Jelajah Bumi IAD

download Jelajah Bumi IAD

of 33

Transcript of Jelajah Bumi IAD

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    1/33

    KATA PENGANTAR 

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kita jalan

    kemudahan, kesehatan lahir dan batin dan telah memberikan nilai guna kepadakita semua atas berbagai ilmu yang bermanfaat.

    Alhamdulillah, dengan dengan hidayah dan ridha Allah, penyusun dapat

    menyelesaikan makalah yang berjudul “Jelajah Bumi di Alam Semesta“. Makalah

    ini diharapkan dapat menambah wawasan penyusun dan juga pembaca, khususnya

    teman-teman mahasiswa Prodi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Uniersitas

    Syiah Kuala 2012. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

    1.  Bapak … selaku dosen pembimbing mata kuliah umum IlmuKealaman Dasar Prodi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran

    Universitas Syiah Kuala yang telah mengarahkan penulisan makalah

    ini.

    2.  Teman-teman seperjuangan Prodi Kedokteran Gigi FakultasKedokteran Universitas Syiah Kuala 2012 yang telah membantu dalam

     penyusunan makalah ini.

    Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan.

    Demi kesempurnaan makalah ini, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran

    yang bersifat membangun dari para pembaca.

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangRasa ingin tahu (curiousity) selalu muncul ketika kita dihadapkan pada

    alam semesta yang di dalamnya mengandung banyak misteri. Curiousity manusia

    dapat mengubah no thing menjadi know a lot of thing. Rasa ingin tahu jugalah

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    2/33

    yang memunculkan pelbagai penelitian serta pengujian dari hipotesa akhir dan

     bila hal itu terbukti kebenarannya maka akan terbentuk suatu bidang ilmu.

    Rasa ingin tahu tidak hanya tertanam dalam benak pikiran ilmuan dan

     peneliti namun juga tertanam subur pada anak-anak. Curiosity tercerdas dimiliki

    oleh para ilmuan astronom dahulu. Mereka sangat terangsang otaknya dengan

    melihat sesuatu yang sangat sulit dijangkau jasmani. Namun berkat pemikirannya

    sekarang kita dapat mengetahui tentang alam semesta terutama bumi yang

    merupakan satu-satunya planet yang terdapat beragam makhluk hidup di

    dalamnya.

    Bumi, merupakan satu-satunya planet yang di dalamnya terdapat

    kehidupan. Dimana di dalamnya terdapat banyak makhluk hidup termasuk 

    manusia. Oleh karena itu, dalam makalah ini penyusun mencoba meningkatkan

    curiositas yang tertanam dalam diri penyusun mengenai bumi di alam semesta.

    B. Tujuan PenulisanAdapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

    1.  Untuk mengetahui proses/sejarah terbentuknya bumi.2.  Untuk mengetahui bagian penyusun bumi.3.  Untuk mengetahui pembentuk bumi.4.  Untuk mengetahui cara penentuan umur bumi.5.  Untuk mengetahui akibat rotasi dan revolusi bumi.6.  Untuk mengetahui keistimewaan bumi dibanding planet lain.7.  Untuk mengetahui satelit yang ada di bumi.8.  Untuk mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi di bumi.

    C. Perumusan Masalah1.  Bagaimana proses pembentukan bumi?2.  Apa sajakah bagian-bagian penyusun bumi?3.  Bagaimanakah stuktur permukaan bumi?4.  Bagaimana cara penentuan umur bumi?5.  Apa sajakah pergerakan yang terjadi pada bumi?6.  Apa keistimewaan bumi dibandingkan planet lain?

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    3/33

    7.  Fenomena apa sajakah yang terjadi di bumi?8.  Bagaimanakah satelit yang ada di bumi?

    PEMBAHASAN

    A. Teori Proses Pembentukan Bumi1.  Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de

    Buffon. Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara

    matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari

    terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.

    2.  Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorangahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas

    matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas

    ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari

    yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya,

    sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan

    menarik unsur  –  unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya

     berevolusi membentuk palnet – planet, termasuk bumi.

    3.  Teori Kuiper dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper yang mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah

     protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari

    adalah protoplanet. Dalam teorinya, beliau juga memasukkan unsur  – unsur ringan,

    yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=George_Louis_Leelere_Comte_de_Buffon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=George_Louis_Leelere_Comte_de_Buffon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=C.Von_Weizsaecker&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gerald_P.Kuiper&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gerald_P.Kuiper&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=C.Von_Weizsaecker&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=George_Louis_Leelere_Comte_de_Buffon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=George_Louis_Leelere_Comte_de_Buffon&action=edit&redlink=1

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    4/33

    sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut

    menguap dan malia menggumpal menjadi planet –  planet.

    4.  Teori Whipple dikemukakan oleh seorang ahli astronom Amerika FredL.Whipple. beliau mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan

    kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas

    yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya

    menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa.

    Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet  –  

     planet.

    Pada perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses

     pembentukan bumi, yaitu:

    a.  Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.

     b.  Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinyadiferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,

    sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.

    c.  Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, manteldalam, mantel luar, dan kerak bumi.

    B. Teori Perkembangan Muka Bumi1.  Alfred Lothar Wegener (1880-1930)

    Ia mengemukakan teori yang disebut Apungan dan Pergeseran Benua-Benua pada tahun 1912 dihadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman.

    Teori tersebut dipopulerkan pertama kalinya dalam bentuk buku pada tahun 1915

    yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan

    Lautan). Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan ahli-ahli

    geologi, dan baru mereda pada tahun enampuluhan setelah teori Apungan Benua

    dari Wegener ini semakin banyak mendapat dukungan. Wegener mengemukakan

    teori tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fred_L.Whipple&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fred_L.Whipple&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fred_L.Whipple&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fred_L.Whipple&action=edit&redlink=1

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    5/33

    a.  Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur BenuaAmerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika.

    Kesamaan pola garis kontur pantai tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya

    Benua Amerika Utara dan Selatan serta Eropa dan Afrika dahulu adalah daratan

    yang berimpitan. Berdasarkan fakta bahwa formasi geologi di bagian-bagian yang

     bertemu itu mempunyai kesamaan. Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya.

    Formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai

    tanjung Afrika Selatan sama dengan formasi geologi yang ada di pantai Timur 

    Amerika, dari Peru sampai Bahia Blanca.

     b.  Benua-benua yang ada sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yangdisebut Benua Pangea. Benua Pangea tersebut pecah karena gerakan benua besar 

    di selatan baik ke arah barat maupun ke arah utara menuju khatulistiwa. Daerah

    Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36

    meter/tahun, sedangkan Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan

    kecepatan 9 meter/tahun. Dengan peristiwa tersebut maka terjadilah hal-hal

    sebagai berikut.

    1)  Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua mengapungsendiri-sendiri.

    2)  Samudra Atlantik menjadi semakin luas karena benua Amerikamasih terus bergerak ke arah barat, sehingga terjadi lipatan-lipatan kulit bumi

    yang menjadi jajaran pegunungan utara-selatan, yang terdapat di sepanjang pantai

    Amerika Utara dan Selatan.

    3)  Aktivitas seismik yang luar biasa di sepanjang Patahan St. Andreas,di dekat pantai barat Amerika Serikat.

    4) 

    Batas Samudra Hindia semakin mendesak ke utara. Anak benuaIndia semakin menyempit dan makin mendekati ke Benua Eurasia, sehingga

    menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya. Pergerakan benua-benua sampai

    sekarang pun masih berlangsung, hal dibuktikan dengan makin melebarnya celah

    yang terdapat di alur-alur dalam samudra.

    2.  Tim Peneliti Amerika Serikat (1969).Hasil penelitian tim peneliti dari The New York American Museum of 

     Natural History Ohio State University, dan Whichita State University,

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    6/33

    membuktikan bahwa daerah Alaska terletak di dekat khatulistiwa pada 200 juta

    tahun yang lalu. Pada tahun 1969, ditemukan fosil tulang rahang binatang amfibi

    air tawar purba, yang disebut lahyrintodont (salamander, kepalanya gepeng dan

     badannya besar). Fosil seperti itu ditemui pula di Amerika Selatan dan Afrika.

    Bukti-bukti tersebut menguatkan teori apungan benua yang beranggapan bahwa

    200 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua besar di planet bumi ini.

    3.  James Dana dan Eline Baumant ( Kontraksi)Teori ini berpendapat bahwa bumi telah mengalami pendinginan dalam

     jangka waktu yang sangat lama. Massa yang sangat panas bertemu dengan udara

    yang sangat dingin membuatnya mengkerut. Zat yang berbeda-beda menyebabkan

     pengerutan yang tidak sama antara satu tempat dengan tempat yang lain.

    4.  Teori Lawrasia-Gondwana ( Edward Suess )Edward Suess berasumsi bahwa bumi selalu mengalami perubahan atau

     perkembangan. Perubahan ini terus berlangsung hingga kini, ditunjukkan dengan

    adanya pergeseran daerah (benua). Jika merunutkan pada sejarah masa lalu,

    sebenarnya benua-benua di muka bumi pernah berkumpul menyatu menjadisebuah benua besar yang disebut Supercontinent. Benua ini bernama Laurasia di

     bagian Utara dan Gondwana di Selatan. Kedua benua ini secara perlahan bergerak 

    ke ekuator. Rotasi bumi menyebabkan sebagian benua terakumulasi di ekyator 

    dan di Barat. Pada perkembangannya, benua ini pecah dan saling menjauh.

    Kemudian membentuk kondisi seperti sekarang.

    C. Struktur Penyusun BumiBumi yang kita tempati diselimuti oleh gas yang disebut dengan atmosfer.

    Pada permukaan bumi terdapat lapisan air yang disebut hidrosfer dan pada bagian

     bumi yang padat terdiri atas kulit bumi dan centrosfer.

    1.  Atmosfer,Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet termasuk 

     bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Atmosfer 

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    7/33

    merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi atau dalam kehidupan sehari-

    hari disebut dengan udara. Tebal atmosfer sekitar 48.000 km dihitung dari

     permukaan air laut. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas

     permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi.

    Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena

    yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain

     berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk 

    memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan

    tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang

    dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih

     baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.

    Atmosfer bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%),

    dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%),

    uap air, dan gaslainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan

    menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di

    antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan

     planet. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat

    laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan

    angkasa luar 

    a.  Troposfer Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal

    untuk menopang kehidupan di  bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari

    sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan

    dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang

    lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis

    cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita

    rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 27

    derajat calsius , dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan

    100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    8/33

    lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan

    sebagainya.

    Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari

    troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan

    menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara

    akan berkurang secara tunak ( steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada

     permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi

    dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut. Di antara stratosfer 

    dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang membatasi

    lapisan troposfer dengan stratosfer. 

     b.  Stratosfer Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari

    ketinggian sekitar 11 km. suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif 

    stabil dan sangat dingin yaitu -70oF atau sekitar -57oC. Pada lapisan ini angin

    yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Lapisan ini juga

    merupakan tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang

    terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang

    terjadi pada lapisan ini.

    Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi

    semakin bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan

     bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini menyerap

    radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 80oCpada

    ketinggian sekitar 40 km. Lapisan  stratopause memisahkan stratosfer dengan

    lapisan berikutnya.

    c.  Mesosfer Adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang

    dengan pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat, termosfer. Udara yang di

    sini akan mengakibatkan pergeseran berlakudengan objek yang datng dari angkasa

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    9/33

    dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi

    terbakar lapisan ini. Kurang lebih 25 mil atau 40 km di atas permukaan bumi, saat

    suhunya berkurang dari 290oK hingga 200oK, terdapat lapisan transisi menuju

    lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian

     bertambah, hingga menjadi sekitar -143oC (dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu

    kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu serendah ini memungkinkan

    terjadi awan noctilucent , yang terbentuk dari kristal es. Antara lapisan Mesosfer 

    dan lapisan Termosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.

    d.  Termosfer Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75

    km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan

    terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juga disebut lapisan ionosfer.

    Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses

     pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan

     panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada

    lapisan ini akan meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi

    menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :

    1)  Lapisan ozon Terletak antara 80  –  150 km dengan rata-rata 100km. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan

     juga lapisan ozon. mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di

    sini berkisar  – 70° C sampai +50° C .

    2)  Lapisan udara F Terletak antara 150  –  400 km. Lapisan inidinamakan juga lapisan udara appleton.

    3)  Lapisan udara atom Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400  –  800 km. Lapisan ini menerima

     panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C .

    Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km.

    Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada

    lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar 

    ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ozonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ozonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ozonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ozon

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    10/33

     bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan

    gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk 

    membantu memancarkan gelombang radio.

    e.  Ionosfer Lapisan ionosfer  yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan

    lapisan pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena

    ditarik oleh gravitasi bumi. Pada lapisan ionosfer  ini, batu meteor terbakar dan

    terurai. Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara

    ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit. 

    Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya

    selatan terjadi pada lapisan ini.

    f.  Eksosfer Eksosfer adalah lapsan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini

    terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik.

    Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.

    2.  Hidrosfer Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom

    oksigen menjadi H2O. Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah

     perairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer . 

    Hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang

    menguap akan membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan dan

    kembali ke laut dalam suatu siklus yang disebut siklus hidrologi.

    Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer 

    meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang

     berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air.

    Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, di mana air jatuh sebagai

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ionosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meteorithttp://id.wikipedia.org/wiki/Aurorahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya_mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya_mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya_mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya_mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Aurorahttp://id.wikipedia.org/wiki/Meteorithttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionosfer

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    11/33

    hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke

    atmosfer. Air di alam terbagi menjadi tiga, sebagai berikut:

    a.  Perairan daratBentuk-bentuk tubuh perairan darat dan pemanfaatannya antara

    lain sebagai berikut :

    1)  SungaiSungai adalah bentuk aliran air yang melalui saluran atau lembah alami

    dengan bervariasi mulai kecil hingga besar. Jenis-jenis sungai adalah sebagai

     berikut :

    a)  Sungai hujan adalah sungai yang mendapatkan air dari air hujan. Sebagian besar sungai di Indonesia adalah sungai hujan.

     b)  Sungai gletser adalah sungai yang sumber mata airnya berasal dari pencairan salju. Sungai yang demikian terdapat di daerah kutub dan di daerah

    gunung bersalju dengan ketinggian sekitar 5.000 m.

    c)  Sungai campuran adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujandan pencairan salju.

    Berdasarkan besar-kecilnya aliran, sungai dibedakan atas berikut ini :

    a)  Sungai permanen, yaitu sungai yang mengalir secara tetap sepanjangtahun.

     b)  Sungai periodik, yaitu sungai yang mengalir secara tidak tetap dan bergantung pada curah hujan.

    Berdasarkan genetiknya, sungai dibedakan atas berikut.

    a)  Sungai konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya mengikuti lereng asli. b)  Sungai subsekuen, yaitu arah aliran anak sungai tegak lurus pada sungai

    konsekuen.

    c)  Sungai obsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya beriawanan dengansungai konsekuen.

    2)  Rawa

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    12/33

    Rawa merupakan daerah yang selalu tergenang air. Genangan ini bisa

     berasal dari air hujan, air sungai, maupun dari sumber mata air di dalam tanah.

    Keberadaan rawa sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tumbuhan rawa seperti

    eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan baku biogas dan barang kerajinan

    seperti anyaman tas dan sebagainya. Selain itu, rawa dapat digunakan sebagai

    lahan pertanian pasang surut perikanan darat dan dikembangkan sebagai daerah

    wisata.

    3)  DanauHampir sama dengan rawa, danau juga merupakan genangan. Namun,

    genangan ini terjadi karena adanya cekungan (basin) yang terisi air. Cekungan ini

     bisa terjadi karena beberapa sebab, misalnya karena adanya proses tektonik seperti

     patahan, yang membentuk danau tektonik seperti

    Danau Singkarak di Sumatra. Proses vulkanik membentuk danau vulkanik 

    seperti Danau Batur di Bali. Pelarutan batuan karst juga akan menghasilkan danau

    dolina. Mencairnya es akan membentuk danau glasial. Sementara itu, danau

     buatan manusia sering disebut waduk atau bendungan.

     b.  Air TanahAir tanah merupakan bagian dari air di bumi yang berasal dari air hujan.

    Air hujan yang jatuh di permukaan tanah meresap ke dalam tanah kemudian

    terkumpul pada suatu lapisan batuan yang tidak tembus atau kedap air 

    (impermeable). Meskipun jumlahnya hanya 0,75% dari total air di Bumi, air tanah

    merupakan air tawar yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

    seperti memasak, mandi, dan mencuci. dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

     jumlah hujan, intensitas curah hujan, pori-pori batuan ( porositas), kekedapan

     batuan terhadap air ( permeabilitas), kemiringan lereng, penutupan permukaan

    lahan, dan kelembapan udara.

    c.  Laut1)  Letak Laut

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    13/33

    Berdasarkan letak pulau-pulau atau daratan, laut dapat dibedakan menjadi

    sebagai berikut :

    a)  Laut tepi, letaknya di tepi benua dan terhalang dari lautan oleh pulau-pulauatau jazirah. Contohnya Laut Cina Selatan, letaknya terhalang oleh Kepulauan

    Indonesia dan Filipina dari Samudra Pasifik; Laut Jepang, letaknya terhalang oleh

    Kepulauan Jepang dan Samudra Pasifik; serta Laut Utara, letaknya terhalang oleh

    Kepulauan Inggris dan Samudra Atlantik.

     b)  Laut pertengahan, letaknya di antara dua benua dan mempunyai gugusankepulauan serta kedalaman laut yang dalam. Contohnya Laut Banda, Laut

    Sulawesi, dan laut-laut yang berada di antara Asia, Australia, serta Kepulauan

    Indonesia, laut yang berada di antara Benua Eropa dan Afrika di Kepulauan

    Yunani.

    c)  Laut pedalaman, letaknya hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.Contohnya Laut Hitam, Laut Baltik, Laut Kaspia, dan Laut Merah.

    2)  Zona LautLaut mempunyai kedalaman dasar yang berbeda-beda. Dasar laut

    membentuk lereng mulai garis pantai ke arah tengah laut. Kedalaman laut makin

     bertambah dengan makin jauh jaraknya dari daratan pantai. Berdasarkan zona

    kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut :

    a)  Zona litoral atau zona pasang surut, merupakan wilayah laut yang beradadi antara pasang naik dan pasang surut air laut. Zona ini sering disebut dengan

    daerah pantai.

     b)  Zona neritik, merupakan wilayah laut yang berada di antara garis pantaikedalaman 200 m. Pada zona ini sinar matahari masih dapat menembus ke dalam.

    Ikan dan sejenisnya serta tumbuhan laut banyak dijumpai pada zona ini.

    c)  Zona batial, merupakan wilayah laut yang berada pada kedalaman 200 – 2.500 m. Pada zona ini sinar matahari sudah tidak mampu menembus ke dalam

    sehingga organisme laut tidak sebanyak pada zona neritik. Zona batial biasanya

    merupakan lereng benua (continental slope) yang curam dan berbatasan dengan

    landas benua (continental shelf ).

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    14/33

    d)  Zona abisal, merupakan wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebihdari 2.500 m. Suhu pada wilayah ini sangat dingin. Hewan laut yang dapat hidup

    hanya terbatas dan tumbuhan laut sudah tidak ada.

    d.  Siklus HidrologiJumlah air di Bumi adalah tetap. Perubahan yang dialami air di bumi

    hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan persebarannya. Air akan selalu mengalami

     perputaran dan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air 

    mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan ini

    meliputi wujud cair, gas, dan padat. Air di alam dapat berupa air tanah, air 

     permukaan, dan awan. Air-air tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus

    hidrologi. Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan

    Bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap

    air akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan.

    Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar 

    hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini akan

    meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi air 

     permukaan (run off ). Baik aliran air bawah tanah maupun air permukaan

    keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau, dan waduk).

    Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi.

    Jadi siklus hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang

    mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak. Siklus Hidrologi adalah istilah

    yang digunakan untuk menjelaskan sirkulasi atau peredaran air secara umum.

    Siklus hidrologi terjadi karena proses-proses yang mengikuti gejala-

    gejala meteorologi dan klimatologi sebagai berikut :

    1)  Evaporasi, yaitu proses penguapan dari benda-benda mati yangmerupakan proses perubahan dari wujud air menjadi gas.

    2)  Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui permukaan daun.

    3)  Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dantranspirasi.

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    15/33

    4)  Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat terjadinya penurunan salju.

    5)  Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalamtanah melalui pori-pori tanah.

    Secara umum macam siklus hidrologi berdasarkan jalur yang dilewati air 

    dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :

    1)  Siklus pedek, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudianterbentuk awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut.

    2)  Siklus sedang, yaitu proses penguapan dari laut maupun dari daratkemudian terbentuk awan. Awan terbawa angin ke wilayah daratan yang

    menyebabkan hujan di daratan, kemudian air mengalir lagi ke laut melalui sungai

    di permukaan.

    3)  Siklus panjang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudianterbentuk awan. Awan terbawa angin ke daratan yang menyebabkan hujan di

    daratan, kemudian air mengalir ke laut melalui sungai permukaan dan aliran

     bawah tanah.

    3.  Pelapisan Bumi (Kerak Bumi)Kerak bumi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia

    yang berupa daratan sebagai tempat tinggal manusia. Lapisan ini adalah lapisan

    yang paling atas dan tipis (seperti kulit ari) yang disebut dengan litosfer. Lapisan

    kerak bumi itu terdiri atas dua bagian, yaitu kerak benua (ketebalan sekitar 40 km)

    dan kerak dasar samudra (ketebalan sekitar 10 km). Ketebalan kerak bumi di

     bawah benua adalah 30 kilometer, sedangkan di bawah samudra 5 hingga 7

    kilometer. Kerak samudra berumur kurang dari 200 juta tahun, terbentuk oleh

    letusan gunung api sepanjang celah-celah bawah laut (disebut pematang tengah

    samudra) dengan material penyusun berupa batuan basal. Tersusun dari materi-

    materi padat yang kaya silisium dan uluminium. Kerak bumi ini dapat dibagi 2

    yaitu:

    a.  Lapisan granitis yaitu lapisan yang kaya akan batuan granit, lapisan initidak dijumpai di dasar samudra.

     b.  Lapisan basaltis yaitu lapisan yang kaya akan material basalt.

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    16/33

    Kerak bumi (crust), selagi dalam bentuk solidnya bersifat mobile dan

    mengapung diatas cairan magma. Menurut teori tektonik lempeng, terjadi arus

    konveksi dibawah lapisan crust ini memaksa magma (batuan panas/cair, yang

     bergerak plastis) untuk bergerak keatas. Pada titik-titik tertentu (biasanya pada

    mid-ocean) magma membentuk celah/palung dan menerobos ke permukaan. Hal

    ini akan menyebabkan lempeng saling bergerak menjauh atau saling bertabrakan

    secara gradual.

    Lapisan kerak bumi berumur 3,8 milyar tahun dan tersusun dari batuan

    granit ringan, sementara lapisan di bawahnya berupa batuan basal yang lebih rapat

    yang terbentuk melalui bermacam-macam proses. Batuan tertua dijumpai di masa

    Prakambrium sedangkan batuan yang lebih muda terbentuk selama zaman-zaman

     pembentukan gunung.

    Angin dan hujan menggerus kerak benua dan menciptakan pasir, debu,

    serta lumpur yang hanyut ke samudra sehingga terbentuk suatu lapisan sedimen

    yang sangat tebal sehingga menutup lapisan batuan basal, lava bantal, retas

    vertikal, dan gabro berbutir kasar.

    a.  Dinamika Kerak BumiKerak bumi terpecah menjadi sekitar 12 lempeng yang saling bergerak 

    mendatar. Dinamakan lempeng karena bagian litosfer itu mempunyai ukuran yang

     besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar) tetapi berukuran kecil ada

    arah vertikal.

    Pergeseran lempeng yang tidak sama mengakibatkan ada tiga jenis batas

     pertemuan antar lempeng, yaitu dua lempeng saling menjauh (divergent-

     junctions), dua lempeng saling bertubrukan (subduction zobes), dan dua lempeng

    saling berpapasan (transform fault). Berikut adalah penjelasan tentang teori

     pertemuan lempeng.

    1)  Dua Lempeng Saling Menjauh (Divergent-Junctions)Peristiwa ini terjadi apabila arah pergerakan lempeng (baik lempeng benua

    maupun lempeng samudra) saling bertolak belakang. Contoh perbatasan divergent

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    17/33

    lempeng samudra adalah punggungan samudra dan perbatasan divergent lempeng

     benua adalah Lembah Retak Besar Afrika.

    Kejadian yang dijumpai di daerah divergent junction yaitu :

    i.  Aktivitas vulkanisme laut;ii.  Aktivitas gempa.;

    iii.  Perenggangan lempeng yang disertai dengan tumbukan di kedua tepilempeng;

    iv.  Pembentukan tanggul dasar samudra (mid ocean ridge).2)  Dua Lempeng Saling Menumbuk (Subduction zone)Lempeng dasar samudra yang lebih tipis didesak ke bawah oleh lempeng

     benua yang lebih tebal dan kaku. Dasar palung merupakan tempat perusakan

    lempeng benua akibat pergesekan dua lempeng dan terjadi pula pengendapan

     batuan yang berasal dari laut dalam maupun yang diendapkan dari darat. Endapan

    campuran itulah yang dinamakan batuan bancuh atau mélange. Bongkahan

    lempeng benua yang hancur akibat pergesekan akan menambah campuran bancuh

    tersebut. Di sepanjang zone subduction bermunculan puncak gunung api dan

    sering terjadi gempa bumi yang kadang-kadang sangat kuat. Di daerah tumbukan

    dua lempeng terjadi beberapa fenomena, yaitu:

    i.  Lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua.ii.  Terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu.

    iii.  Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan.iv.  Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ektrusi.v.  Merupakan daerah hiposentrum gempa baik dangkal maupun dalam yang

    dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik dan gelombang

    tsunami.

    vi.  Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng.vii.  Timbunan sedimen campuran yang dalam geologi dikenal dengan nama

     batuan bancuh atau melange. Contoh fenomena yang diakibatkan oleh

    tumbukan dua lempeng, antara lain Palung Jawa (sebelah Selatan Pulau

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    18/33

    Jawa), Pegunungan di pantai Barat Amerika, deretan pulau Sumatra, Jawa,

    dan Nusa Tenggara.

    3)  Dua Lempeng Saling Berpapasan/Pergeseran Mendatar Di daerah seperti itu terda-pat aktivitas vulkanisme yanglemah dan gempa

    yang tidakkuat. Gejala pergeseran itu tam-pak pada tanggul dasar samudrayang

    tidak berkesinambungan, melainkan terputus-putus.

    4.  Selimut bumi (mantle)Lapisan ini terletak di bawah kerak bumi yang mempunyai suhu kira-kira

    2000° C dan pada umumnya dibagi menjadi 3 yaitu:

    a.  Lhitosfer, Letaknya paling atas dari selimut bumi, terdiri dari materi-materi yang berwujud padat dan kaya silisium dan aluminium, tebalnya sekitar 

    50-100 km. Bersamaan dengan kerak bumi sering disebut dengan lempeng

    lhitosfer yang mengapung diatas lapisan yang agak kental yaitu astheonosfer.

     b.  Astheonosfer, Lapisan dibawah lhitosfer yang wujudnya agak kental, kayadengan silisium, aluminium dan magnesium. Tebal lapisan ini sekitar 130-160 km

    c.  Mesosfer, Lapisan yang lebih berat dan tebal, kaya dengan silisium danmagnesium.Tebalnya sekitar 2400-2750 km.

    5.  Intibumi (core)Inti bumi terbagi menjadi 2, yaitu inti bumi luar (outer core) dan inti bumi

    dalam (Inner core). 1) Inti Bumi Luar (Outer Core) Inti bumi luar terdapat pada

    kedalaman 2.900 . 5.100 km terdiri atas besi dan sejumlah Silia, Sulfur dan

    oksigen. Massa jenis lapisan ini sekitar 8,9. Inti Bumi Dalam (Inner Core) Inti

     bumi dalam terdapat pada kedalaman 5.100 . 6371 km yang terdiri atas besi padat

    (solid iron). Massa jenis lapisan ini sekitar 9,6. Mantel (Centrosfer) letaknya pada

    kedalaman 400 km, terdiri atas 3 bagian.

    a.  Bagian Atas Dicirikan oleh sebaran gelombang gempa rendah, terutamagelombang S. Terletak pada kedalaman 400 . 450 km.Tersusun oleh susunan

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    19/33

     batuan Eklogit, Pridotit yang kaya akan mineral-mineral Mg, Ca, Na, Silikat, dan

     Na.

     b.  Bagian Tengah Dicirikan dengan landasan kecepatan gelombang gempayang tinggi. Terletak pada kedalaman 450.1000 km. Kaya akan silikat besi padat,

    Mg, Ca, silikat, dan oksida besi.

    c.  Bagian Bawah Dicirikan dengan kenaikan kecepatan rambat gelombanggempa selaras dengan bertambahnya kedalaman. Terletak pada kedalaman 1000 .

    2900 km. Terdiri atas Oksida besi padat, Mg, dan SiO.

    D. Cara Menentukan Umur BumiPenghitungan dan penentuan umur lapisan Bumi dan fosil banyak 

    dikemukakan oleh teori, antara lain:

    1.  Teori SedimenTeori ini berdasarkan pada perhitungan lapisan sedimen yang membentuk 

     batuan untuk mengukur umur bumi. Dengan mengetahui ketebalan lapisan

    sedimen rata-rata yang terbentuk tiap tahunnya, dan dibandingkan dengan tebal

     batuan sedimen yang terdapat di bumi sekarang, maka diperkirakan Bumi

    terbentuk 500 juta tahun yang lalu.

    2.  Teori Kadar GaramMenurut teori ini pengukuran umur bumi didasarkan pada kadar garam di

    laut. Diduga awalnya air laut adalah tawar. Akibat adanya sirkulasi air dalam alam

    ini yang mengalir dari darat melalui sungai ke laut membawa garam. Dengan

    diketahuinya kenaikan kadar garam tiap tahun, dan dibandingkan dengan kadar 

    garam saat ini yaitu 320, maka dapat diperhitungkan bahwa Bumi telah terbentuk 

    semilyar tahun yang lalu.

    3.  Teori Termal

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    20/33

    Teori ini menguur usia Bumi berdasarkan perhitungan suhu Bumi. Diduga

    mula-mula Bumi merupakan batuan yang sangat panas yang lama-kelamaan

    mendingin. Dengan mengetahui massa dan suhu Bumi saat ini, Elfin (ahli fisika

     bangsa Inggris) bahwa peristiwa tersebut memerlukan waktu 20 milyar tahun.

    4.  Teori RadioaktivitasPengukuran usia Bumi yang dianggap paling akurat adalah perhitungan

     berdasarkan waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini

    diperlukan pengetahuan tentang waktu paruh unsur-unsur radioaktif. Waktu paruh

    adalah waktu yang dibutuhkan elemen radioaktif untuk meluruh atau mengurai

    sehingga massanya tinggal separuh. Elemen radioaktif yang digunakan adalah

    yang memancarkan cahaya alpha, beta dan gamma. Di antara isotop radioaktif 

    yang dapat digunakan untuk maksud ini adalah Uranium-238 (U238), Potasium-40

    (K 40) dan Karbon-14 (C14). Isotop Uranium dan Potasium untuk memberikan data

    tentang umur lapisan Bumi, sedangkan isotop Karbon untuk memberikan data

    tentang umur fosil. Melalui teori ini dapat diperhitungkan bahwa umur lapisan

    Bumi adalah 3,8 milyar tahun.

    E. Revolusi dan Rotasi Bumi1.  Rotasi Bumi

    Rotasi Bumi yaitu perputaran bumi pada sumbu atau porosnya. Bumi

    dapat berputar disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik antara gaya gravitasi

    matahari dengan gaya gravitasi bumi. Bumi memerukan waktu 23 jam 56 menit 4

    detik untuk berotasi (perputaran bumi pada porosnya).

    a.  Bukti-Bukti bahwa Bumi Berotasi1)  Percobaan Berzenberg dan Reich (1802)Percobaan yang dilakukan oleh Berzenberg dan Reich adalah

    menjatuhkan peluru-peluru logam dari ketinggian tertentu, yaitu dari menara

    setinggi 110 m. Ternyata peluru-peluru tersebut tidak pernah bisa jatuh tepat di

    titik yang tegak lurus, tetapi arah jatuhnya selalu melenceng ke arah timur. Hal ini

    membuktikan bahwa bumi selalu berputar, karena kalau bumi itu diam, maka

     peluru-peluru tersebut pasti jatuhnya tepat di bawah titik jatuhnya.

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    21/33

    2)  Percobaan Ayunan Foucault (1852)Pada tahun 1852 Seorang ilmuwan dari Prancis bernama Foucault

    melakukan percobaan di kota Paris. Percobaan tersebut dengan menggunakan

    sebuah bandul besi yang sangat berat, digantungkan pada tali yang panjangnya

    lebih dari 60 m, dan dikaitkan pada langit-langit kupel di sebuah gedung Pantheon

    di kota Paris (49’ LU).

    Mula-mula bandul besar ditarik ke samping, kemudian dilepaskan dan

    dibiarkan berayun. Gerak ayunan dari bandul dapat diteliti dan dicatat, karena ada

    sebuah pin yang diletakkan di bagian bawah bandul. Pin tersebut akan membuat

    goresan-goresan kecil pada pasir halus yang diletakkan di dalam bak di bawah

     bandul tersebut sewaktu bandul berayun. Setelah beberapa saat dapat terlihat

    dengan jelas, bahwa bidang ayunan bandul tersebut bergeser membuat putaran

    dengan arah yang sama dengan arah gerak jarum jam. Hal ini menandakan bahwa

     bumi yang berada di bawah bandul berputar dengan arah yang berlawanan dengan

    arah gerak jarum jam.

     b.  Akibat Rotasi BumiBeberapa kejadian penting sebagai akibat dari rotasi bumi adalah sebagai

     berikut:

    1)  Gerakan semu harian matahariAkibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, matahari tampak bergerak dari

    timur ke barat. Rotasi bumi tidak bisa kita saksikan, yang dapat kita lihat adalah

     peredaran matahari. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari terbit dari

    sebelah timur ke barat. Karena gerak semu ini dapat diamati setiap hari, maka

    disebut gerak semu harian matahari.

    2)  Pergantian siang malamPermukaan bumi yang mengahadap matahari mengalami siang dan yang

    membelakang matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi

    yang menghadap matahari dan membelakangi matahari saling bergantian. Karena

     periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam

    rata-rata 12 jam.

    3)  Penyimpangan arah mata anginHal ini sesuai dengan hukum Buys Ballot, udara akan bergerak dari

    tekanan udara maksimum (tinggi) ke minimum (rendah). Di daerah kutub yang

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    22/33

     bertekanan tinggi, maka udara cenderung akan bergerak ke daerah khatulistiwa.

     Namun akibat rotasi bumi, udara yang bergerak menuju khatulistiwa akan

     berbelok ke arah timur mengikuti arah rotasi bumi, ini berpotensi membentuk 

    angin siklon.

    4)  Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kutubGerakan rotasi menyebabkan daerah sepanjang equator bergerak cepat,

    sedangkan di daerah kutub hampir tidak mengalami pergerakan. Akibatnya bumi

    mengalami perubahan bentuk yaitu mengalami pemepatan di daerah kutub dan

     penggembungan di daerah khatulistiwa seakan-akan sebagian massa bumi

    tertumpuk di daerah khatulistiwa.

    5)  Ada pasang surut dua kali dalam sehari semalamPasang surut diartikan sebagai naik turunnya permukaan laut secara

     berakala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan

     bulan terhadap massa air di bumi. Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya

    tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar 

     pusat rotasi.

    6)  Adanya gaya sentrifugalGaya sentrifugal yaitu jenis gaya dalam ilmu fisika yang menyebabkan

     benda akan terlempar ke luar. Hal ini akan terasa pada saat kita menaiki mobil dan

    melewati tikungan dengan kecepatan agak tinggi, maka penumpang mobil akan

    merasa terlempar ke samping sebagai akibat dari adanya gaya sentrifugal.

    2.  Revolusi BumiCopernicus adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa,

    Bumi berputar mengelilingi sumbunya sekali putaran dalam sehari. Bumi

     bergerak mengelilingi matahari sekali dalam setahun. Sesuai dengan pendapat

    Copernicus, maka bumi di samping berputar mengelilingi sumbunya sekali sehari,

     juga berputar mengelilingi matahari atau yang disebut dengan revolusi.

    a.  Bukti-Bukti bahwa Bumi BerevolusiBumi berevolusi dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan yang

    dilakukan oleh para ahli, sebagai berikut.

    1)  Aberasi (Sesatan Cahaya) Orang melihat sebuah bintang S melaluisebuah teropong O, jika teropong diam maka bintang Sakan tampak gambarnya di

    titik B, tetapi kenyatanya tidak demikian. Orang yang melihat dengan arah OS,

     bintang tersebut tidak terlihat di B (dengan arah SOB), melainkan melenceng ke

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    23/33

    sampingnya yaitu di titik B. Hal ini menunjukkan bahwa teropong tersebut tidak 

    diam, tetapi bergerak mengikuti bumi. Bersamaan dengan berjalannya cahaya

    dari titik O sampai B, teropong berpindah tempat atau berubah arahnya, berakibat

    cahaya tidak lagi jatuh di titik B, melainkan di samping titik B.. Dapat dilihat

     bintang tidak lagi dalam arah OS, tetapi dalam arah OS.. Bintang seolah-olah

     bergeser dengan arah yang sama dengan gerakan itu. Gejala ini disebut sesatan

    cahaya, atau aberasi cahaya.

    2)  Parallaxis (Beda Lihat) Parallaxis adalah sudut dengan seluruh jari-jarilintasan bumi dilihat dari sebuah bintang. Sudut akan semakin kecil jika jarak 

     bintang semakin jauh dari matahari. Bintang-bintang di langit mempunyai jarak 

    yang sangat jauh dari bumi, menyebabkan sudut parallaxis bintang-bintang pun

    sangat kecil.

     b.  Akibat Revolusi BumiBeberapa kejadian penting sebagai akibat dari revolusi bumi adalah

    sebagai berikut.

    1)  Perubahan musimBelahan bumi utara dan selatan mengalami 4 musim yaitu musim

    semi,panas,gugur,dan dingin.

    2)  Terlihatnya rasi bintang yang berbedaRasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi

    membentuk pola-pola tertentu. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita

    hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari.

    Akibat revolusi bumi, bintang-bintang yang tampak dari bumi selalu berubah.

    3)  Adanya perubahan lamanya waktu siang dan malam Negara-negara di belahan bumi utara dan selatan memiliki perbedaan

    lamanya waktu siang dan malam. Karena dalam berevolusi, bumi dapat terletak di

    apotema (titik terjauh bumi dengan matahari) dan hipotema (titik terdekat bumi

    dengan matahari).

    4)  Adanya gerak semu tahunan matahariGerak semu tahunan matahari yaitu gerak berubahnya posisi matahari dari

     bulan ke bulan dalam satu tahun.

    5)  Ditetapkannya kalender masehi

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    24/33

    Kalender masehi yaitu suatu sistem penanggalan yang pembuatannya

     berdasarkan gerak revolusi bumi terhadap matahari.

    F. Satelit Bumi ( Bulan )Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami

    terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan

    cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Wajah bulan

    yang tampak terang adalah bagian permukaan bulan yang menghadap ke matahari

    dan memantulkan cahaya matahari. Jadi, di bulan juga ada bagian siang dan

     bagian malam. Batas antara bagian itu tampak dari bumi, tetapi karena letak bulan

    selalu berubah, maka batas itu juga berubah dari waktu ke waktu. Hal inilah yang

    menyebabkan adanya bulan sabit, bulan separo, bulan besar, bulan purnama, dan

     bulan mati.

    Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 

    30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari

    seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen

    volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada

    tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (

     periode sideris), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-

    Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap

    29,5 hari (periode sinodik).

    Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis

    Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi. Bulan yang

    ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan olehgaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi Bumi. Besarnya gaya

    sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik 

    antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh

    dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.

    Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan

    hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron

    menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Satelit_alamihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Suryahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Periode_sinodik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sentrifugalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Orbithttp://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Orbit_sinkronhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sisi_dekat_Bulan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sisi_dekat_Bulan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Orbit_sinkronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Orbithttp://id.wikipedia.org/wiki/Sentrifugalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Periode_sinodik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Suryahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Satelit_alami

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    25/33

    Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di

     permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara

    dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan

     banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara

    kawah terbesar adalah Claviusdengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6

    kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar 

    di Bulan.

    Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati

    manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana

    antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur 

     permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah

    terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959.

    Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, 

    dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada

    tahun 1966. Program Apollo milik  Amerika Serikat adalah satu-satunya misi

     berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan

    1972.

    Bulan purnama adalah keadaan ketika Bulan nampak bulat sempurna dari

    Bumi. Pada saat itu, Bumiterletak hampir segaris di antara Matahari dan Bulan,

    sehingga seluruh permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah

    Bumi.

    Kebalikannya adalah saat bulan mati, yaitu saat Bulan terletak pada

    hampir segaris di antara Matahari dan Bumi, sehingga yang 'terlihat' dari Bumi

    adalah sisi belakang Bulan yang gelap, alias tidak nampak apa-apa.

    Di antara kedua waktu itu terdapat keadaan bulan separuh dan bulan sabit,

    yakni pada saat posisi Bulan terhadap Bumi membentuk sudut tertentu terhadap

    garis Bumi - Matahari. Pada saat itu, hanya sebagian permukaan Bulan yang

    disinari Matahari yang terlihat dari Bumi.

    Asal - usul bulan tidak diketahui secara pasti, tetapi para ilmuwan

    menemukan bukti bahwa Bulan berasal dari tubrukan Bumi dengan planet kecil

    yang bernama Theia sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu, dan menghasilkan debu

    yang berjumlah sangat banyak dan mengorbit di sekeliling Bumi dan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Komethttp://id.wikipedia.org/wiki/Asteroidhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clavius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bunyihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wahana_antariksahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wahana_antariksahttp://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Sovyethttp://id.wikipedia.org/wiki/Luna_1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Luna_2&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sisi_jauh_bulan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Luna_3&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Luna_9&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Luna_10&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Program_Apollohttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bulathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bulathttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Program_Apollohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Luna_10&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Luna_9&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Luna_3&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sisi_jauh_bulan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Luna_2&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Luna_1http://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Sovyethttp://id.wikipedia.org/wiki/Wahana_antariksahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wahana_antariksahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bunyihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kilometerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Clavius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asteroidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Komethttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Udara

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    26/33

    akhirnya debu mengumpul dan membentuk bulan. Pada awalnya jarak bulan pada

     pertama kali hanya sekitar 30.000 mil atau 15 kali lebih dekat dari jarak Bulan

    dengan Bumi sekarang. Dari hasil penelitian Bulan menjauh sekitar 3,8 cm per 

    tahunnya

    Dari hasil foto-foto pesawat antariksa, bentuk raut muka bulan ternyata

    tidak rata dan mulus seperti yang dilihat dari bumi. bentuk raut muka bulan terdiri

    dari pegunungan, kawah, lembah, dan laut. Bulan tidak memiliki atmosfer (udara),

    sehingga tidak ada kehidupan di bulan; suhu di bulan dapat berubah-ubah; suhu

     bagian permukaan bulan yang terkena matahari dapat mencapai 110 C, sedangkan

     pada bagian yang tidak terkena cahaya matahari dapat mencapai  – 137 C; bunyi

    tidak dapat merambat di bulan, karena di bulan tidak ada zat perantara (medium)

     perambatan bunyi yaitu udara; di bulan tidak ada siklus air; langit di bulan tampak 

    hitam kelam.

    Dalam peredarannya bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu

    gerakan mengelilingi porosnya sendiri disebut rotasi bulan; gerakan mengelilingi

     bumi disebut revolusi; bersama bumi mengelilingi matahari, waktu yang

    dibutuhkan bulan untuk mengelilingi porosnya sama dengan waktu yang

    dibutuhkan untuk mengelilingi bumi. Dengan demikian, periode rotasi bulan sama

    dengan periode revolusinya. Menurut para ahli perbintangan periode peredaran

     bulan dibagi dua, yaitu periode bulan sideris, yaitu waktu yang dibutuhkan bulan

    untuk sampai kembali ke tempat semula. Hal itu berarti bulan telah mengelilingi

     bumi satu kali, yaitu 27,3 hari. Sedangkan periode bulan sinodis, yaitu waktu yang

    dibutuhkan untuk munculnya bulan purnama yang satu dengan bulan purnama

     berikutnya, yaitu 29,5 hari. Satu bulan sinodis disebut juga satu bulan komariyah.

    Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah jika dilihat dari bumi.

    fase-fase bulan terjadi akibat revolusi bulan mengelilingi bumi menyebabkan

    sudut antara matahari, bumi, dan bulan selalu berubah. Bulan tidak memantulkan

    cahaya sendiri.

    G. Gejala Alam di Muka Bumi1.  Gempa Bumi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Debuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Debu

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    27/33

    Gempa bumi bukanlah suatu hal yang baru bagi kita. Gempa bumi bisa

    disebabkan oleh berbagai sumber, antara lain:

    a.  Letusan gunung berapi (erupsi vulkanik) atau disebut gempa vulkanik  b.  Tumbukan meteor c.  Ledakan bawah tanah (seperti uji nuklir), dand.  Pergerakan kulit bumi.

    Yang paling sering kita rasakan adalah karena pergerakan kulit bumi, atau

    disebut gempa tektonik. Berdasarkan Seismologi (ilmu yang mempelajari

    fenomena gempa bumi), gempa tektonik dijelaskan oleh “Teori Lapisan Tektonik”

    atau disebut juga dengan “Teori Tektonik Lempeng” (Theory of Plate Tetonics)

    yaitu teori tentang konstruksi lempeng bumi. Kerak bumi terdiri dari lempeng-

    lempeng yang membungkus bumi. Teori ini menyebutkan lapisan bebatuan terluar 

    yang disebut lithosfer yang mengandung banyak lempengan dan berupa lapisan

    keras. Di bawah litosfer ada lapisan yang disebut asthenosphere (astenosfer) yang

     bersifat lunak (plastis). Lapisan astenosfer ini seakan-akan melumasi bebatuan

    tersebut sehingga mudah bergerak. Hal ini dipelajari atau dibahas juga dalam

    “Geodinamika” (pergerakan lapisan bumi). 

    Di antara dua lapisan ini, bisa terjadi tiga hal, yaitu lempengan bergerak 

    saling menjauh, maka magma dari perut bumi akan keluar menuju permukaan

     bumi. Magma yang sudah di permukaan bumi ini disebut lava. Lempengan

     bergerak saling menekan, maka salah satu lempeng akan naik atau turun, atau

    dua-duanya naik atau turun. Inilah cikal gunung atau lembah, atau lempengan

     bergerak berlawanan satu sama lain, misalnya satu ke arah Selatan dan satunya kearah Utara.

    Prediksi di atas akan menimbulkan getaran yang dilewatkan oleh media

    tanah dan batu. Getaran ini disebut gelombang seismik (seismic wave) yang

     bergerak ke segala arah, dan inilah yang disebut gempa. Lokasi di bawah tanah

    tempat sumber getaran disebut focus/pusat gempa.

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    28/33

    Jika fenomena lempengen bergerak saling menekan atau bertemu terjadi di

    dasar laut, ketika salah satu lempengan naik atau turun, maka volume daerah di

    atasnya akan mengalami perubahan kondisi stabilnya. Apabila lempengan itu

    turun, maka volume daerah itu akan bertambah. Sebaliknya apabila lempeng itu

    naik, maka volume daerah itu akan berkurang.

    Perubahan volume tersebut akan mempengaruhi gelombang laut. Air dari

    arah pantai akan tersedot ke arah tersebut. Gelombang-gelombang (tidak hanya

    sekali) menuju pantai akan terbentuk karena massa air yang berkurang pada

    daerah tersebut (efek dari hukum Archimedes); karena pengaruh gaya gravitasi,

    air tersebut berusaha kembali mencapai kondisi stabilnya. Ketika daerah tersebutcukup luas, maka gelombang tersebut mendapatkan tenaga yang lebih dahsyat.

    Inilah yang disebut tsunami.

    2.  TsunamiTsunami berasal dari bahasa Jepang yang terdiri dari dua kata, yaitu:

    “Tsu” = Pelabuhan

    “Nami” = Gelombang 

    Ini adalah terminologi untuk menyebutkan fenomena gelombang laut yang

    tinggi dan besar akibat dari gangguan mendadak pada dasar laut yang secara

    vertikal mengurangi volume kolom air. Gangguan mendadak ini bisa datang dari

    gempa yang disebabkan empat hal yang disebutkan di atas.

    Tsunami menjadi bagian bahasa dunia setelah gempa besar 15 Juni 1896

    menimbulkan gelombang besar (tsunami) yang melanda kota pelabuhan Sanriku

    (Jepang) dan menewaskan 22.000 orang serta merusak pantai timur Honshu

    sepanjang 280 km.

    Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi, tanah

    longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut. Gelombang Tsunami

     bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam di lautan dalam dan dapat

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    29/33

    melanda daratan dengan ketinggian gelombang mencapai 30 m atau lebih.

    Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5 skala

    Imamura, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang mencapai pantai

     berkisar antara 4-24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara 50

    sampai 200 meter dari garis pantai.

    Berdasarkan Katalog Gempa (1629  –  2002), di Indonesia pernah terjadi

    Tsunami sebanyak 109 kali , yakni 1 kali akibat longsoran (landslide), 9 kali

    akibat gunung berapi dan 98 kali akibat gempabumi tektonik.

    Gempa yang menimbulkan tsunami sebagian besar berupa gempa yang

    mempunyai mekanisme fokus dengan komponen dip-slip, yang terbanyak adalah

    tipe thrust (Flores, 1992) dan sebagian kecil tipe normal (Sumba, 1977). Gempa

    dengan mekanisme fokus strike-slip kecil sekali kemungkinan untuk 

    menimbulkan tsunami.

    Tanda-tanda akan datangnya tsunami di daerah pinggir pantai adalah:

    1)  Air laut yang surut secara tiba-tiba.2)  Bau asin yang sangat menyengat.3)  Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang

    sangat keras.

    Tsunami terjadi jika:

    1)  Gempa besar dengan kekuatan gempa > 6.3 SR 2)

     Lokasi pusat gempa di laut

    3)  Kedalaman dangkal < 40 Km4)  Terjadi deformasi vertikal dasar laut.

    a.  Potensi Tsunami di IndonesiaIndonesia merupakan negara yang rawan terhadap Tsunami, terutama

    kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng, antara lain

    Barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Utara Papua, Sulawesi dan

    Maluku, serta Timur Kalimantan. Tsunami di Indonesia pada umumnya adalah

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    30/33

    Tsunami lokal, dimana waktu antara terjadinya gempa bumi dan datangnya

    gelombang Tsunami antara 20-30 menit.

    Indonesia merupakan salah satu daerah yang sering diguncang gempa

    karena letaknya tepat pada pertemuan dua deretan pegunungan lipatan muda

    Circum Pasific dan Mediterania. Juga merupakan pertemuan tiga lempeng

    lithosfer, yaitu lempengan India sebelah Barat, lempengan Australia sebelah Barat

    dan Selatan, dan lempengan Samudera Pasifik sebelah Timur, sehingga daratan

    Indonesia termasuk tidak tenang.

    H. Keistimewaan BumiBerkembangnya teknologi membuat manusia selalu ingin menggali dan

    terus menggali Keistimewaan Bumi Ini. Seperti yang kita ketahui bersama,

    merupakan satu-satunya planet di Alam Semesta yang dihuni oleh Manusia. Itu

    lah keistimewaan bumi ini yang sangat mencolok. Namun para ilmuwan telah

    menemukan beberapa keistimewaan bumi ini yang diantaranya yaitu:

    1.  Bumi memiliki air dalam jumlah besar dan membentuk sub-sistem hidrosfer sedang planet-planet yang lain tidak memiliki air. Dengan kata lain, hidrosfer 

    hanya dijumpai di Bumi dan tidak dijumpai di planet-planet yang lain.

    2.  Di Bumi terdapat fenomena tektonik lempeng sedang di planet-planet yanglain tidak ada. Fenomena tektonik lempeng mengindikasikan bagian internal Bumi

    yang cair dan memiliki energi panas yang tinggi.

    3.  Berlangsungnya siklus hidrologi, siklus batuan dan siklus tektonik di Bumi berkaitan erat dengan keberadaan dua hal tersebut. Siklus hidrologi tidak dapat berlangsung bila di Bumi tidak ada hidrosfer, sedang siklus batuan dan tektonik 

    tidak dapat berlangsung bila tidak ada tektonik lempeng. Dengan demikian, bila

    keberadaan hidrosfer dan tektonik lempeng hanya ada di Bumi, maka ketiga siklus

    tersebut hanya berlangsung di Bumi dan tidak dapat berlangsung di planet-planet

    yang lain.

    Hugh Ross, seorang astronom Amerika telah menulis beberapa

    Keistimewaan Bumi Ini. Diantaranya sebagai Berikut:

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    31/33

    1.  Jarak bumi dengan matahariJarak Bumi menuju Matahari adalah 149.669.000 kilometer (93.000.000

    mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan menjadi 148

    uta km. Diameter matahari kira-kira 112 kali Diameter Bumi. Gaya tarik matahari

    kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa 8 menit untuk 

    sampai ke bumi. Sedikit Berimajinasi planet bumi akan terlalu dingin bagi siklus

    air yang stabil. Jika lebih dekat planet bumi akan terlalu panas bagi siklus air yang

    stabil

    2.  Gravitasi di permukaan bumiGravitasi permukaan dari sebuah obyek astronomi (planet, bintang, dll)

    adalah percepatan gravitasi yang berlaku pada permukaan obyek tersebut.

    Gravitasi permukaan bergantung pada massa dan radius obyek tersebut. Seringkali

    gravitasi permukaan dinyatakan sebagai rasio dengan ketentuan yang berlaku di

     bumi. Jika lebih kuat: Atmosfer bumi akan menahan terlalu banyak gas beracun

    (amoniak dan methana) Jika lebih lemah: Atmosfer bumi akan terlalu tipis karena

     banyak kehilangan udara

    3.  Periode rotasi bumiRotasi Bumi perputaran Planet Bumi pada sumbunya dan gerakan di

    orbitnya mengelilingi Matahari. Jika lebih lama perbedaan suhu pada siang dan

    malam hari terlalu besar jika lebih cepat kecepatan angin pada atmosfer terlalu

    tinggi.

    4.  AlbedoAlbedo merupakan sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan

    antara sinar matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali

    ke angkasa dengan terjadi perubahan panjang gelombang (outgoing longwave

    radiation). Perbedaan panjang gelombang antara yang datang dan yang

    dipantulkan dapat dikaitkan dengan seberapa besar energi matahari yang diserap

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    32/33

    oleh permukaan bumi. Jika lebih besar: Zaman es tak terkendali akan terjadi. Jika

    lebih kecil: Efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi.

    5.  Aktifitas GempaGempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan

     bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng

     bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal

    terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu

     bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan

    itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Jika lebih besar: Terlalu banyak 

    makhluk hidup binasa. Jika lebih kecil: Bahan makanan dasar laut tidak akan

    didaur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik.

    6.  Ketebalan Kerak BumiKerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi 2 kategori,

    yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan

    sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.

    Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan

     penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt.

    Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan

    ketebalan total kurang lebih 80 km. Jika lebih tebal: Terlalu banyak oksigen

     berpidah dari atmosfer ke kerak bumi Jika lebih tipis: Aktivitas tektonik dan

    vulkanik akan terlalu besar.

    7.  Medan Magnet BumiMagnetosfer bumi adalah daerah di angkasa yang bentuknya ditentukan

    oleh luasnya medan magnet internal bumi, plasma angin matahari, dan medan

    magnet antarplanet. Di magnetosfer, campuran ion-ion dan elektron-elektron

     bebas baik dari angin matahari maupun ionosfir bumi dibatasi oleh gaya magnet

    dan listrik yang lebih kuat daripada gravitasi dan tumbukan. Jika lebih kuat: Badai

  • 8/15/2019 Jelajah Bumi IAD

    33/33

    elektromagnetik akan terlalu merusak Jika lebih lemah: Kurangnya perlindungan

    dari radiasi berbahaya yang berasal dari luar angkasa.

    DAFTAR PUSTAKA