PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

188
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM KOTA JAMBI SKRIPSI MISLIANA NIM. TB. 150996 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA DI MADRASAH ALIYAH

LABORATORIUM KOTA JAMBI

SKRIPSI

MISLIANA

NIM. TB. 150996

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA DI MADRASAH ALIYAH

LABORATORIUM KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

MISLIANA

NIM. TB. 150996

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

PERSEMBAHAN

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila telah selesai

(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguh-sungguh (urusan) yang lain

dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap

(Qs. Alam Nasyrah: 7,9)

Alhamdulillah

Sebuah langkah usai sudah

Satu cita telah ku gapai

Namun ….

Itu bukan akhir dari perjalanan

Melainkan awal dari satu perjuangan

Abah & Mama tersayang ….

Kutata masa depan dengan Do‟a mu

Kugapai cita dan impian dengan pengorbanan mu

Kini ….

Dengan segenap kasih sayang dan Diiringi Do‟a yang tulus ku persembahkan

Karya tulis ini kepada Abah, Mama serta ketiga adikku Nuranita Sarihanisa,

Sharena Wati dan M.Ismul Azam,

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

MOTTO

﴿ ى﴿۱عبس وتولى ﴿۲﴾ ان جاءه ال ع

كى يزه كهر ۳﴾ وما يدريك لعله فتنفعه ﴾ او يذه

كرى ﴾٤۔۱﴿عبسآپۀۃسور﴾٤﴿ال

Artinya :

Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling. karena seorang buta

telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). Dan tahukah engkau

(Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa), atau dia

(ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya. Al-quran

& Terjemah.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan, atas iradahnya

hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Salawat dan salam atas Nabi SAW

pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak

yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui

kolom ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

2. Bapak Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Reny Safita, S.Pt. M.Pd dan Ferry Kurniawan, S.Pd. M.Si Selaku kaprodi

dan sekprodi.

4. Bapak Kholid Musyaddad, M.Ag selaku dosen pembimbing I dan Reny Safita,

S.Pt. M.Pd sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Bapak Drs. Alfian, M.Pd, dan Ibu Nining Nuraida, M.Pd selaku tim dosen

validator yang telah meluangkan waktu dalam penilaian lembar validasi

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar validasi soal piihan

ganda dan Ibu Reny Safita, S.Pt. M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik

yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

6. Bapak Habib Muhamad, S.Ag M.Ag selalu Kepala Sekolah dan Ibu Nurdalia

S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Biologi, Bapak dan Ibu majelis guru serta

staf-staf di Madrasah Aliyah Laboratorium yang telah memberikan kemudahan

kepada penulis dalam memperoleh data dilapangan.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

ABSTRAK

Nama : Misliana

NIM : TB. 150996

Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa

Di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.

Penelitian ini dilakukan karena melihat rendahnya hasil belajar biologi siswa yang

masih menggunakan metode konvensional. tujuan dari penelitian ini adalah untuk

membuktikan ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Problem Based

Learning dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa di madrasah aliyah

laboratorium kota jambi. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan desain Quasi Experimen dan bentuk desain Posstest Only Control

Design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini Cluster random

sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes hasil belajar

siswa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji “t” maka nilai “t”

yang diperoleh adalah 8,417 dan lebih besar dari ttabel (baik pada taraf signifikan

5% maupun dari taraf 1% artinya 2,02 < 8,417 > 2,69, maka Ha (hipotesis

alternative) diterima artinya terdapat pengaruhnya yang signifikan dengan

penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan

hasil belajar biologi siswa di madrasah aliyah laboratorium kota jambi. sedangkan

hasil ukuran Effect Size termasuk kategori tinggi yaitu artinya pengaruh penerapan

model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar

biologi siswa masuk kriteria tinggi.

Kata kunci : Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar

Siswa.

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

ABSTRACT

Name : Misliana

Department : Tadris Biology

Title : The Influence Of The Learning Model Of Problem Based

Learning Learning In Improving Student Biology Learning

Outcomes In Madrasah Aliyah Laboratory Of Jambi City.

This research was conducted because of the low learning outcomes of biology

students who still use conventional methods. The purpose of this study was to

prove the presence or absence of the influence of the Problem Based Learning

learning model in improving the results of students' biological studies in the Jambi

city madrasah aliyah laboratory. this research is a quantitative study using the

Quasi Experiment design and the design form of the Posstest Only Control

Design. The sampling technique in this study is Cluster random sampling. The

technique of data collection is done by student test results. Based on the results of

calculations using the "t" test, the value of "t" obtained is 8.417 and greater than t

table (both at 5% significance level and 1% level means 2.02 <8.417> 2.69, then

Ha (hypothesis alternative accepted means that there is a significant effect with

the application of the Problem Based Learning model in improving the biological

learning outcomes of students in Jambi laboratory madrasah aliyah, while the

Effect Size measure includes a high category, meaning the influence of the

Problem Based Learning learning model in improving biology learning outcomes

students are of high criteria.

Keywords: Learning Model, Problem Based Learning, Student Learning

Outcomes.

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

NOTA DINAS I ii

NOTA DINAS II iii

PENGESAHAN iv

PERNYATAN ORISINALITAS v

PERSEMBAHAN vi

MOTO vii

KATA PENGANTAR viii

ABSTRAK ix

ABSRACT x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 4

C. Pembatasan masalah 4

D. Rumusan Masalah 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 5

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori 7

1. Hasil Belajar 7

2. Model Pembeajaran Problem Based Learning 10

B. Penelitian Yang Relevan 16

C. Kerangka Berpikir 19

D. Hipotesis Peneltian 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 22

B. Pendekatan dan Desain Penelitian 22

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 23

1. Populasi Target 23

2. Teknik Pengambilan Sampel 24

D. Variabael – Variabel dan Perlakuan Penelitian 24

E. Instrumen Penelitian 24

F. Teknik Analisis Data 30

G. Hipotesis Statistik 35

H. Rencana Penelitian 36

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian 50

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan 55

B.Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Kelas Ulangan Biologi Siswa 3

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning 15

Tabel 3.1 Desain Penelitian 22

Tabel 3.2 Populasi Penelitian 23

Tabel 3.3 Populasi Terjangkau 23

Tabel 3.4 Populasi Sampel 24

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrument Penelitian 27

Tabel 3.6 Kritera Nilai Cohen‟s 34

Tabel 3.7 Rencana Jadwal Penelitian 36

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa X MIPA 1 39

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa X MIPA 2 43

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Posstest 46

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Posstest 47

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 20

Gambar 4.1 Grafik Skor Hasil Belajar Tidak Menggunakan Model

Pembelajaran Problem Based Learning 39

Gambar 4.2 Grafik Skor Hasil Belajar Yang Mengg unakan Model

Pembelajaran Problem Based Learning 43

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus 62

Lampiran 2 : RPP Kelas Kontrol 65

Lampiran 3 : RPP Kelas Eksperimen 70

Lampiran 4 : Soal Latihan Kelas Kontrol 78

Lampiran 5 : LKS Kelas Eksperimen 80

Lampiran 6 : Validasi Instrumen RPP 89

Lampiran 7 : Validasi Instrumen Test 94

Lampiran 8 : Lembar Observasi Guru 97

Lampiran 9 : Lembar Observasi Siswa 98

Lampiran 10 : Instrumen Uji Validitas Item Soal 99

Lampiran 11 : Instrumen Tes Hasil Belajar 109

Lampiran 12 : Data Nilai Postest 115

Lampiran 13 : Format Tabulasi Jawaban Tes Dari Upper Group 117

Lampiran 14 : Format Tabulasi Jawaban Tes Dari Lower Group 118

Lampiran 15 : Uji Validitas Item Soal Tes 119

Lampiran 16 : Uji Realibilitas Soal 137

Lampiran 17 : Uji Validitas Soal Tes 138

Lampiran 18 : Uji Indeks Taraf Kesukaran 140

Lampiran 19 : Uji Daya Pembeda 142

Lampiran 20 : Uji Normalitas Posttest Kontrol 144

Lampiran 21 : Uji Normalitas Posttest Ekperimen 147

Lampiran 22 : Uji Homogenitas Posttest 150

Lampiran 23 : Uji “t” Tes Posttest 155

Lampiran 24 : Dokumentasi 164

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting yang menentukan

sumber daya manusia. Suatu negara tanpa pendidikan akan sulit berkembang.

Pendidikan adalah investasi dalam menghadapi persaingan global. Mutu

pendidikan yang dihasilkan harus selaras dengan perkembangan iptek. Pendidikan

harus menghasilkan out put yang kompetitif dan komparatif sesuai dengan standar

mutu nasinal dan internasional untuk menghadapi tantangan global. Proses

pendidikan diharapkan mampu menyiapkan generasi muda yang mampu bersaing

di masa mendatang. Untuk mendukung itu semua peranan pemerintah dalam

pendidikan wajib memfasilitasi satuan pendidikan yang berupa sarana dan

prasarana yang memadai, kurikulum akademik dan pendidik yang profesional.

Dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas meliputi unsur-unsur

manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi

mencapai tujuan pendidikan (Oemar Hamalik, 2014, hlm. 56).

Tujuan pendidikan dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003, Bab II Pasal 3

disebutkan sebagai berikut, “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan memebentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik dalam pelaksanan pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum 2013” (Rulam Ahmadi, 2016, hlm. 49)

Kurikulum 2013 yang menekan pada pembentukan peserta didik nampak

ingin memadukan pesan-pesan dalam kurikulum sebelumnya dalam kerangka

inilah perlunya diciptakan pembelajaran kreatif dan kontekstual. Dengan adanya

kurikulum diharapkan semua peserta didik untuk mengembangkan berbagai

potensi dirinya secara optimal melalui proses pembelajaran (Wina Sanjaya, 2018,

hlm. 16).

Proses pembelajaran adalah hubungan timbal balik antar siswa dengan

guru dan antar sesama siswa. Proses pembelajaran yang baik dimana proses guru

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

tidak hanya menyampaikan materi namun juga harus berusaha bagaimana materi

yang disampaikan dapat mudah dipahami siswa sehingga aktivitas pembelajaran

mengalami peningkatan dalam tercapainya hasil belajar yang optimal (Amirono,

2016, hlm. 26).

Seseorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu

menunjukan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut

dapat ditunjukan diantaranya dari kemampuan berfikirnya, keterampilannya atau

sikap terhadap suatu obyek. perubahan dari hasil belajar ini dalam Taxonomy

Bloom dikelompokkan dalam tiga ranah (domain), yakni: (1) domain kognitif atau

kemampuan berfikir, (2) domain afektif atau sikap, dan domain psikomotor atau

keterampilan (Wahidmurni, 2010, hlm. 18).

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 16-18

Januari 2019 di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Di dapatkan informasi dari

guru mata pelajaran biologi bahwa proses pembelajaran biologi masih

menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman materi. Hal ini memaksa

siswa menerima seluruh materi dan mendapatkan nilai baik. Hal tersebut tidak

memberikan siswa kebebasan untuk belajar, menguasai materi secara perlahan

dan siswa hanya menerima materi pembelajaran yang di bimbing oleh guru dalam

melakukan aktivitas pembelajaran. Selama ini guru lebih banyak memberikan

latihan mengerjakan soal-soal pada LKS atau buku paket dan tugas rumah.

Kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan guru mata pelajaran biologi

di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Di ketahui bahwa pembelajaran di kelas

X belum maksimal, dikarnakan beberapa hal sebagai berikut: (a) guru sudah

menggunakan metode Discovery Learning dalam kegiatan pembelajaran namun

belum sesuai dengan karakteristik siswa. (b) Saat proses pembelajaran masih ada

siswa yang kurang memperhatikan pelajaran. Hal ini menyebabkan hasil belajar

biologi siswa rendah. Hasil ulangan tengah semester ganjil pada pembelajaran

biologi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Kelas Ulangan Biologi Siswa Kelas X MIPA Madrasah

Aliyah Laboratorium Kota Jambi Tahun Pelajaran 2018/2019.

kelas Jumlah

siswa

Nilai rata-

rata kelas

Kriteria

Ketuntasan

Minimal

Jumlah

tuntas

Jumlah tidak

tuntas

X MIPA 1 25 71,56 70 16 9

X MIPA 2 23 65,35 70 11 12

Sumber : Data Dokumentasi Guru Biologi Madrasah Aliyah Laboratorium Kota

Jambi.

Pengamatan hasil belajar siswa kelas X MIPA 2 nilainya dibawah rata-

rata KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal. Salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran adalah

dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Sebagai pendidik, guru

perlu memilih model pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan konsep

kepada anak didik. Untuk mencapai hasil belajar secara optimal, upaya yang

dapat dilakukan seorang guru adalah meggunakan model pembelajaran yang

sesuai dalam menyampaikan materi kepada peserta didik.

Model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik mengaitkan

materi dengan kehidupan nyata adalah model pembelajaran probleam based

learning atau pembelajaran berbasis masalah. Oleh, karna itu peneliti bermaksud

untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang mana

kelebihannya mampu membiasakan siswa untuk mendefinisikan dan memecahkan

masalah agar peserta didik mendapatkan pengetahuan dan keterampilan kerjasama

dan keterampilan berkomunikasi siswa yang memungkinkan siswa belajar dan

bekerja secara tim dan menyatukan antara pengetahuan teori yang dimiliki siswa

dengan praktek dan lingkungan yang dibutuhkan siswa tersebut (Hadist Awalia

Fauzia, Model Pembelajaran Problem Based Learning, vol 7, No 1. 2018).

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, rencananya peneliti ingin

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dalam proses

pembelajaran di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi yang dikaitkan

dengan hasil belajar siswa. Maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Di Madrasah Aliyah

Laboratorium Kota Jambi “.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar biologi siswa rendah di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota

Jambi.

2. Siswa tidak diberikan kebebasan berpikir untuk memecahkan masalah nyata

mengenai pembelajaran Biologi.

3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi dan tidak sesuai dengan

karakteristik siswa.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIPA Madrasah Aliyah Laboratorium

Kota Jambi yang memiliki hasil belajar biologi rendah.

2. Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran

Probleam Based Learning pada pembelajaran biologi.

3. Materi pelajaran biologi yang digunakan materi ekosistem semester genap

tahun ajaran 2019.

4. Hasil belajar yang dilihat dari aspek ranah kognitif yang meliputi C1 sampai

C4, berdasarkan Taksonomi Bloom.

D. Rumusan Masalah

Apakah model pembelajaran Probleam Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Probleam Based Learning

dalam meningkat hasil belajar biologi siswa di Madrasah Aliyah

Laboratorium Kota Jambi ?

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

2. Berapa skor rata-rata pengaruh hasil belajar biologi siswa kelas X MIPA

yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran Probleam Based

Learning di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi ?

4. Berapa skor rata-rata pengaruh hasil belajar biologi siswa kelas X MIPA

yang belajar dengan tidak menggunakan model pembelajaran Probleam

Based Learning di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi ?

5. Berapa skor signifikan pengaruh model pembelajaran Probleam Based

Learning dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa di Madrasah

Aliyah Laboratorium Kota Jambi ?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat diklarifikasikan tujuan dan

kegunaan penelitian antara lain:

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran

Probleam Based Learning dalam meningkat hasil belajar biologi siswa di

Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.

b. Untuk mengetahui berapa skor rata-rata pengaruh hasil belajar biologi

siswa kelas X MIPA yang belajar dengan menggunakan model

pembelajaran Probleam Based Learning di Madrasah Aliyah

Laboratorium Kota Jambi.

c. Untuk mengetahui berapa skor rata-rata pengaruh hasil belajar biologi

siswa kelas X MIPA yang belajar dengan tidak menggunakan model

pembelajaran Probleam Based Learning di Madrasah Aliyah

Laboratorium Kota Jambi.

d. Untuk mengetahui berapa skor signifikan pengaruh model pembelajaran

Probleam Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa

di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi ?

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

2. Kegunaan Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi yang telah

ada mengenai pengaruh model pembelajaran problem based learning

untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

2. Hasil penelitian ini diharapka menjadi acuan bagi penelitian yang lain

yang berminat meneliti permasalahan yang terkait dengan hasil belajar

biologi siswa.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi siswa, model pembelajaran problem based learning diharapkan

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran biologi khususnya pada materi ekosistem.

2. Bagi guru, dapat menjadikan bahan pertimbangan dan pengembangan

sebagai acuan dengan model pembelajaran problem based learning

untuk pembelajaran.

3. Bagi peneliti, menambah pengalaman tentang cara mengajar di

sekolah dengan menggunakan model pembelajaran problem based

learning.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

Penelitian yang dilakukan dalam ilmu pendidikan harus mempunyai

landasan berfikir dalam menganalisa, menelaah dan mengkaji serta menyebarkan

permasalan yang teliti sehingga diperlukan konsep-konsep para ahli dalam bidang

pendidikan yang sesui dengan masalah yang akan diteliti. Untuk itu sangat

diperlukan pengetahuan secara luas mengenai pembahasan yang ada untuk

menjadi tolak ukur dalam melaksanakan penelitian.

1. Hasil Belajar

Belajar adalah mewujudkan diri dalam bentuk-bentuk nyata yang

diharapkan dapat mengubah keadaan dari tertutup menjadi esensial. Tujuan

belajar sesungguhnya mengarahkan setiap manusia untuk dapat berlaku dan

bertindak secara lebih baik, menggunakan logika berpikir yang konstruktif bagi

kehidupan yang bermartabat (Munif Chatib, 2011, hlm. 6).

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya. Setelah suatu proes belajar berakhir, maka siswa

memperoleh suatu hasil belajar . hasil belajar mempunyai peranan penting dalam

proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin di capai dalam egiatan

pembelajaran adalah hasl belajar. Hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui

sebatas mana siswa dapat memahami serta mengerti materi tersebut (Oemar

Hamalik, 2004, hlm, 31).

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Terdapat tiga macam hasil belajar yaitu

keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita.

Masing-masing jenis belajar dapat di isi dengan bahan yang telah ditetapkan

dalam kurikulum (Muhammad Thabroni dan Arif Mustofa, 2011. hlm, 23).

Hasil belajar berupa hal-hal berikut :

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

1) Informasi verbal, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan dalam bentuk

lisan maupun tertulis.

2) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep yang

terdiri dari kempauan mengkategorikan, analisis-sintetis fakta-konsep dan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitifnya.

4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatis gerak

jasmani.

5) Sikap kemampuan menerima atau mengolah objek berdasarkan penilaian

terhadap objek tersebut.

Hasil belajar merupakan prilaku dan pribadi siswa yang tercermin dalam

ciri-ciri kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan khusus pembelajaran. Dalam

sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler

maupun tujuan intruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar siswa yang

secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah (Nana Sudjana, 2008, hlm. 22). yaitu:

1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sistesis, dan evaluasi.

2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3) Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enak aspek yakni gerakan refleks, keterampilan

gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan

keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Diantara ketiga ranah ini ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh

para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam

menguasai isi bahan pengajaran. Yang menjadi indikator utama hasil belajar

menurut (Syaiful Bahri dan Aswan Zain,2002, hlm, 12) adalah sebagai berikut:

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

1) Ketercapaian daya serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan, baik

secara individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap ini

biasanya dilakukan engan peneapan kriteria ketuntasan minimal (KKM).

2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa

baik individual maupun kelompok.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor

ekstern.faktor intern adaah faktor yang ada didalam diri individu yang sedang

belajar, sedangkan faktor ekstren adalah faktor yang ada di luar individu

(Slameto,2003, hlm 12-15).

Faktor Intern

1. Faktor jasmaniah

Faktor kesehatan dan cacat tubuh sesorang mempengaruhi terhadap hasil

belajarnya.

2. Faktor psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar peserta didik yaitu

Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan, kesiapan siswa

tersebut.

3. Faktor kelelahan

Dapat dilihat dari kebosanan dan kelesuan siswa dalam belajar, sehingga

minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang hilang.

Faktor Ekstern

1. Faktor keluarga

Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi kelurga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

2. Faktor sekolah

Metode mengajar, kurikulum,waktu sekolah, keadaan gedung, metode

belajar dan tugas rumah.

3. Faktor masyarakat

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk

kehidupan masyarakat.

2. Model Pembelajaran Problem Based Learning

Menurut Delisle, menyatakan bahwa Problem Based Learning

merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk membantu guru

mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah

pada siswa selama mereka mempelajari materi pembelajaran. Model ini

memfasilitasi siswa untuk berperan aktif di dalam kelas melalui aktivitas

memikirkan masalah yang berhubungan kehidupan sehari-harinya, menemukan

prosedur yang diperlukan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan,

memikirkan situasi kontekstual, memecahkan masalah, dan menyajikan solusi

masalah tersebut (Abidin, 2014, hlm. 159).

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan

suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang

membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan

penyelesaian yang nyata. Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa

menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan: guru

memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan

supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan guru menciptakan suasana kelas

yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa (Trianto,

2007, hlm. 67).

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat menolong siswa untuk meningkatkan keterampilan yang

dibutuhkan pada era globalisasi saat ini. Menurut Tan mengatakan bahwa

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) merupakan inovasi

dalam pembelajaran karena kemampuan berpikir siswa betul-betul

dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis,

sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan

kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan (Rusman 2012, hlm. 229).

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, Peneliti menyimpulkan bahwa

Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang menekankan pada

pemberian stimulus kepada siswa berupa penyajian suatu masalah kontekstual

yang harus dipecahkan dengan mengeksplor pengetahuan dan pengalaman siswa.

Melalui Problem Based Learning siswa akan lebih aktif dan termotivasi untuk

belajar karena akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam menyelesaikan

suatu permasalahan.

Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang

penyampaianya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan,

mengajukan pertanyan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan membuka

dialog. Permasalahan yang dikaji hendaknya merupakan permasalahan

kontekstual yang ditemukan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari

(Rindwan Abdullah Sani, 2015, hlm.127).

Tujuan utama Problem Based Learning adalah tujuan pembelajaran

yang dirancang untuk dapat merangsang dan melibatkan pelajar dalam pola

pemecahan masalah. Masalah yang dikembangkan berupa permasalahan dalam

dunia nyata. Kondisi ini akan dapat mengembangkan keahlian belajar dalam

bidangnya secara langsung dalam mengidentifikasi permasalahan. Siswa

menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui

pengetahuan yang diperlukan. Artinya belajar tersebut ada pada konteks aplikasi

konsep. Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika siswa

berhadapan dengan situasi di mana konsep diterapkan. Siswa mengintegrasikan

pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam

konteks yang relevan. Artinya, apa yang mereka lakukan sesuai dengan keadaan

nyata bukan lagi teoritis sehingga masalah-masalah dalam aplikasi suatu konsep

atau teori mereka akan temukan sekaligus selama pembelajaran berlangsung dan

dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa

dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar (Rita Magdalena, Jurnal Biologi

vol, 13, No 1, 2016)

Prinsip utama Problem Based Learning adalah penggunaan masalah

nyata sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

konteks bagi siswa untuk belajar tentang bagaimana cara berpikir kritis dan

keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan

konsep yang esensial dari materi pembelajaran sekaligus mengembangkan

kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. (Muhammad

Fathurrohman, 2015, hlm.212-216).

Ciri-ciri pembelajaran Probleam Based Learning (PBL) yaitu menerapkan

pembelajaran yang kontekstual, masalah yang disajikan dapat memotivasi siswa

peserta didik untuk belajar, pembelajaran integritas yaitu pembelajaran

termotivasi dengan masalah yang tidak terbatas, peserta didik terlibat secara aktif

dalam pembelajaran, kolaborasi kerja, peserta didik memiliki berbagai

keterampilan, pengalaman, dan berbagai konsep. Model pembelajaran problem

based learning menjadikan masalah autentik sebagai fokus pembelajaran yang

bertujuan agar siswa mampu menyelesaikan masalah tersebut, sehingga siswa

terlatih untuk berpikir kritis dan berpikir tingkat tinggi (Hadist Awalia Fauzia,

Jurnal Primary vol 7, No 1, 2018).

Pembelajaran berdasarkan masalah memiliki karakteristik-karakteristik

sebagai berikut :

1. Belajar dimulai dengan suatu masalah.

2. Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata

peserta didik atau integrasi konsep dan masalah dunia nyata peserta didik.

3. Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar disipln ilmu.

4. Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pelajar dalam membentuk

dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.

5. Menggunakan kelompok kecil.

6. Menuntut pelajar untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajari dalam

bentuk suatu produk kinerja.

Savoie dan Hughes (1994) menyatakan bahwa strategi belajar berbasis

masalah memiliki beberapa karakteristik (Made Wena, 2014, hlm. 91) antara lain

sebagai berikut :

1) Belajar dimulai dengan suatu permasalahan.

2) Permasalahan yang dihadapi harus berhubungan dengan dunia nyata.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

3) Mengorganisasikan pembelajaran diseputar permasalahan, bukan di seputar

ilmu disiplin.

4) Memberikan tanggung jawab yang besar dalam membentuk dan menjalankan

secara langsung proses belajar mereka sendiri.

5) Menggunakan kelompok kecil.

6) Menuntut siswa untuk mendemontrasikan apa yang dipelajarinya dalam

bentuk produk dan kinerjnya.

Menurut Tan (Amir, 2010, hlm 80) karakteristik Problem Based Learning

yakni:

1) Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran.

2) Biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang

disajikan secara mengambang.

3) Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk.

4) Menuntut siswa menggunakan dan mendapatkan konsep dari beberapa ilmu

yang sebelumnya telah diajarkan atau lintas ilmu kebidang lainya.

5) Masalah membuat siswa tertantang untuk mendapatkan pembelajaran diranah

baru.

6) Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learning).

7) Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber

saja.

8) Pembelajaran kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. Siswa bekerja dalam

kelompok, interaksi, saling mengajarkan (peer teaching), dan melakukan

presentasi.

Kelebihan dan kekurangan Problem Based Learning yaitu:

a. Kelebihan

Sebagai suatu strategi pembelajaran, model pembelajaran berbasis

masalah memiliki bberapa keunggulan (Sanjaya, 2011, hlm.220), diantaranya

adalah sebagai berikut :

1) Problem Based Learning merupakan metode pembelajaran yang cukup

bagus untuk lebih memahami materi pelajaran.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

2) Menantang kemampuan siswa serta lebih memberikan kepuasan karena

dapat menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

3) Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

4) Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan yang mereka miliki

kedalam kehidupan sehari-hari.

5) Membantu siswa dalam pengembangan pengetahuan barunya dan

bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Di samping

itu, pemecahan itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi

sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.

6) Dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar

meskipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

7) Probleam based learning dianggap lebih menyenangkan dan disukai

siswa.

8) Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis dan

mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan

pengetahuan baru.

9) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan

pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

b. Kekurangan

Di samping kelebihan, Problem Based Learning juga memiliki

kekurangan diantaranya :

1) Apabila siswa tidak memiliki minat atau mempunyai kepercayan bahwa

masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa

enggan untuk belajar.

2) Keberhasilan strategi pembelajaran berbasis masalah membutuhkan waktu

cukup untuk persiapan.

3) Tanpa pemahaman mereka tidak berusaha untu memecahkan masalah

yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka

ingin pelajari.

Langkah-Langkah Model pembelajaran Problem Based Learning

Pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) merupakan suatu

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

pendekatan pembelajaran dimana siswa yang mengerjakan permasalahan yang

autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri.

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning

Tahap Aktivitas guru dan peserta didik

Tahap 1

Mengorientasikan peserta didik

terhadap masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan

saranan atau logistik yang dibutuhkan. Guru

memotivasi peserta didik untuk melibatkan

dalam aktivitas pemecahan masalah nyata

yang dipilih atau ditentukan.

Tahap 2

Mengorganisasikan peserta didk

untuk belajar

Guru membantu peserta didk mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah yang sudah

diorientasikan pada tahap sebelumnya.

Tahap 3

Membimbing penyelidikan

individual maupun kelompok

Guru mendorong peserta didk untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai dan

melaksanakan ekperimen untuk mendapatkan

kejelasan yang diperlukan untuk

menyelesaikan masalah.

Tahap 4

Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu peserta didik untuk berbagi

tugas dan merencanakan atau menyiapkan

karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan

masalah dalambentuk laporan, video, atau

model.

Tahap 5

Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah.

Guru membantu peserta didik untuk

melakukan atau evaluasi terhadap proses

pemecahan masalah yang dilakukan.

Sumber : Sanjaya, 2011, hlm. 220

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

B. Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini penulis berusaha menggali informasi terhadap

penelitian-penelitian yang lainya yang relevan sebagai bahan pertimbangan untuk

membandingkan masalah-masalah yang diteliti adapun penelitian dahulu yang

dikemukakan yaitu :

1. Penelitian kuantitatif oleh Hadist Awalia Fauzia (2018) yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Probleam Based Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SD” penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penggunaan model promlem based learning pada mata

pelajaran matematika SD. Penelitian ini dilakukankan dengan menelusuri

jurnal melalui google cendekia. Dengan menggunakan rancangan Sampel

penelitian berjumlah 10 penelitian data yang diperoleh diolah dengan

menggunakan analisis %. Dari hasil temuan penelitian, disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan model pembelajaran probleam based learning (PBL)

dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik. peningkatan hasil

belajar dari yang terendah 5% sampai yang tertinggi 40%, dengan rata-rata

22,9%.

2. Penelitian kuantitatif oleh Maaruf Fauzan, dkk (2017) yang berjudul

“Penerapan Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran Materi Sistem

Tata Surya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran dengan model problem based learning (PBL). Metode

penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan desain control

group pretest-posttest serta teknik purposive sampling. Pengumpulan data

dilakukan dengan pretest-posttest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

kognitif, untuk sikap sosial dan ketrampilan peserta didik melalui observasi.

Hasil analisis pada kelas eksperimen menunjukkan N-gain hasil belajar

kognitif sebesar 53,18% sedangkan kelas kontrol sebesar 38,86%. Uji

normalitas dan homogenitas menunjukkan data berdistribusi normal dan

homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Hasil uji t nilai

N-gain menunjukkan t hitung > t tabel atau ( 2,887 > 2,042), dapat

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

disimpulkan signifikan. Hasil analisis data observasi sikap sosial peserta didik,

pada kelas eksperimen rata-rata sebesar 76 dan kelas kontrol sebesar 70. Hasil

analisis ketrampilan, rata-rata kelas eksperimen sebesar 73 dan kelas kontrol

sebesar 68. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan

model PBL dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

3. Penelitian kuntitatif oleh Harnitayasari, dkk (2015) yang berjudul “Efektivitas

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar

Biologi Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan Di Kelas X SMA Negeri

2 Polewali”. Penelitian ini adalah “Pra-Eksperimen” yang bertujuan untuk

mengetahui aktivitas siswa, peningkatan hasil belajar kognitif siswa,

kentuntasan hasil belajar siswa, dan keefektifan model Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL). Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X5

SMA Negeri 2 Polewali yang berjumlah 30 orang. Desain penelitian yang

digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design. Teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis N-gain, dan uji hipotesis

secara inferensial diolah dengan analisis program SPSS versi 20.0 dengan

menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian

disimpulkan bahwa aktivitas siswa berada pada kategori “aktif”, rata-rata

posttest hasil belajar berada pada kategori “sangat baik”, rata-rata gain

ternormalisir berada pada kategori “tinggi”, ketuntasan hasil belajar siswa

melebihi 85%, penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) pada materi pencemaran lingkungan di kelas X5 SMA Negeri 2

Polewali efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Penelitian kuntitatif oleh Rita Magdalena (2016) yang berjudul “Penerapan

Model Problem Based Leraning (PBL) Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil

Belajar Biologi Siswa SMA Negeri 5 Kelas XI Kota Samarinda Tahun Ajaran

2015”. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pengaruh penerapana model

pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar kognitif tingkat

tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan

menggunakan desain pre tes postet control group. Analisis data menggunakan

uji t. Hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran problem based

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

learning berpengaruh terhadap hasil belajar biologi pada siswa SMA Negeri 5

kelas XI semester 1 materi sistem pencernaan pada manusia dengan nilai t

hitung 2,60 lebih besar dari t tabel dengan nilai 1,84. Adapun hasil belajar

yang diukur adalah kemampuan pemecahan masalah terkait masalah

mengatasi gangguan sistem pencernaan pada manusia. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disarankan bahwa sudah saatnya guru biologi di SMA 5

menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning),

karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa-siswa dapat mengikuti

pembeajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

(problem based learning).

5. Penelitian Kuantitatif Oleh Kadek Arida Purnama Dewi, Dkk ( 2016) Dalam

Jurnal “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD 5 Les, Kecamatan Tejakula,

Kabupaten Buleleng Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah

penelitian eksperimen semu. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD

Negeri 5 Les yang berjumlah 46 orang. penelitian ini menggunakan metode

pengumpulan data tes yaitu tes hasil belajar. Data dianalisis menggunakan

analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil perhitungan

uji-t diperoleh nilai t hitung sebesar 2.593 dengan nilai Sig 0.013. Jika

dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α sebesar 0.05, maka nilai Sig.

jauh lebih kecil (0.013 < 0.05) sehingga H0 ditolak. Perbandingan hasil

perhitungan rerata hasil belajar IPA pada kelompok eksperimen adalah 13,48

sedangkan rerata hasil belajar IPA pada kelompok kontrol adalah 11,24. Hal

ini berarti bahwa pemberian model pembelajaran problem based learning

berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas IV Semester

Genap di SD Negeri 5 Les Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng Tahun

Ajaran 2015/2016.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

C. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran yang ada membuat siswa mengalami kesulitan dalam

proses pembelajaran biologi sehingga hasil yang diperoleh tidak memuaskan dan

tidak maksimal. Yang diharapkan siswa yaitu proses pembelajaran yang

menyenangkan dan memberikan siswa untuk berfikir kreatif dengan masalah yang

diberikan guru secara terbimbing. khususnya pada pembelajaran biologi yang

menekankan pada aspek permasalahan nyata pada lingkungan sekitar.

Oleh sebab itu perlunya perubahan dalam kegiatan pembelajaran biologi

yang berpusat pada siswa dan menciptakan pengalaman langsung oleh siswa

tersebut. Supaya hasil belajar siswa meningkat. Pembelajaran yang dapat

digunakan untuk mengaktifkan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam

proses pembelajaran pemecahan masalah yaitu dengan model pembelajaran

Probleam Based Learning.

Diharapkan proses pembelajaran dengan Model Probleam Based Learning

yang didasarkan pada pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dapat

meningkatkan hasil belajar siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.

berdasarkan penjelasan kerangka berpikir diatas, dapat digambarkan sebagai

berikut :

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Proses Pembelajaran Biologi

Tidak menggunakan model

pembelajaran Model Probleam

Based Learning

Kelas Eksperimen

Hasil belajar biologi

Menggunakan model

pembelajaran Model

Probleam Based Learning

Kelas Kontrol

Analisis

Kesimpulan

Siswa

Posttest

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana penelitian telah nyata dalam bentuk kalimat pertanyaan

(Sugiyono, 2014, hlm.96). Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran problem based

learning dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa Madrasah Aliyah

Laboratorium Kota Jambi.

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran problam

based learning dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa Madrasah

Aliyah Laboratorium Kota Jambi.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.

penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu di semester Genap Tahun Ajaran

2018/2019.

B. Desain Penelitian

penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian

Eksperimen Semu (quasi experimental) berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel-varibel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuk desain

penelitian yang digunakan yaitu Posttest Only Control Design. Dalam penelitian

ini terdapat dua kelompok. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) disebut kelas

eksperimen menggunakan model pembelajaran problem based learning dan

kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol menggunakan model

konvensional. (Sugiyono, 2014, hlm.112).

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Sumber : Posttest Control Group Design

Keterangan :

R : dua kelas yang dipilih sebagai penelitian

X : perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based Learning

O1 : hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran problem

based learning

O2 : hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran

problem based learning.

Kelas Perlakuan (X) Tes Akhir

R1 X O1

R2 - O2

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan

hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain (Sugiyono,

2014, hlm.117). Populasi target dalam dalam penelitian ini yaitu:

a. Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah

Aliyah Laboratorium Kota Jambi. yang terdiri dari kelas X, XI, XII yang

berjumlah 289 orang.

Tabel 3.2 Populasi penelitian

No Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah Total

L P L P L P L P

1. 47 52 53 59 33 45 133 156 289

Jumlah 99 112 78 289

Sumber : Data Siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

b. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian seluruh siswa kelas X

Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.

Tabel 3.3 Populasi Terjangkau

No Kelas

XMIPA 1

Kelas X

MIPA 2

Kelas X

IPS 1

Kelas X

IPS 2

Total

L P L P L P L P

1. 10 17 8 15 14 11 15 9 99

Jumlah 27 23 25 24

Sumber : Data Siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012, hlm. 68).

Pemilihan dua kelas yang dijadikan sampel yaitu: X MIPA 1 sebagai kelas

Kontrol dan X MIPA 2 sebagai kelas Ekperimen.

Tabel 3.4 Populasi Sampel

No Kelas X MIPA 1 Kelas X MIPA 2 Jumlah Total

L P L P L P

1. 8 17 8 15 16 16 32 48

Jumlah 25 23 48

Sumber : Data Siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

D. Variabel-Variabel dan Perlakuan Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017,

hlm.61).

1) Variabel Independen : Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,

prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya timbulnya variabel independen (terikat).

2) Variabel Dependen : Variabel ini sering disebut sebagai variabel output,

kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karna adanya variabel bebas.

E. Instrumen Penelitian

Instumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengukur dan

mengumpulkan data agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan lancar. Pada

penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

1. Model pembelajaran problem based learning

a. Definisi Konseptual

Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang

melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-

tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan

yang berhubungan dengan masalah tersebut sekaligus memiliki keterampilan

untuk memecahkan masalah.

b. Definisi Operasional

Langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning

adalah sebagai berikut :

Pendahuluan

1. Guru membuka pelajaran dengan salam

2. Melakukan apersepsi

3. Menyampaikan topik materi dan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai.

Kegiatan inti

1. Mengorientasikan peserta didi terhadap masalah

a. Guru menentukan prosedur pembelajaran.

b. Guru menjelaskan secara singkat mengenai ekologi sebagai ilmu,

ekosistem, komponen penyuusn dan pengelompokan komponene biotik

dan berdasarkan fungsinya dan pengertian suksesi.

2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

a. Guru membagi siswa menjadi 4 atau 5 kelompok dalam 1 kelas.

b. Guru membagi LKS.

3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

a. Guru meminta siswa memperhatikan LKS dan mengiidentifikasi

permasalahan mengenai materi yang sudah dijelaskan.

b. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan topik yang ada pada LKS.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang relevan.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

b. Guru menuntun siswa menulis hasil diskusi di LKS.

c. Guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi di depan kelas.

5. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a. Guru menganalisis langkah-langkah siswa dalam indentifikasi

pemecahan masalah yang telah didiskusikan.

b. Melakukan tanya jawab terkait materi yang dipelajari.

Kegiatan penutup

1. Mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang akan di

diskusikan pada pertemuan selanjutnya.

2. Guru mengakhiri pertemuan dengan salam.

6. Hasil Belajar

1. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah proses pengumpulan informasi/data tentang

capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan,

dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang

dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil

belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.

2. Definisi Operasional

Hasil belajar dapat diartikan sebagi suatu yang diperolah dari berbagai

pengalaman dan proses belajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah hasil belajar biologi siswa kelas X MIPA di Madrasah Aliayah

Laboratorium Kota Jambi dalam ranah kognitif yang meliputi C1 sampai C4,

berdasarkan Taksonomi Bloom.

Hasil belajar biologi siswa dilihat dari kemampuan pemahaman siswa

setelah selesai proses pembelajaran. Dari hasil belajar biologi siswa diperoleh

melalui postest yang berbentuk pilihan ganda. Skor diperoleh dari hasil belajar

niologi siswa berupa angka (nilai) setelah melalui proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Laerning dikelas

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

eksperimen dan menggunakan model pembelajaran konvensional dikelas

kontrol.

7. Kisi-kisi instrument

Adapun kisi-kisi untuk soal test pada pokok bahasan ekosistem adalah

sebagai berikut :

Standar kompetensi

3. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan

energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.

Kompetensi dasar

3.10 Mendeskripsiskan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur

biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrument Penelitian

Materi Ajar

Ranah kognitif Soal

C1 C2 C3 C4

Pengetian ekologi sebagai ilmu 1 1

Ekosistem dan komponen penyusunnya 2,3 7,8,9,

26,27

6,10 5

Pengelompokan komponen biotik dan abiotik 11 4,5 3

Berbagai interaksi dalam ekosistem 12,13,

18

14,15,

16

17 4

Suksesi primer dan sekunder 19,22 20,21 25 5

Aliran energi meliputi rantai makanan, jaring-

jaring makanan, piramida ekologi

23,33,

36

28,2

9,32,

35

24,

30,

34

1

Aliran energi dan siklus materi dalam

ekosistem

39 2737,

38,43

40,4

2,44

31,

41

4

Daur biogeokimia 46 47,48,

49

45,

50

2

Jumlah 50

4. Kalibrasi Instrumen

Sebelum diberikan kepada kelas penelitian terlebih dahulu dilakukan uji

coba butir soal untuk mengetahui Validitas, Reliabilitas, Daya beda dan Tingkat

kesukaran.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

1. Uji Validitas

Suatu instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen

yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran (Amirono,2016,

hlm.190). Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini peneliti

menggunakan rumus korelasi point biserial yaitu :

Keterangan :

Rpbi = Angka indeks korelasi poin biseral.

Mp = Mean (nilai rata-rata hitung) skor yang dicapai peserta test yang

menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara

keseluruhan.

Mt = Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh seluruh peserta test.

SDt = Deviasi standar total (deviasi standar dari skor total).

P = Proposi test yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang diuji

validitas itemnya.

q = Proposi test yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji

validitas itemnya.

2. Uji Reliabilitas

Realibilitas instrumen adalah keadaan instrumen yang menunjukkan hasil

pengukuran yang reliable (tidak berubah-ubah, konsisten). Instrumen reliable

adalah instrumen yang apabila digunakan untuk mengukur subyek atau objek

yang sama pada kurun waktu yang berbeda dan pengukuran dilakukan oleh orang

yang berbeda hasilnya tetap sama (Amirono, 2016, hlm.196).

Untuk mengukur reliabilitas soal dalam penelitian ini peneliti

menggunakan rumus KR-21 yaitu :

r 11 = reliabilitas instument

n = Jumlah butir

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Pq = varians skor butir

P = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i

q = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i

S2

= varians skor total

Penentuan kriteria reliabilitas suatu instrumen didasarkan sebagai berikut :

0,00 r = reliabilitas kecil

0,20 r = reliabilitas rendah

0,40 r = reliabilitas sedang

0,70 r = reliabilitas tinggi

0,90 r = reliabilitas sangat tinggi

3. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi

usaha memecahkannya. Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat

kesukaran soal adalah sebagai berikut :

B

P =

JS

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab

JS = jumlah seluruh siswa peserta test

Penentuan kriteria derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan sebagai berikut :

0,00 DK 0.30 = sukar

0,30 DK 0.70 = sedang

0,70 DK 1.00 = mudah

4. Uji Daya Beda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan sesuatu soal

untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan adalah untuk

menentukan daya pembeda adalah :

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

BA BB

D = - = PA - PB

JA JB

Keterangan :

D = jumlah peserta tes

BA = jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas

BB = jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah

JA = banyaknya peserta atas

JB = banyaknya peserta bawah

Penentuan kriteria daya pembeda diinterpestasikan didasarkan sebagai berikut :

0,00 DP 0.20 = Jelek

0,30 DP 0.40 = cukup

0,70 DP 0.70 = baik

0,70 DP 1.00 = baik sekali

- (negatif) = semuanya tidak baik

F. Teknik Analisis Data

Instrumen yang telah dilakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan

penelitian. Data yang diperoleh selama penelitian harus diolah dan dianalisis

untuk menguji hipotesis. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan

menggunaka statistik. Pengolahan data tersebut diolah dengan menggunakan uji-

uji sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah sampel

distribusi normal atau tidak, uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji

liliefors karna sampel dalam penelitian ini adalah sampel kecil yang kurang dari

30 orang.

L0 (hitung) = │F(Zi) – S(Zi)│

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Keterangan:

L0 (hitung) = statistik uji metode liliefors

F(Zi) = nilai Z tabel

S(Zi) = frekuensi kumulatif nyata

Klasifikasi uji normalitas:

Jika L0 < Ltabel berarti hasil belajar berdistribusi normal.

Jika L0 > Ltabel berarti hasil belajar berdistibusi tidak normal.

Dengan taraf nyata α = 0,05 (Sugiono, 2013, hlm. 40).

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas adalah untuk menguji kesamaan dua varian digunakan

untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen yaitu membandingkan dua

variannya. Uji ini bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai

varians yang homogen atau tidak dengan menggunakan varians terbesar dibanding

varians terkecil. Uji homogenitas menggunakan varian besar dan varian kecil.

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menentukan skor teringgi dan rendah

b) Menentukan rentang

c) Menentukan banyak kelas

d) Menentukan panjang kelas

e) Mencari nilai X

f) Menentukan standar deviasi

g) Mencari nilai varian terbesar dan terkecil

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

h) Bandingkan fhitung dengan nilai ftabel dengan nilai derajat

kebebasan dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika fhitung ≥ ftabel maka tidak homogen

Jika fhitung ≤ ftabel maka homogen (Riduwan, 2004, hlm. 177) .

3. Uji “t” test

uji “t” atau t test untuk dua sampel kecil yang tidak saling berhubungan.

Rumus ini digunakan untuk menguji kedua kelompok data dimana kedua data

tersebut bersifat homogen (Anas Sudijono, 2015, hlm. 314).

to=

Dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

a. Mencari mean variabel X

MX atau M1 = ∑

b. Mencari mean variabel Y

MY atau M2 = ∑

c. Mencari standar deviasi variabel X

SDX atau SD2 =√∑

d. Mencari standar deviasi variabel Y

SDY atau SD2 = √∑

e. Mencari standar error mean variabel X

SDmx atau SE1 =

f. Mencari standar error mean variabel Y

SDmx atau SE2 =

g. Mencari standar error perbedaan mean variabel X dan variabel Y

SEM1 – M2 = √

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

h. Mencari to

To =

Selanjunya memberikan interpretasi terhadap to dengan prosedur kerja

sebagai berikut:

a. Ha = ada perbedaan mean yang signifikan antara variabel X dan variabel Y

Ho = tidak ada perbedaan mean yang signifikan antara variabel X dan

variabel Y

b. Mencari df atau db dengan rumus df atau db = (N1+ N2) -2

4. Ukuran Efek (Effect Size)

Setelah berhasil menguji hipotesis dengan taraf signifikan tertentu maka

bahasan selanjutnya adalah ukuran efek. Ukuran efek adalah besarnya efek yang

ditimbulkan oleh parameter yang di uji di dalam pengujian hipotesis selain itu,

dalam penelitian ini dapat dilihat seberapa besar efek dari pengaruh model

pembelajara problem based learning dalam menngkatkan hasil belajar dengan

menggunakan rumus Cohen’s sebagai berikut :

ds= to√

Keterangan :

ds = besar pengaruh perlakuan yang diberikan

nA = jumlah sampel kelas kontrol

nB = jumlah sampel kelas ekperimen

to = hasil uji t (fitriani, 2018, hal 42)

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Dengan kriteria nilai cohen‟s seperti pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6 Krieria Nilai Cohen’s

Cohen’s Standar Effect Size Persentase (%)

Tinggi 2,0 97,7

1,9 97,1

1,8 96.4

1,7 95,5

1,6 94,5

1,5 93,3

1,4 91,9

1,3 90

1,2 88

1,1 86

1,0 84

0,9 82

0,8 79

Sedang 0,7 76

0,6 73

0,5 69

Rendah 0,4 66

0,3 62

0,2 58

0,1 54

0,0 50

Sumber : Lee A Backer, 2000, hlm, 3

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Kriteria yang diusulkan oleh cohen‟s tentang besar kecilnya ukuran efek

adalah sebagai berikut :

0 < d < 0,2 Efek Rendah

0,2 < d < 0,8 Efek Sedang

D > 0,8 Efek Tinggi

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik ada berdasarkan data sampel, jika penelitian tidak

menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik. Dalam hipotesis statistik

yang di uji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan

antara data sampel dan data populasi.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0 : >

Ha : <

Keterangan :

= Skor rata-rata hasil belajar siswa dengan tidak menggunakan model

pembelajaran problem based learing

= Skor rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran problem based learing

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran

problem based learing untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa

kelas X Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran problem

based learing untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X

Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

H. Jadwal penelitian

Tabel 3.7 Rencana Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Okt Nov Des

1. Pengajuan

judul

X

2. Penulisan

proposal

X X

3. Permohonan

dosen

pembimbing

X

4. Batas akhir

dan bimbingan

proposal

X

5. Seminar

proposal

X

6. Pengesahan

judul

X

7. Riset X

8. Penulisan

BAB 4 dan 5

X

9. Bimbingan

skripsi

X X

10. Batas akhir

bimbingan

skripsi

X

11. Ujian

munaqasah

X

12. Penggandaan

skripsi

X

13. Penyerahan

skripsi

X

14. Wisuda X

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Proses pembelajaran biologi di Sekolah Madrasah Aliyah Laboratorium

Kota Jambi dikelas X yang terdiri dari X MIPA 1 dan X MIPA 2.

Pembelajaran biologi dilaksanakan 2 kali dalam seminggu. Untuk satu kali

pertemuan 3 jam pelajaran. Materi yang digunakan yaitu Ekosistem. Dalam

penelitian proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapakan Model

Pembelajaran Problem Based Learning pada kelas eksperimen dan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Setelah

proses pembelajaran dilaksanakan, peneliti memberikan tes untuk

mendapatkan hasil belajar siswa pada kedua kelas tersebut.

Sebelum melakukan tes terhadap kelas penelitian, peneliti melakukan

uji coba soal terlebih dahulu. Peneliti melakukan uji coba soal ini bertujuan

untuk mengetahui validitas, realibilitas, taraf kesukaran dan daya beda soal.

Sehingga mendapat instrumen pengumpulan data yang baik. Pada uji validitas

soal itu di lakukan uji coba untuk mengetahui apakah item soal tes layak

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa atau tidak. Uji coba tes

validasi ini di lakukan di kelas yang bukan sampel penelitian. Awalnya soal

sebanyak 50 item soal diberikan kepada responden berjumlah 25 orang.

Setelah dilakukan uji coba dapat diketahui soal yang dinyatakan valid

sebanyak 25 item soal dan soal yang dinyatakan invalid sebanyak 25 item

soal. Soal invalid tersebut dibuang dari daftar instrumen tes. Adapun soal

yang tidak valid adalah soal no 1, 2, 3, 4, 5, 8, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 26,

28, 29, 34, 35, 36, 37, 40, 43, 44, 45.46.

Setelah melakukan tes validitas peneliti melakukan uji realibilitas nilai

r11 yang didapat adalah 0,4516. Sehingga dinyatakan pada penentuan kriteria

realibilitas suatu instrumen 0,40 < r < 0,70 realibilitas sedang. Pada uji taraf

kesukaran soal tes diketahui terdapat 5 soal berkriteria mudah, 42 soal

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

berkriteria sedang dan 3 soal berkriteria sukar. Selanjutnya dari pengujian

daya beda soal diketahui 5 item soal berkriteria baik, 12 item soal berkriteria

cukup dan 33 item soal berkriteria jelek. Dalam penelitian ini, nilai hasil

belajar siswa di dapat dengan cara menginterpretasikan skor banyak jawaban

cocok dengan kunci jawaban ke skala 0 – 100 dengan rumus Nilai =

.

Setelah data hasil tes belajar di dapatkan, peneliti melakukan

perhitungan atau pengolahan data. Dari hasil analisis data yang telah di

kumpulkan, maka nilai thitung akan di bandingkan dengan ttabel. Jika nilai thitung

> ttabel, maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini dapat di

terima. Jika sebaliknya, thitung < ttabel maka hipotesis alternatif di tolak.

a. Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol (X MIPA 1)

Setelah melakukan penelitian di kelas ekperimen yang menerapkan

model pembelajaran Problem Based Leraning diperoleh nilai sebagai berikut:

1) Sebaran data sebagai berikut, dengan di urutkan dari yang terkecil sampai

yang terbesar:

56 60 60 64 64 68 68 72 72 72

72 76 76 76 76 80 80 84 84 88

88 88 92 92 92

2) Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi (H) = 92

Skor terendah (L) = 56

3) Mencari nilai rentang (R)

R = H- L + 1

= 92 – 56 + 1

= 37

4) Menentukan banyak kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 25

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

= 1 + 3,3 (1,3979400087)

= 1 + 4,6979400087

= 5,6979400087

= 6 (pembulatan)

5) Mencari panjang kelas (l)

=

= 7,2

6) Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Biologi Kelas X MIPA 1

7) Membuat diagram batang X

Gambar 4.1 Grafik Skor Hasil Belajar Yang Tidak Menggunakan Model

Pembelajaran Problem Based Learning

No Interval F X Fx X' Fx' X'1 Fx'1 Fkb Fka

1 88 - 92 6 90 540 2 12 4 24 25 6

2 80 - 84 4 82 328 1 4 1 4 19 10

3 72 - 76 8 74 592 0 0 0 0 15 18

4 64 - 68 4 66 264 -1 -4 1 4 7 22

5 56 - 60 3 58 174 -2 -6 4 12 3 25

Total 25 - 1898 - 6 - 44 - -

0

2

4

6

8

10

90 82 74 66 58

frek

uen

si

Skor Hasil Belajar Biologi Yang Tidak Menggunakan

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Skor hasil belajar

biologi yang tidak

menggunakan model…

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

8) Mencari mean

(∑

)= (

)

= 74 + 5 ( )

= 74 + 1,2

= 75,2

9) Menentukan median

+ (

) X i

= 71,50 + (

) X 5

= 71,50 + (

) X 5

= 71,50 + ( ) X 5

= 71,50 +3,4375

= 74,9375

10) Mencari modus

(

)

= 71,50 + (

) x 5

= 71,50 +

= 71,50 + 2,50

= 74

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

11) Mencari standar deviasi

√∑

(

)

= 5 √

(

)

= 5 √

= 5 √

= 5 X 1,3047

= 6,5235

12) Mencari standar error

=

=

= 1,334

Hasil posstest yang diperoleh pada kelas kontrol nilai terendah 56 dan

nilai tertinggi 92. Setelah dianalisis data yang didapatkan sebagai berikut:

Mean75,2, median 74,9375, modus 74, standar deviasi 6,5235 dan

standar error 1,334.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

b. Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Ekperimen (X MIPA 2)

Setelah melakukan penelitian di kelas ekperimen yang menerapkan

model pembelajaran Problem Based Leraning diperoleh nilai sebagai

berikut:

1) Sebaran data sebagai berikut, dengan di urutkan dari yang terkecil

sampai yang terbesar:

60 64 68 72 76 76 76 76 80

80 80 80 84 84 84 84 84 88

88 88 88 88 92 92 96 96

2) Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi (H) = 96

Skor terendah (L) = 60

3) Mencari nilai rentang (R)

R = H- L + 1

= 96 – 60 + 1

= 36 + 1

= 37

4) Menentukan banyak kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 26

= 1 + 3,3 (1,414973348)

= 1 + 4,6694120484

= 5,6694120484

= 6 (pembulatan)

5) Mencari panjang kelas (l)

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

=

= 7,2

6) Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Biologi Kelas X MIPA 2.

7) Membuat diagram batang Y

Gambar 4.2 Grafik Skor Hasil Belajar Yang Menggunakan Model

Pembelajaran Problem Based Learning

No Interval F X Fy X' Fy' Y'1 Fy'1 Fkb Fka

1 92 - 96 4 94 376 1 4 1 4 26 4

2 84 - 88 10 86 860 0 0 0 0 22 14

3 76 - 80 8 78 624 -1 -8 1 8 12 22

4 68 - 72 2 70 140 -2 -4 4 8 4 24

5 60 - 64 2 62 124 -3 -6 9 18 2 26

Total 26 - 2124 - -14 - 38 - -

0

2

4

6

8

10

62 70 78 86 94

frek

uen

si

Skor Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model

Pembelajaran Problem Based Learning

skor hasil belajar siswa

yang menggunakan

model pembelajaran

problem based learning

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

8) Mencari mean

(∑

)

= (

)

= 86 + 5 ( )

= 86 + 2,65

= 88,65

9) Menentukan median

+ (

) X i

= 83,50 +

x 5

= 83,50 +

x 5

= 83,50 +

x 5

= 83,50 + 0,5

= 84

10) Mencari modus

(

) X i

= 83,50 + (

) x 5

= 83,50 + 0,33 x 5

= 83,50 + 1,65

= 85, 15

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

11) Mencari standar deviasi

√∑

(

)

= 5 √

(

)

= 5 √

= 5 √

= 5 X 1,2004

= 6,002

12) Mencari standar error

=

=

= 1,2004

Hasil posstest yang diperoleh pada kelas eksperimen nilai terendah 60

dan nilai tertinggi 96. Setelah dianalisis data yang didapatkan sebagai

berikut: Mean 88,65, median 84, modus 85,15, standar deviasi 6,002 dan

standar error 1,2004.

3. Analisis Data

Analisis data yang dimaksud unttuk menganalisis pengujian hipotesis

dan menjabab pertanyaan penelitian yang telah diajukan. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi kontingensi. Dimana

sebelum analisis ini dilakukan data harus dipenuhi syarat yaitu data harus

berdistribusi normal dan bersifat homogen. Untuk memenuhi persyaratan

tersebut maka dilakukan uji analisis sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap data posttest pada

kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dalam penelitian ini, uji

normalitas di dapat dengan menggunakan uji Liliefors. Uji normalitas

digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.

Dengan ketentuan bahwa distribusi normal bila memenuhi kriteria Lhitung <

Ltabel dengan taraf signifikan yang telah ditetapkan. Tabel uji normalitas

kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Penyebaran data dapat dilihat

pada lampiran.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Posttest

Data Statistik Kontrol Ekperimen

N 25 26

X (Nilai Mean) 75,25 88,65

SD 6,5235 6,002

Lhitung 0,150 -0,434

Ltabel 0,173 0,173

Kesimpulan Normal Normal

Berdasarkan tabel pada kelompok kontrol untuk skor posttest

menunjukan bahwa Lhitung < Ltabel yaitu, 0150 < 0,173, sedangkan kelompok

eksperimen untuk skor posttest menunjukan bahwa Lhitung < Ltabel yaitu, -0,434

< 1,173. Jadi kesimpulan dari distribusi ini yaitu data skor posttest kelompok

kontrol dan kelompok ekperimen berdistribusi normal. Karena taraf

signifikan untuk populasi normal yaitu

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

b. Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini nilai homogenitas di dapat menggunakan

dengan rumus uji Fisher pada taraf signifikan . Untuk baris atas

bawah taraf signifikan pada sampel dinyatakan homogen apabila

Lhitung lebih kecil dari Ltabel. Hasil uji homogenitas kedua kelompok saat

penelitian dapat dilihat dari tabel.

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Posttest

Kontrol Ekperimen

S2

6,5235 6,002

N 25 26

1. Menentukan Fhitung dengan rumus:

Fhitung =

Fhitung =

Fhitung = 1,0868

2. Menentukan db pembilang (varians besar) dan db penyebut (varians

terkecil)

db pembilang = na – 1 = 25 – 1 = 24

db penyebut = nb – 1= 26 – 1 = 25

3. Menentukan Ftabel

Taraf signifikan = 0,05 maka diperoleh Ftabel

5 % = 2,02

1% = 2,69

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

4. Lakukan pengujian dengan membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel.

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika Fhitung ≥ Ftabel, berarti tidak homogen.

Jika Fhitung ≤ Ftabel, berarti homogen.

Ternyata Fhitung ≤ Ftabel atau 1,086 ≤ 2.02 maka varians adalah Homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan rumusan pada hipotesis

penelitian. Sebagai syarat analisis data peneliti sudah melakukan uji

normalitas dan uji homogenitas pada kelas kontrol dan eksperimen. Lalu

selanjutnya peneliti melakukan uji hipotesis menggunakan rumus uji “t”. Uji

“t” ini di gunakan untuk menentukan apakah terdapat pengaruh signifikansi

antara dua kelompok sampel yaitu kelompok siswa yang tidak menerapkan

model pembelajaran problem based learning (kontrol) dengan siswa yang

menerapkan model pembelajaran problem based learning (eksperimen) dalam

proses pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji test “t”

untuk sampel kecil yang satu sama lain tidak memiliki hubungan.

Dalam menganalisis data melalui rumus uji “t” di peroleh hasil t tabel =

2,02 pada taraf signifikasi 5% dan pada 1% ttabel = 2,69. Karna “t” yang

diperoleh dalam hitungan yaitu t0= 8, 417 lebih besar dari ttabel 2,02 ≤ 8,417 ≥

2,69, maka hipotesis alternatif di terima yang berarti terdapat perbedaan mean

yang signifikan dari kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran

problem based learning dengan kelas yangnmenerapkan model pembelajaran

problem based learning.

Pada proses pembelajaran hasil tes belajar siswa yang menggunakan

model konvensional terdapat 7 siswa yang tuntas dan 18 yang tidak tuntas

sedangkan siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based

learning terdapat 23 siswa yang tuntas dan 3 siswa yang tidak tuntas.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Demikian dapat di nyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran

dapat mempengaruhi hasil belajar biologi siswa dibandingkan dengan yang

tidak menggunakan model pembelajaran problem based learning di Sekolah

Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.

d. Ukuran Efek (Effect Size)

Setelah berhasil menguji hipotesis dengan taraf signifikan tertentu

maka bahasan selanjutnya adalah ukuran efek. Ukuran efek adalah besarnya

efek yang ditimbulkan oleh parameter yang di uji di dalam pengujian

hipotesis selain itu, dalam penelitian ini dilihat seberapa besar efek dari

pengaruh model pembelajara problem based learning dalam menngkatkan

hasil belajar dengan menggunakan rumus Cohen’s sebagai berikut :

ds= to√

Keterangan :

ds = besar pengaruh perlakuan yang diberikan

nA = jumlah sampel kelas kontrol

nB = jumlah sampel kelas ekperimen

to = hasil uji t

langkah-langkah perhitungan :

ds= to√

= 8,417 √

= 8,417 √

= 8,417 √

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

= 8,417 x 0,26

= 2,27

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan besarnya Effect Size

perlakuan yang diberikan adalah 2, 27. Kriteria yang diusulkan oleh Cohen’s

tentang besar kecilnya ukuran efek adalah sebagai berikut :

0 < d < 0,2 Efek Rendah

0,2 < d < 0,8 Efek Sedang

d > 0,8 Efek Tinggi

Berdasarkan kriteria dari Cohen’s tersebut maka pada penelitian

perlakuan yang diberikan pada kelompok kelas ekperimen dalam

meningkatkan hasil belajar biologi siswa besar ukuran efeknya termasuk

kategori tinggi yaitu 2,27 artinya pengaruh pencapaian model pembelajaran

problem based learning terhadap hasil belajar siswa masuk kriteria tinggi.

Dengan persentase pengaruh sebesar 97,7 % dari 3,3% di pengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang tidak di teliti.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota

Jambi yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran melalui

model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil

belajar biologi siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.

Tahap awal yang dilakukan peneliti adalah menyiapkan RPP dan kisi-

kisi instrumen penelitian untuk proses pembelajaran dan mengumpulkan data

berupa tes hasil belajar. Selanjutnya penulis menguraikan hasil penelitian

yang berkaitan dengan pengaruh model pembelajaran problem based learning

dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X MIPA di Sekolah

Madrasah Aliyah Laboratorium kota Jambi di dapatkan hasil sebagai berikut :

Siswa pada kelas kontrol belajar secara konvensional yang ditandai

dengan diskusi, tanya jawab dan mengerjakan soal latihan. Proses

pembelajaran yang seperti ini menyebabkan siswa cenderung pasif dalam

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa cenderung menghafal konsep yang

diberikan tanpa memahami konsep-konsep yang telah diberikan. Proses

pembelajaran seperti ini tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk

berperan aktif dalam ptoses pembelajaran. Sehingga menyebabkan hasil

belajar siswa menjadi tidak optimal.

Siswa kelas ekperimen belajar menggunkan model pembelajaran

problem based learning tahapan pembelajaran ini menuntut siswa untuk

berperan aktif paa proses pembelajaran. Hal ini karena proses pembelajaran

yang memberikan kesempata kepada siswa untuk berdiskusi kepada teman-

teman sekelompoknya untuk menyelesaikan permasalahan yang telah

disediakan guru. Model pembelajaran problem based learning

mengembangkan tingkat berpikir siswa secara kreatif dalam proses

pembelajaran.

Proses pembelajaran menggunakan soal latihan pada kelas kontrol dan

Lembar Kerja Siswa (LKS) pada kelas ekperimen yang sesuai dengan model

pembelajaran yang digunakan. Soal latihan dan LKS digunakan pada saat

pertemuan pertama dan pertemuan kedua pembelajaran. Selanjutnya pada

pertemuan ketiga dilakukan posstest untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Soal latihan dikerjakan individu sedangkan LKS dikerjakan bersama dengan

kelompok masing-masing yang telah guru tentukan.

Terjadi peningkatan nilai penggunakan soal latihan pada kelas kontrol

dan LKS pada kelas ekperimen, tetapi peningkatan tertinggi ada pada kelas

ekperimen. Mean kelas ekperimen juga lebih tinggi dibandingkan dengan

mean pada kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa

pada kelas kontrol memperoleh skor yang rendah. Model pembelajaran

membuat siswa lebih memahami materi karena siswa menemukan pemecahan

permasalahan sendiri dengan bimbingan guru dan diskusi kelompok.

Berdasarkan hasil perhitungan skor hasil belajar yang didapat oleh

siswa kelas X MIPA 1 (kontrol) atau kelas yang tidak menggunakan model

pembelajaran problem based learning di peroleh mean 75,2. Skor hasil

belajar yang di dapat oleh siswa kelas X MIPA 2 (ekperimen) atau kelas

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

yang menggunakan model pembelajaran problem based learning diperoleh

mean 88,65.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Riska Listiani yang

berjudul ”Perbandingan Model Pembelajaran Problem Solving Dan Problem

Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem

Reproduksi Manusia”. Hasil penelitiannya menyataka bahwa diperoleh data

pada kelas eksperimen 1 yang menggunakan model pembelajaran Problem

Solving menunjukkan nilai rata-rata posttest 76,50, sedangkan pada kelas

eksperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning nilai rata-rata posttest 64,75. Setelah dilakukan posttest dilanjutkan

dengan uji t dan diperoleh hasil signifikan, karena thitung> ttabel pada taraf α =

0,05%, yakni 5,98 > 1,99, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan

model Problem Solving lebih baik dibandingkan dengan model Problem

Based Learning pada materi sistem reproduksi manusia (Riska Listiani,

Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi, vol. 7, No. 1 2017).

Selanjutnya hasil perhitungan skor mean yang didapat dari kelas

kontrol dan kelas ekperimen tersebut akan di lakukan uji t-test untuk

membuktikan penggunaan model pembelajaran problem based learning

berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar biologi khususnya pada pokok

bahasan Ekosistem. Hasil perhitungan t-test di peroleh taraf signifikansi 5% =

2,02 dan taraf signifikansi 1% = 2.69 di dapat hasil t0 ≥ ttabel 8,417 ≥ 2,02

(2,02 ≤ 8,417 ≥ 2,69).

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, sangat jelas bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model pembelajaran problem

based learning terhadap hasil belajar. Perbedaan hasil belajar siswa di

sebabkan adanya perbedaan perlakuan pada kelas kontrol dan kelas

ekperimen. Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran problem based learning dan yang tidak diajarkan

menggunakan model pembelajaran problem based learning. Perbedaan yang

signifikan menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang menerapkan model

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

pembelajara problem based learning dalam mata pelajaran biologi khususnya

pada pokok bahasan ekosistem berpengaruh positif dibandingkan dengan

hasil belajar siswa yang tidak menerapkan model pembelajara problem based

learning terhadap hasil belajar siswa.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Maryatun, yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap

Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA PGRI 1 Metro

Tahun Pelajaran 2016/2017”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa adanya

pengaruh positif dari penggunaan model Problem Based Learning (PBL)

terhadap hasil belajar siswa hal ini dapat dilihat dari hasil analisis perhitungan

nilai thitung dan ttabel diketahui bahwa thitung > ttabel. Pada taraf signifikan 5%

yaitu 8,42 > 1,70 yaitu thitung lebih besar 6,72 dari ttabel dan pada taraf

signifikan 1% yaitu 8,42 > 2,47 yaitu thitung lebih besar 5,95 dari ttabel dengan

demikian H0 diterima. Sedangkan hasil belajar ekonomi yang mencapai

ketuntasan sebanyak 80 % hal ini jauh lebih baik dibandingkan hasil yang

diperoleh sebelum dilakukan treatment yaitu sebesar 28,5 %.

Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu

model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengoptimalkan cara belajar dan meningkatkan hasil belajar. Dalam model

pembelajaran Problem Based Learning dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu

berusaha untuk membangkitkan minat siswa pada pelajaran (engagement),

memberikan kesempatan kepada siswa. Untuk memanfaatkan panca indera

mereka semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui

kegiatan telaah literatur (exploration), memberikan kesempatan yang luas

kepada siswa untuk menyampaikan ide atau gagasan melalui kegiatan diskusi

(explaination), mereka dapat mengerjakan soal-soal pemecahan masalah

(elaboration) dan terdapat suatu tes akhir untuk mengetahui sejauh mana

tingkat pemahaman siswa terhadap konsep yang telah dipelajari (evaluation).

Di dukung dengan hasil penelitian Andika dkk yang berjudul

“Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas 4 SD”. Hasil

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

penelitiannya menyataka bahwa dalam proses belajar siswa dituntut untuk

aktif mencari atau menemukan sendiri permasalahan yang diajukan guru,

serta siswa. Keaktifan belajar dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan

oleh siswa pada saat pelaksanaan proses pembelajaran, dimana siswa ikut

serta aktif dalam pembelajaran di kelas, sehingga dengan demikian siswa

mampu memperoleh pengalaman, pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek

lainya tentang apa yang telah dilakukan. Keaktifan yang dilakukan di kelas

terjadi bila ada kegiatan yang dilakukan guru dan siswa. Yang dimaksud

keaktifan belajar dalam hal ini adalah keaktifan yang bersifat fisik ataupun

mental dalam proses kegiatan belajar dan mengajar guna mencapai

keberhasilan proses belajar mengajar (Andika dkk, Jurnal Kajian Penelitan

Pendidikan dan Pembelajaran vol.3, No.1 2018).

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar

biologi siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi. Adapun

kesimpulan yang dapat diambil yaitu sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning

dalam meningkat hasil belajar biologi siswa pada materi ekosistem

kelas X MIPA di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

2. Pengaruh hasil belajar kelas kontrol ( X MIPA 1) memperoleh rata-rata

hasil belajar 75,2

3. Pengaruh hasil belajar kelas eksperimen (X MIPA 2) memperoleh rata-

rata hasil belajar 88,65

4. Pengaruh rata-rata hasil belajar biologi siswa yang signifikan antara

siswa yang tidak menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning dengan siswa yang menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar biologi

siswa kelas X MIPA di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi,

hal ini terbukti dengan didapatnya hasil to ≥ t tabel atau to lebih besar

dibandingkan ttabel 5% = 2,02 dan 1% = 2,69 dan didapat hasil (2,02 >

8,417 >2,69)

B. Saran

Saran yang dapat diajukan untuk penelitian lanjutan antaran lain:

1. Model Pembelajaran Problem Based Learning ini dapat digunakan

dalam pembelajaran selain biologi, tetapi harus disesuikan dengan

langkah-langkah yang dianggap sesuai dengan model pembelajaran ini.

2. Dalam penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

selanjutnya diharapkan peneliti tidak hanya menilai dari aspek ranah

kognitif saja melainkan ranah afektif dan psikomotor peserta didik.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

DAFTAR PUSTAKA

Abidin. (2014). Desin Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung:

Refika Aditama

Amirono. (2016). Evaluasi & penilaian pembelajaran kurikulum 2013.

Yogyakarta: Gava Media.

Amir, M. T. (2010) Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:

Prenada Media Group.

Anas Sudijono. (2015). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Pers.

Andika Dinar Pamungkas. (2018) Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar

Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada

Siswa Kelas 4 SD. Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan Dan

Pembelajaran. 3(1): 287-29.

Chatib, Munif. (2011). Sekolahnya Manusia. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.

Hadist Awalia Fauzia. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SD. jurnal

primary program studi pendidikan guru sekolah dasar fakultas keguruan

dan ilmu pendidikan universitas riau. 7(1).

Hamalik. Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Oemar Hamalik. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Harnitayasri. (2015). Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based

Learning(PBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi

Pencemaran Lingkungan Di Kelas X SMA Negeri 2 Polewali. Jurnal

Bionature. 16(2):103-109.

Kadek Arida Purnama Dewi. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD. e-

Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. 4(1).

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Maaruf Fauzan. (2017). Penerapan Model Problem Based Learning Pada

Pembelajaran Materi Sistem Tata Surya Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. 5(1).

Maryatun. (2017). Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning (Pbl)

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA

Pgri 1 Metro Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM

Metro. 5(1)

Made Wena. (2014). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Muhammad Fathurrohman. (2015). Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013

Strategi Alternatif Pembelajaran Di Era Global . Depok Sleman

Yogyakarta: Kalimedia.

Riska Listiani. (2017). Perbandingan Model Pembelajaran Problem Solving Dan

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Sistem Reproduksi Manusia. Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi. 7(1).

Rita magdalena. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA

Negeri 5 Kelas XI Kota Samarinda Tahun Ajaran 2015. Proceeding

Biology Education Conference. 13(1).

Rulam Ahmadi. (2016). Pengantar Pendidikan Asas Dan Filsafat Pendidikan .

Yogyakarta; Ar-Ruzz Media.

Rindwan Abdullah Sani. (2015). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta; Bumi Aksara.

Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Perseda.

Sugiyono. (2014). Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R &D. Jakarta; Bumi

Aksara.

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta;

PT Rineka Cipta.

Sukardi. (2015). Evalusi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta; Bumi

Aksara.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Sudjana, Nana (2008). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung; PT

Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina (2008) Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta; Bina Reka Cipta,

Thabroni, Muhammad dan Arif Mustofa. (2011). Belajar Dan

Pembelajaran.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. (2013). Belajar Dan Pembelajaran

(Pengembangan Wacan Dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan

Nasional). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Wahidmurni, dkk. (2010) Evaluasi Pembelajaran Kompetensi Dan Praktik.

Yogyakarta: Nuha litera.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan pendidikan : Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X MIPA 1/Genap

Materi Pokok : Ekosistem

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar

komponen tersebut.

C. Indikator

3.10.1 Menjelaskan tentang ekosistem dan komponen yang menyusunnya.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

3.10.2 Menyebutkan komponen biotik dan abiotik.

3.10.4 Mendeskripsikan hubungan antara komponene biotik dan abiotik.

3.10.4 Menjelaskan tentang berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem.

3.10.3 Mendeskripsikan pengertian suksesi.

3.10.4 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi suksesi.

3.10.5 Menghubungkan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan,

piramida ekologi

3.10.6 Menganalisis setiap terjadinya proses daur beogekimia.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat menjelaskan tentang ekosistem dan komponen yang menyusunnya.

2. Dapat menyebutkan komponen biotik dan abiotik.

3. Dapat mendeskripsikan hubungan antara komponene biotik dan abiotik.

4. Dapat menjelaskan tentang berbagai interaksi yang terjadi dalam

ekosistem.

5. Dapat mendeskripsikan pengertian suksesi.

6. Dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi suksesi.

7. Dapat menghubungkan pengertian rantai makanan, jaring-jarig makanan,

piramida ekologi.

8. Dapat menganalisis setiap terjadinya proses daur beogekimia.

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian ekologi sebagai ilmu.

2. Ekosistem dan komponen penyusunya

3. pengelompokan komponen biotik dan abiotik

4. Berbagai interaksi dalam ekosistem.

5. Pengertian suksesi

6. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi.

7. Daur biogeokimia.

F. Metode pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Discovery Learning

3. Metode : Diskusi dan Ceramah

G. Sumber bahan dan alat pembelajaran

Sumber

1. Buku teks pelajaran yang relevan

2. LKS Biologi Kelas X SMA/MA Semester 2 Kurikulum 2013

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

3. Modul ekosistem

Alat : Media gambar, papan tulis, spidol, buku dan pena.

5. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 45 menit)

No Kegiatan

(waktu)

Sintak DL Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Pendahuluan

(30 menit)

Mengkondisikan siswa,

membuka pelajaran

dengan salam dan

mengecek kehadiran

siswa.

Menjawab salam dari

guru dan

mempersiapakan diri

untuk memulai

pelajaran

Memberikan apersepsi:

apakah anak-anak

pernah melihat

ekosistem sawah?

Menjawab

pertanyaan yang

diajukan guru

Guru memberikan

lembar pretest kepada

siswa

Siswa mengerjakan

pretest

2.

Kegiatan inti

(120 menit)

Orientasi siswa

kepada

masalah

Menyampaikan topik

materi dan tujuan

pembelajaran

Mendengarkan dan

memperhatikan

Guru menyampaikan

materi secara rigkas,

menggunakan media

gambar untuk

membangkitkan

motivasi siswa

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

guru bertanya pada

siswa terkait materi

pertemuan ini untuk

mengecek sejauh mana

pengetahuan dan

pemahaman siswa

Siswa menjawab

pertanyaan guru

Membimbing

Guru menyampikan

materi

1.pengertian ekologi

sebagai ilmu

Siswa memperhatiakn

dengan seksama dan

mencatat penjelasan

guru

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

penyelidikan

individu dan

kelompok

2.ekosistem, komponen

penyususnya dan

pengelompokan

komponen biotik

fungsinya

3.pengertian suksesi

ekosistem.

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Guru bertanya kepada

siswa mengenai materi

yang telah dipelajari

Siswa menjawab

pertanyaan guru

Memberikan tugas

kepada siswa untuk

meringkas materi yang

telah dipelajari dan

memberikan tugas

latihan

Siswa memperhatikah

dan mencatat

penjelasan guru dan

menyelesaikan tugas

dari guru

Mengembangkan

dan

menyajikan

hasil karya

Guru memberikan

penilain apa yang

disimpulkan siswa dan

mengklarifikasinya

Siswa mendengarkan

dan memperhatikan

penyampai guru

3. Penutup (10

menit)

Mengingatkan siswa

untuk mempelajari

materi yang akan

dipelajari

Memperhatikan dan

melaksanakan intruksi

guru

Guru mengakhiri

pertemuan dengan

mengucap salam

Siswa menajwab

salam

Pertemuan 2 (2 x 45 menit)

No Kegiatan

(waktu)

Sintak DL Kegiatan Guru Kegiatan siswa

1.

Mengkondisikan siswa,

membuka pelajaran

dengan salam dan

mengecek kehadiran

siswa.

Menjawab salam dari

guru dan

mempersiapakan diri

untuk memulai

pelajaran

Memberikan apersepsi: Menjawab pertanyaan

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Pendahuluan

(10 menit

1.apakah anak-anak

pernah melihat ular

memangsa katak?

2.bagaimana proses

terjadinya air hujan

yang diajukan guru

2. Kegiatan inti

(120 menit)

Orientasi siswa

kepada

masalah

Menyampaikan topik

materi dan tujuan

pembelajaran

Mendengarkan dan

memperhatikan

Guru menyampaikan

materi secara ringkas,

menggunakan media

gambar untuk

membangkitkan

motivasi siswa

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Membimbing

penyelidikan

individu dan

kelompok

guru bertanya pada

siswa terkait materi

pertemuan ini untuk

mengecek sejauh mana

pengetahuan dan

pemahaman siswa

Siswa menjawab

pertanyaan guru

Guru menyampikan

materi

1.berbagai interaksi dalam

ekosistem

2.rantai makan, jaring-jaring

makanan, piramida

ekologi

3.daur beogeokimia.

Siswa memperhatiakn

dengan seksama dan

mencatat penjelasan

guru

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Guru bertanya kepada

siswa mengenai materi

yang telah dipelajari

Siswa menjawab

pertanyaan guru

Memberikan tugas

kepada siswa untuk

meringkas materi yang

telah dipelajari dan

memberikan tugas

latihan

Siswa memperhatikah

dan mencatat

penjelasan guru dan

menyelesaikan tugas

dari guru

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Mengembangkan

dan

menyajikan

hasil karya

Guru memberikan

penilain apa yang

disimpulkan siswa

danmengklarifikasinya

Siswa mendengarkan

dan memperhatik n

penyampai guru

3. Penutup (10

menit)

Mengingatkan siswa

untuk belajar materi

yang telah dipelajari dan

mengingatkan siswa

pertemuan selanjutnya

posstest.

Memperhatikan dan

melaksanakan intruksi

guru

Guru mengakhiri

pertemuan dengan

mengucap salam

Siswa menajwab

salam

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Ekperimen

Satuan pendidikan : Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X MIPA 2/Genap

Materi Pokok : Ekosistem

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar

komponen tersebut.

C. Indikator

3.10.1 Menjelaskan tentang ekosistem dan komponen yang menyusunnya.

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

3.10.2 Menyebutkan komponen biotik dan abiotik.

3.10.3 Mendeskripsikan hubungan antara komponene biotik dan abiotik.

3.10.4 Menjelaskan tentang berbagai interaksi yang terjadi dalam

ekosistem.

3.10.5 Mendeskripsikan pengertian suksesi.

3.10.6 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi suksesi.

1.10.7 Menghubungkan pengertian rantai makanan, jaring-jaring

makanan, piramida

Ekologi

3.10.8 Menganalisis setiap terjadinya proses daur beogekimia.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat menjelaskan tentang ekosistem dan komponen yang

menyusunnya.

2. Dapat menyebutkan komponen biotik dan abiotik.

3. Dapat mendeskripsikan hubungan antara komponene biotik dan

abiotik.

4. Dapat menjelaskan tentang berbagai interaksi yang terjadi dalam

ekosistem.

5. Dapat mendeskripsikan pengertian suksesi.

6. Dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi suksesi.

7. Dapat menghubungkan pengertian rantai makanan, jaring-jarig

makanan, piramida ekologi.

8. Dapat menganalisis setiap terjadinya proses daur beogekimia.

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian ekologi sebagai ilmu.

2. Ekosistem dan komponen penyususnya

3. pengelompokan komponen biotik dan abiotik

4. Berbagai interaksi dalam ekosistem.

5. Pengertian suksesi

6. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi.

7. Daur biogeokimia.

F. Metode pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Problem Based Learning

3. Metode : Diskusi dan tanya jawab

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

G. Sumber bahan dan alat pembelajaran

Sumber

1. Buku teks pelajaran yang relevan

2. LKS Biologi Kelas X SMA/MA Semester 2 Kurikulum 2013

3. Modul ekosistem

Alat : Media gambar, papan tulis, spidol, buku dan pena.

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 45 menit)

No Kegiatan

(waktu)

Sintak PBL Kegiatan Guru Kegiatan siswa

1. Pendahuluan

(30 menit)

Guru mengkondisikan

siswa, membuka

pelajaran dengan salam

dan mengecek kehadiran

siswa.

Siswa menjawab

salam dari guru dan

mempersiapakan diri

untuk memulai

pelajaran

Memberikan apersepsi:

apakah anak-anak

pernah melihat

ekosistem sawah?

Menjawab pertanyaan

yang diajukan guru

Guru memberikan

lembar pretest kepada

siswa

Siswa mengerjakan

pretest

Menyampaikan topik

materi dan tujuan

pembelajaran

Mendengarkan dan

memperhatikan

2. Kegiatan inti

(120 menit)

Mengorientasika

n peserta

didk pada

masalah.

Guru menentukan

prosedur pembelajaran

Memperhatikan

prosedur

pembelajaran.

Guru menyampaikan

materi secara ringkas,

menggunakan media

gambar mengenai:

pengertian ekologi

sebagai ilmu, ekosistem,

komponen penyususnya

dan pengelompokan

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Mengorganisasik

an peserta

didik untuk

belajar

biotik berdasarkan

fungsinya dan

pengertian suksesi

ekosistem.

Guru membagi siswa

menjadi 4 atau 5

kelompok dalam satu

kelas.

Siswa

mengkondisikan

masing-masing dan

bergabung dengan

kelompoknya.

Guru membagi LKS Siswa menerima LKS

Membimbing

penyelidikan

individual

maupun

kelompok.

Guru meminta siswa

untuk memperhatikan

LKS yang telah

dibagikan kemudian

siswa mengidentifikasi

permasalahan mengenai

ekosistem yang ada pada

LKS, dengan

pembahasan pengertian

ekologi sebagai ilmu,

ekosistem komponen

penyusunnya dan

pengelompokan biotik

berdasarkan fungsinya

dan pengertian suksesi

ekosistem.

Siswa memperhatiakn

dengan seksama topik

LKSdan identifikasi

permasalah pada

LKS.

Guru meminta siswa

untuk mendiskusikan

topik yang ada pada

LKS.

Siswa berdiskusi

dengan sesama teman

kelompoknya.

Mengembangank

Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai

dan relevan.

Siswa mengumpulkan

informasi yang sesuai

dan relevan.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

an dan

menyajikan

hasil karya

Analisis dan

evaluasi

proses

pemecahan

masalah.

Guru menuntun siswa

menuliskan hasil diskusi

di LKS sesui prosedur

yang diterangkan

Siswa menuliskan

hasil diskusinya pada

lembar LKS yang

telah dibagikan.

Guru meminta

perwakilan tiap

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

pekerjaanya didepan

kelas

Siswa melakukan

presentasi sesuai hasil

diskusi kelompoknya

Melakukan tanya jawab

terkait materi yang akan

disiskusikan pada

pertemuan selanjutnya

Bertanya dan

menjawab pertanyaan

guru.

Guru menganalisis

langkah-langkah siswa

dalam identifikasi

masalah dan yang telah

didiskusikan

Siswa memperhatikan

dan mencatat

penjelasan guru.

3. Penutup (10

menit)

Mengingatkan siswa

untuk belajar materi

yang akan didiskusikan

pada pertemuan

berikutnya..

Memperhatikan dan

melaksanakan intruksi

guru

Guru mengakhiri

pertemuan dengan

mengucap salam

Siswa menjawab

salam

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Pertemuan 2 (2x 45 menit)

No Kegiatan

(waktu)

Sintak PBL Kegiatan Guru Kegiatan siswa

1. Pendahuluan

(10 menit)

Guru mengkondisikan

siswa, membuka

pelajaran dengan salam

dan mengecek kehadiran

siswa.

Siswa menjawab

salam dari guru dan

mempersiapakan diri

untuk memulai

pelajaran

Memberikan apersepsi:

apakah anak-anak

pernah melihat ular

memangsa katak?

Menjawab pertanyaan

yang diajukan guru

Menyampaikan topik

materi dan tujuan

pembelajaran

Mendengarkan dan

memperhatikan

2. Kegiatan inti

(120 menit)

Mengorientasika

n peserta

didk pada

masalah.

Mengorganis

asikan

peserta

didik

untuk

belajar

Guru menentukan

prosedur pembelajaran

Memperhatikan

prosedur

pembelajaran.

Guru menyampaikan

materi secara ringkas,

menggunakan media

gambar mengenai:

pengertian berbagai

interkasi dalam

ekosistem, rantai

makanan dan jaring-

jaring makanan,

piramida ekologi dan

daur beogeokimia.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru

Guru membagi siswa

menjadi 4 atau 5

kelompok dalam satu

kelas.

Siswa

mengkondisikan

masing-masing dan

bergabung dengan

kelompoknya.

Guru membagi LKS Siswa menerima LKS

Guru meminta siswa Siswa memperhatiakn

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Membimbing

penyelidikan

individual

maupun

kelompok.

untuk memperhatikan

LKS yang telah

dibagikan kemudian

siswa mengidentifikasi

permasalahan mengenai

ekosistem yang ada pada

LKS, dengan

pembahasan pengertian

berbagai interkasi dalam

ekosistem, rantai

makanan dan jaring-

jaring makanan,

piramida ekologi dan

daur beogeokimia..

dengan seksama topik

LKSdan identifikasi

permasalah pada

LKS.

Guru meminta siswa

untuk mendiskusikan

topik yang ada pada

LKS.

Siswa berdiskusi

dengan sesama teman

kelompoknya.

Mengembangank

an dan

menyajikan

hasil karya

Analisis dan

Guru mendorong siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai

dan relevan.

Siswa mengumpulkan

informasi yang sesuai

dan relevan.

Guru menuntun siswa

menuliskan hasil diskusi

di LKS sesui prosedur

yang diterangkan

Siswa menuliskan

hasil diskusinya pada

lembar LKS yang

telah dibagikan.

Guru meminta

perwakilan tiap

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

pekerjaanya didepan

kelas

Siswa melakukan

presentasi sesuai hasil

diskusi kelompoknya

Guru menganalisis

langkah-langkah siswa

dalam identifikasi

masalah dan yang telah

didiskusikan

Siswa memperhatikan

dan mencatat

penjelasan guru.

Melakukan tanya jawab

terkait materi yang akan

Bertanya dan

menjawab pertanyaan

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

LEMBAR KERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN

PROBLEM BASED LEARNING

Nama anggota :

1.

2.

3.

4.

5.

Ekosistem Terganggu, Seekor Anak Gajah Tersesat Di Dekat

Permukiman

Seekor anak gajah berusia sekitar kurang dari tiga tahun ditemukan dalam keadaan lemah

di area kelapa sawit pada 10 Juli 2018, di Brumas, Sabah, Malaysia. Pekerja perkebunan

menemukan gajah malang itu sekitar pukul tiga sore dan segera memanggil pihak berwenang

untuk menyelamatkannya. Gajah yang ditemukan sangat kecil dan muda, mungkin usianya

hanya beberapa bulan. Ia memerlukan banyak perhatian dan kasih sayang untuk bertahan hidup,”

tutur salah satu sumber yang dikutip dari Malay Mail pada hari Rabu (11/7/2018).

Meskipun dalam keadaan lemah dan tersesat, gajah kecil ini tidak menunjukkan sikap

agresif ketika didekati oleh tim penyelamat, Sabah Wildlife Department. Saat ini, anak gajah

dirawat oleh penjaga hutan dan satwa liar di Tawau. Pihak berwenang belum bisa menentukan

kelanjutan nasib gajah tersebut, mengingat usianya yang terlalu kecil untuk dilepaskan kembali

ke alam liar bersama kawanan yang mungkin tidak dikenalnya. Kasus semacam ini bukanlah

yang pertama kali terjadi di Brumas. Sebelumnya pada tahun 2016 pernah terjadi serangan gajah

jantan yang membuat sepasang suami istri mendapatkan luka serius.

PERTEMUAN

1

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Masalah : Dari artikel diatas, jawablah pertanyaan dan diskusikan bersama dengan

teman kelompok mu.

1. Tentukan pokok permasalahan dari artikel diatas !

2. Bagaimana peran masyarakat bagi ekosistem hutan?

3. Solusi apa yang dapat anda lakukan untuk melindungi ekosistem hutan

seperti anak gajah yang tersesat dipemukiman?

4. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi lajunya pembangunan

dan pembukaan lahan yang berujung pada konflik antara manusia dengan

satwa liar?

5. Bagaimana solusi untuk mengatasi keadaan ekosistem yang semakin

mengkhawatirkan?

Dari tahun 2013 hingga 2016 tercatat lima belas bayi gajah liar yang ditemukan. Hal ini

cukup membuat masyarakat resah. Gajah merupakan hewan yang hidup berkelompok

(gregarious). Fakta menunjukkan bahwa gajah yang berjalan sendirian di sekitar pemukiman,

atau gajah yang tiba-tiba mengamuk menandakan adanya gangguan pada ekosistem hutan. Laju

pembangunan dan pembukaan lahan yang cepat di pantai timur dan pedalaman Sabah berujung

pada konflik antara manusia dengan satwa liar.

Sumber : http://nationalgeographic.grid.id/read/13896604/ekosistem-terganggu-seekor-anak-gajah-

tersesat-di-dekat-permukiman

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

LEMBAR KERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN

PROBLEM BASED LEARNING

Nama Anggota :

1.

2.

3.

4.

5.

Ikan Lebih Suka Makan Plastik Daripada Plankton,

Ekosistem Laut Terancam

Perkiraan bahwa jumlah plastik di lautan bisa segera menyamai ikan di laut membuat

ilmuwan semakin mengkhawatirkan dampaknya terhadap ekosistem air. Saat ini, kelangsungan

hidup ikan mulai terancam karena anak-anak ikan lebih memilih memakan partikel mikroplastik

daripada plankton, makanan mereka yang sebenarnya. Demikian hasil penelitian terhadap ikan

perca (perch) yang dilakukan oleh ilmuwan dan telah dipublikasikan di jurnal Science. “Mereka

bisa mendapatkan plankton, tetapi mereka lebih memilih makan mikroplastik,” kata ketua peneliti

Oona Lonnstedt dari Uppsala University di Swedia.

Ketika dibandingkan ikan perca yang lahir di perairan bersih, ikan perca yang lahir di

perairan berpolutan dan makan partikel mikroplastik mengalami hambatan pertumbuhan dan

dimangsa predator empat kali lebih cepat. “Ikan perca yang makan plastik tampak mengabaikan

bau predator, sehingga membuat mereka lebih terancam punah,” ungkap Lonnstedt. Peneliti

khawatir, jika ikan-ikan muda mengkonsumsi terlalu banyak plastik, akan menyebabkan ikan muda

lebih rentan terhadap predator. Itu artinya akan ada banyak ikan muda yang mati sebelum

PERTEMUAN

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Masalah : Dari artikel diatas, jawablah pertanyaan dan diskusikan bersama dengan

teman kelompok mu.

1. Tentukan pokok permasalahan dari artikel diatas !

2. Bagaimana peran masyarakat bagi ekosistem laut?

3. Solusi apa yang anda lakukan untuk melindungi ekosistem laut yang

tercemar yang menyebabkan ikan perca terancam punah?

4. Buat lah rantai makanan yang terjadi pada artikel diatas? Dan apa yang

terjadi jika ikan perca yang makan plastik punah dimakan predator?

5. Bagaimana cara mengembalikan ekosistem laut agar tidak

mengancam kelestarian seluruh ekosistem ?

Mikroplastik berasal dari sampah plastik yang telah terurai di alam. Sebagian besar serat

mikro pada pakaian sintetis juga terbuat dari plastik dan setiap kali dicuci, partikel-partikel kecil itu

luruh dalam air limbah. Ukurannya yang cukup kecil membuat partikel itu lolos dari pengolahan

limbah dan mencemari laut. Tentu saja mikroplastik bukanlah satu-satunya bencana bagi

kehidupan air. Partikel kecil pada pasta gigi atau scrub pembersih muka (microbeads) yang

berguna untuk membersihkan kulit juga merupakan polutan air. Microbeads lebih beracun karena

mereka merambat naik ke seluruh rantai makanan, terkadang akhirnya mengenai manusia. Partikel

ini juga dapat menyebabkan terumbu karang mati kelaparan karena menyumbat sistem pencernaan

polip karang.

Sumber : http://nationalgeographic.grid.id/read/13305552/ikan-lebih-suka-makan-plastik-

daripada-plankton-ekosistem-laut-terancam

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

LEMBAR KERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN

PROBLEM BASED LEARNING

Nama anggota :

1.

2.

3.

4.

5.

Karbon dioksida Meningkat, Ekosistem Laut Terancam

Penelitian baru memperingatkan bahwa perikanan dan ekosistem laut menghadapi ancaman

yang lebih parah dari yang diperkirakan sebelumnya akibat naiknya tingkat karbon dioksida, sehingga

bisa memicu rusaknya rantai makanan laut global. Setelah memeriksa data dari 632 eksperimen yang

telah diterbitkan tentang perairan tropis dan kutub, dan berbagai ekosistem termasuk terumbu karang,

hutan kelp dan lautan terbuka, dua orang Profesor Australia menyimpulkan hanya sedikit spesies yang

bisa menghindari dampak negatif sebagai akibat meningkatnya karbon dioksida. Perkecualian

ditemukan pada mikroorganisme, seperti plankton dan ganggang, yang diperkirakan tetap meningkat

baik dalam segi jumlah maupun keragamannya.

Mikroorganisme menyediakan makanan bagi herbivora laut. Tapi keadaan rantai makanan

menjadi buruk bagi karnivora yang menjadi dasar bagi industri perikanan. Hal ini akan menyebabkan

kehidupan di laut mengalami "kehancuran spesies mulai dari puncak rantai makanan hingga ke bawah,"

kata Profesor Ivan Nagelkerken dari Laboratorium Ekologi Laut Selatan di Universitas Adelaide,

Australia. Penelitian ilmiah sebelumnya telah memperkirakan hancurnya cadangan ikan untuk

keperluan perdagangan selama tiga puluh tahun mendatang.

PERTEMUAN

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Spesies Laut Musnah secara Massal

"Tidak ada spesies yang bisa bertahan hidup sendiri di sebuah lingkungan yang tidak

menyediakan makanan yang cukup. Dan dampak negatif ini semakin buruk dirasakan oleh jenis spesies

yang berada di urutan atas rantai makanan,” kata Nagelkerken pada VOA. Nagelkerken, bersama

seorang ahli ekologi laut dari Unversitas Adelaide, Profesor Sean Connell, sampai pada kesimpulan

yang jauh lebih buruk daripada yang mereka perkirakan ketika mereka baru memulai penelitian tentang

dampak meningkatnya suhu laut dan pengasaman laut.!break! “Kami tidak menduga akan menemukan

dampak negatif yang begitu besar pada sekian banyak spesies, terkait keragaman dan jumlah mereka,"

kata Nagelkerken.

Bahkan bila emisi karbon dioksida dihentikan, laut masih terus memanas dan akan menjadi

asam selama beberapa waktu. Tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan manusia untuk menghindari

bencana yang mengancam ini, menurut Nagelkerken. “Kalau kita mengurangi pemicu stres pada para

spesies ini, seperti polusi laut,eutrophication (proses di mana air menerima kelebihan gizi yang

mestimulasi pertumbuhan tanaman yang berlebih) dan penangkapan ikan berlebih, kita sebenarnya bisa

menunda terjadinya bencana ini. Jadi kita harus mengurangi pemicu stres pada spesies-spesies ini agar

mereka, paling tidak, bisa memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan global,"

ujarnya.

Pengasaman Laut mempengaruhi Iklim Global

Karena laut memanas, beberapa spesies akan berenang ke wilayah yang lebih tinggi tapi

peluang bertahan hidup spesies yang malas akan sangat terancam. Analisa ini juga menunjukkan bahwa

perairan yang lebih panas atau tingkat asamnya semakin meningkat, atau keduanya, membahayakan

spesies yang membentuk habitat seperti batu karang, tiram dan kerang. Perubahan sekecil apapun pada

kesehatan habitat mereka diperkirakan akan menimbulkan dampak luas bagi banyak jenis spesies yang

hidup pada terumbu karang. Penelitian itu juga memperkirakan pengasaman laut akan mengurangi gas

dimethylsulfide (DMS) yang dihasilkan oleh plankton laut. DMS membantu meningkatkan awan yang

mengatur suhu Bumi. Jadi, dengan semakin sedikit gas yang dihasilkan, artinya awan menjadi semakin

sedikit dan dengan demikian, suhu Bumi menjadi semakin panas.

Sumber : http://nationalgeographic.grid.id/read/13301940/karbondioksida-meningkat-ekosistem-

laut-terancam

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Masalah : Dari artikel diatas, jawablah pertanyaan dan diskusikan bersama dengan

teman kelompok mu.

1. Tentukan pokok permasalahan dari artikel diatas !

2. Bagaimana peran masyarakat terhadap ekosistem laut yang terancam

akibat karbon dioksida yang meningkat?

3. Apa yang terjadi jika laut masih terus memanas dan akan menjadi

asam selama beberapa waktu?

4. Karbon dioksida yang meningkat termasuk ke dalam daur bigeokimia

siklus? Dan jelaskan secara singkat siklus tersebut!

5. Jelaskan satu dari siklus daur biogeokimia yang kalian ketahui? Dan

apabila salah satu siklus tidak berjalan semestinya apa yang akan

terjadi pada ekoistem?

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

LEMBAR KERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN

PROBLEM BASED LEARNING

Nama anggota :

1.

2.

3.

4.

5.

LEMBAR JAWABAN PROBLEM BASED LEARNING

Pemanasan Global Terjadi Lebih Cepat, Ini Bahaya yang

Menghantui Bumi

Nationalgeographic.co.id - Inter-governmental Panel on Climate Change (IPCC) atau Panel

Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim, memperingatkan bahwa dunia akan memanas lebih cepat

dari yang diperkirakan. Jika laju pemanasan global tidak diturunkan secara drastis, risiko iklim untuk

kesejahteraan manusia, ekosistem dan pembangunan yang berkelanjutan, akan naik ke tingkat yang

membahayakan dan memberikan dampak permanen. IPCC memaparkan, pemanasan global sejak

zaman praindustri sudah melampaui satu derajat celcius. Pada tingkat emisi gas rumah kaca sekarang,

tingkat pemanasan global akan mencapai sebesar 1,5 derajat celsius dalam beberapa puluh tahun

kedepan.

Apabila suhu naik lagi menjadi dua derajat celcius, maka itu akan meningkatkan bencana alam,

mempercepat pencairan es laut Arktika, menyebabkan pulau-pulau tenggelam, dan ketidakmampuan

memproduksi makanan untuk penduduk dunia yang terus bertambah. Petteri Taalas, Sekretaris Jenderal

Organisasi Meteorologi Dunia menyebutkan, masih ada waktu bagi kita jika ingin mengubah perilaku

dalam mencegah kenaikan emisi karbon. "Orang yang menderita akibat perubahan iklim akan

berkurang 420 juta kalau kita mampu membatasi pemanasan ke tingkat 1,5 derajat celsius. Ada daerah-

daerah tertentu di dunia yang sangat sensitif. Negara-negara kecil, kepulauan, wilayah Laut Tengah dan

juga Sub-Sahara Afrika, yang selama ini menderita, adalah yang paling terkena dampaknya di masa

depan,” papar Taalas.

PERTEMUAN

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Masalah : Dari artikel diatas, jawablah pertanyaan dan diskusikan bersama dengan

teman kelompok mu.

1. Tentukan pokok permasalahan dari artikel diatas !

2. Setelah membaca artikel diatas, ilmu apa yang digunakan untuk

mempelajari baik interaksi antar makhluk mapun interaksi antar

makhluk hidup dan lingkungannya? Kemudian bagaimana peran dan

fungsinya anda mempelajari ilmu tersebut?

3. Bagaimana hubungan antara suhu, iklim sebagai komponen abiotik

terhadap komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan pada

ekosistem?

4. Apa yang akan terjadi terhadap komponen biotik bila suhu bumi naik

1,5 derajat Celcius berdasarkan artikel diatas?

5. Bagaimana peran masyarakat terhadap pemanasan global?

Ia menambahkan, manusia dapat membantu menyelamatkan Bumi dengan mengubah gaya

hidup. Ia memilih pangan sebagai salah satu bidang yang dapat mengurangi masalah yang sedang

terjadi pada saat ini. “Sebagai contoh, fakta bahwa kita makan begitu banyak daging berarti kita

menggunakan lahan pertanian yang cukup besar untuk berternak dari pada untuk memproduksi sayur

mayur dan kacang-kacangan yang lebih ramah karbon,” ucap Taalas. Menurutnya, tenaga surya, tenaga

air, tenaga angin dan bentuk-bentuk lain dari energi yang ramah lingkungan harus tersedia untuk

memenuhi kebutuhan banyak orang. Penggunaan modal transportasi bertenaga listrik untuk publik dan

pribadi juga seharusnya lebih ditekankan lagi.

Sumber : http://nationalgeographic.grid.id/read/13962009/pemanasan-global-terjadi-lebih-cepat-

ini-bahaya-yang-menghantui-bumi

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

SOAL LATIHAN KELAS KONTROL

Pertemuan 1

1. Jelaskan pengertian tentang ekosistem?

2. Apa yang dimaksud dengan komponen biotik dan abiotik? Berikan

contohnya?

3. Jelaskan perbedaan populasi dan komunitas?

4. Mengapa komponen biotik satu ekosistem sangat dipengaruhi oleh

komponen abiotik?

5. Jelaskan pengertian suksesi dalam ekosistem dan bagaimana proses

terjadinya suksesi?

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

SOAL LATIHAN KELAS KONTROL

Pertemuan II

1. Jelaskan pengertian antara kompetesi interspesies dan intraspesies serta

berikan contohnya masing-masing?

2. Buatlah diagram rantai makanan yang anda ketahui?

3. Buatlah proses aliran energi ekosistem berlangsung?

4. Apakah bentuk interaksi predasi dan parasitisme sama? jika tidak, jelaskan

perbedaannya dan berikan kedua contoh bentuk interaksi tersebut?

5. Jelaskan proses terjadinya daur air?

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Biologi

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Leraning

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

Kelas/Semester : X /Genap

Mata Pelajaran : Biologi

Pokok Bahasan : Ekosistem

Hari/tanggal :

Berilah tanda (√) pada kolom (YA) bila melaksanakan (TIDAK) jika tidak

melaksanakan pada masing-masing pernyataan dibawah ini !

No Aktivitas Guru Aktivitas (√)

1 Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Ya Tidak

2 Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan materi

ekosistem. √

3 Guru mengorientasi siswa pada masalah dengan memberikan

pertanyaa. √

4 Guru meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan ketentuan. √

5 Guru menyampaikan urutan kegiatan pembelajaranyang akan

dilaksanakan. √

6 Guru membimbing siswa berdiskusi sesuai dengan kelompok

masing-masing untuk mengerjaakan LKS problem based

learning yang ditugaskan.

7 Guru membantu siswa jika terjadi kesulitan dalam proses

pengerjaan LKS √

8 Guru membimbing siswa untuk mencari dan mengumpulkan

informasi dari berbagai sumber berupa buku ataupun internet

terkait dengan permasalahan.

9 Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya. √

10 Guru mengevaluasi jawaban dan kinerja kelompok dalam

pemecahan masalah. √

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Biologi

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Leraning

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

Kelas/Semester : X /Genap

Mata Pelajaran : Biologi

Pokok Bahasan : Ekosistem

Hari/tanggal :

Berilah tanda (√) pada kolom (Semua) bila melaksanakan semua (Tidak

Semua) jika hanya melaksanakan sebagian dan (Tidak Ada) apabila tidak

melaksanakan pada masing-masing pernyataan dibawah ini :

No Aktivitas Siswa

Sem

ua

Tid

ak

Sem

ua

T

idak

Ad

a

1. Orientasi siswa kepada masalah

Turut serta dalam melaksanakan tugas belajar

1. Memperhatikan penjelasan guru √

2. Menjawab pertanya guru √

2. Mengorganisasikan siswa untu belajar

Terlibat dallam pemecahan masalah

1. Menjelaskan materi kepada teman sekelas atau

sekelompok √

2. Fokus pada permasalahan yang diberikan guru

3. Membimbing pengalaman invidual.kelompok

Berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah

1. Membaca buku, modul, atau sumber belajar lain. √

2. Bertanya pada teman. √

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil menyajikan

hasil diskusi kelompok

1. Secara menarik √

2. hasil sesuai dengan data yang diperoleh √

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

5. Menganalisis data mengevaluasi pemecahan

masalah

Melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru

1. semua anggota kelompok berpartisipasi dalam

menyampaikan gagasan nya √

2. mendiskusikan soal-soal tugasdengan

kelompoknya. √

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Intrumen Pengumpulan Data Lembar Soal Uji Validitas

Satuan pendidikan : Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X /Genap

Materi Pokok : Ekosistem

Tahun ajaran : 2018/2019

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

1. Pernyataan yang benar

mengenai ekologi sebagai ilmu

adalah....

a. Ilmu yang mempelajari

interaksi antara organisme

dengan lingkungannya dan

yang lainya.

b. Ilmu yang mempelajari

tentang tumbuhan

c. Ilmu yang mempelajari

tentang perubahan iklim

lingkungan

d. Ilmu yang mempelajari

struktur, fungsi, perilaku,

serta evolusi hewan

e. Ilmu tentang pelestarian,

perlindungan dan restorasi

lingkungan alam, ekosistem

alami, vegetasi dan satwa

liar.

2. Berikut ini yang bukan

merupakan komponen abiotik

adalah...

a. Air

b. Suhu

c. Cahaya

d. Rerumputan

e. Tanah

3. Dibawah ini yang termasuk

penyusun ekosistem komponen

abiotik adalah....

a. Cahaya, suhu, hewan

b. Hewan, tumbuhan, mikroba

c. Cahaya, suhu, topografi

d. Tumbuhan, suhu, tanah

e. Mikroba, tumbuhan, air

4. Perhatikan faktor-faktor

lingkungan berikut :

1. Salinitas

2. PH

3. Predator

4. Topografi

5. Detritvor

6. Decomposer

Yang termasuk kedalam faktor

biotik adalah....

a. 1-2-4

b. 2-5-6

c. 4-5-6

d. 2-3-5

e. 3-5-6

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

5. Komponen biotik yang ada

pada ekosistem kolam adalah....

a. Fitoplankton, PH, suhu,

bakteri

b. Zooplankton, udara, suhu,

ikan

c. Ikan, bakteri, kelembaban,

fitoplankton

d. Fitoplankton zooplankton,

ikan bakteri, organisme lain

e. Bakteri, PH, ikan, air,

semua organisme

6. Di bawah ini yang bukan

merupakan contoh saling

ketergantungan antara sesama

komponen biotik adalah...

a. ayam dan kambing

memerlukan oksigen

b. lebah menghisap madu dari

bunga

c. kambing memakan rumput

d. ayam jantan memerlukan

ayam betina untuk

berkembangbiak

e. ulat dan ayam memakan

tumbuhan

7. Jenis ekosistem teresterial yang

memiliki iklim tropika, curah

hujan sedikit, dan terdapat

tumbuhan yang berdaun seperti

duri disebut...

a. Bioma tundra

b. Bioma taiga

c. Bioma gurun

d. Bioma padang rumput

e. Bioma hutan basah

8. Tumbuhan yang hidup di

daerah rawa umumnya

mempunyai ciri-ciri yang khas

di antaranya....

a. Akarnya mempunyai sifat

geotropisme negatif

b. Akarnya mempunyai sifat

geotropisme positif

c. Akarnya mempunyai sifat

geotropisme netral

d. Akarnya mempunyai sifat

fototopi negatif

e. Akarnya mempunyai sifat

fototopi positif

9. Tumbuhan-tumbuhan

memperoleh nutrien atau

mineral dari lingkunganya.

Tempat yang banyak

mengandung nutrien adalah...

a. Lumpur sawah

b. Tanah berpasir

c. Tanah liat

d. Lapisan tanah kebun bagian

atas

e. Lapisan tanah hutan bagian

atas

10. Ada perairan yang terkena

insektisida secara berulang-

ulang, akumulasi senyawa

tersebut yang paling besar ialah

pada...

a. Fitoplakton

b. Zooplankton

c. Ikan herbivora

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

d. Ikan karnivora

e. Air

11. pada ekosistem danau, zona

perairan yang masih menerima

penetrasi cahaya disebut.....

a. afotik

b. bentik

c. fotik

d. lentik

e. lotik

12. Berikut ini adalah jenis

interaksi antar populasi:

1. Predasi

2. Kompetisi

3. Mutualisme

4. komensalisme

5. parasitisme

Jenis interaksi yang

menguntungkan salah satu

populasi adalah..

a. 1, 2 dan 3

b. 1, 2 dan 5

c. 2, 3 dan 4

d. 2, 4 dan 5

e. 3, 4 dan 5

13. Organisasi kehidupan dalam

ekosistem yang merupakan

suatu kumpulan individu jenis

berada pada tempat atau daerah

yang sama disebut...

a. Individu

b. Populasi

c. Bioma

d. Ekosistem

e. Biosfer

14. Hubungan ikan remora dan

ikan hiu adalah...

a. kompetisi

b. simbiosis mutualisme

c. simbiosis komensalisme

d. simbiosis parasitisme

e. simbiosis neutralisme

15. Pola kehidupan berikut ini yang

termasuk simbiosis

komensalisme adalah...

a. kutu pada tubuh kucing

b. benalu dengan pohon jambu

air

c. burung jalak dengan kerbau

d. anggrek dengan pohon

mangga

e. kutu pada rambut

16. Bentuk interaksi yang

menguntungkan kedua populasi

disebut...

a. Parasitisme

b. Komensialisme

c. Kooperatif

d. Mutualisme

e. Predasi

17. Cara hidup bersama antara dua

jenis organisme yang berbeda

di mana organisme yang satu

diuntungkan dan yang lainnya

tidak merasa dirugikan

merupakan ciri dari simbiosis...

a. Komensalisme

b. Mutualisme

c. Parasitisme d. Kompetisi

e. Kooperatif

18. Pengertian yang benar dari

komunitas adalah...

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

a. Satuan individu satu jenis

yang berkumpul dalam satu

tempat dan waktu

b. Kumpulan berbagai

populasi yang hidup disuatu

waktu dan daerah tertentu

yang saling berinteraksi dan

mempengaruhi satu sama

lain

c. Organisme tunggal yang

hidup pada lingkungan

tertentu.

d. Terjadinya interaksi antara

makluk hidup dengan

lingkungannya.

e. Kumpulan siswa SMA yang

hidup bersama

19. Salah satu penyebab terjadinya

suksesi primer adalah..

a. Banjir

b. Tanah longsor

c. Kebakaran

d. Penebangan

e. Gunung meletus

20. Contoh populasi dalam

pernyataan berikut adalah...

a. sekelompok kambing yang

sedang merumput di padang

rumput

b. kambing, rusa, dan lembu

yang sedang merumput di

padang rumput

c. belalang, jengkerik, dan

ulat yang dimangsa oleh

beberapa jenis burung

d. sekawanan burung pipit dan

gelatik makan padi di

sawah

e. ular, katak dan belalang

yang sedang berada di

sawah

21. Berat total populasi ditunjukan

oleh piramida...

a. Piramida energi

b. Piramida biomassa

c. Piramida normal

d. Piramida terbalik

e. Piramida jumlah individu

22. Perubahan kepadatan populasi

dapat terjadi karena..

a. antara komponen biotik dan

abiotik terjadi hubungan

timbalik balik

b. terjadi hubungan yang

selaras di daerah itu

c. lingkungan abiotik tercemar

limbah pabrik

d. adanya kelahiran dan

kematian

e. padatnya angka kematian

23. Di savana hidup populasi singa

dan rusa. Jika predator sangat

aktif mencari mangsa, setelah

konsumen primer mengalami

penurunan maka akan terjadi...

a. peningkatan populasi

rumput dan singa

b. peningkatan populasi

rumput dan penurunan

populasi singa

c. penurunan populasi rumput dan singa

d. peningkatan populasi rusa

dan penurunan populasi

singa

e. peningkatan populasi rusa

dan singa.

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

24. Bila salah satu jenis populasi

tumbuhan dalam hutan

dimusnahkan, maka...

a. ekosistem hutan tersebut

akan labil

b. hanya tumbuhan itu saja

yang akan musnah

c. akan diikuti musnahnya

populasi yang lain

d. tidak akan ada spesies

hewan yang ikut musnah

e. hanya populasi tumbuhan

saja yang akan musnah

25. Suatu habitat diawali

tumbuhanya orgnisme pioner

berupa lumut kerak. Lumut

kerak melapuk benda mati dan

diuraikan oleh pengurai

menjadi zat anorganik yang

akan memperkaya unsur hara

tanah sehingga benih yang

jatuh pada tempat tersebut akan

tumbuh subur. Setelah itu akan

tumbuh rumput dan pepohonan.

Bersamaan dengan itu pula

hewan mulai memasuki

komunitas yang baru terbentuk

dan akhirnya terbentuk

ekosistem seimbang. Berlatar

belakang kasus tersebut

peristiwa apa yang terjadi?

a. Aberasi primer

b. Degradasi primer

c. Suksesi primer

d. Degradasi sekunder

e. Suksesi sekunder

26. Berikut ini yang merupakan

produsen pada ekosistem

perairan adalah.....

a. Fitoplankton

b. Zooplankton

c. Ikan

d. Jamur

e. Bakteri

27. Di antara makhluk hidup

berikut ini yang termasuk

komponen detritivor adalah...

a. Bakteri dan jamur

b. Cacing tanah dan luing

c. Tumbuhan hijau

d. Manusia

e. Ikan

28. Dalam suatu ekosistem kolam

terdapat

1) Ikan karnivora

2) Bakteri pengurai

3) Ikan herbivore

4) Zat-zat organic

5) Fitoplankton

Dari komponen ekosistem tersebut

dapat disusun suatu mata rantai

makanan dengan susunan...

a. 5 – 3 – 2 – 1 – 4

b. 3 – 4 – 5 – 1 – 2

c. 5 – 3 – 1 – 4 – 2

d. 4 – 5 – 1 – 2 – 3

e. 2 – 3 – 5 – 4 – 1

29. Apakah yang dimaksud dengan

detritivora itu?

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

a. sampah organik yang

mengalami pembusukan

b. hewan dan tumbuhan yang

menghancurkan bangkai

c. organisme yang bersifat

sebagai detricus

d. organisme pemakan

sampah organik dan

bangkai

e. organisme yang terurai

30. Semakin panjang rantai

makanan maka...

a. energi yang diperoleh

produsen semakin kecil

b. energi yang ditransfer dari

produsen ke konsumen

semakin besar

c. konsumen puncak

mendapatkan energi paling

besar

d. konsumen puncak hanya

memperoleh sedikit energi

e. podusen mendapatkan

energi paling besar

31. Untuk memberantas hama

sebaiknya tidak dengan

menggunakan insektisida,

sebab akan memusnahkan

hewan predator dan racun

insektisida dapat termakan oleh

manusia. Untuk itu manusia

berusaha dengan cara radiasi

sinar X terhadap hewan yang

sengaja dipelihara di

laboratorium, umumnya yang

radiasi adalah....

a. Imago hewan jantan

b. Larva hewan betina

c. Larva hewan jantan

d. Pupa hewan betina

e. Pupa hewan jantan

32. Manakah yang benar dari

urutan rantai makanan di darat

pada pernyataan berikut?

a. tumbuhan – ulat – burung –

elang – kucing

b. kelinci – kambing – rumput

– cacing

c. padi – tikus – ular – burung

– elang

d. belalang – tumbuhan –

cahaya matahari

e. tumbuhan – belalang – ular

– elang

33. Sekumpulan rantai makanan

yang saling berhubungan

disebut...

a. jaring-jaring makanan

b. jaring- jaring kehidupan

c. piramida makanan

d. rantai makanan

e. semua jawaban benar

34. perhatikan skema jaring-jaring

makanan dibawah ini.

Pengurai ikan besar

Ikan

kecil

fitoplankton

zooplankton udang

Bila populasi zooplankton

berkurang maka akan diikuti

penurunan populasi....

a. ikan besar

b. ikan kecil

c. udang

d. pengurai

e. fitoplankton

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

35. Dalam suatu ekosistem sekitar

lapangan mandala kriya

terdapat tikus, kucing, rumput,

jamur dan bakteri. Organisme

yang sangat tergantung pada

konsumen adalah..

a. tikus dan kucing

b. kucing dan rumput

c. rumput dan jamur

d. jamur dan bakeri

e. rumput dan bakteri

36. Jika populasi rumput pada

ekosistem menurun, organisme

yang paling terkena akibatnya

adalah...

a. herbivora

b. karnivora

c. produsen

d. omnivora

e. predator

37. Manakah dari kelompok hewan

berikut yang termasuk

konsumen pertama dalam

sebuah piramida makanan?

a. kelinci, anjing, kucing,

tikus

b. tikus, gajah, serigala, ular

c. rusa, serigala, singa, burung

pemakan bangkai

d. kuda, sapi, lembu, kambing

e. kelinci, elang, rusa, sapi

38. Organisme seperti tumbuhan

dapat membuat makanannya

sendiri yang sering disebut

sebagai organisasi...

a. autotrof

b. dekomposer

c. heterotrof

d. pengurai

e. konsumen

39. Arus energi adalah...

a. perpindahan produsen ke

predator

b. perpindahan konsumen ke

omnivora

c. perpindahan energi dalam

rantai makanan

d. rangkaian perpindahan

e. perpindahan konsumen ke

produsen

40. Perpindahan energi yang benar

secara berturut-turut adalah...

a. matahari, tumbuhan,

konsumen I, konsumen II,

konsumen III

b. matahari, omnivora,

karnivora, herbivora

c. tumbuhan, matahari,

konsumen I, konsumen II

d. tumbuhan, konsumen I,

konsumen II, matahari

e. matahari, konsumen,

matahari karnivora,

omnimora

41. Akuarium air tawar merupakan

suatu ekosistem untuk

memperoleh habitat biotik dan

abiotik. Ikan-ikan yang hidup

dalam akuarium tersebut harus

mendapatkan oksigen.

Kandungan oksigen terlarut

dapat bertambah dari...

a. Hidrolisis air menjadi

hidrogen dan oksigen

b. Tumbuhan air yang ada

dalam akuarium

c. Hasil metabolisme makhluk

air

d. Pemecahan garam-garam

karbonat

e. Zooplankton yang hidup

dalam akuarium

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

42. Dalam siklus materi yang

termasuk dalam materi

merupakan unsur apa saja...

a. air, karbon dan

karbondioksida

b. oksigen dan karbondioksida

c. air dan cahaya

d. karbon, oksigen, hidrogen

e. air, karbon, nitogen dan

sulfur

43. Istilah fiksasi nitrogen merujuk

pada pertanyaan sebagai

berikut...

a. proses perubahan nitrat dan

nitrit menjadi nitrogen

b. proses perubahan nitrogen

dalam bentuk gas di

atmosfer menjadi nitri

c. proses perubahan nitrogen

menjadi bentuk yang dapat

digunakan oleh tumbuhan

dengan bantuan bakteri

d. proses penyerapan nitrat

dari tanah oleh tumbuhan

e. proses dekomposisi

material organik menjadi

amoniak

44. Eutrofikasi danau akibat

kegiatan manusia menyebabkan

berkurangnya kandungan

oksigen sampai pada suatu

tahap berisiko. Alasan utama

pengurangan oksigen adalah...

a. Konsumsi oksigen oleh

tumbuhan

b. Konsumsi oksigen oleh

ikan

c. Konsumsi oksigen oleh

pengurai

d. Oksidasi nitrat dan fosfat

e. Oksigen terurai ke udara

bebas

45. Perhatikan skema daur

biogeokimia dari unsur karbon

berikut:

Atmosfer pengurai

Bakteri tumbuhan hijau hewan

(X)

Senyawa C di bumi

Karbonat + kapur bahan bakar

fosil gunung berapi

Proses yang terjadi pada daerah X

adalah..

a. Mati

b. Fotosintesis

c. Respirasi

d. Pengendapan

e. Pembakaran

46. Berikut ini yang berperan

sebagai konsumen l pada

ekosistem sawah adalah...

a. Padi

b. Katak

c. Tikus

d. Ular

e. Elang

47. Proses pengubahan amonia

menjadi nitrit pada daur

nitrogen disebut...

a. Denitrifikasi

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

b. Nitratasi

c. Nititasi

d. Nitrifikasi

e. Amonifikasi

48. Fungsi penting dari fosfor

sebagai berikut kecuali...

a. Pembentuk ATP

b. Penyusun protein

c. Bahan pembentuk tulang

d. Komponen penyusunan

asam nukleat

e. Berperan dalam hujan asam

49. Pernyataan yang tepat untuk

daur nitrogen berikut ini

kecuali....

a. Nitritasi diperlukan nitrit

b. Melibatkan bakteri

nitrobakter

c. Bersifat anaerob

d. Membentuk nitrit

e. Bahan utamanya amoniak.

50. Perhatikan urutan berikut!

1. Air di permukaan bumi

menguap melalui evaporasi

2. Uang air di atmosfer

menjadi lebih padat (awan)

3. Tumbuhan melakukan

transpirasi dalam bentuk

uap air ke atmosfer

4. Adanya angin

menyebabkan awan

mengalami prespirasi dalam

bentuk hujan

5. Terjadi kondensasi

6. Air kembali kepermukaan

bumi

Urutan siklus air yang benar

adalah.....

a. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6

b. 1 – 3 – 5 – 2 – 4 – 6

c. 1 – 5 – 2 – 3 – 4 – 6

d. 1 – 2 – 5 – 3 – 4 – 6

e. 6 – 1 – 3 – 2 – 5 – 4

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

KUNCI JAWABAN TES VALIDITAS SOAL

1.a 11.b 21.b 31.a 41.a

2.d 12.c 22.d 32.c 42.e

3.c 13.b 23.b 33.a 43.c

4.c 14.c 24.c 34.e 44.e

5.d 15.d 25.c 35.d 45.d

6.a 16.d 26.a 36.a 46.c

7.c 17.a 27.a 37.d 47.d

8.a 18.b 28.c 38.a 48.e

9.d 19.e 29.c 39.c 49.a

10.b 20.a 30.d 40.a 50.c

(skor tiap soal 1)

Skor total 50

Rubrik Soal

Jumlah skor yang diperoleh

Total Nilai : X 100

50

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Intrumen Pengumpulan Data Lembar Soal Tes Hasil Belajar

Satuan pendidikan : Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X /Genap

Materi Pokok : Ekosistem

Tahun ajaran : 2018/2019

Alokasi Waktu : 120 Menit

51. Di bawah ini yang bukan

merupakan contoh saling

ketergantungan antara sesama

komponen biotik adalah...

f. ayam dan kambing

memerlukan oksigen

g. lebah menghisap madu dari

bunga

h. kambing memakan rumput

i. ayam jantan memerlukan ayam

betina untuk berkembangbiak

j. ulat dan ayam memakan

tumbuhan

52. Jenis ekosistem teresterial yang

memiliki iklim tropika, curah hujan

sedikit, dan terdapat tumbuhan

yang berdaun seperti duri disebut...

f. Bioma tundra

g. Bioma taiga

h. Bioma gurun

i. Bioma padang rumput

j. Bioma hutan basah

53. Tumbuhan-tumbuhan memperoleh

nutrien atau mineral dari

lingkunganya. Tempat yang

banyak mengandung nutrien

adalah...

f. Lumpur sawah

g. Tanah berpasir

h. Tanah liat

i. Lapisan tanah kebun bagian

atas

j. Lapisan tanah hutan bagian atas

54. pada ekosistem danau, zona

perairan yang masih menerima

penetrasi cahaya disebut.....

f. afotik

g. bentik

h. fotik

i. lentik

j. lotik

55. Berikut ini adalah jenis interaksi

antar populasi:

6. Predasi

7. Kompetisi

8. Mutualisme

9. komensalisme

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

10. parasitisme

Jenis interaksi yang

menguntungkan salah satu populasi

adalah..

f. 1, 2 dan 3

g. 1, 2 dan 5

h. 2, 3 dan 4

i. 2, 4 dan 5

j. 3, 4 dan 5

56. Hubungan ikan remora dan ikan

hiu adalah...

f. kompetisi

g. simbiosis mutualisme

h. simbiosis komensalisme

i. simbiosis parasitisme

j. simbiosis neutralisme

57. Contoh populasi dalam pernyataan

berikut adalah...

f. sekelompok kambing yang

sedang merumput di padang

rumput

g. kambing, rusa, dan lembu yang

sedang merumput di padang

rumput

h. belalang, jengkerik, dan ulat

yang dimangsa oleh beberapa

jenis burung

i. sekawanan burung pipit dan

gelatik makan padi di sawah

j. ular, katak dan belalang yang

sedang berada di sawah

58. Berat total populasi ditunjukan

oleh piramida...

f. Piramida energi

g. Piramida biomassa

h. Piramida normal

i. Piramida terbalik

j. Piramida jumlah individu

59. Perubahan kepadatan populasi

dapat terjadi karena..

f. antara komponen biotik dan

abiotik terjadi hubungan

timbalik balik

g. terjadi hubungan yang selaras

di daerah itu

h. lingkungan abiotik tercemar

limbah pabrik

i. adanya kelahiran dan kematian

j. padatnya angka kematian

60. Di savana hidup populasi singa dan

rusa. Jika predator sangat aktif

mencari mangsa, setelah konsumen

primer mengalami penurunan maka

akan terjadi...

f. peningkatan populasi rumput

dan singa

g. peningkatan populasi rumput

dan penurunan populasi singa

h. penurunan populasi rumput dan

singa

i. peningkatan populasi rusa dan

penurunan populasi singa

j. peningkatan populasi rusa dan

singa.

61. Bila salah satu jenis populasi

tumbuhan dalam hutan

dimusnahkan, maka...

f. ekosistem hutan tersebut akan

labil

g. hanya tumbuhan itu saja yang

akan musnah

h. akan diikuti musnahnya

populasi yang lain

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

i. tidak akan ada spesies hewan

yang ikut musnah

j. hanya populasi tumbuhan saja

yang akan musnah

62. Suatu habitat diawali tumbuhanya

orgnisme pioner berupa lumut

kerak. Lumut kerak melapuk benda

mati dan diuraikan oleh pengurai

menjadi zat anorganik yang akan

memperkaya unsur hara tanah

sehingga benih yang jatuh pada

tempat tersebut akan tumbuh subur.

Setelah itu akan tumbuh rumput

dan pepohonan. Bersamaan dengan

itu pula hewan mulai memasuki

komunitas yang baru terbentuk dan

akhirnya terbentuk ekosistem

seimbang. Berlatar belakang kasus

tersebut peristiwa apa yang terjadi?

f. Aberasi primer

g. Degradasi primer

h. Suksesi primer

i. Degradasi sekunder

j. Suksesi sekunder

63. Di antara makhluk hidup berikut

ini yang termasuk komponen

detritivor adalah...

f. Bakteri dan jamur

g. Cacing tanah dan luing

h. Tumbuhan hijau

i. Manusia

j. Ikan

64. Semakin panjang rantai makanan

maka...

f. energi yang diperoleh produsen

semakin kecil

g. energi yang ditransfer dari

produsen ke konsumen semakin

besar

h. konsumen puncak

mendapatkan energi paling

besar

i. konsumen puncak hanya

memperoleh sedikit energi

j. podusen mendapatkan energi

paling besar

65. Untuk memberantas hama

sebaiknya tidak dengan

menggunakan insektisida, sebab

akan memusnahkan hewan

predator dan racun insektisida

dapat termakan oleh manusia.

Untuk itu manusia berusaha

dengan cara radiasi sinar X

terhadap hewan yang sengaja

dipelihara di laboratorium,

umumnya yang radiasi adalah....

f. Imago hewan jantan

g. Larva hewan betina

h. Larva hewan jantan

i. Pupa hewan betina

j. Pupa hewan jantan

66. Manakah yang benar dari urutan

rantai makanan di darat pada

pernyataan berikut?

f. tumbuhan – ulat – burung –

elang – kucing

g. kelinci – kambing – rumput –

cacing

h. padi – tikus – ular – burung –

elang

i. belalang – tumbuhan – cahaya

matahari

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

j. tumbuhan – belalang – ular –

elang

67. Sekumpulan rantai makanan yang

saling berhubungan disebut...

f. jaring-jaring makanan

g. jaring- jaring kehidupan

h. piramida makanan

i. rantai makanan

j. semua jawaban benar

68. Organisme seperti tumbuhan dapat

membuat makanannya sendiri yang

sering disebut sebagai organisasi...

f. autotrof

g. dekomposer

h. heterotrof

i. pengurai

j. konsumen

69. Arus energi adalah...

f. perpindahan produsen ke

predator

g. perpindahan konsumen ke

omnivora

h. perpindahan energi dalam

rantai makanan

i. rangkaian perpindahan

j. perpindahan konsumen ke

produsen

70. Akuarium air tawar merupakan

suatu ekosistem untuk memperoleh

habitat biotik dan abiotik. Ikan-

ikan yang hidup dalam akuarium

tersebut harus mendapatkan

oksigen. Kandungan oksigen

terlarut dapat bertambah dari...

f. Hidrolisis air menjadi hidrogen

dan oksigen

g. Tumbuhan air yang ada dalam

akuarium

h. Hasil metabolisme makhluk air

i. Pemecahan garam-garam

karbonat

j. Zooplankton yang hidup dalam

akuarium

71. Dalam siklus materi yang termasuk

dalam materi merupakan unsur apa

saja...

f. air, karbon dan karbondioksida

g. oksigen dan karbondioksida

h. air dan cahaya

i. karbon, oksigen, hidrogen

j. air, karbon, nitogen dan sulfur

72. Proses pengubahan amonia

menjadi nitrit pada daur nitrogen

disebut...

f. Denitrifikasi

g. Nitratasi

h. Nititasi

i. Nitrifikasi

j. Amonifikasi

73. Fungsi penting dari fosfor sebagai

berikut kecuali...

f. Pembentuk ATP

g. Penyusun protein

h. Bahan pembentuk tulang

i. Komponen penyusunan asam

nukleat

j. Berperan dalam hujan asam

74. Pernyataan yang tepat untuk daur

nitrogen berikut ini kecuali....

f. Nitritasi diperlukan nitrit

g. Melibatkan bakteri nitrobakter

h. Bersifat anaerob

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

i. Membentuk nitrit

j. Bahan utamanya amoniak.

75. Perhatikan urutan berikut!

7. Air di permukaan bumi

menguap melalui evaporasi

8. Uang air di atmosfer menjadi

lebih padat (awan)

9. Tumbuhan melakukan

transpirasi dalam bentuk uap

air ke atmosfer

10. Adanya angin menyebabkan

awan mengalami prespirasi

dalam bentuk hujan

11. Terjadi kondensasi

12. Air kembali kepermukaan bumi

Urutan siklus air yang benar

adalah.....

f. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6

g. 1 – 3 – 5 – 2 – 4 – 6

h. 1 – 5 – 2 – 3 – 4 – 6

i. 1 – 2 – 5 – 3 – 4 – 6

j. 6 – 1 – 3 – 2 – 5 – 4

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR

1.a 11.c 21.e

2.c 12.c 22.d

3.d 13.a 23.e

4.b 14.d 24.a

5.c 15.a 25.c

6.c 16.c

7.a 17.a

8.b 18.a

9.d 19.c

10.b 20.a

(skor tiap soal 1

Skor total 25

Rubrik Soal

Jumlah skor yang diperoleh

Total Nilai : X 100

25

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen

No Nama KKM Nilai

1 Ade Zolbi 70 96

2 Afifah 70 76

3 Afzazul Zikri 70 80

4 Al Fariz 70 80

5 Ayu Laila Tusa‟adah 70 72

6 Azra Nurul Jannah 70 76

7 Ega Putri Miranda 70 92

8 Fauzan 70 60

9 Indah Sari 70 80

10 Jasmin Afifah 70 84

11 Juwita Rapita Sari 70 76

12 M. Farhan Haqqi 70 84

13 M. Fikri 70 68

14 M. Romi 70 64

15 M. Sudandi 70 84

16 Marini 70 88

17 Mina Ramadani 70 84

18 Nepta Safitri 70 84

19 Nesha Syakila 70 88

20 Nur Ismi Nabila 70 80

21 Nurhariyanti 70 88

22 Nurjannah 70 88

23 Purnama Febriani 70 92

24 Raudatul Jannah 70 96

25 Rezy 70 88

26 Rezy Sayputra 70 76

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Daftar Nilai Posttest Kelas Kontrol

No Nama KKM Nilai

1 A.Aprizal Kurniawan 70 80

2 Agri Fina Alamanda 70 72

3 Agus Tomi 70 76

4 Arham 70 60

5 Attahirah Kamila 70 68

6 Diki Al Vado 70 72

9 Efniaga 70 80

8 Eliza Ramayani 70 56

7 Elza Edison 70 60

10 Febbi Kurniawan 70 76

12 Ibnu Sina Al Amin 70 84

11 Ikhsan Ramadhan Habibi 70 84

13 Lilisa Azzahra 70 88

14 M. Fiqriansyah 70 72

15 Nur Aisyah 70 64

16 Nurul Suhadah 70 76

20 Rahmat Verdi Syahputra 70 76

21 Rifatul Uliah 70 92

18 Riska Dwi Yolanda Sari 70 88

19 Riska Widya Sari 70 92

17 Riska Yunitasia 70 64

22 Salwa Khairuunisa 70 88

23 Umul Hasanah 70 92

24 Wahyu Nugroho 70 88

25 Yola Armita 70 68

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Uji Validitas Item Soal

Langkah Langkah Perhitungan Uji Validitas Item Soal

a. mencari mean dari skor

= ∑

=

= 25,44

b. mencari standar deviasi

√∑

(

)

taraf signifikan

Df = N – n

= 25 – 2

= 23

Taraf signifikan 5% = 2,069

1. Mp =

=

= 26,15

=

=

2,0469 X 2

0,938

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (0,937 < 2,069)

2. Mp =

=

= 24,89

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

=

=

0,018 X 2

1,064

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,064 < 2,069)

3. Mp =

=

= 25,763

=

=

0,071 X 1,127

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,314 < 2,069)

4. Mp =

=

= 28,38

=

=

0,653 X 0,816

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,918 < 2,069)

5. Mp =

=

= 23,81

=

=

0,362 X 0,816

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,447 < 2,069)

6. Mp =

=

= 27,3

=

=

0,422 X 0,816

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,612 < 2,069)

7. Mp =

=

= 26,27

=

=

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

0,83X 0,816

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,343 < 2,069)

8. Mp =

=

= 26,15

=

=

0,164 X 0,5

r hitung < r tabel berarti item soal invalid ( 1,918< 2,069)

9. Mp =

=

= 20,08

=

=

1,191 X 0,816

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,115 < 2,069)

10. Mp =

=

= 20,05

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

=

=

1,197 X 2

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (0,815 < 2,069)

11. Mp =

=

= 19,5

=

=

1,31 X 0,816

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (2,066 < 2,069)

12. Mp =

=

= 21,2

=

=

0,942 X 0,816

612

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,612 < 2,069)

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

13. Mp =

=

= 22,2

=

=

0,72 X 0,816

r hitung < r tabel berarti item soal valid (1,589 < 2,069)

14. Mp =

=

= 19,625

=

=

1,292 X 0,816

r hitung < r tabel berarti item soal valid ( < 2,069)

15. Mp =

=

= 18,57

=

=

1,526 X 2

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (0,799< 2,069)

16. Mp =

=

= 26,22

=

=

0,103 X 1,027

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,118< 2,069)

17. Mp =

=

= 27,461

=

=

0,918 X 1

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,918 < 2,069)

18. Mp =

=

= 30,56

=

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

=

1,137 X 0,227

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,447 < 2,069)

19. Mp =

=

= 27,15

=

=

1,918 X 1

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,918 < 2,069)

20. Mp =

=

= 25,91

=

=

1,445 X 0,816

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,115< 2,069)

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

21. Mp =

=

= 23,45

=

=

0,442 X 0,816

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,343 < 2,069)

22. Mp =

=

= 27,125

=

=

0,236 X 0,654

r hitung < r tabel berarti item soal valid (3,337 < 2,069)

23. Mp =

=

= 27,33

=

=

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

2,115 X 1

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (2,115< 2,069)

24. Mp =

=

= 27,66

=

=

0,493 X 0,816

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,936 < 2,069)

25. Mp =

=

= 27,41

=

=

1,447 X 1

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,447 < 2,069)

26. Mp =

=

= 25,56

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

=

=

0,126 X 0,816

1,447

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,447< 2,069)

27. Mp =

=

= 25,63

=

=

0,422 X 0,816

2,348

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,348 < 2,069)

28. Mp =

=

= 26

=

=

1,027 X 0,224

1,744

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,774 < 2,069)

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

29. Mp =

=

= 23,2

=

=

0,497 X 0,816

1,589

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,589 < 2,069)

30. Mp =

=

= 26,41

=

=

2.115 X 1

2,115

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,115 < 2,069)

31. Mp =

=

= 17,18

=

=

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

1,835 X 0,816

2,343

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,343 < 2,069)

32. Mp =

=

= 25,16

=

=

2,115 X 1

2,115

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,115 < 2,069)

33. Mp =

=

= 24

=

=

4,5 X 0,816

2,936

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,936 < 2,069)

34. Mp =

=

= 25,73

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

=

=

0,064 X 2

1,064

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,064< 2,069)

35. Mp =

=

= 26,07

=

=

0,14 X 1,224

1,744

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,744 < 2,069)

36. Mp =

=

= 24,33

=

=

0,246 X 1,224

1,589

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,589 < 2,069)

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

37. Mp =

=

= 27,28

=

=

0,408 X 1,224

1,744

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,744 < 2,069)

38. Mp =

=

= 26,63

=

=

0,264 X 0,816

2,343

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,343 < 2,069)

39. Mp =

=

= 25,09

=

=

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

0,077 X 0,816

2,343

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,343 < 2,069)

40. Mp =

=

= 25,46

=

=

1,918 X 1

1,918

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,918 < 2,069)

41. Mp =

=

= 25,8

=

=

1,128 X 0,816

2,612

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,612 < 2,069)

42. Mp =

=

= 25,625

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

=

=

1,041 X 1,654

3,337

r hitung < r tabel berarti item soal valid (3,337 < 2,069)

43. Mp =

=

= 25,46

=

=

0,104 X 0,816

1,918

r hitung < r tabel berarti item soal valid (1,918< 2,069)

44. Mp =

=

= 26,78

=

=

0,297 X 0,816

1,744

r hitung < r tabel berarti item soal valid (1,744 < 2,069)

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

45. Mp =

=

= 26,56

=

=

0,248 X 0,816

1,447

r hitung < r tabel berarti item soal invalid ( 1,447< 2,069)

46. Mp =

=

= 23,53

=

=

1,918 X 1

1,918

r hitung < r tabel berarti item soal invalid (1,918< 2,069)

47. Mp =

=

= 24,5

=

=

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

1,208 X 0,654

3,337

r hitung < r tabel berarti item soal valid (3,337 < 2,069)

48. Mp =

=

= 25,6

=

=

4,48 X 0,5

5,460

r hitung < r tabel berarti item soal valid (5,460 < 2,069)

49. Mp =

=

= 26,44

=

=

0,922 X 0,816

2,936

r hitung < r tabel berarti item soal valid (2,936< 2,069)

50. Mp =

=

= 29

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

=

=

3,791 X 0,5

4,521

r hitung < r tabel berarti item soal valid (4,521 < 2,069)

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Uji Realibilitas Soal

Perhitungan Reliabel Intrumen Tes

Diketahui:

∑ = 636

∑ 2 = 16666

= 25

1. mencari varians total (Vt) dengan menggunakan rumus:

2. menentukan harga total p x q (∑ )

3. menghitung reliabilitas dengan menggunakanrumus KR 20 :

= (

) * ∑

+

Diketahui : n = 25

S2 = 20,26

∑ = 11,47

Ditanya : .....?

Jawab :

= (

) * ∑

+

= (

) *

+

= 1,041 *

+

1,041 x 0,433

0,4516

4. interprestasi hasil

penentuan realibilitas instrumen sesuai dengan kriteria berikut :

0,40 r = reliabilitas sedang

Hasil dari perhitungan diatas yaitu : 0,4516

Maka dapat disimpulkan data memiliki tingkat Realibilitas Sedang

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Uji Validitas Soal Tes

No

Soal

Uji Validitas

r hitung t tabel kriteria

1 1,00 2,07 Invalid

2 1,12 2,07 Invalid

3 1,36 2,07 Invalid

4 1,95 2,07 Invalid

5 1,49 2,07 Invalid

6 2,64 2,07 Valid

7 2,37 2,07 Valid

8 1,95 2,07 Invalid

9 2,15 2,07 Valid

10 1,12 2,07 Invalid

11 2,64 2,07 Valid

12 2,64 2,07 Valid

13 1,63 2,07 Invalid

14 3,36 2,07 Valid

15 0,87 2,07 Invalid

16 1,24 2,07 Invalid

17 1,95 2,07 Invalid

18 1,49 2,07 Invalid

19 1,95 2,07 Invalid

20 2,15 2,07 Valid

21 2,37 2,07 Valid

22 3,36 2,07 Valid

23 2,15 2,07 Valid

24 2,96 2,07 Valid

25 2,15 2,07 Valid

26 1,49 2,07 Invalid

27 2,64 2,07 Valid

28 1,78 2,07 Invalid

29 1,63 2,07 Invalid

30 2,15 2,07 Valid

31 2,37 2,07 Valid

32 2,15 2,07 Valid

33 2,96 2,07 Valid

34 1,12 2,07 Invalid

35 1,78 2,07 Invalid

36 1,63 2,07 Invalid

37 1,78 2,07 Invalid

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

38 2,37 2,07 Valid

39 2,37 2,07 Valid

40 1,95 2,07 Invalid

41 2,64 2,07 Valid

42 3,36 2,07 Valid

43 1,95 2,07 Invalid

44 1,78 2,07 Invalid

45 1,49 2,07 Invalid

46 1,95 2,07 Invalid

47 3,36 2,07 Valid

48 5,48 2,07 Valid

49 2,96 2,07 Valid

50 4,54 2,07 Valid

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Uji Indeks Taraf Kesukaran

Tabel perhitungan harga tingkat kesukaran soal dan interpestasinya

No B Js Interpestasi

1 20 0,8 mudah

2 19 0,76 sedang

3 17 0,68 sedang

4 13 0,52 sedang

5 16 0,64 sedang

6 10 0,4 sedang

7 11 0,44 sedang

8 13 0,52 sedang

9 12 0,48 mudah

10 19 0,76 sedang

11 10 0,4 sedang

12 10 0,4 sedang

13 15 0,6 sedang

14 8 0,32 mudah

15 21 0,84 mudah

16 18 0,72 sedang

17 13 0,52 sedang

18 16 0,64 sedang

19 13 0,52 sedang

20 12 0,48 sedang

21 11 0,44 sedang

22 8 0,32 sedang

2 12 0,48 sedang

24 9 0,36 sedang

25 12 0,48 sedang

26 16 0,64 sedang

27 10 0,4 sedang

28 14 0,56 sedang

29 15 0,6 sedang

30 12 0,48 sedang

31 11 0,44 sedang

32 12 0,48 sedang

33 9 0,36 mudah

34 19 0,76 sedang

35 14 0,56 sedang

36 15 0,6 sedang

37 14 0,56 sedang

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

38 11 0,44 sedang

39 11 0,44 sedang

40 13 0,52 sedang

41 10 0,4 sedang

42 8 0,32 sedang

43 13 0,52 sedang

44 14 0,56 sedang

45 16 0,64 sedang

46 13 0,52 sedang

47 8 0,32 sukar

48 5 0,2 sedang

49 9 0,36 sukar

50 6 0,24 sukar

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Uji Daya Pembeda

Daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus :

BA BB

D = - = PA - PB

JA JB

Tabel komponen dan hasil perhitungan daya pembeda (D) beserta

interprestasinya.

No BA JA BB JB PA PB DP Interprestasi

1 12 13 8 12 0,923077 0,666667 0,25641 cukup

2 10 13 9 12 0,769231 0,75 0,019231 jelek

3 10 13 7 12 0,769231 0,583333 0,185897 jelek

4 8 13 5 12 0,615385 0,416667 0,198718 jelek

5 10 13 6 12 0,769231 0,5 0,269231 cukup

6 7 13 3 12 0,538462 0,25 0,288462 cukup

7 7 13 4 12 0,538462 0,333333 0,205128 cukup

8 8 13 5 12 0,615385 0,416667 0,198718 jelek

9 7 13 5 12 0,538462 0,416667 0,121795 jelek

10 12 13 7 12 0,923077 0,583333 0,339744 cukup

11 3 13 7 12 0,230769 0,583333 -0,35256 jelek

12 5 13 5 12 0,384615 0,416667 -0,03205 jelek

13 9 13 6 12 0,692308 0,5 0,192308 jelek

14 5 13 3 12 0,384615 0,25 0,134615 jelek

15 12 13 9 12 0,923077 0,75 0,173077 jelek

16 11 13 7 12 0,846154 0,583333 0,262821 cukup

17 9 13 4 12 0,692308 0,333333 0,358974 cukup

18 8 13 8 12 0,615385 0,666667 -0,05128 jelek

19 8 13 5 12 0,615385 0,416667 0,198718 jelek

20 6 13 6 12 0,461538 0,5 -0,03846 jelek

21 7 13 4 12 0,538462 0,333333 0,205128 cukup

22 5 13 3 12 0,384615 0,25 0,134615 jelek

23 10 13 2 12 0,769231 0,166667 0,602564 baik

24 7 13 2 12 0,538462 0,166667 0,371795 cukup

25 9 13 3 12 0,692308 0,25 0,442308 baik

26 8 13 8 12 0,615385 0,666667 -0,05128 jelek

27 5 13 5 12 0,384615 0,416667 -0,03205 jelek

28 8 13 6 12 0,615385 0,5 0,115385 jelek

29 9 13 6 12 0,692308 0,5 0,192308 jelek

30 7 13 5 12 0,538462 0,416667 0,121795 jelek

31 7 13 4 12 0,538462 0,333333 0,205128 cukup

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

32 6 13 6 12 0,461538 0,5 -0,03846 jelek

33 4 13 5 12 0,307692 0,416667 -0,10897 jelek

34 11 13 8 12 0,846154 0,666667 0,179487 jelek

35 8 13 6 12 0,615385 0,5 0,115385 jelek

36 10 13 5 12 0,769231 0,416667 0,352564 cukup

37 10 13 4 12 0,769231 0,333333 0,435897 baik

38 7 13 4 12 0,538462 0,333333 0,205128 cukup

39 5 13 6 12 0,384615 0,5 -0,11538 jelek

40 7 13 6 12 0,538462 0,5 0,038462 jelek

41 5 13 5 12 0,384615 0,416667 -0,03205 jelek

42 4 13 4 12 0,307692 0,333333 -0,02564 jelek

43 6 13 7 12 0,461538 0,583333 -0,12179 jelek

44 10 13 4 12 0,769231 0,333333 0,435897 baik

45 9 13 7 12 0,692308 0,583333 0,108974 jelek

46 7 13 6 12 0,538462 0,5 0,038462 jelek

47 4 13 4 12 0,307692 0,333333 -0,02564 jelek

48 2 13 3 12 0,153846 0,25 -0,09615 jelek

49 5 13 4 12 0,384615 0,333333 0,051282 jelek

50 6 13 0 12 0,461538 0 0,461538 baik

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Uji Normalitas Data

Kelas Mipa 1 kontrol

1) Sebaran data sebagai berikut, dengan di urutkan dari yang terkecil sampai

yang terbesar:

56 60 60 64 64 68 68 72 72 72

72 76 76 76 76 80 80 84 84 88

88 88 92 92 92

2) Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi (H) = 92

Skor terendah (L) = 56

3) Mencari nilai rentang (R)

R = H- L + 1

= 92 – 56 + 1

= 37

4) Menentukan banyak kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 25

= 1 + 3,3 (1,3979400087)

= 1 + 4,6979400087

= 5,6979400087

= 6 (pembulatan)

5) Mencari panjang kelas (l)

=

= 7,2

6) Tabel 4.6 distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi

kelas X MIPA 2.

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

NO X F F

K

Zi F(Zi

)

S(

Zi

)

F(Zi)-

S(Zi)

1 5

6

1 1 -2,95087

0,001584

0,04

-0,038415

6

2 6

0

2 3 -2,3377

0,009701

0,12

-0,110298

6

3 6

4

2 5 -1,72453

0,042306

0,2

-0,157694

3

4 6

8

2 7 -1,11137

0,133205

0,28

-0,146794

7

5 7

2

3 1

0

-0,4982

0,309172

0,4

-0,090828

6 7

6

4 1

4 0,114969

0,545765

0,56

-0,014234

9

7 8

0

2 1

6 0,728137

0,766735

0,64

0,1267351

8 8

4

3 1

9 1,341305

0,910089

0,76

0,1500892

9 8

8

3 2

2 1,954472

0,974677

0,88

0,0946773

10 9

2

3 2

5 2,56764

0,99488 1

-0,005119

7

jum

lah

2

5

7) Mencari mean

(∑

)

= (

)

= 74 + 5 ( )

= 74 + 1,25

= 74,25

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

8) Mencari standar deviasi

√∑

(

)

= 5 √

(

)

= 5 √

= 5 √

= 5 X 1,3047

= 6,5235

9) Mencari nilai Zi =

=

= -2,9508699

10) Mencari F (Zi) = dengan rumus normsdist pada excel

11) Mencari S(Zi) =

=

= 0,04

12) Untuk perhitungan selanjutnya maka diperoleh dengan taraf nyata α = 0,05

Ltabel = 0,173

Lhitung = 0,150

Dapat disimpulkan bahwa Lhitung < Ltabel

berarti data posttest yang diperoleh pada kelas kontrol berdistribusi normal.

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Uji Normalitas Data

KELAS MIPA 2

13) Sebaran data sebagai berikut, dengan di urutkan dari yang terkecil

sampai yang terbesar:

60 64 68 72 76 76 76 76 80

80 80 80 84 84 84 84 84 88

88 88 88 88 92 92 96 96

14) Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi (H) = 96

Skor terendah (L) = 60

15) Mencari nilai rentang (R)

R = H- L + 1

= 96 – 60 + 1

= 36 + 1

= 37

16) Menentukan banyak kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 26

= 1 + 3,3 (1,414973348)

= 1 + 4,6694120484

= 5,6694120484

= 6 (pembulatan)

17) Mencari panjang kelas (l)

=

= 7,2

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

18) Tabel 4.6 distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada mata pelajaran

biologi kelas X MIPA 2.

No X F FK Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) -

S(Zi)

1 60 1 1

-4,773408864 9,05668E-07 0,038462

-0,038460633

2 64 1 2

-4,106964345 2,00447E-05 0,076923

-0,076903032

3 68 1 3

-3,440519827 0,000290299 0,115385

-0,115094316

4 72 1 4

-2,774075308 0,002767943 0,153846

-0,151078211

5 76 4 8 -2,10763079 0,017531469 0,307692

-0,290160839

6 80 4 12

-1,441186271 0,074766033 0,461538

-0,386772429

7 84 5 17

-0,774741753 0,219246137 0,653846

-0,434600017

8 88 5 22

-0,108297234 0,456879958 0,846154

-0,389273888

9 92 2 24 0,558147284 0,711628093 0,923077 -0,21144883

10 96 2 26 1,224591803 0,889635471 1

-0,110364529

jumlah 26

1) Mencari mean

(∑

)

= (

)

= 86 + 5 ( )

= 86 + 2,65

= 88,65

2) Mencari standar deviasi

√∑

(

)

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

= 5 √

(

)

= 5 √

= 5 √

= 5 X 1,2004

= 6,002

13) Mencari nilai Zi =

=

= -4,773408864

14) Mencari F (Zi) = dengan rumus normsdist pada excel

15) Mencari S(Zi) =

=

= 0,038462

16) Untuk perhitungan selanjutnya maka diperoleh dengan taraf nyata α = 0,05

Ltabel = 0,173

Lhitung = -0,434

Dapat disimpulkan bahwa Lhitung < Ltabel

berarti data posttest yang diperoleh pada kelas kontrol berdistribusi normal.

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Uji Homogenitas

1. Posttest Kontrol

Kelas Mipa 1 kontrol

17) Sebaran data sebagai berikut, dengan di urutkan dari yang terkecil sampai

yang terbesar:

56 60 60 64 64 68 68 72 72 72

72 76 76 76 76 80 80 84 84 88

88 88 92 92 92

18) Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi (H) = 92

Skor terendah (L) = 56

19) Mencari nilai rentang (R)

R = H- L + 1

= 92 – 56 + 1

= 37

20) Menentukan banyak kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 25

= 1 + 3,3 (1,3979400087)

= 1 + 4,6979400087

= 5,6979400087

= 6 (pembulatan)

21) Mencari panjang kelas (l)

=

= 7,2

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

22) Tabel 4.6 distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi

kelas X MIPA 2.

N

o

Interv

al F X Fx

X

' Fx'

X'

1

Fx'

1

1 88 -

92 6

9

0 540 2 12 4 24

2 80 -

84 4

8

2 328 1 4 1 4

3 72 -

76 8

7

4 592 0 0 0 0

4 64 -

68 4

6

6 264

-

1 -4 1 4

5 56 -

60 3

5

8 174

-

2 -6 4 12

total

2

5 -

189

8 - 6 - 44

23) Mencari mean

(∑

)

= (

)

= 74 + 5 ( )

= 74 + 1,25

= 74,25

24) Mencari standar deviasi

√∑

(

)

= 5 √

(

)

= 5 √

= 5 √

= 5 X 1,3047

= 6,5235

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

2. Posttest Ekperimen

Kelas Mipa 2

19) Sebaran data sebagai berikut, dengan di urutkan dari yang terkecil sampai

yang terbesar:

60 64 68 72 76 76 76 76 80 80

80 80 84 84 84 84 84 88 88 88

88 88 92 92 96 96

20) Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi (H) = 96

Skor terendah (L) = 60

21) Mencari nilai rentang (R)

R = H- L + 1

= 96 – 60 + 1

= 36 + 1

= 37

22) Menentukan banyak kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 26

= 1 + 3,3 (1,414973348)

= 1 + 4,6694120484

= 5,6694120484

= 6 (pembulatan)

23) Mencari panjang kelas (l)

=

= 7,2

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

24) Tabel 4.6 distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi

kelas X MIPA 2.

N

o

Inter

val F Y

F

y

Y

'

F

y

'

Y

'

2

F

y

'

2

1 92 – 96 4

94

376 1 4 1 4

2 84 – 88

10

86

860 0 0 0 0

3 76 – 80 8

78

624

-1

-8 1 8

4 68 – 72 2

70

140

-2

-4 4 8

5 60 – 64 2

62

124

-3

-6 9 18

Total 26

-

2124

-

-14 - 38

25) Mencari mean

(∑

)

= (

)

= 86 + 5 ( )

= 86 + 2,65

= 88,65

26) Mencari standar deviasi

√∑

(

)

= 5 √

(

)

= 5 √

= 5 √

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

= 5 X 1,2004

= 6,002

Nilai varians sampel kontrol eksperimen

S 6,5235 6,002

N 25 26

Fhitung =

=

= 1,08688

Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan rumus:

Db pembilang = N - 1 = 25 - 1 = 24 (untuk varians terkecil).

Db penyebut = N – 1 = 26 - 1 = 25 (untuk varians terbesar).

Taraf signifikan = 0,05 maka diperoleh Ftabel

5 % = 2,02

1% = 2,69

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika Fhitung ≥ Ftabel, berarti tidak homogen.

Jika Fhitung ≤ Ftabel, berarti homogen.

Ternyata Fhitung ≤ Ftabel atau 1,086 ≤ 2.02 maka varians adalah Homogen.

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Uji “t” Test Posttest

A. Kelas Kontrol MIPA 1

13) Sebaran data sebagai berikut, dengan di urutkan dari yang terkecil sampai

yang terbesar:

56 60 60 64 64 68 68 72 72 72

72 76 76 76 76 80 80 84 84 88

88 88 92 92 92

14) Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi (H) = 92

Skor terendah (L) = 56

15) Mencari nilai rentang (R)

R = H- L + 1

= 92 – 56 + 1

= 37

16) Menentukan banyak kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 25

= 1 + 3,3 (1,3979400087)

= 1 + 4,6979400087

= 5,6979400087

= 6 (pembulatan)

17) Mencari panjang kelas (l)

=

= 7,2

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

18) Tabel 4.6 distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi

kelas X MIPA 2.

No Interval F X Fx X' Fx' X'1 Fx'1 Fkb Fka

1 88 - 92 6 90 540 2 12 4 24 25 6

2 80 - 84 4 82 328 1 4 1 4 19 10

3 72 - 76 8 74 592 0 0 0 0 15 18

4 64 - 68 4 66 264 -1 -4 1 4 7 22

5 56 - 60 3 58 174 -2 -6 4 12 3 25

total 25 - 1898 - 6 - 44 - -

19) Mencari mean

(∑

)

= (

)

= 74 + 5 ( )

= 74 + 1,2

= 75,2

20) Menentukan median

+ (

) X i

= 71,50 + (

) X 5

= 71,50 + (

) X 5

= 71,50 + ( ) X 5

= 71,50 +3,4375

= 74,9375

21) Mencari modus

(

)

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

= 71,50 + (

) x 5

= 71,50 +

= 71,50 + 2,50

= 74

22) Mencari standar deviasi

√∑

(

)

= 5 √

(

)

= 5 √

= 5 √

= 5 X 1,3047

= 6,5235

23) Mencari standar error

=

=

= 1,334

B. Kelas Ekperimen MIPA 2

27) Sebaran data sebagai berikut, dengan di urutkan dari yang terkecil sampai

yang terbesar:

60 64 68 72 76 76 76 76 80 80

80 80 84 84 84 84 84 88 88 88

88 88 92 92 96 96

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

28) Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi (H) = 96

Skor terendah (L) = 60

29) Mencari nilai rentang (R)

R = H- L + 1

= 96 – 60 + 1

= 36 + 1

= 37

30) Menentukan banyak kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 26

= 1 + 3,3 (1,414973348)

= 1 + 4,6694120484

= 5,6694120484

= 6 (pembulatan)

31) Mencari panjang kelas (l)

=

= 7,2

32) Tabel 4.6 distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi

kelas X MIPA 2.

No Interval F Y Fy Y' Fy' Y'2 Fy'2 Fkb Fka

1 92 – 96 4 94 376 1 4 1 4 26 4

2 84 – 88 10 86 860 0 0 0 0 22 14

3 76 – 80 8 78 624 -1 -8 1 8 12 22

4 68 – 72 2 70 140 -2 -4 4 8 4 24

5 60 – 64 2 62 124 -3 -6 9 18 2 26

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Total 26 - 2124 - -14 - 38 - -

33) Mencari mean

(∑

)

= (

)

= 86 + 5 ( )

= 86 + 2,65

= 88,65

34) Menentukan median

+ (

) X i

= 83,50 +

x 5

= 83,50 +

x 5

= 83,50 +

x 5

= 83,50 + 0,5

= 84

35) Mencari modus

(

) X i

= 83,50 + (

) x 5

= 83,50 + 0,33 x 5

= 83,50 + 1,65

= 85, 15

36) Mencari standar deviasi

√∑

(

)

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

= 5 √

(

)

= 5 √

= 5 √

= 5 X 1,2004

= 6,002

37) Mencari standar error

=

=

= 1,2004

Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan rumusan pada hipotesis

penelitian. Sebagai syarat analisis data peneliti sudah melakukan uji normalitas

dan uji homogenitas pada kelas eksperimen dan kontrol. Lalu selanjutnya peneliti

melakukan uji hipotesis menggunakan rumus uji “t”. Uji “t” ini digunakan untuk

menentukan apakah terdapat pengaruh signifikansi antara dua kelompok sampel

yaitu kelompok siswa yang menerapkan model pembelajaran problem based

learning (eksperimen) dengan siswa yang tidak menerapkan model pembelajaran

problem based learning kontrol) dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan uji test “t” untuk sampel kecil yang satu sama lain tidak

memiliki hubungan.

Rumus uji “t” yang digunakan adalah sebagai berikut:

to=

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

i. Mencari mean variabel X

MX atau M1 = ∑

= (

)

= 74 + 5 ( )

= 74 + 1,2

= 75,25

j. Mencari mean variabel Y

MY atau M2 = ∑

= (

)

= 86 + 5 ( )

= 86 + 2,65

= 88,65

k. Mencari standar deviasi variabel X

SDX atau SD2 =√∑

= 5 √

(

)

= 5 √

= 5 √

= 5 X 1,3047

= 6,5235

l. Mencari standar deviasi variabel Y

SDY atau SD2 = √∑

= 5 √

(

)

= 5 √

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

= 5 √

= 5 X 1,2004

= 6,002

m. Mencari standar error mean variabel X

SDmx atau SE1 =

=

=

= 1,334

n. Mencari standar error mean variabel Y

SDmx atau SE2 =

=

=

= 1,2004

o. Mencari standar error perbedaan mean variabel X dan variabel Y

SEM1 – M2 = √

= √

= √

= 1,5919

p. Mencari to

To =

=

=

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

= 8,417614172

= 8, 417

Selanjunya memberikan interpretasi terhadap to dengan prosedur kerja

sebagai berikut:

a. Mencari df atau db dengan rumus df atau db = (N1+ N2) -2

= 25 + 26 = 51

= 51 – 2 = 49

Berdasarkan besar df atau db tersebut, kita cari harga kritik “t” yang

tercantum dalam tabel nilai „t”, pada taraf signifikan 5% dan taraf

siginifikan 1%

5% = 2,02

1% = 2,69

b. Dari pencarian diatas diperoleh tttabel pada taraf signifikasi 5% = 2,02 dan

pada 1% = 2,69. Karna “t” yang diperoleh dalam hitungan yaitu to = 8, 417

lebih besar dari ttabel, maka hipotesis alternatif di terima yang berarti

terdapat perbedaan mean yang signifikan dari kelas yang menerapkan

model pembelajaran problem based learning dengan kelas yang tidak

menerapkan model pembelajaran problem based learning. Dari hasil yang

di dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran problem based learning

mempengaruhi hasil belajar biologi siswa kelas X MIPA di Madrasah

Aliyah Laboratorium Kota Jambi pada materi ekosistem. Hal ini terbukti

dengan to ≥ t tabel yaitu 2,02 ≤ 8,417 ≥ 2,69.

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Foto Dokumentasi

Kelas kontrol

Proses pembelajaran

Siswa mengerjakan soal latihan

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Siswa mengerjakan posttest

Foto bersama

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Kelas eksperimen

Proses pembelajaran Mengorganisasikan siswa

Siswa berdiskusi

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Guru membimbing siswa saat diskusi berlangsung

Siswa mempresentasikan hasil diskusinya

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …

Guru mengevaluasi materi yang telah diajarkan

Foto bersama

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …
Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …