PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) …SMP Joannes Bosco Yogyakarta dengan menerapkan metode...

of 230 /230
PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh : Dyah Arum Widowati NIM : 111434030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Embed Size (px)

Transcript of PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) …SMP Joannes Bosco Yogyakarta dengan menerapkan metode...

  • PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

    VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

    Disusun oleh : Dyah Arum Widowati NIM : 111434030

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

    VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

    Disusun oleh : Dyah Arum Widowati

    NIM : 111434030

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    i

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • HALAMAN PERSEMBAHAN

    Ku Persembahkan Karya Ini Untuk:

    Allah SWT yang utama dari segalanya,

    Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT

    Taburan cinta dan kasih sayangmu telah memberikanku kekuatan,

    membekaliku dengan ilmu, serta memperkenalkanku dengan cinta

    Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang

    sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan

    keharibaan Rasullah Muhammad SAW

    Ibunda Sriharti dan Ayahanda Mariyadi sebagai tanda bakti, cinta, hormat, dan

    rasa terimakasih yang tak terhingga yang telah memberikan kasih sayang, segala

    dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat

    kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan

    persembahan. Semoga ini menjadi awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia,

    karena kusadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih.

    Untuk ibu dan ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami

    kasih sayang, selalu mendoakan,selalu menasehatiku menjadi lebih baik

    Terimakasih Ibu..... Terimakasih Ayah.....

    Kakak dan adikku, Agung Prasetyo Nugroho dan Wisnu Jati Prakoso yang

    kukasihi yang telah memberi semangat dalam mencapai kesuksesan

    Kekasihku Dwi Saputra, terimakasih atas kasih sayang, perhatian, dan

    kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam

    menyelesaikan tugas skripsi ini

    Teman- teman seperjuanganku Pendidikan Biologi 2011 yang telah memberikan dukungan

    dan pengalaman yang luar biasa

    iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • MOTTO

    "Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya

    dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia

    menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu." (Marcus Aurelius)

    v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRAK

    PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

    VIIE SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM

    Dyah Arum Widowati

    Universitas Sanata Dharma

    2015

    Hasil Belajar siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan motivasi belajar pun kurang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada maetri ekosistem pada siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta dengan menerapkan metode Jelajah Alam Sekitar.

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dengan tiga kali pertemuan dan siklus II dengan dua kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan3) Pengamatan 4) Refleksi. Pengumpulan data didapatkan dari hasil penilaian pre-test, post-test, lembar observasi, dan kuisioner.Subyek penelitian adalah 26 siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta.

    Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat dari rata-rata 70 pada siklus I menjadi 81,92 pada siklus II. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat dari 38,46% menjadi 88,46%. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I adalah 100% kategori rendah dan pada siklus II kategori tinggi 100%. Motivasi siswa pada siklus I dan II adalah 100% tinggi. Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai telah memenuhi target yaitu 77 untuk nilai rata-rata, 75% untuk ketuntasan KKM, 75% untuk nilai afektif siswa, dan 70% untuk motivasi minimal tinggi siswa. Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa Jelajah Alam Sekitar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi Ekosistem.

    Kata Kunci: Metode Jelajah Alam Sekitar, Motivasi, Hasil Belajar, Ekosistem

    viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRACT

    APPLICATION OF THE METHOD APPROACH NATURAL CRUISING AROUND (JAS) TYPE TO IMPROVE MOTIVATION AND STUDENTS LEARNING OUTSOMES OF JOANNES BOSCO HIGH

    SCHOOL YOGYAKARTA GRADE CLASS E IN SUBJECT MATERIALS OF ECOSYSTEM

    Dyah Arum Widowati

    Sanata Dharma University

    2015

    Students learning outcomes at SMP Joannes Bosco Yogyakarta on ecosystem topic cant able reach the minimum completness criteria (MCC). That waswhy this research was condueted increase the motivation students lesrning outcomes on ecosystem topic in class VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta by using the method approach of natural cruising around (JAS)

    Classroom action research was conducted in two cycles, three meetings in the first phase and two meetings in the second phase. Each cycle consists of 4 stages. 1) Planning 2) Implementation 3) Observation 4) Reflection. The data was collected from pre-test, post-test grading results, observation worksheets, and questionnaire filled in forms. The research subject is the 26 students class at VIIE Junior High School Joannes Bosco Yogyakarta.

    The research result is showing there’s motivation increase and student learning outcomes. Cognitive aspect of student learning outcomes increases from the average 70 in cycle 1 be 81,92 on cycle II. While student percentation who reach score of KKM increase from 38,46% to 88,46%. The afective aspect of student learning outcomes increases is 100% low category in second cycle 100% high category in the second cycle . Student motivation on cycle I and cycle II is 100% (high). The data obtained indiated the achievement of the 77% average score, 75% for KKM completely, 75% for student afective score and 70% for student high min motivation. Based of data, can be conclusing that method approach natural cruising around (JAS) can be increase motivation and student biology learning result class VII E Junior High School Joannes Bosco Yogyakarta on ecosystem subject material.

    Keyword: Method Approach Natural Cruising Around (JAS), Motivation learning outcomes, ecosystem

    ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis penjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

    memberi rahmat dan karunia yang luar biasa, sehingga penulis yang berjudul

    “Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitas (JAS) dalam meningkatkan motivasi

    dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada Materi

    Ekosistem” dapat diselesaikan dengan baik.

    Skripsi ini dapat deselesaikan dengan baik berkat doa, bimbingan,

    bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala

    kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasi

    kepada pihak-pihak sebagai berikut

    1. Allah SWT yang telah memberikan hidup, sumber kekuatan dan selalu

    melindungi penulis dalam setiap detiknya

    2. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas

    Sanata Dharma

    3. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

    yang telah memberikan izin penelitian

    4. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc selaku Ketua Prodi Pendidikan

    biologi

    5. Ibu Maslichah Asy’ari, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

    memberi bimbingan dan arahan dengan sabar, telaten, dan teliti dalam

    rangka penyelesaian skripsi ini

    6. Segenap dosen dan karyawan program studi pendidikan biologi yang

    dengan tulus dan sabar membagikan ilmu dan membimbing penulis

    x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7. Ibu Ag. Nuransah Safriatun, S.Ag selaku kepala sekola SMP Joannes

    Bosco Yogyakarta yang telah memberi izin penelitian

    8. Ibu Magdalena Lolita Oktaviasari, S.Pd selaku Guru mata pelajaran IPA

    kelas VII E yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan meluangkan

    waktu selama pelaksanaan penelitian

    9. Siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah

    berpartisipasi selama pelaksanaan penelitian

    10. Kedua orang tua tercinta, Bapak Mariyadi dan Ibu Sriharti yang senantiasa

    mendoakan, mendukung, dan mengarahkan penulis serta sebagai sumber

    motivasi utama peneliti dalam penyelesaian skripsi

    11. Kedua kakak dan adik tersayang, Agung Prasetyo Nugroho dan Wisnu Jati

    Prakoso yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada

    penulis

    12. Dwi Saputra yang selalu meluangkan waktu, mendukung dan memberi

    semangat kepada penulis.

    13. Sahabat-sahabat tercinta Niluh Mega Swastini, Falensi Aminah, Ditya

    Intan Kusuma dan Nining Sugiarti yang telah membantu, memberi

    dukungan, pengalaman, isnpirasi kepada penulis selama menempuh studi

    14. Teman-teman pendidikan biologi 2011 yang telah memberikan semangat,

    dukungan, dan pengalaman yang luar biasa kepada penulis

    xi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

    MOTTO ................................................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii

    ABSTRAK ........................................................................................................... viii

    ABSTRACT ............................................................................................................. ix

    KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

    A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

    xiii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

    C. Batasan Masalah........................................................................................... 4

    D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

    E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 7

    A. Pengertian Belajar ........................................................................................ 7

    B. Motivasi Belajar ......................................................................................... 11

    C. Hasil Belajar ............................................................................................... 15

    D. Metode JAS ................................................................................................ 18

    E. Materi Ekosistem ....................................................................................... 25

    F. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 25

    G. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 27

    H. Hipotesa...................................................................................................... 30

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 31

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 31

    B. Setting Penelitian ....................................................................................... 31

    C. Rancangan Tindakan / Desain Penelitian ................................................... 32

    D. Sumber Data Penelitian .............................................................................. 36

    E. Instrumen Penelitian................................................................................... 37

    F. Validitas Instrumen .................................................................................... 41

    G. Metode Analisa Data .................................................................................. 42

    H. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 46

    xiv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 48

    A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 48

    B. Pembahasan ................................................................................................ 63

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 70

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 70

    B. Saran ........................................................................................................... 71

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 72

    xv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ............................................................................ 29

    Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja:2011) ..... 31

    Gambar 4.1. Suasana Pembelajaran Siklus I ......................................................... 52

    Gambar 4.2. Suasana Pelaksanaan Post Test I ...................................................... 53

    Gambar 4.3. Suasana pembelajaran pada siklus II ................................................ 58

    Gambar 4.4. Suasana Pelaksanaan Post tes II ....................................................... 59

    Gambar 4.5. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II ............... 65

    Gambar 4.6. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VII E ......................................... 66

    Gambar 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E .......... 68

    xvi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Perolehan Data ...................................................................................... 35

    Tabel 3.2 . Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif ................................................. 37

    Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa ......................................... 39

    Tabel 3.4. Kriteria Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa ................................ 44

    Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Kuisioner .................................................... 44

    Tabel 3.6. Kriteria Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 45

    Tabel 3.7. Indikator Keberhasilan Penelitian ........................................................ 46

    Tabel 4.1. Hasil Analisis Pretest Siswa Kelas VII E ............................................ 53

    Tabel 4.2. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I ................................................. 54

    Tabel 4.3. Hasil Aspek Afektif Siswa Kelas VII E ............................................... 54

    Tabel 4.4. Hasil analisis motivasi belajar awal siswa ........................................... 55

    Tabel 4.5. Hasil analisis post test II ...................................................................... 59

    Tabel 4.6. Hasil aspek afektif siswa kelas VII E................................................... 60

    Tabel 4.7. Analisis motivasi belajar akhir siswa kelas VII E................................ 61

    Tabel 4.8. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II.............................. 64

    Tabel 4.9. Peningkatan Rata-rata Kelas VII E ...................................................... 66

    Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E ........... 68

    xvii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ......................................................................... 75

    Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 79

    Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 99

    Lampiran 4 Kisi- Kisi Kuisioner ......................................................................... 117

    Lampiran 5 Kuisioner awal dan akhir ................................................................. 119

    Lampiran 6 Kisi- Kisi Soal Pretest...................................................................... 124

    Lampiran 7 Soal Pretest ...................................................................................... 127

    Lampiran 8 Kisi – Kisi soal Post test I ................................................................ 133

    Lampiran 9 Soal Post test Siklus I ...................................................................... 135

    Lampiran 10 Kisi – Kisi soal Post tes II ............................................................. 143

    Lampiran 11 Soal Post test II .............................................................................. 145

    Lampiran 12 Lembar Observasi .......................................................................... 152

    Lampiran 13 Surat Keterangan Selesai Penelitian .............................................. 154

    Lampiran 14 Analisis Kuisioner Motivasi Belajar ............................................. 155

    Lampiran 15 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar awal .......................................... 159

    Lampiran 16 Sampel Hasil Kuisioner Belajar Akhir Siswa................................ 163

    Lampiran 17 Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I ............................. 169

    Lampiran 18 Contoh Pekerjaan Posttes 1 Siswa yang Mendapat Nilai Rendah . 171

    Lampiran 19 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Rendah ..... 180

    Lampiran 20 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Tinggi ....... 184

    Lampiran 21 Sampel Hasil Lembar Observasi Siswa ......................................... 188

    Lampiran 22 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan I ................................ 190

    Lampiran 23 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan II ............................... 193

    xviii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Lampiran 24 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan III .............................. 195

    Lampiran 25 Contoh Pekerjaan LKS Siklus II Pertemuan II .............................. 197

    Lampiran 26 Analisa Hasil Belajar Kognitif (Post Test II) ................................ 197

    Lampiran 27 Pekerjaan Siswa Posttes 2 siklus II yang Mendapat Nilai Tinggi 201

    Lampiran 28 Pendokumentasian Penelitian ........................................................ 205

    xix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Pada zaman modern ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang

    sangat pesat. Berbagai model pembelajaran juga telah digunakan dalam proses

    pembelajaran. Supaya terwujud pembelajaran yang menuntun peserta didik

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka tugas seorang guru adalah

    mengusahakan suasana kelas selama proses belajar mengajar berada dalam

    kondisi menyenangkan.

    Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar

    menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses

    mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang demikian

    sering diistilahkan dengan pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam

    proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan untuk

    membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik.

    Pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai

    kompetensi yang diharapkan. (Sanjaya:2013)

    Pada kenyataanya implementasi pembelajaran di kelas cenderung teacher

    contered sehingga siswa menjadi pasif. Masalah utama yang timbul dalam

    pembelajaran ini siswa kurang aktif sehingga hasil belajar rendah. Pada

    kenyataanya guru juga lebih suka menerapkan model teacher contered, karena

    tidak memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang

    ada pada buku ajar atau referensi-referensi yang lain. Dalam hal tersebut siswa

    1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir,

    dan memotivasi sendiri (self motivation), padahal aspek-aspek tersebut merupakan

    kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Masalah ini banyak dijumpai dalam

    kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Demikian halnya yang terjadi di SMP

    Joannes Bosco Yogyakarta. Setelah dilakukan wawancara dengan guru mata

    pelajaran biologi diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas VII E tahun pelajaran

    2013/2014 dalam materi ekosistem tergolong rendah,skor rata-rata kelas yaitu 52.

    Prosentase siswa yang mencapai KKM 44,5 % sedangkan prosentase siswa yang

    tidak mencapai KKM 55,55% dibawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 75.

    Penggunaan data hasil belajar siswa tahun pelajaran 2013/2014 pada materi

    ekosistem dianggap relevan sebagai dasar dilakukannya penelitian tahun

    2014/2015 karena kelas yang digunakan adalah kelas yang sama yaitu kelas VII

    E. Selain itu, guru matapelajaran IPA kelas VII E dan model pembelajaran yang

    diterapkan guru tahun pelajaran 2013/2014 sama dengan tahun pelajaran

    2014/2015. Hal ini memungkinkan peluang terulang kembalinya masalah hasil

    belajar yang rendah pada siswa kelas VII E pada tahun pelajaran 2014/2015.

    Sikap siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, cepat merasa

    bosan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, cepat mengantuk membutuhkan

    model pembelajaran yang cocok untuk karakteristik siswa tersebut. Untuk itu

    dibutuhkan model pembelajaran yang variatif dan menarik serta melibatkan

    aktivitas maupun tanggunng jawab siswa.

    Berdasarkan situasi di atas, maka perlu dilakukan perbaikan pada proses

    pembelajaran biologi untuk kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    ajaran 2014/2015, supaya motivasi belajar dapat ditingkatkan. Salah satu metode

    yang dapat diterapkan untuk mengembangkan aspek kognitif dan afektif adalah

    dengan model pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS).

    Menurut Ridlo (dalam Mulyani, 2008) metode pembelajaran Jelajah Alam

    Sekitar merupakan salah satu cara mengajak siswa belajar langsung dengan alam

    di sekitarnya. Media yang digunakan adalah alam sekitar sekolah atau lingkungan

    tempat tinggal siswa. Di sisi lain dengan metode pembelajaran JAS tampak secara

    eksplisit bahwa tanggung jawab belajar berada pada peserta didik dan guru

    mempunyai tanggungjawab menciptakan situasi yang mendorong prakarsa,

    motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.

    Metode pembelajaran JAS dalam implementasinya menekankan pada

    pembelajaran yang menyenangkan. Ini merupakan salah satu komponen dari

    PAKEM yang mempunyai kepanjangan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan

    menyenangkan. Namun dalam pendekatan pembelajaran JAS, karakter

    menyenangkan, terekspresi secara eksklusif dalam istilah bioedutainment (asal

    kata bio = biology; edu = education, dan tainment = intertainment)., yakni

    merupakan strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan

    melibatkan unsur ilmu atau sains, proses penemuan ilmu (inkuari), ketrampilan

    berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan

    sportivitas.

    Dari kondisi inilah penulis tergerak untuk melakukan penelitian di SMP

    Joannes Bosco Yogyakarta untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

    dengan menggunakan metode Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    materi ekosistem. Untuk itu penulis dalam penelitian mengambil judul

    “PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM

    MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

    VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI

    EKOSISTEM”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diurai diatas dapat ditarik suatu

    rumusan masalah yaitu: “Apakah metode Jelajah Alam Sekitar dapat

    meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas VII E

    SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015?”

    C. Batasan Masalah

    Agar peneliti lebih fokus terarah maka peneliti membatasi masalah pada

    materi yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

    1. Metode pembelajaran Jelajah Alam Sekitar hanya menekankan pada

    pengamatan langsung dengan alam sekitar sekolah.

    2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

    pada materi ekosistem meliputi aspek, kognitif dan aspek afektif

    3. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalaha materi

    ekosistem dengan Standar Kompetensi Dasar: 7. Memahami saling

    ketergantungan dalam ekosistem dan Kompetensi Dasar: 7.1 Menentukan

    ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem dan 7.2.

    Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam

    pelestarian ekosistem.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    4. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar, hasil belajar, dan penerapan

    metode Jelajah Alam Sekitar.

    5. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco

    Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

    D. Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Joannes

    Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem dengan menerapkan metode Jelajah

    Alam Sekitar.

    E. Manfaat Penelitian

    1) Bagi pendidik

    a. Memotivasi guru untuk menciptakan pembelajaran yang

    menyenangkan yang dapat memotivasi siswa.

    b. Mengaktifkan seluruh siswa untuk berbicara.

    c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan

    guru tenntang pembelajaran dengan metode Jelajah Alam Sekitar.

    2) Bagi siswa

    a. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa

    kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.

    b. Memotivasi peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti

    pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA biologi.

    c. Mengembangkan kerjasama antar siswa dalam pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    3) Bagi Peneliti

    a. Memberikan motivasi diri sendiri untuk meningkatkan kemampuan

    dan kretivitas dalam proses belajar mengajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Pengertian Belajar

    Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat dikenal

    secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing ahli memiliki

    pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masing-

    masing kita sudah sangat memahami apa yang dimaksud belajar tersebut, berikut

    akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurut para ahli.

    Menurut Gagne dalam Susanto (2013), belajar dapat didefinisikan sebagai

    suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

    pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat

    dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan

    dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada

    saat pembelajaran berlangsung.

    Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh

    pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga

    menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau

    keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau

    arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru. Selanjutnya, Gagne dalam

    teorinya yang disebut The domains of learning, menyimpulkan bahwa segala

    sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

    7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    1. Keterampilan motoris (motor skill) adalah keterampilan yang

    diperlihatkan dari berbagai gerakan badan, misalnya menulis, menendang

    bola, bertepuk tangan, dan loncat.

    2. Informasi verbal: informasi ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak

    atau intelegensi seseorang, misalnya seseorang dapat memahami sesuatu

    dengan berbicara, menulis, menggambar, dan sebagainya yang berupa

    simbol yang tampak.

    3. Kemampuan intelektual:selain menggunakan simbol verbal, manusia

    juga mampu melakukan interaksi dunia luar melalui kemampuan

    intelektualnya, misalnya mampu membedakan warna, bentuk, dan ukuran.

    4. Strategi kognitif: Gagne menyebutnya sebagai organisasi keterampilan

    yang internal, yang sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan

    berpikir.

    5. Sikap (attitude): sikap merupakan faktor penting dalam belajar, karena

    tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik.

    Adapun menurut Burton dalam Susanto (2013), belajar dapat

    diartikam sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya

    interaksi individu dengan individu lain dan individu dengan

    lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan

    lingkungannya. Sementara menurut Hilgard dalam Susanto (2013), belajar

    adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan

    yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini

    diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang

    melalui latihan, pembiasaan, pengalaman, dan sebagainya.

    Sementara menurut Hamalik (2005) menjelaskan bahwa belajar

    adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (

    learning is defined as the modificator or strengthening of behavior

    through experiencing). Belajar sesungguhnya ciri khas manusia dan yang

    membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia

    merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja,

    dan di mana saja, baik disekolah, kelas, maupun di jalanan dalam waktu

    yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal sudah

    pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh

    iktikad dan maksud tertentu. Menurut pengertian ini, belajar merupakan

    suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau

    tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau

    menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik

    juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah

    laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya.

    Adapun pengertian belajar menurut Winkel (2009) adalah suatu

    aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorangn

    dengan lingkungannya, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam

    pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat

    relatif konstan dan berbekas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Menurut Siregar (2010) belajar merupakan sebuah proses yang

    kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,

    sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu

    pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan

    tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut

    perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan

    (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).

    Belajar menurut Dimyati (2006) merupakan tindakan dan perilaku

    siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh

    siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses

    belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada

    dilingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa

    keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-

    hal yang dijadikan bahan belajar.

    Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan

    bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan

    sengaja dalam keadaan sadar untuk suatu konsep, pemahaman, atau

    pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

    perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun

    dalam bertindak.

    Dengan memahami kesimpulan diatas, setidaknya belajar memiliki

    ciri-ciri sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    a. Adanya kemampuan baru dan adanya perubahan. Perubahan tingkah

    laku tersebut bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan

    (psikomotor), maupun nilai dan sikap (afektif)

    b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat aja, melainkan menetap atau

    dapat disimpan.

    c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha.

    Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

    d. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau

    kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-

    obatan.

    Dalam Penelitian ini peneliti mengamati pembelajaran dengan

    menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar pada materi ekosistem.

    B. Motivasi belajar

    Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebut dengan “motif”

    untuk menunjuk mengapa sesorang tersebut berbuat sesuatu. Menurut Sardiman

    (2008) kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

    untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

    dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

    mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

    (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan

    sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.

    Menurut Winkel (2009) motivasi belajar adalah keseluruhan daya

    penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada

    kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi

    belajar terbagi atas dua bentuk, yaitu: Motivasi ekstrinsik, bentuk motivasi yang di

    dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan

    yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak rajin

    belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan kepadanya oleh orang

    tuanya. Yang kedua motivasi intrinsik, bentuk motivasi yang di dalamnya

    aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara

    mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak belajar karena ingin

    mengetahui seluk-beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya.

    Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

    kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,

    dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan

    perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

    keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

    belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

    dikehendaki oleh subjek belajar tersebut dapat tercapai.

    Menurut Uno (2006) motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

    memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan

    secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi

    tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

    Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan

    keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Sedangkan faktor ekstrinsiknyan adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar

    yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua

    faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang

    berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.

    Menurut Hamalik (2014), hakikat motivasi belajar adalah dorongan

    internal dan eksternal pada siwa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan

    perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur

    yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan

    seseorang dalam belajar. Indikator motivasi dapat diklasifikasikan sebagai

    berikut:

    1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

    2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

    3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

    4. Adanya penghargaan dalam belajar

    5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

    6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

    seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

    1. Jenis motivasi

    a. Motivasi Intrinsik

    Menurut Siregar (2010), motivasi intrinsik adalah motivasi berasal dari

    dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik yng

    terdapat dalam diri siswa berguna dalam situasi belajar yang fungsional.

    Misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi

    kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan

    diterima oleh orang-orang lain.

    Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia

    secara tidak sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan

    motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat

    diperlukan, terutama belajar sendiri.

    b. Motivasi Ekstrinsik

    Menurut Sani (2013), motivasi ekstrinsik adalah motivasi melakukan

    sesuatu karena pengaruh eksternal. Motivasi ekstrinsik muncul akibat insentif

    eksternal atau pengaruh dari luar peserta didik, misalnya: tuntutan, imbalan,

    atau hukuman.

    2. Prinsip- Prinsip Motivasi Belajar

    Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar. Tidak

    ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi. Menurut Djamarah (2011), ada

    beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut.

    a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar

    Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi

    belum menunjukan aktivitas nyata.

    Dalam penelitian ini peneliti menekankan pada kedua motivasi tersebut, yaitu

    intrisik dan ekstrinsik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    C. Hasil belajar

    Dalam proses pembelajaran penilaian berfungsi sebagai alat untuk

    mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Proses adalah kegiatan

    yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil

    belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

    menerima pengalaman belajarnya.

    Menurut Bloom dalam Sudjana (2014), secara garis besar

    mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga macam yaitu ranah kognitif, ranah

    efektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar

    intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan,

    pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan kreasi. Kedua aspek pertama adalah

    aspek tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat

    tinggi. Ranah afektif berkenan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni,

    penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah

    psikomotoris berkenan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan

    bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yaitu, gerak refleks, keterampilan

    gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan

    keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

    1. Pengertian hasil belajar

    Berdasarkan konsep uraian belajar di atas, dapat dipahami tentang makna

    hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

    menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil belajar

    bagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Brahim dalam Susanto (2013)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan

    siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor

    yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

    Secara sederhana, yang dimaksud hasil belajar dengan hasil belajar siswa

    adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena

    belajar sendiri itu merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

    memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam

    kegiatan pembelajaran atau instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan

    pembelajaran

    Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan

    tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana

    dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto (2013) bahwa evaluasi merupakan proses

    penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu

    program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya

    evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau

    bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar

    siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga

    sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup

    segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap,

    keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

    Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif

    dan kognitif.

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Menurut teori Gestalt dalam Haryanto (2010), belajar merupakan suatu proses

    perkembangan. Artinya secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan.

    Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu yang berasal dari diri siswa sendiri

    maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar

    dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa

    dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan

    kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan yaitu sarana dan

    prasarana, kreasi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta

    dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.

    Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman dalam Susanto (2013),

    hasil belajar dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi beberapa faktor

    yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian

    mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

    a. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber di

    dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.

    Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi

    belajar, ketekunan sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan

    kesehatan.

    b. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

    memengaruhi hasil belajar, yaitu keluarga,sekolah, dan masyarakat.

    Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang

    morat marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian yang

    kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari yang kurang baik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil

    belajar peserta didik.

    Selanjutnya, menurut Wasliman dalam Susanto (2013) bahwa sekolah

    merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin

    tinggi kemampuan siswa dan kualita pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi

    pula kualitas belajar siswa.

    Fokus dalam penelitian ini faktor internal dan eksternal yaitu sekolah terutama

    pada metode mengajar.

    Kualitas pengajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru, sebagaimana

    dikemukakan oleh Sanjaya (2011), bahwa guru adalah komponen yang sangat

    menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Berdasarkan

    pendapat ini ditegaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang sangat berperan

    mempengaruhi hasil belajar siswa adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran

    memegang peranan yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada

    usia sekolah dasar, tak mungkin digantikan oleh perangkat lain, seperti televisi,

    radio, dan komputer. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang berkembang

    yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.

    D. Metode JAS ( Jelajah Alam Sekitar)

    Ridlo (2005) menyatakan bahwa alam sekitar siswa ialah lingkungan

    disekitar siswa, dapat berupa lingkungan alam. sosial, budaya, dan agama, dan

    sebagainya. Dalam proses pembelajaran yang dirancang dengan menerapkan

    pendekatan JAS, kegiatan belajar dilaksanakan dengan mengajak siswa untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    mengenal obyek, mengenal gejala dan permasalahannya, serta menelaah dan

    menemukan kesimpulan atau konsep tentang hal yang dipelajari.

    Menurut Wibowo (2007) kegiatan belajar dengan mengajak siswa

    mengenal objek, mengenal gejala alam dan permasalahannya akan mendorong

    siswa untuk melakukan berbagai tindakan yang akan memberikan pengalaman

    langsung dan konkrit bagi mereka. Kegiatan belajar melalui penjelajahan alam

    sekitar akan memberi peluang lebih luas kepada siswa, untuk mempelajari obyek-

    obyek biologi yang menjadi pusat perhatiannya, atau yang lebih sesuai dengan

    kebutuhan setiap siswa.

    Pembelajaran JAS merupakan strategi dalam pembelajaran yang

    mengutamakan lahan di sekitar sekolah atau sumber belajar lain di luar sekolah

    sehingga memungkinkan siswa belajar secara langsung terhadap fenomena alam

    berdasarkan pengamatannya sendiri. Dalam hal ini guru harus jeli dalam memilih

    topik pelajaran yang cocok jika akan menggunakan strategi ini. Srtategi ini

    mempunyai kelebihan, yaitu siswa belajar dalam kondisi yang menyenangkan.

    Srtategi ini didasarkan pada learning by doing. Siswa dapat berinteraksi langsung

    dengan keadaan alam nyata sehingga seluruh indera yang dimilikinya akan

    difungsikan, siswa dapat melihat langsung fenomena alam di sekitar sekolah.

    Menurut Mulyani (2008) JAS sebagai suatu metode memiliki karakter

    menyenangkan, terekspresi secara exlusif dalam istilah bioedutainmen (asal kata

    bio = biology, edu = education, tainment = intertainment), yakni merupakan

    strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan melibatkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    unsur ilmu sains proses penemuan ilmu (inkuri), ketrampilan berkarya, kerjasama,

    permainan yang mendidik kompetisi, tantangan dan sportifitas.

    1. Komponen-komponen pendekatan JAS

    Menurut Ridlo (2005), pendekatan JAS terdiri atas beberapa

    komponen yang seyogyanya dilaksanakan secara terpadu, adapun

    komponen-komponen JAS terdiri dari:

    a. Eksplorasi

    Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya seseorang akan

    berinteraksi dengan fakta yang ada dilingkungannya sehingga

    menemukan pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan

    dan masalah. Dengan adanya masalah manusia akan melakukan

    kegiatan berfikir mencari pemecahan masalah. (Mulyani:2008)

    b. Konstruktivisme

    Dalam pembentukan pengetahuan terdapat dua aspek berfikir, yaitu

    aspek figurative dan aspek operatif. Berfikir operatif memungkinkan

    seseorang untuk mengembangkan pengetahuannya dari suatu level

    tertentu ke level lebih tinggi

    c. Proses sains

    Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang melakukan

    pengamatan, dari sini menimbulkan pertanyaan atau permasalahan.

    Permasalahan ini akan mendapatkan pemecahan dengan melakukan

    metode ilmiah, atau membandingkan dengan teoriyang diperoleh

    sebelumnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    d. Masyarakat belajar

    Konsep learning community menyarankan agar hasil

    pembelajaran diperoleh kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar

    diperoleh dari sharing antar teman, kelompok, antara yang tahu

    dengan yang belum tahu. Dalam kelas yang menggunakan pendekatan

    kontekstual, guru disarankan untuk melaksanakan pembelajaran dalam

    kelompok belajar.

    Anggota kelompok sebaiknya yang heterogen, sehingga yang

    pandai dapat mengajari yang kurang pandai, yang cepat menangkap

    pelajaran dapat mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai

    gagasan dapat mengajukan usul. Guru dapat melakukan kolaborasi

    dengan mendatangkan “ahli” ke kelas sebagai narasumber sehingga

    peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung

    dari ahlinya.

    Masyarakat belajar dapat terbentuk jika terjadi proses

    komunikasi dua arah. Dalam masyarakat belajar, dua kelompok atau

    lebih yang terlibat komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang

    yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi

    yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga minta

    informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Setiap pihak harus

    merasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman,

    atau keterampilan yang berbeda yang perlu dipelajari. Dalam praktet

    di kelas, masyarakat belajar dapat terwujud dalam:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    • Pembentukan kelompok kecil

    • Pembentukan kelompok besar

    • Mendatangkan “ahli” ke kelas

    • Bekerja dengan kelas sederajat

    e. Bioedutainment

    Bioedutainment dalam pendekatannya melibatkan unsur utama,

    yaitu ilmu dan penemuan ilmu, keterampilan berkarya, kerjasama,

    permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportifitas dapat

    menjadi salah satu solusi dalam menyikapi perkembangan biologi saat

    ini dan masa yang akan datang. Dengan Bioedutainment semua aspek

    dapat teramati ( Mulyani:2008)

    Yang menjadi ciri dalam pembelajaran JAS adalah:

    a. Selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun

    tidak langsung yaitu menggunakan media.

    b. Selalu ada kegiatan berupa prediksi, pengamatan, dan penjelasan.

    c. Adanya laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan,

    gambar, foto atau audiovisual.

    d. Kegiatan dirancang dengan menyenangkan sehingga

    menimbulkan minat untuk belajar lebih lanjut.

    2. Langkah-langkah dalam model pembelajaran JAS

    Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran JAS adalah sebagai berikut:

    a. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang diberikan untuk siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    b. Guru membentuk kelompok heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4-

    5 siswa.

    c. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan dilingkungan

    sekitar

    d. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang sudah

    dirancang sebelumnya oleh guru dan guru memberi bantuan secara

    individual kepada siswa yang membutuhkannya.

    e. Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatannya dengan

    mempresentasikan hasil kelompoknya.

    f. Guru memberi tes untuk siswa secara individu.

    g. Menjelang akhir pembelajaran guru memberikan pendalaman materi

    secara klasikal (Ridlo,2005)

    3. Prinsip-prinsip model JAS

    Berikut merupakan prinsip- prinsip model JAS:

    a. Dengan pembelajaran alam sekitar guru dapat memperagakan secara

    langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar pengajaran.

    b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-

    banyaknya agar anak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar, dan

    catat saja.

    c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan

    pengajaran secara totalitas.

    d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi

    intelektual yang kukuh tidak verbalitas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    e. Pembelajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional karena

    alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak. (Ridlo:2005)

    4. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran JAS

    Kelebihan- kelebihan yang dapat diperoleh melalui pembelajaran dengan

    Jelajah Alam Sekitar antara lain:

    a. Siswa diajak secara langsung berhubungan dengan lingkungan sehingga

    mereka memperoleh pengalaman tentang masalah yang dipelajarinya.

    b. Pengetahuan bisa diperoleh sendiri melalui hasil pengamatan, diskusi,

    belajar mandiri dari buku diktat sekolah, atau sumber lain.

    c. Evaluasi tidak hanya didapat dari aspek kognitif, tetapi afektif dan juga

    psikomotor.

    d. Kerja kelompok lebih nyata.

    e. Dengan pembelajaran JAS dapat membentuk pada diri siswa rasa

    sayang terhadap alam sehingga menimbulkan minat untuk memelihara

    dan melestarikannya.

    5. Kekurangan- kekurangan pembelajaran JAS

    Kekurangan-kekurangan yang dapat diperoleh melalui pembelajaran

    Jelajah Alam Sekitar antara lain:

    a. Tidak terkontrolnya proses belajar mengajar karena terlalu banyak

    siswa yang asik bermain sendiri.

    b. Proses belajar mengajar kurang efisien

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    E. Materi Ekosistem

    Menurut Suyanto (2011) dalam bukunya yang berjudul Lestarilah Bioma

    Kita, alam merupakan suatu habitat, selain terdapat berbagai macam makhluk

    hidup (komunitas) juga terdapat makhluk tak hidup. Diantara makhluk hidup

    dengan makhluk tak hidup terjadi interaksi yang disebut ekosistem.Materi

    pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini materi ekosistem dan

    Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 7. Memahami

    saling ketergantungan dalam ekosistem dan Kompetensi Dasar: 7.1

    Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem dan

    7.2. Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam

    pelestarian ekosistem.

    Materi-materi pokok dalam ekosistem meliputi: satuan-satuan makhluk

    hidup dalam ekosistem, jenis ekosisten, komponen ekosistem, hubungan

    ketergantungan antara komponen biotik-biotik, biotik-abiotik, simbiosis,

    masalah ekosistem dan pelestarian ekosistem.

    F. Penelitian Yang Relevan

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kajian beberapa penelitian

    yang dilakukan oleh peneliti lain terhadap penggunaan metode Jelajah Alam

    Sekitar, yakni penelitian yang dilakukan Syaifudin (2013) yang berjudul

    “Efektivitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS)

    Terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2

    Banguntapan”.

    Hasil penelitian tersebut menunjukan terdapat pengaruh pendekatan JAS

    terhadap keaktifan siswa pada pembelajaran materi pokok kingdom plantae. Hal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    ini ditunjukan dengan nilai uji Mann Whitney U dengan signifikansi sebesae 0.024

    ( pada tingkat signifikansi 0,05), pembelajaran proyek berbasis JAS lebih efektif

    daripada model ceramah ditinjau dari hasil belajar siswa, berdasarkan Independent

    Samples t Test dengan signifikansi 0,048 (pada tingkat signifikansi 0,05),

    penerapan pembelajaran proyek berbasis JAS pada sub materi bryophyta dan

    pteridophyta mendapat tanggapan positif terbukti dari hasil analisis deskriptif

    dengan persentase rata-rata semua aspek memperoleh tanggapan 81,51% dengan

    kategori baik.

    Penelitian yang dilakukan Stephani (2009) yang berjudul “ Penerapan

    Pembelajaran Berbasis Masalah (PMB) dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar

    (JAS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa

    Kelas VII SMP Xaverius 3 Bandar Lampung”. Hasil penelitian menunjukan

    kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan observasi dan analisis LKS serta

    laporan pada siklus 1 sebesar 60,76% dan pada siklus II sebesar 81,88%. Nilai

    rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus I sebesar 58% dan pada siklus II

    sebesar 81%. Hasil belajar afektif siswa pada siklus I sebesar 61,53% dan pada

    siklus II sebesar 84,16%. Hasil belajar psikomotor siswa pada siklus I sebesar

    61,53& dan pada siklus II sebesar 80,76%.

    G. Kerangka Berpikir

    Keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran tidak lepas dari peran dan

    usaha guru sebagai fasilitator motivator, didukung dengan sarana dan prasarana

    yang tersedia serta keaktifan murid dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Namun hal tersebut kurang berperan maksimal di SMP Joannes Bosco

    Yogyakarta.

    Berdasarkan observasi beserta wawancara guru IPA SMP Joannes Bosco

    Yogyakarta diketahui bahwa pencapaian hasil belajar siswa merasa termotivasi

    selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dikarenakan siswa

    merasa jenuh dengan pembelajaran yang monoton dengan model pembelajaran

    yang kurang bervariasi. Motivasi belajar yang rendah ditunjukan dari perilaku

    siswa yang kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.

    Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, metode pembelajaran Jelajah

    Alam Sekitar (JAS) cocok digunakan dalam proses belajar mengajar dalam

    meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran ini

    menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa

    karena belajar diluar kelas dengan memanfaatkan lingkungan disekitar sekolah,

    sehingga siswa mau terlibat dalam pembelajaran dan membuat siswa lebih aktif.

    Hal tersebut menerapkan upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

    Berikut adalah kerangka berpikir penelitian yang disajikan dalam diagram alir

    pada gambar 2.1:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

    Motivasi dan Hasil belajar SMP Joannes Bosco Yogyakarta meningkat

    Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA SMP Joannes Bosco Yogyakarta:

    • Minat dan hasil belajar rendah dan masih ada yang belum mencapai KKM 75

    • Guru masih menerapkan metode teacher contered

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syaifudin (2013) yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2

    Dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat, menarik motivasi siswa, mengaktifkan siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat

    Metode JAS memiliki kelebihan: Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa diajak secara langsung berhubungan dengan lingkungan

    sehingga mereka memperoleh pengalaman tentang masalah yang dipelajarinya. Dengan pembelajaran JAS dapat membentuk pada diri siswa rasa sayang terhadap alam sehingga menimbulkan minat untuk memelihara

    dan melestarikannya.

    Penelitian yang dilakukan Stephani (2009) yang berjudul “ Penerapan

    Pembelajaran Berbasis Masalah (PMB) dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa

    Kelas VII SMP Xaverius 3 Bandar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    H. Hipotesa

    Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan diatas, hipotesa yang peneliti ajukan

    adalah “Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar dapat Meningkatkan Motivasi

    `dan Hasil Belajar Siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada

    Materi Ekosistem”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini dirancang sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap

    kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas

    (Aqib,2006). Jenis penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki dan

    meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.

    Penelitian ini juga merupakan penelitian kuantitatif-kualitatif. Data

    kuantitatif yang akan dikumpulkan berupa skor hasil belajar kognitif,

    afektif, dan hasil kuisioner mengenai motivasi hasil belajar siswa.

    B. Setting Penelitian

    1. Objek penelitian

    Objek penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi siswa pada

    materi ekosistem.

    2. Subyek penelitian

    Subyek penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco

    Yogyakarta semester genap tahun pembelajaran 2014/2015 dengan

    jumlah siswa sebanyak 26 siswa.

    3. Tempat penelitian

    Penelitian dilakukan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang

    beralamat di Jl. Mlati wetan No. 51, Baciro, Yogyakarta.

    30

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    4. Waktu penelitian

    Penelitian dilakukan selama tanggal 29 Mei- 7 Juni 2015.

    C. Rancangan Tindakan / Desain Penelitian

    Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas

    Kemmis dan McTaggart, setiap tahapan berulang meliputi tahap-tahap:

    Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Pemantauan (Observing),

    Refleksi (Reflecting). Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui tingkat

    perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator-indikator yang

    telah ditetapkan. Desain PTK Model Kemmis dan McTaggart disajikan

    dalam Gambar 3.1.

    SIKLUS I

    SIKLUS II

    Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja:2011)

    Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran

    yang akan dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian

    kegiatan akan dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut:

    Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

    Perencanaan I Refleksi

    Refleksi Pelaksanaan Tindakan

    dan Observasi Perencanaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    1. Siklus I

    a. Perencanaan (Planning)

    1) Berdiskusi bersama guru mata pelajaran untuk mempersiapkan

    penelitian

    2) Penetapan indikator ketercapaian. Indikator ketercapaian

    ditentukan berdasarkan hasil observasi awal penelitian

    3) Menyusun instrumen pembelajaran, yaitu silabus, Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa

    (LKS)

    4) Merumuskan atau menyusun desain/ skenario pembelajaran

    dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)

    5) Menentukan tempat yang akan digunakan untuk jelajah alam

    sekitar

    6) Menyusun pedoman penilaian tes, lembar observasi, soal-soal

    pre test, post test dan tugas

    7) Membuat lembar observasi untuk mengamati kemampuan

    afektif

    b. Pelaksanaan (Acting)

    1) Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa

    2) Membagi siswa dalam 6 kelompok, pembagian siswa dengan

    cara memilih sendiri.

    3) Membagi lembar kerja siswa yang sudah tersedia kepada para

    siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    4) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dan

    mengerjakan LKS

    5) Memberikan motivasi dan bimbingan siswa agar dapat

    melaksanakan pengamatan sesuai dengan petunjuk LKS

    6) Mengajak siswa belajar di luar kelas atau di lingkungan sekitar

    sekolah

    7) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan saling

    mengeluarkan pendapat atau argumennya masing-masing

    c. Pengamatan (Observing)

    Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi kemampuan

    siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan argumennya. Pada

    siklus I aspek afektif siswa yang diamati adalah jujur dan percaya

    diri.

    d. Refleksi (Reflecting)

    Pada tahap refleksi dikaji apa yang telah terjadi dan apa

    yang belum terjadi, apa yang belum berhasil dan yang sudah

    berhasil setelah diberi tindakan, komponen-komponen refleksi

    yang meliputi: analisis, pelaksanaan, penjelasan, penyusunan

    kesimpulan, dan identifikasi tindak lanjut.

    2. Siklus II:

    a. Perencanaan

    1) Membuat RPP

    2) Membuat kelompok baru berdasarkan kemampuan siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    3) Membuat lembar kerja siswa dengan berbasis masalah dengan

    materi ekosistem

    4) Membuat soal post test dan kunci jawaban yang sesuai dengan

    materi yang diajarkan

    5) Membuat lembar observasi untuk mengamati kemampuan

    berpikir kritis siswa, afektif

    b. Pelaksanaan

    1) Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa

    2) Membagi lembar kerja siswa yang sudah tersedia kepada

    para siswa, dengan 2 LKS yang berbeda

    3) Mengajak siswa belajar di luar kelas atau di lingkungan

    sekitar sekolah

    4) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dan

    mengerjakan LKS

    5) Memberikan bimbingan kepada siswa supaya siswa dapat

    melakukan pengamatan sesuai dengan petunjuk LKS

    6) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan

    saling mengeluarkan pendapat dan argumennya msing-

    masing

    c. Pengamatan (Observing)

    Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi kemampuan

    siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan argumennya. Pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    siklus II sikap afektif siswa yang diamati adalah kerjasama dan

    tanggung jawab.

    d. Refleksi (Reflecting)

    Pada tahap refleksi dikaji atau digunakan untuk menentukan

    apakah tindakan pada siklus II sudah berhasil atau belum

    penerapannya.

    D. Sumber Data Penelitian

    Sumber data penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII D SMP

    Joannes Bosco Yogyakarta yang berjumlah 26 siswa dan guru mata

    pelajaran IPA. Rancangan penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian

    ini merupakan rancangan PTK dengan melibatkan data kualitatif dan data

    kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui hasil analisis LKS, lembar

    observasi, dan kuisioner. Sedangkan data kuantitatif deskriptif diperoleh

    dari hasil belajar kognitif, dan hasil post test 1 dan 2.

    Data yang diambil dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel

    berikut ini:

    Tabel 3.1 Perolehan Data

    Data Sumber Data Perolehan data Motivasi Belajar Siswa Kuisioner

    Hasil belajar afektif Siswa Hasil observasi kelas selama proses pembelajaran

    Hasil belajar kognitif

    Siswa Lembar kerja siswa (LKS), pretest dan post test

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    E. Instrumen Penelitian

    Sanjaya (2011) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat

    yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Tanpa

    instrumen yang tepat, instrumen tidak akan menghasilkan sesuatu.

    Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka

    harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya

    dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah:

    a. Instrumen Pembelajaran

    1. Silabus

    2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

    b. Instrumen Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

    dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

    data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak

    akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan

    dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

    sebagai berikut:

    1. Pengamatan(observasi)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mengamati

    aktivitas pembelajaran di kelas, yaitu mengamati kemampuan berpikir

    kritis siswa, dan afektif siswa selama proses belajar mengajar

    berlangsung dengan menggunakan metode jelajah alam sekitar.

    Berikut adalah kisi-kisi hasil belajar aspek afektif yang digunakan

    dalam penelitian ini:

    Tabel 3.2 . Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif

    No Tingkatan Kategori

    Aspek yang diamati

    Nompor aspek yang diamati dalam

    Lembar Observasi 1 Receiving Perhatian siswa

    dalam pembelajaran 1, 10

    2

    Responding

    Sikap 9 Keberanian saat

    mengungkapkan pendapat

    4,8

    Antusias dalam mengerjakan tugas

    2,5

    3

    Valuing Menghargai pendapat teman

    7

    4

    Organisasi

    Partisipasi siswa dalam pembelajaran

    6

    Kerjasama siswa dalam kelompok

    3

    2. Tes

    Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau tugas atau

    seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi

    tentang sifat atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir

    pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan

    yang dianggap benar. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    tes buatan guru bukan tes standar, karena tes yang digunakan peneliti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    dibuat sendiri oleh peneliti yang didasarkan pada bahan pelajaran dan

    tujuan khusus yang telah dirumuskan oleh peneliti untuk kelas yang

    menjadi subyek dalam penelitian tindakan kelas ini.

    Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes obyektif. Tes

    obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara

    obyektif. Dalam penelitian ini tes obyektif yang digunakan oleh

    peneliti adalah tes pilihan ganda.

    Test dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada saat pre test

    pada awal pembelajaran siklus I dan post test pada siklus I serta II

    yang diadakan pada akhir pembelajaran. Pretest yang dilakukan pada

    siklus satu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal

    sebelum materi disampaikan, sedangkan postest dilakukan pada akhir

    siklus I dan siklus II bertujuan untuk mengetahui hasil dari proses

    pembelajaran dengan menggunakan pembeelajaran berbasis masalah

    dengan pendekatan jelajah alam sekitar.

    3. Kuisioner

    Kuisioner pada penelitian ini diberikan kepada siswa untuk

    mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah

    pelaksanaan tindakan. Menurut Arifin (2012), kuisioner termasuk alat

    untik mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan

    paham dalam hubungan kausal. Dalam penelitian ini kuisioner

    digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mempelajari materi

    ekosistem dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner

    tertutup, yaitu terdiri dari 20 item pernyataan. Model skala yang

    digunakan dalam kuisioner ini adalah skala Liket, yang dinilai oleh

    responden dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak

    setuju. Berikut adalah kisi-kisi kuisioner untuk mengetahui motivasi

    siswa:

    Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa

    No Indikator motivasi belajar Nomor Pernyataan dalam Kuisioner

    Total jumlah

    pertanyaan

    Motivasi awal Motivasi akhir Positif Negatif Positif Negatif

    1

    Dorongan Belajar

    Keinginan siswa

    15 3, 10 16 4

    Tujuan siswa dalam belajar

    1 14 15 3

    2

    Manfaat belajar

    Siswa mendapatkan manfaat setekah mengikuti pembelajaran

    13 11, 12, 14

    4

    3

    Perhatian

    Usaha siswa dalam mengikuti pembelajaran

    9 1

    Perhatian siswa selama pembelajaran

    17 1 6, 8, 18 5

    4

    Penguasaan materi

    Usaha siswa memperdalam materi

    8, 11 12 19 10 5

    Memanfaatkan fasilitas untuk menunjang pembelajaran

    6 5 2

    5

    Partisipasi

    Kerjasama siswa dalam kelompok

    4 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Keaktifan dalam pembelajaran

    18 7, 16 2. 4 17 6

    6 Perasaan dalam pembelajaran

    Perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran

    20 19 3, 20 5, 7, 9, 13

    8

    F. Validitas Instrumen

    Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah satu

    Test sungguh mengukur apa yang mau diukur yaitu apakah sesuai dengan

    tujuan. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya

    kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan.

    Kesimpulan valid bila sesuai dengan tujuan penelitian (Suparno,2007).

    Dalam penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan

    validitas isi (content validity). Yang akan diuji dalam penelitian ini adalah

    keabsahannya yaitu dengan cara sebagai berikut :

    1. Instrumen Tes

    Validitas instrumen tes dilakukan dengan mempertimbangkan

    validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian

    dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu

    mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak dibentuk

    (Sudjana,2010).

    2. Instrumen bentuk Non Tes

    Validitas instrumen non tes yang meliputi kuisioner, dan observasi

    siswa. Validitas dalam hal ini yaitu dengan membuat kisi-kisi.

    Kemudian akan meminta bantuan ahli yang berkompeten dibidangnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    untuk menilai apakah instrumen yang dibuat telah memenuhi

    kelayakan sebagai alat pengumpul data (Sudjana.2010).

    G. Cara Analisa Data

    1. Cara Analaisa Data kuantitatif

    Analisa kuantitatif adalah analisa data yang berupa angka. Dalam

    penelitian ini analisa kuantitatif digunakan untuk data berupa hasil tes,

    observasi, dan kuisioner.

    a. Aspek kognitif

    1) Analisa Hasil Tes Ketuntasan Individu

    Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan

    tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 75. Penskoran soal pilihan

    ganda disesuaikan dengan ketentuan penetapan skor seperti

    berikut:

    • Skor 2, jika memilih jawaban benar

    • Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan

    jawaban

    2) Analisa Rata-rata Kelas

    Analisa rata-rata kelas diperoleh setelah dilakukan

    perhitungan nilai ketuntasan individu. Kemudian dianalisa

    dengan rumus sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    N =ΣNn

    Keterangan:

    N = Rata-rata kelas

    ΣN = Jumlah nilai seluruh siswa

    n = Banyaknya siswa yang menjadi subjek

    Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus

    sebagai berikut :

    Skor rata-rata ∑𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑆𝑆𝑆𝑆𝐽𝐽𝐽𝐽𝑆𝑆𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝐽𝐽

    ∑𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝐽𝐽 𝐽𝐽𝑆𝑆𝑚𝑚𝑚𝑚𝑆𝑆𝑆𝑆𝐽𝐽𝑚𝑚𝑆𝑆 𝑚𝑚𝑆𝑆𝑆𝑆

    3) Analisa Hasil Ketuntasan Klasikal

    Ketuntasan klasikal dikatakan telah mencapai target

    pencapaian sesuai dengan terget indikator. Kemudian dianalisa

    dengan rumus sebagai berikut:

    KK =Σ𝑛𝑛𝑛𝑛

    n x 100 %

    Keterangan:

    KK =Ketuntasan Kasikal

    Σ𝑛𝑛𝑛𝑛 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75

    n = Banyaknya siswa yang mengikuti tes

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, dapat

    dilihat dari perbandingan prosentase banyaknya siswa yang

    mencapai KKM dari nilai post test siklus I dan post test siklus

    II.

    b. Aspek Afektif

    Aspek afektif dalam penelitian ini di dapat melalui hasil

    observasi. Data-data yang di dapat kemudian dianalisis secara

    deskriptif derngan menjelaskan segala penguasaan aspek afektif

    yang tampak dalam pembelajaran. Skor dari lemnbar observasi

    kemudian dianalisis, sehingga didapatkan prosentase skor hasil

    observasi aspek afektif dengan rumus sebagai berikut:

    𝑥𝑥 =yz

    = 100%

    Keterangan:

    x = Persentase skor hasil observasi aktivitas kelompok siswa

    y = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok

    z = Skor maksimal

    Setelah data observasi aspek afektif siswa secara kelompok

    diperoleh, kemudian menentukan prosentase jumlah kelompok

    siswa dengan hasil belajar aspek afektif minimal tinggi

    menggunakan perhitungan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑛𝑛𝑃𝑃𝑛𝑛𝑃𝑃𝑃𝑃𝑛𝑛𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑎𝑎𝑃𝑃𝑎𝑎𝑃𝑃𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑛𝑛𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠𝑃𝑃

    =𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑃𝑃ℎ 𝑝𝑝𝑃𝑃𝑃𝑃𝑛𝑛𝑃𝑃𝑛𝑛𝑃𝑃𝑃𝑃𝑛𝑛𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑎𝑎𝑃𝑃𝑎𝑎𝑃𝑃𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑎𝑎𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑘𝑘𝑃𝑃𝑃𝑃𝑎𝑎 𝑗𝑗𝑎𝑎𝑛𝑛𝑎𝑎𝑗𝑗𝑃𝑃𝑗𝑗 𝑃𝑃𝑎𝑎𝑛𝑛𝑘𝑘𝑘𝑘𝑎𝑎

    𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑃𝑃ℎ 𝑎𝑎𝑃𝑃𝑗𝑗𝑃𝑃𝑗𝑗𝑝𝑝𝑃𝑃𝑎𝑎𝑥𝑥 100%

    Tabel 3.4. Kriteria Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa

    Skor % Kategori

    83% - 100% Sangat Tinggi

    64% - 82% Tinggi 44% - 63% Rendah

    25% - 43% Sangat Rendah

    c. Motivasi Belajar

    Hasil kuisioner dianalisa berdasarkan pandua pemberian skor

    berikut ini:

    Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Kuisioner

    Alternatif Jawaban

    Skor Pertanyaan Positif Negatif

    1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Tidak Setuju 4. Sangat Tidak Setuju

    4 3 2 1

    1 2 3 4

    Hasil skoring tersebut kemudian dianalisis menggunakan

    perhitungan motivasi belajar siswa perindividu, yaitu jumlah

    skor yang diperoleh Σ𝑆𝑆 dibagi skor maksimal (M) dan dikali

    100%. Bila dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah

    sebagai berikut:

    𝐾𝐾 =Σ𝑆𝑆M

    = 100%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan penggolongan

    skor motivasi belajar sesuai dengan kriteria motivasi motivasi

    belajar. Berikut adalah kriteria motivasi belajar siswa:

    Tabel 3.6. Kriteria Motivasi Belajar Siswa

    Kelas Interval Kriteria Motivasi Belajar 83% - 100% Sangat Tinggi 64% - 82% Tinggi 44% - 63% Rendah 25% - 43% Sangat Rendah

    Kemudian untuk menghitung prosentase jumlah siswa

    dengan motivasi minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai

    berikut :

    P = 𝑗𝑗𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝐽𝐽𝑚𝑚𝑆𝑆𝑚𝑚𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝐽𝐽𝑆𝑆𝑚𝑚𝑆𝑆𝑚𝑚𝐽𝐽𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝐽𝐽 𝐽𝐽𝑆𝑆𝑚𝑚𝑆𝑆𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝑚𝑚𝑆𝑆𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑆𝑆

    𝑗𝑗𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

    Keterangan :

    P = prosentase motivasi kelas

    H. Indikator Keberhasilan

    1. Ketercapaian Motivasi Belajar

    Ketercapaian motivasi belajar dalam penelitian ini adalah

    banyaknya siswa yang siswa yang termasuk kategori tinggi. Ini berarti

    setelah diterapkan model pembelajaran metode Jelajah Alam Sekitar

    (JAS) pada materi ekosistem motivassi kelas VII D terdapat ≥ 5%

    siswa tergolong kategori tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    2. Ketercapaian Aspek Kognitif

    Ketercapaian aspek kognitif dalam peneli