Filsafat Pend

49
FILSAFAT FILSAFAT PENDIDIKAN PENDIDIKAN Dr. Dr. Nandang Hidayat Nandang Hidayat

description

fD

Transcript of Filsafat Pend

Page 1: Filsafat Pend

FILSAFAT FILSAFAT PENDIDIKANPENDIDIKAN

Dr. Dr. Nandang HidayatNandang Hidayat

Page 2: Filsafat Pend

SILABISILABI1.1. Hakikat dan kedudukan filsafat dalam sainsHakikat dan kedudukan filsafat dalam sains

2.2. Tiga azas keilmuan dalam filsafat Tiga azas keilmuan dalam filsafat pendidikanpendidikan

3.3. Pengertian pendidikan dan filasafat Pengertian pendidikan dan filasafat pendidikanpendidikan

4.4. Aliran filsafat yang menopang Aliran filsafat yang menopang perkembangan ilmu pendidikanperkembangan ilmu pendidikan

5.5. Problema pokok filsafat dan pendidikanProblema pokok filsafat dan pendidikan

6.6. Filsafat Pancasila dan pendidikanFilsafat Pancasila dan pendidikan

7.7. Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanfilsafat pendidikan

Page 3: Filsafat Pend

8. Ujian Tengah Semester8. Ujian Tengah Semester

9. Tujuan hidup dan tujuan pendidikan9. Tujuan hidup dan tujuan pendidikan

10. Filsafat pendidikan dalam kehidupan 10. Filsafat pendidikan dalam kehidupan manusiamanusia

11. Fungsi pendidikan dalam kehidupan 11. Fungsi pendidikan dalam kehidupan manusiamanusia

12. Pendidikan dan peradaban manusia12. Pendidikan dan peradaban manusia

13. Pendidikan dan perubahan13. Pendidikan dan perubahan

14. Pembangunan pendidikan ditinjau 14. Pembangunan pendidikan ditinjau dari perspektif filsafatdari perspektif filsafat

15. Demokrasi pendidikan15. Demokrasi pendidikan

16. Ujian Akhir Semester16. Ujian Akhir Semester

Page 4: Filsafat Pend

TugasTugas1.1. Tugas Individu: Tugas Individu: Pilih salah satu topik Pilih salah satu topik

dari silabi, dan buat makalah. Selesai dari silabi, dan buat makalah. Selesai 2 minggu sebelum UTS dan 2 minggu sebelum UTS dan dipaparkan (dipilih secara acak)dipaparkan (dipilih secara acak)

2.2. Tugas Kelompok (lihat tabel berikut)Tugas Kelompok (lihat tabel berikut)

CATATAN:CATATAN:

Naskah tugas bisa dikirim melalui Naskah tugas bisa dikirim melalui Email dengan alamat: Email dengan alamat: [email protected]@yahoo.com

Page 5: Filsafat Pend

No PILIHAN TOPIK No. Sumber Rujukan Utama

Bobot Pekerjaan

1 Beberapa Pokok Ajaran Filsafat Bidang Filsafat Ilmu Pendidikan (materialism, idealisme/spiritualisme, realisme, ajaran Imanuel Kant).

5 1

2 Analisis Komponen dan Problematika Filsafat Ilmu Pendidikan (Pandangan Socrates, Auguste Comte, Alan F. Chalmers).

5 1

3 The Knower (aspek ontologi), Knowing (aspek epistimologi), dan Knowledge (aspek aksiologi) bidang Filsafat Pendidikan.

3,4 1

4 Filsafat Pendidikan (Esensialisme, Perrenialisme, Progresivisme, Eksistensialisme, Rekonstruksi, Pedagogi Kritis).

1 1

5 Postmodernisme dan Pendidikan (Konstruksionisme Sosial, Hermeneutika, Dekonstruksi, Strukturalisme).

1 1

6 Pendidikan Berpikir Kritis (relativitas daya nalar, penguasaan literasi dasar, penguasaan literasi kritis).

1 1

7 Sistem Filsafat Pancasila dalam Perspektif Budaya Pascamodern (Pancasila sebagai sistem filsafat, pokok-pokok ajaran filsafat Pancasila, tantangan budaya pascamodern, potensi dan wawasan manusia berdasarkan filsafat Pancasila).

5 1

8 Konsepsi Filsafat Ilmu Pendidikan Berdasarkan Sistem Filsafat Pancasila (pokok-pokok ajaran, kategori dan hiererki kebenaran, dinamika budaya pascamodern, sistem filsafat Pancasila sebagai filsafat theism religious).

5 1

Page 6: Filsafat Pend

Sumber Rujukan Utama:1. Alwasilah, A.C. 2008. Filsafat Bahasa dan Pendidikan, Bandung: UPI dan Rosda Karya.2. Soewardi, Herman. 2004. Roda Berputar Dunia Bergulir: Kognisi Baru tentang Timbul dan Tenggelamnya Sivilisasi, Bandung: Bakti Mandiri.3. ----------… 2005. Nalar: Kontemplasi dan Realita, Bandung: Bakti Mandiri.4. Suriasumantri, Jujun S. 1990. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Sinar Harapan.5. Syam, M.N. 2006. Filsafat Ilmu, Malang: FIP UM.

Sumber rujukan lain: pilih sendiri oleh masing-masinmg sesuai kebutuhan.

Page 7: Filsafat Pend
Page 8: Filsafat Pend

Pengertian Menurut Pengertian Menurut EtimologisEtimologis

Filsafat berakar dari bahasa Yunani Filsafat berakar dari bahasa Yunani ““philleinphillein” yang berarti ” yang berarti cintacinta, dan “, dan “sophiasophia” ” yang berarti yang berarti kebijaksanaankebijaksanaan atau atau hikmahhikmah..

Cinta: mengambarkan adanya aksi yang Cinta: mengambarkan adanya aksi yang dididdukung oleh dua pihak, yaitu subjek dan ukung oleh dua pihak, yaitu subjek dan objek. Aksi didorong oleh kecenderungan objek. Aksi didorong oleh kecenderungan subjek untuk subjek untuk menyatumenyatu dengan objek. dengan objek. Untuk bisa menyatu, subjek harus Untuk bisa menyatu, subjek harus mengetahui sifat dan karekteristik objek.mengetahui sifat dan karekteristik objek.

Page 9: Filsafat Pend

Kebijaksanaan menggambarkan pengetahuan Kebijaksanaan menggambarkan pengetahuan hakiki tentang bijaksana, hakikat perbuatan hakiki tentang bijaksana, hakikat perbuatan bijaksana.bijaksana.

Perbuatan bPerbuatan biijaksana, dikenal sebagai jaksana, dikenal sebagai perbuatan yang bersifat benar, baik, dan adil.perbuatan yang bersifat benar, baik, dan adil.

Perbuatan benar, baik, dan adil lahir karena Perbuatan benar, baik, dan adil lahir karena adanya dorongan kemauan yang kuat adanya dorongan kemauan yang kuat menurut perenungan akal pikiran, dan atas menurut perenungan akal pikiran, dan atas pertimbangan perasaan yang mendalam.pertimbangan perasaan yang mendalam.

Perenungan akal pikiran tersebut melahirkan Perenungan akal pikiran tersebut melahirkan seperangkat pengetahuan manusia tentang seperangkat pengetahuan manusia tentang kebenaran, kebaikan, dan keadilan.kebenaran, kebaikan, dan keadilan.

Page 10: Filsafat Pend

PengertianPengertian Filsafat Filsafat MenurutMenurut TerminologisTerminologis

Filsafat adalah pengetahuan Filsafat adalah pengetahuan tentang pengetahuan.tentang pengetahuan.

Filsafat adalah akar dari Filsafat adalah akar dari pengetahuan atau pengetahuan pengetahuan atau pengetahuan terdalam.terdalam.

Berfilsafat berarti berpikir radikal Berfilsafat berarti berpikir radikal (sampai ke akarnya)(sampai ke akarnya)

Page 11: Filsafat Pend

Pengertian FilsafatPengertian Filsafat

Pengertian filsafat bisa juga Pengertian filsafat bisa juga dilihat dari dua sisi, yaitu:dilihat dari dua sisi, yaitu:

Filsafat dalam arti proses dan Filsafat dalam arti proses dan filsafat dalam arti produk.filsafat dalam arti produk.Filsafat sebagai ilmu atau Filsafat sebagai ilmu atau metode dan filsafat sebagai metode dan filsafat sebagai pandangan hiduppandangan hidupFilsafat dalam arti teoritis dan Filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis.filsafat dalam arti praktis.

Page 12: Filsafat Pend

Definisi Filsafat berdasar Definisi Filsafat berdasar Watak & Fungsi (Titus, Watak & Fungsi (Titus, dkk)dkk)

1. Informal1. Informal: Sikap dan kepercayaan yg : Sikap dan kepercayaan yg diterima scr tdk kritis.diterima scr tdk kritis.

2. Formal2. Formal: Sikap kritis atas kepercayaan yg : Sikap kritis atas kepercayaan yg dijunjung tinggi. dijunjung tinggi.

3. 3. SpekulatifSpekulatif: Hasil berbagai sains dan : Hasil berbagai sains dan teknologi yg ditinjau dari pengalaman teknologi yg ditinjau dari pengalaman kemanusiaan.kemanusiaan.

4. 4. LogosentrisLogosentris: analisis kata dan konsep.: analisis kata dan konsep.5. 5. AktualAktual: problem yg berkembang di : problem yg berkembang di

masyarakat dan dicarikan jawabannya masyarakat dan dicarikan jawabannya oleh para ahli filsafat.oleh para ahli filsafat.

Page 13: Filsafat Pend

• Phytagoras(572 -497 SM) ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kata philosopia yang berarti pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom) bukan kebijaksanaan itu sendiri.

• Plato(427-347 SM) mengartikannya sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki lewat dialektika

• Aristoteles(382 –322 SM) mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran.

• Al-Farabi(870 –950 ) mengartikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan hakikat alam yang sebenarnya.

Page 14: Filsafat Pend

• Descartes(1590 –1650) mendefinisikan filsafat sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang tuhan, alam dan manusia.

• Immanuel Kant(1724 –1804) mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan. Menurut Kant ada empat hal yang dikaji dalam filsafat yaitu: apa yang dapat manusia ketahui? (metafisika), apa yang seharusnya diketahui manusia? (etika), sampai dimana harapan manusia? ( agama) dan apakah manusia itu? (antropologi)

• Merriam-Webster dalam kamusnya filsafat adalah literally the love of wisdom, in the actual usage, the science that investigates the most general facts and prinsciples of reality and human nature and conduct: logic, ethics, aesthetics and the theory of knowledge.

Page 15: Filsafat Pend

Kesimpulan

• Kenyataannya semua definisi filsafat di atas tidak pernah dapat menampilkan pengertian yang sempurna karena setiap orang selalu berbeda cara dan gaya dalam mendefinisikan suatu masalah. Definisi dan pengertian tidak akan menyesatkan selama kita memandangnya sebagai cara pengenalan awal atau sementara untuk mencapai kesempurnaan lebih lanjut.• Dengan demikian filsafat merupakan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Dengan bantuan filsafat, manusia berusaha menangkap makna, hakikat, hikmah dari setiap pemikran, realitas dan kejadian.• Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih jernih, mendasar danbijaksana dalam berfikir, bersikap, berkata, berbuat dan mengambil kesimpulan.

Page 16: Filsafat Pend

Anakmu bukan milikmuMereka adalah putra-putri sang hidup,

yang rindu akan dirinya sendiriMereka lahir lewat engkau tetapi bukan dari engkauMereka ada padamu, tetapi bukan milikmuBerilah mereka kasih sayang, namun jangan

berikan pemikiranmuKarena pada mereka ada alam pikiran sendiriPatut kau berikan rumah bagi raganya,

namun tidak bagi jiwanyaSebab jiwa mereka adalah penghuni rumah

masa depan yang tiada dapat kau kunjungi, sekalipun dalam mimpimu

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka, namun tidak boleh membuat mereka

menyerupai engkauSebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur

ataupun tenggelam ke masa lampauEngkaulah busur tempat anakmu , anak panah hidup , melesat

pergi

ANAK (Kahlil Gibran)

Page 17: Filsafat Pend

MetafisikaEpistemologi

LogikaAksiologi

Fils. Ilmu

Etika

Fils. Bahasa

Fils.

Pikiran

Estetika

Fils. Sos

Fils. Pol

Fils.Agama

Honderich, 1995, Oxford Companion to Philosophy, p.

927.

Page 18: Filsafat Pend

Pendekatan Filsafat dalam Memperoleh Ilmu

• Pada zaman Plato sampai pada masa Al-Kindi, batas antara filsafat dan ilmu pengetahuan boleh dikatakan tidak ada. Seorang filosof (ahli filsafat) pasti menguasai semua ilmu pengetahuan.• Perkembangan daya berfikir manusia yang mengembangkan filsafat pada tingkat praktis dikalahkan oleh perkembangan ilmu yang didukung oleh teknologi.• Wilayah kajian filsafat menjadi lebih sempit dibandingkan dengan wilayah kajian ilmu, sehingga ada anggapan filsafat tidak dibutuhkan lagi. Filsafat kurang membumi sedangkan ilmu lebih bermanfaat dan lebih praktis.• Padahal filsafat menghendaki pengetahuan yang komprehensif yang luas, umum, dan universal dan hal ini tidak dapat diperoleh dalam ilmu, sehingga filsafat dapat ditempatkan pada posisi dimana pemikiran manusia tidak mungkin dapat dijangkau oleh ilmu.

Page 19: Filsafat Pend

• Ilmu bersifat pasteriori (kesimpulan ditariks etelah melakukan pengujian secara berulang), sedangkan filsafat bersifat priori (kesimpulan ditarik tanpa pengujian tetapi pemikiran dan perenungan).

• Keduanya sama-sama menggunakan aktivitas berfikir, walaupun cara berfikirnya berbeda. Keduanya juga sama-sama mencari kebenaran. Kebenaran filsafat tidak dapat dibuktikan oleh filsafat sendiri tetapi hanya dapat dibuktikan oleh teori keilmuan melalui observasi ataupun eksperimen untuk mendapatkan justifikasi.

• Filsafat dapat merangsang lahirnya keinginan dari temuan filosofis melalui berbagai observasi dan eksperimen yang melahirkan ilmu-ilmu.

• Hasil kerja filosofis dapat menjadi pembuka bagi lahirnya suatu ilmu, oleh karenaitu filsafat disebut juga sebagai induk ilmu(mother of science).

• Untuk kepentingan perkembangan ilmu, lahir disiplin filsafat yang mengkaji ilmu pengetahuan yang dikenal sebagai filsafat ilmu pengetahuan.

Page 20: Filsafat Pend

Ciri Berfikir Filsafat

Berfilsafat dapat diartikan sebagai berfikir. Ciri berfikir filsafat adalah: Radikal: berfikir radikal artinya berfikir sampai keakar permasalahannya.Sistematik: berfikir logis, sesuai aturan, langkah demi langkah, berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggung jawab.Universal dan komprehensif: berfikir secara menyeluruh tidak terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup seluruh aspek.Spekulatif: berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.

Page 21: Filsafat Pend

Ciri-ciri Berpikir Ciri-ciri Berpikir FilsafatFilsafat Kritis; tanggap thd persoalan yg Kritis; tanggap thd persoalan yg

berkembangberkembang Rasional; sejauh dpt dijangkau akal mnsRasional; sejauh dpt dijangkau akal mns Reflektif; mencerminkan pengalaman Reflektif; mencerminkan pengalaman

pribadi.pribadi. Konseptual; hasil konstruksi pemikiranKonseptual; hasil konstruksi pemikiran Koheren; runtut, berurutan.Koheren; runtut, berurutan. Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan.Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan. Metodis; ada cara utk memperoleh Metodis; ada cara utk memperoleh

kebenaran.kebenaran. Komprehensif; menyeluruhKomprehensif; menyeluruh Bebas & bertanggungjawabBebas & bertanggungjawab

Page 22: Filsafat Pend

Cabang Filsafat

Filsafat mengkaji lima cabang utama yaitu:1.Logika (hal yang benar dan salah)2.Etika (hal yang baik dan buruk)3.Estetika (hal yang indah dan jelek/buruk)4.Metafisika (hakekat keberadaan zat, pikiran, dan kaitannya5.Politik (organisasi pemerintahan yang ideal)

Kelima cabang ini berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang lebih spesifik.

Page 23: Filsafat Pend

Cabang cabang filsafat lainnya•Epistemologi (filsafat pengetahuan)•Etika (filsafat moral)•Estetika(filsafat seni)•Metafisika•Politik(filsafat pemerintahan)•Filsafat Agama•Filsafat Ilmu•Filsafat Pendidikan•Filsafat Hukum•Filsafat Sejarah•Filsafat Matematika

Page 24: Filsafat Pend

Pengertian Filsafat Pendidikan • Filsafat Pendidikan merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu pendidikan (pengtahuan ilmiah tentang pendidikan).• Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengetahui, memahami danmengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan).• Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi bawaan yang melekat pada dirinya, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, sehingga terjadi proses pendewasaan dan peningkatan kemampuannya dalam beradaptasi. •4 pilar pendidikan: learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together/with others.

Page 25: Filsafat Pend

Kedudukan Kedudukan Filsafat Filsafat

Dasar/PengantarDasar/Pengantar

Page 26: Filsafat Pend

Hubungan antara Filsafat Hubungan antara Filsafat Dan IdeologiDan Ideologi

Realitas

Mitos

Nilai

Gagasan

Filsafat &Ideologi

Page 27: Filsafat Pend

Perbedaan antara Perbedaan antara Filsafat & IdeologiFilsafat & Ideologi

FilsafatFilsafat IdeologiIdeologi

1.1. Sist. BerpikirSist. Berpikir 1. Sist. Kepercayaan 1. Sist. Kepercayaan

2.2. Berawal dari ragu 2. Berawal dari yakinBerawal dari ragu 2. Berawal dari yakin

3.3. Landasan logikaLandasan logika 3. Landasan mitos 3. Landasan mitos

4.4. Tujuan: wisdom Tujuan: wisdom 4. Tujuan:kesejaht. 4. Tujuan:kesejaht. kelompok kelompok

5.5. IndividualIndividual 5. Kolektif 5. Kolektif

Page 28: Filsafat Pend

Filsafat, Ideologi, dan Filsafat, Ideologi, dan AgamaAgama

Dimensi keyakinan:Eskatologis

Dimensi mitos: kolektif, bangsa

Dimensi Kritis: pemikiran ind,

Agama

Filsafat

Ideologi

Page 29: Filsafat Pend

Manfaat Filsafat Bagi Manfaat Filsafat Bagi MhsMhs Membiasakan diri utk bersikap kritis.Membiasakan diri utk bersikap kritis. Membiasakan diri utk bersikap logis-Membiasakan diri utk bersikap logis-

rasional rasional Opini & argumentasi.Opini & argumentasi. Mengembangkan semangat toleransi Mengembangkan semangat toleransi

dlm perbedaan pandangan (pluralitas).dlm perbedaan pandangan (pluralitas). Mengajarkan cara berpikir yg cermat Mengajarkan cara berpikir yg cermat

dan tdk kenal lelah.dan tdk kenal lelah.

Page 30: Filsafat Pend

Manfaat Ideologi Bagi Manfaat Ideologi Bagi MhsMhs Orientasi bernegara lebih jelasOrientasi bernegara lebih jelas Aspirasi politikAspirasi politik Memahami bentuk negara idealMemahami bentuk negara ideal Memahami kepemimpinan idealMemahami kepemimpinan ideal

Page 31: Filsafat Pend

Manfaat Filsafat bagi Manfaat Filsafat bagi AgamaAgama1.1. Mengajarkan cara berpikir kritis, shg tdk Mengajarkan cara berpikir kritis, shg tdk

terjebak ke dlm sifat taqlid.terjebak ke dlm sifat taqlid.2.2. Akal terdiri atas 3 bag: ma’rifatullah, Akal terdiri atas 3 bag: ma’rifatullah,

tha’atullah, shobru an-ma’siyatullah.tha’atullah, shobru an-ma’siyatullah.3.3. Dinamika khdpn terus berkembang, shg Dinamika khdpn terus berkembang, shg

diperlukan penggunaan akal yg diperlukan penggunaan akal yg proporsional.proporsional.

4.4. Membuka wawasan berpikir menuju ke Membuka wawasan berpikir menuju ke arah arah verstehenverstehen (penghayatan). (penghayatan).

5.5. Akal mrpkn salah satu sarana utk Akal mrpkn salah satu sarana utk memahami kekuasaan Allah (‘Ulil memahami kekuasaan Allah (‘Ulil albaab). Ali-Imron: 190-191.albaab). Ali-Imron: 190-191.

Page 32: Filsafat Pend

PERKEMBANGAN BEBERAPA PERKEMBANGAN BEBERAPA ALIRAN FILSAFATALIRAN FILSAFAT YANG YANG MENOPANG PENDIDIKANMENOPANG PENDIDIKAN

1. 1. MaterialismeMaterialisme: Herakleitos dan Parmenides: Herakleitos dan Parmenides Herakleitos :berpendapat ‘api’ adalah azas Herakleitos :berpendapat ‘api’ adalah azas

pertama yangmerupakan dasar pertama yangmerupakan dasar (arche)segala sesuatu yang ada. Segala (arche)segala sesuatu yang ada. Segala sesuatu bisa ‘berubah’ menjadi abu. Api sesuatu bisa ‘berubah’ menjadi abu. Api adalah lambang ‘perubahan’.adalah lambang ‘perubahan’.

Penyebab terdalam dari segala sesuatu Penyebab terdalam dari segala sesuatu adalah perubahan. Ada gerakan ‘menjadi’ adalah perubahan. Ada gerakan ‘menjadi’ secara terus menerus. Tidak ada sesuatu secara terus menerus. Tidak ada sesuatu yang kekal, definitif, dan sempurna.yang kekal, definitif, dan sempurna.

Realitas sesunggguhnya dalam keadaan Realitas sesunggguhnya dalam keadaan mengalir, sedang mengali perubahan, mengalir, sedang mengali perubahan, bergerak menjadi, yang disebut pantarei.bergerak menjadi, yang disebut pantarei.

Page 33: Filsafat Pend

Filsafat Herakleitos terkenal dengan Filsafat Herakleitos terkenal dengan ‘filsafat menjadi’ (‘filsafat menjadi’ (to becometo become))

Filsafat ini tidak mengakui adanya Filsafat ini tidak mengakui adanya pengetahuan umum yang bersifat pengetahuan umum yang bersifat tetap.tetap.

Hanya mengakui kemampuan indera Hanya mengakui kemampuan indera dan menolak kemampuan akal, karena dan menolak kemampuan akal, karena perubahan terjadi dalam realita perubahan terjadi dalam realita konkret, dalam ruang dan waktu konkret, dalam ruang dan waktu tertentu.tertentu.

Otoritas dari pemikiran ‘filsafat Otoritas dari pemikiran ‘filsafat menjadi’ adalah pengamatan inderawi.menjadi’ adalah pengamatan inderawi.

Page 34: Filsafat Pend

Parmenides: terkenal dengan bapak ‘filsafat Parmenides: terkenal dengan bapak ‘filsafat ada’ (ada’ (philosophy of to bephilosophy of to be).).

Realitas bukan yang berubah dan bergerak Realitas bukan yang berubah dan bergerak menjadi bermacam-macam, tapi yang ‘ada’ menjadi bermacam-macam, tapi yang ‘ada’ dan bersifat tetap.dan bersifat tetap.

Konsekuensinya, yang ada itu tidak berawal Konsekuensinya, yang ada itu tidak berawal dan tidak mengalami akhir.dan tidak mengalami akhir.

Ada itu satu dan tidak mungkin terbagi-bagiAda itu satu dan tidak mungkin terbagi-bagi Kebenaran adalah segala sesuatu yang Kebenaran adalah segala sesuatu yang

bersifat tetap.bersifat tetap. Pengetahuan yang benar adalah Pengetahuan yang benar adalah

pengetahuan akal karena bersifat tetap, dan pengetahuan akal karena bersifat tetap, dan bukan pengetahuan indera.bukan pengetahuan indera.

Parmenides merupakan pelatak dasar Parmenides merupakan pelatak dasar ‘metafisika’‘metafisika’

Page 35: Filsafat Pend

2. Idealisme: Socrates dan Plato2. Idealisme: Socrates dan Plato Plato adalah murid Socrates, dan pemikiran Socrates Plato adalah murid Socrates, dan pemikiran Socrates

dikembangkan oleh Plto.dikembangkan oleh Plto. Socrates: berpendapat, dunia sesungguhnya adalah Socrates: berpendapat, dunia sesungguhnya adalah

dunia idea, dunia yang utuh dalam kesatuan yang dunia idea, dunia yang utuh dalam kesatuan yang bersifat tetap.bersifat tetap.

Semua benda yang ada termasuk manusia bersifat Semua benda yang ada termasuk manusia bersifat semu dan merupakan bayang-bayang dari dunia semu dan merupakan bayang-bayang dari dunia idea, karena itu bukan kebenaran.idea, karena itu bukan kebenaran.

Socrates menolak pemikiran kaum sofis yang Socrates menolak pemikiran kaum sofis yang mengaku sebagai pemilik kebijaksanaan.mengaku sebagai pemilik kebijaksanaan.

Manusia hanya mencintai kebijaksanaan, Manusia hanya mencintai kebijaksanaan, dankebijaksanaan hanya ada dalam dunia idea.dankebijaksanaan hanya ada dalam dunia idea.

Ketidakmampuan manusia terjadi karena jiwa (akal) Ketidakmampuan manusia terjadi karena jiwa (akal) terpenjara dalam badan.terpenjara dalam badan.

Badan selalui diselimuti nafsu yang mengotori jiwa. Badan selalui diselimuti nafsu yang mengotori jiwa. Jiwa yang kotor mempengaruhi akal. Jiwa yang kotor mempengaruhi akal.

Page 36: Filsafat Pend

3. Realisme: Aristoteles3. Realisme: Aristoteles Pandangan Aristoteles bertentangan dengan Pandangan Aristoteles bertentangan dengan

Plato (gurunya). Menurutnya, duia yang Plato (gurunya). Menurutnya, duia yang sesungguhnya adalah dunia real, yaitu dunia sesungguhnya adalah dunia real, yaitu dunia konkret, yang bermacam-macam, bersifat konkret, yang bermacam-macam, bersifat relatif, dan berubah-ubah.relatif, dan berubah-ubah.

Dunia idea adalah dunia abstrak yang terlepas Dunia idea adalah dunia abstrak yang terlepas dari pengalaman.dari pengalaman.

Aristoteles dikenal sebagai ‘Bapak Metafisika’Aristoteles dikenal sebagai ‘Bapak Metafisika’ Filosofinya memfokuskan pada persoalan Filosofinya memfokuskan pada persoalan

‘yang ada’ di balik yang fisis, konkret, dan ‘yang ada’ di balik yang fisis, konkret, dan berubah-ubah.berubah-ubah.

Ada beberapa teori yang terkenal dari Ada beberapa teori yang terkenal dari Aristoteles, diantaranya: 10 kategori ada, teori Aristoteles, diantaranya: 10 kategori ada, teori aktus dan potensia, dan teori hule morfisme.aktus dan potensia, dan teori hule morfisme.

Page 37: Filsafat Pend

10 Kategori ada10 Kategori ada Ada dalam ‘substansi’Ada dalam ‘substansi’ Ada dalam ‘kualitas’Ada dalam ‘kualitas’ Ada dalam ‘kuantitas’Ada dalam ‘kuantitas’ Ada dalam ‘relasi’Ada dalam ‘relasi’ Ada dalam ‘aksi’Ada dalam ‘aksi’ Ada dalam ‘passi’Ada dalam ‘passi’ Ada dalam ‘ruang’Ada dalam ‘ruang’ Ada dalam ‘tempo’Ada dalam ‘tempo’ Ada dalam ‘situs’Ada dalam ‘situs’ Ada dalam ‘habitus’Ada dalam ‘habitus’

Page 38: Filsafat Pend

4. Rasionalis: Rene 4. Rasionalis: Rene DescartesDescartes Pengetahuan yang benar bersumber Pengetahuan yang benar bersumber

dari dunia rasio. Rasio adalah realitas dari dunia rasio. Rasio adalah realitas sengguhnya.sengguhnya.

Ungkapannya yang terkenal ‘cogito Ungkapannya yang terkenal ‘cogito ergo sum’ (I think therefore I am).ergo sum’ (I think therefore I am).

Pengalaman inderawi hanya mampu Pengalaman inderawi hanya mampu mengenal dunia empirik dan bukan mengenal dunia empirik dan bukan kebenaran.kebenaran.

Substansi (yang ada) hanya dapat Substansi (yang ada) hanya dapat dikenali oleh potensi rasio, sedang dikenali oleh potensi rasio, sedang pengalaman empiris hanya pengalaman empiris hanya mendapatkan kesan fenomenologis mendapatkan kesan fenomenologis tanpa arti.tanpa arti.

Page 39: Filsafat Pend

5. Empirisme: John Lock5. Empirisme: John Lock Pengetahuan yang benar bersumber dari Pengetahuan yang benar bersumber dari

pengalaman empiris, dunia konkret.pengalaman empiris, dunia konkret. Realitas adalah ‘tabularasa’, bagaikan kertas Realitas adalah ‘tabularasa’, bagaikan kertas

putih yang perlu diisi dengan pengalaman.putih yang perlu diisi dengan pengalaman. Semakin banyak pengalaman, semakin Semakin banyak pengalaman, semakin

banyak pula kebenaran objektif yang banyak pula kebenaran objektif yang didapat.didapat.

Kemampuan rasio hanya dapat mengetahui Kemampuan rasio hanya dapat mengetahui secara umum, abstrak, dan bersifat tetap.secara umum, abstrak, dan bersifat tetap.

Pengalaman inderalah yang mampu Pengalaman inderalah yang mampu mengenali yang konkret, dan bersifat mengenali yang konkret, dan bersifat berubah.berubah.

Page 40: Filsafat Pend

6. Kritisisme: Immanuel Kant6. Kritisisme: Immanuel Kant Pengetahuan yang benar ada dalam dunia idea, yang Pengetahuan yang benar ada dalam dunia idea, yang

merupakan kritik terhadap kemampuan akal pikiran dan merupakan kritik terhadap kemampuan akal pikiran dan pengalaman.pengalaman.

Sesuatu yang nampak, dapat dialami, dan dipikirkan, Sesuatu yang nampak, dapat dialami, dan dipikirkan, hanyalah gejala (fenomena), bukan bukan hal-nya sendiri hanyalah gejala (fenomena), bukan bukan hal-nya sendiri (ding ansich) dan bukan substansinya.(ding ansich) dan bukan substansinya.

Secara fenomenologis pengetahuan yang bersumber dari Secara fenomenologis pengetahuan yang bersumber dari rasio disebut ‘pengetahuan apriori’, dan pengetahuan rasio disebut ‘pengetahuan apriori’, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman disebut ‘aposteriori’.yang bersumber dari pengalaman disebut ‘aposteriori’.

Menurut metodenya dibagi menjadi ‘pengetahuan Menurut metodenya dibagi menjadi ‘pengetahuan sintetik’ dan ‘pengetahuan analitik’.sintetik’ dan ‘pengetahuan analitik’.

Kombinasi antara sumber dan metodenya melahirkan 4 Kombinasi antara sumber dan metodenya melahirkan 4 jenis pengatahuan, yaitu: 1) sintetik apriori, 2) sintetik jenis pengatahuan, yaitu: 1) sintetik apriori, 2) sintetik aposteriori, 3) analitik apriori, dan 4) analiti aposteriori.aposteriori, 3) analitik apriori, dan 4) analiti aposteriori.

Kemampuan rasio dan pengalaman tidak dapat Kemampuan rasio dan pengalaman tidak dapat dipisahkan. Masing-masing memiliki kekuatan dan dipisahkan. Masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan.kelemahan.

Pemikiran Immanuel Kant merupakan dasar dari ‘metode Pemikiran Immanuel Kant merupakan dasar dari ‘metode ilmiah’ dalam mencari kebenaran, yaitu ‘pengetahuan ilmiah’ dalam mencari kebenaran, yaitu ‘pengetahuan ilmiah’.ilmiah’.

Page 41: Filsafat Pend

Metode ilmiah merupakan cara Metode ilmiah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuandan disusun menjadi tubuh pengetahuan

- Proses rasionalProses rasional, yaitu, yaitu kajian terhadap objek kajian terhadap objek penelaahan penelaahan

menggunakan kerangka pemikiran rasional yang menggunakan kerangka pemikiran rasional yang mengacu mengacu

dan konsisten dengan teori (pengetahuan) yang telah dan konsisten dengan teori (pengetahuan) yang telah ada ada

berkaitan dengan objek yang diteliti.berkaitan dengan objek yang diteliti. - Proses empirisProses empiris, yaitu, yaitu verifikasi data empiris verifikasi data empiris (lapangan) (lapangan)

untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.

Page 42: Filsafat Pend

Masalah

Proses Teoritis

• Kajian teori yang relevan dengan masalah penelitian.

• Pengembangan kerangka berpikir (nalar): deduksi dan koherensi.

Hipotesis

Deduksi Koherensi

Proses Empiris

• Melakukan percobaan

•Pengumpulan data dan uji validitas data

•Analisis data

Uji Hipotesis

Induksi Korespondenensi

Kesimpulan

•Terima Hipotesis

Atau

•Tolak Hipotesis

Verifikasi - Justifikasi

Logiko- Hipotetiko- Verifikatif

Page 43: Filsafat Pend

HAKIKAT MANUSIA DAN HAKIKAT MANUSIA DAN PENDIDIKANPENDIDIKANSiapa dan apakah manusia itu?Siapa dan apakah manusia itu? Sampai saat ini masalah itu belum bisa terjawab Sampai saat ini masalah itu belum bisa terjawab

tuntas.tuntas. Hal-hal yang bersifat fisis sudah banyak diketahui Hal-hal yang bersifat fisis sudah banyak diketahui

meskipunbelum seutuhnya, tetapi hal-hal yang meskipunbelum seutuhnya, tetapi hal-hal yang bersifat spiritual-kualitatif masih misteri.bersifat spiritual-kualitatif masih misteri.

Secara umum tahu bahwa manusia berasal dari Secara umum tahu bahwa manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan (causa Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan (causa prima), tetapi jika ada kesempatan manusia prima), tetapi jika ada kesempatan manusia cenderung berperilaku bertentangan dengan cenderung berperilaku bertentangan dengan ajaranNya.ajaranNya.

Semua orang tahu bahwa korupsi akan Semua orang tahu bahwa korupsi akan menyengsarakan banyak orang, tetapikenapa jika menyengsarakan banyak orang, tetapikenapa jika ada kesempatan manusia cendeng melakukannya.ada kesempatan manusia cendeng melakukannya.

Ada kesenjengan antara pengetahuan manusia Ada kesenjengan antara pengetahuan manusia dengan perilakunya.dengan perilakunya.

Page 44: Filsafat Pend

1. Manusia adalah makhluk berpikr 1. Manusia adalah makhluk berpikr dan berpengatahuandan berpengatahuan

Manusia lahir dengan kodratnya memiliki Manusia lahir dengan kodratnya memiliki cipta (kebenaran), rasa (keindahan), dan cipta (kebenaran), rasa (keindahan), dan karsa (kebaikan).karsa (kebaikan).

Ketiga potensi ini menyebabkan manusia Ketiga potensi ini menyebabkan manusia memiliki rasa ingin tahu (curiousity) atas memiliki rasa ingin tahu (curiousity) atas realitas yang ada.realitas yang ada.

Ketiganya membentuk sistem nilai yang Ketiganya membentuk sistem nilai yang melahirkan ‘filsafat hidup’ , ‘pedoman hidup’ melahirkan ‘filsafat hidup’ , ‘pedoman hidup’ dan aturan dalam bersikap dan berperilaku.dan aturan dalam bersikap dan berperilaku.

Ketiganya mendorong manusia berpikir dan Ketiganya mendorong manusia berpikir dan memperoleh pengatahuan.memperoleh pengatahuan.

Page 45: Filsafat Pend

2. Manusia adalah makhluk 2. Manusia adalah makhluk berpendidikanberpendidikan

Dengan pengetahuan yang benar, manusia Dengan pengetahuan yang benar, manusia berusaha menjaga kelangsungan hidupnya.berusaha menjaga kelangsungan hidupnya.

Pengatahuan diamalkan dalam bentuk siukap dan Pengatahuan diamalkan dalam bentuk siukap dan perilaku sehari-hari.perilaku sehari-hari.

Perilaku melahirkan moral dan etika kehidupan, Perilaku melahirkan moral dan etika kehidupan, yang melahirkan tanggung jawab atas kelansungan yang melahirkan tanggung jawab atas kelansungan hidup dan kehidupan.hidup dan kehidupan.

Sejak lahir manusia terlibat dalam proses Sejak lahir manusia terlibat dalam proses pendidikan.pendidikan.

Pendidikan dilakukan untuk mencapai kedewasaan Pendidikan dilakukan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan.dan kematangan.

Persoalan pendidikan seluas lingkup kehidupan Persoalan pendidikan seluas lingkup kehidupan manusia itu sendirimanusia itu sendiri

Page 46: Filsafat Pend

3. Manusia adalah makhluk 3. Manusia adalah makhluk berbudayaberbudaya

Hasil oleh pikir, rasa, dan karsa Hasil oleh pikir, rasa, dan karsa melahirkan pengetahuan, teknologi, melahirkan pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks).dan seni (ipteks).

Makin tinggi kemajuan ipteks suatu Makin tinggi kemajuan ipteks suatu masyarakat, makin tinggi budaya dan masyarakat, makin tinggi budaya dan peradabannya peradabannya

Page 47: Filsafat Pend

Karakteristik individuKarakteristik individu Systems thinkersSystems thinkers (pemikir system-sistem) yang (pemikir system-sistem) yang

memiliki kemampuan menggabungkan antar isu, memiliki kemampuan menggabungkan antar isu, kejadian, dan data secara utuh dan terpadukejadian, dan data secara utuh dan terpadu

Change agentChange agent (agen perubahan) yang memiliki (agen perubahan) yang memiliki kemampuan mengembangkan pemahaman dan kemampuan mengembangkan pemahaman dan memiliki kompetensi tinggi dalam menciptakan dan memiliki kompetensi tinggi dalam menciptakan dan mengelola perubahan bagi kemajuan peradaban mengelola perubahan bagi kemajuan peradaban bangsa sehingga menjadi bangsa yang lebih bangsa sehingga menjadi bangsa yang lebih bermartabat.bermartabat.

Innovator dan risk takerInnovator dan risk taker (pembaharu dan berani (pembaharu dan berani mengambil resiko) yang terbuka terhadap perspektif mengambil resiko) yang terbuka terhadap perspektif yang luas dan berbagai kemungkinan yang esensial yang luas dan berbagai kemungkinan yang esensial dalam menentukan kecenderungan dan menggerakan dalam menentukan kecenderungan dan menggerakan pilihan.pilihan.

Servant and steward, Servant and steward, memiliki kemampuan dan memiliki kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan pelayanan kepada kemauan untuk meningkatkan pelayanan kepada orang lain, pendekatan holistic dalam bekerja, orang lain, pendekatan holistic dalam bekerja, memiliki memiliki a sense of communitya sense of community dan kemampuan dan kemampuan membuat keputusan bersama.membuat keputusan bersama.

Page 48: Filsafat Pend

Polychronic coordinatorPolychronic coordinator, yang memiliki , yang memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan banyak kemampuan untuk mengkoordinasikan banyak hal dalam waktu yang sama dan bekerja sama hal dalam waktu yang sama dan bekerja sama dengan orang lain dalam tim.dengan orang lain dalam tim.

Instructur, coach, and mentor, Instructur, coach, and mentor, yang memiliki yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk membantu kemampuan dan kemauan untuk membantu orang lain dalam belajar, menciptakan ragam orang lain dalam belajar, menciptakan ragam pendekatan dalam bekerja, dan menjadi pendekatan dalam bekerja, dan menjadi penasihat yang baik.penasihat yang baik.

Visionary and vision builderVisionary and vision builder, yang memiliki , yang memiliki kemampuan membantu membangun visi kemampuan membantu membangun visi bangsa/negara dan memberi inspirasi bagi bangsa/negara dan memberi inspirasi bagi segenap masyarakat dengan menempatkan segenap masyarakat dengan menempatkan mereka sebagai pelanggan yang yang harus mereka sebagai pelanggan yang yang harus dilayani sekaligus kolega.dilayani sekaligus kolega.

KARAKTERIATIK INDIVIDU

Page 49: Filsafat Pend

PROBLEMATIKA PROBLEMATIKA PENDIDIKANPENDIDIKAN Titik temu antara asal usul Titik temu antara asal usul

kehidupan dengan pendidikankehidupan dengan pendidikan Titik temu antara tujuan hidup Titik temu antara tujuan hidup

dengan pendidikandengan pendidikan Titik temu antara eksistensi Titik temu antara eksistensi

kehidupan dengan pendidikankehidupan dengan pendidikan