PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI...

7
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor FP-116 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK MELINGKAR PADA SISWA KELAS 5 SD AYU DESHIANA * , NUR AMANAH, SRI LESTARI Prodi Fisika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya Jl. Scientia Boulevard Blok U/7, Gading Serpong, Tangerang 15810 Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep Gerak Melingkar melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini melibatkan 46 siswa kelas V di salah satu SD di Bekasi sebagai sampel yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu memberikan tes uraian. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Statistik Wilcoxon dan dilanjutkan dengan uji statistik N- Gain. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata pemahaman konsep Gerak Melingkar sebesar 42,26% yang terdiri atas 7 siswa yang mempunyai pemahaman konsep yang rendah, 12 orang sedang, dan 27 orang tinggi setelah pemberian model tersebut. Kata kunci : inkuiri terbimbing, pemahaman konsep, gerak melingkar Abstract. This research is aimed to know the comprehensive improvement of concept on circular motion topic through inquiry model. The method of this research was experimental design with One Group Pretest-Posttest Design. In this research, 46 students as sample participant were taken by purposive sampling technique. The collecting data technique was giving the essay test to sample. This research used Wilcoxon statistic test and continued with N-Gain statistic test. Based on data analysis found that inquiry model can improve the average value of comprehensive concept of circular motion topic 42,26%. The result are 7 students have the low comprehension, 12 students in average comprehension, and 27 students have the high comprehension after inquiry model was applied. Keywords : inquiry, comprehensive concept, circular motion 1. Pendahuluan Mata pelajaran sains bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: 1) meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNya, 2) mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep, dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat , 4) melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi, 5) meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam 6) * email : [email protected]

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …portal.phys.unpad.ac.id/senfa2015/proseding/FP-13_Ayu_Deshiana.pdf · Gerak Melingkar, siswa SMA, ... dengan sub pokok pembahasan gerak ...

Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya

Sabtu, 21 November 2015

Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor

FP-116

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP GERAK MELINGKAR PADA SISWA KELAS 5 SD

AYU DESHIANA*, NUR AMANAH, SRI LESTARI

Prodi Fisika,

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya

Jl. Scientia Boulevard Blok U/7, Gading Serpong, Tangerang 15810

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep

Gerak Melingkar melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing. Metode penelitian

yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan rancangan One

Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini melibatkan 46 siswa kelas V di salah satu

SD di Bekasi sebagai sampel yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu memberikan tes uraian. Teknik analisis data

yang digunakan adalah Uji Statistik Wilcoxon dan dilanjutkan dengan uji statistik N-

Gain. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata

pemahaman konsep Gerak Melingkar sebesar 42,26% yang terdiri atas 7 siswa yang

mempunyai pemahaman konsep yang rendah, 12 orang sedang, dan 27 orang tinggi

setelah pemberian model tersebut.

Kata kunci : inkuiri terbimbing, pemahaman konsep, gerak melingkar

Abstract. This research is aimed to know the comprehensive improvement of concept

on circular motion topic through inquiry model. The method of this research was

experimental design with One Group Pretest-Posttest Design. In this research, 46

students as sample participant were taken by purposive sampling technique. The

collecting data technique was giving the essay test to sample. This research used

Wilcoxon statistic test and continued with N-Gain statistic test. Based on data analysis

found that inquiry model can improve the average value of comprehensive concept of

circular motion topic 42,26%. The result are 7 students have the low comprehension,

12 students in average comprehension, and 27 students have the high comprehension

after inquiry model was applied.

Keywords : inquiry, comprehensive concept, circular motion

1. Pendahuluan

Mata pelajaran sains bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: 1) meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNya, 2) mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep, dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat , 4) melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi, 5) meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam 6)

* email : [email protected]

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …portal.phys.unpad.ac.id/senfa2015/proseding/FP-13_Ayu_Deshiana.pdf · Gerak Melingkar, siswa SMA, ... dengan sub pokok pembahasan gerak ...

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan ..... FP-117

meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan 7) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. (Permendiknas: 2006). Sesuai dengan tujuan IPA, siswa diharapkan mampu mengembangkan pemahaman tentang gejala alam dan konsep yang terjadi di lingkungan sekitar mereka dengan langkah-langkah ilmiah. Dalam hal ini guru berperan sebagai pembimbing dalam kegiatan ilmiah tersebut. Materi Gerak Melingkar merupakan materi gerak benda yang lintasannya melingkar dan erat hubungannya dengan fenomena-fenomena di lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil wawancara ke beberapa siswa yang telah mempelajari Gerak Melingkar, siswa SMA, mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi ini dan menjadi kendala dalam pencapaian pembelajaran materi Gerak Melingkar. Menurut pendapat dari beberapa siswa tersebut, materi Gerak Melingkar sulit dipahami karena mereka mengalami kesulitan untuk menvisualisasikan konsep-konsep terkait materi Gerak Melingkar dan mengenal istilah-istilah baru seperti gaya sentripetal yang sama sekali belum pernah dikenalkan pada jenjang pendidikan sebelumnya. Sebagai salah satu solusi, konsep dasar Gerak Melingkar mulai dikenalkan ke siswa kelas V SD diman pada jenjang ini siswa mulai mempelajari konsep gerak dan macam-macamnya. Sekolah Dasar merupakan jenjang belajar siswa dimana siswa dapat memperoleh konsep-konsep dasar yang kuat. Dalam masa ini, siswa masih dalam tahap perkembangan dan pembangunan konsep yang dapat berkembang menjadi kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Jika kemampuan ini berkembang dengan baik, siswa akan mendapatkan kemudahan dalam belajar di jenjang yang lebih tinggi. Dalam proses belajar, siswa SD dapat meningkatkan pemahaman konsep dengan memberikan pengalaman langsung dan mendekatkan siswa pada media nyatanya. Model pembelajaran yang cocok adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan suatu proses pembelajaran di mana guru membimbing siswa dalam melakukan kegiatan dengan memberikan pertanyaan awal kepada siswa dan mengarahkan pada suatu diskusi. Dalam pembelajaran ini gurulah yang berperan aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap- tahap pemecahannya. Dengan model ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru sehingga siswa mampu memahami konsep-konsep pelajaran dengan baik (Jauhar, 2011). Ketika pendekatan Inkuiri Terbimbing atau berbasis menemukan diterapkan ke siswa kelas V SD, siswa akan dikenalkan konsep Gerak Melingkar dengan mengamati apersepsi yang diberikan oleh guru. Siswa dibimbing untuk menemukan pengetahuan dasar Gerak Melingkar dari apersepsi tersebut dengan sendirinya sehingga pengetahuan yang diperolehnya akan mudah dan dapat diingat dalam jangka waktu yang panjang (long term memory). Ditinjau dari kegiatan belajar penelitian K.T Puspawati (2012), siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing belajar dengan aktif antusias. Dalam model pembelajaran inkuiri, peran guru sebagai fasilitator yaitu membimbing siswa dalam melakukan kegiatan dengan memberikan pertanyaan awal kepada siswa dan mengarahkan pada suatu diskusi.

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …portal.phys.unpad.ac.id/senfa2015/proseding/FP-13_Ayu_Deshiana.pdf · Gerak Melingkar, siswa SMA, ... dengan sub pokok pembahasan gerak ...

FP-118 Ayu Deshiana, Nur Amanah, Sri Lestari

Atas dasat diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep Gerak Melingkar pada siswa kelas V SD melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

2. Metode Penelitian

Fokus penelitian ini adalah pada pemahaman konsep gerak melingkar pada siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran inkuiri terbimbing. Sedangkan variabel terikatnya yaitu pemahaman konsep siswa.

Tabel 1. Rancangan Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Pretest Perlakuan Posttest

X1 O X2

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 46 siswa di salah satu SD di Bekasi yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Kegiatan ini melalui tahap perencanaan dan tahap perlakuan. Pada tahap perencanaan meliputi: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model inkuiri terbimbing dengan sub pokok pembahasan gerak melingkar. 2) Menyusun dan memilih perangkat pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing yang meliputi soal tes dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Soal tes berupa tes essai yang dari 4 soal yang disusun secara paralel. 3) Menyusun rubrik penilaian yang digunakan untuk pengambilan data. Pada tahap perlakuan meliputi : 1) Memberikan pretest 2) Melaksanakan model pembelajaran inkuiri dengan menggunakan soal tes dan LKS yang telah disesuaikan dengan metode inkuiri. 3) Memberikan posttest. 4)Menganalisis data dengan uji statistik yang tepat sesuai dengan rubrik penilaian. 5) Mendeskripsikan dan mengambil kesimpulan dari masalah. Teknik pengambilan data dilakukan dengan memberikan tes uraian tentang Gerak Melingkar kepada siswa. Tes uraian ini terdiri dari 4 soal yang masing-masing memiliki skor rentang (0-3). Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data statistik deskriptif, uji statistik Wilcoxon dan uji N-Gain. Data statistik deskriptif meliputi mean, varians dan standar deviasi. Selanjutnya dilakukan uji statistik prasyarat yaitu uji normalitas data dengan menggunakan Chi-square sebelum dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon yang kemudian dilanjutkan dengan uji N-Gain.

3. Hasil dan Pembahasan

Peningkatan pemahaman konsep materi gerak melingkar dapat diketahui berdasarkan nilai pretest dan posttest yang diberikan kepada siswa. Hasil ini dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Data hasil pretest dan posttest siswa kelas V SD salah satu sekolah di Bekasi dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3.

Tabel 2. Data hasil pre-test siswa

No Interval Nilai Tengah Frekuensi

1 25-32 28.5 1

2 33-41 37 17

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …portal.phys.unpad.ac.id/senfa2015/proseding/FP-13_Ayu_Deshiana.pdf · Gerak Melingkar, siswa SMA, ... dengan sub pokok pembahasan gerak ...

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan ..... FP-119

3 42-50 46 16

4 51-59 55 6

5 60-68 64 4

6 69-77 73 2

Nilai Rata-rata 46.21

Variansi 106.98

Standar Deviasi 10.34

Tabel 3. Data hasil post-test siswa

No Interval Nilai Tengah Frekuensi

1 37-52 44.5 4

2 53-68 60.5 5

3 69-84 76.5 15

4 85-100 92.5 22

Nilai Rata-rata 79.63

Variansi 229.50

Standar Deviasi 15.15

Berdasarkan Tabel 2 dan 3 dapat dilihat secara deskriptif terjadi peningkatan nilai rata-rata antara nilai pretest dan posttest dari 46,20 menjadi 79,63. Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pretest berada pada rentang 42-50. Jumlah siswa yang mendapat nilai di sekitar rata-rata yaitu 34,8%. Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata yaitu 26 %. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata yaitu 39.1%. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata berada pada rentang 69-84. Jumlah siswa yang mendapat nilai di sekitar nilai rata-rata mencapai 32,6%. Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata mencapai 47,8%. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata yaitu 19,6%.

Teknik analisis inferensial dimulai dengan uji normalitas Chi Square. Berdasarkan hasil uji normalitas yang menyatakan bahwa data pretest dan posttest tidak berdistribusi normal selanjutnya dilakukan uji statistik non parametrik Wilcoxon dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan pemahaman konsep siswa. Dari analisis uji Wilcoxon didapatkan nilai Zhitung sebesar -5,9 dan nilai Ztabel sebesar 1,96. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis uji wilcoxon disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil pretest dan posttest. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep pada siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing.

Selanjutnya, untuk mengetahui seberapa besar peningkatan tersebut dilakukan uji N-Gain. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa terdapat kriteria- kriteria uji N-Gain sbb: 1) g > 0,7 maka peningkatan pemahaman siswa berkategori tinggi. 2) 0,3 < g < 0,7 maka peningkatan pemahaman siswa berkategori sedang 3) g < 0,3 maka peningkatan pemahaman siswa berkategori rendah. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, terdapat 7 siswa dengan peningkatan pemahaman berkategori rendah, 12 siswa berkategori sedang dan 27 siswa berkategori tinggi.

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …portal.phys.unpad.ac.id/senfa2015/proseding/FP-13_Ayu_Deshiana.pdf · Gerak Melingkar, siswa SMA, ... dengan sub pokok pembahasan gerak ...

FP-120 Ayu Deshiana, Nur Amanah, Sri Lestari

Analisis data juga dilakukan dengan menghitung persentase ketercapaian indikator pemahaman konsep siswa. Indikator pemahaman konsep pada penelitian ini adalah mengidentifikasi dan memprediksi. Data persentase ketercapaian indikator yang disajikan pada tabel 4 berikut.

Tabel 4. Persentase ketercapaian indikator pemahaman konsep

Indikator Pretest Posttest

Mengidentifikasi 51,81% 91,30%

Memprediksi 47,80% 81,16%

Berdasarkan Tabel 3 dapat diamati bahwa persentase ketercapaian indikator meningkat setelah siswa belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada indikator mengidentifikasi persentase ketercapaian meningkat dari 51,81% menjadi 91,30%. Pada indikator memprediksi persentase ketercapaian meningkat dari 47,80% menjadi 81,16%.

PEMBAHASAN Berdasarkan penjabaran analisis peningkatan konsep, terbukti bahwa model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas 5 SD di salah satu kota Bekasi. Menurut teori piaget, siswa yang berumur 11-12 berada di dalam tahap operational konkret. Pada tahap ini sudah dapat menkolaborasikan berfikir abstrak dan logis tetapi masih menggunakan “kemungkinan”. Kemungkinan kemungkinan tersebut dapat diminimalisir dengan pengamatan langsung demonstrasi yang dilakukan oleh guru. Dalam hal ini juga, model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan suatu proses pembelajaran dimana siswa belajar berorientasi pada bimbingan dari guru dan pengamatan pada lingkungannya secara langsung. Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri merupakan solusi yang dapat mengurangi “kemungkinan” yang muncul pada siswa. Begitu juga, model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep dengan pengamatan langsung terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh guru. Pemahaman konsep tersebut dapat meningkat dikarenakan siswa mengamati secara langsung demonstrasi yang diberikan oleh guru. Pada saat pembelajaran dengan menggunakan demonstrasi, siswa terlihat antusias. Bahkan sebelum pembelajaran siswa menanyakan kegunaan media pembelajaran yang dibawa oleh guru. Pada saat siswa sedang mengerjakan pretest, siswa ingin ikut serta mendemonstrasikan media pembelajaran yang akan digunakan tersebut. Pada model pembelajaran inkuiri terbimbing, guru berperan dalam mengarahkan dan membimbing siswa baik dalam berdiskusi maupun melakukan kegiatan ilmiah. Guru membimbing siswa dengan langkah langkah pembentukan sikap ilmiah sehingga siswa dapat mengkonstruksi pemahaman konsep tentang gerak melingkar. Pengenalan konsep gerak melingkar diawali dengan pengenalan gaya sentripetal. Setelah pengenalan konsep gaya sentripetal pada siswa, guru memulai diskusi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sumber gaya sentripetal tersebut. Tentu saja kebanyakan siswa menjawab pada sesuai dengan pengamatan mereka.

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …portal.phys.unpad.ac.id/senfa2015/proseding/FP-13_Ayu_Deshiana.pdf · Gerak Melingkar, siswa SMA, ... dengan sub pokok pembahasan gerak ...

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan ..... FP-121

Kemudian guru memberikan bimbingan dengan harapan siswa membangun pemahaman konsepnya sendiri, tentunya dengan memberikan pilihan kejadian yang mungkin. Kemudian guru membimbing siswa sehingga siswa sendirilah menyimpulkan atas kejadian yang telah diamati. Dengan pengambilan kesimpulan sendiri, siswa dapat memaknai pembelajaran sains itu sendiri. Selain itu, siswa dapat mengambil rasa tanggung jawab atas pengamatan mereka sehingga dapat mengatur dan mengontrol tanggung jawab atas pemahaman konsep mereka sendiri. Model pembelajaran inkuiri terbimbing ini diawali dengan menampilan permasalahan dengan tujuan mengarahkan siswa agar dapat mengembangkan kemampuan menyelidiki secara sistematis. Siswa juga diharapkan dapat menyelesaikan masalah dengan komprehensif dan sistematis apabila menemui masalah yang sama (David, 2009). Peningkatan model pembelajaran inkuiri terbimbing menurut penelitian Erwin Artayana adalah salah satunya peningkatan sistematika kerja ilmiah yang dilakukan oleh siswa. Terdapat dorongan (motivasi) dalam kemampuan berfikir siswa dalam menyelesaikan masalah dengan bimbingan dari guru. Dengan adanya motivasi siswa dapat menyebabkan komunikasi guru dan siswa lebih baik sehingga siswa dapat memahami konsep dalam jangka waktu lama (long term memory). Selain itu, model pembelajaran inkuiri dapat membuat siswa memiliki rasa bertanggung jawab atas pernyataan mereka sendiri dan bertanggung jawab atas pemahaman konsep mereka sendiri. Model pembelajaran inkuiri dapat membuat siswa bertanggung jawab atas pernyataan investigasi mereka sendiri serta bertanggung jawab untuk mengatur dan mengontrol pemahaman konsep mereka sendiri melalui sikap-sikap ilmiah (Meltzer, 2007). Dengan adanya dua hal yang diatas, hal yang terakhir diharapkan siswa dapat memahami konsep dalam jangka waktu panjang (long term memory) dan terdapat bukti informasi yang disampaikan melalui metode ini lebih baik dan dapat bertahan lebih lebih lama. (Barak & Doni, 2005). Faktor pendukung lainnya seperti komunikasi antar guru dan siswa dapat mempengaruhi adanya peningkatan pemahaman konsep pada materi gerak melingkar.

4. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri dapat meingkatkan pemahaman konsep materi gerak melingkar kelas 5 SD. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pemahaman konsep pada masing masing indikator pada saat pretest maupun posttest. Model pembelajaran inkuiri dapat menumbuhkan motivasi serta dapat meningkatkan komunikasi guru dan siswa dalam melakukan langkah-langkah ilmiah. Dengan adanya peningkatan dua hal tersebut dapat meningkatkan pemahaman konsep Gerak Melingkar pada siswa kelas 5 SD.

Ucapan terima kasih

Terima kasih kepada Universitas Padjajaran yang telah menyelenggarakan Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya (SENFA 2015). Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Murni, M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI …portal.phys.unpad.ac.id/senfa2015/proseding/FP-13_Ayu_Deshiana.pdf · Gerak Melingkar, siswa SMA, ... dengan sub pokok pembahasan gerak ...

FP-122 Ayu Deshiana, Nur Amanah, Sri Lestari

Terima kasih kami haturkan kepada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya yang telah menaungi penulis selama proses belajar dan khususnya pihak kampus yang telah memberikan izin kepada peneliti agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Selanjutnya, kami ucapkan terima kasih kepada SD N Jati Asih 1 Bekasi Barat yang telah memberikan kesempatan baik waktu dan tempat melakukan penelitian dan yang paling utama, kami ucapkan terima kasih kepada siswa yang berkenan untuk menjadi objek penelitian dan guru yang membantu memfasilitasi penelitian ini. Tanpa kerja sama yang baik dari semua pihak, penelitian ini tidak akan terlaksana dengan baik.

Daftar Pustaka

1. Barak, M., dan Dori, Y.J. (2005). Enhancing Undergraduate Students’ Chemistry Understanding Thought Project-Based Learning in an IT Environment. Science Education, 89, 117-139.

2. Jacobsen, David A. 2009. Methods for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 3. Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 4. Lutan, Marliana dan Agus Purwanto. 2015. Buku Panduan Guru IPA I Love

Science 2015. Tangerang: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya.

5. Meltzer, L. (Ed.) (2007). Executive Function in Education : From Theory to Practice. New York : Guilford

6. Permendiknas. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta: Permendiknas.

7. Puspawati, Kt. & I Km. Sudarma & Nym. Dantes. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Media Konkret Terhadap Pemahaman Konsep Ipa Siswa Kelas V SD Gugus V Kecamatan Buleleng. Singaraja: FIP Universitas Pendidikan Ganesha.

8. Widiawati, Ni Putu & Ketut Pudjawan & I Gd Margunayasa. 2015. Analisis Pemahaman Konsep dalam Pelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SD di Gugus II Kecamatan Banjar. E-Journal. Volume: 3 No: 1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

9. Sochibin, A. & P. Dwijananti & P. Marwoto. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin untuk Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD. Journal. ISSN: 1693-1246. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

10. Lestari, Nani & Edy Tandililing & Syukran Mursyid. Tanpa Tahun. Penggunaan LKS Terstuktur Berbasis PBL untuk Meremediasi Kesulitan Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas X SMA. Universitas Tarumanegara.