PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk...

102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK KELAS 5 SD N 02 JATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh: WIDA NURFIKA SARI K7108258 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PESERTA DIDIK KELAS 5 SD N 02 JATEN KARANGANYAR

TAHUN 2012

SKRIPSI

Oleh:

WIDA NURFIKA SARI

K7108258

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Wida Nurfika Sari

NIM : K7108258

Jurusan/Program Studi : IP/PGSD

PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK KELAS 5 SD N 02

JATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 -benar merupakan hasil

karya saya sendiri. Selain itu sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Wida Nurfika Sari

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PESERTA DIDIK KELAS 5 SD N 02 JATEN KARANGANYAR

TAHUN 2012

Oleh:

WIDA NURFIKA SARI

K7108258

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

Penerapan Model Pembelajaran Kuantum untuk Meningkatkan Keterampilan

Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar Tahun 2012

Oleh :

Nama : Wida Nurfika Sari

NIM : K7108258

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada Hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Sutijan, M. Pd

NIP. 19520127 197903 1 001

Pembimbing II

Drs. Tri Budiharto, M. Pd

NIP. 19591221 198803 1 001

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Jumat

Tanggal : 29 Juni 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd

Anggota I : Drs. Sutijan, M.Pd

Anggota II : Drs. Tri Budiharto, M.Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof.Dr.rer.nat.Sajidan, M.Si

NIP. 19660415 190103 1 002

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK Wida Nurfika Sari. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK KELAS 5 SD N 02 JATEN KARANGANYAR TAHUN 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Surakarta, Juni 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi melalui model pembelajaran kuantum pada peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar tahun 2012. Dengan demikian variabel yang terlibat adalah model pembelajaran kuantum sebagai variabel bebas dan keterampilan menulis puisi sebagai variabel terikat. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas berlangsung selama 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar yang berjumlah 44 peserta didik. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, tes, dokumentasi, dan observasi. Uji validitas data dengan menggunakan triangulasi data dengan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif (Miles dan Huberman) yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar tahun 2012. Peningkatan keterampilan menulis puisi tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai keterampilan menulis puisi pada setiap siklus. Nilai rata-rata pada tes awal sebelum tindakan (pratindakan) yaitu 64,29 dengan ketuntasan klasikal 47,73%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 71,70 dengan ketuntasan klasikal 75%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 81,41 dengan ketuntasan klasikal 93,18%. Kata kunci: keterampilan menulis puisi, model pembelajaran kuantum.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Wida Nurfika Sari. THE APPLICATION OF QUANTUM LEARNING MODEL TO IMPROVE THE SKILL OF WRITING POETRY ON THE FIFTH GRADE STUDENTS OF STATE PRIMARY SCHOOL 02 JATEN KARANGANYAR IN 2012. Minithesis, Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University .Surakarta, June 2012. The purpose of this research is to improve the skill of writing poetry through quantum learning model in the fifth grade students of Jaten 02 Karanganyar Elementary School in 2012. Thus, the variables involved are quantum learning model as independent variable and the skill of writing poetry as a dependent variable. The form of this research is classroom action research during two cycles. Each cycle consists of 4 phases: planning, action realization, observation and reflection. The subject of this research are students (44 students) in fifth grade student of Jaten 02 Karanganyar Elementary School. The data sources in this research is the primary data and secondary data. The technique of data collecting are interview, test, documentation, and observation. The validity of the data that used was content validity, triangulation data and triangulation method. Then data is analysed using an interactive model of descriptive analysis (Miles and Huberman) comprising three phases, namely: data reduction, data display, and conclusion.

Based on the result of classroom action research in two cycles above, it can concluse that the application of quantum learning model can improve the skill of writing poetry on the fifth grade students of state primary school 02 Jaten Karanganyar in 2012. The improvement is verified by the improved score in the skill of writing poetry in each cycle. The preliminary average score of the achievement test prior to the treatment is 64,29 and the classical learning completeness is 47,73%. In the First cycle, the average score achievement test becomes 70,71 and the classical learning completeness is 75%. The average score of the second cycle achievement test becomes 81,41 and the classical learning completeness is 93,18%.

Keyword: the skill of writing poetry, quantum learning model.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-

kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis)

kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami

(Q.S. Al-Kahfi: 109)

Membaca tanpa menulis, ibarat memiliki harta dibiarkan menumpuk tanpa

dimanfaatkan. Menulis tanpa membaca, ibarat mengeduk air sumur kering.

Tidak membaca dan juga tidak menulis, ibarat orang tak berharta

jatuh ke dalam sumur penuh air.

(Romli)

Keterampilan seseorang tidak akan muncul dengan sendirinya, kecuali dengan

latihan dan terus berusaha untuk mencoba.

(Penulis)

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Kedua orang tuaku tercinta yang selalu membimbingku, menasehati, dan

mendoakan yang terbaik bagiku.

Kedua adikku tersayang yang selalu memberikan canda dan tawa dalam

hari-hariku.

Teman-teman seperjuanganku angkatan 2008 S1 PGSD yang selalu

memberikan inspirasi dan semangat bagiku untuk menjadi lebih baik lagi.

Keluarga besar FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

Almamaterku tercinta.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Atas kehendak-Nya pula

Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah melibatkan berbagai

pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan izin penulisan skripsi.

2. R. Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan persetujuan skripsi.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah memberikan izin penulisan skripsi.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Sekretaris Program Pendidikan Guru

Sekolah Dasar yang memberikan arahan dan motivasinya.

5. Drs. Sutijan, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat membantu dalam

penulisan skripsi ini.

6. Drs. Tri Budiharto, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dukungan, dan dorongan yang sangat membantu dalam

penulisan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang secara

tulus ikhlas memberikan ilmu dan masukan kepada penulis.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Ibu Nanik Sarwigiyatni, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD N 02 Jaten yang

telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

9. Ibu Ninik Budi Ningsih, S.Pd selaku Guru Kelas 5 SD N 02 Jaten yang

dengan senang hati membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis

harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga semua kebaikan dan bantuan

dari semua pihak yang tersebut di atas mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. vi

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................... vii

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 7

A. Kajian Pustaka ........................................................................ 7

1. Hakikat Model Pembelajaran Kuantum .............................. 7

a. Pengertian Model Pembelajaran .................................... 7

b. Macam-macam Model Pembelajaran ............................ 9

c. Model Pembelajaran Kuantum ..................................... 10

2. Hakikat Keterampilan Menulis Puisi.................................. 17

a. Pengertian Keterampilan .............................................. 17

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Pengertian Menulis ...................................................... 18

c. Pengertian Keterampilan Menulis ................................ 19

d. Jenis-jenis Tulisan ........................................................ 20

e. Manfaat Menulis .......................................................... 21

f. Pengertian Puisi ........................................................... 21

g. Karakteristik Puisi Anak .............................................. 23

h. Langkah-langkah dalam Menulis Puisi ........................ 24

i. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Menulis ......... 25

Puisi Bebas

3. Penelitian yang Relevan ..................................................... 25

B. Kerangka Berpikir ................................................................... 26

C. Hipotesis Tindakan .................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 30

A. Subjek Penelitian ................................................................... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 30

1. Tempat Penelitian .............................................................. 30

2. Waktu Penelitian ................................................................ 30

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................. 31

1. Bentuk Penelitian ............................................................... 31

2. Strategi Penelitian .............................................................. 32

D. Sumber Data ............................................................................ 32

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 33

F. Validasi Data ........................................................................... 34

G. Analisis Data ............................................................................ 35

H. Indikator Kiner 36

I. Prosedur Penelitian Tindakan .................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 69

A. Deskripsi Pratindakan ............................................................. 44

B. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus ................................... 49

1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ..................................... 49

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II .................................... 61

C. Perbandingan Hasil Penelitian Tiap Siklus .............................. 73

D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 78

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 81

A. Simpulan ................................................................................. 81

B. Implikasi ................................................................................. 81

C. Saran ....................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83

LAMPIRAN .................................................................................................. 86

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Kuantum

di Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar ...................................... 31

Tabel 4.1. Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5

SD N 02 Jaten Karanganyar pada Pratindakan ........................... 45

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi

pada Pratindakan ....................................................................... 46

Tabel 4.3. Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Rata-rata

Nilai Peserta Didik pada Pratindakan ...................................... 47

Tabel 4.4. Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Pratindakan ..................... 48

Tabel 4.5. Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5

SD N 02 Jaten Karanganyar pada Siklus I ..................................... 56

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Data Nilai Keterampilan Menulis

Puisi pada Siklus I .......................................................................... 57

Tabel 4.7. Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Rata-rata

Nilai Peserta Didik pada Siklus I ................................................... 58

Tabel 4.8. Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Siklus I ............................. 59

Tabel 4.9. Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5

SD N 02 Jaten Karanganyar pada Siklus II.................................... 68

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi

pada Siklus II ................................................................................. 69

Tabel 4.11. Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Rata-rata

Nilai Peserta Didik pada Siklus II .................................................. 70

Tabel 4.12. Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Siklus II ........................... 71

Tabel 4.13. Perbandingan Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik

pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II ........................................ 73

Tabel 4.14.Data Distributif Frekuensi Perbandingan Nilai Keterampilan

Menulis Puisi pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II ................ 74

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.15 Perbandingan Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi,

dan Rata-rata Nilai Peserta Didik pada Pratindakan,

Siklus I, dan Siklus II ..................................................................... 76

Tabel 4.16 Perbandingan Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada

Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II ................................................ 77

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ................................................................. 28

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ....................................... 37

Gambar 4.1. Grafik Histrogram Nilai Keterampilan Menulis puisi

pada Pratindakan .................................................................... 46

Gambar 4.2. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan

Rata-rata Nilai pada Pratindakan ........................................... 47

Gambar 4.3. Grafik Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada

Pratindakan ............................................................................. 47

Gambar 4.4. Grafik Histrogram Nilai Keterampilan Menulis Puisi

pada Siklus I .......................................................................... 57

Gambar 4.5. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan

Rata-rata Nilai pada Siklus I .................................................. 58

Gambar 4.6. Grafik Ketuntasan Belajar Peserta Didik Siklus I .................. 59

Gambar 4.7. Grafik Histrogram Data Nilai Peserta Didik Siklus II ........... 69

Gambar 4.8. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan

Rata-rata Nilai pada Siklus II ............................................... 70

Gambar 4.9 Grafik Ketuntasan Belajar Peserta Didik

pada Siklus II .......................................................................... 71

Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Nilai Keterampilan Menulis Puisi

pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II................................ 75

Gambar 4.11. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Rata-rata Nilai,

dan Nilai Tertinggi pada Pratindakan,

Siklus I,dan Siklus II ............................................................. 76

Gambar 4.12. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar pada Pratindakan,

Siklus I, dan Siklus II ............................................................. 77

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kriteria Ketuntasan Mimimal ................................................ 86

Lampiran 2 Wawancara Guru sebelum Tindakan ..................................... 87

Lampiran 3 Nilai Keterampilan Menulis Puisi Pratindakan ...................... 89

Lampiran 4 Silabus .................................................................................... 91

Lampiran 5 Kisi-ki Soal Evaluasi Siklus I ................................................. 95

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Pertemuan Pertama ................................................................. 97

Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan pertama ......................... 105

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Pertemuan Kedua .................................................................... 108

Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan Kedua ................................ 116

Lampiran 10 Lembar Pengamatan Kegiatan Peserta Didik

Siklus I Pertemuan Pertama .................................................... 119

Lampiran 11 Lembar Pengamatan Kegiatan Peserta Didik

Siklus I Pertemuan Kedua ....................................................... 123

Lampiran 12 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru

Siklus I Pertemuan Pertama .................................................... 127

Lampiran 13 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru

Siklus I Pertemuan Kedua ....................................................... 133

Lampiran 14 Nilai Keterampilan Menulis Puisi

Siklus I Pertemuan Pertama .................................................... 139

Lampiran 15 Nilai Keterampilan Menulis Puisi

Siklus I Pertemuan Kedua ....................................................... 141

Lampiran 16 Nilai Keterampilan Menulis Puisi Siklus I .............................. 143

Lampiran 17 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II .............................................. 144

Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

146

Lampiran 19 Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan Pertama ........................... 154

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 20 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Pertemuan Kedua .................................................................... 158

Lampiran 21 Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan Kedua ............................... 166

Lampiran 22 Lembar Pengamatan Kegiatan Peserta Didik

Siklus II Pertemuan Pertama ................................................... 170

Lampiran 23 Lembar Pengamatan Kegiatan Peserta Didik

Siklus II Pertemuan Kedua ...................................................... 174

Lampiran 24 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru

Siklus II Pertemuan Pertama ................................................... 178

Lampiran 25 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru

Siklus II Pertemuan Kedua ...................................................... 184

Lampiran 26 Nilai Keterampilan Menulis Puisi

Siklus II Pertemuan Pertama ................................................... 190

Lampiran 27 Nilai Keterampilan Menulis Puisi

Siklus II Pertemuan Kedua ...................................................... 192

Lampiran 28 Nilai Keterampilan Menulis Puisi Siklus II ............................ 194

Lampiran 29 Wawancara Guru setelah Tindakan ......................................... 195

Lampiran 30 Dokumentasi Siklus I dan Siklus II ......................................... 197

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses interaksi antara guru dan peserta

didik, yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan mental peserta

didik sehingga menjadi pribadi yang mandiri dan utuh. Pendidikan

berfungsi untuk menyiapkan peserta didik kepada kematangan atau

kesiapan pribadi. Kesiapan pribadi peserta didik menyangkut tiga

pengalaman belajar pokok yaitu: aspek pengetahuan (kognitif), aspek

sikap atau perilaku (afektif), dan aspek yang berkaitan dengan

keterampilan (psikomotorik). Pendidikan dilaksanakan dalam suatu proses

pendidikan yang sistematik, berkesinambungan, dan berjenjang, tidak

hanya terbatas di jalur pendidikan sekolah, tetapi juga pada jalur

pendidikan luar sekolah termasuk di dalamnya pendidikan dalam keluarga.

Dalam konteks pendidikan nasional sistem pendidikan yang dianut

harus dapat memberikan pendidikan dasar bagi setiap warga negara

Indonesia, agar masing-masing memperoleh pengetahuan dan kemampuan

dasar yang meliputi: kemampuan membaca, kemampuan menulis dan

berhitung, dan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia. Berkenaan

dengan kemampuan dasar yang ketiga, yaitu kemampuan menggunakan

bahasa Indonesia hal ini sangat penting sekali terutama dalam hal

komunikasi selama proses pembelajaran berlangsung. Kemampuan

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan dipelajari lebih

mendalam khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia SD, merupakan mata pelajaran

strategis karena dengan menggunakan bahasa, pendidik dapat menularkan

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan informasi kepada peserta didik atau

sebaliknya. Tanpa bahasa tidak mungkin para peserta didik dapat

menerima itu semua dengan baik. Oleh sebab itu dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia harus diusahakan semenarik mungkin agar peserta didik

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dapat tertarik dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dari

awal hingga akhir pelajaran. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia

terdapat empat keterampilan dasar. Keempat keterampilan dasar tersebut

adalah keterampilan menulis, membaca, berbicara dan mendengarkan.

Menulis merupakan salah satu keterampilan yang ada dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Suparno dan Yunus (2007) mengemukakan

lm.1.29). Dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia di SD banyak sekali kegiatan yang berhubungan dengan

menulis. Salah satu contohnya adalah menulis puisi. Djojosuroto (2005)

kanan dan penggantian barisnya ditentukan secara internal oleh suatu

jumpai peserta didik di SD diberi tugas untuk menulis puisi. Menulis puisi

merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan keterampilan. Menulis akan

menjadi suatu kegiatan yang sulit apabila seorang peserta didik itu tidak

terampil dalam merangkai kata-kata yang mana akan terbentuk ke dalam

sebuah puisi.

Berdasarkan hasil observasi di SD N 02 Jaten Karanganyar pada

peserta didik kelas 5, peneliti menemukan beberapa permasalahan: peserta

didik kesulitan dalam menulis puisi, keterampilan peserta didik dalam

menulis puisi masih kurang, ada beberapa peserta didik yang cenderung

ramai sendiri, dan kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik

maupun antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain

dalam proses pembelajaran. Permasalahan tersebut disebabkan karena

pembelajaran masih didominasi oleh guru dan model pembelajaran yang

digunakan oleh guru masih bersifat konvensional.

Berdasarkan hasil tes pratindakan (lampiran 3 halaman 89) di SD

N 02 Jaten Karanganyar pada peserta didik kelas 5, menunjukkan bahwa

masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah KKM pada

materi menulis puisi. KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 5

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SD N 02 Jaten Karanganyar adalah 65. Jumlah peserta didik di kelas 5 SD

N 02 Jaten Karanganyar adalah 44 peserta didik. Dari jumlah tersebut

menunjukkan bahwa sebanyak 21 peserta didik (47,73%) mendapatkan

nilai di atas 65. Sementara sisanya 23 peserta didik (52,27%) nilainya

masih di bawah 65. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menulis

puisi pada peserta didik di kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar masih

rendah. Setelah selesai melakukan observasi peneliti melakukan

wawancara dengan guru kelas 5 di SD N 02 Jaten Karanganyar mengenai

model pembelajaran yang digunakan guru dalam materi menulis puisi tadi.

Dari hasil wawancara dengan guru kelas 5 SD N 02 Jaten

Karanganyar peneliti mendapatkan beberapa informasi diantaranya: dalam

proses pembelajaran guru masih menggunakan model pembelajaran yang

konvensional, pembelajaran lebih berpusat pada guru (teacher center)

sementara peserta didik hanya menerima materi yang diberikan oleh guru.

Selain itu peserta didik jika mengalami kesulitan dalam menulis puisi

cenderung diam dan malu untuk bertanya, hanya sebagian peserta didik

saja yang berani bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam

menulis puisi.

Keterampilan menulis puisi pada peserta didik perlu ditingkatkan.

Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat terampil dalam menulis puisi,

selain itu manfaat lain yang dapat diperoleh adalah dalam kehidupan

sehari-hari peserta didik dapat mengembangkan bakat dan minatnya dalam

menulis puisi. Hal ini tentu saja akan memberikan manfaat bagi peserta

didik pada khususnya dan orang-orang yang ada disekitar mereka pada

umumnya.

Keterampilan menulis puisi pada peserta didik dapat ditingkatkan

dengan menggunakan sebuah inovasi baru dalam proses pembelajaran.

Berangkat dari kesulitan peserta didik dalam menulis puisi, maka perlu

diterapkan suatu model pembelajaran yang dapat menarik perhatian

peserta didik dan menjadikan peserta didik aktif. Suprijono (2010)

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun

pembelajaran kuantum adalah salah satu model pembelajaran yang dapat

dipilih guru agar pembelajaran dapat berlangsung secara menyenangkan

(enjoyful learning

pembelajaran kuantum terdapat konsep yang dikenal dengan istilah tandur

yang merupakan akronim dari tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan,

ulangi, dan rayakan (2009). Unsur-unsur ini membentuk basis struktur

yang melandasi model pembelajaran kuantum.

Model pembelajaran kuantum sangat cocok diterapkan pada materi

menulis puisi dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada peserta

didik kelas 5 di SD N 02 Jaten Karanganyar. Penerapan model

pembelajaran kuantum ini dapat menjadikan peserta didik lebih terampil

dan aktif dalam menulis puisi, selain itu proses pembelajaran menjadi

lebih menyenangkan, tidak menjenuhkan dan semua usaha peserta didik

mendapatkan penghargaan. Semua ini sesuai dengan konsep tandur yang

ada di dalam model pembelajaran kuantum.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan

Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut

pembelajaran kuantum dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diungkapkan di atas, maka

puisi

melalui model pembelajaran kuantum pada peserta didik kelas 5 SD N 02

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa

manfaat diantaranya yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang

hampir sama dengan penelitian ini.

b. Menambah jumlah referensi yang berkaitan dengan model

pembelajaran kuantum.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

1) Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menulis

puisi.

2) Menjadikan pembelajaran bahasa indonesia pada peserta

didik lebih menarik.

b. Bagi Guru

1) Dapat dijadikan bahan masukan bahwa model

pembelajaran kuantum dapat digunakan sebagai salah

satu alternatif dalam meningkatkan keterampilan peserta

didik dalam menulis puisi.

2) Guru dapat menerapkan model pembelajaran kuantum

dalam menulis puisi dengan baik.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Bagi Sekolah

1) Bagi sekolah terdorong melaksanakan pembelajaran

inovatif.

2) Dapat memberikan masukan pada sekolah dalam usaha

perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat

mempengaruhi prestasi belajar peserta didik dalam

menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran

kuantum.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Kajian Pustaka

1. Hakikat Model Pembelajaran Kuantum

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan suatu pembelajaran. Pemilihan model

pembelajaran yang tepat dapat memberikan dampak positif pada peserta

didik dalam menerima materi pada setiap mata pelajaran. Pendapat

mengenai pengertian model pembelajaran banyak sekali dikemukakan oleh

para ahli. Beberapa pendapat para ahli tersebut diantaranya adalah sebagai

berikut.

Joyse dan Weil (1996) mendefinisikan pengertian model

pembelajaran adalah sebagai berikut:

Models of teaching are really models of learning. As we help students acquire information, ideas, skills, values, ways of thinking, and means of expressing themselves, we are also teaching them how to learn. In fact, the most important long-term outcome of instruction may be the

the future, both because of the knowledge and skill they have acquired and because they have mastered learning processed (hlm.7).

Yang berarti, model pembelajaran merupakan aktualisasi dari

model belajar. Yang hakekatnya membantu para peserta didik memperoleh

informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk

mengekspresikan dirinya, dan juga mengajar cara-cara bagaimana mereka

belajar. Pada kenyataanya, hasil jangka panjang yang paling penting dari

instruksi mungkin kemampuan peserta didik meningkat untuk belajar lebih

mudah dan efektif di masa depan, baik karena pengetahuan dan

keterampilan yang telah mereka peroleh dan karena mereka telah

menguasai proses belajar.

Suprijono (2011) odel pembelajaran

adalah pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan pendapat ini dapat diartikan bahwa model pembelajaran

adalah suatu pola yang digunakan oleh guru dalam rangka menyusun

kurikulum, mengatur materi pelajaran yang akan diberikan pada peserta

didik, dan model pembelajaran berfungsi sebagai petunjuk bagi guru dalam

melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.

Menurut Trianto (mengutip pendapat Nurulwati, 2000)

mengemukakan pengertian dari model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran

dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar (2011:

22). Pendapat lain mengenai pengertian model pembelajaran dikemukakan

oleh Trianto (mengutip pendapat Arends, 1997) menyatakan bahwa model

pembelajaran adalah The term teaching model refers to a particular

approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and

management system (2011: 22). Istilah model pembelajaran mengarah pada

suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya,

lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.

Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas jika

dibandingkan dengan strategi pembelajaran, metode pembelajaran atau

prosedur pembelajaran. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus,

yang mana keempat ciri tersebut tidak dimiliki oleh strategi pembelajaran,

metode pembelajaran atau prosedur pembelajaran.

Menurut Trianto (mengutip pendapat Kardi dan Nur, 2009)

mengemukakan bahwa ciri-ciri model pembelajaran adalah sebagai berikut:

(1) Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;

(2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai);

(3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (2011: 23).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pedoman yang

digunakan oleh seorang guru untuk merencanakan aktivitas belajar

mengajar dan untuk membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide,

ilmu pengetahuan, keterampilan dan dapat mengekspresikan dirinya dalam

proses belajar mengajar di kelas.

b. Macam-macam Model Pembelajaran

Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para

ahli dalam usaha untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik.

Menurut Sugiyanto macam-macam model pembelajaran diantaranya adalah

model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kontekstual, model

pembelajaran kuantum, dan model pembelajaran berbasis masalah (2009).

Dari empat macam model pembelajaran yang telah disebutkan di

atas, masing-masing model pembelajaran mempunyai ciri-ciri dan

karakteristik tersendiri. Model pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil peserta didik

untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran kuantum adalah model

pembelajaran yang dalam perencanaan pembelajarannya menggunakan

konsep tandur yang merupakan akronim dari (tumbuhkan, alami, namai,

demonstrasikan, ulangi, dan rayakan). Model pembelajaran terpadu adalah

model pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya memadukan

beberapa mata pelajaran dalam satu tema, dan model pembelajaran terpadu

ini diterapkan dalam pembelajaran SD kelas tinggi (kelas 4, 5, dan 6). Dan

yang terakhir adalah model pembelajaran berbasis masalah, yaitu model

pembelajaran yang lebih memfokuskan pada pemikiran peserta didik

(kognitif peserta didik) dalam menyelesaikan masalah pada mata pelajaran

tertentu selama proses pembelajaran.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari berbagai model pembelajaran di atas peneliti beranggapan

bahwa untuk penelitian ini peneliti lebih cenderung menggunakan model

pembelajaran kuantum untuk diterapkan dalam penelitian yang akan

dilakukan di SD N 02 Jaten Karanganyar. Peneliti beranggapan bahwa

dengan adanya konsep tandur dalam model pembelajaran kuantum akan

sangat cocok jika digunakan dalam usaha untuk meningkatkan

keterampilan peserta didik dalam menulis puisi.

c. Model Pembelajaran Kuantum

Model pembelajaran kuantum merupakan salah satu model

pembelajaran inovatif yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif

bagi guru dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa pendapat dari para

ahli tentang pengertian model pembelajaran kuantum. Pendapat dari para

ahli mengenai model pembelajaran kuantum ini sangat bervariasi.

Diantaranya adalah pendapat dari Sugiyanto (2009) mengemukakan bahwa

Model pembelajaran kuantum adalah salah satu model pembelajaran yang

dapat dipilih guru agar pembelajaran dapat berlangsung secara

menyenangkan (enjoyful learning (hlm. 6).

Sugiyanto (2009) mengemukakan bahwa uantum

sesungguhnya merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau

pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neurologi / neurolinguistik

yang jauh sebelumnya sudah ada -72).

Dalam model pembelajaran kuantum terdapat konsep yang dikenal

dengan istilah tandur yang merupakan akronim dari tumbuhkan, alami,

namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan. Konsep tandur ini merupakan

kerangka perencanaan pembelajaran dalam model pembelajaran kuantum

(Sugiyanto, 2009). Model pembelajaran kuantum menurut Sunarto (2009)

adalah model pembelajaran yang memadukan belajar dan kecakapan hidup,

menjadikan peserta didik menjadi aktif dan bertanggung jawab dalam

pendidikan.

DePorter & Hernacki mengemukakan bahwa Quantum Learning

adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

semua umur. Dalam Quantum Learning terdapat konsep-konsep kunci dari

berbagai teori dan strategi belajar, diantaranya adalah: teori otak kanan atau

kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan modalitas (visual, auditorial, dan

kinestetik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik (menyeluruh),

belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol, dan simulasi atau

permainan (2007).

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kuantum adalah model pembelajaran yang merupakan

gabungan dari berbagi teori dan pandangan psikologi kognitif dimana

dalam proses pembelajaran menekankan pada interaksi-interaksi antar

peserta didik, teknik pemercepatan dalam belajar, proses pembelajaran

yang menyenangkan (enjoyful learning), dan di dalam proses pembelajaran

terdapat unsur tandur (tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi,

dan rayakan).

1) Karakteristik Umum Model Pembelajaran Kuantum

Model pembelajaran kuantum memiliki karakteristik umum yang

dapat memantapkan dan menguatkan sosoknya. Menurut Sugiyanto

beberapa karakteristik umum yang tampak membentuk sosok model

pembelajaran kuantum adalah sebagai berikut:

a) Model pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif

bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep

kuantum dipakai. Oleh karena itu, pandangan tentang pembelajaran,

belajar, dan pembelajar diturunkan, ditransformasikan, dan

dikembangkan dari berbagai teori psikologi kognitif, bukan teori fisika

kuantum.

b) Model pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan

positivistis-empiris. Manusia selaku pembelajar menjadi pusat

perhatiannya. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi, dan

sebagainya dari pembelajar diyakini dapat berkembang secara

maksimal atau optimal. Hadiah dan hukuman dipandang tidak ada

karena semua usaha yang dilakukan manusia patut dihargai. Kesalahan

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dipandang sebagai gejala manusiawi. Ini semua menunjukkan bahwa

keseluruhan yang ada pada manusia dilihat dalam perspektif

humanistis.

c) Model pembelajaran kuantum lebih bersifat konstruktivistis, bukan

positivistis-empiris, behavioristis. Model pembelajaran kuantum

menekankan pentingnya peranan lingkungan dalam mewujudkan

pembelajaran yang efektif dan optimal dan memudahkan keberhasilan

tujuan pembelajaran.

d) Model pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi

yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna. Dapat

dikatakan bahwa interaksi telah menjadi kata kunci dan konsep sentral

dalam model pembelajaran kuantum. Dalam model pembelajaran

kuantum proses pembelajaran harus berlangsung cepat dengan

keberhasilan tinggi. Berbagai cara dan teknik dapat digunakan

misalnya: pencahayaan, iringan musik, suasana yang menyegarkan,

lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk yang rileks, dan

sebagainya.

e) Model pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan

kewajaran proses pembelajaran, bukan keadaan yang dibuat-buat.

Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar,

sehat, rileks, santai, dan menyenangkan, sedang keartifisialan dan

kepura-puraan menimbulkan suasana tegang, kaku dan membosankan.

Di sinilah para perancang dan pelaksana pembelajaran harus bekerja

secara proaktif dan suportif untuk menciptakan kealamiahan dan

kewajaran proses pembelajaran.

f) Model pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan

kebermutuan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak

bermakna dan tidak bermutu membuahkan kegagalan, dalam arti

tujuan pembelajaran tidak tercapai. Dalam model pembelajaran

kuantum diusahakan membawa dunia pembelajar ke dalam dunia

pengajar pada satu pihak dan pada pihak lain mengantarkan dunia

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengajar ke dalam dunia pembelajar. Hal ini perlu dilakukan secara

seimbang.

g) Model pembelajaran kuantum memadukan konteks dan isi

pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang

memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung,

dan rancangan belajar yang dinamis. Isi pembelajaran meliputi

penyajian yang prima, pemfasilitasan yang lentur, keterampilan

belajar-untuk-belajar, dan keterampilan hidup. Konteks dan isi tidak

dapat terpisahkan, saling mendukung, bagaikan sebuah orchestra yang

memainkan simfoni.

h) Model pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada

pembentukan keterampilan akademis, keterampilan hidup, dan prestasi

fisikal atau material. Ketiganya harus diperhatikan, diperlakukan, dan

dikelola secara seimbang dan relatif sama dalam proses pembelajaran.

Untuk itu, kurikulum harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat

terwujud kombinasi harmonis antara keterampilan akademis,

keterampilan hidup, dan prestasi fisikal.

i) Model pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan

sebagai bagian penting proses pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran dikembangkan nilai dan keyakinan bahwa hukuman dan

hadiah (punishment and reward) tidak diperlukan karena setiap usaha

harus diakui dan dihargai. Nilai dan keyakinan positif seperti ini perlu

terus menerus dikembangkan dan dimantapkan.

j) Model pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan

kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban. Keberagaman dan

kebebasan dapat dikatakan sebagai kata kunci selain interaksi. Karena

itu, dalam model pembelajaran kuantum

datang keberagaman dan kebebasan, selamat tinggal keseragaman dan

pembelajaran kuantum keberagaman gaya

belajar peserta didik diakui, dikembangkan aktivitas-aktivitas

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajar yang beragam, dan digunakannya bermacam-macam kiat

dan metode pembelajaran.

k) Model pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan

pikiran dalam proses pembelajaran. Aktivitas total antara tubuh dan

pikiran membuat pembelajaran berlangsung lebih nyaman dan hasilnya

lebih optimal (2009).

2) Prinsip Utama Model Pembelajaran Kuantum

Menurut Sugiyanto ada tiga prinsip utama dalam model

pembelajaran kuantum. Ketiga prinsip utama yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

a) Prinsip utama model pembelajaran kuantum berbunyi: Bawalah Dunia

Mereka (Pembelajar) ke dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan

Dunia Kita (Pengajar) ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar). Setiap

bentuk interaksi dengan pembelajar, setiap rancangan kurikulum, dan

setiap metode pembelajaran harus dibangun di atas prinsip utama

tersebut.

b) Dalam model pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa

proses pembelajaran merupakan permainan orkestra simfoni. Prinsip-

prinsip dasar dalam model pembelajaran kuantum ada lima macam

yaitu: ketahuilah bahwa segalanya berbicara, ketahuilah bahwa

segalanya bertujuan, sadarilah bahwa pengalaman mendahului

penamaan, akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran,

dan sadarilah bahwa sesuatu yang layak dipelajari layak dirayakan.

c) Dalam model pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa

pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Dengan

kata lain, pembelajaran perlu diartikan sebagai pembentukan

keunggulan (2009).

3) Kerangka Perencanaan Pembelajaran Model Kuantum

Sugiyanto mengemukakan bahwa, kerangka perencanaan

pembelajaran model pembelajaran kuantum dikenal dengan konsep

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tandur yang merupakan akronim dari tumbuhkan, alami, namai,

demonstrasikan, ulangi, dan rayakan.

a) Tumbuhkan

dalam pikiran dan emosinya, mereka dapat menciptakan jalinan dan

kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami.

b) Alami

Unsur ini memberi pengalaman kepada peserta didik dan manfaatnya

dapat meningkatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Pengalaman

memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan mereka.

c) Namai

Penamaan memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan identitas,

menguatkan dan mendefinisikan. Penamaan dibangun di atas

pengetahuan dan keingintahuan peserta didik. Penamaan adalah

saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan berpikir dan strategi

belajar.

d) Demonstrasikan

Memberi peserta didik peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan

pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran yang lain, yaitu dalam

permasalahan yang lebih riil, sekaligus memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk menunjukkan tingkat pemahaman atau

penguasaan mereka terhadap materi yang telah dipelajari.

e) Ulangi

dilakukan dalam konteks yang berbeda dengan adanya (permainan,

pertunjukan, drama, dan sebagainya).

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f) Rayakan

Perayaan memberi rasa untuk menghormati usaha, ketekunan,

kesuksesan, dan akhirnya dapat memberikan kepuasan dan

kegembiraan. Kondisi akhir pembelajaran yang menyenangkan dapat

membuat peserta didik bersemangat untuk belajar lebih lanjut (2009).

4) Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kuantum

Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kuantum menurut Leliana

(2011) adalah sebagai berikut:

a) Kelebihan Model Pembelajaran Kuantum

(1) Peserta didik dapat belajar dari mana saja, tidak terbatas hanya

bersumber pada buku atau penjelasan dari guru, sehingga

memudahkan peserta didik dalam mengembangkan potensinya.

(2) Pembelajaran kuantum menekankan perkembangan akademis dan

keterampilan.

(3) Menjadikan peserta didik menjadi aktif, karena dengan

menggunakan model pembelajaran kuantum peserta didik tidak

hanya berperan sebagai objek melainkan juga berperan sebagai

pelaku dalam proses pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan

motivasi peserta didik untuk belajar.

(4) Dapat mempercepat pemahaman peserta didik karena peserta

didik mengalami apa yang dipelajari secara langsung.

(5) Menumbuhkan semangat peserta didik untuk belajar, karena

dalam model pembelajaran kuantum keberhasilan yang telah

dicapai peserta didik dirayakan sebagai bentuk penghargaan.

b) Kelemahan Model Pembelajaran Kuantum

(1) Sulit membentuk suasana yang menyenangkan untuk

melaksanakan proses pembelajaran, karena adanya faktor-faktor

yang kurang mendukung baik dari lingkungan sekolah maupun

lingkungan di sekitar sekolah.

(2) Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam menerapkan model

pembelajaran kuantum.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3) Memerlukan dan menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih

khusus.

(4) Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar, dan menuntut

situasi dan kondisi serta waktu yang lebih banyak.

2. Hakikat Keterampilan Menulis Puisi

a. Pengertian Keterampilan

Soemarjadi, Ramanto & Zahri mengemukakan bahwa keterampilan

adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat dan benar.

Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah tidak

dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan

sesuatu dengan benar tetapi lambat juga tidak dapat dikatakan terampil.

Seseorang yang terampil dalam suatu bidang tidak ragu-ragu melakukan

pekerjaan tersebut, seakan-akan tidak pernah dipikirkan lagi bagaimana

melaksanakannya, tidak ada lagi kesulitan-kesulitan yang menghambat.

Ruang lingkup keterampilan cukup luas meliputi kegiatan berupa perbuatan,

berpikir, berbicara, melihat, mendengar dan sebagainya (2001).

Tarigan mengemukakan bahwa keterampilan berhubungan erat

dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang

mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin

cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh

dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan. Dalam hal ini dapat

diartikan bahwa seseorang yang terampil harus melakukan praktik dan

banyak latihan (2008).

Demikian pula Hamalik (2003) mengemukakan bahwa

tik, yakni menunjukkan ikatan (a

chain) respons motorik, melibatkan koordinasi gerakan tangan dan mata,

menuntut kaitan-kaitan organisasi menjadi pola-pola respons yang

iatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf

dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari pendapat ini dapat dikatakan bahwa keterampilan sebagai salah satu

gerak yang bersifat motorik. Namun dalam melakukan gerakan motorik ini

harus dilakukan dengan teliti dan kesadaran yang tinggi. Apabila seseorang

melakuakan gerakan motorik dengan kesadaran yang rendah maka dapat

dikatakan seseorang tersebut kurang terampil.

Hernawan, Susilana, Julaeha, & Sanjaya (2008) mengemukakan

bahwa:

Keterampilan atau kecakapan hidup (life skills) merupakan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, dan kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi pemecahan sehingga mampu mengatasi berbagai persoalan hidup dan kehidupan (hlm. 3.14).

Dalam jurnal internasional oleh Boyatzis dan Kolb dikemukakan

tentang pengertian keterampilan adalah sebagai berikut:

combination of ability, knowledge, and experience that enables a person to

Yang artinya keterampilan adalah kombinasi dari

kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang memungkinkan seseorang

untuk melakukan sesuatu dengan baik.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas dengan cepat,

benar, dan tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya

tersebut serta untuk memperoleh keterampilan harus melalui jalan praktik

dan banyak pelatihan.

b. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu keterampilan dasar dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam menulis diperlukan suatu keterampilan,

agar sesorang dapat menuangkan apa yang mereka pikirkan dalam bentuk

kata-kata yang dirangkai menjadi sebuah kalimat. Ada beberapa pendapat

dari para ahli tentang pengertian menulis. Diantaranya adalah pendapat dari

Tarigan (2008) enulis adalah suatu keterampilan

berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,

tidak secara tatap muka dengan orang lain Menulis merupakan

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis,

penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata.

enulis adalah

kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak

Menurut Slamet (mengutip pendapat McCrimmon, 1976)

mengemukakan bahwa menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan

perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis,

menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya

dengan mudah dan jelas (2009: 96).

Slamet (2009) me enulis merupakan

serangkaian aktivitas (kegiatan) yang terjadi dan melibatkan beberapa fase

(tahap) yaitu fase pramenulis (persiapan), penulisan (pengembangan isi

karangan), dan pascapenulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan

tulis

adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengungkapkan gagasan atau

kegiatan yang bertujuan untuk mengungkapkan gagasan atau ide penulis ke

dalam bentuk tulisan.

Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

menulis adalah suatu kegiatan menggali pikiran dan perasaan untuk

menyampaikan pesan atau informasi dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai medianya.

c. Pengertian Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa.

Ada beberapa devinisi dari para ahli berkenaan dengan keterampilan

adalah salah satu dari keterampilan berbahasa yang dikuasai seseorang

96). Berdasarkan pendapat ini dapat diartikan bahwa keterampilan menulis

dapat dikuasai oleh seseorang dengan baik, setelah seseorang tersebut

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menguasai keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Diantara

empat macam keterampilan berbahasa ini saling berkaitan antara yang satu

dengan yang lain. Oleh sebab itu dala mempelajari keempat macam

keterampilan ini harus bertahap.

Menurut Slamet (mengutip pendapat Heaton, 1983) mengemukakan

bahwa keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sukar

dan kompleks (2009: 96). Keterampilan menulis dipandang sebagai

keterampilan berbahasa yang lebih sukar dan kompleks jika dibandingkan

dengan keterampilan berbahasa yang lain yaitu keterampilan menyimak,

berbicara, dan membaca.

Menurut Slamet (mengutip pendapat Byrne, 1979) mengemukakan bahwa: Keterampilan menulis pada hakikatnya bukan sekedar kemampuan

menulis simbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil (2009: 106).

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam hal

menuangkan buah pikirannya ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat

yang dirangkai secara utuh dan bertujuaan agar dapat dikomunikasikan

kepada pembaca dengan baik.

d. Jenis-jenis Tulisan

Menurut Kuncoro (mengutip pendapat Romli, 2008) menyatakan

bahwa:

Dilihat dari bentuk dan isinya, tulisan terdiri dari dua jenis, yakni: pertama, fiksi (fiction), yaitu tulisan berdasarkan imajinasi, khayalan, namun tetap berpijak pada gagasan nyata. Tulisan fiksi disampaikan

metafora, personifikasi, hiperbola, bombatisme, dan sebagainya yang

novel, roman), dan puisi (sajak, lirik, nyanyian). Kedua, nonfiksi (non-fiction), yaitu tulisan berdasarkan data dan fakta. Tulisan disampaikan dalam bahasa lugas, tidak menggunakan gaya bahasa sastra, walaupun mungkin ada sebagian yang menampilkan kesan

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tulisan nonfiksi adalah reportase, esai, artikel, opini, kolom (2009: 25).

e. Manfaat Menulis

Suparno & Yunus (2007) mengemukakan bahwa manfaat yang dapat

dipetik dari menulis adalah :

1) Meningkatkan kecerdasan

2) Mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas

3) Menumbuhkan keberanian

4) Mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi

(hlm. 1.4)

Slamet (mengutip pendapat Akhadiah, dkk, 1989) mengemukakan

bahwa, kegiatan menulis banyak manfaatnya yaitu :

1) Dapat menggali kemampuan dan potensi pribadi yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang ditulis

2) Dapat mengembangkan dan menghubung-hubungkan beberapa gagasan atau pemikiran

3) Dapat memperluas wawasan dan kemampuan berpikir, baik dalam bentuk teoritis maupun dalam bentuk berpikir terapan

4) Dapat menjelaskan dan mempertegas permasalahan yang kabur 5) Dapat menilai gagasan sendiri secara objektif 6) Dapat memotivasi diri untuk belajar dan membaca lebih giat 7) Dapat membiasakan diri untuk berpikir dan berbahasa secara tertib

(hlm. 169-170).

f. Pengertian Puisi

Djojosuroto (mengutip pendapat Tarigan, 1984) mengemukakan

bahwa, puisi berasal dari bahasa Yunani

(2008: 10). Djojosuroto (mengutip pendapat Tirtawirya, 1983)

mengemukakan bahwa, puisi merupakan suatu pengungkapan secara

implisit, samar dengan makna yang tersirat, dimana kata-kata condong pada

artinya yang konotatif (2008: 11).

adalah salah satu bentuk cipta sastra atau karya tulis yang bersifat terikat.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Siswantoro (mengutip pendapat Perrine, 1974) mengemukakan puisi

sebagai

maksudnya adalah puisi merupakan bentuk sastra yang paling padat dan

terkonsentrasi. Kepadatan komposisi tersebut ditandai dengan pemakaian

sedikit kata, namun mengungkap lebih banyak hal (2010: 23).

dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud

Waluyo (1995) mengemukakan bahwa,

ntuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan

semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah

salah satu bentuk karya sastra yang pengungkapannya secara implisit, kata-

katanya bermakna konotasi, dan berisi pengungkapan pikiran dan perasaan

penyairnya.

g. Karakteristik Puisi Anak

Karakteristik puisi anak dalam pembelajaran penulisan puisi di SD

berbeda dengan penyair dewasa. Alfiah dan Santoso mengemukakan bahwa

ciri-ciri kebahasaan puisi anak dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Unsur Ekstrinsik

a) Diksi atau pilihan kata pada puisi anak masih termasuk mudah

dipahami dan tidak terlalu banyak menggunakan makna kias.

b) Jumlah baris dan bait pada puisi anak tidak terlalu banyak, satu bait

biasanya terdiri dari 3 sampai dengan 4 baris.

c) Interpolasi atau penyisipan kata pada kalimat dalam sebuah puisi

untuk memperjelas makna pada puisi anak jarang digunakan.

d) Kata nyata pada puisi anak sangat dominan. Bentuk kata nyata itu

berupa kata konkret dan khusus, bukan kata abstrak.

e) Rima atau pengulangan bunyi merupakan cirri yang dominan pada

puisi anak.

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Unsur Intrinsik

a) Tema Puisi

Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Dalam

pembelajaran peserta didik harus mampu menuliskan sebuah puisi

dengan tema yang mudah sebagai contoh alam, cinta kasih kepada

orang tua, dan lain-lain.

b) Tujuan dan Amanat

Tujuan atau amanat yaitu hal-hal yang ingin disampaikan penyair

kepada pembaca melalui puisinya. Dalam puisi anak, tujuan dan

amanat yang hendak disampaikan adalah perasaan suka, duka, benci,

amarah, kagum, dan kasih sayang.

c) Gagasan Pokok

Gagasan pokok dalam penulisan puisi anak tidak berbeda jauh dalam

setiap larik pada baitnya. Anak dalam menuliskan sebuah puisi

setelah menentukan tema dan topic dilanjutkan menuliskan gagasan

pokok. Dari itulah anak akan dapat membuat puisi sendiri setelah

menentukan gagasan pokok.

d) Majas

Majas yaitu pengungkapan gaya bahasa oleh penyair untuk

melukiskan, mengeluarkan, dan mengungkapkan perasaan maupun

pikiran dalam menulis puisi. Dalam puisi anak, gaya bahasa yang

digunakan tidak terlalu sulit karena penggunaan gaya bahasanya

termasuk sedikit, penerapan kata pada puisi dalam setiap barisnya

lebih ke makna denotasi atau makna sebenarnya.

e) Bahasa Puisi

Bahasa yang digunakan dalam puisi anak masih termasuk lugu dan

kebanyakan bermakna denotasi, belum berani menggunakan makna

kias (2009).

h. Pengertian Keterampilan Menulis Puisi

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya mengenai pengertian

keterampilan, pengertian menulis, pengertian keterampilan menulis, dan

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengertian puisi, maka dapat disimpulan bahwa keterampilan menulis puisi

adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki seseorang dalam

mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui bahasa tulis sebagai

medianya dan dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat yang indah.

i. Langkah-langkah dalam Menulis Puisi

Menulis puisi merupakan kegiatan yang menyenangkan. Perasaan

senang atau susah dapat didokumentasikan ke dalam puisi. Dalam menulis

puisi, ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan. Hal ini

bertujuan agar puisi yang kita tulis dapat maksimal dan indah jika dibaca.

Menurut Suyatno, Saraswati, Wibowo, Sawali & Sujimat langkah-langkah

yang harus diperhatikan dalam menulis puisi adalah sebagai berikut :

1) Menentukan Ide

Hal penting yang harus dilakukan sebelum menulis puisi adalah

menentukan ide. Ide atau gagasan pokok akan menjadi dasar penulisan

puisi. Ide untuk menulis puisi dapat diperoleh dari mana saja dan kapan

saja. Sebagai contoh, ide yang diperoleh dari lingkunga sekitar, misalnya:

sampah yang menumpuk, banjir, kemarau, dan lain sebagainya.

2) Pilihan Kata

Setelah mendapatkan ide dan menuangkannya, langkah berikutnya adalah

memilih kata-kata untuk menuliskan puisi. Baris-baris puisi bukan

sekedar deretan kata yang tidak bermakna. Kata-kata dalam puisi harus

bermakna. Selain itu, perlu dipilih kata yang tepat, yaitu kata yang

mampu mewakili pikiran dan perasaan. Kata-kata yang dipilih dapat

berupa kata yang bermakna lugas maupun kiasan. Namun, kata-kata yang

bermakna kiasan lebih menambah keindahan puisi. Dalam memilih kata

juga perlu memperhatikan persamaan bunyi atau rima. Kata-kata yang

memiliki persamaan bunyi awal atau akhir jika dirangkai akan

menimbulkan kesan indah. Dan jika dibaca, puisi akan terdengar indah.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Menulis Puisi

Setelah melalui tahap menentukan ide dan menentukan pilihan kata, tahap

terakhir adalah berlatih merangkai kata-kata menjadi baris-baris puisi

atau disebut juga dengan menulis puisi (2008).

j. Hal hal yang harus diperhatikan dalam Menulis Puisi Bebas

Suyatno, Saraswati, Wibowo, Sawali & Sujimat (2008)

mengemukakan bahwa, hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis puisi

bebas adalah :

1) Ide atau dasar penulisan puisi dapat kita ambil dari pengalaman kita.

2) Ide dapat kita cari di mana saja dan kapan saja. 3) Setelah ide dasar ditemukan, ide tersebut direnungkan. 4) Berdasarkan renungan itu, kita membuat catatan agar lebih mudah

dalam menyusun menjadi baris-baris puisi. 5) Dalam menulis puisi, kata-kata yang dipilih harus dapat mewakili

pikiran dan perasaan kita (hlm. 141).

3. Penelitian yang relevan

a.

Pembelajaran Menyimak dengan Pendekatan Quantum Learning Siswa

Kelas IV SD Negeri 02 Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010.

Menyimpulkan bahwa pendekatan Quantum Learning dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran menyimak pada siswa kelas IV SD Negeri 02

Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010.

b. M

Gambar Tokoh Idola Pilihan Siswa untuk Meningkatkan Keterampilan

Menulis Puisi pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Karanganyar Tahun

idola pilihan siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada

siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Karanganyar Tahun Ajaran 2009/2010.

c.

Kemampuan Membaca Huruf Jawa Berbasis Quantum Learning Pada Siswa

Menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Quantum Learning dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf jawa

pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sukorame, Kecamatan Musuk, Kabupaten

Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010.

d.

Keterampilan Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Gambar Seri pada

Menyimpulkan bahwa dengan menggunakan media gambar seri dapat

meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas V SDN 1

Majegan Tulung Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011.

e. Zulaikhah

Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngemplak Tawangsari

Teras Bo Menyimpulkan bahwa

kemampuan menulis puisi dapat ditingkatkan melalui pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas V SDN

Ngemplak, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010.

B. Kerangka Berpikir

Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis

puisi kurang mendapat perhatian dari peserta didik. Selama proses pembelajaran

peserta didik kurang mempunyai motivasi dan jarang bertanya kepada guru

apabila mengalami kesulitan. Model Pembelajaran yang digunakan oleh guru juga

masih bersifat konvensional. Guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah.

Peserta didik hanya menerima materi yang diberikan oleh guru, mencatat, dan

mendengarkan penjelasan dari guru. Keaktifan peserta didik untuk bertanya juga

masih kurang, hanya sebagian peserta didik saja yang berani bertanya jika belum

paham dengan penjelasan dari guru. Peserta didik hanya mencatat contoh-contoh

puisi yang diberikan oleh guru dan membaca puisi yang ada di buku. Pada

akhirnya, sewaktu diberi tugas oleh guru untuk membuat sebuah puisi peserta

didik mengalami kesulitan. Hal ini mengakibatkan keterampilan peserta didik

dalam menulis puisi menjadi rendah.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Oleh sebab itu peneliti berinisiatif untuk menggunakan suatu model

pembelajaran yang cocok untuk materi menulis puisi ini. Peneliti beranggapan

bahwa model pembelajaran kuantum adalah salah satu model pembelajaran yang

cocok jika diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam

materi menulis puisi ini. Dalam model pembelajaran kuantum, guru menggunakan

konsep tandur (tanamkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan)

dalam proses pembelajaran. Dengan menerapkan konsep tandur dalam proses

pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis puisi ini, peserta

didik akan lebih aktif dan termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Aktivitas peserta

didik akan lebih tampak dan proses pembelajaran tidak hanya didominasi oleh

guru (teacher center). Dalam model pembelajaran kuantum juga memberikan

penghargaan pada setiap usaha dari peserta didik. Dengan demikian peserta didik

akan merasa dihargai atas segala usaha yang telah mereka lakukan selama proses

pembelajaran. Dengan diterapkannya konsep tandur dalam pelajaran Bahasa

Indonesia khususnya pada materi menulis puisi ini, peserta didik akan lebih

terampil dalam menulis puisi.

Dalam penerapannya nanti peneliti akan melakukan dengan Siklus I dan

Siklus II. Masing-masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi. Pada siklus pertama peneliti menggunakan

model pembelajaran kuantum pada materi menulis puisi, dengan indikator

pencapaian 80 % peserta didik mencapai nilai KKM. Apabila pada siklus pertama

peserta didik belum mencapai indikator pencapaian maka penelitian dilanjutkan

pada siklus berikutnya. Dengan penerapan model pembelajaran kuantum pada

materi menulis puisi ini diharapkan pada kondisi akhir dapat meningkatkan

keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 di SD N 02 Jaten Karanganyar.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat

dalam gambar 2.1. sebagai berikut:

Guru menggunakan Keterampilan

Kondisi Awal model pembelajaran menulis puisi

yang konvensional peserta didik rendah

Siklus I

Guru menggunakan

Tindakan model pembelajaran

kuantum dalam

menulis puisi Siklus II

Dengan menggunakan model pembelajaran kuantum

Kondisi Akhir keterampilan menulis puisi peserta didik meningkat

Gambar 2.1 Kerangka berpikir

C. Hipotesis Tindakan Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa, merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah, di mana rumusan masalah penelitian telah

hlm. 64). Mulyasa (2010)

yang mungkin terja

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Arikunto menyatakan bahwa, ada dua jenis hipotesis yang digunakan

dalam penelitian yaitu:

1. Hipotesis kerja yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara

variable X dan Y atau adanya hubungan antara dua kelompok.

2. Hipotesis nol yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara

dua variable atau tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y

(2006).

Mulyasa (2010) mengemukakan bahwa, hipotesis tindakan yang tepat

dapat dirumuskan dengan menganalisa beberapa prosedur yang dapat

dilaksanakan untuk mencapai perbaikan yang dapat dilaksanakan untuk mencapai

perbaikan yang diharapkan. Untuk kepentingan tersebut terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan, yaitu:

1. Diskusikan rumusan hipotesis dengan teman sejawat. 2. Pelajari hasil-hasil penelitian yang relevan telah dilakukan oleh para

peneliti terdahulu. 3. Identifikasi berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah yang diusulkan

untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. 4. Pilih tindakan yang paling tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi,

dan dapat dilakukan oleh pengawas serta kepala sekolah. 5. Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan secara tepat (hlm. 148).

Bertolak dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis tindakan adalah dugaan terhadap masalah yang dihadapi, sebagai

alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang

telah dipilih untuk diteliti melalui penelitian tindakan kelas.

Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir di

Penerapan

model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik

kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada Semester II tahun pelajaran 2011/2012,

yang berjumlah 44 peserta didik, terdiri dari 23 peserta didik laki-laki dan 21

peserta didik perempuan. Dalam penelitian ini peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten

Karanganyar sebagai subjek yang akan diamati kegiatan pembelajarannya dan

dikenai tindakan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas 5 SD N 02 Jaten

Karanganyar pada Semester II tahun pelajaran 2011/2012. SD N 02 Jaten

Karanganyar merupakan salah satu sekolah negeri yang berada di lingkup

Karanganyar.

Alasan peneliti memilih SD N 02 Jaten Karanganyar sebagai tempat

untuk penelitian adalah berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

a. Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan penelitian

dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah.

b. Sekolah bersedia memberikan data yang diperlukan oleh peneliti.

c. Sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang

sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

d. Hasil belajar pada materi menulis puisi khususnya pada peserta didik kelas 5

SD N 02 Jaten Karanganyar masih rendah.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran

2011/2012 selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2012 sampai dengan

bulan Juni 2012.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adapun rincian waktu kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1. sebagai

berikut:

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Kuantum di Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar Tahun 2012

No Keterangan

Bulan Januari 2012

Februari 2012

Maret 2012

April 2012

Mei 2012

Juni 2012

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan,

pengajuan, dan seminar proposal.

2 Mengurus izin penelitian

3 Persiapan penelitian

4 Pelaksanaan Siklus I

5 Pelaksanaan Siklus II

6 Penyusunan laporan hingga penjilidan skripsi

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD N 02 Jaten

Karanganyar pada peserta didik kelas 5 ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK).

merupakan penelitian yang bersifat reflektif, kegiatan penelitian berangkat dari

permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar,

kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya dan ditindaklanjuti

dengan tindakan- Dengan

menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memperbaiki

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

segala permasalahan yang ada di dalam kelas khususnya pada saat proses

belajar mengajar.

2. Strategi Penelitian

Dalam penelitian ini strategi penelitian yang digunakan adalah strategi

model siklus. Menurut Iskandar Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan yaitu:

a. Perencanaan (planning)

Dalam kegiatan perencanaan ini meliputi empat hal yaitu: membuat

perencanaan pembelajaran, membuat lembar observasi, membuat alat

evaluasi, dan membuat instrumen pembelajaran.

b. Pelaksanaan (acting)

Dalam kegiatan pelaksanaan ini berisi kegiatan pembelajaran yang telah

direncanakan oleh peneliti.

c. Pengamatan (observing) dan Evaluasi

Dalam kegiatan ini peneliti menggunakan lembar observasi dan lembar

evaluasi yang telah disiapkan sebelumnya.

d. Refleksi (reflecting)

Dalam kegiatan ini data-data yang diperoleh dari hasil observasi dan

evaluasi dikumpulkan dan dianalisis. Kegiatan refleksi ini sangat penting

dan bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tindakan yang telah

dilakukan oleh peneliti untuk membawa sebuah perubahan (2009).

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya. Contoh dari sumber data primer

yaitu: informasi dari narasumber yang terdiri dari peserta didik kelas 5 SD N

02 Jaten Karanganyar dan guru kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi: Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus dan daftar nilai mata pelajaran

bahasa Indonesia kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara sebagai Teknik Pengumpulan Data

Teknik wawancara dilakukan sesuai dengan pedoman wawancara

terhadap guru, baik sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran

kuantum. Teknik wawancara ini bertujuan untuk menggali informasi dari guru

mengenai keterampilan peserta didik kelas 5 di SD N 02 Jaten Karanganyar

dalam menulis puisi.

2. Tes sebagai Teknik Pengumpulan Data

Iskandar eknik tes digunakan oleh

peneliti untuk menguji subjek untuk mendapatkan data tentang hasil belajar

peserta didik, dengan menggunakan butir-butir soal atau instrument soal yang

mengukur hasil belajar sesuai dengan bida

(hlm. 73).

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan yang dicapai peserta didik setelah kegiatan pembelajaran tindakan.

Tes yang diberikan dalam penelitian ini dilakukan tiap pertemuan kepada

peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar, yakni tes tertulis (tes tentang

menulis puisi).

3. Dokumentasi sebagai Teknik Pengumpulan Data

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang

berupa data-data tertulis, contohnya hasil ulangan harian peserta didik. Dalam

teknik dokumentasi ini data yang dikumpulkan juga bisa berupa foto.

Dokumentasi foto merupakan instrumen yang cukup penting, yaitu sebagai

bukti kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian. Dengan adanya

dokumentasi foto ini akan memperkuat data yang diperoleh dalam penelitian.

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Observasi sebagai Teknik Pengumpulan Data

Iskandar (2009) bservasi merupakan

pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan

telah mencapai sasaran . Dalam penelitian ini menggunakan

observasi langsung dan observasi partisipatif. Observasi langsung dilakukan

secara langsung pada objek yang diteliti, sementara observasi partisipatif

dilakukan dengan cara ikut ambil bagian dan melibatkan diri dalam situasi

objek yang diteliti.

Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD N 02 Jaten

Karanganyar ini, observasi dilakukan pada peserta didik kelas 5 dan peneliti

sebagai guru kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar. Dalam penelitian ini yang

dijadikan data observasi adalah kegiatan peserta didik ketika mengikuti proses

pembelajaran dan kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

F. Validasi Data

Dalam suatu penelitian, semua informasi yang akan dijadikan data

penelitian harus diperiksa validitasnya. Hal ini dilakukan, agar semua data-data

yang diperoleh dalam penelitian dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Validitas data dapat

diketahui dengan menggunakan triangulasi data. Iskandar (2009) mengemukakan

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai

Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah :

1. Triangulasi sumber

Yaitu dengan cara mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informasi dari

peserta didik dan informasi dari guru kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar baik

sebelum tindakan maupun sesudah dilakukan tindakan.

2. Triangulasi metode

Yaitu dengan cara mengumpulkan data dengan menggunakan metode

pengumpulan data yang berbeda tetapi mengarah pada sumber data yang sama.

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan menggunakan metode tes, observasi, dan wawancara diharapkan

mendapatkan hasil yang seakurat mungkin mengenai anggota penelitian.

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis kualitatif dengan model interaktif Miles dan Huberman. Iskandar

mengemukakan bahwa analisis model interaktif Miles dan Huberman dalam

terdiri dari tiga buah komponen pokok, yaitu reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan (verifikasi). Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif

dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus (2009).

1. Reduksi data

Iskandar mengemukakan bahwa, reduksi data merupakan proses

pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat menemukan kapan saja

waktu untuk mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu

menerapkan metode observasi, wawancara atau dari berbagai dokumen yang

berhubungan dengan subjek yang diteliti. Pada intinya dalam reduksi data,

peneliti harus mampu merekam data lapangan dalam bentuk catatan-catatan

lapangan (field note), harus ditafsirkan atau diseleksi masing-masing data yang

relevan dengan fokus masalah yang diteliti.. Data reduksi adalah suatu bentuk

analisis angka yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus,

membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa

sehingga kesimpulan akhir dilakukan. Proses reduksi data ini berakhir sampai

laporan akhir penelitian selesai ditulis (2009).

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan suatu rangkaian organisasi informasi yang

memungkinkan suatu penelitian dapat dilakukan. Iskandar mengemukakan

bahwa, dalam penyajian data peneliti tidak mungkin memaparkan semua data

yang diperoleh secara keseluruhan, peneliti harus mampu menganalisis data

penelitian dan menyusun data tersebut secara sistematis, sehingga data yang

diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti (2009).

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penyajian data dapat disajikan dalam bentuk matriks, gambar, jaringan kerja,

dan tabel.

3. Penarikan kesimpulan (verifikasi)

Iskandar mengemukakan bahwa, penarikan kesimpulan merupakan

analisis lanjutan dari reduksi data dan penyajian data sehingga data dapat

disimpulkan, dan peneliti masih berpeluang untuk menerima masukan.

Penarikan kesimpulan sementara, masih dapat diuji kembali dengan data di

lapangan, dengan cara merefleksi kembali, peneliti dapat bertukar pasangan

dengan teman sejawat, triangulasi, sehingga kebenaran ilmiah dapat tercapai.

Setelah hasil penelitian telah diuji kebenarannya, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian (2009).

Untuk lebih jelasnya, proses analisis kualitatif dengan model interaktif

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka

dapat dikumpulkan.

2. Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan

matrik yang berguna untuk penelitian lanjut.

3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar kelas.

4. Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman data apabila dalam persiapan

analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka

perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.

5. Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi

susunan laporan.

6. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran

dalam laporan akhir penelitian.

H. Indikator Kinerja

Indikator kerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

dalam menentukan keberhasilan dan keefektifan penelitian. Dalam penelitian

tindakan kelas yang dilakukan di SD N 02 Jaten Karanganyar ini yang menjadi

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

indikator kerja adalah apabila 80% dari peserta didik kelas 5 mencapai nilai

KKM, sementara nilai KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 5 SD

N 02 Jaten Karanganyar adalah 65. Diharapkan 80% atau bahkan lebih dari

peserta didik dapat mencapai nilai KKM tersebut.

I. Prosedur Penelitian Tindakan

Prosedur penelitian tindakan adalah gambaran secara lengkap mengenai

langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini telah

dilaksanakan sebanyak dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari tahap

perencanan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008), model penelitian

tindakan kelas digambarkan pada gambar 3.1. di bawah ini :

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

(Sumber: Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 16)

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur penelitian tindakan

kelas adalah sebagai berikut :

1. Siklus I

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, Siklus I dilaksanakan sebanyak dua

kali pertemuan.

Perencanaan

Siklus I

Observasi

Perencanaan

Siklus II

Observasi

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi Pelaksanaan

?

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Rencana Tindakan

Dalam rencana tindakan, langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti

adalah sebagai berikut : membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan KD menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat, menyiapkan media

pembelajaran yang sesuai, menyiapkan soal evaluasi untuk siklus I, dan

menyiapkan lembar observasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Bahasa Indonesia dengan KD Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang

tepat. Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti menggunakan model

pembelajaran kuantum.

1) Pertemuan pertama

Kegiatan awal dimulai dengan berdoa dan presensi oleh guru.

Dilanjutkan dengan pemberian apersepsi tentang materi menulis puisi.

Guru memberikan motivasi agar peserta didik bersemangat dalam

mengikuti proses pembelajaran. Pada kegiatan awal ini guru juga

menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu tentang menulis puisi bebeas

dengan menggunakan gagasan pokok tertentu.

Pada kegiatan inti guru menerapkan konsep tandur, yang mana

merupakan konsep dalam model pembelajaran kuantum. Guru

menumbuhkan motivasi peserta didik untuk mengikuti pelajaran dengan

menunjukkan gambar tentang seorang guru, gambar sebuah keluarga.

Peserta didik diminta untuk menentukan sebuah gagasan pokok dari

gambar tersebut. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk

maju ke depan menuliskan beberapa kalimat dari gagasan pokok tadi.

Guru mendemonstrasikan langkah-langkah menulis puisi dengan

menggunakan peta konsep. Peserta didik diminta untuk menulis sebuah

puisi sederhana. Peserta didik maju ke depan untuk menuliskan puisi

yang telah mereka buat. Guru membimbing peserta didik yang kesulitan

dalam menulis puisi dan memberi kesempatan bagi peserta didik yang

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

belum paham untuk bertanya. Guru memberikan penghargaan bagi setiap

usaha yang dilakukan oleh peserta didik.

Pada kegiatan akhir guru dan peserta didik menyimpulkan

materi yang telah dipelajari secara bersama-sama. Guru memberikan soal

evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan peserta didik

dalam menulis puisi. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru menyampaikan

pesan moral pada peserta didik agar peserta didik rajin belajar.

2) Pertemuan ke dua

Pada pertemuan ke dua ini guru memberikan materi tentang

menulis puisi bebas berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah peserta

didik alami . Pada kegiatan awal guru memulai dengan berdoa bersama

dan melakukan presensi. Guru melakukan apersepsi, memberikan

motivasi dengan cara bernyayi bersama-sama peserta didik dan

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti guru melakukan tanya jawab dengan peserta

didik tentang pengalaman pribadi yang pernah mereka alami. Guru

memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menuliskan

pengalaman yang pernah mereka alami di depan kelas. Guru

mendemonstrasikan cara menulis puisi berdasarkan pengalaman peserta

didik. Peserta didik diminta untuk maju ke depan menuliskan sebuah

puisi sederhana berdasarkan pengalaman yang pernah mereka alami.

Peserta didik yang lain memberikan tanggapan. Guru juga memberikan

penghargaan pada peserta didik yang berani maju ke depan untuk menulis

puisi dan peserta didik yang memberikan tanggapan pada puisi yang

ditulis oleh temannya di depan kelas.

Pada kegiatan akhir guru dan peserta didik menyimpulkan materi

yang telah dipelajari dan memberikan evaluasi pada peserta didik untuk

mengetahui sejauh mana keterampilan peserta didik dalam menulis puisi.

Guru juga memberikan pesan moral pada peserta didik agar mengulang

kembali materi yang telah dipelajari dan agar peserta didik belajar yang

rajin.

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Observasi dan Evaluasi

Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan dan pencatatan terhadap

pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Sedangkan

evaluasi adalah penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.

Observasi dilakukan sebelum tindakan dimulai dan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Observer mencatat dan menilai kegiatan guru dan

peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar dalam pembelajaran dengan

model pembelajaran kuantum. Yang bertugas menjadi observer dalam

kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kuantum ini adalah wali

kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar.

d. Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi didiskusikan antara guru (wali

kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar) dan peneliti kemudian dikumpulkan

serta dianalisis. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah

dilakukan digunakan data yang berasal dari observasi. Berdasarkan hasil

analisis yang dilakukan oleh guru (wali kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar)

dan peneliti diperoleh hasil bahwa peserta didik yang tuntas belajar atau

mendapatkan nilai > KKM sebanyak 75% atau 33 peserta didik, sementara

25% atau 11 peserta didik nilainya masih di bawah KKM. Indikator kinerja

yang diharapkan oleh peneliti adalah 80% atau 35 peserta didik mendapatkan

nilai > KKM (KKM = 65). Oleh sebab itu, penelitian ini harus dilanjutkan

pada siklus II karena belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan.

2. Siklus II

Rancangan tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus 2, merupakan

usaha perbaikan dari rancangan tindakan pada siklus I. Langkah-langkah yang

dilaksanakan peneliti dalam siklus II hampir sama dengan siklus I, namun

dibuat lebih baik lagi. Hal ini dimaksudkan, agar peserta didik dapat mencapai

indikator kinerja yang telah direncanakan oleh peneliti. Dalam siklus II ini,

peneliti melakukan proses pembelajaran sebanyak dua kali pertemuan.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Rencana Tindakan

Dalam rencana tindakan, langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti

adalah sebagai berikut: membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan KD menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat, menyiapkan

media pembelajaran yang sesuai, menyiapkan soal evaluasi untuk siklus II

dan menyiapkan lembar observasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Bahasa Indonesia dengan KD Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang

tepat. Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti menggunakan model

pembelajaran kuantum.

1) Pertemuan pertama

Kegiatan awal dimulai dengan berdoa bersama dan dilanjutkan

presensi oleh guru. Guru memberikan apersepsi dengan cara bertanya

pada peserta didik mengenai langkah-langkah dalam menulis puisi. Guru

memotivasi peserta didik dengan cara bernyanyi bersama-sama. Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru menunjukkan gambar tentang bunga-

bunga yang dihinggapi kupu-kupu dan gambar air terjun pada pada

peserta didik. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang

gagasan pokok pada gambar, lalu peserta didik di minta menuliskan puisi

sederhana di depan. Guru memberi penghargaan pada peserta didik yang

berani maju ke depan. Peserta didik yang lain menanggapi. Peserta didik

dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan lembar diskusi. Salah

satu perwakilan kelompok maju ke depan menuliskan hasil diskusi, dan

ditanggapi oleh guru.

Pada kegiatan akhir guru dan peserta didik menyimpulkan materi

yang sudah dipelajari bersama-sama. Guru memberikan soal evaluasi

untuk mengetahui sejauh mana keterampilan peserta didik dalam menulis

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

puisi. Guru juga memberikan pesan moral pada peserta didik agar rajin

belajar.

2) Pertemuan kedua

Kegiatan awal dimulai dengan berdoa dan presensi oleh guru.

Dilanjutkan dengan pemberian apersepsi oleh guru, yaitu dengan cara

bertanya pada peserta didik tentang pengalaman yang pernah mereka

alami. Guru memberikan motivasi pada peserta didik dengan cara

bernyanyi bersama-sama dengan peserta didik. Pada kegiatan awal ini

guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu tentang menulis puisi

bebas berdasarkan pengalaman masing-masing peserta didik.

Pada kegiatan inti guru menerapkan konsep tandur, yang mana

merupakan konsep dalam model pembelajaran kuantum. Guru

menumbuhkan motivasi peserta didik dengan cara meminta peserta didik

untuk menuliskan pengalaman yang pernah mereka alami pada media

yang telah dipersiapkan oleh guru di depan kelas. Guru meminta peserta

didik untuk menuliskan pengalaman yang pernah mereka alami dalam

beberapa kalimat. Setelah itu, guru meminta peserta didik untuk maju

membacakan pengalaman yang telah mereka tulis. Guru dan peserta didik

lain menanggapi. Guru memberikan penghargaan bagi setiap usaha yang

dilakukan oleh peserta didik. Guru membagi peserta didik menjadi

beberapa kelompok. Guru dan peserta didik membahas hasil diskusi.

Pada kegiatan akhir guru dan peserta didik menyimpulkan

materi secara bersama-sama dan guru memberikan soal evaluasi untuk

mengetahui keterampilan peserta didik dalam menulis puisi. Guru juga

memberikan pesan moral pada peserta didik agar rajin belajar.

c. Observasi dan Evaluasi

Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan dan pencatatan terhadap

pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Sedangkan

evaluasi adalah penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.

Observasi dilakukan sebelum tindakan dimulai dan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan pada siklus II. Observer mencatat dan menilai

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kegiatan guru dan peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar dalam

pembelajaran dengan model pembelajaran kuantum. Dalam tahap ini yang

bertugas menjadi observer dalam kegiatan pembelajaran dengan model

kuantum ini adalah wali kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar.

d. Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis,

sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh guru (wali kelas 5 SD N 02

Jaten Karanganyar) dan peneliti pada siklus II diperoleh hasil bahwa

sebanyak 93,18% atau 41 peserta didik mendapatkan nilai > KKM (KKM =

65), sementara sisanya 6,82% atau 3 peserta didik masih mendapatkan nilai

di bawah KKM. Indikator kinerja yang diharapkan peneliti adalah 80%

atau 35 peserta didik mendapatkan nilai > KKM. Hal ini menunjukkan

bahwa indikator kinerja yang diharapkan peneliti sudah tercapai. Oleh

sebab itu, penelitian dapat dihentikan pada siklus II.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti

melaksanakan kegiatan observasi awal pada peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Kegiatan observasi awal ini

dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi nyata yang ada di lapangan

berkaitan dengan pembelajaran menulis puisi. Berdasarkan hasil observasi awal

sebelum tindakan didapatkan beberapa informasi sebagai berikut: peserta didik

kesulitan dalam menulis puisi, masih banyak peserta didik yang ramai sendiri

ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, sebagian besar peserta didik

masih malu bertanya jika mengalami kesulitan dalam menulis puisi, model

pembelajaran yang digunakan oleh guru masih bersifat konvensional, metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru berupa metode ceramah, tanya jawab,

maupaun penugasan, dan guru belum menggunakan media pembelajaran yang

sesuia dengan materi menulis puisi.

Dari hasil tes pratindakan tentang materi menulis puisi (lampiran 3

halaman 89) menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik yang mendapatkan

nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM untuk mata pelajaran

Bahasa Indonesia di SD N 02 Jaten Karanganyar adalah 65. Dari 44 peserta didik

yang mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 21 peserta didik (47,73%)

sementara sisanya 23 peserta didik (52,27%) nilainya masih di bawah KKM. Dari

hasil tes pratindakan tersebut dapat diketahui dengan jelas bahwa keterampilan

menulis puisi peserta didik kelas 5 di SD N 02 Jaten Karanganyar masih tergolong

rendah. Untuk mengantisipasi hal tersebut peneliti mengadakan penelitian di kelas

5 SD N 02 Jaten Karanganyar dengan menerapkan model pembelajaran kuantum

yang dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menulis puisi.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Data nilai keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten

Karanganyar pada pratindakan dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut:

Tabel 4.1. Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada Pratindakan

No Urut

Nilai KKM (65)

No Urut

Nilai KKM (65)

No Urut

Nilai KKM (65)

1 56 TT 16 81 T 31 69 T 2 56 TT 17 69 T 32 69 T 3 44 TT 18 50 TT 33 69 T 4 69 T 19 81 T 34 81 T 5 75 T 20 56 TT 35 50 TT 6 63 TT 21 63 TT 36 75 T 7 44 TT 22 56 TT 37 56 TT 8 50 TT 23 63 TT 38 56 TT 9 63 TT 24 63 TT 39 69 T

10 75 T 25 81 T 40 44 TT 11 75 T 26 75 T 41 56 TT 12 69 T 27 56 TT 42 63 TT 13 63 TT 28 69 T 43 81 T 14 63 TT 29 75 T 44 44 TT 15 75 T 30 69 T

Jumlah Nilai 2829 Nilai Rata-Rata 64,29

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Dari data nilai keterampilan menulis puisi pada tabel 4.1. di atas dapat

diketahui bahwa dari 44 peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM

sebanyak 21 peserta didik atau 47,73%, sementara sisanya 23 peserta didik atau

52,27% nilainya masih di bawah KKM. Nilai rata-rata peserta didik adalah 64,29.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan data nilai pada tabel 4.1. di atas dapat dibuat tabel distribusi

frekuensi seperti pada tabel 4.2. sebagai berikut:

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada Pratindakan

No Interval

Nilai Frekuensi

(fi) Nilai Tengah

(xi) fi.xi Prosentase

1. 44-50 4 47 188 9,10% 2. 51-57 11 54 594 25% 3. 58-64 8 61 488 18,18% 4. 65-71 9 68 612 20,45% 5. 72-78 7 75 525 15,91% 6. 79-85 5 82 410 11,36%

Jumlah 44 387 2817 100%

Berdasarkan tabel 4.2. di atas, maka dapat disajikan dengan grafik histrogam pada

gambar 4.1. sebagai berikut:

Gambar 4.1. Grafik Histrogam Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada Pratindakan

44-50 51-57 58-64 65-71 72-78 79-85

Fre

kuen

si

Interval nilai

X

f

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan tabel 4.1. tentang data nilai keterampilan menulis puisi

peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada pratindakan, dapat dibuat

rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata nilai peserta didik pada

tabel 4.3. sebagai berikut:

Tabel 4.3. Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Rata-rata Nilai Peserta Didik pada Pratindakan

No. Keterangan Nilai 1. Nilai Terendah 44 2. Nilai Tertinggi 81 3. Rata-rata Nilai 64,29 4. Ketuntasan Klasikal 47,73%

Dari tabel 4.3. di atas, maka rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi,

dan rata-rata nilai peserta didik pada pratindakan dapat disajikan pada gambar 4.2.

sebagai berikut:

Gambar 4.2. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi dan Rata-rata Nilai Peserta Didik pada Pratindakan

44

81

64,29

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Nilai

f

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan tabel 4.1. tentang data nilai keterampilan menulis puisi

peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada pratindakan, dapat dilihat

bahwa sebelum dilakukan tindakan dari 44 peserta didik hanya 21 peserta didik

atau 47,73% yang memperoleh nilai ketuntasan yaitu nilai sama dengan atau lebih

dari 65. Sedangkan sebanyak 23 peserta didik atau 52,27% masih memperoleh

nilai di bawah 65.

Data ketuntasan belajar peserta didik SD N 02 Jaten pada pratindakan

dapat dilihat pada tabel 4.4. sebagai berikut:

Tabel 4.4. Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Pratindakan

No Ketuntasan Jumlah Peserta Didik Jumlah Prosentase

1. Tuntas 21 47,73% 2. Tidak Tuntas 23 52,27%

Dari tabel 4.4. di atas, dapat disajikan dalam bentuk grafik ketuntasan belajar

peserta didik pada pratindakan pada gambar 4.3. sebagai berikut:

Gambar 4.3. Grafik Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Pratindakan

2123

0

5

10

15

20

25

Tuntas Tidak Tuntas

f

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Analisis hasil evaluasi dari tes keterampilan menulis puisi pada

pratindakan diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata keterampilan menulis puisi

peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar adalah 64,29. Dari 44 peserta

didik, yang tuntas belajar hanya 21 peserta didik atau 47,73%, sementara 23

peserta didik lainnya atau 52,27% tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa

keterampilan menulis puisi pada peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar

masih rendah. Ketuntasan belajar peserta didik yang diharapkan dapat mencapai

80%. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan

menulis puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar Tahun 2012

dengan cara menggunakan model pembelajaran kuantum.

B. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus

1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Deskripsi penelitian pada siklus I terdiri dari pemaparan tahap

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran. Peneliti selanjutnya mengkonsultasikan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat pada guru kelas 5 SD

N 02 Jaten Karanganyar. Persiapan lain yang dilakukan oleh peneliti

adalah mempersiapkan media pembelajaran, lembar observasi, soal

evaluasi dan pedoman penelitian yang akan digunakan dalam penelitian.

Pelaksanaan tindakan dalam siklus I disepakati untuk dilaksanakan

menjadi dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi

waktunya 2x35 menit. Siklus I dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17

Maret 2012 dan hari sabtu tanggal 24 Maret 2012.

Peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran

materi menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran kuantum

Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi,

dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan,

laporan, dan puisi bebas.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kompetensi Dasar : Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.

Indikator :

Aspek kognitif

1) Menjelaskan langkah-langkah dalam menulis puisi.

2) Mengembangkan gagasan pokok menjadi beberapa kalimat.

3) Menentukan gagasan pokok sebelum menulis puisi.

Aspek afektif

1) Berkreasi dan bertanggung jawab dalam menulis puisi.

2) Menyatakan pendapat terhadap puisi yang dibuat oleh teman.

Aspek psikomotor

1) Membuat sebuah puisi dengan menggunakan gagasan pokok tertentu.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dibagi menjadi dua kali

pertemuan. Pada pertemuan pertama membahas tentang menulis puisi dengan

menggunakan gagasan pokok tertentu dan pada pertemuan kedua membahas

tentang menulis puisi berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah dialami

masing-masing peserta didik.

Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti menggunakan model

pembelajaran kuantum, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Siklus I Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2012. Kegiatan

pembelajaran dibagi menjadi tiga macam yaitu: kegiatan pembukaan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pembukaan, diawali

dengan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa dan dilanjutkan

guru melakukan presensi. Guru memberikan apersepsi pada peserta didik

-anak siapa

peserta didik dengan cara bernyanyi bersama-sama dengan peserta didik.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada peserta

didik.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kegiatan yang kedua setelah kegiatan pembukaan adalah

kegiatan inti. Kegiatan inti dibagi menjadi 3 macam, yaitu: eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

Dalam kegiatan eksplorasi kegiatannya meliputi:

a) Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang langkah-

langkah dalam menulis puisi.

b) Guru memperlihatkan gambar tentang seorang guru yang sedang

mengajar dan sebuah keluarga, lalu peserta didik diminta untuk

menentukan gagasan pokok dari gambar tersebut.

c) Peserta didik diberi tugas untuk mengembangkan gagasan pokok

tersebut menjadi beberapa kalimat dan diberi kesempatan oleh guru

untuk menuliskannya di depan kelas.

d) Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang gagasan pokok

yang telah dikembangkan peserta didik di depan kelas.

Dalam kegiatan elaborasi, kegiatannya meliputi:

a) Guru menjelaskan secara garis besar tentang langkah-langkah menulis

puisi.

b) Guru mendemonstrasikan cara menulis sebuah puisi sederhana

berdasarkan gagasan pokok tertentu.

c) Peserta didik diberikan tugas menulis puisi sederhana dengan gagasan

pokok tertentu.

d) Guru meminta beberapa peserta didik maju ke depan untuk

menuliskan puisi yang telah mereka buat.

e) Peserta didik yang lain diminta untuk menanggapi puisi yang telah

dibuat oleh temannya.

f) Guru memberikan penghargaan pada peserta didik yang berani maju

ke depan kelas.

Dalam kegiatan konfirmasi, kegiatannya meliputi:

a) Guru memberikan umpan balik dan menanggapi puisi yang telah

dibuat oleh masing-masing peserta didik.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya hal-

hal yang belum dipahami.

Kegiatan terakhir adalah kegiatan penutup, dalam kegiatan

penutup ini secara bersama-sama guru dan peserta didik menyimpulkan

materi yang telah dipelajari. Guru memberikan soal evaluasi pada peserta

didik dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan peserta

didik dalam menulis puisi. Guru mengakhiri pembelajaran, dengan

menyampaikan pesan moral pada peserta didik.

2) Siklus I Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari sabtu tanggal 24 Maret 2012. Dalam pertemuan kali ini materi

yang diberikan oleh guru adalah menulis puisi berdasarkan pengalaman

yang pernah dialami oleh peserta didik. Kegiatan pembelajaran dibagi

dalam tiga macam kegiatan, yaitu: kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup. Kegiatan pembukaan, diawali dengan ketua kelas

memimpin doa, lalu dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Guru

memberikan apersepsi pada peserta didik dengan cara bertanya pada

-anak, coba sebutkan satu saja pengalaman yang

menyanyikan lagu bersama-sama. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai pada peserta didik.

Kegiatan kedua adalah kegiatan inti. Dalam kegiatan inti

dikelompokkan mencadi tiga macam yaitu: eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

Dalam kegiatan eksplorasi, kegiatannya meliputi:

a) Tanya jawab antara guru dan peserta didik tentang pengalaman yang

pernah peserta didik alami.

b) Guru membagikan teks puisi pada peserta didik, lalu peserta didik

diminta untuk menentukan gagasan pokok dan isi puisi.

c) Peserta didik diminta untuk menuliskan pengalaman yang pernah

mereka alami dalam beberapa kalimat.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menuliskan

pengalaman mereka di depan kelas.

Dalam kegiatan elaborasi, kegiatannya meliputi:

a) Guru menjelaskan secara garis besar tentang langkah-langkah menulis

puisi dengan menggunakan peta konsep.

b) Guru mendemonstrasikan cara menulis puisi berdasarkan pengalaman

yang pernah dialami oleh peserta didik.

c) Peserta didik diberikan tugas untuk menulis puisi berdasarkan

pengalaman yang pernah peserta didik alami.

d) Guru membimbing peserta didik dalam menulis puisi.

e) Peserta didik diminta maju ke depan untuk menuliskan puisi yang

telah mereka buat.

f) Peserta didik yang lain menanggapi puisi yang telah di tulis temannya

di depan.

g) Guru memberikan penghargaan pada peseerta didik yang bersedia

maju ke depan kelas dan peserta didik yang menanggapi puisi yang

ditulis oleh temannya.

Dalam kegiatan konfirmasi, kegiatannya meliputi:

a) Guru memberikan tanggapan terhadap puisi yang telah di tulis oleh

peserta didik di depan kelas.

b) Secara bersama-sama guru dan peserta didik menanggapi ide pokok

dalam puisi, penggunaan pilihan kata dan isi puisi.

c) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik yang kesulitan untuk

bertanya.

d) Guru membimbing peserta didik yang masih kesulitan dalam menulis

puisi.

Kegiatan yang terakhir, adalah kegiatan penutup. Dalam kegiatan

penutup guru dan peserta didik secara bersama-sama menyimpulkan materi

yang telah dipelajari. Guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui

sejauh mana keterampilan peserta didik dalam menulis puisi. Guru

menyampaikan pesan moral pada peserta didik yaitu untuk mengulang

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kembali pelajaran yang telah dipelajari dan agar peserta didik belajar dengan

rajin.

c. Observasi

Dalam kegiatan observasi ini yang bertugas menjadi observer adalah

wali kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar. Observer menggunakan lembar

observasi untuk menilai kegiatan yang dilakukan oleh peneliti maupun oleh

peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar. Kegiatan observasi ini

bertujuan untuk mendapatkan data mengenai kegiatan peneliti dalam proses

pembelajaran dan kegiatan peserta didik selama mengikuti pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan

keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar.

Dari data-data observasi siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Kegiatan peserta didik

Kegiatan peserta didik siklus I pertemuan pertama dapat dilihat

pada (lampiran 10 halaman 119) diperoleh data sebagai berikut:

a) Kedisiplinan peserta didik memperoleh skor tiga, b) Kesiapan peserta

didik menerima pelajaran memperoleh skor dua, c) Keaktifan peserta

didik memperoleh skor dua, d) Keterampilan peserta didik dalam menulis

puisi memperoleh skor tiga, e) Partisipasi peserta didik dalam model

pembelajaran kuantum memperoleh skor tiga, f) Keadaan peserta didik

dengan lingkungan belajar memperoleh skor tiga, g) Kemampuan peserta

didik mengerjakan test/kuis memperoleh skor tiga. Skor total kegiatan

peserta didik pada siklus I pertemuan pertama adalah sembilan belas

(baik).

Kegiatan peserta didik siklus I pertemuan kedua dapat dilihat

pada (lampiran 11 halaman 123) diperoleh data sebagai berikut:

a) Kedisiplinan peserta didik memperoleh skor tiga, b) Kesiapan peserta

didik menerima pelajaran memperoleh skor tiga, c) Keaktifan peserta

didik memperoleh skor tiga, d) Keterampilan peserta didik dalam menulis

puisi memperoleh skor tiga, e) Partisipasi peserta didik dalam model

pembelajaran kuantum memperoleh skor tiga, f) Keadaan peserta didik

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan lingkungan belajar memperoleh skor tiga, g) Kemampuan peserta

didik mengerjakan test/kuis memperoleh skor tiga. Skor total kegiatan

peserta didik pada siklus I pertemuan kedua adalah dua puluh satu (baik).

Berdasarkan data hasil observasi kegiatan peserta didik pada

siklus I pertemuan pertama dan kedua, dapat dihitung bahwa skor rata-rata

kegiatan peserta didik pada siklus I adalah dua puluh (baik).

2) Kegiatan guru

Kegiatan guru siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada

(lampiran 12 halaman 127) dengan data sebagai berikut:

a) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran memperoleh skor

empat, b) Kemampuan guru mengelola kelas memperoleh skor tiga, c)

Kemampuan mengelola waktu pembelajaran memperoleh skor tiga, d)

Memberikan apersepsi memperoleh skor tiga, e) Menerapkan model

pembelajaran kuantum memperoleh skor empat, f) Keterampilan guru

mengajukan pertanyaan memperoleh skor tiga, g) Hubungan antara guru

dan peserta didik memperoleh skor empat, h) Perhatian guru terhadap

peserta didik memperoleh skor tiga, i) Perhatian guru terhadap peserta

didik memperoleh skor empat, j) Pengembangan aplikasi memperoleh

skor tiga, k) Kemampuan menutup pelajaran memperoleh skor tiga.

Skor total kegiatan guru dalam siklus I pertemuan pertama adalah tiga

puluh tiga (sangat baik).

Kegiatan guru siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada

(lampiran 13 halaman 133) dengan data sebagai berikut:

a) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran memperoleh skor

empat, b) Kemampuan guru mengelola kelas memperoleh skor tiga, c)

Kemampuan mengelola waktu pembelajaran memperoleh skor empat, d)

Memberikan apersepsi memperoleh skor tiga, e) Menerapkan model

pembelajaran kuantum memperoleh skor empat, f) Keterampilan guru

mengajukan pertanyaan memperoleh skor empat, g) Hubungan antara guru

dan peserta didik memperoleh skor empat, h) Perhatian guru terhadap

peserta didik memperoleh skor empat, i) Perhatian guru terhadap peserta

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

didik memperoleh skor empat, j) Pengembangan aplikasi memperoleh

skor tiga, k) Kemampuan menutup pelajaran memperoleh skor empat.

Skor total kegiatan guru dalam siklus I pertemuan kedua adalah tiga puluh

tujuh (sangat baik).

Berdasarkan data hasil observasi kegiatan guru pada siklus I

pertemuan pertama dan kedua, dapat dihitung bahwa skor rata-rata

kegiatan guru pada siklus I adalah tiga puluh lima (sangat baik).

3) Hasil observasi peningkatan keterampilan menulis puisi pada peserta

didik

Berdasarkan hasil tes keterampilan menulis puisi pada siklus I

pertemuan pertama (lampiran 14 halaman 139) dan siklus I pertemuan

kedua (lampiran 15 halaman 141) kemudian dirata-rata dan didapatkan

nilai tes keterampilan menulis puisi siklus I (lampiran 16 halaman 143).

Dari data nilai keterampilan menulis puisi pada siklus I (lampiran 16

halaman 143) dapat dibuat dalam tabel 4.5. sebagai berikut:

Tabel 4.5. Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada Siklus I

Nomor Urut

Nilai KKM (65)

Nomor Urut

Nilai KKM (65)

Nomor Urut

Nilai KKM (65)

1. 56 TT 16. 78 T 31. 72 T 2. 69 T 17. 72 T 32. 78 T 3. 56 TT 18. 69 T 33. 81 T 4. 75 T 19. 87 T 34. 84 T 5. 78 T 20. 69 T 35. 63 TT 6. 75 T 21. 69 T 36. 81 T 7. 53 TT 22. 75 T 37. 63 TT 8. 53 TT 23. 78 T 38. 63 TT 9. 75 T 24. 72 T 39. 72 T

10. 75 T 25. 78 T 40. 53 TT 11. 78 T 26. 75 T 41. 56 TT 12. 75 T 27. 62 TT 42. 75 T 13. 75 T 28. 81 T 43. 87 T 14. 75 T 29. 78 T 44. 53 TT 15. 88 T 30. 75 T

Jumlah Nilai = 3155 Nilai Rata-rata = 71,70

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan data nilai pada tabel 4.5. di atas, dapat dibuat tabel

distribusi frekuensi seperti pada tabel 4.6. sebagai berikut:

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada Siklus I

No. Interval Nilai

Frekuensi (fi)

Nilai Tengah (xi)

fi.xi Prosentase

1. 53-58 7 55,5 388,5 15,91% 2. 59-64 4 61,5 246 9,09% 3. 65-70 4 67,5 270 9,09% 4. 71-76 15 73,5 1102,5 34,09% 5. 77-82 10 79,5 795 22,73%, 6. 83-88 4 85,5 342 9,09%

Jumlah 44 423 3144 100% Berdasarkan tabel 4.6. di atas, maka dapat disajikan dengan

grafik histrogam pada gambar 4.4. sebagai berikut:

Gambar 4.4. Grafik Histrogam Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten pada Siklus I

0

2

4

6

8

10

12

14

16

53-58 59-64 65-70 71-76 77-82 83-85

Frek

uens

i

Interval nilai

X

f

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan tabel 4.5. tentang data nilai keterampilan menulis

puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten pada siklus I, dapat dibuat

rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata nilai peserta

didik pada tabel 4.7. sebagai berikut:

Tabel 4.7. Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Rata-rata Nilai Peserta Didik pada Siklus I

No. Keterangan Nilai 1. Nilai Terendah 53 2. Nilai Tertinggi 88 3. Rata-rata Nilai 71,70 4. Ketuntasan Klasikal 75%

Dari tabel 4.7. di atas, maka rekapitulasi nilai terendah, nilai

tertinggi, dan rata-rata nilai peserta didik pada siklus I dapat disajikan

pada gambar 4.5. sebagai berikut:

Gambar 4.5. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi dan Rata-rata Nilai Peserta Didik pada Siklus I

53

88

71,70

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Nilai

X

f

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel 4.6. dan gambar 4.4. di atas dapat dinyatakan bahwa

setelah dilakukan tindakan pada siklus I, prosentase ketuntasan belajar

peserta didik naik. Pada pratindakan prosentase ketuntasan belajar

peserta didik sebesar 47,73% dan pada siklus I naik menjadi 75%.

Data ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I dapat

dibuat dalam tabel 4.8. sebagai berikut:

Tabel 4.8. Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Siklus I

No. Ketuntasan Jumlah Peserta Didik Jumlah Prosentase

1. Tuntas 33 75% 2. Tidak Tuntas 11 25%

Dari tabel 4.8. di atas, dapat disajikan dalam gambar 4.6.

sebagai berikut:

Gambar 4.6. Grafik Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Siklus I

0

5

10

15

20

25

30

35

Tuntas Tidak Tuntas

f

X

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Analisis dan Refleksi

Dari hasil penelitian siklus I kemudian dilakukan analisis dan refleksi

terhadap proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dari kegiatan guru

dan peserta didik sudah baik. Pada siklus I didapatkan ketuntasan hasil

belajar peserta didik dalam menulis puisi sebesar 75%, sehingga masih

belum mencapai target ketuntasan belajar yang diharapkan yaitu 80%.

Dengan belum tercapainya target ketuntasan yaitu 80% maka penelitian ini

harus dilanjutkan ke siklus II.

Pada siklus I ini, menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan

menulis puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten belum mencapai target

yang telah ditentukan yaitu 80% peserta didik dapat mencapai nilai sama

dengan atau lebih dari 65 (KKM). Hal ini disebabkan oleh beberapa

permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan pada siklus I.

Adapun beberapa permasalahan tersebut dan solusinya adalah

sebagai berikut:

1) Sebagian besar peserta didik masih kesulitan dalam menentukan

gagasan pokok sebelum menulis puisi, hal ini dikarenakan peserta

didik masih malu bertanya pada guru apabila kesulitan. Solusinya

adalah guru harus mampu memotivasi peserta didik untuk berani

bertanya dan membimbing peserta didik yang masih kesulitan.

2) Ada beberapa peserta didik yang cenderung ramai sendiri

sehingga membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif.

Solusinya adalah guru harus mampu mengkondisikan kelas

menjadi kondusif dengan cara memberikan suatu lagu atau yel-yel

di tengah-tengah proses pembelajaran agar peserta didik yang

semula tidak memperhatikan pelajaran menjadi terfokus kembali

pada pelajaran.

3) Peserta didik belum begitu terampil dalam menulis puisi dan

masih kesulitan dalam merangkai kata-kata. Solusinya adalah

guru harus lebih inovatif lagi dalam memberikan penjelasan,

dalam mendemonstrasikan cara menulis puisi yang baik dan

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

benar, dan memberikan bimbingan pada peserta didik yang masih

kesulitan.

4) Sebagian besar peserta didik tidak begitu antusias jika diminta

untuk maju ke depan mendemonstrasikan puisi yang telah

mereka buat. Solusinya adalah guru harus memberikan

penghargaan pada peserta didik yang berani maju ke depan

untuk mendemonstrasikan puisi mereka.

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Deskripsi penelitian pada siklus II terdiri dari pemaparan pada

tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran. Peneliti selanjutnya mengkonsultasikan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat pada guru kelas 5 SD

N 02 Jaten Karanganyar. Persiapan lain yang dilakukan oleh peneliti

adalah mempersiapkan media pembelajaran, lembar observasi, soal

evaluasi dan pedoman penelitian yang akan digunakan dalam penelitian.

Pelaksanaan tindakan dalam siklus II disepakati untuk dilaksanakan

menjadi dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi

waktunya 2x35 menit. Siklus II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 31

Maret 2012 dan hari sabtu tanggal 7 April 2012.

Peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran

materi menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran kuantum.

Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan

fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan,

dan puisi bebas.

Kompetensi Dasar : Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.

Indikator :

Aspek kognitif

1) Menjelaskan langkah-langkah dalam menulis puisi.

2) Mengembangkan gagasan pokok menjadi beberapa kalimat.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Menentukan gagasan pokok sebelum menulis puisi.

Aspek afektif

1) Berkreasi dan bertanggung jawab dalam menulis puisi.

2) Menyatakan pendapat terhadap puisi yang dibuat oleh temannya.

Aspek psikomotor

1) Membuat sebuah puisi dengan menggunakan gagasan pokok tertentu.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dibagi menjadi dua kali

pertemuan. Pada pertemuan pertama membahas tentang menulis puisi dengan

menggunakan gagasan pokok tertentu dan pada pertemuan kedua membahas

tentang menulis puisi berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah dialami

masing-masing peserta didik.

Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti menggunakan model

pembelajaran kuantum, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Siklus II Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 31 Maret 2012. Kegiatan

pembelajaran dibagi menjadi tiga macam yaitu: kegiatan pembukaan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pembukaan, diawali

dengan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa dan dilanjutkan

guru melakukan presensi. Guru memberikan apersepsi pada peserta didik

-anak coba

sebutkan langkah-langkah dalam menulis puisi itu apa saja

memberikan motivasi pada peserta didik dengan cara bernyanyi bersama-

sama dengan peserta didik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai pada peserta didik.

Kegiatan yang kedua setelah kegiatan pembukaan adalah

kegiatan inti. Kegiatan inti dibagi menjadi 3 macam, yaitu: eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam kegiatan eksplorasi kegiatannya meliputi:

a) Guru memperlihatkan gambar tentang kupu-kupu yang hinggap di

bunga dan gambar air terjun, lalu peserta didik diminta untuk

menentukan gagasan pokok dari gambar tadi.

b) Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang gagasan pokok

dari gambar tadi.

c) Peserta didik diberi kesempatan untuk maju ke depan untuk

mengembangkan gagasan pokok tadi menjadi beberapa kalimat.

d) Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang gagasan pokok

yang telah dikembangkan peserta didik di depan kelas.

Dalam kegiatan elaborasi, kegiatannya meliputi:

a) Guru menjelaskan secara garis besar tentang langkah-langkah menulis

puisi.

b) Guru mendemonstrasikan cara menulis sebuah puisi sederhana

berdasarkan gagasan pokok tertentu.

c) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi.

d) Guru memberikan lembar diskusi pada masing-masing kelompok.

e) Perwakilan dari masing-masing kelompok maju ke depan untuk

menuliskan hasil diskusi

f) Kelompok diskusi yang lain menanggapi hasil diskusi yang ditulis di

depan.

Dalam kegiatan konfirmasi, kegiatannya meliputi:

a) Guru memberikan umpan balik dan menanggapi puisi yang telah

dibuat oleh masing-masing kelompok diskusi.

b) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya hal-

hal yang belum dipahami.

Kegiatan terakhir adalah kegiatan penutup, dalam kegiatan

penutup ini secara bersama-sama guru dan peserta didik menyimpulkan

materi yang telah dipelajari. Guru memberikan soal evaluasi pada peserta

didik dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan peserta

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

didik dalam menulis puisi. Guru mengakhiri pembelajaran, dengan

menyampaikan pesan moral pada peserta didik.

2) Siklus II Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari sabtu tanggal 7 April 2012. Dalam pertemuan kali ini materi

yang diberikan oleh guru adalah menulis puisi berdasarkan pengalaman

yang pernah dialami oleh peserta didik. Kegiatan pembelajaran dibagi

dalam tiga macam kegiatan, yaitu: kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup. Kegiatan pembukaan, diawali dengan ketua kelas

memimpin doa, lalu dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Guru

memberikan apersepsi pada peserta didik dengan cara bertanya pada

-anak, coba sebutkan satu saja pengalaman yang

menyanyikan lagu bersama-sama. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai pada peserta didik.

Kegiatan kedua adalah kegiatan inti. Dalam kegiatan inti

dikelompokkan mencadi tiga macam yaitu: eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

Dalam kegiatan eksplorasi, kegiatannya meliputi:

a) Tanya jawab antara guru dan peserta didik tentang pengalaman yang

pernah peserta didik alami.

b) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk maju ke depan

menuliskan pengalaman yang pernah mereka alami.

c) Guru meminta peserta didik untuk maju ke depan menuliskan sebuah

puisi sederhana dari pengalaman yang pernah mereka alami.

Dalam kegiatan elaborasi, kegiatannya meliputi:

a) Guru menjelaskan secara garis besar tentang langkah-langkah menulis

puisi dengan menggunakan peta konsep.

b) Guru mendemonstrasikan cara menulis puisi berdasarkan pengalaman

yang pernah dialami oleh peserta didik.

c) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Masing-masing kelompok diberikan lembar diskusi.

e) Tiap-tiap kelompok mewakilkan anggotanya untuk membacakan hasil

diskusi di depan kelas.

f) Kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi yang dibacakan di

depan kelas.

g) Guru memberikan penghargaan pada peseerta didik yang bersedia

maju ke depan kelas dan peserta didik yang menanggapi puisi yang

ditulis oleh temannya.

Dalam kegiatan konfirmasi, kegiatannya meliputi:

a) Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi masing-masing

kelompok.

b) Guru member kesempatan pada peserta didik yang belum paham untuk

bertanya.

c) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik yang kesulitan untuk

bertanya.

d) Guru membimbing peserta didik yang masih kesulitan dalam menulis

puisi.

Kegiatan yang terakhir, adalah kegiatan penutup. Dalam kegiatan

penutup guru dan peserta didik secara bersama-sama menyimpulkan

materi yang telah dipelajari. Guru memberikan soal evaluasi untuk

mengetahui sejauh mana keterampilan peserta didik dalam menulis puisi.

Guru menyampaikan pesan moral pada peserta didik.

c. Observasi

Dalam kegiatan observasi ini yang bertugas menjadi observer adalah

wali kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar. Observer menggunakan lembar

observasi untuk menilai kegiatan yang dilakukan oleh peneliti maupun oleh

peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar. Kegiatan observasi ini

bertujuan untuk mendapatkan data mengenai kegiatan peneliti dalam proses

pembelajaran dan kegiatan peserta didik selama mengikuti pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan

keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar.

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari data-data hasil observasi pada siklus II diperoleh hasil sebagai

berikut:

1) Kegiatan peserta didik

Kegiatan peserta didik siklus II pertemuan pertama dapat dilihat

pada (lampiran 22 halaman 170) dengan hasil sebagai berikut:

a) Kedisiplinan peserta didik memperoleh skor empat, b) Kesiapan

peserta didik menerima pelajaran memperoleh skor tiga, c) Keaktifan

peserta didik memperoleh skor empat, d) Keterampilan peserta didik

dalam menulis puisi memperoleh skor empat, e) Partisipasi peserta didik

dalam model pembelajaran kuantum memperoleh skor empat, f) Keadaan

peserta didik dengan lingkungan belajar memperoleh skor tiga, g)

Kemampuan peserta didik mengerjakan test/kuis memperoleh skor tiga.

Skor total kegiatan peserta didik pada siklus II pertemuan pertama adalah

dua puluh lima (sangat baik).

Kegiatan peserta didik siklus II pertemuan kedua dapat dilihat

pada (lampiran 23 halaman 174) dengan hasil sebagai berikut:

a) Kedisiplinan peserta didik memperoleh skor empat, b) Kesiapan

peserta didik menerima pelajaran memperoleh skor empat, c) Keaktifan

peserta didik memperoleh skor empat, d) Keterampilan peserta didik

dalam menulis puisi memperoleh skor empat, e) Partisipasi peserta didik

dalam model pembelajaran kuantum memperoleh skor empat, f) Keadaan

peserta didik dengan lingkungan belajar memperoleh skor tiga, g)

Kemampuan peserta didik mengerjakan test/kuis memperoleh skor empat.

Skor total kegiatan peserta didik pada siklus II pertemuan kedua adalah

dua puluh tujuh (sangat baik).

Berdasarkan hasil observasi kegiatan peserta didik pada siklus

II pertemuan pertama dan kedua, setelah dihitung diperoleh hasil bahwa

skor rata-rata kegiatan peserta didik pada siklus II adalah dua puluh enam

(sangat baik).

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Kegiatan guru

Kegiatan guru siklus II pertemuan pertama dapat dilihat pada

(lampiran 24 halaman 178) dengan hasil sebagai berikut:

a) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran memperoleh skor

empat, b) Kemampuan guru mengelola kelas memperoleh skor empat, c)

Kemampuan mengelola waktu pembelajaran memperoleh skor empat, d)

Memberikan apersepsi memperoleh skor empat, e) Menerapkan model

pembelajaran kuantum memperoleh skor empat, f) Keterampilan guru

mengajukan pertanyaan memperoleh skor tiga, g) Hubungan antara guru

dan peserta didik memperoleh skor empat, h) Perhatian guru terhadap

peserta didik memperoleh skor tiga, i) Perhatian guru terhadap peserta

didik memperoleh skor empat, j) Pengembangan aplikasi memperoleh

skor tiga, k) Kemampuan menutup pelajaran memperoleh skor empat.

Skor total kegiatan guru pada siklus II pertemuan pertama adalah tiga

puluh tujuh (sangat baik).

Kegiatan guru siklus II pertemuan kedua dapat dilihat pada

(lampiran 25 halaman 184) dengan hasil sebagai berikut:

a) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran memperoleh skor

empat, b) Kemampuan guru mengelola kelas memperoleh skor empat, c)

Kemampuan mengelola waktu pembelajaran memperoleh skor empat, d)

Memberikan apersepsi memperoleh skor empat, e) Menerapkan model

pembelajaran kuantum memperoleh skor empat, f) Keterampilan guru

mengajukan pertanyaan memperoleh skor empat, g) Hubungan antara guru

dan peserta didik memperoleh skor empat, h) Perhatian guru terhadap

peserta didik memperoleh skor empat, i) Perhatian guru terhadap peserta

didik memperoleh skor empat, j) Pengembangan aplikasi memperoleh

skor tiga, k) Kemampuan menutup pelajaran memperoleh skor empat.

Skor total kegiatan guru pada siklus II pertemuan kedua adalah tiga puluh

sembilan (sangat baik).

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus II

pertemuan pertama dan kedua, setelah dihitung diperoleh skor rata-rata

kegiatan guru pada siklus II adalah tiga puluh delapan (sangat baik).

3) Hasil observasi peningkatan keterampilan menulis puisi siklus II

Berdasarkan hasil tes keterampilan menulis puisi siklus II pada

pertemuan pertama (lampiran 26 halaman 190) dan pertemuan kedua

(lampiran 27 halaman 195) kemudian dirata-rata diperoleh nilai tes

keterampilan menulis puisi pada siklus II (lampiran 28 halaman 194). Data

nilai keterampilan menulis puisi pada siklus II dapat disajikan dalam tabel

4.9. sebagai berikut:

Tabel 4.9. Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada Siklus II

Nomor

Urut Nilai KKM

(65) Nomor

Urut Nilai KKM

(65) Nomor Urut

Nilai KKM (65)

1. 69 T 16. 84 T 31. 84 T 2. 81 T 17. 87 T 32. 88 T 3. 78 T 18. 78 T 33. 88 T 4. 84 T 19. 94 T 34. 94 T 5. 81 T 20. 75 T 35. 78 T 6. 84 T 21. 81 T 36. 84 T 7. 61 TT 22. 84 T 37. 78 T 8. 63 TT 23. 84 T 38. 75 T 9. 88 T 24. 75 T 39. 84 T

10. 81 T 25. 81 T 40. 75 T 11. 78 T 26. 91 T 41. 78 T 12. 78 T 27. 75 T 42. 88 T 13. 81 T 28. 91 T 43. 94 T 14. 81 T 29. 88 T 44. 63 TT 15. 91 T 30. 84 T

Jumlah Nilai = 3582 Nilai Rata-rata = 81,41

Dari data nilai keterampilan menulis puisi pada tabel 4.9. di

atas dapat dilihat bahwa dari 44 peserta didik yang mendapatkan nilai

diatas KKM sebanyak 41 peserta didik atau 93,18% dan yang

mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 3 peserta didik atau 6,82%.

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nilai rata-rata keterampilan menulis puisi peserta didik pada siklus II

adalah 81,41.

Berdasarkan data nilai pada tabel 4.9. di atas, dapat dibuat

tabel distribusi frekuensi pada tabel 4.10. sebagai berikut:

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Data Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada Siklus II

No.

Interval Nilai

Frekuensi (fi)

Nilai Tengah (xi)

fi.xi Prosentase

1. 61-66 3 63,5 190,5 6,82% 2. 67-72 1 69.5 69,5 2,27% 3. 73-78 12 75,5 906 27,27% 4. 79-84 16 81,5 1304 36,36% 5. 85-90 6 87,5 525 13,64% 6. 91-96 6 93,5 561 13,64%

Jumlah 44 471 3556 100%

Berdasarkan tabel 4.10. di atas dapat disajikan dalam grafik histrogram

seperti pada gambar 4.7. sebagai berikut:

Gambar 4.7. Grafik Histrogram Data Nilai Peserta Didik Kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar pada Siklus II

0

2

46

8

10

12

14

1618

61-66 67-72 73-78 79-84 85-90 91-96

Fre

kuen

si

Interval nilaiX

f

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan tabel 4.9. tentang data nilai keterampilan menulis

puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten pada siklus II, dapat dibuat

rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata nilai peserta

didik pada tabel 4.11. sebagai berikut:

Tabel 4.11. Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Rata-rata Nilai Peserta Didik pada Siklus II

No. Keterangan Nilai 1. Nilai Terendah 61 2. Nilai Tertinggi 94 3. Rata-rata Nilai 81,41 4. Ketuntasan Klasikal 93,18%

Dari tabel 4.11. di atas, maka rekapitulasi nilai terendah, nilai

tertinggi, dan rata-rata nilai peserta didik pada siklus I dapat disajikan

pada gambar 4.8. sebagai berikut:

Gambar 4.8. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Nilai Rata-rata Peserta Didik pada Siklus II

61

94

81,41

010

2030

4050

60

7080

90100

Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata-rata

X

f

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel 4.10. dan gambar 4.8. di atas dapat dinyatakan

bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus II, prosentase ketuntasan

belajar peserta didik naik. Pada kondisi awal atau pratindakan

prosentase ketuntasan belajar peserta didik sebesar 47,72% meningkat

menjadi 75% pada siklus I dan pada siklus II meningkat lagi menjadi

93,18%.

Data ketuntasan belajar peserta didik pada siklus II dapat

dibuat dalam tabel 4.12. sebagai berikut:

Tabel 4.12. Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Siklus II

No. Ketuntasan Jumlah Peserta Didik Jumlah Prosentase

1. Tuntas 41 93,18% 2. Tidak Tuntas 3 6,82%

Dari tabel 4.12. di atas, dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.9.

sebagai berikut:

Gambar 4.9. Grafik Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Siklus II

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Tuntas Tidak Tuntas

f

X

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Analisis dan Refleksi

Data-data hasil penelitian pada siklus II yang sudah terkumpul,

kemudian dianalisis dan direfleksi. Berdasarkan hasil dari analisis dan

refleksi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Peserta didik sudah mampu menentukan gagasan pokok sebelum

mereka menulis puisi. Peserta didik juga sudah berani bertanya

jika mereka mengalami kesulitan.

2) Kondisi belajar yang semula kurang kondusif, pada siklus II

sudah kondusif dan peserta didik sudah tidak ramai lagi dan dapat

fokus pada pembelajaran.

3) Keterampilan Menulis puisi peserta didik sudah sangat baik, hal

ini dibuktikan dengan ketuntasan klasikal pada siklus II yaitu

93,18% atau 41 peserta didik mendapatkan nilai di atas 65 (KKM)

dan sisanya hanya 3 peserta didik saja yang nilainya di bawah 65

(KKM). Peserta didik yang nilainya masih di bawah KKM adalah

3 orang, hal ini disebabkan 3 peserta didik tersebut kurang fokus

ketika proses pembelajaran sedang berlangsung dan mereka

cenderung ramai sendiri.

4) Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sudah

sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi kegiatan

peserta didik pada siklus II yang skornya adalah dua puluh enam

(sangat baik). Skor ini meningkat dibandingkan dengan skor pada

siklus I yaitu dua puluh (baik).

Dari hasil penelitian siklus II kemudian dilakukan analisis dan

refleksi hasil pembelajaran. Dari hasil observasi kegiatan peserta didik

dalam menulis puisi dengan model pembelajaran kuantum sudah sangat

baik. Pada siklus II didapatkan ketuntasan hasil belajar peserta didik

mencapai 93,18% dan meningkat dibandingkan ketuntasan pada siklus I.

Dengan tercapainya target ketuntasan minimal (80%) maka penelitian

dapat dihentikan.

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Perbandingan Hasil Penelitian Tiap Siklus

Hasil evaluasi belajar mengalami peningkatan secara signifikan hal ini

dibuktikan dengan adanya peningkatan keterampilan menulis puisi mulai dari

sebelum tindakan atau pratindakan sampai setelah tindakan yang meliputi siklus I

dan II. Dari hasil yang disajikan dalam bentuk tabel daftar perbandingan nilai

dari sebelum tindakan hingga sesudah tindakan yang meliputi siklus I dan II akan

diketahui hubungan peningkatan keterampilan menulis puisi antar siklus. Adapun

perbandingan data nilai keterampilan menulis puisi peserta didik dari

pratindakan, siklus Idan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13. sebagai berikut:

Tabel 4.13. Perbandingan Nilai Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

Nomor Urut

Nilai Keterangan Pratindakan Siklus I Siklus II

1. 56 56 69 Tuntas 2. 56 69 81 Tuntas 3. 44 56 78 Tuntas 4. 69 75 84 Tuntas 5. 75 78 81 Tuntas 6.. 63 75 84 Tuntas 7. 44 53 61 Tidak tuntas 8. 50 53 63 Tidak tuntas 9. 63 75 88 Tuntas 10. 75 75 81 Tuntas 11. 75 78 78 Tuntas 12. 69 75 78 Tuntas 13. 63 75 81 Tuntas 14. 63 75 81 Tuntas 15. 75 88 91 Tuntas 16. 81 78 84 Tuntas 17. 69 72 87 Tuntas 18. 50 69 78 Tuntas 19. 81 87 94 Tuntas 20. 56 69 75 Tuntas 21. 63 69 81 Tuntas 22. 56 75 84 Tuntas 23. 63 78 84 Tuntas 24. 63 72 75 Tuntas

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25. 81 78 81 Tuntas 26. 75 75 91 Tuntas 27. 56 62 75 Tuntas 28. 69 81 91 Tuntas 29. 75 78 88 Tuntas 30. 69 75 84 Tuntas 31. 69 72 84 Tuntas 32. 69 78 88 Tuntas 33. 69 81 88 Tuntas 34. 81 84 94 Tuntas 35. 50 63 78 Tuntas 36. 75 81 84 Tuntas 37. 56 63 78 Tuntas 38. 56 63 75 Tuntas 39. 69 72 84 Tuntas 40. 44 53 75 Tuntas 41. 56 56 78 Tuntas 42. 63 75 88 Tuntas 43. 81 87 94 Tuntas 44. 44 53 63 Tidak Tuntas

Rata-rata 64,29 71,70 81,41 Meningkat

Dari daftar perbandingan nilai keterampilam menulis puisi peserta didik pada

tabel 4.12. di atas, dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.13. sebagai berikut:

Tabel 4.14. Data Distributif Frekuensi Perbandingan Nilai Menulis Puisi Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

No Interval Nilai Frekuensi

Pratindakan Siklus I Siklus II 1. 44-50 7 0 0 2. 51-57 8 7 0 3. 58-64 8 4 3 4. 65-71 9 4 1 5. 72-78 7 22 12 6. 79-85 5 4 16 7. 86-92 0 3 6 8. 93-99 0 0 6 Jumlah 44 44 44

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel 4.14. di atas, dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.10. sebagai

berikut:

Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Nilai Keterampilan Menulis Puisi pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

Nilai keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten pada

pratindakan, siklus I, hingga siklus II mengalami peningkatan. Pada pratindakan

nilai tertinggi mencapai 81, dan siklus I mengalami kenaikan menjadi 88, begitu

juga pada siklus II juga mengalami kenaikan menjadi 94. Begitu halnya dengan

nilai terendah pada pratindakan mencapai 44, kemudian mengalami kenaikan pada

siklus I menjadi 53 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 61. Demikian juga

dengan nilai rata-rata, selalu naik dari 64,29 pada pratindakan, menjadi 71,70

pada siklus I dan 81,41 pada siklus II.

Perbandingan rekapitulasi nilai terendah, nilai tertinggi, dan nilai rata-rata

pada pratindakan, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.14. sebagai

berikut:

0

5

10

15

20

25

44-50 51-57 58-64 65-71 72-78 79-85 86-92 93-99

Praぼndakan

Siklus I

Siklus II

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.15. Perbandingan Rekapitulasi Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, dan Rata-rata Nilai Peserta Didik pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

Keterangan Nilai

Pratindakan Siklus I Siklus II Nilai Terendah 44 56 61 Nilai Tertinggi 81 88 94 Rata-rata Nilai 64,29 71,70 81,41

Perbandingan rekapitulsi nilai terendah, nilai tertinggi, dan rata-rata nilai

pada tabel 4.15. di atas, dapat disajikan dalam grafik pada gambar 4.11. sebagai

berikut:

Gambar 4.11. Grafik Rekapitulasi Nilai Terendah, Rata-rata Nilai, dan Nilai Tertinggi pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar peserta

didik pada pratindakan, siklus I, dan siklus II mengalami kenaikan. Pada

pratindakan ketuntasan belajar peserta didik adalah 47,73% atau 21 peserta

didik. Pada siklus I, ketuntasan belajar peserta didik naik menjadi 75% atau 33

Pratindakan

Pratindakan

Pratindakan

Siklus I

Siklus I

Siklus I

Siklus II

Siklus II

Siklus II

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai Terendah Rata-rata Nilai Nilai Tertinggi

X

f

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

peserta didik. Begitu juga dengan siklus II, ketuntasan belajar peserta didik juga

mengalami kenaikan menjadi 93,18% atau 41 peserta didik.

Data perbandingan ketuntasan belajar peserta didik pada

pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.15. sebagai berikut:

Tabel 4.16. Perbandingan Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

Keterangan

Pratindakan Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Tuntas 23 47,72% 33 75% 41 93,18% Tidak Tuntas 21 52,27% 11 25% 3 6,82%

Berdasarkan perbandingan ketuntasan belajar peserta didik pada

tabel 4.16. di atas, dapat disajikan dalam grafik perbandingan ketuntasan belajar

peserta didik pada gambar 4.12. sebagai berikut:

Gambar 4.12. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

PratindakanPratindakan

Siklus I

Siklus I

Siklus II

Siklus II

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Tuntas Tidak Tuntas

X

f

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil analisis data setelah dilakukan tindakan penelitian,

dengan menggunakan model pembelajaran kuantum, keterampilan menulis puisi

peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar mengalami peningkatan. Hal ini

juga dibuktikan dengan meningkatnya prosentase ketuntasan hasil belajar menulis

puisi dari tes pratindakan yang semula hanya mencapai 47,73% meningkat

menjadi 75% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 93, 18% pada siklus II.

Namun masih ada 6,82% atau 3 peserta didik yang tidak tuntas belajar. Hal ini

disebabkan karena 3 peserta didik tersebut ramai sendiri sewaktu proses

pembelajaran berlangsung.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pratindakan, siklus I,

hingga siklus II terjadi peningkatan baik peningkatan keterampilan peserta didik

dalam menulis puisi, peningkatan kegiatan peserta didik dan peningkatan kegiatan

guru . Berikut ini akan dibahas secara rinci berkenaan dengan peningkatan

keterampilan menulis puisi pada peserta didik, peningkatan kegiatan peserta didik

dan peningkatan kegiatan guru dari pratindakan, siklus I, hingga siklus II.

1. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Peserta Didik

Keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten

Karanganyar pada kondisi awal atau pratindakan masih tergolong rendah.

Hal ini terlihat pada hasil tes yang dilakukan sebelum tindakan, yang

menunjukkan bahwa prosentase ketuntasan yang didapatkan hanya

mencapai 47,73% atau 21 peserta didik yang tuntas. Namun, setelah

diadakan suatu tindakan yaitu dengan menerapkan model pembeajaran

kuantum pada materi menulis puisi, prosentase ketuntasan belajar peserta

didik pada siklus I mengalami peningkatan yaitu menjadi 75% atau 33

peserta didik tuntas belajar. Ketuntasan belajar peserta didik dalam

menulis puisi juga mengalami peningkatan lagi yaitu pada siklus II

ketuntasan belajar menjadi 93,18% atau 41 peserta didik tuntas belajar.

Peningkatan prosentase ketuntasan belajar peserta didik dari

pratindakan ke siklus I hingga siklus II juga diikuti dengan kenaikan nilai

tertinggi, nilai terendah, dan nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

baik pada pratindakan, siklus I, hingga siklus II. Pada tes keterampilan

menulis puisi pada pratindakan nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik

adalah 81, kemudian pada siklus I naik menjadi 88, dan pada siklus II naik

lagi menjadi 94. Demikian halnya dengan nilai terendah yang diperoleh

peserta didik. Pada pratindakan nilai terendah adalah 44, kemudian pada

siklus I nilai terendah menjadi 53, dan pada siklus II nilai terendah

menjadi 61. Sementara itu, rata-rata nilai peserta didik juga mengalami

peningkatan. Pada pratindakan rata-rata nilai peserta didik adalah 64,29.

Pada siklus I rata-rata nilai naik menjadi 71,70 dan pada siklus II rata-rata

nilai naik lagi menjadi 81,41.

Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kuantum dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi

peserta didik. Terbukti dari terjadinya peningkatan baik dari prosentase

ketuntasan belajar, nilai tertinggi, nilai terendah, dan rata-rata nilai peserta

didik dari pratindakan, siklus I, hingga siklus II.

2. Peningkatan Kegiatan Peserta Didik

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I

hingga siklus II, juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kegiatan

peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran kuantum pada materi menulis puisi.

Pada siklus I kegiatan peserta didik selama mengikuti proses

pembelajaran mendapatkan skor 20 dengan kategori adalah baik. Pada

siklus II skor kegiatan peserta didik mengalami peningkatan menjadi 26

dengan kategori adalah sangat baik.

3. Peningkatan Kegiatan Guru

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I dan

siklus II, menunjukkan bahwa kegiatan guru selama di kelas dalam

meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik dengan

menerapkan model pembelajaran kuantum mengalami peningkatan.

Pada siklus I kegiatan guru dalam meningkatkan keterampilan

menulis puisi peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kuantum mendapatkan skor 35 dengan kategori adalah sangat baik. Pada

siklus II skor kegiatan guru meningkat menjadi 38 dengan kategori adalah

sangat baik.

Berdasarkan hasil analisa data di atas dapat diketahui bahwa tingkat

pencapaian ketuntasan belajar peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar

meningkat. Peningkatan ketuntasan hasil belajar peserta didik sudah mencapai

target yang telah peneliti tentukan yaitu 80% peserta didik mendapatkan nilai

sama dengan atau lebih besar dari 65 (KKM). Pada siklus II peserta didik

mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 93,18% atau 41 peserta didik dari 44

peserta didik yang ada, dan sisanya 6,82 % atau 3 peserta didik mendapat nilai di

bawah KKM, hal ini disebabkan karena peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran cenderung ramai sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru.

Dengan demikian adanya peningkatan keterampilan menulis puisi pada

peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar yang ditandai dengan

meningkatnya nilai tes yang dicapai oleh peserta didik memberikan bukti bahwa

pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini telah berhasil dan diakhiri pada siklus

II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

kuantum dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada peserta didik kelas

5 SD N 02 Jaten Karanganyar Tahun 2012.

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam

dua siklus dengan menggunakan model pembelajaran kuantum dalam

pembelajaran keterampilan menulis puisi pada peserta didik kelas 5 SD N 02

Jaten Karanganyar dapat disimpulkan bahwa: penerapan model pembelajaran

kuantum dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 SD

N 02 Jaten Karanganyar Tahun 2012. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya

peningkatan nilai keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 SD N 02 Jaten

Karanganyar. Pada kondisi awal atau pratindakan, nilai rata-rata peserta didik

64,29 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 47,73%. Siklus I nilai rata-

rata peserta didik 71,70 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 75%.

Siklus II nilai rata-rata peserta didik 81,41 dengan prosentase ketuntasan klasikal

sebesar 93,18%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kuantum dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta

didik kelas 5 SD N 02 Jaten Karanganyar Tahun 2012.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

kuantum dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5

SD N 02 Jaten Karanganyar Tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa secara

teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk

menerapkan model pembelajaran kuantum dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia pada materi menulis puisi.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi guru dalam

upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada peserta didik dan

meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperhatikan beberapa faktor

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang mempengaruhi pembelajaran yaitu model pembelajaran, metode

pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan lingkungan

pembelajaran.

C. SARAN

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat memilih model pembelajaran yang sesuai,

khususnya dalam pokok bahasan tentang menulis puisi. Sebagai

salah satu alternatif, model pembelajaran kuantum sangat cocok

diterapkan dalam pokok bahasan tentang menulis puisi, karena

sudah terbukti bahwa model pembelajaran kuantum dapat

meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menulis puisi.

b. Adanya tindak lanjut penerapan model pembelajaran kuantum pada

materi pelajaran lain tidak hanya bahasa indonesia saja.

2. Bagi Peserta Didik

a. Dalam pembelajaran menulis puisi peserta didik harus berani

bertanya apabila mengalami kesulitan dan aktif dalam

pembelajaran.

b. Peserta didik hendaknya berperan aktif dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kuantum dan selalu

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, khususnya

tugas tentang menulis puisi.

c. Peserta didik tidak hanya menguasai materi menulis puisi yang

diberikan oleh guru di sekolah tetapi harus dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi Sekolah

Sekolah, dalam hal ini khususnya kepala sekolah hendaknya

memberikan pengarahan kepada guru agar menggunakan model

pembelajaran kuantum dalam materi tentang menulis puisi, agar

keterampilan menulis puisi peserta didik dapat meningkat.

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM UNTUK …...penerapan model pembelajaran kuantum untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik kelas 5 sd n 02 jaten karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Alfiah & Santoso, Y.B. (2009). Pengajaran Puisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. , Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sinar Grafika.

Boyatzis, R.E. & Kolb, D.A. (1995). From learning styles to learning skills: the executive skills profile. Journal of Managerial Psychology. 10 (5), 4. Diperoleh 11 April 2012, dari emeraldninsight.com

De Porter, B. & Hernacki, M. (2007). Quantum Learning Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Djojosuroto, K. (2005). Puisi, Pendekatan dan Pembelajaran. Jakarta: Nuansa.

Hamalik, O. (2008). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hernawan, A.H. , Susilana, R. , Julaeha, S. , Sanjaya, W. (2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Indah, P. (2010). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menyimak dengan Pendekatan Quantum Learning Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: Gaung Persada (GP) Press.

Joyce, B. & Weil, M. (1996). Models of Teaching. Amerika: A Simon & Schuster Company.

Kuncoro, M. (2009). Mahir Menulis. Jakarta: Erlangga. Kusumah, W. & Dwitagama, D. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Indeks.

Leliana. (2011). Model Pembelajaran Quantum Learning. Diperoleh 2 Juni 2012, dari http://leliana85.blogspot.com/2011/02/model-pembelajaran-quantum-learning.html/

Maryati, S. (2010). Penggunaan Media Gambar Tokoh Idola Pilihan Siswa untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa Kelas VII B SMP