PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

16
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar Volume 2, No. 1, Januari-Juni 2018 pISSN 2580-6890 eISSN 2580-9075 10 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SDN PANGARANGAN III SUMENEP Fahrinnisak SMP Islam Darul Ulum Dasuk [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan model pembelajaran POE pada pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa; (2)Apakah penerapan model pembelajaran POE pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa; (3) Bagaimanakah aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran POE; (4) Bagaimanakah respon belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran POE. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pangarangan III Sumenep. Subjek penelitian ini adalah kelas V (lima) dengan jumlah siswa 15 orang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah PenelitianTindakanKelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain :observasi, tes, dan mengisi angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model POE dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil yang diperoleh yaitu pada siklus I 1,68 menjadi 75,33 pada siklus II. Keterlaksanaan guru pada siklus I 60,3 % dengan kategori sedang menjadi 81,5 % dengan kategori tinggi pada siklus II. Sedangkan keterlaksanaan siswa yaitu pada siklus I 70,15% dengan kategori sedang menjadi 82,05% dengan kategori tinggi pada siklus II. Nilai rata-rata respon siswa pada siklus I 76,67% menjadi 90,67% dengan kategori sangat baik. Kata Kunci: POE, hasil belajar kognitif, aktivitas dan respon Salah satu model yang bisa digunakan yaitu model pembelajaran POE (predict, observe, explain). Model POE pertama kali diperkenalkan oleh White and Gunston pada tahun 1992. Indrawati dan Setiawan (dalam Yulianti, 2012) Model POE merupakan model pembelajaran dengan menggunkan metode eksperimen yang dimulai dengan penyajian masalah, dimana peserta didik diajak untuk memberikan dugaan sementara terhadap kemungkinan yang akan terjadi, dilanjutkan dengan observasi atau pengamatan langsung terhadap masalah dan kemudian dibuktikan dengan melakukan percobaan untuk menemukan kebenaran dari prediksi awal dalam bentuk penjelasan. POE merupakan strategi pembelajaran efektif yang mensyaratkan adanya prediksi siswa untuk melakukan eksperimen setelah diberikan masalah, fenomena atau persoalan IPA, sehingga siswa dapat mengeksplorasi dan memberikan alasan sesuai konsepsinya. Metode tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara kongkrit, sehingga siswa memiliki pemahaman yang benar dan kuat terhadap materi yang dipelajari. Model POE merupakan model pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang dimulai dengan penyajian masalah, dimana peserta didik diajak untuk memberikan dugaan sementara terhadap kemungkinan yang terjadi, dilanjutkan dengan observasi atau pengamatan langsung terhadap suatu masalah dan kemudian dibuktikan dengan

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE(PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA KELAS V DI SDN PANGARANGAN III SUMENEP

FahrinnisakSMP Islam Darul Ulum Dasuk

[email protected]

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan model

pembelajaran POE pada pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa; (2)Apakah penerapan modelpembelajaran POE pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa; (3)Bagaimanakah aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan modelpembelajaran POE; (4) Bagaimanakah respon belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran IPAdengan menggunakan model pembelajaran POE. Penelitian ini dilaksanakan di SDN PangaranganIII Sumenep. Subjek penelitian ini adalah kelas V (lima) dengan jumlah siswa 15 orang. Rancanganpenelitian yang digunakan adalah PenelitianTindakanKelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Teknikpengumpulan data yang digunakan antara lain :observasi, tes, dan mengisi angket. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa penerapan model POE dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Halini terbukti dari hasil yang diperoleh yaitu pada siklus I 1,68 menjadi 75,33 pada siklus II.Keterlaksanaan guru pada siklus I 60,3 % dengan kategori sedang menjadi 81,5 % dengan kategoritinggi pada siklus II. Sedangkan keterlaksanaan siswa yaitu pada siklus I 70,15% dengan kategorisedang menjadi 82,05% dengan kategori tinggi pada siklus II. Nilai rata-rata respon siswa pada siklusI 76,67% menjadi 90,67% dengan kategori sangat baik.

Kata Kunci: POE, hasil belajar kognitif, aktivitas dan respon

Salah satu model yang bisa digunakanyaitu model pembelajaran POE (predict,observe, explain). Model POE pertamakali diperkenalkan oleh White andGunston pada tahun 1992. Indrawati danSetiawan (dalam Yulianti, 2012) ModelPOE merupakan model pembelajarandengan menggunkan metode eksperimenyang dimulai dengan penyajian masalah,dimana peserta didik diajak untukmemberikan dugaan sementara terhadapkemungkinan yang akan terjadi,dilanjutkan dengan observasi ataupengamatan langsung terhadap masalahdan kemudian dibuktikan denganmelakukan percobaan untuk menemukankebenaran dari prediksi awal dalambentuk penjelasan. POE merupakanstrategi pembelajaran efektif yang

mensyaratkan adanya prediksi siswauntuk melakukan eksperimen setelahdiberikan masalah, fenomena ataupersoalan IPA, sehingga siswa dapatmengeksplorasi dan memberikan alasansesuai konsepsinya. Metode tersebutmemberikan kesempatan kepada siswauntuk belajar secara kongkrit, sehinggasiswa memiliki pemahaman yang benardan kuat terhadap materi yang dipelajari.Model POE merupakan modelpembelajaran dengan menggunakanmetode eksperimen yang dimulai denganpenyajian masalah, dimana peserta didikdiajak untuk memberikan dugaansementara terhadap kemungkinan yangterjadi, dilanjutkan dengan observasiatau pengamatan langsung terhadap suatumasalah dan kemudian dibuktikan dengan

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

11

melakukan percobaan untuk dapatmenemukan kebenaran dari prediksi awaldalam bentuk penjelasan White &Gustone (dalam Yulianti 2012 : 11).

Model pembelajaran POE pertamakali diperkenalkan oleh White andGunstone pada tahun 1992 (Liew dalamSumirat, 2012: 11). POE merupakanstrategi pembelajaran efektif yangmensyaratkan adanya prediksi siswauntuk melakukan eksperimen setelahdiberikan masalah, fenomena ataupersoalan IPA, dalam hal ini siswa dapatmengeksplorasi dan memberikan alasansesuai dengan konsepsinya. Kemudianuntuk membuktikan benar tidaknyakonsepsi awal siswa, maka dilakukanobservasi dan eksperimen untukmemberikan situasi konflik yang dapatmemungkinkan terjadinya perubahankonsepsi siswa. Dengan pembuktian hasileksperimen diharapakan siswa dapatmemperoleh dan memberikan penjelasanmengenai benar tidakanya antara hasilpengamatan dan prediksinya. Model inimemberikan kesempatan kepada siswauntuk belajar secara kongkrit, sehinggasiswa memiliki pemahaman yang benardan kuat terhadap materi yang dipelajari.Tiga langkah utama dari pembelajaranPOE, yaitu: 1) Prediction atau membuatprediksi, membuat dengan dugaanterhadap suatu peristiwa fisika; 2)Observation, melakukan penelitian,pengamatan apa yang terjadi. Pertanyaanpokok dalam observasi adalah apakahprediksinya memang terjadi apa tidak; 3)Explaination, yaitu memberi penjelasan.Penjelasan terutama tentang kesesuaianantara dugaan (prediksi) dengan yangsungguh terjadi.

Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui 1) keterlaksanaanpenerapan model pembelajaran POEpada pembelajaran IPA terhadap hasilbelajar siswa kelas V di SDNPangarangan III Sumenep; 2) penerapanmodel pembelajaran POE padapembelajaran IPA dapat meningkatkanketuntasan hasil belajar siswa kelas V diSDN Pangarangan III Sumenep; 3)aktivitas belajar siswa padapembelajaran IPA dengan menggunakanmodel pembelajaran POE di kelas VSDN Pangarangan III Sumenep; 4)respon belajar siswa setelah mengikutipembelajaran IPA dengan menggunakanmodel pembelajaran POE di kelas VSDN Pangarangan III Sumenep.

METODE PENELITIANKonteks Penelitian

Lokasi penelitian adalah di SDNPangarangan III Sumenep. Subjek dalampenelitian adalah siswa kelas VA yangberjumlah 15 siswa. Penelitian tindakankelas ini dilaksanakan dalam waktu satubulan, terhitung mulai April 2013 sampaidengan Mei 2013. Proses penelitiannyadirencanakan terdiri dari dua siklusberdasarkan pertimbangan waktu. Setiapsiklus terdiri dari dua kali pertemuan danmasing-masing kegiatan tatap mukaadalah dua jam pelajaran. Mengacu padamodel yang diadaptasi dari Kemmis danMC Taggart. Setiap siklus atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalampenelitian ini terdiri dari empat komponenkegiatan pokok, yaitu: perencanaan,pelaksanaan tindakan, pengamatan,refleksi, dan tahap perencanaan untuktindakan selanjutnya seperti pada gambar1.

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

12

Gambar 1. Siklus PTK(Herawati, 2008:12)

Penelitian tindakan kelas memilikiempat tahap yang dirumuskan oleh Lewis(Kemmis dan MC Taggart, 1992) yaitu:1. Planning (Rencana)

Penelitian ini dilakukan pada StandarKompetensi (SK) 6 : Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuatsuatu karya/ model dan Kompetensi dasar(KD) 6.1: Mendeskripsikan sifat-sifatcahaya. Siklus I diajarkan tentang subbahasan cahaya merambat lurus danbenda menembus benda beningsedangkan siklus II diajarkan subbahasan cahaya tentang pemantulancahaya dan pembiasan. Perencanaan yangdilakukan pada penelitian ini meliputi: a)Menyusun Silabus, yaitu rencanapembelajaran pada suatu dan/ataukelompok mata pelajaran/tema tertentuyang mencakup standar kompetensi,kompetensi dasar, materipokok/pembelajaran, kegiatanpembelajaran, indikator pencapaiankompetensi; b) RPP dan sistem penilaian,RPP adalah rencana yangmenggambarkan prosedur dan manajemenpembelajaran untuk mencapai satu ataulebih kompetensi dasar yang telahdijabarkan dalam silabus; c) Lembar KerjaSiswa (LKS), digunakan sebagai panduan

siswa dalam melakukan eksperimen ataupercobaan; dan d) Instrumen, meliputisoal-soal latihan, lembar observasiaktivitas guru dan siswa, lembar observasiaktivitas siswa selama pembelajaran danangket respon siswa.2. Action (Tindakan)

Tahap pelaksanaan bertujuan untukmengimplementasikan suatu modelpembelajaran. Pada setiap siklus terdapatdua kali petemuan dengan tiga tahapanutama dalam model pembelajaran POEyaitu predict, observe, explain.3. Observation (Pengamatan)

Dalam penelitian ini terdapatbeberapa aspek yang diamati yaituketerlaksanaan pembelajaran baik gurumaupun siswa dan aktivitas siswa selamapembelajaran. Pengamatan dilakukanbersamaan dengan proses belajarmengajar.4. Reflection (Refleksi)

Refleksi merupakan hasilpengamatan yang dijadikan dasardiadakannya revisi terhadapperencanaan yang telah dilaksanakandan dipergunakan untuk memperbaikikinerja guru pada pertemuan berikutnyayang didiskusikan dengan teman sejawatyang berupa pengambilan remidi saatpembelajaran berlangsung untuk hasilyang akan datang (Jatmiko danRachmadiarti, 2005:4).

Instrument PenelitianInstrumen yang akan digunakan

dalam penelitian ini terdiri atas instrumentes dan instrumen non tes. Instrumen tesobyektif, sumber data diperoleh dari siswauntuk mengetahui hasil belajar kognitif.Instrument non tes berupa 1 ) angket,sumber data diperoleh dari siswa untukmengetahui respon siswa terhadap

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

13

penerapan model pembelajaran POE; 2)Lembar observasi keterlaksanaan guru dansiswa, sumber data diperoleh dari observeruntuk mengetahui persentaseketerlaksanaan guru dan siswa; dan 3)Lembar observasi aktivitas siswa untukmengetahui aktivitas selama prosespembelajaran berlangsung.

Lembar observasi bertujuan untukmengetahui keterlaksanaan guru dansiswa selama proses pembelajaran denganmenggunakan model pembelajaran POE.Lembar observasi aktivasi guru dan siswadikonsultasikan dan divalidasi olehdosen penguji. Observer memberi tandacek (√) sangat baik, baik, kurang baik,atau tidak baik. Data hasil pengamatanobserver diolah dengan menggunakanrumus :

Hasil perhitungan keterlaksanaan (%)dikategorikan dalam beberapa kategori,dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Kategori Keterlaksanaan Guru

dan SiswaPersentase (%) Kategori

0-30 Kurang31-54 Rendah55-74 Sedang75-89 Tinggi90-100 Sangat Tinggi

Diadaptasi dari Wayan dan Sumartanadalam Anggraeni (2009)

Hasil pengamatan aktivitas siswasetiap pertemuan dianalisis denganmenggunakan persentase. Persentasepengamatan aktivitas siswa dihitungdengan cara menghitung banyaknyafrekuensi aktivitas yang muncul dibagidengan aktivitas keseluruhan dikali 100%(Munawar dalam Sahriz, 2002). Datahasil observasi aktivitas siswa dianalisisdengan menggunakan rumus sebagaiberikut :

Hasil angket untuk melihat responsiswa dianalisis dengan persentase, untukmenghitung persentase jawabanresponden dari pertanyaan dalam angketdigunakan rumus sebagai berikut:

keterangan:p = Persentase jawaban respondenF = Jumlah jawaban respondenN = Jumlah responden

Persentase tersebut kemudiandigunakan untuk bahan menarikkesimpulan dengan kriteria pada Tabel 2sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria Respon SiswaKeterangan Kriteria

75 % < Respon siswa ≤ 100% sangat positif.50 % < Respon siswa ≤75% positif25 % < Respon siswa ≤50% negatif0 % < Respon siswa ≤25% sangat negatif

Chalid dalam Fajariyah (2011:37)

HASIL DAN PEMBAHASANSiklus IPerencanaana. Memilih Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang dipilih yaituIPA Fisika, dengan topik pembelajaranpada Standar Kompetensi (SK) 6:Menerapkan sifat-sifat cahaya melaluikegiatan membuat suatu karya/ modeldan Kompetensi Dasar (KD) 6.1:Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

b. Membuat Silabus dan RPPSilabus digunakan sebagai acuan

pengembangan Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang memuatidentitas mata pelajaran atau tema,standar kompetensi, kompetensi dasar,materi, kegiatan indikator, penilaian,alokasi waktu dan sumber belajar.Observer ikut berpartisipasi dalam

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

14

pembuatan silabus dan RPP misalnyadengan memberikan saran ataumasukan kepada peneliti. RPP yangdibuat berdasarkan langkahpembelajaran dengan menggunakansintak model pembelajaran POE.Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan.

c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)LKS yang dibuat pada siklus satu

berdasarkan pada materi pokok cahayayaitu cahaya merambat lurus dan dapatmenembus benda bening. LKSpertemuan pertama untuk mengamatiperambatan cahaya. LKS pertemuankedua untuk mengamati cahaya dapatmenembus benda bening.

d. Menyusun lembar observasiketerlaksanaan guru dan siswa

Lembar keterlaksanaan guru dansiswa merupakan instrumen yangbertujuan untuk menggambarkanproses pembelajaran menggunakanmodel pembelajaran POE. Observermengisi lembar keterlaksanaan gurudan siswa dan mencatat kelebihan dankekurangan dalam proses pembelajaranterutama dilihat dari sikap siswa selamapembelajaran.

e. Menyusun soal untuk hasil belajarkognitif

Instrumen yang digunakan untukmengetahui hasil belajar kognitif siswadengan menyusun soal pilihan ganda.Jumlah soal sebanyak 10 yang telahdivalidasi. Validasi soal menggunakanSPSS 16, sebanyak 10 soal dinyatakanvalid karena mencapai nilai > 0.3.Reliabilitas soal menggunakan SPSS 16dengan nilai 0.853 pada kategorireliabilitas sangat tinggi. Soal hasilbelajar kognitif diberikan padapertemuan kedua atau diakhir siklus.

f. Pembentukan anggota pengamat

Pada tahap ini membentuk ataumenentukan beberapa orang untukmenjadi observer. Observer dalampenelitian ini sebanyak 3 orangtermasuk salah satunya peneliti yangberasal dari mahasiswa UniversitasWiraraja Sumenep yaitu Fahrinnisak,Sitti Aisyah Margaria dan QurratulFaizah. Tugas observer disini adalahuntuk mengamati keterlaksanaanpembelajaran dan aktivitas siswaselama proses pembelajaran.

PelaksanaanPelaksanaan siklus I mengacu pada

RPP yaitu menggunakan modelpembelajaran POE. Siklus I terdiri daridua pertemuan. Siklus I fokus pada SK 6:Menerapkan sifat-sifat cahaya melaluikegiatan membuat suatu karya/ model danKD 6.1: Mendeskripsikan sifat-sifatcahaya, dengan sub bahasan tentang sifatcahaya yang dapat merambat lurussedangkan pertemuan kedua membahassifat cahaya yang dapat menembus bendabening. Peneliti bertindak sebagaiobserver. Setiap pertemuan dilaksanakanberdasarkan sintak model pembelajaranPOE yaitu:a. Tahap predict

Guru menyajikan suatupermasalahan IPA yang bertujuanmemotivasi siswa agar mengemukakanpendapatnya dalam memprediksi. Gurumembimbing siswa untuk mengetahuisecara jelas tujuan pembelajaran yangdilakukan. Persoalan IPA yangdimunculkan guru dapat dilihat padatabel 3.

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

15

Tabel 3. Penyajian Soal IPA Siklus IPertemuan

ke-Penyajian Masalah

1 Kenapa pada saat lampukendaraan dinyalakan arahcahayanya lurus kearahdepan?

2 Apakah kalian tahu bendabening itu apa? Dan apakahyang akan rerjadi padagelas yang berisi air danbatu apabila disinaridengan cahaya?

Sumber: data primer, diolah pada Mei2013

b. Tahap observe

Siswa melakukan percobaan untukmembuktikan prediksi mereka salahatau benar terhadap permasalahan yangdisajikan oleh guru. Siswa mengamatisecara langsung apa yang diprediksidan apa yang sebenarnya terjadi denganmelakukan percobaan.

c. Tahap explainGuru memberikan kesempatan

pada siswa untuk mempresentasikanatau menjabarkan hasil percobaan yangdilakukan dan kesesuaian denganprediksi yang mereka ajukan denganapa yang terjadi dalam percobaan yangtelah dilakukan siswa. Gurumembimbing siswa untuk menguatkanpemahaman yang telah siswadapatkan dengan meminta pendapatteman sebaya.

PengamatanAspek-aspek yang diamati pada

siklus I meliputi keterlaksanaan guru dansiswa serta aktivitas belajar siswa.Respon siswa didapat berdasarkan angketyang diberikan oleh guru sedangkan nilaihasil belajar kognitif didapat dari tes siswadiakhir siklus. Data yang diperoleh padasiklus I dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Nilai Rata-rata pada Siklus INo. Uraian Siklus I Kategori

1. KeterlaksanaanGuru

60,3 % Sedang

2. KeterlaksanaanSiswa

70,15% Sedang

3. Nilai tes siswa 68,00 Rendah4. Rata-rata respon

siswa76,67% Positif

Sumber: data primerTabel 4 dapat diketahui rata-rata

keterlaksanaan guru dan siswa padasiklus I. Rata-rata keterlaksanaan gurusebesar 60,3% dengan kategori sedangdan rata-rata keterlaksanaan siswasebesar 70,15% dengan kategorisedang. Kategori diadaptasi dariWayan & Sumartana dalamAnggraeni (2009) yang menyatakanbahwa kriteria keterlaksanaan guru dansiswa dalam pembelajaran dengankategori sedang atau cukup. Kategoritersebut menunjukkan bahwapembelajaran yang telah dilaksanakanbelum sepenuhnya sesuai dengan RPPyang telah dibuat. Kemungkinanterdapat beberapa faktor yangmenyebabkan hal ini misalnya gurumasih terlihat canggung dalampenggunaan model POE yang merekaanggap baru, sehingga guru terkesangugup. Di awal kegiatan guru kurangmemotivasi siswa dan penyampaiantujuan pembelajaran belum jelas. MC.Donald dalam Nashar (2004:13)menjelaskan bahwa motivasi adalahsuatu perbuatan energi dalam diriseseorang yang ditandai dengantimbulnya perasaan dan reaksi untukmencapai tujuan. Jadi apabila siswasudah tidak termotivasi maka tujuan-tujuan dalam pembelajaran juga akansulit untuk tercapai. Selain faktortersebut ada beberapa faktor yangberpengaruh yaitu siswa kurangterkondisi sehingga mereka kurang

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

16

fokus terhadap apa yang disampaikanoleh guru. Sebagian dari mereka hanyabercanda dan bergurau dalampembelajaran. Diakhir pembelajaranpenyampaian kesimpulan berjalankurang baik

Nilai rata-rata siswa pada siklus I68,00 dengan kategori rendah. Artinyapembelajaran belum berjalan denganbaik karena beberapa aspek belumterpenuhi. Misalnya siswa kurang fokusdalam pembelajaran, siswa pasif sehinggaterkesan guru mendominasi pembelajaranpadahal keterlibatan siswa dalampembelajaran sangat penting seperti yangdiungkapkan oleh John Dewey dalamDaryanto dan Rahardjo (2012: 1-2)mengemukakan pentingnya prinsip inimelalui metode proyek dengan semboyanlearning by doing. Rata-rata nilai tes siswasiklus I belum dikatakan berhasil karenamasih dibawah KKM yang berlaku diSDN Pangarangan III Sumenep.Persentase ketuntasan siswa dapatdiketahui pada gambar 2.

Gambar 2. Persentase KetuntasanHasil Belajar Siklus I

Gambar 2 menunjukkan jumlah siswatuntas sebanyak 10 orang dari 15 orangyaitu sekitar 67% dan jumla siswa belumtuntas sebanyak 5 orang atau 33% dengannilai rata-rata yang diperoleh yaitu 68,00.Artinya kegiatan pembelajaran belum bisadikatakan berhasil karena rata-rata nilaiyang diperoleh dibawah KKM.Penyebabnya karena guru dan siswamasih canggung dalam penggunaan modelPOE sehingga beberapa aspek dalam

pembelajaran belum tercapai salahsatunya adalah motivasi sehingga tujuanpembelajaran tidak tersampaikan denganbaik. Sejalan dengan pendapat Sardiman(2011: 75) yang menyatakan bahwa hasilbelajar siswa akan optimal jika adamotivasi yang tepat. Motivasi dapattimbul dari dalam dan dari luar diri siswa,untuk itu sebagai seorang guru harusmembangkitkan motivasi siswa sehinggamau melakukan belajar.

Nilai rata-rata siswa yang rendahsalah satunya disebabkan karena kurangfokus dalam mengerjakan tes sehinggamengerjakan dengan asal-asalan. Terdapatbeberapa siswa yang bergurau dan salingmencontoh satu sama lain, sehinggamenyebabkan siswa kurang serius dalammengerjakan soal. Penerapan model POEmengharapkan siswa agar mampu berpikirkritis atas permasalahan IPA yang ditemuikarena siswa dapat mengalami langsungpermasalahan tersebut dengan melakukanpercobaan seperti yang diungkapkan olehMthembu (dalam Sumirat 2012: 15)penerapan model POE dengandemonstrasi dapat berpengaruh terhadappemahaman konsep siswa dan dapatmerubah struktur kognitif siswa.

Tabel 4 menunjukkan bahwa responsiswa sebesar 76,67% dengan kategorisangat positif. Hal ini sesuai denganpengkategorian yang disusun olehChalid dalam Fajariyah (2011:37) yaitudata tersebut terdapat sebagian kecil siswayang tidak setuju dengan pembelajaranmenggunakan model POE. Hal inimungkin terjadi karena penggunaan modelPOE yang masih baru bagi guru dan siswa.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

17

Tabel 5. Pengamatan Aktivitas BelajarSiklus I

No. Jenis kegiatan Jumlah Presentase1. Mendengarkan/

memperhatikanpenjelasan Guru

41 19,52%

2. Menulis 29 13,81%3. Mengajukan /

menanggapipertanyaann

32 15,24%

4. Membaca 23 10,95%5. Melakukan diskusi 34 16,19%6. Melakukan

percobaan45 21,43%

7. Perilaku yang tidakrelevan dalam KBM

6 2,86%

Sumber: data primerTabel 5 memaparkan tentang

aktivitas belajar siswa pada siklus I yangpaling dominan adalah siswa melakukanpercobaan sebanyak 21,43%, mendengar/memperhatikan penjelasan guru sebanyak19,52%, dan siswa melakukan diskusisebanyak 16,19%. Aspek yang lain jugacukup dominan seperti siswa mengajukan/menanggapi pertanyaan sebanyak15,24%, menulis sebanyak 13,81%,membaca sebanyak 10,95% dan perilakuyang tidak relevan dalam KBM yaitu

sebanyak 2,86%. Dapat dikatakan bahwaaktivitas siswa pada pertemuan pertamasiswa cukup aktif. Hal ini disebabkankarena guru kurang memotivasi danmembimbing siswa dalam pembelajaransehingga ada beberapa siswa yangberperilaku diluar KBM misalnya tidakmenghiraukan perintah guru, tidur-tidurandan bergurau. Berdasarkan hasilpengamatan perilaku diluar KBM inidisebabkan karena siswa kurangkonsentrasi dan kurang fokus dalampembelajaran Sehingga perlu diadakanperbaikan pada siklus selanjutnya.Refleksi

Setelah kegiatan belajar mengajardengan menggunakan model POEdilaksanakan, kemudian dilakukanrefleksi oleh observer. Pelaksanaanpembelajaran siklus I secara umum telahsesuai dengan RPP yang telah dibuat.Namun terdapat beberapa hambatan yangmuncul pada saat pembelajaranberlangsung. Hambatan-hambatan hasilrefleksi dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Hasil RefleksiNo. Hambatan/kekurangan Tindakan selanjutnya1. Guru kurang jelas dalam menyampaikan

tujuan pembelajaran yang terdapat di RPPGuru mempersiapkan diri sebelum mengajar danmenyampaikan tujuan dengan jelas dan terperinci

2. Guru kurang memotivasi siswa Guru memberikan motivasi lebih baik lagi padasiswa disetiap tahap pembelajaran.

3. Siswa kurang memperhatikan penjelasanguru

Guru memberikan perhatian dan arahan pada siswasecara menyeluruh.

4. Siswa cenderung pasif Guru memberikan timbal balik agar siswa menjadiaktif misalnya dengan mengajukan pertanyaan.

5. Guru kurang jelas dalammenyimpulkan pembelajaran.

Guru menyimpulkan pembelajaran secara jelas danmelibatkan siswa dalam menyimpulkan.

Sumber: Data Primer, Diolah Pada Mei 2013

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

18

Tabel 6 memaparkan tentang hasilrefleksi dari siklus I, salah satunya yaituguru kurang memotivasi siswa sehinggasiswa kurang tertarik dan terlibat dalampembelajaran. Sardiman (2011: 75) hasilbelajar siswa akan optimal jika adamotivasi yang tepat. Jadi motivasi sangatpenting dalam pembelajaran. Motivasidapat timbul dari dalam dan dari luar dirisiswa, untuk itu sebagai seorang guruharus membangkitkan motivasi siswasehingga mau melakukan belajar. Selainitu, hambatan lain yang terdapat padasiklus I yaitu siswa cenderung pasif. Siswaseakan-akan tidak bersemangat dalammengikuti pembelajaran. William James(dalam Daryanto dan Rahardjo 2012: 8)melihat bahwa minat siswa merupakanfaktor utama dalam yang menentukanderajat keaktifan belajar siswa.Pembelajaran pada siklus I masih kurangefektif baik dari segi guru dan siswa.Faktor keefektifan suatu pembelajaranmerupakan faktor yang menentukanketerlibatan siswa secara aktif dalambelajar.

Siklus IIPerencanaana. Memilih Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang dipilih yaituIPA, dengan topik pembelajaran padaStandar kompetensi (SK) 6:Menerapkan sifat-sifat cahaya melaluikegiatan membuat suatu karya/ modeldan Kompetensi dasar (KD) 6.1:Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

b. Membuat Silabus dan RPPSilabus digunakan sebagai acuan

pengembangan Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang memuatidentitas mata pelajaran atau tema,standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi, kegiatan indikator, penilaian,alokasi waktu dan sumber belajar.Observer ikut berpartisipasi dalampembuatan silabus dan RPP misalnyadengan memberikan saran ataumasukan kepada peneliti. RPP yangdibuat berdasarkan langkahpembelajaran dengan menggunakansintak model pembelajaran POE yaitupredict, observe, explain. Siklus IIterdiri dari dua kali pertemuan.

c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)LKS yang dibuat pada siklus satu

berdasarkan pada materi pokok cahayayaitu pemantulan cahaya danpembiasan cahaya. LKS pertemuanpertama untuk mengamati pemantulancahaya. LKS pertemuan kedua untukmengamati pembentukan pelangi ataupembiasan.

d. Menyusun lembar observasiketerlaksanaan guru dan siswa

Lembar keterlaksanaan guru dansiswa merupakan instrumen yangbertujuan untuk menggambarkanproses pembelajaran menggunakanmodel pembelajaran POE. Paraobserver mengisi lembarketerlaksanaan guru dan siswa danmencatat kelebihan dan kekurangandalam proses pembelajaran terutamadilihat dari sikap siswa selamapembelajaran.

e. Menyusun soal untuk hasil belajarkognitif

Instrumen yang yang digunakanuntuk mengetahui hasil belajar kognitifsiswa dengan menyusun soal pilihanganda. Jumlah soal sebanyak 10 yangtelah divalidasi. Validasi soalmenggunakan SPSS 16, sebanyak 10soal dinyatakan valid karena mencapainilai > 0.3. Reliabilitas soalmenggunakan SPSS 16 dengan nilai

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

19

0.861 pada kategori reliabilitas sangattinggi. Soal hasil belajar kognitifdiberikan pada pertemuan kedua ataudiakhir siklus

f. Pembentukan anggota pengamatPada tahap ini membentuk atau

menentukan beberapa orang untukmenjadi observer. Observer dalampenelitian ini sebanyak 3 orangtermasuk salah satunya peneliti yangberasal dari mahasiswa UniversitasWiraraja Sumenep yaitu Fahrinnisak,Sitti Aisyah Margaria dan QurratulFaizah. Tugas observer disini adalahuntuk mengamati keterlaksanaanpembelajaran dan aktivitas siswaselama proses pembelajaran.

PelaksanaanPelaksanaan proses belajar mengajar

pada siklus II mengacu pada RPP yangtelah dibuat yaitu menggunakan modelpembelajaran POE (predict, observe,explain). Siklus I terdiri dari duapertemuan. Siklus I fokus pada SK 6:Menerapkan sifat-sifat cahaya melaluikegiatan membuat suatu karya/ model danKD 6.1: Mendeskripsikan sifat-sifatcahaya, dengan sub bahasan tentang sifatcahaya yaitu cahaya dapat memantulsedangkan pertemuan kedua membahastentang sifat cahaya yaitu pembiasancahaya. Peneliti bertindak sebagaiobserver. Setiap pertemuan dilaksanakanberdasarkan sintak model pembelajaranPOE yaitu:a. Tahap predict

Tahap ini guru menyajikan suatupermasalahan IPA yang bertujuanmemotivasi siswa agar mengemukakanpendapatnya dalam memprediksi. Gurumembimbing siswa untuk mengetahuisecara jelas tujuan pembelajaran yangdilakukan. Persoalan IPA yang

dimunculkan guru dapat dilihat padatabel 7.Tabel 7. Penyajian Soal IPA Siklus IPertemuan

ke-Penyajian Masalah

1 Kenapa pada saat kitabercermin menggunakankaca cembung wajah kitaakan terlihat lebih besardari pada aslinya?

2 Apa yang akan tejadi jikasendok dicelupkan kedalammangkok yang berisi air?

Sumber: Data Primer

b. Tahap observeSiswa melakukan percobaan untuk

membuktikan prediksi mereka salahatau benar terhadap permasalahan yangdisajikan oleh guru. Siswa mengamatisecara langsung apa yang diprediksidan apa yang sebenarnya terjadi denganmelakukan percobaan.

c. Tahap explainGuru memberikan kesempatan

pada siswa untuk mempresentasikanatau menjabarkan hasil percobaan yangdilakukan dan kesesuaian denganprediksi yang mereka ajukan denganapa yang terjadi dalam percobaan yangtelah dilakukan siswa. Gurumembimbing siswa untuk menguatkanpemahaman yang telah siswadapatkan dengan meminta pendapatteman sebaya.

PengamatanAspek-aspek yang diamati pada

siklus II meliputi keterlaksanaan guru dansiswa serta aktivitas belajar siswa. Responsiswa didapat berdasarkan angket yangdiberikan oleh guru sedangkan nilai hasilbelajar kognitif didapat dari tes siswadiakhir siklus. Hasil pelaksanaanpembelajaran siklus II denganmenggunakan model pembelajaran POEdapat dilihat pada tabel 8.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

20

Tabel 8. Nilai Rata-rata pada Siklus IINo. Uraian Siklus II Kategori

1. KeterlaksanaanGuru

81,05 % Tinggi

2. KeterlaksanaanSiswa

82,05% Tinggi

3. Nilai tes siswa 75,33 Baik4. Respon siswa 90,67% Sangat

PositifSumber: Data Primer

Tabel 8 dapat diketahui rata-rataketerlaksanaan guru dan siswa pada siklusII. rata-rata keterlaksanaan guru sebesar81,05% dengan kategori tinggi dan rata-rata keterlaksanaan siswa sebesar 82,05%dengan kategori tinggi. Kategoridiadaptasi dari Wayan & Sumartanadalam Anggraeni (2009) yangmenyatakan bahwa keterlaksanaan gurudan siswa dalam pembelajaran dengankategori tinggi atau baik . hal ini terjadikarena pada siklus II telah diadakanrefleksi dan perbaikan baik dari aspekguru maupun siswa. Hal-hal yangdiperbaiki misalnya memotivasi siswa.Pada siklus II ini guru memberikandorongan atau motivasi pada siswa lebihbaik dari pada siklus I. Daryanto danRahardjo (2012: 10) menyatakan bahwatugas guru adalah membangkitkanmotivasi anak sehingga ia mau melakukanbelajar. Jadi apabila siswa sudah memilikimotivasi yang tinggi maka tujuan-tujuandalam pembelajaran juga akan tercapai.Hal ini sejalan dengan apa yang diuraikanoleh Hoy dan Miskel dalam Nashar(2004:3) mengemukakan bahwa motivasidapat didefinisikan sebagai kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan,pernyataan-pernyatan ketegangan (tensionstates) atau mekanisme-mekanismelainnya yang memulai dan menjaga

kegiatan-kegiatan yang diinginkan kearahpencapaian tujuan-tujuan.

Rata-rata nilai siswa pada siklus IIsebesar 75,33 dengan kategori tinggi. Halini menunjukkan bahwa pembelajarantelah berjalan dengan baik atau berhasilkarena beberapa aspek yang belumterpenuhi di siklus I mulai ada perbaikan.Misalnya penyampaian tujuan kurangjelas, siswa kurang termotivasi, cenderungramai, siswa pasif sehingga menyebabkanhasil belajara kognitif siswa rendah.Pembelajaran dengan menggunakanmodel POE melibatkan siswa secaralangsung dan ikut serta berpikir dalampemecahan permasalahan IPA. Sehinggapembelajaran lebih bermakna.keterlibatan siswa secara aktif dalamkegiatan belajar mengajar sangatdiperlukan agar belajar menjadi lebihefektif dan dapat mencapai hasil yangdiinginkan. Untuk itu menjadi tugasseorang guru untuk menciptakan kondisisebaik- baiknya dengan berbagai caradalam pembelajaran. Faktor-faktor lainyang dapat mempengaruhi hasil belajarpada siklus II adalah lingkungan. Hal inisejalan dengan yang diungkapkan olehNashar (2004:5) menyatakan bahwa hasilbelajar, tidak cukup hanya dengan motifbelajar saja, akan tetapi diperlukan jugakemampuan disamping persyaratan-persyaratan lainnya, meliputipengetahuan, sikap dan keterampilan yangdimilikinya sebelum ia mengikutipelajaran baru.

Tabel 8 memaparkan tentang responsiswa terhadap pembelajaran POE yangdiketahui bahwa respon siswa sebesar90,67% dengan kategori sangat positif.Hal ini sesuai dengan kategori yangdisusun oleh Chalid dalam Fajariyah(2011:37) berdasarkan data tersebut

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

21

terdapat sebagian kecil siswa yang tidaksetuju dengan pembelajaran menggunakanmodel POE. Hal ini mungkin terjadikarena penggunaan model POE yangmasih baru bagi guru dan siswa. Hasilbelajar siswa pada siklus II dapatdikategorikan berhasil karena hampir 80%siswa mencapai KKM yang berlaku diSDN Pangarangan III Sumenep,persentase hasil belajar siklus II dapatdilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Persentase KetuntasanGambar 3 dapat disimpulkan bahwaketuntasan di siklus II ini sudah adapeningkatan terbukti dari persentaseantara siswa yang tuntas dan tidak tuntasyaitu 80% dan 20%. Dan nilai rata-ratakelas meningkat menjadi 75,33.Penggunaan model ini dikatan dapatmeningkatkan hasil belajar kognitif siswakarena KKM yang berlaku disekolahadalah 70, dengan adanya penggunaanmodel ini nilai yang didapat siswameningkat.

Tabel 8 diketahui nilai rata-rata hasilbelajar siswa pada siklus II adalah 75,33.Pada siklus II menunjukkan adanyapeningkatan dari siklus I yang rata-rata68,00 dan jumlah siswa yang tidak tuntassebanyak 5 orang sekitar 33% menjadirata-rata 75,33 dan jumlah siswa yangtidak tuntas hanya 3 orang sekitar 20%.Hal ini menunjukkan bahwa modelpembelajaran POE dapat meningkatkanhasil belajar kognitif. Hasil penelitian inijuga sesuai dengan penelitian yangdilakukan oleh Nugraheni, SetyaningtyasWahyu (2011) yang menyatakan bahwa

penerapan model pembelajaran POE dapatmeningkatkan pembelajaran IPA, danefektif dalam meningkatkan pemahamankonsep serta meningkatkan aktivitas danhasil belajar siswa yang dilakukan olehHerawati (2010 ) dalam Sumirat Fanny(2012).Trianto (2010: 28) menurut teorikonstruktivisme, satu prinsip yang palingpenting dalam psikologi pendidikanadalah bahwa guru tidak hanya sekedarmemberikan pengetahuan kepada siswa.Namun mereka harus membangun sendiripengetahuan didalam benak mereka. Guruhanya sebagai fasilitator misalnyamemberikan kesempatan untuk siswamenemukan ide-ide mereka sendiri.Model pembelajaran POE berhubungandengan konstruktivisme, karena dalamsintak model POE yaitu pada tahappredict, menuntut siswa untuk aktifmisalnya dalam membuat prediksi danaktif untuk mengemukakan pendapatnya.Bukan hanya proses transfer pengetahuansecara langsung dari guru ke siswa.

Teori perkembangan Piaget tentangkonstruktivisme, yang memandangperkembangan kognitif sebagai suatuproses dimana anak secara aktifmembangun sistem makna danpemahaman realitas melalui pengalamandan interaksi-interaksi mereka (Trianto,2009:29). Indrawati dan Setiawan (dalamYulianti, 2012) menjelaskan model POEmerupakan model pembelajaran denganmenggunkan metode eksperimen yangdimulai dengan penyajian masalah,dimana siswa diajak untuk memberikandugaan sementara terhadap kemungkinanyang akan terjadi, dilanjutkan denganobservasi/ pengamatan langsung terhadapmasalah kemudian dibuktikan denganmelakukan percobaan untuk menemukankebenaran dari prediksi awal dalam

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

22

bentuk penjelasan. Sehingga siswa benar-benar mengalami secara langsungpembelajaran yang dilakukan. Hasilobservasi keterlaksanaan guru dan siswa,rata-rata nilai tes dan respon siswa siklusI dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Hasil ObservasiGambar 4 memaparkan tentang hasil

pengamatan pada siklus II terjadipeningkatan dibandingkan siklus I,misalnya keterlaksanaan guru,keterlaksanaan siswa dan aktivitas belajarsiswa dalam pembelajaran. Sedangkanhasil respon siswa didapat dari angketynag diberikan oleh guru.

Hasil keterlaksanaan guru siklus Isebesar 60,3% dengan kategori sedangmenjadi 81,05%, sedangkanketerlaksanaan siswa siklus I sebesar70,15 dengan kategori sedang 82,05%dengan kategori tinggi. Perbandingannilai keterlaksanaan guru dan siswadapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Keterlaksanaan Guru danSiswa Siklus I dan Siklus II

Aktivitas siswa pada siklus II dapatdilihat pada tabel 9. Tabel 9 memaparkanaktivitas belajar siswa pada siklus IIaktivitas mengajukan/ menanggapipertanyaan sebanyak 19,05 % danaktivitas yang paling rendah yaitu perilaku

yang tidak relevan dalam KBM sebesar0%. Hal ini terjadi karena guru pada siklustelah melakukan refleksi kekurangan-kekurangan pada siklus I sehingga prosespembelajaran pada siklus II menunjukkanadanya perbaikan. Siswa cenderung lebihaktif dan memperhatikan arahan dari gurudalam pembelajaran.

Tabel 9. Aktivitas Siswa Siklus IINo. Jenis kegiatan Jumlah Presentase

1. Mendengarkan/memperhatikanpenjelasan Guru

39 18,57%

2. Menulis 36 17,14%3. Mengajukan /

menanggapipertanyaann

40 19,05%

4. Membaca 25 11,90%5. Melakukan diskusi 39 18,57%6. Melakukan

percobaan31 14,76%

7. Perilaku yang tidakrelevan dalamKBM

0 0%

Sumber: Data PrimerHasil rata-rata nilai tes siswa pada

juga siklus II juga mengalami peningkatandari 68,00 dengan kategori rendah padasiklus II menjadi 75,33 dengan kategoritinggi pada siklus II. Perbandingan rata-rata nilai tes siswa siklus I dan II dapatdilihat pada gambar 6. Perbandingan nilairata-rata tes siswa mengalamipeningkatan. Hal ini dapat dilihat padasilklus pertama yaitu 68 meningkatmenjadi 75 pada siklus kedua.

Gambar 6. Nilai Rata-rata Siklus I danSiklus II

Keberhasilan penerapan modelpembelajaran tersebut dapat dilihat darijumlah dan besaran persentase kelulusan

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

23

yang didapat setelah dilakukan evaluasi.Berikut ini adalah persentase ketuntasansiswa berdasarkan hasil nilai ujian sepertipada gambar 7.

Gambar 7. Jumlah Kelulusan Siklus Idan II

Gambar 7 dapat dilihat jumlah siswayang tuntas dan jumlah yang tidak tuntas.Pada siklus I jumlah siswa yang tuntassebanyak 10 orang dan jumlah yang tidaktuntas sebanyak 5 orang. Sedangkan padasiklus II jumlah siswa yang tuntassebanyak 12 orang dan jumlah yang tidaktuntas sebanyak 3 orang. Secarapersentase perbandingan kelulusan siswayaitu pada siklus I sebesar 76% tuntasdan 33% tidak tuntas sedangkan padasiklus II sebesar 80% tuntas dan 20%tidak tuntas.

Respon siswa juga mengalamimeningkat antara siklus I dan siklus II.Peningkatan tersebut dapat dilihat padagambar 8.

Gambar 8. Respon Siswa Siklus IIRefleksi

Pelaksanaan kegiatan belajarmengajar siklus II dapat dikatakan baikdibandingkan dengan siklus I hal initerlihat dari hasil pengamatan dan data-data yang diperoleh mengalamipeningkatan. Oleh sebab itu pembelajaranmenggunakan model pembelajaran POE

ini dapat dikatakan berhasil. Hal inidisebabkan pada siklus II, siswa dapatdikategorikan aktif dalam mengemukakanpendapat atau menanggapi pertanyaanguru. Seperti yang diungkapkan olehDaryanto dan Rahardjo (2012: 8) bahwaketerlibatan siswa dalam belajar eratkaitannya dengan sifat-sifat murid, baikyang bersifat kognitif seperti kecerdasandan bakat maupun yang bersifat afektifseperti motivasi, rasa percaya. Nashar(2004: 5) menyatakan bahwa hasil belajartidak cukup hanya dengan motif belajarsaja, akan tetapi diperlukan jugakemampuan disamping persyaratan-persyaratan lainnya, meliputipengetahuan, sikap dan keterampilan yangdimilikinya sebelum ia mengikutipelajaran baru.

Selain itu, keberhasilan siklus II jugadidukung oleh lingkungan belajar yangmendukung pembelajaran sehingga dapatberjalan dengan baik dan lebih efektifdibandingkan siklus I. AECT dalamKomalasari (2010:108) mengatakanbahwa lingkungan adalah situasi disekitarterjadinya proses pembelajaran.Lingkungan dibedakan menjadi 2 macamyaitu lingkungan fisik dan lingkungannon fisik. Contoh lingkungan fisik:gedung sekolah, perpustakaan,laboratorium, aula, pasar, kebun, bengkel,pabrik, dll. Contoh lingkungan non fisik:tata ruang belajar, ventilasi udara, cuaca,kebisingan/ ketenangan lingkunganbelajar. Sebagai seorang guru harusmengupayakan lingkungan yang dapatmendukung pembelajaran.

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

24

KESIMPULAN1. Keterlaksanaan pembelajaran IPA

dengan menggunakan penerapanmodel pembelajaran POE pada siklusI sebesar 2,50 dengan kategori cukupbaik dan pada siklus II sebesar 3,21dengan kategori baik.

2. Penggunaan model pembelajaranPOE dapat meningkatkan hasilbelajar kognitif siswa. Hal ini dapatdilihat dari nilai rata-rata tes padasiklus I sebesar 68,00 sedangkan padasiklus II sebesar 75,33.

3. Aktivitas siswa pada siklus I yangpaling dominan yaitu melakukanpercobaan sebesar 21,43%, danaktivitas yang paling rendah yaituperilaku yang tidak relevan dalamKBM yaitu sebanyak 2,86%.Sedangkan pada siklus II dapatdikatakan aktif dengan persentaseaktivitas siswa yang paling dominanadalah siswa mengajukan/menanggapi pertanyaan sebanyak19,05% dan perilaku yang tidakrelevan dalam KBM yaitu sebanyak0%.

4. Respon siswa kelas V di SDNPangarangan III Sumenep terhadappembelajaran IPA menunjukan halyang positif. Pada siklus satupersentase jumlah siswa setujusebanyak 76,67% sedangkan padasiklus dua jumlah siswa setujusebanyak 90,67%. Hal inimenunjukkan sebagian besar siswamerasa senang dalam mengikutipembelajaran dengan POE.

DAFTAR PUSTAKAAnggraeni. 2009. pengaruh penggunaan

jurnal belajar (learning journal)Terhadap Hasil belajar Siswa PadaKonsep Sistem ReproduksiManusia. Skripsi: UPI Bandung.

Daryanto dan Rahardjo, Muldjo. 2012.Model pembelajaran inovatif.Yogyakarta: Gava Media.

Fajariyah. 2011. Meningkatkan PrestasiBelajar Matematika Melalui Modelpembelajaran Kooperatif TipeSTAD pada Materi Pokok PersegiPanjang dan Persegi Siswa KelasVII MTs NU Bukabu Ambunten.Skripsi. Universitas NusantaraPGRI Kediri.

Komalasari, Kokom.2010. PembelajaranKontekstual Konsep dan Aplikasi.Bandung: PT.Refika.

Nashar. 2004. Peranan Motivasi &kemampuan awal dalampembelajaran. Jakarta. Delia Press

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi danmotivasi belajar mengajar.Jakarta:PT. Raja Gravindo

Sahriz, indry meriyana. 2002. PenerapanModel Kooperatif DenganPendekatan Struktural Tipe NHTPada Mata Pelajaran TeknikBangunan Swasta Kelas VII SMKN1 Kalianget Sumenep. Surabaya.Program Pascasarjana UniversitasNegeri Surabaya

Sumirat, Fany. 2012. Efektifitas ModelPredict, Observe, Explain untukMeningkatkan KeterampilanBerpikir Kritis dan MemfasilitasiPerubahan Konseptual SiswaSekolah Dasar. Skripsi. UniversitasPendidikan Indonesia.

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE ...

ALPEN: Jurnal Pendidikan DasarVolume 2, No. 1, Januari-Juni 2018

pISSN 2580-6890eISSN 2580-9075

25

Susilo, Herawati. 2008. PenelitianTindakan Kelas Sebagai SaranaPengembangan KeprofesionalanGuru Dan Calon Guru. Malang:Bayumedia.

Trianto. 2010. Mendesain ModelPembelajaran Inovatif-Progresif.Jakarta: Kencana

Wahyu N. 2011.Penerapan Model POE(Predict. Observe, Explain) untukMeningkatkan Pembelajaran IPASiswa Kelas III SDN Karangbesuki4 Malang. Skripsi. UniversitasPendidikan Indonesia.

Yulianti. 2012. Penerapan Model POE(Predict, Observe, Explain) untukMeningkatkan Penguasaan Konsepdan Keterampilan Berpikir KritisSiswa pada Subkonsep PencemaranAir. Skripsi. Universitas PendidikanIndonesia.