PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …
Transcript of PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA BISNIS …
PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL PADA
BISNIS KOPERASI SYARIAH 212 MENURUT
PERSPEKTIF UU NO 33 TAHUN 2014 TENTANG
JAMINAN PRODUK HALAL
(Studi Kasus Pada Gerai 212 Mart
Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten)
Tesis
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum
(M.H.) dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah
Oleh:
Nina Herliana
NIM: 217420307
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
PASCASARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2019 M/1440 H
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya kehadirat Allah SWT, atas rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan Tesis yang berjudul “Penerapan Jaminan
Produk Halal di Koperasi Syariah 212 Perspektif Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (Studi Kasus Pada Gerai 212
Mart Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten)” dapat terselesaikan dengan
baik sesuai dengan yang diharapkan.
Shawalat dan salam, penulis persembahkan kepada junjungan alam
Nabi Muhammad SAW, sebagai qudwah, uswah hasanah, yang telah
meletakkan dasar-dasar petunjuk, menjadi contoh yang harus diteladani oleh
setiap insan untuk kemaslahatan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Penulis sangat menyadari bahwasanya dalam penyelesaian Tesis ini
terdapat banyak hambatan yang penulis hadapi, namun dengan kegigihan
yang keras serta adanya dukungan dari semua pihak baik secara moril
maupun materil, yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun akan selalu
dikenang, hingga ujung usia. Dengan memohon kepada Allah Swt, segala
jasa kebaikan mendapat ganjaran pahala yang berlipat ganda.
Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
studi, Program Pascasarjana di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Penulis
menyadari bahwasanya tesis ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan penghormatan dan rasa terima kasih kepada:
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Ibu Prof. Dr. Hj.
Huzaemah Tahido Yanggo, MA.
ii
2. Direktur Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Bapak Dr.
H. Muhammad Azizan Fitriana, MA.
3. Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Bapak Dr. Syarif
Hidayatullah, S.S.I., MA.
4. Bapak Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA. dan Bapak Dr. H. Hendra
Kholid, MA. sebagai dosen pembimbing tesis yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk dengan
sabar kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.
5. Para Dosen Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis menempuh
pendidikan dibangku perkuliahan.
6. Seluruh staf Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang
telah membantu dari proses awal hingga akhir penulisan Tesis.
7. Bapak Teddy Supriadi, Ketua Umum Koperasi Umat Madani Bersatu
(KUMB) Tangerang Selatan, yang telah meluangkan waktu untuk
wawancara dan telah memberikan data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini.
8. Ungkapan terima kasih, yang mungkin tidak bisa penulis ungkapkan
dengan kata, kepada kedua orang tua penulis: Bapak Muhammad Yayan
Sudiana dan Ibu Nurlis, juga kepada kakak-kakak penulis.
9. Teman-teman kelas Pascasarjana HES 2017/2018 Genap, yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
10. Serta semua pihak yang telah membantu dan mengantar penulis
sehingga Tesis ini selesai di tulis yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, sekali lagi penulis ucapakan banyak terima kasih.
iii
Jakarta, 17 Dzulqo′dah 1441 H
09 Juli 2020 M
Penulis
iv
v
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
PERNYATAAN PENULIS ...................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................... x
ABSTRAK ................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………….. 1
B. Permasalahan…………………………………………... 6
1. Identifikasi Masalah………………………………..
2. Pembatasan Masalah……………………………….
3. Perumusan Masalah………………………………..
6
7
7
C. Tujuan Penelitian………………………………………. 7
D. Kegunaan Penelitian…………………………………… 8
E. Kajian Pustaka…………………………………………. 8
F. Metodologi Penelitian………………………………….. 18
G. Sistematika Penulisan………………………………….. 21
BAB II KOPERASI SYARIAH, BISNIS WARALABA DAN
JAMINAN PRODUK HALAL
A. Jenis-Jenis Koperasi..................................................... 23
1. Koperasi Konvensional..........................................
2. Penggolongan Koperasi....................................
23
27
vii
3. Koperasi Syariah....................................................
4. Manajemen Koperasi..............................................
5. Perbedaan Prinsip Koperasi Konvensional dan
Koperasi Syariah.....................................................
6. Akad-Akad yang Digunakan di Koperasi
Syariah.................................................................
7. Bentuk Kegiatan Usaha di Koperasi
Syariah.................................................................
8. Manfaat Koperasi Syariah......................................
9. Kewirausahaan Koperasi........................................
10. Peraturan Terkait Koperasi Syariah.........................
33
35
42
48
54
56
58
60
B. Bisnis Waralaba………………………………………... 61
1. Pengertian dan Sejarah Bisnis Waralaba…………..
2. Perkembangan Bisnis Waralaba di Indonesia……..
3. Macam-Macam Bentuk Bisnis Waralaba………….
4. Alur Bisnis Waralaba……………………………....
5. Manfaat Bisnis Waralaba…………………………..
61
66
68
71
76
C. Jaminan Produk Halal…………………………………. 78
1. Pengertian Produk Halal……………………………
2. Pengertian Jaminan Produk Halal Menurut
Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang
Jaminan Produk Halal……………………………...
3. Kewajiban Sertifikasi Produk Halal Menurut
Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang
Jaminan Produk Halal……………………………...
4. Tata Cara Memperoleh Sertifikat Halal……………
79
84
87
98
viii
BAB III PENERAPAN JAMINAN PRODUK HALAL DI
GERAI 212 MART PONDOK RANJI, TANGERANG
SELATAN
107
A. Koperasi Syariah 212, Koperasi Umat Madani Bersatu
(KUMB), dan Gerai 212 Mart………………………….
107
1. Koperasi Syariah 212………………………………
2. Koperasi Umat Madani Bersatu (KUMB)………….
3. Gerai 212 Mart……………………………………..
107
125
126
B. Jaminan Kehalalan Produk Makanan dan Minuman di
Gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangerang Selatan…….
137
C. Penerapan Produk Halal di Gerai 212 Mart, Pondok
Ranji, Tangerang Selatan……………………………….
138
D. Penjualan Produk Makanan dan Minuman di Gerai 212
Mart, Pondok Ranji, Tangerang Selatan………………..
148
BAB IV ANALISIS TENTANG PENERAPAN JAMINAN
PRODUK HALAL DI GERAI 212 MART, PONDOK
RANJI, TANGERANG SELATAN
153
A. Dasar Hukum Jaminan Kehalalan Produk Makanan dan
Minuman di Gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangerang
Selatan...........................................................................
153
B. Mekanisme Penerapan Produk Halal di 212 Mart,
Pondok Ranji, Tangerang Selatan……………………...
158
C. Dampak Penjualan Produk Makanan dan Minuman di
Gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangerang Selatan.......
166
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………..
B. Saran……………………………………………………
171
172
ix
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 174
LAMPIRAN…………………………………………………………….
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi ini berpedoman pada buku penulisan proposal, tesis dan
disertasi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta tahun 2017. Transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
No. Arab Latin No. Arab Latin
th : ط .a 16 : أ .1
zh : ظ .b 17 : ب .2
‘ : ع .t 18 : ت .3
gh : غ .ts 19 : ث .4
f : ف .j 20 : ج .5
q : ق .h 21 : ح .6
k : ك .kh 22 : خ .7
l : ل .d 23 : د .8
m : م .dz 24 : ذ .9
n : ن .r 25 : ر .10
w : و .z 26 : ز .11
h : ه .s 27 : س .12
’ : ء .sy 28 : ش .13
y : ي .sh 29 : ص .14
dh : ض .15
xi
2. Vokal
Vokal tunggal Vokal panjang Vokal Rangkap
Fathah : a آ : â أي... : ai
Kasrah : i ي : î أو... : au
Dhammah : u و : û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam ( ال ) qamariyah. Kata sandang
yang diikuti alif lam ( ال ) qamariyah ditransliterasikan sesuai
dengan bunyinya. Contoh:
Al-Madînah : المدينة Al-Baqarah : البقرة
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam ( ال ) syamsiyah.
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ( ال ) syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
as-Sayyidah : السيدة ar-rajul : الرجل
ad-Dârimî : الدارمى asy-syams : الشمس
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang
( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.
Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di
tengah kata, di akhir kata atupun yang terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:
للا Âmannâ billâhî : آمنا با
السفهاء آمن : Âmana as-Sufahâ’u
xii
Inna al-ladzîna : إان الذاين
wa ar-rukka’i : والركعا
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf
“h”. contoh:
al-Af’idah : الأفئادة
سلماية عة الإا al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah : الجاما
Sedangkan Ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan
(di-washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan
menjadi huruf “t”. contoh:
بة لة نصا Âmilatun Nâshibah : عاما
al-Âyat al-Kubrâ : الآية الك بي
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh: ‘Ali Hasan al-Âridh, al-Âsqallânî, al-Farmawî dan
seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur`an dan nama-nama
surahnya menggunakan huruf capital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah,
Al-Fâtihah dan seterusnya.
xiii
ABSTRAK
Nama : Nina Herliana
Asal Kampus : Magister Prodi Hukum Ekonomi Syariah IIQ Jakarta
NIM : 217420307
Judul : Penerapan Jaminan Produk Halal di Koperasi Syariah 212
Perspektif Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang
Jaminan Produk Halal (Studi Kasus Pada Gerai 212 Mart
Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Banten)
Hasil penelitian menunjukkan, pertama ada 3 dasar hukum yang
digunakan oleh gerai 212 Mart dalam penerapan jaminan produk halal, yaitu
1) Al-Qur’an dan Hadis 3) UU No. 33 Tahun 2014 dan 3) PP No. 31 Tahun
2019. Kedua, ada 2 mekanisme dalam penerapan jaminan produk halal, yaitu
sebelum adanya BPJPH, pengurusannya melalui LPPOM MUI dan setelah
adanya BPJPH, pengurusannya melalui BPJPH. Ketiga, penerapan undang-
undang tidak berpengaruh positif dan negatif terhadap penjualan, baik
sebelum dan sesudah undang-undang. Faktanya, tidak terjadi peningkatan
dalam penjualan.
Selanjutnya, penulis membandingkan dengan kajian pustaka sebelumnya
yang membahas mengenai koperasi dan jaminan produk halal. Dari
keseluruhan kajian pustaka, penulis sepakat dengan May Lim Charity yang
dalam penelitiannya terkait “Jaminan Produk Halal di Indonesia (Halal
Products Guarantee in Indonesia) bahwa dengan adanya berbagai macam
peraturan tersebut, maka semakin mempertegas mengenai persoalan halal
dan haram, dari pelaku usaha sampai konsumen. Tujuan dari peraturan
tersebut adalah untuk melindungi konsumen yang beragama Islam dan juga
sebagai strategi untuk menghadapi globalisasi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
studi kasus. Penulis meneliti suatu fenomena yang terjadi di Gerai 212 Mart.
Penelitian ini juga bersifat yuridis empiris, yaitu penelitian yang difokuskan
untuk mengkaji mekanisme penerapan jaminan produk halal pada produk
makanan dan minuman yang dijual pada gerai 212 Mart Pondok Ranji
Tangsel, menurut perspektif Undang-Undang No. 33 Tahun 2014. Sumber
primer berasal dari hasil wawancara, Undang-Undang, dan Peraturan
Pemerintah. Sumber sekunder berasal dari website resmi, buku, dan jurnal.
Kata kunci : Koperasi, Jaminan Produk Halal, Sertifikasi halal
xiv
الملخص
نينا هيرلينا : الاسم 217420307 : رقم الطالبة
القرآن لعلوم للجامعة الشرعي الاقتصادي للقانون الماجستير : برنمج بجاكرتا
212الجمعية التعاونية لمتجر تطبيق ضمان المنتج الحلل على : العنوانعن 2014المقرر عليه عام 33الشرعي تحت ضوء القانون رقم
الشرعي في 212ضمان المنتج الحلل )دراسة حالة على متجر فندق رانجي، تانجيرانج الجنوبية، بنتين(
الشرعي 212 متجر تستخدمها قانونية قواعد ثلث هناك أن أولاا النتائج أظهرت. رقم القانون( 3 والحديث القرآن( 1: وهي الحلل المنتجات ضمانت يذتنف في
في آليتان هناك ، ثانياا. 2019 لعام 31. رقم لائحة( 3 و 2014 لسنة 33 الحلل، المنتجات ضمان وكالة وجود قبل وهما الحلل، المنتجات ضمانت تطبيق
لمجلس التجميل ومستحضرات والأدوية الأغذية تقييم معهد خلل من والإدارة من الإدارة تتم الحلل، المنتجات ضمان وكالة وجود وبعد. الإندونيسي العلماء أو إيجابي تأثير القانون لتطبيق ليس ، ثالثاا. الحلل المنتجات ضمان وكالة خلل في زيادة هناك تكن لم الواقع، وفي. وبعده القانون قبل ، المبيعات على سلبي
علوة على ذلك ، تقارن المؤلفة هذه الحقيقة مع المؤلفات السابقة التي .المبيعاتتناقش التعاونيات وضمانت المنتج الحلل. ومن مراجعة الدراسات السابقة ، تتفق
xv
المؤلفة مع جمعية ماي ليم الخيرية في بحثها حول "ضمان المنتج الحلل في إندونيسيا" ح ، تم التأكيد على أن هذا القانون يركز على أنه مع وجود أنواع مختلفة من اللوائ
قضايا الحلل والحرام ، من الجهات الفاعلة التجارية إلى المستهلكين. والغرض من اللئحة هو حماية المستهلكين المسلمين وكذلك كاستراتيجية للتعامل مع العولمة.
المؤلف هذا البحث هو نوع من البحث النوعي بستخدام دراسات الحالة. يفحص الشرعي. وهو أيضاا بحث قانوني تجريبي، أي بحث 212ظاهرة تحدث في متجر
يركز على فحص آلية تنفيذ ضمانت المنتج الحلل لمنتجات الأطعمة والمشروبت الشرعي في منفذ فندق رانجي، جنوب تانجيرانج،في ضوء 212التي تباع في متجر
ولية مستمدة من المقابلت والقوانين . فالمصادر الأ2014لعام 33القانون رقم واللوائح الحكومية. والمصادر الثانوية تأتي من المواقع الرسمية والكتب والمجلت.
)الكلمة المفتاحية: الجمعية التعاونية، ضمان المنتج الحلل، شهادة الحلل (
xvi
ABSTRACT
Name : Nina Herliana
NIM : 217420307
Title : Application of Halal Product Assurance on 212's Syariah
Coperatives Based on Perspective of Law Number 33
Produced in the Year of 2014 concerning Halal Product
Guarantee (Case Study at 212 Mart Pondok Ranji Outlet,
South Tangerang, Banten)
The results showed; the first, that there are three legal rules that 212
Sharia store uses in implementing the guarantees of halal products, namely:
1) The Qur’an and Hadith 3) Law No. 33 of 2014 and 3) Regulation No. 31
of 2019. The second, there are two mechanisms in the application of
guarantees for halal products, which are before the existence of the Halal
Products Guarantee Agency, and the administration is through the Institute
for Food, Drug and Cosmetic Evaluation of the Indonesian Council of
Ulama. After the existence of the Halal Products Guarantee Agency, the
management takes place through the Halal Products Guarantee Agency.
Third, law enforcement does not have a positive or negative impact on sales,
before and after the law. Indeed, there was no increase in sales.
Furthermore, the author compared this fact with previous literatures that
discuss cooperatives and halal product guarantees. From the overall literature
review, the author agrees with May Lim Charity in his research concerning
"Halal Products Guarantee in Indonesia" that with the existence of various
kinds of regulations, it is increasingly emphasized that this Act is focused on
halal and haram issues, from business actors to consumers . The purpose of
the regulation is to protect consumers who are Muslim and also as a strategy
to deal with globalization.
This research is a type of qualitative research using case studies. The
author examines a phenomenon that occurs at 212 Mart outlet. It is also
empirical juridical research, that is, research focused on examining the
mechanism of implementing halal product collateral for food and beverage
products sold at 212 Pondok Mart Ranji Tangsel outlet in the light of Law
No. 33 of 2014. Primary sources derived from interviews, laws and
government regulations. Secondary sources come from official websites,
books and journals.
Keywords: Coperatives, Halal Product Guarantee, Halal Certification
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi sudah berkembang sedemikian rupa pesatnya. Hal ini bisa
dilihat dari adanya suatu aliansi tingkat dunia yang merupakan
perkumpulan berbagai koperasi dari seluruh dunia, yaitu International
Cooperative Alliance (ICA). ICA adalah organisasi non pemerintah yang
didirikan pada tahun 1895. ICA merupakan persekutuan koperasi
internasional yang terbentuk seiring dengan berkembangnya koperasi di
berbagai negara.1
International Cooperative Alliance (ICA) adalah organisasi gerakan
koperasi internasional yang dibentuk pada tahun 1895. Saat ini, ICA
beranggotakan 220 organisasi gerakan koperasi dari 85 negara, di mana
Indonesia diwakili oleh Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) yang
merupakan wadah tunggal dari berbagai pusat, induk dan gabungan
koperasi seluruh Indonesia.2
Di Indonesia pun tidak mau ketinggalan. Koperasi muncul dan
berkembang sampai sekarang. Didorong dengan sifat orang-orang
Indonesia yang cenderung bergotong-royong dan kekeluargaan sesuai
dengan prinsip koperasi, maka koperasi sangat cocok untuk diterapkan di
Indonesia. Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
1https://www.ica.coop/en , diakses pada tanggal 6 Juli 2019, Pukul 19.00
2M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian
Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2017), h. 53
2
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.3
Koperasi yang ada di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu koperasi
konvensional dan koperasi syariah. Kedua koperasi tersebut sudah diakui
legalitas hukumnya. Salah satu koperasi syariah yang berdiri di Indonesia
adalah Koperasi Syariah 212.
Koperasi Syariah 212 adalah Koperasi Primer Nasional yang
didirikan oleh tokoh-tokoh umat Islam sebagai implementasi semangat
Aksi 212 yang penuh persaudaraan dan kebersamaan. Semangat ini
kemudian diwujudkan pada upaya menjadikan Koperasi Syariah 212
sebagai wadah perjuangan ekonomi untuk mencapai kemandirian
ekonomi umat.4
Koperasi Syariah 212 didirikan pada tanggal 6 Januari 2017, yaitu
pada saat Grand Launching Koperasi Syariah 212 di Ruang al-Hambra,
Andalusia Islamic Center, Sentul City, Bogor. Saat itu berkumpul tokoh-
tokoh umat, seperti Kyai Ma’ruf Amin, Ustad Bachtiar Nasir, Ustad M.
Zaitun Rasmin, Kyai Misbahul Anam, Ustad Didin Hafidhuddin, Dr. M.
Syafii Antonio, dan masih banyak tokoh umat lainnya.5
Jumlah gerai 212 Mart di seluruh Indonesia per tanggal 31
Desember 2018 ada 213 gerai.6 Jumlah gerai 212 Mart yang berada di
kota Tangerang Selatan, sampai tahun 2019 berjumlah 9 gerai.7
Koperasi Syariah 212 memiliki beberapa portofolio usaha, di
antaranya adalah Bank Syariah 212, Tower 212 dan 212 Mart. 212 Mart
3Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi.
4http://koperasisyariah212.co.id/profil-koperasi-syariah-212/, diakses pada tanggal
18 Maret 2019 Pukul 15.05 WIB. 5http://koperasisyariah212.co.id/profil-koperasi-syariah-212/, diakses pada tanggal
18 Maret 2019 Pukul 15.05 WIB. 6http://koperasisyariah212.co.id/blog/2018/06/25/cari-212mart-di-dekat-anda-ini-
alamat-lengkapnya/, diakses pada tanggal 14 November 2019 Pukul 20.24 WIB. 7https://212martkumb.com/front/home/, diakses pada tanggal 14 November 2019
Pukul 20.31 WIB.
3
merupakan produk usaha Koperasi 212 yang berbentuk mini market. Mini
market tersebut merupakan usaha waralaba dari koperasi tersebut. Untuk
melancarkan usaha waralabanya, maka Koperasi Syariah 212 sebagai
pemberi waralaba (franchisor) bekerja sama dengan beberapa koperasi
daerah kota setempat. Salah satunya adalah di daerah Tangerang Selatan,
Koperasi Syariah 212 berkerja sama dengan Koperasi Umat Madani
Bersatu (KUMB) Tangsel. Dalam hal ini KUMB merupakan penerima
waralaba (franchise).
KUMB telah mendirikan beberapa gerai 212 Mart, di antaranya
adalah gerai yang berlokasi di Jl. W.R. Supratman Blok B No.10, Pondok
Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Gerai ini merupakan gerai
kedua yang didirikan oleh KUMB.
KUMB awalnya merupakan suatu komunitas syariah 212 Tangerang
Selatan. Namun, akhirnya komunitas ini mendirikan suatu koperasi yang
diberi nama Koperasi Umat Madani Bersatu (KUMB) yang berbadan
hukum koperasi, namun secara legalitas, KUMB bukanlah koperasi
syariah melainkan koperasi konvensional.
Koperasi Syariah 212 secara legalitas merupakan koperasi syariah,
sedangkan KUMB secara legalitas merupakan koperasi konvensional.
Namun, kedua koperasi ini mengadakan kerjasama dalam bisnis
waralaba, yaitu Koperasi Syariah 212 sebagai pemberi waralaba
(franchisor) dan KUMB sebagai penerima waralaba (franchise). Penulis
ingin meneliti dan menganalisis lebih lanjut, apakah secara syariat Islam,
bentuk kerjasama seperti ini diperbolehkan atau tidak. Waralaba yang
diberikan oleh Koperasi Syariah 212 kepada KUMB adalah 212 Mart,
yang merupakan sebuah mini market.
Penulis beberapa kali datang ke 212 Mart untuk membeli beberapa
produk. Berdasarkan pengamatan penulis, tidak semua produk yang dijual
4
di 212 Mart tersebut memiliki label halal yang tercantum pada
kemasannya. Produk industri rumah tangga dan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) masih ada yang belum memiliki label halal. Hal ini
dapat menimbulkan pertanyaan, mini market yang merupakan produk dari
suatu koperasi syariah, namun ada produk yang belum memiliki label
halal.
Seperti yang kita ketahui, dalam Undang-Undang No. 33 Tahun
2014 tentang Jaminan Produk Halal, pada pasal 1 ayat 2 disebutkan
bahwa Produk Halal adalah Produk yang telah dinyatakan halal sesuai
dengan syariat Islam.8 Kemudian pada pasal 67 ayat 1 disebutkan bahwa
Kewajiban bersertifikat halal bagi Produk yang beredar dan
diperdagangkan di wilayah Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 mulai berlaku 5 (lima) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini
diundangkan.9
Dalam Undang-Undang tersebut, secara jelas sudah disebutkan
bahwa semua produk yang beredar dan diperdagangkan di Indonesia
wajib bersertifikat halal paling lama 5 tahun terhitung setelah Undang-
Undang ini diundangkan, yaitu mulai berlaku kewajiban tersebut pada
tahun 2019. Pelaku usaha yang sudah memiliki sertifikat halal, wajib
mencantumkan label halal pada kemasan atau bagian produknya.
Setelah lima tahun diundangkan, akhirnya Peraturan Pemerintah
(PP) tentang Jaminan Produk Halal, yaitu PP No. 31 Tahun 2019 tentang
Jaminan Produk Halal telah dikeluarkan. Dengan berlakunya PP No. 31
Tahun 2019 tersebut, maka berdampak terhadap berubahnya sistem
prosedur dan registrasi, dari yang semula bersifat sukarela (voluntary)
8Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
9Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
5
menjadi bersifat wajib (mandatory). Kewajiban ini mulai berlaku pada
tanggal 17 Oktober 2019.10
212 Mart merupakan cabang usaha dari Koperasi Syariah 212.
Sudah seharusnya pada mini market tersebut, semua produk yang dijual,
telah memiliki sertifikasi halal. Terlebih lagi, peraturan yang berlaku
sudah mewajibkannya. Konsumen pun akan merasa lebih tenang jika
produk yang akan dibelinya merupakan produk yang halal dan baik.
Dari uraian di atas, penulis merasa perlu untuk meneliti dan
membahas permasalahan tersebut. Terutama mengenai penerapan jaminan
produk halal yang ada di Koperasi Syariah 212, khususnya pada usaha
mini market yaitu 212 Mart.
Sebagaimana yang telah penulis jelaskan sebelumnya, bahwa
penulis menemukan beberapa produk makanan yang dijual di 212 Mart,
belum memiliki label halal. Hal ini dapat dikatakan sudah bertentangan
dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk
Halal dan diperkuat lagi dengan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun
2019.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti permasalahan
tersebut dan memilih untuk melakukan penelitian ini di gerai 212 Mart
Pondok Ranji Tangsel. Penulis memilih di gerai 212 Mart Pondok Ranji
Tangsel tersebut karena gerai tersebut merupakan gerai pertama yang
didirikan di wilayah Tangerang Selatan, sehingga menurut penulis gerai
tersebut dapat dijadikan role model untuk gerai-gerai yang lainnya. Hal
inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti di gerai tersebut.
Dari Latar Belakang masalah tersebut, maka penulis memilih judul
penelitian tesis ini, yaitu “Penerapan Jaminan Produk Halal di Koperasi
10
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5d53e60da9064/sertifikasi-halal-
beralih--mui-persoalkan-uu-jaminan-produk-halal, diakses pada tanggal 7 Oktober 2019,
Pukul 15.10
6
Syariah 212 Perspektif Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang
Jaminan Produk Halal (Studi Kasus Pada Gerai 212 Mart Pondok Ranji,
Tangerang Selatan, Banten).”
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Dengan berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka
penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
a. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan
Produk Halal, Peraturan Pemerintah tentang UU JPH harus
ditetapkan paling lama 2 tahun terhitung sejak UU JPH
diundangkan, namun PP tersebut baru diundangkan pada tanggal
3 Mei 2019. Bahkan, Peraturan Menteri Agama (PMA) yang
mengatur secara khusus tentang teknis, belum diundangkan.
b. BPJPH dinilai belum siap untuk menangani sertifikasi produk
Halal terutama mengenai kewajiban sertifikasi pada tahun 2019.
c. BPJPH yang telah terbentuk, maka secara otomatis menghapus
kewenangan LPPOM MUI yang sebelumnya menjadi Lembaga
untuk Sertifikasi Halal.
d. Biaya untuk sertifikasi halal dibebankan kepada produsen, hal ini
dapat memberatkan mereka terutama produsen UMKM.
e. UU JPH sudah ada sejak tahun 2014 dan dalam UU tersebut
diamanatkan semua produk yang disebutkan dalam UU tersebut
harus memiliki sertifikat dan label halal pada tahun 2019. Namun
kenyataannya, sampai saat ini (tahun 2019), masih banyak
produk, khususnya makanan dan minuman yang belum memiliki
label halal.
7
2. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak berkembang
meluas, maka penulis membatasi dan memfokuskan penelitian ini
pada point E, yaitu:
UU JPH sudah ada sejak tahun 2014 dan dalam UU tersebut
diamanatkan semua produk yang disebutkan dalam UU tersebut harus
memiliki sertifikat dan label halal pada tahun 2019. Namun
kenyataannya, sampai saat ini (tahun 2019), masih banyak produk,
khususnya makanan dan minuman yang belum memiliki label halal.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas maka penulis
dapat merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
a. Apa dasar hukum penerapan jaminan produk halal di gerai 212
Mart, Pondok Ranji, Tangsel?
b. Bagaimana mekanisme penerapan jaminan produk halal di gerai
212 Mart, Pondok Ranji, Tangsel?
c. Bagaimana dampak penjualan produk makanan dan minuman di
Gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangsel setelah peraturan
mengenai jaminan produk halal diterapkan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk:
1. Untuk menganalisis dasar hukum penerapan jaminan produk halal di
gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangsel.
2. Untuk menganalisis mekanisme penerapan jaminan produk halal di
gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangsel.
8
3. Untuk menganalisis dampak penjualan produk makanan dan minuman
di Gerai 212 Mart, Pondok Ranji, Tangsel setelah peraturan mengenai
jaminan produk halal diterapkan.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis:
a. Menambah khazanah ilmiah dalam bidang hukum ekonomi
syariah.
b. Menyumbangkan pemikiran dalam rangka pengembangan
Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, khususnya Koperasi
Syariah.
2. Secara Praktis:
a. Meningkatkan kualitas Lembaga Keuangan Syariah, khususnya
koperasi syariah serta kepatuhan pada syariat Islam dalam
menjalankan bisnis atau usahanya.
b. Meningkatkan kehati-hatian pelaku bisnis mengenai jaminan
kehalalan dalam pemilihan produk-produk yang akan dijual.
E. Kajian Pustaka
1. Tengku Putri Lindung Bulan, Jurnal, Fakultas Ekonomi
Universitas Samudra, 2016. Jurnal yang berjudul, “Pengaruh
Labelisasi Halal terhadap Keputusan Pembelian Sosis di Kuala
Simpang Kabupaten Aceh Tamiang”.
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh label halal
terhadap minat beli dari masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang.
Produk yang dieliti dalam penelitian ini adalah sosis yang bermerk
Fiesta dan So Good.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif dan metode kualitatif. Wawancara dan juga penyebaran
9
angket kepada masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
bahwa label halal terhadap produk sosis bermerk Fiesta dan So Good
sangat berpengaruh terhadap minat beli masyarakat. Masyarakat
Kabupaten Aceh Tamiang lebih memilih produk sosis tersebut karena
sudah terdapat label halal dari LPPOM MUI.
Persamaan dengan penelitian penulis adalah membahas
mengenai label halal yang telah diberikan oleh LPPOM MUI terhadap
suatu produk makanan yang akan dijual kepada masyarakat,
sedangkan perbedaan dengan penelitian penulis adalah penulis lebih
fokus kepada bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Koperasi Syariah
212 dan KUMB Tangsel, yang merupakan koperasi konvensional
serta lebih fokus kepada produk makanan yang merupakan produk P-
IRT dan UMKM yang dijual di gerai 212 Mart yang merupakan salah
satu cabang usaha dari Koperasi Syariah 212. Dalam penelitian ini,
penulis ingin menghubungkannya dengan UU No. 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk Halal.
2. Sheilla Chairunnisyah, Jurnal EduTech Vol. 3 No. 2, 2017. Jurnal
yang berjudul, “Peran Majelis Ulama Indonesia dalam Menerbitkan
Sertifikat Halal pada Produk Makanan dan Kosmetika.”
Penelitian ini membahas peran Majelis Ulama Indonesia dalam
Menerbitkan Sertifikat Halal pada Produk Makanan dan Kosmetika.
Dikarenakan Sertifikasi dan labelisasi halal yang selama ini dilakukan
baru menjangkau sebagian produk kecil misalnya produk makanan,
minuman, obat-obatan, kosmetik, dan produk lainnya yang beredar di
masyarakat. Maka penulis ingin mengetahui peran MUI karena
sertifikasi halal bertujuan untuk memberikan kepastian kehalalan
produk.
10
Persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama
membahas mengenai sertiifkasi halal yang ada di Indonesia.
Perbedaan dengan penelitian penulis, yaitu penelitian sebelumnya
tidak mengkaji Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan
Produk Halal.
3. Wahyu Susihono dkk, Indonesian Journal of Halal, 2017. Jurnal
yang berjudul, “Tingkat Penggunaan Bahan Tersertifikasi Halal
berdasarkan Usulan Bidang Audit kepada Tim Komisi Fatwa MUI
Provinsi Banten.”
Penelitian ini membahas melihat tingkat penggunaan bahan
tersertifikasi halal dan asal produk dari perusahaan yang mengajukan
sertifikasi halal di Banten selama tahun 2017. Penelitian ini
menggunakan metode studi pustaka terhadap bahan dari tiap produsen
yang diusulkan oleh bidang audit LPPOM MUI Banten kepada komisi
Fatwa MUI di tahun 2017.
Persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama
membahas mengenai sertiifkasi halal yang ada di Indonesia.
Perbedaan dengan penelitian penulis, yaitu penelitian sebelumnya
mengkaji mengenai bahan tersertifikasi halal dan asal produk dari
perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal di Banten selama tahun
2017. Sedangkan penulis membahas mengenai analisis jaminan
produk halal menurut Undang-Undang Jaminan Produk Halal.
4. May Lim Charity, Jurnal Legislasi Indonesia, 2017. Jurnal yang
berjudul, “Jaminan Produk Halal di Indonesia (Halal Products
Guarantee in Indonesia).”
11
Penelitian ini membahas mengenai peraturan-peraturan
tentang produk halal sebelum lahirnya Undang-Undang No. 33 Tahun
2014 tentang Jaminan Produk Halal. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah dengan adanya berbagai macam peraturan tersebut, maka
semakin mempertegas mengenai persoalan halal dan haram, dari
pelaku usaha sampai konsumen. Tujuan dari peraturan tersebut adalah
untuk melindungi konsumen yang beragama Islam dan juga sebagai
strategi untuk menghadapi globalisasi.
Persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama
membahas mengenai penerapan jaminan produk halal di Indonesia.
Tulisan ini juga menganalisis bagaimana penerapan jaminan produk
halal setelah dikeluarkannya Undang-Undang No. 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk Halal.
Perbedaan dengan penelitian penulis, yaitu penelitian
sebelumnya tidak mengkaji Peraturan Pemerintah tentang jaminan
produk halal, dan saat itu PP tersebut memang belum ada. Sedangkan
penulis, ingin mengkaji Undang-Undang beseta peraturan turunannya.
5. Musyfikah Ilyas, Jurnal Al-Qadau, 2017. Jurnal yang berjudul
“Sertifikasi dan Labelisasi Produk Halal Perspektif Maslahat.”
Penelitian ini membahas mengenai sertifikasi dan labelisasi
produk halal perspektif maslahat. Kebutuhan konsumen akan
sertifikasi dan labelisasi termasuk dalam kategori maslahah
dharuriyyah. Kesimpulan dari tulisan ini bahwa sertifikasi dan
labelisasi halal merupakan bukti dari bentuk perlindungan terhadap
umat Islam. Selain itu, sertifikasi dan labelisasi produk halal termasuk
dalam kategori maslahah dharurriyah. Oleh karena itu, merupakan
12
suatu kewajiban untuk memenuhinya dan dapat dilakukan secara
bertahap.
Persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama
membahas mengenai produk halal, khususnya dalam sertifikasi dan
labelisasi produk halal.
Perbedaan dengan penelitian penulis, yaitu tulisan ini
mengkaji sertifikasi dan labelisasi produk halal perspektif maslahat,
sedangkan penulis menganalisis penerapan jaminan produk halal
berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan
Produk Halal.
6. Ropi Marlina dan Yola Yunisa Pratami, Jurnal, Prodi Ilmu
Ekonomi dan Keuangan Islam UPI, 2017. Jurnal yang berjudul
“Koperasi Syariah sebagai Solusi Penerapan Akad Syirkah yang Sah.”
Penelitian ini membahas mengenai akad dalam koperasi yang
belum sesuai dengan prinsip syariah. Untuk menjadikan prinsip
operasional koperasi agar sesuai dengan prinsip syariah, maka
dibentuk koperasi syariah. Tujuan dalam penelitian ini adalah
mendeskripsikan sekaligus merekonstruksi koperasi agar sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa koperasi konvensional
dalam pandangan Islam adalah batil, karena menyalahi ketentuan dan
hukum-hukum syirkah dalam Islam. Maka koperasi konvensional
harus dikonversi menjadi koperasi syariah yang sesuai dengan aturan
Islam, yakni merubah akad syirkahnya menjadi akad syirkah secara
syar’i dengan menjalankan salah satu dari jenis syirkah yang ada.
Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif dengan
pendekatan dekriptif melalui studi literatur.
13
Persamaan dengan penelitian penulis adalah penelitian ini
membahas mengenai akad yang digunakan dalam koperasi syariah,
yaitu akad syirkah. Penulis juga akan menganalisis tentang akad yang
digunakan dalam kerjasama antara Koperasi Syariah 212 dengan
KUMB Tangsel.
Perbedaan dengan penelitian penulis adalah bahwa penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan sekaligus merekonstruksi
koperasi agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. koperasi
konvensional dalam pandangan Islam adalah batil, karena menyalahi
ketentuan dan hukum-hukum syirkah dalam Islam. Maka koperasi
konvensional harus dikonversi menjadi koperasi syariah yang sesuai
dengan aturan Islam. Sedangkan penulis lebih fokus terhadap bentuk
kerjasama antara Koperasi Syariah 212 dengan KUMB yang
merupakan koperasi konvensional. Apakah bentuk kerjasama tersebut
sudah sesuai dengan syariat Islam. Kemudian, status kehalalan produk
makanan dan minuman yang dijual pada gerai 212 Mart Pondok Ranji
Tangsel.
7. Ahda Segati, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2018. Jurnal yang
berjudul, “Pengaruh Persepsi Sertifikasi Halal, Kualitas Produk, dan
Harga terhadap Persepsi Peningkatan Penjualan.”
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh sertifikas halal
pada produk terhadap peningkatan penjualan. Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa serrtifikasi halal mempunya pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan penjualan.
Persamaan dengan penelitian penulis, yaitu sama-sama
membahas mengenai produk halal, khususnya dalam sertifikasi dan
labelisasi produk halal.
14
Perbedaan dengan penelitian penulis, yaitu tulisan ini mengkaji
pengaruh sertifikasi halal terhadap peningkatan penjualan, sedangkan
penulis menganalisis penerapan jaminan produk halal berdasarkan
Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
8. Asep Saepuloh Alamsah, Tesis, IIQ Jakarta, 2018. Tesis yang
berjudul, “Kesesuaian dan Kepatuhan Akad-Akad pada Koperasi
Syariah (Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah
(KSPPS) BMT as-Salam Cianjur Jawa Barat).
Penelitian ini membahas mengenai kesesuaian akad pada
Koperasi Syariah as-Salam Cianjur Jawa Barat, yaitu Fatwa DSN
MUI tentang akad Mudharabah Nomor: 07/DSN-MUI/IV/2000 dan
akad Murabahah Nomor: 44/DSN-MUI/VIII/2004. Selanjutnya
penelitian ini juga membahas mengenai kepatuhan syariah,
khususnya yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang
ada di koperasi tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan normatif (melihat benar atau tidak
secara syariah, merujuk pada Fatwa DSN MUI). Hasil dari penelitian
ini menyatakan bahwa pelaksanaan akad mudharabah dan murabahah
pada Koperasi Syariah as-Salam Cianjur Jawa Barat sudah sesuai
dengan fatwa DSN MUI tentang akad Mudharabah Nomor: 07/DSN-
MUI/IV/2000 dan akad Murabahah Nomor: 44/DSN-
MUI/VIII/2004.
Namun, dari segi kepatuhan syariah, ada hal-hal yang belum
sesuai yaitu seperti Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang dipilih
bukan orang yang ahli dalam Hukum Ekonomi Syariah, tetapi dipilih
karena ia adalah tokoh agama yang sudah dikenal. Kemudian akad
15
yang digunakan pada saat merekrut anggota, tidak menggunakan
akad musyarakah. Kepatuhan manajemen pun dapat dikatakan
bermasalah, hal ini dapat dilihat dari current ratio pada tahun 2016
yang masuk kategori sangat buruk karena aktiva lancar tidak dapat
memenuhi kewajiban lancarnya.
Persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
meneliti pada Lembaga Keuangan Syariah yang sama yaitu Koperasi
Syariah. Penelitian penulis akan dilakukan di Koperasi Syariah 212,
khususnya pada cabang usahanya yaitu 212 Mart. Penulis pun akan
meneliti seputar kesesuaian dan kepatuhan akad yang digunakan
pada koperasi Syariah 212.
Perbedaan dengan penelitian penulis yaitu, penulis akan fokus
terhadap bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Koperasi Syariah
212 dan KUMB Tangsel, yang merupakan koperasi konvensional.
Kemudian penulis juga akan menganalisis tentang produk makanan
Industri Rumah Tangga (IRT) dan produk makanan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) yang dijual di gerai 212 Mart, apakah
sudah mempunyai label halal dari pemerintah atau belum. Hal ini
terkait dengan UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk
Halal, yang menyatakan bahwa semua produk yang akan dijual,
termasuk produk pangan, harus memiliki label halal dari Pemerintah
demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.
9. Sofian, Jurnal, Magister Terapan Keuangan dan Perbankan
Syariah, Politeknik Negeri Bandung, 2018. Jurnal yang berjudul
Koperasi Syariah sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara
Religiusitas, Trend dan Kemudahan Layanan.
16
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh religiusitas, trend
dan kemudahan layanan terhadap tingkat pertumbuhan anggota dan
pertumbuhan aset koperasi syariah di Kantor Gabungan Koperasi
Syariah Jawab Barat Jl. Soekarno Hatta, Sekejati, Buahbatu, Kota
Bandung, Jawa Barat 40286. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
tingkat religiusitas, trend dan kemudahan layanan mempengaruhi
pertumbuhan anggota dan aset koperasi syariah. Namun, pengaruh
yang lebih besar berasal dari trend dan kemudahan layanan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kuantitatif, yang merupakan pendekatan ilmiah
terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Dalam
penelitian ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik.
Persamaan dengan penelitian penulis terletak pada
pembahasan tentang kaitan antara tingkat religiusitas anggotanya
terhadap pertumbuhan anggota dan aset. penulis menemukan fakta
bahwa KUMB Tangsel pada awalnya merupakan komunitas syariah
212 Tangsel, namun akhirnya komunitas ini mendirikan koperasi
yang bernama KUMB Tangsel. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Sofian, penulis menemukan bahwa tingkat religiusitas dapat
mempengaruhi pertumbuhan anggota dan aset, walaupun dalam
penelitian ini disimpulkan bahwa tingkat persentasenya tergolong
rendah.
Perbedaan dengan penelitian penulis adalah, bahwa penulis
lebih fokus terhadap bentuk kerjasama antara Koperasi Syariah 212
dengan KUMB yang merupakan koperasi konvensional. Apakah
bentuk kerjasama tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam.
17
Kemudian, status kehalalan produk makanan yang dijual pada gerai
212 Mart Pondok Ranji Tangsel. Sedangkan penelitian ini membahas
tentang pengaruh religiusitas, trend dan kemudahan layanan terhadap
tingkat pertumbuhan anggota koperasi syariah dan pertumbuhan aset.
10. Lindiawatie dan Dhona Shahreza, Jurnal Al-Urban, Universitas
Indraprasta PGRI Jakarta, 2018. Jurnal yang berjudul Peran
Koperasi Syariah BMT BUMi dalam Meningkatkan Kualitas Usaha
Mikro.
Penelitian ini membahas mengenai peran aktif koperasi
syariah dalam meningkatkan kualitas usaha mikro jenis-jenis peranan
koperasi syariah dalam meningkatkan kualitas usaha mikro. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisa peran aktif koperasi syariah
dalam meningkatkan kualitas usaha mikro dan mengetahui jenis-jenis
peranan koperasi syariah dalam meningkatkan kualitas usaha mikro.
Metode penelitiannya adalah metode kualitatif dengan
pengambilan data melalui wawancara terstruktur, observasi lapangan
dan dokumentasi. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa BMT
BUMi telah menjalankan perannya secara umum sebagai koperasi
syariah yang mampu membuat kegiatan ekonomi dan sosial
anggotanya yang merupakan warga sekitar masjid menjadi lebih baik
dan sejahtera, sedangkan jenis-jenis peran aktif yang telah dilakukan
oleh BMT BUMi dalam peningkatan kualitas usaha mikro hanya pada
aspek fisik pemasaran produk (toko dan kerjasama dengan muslimah
center) dan belum menyentuh aspek manajemen pemasaran jasa
(kualitas pelayanan), manajemen produksi barang, manajemen
keuangan, akuntansi sederhana, manajemen SDM dan etika bisnis
syariah.
18
Persamaan dengan penelitian penulis adalah penelitian ini
membahas mengenai produk usaha mikro pada koperasi syariah.
Penulis pun dalam penelitian ini akan membahas mengenai produk P-
IRT dan UMKM. Perbedaan dengan penelitian penulis adalah bahwa
penelitian ini lebih fokus pada peran aktif koperasi syariah dalam
meningkatkan kualitas usaha mikro, sedangkan penulis penulis lebih
fokus terhadap bentuk kerjasama antara Koperasi Syariah 212 dengan
KUMB yang merupakan koperasi konvensional. Apakah bentuk
kerjasama tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam. Kemudian,
status kehalalan produk makanan yang dijual pada gerai 212 Mart
Pondok Ranji Tangsel.
F. Metodologi penelitian
1. Jenis dan Pendekatan penelitian
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan studi kasus. Penulis meneliti suatu fenomena yang
terjadi di Gerai 212 Mart. Penelitian ini juga bersifat yuridis
empiris, yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji
mekanisme penerapan jaminan produk halal pada produk
makanan dan minuman yang dijual pada gerai 212 Mart Pondok
Ranji Tangsel, menurut perspektif Undang-Undang No. 33 Tahun
2014.
Penelitian ini diselesaikan dalam waktu satu tahun. Penulis
memulai penelitian ini dengan mengumpulkan data berdasarkan
hasil survey penulis di lokasi penelitian, kemudian melakukan
wawancara dengan narasumber, lalu menganalisis hasil penelitian
tersebut.
19
Untuk mencapai tujuan dari tesis ini, maka penulis
menggunakan dua jenis penelitian, yaitu:
1) Penelitian Lapangan
Penelitian yang dilakukan penulis untuk mendapatkan
data-data terkait materi tesis ini dengan cara melakukan
observasi langsung ke tempat obyek penelitian dan melakukan
wawancara serta pengambilan dokumen-dokumen terkait.
Narasumber dalam penelitian ini adalah Ketua Umum
Koperasi Umat Madani Bersatu (KUMB) Tangsel, Bapak
Teddy Supriadi. Penulis melakukan wawancara sebanyak dua
kali di bulan Juni 2020. Penulis juga melakukan survey ke
lokasi penelitian.
2) Penelitian Kepustakaan
Penelitian yang dilakukan penulis untuk memperoleh
literatur yang berkenaan dengan akad-akad dipergunakan oleh
koperasi syariah dalam transaksi bisnisnya serta mengenai
mekanisme jaminan produk halal yang terdapat dalam
Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk
Halal. Metode ini digunakan untuk mencari data teraktual
yang bersifat teoritis dengan menggunakan peraturan-
peraturan, buku-buku, majalah. Karya ilmiah, koran, dan
bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan materi tesis ini,
baik yang berada di perpustakaan dan juga media elektronik.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk
20
mekanisme penerapan jaminan produk halal pada produk
makanan dan minuman yang dijual pada gerai 212 Mart Pondok
Ranji Tangsel, menurut perspektif Undang-Undang No. 33 Tahun
2014.
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer atau obyek utama dalam penelitian ini
adalah hasil observasi serta wawancara yang dilakukan penulis
dengan narasumber di Koperasi Syariah 212 dan KUMB
Tangsel, Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan
Produk Halal, Peraturan Pemerinta No. 31 Tahun 2019 tentang
Jaminan Produk Halal.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah literatur yang berhubungan
langsung dengan permasalahan penelitian ini, antara lain: karya-
karya yang relevan yang terkait dengan materi tesis ini.
3. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian, selanjutnya
diolah dan dianalisis untuk mencari pokok permasalahan yang diteliti.
Oleh karena pendekatan data utama penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif, maka untuk jenis data normatif maupun empiris akan
dilanjutkan dengan menganalisis isi. Selanjutnya data dideskripsikan
dan ditafsirkan melalui tahapan-tahapan berikut ini:
21
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh melalui studi lapangan dan studi
pustaka akan dicek kelengkapannya dan kemudian dipilih
berdasarkan satuan konsep, kategori, atau tema tertentu. Dalam
hal ini data yang tidak diperlukan akan disisihkan sehingga hanya
yang diperlukan saja yang dipakai.
b. Display
Mengingat banyaknya data yang harus dianalisis dan untuk
mengurangi tingkat kesulitan dalam pemaparan dan penegasan
kesimpulan, maka perlu dibuat sketsa sehingga data dapat
diklasifikasikan dengan jelas.
c. Kesimpulan
Data yang telah dipolakan dan disusun secara sistematik, baik
melalui penentuan tema maupun yang telah dibuat sketsa, akan
diambil kesimpulan sehingga makna data dapat ditemukan.
4. Teknik Penulisan Tesis
Adapun teknik penulisan tesis ini, penulis mengacu pada buku
Pedoman Penulisan Proposal, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan
oleh IIQ Press tahun 2017.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun dalam lima bab, dimana pada tiap-
tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan merupakan
variasi ringkas secara garis besar mengenai hal pokok yang dibahas guna
mempermudah dalam memahami dan melihat satu bab dengan yang
lainnya. Adapun uraian pada setiap bab adalah sebagai berikut:
22
1. Bab I merupakan pendahuluan yang memuat di dalamnya latar
belakang masalah, permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
2. Bab II merupakan kajian teoritis yang menjelaskan tentang pengertian
dan perbedaan koperasi syariah, sejarah, perkembangan, akad-akad,
bentuk usaha dan manfaat koperasi syariah. Pengertian dan sejarah
bisnis waralaba, perkembangan bisnis waralaba di Indonesia, macam-
macam bentuk, alur bisnis dan manfaat bisnis waralaba. Pengertian
produk halal, pengertian jaminan produk halal dan kewajiban
sertifikasi produk halal menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2014
tentnang Jaminan Produk Halal, dan manfaat produk halal.
3. Bab III membahas tentang profil dan sejarah berdirinya Koperasi
Syariah 212.
4. Bab IV menguraikan tentang hasil penelitian, pembahasan, dan
analisis tentang jaminan kehalalan produk makanan dan minuman
yang dijual di Gerai 212 Mart Pondok Ranji, Tangsel dan juga
penerapan jaminan produk halal perspektif UU JPH.
5. Bab V merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran
penulis.
171
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pembahasan terkait Penerapan Jaminan Produk Halal di
Koperasi Syariah 212 Perspektif Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk Halal, maka penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
1. Ada 3 dasar hukum yang digunakan oleh gerai 212 Mart dalam
penerapan jaminan produk halal, yaitu 1) Al-Qur’an dan Hadis 3) UU
No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan 3) PP No. 31
Tahun 2019 tentang Jaminan Produk Halal. Implementasi di lapangan
sudah sesuai dengan ketiga dasar hukum di atas, yaitu dengan
dilaksanakannya prosedur untuk mendapatkan sertifikasi halal,
walaupun masih ada kendala yang dihadapi oleh pihak pengelola
gerai.
2. Ada 2 mekanisme dalam penerapan jaminan produk halal, yaitu
sebelum adanya BPJPH, pengurusannya melalui LPPOM MUI dan
setelah adanya BPJPH, pengurusannya melalui BPJPH. Implementasi
di lapangan dalam proses sertifikasi halal sudah sesuai dengan
mekanisme yang diatur oleh LPPOM MUI dan BPJPH.
3. Penerapan undang-undang tidak berpengaruh positif dan negatif
terhadap penjualan, baik sebelum dan sesudah undang-undang.
Faktanya, tidak terjadi peningkatan dalam penjualan.
172
B. Saran
1. Saran untuk Masyarakat:
Bagi masyarakat yang merupakan anggota dari Koperasi Umat
Madani Bersatu (KUMB) Tangerang Selatan, Banten agar dapat
berbelanja di gerai yang dimiliki oleh KUMB. Dengan begitu, maka
omset penjualan akan tercapai, sehingga anggota pun akan
mendapatkan sisa hasil usaha dari bisnis ritel tersebut. Bagi
masyarakat yang bukan anggota agar membiasakan diri untuk
berbelanja di toko yang merupakan usaha umat Islam. Selain itu, di
toko tersebut juga dijual aneka produk buatan produsen Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM). Maka dengan kita berbelanja di toko
tersebut, maka kita dapat memberdayakan para produsen UMKM.
Produsen UMKM perlu dukungan kita semua. Namun, masyarakat
tetap harus teliti dengan kehalalan dari produk yang dijual.
2. Saran untuk Pemerintah:
Pemerintah pusat dan daerah dimohon agar lebih memberikan
dukungan kepada usaha rakyat, terutama usaha dari rakyat kecil, yaitu
produsen UMKM. Selain dukungan, para produsen UMKM perlu
diberdayakan juga. Salah satu bentuknya yaitu dengan memudahkan
produsen UMKM dalam mengurus sertifikasi halal. Kendala yang
dihadapi oleh produsen UMKM adalah dari administrasi dan
pembiayaannya. Diharapkan agar persyaratan administrasinya lebih
dipermudah, contohnya: kalau bisa pendaftarannya dilakukan secara
kolektif saja, sehinga lebih memudahkan dari segi administrasi dan
pembiayaannya.
173
3. Saran untuk para akademisi yang ingin melakukan penelitian lanjutan
berkaitan dengan hasil penelitian penulis:
Penulis berharap agar para akademisi dapat memberikan solusi untuk
para produsen UMKM yang memiliki kendala dalam pengurusan
sertifikasi halal terkait administrasi dan pembiayaannya. Hal-hal apa
saja yang harus diperbaiki agar produsen UMKM dapat dengan
mudah mengurus sertifikasi halal sehingga tujuan pemerintah dalam
hal kewajiban sertifikasi halal bagi semua produk yang beredar di
Indonesia dapat tercapai. Dengan begitu, masyarakat pun akan lebih
merasa tenang karena dapat dengan mudah mengetahui kehalalan dari
suatu produk yang akan dibelinya.
174
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku:
Alifuddin, Moh. dan Mashur Razak. Kewirausahaan Teori dan Aplikasi
Strategi Membangun Kerajaan Bisnis, Jakarta: Magnascript
Publishing, 2015.
Amin, Ahmad Riawan. Satanic Finance Bikin Umat Miskin, Jakarta:
Zaytuna, 2012.
Amin, Ma’ruf Fatwa Produk Halal Melindungi dan Menentramkan,
Jakarta: Pustaka Jurnal Halal, 2010.
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik,
Jakarta: Gema Insani, 2013.
Azzam, Abdul Aziz Muhammad. Fiqh Muamalat Sistem Transaksi
dalam Fiqh Islam, Jakarta: Amzah, 2010.
Basarah, Moch. dan M. Faiz Mufidin. Bisnis Franchise dan Aspek-Aspek
Hukumnya, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2008.
Buchori, Nur S. dkk. Manajemen Koperasi Syariah Teori dan Praktik,
Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2019.
Buchori, Nur S. Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Tangerang Selatan:
Pustaka Aufa Media, 2012.
Burhanuddin. Koperasi Syariah dan pengaturannya di Indonesia,
Malang: UIN-Maliki Press, 2012.
Chaudhry, Muhammad Sharif. Sistem Ekonomi Islam, Prinsip-Prinsip
Dasar, Jakarta: Prenada Media Group, 2012.
Al-Faifi, Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya. Ringkasan Fikih Sunnah
Sayyid Sabiq, terj. Tirmidzi, Futuhal Arifin dan Farhan Kurniawan,
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013.
Haroen Nasrun. Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.
Hasan, Sofyan Sertifikasi Halal dalam Hukum Positif, Regulasi dan
Implementasinya di Indonesia, Yogyakarta: Aswaja Pressindo,
2014.
175
Hudiyanto. Sistem Koperasi: Ideologi dan Pengelolaan, Yogyakarta: UII
Press, 2002.
Ibrahim. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2015.
Ikatan Bankir Indonesia. Memahami Bisnis Bank Modul Sertifikasi
Tingkat I General Banking, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2013.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Depok: PT
RajaGrafindo Persada, 2013.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2013.
Kemenag RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan),
Jakarta: Litbang Depag RI, 2009.
Kogin, Kevin. Aspek Hukum Kontrak Waralaba Kegiatan Usaha Jasa
Makanan dan Minuman, Jakarta: PT Tatanusa, 2014.
Ma’luf, Louis Al-Munjid fi al-Lugah, Beirut Lebanon: Dar El-Machreq
Sarl Publisher, 1986.
Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana, 2013.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:
Rosdakarya, 2006.
Mubarok, Jaih dan Hasanudin. Fikih Mu’amalah Maliyyah Akad Jual
Beli, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017.
Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka
Progressif, 1997.
Nasution, Harun dkk. Ensiklopedia Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan,
1992.
Perwataatmadja, Karnaen A. dan Hendri Tanjung. Bank Syariah Teori,
Praktik, dan Peranannya, Jakarta: Celestial Publishing, 2007.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Qaradhawi, Yusuf. al-Halalu wa al-Haramu fi al-Islam, Lebanon: Berut,
1960.
176
Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid Analisa Fiqih Para Mujtahid, terj.
Imam Ghazali Said dan Achmad Zaidun, Jakarta: Pustaka Amani,
2007.
Rusyd, Muhammad Ibn Ahmad Ibnu Muhammad Ibn. Bidayatul
Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Beirut: Darul Qalam, 1988.
Salim. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Jakarta: Sinar Graham,
2002.
Sarwono. Hukum Acara Perdata Teori dan Praktik, Jakarta: Sinar
Grafika, 2012.
Shihab, M. Quraish. Tafsîr Al-Mishbâh, Jakarta: Lentera Hati, 2012.
Sjahdeini, Sutan Remy. Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-
Aspek Hukumnya, Jakarta: Kencana, 2014.
Slamet, Franky. Pengantar Manajemen Waralaba, Jakarta: PT Indeks,
2016.
Soemitra, Andi. Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana,
2012.
Subagyo Ahmad. Teknik Penyelesaian Kredit Bermasalah, Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2015.
Subandi. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik), Bandung: Alfabeta,
2015.
Sumar’in. Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012.
Suryana dkk. Kewirausahaan, Pendekatan Karakteristik Wirausahaan
Sukses, Jakarta: Kencana, 2010.
Tanjung, M. Azrul. Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi
Perekonomian Indonesia, Jakarta: Erlangga, 2017.
Triyanta, Agus. Hukum Ekonomi Islam; dari Politik Hukum Ekonomi
Islam sampai Pranata Ekonomi Syariah, Yogyakarta: FHUII Press,
2012.
Al-Qazwînî , Abû Abdillâh Muhammad Ibnu Yazid. Sunan Ibnu Majah,
Kairo: dârul Hadîs, 1998.
177
Al-Zuhailî Wahbah. Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-
Fikr, 2004.
Al-Zuhaili Wahbah. al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-
Fikr, 2006.
Zulham. Peran Negara dalam Perlindungan Konsumen Muslim terhadap
Produk Halal, Jakarta: Kencana, 2018.
Peraturan-Peraturan:
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk
Halal.
Jurnal:
Ahda Segati. Pengaruh Persepsi Sertifikasi Halal, Kualitas Produk, dan
Harga terhadap Persepsi Peningkatan Penjualan. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Islam, 2018.
Lindiawatie dan Dhona Shahreza. Peran Koperasi Syariah BMT BUMi
dalam Meningkatkan Kualitas Usaha Mikro. Jurnal Al-Urban,
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, 2018.
May Lim Charity. Jaminan Produk Halal di Indonesia (Halal Products
Guarantee in Indonesia). Jurnal Legislasi Indonesia, 2017.
Musyfikah Ilyas. Sertifikasi dan Labelisasi Produk Halal Perspektif
Maslahat. Jurnal Al-Qadau, 2017.
Ropi Marlina dan Yola Yunisa Pratami. Koperasi Syariah sebagai
Solusi Penerapan Akad Syirkah yang Sah. Jurnal, Prodi Ilmu
Ekonomi dan Keuangan Islam UPI, 2017.
Sofian. Koperasi Syariah sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara
Religiusitas, Trend dan Kemudahan Layanan. Jurnal, Magister
178
Terapan Keuangan dan Perbankan Syariah, Politeknik Negeri
Bandung, 2018.
Tengku Putri Lindung Bulan. Pengaruh Labelisasi Halal terhadap
Keputusan Pembelian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh
Tamiang. Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Samudra, 2016.
Wahyu Susihono dkk. Tingkat Penggunaan Bahan Tersertifikasi Halal
berdasarkan Usulan Bidang Audit kepada Tim Komisi Fatwa MUI
Provinsi Banten. Indonesian Journal of Halal, 2017.