakan rumus korelasi product moment, untuk mendapatkan kesignifikan

validitas instrument, diperlukan uji stattistik uji t, tes valid jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙,

distribusi untuk 𝛼 = 0,05. Untuk uji reliabilitas digunakan rumus alpha 𝑟11.

Pengujian tingkat kesukaran untuk mengetahui tes yang digunakan tergolong

mudah, sedang atau sukar. setelah itu uji normalitas ini digunakan untuk

mengetahui kenormalan data. Rumus yang digunakan dalam uji normalitas

adalah uji kecocokan chi-kuadrat ( χ²) Jika χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

dibandingkan dengan χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

dengan derajat kebebasan (dk= k-1), dimana k adalah banyaknya kelas interval,

dan χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

≤χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

, maka dapat dinyatakan bahwa data tersebut berdistribusi

normal. Jika χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

≥ χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

, maka dapat dinyatakan bahwa data tersebut tidak

berdistribusi normal.

Untuk populasi normal dengan taraf kesalahan 5% dan dk = ( n-1 ),

kriteria pengujian hipotesis dari uji t tersebut adalah 𝐻𝑂 diterima jika t ≤ 𝑡1− α

dengan t – α didapat dari daftar distribusi t dengan peluang (1- α) dan dk = ( n-

1). Sedangkan dalam hal lainnya 𝐻𝑂 ditolak jika t > 𝑡1− α.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 Juli sampai 1 September 2015

pada kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo. Materi yang diajarkan yaitu

pengukuran. Pada saat penelitiian peneliti bertindak sebagai pengajar. Tahap

pertama dalam penelitian ini yaitu uji coba instrumen yang telah dilaksanakan

hari rabu tagal 29 Juli 2015 pada siswa kelas XI IPA.1 MA Al-Muhajirin

Tugumulyo yang berjumlah 35 siswa. Uji coba instrument dilakukan untuk

memperoleh butir soal yang selanjutnya digunakan untuk pre-test dan

posttest dari beberapa butir soal yang telah dibuat. Dalam penelitian ini terdiri

dari 8 butir soal yang digunakan untuk uji coba instrument. Setelah dilakukan

uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran diperoleh 6

soal yang memenuhi kriteria tersebut sehingga dapat digunakan pretest dan

posttest.

Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan wal siswa yang akan

dijadikan sampel penelitian yaitu kelas X.4 MA Al-Muhajirin Tugumulyo.

Penelitian ini hanya menggunakan satu kelas sebagai sampel yang selanjutnya

digunakan sebagai yang dimaksud kelas eksperimen. Kemampuan awal yang

dimaksud yaitu kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan dengan

menggunakan model problem based instructions (PBI). Hasil perhitungan

data pretest menunjukkan nilai rata-rata dan simpangan baku dari hasil

pretest tersebut yang selanjutnya disajikan pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Rekapitulasi hasil pretest

Kelas N �̅� S 𝑋𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑋𝑡𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

Eksperimen 31 27,74 8,35 41 13

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata nialai pretest (�̅�) yaitu

27,74 dan simpangan baku (s) sebesar 8,35. Data tersebut menunjukkan

bahwa kelas eksperimen yaitu kelas X.4 MA Al-Muhajirin Tugumulyo

sebelum diberikan pembelajaran denggan ,menggunakan model

pembelajaran problem based instruction (PBI) memiliki nilai rata-rata

yang relative rendah.

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data hasil test siswa

berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada

lampiran C. Uji normalitas dilakukan dengan taraf α = 0,05 % dengan

kriteria yaitu jika 𝑋ℎ𝑢𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal. Hasil

uji normalitas pretest dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2

Hasil uji normalitas prettest

𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 DK 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan

Pretest 4,4852 5 11,07 Normal

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 data pretest memiliki

nilai kurang dari 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data pretest

berdistribusi normal dengan dk = k – 1 dengan taraf kesalahan 0,05.

Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa yaitu hasil belajar

setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model

problem based instruction (PBI). Hasil perhitungan data posttest dapat

dilihat pada lampiran C, menunjukkan nilai rata-rata dan simpangan baku

dari hasil posttest tersebut yang selanjutnya disajikan pada tabel 4.3

berikut.

Tabel 4.3

Rekapitulasi hasil posttest

Kelas

Eksperimen

N �̅� S 𝑋𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑋𝑡𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

31 77,45 13 98 44

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data hasil test siswa

berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada

lampiran C. Uji normalitas dilakukan dengan taraf α = 0,05 % dengan

kriteria yaitu jika 𝑋²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berdistribusi normal.

Hasiluji normalitas pretest dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Hasil uji normalitas posttest

𝑋²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 DK 𝑋²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan

Posttest 2,8857 5 11,07 Normal

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 data prosttest memiliki nilai

kurang dari 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data pretest

berdistribusi normal dengan dk = k – 1 dengan taraf kesalahan 0,05.

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis statistic yang

diajukan yaitu :

𝐻𝑜 : Rata-rata nilai fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo

kurang dari 70.

𝐻𝑎 : Rata-rata nilai fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo

lebih dari atau sama dengan 70.

Untuk menguji hipotesis statistik tersebut digunakan uji t.

pengambilan keputusan dilakukan pada taraf kepercayaan 5% dengan

kriteria pengambilan keputusan 𝐻𝑂 diterima jika t ≤ 𝑡1−𝛼 dengan 𝑡1−𝛼

didapat dari daftar distribusi t dengan peluang (1− α) dan dk = (n – 1) dan

dalam hal lainnya, 𝐻𝑜 ditolak jika t > 𝑡1−𝛼. Hasil uji t untuk data pretest

dan posttest dilihat pada lampiran C. Untuk mengetahui perbandingan uji

hipotesis pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5

Uji hipotesis posttest

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan

Posttest 3,19 1,69 𝐻𝑂 ditolak

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji t pada data

posttest diperoleh kesimpulan yaitu 𝐻𝑂 ditolak atau 𝐻𝑎 diterima yaitu 2,02

< 1,69 dengan taraf kepercayaan 5%. Hal ini berarti dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumlyo lebih

dari 70. Berdasarkan uji hipotesis pretest dan posttest dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar fisiska siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo

tahun pelajaran 2015/2016 secarah signifikan tuntas setelah diterapkan

model pembelajaran problem based instruction (PBI).

2. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di MA Al-Muhajirin Tugumulyo yang

bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas X

MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016 setelah diterapkan

model pembelajaran problem based instruction (PBI). Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi eksperimen). Quasi

eksperimen yang melibatkan satu kelompok sampel. Tahap pertama yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan uji coba instrumen dengan

menggunakan 8 soal yang telah disusun sebelumnnya. Selanjutnya data

hasil uji coba instrumen di analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan

tingkat kesukaran. Butir soal yang memenuhi keempat syarat tersebut

selanjutnya digunakan untuk pretest dan posttest.

Tahap kedua yaitu pelaksanaan pretest. Data hasil pretest selanjut

nya di analisis. Analisis yang dilakukan yaitu uji normalitas dan uji

hipotesis. Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh bahwa data berdistribusi

normal rata-rata nilai pretest (𝑥 ̅) yaitu 27,74 dan simpangan baku (s) sebesar

8,35.

Tahap ketiga yaitu pemberian perlakuan dengan menggunakan Model

Pembelajaran problem based instruction (PBI) pada kelas yang terpilih sebagai

sampel yaitu kelas X.4. Pemberian perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran problem based instruction (PBI) dilakukan sebanyak 3 kali

pertemuan, petemuan pertama dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2015 dan

materi yang dibahas yaitu alat ukur panjang. Pada pertemuan pertama, siswa

dibagi menjadi 6 kelompok kemudian setiap kelompok diberi 1 Lembar Kerja

Siswa (LKS), dimana dalam LKS tersebut siswa dituntut untuk terlibat aktif

dalam membangun pengetahuan, pemahaman, dan rasa ingin tahu mereka

yang sungguh-sungguh yang merupakan dasar dalam pemahaman materi

pelajaran fisika. Selanjutnya tiap kelompok diminta melakukan praktikum

secara langsung, setelah itu setiap kelompok diminta melakukan persentasi dari

hasil praktikum yang mereka lakukan. Pada pertemuan pertama dengan

menggunakan LKS yang menggunakan model pembelajaran Problem Based

Instruction (PBI) niali rata-rata siswa dikelas eksperimen 75,83 kemudian pada

pertemuan kedua nilai rata-rata siswa dikelas eksperimen yaitu 80 dan pada

pertemuan ketiga nilai rata-rata siswa mencapai 81,66. Hal ini membuktikan

bahwa hasil belajar fisika siswakelas X Ma Al-Muhajirin Tugumulyo secara

signifikan tuntas setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based

Instruction (PBI).

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian dapatdisimpulkan

bahwa hasil belajar fisika siswa kelas X.4 MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun

pelajaran 2015/2016 secara signifikan tuntas setelah diterapkan model

pembelajaran problem based instruction (PBI). Hal ini diperoleh dari hasil uji t

dimana pada taraf kepercayaan 5% diperoleh kesimpulan 𝐻𝑜 ditolak sebab 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

> 𝑡1−𝛼 yaitu 3,19 > 1,69. Hal ini ditunjukkan juga dari rata-rata pretest yaitu 27,74

dan posttest yaitu 77,45.

2. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian dan kesimpulan diperolah, penulis

menyampaikan beberapa saran antara lain:

1. Model pembelajaran problem based instruction (PBI) dapat menjadi

salah-satu alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran fisika

dikelas.

2. siswa diharapkan dapat belajar mandiri tanpa didampingi guru yang

bersangkutan dengan menggunakan medel pembelajaran problem based

instruction (PBI).

3. Pelaksanaan kegiatan model pembelajaran hendaknya sekolah menerapkan

model-model pembelajaran yang inovatif serta mengupayakan sarana dan

prasarana sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang baik.

4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian

ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi

Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Afrizon dkk. 2012. Peningkatan Perilaku Berkarakter dan Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa Kelas I X MTSN Model Padang Pada Mata Pelajaran

IPA-Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction. Jurnal

Penelitiam Pembelajaran Fisika. 1-16.

Arif Muhammad. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X MAN

Semarang 1 Pada Mata Pelajaran Fisika Materi Pokok Hukum Newton

Tentang Gerak.

Ahmadi Khoiru Lif dkk. 2010. Kontruksi Pengembangan dan Pembelajaran.

Jakarta:Prestasi Pusttaka.

Bahri Djamarah, Syaiful, 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka.

Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Herry Hernawan, Asep. 2010. Pengembangan Kurikilum dan Pembelajaran.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Jihad, Asep, & Haris . 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Persindo.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Putri dkk. 2013. Pengaruh LKS Berketerampilan Komik terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa Dalam Pembelajaran Problem Based Instruction Materi

Gelombang dan Optik dikelas VIII SMP N 3 Bukit Tinggi. Pillar of physics

Edukation, 2, 137-134.

Slameto. 2010. Belajar dan Fakor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabet.

Trianto. 2007.Model-model Pembelajaran Inovatif Beririentasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu . Jakarta: Sinar Grafika Offset.