Gambaran Umum kota jaten

7/21/2019 Gambaran Umum kota jaten

1/58

LAPORAN PENDAHULUANPenyusunan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL)

Kawasan Strategis Kota Jaten Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar

4.1. PROFIL KABUPATEN KARANGANYAR

4.1.1. Letak Geografis, Batas dan Wilayah Administratif Kabupaten Karanganyar

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis

Kabupaten Karanganyar terletak antara1100 40 1100 70 Bujur Timur dan 70 28 - 7046 Lintang

Selatan. Batas administrasi wilayah Kabupaten Karanganyar berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kabupaten Sragen

Sebelah Timur : Propinsi Jawa Timur

Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo

Sebelah Barat : Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali.

Luas wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378,64 Ha, yang terdiri dari luas tanah sawah 22.459,80

Ha dan luas tanah kering 54.917,84 Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis12.918,37 Ha, non teknis

7.586,58 Ha, dan tidak berpengairan 1.955,61 Ha. Sementara itu luas tanah untukpekarangan/bangunan

21.213,99 Ha dan luas untuk tegalan/kebun 17.836,49 Ha. Di Kabupaten Karanganyar terdapat hutan

negara seluas 9.729,50 Ha dan perkebunan seluas 3.251,50 Ha.

Tabel 4 1 Luas Wilayah Kabupaten Karanganyar Menurut Kecamatan


2/58

Tabel 4 1 Luas Wilayah Kabupaten Karanganyar Menurut Kecamatan



Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas Tanah sawah di Kabupaten Karanganyar mengalami

penyusutan sekitar 5,31 Ha. Sedangkan untuk luas tanah kering mengalami peningkatan dari tahunsebelumnya yakni sebesar 5,31 Ha, namun penggunaan tanah kering untuk tegalan/kebun sesungguhnya

mengalami penurunan yakni sebesar 10,99 Ha, dan peningkatan penggunaan untuk pekarangan/

bangunan sebesar 16,30. Perubahan fungsi penggunaan ini dapat dimaklumi seiring dengan pertumbuhan

penduduk di Kabupaten Karanganyar.


3/58



Gambar 4.1. Peta Administrasi Kabupaten Karanganyar


4/58


5/58



4.1.3. Kependudukan

Jumlah Penduduk di Kabupaten Karanganyar berdasarkan data pada tahun 2012 sebanyak 838.762 jiwa,terdiri dari laki-laki 414.715 jiwa dan perempuan 424.047 jiwa.

Kecamatan dengan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Jaten yaitu 80.766 jiwa (9,63%), disusul

Kecamatan Karanganyar yaitu 77.099 jiwa (9,19 %), Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk

paling sedikit adalah kecamatan Jenawi, yaitu 25.428 jiwa (3,03).

Jika menghitung Sex ratio berdasarkan dari Tabel 4.1. diketahui bahwa Jumlah Penduduk di Karanganyar

lebih besar jumlah perempuan dibandingkan laki-laki, hal ini terlihat dari angka sex ratio sebesar 98,90artinya dari 100 perempuan hanya ada 99 laki-laki. Tetapi bila di rinci masing-masing kecamatan di

Kabupaten Karanganyar, ada 3 kecamatan yang memiliki angka sex ratio diatas 100, yakni Jatipuro,

Jatiyoso, dan Jumapolo.

Tabel 4.2. Penduduk dirinci menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kabupaten Karanganyar Tahun

2012

KecamatanJumlah penduduk

Seks RasioLakilaki Peremp. Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Jatipuro

2. Jatiyoso

3. Jumapolo

4 Jumantono

14.106

17.972

17.762

20 571

13.816

17.828

17.216

21 065

27.922

35.800

34.978

41 636

102

101

103

98


6/58



Tabel 4.3. Distribusi dan Kepadatan Penduduk dirinci menurut Kecamatan di Kabupaten Karanganyar

Tahun 2012

Kecamatan Distribusi PendudukKepadatan Penduduk

(jiwa/km2)

(1) (2) (3)

1. Jatipuro

2. Jatiyoso

3. Jumapolo

4. Jumantono5. Matesih

6. Tawangmangu

7. Ngargoyoso

8. Karangpandan

9. Karanganyar

10. Tasikmadu

11. Jaten12. Colomadu

13. Gondangrejo

14. Kebakkramat

15. Mojogedang

16. Kerjo

17. Jenawi

3.33

4.27

4.17

4.964.73

5.21

3.81

4.65

9.19

6.90

9.638.74

8.97

7.22

7.15

4.03

3.03

692

533

628

7771511

624

490

1143

1792

2097

31614688

1324

1661

1125

722

453

Jumlah Th 2012 100 1084


7/58



Tabel 4.4. Banyaknya Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan di Kabupaten Karanganyar Tahun

2012

KecamatanRumah

SakitPuskesmas

Puskesmas

Pembantu

Rumah

Bersalin

Swasta

Balai

Pengobatan

Swasta

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Jatipuro

2. Jatiyoso

3. Jumapolo4. Jumantono

5. Matesih

6. Tawangmangu 7.

Ngargoyoso

8. Karangpandan

9. Karanganyar

10.Tasikmadu11.Jaten

12.Colomadu

13.Gondangrejo

14.Kebakkramat

15.Mojogedang

16.Kerjo

17 Jena i

0

0

00

0

0

0

0

2

11

1

0

1

1

0

0

1

1

11

1

1

1

1

1

12

2

1

2

2

1

1

4

1

44

3

3

3

4

2

36

3

3

2

5

4

3

0

0

10

2

1

1

2

6

15

1

0

2

0

3

0

0

1

11

2

3

2

4

4

09

3

2

4

2

2

0


8/58



Kecamatan Jaten sebanyak 85 unit, kemudian Kecamatan Kebakkramat dan Kecamatan

Gondangrejo. Produk utama industri besar dan sedang yang paling banyak adalah tekstil/produk daritekstil, yang banyak berdiri di Kecamatan Jaten dan Kebakkramat. Produk utama selanjutnya adalah

industri makanan jadi dan mie kemudian industri dari kayu dan mebelair.

Tabel 4.5. Banyaknya Industri Sedang dan Besar menurut Kecamatan di Kabupaten Karanganyar

Tahun 2012

Kecamatan

Jumlah Industri Jumlah Tenaga Kerja

Sedang Besar Jumlah Sedang Besar Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Jatipuro

2. Jatiyoso

3. Jumapolo

4. Jumantono

5. Matesih

6. Tawangmangu

7. Ngargoyoso

8. Karangpandan

9. Karanganyar

10. Tasikmadu

11. Jaten

12. Colomadu

13 G d j

-

-

-

1

-

-

-

2

1

-

43

8

8

1

-

-

1

-

-

1

1

1

45

5

8

1

0

0

2

0

0

1

3

1

1

88

13

16

-

-

43

-

-

-

58

70

-

2.453

245

432

507

119

-

-

180

-

-

105

135

-

933 22.

025

1.091 3.388

8 480

119

0

0

223

0

0

105

193

70

933

24.478

1.336

3 820


9/58



pada tahun 2012 berkisar 723 unit., terbanyak ada di Kecamatan Jaten yakni mencapai 118, berikutnya

karanganyar dan Colomadu yang berjumlah 88 unit.

4.1.6. Sumberdaya Alam

Sektor pertanian sebagai salah satu sektor primer bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karanganyar.

Sektor pertanian dirinci menjadi beberapa subsektor, yaitu (1) Tanaman Bahan Makanan, (2) Perkebunan,

(3) Kehutanan, (3) Peternakan, dan (4) Perikanan.

a. Tanaman Bahan Makanan

Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar selama tahun 2012 diperoleh produksi padi sawahsebanyak 279.061 ton, jagung sebanyak 47.529 ton,

b. Tanaman Perkebunan

Tanaman perkebunan rakyat di Kabupaten Karanganyar yang sangat potensial adalah cengkeh yang

mencapai luas sebesar 1.802,15 Ha dan selama tahun 2012 produksinya mencapai 685,80 ton.

Tanaman lain yang juga potensial untuk dikembangkan adalah kelapa, mete, tebu dan jahe. Sementara

itu untuk tanaman perkebunan besar yang potensial adalah teh dan karet. c. Peternakan

Populasi ternak yang banyak diusahakan di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2012 adalah sapipotong 80.078 ekor, sapi perah 377 ekor, kerbau 370 ekor, kuda 182 ekor, kambing 22.506 ekor,

domba 115.964 ekor, babi 39.470 ekor, ayam ras 1.862.350 ekor, ayam buras 878.926 ekor, ayam

pedaging 3.169.975 ekor.

d. Perikanan

Selama tahun 2012 produksi ikan yang berasal dari cek dam 63.326 kg, kolam air tenang 1.096.400

kg, sungai 372.646 kg dan waduk 55.920 kg serta KJA sebanyak 60.156 kg.


10/58



Tabel 4.6. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Karanganyar Tahun 2011 dan 2012

UraianJalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten

2011 2012 2011 2012 2011 2012

Jenis Permukaan

1.Aspal

2.Lapen

3.Beton

4.Tidak dirinci

Kondisi Jalan1.Baik

2.Sedang

3.Rusak

4.Rusak Berat

Kelas Jalan

1. Kelas I

2. Kelas II3. Kelas III

4. Kelas III A

5. Kelas III B

6. Kelas III C

17,5

0

0

0

3,9

13,6

0

0

0

17,50

0

0

0

17,5

0

0

0

3,9

13,6

0

0

0

17,50

0

0

0

85,3

0

0

0

34,05

51,25

0

0

0

085,3

0

0

0

85,3

0

0

0

34,05

51,25

0

0

0

085,3

0

0

0

441,51

411,21

18,60

0

338,44

204,45

245,88

52,85

0

0871,32

0

0

0

520,09

323,25

27,98

0

408,94

206,28

204,10

52,00

0

0871,32

0

0

0

Jumlah 17,5 17,5 85,3 85,3 871,32 871,32

Sumber : DPU (Bina Marga) Kab. Karanganyar, 2013


11/58



Tabel 4.8. Jumlah Kendaraan bermotor menurut jenisnya di Kabupaten Karanganyar Tahun 2012

BulanPick Up &

Truck

Pick Up &Truck

(Pemerintah)

Sepeda

Motor

Sepeda Motor

(Pemerintah)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Januari

2. Pebruari

3. Maret

4. April5. Mei

6. Juni

7. Juli

8. Agustus

9. September

10. Oktober

11. Nopember12. Desember

66

31

48

5345

69

49

41

52

169

89142

8

2

6

32

3

5

4

3

2

410

22.193

18.087

19.850

18.75119.473

20.328

22.818

21.895

22.445

23.271

22.35520.251

125

42

125

5394

165

203

116

74

105

118140

Jml. Th. 2012 854 52 251.717 1.360

Jml. Th. 2011 319-

191.664-

Jml. Th. 2010 206 - 182.906 -

Sumber : Dinas PPAD Prov jateng UP3AD Karanganyar


12/58


13/58



IV - 13

Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar 2013


14/58



4.2. ROFIL KECAMATAN JATEN

4.2.1. Letak GeografisKecamatan Jaten merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar.

Letaknya berada tepat di perbatasan antara Kabupaten Karanganyar dan Kota Surakarta tepatnya sekitar

5 km ke arah barat dari ibukota Kabupaten Karanganyar.

Batas wilayah kecamatan Jaten sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Kebakkramat

Sebelah Selatan : Kabupaten SukoharjoSebelah Barat : Kota Surakarta

Sebelah Timur : Kecamatan Tasikmadu dan Kecamatan Karanganyar

4.2.2. Wilayah Administratif dan Luas Kecamatan Jaten

Kecamatan Jaten merupakan kota pusat kawasan industri dan perdagangan terbesar di Kabupaten

Karanganyar. Secara administratif, Kawasan Jaten terdiri atas 8 Kelurahan/Desa, 46 Dusun, 105 dukuh,

102 RW dan 548 RT. yang meliputi:

a. Kelurahan Jaten

b. Desa Brujul

c. Desa Dagen

d. Desa Jati

e. Desa Jetis

f D N i


15/58

LAPORAN PENDAHULUAN

Penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL)Kawasan Strategis Kota Jaten Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar

IV - 15

Gambar 4.2. Peta Wilayah Administratif Kecamatan Jaten


16/58

LAPORAN PENDAHULUAN


Tabel 4.9. Banyaknya desa, dukuh, dusun, RW, dan RT di KecamatanJaten tahun 2012

Tabel. 4.10. Luas wilayah kecamatan Jaten


17/58

LAPORAN PENDAHULUAN


Tabel. 4.11. Penggunaan tanah kering di Kecamatan Jaten

tahun 2012


18/58

LAPORAN PENDAHULUAN


Tabel. 4.12. Jumlah penduduk di Kecamatan Jaten tahun 2012

Tabel. 4.13. Prosentase penduduk menurut kategori keluarga sejahtera dannon sejahtera


19/58

LAPORAN PENDAHULUAN


Gambar 4.3. Peta sebaran penduduk Kecamatan JatenIV - 19


20/58

LAPORAN PENDAHULUAN


4.2.4. Kondisi Eksisting Prasarana

Saat ini, Kawasan kecamatan Jaten telah tersedia berbagai prasarana seperti jaringan jalan, jaringan

drainase, jaringan irigasi, jaringan listrik, dan beberapa infrastruktur lainnya. Berdasarkan pengamatan di

lapangan, ketersediaan prasarana tersebut telah menyebar merata di semua wilayah kecamatan Jaten.

Kondisi eksisting prasarana secara umum relatif baik, sekalipun beberapa masih menunjukan kondisi

yang kurang memadai akibat kerusakan baik yang disebbakan oleh usia maupun akibat minimnya

perawatan terhadap prasarana yang ada.


21/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 21

Gambar 4.4. Peta jaringan jalan eksisting di Kecamatan Jaten


22/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 22

Gambar 4.5. Peta jaringan drainase eksisting di Kecamatan Jaten


23/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 23

Gambar 4.6. Peta jaringan listrik eksisting di Kecamatan Jaten


24/58

LAPORAN PENDAHULUAN


4.3. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI KABUPATEN KARANGANYAR DAN KECAMATAN JATEN

4.3.1. Visi dan Misi Kabupaten Karanganyar

Visi Misi Kabupaten Karanganyar dapat ditemukan dalam dokumen pembangunan jangka menengah

daerah (RPJMD) tahun 2013-2018, yaitu:

Visi Pembangunan Kabupaten Karanganyar 2013-2018 adalah:

Bersama MemajukanKaranganyar

MisiPembangunan Kabupaten Karanganyar 2013-2018 adalah:

a. Pembangunan infrastruktur menyeluruhb. Pencapaian 10.000 wirausahawan mandiri

c. Pendidikan gratis SD/SMP/SMA dan kesehatan gratis

d. Pembangunan desa sebagai pusat pertumbuhan

e. Peningkatan kualitas keagamaan dan sosial budaya.

4.3.2. Kebijakan Pembangunan dalam RTRW Kabupaten Karanganyar Tahun 2012-2032

a. Struktur Ruang

Rencana Struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang wilayah kabupaten yang

tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhierarkhi satu sama lain yang dihubungkan

oleh sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi. Pusat kegiatan di

wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial ekonomi masyarakat di wilayah kabupaten.

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Karanganyar, menggambarkan sistem pusat-pusat


25/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 25

Gambar 4.7. Peta Struktur Ruang Kabupaten Karanganyar

Sumber : RTRW Kabupaten Karanganyar tahun 2013


26/58

LAPORAN PENDAHULUAN


b. Pola Ruang

Rencana pola ruang Kabupaten Karanganyar diwujudkan dalam bentuk kawasan lindung dan

kawasan budidaya.

1. Kawasan Lindung

kawasan hutan lindung;

kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;

kawasan perlindungan setempat;

kawasan pelestarian alam dan cagar budaya;

kawasan rawan bencana alam; kawasan lindung arkeologi; dan kawasan lindung lainnya.

2. Kawasan Budidaya

kawasan peruntukan hutan produksi;

kawasan peruntukan hutan rakyat;

kawasan peruntukan pertanian;

kawasan peruntukan perikanan;

kawasan peruntukan pertambangan;

kawasan peruntukan industri;kawasan peruntukan pariwisata; kawasan peruntukan permukiman; dan

kawasan peruntukan budidaya lainnya.


27/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 27

Gambar 4.8. Peta Pola Ruang Kabupaten Karanganyar

Sumber : RTRW Kabupaten Karanganyar tahun 2013


28/58

LAPORAN PENDAHULUAN


4.3.3. Kebijakan Pembangunan Menurut RDTR Kecamatn Jaten

a. Struktur Ruang

Rencana struktur ruang terdiri dari rencana bagian wilayah kota dan rencana jaringan prasarana.

1. Rencana bagian wilayah kota

Kecamatan Jaten dibagi menjadi 3 bagian wilayah kota atau sub bagian wilayah pengembangan

(SBWP) yaitu:

SBWP I

SBWP II

SBWP III

2. Rencana jaringan prasarana

Rencana jaringan prasarana terdiri dari jaringan jalan, jaringan energi, jaringan sumberdaya air,

jaringan penyehatan lingkungan.

b. Pola Ruang

Rencana pola ruang di BWP Jaten terbagi atas kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan

lindung terdiri atas zona perlindungan setempat dan zona ruang terbuka hijau (RTH). Kawasan

budidaya terdiri atas zona perumahan, zona perdagangan dan jasa, zona perkantoran, zona saranapelayanan umum, zona industri, zona peruntukan khusus dan zona peruntukan lainnya.

1. Kawasan Lindung

Zona Perlindungan Setempat (PS)

Zona perlindungan setempat di BWP Jaten berupa subzona sempadan sungai. Subzona

sempadan sungai adalah daerah di sepanjang aliran sungai. Sungai merupakan bentukan

topografi yang fungsinya adalah sebagai penerima, penampung dan mengalirkan air dari


29/58

LAPORAN PENDAHULUAN


- subzona RTH Hutan Kota 7,821 ha terdapat di Sub BWP I di Desa Ngringo (blok I -

10),

- subzona RTH Lapangan Olah Raga 7,447 ha terdapat di seluruh desa di Sub BWP I

seluas 2,874 ha (blok I-1, I-5, I-6, dan I-10); seluruh desa di Sub BWP II seluas 1,723

ha (blok II-4 dan II-7); seluruh desa di Sub BWP III seluas 2,850 ha (blok III-2 dan III4),

dan

- subzona RTH Pemakaman Umum 5,669 ha terdapat di seluruh desa di Sub BWP I

seluas 0,862 ha (blok I-1, I-3, dan I-9); seluruh desa di Sub BWP II seluas 1,380 ha

(blok II-1, II-4, II-7, dan II-8); seluruh desa di Sub BWP III seluas 3,427 ha (blok III1,III-

2, III-3, dan III-4).

2. Kawasan Budidaya

Zona Perumahan

Zona perumahan adalah peruntukan ruang yang terdiri atas kelompok rumah tinggal yang

mewadahi kehidupan dan penghidupan masyarakat yang dilengkapi dengan fasilitasnya.

Rencana zona perumahan di BWP Jaten seluas kurang lebih 937,169 ha yang meliputi:

- subzona perumahan kepadatan tinggi (R-2) dengan luas kurang lebih 166,077 ha

terdapat di seluruh desa di Sub BWP I seluas 145,776 (blok I-1, I-5, I-6, I-7, I-8,dan I-

9) dan Sub BWP III seluas 20,301 ha di Desa Jati (blok III-1, dan III-2);

- subzona perumahan kepadatan sedang (R-3) dengan luas kurang lebih 689,179 ha

terdapat di seluruh desa di Sub BWP I seluas 310,131 ha (blok I-1 sampai dengan blok

I-10), seluruh desa di Sub BWP II seluas 279,226 ha (blok II-1 sampai dengan II-11),

dan di seluruh desa di SBWP III seluas 99,822 ha (blok III-1 - III-4);


30/58

LAPORAN PENDAHULUAN


Zona Perdagangan dan Jasa (K)

Zona perdagangan dan jasa adalah peruntukan ruang yang merupakan bagian darikawasan budidaya difungsikan untuk pengembangan kegiatan usaha yang bersifat

komersial, tempat bekerja, tempat berusaha, serta tempat hiburan dan rekreasi, serta

fasilitas umum/sosial pendukungnya.

Zona perdagangan dan jasa di BWP Jaten adalah subzona perdagangan dan jasa tunggal

(K-1) yaitu peruntukan ruang yang difungsikan untuk pengembangan kelompok kegiatan

perdagangan/jasa, tempat bekerja, tempat berusaha, tempat hiburan, dan rekreasi dengan

skala pelayanan regional yang dikembangkan dalam bentuk tunggal secara horisontal

maupun vertikal, meliputi warung, pasar lingkungan, pertokoan dan sebagainya.

Rencana zona perdagangan dan jasa di BWP Jaten dengan luas kurang lebih 58,867 ha

terdapat di seluruh desa Sub BWP I seluas 38,660 ha (blok I-1, I-3, I-4, I-5, I-6, I-8, dan I10),

seluruh desa Sub BWP II seluas 18,055 ha (blok II-3, II-5, II-6, II-7, dan II-8), dan Sub BWP

III di Desa Jati seluas 2,152 ha (blok III-1).

Zona Perkantoran (KT)

Zona perkantoran adalah peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya

difungsikan untuk pengembangan kegiatan pelayanan pemerintahan dan tempat bekerja/

berusaha, tempat berusaha, dilengkapi dengan fasilitas umum/ sosial pendukungnya.

Rencana zona perkantoran di BWP Jaten berupa subzona perkantoran pemerintah (KT-1)

yaitu ruang yang difungsikan untuk pengembangan kegiatan pemerintahan dan pelayanan


31/58

LAPORAN PENDAHULUAN


Tabel 4.15. Rencana Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum Pendidikan BWP Jaten

Tahun 2013-2032

No

JenisFasilitas

Pendidikan

Jumlah

Eksisting

2013 2023 2032

ProyeksiPenam-

bahanProyeksi

Penam-

bahanProyeksi

Penam-

bahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 SD/MI 33 14 - 15 - 16 -

2 SLTP/MTs 4 3 4 - 4 -

3 SLTA/SMK 1 3 2 3 2 3 2

4 PT 4 1 - 1 - 1 -

Jumlah 42 21 2 23 2 24 2

Sumber : Draft RDTR Kec. Jaten,, 2013

Berdasarkan standar sarana pelayanan pendidikan di atas, di akhir tahun perencanaan

BWP Jaten membutuhkan SLTA/SMK 2 unit sedangkan untuk SD/MI, SLTP/MTs, dan PT

belum membutuhkan penambahan dikarenakan jumlah eksisting yang ada sekarang sudahmemenuhi untuk kebutuhan 20 tahun mendatang.

Selain sarana pelayanan pendidikan di atas, di BWP Jaten terdapat perguruan tinggi yang

merupakan bagian dari pengembangan Kota Surakarta yaitu UNSA, ASMI Solo, AKPARTA

Surakarta, dan Akademik Teknik Adiyasa yang berada di Desa Ngringo. Adanya perguruan

tinggi tersebut sebagai salah satu sarana perkotaan yang menunjang sistem perkotaan

Kecamatan Jaten sebagai PKL (Pusat Kegiatan Lokal).


32/58

LAPORAN PENDAHULUAN


Zona Sarana Pelayanan Umum Kesehatan (SPU-3)

Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya yang dikembangkan

untuk pengembangan sarana kesehatan dengan hirarki dan skala pelayanan yangdisesuaikan dengan jumlah penduduk yang akan dilayani yang dikembangkan secara

horisontal maupun vertikal.

Sarana kesehatan di BWP Jaten berupa zona pelayanan kesehatan skala pelayanan lokal

berupa puskesmas dan puskesmas pembantu terdapat di tiap pusat Sub BWP dan

pelayanan kesehatan skala lingkungan berupa poliklinik, praktek dokter, pos kesehatan,

posyandu dan apotek terdapat di seluruh BWP.

Rencana luas zona sarana kesehatan di BWP Jaten dengan luas kurang lebih 0,664 ha,

yang terdapat di seluruh desa Sub BWP I seluas 0,492 ha (blok I-1, I-3, dan I-9) dan Sub

BWP II seluas 0,172 ha di Desa Jetis (blok II-3).

Tabel 4.16. Rencana Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum Kesehatan BWP Jaten Tahun 2013-2032

No Jenis FasilitasKesehatan

JumlahEksisting

2013 2023 2032

ProyeksiPenam

bahanProyeksi

Penam

bahanProyeksi

Penam

bahan

1 BKIA/Rumah Bersalin 6 3 - 3 - 3 -

2 Puskesmas 2 1 - 1 - 1 -

3 Rumah Sakit (RS) 2 - - - - - - -

4 Posyandu 78 82 4 90 12 98 20


33/58

LAPORAN PENDAHULUAN


Rencana luas sarana pelayanan umum peribadatan di BWP Jaten berupa masjid dan

musholla terdapat di seluruh desa/kelurahan dengan luas kurang lebih 1,880 ha, yang

terbagi pada seluruh desa Sub BWP I seluas 0,924 ha (blok I-1, I-6, I-7, I-8, dan I-9), seluruhdesa Sub BWP II seluas 0,706 ha (blok II-1, II-3, II-5, II-6, II-7, II-9, II-10, dan II11), dan

seluruh desa Sub BWP III seluas 0,250 ha (blok III-1 dan III-4).

Tabel 4.17. Rencana Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum PeribadatanBWP Jaten Tahun 2013-2032

No

Jenis

Fasilitas

Peribadatan

Jumlah

Eksisting

2013 2023 2032

Proyeksi

Penam

bahan Proyeksi

Penam

bahan Proyeksi

Penam

bahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Masjid 125 3 - 3 - 3 -

2 Musholla 56 33 - 36 - 39 -

3 Gereja 13 1 - 1 - 1 -

4 Kuil/Pura - - - - - - -

Jumlah 194 37 - 40 - 43 -

Sumber : Draft RDTR Kec. Jaten,, 2013

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa untuk fasilitas peribadatan pada tahun 20132032

tidak perlu penambahan unit baru, karena fasilitas peribadatan yang sudah ada sekarang

sudah cukup memenuhi untuk kurun waktu 20 tahun mendatang.

Zona Industri


34/58

LAPORAN PENDAHULUAN


- Pengalihfungsian lahan non terbangun menjadi lahan terbangun terkait dengan

perkembangan kawasan diprioritaskan pada lahan yang mempunyai tingkat kesuburan

rendah terlebih dahulu.- Pengalihan fungsi lahan dihindarkan pada daerah-daerah yang memiliki kerawanan

bencana seperti banjir dan genangan.

- Pelestarian lahan pertanian yang mempunyai irigasi teknis, tidak diperbolehkan adanya

pengalihfungsian menjadi lahan non pertanian.

Zona Peruntukan Khusus

Zona peruntukan khusus adalah peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasanbudidaya yang dikembangkan untuk menampung peruntukan-peruntukan khusus hankam,

tempat pemrosesan akhir (TPA), instalasi pembuangan air limbah (IPAL), dan lain-lain yang

memerlukan penanganan, perencanaan sarana prasarana serta fasilitas tertentu, dan

belum tentu di semua wilayah memiliki peruntukan khusus ini.

Zona peruntukan khusus di BWP Jaten yaitu subzona pertahanan dan keamanan (KH-1)

dan subzona Gardu Induk (KH-4).

Subzona pertahanan dan keamanan (KH-1) terdapat di Sub BWP I dengan luas kurang

lebih 0,199 ha (blok I-4) berupa Kantor Komando Rayon Militer (Koramil) yang berada di

Desa Dagen. Sedangkan subzona Gardu Induk (KH-4) terdapat di Sub BWP I dengan luas

kurang lebih 2,919 ha yang berada di Desa Ngringo (blok I-8).

Untuk lebih jelasnya mengenai rencana pola ruang BWP Jaten dan masing-masing Sub

BWP dapat dilihat pada tabel dan peta berikut ini.


35/58

LAPORAN PENDAHULUAN

Penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Strategis Kota Jaten Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar

IV - 35

Gambar 4.9. Peta Sub bagian wilayah pengembangan di Kecamatan Jaten


36/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 36

Gambar 4.10. Peta rencana jaringan jalan di Kecamatan Jaten


37/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 37

Gambar 4.11. Peta rencana jaringan drainase di Kecamatan Jaten


38/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 38

Gambar 4.12. Peta rencana jaringan irigasi di Kecamatan Jaten


39/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 39

Gambar 4.13. Peta rencana jaringan listrik di Kecamatan Jaten


40/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 40

Gambar 4.14. Peta rencana pola ruang di Kecamatan Jaten


41/58



4.4. POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PERENCANAAN

Ditemukan beberapa permasalahan dan potensi yang dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam

mengembangkan perekonomian pada kawasan ini dan pengembangan tersebut disesuaikan dengan

RTDR yang berlaku.


42/58

IV - 41


43/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 43


44/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 44


45/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 45


46/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 46


47/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 47


48/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 48


49/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 49


50/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 50


51/58


52/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 52

LAPORAN PENDAHULUAN


53/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 53

LAPORAN PENDAHULUAN


54/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 54

LAPORAN PENDAHULUAN


55/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 55

LAPORAN PENDAHULUAN


56/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 56

LAPORAN PENDAHULUAN


57/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 57

LAPORAN PENDAHULUAN


58/58

LAPORAN PENDAHULUAN


IV - 58

Gambaran Umum kota jaten

Documents

Transcript of Gambaran Umum kota jaten