Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Teori...
-
Upload
nguyenkiet -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Teori...
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI MULTIPLEINTELEGENCE (MI) YANG DOMINAN DALAM KELAS PADA MATERI TEKANAN
Oleh
Agustin Dwi Aryani
NIM: 192009038
TUGAS AKHIR
Diajukkan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
v
MotoJalani hidup dengan penuh keyakinan, seperti keyakinan kita pada sang
Pencipta.
Kesuksesan anda dapat diukur dari seberapa besar kekuatan, keinginan,impian dan bagaimana cara anda menyikapi segala kekecewaan selama
meraih proses sukses itu.
Barang Siapa merintis jalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkanbaginya jalan kesurga. (HR. Muslim).
vi
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kurnia dan
penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari ada banyak
hal yang penulis tidak dapat atasi diluar batas kemampuan penulis selama menempuh
pendidikan di Progam Studi Pendidika Fiska FSM UKSW Salatiga. Oleh Karena itu penulis
mengucapkan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yag telah
membantu penulisan skripsi ini baik berupa material, bimbingan atau motivasi. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Keluargaku tercinta : Bapak, Ibuk, Mbak Erma, Dek Linda dan seluruh keluarga
besarku. Terima kasih untuk dukungan dan doa yang diberikan untuk menyelesaikan
studi ini.
2. IbuMarmi Sudarmi selaku Pembimbing Utama dan Ibu Debora Natalia Sudjito, selaku
Pembimbing Pendamping. Terimakasih ya bu sudah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran untuk memberikan masukan, dorongan, semangat serta dengan penuh
kesabaran membimbing dan menuntunku selama penelitian hingga tulisan ini selesai.
3. Ferdy Samual Rondonuwu, wali studiku yang luar biasa, hidup penuh dengan senyum
dan tawa.
4. Seluruh Dosen FSM UKSW, khususnya Dosen Fisika dan Pendidikan Fisika: Ibu Marmi
Sudarmi, Bapak Adita Sutrisno, Ibu Diane Noviandini, Ibu Made Rai Suci, Bapak Surya
Satria Trihandaru, Bapak Andreas Setiawan, Bapak Ferdi S Rondonuwu, Bapak Wahyu
H.K., Bapak Nur Aji Wibowo, dan Ibu Debora Natalia S, terima kasih atas bimbingan
dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama kuliah.
5. Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku Laboran Fisika dan Pendidikan Fisika FSM
UKSW atas segala bantuannya selama ini. Maaf jika selama ini selalu merepotkan.
6. Untuk Mas Ion terima kasih atas dukungan dan semangat, nasehat, dan banyak hal
lain yang sudah diberikan guna menyelesaikan skripsi saya.
7. Teman-teman Pendidikan Fisika dan Fisika: Martha, Angel, sendi,Tabitha, Vina, Koko,
Ginanjar, Rendi, Nopek, Sintia, Galuh, Kukuh, Kak Marga, Pak Minggous, Kak Gil, Kak
Frando, Anti, Dyaning dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terima kasih atas segala bantuan dan semangat yang kalian berikan.
vii
8. Untuk Oppa terima kasih banyak masukan dan dukungan serta untuk bantuan
translatenya.
9. Untuk sahabatku ( Pretty, Yanti, Sahidah) terima kasih atas dukungan dan doanya
untuk sahabatku yang belum selesai skripsi tetap semangat jangan menyerah.
10.Untuk teman-teman kost : Novi, Lia, Nana, Ratna, Elfira, Umi, Nina, dan Linda) terima
kasih atas dukungannya ya...ayo semangat semuanya...
11.Untuk Mba Nita dan Mba Riska, terima kasih atas saran dan masukan-masukannya.
12.Kepala sekolah dan guru Fisika SMP Kristen 2 Salatiga yang telah mengizinkan dan
membantu penulis melaksanakan penelitian, serta seluruh siswa kelas VIII B yang
telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.
13.Semua pihak yang penulis tidak sebutkan satu persatu namanya yang turut dan
terlibat dalam penyusunan tulisan ini.
Tak ada gading tak retak, penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir
ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dalam penyempurnaannya. Akhir kata, semoga laporan tugas akhir
ini dapat berguna bagi pembaca.
1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELEGENCE (MI)YANG DOMINAN DALAM KELAS PADA MATERI TEKANAN
Agustin Dwi Aryani, Debora Natalia Sudjito, Marmi SudarmiProgram Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah – Indonesiaemail: [email protected]
ABSTRAK
Ketika mengajar seringkali para guru lupa memperhatikan delapan jenis kecerdasan yangdisebut Multiple Intellegence (MI) siswa. Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intellegences adalahsuatu kemampuan ganda untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang dominan dalamkelas, merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan tersebut,dan bagaimana dampak penggunaan strategi pembelajaran tersebut terhadap pemahaman siswapada materi tekanan dan sikap siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil penelitian nilai kognitifsiswa, diperoleh prosentase sebesar 83%. Penelitian berhasil, karena prosentase untuk nilai kognitifmencapai standar keberhasilan yaitu 70% siswa memperoleh nilai ≥70. Namun perbedaan hasil nilaikognitif tidak antara siswa dengan kecenderungan kecerdasan intrapersonal dengan yang bukanintrapersonal tidak terlalu tampak. Jadi instrumen yang dibuat dalam penelitian ini lebihmemperlihatkan aspek afektif siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil prosentase nilai afektif aktivitasmandiri (intrapersonal) yang lebih besar yaitu 78,15% dibandingkan dengan aktivitas berkelompokyang prosentasenya hanya 54,62%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, RPP yang dibuatberdasarkan teori Multiple Intellegence (MI) ini dapat diimplementasikan sebagai strategipembelajaran untuk mengajar kelas yang kecenderungan kecerdasan siswanya adalah intrapersonal.
Kata kunci: kecenderungan kecerdasan, kecerdasan intrapersonal, tekanan.
I. PENDAHULUAN
Ketika mengajar seringkali para guru lupa memperhatikan delapan jenis kecerdasan yangdisebut Multiple Intellegence (MI) siswa. Pada umumnya guru hanya menguasai mata pelajaranmereka saja [1]. Padahal menurut Gardner dalam diri seorang siswa, ada satu jenis kecerdasan yangdapat lebih dominan dibanding kecerdasan yang lain [17], sehingga seorang siswa akan lebih mudahmemahami materi jika pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan kecerdasan (Intellegence)setiap anak [2]. Ada dua kecerdasan yang sering dipakai sekolah untuk menilai kecerdasan suatusiswa yaitu, kecerdasan linguistik dan matematis-logis [3]. Andaikan guru-guru di sekolah tidak hanyamengajar materinya saja tetapi juga memperhatikan kecerdasan dan kebutuhan siswanya, tentunyahasil pembelajaran akan lebih baik
Dalam proses pembelajaran, apa yang diberikan kepada anak didik harus memperhatikankecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak. Sebagai contoh, jika seseorang mempunyai kelebihandalam hal visual, orang tua atau guru harus mengembangkan kemampuan tersebut, karenasebenarnya potensi akademik hanyalah sebagian dari potensi-potensi yang lainnya [4]. Perbedaankecerdasan tiap anak tidak hanya menunjukkan kecerdasan mereka, tetapi juga gaya belajar anakdalam menerima pembelajaran. Kecocokan antara cara belajar dengan metode yang dirancangkepada siswa akan mengkondisikan timbulnya rasa terlibat sepenuhnya dalam kegiatanpembelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar mereka[5].
2
Untuk mengatasi masalah di atas diperlukan strategi pembelajaran yang tepat sesuaidengan kecenderungan kecerdasan siswa karena siswa akan lebih mudah mempelajari materi yangdiajarkan apabila materi itu disampaikan sesuai dengan kecenderungan kecerdasan siswa tersebut[18]. Namun teori kecerdasan majemuk menegaskan, tidak ada rangkaian strategi pengajaranyang dapat selalu bekerja secara efektif untuk semua siswa karena setiap siswa memilikikecenderungan tertentu pada ke delapan kecerdasan [24]. Padahal jumlah siswa dalam satu kelaspasti memiliki banyak ragam jenis kecerdasan yang dominan. Oleh karena itu, pembelajaranmenggunakan strategi pembelajaran yang dominan dalam kelas diperlukan [26]. Denganmemahami delapan kecerdasan majemuk tersebut maka seorang guru dalam pembelajarannyatidak akan terpaku pada satu metode atau strategi saja [6].
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “apakah model pembelajaranberdasarkan teori Multiple Intelegence (MI) yang dominan dalam kelas dapat membantu siswamemahami materi pelajaran (tekanan) dan berdampak pada sikap siswa dalam prosespembelajaran?”
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang dominan dalam kelas dan merancang strategipembelajaran yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan tersebut, serta bagaimana dampakpenggunaan strategi pembelajaran tersebut terhadap pemahaman siswa pada materi tekanan dansikap siswa dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi siswa dan guru. Siswa diharapkanlebih mudah memahami materi pelajaran, sedangkan bagi guru, penelitian ini dapat dimanfaatkansebagai salah satu contoh strategi pembelajaran fisika dalam kelas.
II. LANDASAN TEORIA. Multiple Intellegence (Kecerdasan Majemuk)
Konsep multiple intelligence diperkenalkan pada tahun 1983 oleh Prof. Howard Gardner.Setiap orang perlu menyadari dan mengembangkan ragam kecerdasan manusia dan macam-macamnya. Setiap siswa berbeda karena mempunyai macam kecerdasan yang berbeda [7].
Kebanyakan orang sukses di dunia ini memang tidak memiliki nilai tinggi pada semuaskor, namun orang yang benar-benar sukses, seperti Albert Einstein atau Leonardo Da Vinci,memiliki kombinasi nilai yang tinggi pada 4 - 5 jenis kecerdasan [8].
Kecerdasan, menurut Gardner, adalah kemampuan menyelesaikan masalah yang terjadidalam kehidupan manusia atau kemampuan problem solving; kemampuan menghasilkanpersoalan-persoalan baru untuk diselesaikan; kemampuan menciptakan sesuatu ataukemampuan menghasilkan produk yang akan menimbulkan penghargaan atas kebudayaanmanusia [19]. Adapun Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intelligences adalah suatu kemampuanganda untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan [9].
Sesuai dengan namanya, kecerdasan yang dimiliki manusia ada lebih dari satu kecerdasan[20]. Teori kecerdasan majemuk menyebutkan terdapat delapan kecerdasan sebagai berikut [10]:1. Kecerdasan linguistik (kecerdasan berbahasa).2. Kecerdasan matematis-logis (kecerdasan untuk mengolah angka).3. Kecerdasan visual-spasial (kepekaan melihat gambar dan ruang secara akurat).4. Kecerdasan kinestetik (kemampuan seseorang dalam menguasai tubuhnya).5. Kecerdasan musikal (kecerdasan yang berkaitan dengan musik).6. Kecerdasan interpersonal (kemampuan mempengaruhi, meyakinkan, dan menyemangati
orang lain).
3
7. Kecerdasan intrapersonal (kemampuan memahami perasaan sendiri, pengetahuan tentangkekuatan dan kelemahan diri).
8. Kecerdasan naturalis (kepekaan seseorang terhadap alam, tumbuhan, hewan, dsb).
Kecerdasan bukanlah kemampuan yang tetap tak berubah sepanjang hayat. Kecerdasandapat dikembangkan dan ditingkatkan secara memadai sehingga dapat berfungsi bagi pemiliknya[11]. Kedelapan kecerdasan tersebut perlu dikembangkan secara maksimal sejak usia dini,minimal sejak usia sekolah dasar agar bermanfaat bagi individu yang bersangkutan. Sebab padausia tersebut, manusia mengalami perkembangan yang sangat pesat dan apa yang dipelajari dimasa tersebut menjadi pijakan bagi masa selanjutnya [25].Pendekatan kecerdasan majemuk dapat digunakan pada dua aspek, yaitu aspek metodepembelajaran dan aspek materi pembelajaran. Pada aspek metode, pendekatan yang dimaksudmemungkinkan berkembangnya variasi gaya belajar, yang pada akhirnya menciptakan kondisibelajar terbaik bagi semua siswa. Sementara itu, pada aspek materi, pendekatan tersebutmemperkaya materi pembelajaran yang akan mengembangkan kemampuan siswa seturutdengan potensi kecerdasan mereka masing-masing [12].
Banyak kegagalan siswa dalam mencerna informasi dari gurunya disebabkan olehketidaksesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa [21]. Kecenderungan kecerdasanseseorang mencerminkan gaya belajar orang tersebut. Misalnya, seseorang dengan kecerdasanintrapersonal tinggi akan memiliki gaya belajar dengan pola-pola intrapersonal. Berikut ini adalahcontoh gaya belajar kecerdasan intrapersonal:Gaya belajar [21]:a) Memahami dengan mengekspresikan dirib) Belajar sendiric) Menghubungkan materi dengan kehidupan pribadid) Kegiatan individualAdapun orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal memiliki ciri-ciri sebagai berikut [13] :a) Memiliki buku catatan harian untukmengungkapkan perasaannya.b) Sensitif terhadap nilai diri.c) Menyadari akan kelebihan dan kekurangannya sendiri.d) Lebih senang menikmati rekreasi sendirian, misalnya : memancing atau menyepi kepegunungan.e) Menentukan dan memutuskan sendiri langkah yang akan dipilihf) Profesi: Pelatih, pengajar, penulis, peneliti, filsuf, dsb [27].Gardner menjelaskan lebih lanjut bahwa kecenderungan kecerdasan yang dimiliki anak dapatdijadikan jalur untuk kelancaran dan kesuksesan belajar [14].B. Tekanan Zat Padat
Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda tiap satu satuan luas permukaanbidang tekan. Besarnya tekanan suatu benda tergantung pada luas permukaan bidang tekan danbesarnya gaya yang dikerjakan pada permukaan tersebut.Secara matematis tekanan dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: p= tekanan (N/m2)
F= gaya (N)
A= luas permukaan (m2)Tekanan pada permukaan benda ditentukan oleh besar gaya dan luas permukaan tempat
gaya bekerja. Untuk nilai gaya yang sama, semakin kecil luas permukaan, semakin besartekanannya dan semakin besar luas permukaan, semakin kecil tekanannya [23].
AFp
4
III. Metode penelitianMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) tipe guru sebagai peneliti. Penelitian ini dilakukan di SMP kelas VIII yang berjumlah 23siswa. Alat pengumpul data berupa tes kecerdasan majemuk yang diambil dari buku yang berjudulMaximizing Your Talent (Menemukan & Memaksimalkan Potensi Diri Anda) [27], RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RRP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal terapan konsep tekanan, danlembar observasi. Kuesioner penilaian kecerdasan majemuk digunakan untuk mengetahuikecenderungan kecerdasan setiap siswa, soal terapan konsep tekanan digunakan untuk menilai hasilbelajar siswa, sedangkan lembar observasi KBM digunakan untuk menilai aspek afektif siswa selamapembelajaran berlangsung.
Tahap perencanaan diawali dengan mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis kecerdasan yangdominan dalam kelas dengan menggunakan lembar kuesioner, kemudian hasil kuesioner dianalisauntuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa. Selanjutnya RPP dirancang berdasarkankecenderungan kecerdasan yang dominan dalam kelas, dan instrumen pengumpul data berupa soalterapan konsep tekanan dan pedoman observasi KBM disusun.
Tahap pelaksanaan, kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RPP dilaksanakan. Pada saatkerja kelompok siswa dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok diberikan LKS sebagaipanduan praktikum Tekanan. Di akhir pembelajaran soal terapan konsep tekanan dalam kehidupansehari-hari diberikan untuk dikerjakan secara mandiri. Selama pembelajaran berlangsung, aspekafektif siswa berupa kemampuan siswa dalam kerja kelompok dan kerja mandiri direkam dalamlembar observasi KBM oleh observer.
Tahap refleksi, semua data dikumpulkan dan dianalisis sehingga bisa menentukan apakahtindakan yang dilakukan sudah berhasil atau belum. Hasil soal terapan konsep tekanan dianalisisuntuk mencari nilai rata-rata dan prosentasenya. Penelitian dikatakan berhasil apabila minimal 70%siswa memperoleh nilai ≥ 70 dan nilai rata-rata siswa dengan kecenderungan kecerdasan yangdominan dalam kelas lebih tinggi.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif, dimana data yang dikumpulkan dituangkan dalam kata-kata dan kalimat atau tabel sehingga memilikiarti lebih dari sekedar angka atau frekuensi [15]. Aspek yang akan diamati adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Kuesioner tes kecerdasan majemukNo Nama Kecerdasan
1 2 3 4 5 6 7 81 A2 B
...dst ...dstJumlah
Keterangan:(1) Linguistik, (2) matematis-logis, (3) visual-spasial, (4) kinestetik, (5) musikal, (6) interpersonal, (7)intrapersonal, (8) naturalis.
Untuk mengetahui kecerdasan majemuk yang dominan dalam kelas, perhitungan dilakukandengan cara menjumlahkan masing-masing hasil perolehan dari setiap kecerdasan, kemudian dilihathasil perolehan yang tertinggi.
5
Tabel 2. Lembar observer
Keterangan: (1) Disiplin, (2) Minat, (3) Sopan santun, (4) Percaya diri, (5) Tanggung jawab, (6) Kerjakeras, (7) Komunikatif.
Prosentasenya keaktifan dihitung dengan cara berikut:% = × 100%Analisa data hasil afektif dilakukan dengan menghitung prosentase keberhasilannya. Jika rata-ratakeaktifan kelas minimal 70%, maka penelitian ini telah berhasil.
Tabel 3. Tes AkhirNo Siswa Nilai1 A2 B
...dst ...dstUntuk melihat prosentase test dihitung dengan cara:% ≥ 70 = ≥ 70 × 100%Jika minimal 70% siswa memiliki nilai ≥70 maka penelitian ini dihentikan. Tetapi jika tidak mencapai70% maka penelitian ini harus diulang sampai target terpenuhi
IV. HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN.a. Penilaian Kecerdasan Majemuk Siswa.
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 26 Mei 2014 di SMP kelas VIII dengan jumlahsampel sebanyak 23 siswa. Sebelumnya sudah dilakukan pengambilan data untuk mengetahuikecerdasan majemuk siswa dengan sampel yang sama. Penilaian kecerdasan majemukdilakukan dengan cara memberikan tes kecerdasan majemuk kepada siswa. Tes kecerdasan inidiambil dari buku Paulus Winarto yang berjudul Maximizing Your Talent (Menemukan &Memaksimalkan Potensi Diri Anda). Hasil yang diperoleh dari penilaian tersebut disajikan padatabel 4 berikut.
Tabel 4. Kecenderungan kecerdasan siswa.No
Nam
a
Kecerdasan
Ling
uist
ik
Mat
emat
is-lo
gis
Visu
al-S
pasia
l
Kine
stet
ik
Mus
ikal
Inte
rper
sona
l
Intr
aper
sona
l
Nat
ural
is
1 A √ √ √ √ √2 B √ √ √ √
Siswa Sikap afektif Jumlah keaktifansiswa
1 2 3 4 5 6 7 Jumlah %AB
....dstJumlah
%
6
3 C √ √ √ √ √4 D √ √ √ √5 E √ √ √ √6 F √ √ √ √7 G √ √ √ √8 H √ √ √ √9 I √ √ √ √
10 J √ √ √ √ √11 K √ √ √ √ √12 L √ √ √ √13 M √ √ √ √14 N √ √ √ √15 O √ √ √ √ √ √16 P √ √ √ √17 Q √ √ √ √18 R √ √ √ √19 S √ √ √ √ √20 T √ √ √ √21 U √ √ √ √22 V √ √ √ √23 W √ √ √ √Jumlah 9 16 9 9 13 14 17 12
Data-data pada tabel di atas menunjukkan bahwa setiap siswa mempunyai lebih darisatu kecerdasan. Prosentase kecerdasan dominan siswa disajikan pada tabel 5 berikut.
Tabel 5. Prosentase kecerdasan dominan siswa.
No Kecerdasan JumlahSiswa
(Orang)
Prosentase(%)
1 Linguistik 9 39,132 Matematis-Logis 16 69,573 Visual-Spasial 9 39,134 Kinestetik 9 39,135 Musikal 13 56,526 Interpersonal 14 60,877 Intrapersonal 17 73,918 Naturalis 12 52,17
Berdasarkan data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan yang dominandalam kelas adalah kecerdasan intrapersonal (73,91%). Kecerdasan intrapersonal merupakankemampuan untuk memahami perasaan sendiri dan membedakan emosi, serta pengetahuantentang kekuatan dan kelemahan diri [22].b. Kegiatan Belajar Mengajar.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) diawali dengan berdoa yang dipimpin oleh salah satusiswa. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan motivasi kepada siswa. Guru bertanya kepadasiswa, apakah mereka pernah memaku kayu. Jika pernah, manakah yang lebih mudah masuk kedalam kayu, paku tumpul atau paku runcing? Siswa menjawab paku runcing akan lebih mudahmasuk ke dalam kayu. Selanjutnya siswa ditanya faktor-faktor apa saja yang mempengaruhibesarnya tekanan. Beberapa siswa menjawab luas permukaan dan siswa yang lain menjawabgaya. Saat siswa ditanya bagaimana hubungan tekanan, luas permukaan, dan gaya secara
7
matematis, siswa tidak bisa menjawab. Setelah itu guru menuntun siswa merancang duapercobaan untuk mengetahui hubungan tekanan, luas permukaan, dan gaya secara matematis.Ketika siswa diminta untuk menentukan variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol,siswa terlihat bingung sehingga pertanyaan-pertanyaan penggiring harus diberikan untukmembantu siswa menentukan variabel-variabel tersebut.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktikum yang dilakukan secara berkelompok. Gurumembagi siswa menjadi enam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga sampai empat orang.Setiap kelompok kemudian ditugaskan melakukan dua percobaan dan mendiskusikanpercobaan. Pada percobaan 1 siswa diminta untuk menyelidiki pengaruh luas permukaanterhadap tekanan. Siswa diminta untuk meletakkan balok di atas adonan tepung dengan besargaya yang sama dan luas permukaan yang berbeda, setelah itu diamati bagaimana bekas padatepung yang ditinggalkan oleh balok. Hasil pengamatan yang dibuat tiap-tiap kelompok sudahbenar yaitu bahwa bekas balok pada posisi berdiri tegak yang masuk ke adonan tepung lebihdalam daripada bekas balok dengan pada posisi tidur. Sesuai dengan hasil pengamatantersebut, maka kesimpulan dari percobaan ini adalah luas permukaan mempengaruhi besarnyatekanan. Semakin luas permukaan bidang, semakin kecil tekanannya. Secara matematisdituliskan p~1/A. Namun tidak semua kelompok dapat menuliskan persamaan secaramatematis. Ada dua kelompok yang masih salah menulis persamaan tersebut. Oleh karena itu,kedua kelompok ini kembali dituntun dengan pertanyaan-pertanyaan penggiring agar merekadapat membuat kesimpulan dengan benar.
Percobaan 2 bertujuan menyelidiki pengaruh gaya terhadap tekanan. Siswa dimintauntuk meletakkan balok di atas adonan tepung dengan besar gaya yang berbeda dan luaspermukaan yang sama, setelah itu diamati bagaimana bekas yang ditinggalkan oleh balok.Sama seperti pada percobaan 1, seluruh kelompok dapat membuat hasil pengamatan denganbenar, bekas balok yang gayanya lebih besar memiliki bekas yang lebih dalam pada adonantepung. Oleh sebab itu, kesimpulan percobaan ini adalah gaya mempengaruhi besarnyatekanan. Semakin besar gaya, semakin besar tekanannya. Secara matematis dituliskan p~F.Sama seperti pada percobaan 1, dalam membuat persamaan secara matematis ada satukelompok yang masih salah dan masih harus dituntun dengan pertanyaan-pertanyaanpenggiring. Setelah diskusi kelompok selesai, salah satu kelompok yang hasil diskusinya sudahbenar ditunjuk untuk menuliskan persamaan percobaan 1 dan 2. Kemudian siswa bersama gurumenemukan rumus tekanan dari hasil persamaan 1 dan 2 yang telah dituliskan siswa,dilanjutkan dengan membuat rangkuman dari KBM sebelumnya.
Kegiatan 1, yaitu kegiatan berkelompok, ternyata kurang sukses. Karena pada saatkegiatan kelompok diadakan, siswa tampak tidak antusias dan bermalas-malasan, bahkan gurusampai turun tangan dan menegaskan kembali untuk membentuk kelompok. Padahal gurusudah memberi kebebasan kepada siswa untuk membentuk kelompok sesuai keinginan mereka.Namun ada salah satu siswa yang mengatakan dia tidak suka berkelompok, karena sudahterbiasa bekerja sendiri. Hal ini mengindikasikan bahwa pembelajaran dengan kerja kelompoktidak sesuai dengan siswa-siswa tersebut. Saat bekerja sama sangat terlihat mereka kesulitandan saat berdiskusi mereka sulit memecahkan masalah karena mereka selalu mempertahankanjawaban mereka masing-masing. Setiap anak ingin mendominasi dalam kelompok. Maka dariitu, saat kegiatan kelompok berlangsung, mereka tidak bisa menyelesaikan dengan tepat waktukarena waktu terbuang hanya untuk berdebat. Bahkan ada yang sibuk bermain-main sendiriatau bahkan diam dan acuh karena mungkin merasa tidak nyaman dengan kerja kelompok.Akhirnya bisa dilihat dari data pada tabel 1 (lihat lampiran) bahwa hasil prosentase kelompokcukup rendah, yaitu 54,62%.
Di kegiatan 2, siswa diminta menjawab soal-soal terapan konsep tekanan dalamkehidupan sehari-hari. Pada kegiatan 2 siswa mengerjakan soal secara mandiri. Dari sini terlihatbahwa siswa mengerjakan soal dengan lebih tenang, lebih berkonsentrasi, dan mengumpulkantepat pada waktunya. Hal ini mingindikasikan bahwa pembelajaran dengan kerja mandiri sesuai
8
dengan siswa-siswa tersebut. Hasil tes kecerdasan majemuk benar, bahwa kelas tersebutdominan dengan kecerdasan intrapersonal. Hal ini diperkuat dengan prosentase tingkatkeberhasilan kerja mandiri pada tabel 2 (lihat lampiran) yang cukup baik, yaitu sebesar 78,15%.
Berdasarkan data pada tabel lampiran, hasil prosentase nilai kerja mandiri pada siswakecerdasan intrapersonal (78,15%) lebih tinggi daripada hasil prosentase nilai kerjakelompoknya (54,62%). Hal ini berarti RPP yang dibuat berhasil membuat siswa dengankecenderungan kecerdasan intrapersonal merasa cocok dengan pembelajaran kerja mandiri.Tetapi RPP yang dirancang masih menggunakan metode berkelompok, padahal sudah jelasbahwa dari hasil tes kecerdasan majemuk yang ditemukan adalah kecerdasan intrapersonal,karena dimaksudkan untuk melatih siswa untuk bersosialisasi dengan orang lain, karena padakenyataannya dalam kehidupan bermasyarakat interaksi dengan orang lain itu sangat penting[16]. Oleh karena itu, guru tidak ingin memupuk siswa terlalu banyak dengan belajar secaraindividual saja.
Berdasarkan uraian KBM di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaranberlangsung cukup lancar. Ketika guru memberikan motivasi di depan kelas siswamemperhatikan. Selain itu, saat guru memberikan pertanyaan, siswa juga menanggapi. Inimenunjukkan adanya kemauan belajar pada siswa.c. Hasil dan Analisa Soal Evaluasi Siswa.
Setelah KBM berlangsung, siswa diberikan soal evaluasi berupa soal tentang penerapankonsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari untuk menguji pemahaman siswa tentangtekanan. Prosentase nilai soal evaluasi siswa dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Prosentase nilai soal evaluasi siswa.
No Skor Frekuensi Prosentase(%)
1 90-100 0 02 80-89 12 52,173 70-79 7 30,434 60-69 0 05 50-59 3 13,046 <50 1 4,34
Jumlah 23 100Data pada tabel 6 tampak bahwa 19 dari 23 siswa berhasil memenuhi standar kelulusan
yaitu 70. Ini berarti bahwa sebagian besar siswa, yaitu sebanyak 83% siswa paham materi yangdiajarkan.Berikut ini nilai siswa dengan kecenderungan kecerdasan intrapersonal dan yang bukanintrapersonal.
Tabel 7. Nilai siswa dengan kecenderungan kecerdasan intrapersonal.No Siswa Nilai1 A 852 B 573 C 854 D 715 F 856 G 857 I 718 J 579 K 85
10 L 8511 M 85
Keterangan:
Nilai rata-rata =
=
= 77,59
9
Tabel 8. Nilai siswa dengan kecenderungan kecerdasan bukan intrapersonal
Berdasarkan data pada tabel 7 dan tabel 8, nilai rata-rata siswa dengan kecenderungankecerdasan intrapersonal (77,59) lebih tinggi daripada siswa dengan kecenderungan kecerdasanbukan intrapersonal (71). Ini berarti bahwa secara umum, siswa-siswa dengan kecenderungankecerdasan intrapersonal memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai materi tekanandibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai kecenderungan kecerdasan bukanintrapersonal. Dari hasil evaluasi siswa, diperoleh 19 siswa yang nilainya berhasil memenuhistandar kelulusan, sehingga persentase keberhasilannya adalah:
%83%1002319
Analisa Secara Menyeluruh
Untuk nilai kognitif siswa, diperoleh prosentase sebesar 83%. Dengan demikian,penelitian ini dikatakan berhasil karena prosentase untuk nilai kognitif mencapai standarkeberhasilan yaitu 70% siswa memperoleh nilai ≥ 70. Namun hasil nilai kognitif antara siswadengan kecenderungan kecerdasan intrapersonal dengan yang bukan intrapersonal ternyatatidak terlalu tampak perbedaannya. Jadi instrumen yang dibuat dalam penelitian ini lebihmemperlihatkan penilaian afektif. Pada saat mengerjakan aktivitas secara mandiri siswaterlihat lebih nyaman dan berkonsentrasi daripada saat mengerjakan aktivitas secara kelompok.Hal ini dapat dilihat pada hasil prosentase dari nilai afektif aktivitas mandiri (intrapersonal) yanglebih besar yaitu 78,15% dibandingkan dengan aktivitas berkelompok yang prosentasenyahanya 54,62%.
V. KESIMPULAN.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa RPP yang dibuatberdasarkan teori Multiple Intellegence (MI) dapat diimplementasikan sebagai strategi pembelajaranuntuk mengajar kelas yang kecenderungan kecerdasan siswanya adalah intrapersonal.
12 P 7113 Q 8514 R 7115 S 8516 U 7117 V 85
Jumlah 1319
No Siswa Nilai1 E 572 H 853 N 574 O 715 T 856 W 71
Jumlah 426
Nilai rata-rata =
=
= 71
10
DAFTAR PUSTAKA
Artikel Jurnal :
[1] Farich, Achmad. S.T.,M.Pd. 2011. Memanfaatkan Kecerdasan Ganda dalam Pembelajaran.Tabloid Pena. Vol. 9, No. 01.halaman 07.
[2] Styowati, M.D.& Hinduan, A.A.2009. Penerapan Kecerdasan Majemuk untuk Meningkatkan HasilBelajar Fisika Peserta Didik di SMAN 2 Magelang, Jawa Tengah. Berkala Fisika Indonesia. Vol. 01,No. 02.
[3] Geffen,J. 1999. Multiple Intelegences. Atlantic Montly.[4] Capra, F. 1982. The Turning Point: Science, Society, and the Rising Culture (New York).Bantam Book.[5] Pranata, Moeljadi.2003. Ceramah Desain Berbasis Kecerdasan Visual. Nirwana. Vol. 05, No. 02.[6] Mushollin. 2009. Penerapan Teori Multiple Intelllegences Howard Gardner dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Tadris. Vol. 04, No. 02.[7] Djalaksana, Y.M. 2005. Accelerated Learning dalam Proses Pembelajaran dan E-learning sebagai
alat bantu pembelajaran. Jurnal Informatika UKM. Vol. 01. No. 01: 21-29.[8] Dening, S.J. (2004). Multiple Intelligences and Learning Styles : Two ComplimentaryDimensions. Teachers College Record Vol. 106, No. 1.[9] Veenema, S. et al. 1997. Multiple Intelegences: The Research Perspektive. the President and
Fellows of Harvard.[10] Willingham, D.T. 2004. Reframing the Mind: Howard Gardner Became a Hero Among Educators
Simply by Redefining Talents as “ Intellegences”. Summer.[11] Hamzah, Amir. 2009. Teori Multiple Intellegences dan Implikasinya terhadap Pengelolaan
Pembelajaran. Tadris. Vol. 04, No. 02[12] Suryadi, Ace. 2007. Pemanfaatan ICT dalam Pembelajran. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak
Jauh. Vol. 08, No. 01: 83-98.[13] Murtadlo, Ali. 2012. Kecerdasan dalam Pembelajaran Matematika. Edu-Math. Vol. 03.[14] Nurkhin, Ahmad. & Wahyudi, Muhammad. 2008. Merancang Pembelajaran Berbasis Multiple
Intelegences: Upaya Memahami Keberagaman Kecerdasan Anak. Lembaran Ilmu Kependidikan.Jilid 37, No. 02.
[15] Utami, A.D. & Triyono, R. A. 2012. Pemanfaat Blackberry sebagai Sarana Komunikasi danPenjualan Batik Online dengan Sistem Dropship di Batik Solo 85. IJCSS 14-FTI UNSA. Vol. 09, No.03.
[16] Simon & Schuster. 1999. A Personal Introduction: An Education for All Human Beings. ISBN: 0-684-84324-2.
Buku:[17] Armstrong, Thomas. 2004. Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia
Pendidikan. Bandung: Kaifa.[18] Suparno, Paul. 2004.Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.[19] Campbell, Linda. et al. 2002. Multiple Intelligences: MetodeTerbaru Melesatkan Kecerdasan.
Depok: Inisiasi Press.[20] Hernowo. 2004. Bu Slim dan Pak Bil: Kisah tentang Kiprah Guru “Multiple Intelligences” di
Sekolah. Bandung: MLC.[21] Chatib, Munif. 2012.Orangtuanya Manusia: Melejitkan Potensi dan Kecerdasan dengan
Menghargai Fitrah setiap Anak. Bandung: Kaifa.[22] Chatib, Munif. 2012. Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia.
Bandung: Kaifa.[23] Kanginan, Marthen. 2006. IPA FISIKA untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga.Proseding Seminar :
11
[24] Sulistyoningsih, Mei. 2010. Lesson Study Berbasis KM (Kecerdasan Majemuk). Prosiding SeminarNasional : Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran melalui Lesson Study. IKIP PGRISemarang: 129 – 140.
Skripsi :[25] Faridah, Nur. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegences Bagi Siswa Usia Pendidikan
Dasar. (Skripsi). Jogjakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.Internet :[26] Paud, Andi. Multiple Intelegences Kecerdasan Menurut Howard Gardner dan Implementasinya (
Strategi Pengajaran di Kelas) Part 2.http://www.umprodipaud.blogspot.com/2010/11/multiple-intelegences-kecerdasan_18.html(diakses tanggal 18 Juli 2014).
[27] Winarto, Paulus. “Maximizing Your Talent (Menemukan dan Memaksimalkan Potensi DiriAnda).” http://blog.pauluswinarto.com/ttalentaweb.pdf (diakses tanggal 9 Agustus 2013).
12
LAMPIRAN
13
PENGANTAR DAN PETUNJUK TES.Sebelum anda memulai tes ini, bacalah dulu dengan saksama beberapa hal pentingberikut: Tes ini bukanlah sebuah ujian. Nikmatilah prosesnya. Tidak ada jawaban yang benar dan salah dalam tes ini. Isilah dengan jujur (sesuai dengan keadaan anda) dan kerjakan dengan secepat
mungkin pada setiap kolom yang tersedia. Isilah jawaban anda pada kolom skor.
1 = sangat tidak setuju2 = tidak setuju3 = agak setuju5 = setuju5 = sangat setuju
Selamat mengerjakan.
14
1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = agak setuju; 4 = setuju; 5 = sangat setuju.
SKOR1. Saya suka bercerita,
termasuk cerita dongeng dancerita yang lucu.
2. Saya memiliki ingatan yangbaik untuk hal-hal yangsepele.
3. Saya menyukai permainankata-kata (seperti scrabbledan puzzle).
4. Membaca buku adalah hobisaya
5. Saya seorang pembicarayang baik (hampir setiapwaktu)
6. Dalam berargumentasi, sayacenderung menggunakankata-kata sindiran.
7. Saya senang membicarakandan menulis ide-ide saya.
8. Jika saya harus mengingatsesuatu, saya menciptakanirama-irama atau kata-katayang membantu saya untukmengingatnya.
9. Jika sesuatu rusak dan tidakberfungsi, saya akanmembaca buku panduannyaterlebih dahulu.
10. Dalam kerja kelompok(untuk menyiapkan sebuahpresentasi), saya lebihmemilih untuk menulis danmelakukan riset pustaka.
TOTAL
SKOR1. Saya sangat menikmati
pelajaran matematika.2. Saya menyukai permainan
yang menggunakan logika,seperti teka-teki angka.
3. Dapat memecahkan soal-soal hitungan adalah halyang menyenangkan bagisaya.
4. Jika saya harus mengingatsesuatu, saya cenderungmenempatkan setiapkejadian dalam urutan yanglogis.
5. Saya senang mencari tahubagaimana cara kerja setiapbenda.
6. Saya menyukai komputerdan berbagai permainanangka-angka.
7. Saya suka bermain caturatau monopoli.
8. Dalam berargumentasi, sayamencoba mencari solusiyang adil dan logis.
9. Jika sesuatu rusak dan tidakberfungsi, saya melihatbagian-bagiannya(komponen-komponennya)dan mencari tahu bagaimanacara kerjanya.
10. Dalam kerja kelompok, sayalebih memilih membuatdiagram dan grafik.
TOTAL
KECERDASAN MAJEMUK 01 KECERDASAN MAJEMUK 02
15
SKOR1. Saya lebih memilih peta
daripada petunjuk tertulisdalam mencari sebuahalamat.
2. Saya sering melamun3. Saya menikmati hobi saya
dalam bidang fotografi.4. Saya senang menggambar
dan menciptakan sesuatu.5. Jika saya harus mengingat
sesuatu, saya menggambardiagram untuk membantusaya mengingatnya.
6. Saya senang membuatcoretan-coretan di kertaskapan pun saya bisa.
7. Ketika membaca majalah,saya lebih suka melihatgambar-gambarnya daripadamembaca teksnya.
8. Dalam berargumentasi, sayamencoba menjaga jarak,tetap berdiam diri ataumemvisualisasikan beberapasolusi.
9. Jika sesuatu rusak dan tidakberfungsi, saya cenderungmempelajari diagrammengenai cara kerjanya.
10. Dalam kerja kelompok, sayalebih memilih menggambarhal-hal yang penting.
TOTAL
SKOR1. Sejak suka berolahraga,
senam menjadi olah ragafavorit saya.
2. Saya menyukai kegiatan-kegiatan sepertipertukangan, menjahit, danmembuat bentuk-bentuk.
3. Ketika melihat benda-benda,saya senang menyentuhnya.
4. Saya tidak dapat duduk diamdalam waktu yang lama.
5. Saya menggunakan banyakgerakan tubuh ketikaberbicara.
6. Jika saya harus mengingatsesuatu, saya menuliskannyaberkali-kali sampai sayamemahaminya.
7. Saya cenderung mengetuk-ngetuk jari saya ataumemainkan pena/pensilselama jam pelajaran.
8. Dalam berargumentasi, sayacenderung menyerang ataumenghindarinya.
9. Jika sesuatu rusak dan tidakberfungsi, saya cenderungmemisahkan setiap bagianlalu menggabungkannyakembali
10. Dalam kerja kelompok, sayalebih memilih memindahkanbarang atau membuat suatubentuk.
TOTAL
KECERDASAN MAJEMUK 03KECERDASAN MAJEMUK 04
16
SKOR
1. Saya senag mendengarkanmusik dan radio.
2. Saya cenderungbersenandung ketika sedangbekerja.
3. Saya suka bernyanyi.
4. Saya bisa memainkan salahsatu alat musik dengan baik.
5. Saya suka mendengarkanmusik sambil belajar atausambil membaca buku.
6. Jika saya harus mengingatsesuatu, saya mencobauntuk membuat iramatentang hal tersebut.
7. Dalam berargumentasi, sayacenderung berteriak ataumemukul (meja/benda) ataubergerak dalam suatu irama.
8. saya bisa menghafal nada-nada dari banyak lagu.
9. Jika sesuatu rusak dan tidakberfungsi, saya cenderungmengetuk-ngetuk jari sayamembentuk suatu iramasambil mencari jalan keluar.
10. Dalam kerja kelompok, sayalebih suka menggunakankata-kata baru pada nadaatau musik yang sudahdikenal.
TOTAL
SKOR
1. Saya mampu bergaul baikdengan orang lain.
2. Saya senang berkumpul danberorganisasi.
3. Saya mempunyai beberapateman dekat.
4. Saya suka membantumengajar murid-murid lain.
5. Saya senang bekerja samadalam kelompok.
6. Teman-teman seringmeminta saran dari sayakarena saya terlihat sebagaipemimpin alamiah.
7. Jika saya harus mengingatsesuatu, saya memintaseseorang untuk mengujisaya apakah saya sudahmemahaminya.
8. Dalam berargumentasi, sayacenderung meminta bantuanteman atau pihak-pihak yangmemiliki otoritas (ahli) dalambidang tersebut.
9. Jika sesuatu rusak dan tidakberfungsi, saya mencariseseorang yang dapatmenolong saya.
10. Dalam kerja kelompok, sayalebih memilih mengaturtugas dalam kelompok.
TOTAL
KECERDASAN MAJEMUK 05 KECERDASAN MAJEMUK 06
17
SKOR
1. Saya suka bekerja sendiriantanpa ada gangguan oranglain.
2. Saya suka menulis bukuharian.
3. Saya menyukai diri saya(hampir tiap waktu).
4. Saya tidak suka keramaian.
5. Saya tahu kelebihan dankekurangan diri saya.
6. Saya memiliki tekad yangkuat, mandiri, danberpendirian kuat (tidakmudah ikut-ikutan oranglain).
7. Jika saya harus mengingatsesuatu saya cenderungmenutup mata saya danmendalami (merasakan)situasi yang sedang terjadi.
8. Dalam berargumentasi, sayabiasanya menghindar (keluarruangan) hingga saya dapatmenenangkan diri.
9. Jika sesuatu rusak dan tidakberfungsi, sayamempertimbangkan apakahbenda tersebut layak untukdiperbaiki.
10. Dalam kerja kelompok, sayasenang mengkontribusikansesuatu yang unikberdasarkan apa yang sayamiliki dan rasakan.
KECERDASAN MAJEMUK 07
18
TOTAL SKOR
1. Saya sangat memperhatikansekeliling dan apa yangsedang terjadi di sekitarsaya.
2. Saya senang berjalan-jalan dihutan (taman) dan melihat-lihat pohon serta bunga.
3. Saya senang berkebun.
4. Saya suka mengoleksibarang-barang seperti batu-batuan, perangko, dsb.
5. Ketika dewasa, saya inginpergi dari kota yang ramai ketempat yang masih alamiahuntuk menikmati alam.
6. Jika saya harus mengingatsesuatu saya cenderungmengkategorikan dalamkelompok-kelompok.
7. Saya senag mempelajarinama-nama makhluk hidupdi lingkungan tempat sayaberada, seperti bunga danpohon.
8. Dalam berargumentasi, sayacenderung membandingkanlawan saya denganseseorang atau sesuatu yangpernah saya baca ataudengar lalu bereaksi.
9. Jika sesuatu rusak dan tidakberfungsi, sayamemperhatikan sekelilingsaya untuk melihat apa yangbisa saya temukan untukmemperbaikinya.
KECERDASAN MAJEMUK 08
19
10. Dalam kerja kelompok, sayalebih memilih mengatur danmengelompokkan
TOTAL
20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Kristen 2 Salatiga
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / Dua
Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar kompetensi :
Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari- hari
B. Kompetensi Dasar :Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas, serta penerapannya dalam kehidupansehari-hari.
C. Indikator :Siswa dapat memformulasikan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang kenagaya melalui percobaan sederhana.
D. Tujuan Pembelajaran :Siswa mampu memformulasikan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang kenagaya melalui percobaan sederhana.
E. Nilai PBKB :1. Percaya diri2. Menghargai pendapat orang lain3. Demokratis4. Berfikir logis dan Inovatif
F. Materi pembelajaran :Tekanan Zat Padat
G. Metode pembelajaran :1. Ceramah2. Observasi3. Demonstrasi4. Tanya-Jawab
H. Peralatan:Wadah, balok, adonan tepung.
I. Langkah-langkah pembelajaran :Pendahuluan
Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa (nilaireligious).EKSPLORASI
Motivasi : Diantara kalian pasti ada yang pernah memaku kayu kan? (Ya). Jika pernah, bagaimanadengan paku tumpul dan paku runcing mana yang lebih mudah masuk ke dalam kayu?(paku yang lebih runcing).
21
Perumusan masalah :Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi besarnya tekanan?Hipotesa : (F, A)
Langkah pembelajaran :ELABORASIGuru membagi siswa menjadi 6 kelompok, satu kelompok anggotanya kurang lebih 3 sampai 4anggota. Kemudian masing-masing kelompok diminta melakukan percobaan untuk mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tekanan.
Pertanyaan menggiring percobaan :I. Untuk menyelidiki pengaruh A terhadap P:
1. - Variabel bebas (apa yang kita ubah)? (A)- Variabel terikat (apa yang kita amati)? (P)- Variabel kontrol (apa yang dibuat sama)? (F)
2. Apa yang diperlukan untuk menyelidiki pengaruh A? (2 luas permukaan yang berbeda)3. Untuk mengamati tekanan suatu benda, kira-kira benda apa yang bisa membantu untuk
mengetahui adanya tekanan? (benda yang empuk tetapi tidak elastis, seperti adonantepung,mentega, vaselin)
4. Untuk mengetahui tekanan besar atau kecil, apa yang diamati? (kedalaman benda)
II. Untuk menyelidiki pengaruh F terhadap P:1. - Variabel bebas (apa yang kita ubah)? (F)
- Variabel terikat (apa yang kita amati)? (P)- Variabel kontrol (apa yang dibuat sama)? (A)
2. Apa yang diperlukan untuk menyelidiki pengaruh F?(2 beban yang berbeda)3. Untuk mengamati tekanan suatu benda, kira-kira benda apa yang bisa membantu untuk
mengetahui adanya tekanan? (benda yang empuk tetapi tidak elastis, seperti adonantepung,mentega, vaselin)
4. Untuk mengetahui tekanan besar atau kecil, apa yang diamati? (kedalaman benda)
Kegiatan 1.1
Info : F1 = F2A1<A2
22
Pertanyaan menggiring mengamati:
1. Apakah sama dalamnya atau tidak ketika kamu memberikan gaya yang sama padakedua balok dengan posisi yang berbeda? (berbeda)
2. Lebih dalam mana bekas yang ditinggalkan balok 1 dengan balok 2? (balok 1)Hasil pengamatan :
Pertanyaan menarik kesimpulan :1. Apakah luas permukaan benda mempengaruhi besarnya tekanan?2. Bagaimana tepatnya?3. Secara matematis, luas bidang balok berbanding lurus/terbalik terhadap
besarnya tekanan ?
Kesimpulan :Luas permukaan mempengaruhi besarnya tekanan.Semakin luas bidang permukaan, semakin kecil tekanannya.
Secara matematis : Ap 1~
.....(1)
Kegiatan 1.2
Info : F1< F2A1 = A2Pertanyaan menggiring mengamati:
1. Apakah sama dalamnya atau tidak, ketika kamu memberikan gaya yang berbeda padakedua balok dengan posisi yang sama? (berbeda)
2. Lebih dalam mana bekas yang ditinggalkan balok 1 dengan balok 2? (balok 2)
balok pada posisi berdiri tegak yangmasuk ke tepung lebih dalam
23
Hasil pengamatan :
Pertanyaan menarik kesimpulan :1. Apakah gaya mempengaruhi besarnya tekanan?2. Bagaimana tepatnya?3. Secara matematisgaya berbanding lurus/terbalik terhadap besarnya tekanan ?
Kesimpulan:Gaya mempengaruhi besarnya tekanan.
Semakin besar gaya, semakin besar tekanannya.Secara matematis = P~F....(2)Dari kedua persamaan yang telah ditemukan secara berkelompok, kemudian salah satu kelompokmenuliskan hasil persamaan di depan. Kemudian bersama-sama dengan guru menemukan rumustekanan.
(1)....P~1/A(2)....P ~ F
xFA
P 1
=AF
JadiAFP dengan : P = Tekanan (N/m2)
F = Gaya tekan (N)
A = Luas Bidang (m2)
KONFIRMASI :
Guru dan siswa bersama-sama membuat rangkuman tentang tekanan.
Rangkuman :
1. Tekanan adalah besarnya gaya yang diterima oleh benda.2. Semakin besar gaya, semakin besar tekanannya3. Semakin besar luas permukaan benda, semakin kecil tekanannya.
P=F/A
balok yang gayanya lebih besarakan masuk ke tepung lebih dalam.
24
KONSOLIDASI
Guru memberikan soal studi khasus yang ada di kehidupan sehari-hari tentang tekanan. Setiap siswamengerjakan sesuai soal yang telah di bagikan. Setelah itu diminta menjelaskan danmempresentasikan di depan kelas.
Kegiatan 2 :Khasus :
1. Bagaimana rasanya ketika harus menggunakan sepatu hak tinggi? Nah, ketika berdiri,semakin lama kaki akan terasa pegal dan sakit bukan ? Sepatu “teplek” maupun sandaldengan permukaan lebar memang lebih nyaman untuk kaki. Apa sebabnya ? jelaskanjawabanmu !
Jawab : Sepatu hak tinggi mempunyai luas bidang sentuh yang lebih kecil dari pada sepatudengan hak lebar. Hal ini mengakibatkan kedua tungkai memperoleh beban yang cukupbesar untuk menopang berat tubuh. Semakin kecil luas bidang sentuh, semakin besartekanannya. ( P ~ 1/A)
2. Ada 2 buah hewan yang sedang berjalan di lumpur yaitu ayam dan bebek. Jejak hewanmanakah yang lebih dalam? Jelaskan jawabanmu!
Jawab : Selaput di kaki bebek mempunyai luas permukaan yang besar untuk mengurangitekanan di tanah akibat berat tubuhnya. Sedangkan kaki ayam tidak berselaput sehingga jikadia berjalan di lumpur, dia akan ambles ke dalam karena luas permukaan kakinya kecilsehingga akan menghasilkan tekanan di tanah yang lebih besar. Semakin besar luaspermukaanya, semakin kecil tekanannya atau sebaliknya. (P~ 1/A)
3. Pernahkah anda meihat atraksi tidur di atas dipan yang terdiri dari ratusan paku-paku?Setelah mempelajari konsep tekanan, berarti kita tidak perlu heran lagi jika melihat atraksiitu bukan? Jelaskan hal ini berdasarkan konsep tekanan !
Jawab : Luas permukaan paku yang tadinya kecil ketika hanya terdiri dari satu paku,sekarang berubah menjadi besar ketika terdiri dari beberapa paku. Luas permukaan yangbesar akan menimbulkan tekanan yang kecil sehingga tidak akan melukai badan sesorang.(P~1/A)
4. Sepatu bola dirancang sedemikian rupa dengan bulatan-bulatan kecil di bagian bawahtelapaknya. Gunanya untuk memberikan tekanan besar pada tanah, sehingga pemain boladapat menapak dengan kokoh di tanah dan tidak mudah tergelincir. Dapatkah kalianmenjelaskan hal ini berdasarkan konsep tekanan ?
Jawab : Jika di atas sepatu bola tidak dibuat bulatan-bulatan kecil, itu artinya luaspermukaan sepatu menjadi besar dan tekanan yang akan timbul menjadi kecil pada tanah,
25
sehingga akan membahayakan pemakainya karena akan mudah tergelincir. Oleh karena itusepatu bola dirancang bulatan-bulatan kecil untuk membuat tekanan di tanah besar.Semakin kecil luas permukaan semakin besar tekanannya.(P~1/A)
5. Meskipun salju nampak menutupi tanah, berjalan di atas tumpukan salju ternyata tidakmudah, sehingga dibuat sepatu salju yang luas permukaaan alasnya besar. Mengapa orangyang berjalan di salju tidak mudah terperosok setelah menggunakan sepatu salju? Jelaskanberdasarkan jawabanmu!
Jawab : Sepatu salju yang luas penampang alasnya besar, mampu memperkecil tekanankarena berat tubuh. Hal ini mempermudah mereka berjalan di atas salju. Semakin besar luaspenampang semakin kecil tekanannya. (P ~1/A)
6. Mengapa lebih sakit berdiri dengan telapak kaki telanjang di atas batu-batu kerikil kecildaripada berdiri dengan telapak kaki telanjang di atas lantai keramik. Jelaskan alasanmu !
Jawab : Permukaan batu-batu kerikil tidak rata sehingga luas permukaannya kecil dan kakiterasa sakit saat menginjaknya karena tekanan kaki pada batu-batu kerikil itu menjadi besar.Semakin kecil luas permukaan, semakin besar tekanannya. (P~1/A)
7. Mengapa tangan yang terkena ujung pensil lebih sakit daripada tangan yang terkena pangkalpensil? Jelaskan alasanmu!
Jawab : Luas permukaan ujung pensil lebih kecil daripada luas permukaan pangkal pensil,maka ketika keduanya diberi gaya yang sama besar, tekanan yang dirasakan tangan yangdidorong oleh ujung pensil lebih besar daripada tekanan yang dirasakan tangan yangdidorong oleh pangkal pensil. (P~I/A)
26
Nama: 1.2.3.4.
Kelas :
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Tujuan : Melalui percobaan siswa dapat mengetahui hubungan gaya,tekanan dan luas permukaan.
Alat dan Bahan : wadah, balok, adonan tepung.
Kegiatan 1.1 :
Percobaan:
Info : F1 = F2A1<A2
Pertanyaan:1. Untuk gaya yang sama, dan luas permukaan balok 1 lebih kecil daripada balok 2, balok
manakah yang bekasnya masuk ke tepung lebih dalam?2. Jika gaya yang diberikan sama, bagaimana besar tekanan yang diterima benda yang luas
permukaannya besar dibandingkan benda yang luas permukaannya kecil?3. Dari pernyataan no 2 tuliskan secara matematis hubungan antara tekanan dan luas
penampang!
Jawab:
27
Kegiatan 1.2 :Percobaan :
Info : F1< F2A1 = A2Pertanyaan :
1. Untuk gaya yang berbeda dengan gaya balok 2 lebih besar daripada balok 1, dan luaspermukaan kedua balok sama, balok manakah yang bekasnya lebih dalam?
2. Jika luas permukaan benda sama, bagaimana besar tekanan yang diterima benda yangdidorong dengan gaya besar dibandingkan benda yang didorong dengan gaya kecil?
3. Dari pernyataan no 2 tuliskan secara matematis hubungan antara tekanan dan gaya!
Jawab:
28
LEMBAR OBSERVER
Siswa Sikap afektif Jumlah keaktifan siswa1 2 3 4 5 6 7
ABCDFGIJKLMPQRSUV
Keterangan:
1 = Disiplin
2 = Minat
3 = Sopan santun
4 = Percaya diri
5 = Tanggungjawab
6 = Kerja keras
7 = Komunikatif
29
Tabel 1. Nilai afektif aktivitas kelompok.
Keterangan:
1 = Disiplin
2 = Minat
3 = Sopan santun
4 = Percaya diri
Siswa Sikap afektif Jumlah keaktifan siswa
1 2 3 4 5 6 7 Jumlah %
A √ √ √ 3 42,86
B √ √ 2 28,57
C √ √ √ √ 4 57,14
D √ √ √ √ 4 57,14
F √ √ √ √ √ 5 71,43
G √ √ √ √ √ 5 71,43
I √ √ √ √ 4 57,14
J √ √ √ 3 42,86
K √ √ √ √ √ √ 6 85,71
L √ √ √ √ √ 5 71,43
M √ √ √ √ 4 57,14
P √ √ 2 28,57
Q √ √ √ √ √ √ 6 85,71
R √ √ 2 28,57
S √ √ 2 28,57
U √ √ √ 3 42,86
V √ √ √ √ √ 5 71,43
Jumlah 15 5 4 11 13 5 12
% 88,24 29 23,53 64,71 76 29,41 70,59 54,62
5 = Tanggung jawab
6 = Kerja keras
7 = Komunikatif
30
Tabel 2. Nilai afektif aktivitas Mandiri.
Siswa Sikap Afektif Jumlah K eaktifan
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 Jumlah %
A √ √ √ √ √ √ 6 85,71
B √ √ √ √ 4 57,14
C √ √ √ √ √ √ 6 85,71
D √ √ √ √ √ 5 71,43
F √ √ √ √ √ √ 6 85,71
G √ √ √ √ √ √ 6 85,71
I √ √ √ √ √ 5 71,43
J √ √ √ √ 4 57,14
K √ √ √ √ √ √ 6 85,71
L √ √ √ √ √ √ 6 85,71
M √ √ √ √ √ √ 6 85,71
P √ √ √ √ √ 5 71,43
Q √ √ √ √ √ √ 6 85,71
R √ √ √ √ √ 5 71,43
S √ √ √ √ √ √ 6 85,71
U √ √ √ √ √ 5 71,43
V √ √ √ √ √ √ 6 85,71
Jumlah 15 17 14 15 17 8 7
% 88,24 100 82,35 88,24 100 47,06 41,18 78,15
Keterangan:
1 = Disiplin
2 = Minat
3 = Sopan santun
4 = Percaya diri
5 = Tanggungjawab
6 = Kerja keras
7 = Komunikatif
6 = Kerja keras
7 = Komunikatif
31
Kegiatan Belajar Mengajar
32
33