PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

50
PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS KOPERASI SYARIAH 212 MENURUT PERSPEKTIF UU NO 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL (Studi Kasus Pada Gerai 212 Mart Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten) Tesis Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum (M.H.) dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah Oleh: Nina Herliana NIM: 217420307 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH PASCASARJANA MAGISTER (S2) INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 2019 M/1440 H

Transcript of PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

Page 1: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA

BISNIS KOPERASI SYARIAH 212 MENURUT

PERSPEKTIF UU NO 33 TAHUN 2014 TENTANG

JAMINAN PRODUK HALAL

(Studi Kasus Pada Gerai 212 Mart

Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten)

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum

(M.H.) dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

Nina Herliana

NIM: 217420307

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

PASCASARJANA MAGISTER (S2)

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 2: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …
Page 3: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …
Page 4: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …
Page 5: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya kehadirat Allah SWT, atas rahmat, taufiq dan

hidayah-Nya sehingga penyusunan Tesis yang berjudul “Penerapan Jaminan

Produk Halal di Koperasi Syariah 212 Perspektif Undang-Undang Nomor 33

Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (Studi Kasus Pada Gerai 212

Mart Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten)” dapat terselesaikan dengan

baik sesuai dengan yang diharapkan.

Shawalat dan salam, penulis persembahkan kepada junjungan alam

Nabi Muhammad SAW, sebagai qudwah, uswah hasanah, yang telah

meletakkan dasar-dasar petunjuk, menjadi contoh yang harus diteladani oleh

setiap insan untuk kemaslahatan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Penulis sangat menyadari bahwasanya dalam penyelesaian Tesis ini

terdapat banyak hambatan yang penulis hadapi, namun dengan kegigihan

yang keras serta adanya dukungan dari semua pihak baik secara moril

maupun materil, yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun akan selalu

dikenang, hingga ujung usia. Dengan memohon kepada Allah Swt, segala

jasa kebaikan mendapat ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

studi, Program Pascasarjana di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Penulis

menyadari bahwasanya tesis ini dapat terselesaikan berkat bantuan,

dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

menyampaikan penghormatan dan rasa terima kasih kepada:

1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Ibu Prof. Dr. Hj.

Huzaemah Tahido Yanggo, MA.

Page 6: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

ii

2. Direktur Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Bapak Dr.

H. Muhammad Azizan Fitriana, MA.

3. Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Bapak Dr. Syarif

Hidayatullah, S.S.I., MA.

4. Bapak Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA. dan Bapak Dr. H. Hendra

Kholid, MA. sebagai dosen pembimbing tesis yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk dengan

sabar kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

5. Para Dosen Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang

telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis menempuh

pendidikan dibangku perkuliahan.

6. Seluruh staf Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang

telah membantu dari proses awal hingga akhir penulisan Tesis.

7. Bapak Teddy Supriadi, Ketua Umum Koperasi Umat Madani Bersatu

(KUMB) Tangerang Selatan, yang telah meluangkan waktu untuk

wawancara dan telah memberikan data-data yang diperlukan dalam

penelitian ini.

8. Ungkapan terima kasih, yang mungkin tidak bisa penulis ungkapkan

dengan kata, kepada kedua orang tua penulis: Bapak Muhammad Yayan

Sudiana dan Ibu Nurlis, juga kepada kakak-kakak penulis.

9. Teman-teman kelas Pascasarjana HES 2017/2018 Genap, yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

10. Serta semua pihak yang telah membantu dan mengantar penulis

sehingga Tesis ini selesai di tulis yang namanya tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, sekali lagi penulis ucapakan banyak terima kasih.

Page 7: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

iii

Jakarta, 17 Dzulqo′dah 1441 H

09 Juli 2020 M

Penulis

Page 8: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

iv

Page 9: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

v

Page 10: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

PERNYATAAN PENULIS ...................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... v

DAFTAR ISI ............................................................................................. vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................... x

ABSTRAK ................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………….. 1

B. Permasalahan…………………………………………... 6

1. Identifikasi Masalah………………………………..

2. Pembatasan Masalah……………………………….

3. Perumusan Masalah………………………………..

6

7

7

C. Tujuan Penelitian………………………………………. 7

D. Kegunaan Penelitian…………………………………… 8

E. Kajian Pustaka…………………………………………. 8

F. Metodologi Penelitian………………………………….. 18

G. Sistematika Penulisan………………………………….. 21

BAB II KOPERASI SYARIAH, BISNIS WARALABA DAN

JAMINAN PRODUK HALAL

A. Jenis-Jenis Koperasi..................................................... 23

1. Koperasi Konvensional..........................................

2. Penggolongan Koperasi....................................

23

27

Page 11: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

vii

3. Koperasi Syariah....................................................

4. Manajemen Koperasi..............................................

5. Perbedaan Prinsip Koperasi Konvensional dan

Koperasi Syariah.....................................................

6. Akad-Akad yang Digunakan di Koperasi

Syariah.................................................................

7. Bentuk Kegiatan Usaha di Koperasi

Syariah.................................................................

8. Manfaat Koperasi Syariah......................................

9. Kewirausahaan Koperasi........................................

10. Peraturan Terkait Koperasi Syariah.........................

33

35

42

48

54

56

58

60

B. Bisnis Waralaba………………………………………... 61

1. Pengertian dan Sejarah Bisnis Waralaba…………..

2. Perkembangan Bisnis Waralaba di Indonesia……..

3. Macam-Macam Bentuk Bisnis Waralaba………….

4. Alur Bisnis Waralaba……………………………....

5. Manfaat Bisnis Waralaba…………………………..

61

66

68

71

76

C. Jaminan Produk Halal…………………………………. 78

1. Pengertian Produk Halal……………………………

2. Pengertian Jaminan Produk Halal Menurut

Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal……………………………...

3. Kewajiban Sertifikasi Produk Halal Menurut

Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal……………………………...

4. Tata Cara Memperoleh Sertifikat Halal……………

79

84

87

98

Page 12: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

viii

BAB III PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL DI

GERAI 212 MART PONDOK RANJI, TANGERANG

SELATAN

107

A. Koperasi Syariah 212, Koperasi Umat Madani Bersatu

(KUMB), dan Gerai 212 Mart………………………….

107

1. Koperasi Syariah 212………………………………

2. Koperasi Umat Madani Bersatu (KUMB)………….

3. Gerai 212 Mart……………………………………..

107

125

126

B. Jaminan Kehalalan Produk Makanan dan Minuman di

Gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangerang Selatan…….

137

C. Penerapan Produk Halal di Gerai 212 Mart, Pondok

Ranji, Tangerang Selatan……………………………….

138

D. Penjualan Produk Makanan dan Minuman di Gerai 212

Mart, Pondok Ranji, Tangerang Selatan………………..

148

BAB IV ANALISIS TENTANG PENERAPAN JAMINAN

PRODUK HALAL DI GERAI 212 MART, PONDOK

RANJI, TANGERANG SELATAN

153

A. Dasar Hukum Jaminan Kehalalan Produk Makanan dan

Minuman di Gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangerang

Selatan...........................................................................

153

B. Mekanisme Penerapan Produk Halal di 212 Mart,

Pondok Ranji, Tangerang Selatan……………………...

158

C. Dampak Penjualan Produk Makanan dan Minuman di

Gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangerang Selatan.......

166

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………..

B. Saran……………………………………………………

171

172

Page 13: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

ix

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 174

LAMPIRAN…………………………………………………………….

Page 14: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi ini berpedoman pada buku penulisan proposal, tesis dan

disertasi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta tahun 2017. Transliterasi

Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

No. Arab Latin No. Arab Latin

th : ط .a 16 : أ .1

zh : ظ .b 17 : ب .2

‘ : ع .t 18 : ت .3

gh : غ .ts 19 : ث .4

f : ف .j 20 : ج .5

q : ق .h 21 : ح .6

k : ك .kh 22 : خ .7

l : ل .d 23 : د .8

m : م .dz 24 : ذ .9

n : ن .r 25 : ر .10

w : و .z 26 : ز .11

h : ه .s 27 : س .12

’ : ء .sy 28 : ش .13

y : ي .sh 29 : ص .14

dh : ض .15

Page 15: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

xi

2. Vokal

Vokal tunggal Vokal panjang Vokal Rangkap

Fathah : a آ : â أي... : ai

Kasrah : i ي : î أو... : au

Dhammah : u و : û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam ( ال ) qamariyah. Kata sandang

yang diikuti alif lam ( ال ) qamariyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya. Contoh:

Al-Madînah : المدينة Al-Baqarah : البقرة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam ( ال ) syamsiyah.

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ( ال ) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan

dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

as-Sayyidah : السيدة ar-rajul : الرجل

ad-Dârimî : الدارمى asy-syams : الشمس

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang

( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.

Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di

tengah kata, di akhir kata atupun yang terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:

للا Âmannâ billâhî : آمنا با

السفهاء آمن : Âmana as-Sufahâ’u

Page 16: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

xii

Inna al-ladzîna : إان الذاين

wa ar-rukka’i : والركعا

d. Ta Marbûthah (ة)

Ta Marbûthah apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata

sifat (na’at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf

“h”. contoh:

al-Af’idah : الأفئادة

سلماية عة الإا al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah : الجاما

Sedangkan Ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan

(di-washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan

menjadi huruf “t”. contoh:

بة لة نصا Âmilatun Nâshibah : عاما

al-Âyat al-Kubrâ : الآية الك بي

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan

tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang

Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal

kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,

seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan

lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,

maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata

sandangnya. Contoh: ‘Ali Hasan al-Âridh, al-Âsqallânî, al-Farmawî dan

seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur`an dan nama-nama

surahnya menggunakan huruf capital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah,

Al-Fâtihah dan seterusnya.

Page 17: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

xiii

ABSTRAK

Nama : Nina Herliana

Asal Kampus : Magister Prodi Hukum Ekonomi Syariah IIQ Jakarta

NIM : 217420307

Judul : Penerapan Jaminan Produk Halal di Koperasi Syariah 212

Perspektif Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal (Studi Kasus Pada Gerai 212 Mart

Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten)

Hasil penelitian menunjukkan, pertama ada 3 dasar hukum yang

digunakan oleh gerai 212 Mart dalam penerapan jaminan produk halal, yaitu

1) Al-Qur’an dan Hadis 3) UU No. 33 Tahun 2014 dan 3) PP No. 31 Tahun

2019. Kedua, ada 2 mekanisme dalam penerapan jaminan produk halal, yaitu

sebelum adanya BPJPH, pengurusannya melalui LPPOM MUI dan setelah

adanya BPJPH, pengurusannya melalui BPJPH. Ketiga, penerapan undang-

undang tidak berpengaruh positif dan negatif terhadap penjualan, baik

sebelum dan sesudah undang-undang. Faktanya, tidak terjadi peningkatan

dalam penjualan.

Selanjutnya, penulis membandingkan dengan kajian pustaka sebelumnya

yang membahas mengenai koperasi dan jaminan produk halal. Dari

keseluruhan kajian pustaka, penulis sepakat dengan May Lim Charity yang

dalam penelitiannya terkait “Jaminan Produk Halal di Indonesia (Halal

Products Guarantee in Indonesia) bahwa dengan adanya berbagai macam

peraturan tersebut, maka semakin mempertegas mengenai persoalan halal

dan haram, dari pelaku usaha sampai konsumen. Tujuan dari peraturan

tersebut adalah untuk melindungi konsumen yang beragama Islam dan juga

sebagai strategi untuk menghadapi globalisasi.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan

studi kasus. Penulis meneliti suatu fenomena yang terjadi di Gerai 212 Mart.

Penelitian ini juga bersifat yuridis empiris, yaitu penelitian yang difokuskan

untuk mengkaji mekanisme penerapan jaminan produk halal pada produk

makanan dan minuman yang dijual pada gerai 212 Mart Pondok Ranji

Tangsel, menurut perspektif Undang-Undang No. 33 Tahun 2014. Sumber

primer berasal dari hasil wawancara, Undang-Undang, dan Peraturan

Pemerintah. Sumber sekunder berasal dari website resmi, buku, dan jurnal.

Kata kunci : Koperasi, Jaminan Produk Halal, Sertifikasi halal

Page 18: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

xiv

الملخص

نينا هيرلينا : الاسم 217420307 : رقم الطالبة

القرآن لعلوم للجامعة الشرعي الاقتصادي للقانون الماجستير : برنمج بجاكرتا

212الجمعية التعاونية لمتجر تطبيق ضمان المنتج الحلل على : العنوانعن 2014المقرر عليه عام 33الشرعي تحت ضوء القانون رقم

الشرعي في 212ضمان المنتج الحلل )دراسة حالة على متجر فندق رانجي، تانجيرانج الجنوبية، بنتين(

الشرعي 212 متجر تستخدمها قانونية قواعد ثلث هناك أن أولاا النتائج أظهرت. رقم القانون( 3 والحديث القرآن( 1: وهي الحلل المنتجات ضمانت يذتنف في

في آليتان هناك ، ثانياا. 2019 لعام 31. رقم لائحة( 3 و 2014 لسنة 33 الحلل، المنتجات ضمان وكالة وجود قبل وهما الحلل، المنتجات ضمانت تطبيق

لمجلس التجميل ومستحضرات والأدوية الأغذية تقييم معهد خلل من والإدارة من الإدارة تتم الحلل، المنتجات ضمان وكالة وجود وبعد. الإندونيسي العلماء أو إيجابي تأثير القانون لتطبيق ليس ، ثالثاا. الحلل المنتجات ضمان وكالة خلل في زيادة هناك تكن لم الواقع، وفي. وبعده القانون قبل ، المبيعات على سلبي

علوة على ذلك ، تقارن المؤلفة هذه الحقيقة مع المؤلفات السابقة التي .المبيعاتتناقش التعاونيات وضمانت المنتج الحلل. ومن مراجعة الدراسات السابقة ، تتفق

Page 19: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

xv

المؤلفة مع جمعية ماي ليم الخيرية في بحثها حول "ضمان المنتج الحلل في إندونيسيا" ح ، تم التأكيد على أن هذا القانون يركز على أنه مع وجود أنواع مختلفة من اللوائ

قضايا الحلل والحرام ، من الجهات الفاعلة التجارية إلى المستهلكين. والغرض من اللئحة هو حماية المستهلكين المسلمين وكذلك كاستراتيجية للتعامل مع العولمة.

المؤلف هذا البحث هو نوع من البحث النوعي بستخدام دراسات الحالة. يفحص الشرعي. وهو أيضاا بحث قانوني تجريبي، أي بحث 212ظاهرة تحدث في متجر

يركز على فحص آلية تنفيذ ضمانت المنتج الحلل لمنتجات الأطعمة والمشروبت الشرعي في منفذ فندق رانجي، جنوب تانجيرانج،في ضوء 212التي تباع في متجر

ولية مستمدة من المقابلت والقوانين . فالمصادر الأ2014لعام 33القانون رقم واللوائح الحكومية. والمصادر الثانوية تأتي من المواقع الرسمية والكتب والمجلت.

)الكلمة المفتاحية: الجمعية التعاونية، ضمان المنتج الحلل، شهادة الحلل (

Page 20: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

xvi

ABSTRACT

Name : Nina Herliana

NIM : 217420307

Title : Application of Halal Product Assurance on 212's Syariah

Coperatives Based on Perspective of Law Number 33

Produced in the Year of 2014 concerning Halal Product

Guarantee (Case Study at 212 Mart Pondok Ranji Outlet,

South Tangerang, Banten)

The results showed; the first, that there are three legal rules that 212

Sharia store uses in implementing the guarantees of halal products, namely:

1) The Qur’an and Hadith 3) Law No. 33 of 2014 and 3) Regulation No. 31

of 2019. The second, there are two mechanisms in the application of

guarantees for halal products, which are before the existence of the Halal

Products Guarantee Agency, and the administration is through the Institute

for Food, Drug and Cosmetic Evaluation of the Indonesian Council of

Ulama. After the existence of the Halal Products Guarantee Agency, the

management takes place through the Halal Products Guarantee Agency.

Third, law enforcement does not have a positive or negative impact on sales,

before and after the law. Indeed, there was no increase in sales.

Furthermore, the author compared this fact with previous literatures that

discuss cooperatives and halal product guarantees. From the overall literature

review, the author agrees with May Lim Charity in his research concerning

"Halal Products Guarantee in Indonesia" that with the existence of various

kinds of regulations, it is increasingly emphasized that this Act is focused on

halal and haram issues, from business actors to consumers . The purpose of

the regulation is to protect consumers who are Muslim and also as a strategy

to deal with globalization.

This research is a type of qualitative research using case studies. The

author examines a phenomenon that occurs at 212 Mart outlet. It is also

empirical juridical research, that is, research focused on examining the

mechanism of implementing halal product collateral for food and beverage

products sold at 212 Pondok Mart Ranji Tangsel outlet in the light of Law

No. 33 of 2014. Primary sources derived from interviews, laws and

government regulations. Secondary sources come from official websites,

books and journals.

Keywords: Coperatives, Halal Product Guarantee, Halal Certification

Page 21: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi sudah berkembang sedemikian rupa pesatnya. Hal ini bisa

dilihat dari adanya suatu aliansi tingkat dunia yang merupakan

perkumpulan berbagai koperasi dari seluruh dunia, yaitu International

Cooperative Alliance (ICA). ICA adalah organisasi non pemerintah yang

didirikan pada tahun 1895. ICA merupakan persekutuan koperasi

internasional yang terbentuk seiring dengan berkembangnya koperasi di

berbagai negara.1

International Cooperative Alliance (ICA) adalah organisasi gerakan

koperasi internasional yang dibentuk pada tahun 1895. Saat ini, ICA

beranggotakan 220 organisasi gerakan koperasi dari 85 negara, di mana

Indonesia diwakili oleh Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) yang

merupakan wadah tunggal dari berbagai pusat, induk dan gabungan

koperasi seluruh Indonesia.2

Di Indonesia pun tidak mau ketinggalan. Koperasi muncul dan

berkembang sampai sekarang. Didorong dengan sifat orang-orang

Indonesia yang cenderung bergotong-royong dan kekeluargaan sesuai

dengan prinsip koperasi, maka koperasi sangat cocok untuk diterapkan di

Indonesia. Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, Koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

1https://www.ica.coop/en , diakses pada tanggal 6 Juli 2019, Pukul 19.00

2M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian

Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2017), h. 53

Page 22: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

2

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan.3

Koperasi yang ada di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu koperasi

konvensional dan koperasi syariah. Kedua koperasi tersebut sudah diakui

legalitas hukumnya. Salah satu koperasi syariah yang berdiri di Indonesia

adalah Koperasi Syariah 212.

Koperasi Syariah 212 adalah Koperasi Primer Nasional yang

didirikan oleh tokoh-tokoh umat Islam sebagai implementasi semangat

Aksi 212 yang penuh persaudaraan dan kebersamaan. Semangat ini

kemudian diwujudkan pada upaya menjadikan Koperasi Syariah 212

sebagai wadah perjuangan ekonomi untuk mencapai kemandirian

ekonomi umat.4

Koperasi Syariah 212 didirikan pada tanggal 6 Januari 2017, yaitu

pada saat Grand Launching Koperasi Syariah 212 di Ruang al-Hambra,

Andalusia Islamic Center, Sentul City, Bogor. Saat itu berkumpul tokoh-

tokoh umat, seperti Kyai Ma’ruf Amin, Ustad Bachtiar Nasir, Ustad M.

Zaitun Rasmin, Kyai Misbahul Anam, Ustad Didin Hafidhuddin, Dr. M.

Syafii Antonio, dan masih banyak tokoh umat lainnya.5

Jumlah gerai 212 Mart di seluruh Indonesia per tanggal 31

Desember 2018 ada 213 gerai.6 Jumlah gerai 212 Mart yang berada di

kota Tangerang Selatan, sampai tahun 2019 berjumlah 9 gerai.7

Koperasi Syariah 212 memiliki beberapa portofolio usaha, di

antaranya adalah Bank Syariah 212, Tower 212 dan 212 Mart. 212 Mart

3Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi.

4http://koperasisyariah212.co.id/profil-koperasi-syariah-212/, diakses pada tanggal

18 Maret 2019 Pukul 15.05 WIB. 5http://koperasisyariah212.co.id/profil-koperasi-syariah-212/, diakses pada tanggal

18 Maret 2019 Pukul 15.05 WIB. 6http://koperasisyariah212.co.id/blog/2018/06/25/cari-212mart-di-dekat-anda-ini-

alamat-lengkapnya/, diakses pada tanggal 14 November 2019 Pukul 20.24 WIB. 7https://212martkumb.com/front/home/, diakses pada tanggal 14 November 2019

Pukul 20.31 WIB.

Page 23: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

3

merupakan produk usaha Koperasi 212 yang berbentuk mini market. Mini

market tersebut merupakan usaha waralaba dari koperasi tersebut. Untuk

melancarkan usaha waralabanya, maka Koperasi Syariah 212 sebagai

pemberi waralaba (franchisor) bekerja sama dengan beberapa koperasi

daerah kota setempat. Salah satunya adalah di daerah Tangerang Selatan,

Koperasi Syariah 212 berkerja sama dengan Koperasi Umat Madani

Bersatu (KUMB) Tangsel. Dalam hal ini KUMB merupakan penerima

waralaba (franchise).

KUMB telah mendirikan beberapa gerai 212 Mart, di antaranya

adalah gerai yang berlokasi di Jl. W.R. Supratman Blok B No.10, Pondok

Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Gerai ini merupakan gerai

kedua yang didirikan oleh KUMB.

KUMB awalnya merupakan suatu komunitas syariah 212 Tangerang

Selatan. Namun, akhirnya komunitas ini mendirikan suatu koperasi yang

diberi nama Koperasi Umat Madani Bersatu (KUMB) yang berbadan

hukum koperasi, namun secara legalitas, KUMB bukanlah koperasi

syariah melainkan koperasi konvensional.

Koperasi Syariah 212 secara legalitas merupakan koperasi syariah,

sedangkan KUMB secara legalitas merupakan koperasi konvensional.

Namun, kedua koperasi ini mengadakan kerjasama dalam bisnis

waralaba, yaitu Koperasi Syariah 212 sebagai pemberi waralaba

(franchisor) dan KUMB sebagai penerima waralaba (franchise). Penulis

ingin meneliti dan menganalisis lebih lanjut, apakah secara syariat Islam,

bentuk kerjasama seperti ini diperbolehkan atau tidak. Waralaba yang

diberikan oleh Koperasi Syariah 212 kepada KUMB adalah 212 Mart,

yang merupakan sebuah mini market.

Penulis beberapa kali datang ke 212 Mart untuk membeli beberapa

produk. Berdasarkan pengamatan penulis, tidak semua produk yang dijual

Page 24: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

4

di 212 Mart tersebut memiliki label halal yang tercantum pada

kemasannya. Produk industri rumah tangga dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) masih ada yang belum memiliki label halal. Hal ini

dapat menimbulkan pertanyaan, mini market yang merupakan produk dari

suatu koperasi syariah, namun ada produk yang belum memiliki label

halal.

Seperti yang kita ketahui, dalam Undang-Undang No. 33 Tahun

2014 tentang Jaminan Produk Halal, pada pasal 1 ayat 2 disebutkan

bahwa Produk Halal adalah Produk yang telah dinyatakan halal sesuai

dengan syariat Islam.8 Kemudian pada pasal 67 ayat 1 disebutkan bahwa

Kewajiban bersertifikat halal bagi Produk yang beredar dan

diperdagangkan di wilayah Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal

4 mulai berlaku 5 (lima) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini

diundangkan.9

Dalam Undang-Undang tersebut, secara jelas sudah disebutkan

bahwa semua produk yang beredar dan diperdagangkan di Indonesia

wajib bersertifikat halal paling lama 5 tahun terhitung setelah Undang-

Undang ini diundangkan, yaitu mulai berlaku kewajiban tersebut pada

tahun 2019. Pelaku usaha yang sudah memiliki sertifikat halal, wajib

mencantumkan label halal pada kemasan atau bagian produknya.

Setelah lima tahun diundangkan, akhirnya Peraturan Pemerintah

(PP) tentang Jaminan Produk Halal, yaitu PP No. 31 Tahun 2019 tentang

Jaminan Produk Halal telah dikeluarkan. Dengan berlakunya PP No. 31

Tahun 2019 tersebut, maka berdampak terhadap berubahnya sistem

prosedur dan registrasi, dari yang semula bersifat sukarela (voluntary)

8Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal

9Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal

Page 25: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

5

menjadi bersifat wajib (mandatory). Kewajiban ini mulai berlaku pada

tanggal 17 Oktober 2019.10

212 Mart merupakan cabang usaha dari Koperasi Syariah 212.

Sudah seharusnya pada mini market tersebut, semua produk yang dijual,

telah memiliki sertifikasi halal. Terlebih lagi, peraturan yang berlaku

sudah mewajibkannya. Konsumen pun akan merasa lebih tenang jika

produk yang akan dibelinya merupakan produk yang halal dan baik.

Dari uraian di atas, penulis merasa perlu untuk meneliti dan

membahas permasalahan tersebut. Terutama mengenai penerapan jaminan

produk halal yang ada di Koperasi Syariah 212, khususnya pada usaha

mini market yaitu 212 Mart.

Sebagaimana yang telah penulis jelaskan sebelumnya, bahwa

penulis menemukan beberapa produk makanan yang dijual di 212 Mart,

belum memiliki label halal. Hal ini dapat dikatakan sudah bertentangan

dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk

Halal dan diperkuat lagi dengan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun

2019.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti permasalahan

tersebut dan memilih untuk melakukan penelitian ini di gerai 212 Mart

Pondok Ranji Tangsel. Penulis memilih di gerai 212 Mart Pondok Ranji

Tangsel tersebut karena gerai tersebut merupakan gerai pertama yang

didirikan di wilayah Tangerang Selatan, sehingga menurut penulis gerai

tersebut dapat dijadikan role model untuk gerai-gerai yang lainnya. Hal

inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti di gerai tersebut.

Dari Latar Belakang masalah tersebut, maka penulis memilih judul

penelitian tesis ini, yaitu “Penerapan Jaminan Produk Halal di Koperasi

10

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5d53e60da9064/sertifikasi-halal-

beralih--mui-persoalkan-uu-jaminan-produk-halal, diakses pada tanggal 7 Oktober 2019,

Pukul 15.10

Page 26: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

6

Syariah 212 Perspektif Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang

Jaminan Produk Halal (Studi Kasus Pada Gerai 212 Mart Pondok Ranji,

Tangerang Selatan, Banten).”

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dengan berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka

penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

a. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan

Produk Halal, Peraturan Pemerintah tentang UU JPH harus

ditetapkan paling lama 2 tahun terhitung sejak UU JPH

diundangkan, namun PP tersebut baru diundangkan pada tanggal

3 Mei 2019. Bahkan, Peraturan Menteri Agama (PMA) yang

mengatur secara khusus tentang teknis, belum diundangkan.

b. BPJPH dinilai belum siap untuk menangani sertifikasi produk

Halal terutama mengenai kewajiban sertifikasi pada tahun 2019.

c. BPJPH yang telah terbentuk, maka secara otomatis menghapus

kewenangan LPPOM MUI yang sebelumnya menjadi Lembaga

untuk Sertifikasi Halal.

d. Biaya untuk sertifikasi halal dibebankan kepada produsen, hal ini

dapat memberatkan mereka terutama produsen UMKM.

e. UU JPH sudah ada sejak tahun 2014 dan dalam UU tersebut

diamanatkan semua produk yang disebutkan dalam UU tersebut

harus memiliki sertifikat dan label halal pada tahun 2019. Namun

kenyataannya, sampai saat ini (tahun 2019), masih banyak

produk, khususnya makanan dan minuman yang belum memiliki

label halal.

Page 27: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

7

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak berkembang

meluas, maka penulis membatasi dan memfokuskan penelitian ini

pada point E, yaitu:

UU JPH sudah ada sejak tahun 2014 dan dalam UU tersebut

diamanatkan semua produk yang disebutkan dalam UU tersebut harus

memiliki sertifikat dan label halal pada tahun 2019. Namun

kenyataannya, sampai saat ini (tahun 2019), masih banyak produk,

khususnya makanan dan minuman yang belum memiliki label halal.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas maka penulis

dapat merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

a. Apa dasar hukum penerapan jaminan produk halal di gerai 212

Mart, Pondok Ranji, Tangsel?

b. Bagaimana mekanisme penerapan jaminan produk halal di gerai

212 Mart, Pondok Ranji, Tangsel?

c. Bagaimana dampak penjualan produk makanan dan minuman di

Gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangsel setelah peraturan

mengenai jaminan produk halal diterapkan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk:

1. Untuk menganalisis dasar hukum penerapan jaminan produk halal di

gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangsel.

2. Untuk menganalisis mekanisme penerapan jaminan produk halal di

gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangsel.

Page 28: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

8

3. Untuk menganalisis dampak penjualan produk makanan dan minuman

di Gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangsel setelah peraturan mengenai

jaminan produk halal diterapkan.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis:

a. Menambah khazanah ilmiah dalam bidang hukum ekonomi

syariah.

b. Menyumbangkan pemikiran dalam rangka pengembangan

Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, khususnya Koperasi

Syariah.

2. Secara Praktis:

a. Meningkatkan kualitas Lembaga Keuangan Syariah, khususnya

koperasi syariah serta kepatuhan pada syariat Islam dalam

menjalankan bisnis atau usahanya.

b. Meningkatkan kehati-hatian pelaku bisnis mengenai jaminan

kehalalan dalam pemilihan produk-produk yang akan dijual.

E. Kajian Pustaka

1. Tengku Putri Lindung Bulan, Jurnal, Fakultas Ekonomi

Universitas Samudra, 2016. Jurnal yang berjudul, “Pengaruh

Labelisasi Halal terhadap Keputusan Pembelian Sosis di Kuala

Simpang Kabupaten Aceh Tamiang”.

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh label halal

terhadap minat beli dari masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang.

Produk yang dieliti dalam penelitian ini adalah sosis yang bermerk

Fiesta dan So Good.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif dan metode kualitatif. Wawancara dan juga penyebaran

Page 29: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

9

angket kepada masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah

bahwa label halal terhadap produk sosis bermerk Fiesta dan So Good

sangat berpengaruh terhadap minat beli masyarakat. Masyarakat

Kabupaten Aceh Tamiang lebih memilih produk sosis tersebut karena

sudah terdapat label halal dari LPPOM MUI.

Persamaan dengan penelitian penulis adalah membahas

mengenai label halal yang telah diberikan oleh LPPOM MUI terhadap

suatu produk makanan yang akan dijual kepada masyarakat,

sedangkan perbedaan dengan penelitian penulis adalah penulis lebih

fokus kepada bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Koperasi Syariah

212 dan KUMB Tangsel, yang merupakan koperasi konvensional

serta lebih fokus kepada produk makanan yang merupakan produk P-

IRT dan UMKM yang dijual di gerai 212 Mart yang merupakan salah

satu cabang usaha dari Koperasi Syariah 212. Dalam penelitian ini,

penulis ingin menghubungkannya dengan UU No. 33 Tahun 2014

tentang Jaminan Produk Halal.

2. Sheilla Chairunnisyah, Jurnal EduTech Vol. 3 No. 2, 2017. Jurnal

yang berjudul, “Peran Majelis Ulama Indonesia dalam Menerbitkan

Sertifikat Halal pada Produk Makanan dan Kosmetika.”

Penelitian ini membahas peran Majelis Ulama Indonesia dalam

Menerbitkan Sertifikat Halal pada Produk Makanan dan Kosmetika.

Dikarenakan Sertifikasi dan labelisasi halal yang selama ini dilakukan

baru menjangkau sebagian produk kecil misalnya produk makanan,

minuman, obat-obatan, kosmetik, dan produk lainnya yang beredar di

masyarakat. Maka penulis ingin mengetahui peran MUI karena

sertifikasi halal bertujuan untuk memberikan kepastian kehalalan

produk.

Page 30: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

10

Persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama

membahas mengenai sertiifkasi halal yang ada di Indonesia.

Perbedaan dengan penelitian penulis, yaitu penelitian sebelumnya

tidak mengkaji Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan

Produk Halal.

3. Wahyu Susihono dkk, Indonesian Journal of Halal, 2017. Jurnal

yang berjudul, “Tingkat Penggunaan Bahan Tersertifikasi Halal

berdasarkan Usulan Bidang Audit kepada Tim Komisi Fatwa MUI

Provinsi Banten.”

Penelitian ini membahas melihat tingkat penggunaan bahan

tersertifikasi halal dan asal produk dari perusahaan yang mengajukan

sertifikasi halal di Banten selama tahun 2017. Penelitian ini

menggunakan metode studi pustaka terhadap bahan dari tiap produsen

yang diusulkan oleh bidang audit LPPOM MUI Banten kepada komisi

Fatwa MUI di tahun 2017.

Persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama

membahas mengenai sertiifkasi halal yang ada di Indonesia.

Perbedaan dengan penelitian penulis, yaitu penelitian sebelumnya

mengkaji mengenai bahan tersertifikasi halal dan asal produk dari

perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal di Banten selama tahun

2017. Sedangkan penulis membahas mengenai analisis jaminan

produk halal menurut Undang-Undang Jaminan Produk Halal.

4. May Lim Charity, Jurnal Legislasi Indonesia, 2017. Jurnal yang

berjudul, “Jaminan Produk Halal di Indonesia (Halal Products

Guarantee in Indonesia).”

Page 31: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

11

Penelitian ini membahas mengenai peraturan-peraturan

tentang produk halal sebelum lahirnya Undang-Undang No. 33 Tahun

2014 tentang Jaminan Produk Halal. Kesimpulan dari penelitian ini

adalah dengan adanya berbagai macam peraturan tersebut, maka

semakin mempertegas mengenai persoalan halal dan haram, dari

pelaku usaha sampai konsumen. Tujuan dari peraturan tersebut adalah

untuk melindungi konsumen yang beragama Islam dan juga sebagai

strategi untuk menghadapi globalisasi.

Persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama

membahas mengenai penerapan jaminan produk halal di Indonesia.

Tulisan ini juga menganalisis bagaimana penerapan jaminan produk

halal setelah dikeluarkannya Undang-Undang No. 33 Tahun 2014

tentang Jaminan Produk Halal.

Perbedaan dengan penelitian penulis, yaitu penelitian

sebelumnya tidak mengkaji Peraturan Pemerintah tentang jaminan

produk halal, dan saat itu PP tersebut memang belum ada. Sedangkan

penulis, ingin mengkaji Undang-Undang beseta peraturan turunannya.

5. Musyfikah Ilyas, Jurnal Al-Qadau, 2017. Jurnal yang berjudul

“Sertifikasi dan Labelisasi Produk Halal Perspektif Maslahat.”

Penelitian ini membahas mengenai sertifikasi dan labelisasi

produk halal perspektif maslahat. Kebutuhan konsumen akan

sertifikasi dan labelisasi termasuk dalam kategori maslahah

dharuriyyah. Kesimpulan dari tulisan ini bahwa sertifikasi dan

labelisasi halal merupakan bukti dari bentuk perlindungan terhadap

umat Islam. Selain itu, sertifikasi dan labelisasi produk halal termasuk

dalam kategori maslahah dharurriyah. Oleh karena itu, merupakan

Page 32: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

12

suatu kewajiban untuk memenuhinya dan dapat dilakukan secara

bertahap.

Persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama

membahas mengenai produk halal, khususnya dalam sertifikasi dan

labelisasi produk halal.

Perbedaan dengan penelitian penulis, yaitu tulisan ini

mengkaji sertifikasi dan labelisasi produk halal perspektif maslahat,

sedangkan penulis menganalisis penerapan jaminan produk halal

berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan

Produk Halal.

6. Ropi Marlina dan Yola Yunisa Pratami, Jurnal, Prodi Ilmu

Ekonomi dan Keuangan Islam UPI, 2017. Jurnal yang berjudul

“Koperasi Syariah sebagai Solusi Penerapan Akad Syirkah yang Sah.”

Penelitian ini membahas mengenai akad dalam koperasi yang

belum sesuai dengan prinsip syariah. Untuk menjadikan prinsip

operasional koperasi agar sesuai dengan prinsip syariah, maka

dibentuk koperasi syariah. Tujuan dalam penelitian ini adalah

mendeskripsikan sekaligus merekonstruksi koperasi agar sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa koperasi konvensional

dalam pandangan Islam adalah batil, karena menyalahi ketentuan dan

hukum-hukum syirkah dalam Islam. Maka koperasi konvensional

harus dikonversi menjadi koperasi syariah yang sesuai dengan aturan

Islam, yakni merubah akad syirkahnya menjadi akad syirkah secara

syar’i dengan menjalankan salah satu dari jenis syirkah yang ada.

Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif dengan

pendekatan dekriptif melalui studi literatur.

Page 33: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

13

Persamaan dengan penelitian penulis adalah penelitian ini

membahas mengenai akad yang digunakan dalam koperasi syariah,

yaitu akad syirkah. Penulis juga akan menganalisis tentang akad yang

digunakan dalam kerjasama antara Koperasi Syariah 212 dengan

KUMB Tangsel.

Perbedaan dengan penelitian penulis adalah bahwa penelitian

ini bertujuan untuk mendeskripsikan sekaligus merekonstruksi

koperasi agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. koperasi

konvensional dalam pandangan Islam adalah batil, karena menyalahi

ketentuan dan hukum-hukum syirkah dalam Islam. Maka koperasi

konvensional harus dikonversi menjadi koperasi syariah yang sesuai

dengan aturan Islam. Sedangkan penulis lebih fokus terhadap bentuk

kerjasama antara Koperasi Syariah 212 dengan KUMB yang

merupakan koperasi konvensional. Apakah bentuk kerjasama tersebut

sudah sesuai dengan syariat Islam. Kemudian, status kehalalan produk

makanan dan minuman yang dijual pada gerai 212 Mart Pondok Ranji

Tangsel.

7. Ahda Segati, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2018. Jurnal yang

berjudul, “Pengaruh Persepsi Sertifikasi Halal, Kualitas Produk, dan

Harga terhadap Persepsi Peningkatan Penjualan.”

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh sertifikas halal

pada produk terhadap peningkatan penjualan. Hasil penelitiannya

menyatakan bahwa serrtifikasi halal mempunya pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan penjualan.

Persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama

membahas mengenai produk halal, khususnya dalam sertifikasi dan

labelisasi produk halal.

Page 34: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

14

Perbedaan dengan penelitian penulis, yaitu tulisan ini mengkaji

pengaruh sertifikasi halal terhadap peningkatan penjualan, sedangkan

penulis menganalisis penerapan jaminan produk halal berdasarkan

Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

8. Asep Saepuloh Alamsah, Tesis, IIQ Jakarta, 2018. Tesis yang

berjudul, “Kesesuaian dan Kepatuhan Akad-Akad pada Koperasi

Syariah (Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah

(KSPPS) BMT as-Salam Cianjur Jawa Barat).

Penelitian ini membahas mengenai kesesuaian akad pada

Koperasi Syariah as-Salam Cianjur Jawa Barat, yaitu Fatwa DSN

MUI tentang akad Mudharabah Nomor: 07/DSN-MUI/IV/2000 dan

akad Murabahah Nomor: 44/DSN-MUI/VIII/2004. Selanjutnya

penelitian ini juga membahas mengenai kepatuhan syariah,

khususnya yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang

ada di koperasi tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif dengan pendekatan normatif (melihat benar atau tidak

secara syariah, merujuk pada Fatwa DSN MUI). Hasil dari penelitian

ini menyatakan bahwa pelaksanaan akad mudharabah dan murabahah

pada Koperasi Syariah as-Salam Cianjur Jawa Barat sudah sesuai

dengan fatwa DSN MUI tentang akad Mudharabah Nomor: 07/DSN-

MUI/IV/2000 dan akad Murabahah Nomor: 44/DSN-

MUI/VIII/2004.

Namun, dari segi kepatuhan syariah, ada hal-hal yang belum

sesuai yaitu seperti Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang dipilih

bukan orang yang ahli dalam Hukum Ekonomi Syariah, tetapi dipilih

karena ia adalah tokoh agama yang sudah dikenal. Kemudian akad

Page 35: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

15

yang digunakan pada saat merekrut anggota, tidak menggunakan

akad musyarakah. Kepatuhan manajemen pun dapat dikatakan

bermasalah, hal ini dapat dilihat dari current ratio pada tahun 2016

yang masuk kategori sangat buruk karena aktiva lancar tidak dapat

memenuhi kewajiban lancarnya.

Persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama

meneliti pada Lembaga Keuangan Syariah yang sama yaitu Koperasi

Syariah. Penelitian penulis akan dilakukan di Koperasi Syariah 212,

khususnya pada cabang usahanya yaitu 212 Mart. Penulis pun akan

meneliti seputar kesesuaian dan kepatuhan akad yang digunakan

pada koperasi Syariah 212.

Perbedaan dengan penelitian penulis yaitu, penulis akan fokus

terhadap bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Koperasi Syariah

212 dan KUMB Tangsel, yang merupakan koperasi konvensional.

Kemudian penulis juga akan menganalisis tentang produk makanan

Industri Rumah Tangga (IRT) dan produk makanan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) yang dijual di gerai 212 Mart, apakah

sudah mempunyai label halal dari pemerintah atau belum. Hal ini

terkait dengan UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk

Halal, yang menyatakan bahwa semua produk yang akan dijual,

termasuk produk pangan, harus memiliki label halal dari Pemerintah

demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

9. Sofian, Jurnal, Magister Terapan Keuangan dan Perbankan

Syariah, Politeknik Negeri Bandung, 2018. Jurnal yang berjudul

Koperasi Syariah sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara

Religiusitas, Trend dan Kemudahan Layanan.

Page 36: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

16

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh religiusitas, trend

dan kemudahan layanan terhadap tingkat pertumbuhan anggota dan

pertumbuhan aset koperasi syariah di Kantor Gabungan Koperasi

Syariah Jawab Barat Jl. Soekarno Hatta, Sekejati, Buahbatu, Kota

Bandung, Jawa Barat 40286. Penelitian ini menyimpulkan bahwa

tingkat religiusitas, trend dan kemudahan layanan mempengaruhi

pertumbuhan anggota dan aset koperasi syariah. Namun, pengaruh

yang lebih besar berasal dari trend dan kemudahan layanan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

jenis penelitian kuantitatif, yang merupakan pendekatan ilmiah

terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Dalam

penelitian ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui

pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan

analisis data dengan prosedur statistik.

Persamaan dengan penelitian penulis terletak pada

pembahasan tentang kaitan antara tingkat religiusitas anggotanya

terhadap pertumbuhan anggota dan aset. penulis menemukan fakta

bahwa KUMB Tangsel pada awalnya merupakan komunitas syariah

212 Tangsel, namun akhirnya komunitas ini mendirikan koperasi

yang bernama KUMB Tangsel. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Sofian, penulis menemukan bahwa tingkat religiusitas dapat

mempengaruhi pertumbuhan anggota dan aset, walaupun dalam

penelitian ini disimpulkan bahwa tingkat persentasenya tergolong

rendah.

Perbedaan dengan penelitian penulis adalah, bahwa penulis

lebih fokus terhadap bentuk kerjasama antara Koperasi Syariah 212

dengan KUMB yang merupakan koperasi konvensional. Apakah

bentuk kerjasama tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam.

Page 37: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

17

Kemudian, status kehalalan produk makanan yang dijual pada gerai

212 Mart Pondok Ranji Tangsel. Sedangkan penelitian ini membahas

tentang pengaruh religiusitas, trend dan kemudahan layanan terhadap

tingkat pertumbuhan anggota koperasi syariah dan pertumbuhan aset.

10. Lindiawatie dan Dhona Shahreza, Jurnal Al-Urban, Universitas

Indraprasta PGRI Jakarta, 2018. Jurnal yang berjudul Peran

Koperasi Syariah BMT BUMi dalam Meningkatkan Kualitas Usaha

Mikro.

Penelitian ini membahas mengenai peran aktif koperasi

syariah dalam meningkatkan kualitas usaha mikro jenis-jenis peranan

koperasi syariah dalam meningkatkan kualitas usaha mikro. Tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisa peran aktif koperasi syariah

dalam meningkatkan kualitas usaha mikro dan mengetahui jenis-jenis

peranan koperasi syariah dalam meningkatkan kualitas usaha mikro.

Metode penelitiannya adalah metode kualitatif dengan

pengambilan data melalui wawancara terstruktur, observasi lapangan

dan dokumentasi. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa BMT

BUMi telah menjalankan perannya secara umum sebagai koperasi

syariah yang mampu membuat kegiatan ekonomi dan sosial

anggotanya yang merupakan warga sekitar masjid menjadi lebih baik

dan sejahtera, sedangkan jenis-jenis peran aktif yang telah dilakukan

oleh BMT BUMi dalam peningkatan kualitas usaha mikro hanya pada

aspek fisik pemasaran produk (toko dan kerjasama dengan muslimah

center) dan belum menyentuh aspek manajemen pemasaran jasa

(kualitas pelayanan), manajemen produksi barang, manajemen

keuangan, akuntansi sederhana, manajemen SDM dan etika bisnis

syariah.

Page 38: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

18

Persamaan dengan penelitian penulis adalah penelitian ini

membahas mengenai produk usaha mikro pada koperasi syariah.

Penulis pun dalam penelitian ini akan membahas mengenai produk P-

IRT dan UMKM. Perbedaan dengan penelitian penulis adalah bahwa

penelitian ini lebih fokus pada peran aktif koperasi syariah dalam

meningkatkan kualitas usaha mikro, sedangkan penulis penulis lebih

fokus terhadap bentuk kerjasama antara Koperasi Syariah 212 dengan

KUMB yang merupakan koperasi konvensional. Apakah bentuk

kerjasama tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam. Kemudian,

status kehalalan produk makanan yang dijual pada gerai 212 Mart

Pondok Ranji Tangsel.

F. Metodologi penelitian

1. Jenis dan Pendekatan penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan

menggunakan studi kasus. Penulis meneliti suatu fenomena yang

terjadi di Gerai 212 Mart. Penelitian ini juga bersifat yuridis

empiris, yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji

mekanisme penerapan jaminan produk halal pada produk

makanan dan minuman yang dijual pada gerai 212 Mart Pondok

Ranji Tangsel, menurut perspektif Undang-Undang No. 33 Tahun

2014.

Penelitian ini diselesaikan dalam waktu satu tahun. Penulis

memulai penelitian ini dengan mengumpulkan data berdasarkan

hasil survey penulis di lokasi penelitian, kemudian melakukan

wawancara dengan narasumber, lalu menganalisis hasil penelitian

tersebut.

Page 39: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

19

Untuk mencapai tujuan dari tesis ini, maka penulis

menggunakan dua jenis penelitian, yaitu:

1) Penelitian Lapangan

Penelitian yang dilakukan penulis untuk mendapatkan

data-data terkait materi tesis ini dengan cara melakukan

observasi langsung ke tempat obyek penelitian dan melakukan

wawancara serta pengambilan dokumen-dokumen terkait.

Narasumber dalam penelitian ini adalah Ketua Umum

Koperasi Umat Madani Bersatu (KUMB) Tangsel, Bapak

Teddy Supriadi. Penulis melakukan wawancara sebanyak dua

kali di bulan Juni 2020. Penulis juga melakukan survey ke

lokasi penelitian.

2) Penelitian Kepustakaan

Penelitian yang dilakukan penulis untuk memperoleh

literatur yang berkenaan dengan akad-akad dipergunakan oleh

koperasi syariah dalam transaksi bisnisnya serta mengenai

mekanisme jaminan produk halal yang terdapat dalam

Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk

Halal. Metode ini digunakan untuk mencari data teraktual

yang bersifat teoritis dengan menggunakan peraturan-

peraturan, buku-buku, majalah. Karya ilmiah, koran, dan

bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan materi tesis ini,

baik yang berada di perpustakaan dan juga media elektronik.

b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk

Page 40: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

20

mekanisme penerapan jaminan produk halal pada produk

makanan dan minuman yang dijual pada gerai 212 Mart Pondok

Ranji Tangsel, menurut perspektif Undang-Undang No. 33 Tahun

2014.

2. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer atau obyek utama dalam penelitian ini

adalah hasil observasi serta wawancara yang dilakukan penulis

dengan narasumber di Koperasi Syariah 212 dan KUMB

Tangsel, Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan

Produk Halal, Peraturan Pemerinta No. 31 Tahun 2019 tentang

Jaminan Produk Halal.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah literatur yang berhubungan

langsung dengan permasalahan penelitian ini, antara lain: karya-

karya yang relevan yang terkait dengan materi tesis ini.

3. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian, selanjutnya

diolah dan dianalisis untuk mencari pokok permasalahan yang diteliti.

Oleh karena pendekatan data utama penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, maka untuk jenis data normatif maupun empiris akan

dilanjutkan dengan menganalisis isi. Selanjutnya data dideskripsikan

dan ditafsirkan melalui tahapan-tahapan berikut ini:

Page 41: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

21

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh melalui studi lapangan dan studi

pustaka akan dicek kelengkapannya dan kemudian dipilih

berdasarkan satuan konsep, kategori, atau tema tertentu. Dalam

hal ini data yang tidak diperlukan akan disisihkan sehingga hanya

yang diperlukan saja yang dipakai.

b. Display

Mengingat banyaknya data yang harus dianalisis dan untuk

mengurangi tingkat kesulitan dalam pemaparan dan penegasan

kesimpulan, maka perlu dibuat sketsa sehingga data dapat

diklasifikasikan dengan jelas.

c. Kesimpulan

Data yang telah dipolakan dan disusun secara sistematik, baik

melalui penentuan tema maupun yang telah dibuat sketsa, akan

diambil kesimpulan sehingga makna data dapat ditemukan.

4. Teknik Penulisan Tesis

Adapun teknik penulisan tesis ini, penulis mengacu pada buku

Pedoman Penulisan Proposal, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan

oleh IIQ Press tahun 2017.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun dalam lima bab, dimana pada tiap-

tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan merupakan

variasi ringkas secara garis besar mengenai hal pokok yang dibahas guna

mempermudah dalam memahami dan melihat satu bab dengan yang

lainnya. Adapun uraian pada setiap bab adalah sebagai berikut:

Page 42: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

22

1. Bab I merupakan pendahuluan yang memuat di dalamnya latar

belakang masalah, permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan.

2. Bab II merupakan kajian teoritis yang menjelaskan tentang pengertian

dan perbedaan koperasi syariah, sejarah, perkembangan, akad-akad,

bentuk usaha dan manfaat koperasi syariah. Pengertian dan sejarah

bisnis waralaba, perkembangan bisnis waralaba di Indonesia, macam-

macam bentuk, alur bisnis dan manfaat bisnis waralaba. Pengertian

produk halal, pengertian jaminan produk halal dan kewajiban

sertifikasi produk halal menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2014

tentnang Jaminan Produk Halal, dan manfaat produk halal.

3. Bab III membahas tentang profil dan sejarah berdirinya Koperasi

Syariah 212.

4. Bab IV menguraikan tentang hasil penelitian, pembahasan, dan

analisis tentang jaminan kehalalan produk makanan dan minuman

yang dijual di Gerai 212 Mart Pondok Ranji, Tangsel dan juga

penerapan jaminan produk halal perspektif UU JPH.

5. Bab V merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran

penulis.

Page 43: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

171

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pembahasan terkait Penerapan Jaminan Produk Halal di

Koperasi Syariah 212 Perspektif Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014

tentang Jaminan Produk Halal, maka penulis dapat menyimpulkan

sebagai berikut:

1. Ada 3 dasar hukum yang digunakan oleh gerai 212 Mart dalam

penerapan jaminan produk halal, yaitu 1) Al-Qur’an dan Hadis 3) UU

No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan 3) PP No. 31

Tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal. Implementasi di lapangan

sudah sesuai dengan ketiga dasar hukum di atas, yaitu dengan

dilaksanakannya prosedur untuk mendapatkan sertifikasi halal,

walaupun masih ada kendala yang dihadapi oleh pihak pengelola

gerai.

2. Ada 2 mekanisme dalam penerapan jaminan produk halal, yaitu

sebelum adanya BPJPH, pengurusannya melalui LPPOM MUI dan

setelah adanya BPJPH, pengurusannya melalui BPJPH. Implementasi

di lapangan dalam proses sertifikasi halal sudah sesuai dengan

mekanisme yang diatur oleh LPPOM MUI dan BPJPH.

3. Penerapan undang-undang tidak berpengaruh positif dan negatif

terhadap penjualan, baik sebelum dan sesudah undang-undang.

Faktanya, tidak terjadi peningkatan dalam penjualan.

Page 44: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

172

B. Saran

1. Saran untuk Masyarakat:

Bagi masyarakat yang merupakan anggota dari Koperasi Umat

Madani Bersatu (KUMB) Tangerang Selatan, Banten agar dapat

berbelanja di gerai yang dimiliki oleh KUMB. Dengan begitu, maka

omset penjualan akan tercapai, sehingga anggota pun akan

mendapatkan sisa hasil usaha dari bisnis ritel tersebut. Bagi

masyarakat yang bukan anggota agar membiasakan diri untuk

berbelanja di toko yang merupakan usaha umat Islam. Selain itu, di

toko tersebut juga dijual aneka produk buatan produsen Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM). Maka dengan kita berbelanja di toko

tersebut, maka kita dapat memberdayakan para produsen UMKM.

Produsen UMKM perlu dukungan kita semua. Namun, masyarakat

tetap harus teliti dengan kehalalan dari produk yang dijual.

2. Saran untuk Pemerintah:

Pemerintah pusat dan daerah dimohon agar lebih memberikan

dukungan kepada usaha rakyat, terutama usaha dari rakyat kecil, yaitu

produsen UMKM. Selain dukungan, para produsen UMKM perlu

diberdayakan juga. Salah satu bentuknya yaitu dengan memudahkan

produsen UMKM dalam mengurus sertifikasi halal. Kendala yang

dihadapi oleh produsen UMKM adalah dari administrasi dan

pembiayaannya. Diharapkan agar persyaratan administrasinya lebih

dipermudah, contohnya: kalau bisa pendaftarannya dilakukan secara

kolektif saja, sehinga lebih memudahkan dari segi administrasi dan

pembiayaannya.

Page 45: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

173

3. Saran untuk para akademisi yang ingin melakukan penelitian lanjutan

berkaitan dengan hasil penelitian penulis:

Penulis berharap agar para akademisi dapat memberikan solusi untuk

para produsen UMKM yang memiliki kendala dalam pengurusan

sertifikasi halal terkait administrasi dan pembiayaannya. Hal-hal apa

saja yang harus diperbaiki agar produsen UMKM dapat dengan

mudah mengurus sertifikasi halal sehingga tujuan pemerintah dalam

hal kewajiban sertifikasi halal bagi semua produk yang beredar di

Indonesia dapat tercapai. Dengan begitu, masyarakat pun akan lebih

merasa tenang karena dapat dengan mudah mengetahui kehalalan dari

suatu produk yang akan dibelinya.

Page 46: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

174

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku:

Alifuddin, Moh. dan Mashur Razak. Kewirausahaan Teori dan Aplikasi

Strategi Membangun Kerajaan Bisnis, Jakarta: Magnascript

Publishing, 2015.

Amin, Ahmad Riawan. Satanic Finance Bikin Umat Miskin, Jakarta:

Zaytuna, 2012.

Amin, Ma’ruf Fatwa Produk Halal Melindungi dan Menentramkan,

Jakarta: Pustaka Jurnal Halal, 2010.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik,

Jakarta: Gema Insani, 2013.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad. Fiqh Muamalat Sistem Transaksi

dalam Fiqh Islam, Jakarta: Amzah, 2010.

Basarah, Moch. dan M. Faiz Mufidin. Bisnis Franchise dan Aspek-Aspek

Hukumnya, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2008.

Buchori, Nur S. dkk. Manajemen Koperasi Syariah Teori dan Praktik,

Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2019.

Buchori, Nur S. Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Tangerang Selatan:

Pustaka Aufa Media, 2012.

Burhanuddin. Koperasi Syariah dan pengaturannya di Indonesia,

Malang: UIN-Maliki Press, 2012.

Chaudhry, Muhammad Sharif. Sistem Ekonomi Islam, Prinsip-Prinsip

Dasar, Jakarta: Prenada Media Group, 2012.

Al-Faifi, Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya. Ringkasan Fikih Sunnah

Sayyid Sabiq, terj. Tirmidzi, Futuhal Arifin dan Farhan Kurniawan,

Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013.

Haroen Nasrun. Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.

Hasan, Sofyan Sertifikasi Halal dalam Hukum Positif, Regulasi dan

Implementasinya di Indonesia, Yogyakarta: Aswaja Pressindo,

2014.

Page 47: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

175

Hudiyanto. Sistem Koperasi: Ideologi dan Pengelolaan, Yogyakarta: UII

Press, 2002.

Ibrahim. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2015.

Ikatan Bankir Indonesia. Memahami Bisnis Bank Modul Sertifikasi

Tingkat I General Banking, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2013.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Depok: PT

RajaGrafindo Persada, 2013.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2013.

Kemenag RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan),

Jakarta: Litbang Depag RI, 2009.

Kogin, Kevin. Aspek Hukum Kontrak Waralaba Kegiatan Usaha Jasa

Makanan dan Minuman, Jakarta: PT Tatanusa, 2014.

Ma’luf, Louis Al-Munjid fi al-Lugah, Beirut Lebanon: Dar El-Machreq

Sarl Publisher, 1986.

Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana, 2013.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:

Rosdakarya, 2006.

Mubarok, Jaih dan Hasanudin. Fikih Mu’amalah Maliyyah Akad Jual

Beli, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017.

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka

Progressif, 1997.

Nasution, Harun dkk. Ensiklopedia Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan,

1992.

Perwataatmadja, Karnaen A. dan Hendri Tanjung. Bank Syariah Teori,

Praktik, dan Peranannya, Jakarta: Celestial Publishing, 2007.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Qaradhawi, Yusuf. al-Halalu wa al-Haramu fi al-Islam, Lebanon: Berut,

1960.

Page 48: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

176

Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid Analisa Fiqih Para Mujtahid, terj.

Imam Ghazali Said dan Achmad Zaidun, Jakarta: Pustaka Amani,

2007.

Rusyd, Muhammad Ibn Ahmad Ibnu Muhammad Ibn. Bidayatul

Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Beirut: Darul Qalam, 1988.

Salim. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Jakarta: Sinar Graham,

2002.

Sarwono. Hukum Acara Perdata Teori dan Praktik, Jakarta: Sinar

Grafika, 2012.

Shihab, M. Quraish. Tafsîr Al-Mishbâh, Jakarta: Lentera Hati, 2012.

Sjahdeini, Sutan Remy. Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-

Aspek Hukumnya, Jakarta: Kencana, 2014.

Slamet, Franky. Pengantar Manajemen Waralaba, Jakarta: PT Indeks,

2016.

Soemitra, Andi. Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana,

2012.

Subagyo Ahmad. Teknik Penyelesaian Kredit Bermasalah, Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2015.

Subandi. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik), Bandung: Alfabeta,

2015.

Sumar’in. Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2012.

Suryana dkk. Kewirausahaan, Pendekatan Karakteristik Wirausahaan

Sukses, Jakarta: Kencana, 2010.

Tanjung, M. Azrul. Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi

Perekonomian Indonesia, Jakarta: Erlangga, 2017.

Triyanta, Agus. Hukum Ekonomi Islam; dari Politik Hukum Ekonomi

Islam sampai Pranata Ekonomi Syariah, Yogyakarta: FHUII Press,

2012.

Al-Qazwînî , Abû Abdillâh Muhammad Ibnu Yazid. Sunan Ibnu Majah,

Kairo: dârul Hadîs, 1998.

Page 49: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

177

Al-Zuhailî Wahbah. Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-

Fikr, 2004.

Al-Zuhaili Wahbah. al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-

Fikr, 2006.

Zulham. Peran Negara dalam Perlindungan Konsumen Muslim terhadap

Produk Halal, Jakarta: Kencana, 2018.

Peraturan-Peraturan:

Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk

Halal.

Jurnal:

Ahda Segati. Pengaruh Persepsi Sertifikasi Halal, Kualitas Produk, dan

Harga terhadap Persepsi Peningkatan Penjualan. Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Islam, 2018.

Lindiawatie dan Dhona Shahreza. Peran Koperasi Syariah BMT BUMi

dalam Meningkatkan Kualitas Usaha Mikro. Jurnal Al-Urban,

Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, 2018.

May Lim Charity. Jaminan Produk Halal di Indonesia (Halal Products

Guarantee in Indonesia). Jurnal Legislasi Indonesia, 2017.

Musyfikah Ilyas. Sertifikasi dan Labelisasi Produk Halal Perspektif

Maslahat. Jurnal Al-Qadau, 2017.

Ropi Marlina dan Yola Yunisa Pratami. Koperasi Syariah sebagai

Solusi Penerapan Akad Syirkah yang Sah. Jurnal, Prodi Ilmu

Ekonomi dan Keuangan Islam UPI, 2017.

Sofian. Koperasi Syariah sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara

Religiusitas, Trend dan Kemudahan Layanan. Jurnal, Magister

Page 50: PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …

178

Terapan Keuangan dan Perbankan Syariah, Politeknik Negeri

Bandung, 2018.

Tengku Putri Lindung Bulan. Pengaruh Labelisasi Halal terhadap

Keputusan Pembelian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh

Tamiang. Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Samudra, 2016.

Wahyu Susihono dkk. Tingkat Penggunaan Bahan Tersertifikasi Halal

berdasarkan Usulan Bidang Audit kepada Tim Komisi Fatwa MUI

Provinsi Banten. Indonesian Journal of Halal, 2017.