Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

28
0 PENERAPAN METODE LESSON STUDY DALAM PENDIDIKAN KARAKTER DISUSUN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH Oleh : N a m a : Drs. Nur Kholiq N I P : 19630108 198703 1004 PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA

description

by Drs.Nur Kholiq

Transcript of Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

Page 1: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

PENERAPAN METODE LESSON STUDY

DALAM PENDIDIKAN KARAKTER

DISUSUNDALAM RANGKA IMPLEMENTASI

PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Oleh :N a m a : Drs. Nur KholiqN I P : 19630108 198703 1004

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARADINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

Page 2: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

SMA NEGERI 1 KEMBANG Jl. Bangsri Keling, Km 6 (0291) 7730048 59453

KATA PENGANTAR

Seraya memanjatkan puji dan syukur kehadiratAllah SWT karena penulis menyadari

bahwa berkat rahmat dan hidayatnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan

judul Penerapan Metode Lesson Study dalam Pendidikan Karakter.

Karya tulis ini disusun dalam rangka membantu rekan-rekan guru yang kesulitan

dalam menyusun Penerapan Lesson study dalam implementasi Pendidikan Karakter.

Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ini penulis dapat mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, yang secara khusus penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ananda Risdinar UF, Nadia FL dan istriku tercinta

2. Rekan-rekan seperjuangan di SMA Negeri 1 Kembang

3. Rekan-rekan sejawat di Pendidikan .

Mudah-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah SWT, dan dibalas

dengan pahala yang berlipat ganda. Amin dan semoga karya tulis ini bermanfaat,

khususnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan

kelemahannya, oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima

dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.

Jepara,13 April 2010Penyusun,

Drs. Nur KholiqPembina Tk. INIP.196301081987031004

Page 3: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………..................………………………… i

Kata Pengantar ………………………………………….................……………… ii

Daftar Isi ……………………………………………………………................…. iii

Bab I. Pendahuluan …………………………………………………...................... 1

1. Latar Belakang Masalah ……………………………………….......................... 1

2. Rumusan Masalah …………………………………….......................………… 2

3. Tujuan Penulisan ………………………………………………......................... 2

4. Manfaat Penulisan ………………………………………………....................... 2

Bab II. Kajian Teori Dan Tinjauan Pustaka ……………………………................ 3

Bab III. Pembahasan Materi ……………………………………………................ 5

1. Pengertian Lesson Study……………………………………….......................... 5

2. Sejarah Lesson Study…………………………………………........................... 7

3. Proses Dalam Lesson Study……………………………………......................... 8

4. Manfaat Lesson Study…………………………………………........................ 12

5. Lesson Study dalam Pendidikan Berkarakter …………………........................ 15

Bab IV. Penutup…………………………………………………..............……... 17

1. Kesimpulan ……………………………………………………....................... 17

2. Saran ……………………………………………………………..................... 17

Daftar Pustaka ………………………………………………………….............. 18

Page 4: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang

tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah

memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada anak didiknya secara

lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Semua fungsi sekolah tersebut

tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak berjalan dengan

baik, karena kelemahan dari salah satu komponen akan berpengaruh pada

komponen yang lain yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada jalannya

sistem itu sendiri. salah satu dari bagian komponen sekolah adalah guru.

Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai materi, menguasai

metode, dan tidak kalah pentingnya guru juga harus mampu mengelola kelas

sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif dan

menyenangkan.

Sebagai calon pendidik penulis melihat pembelajaran menjadi kurang efektif

karena hanya cenderung mngedepankan aspek intelektual dan mengesampingkan

aspek pembentukan karakter. Hal ini tentu suatu hambatan bagi guru. Namun

penulis ingin mengubah hambatan tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam

pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien sehingga nantinya

akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba menampilkan pengelolaan kelas

dengan metode lesson study. Yang mana setiap kelompok terdiri dari beberapa

orang guru dengan tugas yang menyelidiki/menguji praktik mengajar mereka agar

menjadi lebih efektif dan berkarakter, karena hal ini banyak memberikan manfaat

dan kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas dan mengevaluasi pembelajaran

yang dilakukan..

B. Rumusan Masalah

Page 5: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

Berpijak pada permasalahan diatas, selanjutnya masalah dapat dirumuskan yaitu,”

Bagaimana metode yang efektif digunakan untuk mewujudkan pendidikan

Karakter?”.

C. Tujuan Penulisan

Selain dengan permasalahan diatas, tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah

sebagai solusi dan inovasi metode pembelajaran yang dapat mewujudkan sistem

pendidikan Karakter.

D. Manfaat PenulisanSetelah berbagai masalah diatas diperoleh jawabannya, maka diharapkan hasil

penulisan ini bermanfaat, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah pengetahuan pendidik tentang metode pendidikan yang

efektif dalam mewujudkan pendidikan yang berkarakter.

b. Dapat mengetahui metode pendidikan yang memiliki karakter.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, dapat membimbing siswa-siswinya ke arah yang lebih kreatif,

cerdas, dan maju.

b. Bagi siswa, dapat memahami pola pembelajaran yang lebih berkarakter.

Page 6: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

BAB II

KAJIAN TEORI DAN TINJAUANPUSTAKA

Metode pengajaran dari kata “Metho” yang berarti melalui atau melewati, sehingga

metode pengajaran berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan

tertentu dalam hal ini tujuan pengajaran (Bambang Prawiro,1991).

Jadi metode pengajaran merupakan suatu alat (di samping alat lain seperti alat

penilaian, alat peraga) yaitu alat untuk meyampaikan bahan pelajaran dalam rangka

pencapaian tujuan pengajaran.

Semakin majunya ilmu tentang mengajar (Metodologi Pengajaran), maka ada kriteria

jenis metode modern dan metode tradisional. Kriteria yang dipergunakan pada

umumnya adalah keaktifan siswa, metode dan dasar psikologis dari metode-metode

itu.

Menurut W.Gulo (2002:1) bahwa metode pengajaran adalah berbagai metode

pengajaran yang perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar

(W.Gulo,2002:1).

Secara umum metode-metode itu dapat digolongkan ke dalam 2 jenis (Bambang

Prawiro,1991) :

1. Metode interaksi secara individual.

2. Metode interaksi secara kelompok.

Program pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan

untuk mencapai tujuan yang kita sebut dengan tujuan instruksional (W.Gulo,2002:1).

Sehingga, dibutuhkan suatu perencanaan dalam pelaksanaan program suatu program

pengajaran.

Definisi dari Prof. Dr. De Queljy dan prof. Gazali MA. Pembelajaran adalah

menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.

Dalam hal ini pengertian waktu yang singkat sangat penting. Guru kurang

memperhatikan bahwa diantara murid ada perbedaan individual, sehingga

memerlukan pelayanan yang berbeda-beda. Bila semua murid dianggap sama

Page 7: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

kemampuan dan kemajuannya, maka bahan pelajaran yang diberikan pun akan sama

dengan kenyataan.

Secara harfiah karakter artinya kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama

atau reputasi (Hornby dan Panwell,1972:49). Menurut Kamus Lengkap Bahasa

Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai

watak, mempunyai kepribadian (Kamisa,1997:281).

Dalam Dorland’s PocketMedical Dictionary (1968:126) dinyatakan bahwa karakter

adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu. Di dalam kamus

psikologi dinyatkan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis

atau morl, misalnya kejujuran seseorang; biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-

sifat relative tetap (Dali Gulo,1982:29).

Dan dapat dinyatakan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau

moral, akhlah atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang

membedakan dengan individu lain (M. Furqon,2009:9).

Page 8: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

BAB IIIPEMBAHASAN MATERI

1. Pengertian Lesson Study

Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib

dilakukan dan diberikan sorang guru kepada anak didik. Karena ia merupakan

kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi

bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan

berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka

menerapkan metode yang efektif dan efisien dalam pendidikan yang berarakter

adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan

menyenangkan dan tidak membosankan.

Lesson Study yang dalam bahasa Jepang disebut Jugyokenkyu adalah bentuk

kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru/ sekelompok guru yang bekerja sama

dengan orang lain (dosen, guru mata pelajaran yang sama/ guru satu tingkat kelas

yang sama, atau guru lainya), merancang kegiatan untuk meningkatkan mutu

belajar siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru dari

perencanaan pembelajaran yang dirancang bersama/sendiri, kemudian di

observasi oleh teman guru yang lain dan setelah itu mereka melakukan refleksi

bersama atas hasil pengamatan yang baru saja dilakukan.

Refleksi bersama merupakan diskusi oleh para pengamat dan guru pengajar untuk

menyempurnakan proses pembelajaran dimana titik berat pembahasan pada

bagaimana siswa belajar, kapan siswa belajar, kapan siswa mulai bosan

mendapatkan pengetahuan dan kapan siswa mampu menjelaskan kepada

temannya dan kapan siswa mampu mengajarkan kepada seluruh kelas. (Ridwan

Johawarman, 2006).

Lesson studymemberi kesempatan nyata kepada para guru menyaksikan

pembelajaran (teaching) dan pemelajaran atau proses belajar siswa (learning) di

ruang kelas. Lesson study membimbing guru untuk memfokuskan diskusidiskusi

mereka pada perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan, dan refleksi pada

Page 9: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

praktik pembelajaran di kelas. Dengan menyaksikan praktik pembelajaran yang

sebenarnya di ruang kelas, guru-guru dapat

mengembangkan pemahaman atau gambaran yang sama tentang apa yang

dimaksud dengan pembelajaran efektif, yang pada gilirannya dapatmembantu

siswa memahami apa yang sedang mereka pelajari.

Karakteristik unik yang lain dari lesson study adalah bahwa lesson study menjaga

agar siswa selalu menjadi detak jantung kegiatan pengembangan profesi guru.

Lesson study memberi kesempatan pada guru untuk dengan cermat meneliti

proses belajar serta pemahaman siswa dengan cara mengamati dan mendiskusikan

praktik pembelajaran di kelas. Kesempatan ini juga memperkuat peran guru

sebagai peneliti di dalam kelas. Guru membuat hipotesis (misalnya, jika kami

mengajar dengan cara tertentu, anak-anak akan belajar) dan mengujinya di dalam

kelas bersama siswanya. Kemudian guru mengumpul-kan data ketika melakukan

pengamatan terhadap siswa selama berlangsungnya pelajaran dan menentukan

apakah hipotesis itu terbukti atau tidak di kelas.

Ciri lain dari lesson study adalah bahwa ia merupakan pengembangan profesi

yang dimotori guru. Melalui lesson study, guru dapat secara aktif terlibat dalam

proses perubahan pembelajaran dan pengembangan kurikulum. Selain itu,

kolaborasi dapat membantu mengurangi isolasi di antara sesama guru dan

mengembangkan pemahaman bersama tentang bagaimana secara sistematik dan

konsisten memperbaiki proses pembelajaran dan proses belajar di sekolah secara

keseluruhan. Selain itu, lesson study merupakan bentuk penelitian yang

memungkinkan guru-guru mengambil peran sentral sebagai peneliti praktik kelas

mereka sendiri dan menjadi pemikir dan peneliti yang otonom tentang

pembelajaran (teaching) dan pemelajaran atau proses belajar siswa (learning) di

ruang kelas sepanjang hidupnya.

2. Sejarah Lesson Study

Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida. Praktik ini

mempunyai sejarah panjang, dan secara signifikan telah membantu perbaikan

dalam pembelajaran (teaching) dan pemelajaran/proses belajar (learning) siswa

dalam kelas, juga dalam pengembangan kurikulum. Banyak guru sekolah dasar

dan sekolahmenengah di Jepang menyatakan bahwa lesson study merupakan salah

Page 10: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

satu pendekatan pengembangan profesi penting yang telah membantu mereka

tumbuh berkembang sebagai profesional sepanjang karer mereka (Yoshida 1999).

Di Jepang para guru dapat meningkatkan ketrampilan/ kecakapan dalam

mengajarnya melalui kegiatan Lesson Study, yakni belajar dari suatu

pembelajaran. Lesson study merupakan salah satu bentuk pembinaan guru (in-

service) yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Lesson

study dilakukan diwilayah guru mengajar dengan menggunakan kelas dalam

lingkungan nyata, sehingga akan membiasakan guru bekerja secara kolaboratif

baik dengan guru bidang studi dan dengan guru diluar bidang studi, bahkan

dengan masyarakat. Lesson

Study merupakan kolaboratif antara guru dalam menyusun rencana pembelajaran

beserta research lessonnya, pelaksanaan KBM dikelas yang disertai observasi dan

refleksi. Dengan lesson study para guru dapat leluasa meningkatkan kinerja dan

keprofesionalannya yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas

guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka

agar menjadi lebih efektif. Lesson Study diperkenalkan di Indonesia melalui

kegiatan piloting yang dilaksanakan dalam proyek follow-up IMSTEP-JICA di

tiga perguruan tinggi yaitu UPI, UNY, dan UM. Di UM sendiri lessson study

diperkenalkan di Malang secara formal oleh JICA expert Eisoke Saito, Ph.D. pada

bulan januari 2004, selanjutnya diikuti kegiatan pengimplementasian lesson

studydi SMA labotarium Universitas Negeri Malang (I Made Sulandra, 2006).

Lesson Study merupakan hal yang baru bagi sebagian sebagian besar guru. Lesson

Study diadopsi dari Jepang dan diuji cobakan di beberapa sekolah sebagai pilot

project, diantaranya Bandung (dibawah UPI), di Yogyakarta (dibawah UNY), dan

di Malang (dibawah UM).

3. Proses Dalam Lesson Study

Untuk dapatmemulai kegiatan lesson studymaka di perlukan perubahan dari

dalam diri guru sehingga memiliki sikap sebagai berikut:

1. Semangat introspeksi terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini terhadap

proses pembelajaran.

Page 11: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

Pertanyaan seperti apakah saya sudah melakukan tusgas medidik dengan

baik?

Apakah saya sudah melakukan tugas seoptimal mungkin?

Serangkaian pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur, jawaban tersebut

tentu akan medorong pada proses pencarian cara untuk menyempurnakan

kekurangan-kekurangan atas jawaban tersebut.

2. Keberanian membuka diri untuk dapat menerima saran dari orang lain untuk

peningkatan kualitas diri.

3. Keberanian untuk mengakui kesalahan diri sendiri.

4. Keberanian mengakui dan memakai ide orang lain yang baik.

5. Keberanian memberikan masukan yang jujur dan penuh penghormatan

(Ridwan Joharmawan,2006)

Kelima sikap tersebut menjadi persyaratan yang harus dipahami dan dipertajam

sebelum kita melakukan kegiatan Lesson Study. Selain sikap dasar yang harus

disiapkan oleh guru tersebut, maka juga sangat penting peranan dari komponen yang

terkait dalam bidang pendidikan, Kepala Sekolah, MGMP, Kantor Dinas Pendidikan,

Universitas, dan para pemerhati pendidikan pada komitmen nyata dalam mendukung

kegiatan Lesson Study.

Secara garis besarnya ‘lesson study” mencakup 3 (tiga) tahap kegiatan yaitu

perencanaan (planing), implementasa (action) pembelajaran dan observasi serta

refleksi (reflection), rincian dari tiga tahap itu sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan.

Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang ada pada kelas yang akan

digunakan untuk kegiataan lesson study dan alternatif pemecahannya.

Identifikasi masalah dan pemecahan tersebut berkaitan dengan pokok bahasan

(materi pelajaran) yang relevan dengan kelas dan materi pelajaran, karakteristik

siswa dan suasana kelas, metode atau pendekatan pembelajaran, media, alat

peraga dan evaluasi proses serta hasil belajar.

Selanjutnya dilakukan diskusi tentang pemilihan materi pelajaran, pemilihan

metode dan media yang sesuai dengan karakteristik siswa serta jenis evaluasi

yang akan digunakan. Pada saat tersebut akan muncul pendapat dan sumbang

saran dari para guru dan pakar. Pada tahap ini pakar dan guru senior dapat

Page 12: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

mengemukakan hal-hal baru yang perlu diketahui dan diterapkan oleh guru dalam

proses pembelajaran nanti.

Hal yang penting pula untuk didiskusikan adalah penyusunan lembar observasi,

terutama penentuan-penentuan indikator-indikator selama proses pembelajaran

berlangsung, baik yang dilihat dari guru dan siswanya.

Indikator-indikator tersebut disusun berdasarkan pada rencana pembelajaran yang

dibuat serta kompetensi dasar yang ditetapkan yang akan dimiliki siswa setelah

mengikuti proses pembelajaran.

Dari hasil identifikasi masalah dan pemecahan tersebut, selanjutnya disusun dan

dikemas dalam suatu perangkat pembelajaran yang terdiri atas:

1. Satuan Pelajaran (SP)

2. Petunjuk mengajar guru (teaching guide)

3. Lembar kerja sisiwa (LKS)

4. Media atau alat peraga pembelajaran

5. Lembar penilaian proses dan hasil pembelajaran

6. Lembar observasi. (Sukirman, 2005)

Penyusunan rencana pembelajaran ini dapat disusun oleh seorang guru atau

beberapa orang guru yang sebelumnya telah ada kesepakatan tentang aspek-aspek

pembelajaran yang telah direncanakan. Hasil penyusunan rencana tersebut perlu

didiskusikan dengan guru lain dan pakar dalam kelompoknya untuk

disempurnakan.

2. Tahap Implementasi dan Observasi.

Pada tahap ini seorang guru melakukan implementasi rencana pembelajaran yang

telah disusun, pakar dan guru lain melakukan observasi dengan menggunakan

lembar observasi yang telah dipersiapkan. Selain itu dilakukan rekaman video

(audio visual) yang meng-close up kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan

pembelajaran.

3. Tahap Refleksi.

Pada tahap ini guru melakukan implementasi rencana pembelajaran diberi

kesempatan untuk menyatakan kesan-kesannya selama melaksanakan

pembelajaran, baik terhadap dirinya maupun siswa yang dihadapi. Selanjutnya

observer (guru lain dan pakar) menyampaikan hasil analisa data observasinya,

terutama menyangkut kegiatan siswa selama berlangsung pembelajaran yang

Page 13: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

disertai dengan pemutaran video hasil rekaman pembelajaran. Akhirnya, guru

yang melakukan implementasi tersebut akan memberikan tanggapan balik atas

komentar para observer.Hal yang penting pula dalam tahap refleksi ini, adalah

mempertimbangkan kembali rencana pembelajaran tersebut, apakah telah sesuai

dan dapat meningkatkan performance keaktifan belajar siswa? Jika belum ada

kesesuaian, hal-hal apa saja yang belum sesuai, metode pembelajarannya, materi

dalam LKS, media atau alat peraga, atau lainnya ?.

Pertimbangan–pertimbangan ini selanjutnya digunakan untuk perbaikan rencana

pembelajaran selanjutnya.

Robinson (2006) mengusulkan ada delapan tahap berdasarkan pada banyaknya

kegiatan yang diperlukan dalam pelaksanaan lesson study, yakni:

1. Pemilihan topik lesson study

2. Melakukan reviu silabus untuk mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran

untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku

pelajaran. Selajutnya bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana

pembelajaran.

3. Setiap tim yang telahmenyusun rencana pembelajaranmenyajikan atau

mempresentasikan rencana pembelajarannya, sementara kelompok lain

memberi masukan, sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang

lebih baik.

4. Guru yang ditunjuk oleh kelompok menggunakan masukan-masukan tersebut

untuk memperbaiki rencana pembelajaran.

5. Guru yang ditunjuk tersebut mempresentasikan rencana pembelajarannya di

depan semua anggota kelompok lesson study untuk mendapatkan balikan.

6. Guru yang ditunjuk tersebutmemperbaiki kembali secara lebih detail rencana

pembelajaran dan mengirimkan pada semua guru anggota kelompok, agar

mereka tahu bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan di kelas.

7. Para guru dapat mempelajari kembali tentang rencana pembelajaran tersebut

dan mempertimbangkannya dari berbagai aspek pengalaman pembelajaran

yang mereka miliki, khususnya difokuskan pada hal-hal yang penting seperti :

hal-hal yang akan dilakukan guru, pemahaman siswa, proses pemecahan oleh

Page 14: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

murid, dan kemungkinan yang akan terjadi dalam implementasi

pembelajarannya.

8. Guru yang ditunjuk tersebut melaksanakan rencana pembelajaran di kelas,

sementara guru yang lain bersama dosen/pakar mengamati sesuai dengan

tugas masing-masing untuk memberi masukan pada guru.

Pertemuan refleksi segera dilakukan secepatnya kegiatan pelaksanaan

pembelajaran, untuk memperoleh masukan dari guru observer, dan akhirnya

komentar dari dosen atau pakar luar tentang keseluruhan proses serta saran

sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka mengulang di kelas masing-

masing atau untuk topik yang berbeda.

Dari delapan tahapan di atas tampak adanya upaya penyusunan dan perbaikan

rencana pembelajaran yang berulang-ulang untuk memperoleh rencana

pembelajaran yang terbaik.

4. Manfaat Lesson Study

Peningkatan kompetensi guru merupakan upaya berkelanjutan, selaras dengan

kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagaimana profesi yang lain, katakanlah profesi kedokteran, para dokter harus

telah meningkatkan kompetensinya secara terus menerus mengikuti kemajuan dan

perkembangan dalam ilmu kedokteran. Demikian juga guru. Guru yang tidak

pernah mau berusaha meningkatkan kompetensinya akan menjadi guru yang

”beku”. Lesson study dipilih dan dimplementasikan karena lesson study

merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

yang dilakukan guru dan aktivitas belajar siswa. Hal ini karena :

1. Pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil “sharing”

pengetahuan profesional yang berlandaskan pada praktik dan hasil pengajaran

yang dilaksanakan para guru.

2. Penekanan mendasar pada pelaksanaan suatu lesson study adalah agar para

siswa memiliki kualitas belajar.

3. Kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa, dijadikan fokus dan titik

perhatian utama dalam pembelajaran di kelas.

Page 15: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

4. Berdasarkan pengalaman real di kelas, lesson study mampu menjadi landasan

bagi pengembangan pembelajaran.

5. Lesson study akan menempatkan peran para guru sebagai peneliti

pembelajaran (Lewis, 2002).

Peningkatan kompetensi guru merupakan amanat UU Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen. Upaya peningkatan guru bukan hanya kegiatan sesaat,

tetapi lebih merupakan kegiatan berkelanjutan, yang dilaksanakan sesuai dengan

konsep continuing professsional development (CPD). Salah satu kegiatan yang

sangat tepat untuk dapat dimasukkan dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru

(KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tidak lain dan tidak

bukan adalah lesson study. Karena dengan lesson study, para guru akan

melakukan proses pembelajaran secara kolegial dan bersama-sama untuk

meningkatkan kompetensinya. Ada beberapa hal penting lain yang dapat

diperoleh melalui kegiatan lesson study.

Pertama, para guru akan lebih terbuka dengan dunia luar. Ruang kelasnya tidak

dikunci sendiri untuk tidak boleh menerima guru lain untuk melihat apa saja yang

dilakukan guru itu setiap hari kerja dalam proses pembelajaran yang

dilaksanakannya. Guru itu, juga perlu melihat apa yang dilakukan koleganya

dalam proses pembelajaran.

Kedua, para guru akan saling belajar dan saling bekerjasama dalam meningkatkan

kualitas proses pembelajarannya melalui peningkatan pemahaman bukan hanya

tentang materi, tetapi juga metode, media dan alat bantu pembelajaran, tetapi juga

teknik penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,

fokus kegiatan lesson study adalah kajian pembelajaran sehingga dapat

menemukan praktik terbaik (best practices), berdasarkan pengalaman-pengalaman

yang diamati dalam beberapa tahapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Ketiga, dengan praktik terbaik tersbut, para guru akan dilatih untuk dapat

mencoba untuk menghasilkan inovasi baru dalam pembelajaran, melalui usulan

tentang saran perbaikan yang diberikan oleh koleganya, juga melalui kreativitas-

kreativitas yang kemudian muncul dalam praktik pembelajaran.

Keempat, hasil akhir yang diharapkan dapat diperoleh melalui lesson study ini

adalah proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, yang dengan demikian

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (student achievement).

Page 16: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

Adapun kelebihan metode lesson studysebagai berikut:

1. Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan

olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.

2. Dapat dilaksanakan Antar guru/pendidik dengan lintas sekolah, sehingga

terjadi silaturahim dalama rti terjadi proses kerjasama, kolaborasi,

kesepertemanan dan kesetiawanan antar guru/pendidik (cooperative dan

colaborative serta collegial) antar pendidik, yang pada gilirannya dapat

memperkuat persatuan dan kesatuan serta meningkatkan mutu guru dan

peserta didik secara bersama.

3. Lesson Studymemiliki nilai ganda dalam hal bernutung bagi anak, siswa,

santri, murid, mahasiswa, warga belajar serta dapat meningkatkan inovasi dan

kreativitas seorang guru/ pamong relajar/ustadz/ dosen. Bagi kelompok

“pemberi”, mereka dapat manfaat mengajar pambil relajar bersama sesama

guru, dalam konsep kolaboratif Berguna lebih kuat daripada sendiri.

Sekaligus amal ibadah, bukahkah kita diajarkan untuk saling mengenal dan

saling kasih sayang dan bagi yang “ diberi” anak, siswa, santri, murid,

mahasiswa, warga relajar, akan mendapatkan keberuntungan, mengingkatkan

mutu hasil belajarnya.

4. Lesson study, dengan terjadinya interaksi antar pendidik, dapat membuka dan

meningkatkan sifat terbuka, saling kasih dan sayang “Asah, Asih dan Asuh”.

Dapat sebagai ajang atau wahana penyadaran bahwa hidup ini sangat terbatas,

guru tidak merasa paling hebat dan sempurna, tidak bersedia menerima kritik

dan saran. Akan tetapi dengan lesson study, diharapkan terjadi kooperasi dan

kolaborasi antar guru yang bersedia diberi masukan, kritik dan saran. Guru

yang diberi saran tidak merasa diremehkan/dicemooh, jika terjadi kekhilafan

atau kekurangan. Sedangkan bagi guru yang memberi kritik dan saran juga

bukan merasa sebagai malaikat yang sok merasa paling benar dan paling

tahu. Pendidik yang memberi kritik dan saran tentu juga harus secara baik,

beretika dengan alkaqul karimah.

5. Lesson Study Dalam Pendidikan Berkarakter

Dengan peningkatan kualiats guru dan meningkatnya hasil belajar siswa, maka

karakter yang tengah dibentuk akan berlangsung dengan cepat. Dengan adanya

Page 17: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

Lesson Study, kegiatan pembelajaran siswa akan dapat dikontrol dan dipantau

secara bersama oleh beberapa guru sehingga timbul keseragaman berfikir,

bertindak, dan tanggapan yang diberikan guru dalam pembentukan karakter dari

peserta didik.

Karakter yang diharapkan peserta didik hanya akan tercapai dengan kesamaan

dan kesefahaman dari guru-guru yang membimbingnya. Dengan kesamaan

tindakan dan tanggapan guru terhadap karakteristik siswa, maka akan

memberikan tanggapan yang selaras dan berkelanjutan.

Page 18: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

BAB IVPENUTUP

1. Kesimpulan

Untuk pembentukan karakter peserta didik dibutuhkan suatu kerjasama yang baik

antara guru pengajar. Lesson studymerupakan metode yang mampu meningkatkan

kualitas keprofesionalan seorang guru sekaligus metode yang mampu

meningkatkan kerjasama antara guru.Metode ini terdiri dari tiga tahap yakni tahap

perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Dengan adanya Lesson Study, maka

pendidikan yang berkarakter akan lebih mudah tercapai karena terjadi suatu

kerjasama dan kebersamaan yang baik antar guru.

2. Saran

Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada

umumnya, khususnya kepada guru diantaranya :

1. Agar suatu proses pembelajaran hasil yang optimal maka semua komponen

pembelajaran harus baik dan mendukung.

2. Salah satunya pengeloaan kelas dengan Model Lesson Study.Model Lesson

Study dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran dan beberapa guru

sekaligus termasuk masyarakat umum, untuk itu bisa dijadikan model

alternatif bagi guru untuk menciptakan system pendidikan yang berkarakter.

3. Guru hendaknya terbuka terhadap inovasi–inovasi yang kreatif sehingga ilmu

pengetahuan dan wawasannya mengenai pembelajaran semakin bertambah.

4. Guru hendaknya memahami benar bahwa kerjasama antar guru sangat

dibutuhkan dalam pembentukan suatu pendidikan yang berkarakter.

Page 19: Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter

0

DAFTAR PUSTAKA

Hidayatullah, M. Furqon .2009. Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas.

Surakarta:Yuma Pustaka.

W. Gulo. 2002. Strategi BelajarMengajar. Jakarta:Grasindo.

Tim Lesson Study . 2006. Upaya Meningkatnya keprofesionalan Guru melalui

Lesson Study. Bandung:FPMIPA UPI.

Prawiro, Bambang.1991.Strategi Belajar Mengajar.Surakarta:UNS press.

http://roebyarto.multiply.com/journal/item/18/LESSON_STUDY

http://www.suparlan.com

http://edu-articles.com/category/lesson-study