PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP.docx
-
Upload
intan-permata-asti -
Category
Documents
-
view
46 -
download
0
Transcript of PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP.docx
PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH
BERDASARKAN SAK ETAP
Latar Belakang
Kondisi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, walaupun
terjadi krisis keuangan yang melanda negara Amerika dan Eropa yang mengakibatkan
lemahnya rupiah di Indonesia, namun Indonesia memiliki penopang perekonomian yang
cukup kuat yaitu usaha kecil dan menengah (UKM). Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, karena selain
berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam
pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian
yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif
bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih
kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya
dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling
menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusianya.
Pada Tahun 2011 jumlah unit UKM mencapai 5,5 juta unit usaha dan mengalami
peningkatan 3 juta unit tahun sebelumnya hanya 52,2 juta unit usaha (Musnandar, 2012).
Pertumbuhan yang pesat adanya UKM ini perlu perhatian dari berbagai pihak seperti
perguruan tinggi, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, BUMN, Departemen
Koperasi. Besarnya peranan UKM perlu di perhatikan dengan cara meningkatkan kinerja
UKM melalui pengelolaan laporan keuangan untuk menilai kinerja. Masalah utama UKM
adalah tentang pengelolaan keuangan, pentingnya laporan keuangan membuat para pelaku
UKM sadar bahwa mereka membutuhkan keterampilan dalam mengelola keuangan mereka.
Informasi akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha,
termasuk bagi usaha kecil (Magginson et al. 2000). Informasi akuntansi dapat menjadi dasar
yang andal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain
keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan informasi
akuntansi bagi usaha kecil (UKM) juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah
dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur (Bank). Pemerintah maupun
komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan
akuntansi bagi usaha kecil.
Laporan keuangan yang diibuat UKM yaitu mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan
sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk
pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Laporan keuangan UKM adalah
pembukuan sederhana yang dibuat oleh pengelola UKM untuk mengetahui apakah bisnis
anda menguntungkan atau justru merugikan. Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP
adalah laporan keuangan yang dibuat berdasarkan SAK ETAP, dan laporan keuangan ini
diharapkan dapat mempermudah UKM dalam menyajikan laporan keuangan sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku.
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). SAK ETAP ini berlaku secara efektif
untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
Kehadiran Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau lebih
dikenal dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk UKM dalam
menyajikan laporan keuangan. SAK ETAP juga diharapkan menjadi solusi permasalahan
internal perusahaan, terutama bagi manajemen yang hanya melihat hasil laba yang diperoleh
tanpa melihat kondisi keuangan yang sebenarnya. Tujuan dari SAK ETAP sendiri yakni
untuk memberikan kemudahan bagi entitas skala kecil dan menengah.
Prinsip-prinsip SAK penting diperhatikan pihak UKM agar pengelolaan bisnis lebih
efektif, efisien dan akurat, agar UKM dapat mengelola usahanya secara professional dan
berekembang lebih besar lagi. SAK-ETAP ini adalah suatu prinsip, prosedur, metode atau
aturan penyusunan laporan keuangan pada Entitas Tanpa Akuntansi Publik (ETAP) yaitu
enititas usaha yang tidak (belum) tercatat di pasar modal atau tidak dalam proses pengajuan
di pasar modal dan entitats ini bukan lembaga keuangan. Entitas usaha yang dimaksud disini
adalah untuk unit usaha ekonomi berskala kecil dan menengah (UKM.
SAK yang berbasis IFRS (SAK Umum) ditujukan bagi entitas yang mempunyai
tanggung jawab publik signifikan dan entitas yang banyak melakukan kegiatan lintas negara.
SAK umum tersebut rumit untuk dipahami serta diterapkan bagi sebagain besar entitas usaha
di Indonesia yang berskala kecil dan menengah. Beberapa hal SAK ETAP memberikan
banyak kemudahan untuk suatu entitas dibandingkan dengan SAK Umum dengan ketentuan
pelaporan yang lebih kompleks (Hariadi, 2010).
Sesuai dengan ruang lingkup SAK- ETAP, maka Standar ini dimaksudkan untuk
digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang
dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan
membutuhkan keterampilan akuntansi yang baik oleh pelaku bisnis usha kecil menengah.
Kelemahan UKM dalam penyusunan laporan keuangan itu antara lain disebabkan rendahnya
pendidikan dan kurangnya pemahamam terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
mengenai posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan.
Salah satu bentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi dan
perkembangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang dilaporkan setiap akhir
periode.
SAK ETAP apabila diterapkan didalam UKM, pihak perbankan tentu akan merespon
dengan positif, sehingga memudahkan perbankan dalam menilai kelayakan bisnis UKM
untuk memperoleh bantuan kredit pengembangan usaha. Disamping itu, UKM tentu akan
memiliki data (keuangan) akurat yang amat berguna bagi pelaku UKM dalam upaya lebih
meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi usaha. Laporan keuangan adalah proses
akuntansi yang digunakan sebagai sarana terjalinnya proses komunikasi informasi antara data
keuangan dan aktivitas perusahaan. Laporan keuangan yang baku merupakan bahan
pertimbangan atau mata rantai dalam proses pengambilan keputusan yang sangat dibutuhkan
pelaku bisnis UKM tersebut, sekaligus bisa berfungsi sebagai perwujudan
pertanggungjawaban dari manajemen dalam menjalankam usahanya secara profesional.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusan masalah untuk tujuan
peneletian sebagai berikut :
1. Apakah ada kaitannya antara informasi keuangan dengan UKM yang sudah lama
berdiri?
2. Apakah penggunaan SAK ETAP berpengaruh terhadap kelancaran suatu UKM?
3. Apakah semua pelaku bisnis sudah memahami peran dan penyajian laporan SAK
ETAP?
4. Apakah pelaku bisnis UKM sudah menerapkan penyusunan laporan keuangannya
sesuai dengan SAK ETAP?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diungkapkan diatas, penelitian ini bertujuan sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengaruh informasi keuangan dengan UKM yang sudah lama
berdiri.
2. Penelitian ini guna menguji suatu UKM apakah penerapan penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP berhubungan dengan kelancaran UKM.
3. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk membantu pelaku bisnis usaha
kecil dan menengah dalam memahami peran dan penerapan akuntansi didalam
penyajian laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP pada aktivitas bisnisnya.
4. Penelitian juga melakukan evaluasi terhadap pelaku bisnis, apakah mereka sudah
menerapkan SAK ETAP sebagai panduan dalam menyusun laporan keuangan.
Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan maka manfaat yang diperoleh sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti sebagai wawasan
dan pengetahuan yang lebih luas mengenai informasi keuangan dalam UKM.
2. Untuk mengetahui apakah informasi keuangan guna menyusun laporan keuangan
yang sesuai dengan SAK ETAP bisa berdampak positif terhadap kelancaran kegiatan
UKM dan pengambilan keputusan.
3. Penelitian ini membantu para pelaku UKM dalam mengembangkan usahanya sesuai
dengan prosedur akuntansi yang baik dan benar sesuai dengan SAK ETAP yang
berlaku umum, dan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan bagi pemilik usaha
karena penggunaaan SAK ETAP dapat mempengaruhi kelancaran suatu usahanya.
4. Penelitian ini juga memberikan acuan agar pelaku bisnis UKM dapat menerapkan
informasi keuangan guna memyusun laporan keuangan dengan baik dan benar.