PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP.docx

7
PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP Latar Belakang Kondisi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, walaupun terjadi krisis keuangan yang melanda negara Amerika dan Eropa yang mengakibatkan lemahnya rupiah di Indonesia, namun Indonesia memiliki penopang perekonomian yang cukup kuat yaitu usaha kecil dan menengah (UKM). Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya. Pada Tahun 2011 jumlah unit UKM mencapai 5,5 juta unit usaha dan mengalami peningkatan 3 juta unit tahun sebelumnya hanya 52,2 juta unit usaha (Musnandar, 2012). Pertumbuhan yang pesat adanya UKM ini perlu perhatian dari berbagai pihak seperti perguruan tinggi, Departemen Perindustrian dan

Transcript of PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP.docx

Page 1: PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP.docx

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH

BERDASARKAN SAK ETAP

Latar Belakang

Kondisi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, walaupun

terjadi krisis keuangan yang melanda negara Amerika dan Eropa yang mengakibatkan

lemahnya rupiah di Indonesia, namun Indonesia memiliki penopang perekonomian yang

cukup kuat yaitu usaha kecil dan menengah (UKM). Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, karena selain

berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam

pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian

yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif

bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih

kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya

dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling

menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusianya.

Pada Tahun 2011 jumlah unit UKM mencapai 5,5 juta unit usaha dan mengalami

peningkatan 3 juta unit tahun sebelumnya hanya 52,2 juta unit usaha (Musnandar, 2012).

Pertumbuhan yang pesat adanya UKM ini perlu perhatian dari berbagai pihak seperti

perguruan tinggi, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, BUMN, Departemen

Koperasi. Besarnya peranan UKM perlu di perhatikan dengan cara meningkatkan kinerja

UKM melalui pengelolaan laporan keuangan untuk menilai kinerja. Masalah utama UKM

adalah tentang pengelolaan keuangan, pentingnya laporan keuangan membuat para pelaku

UKM sadar bahwa mereka membutuhkan keterampilan dalam mengelola keuangan mereka.

Informasi akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha,

termasuk bagi usaha kecil (Magginson et al. 2000). Informasi akuntansi dapat menjadi dasar

yang andal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain

keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan informasi

akuntansi bagi usaha kecil (UKM) juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah

dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur (Bank). Pemerintah maupun

Page 2: PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP.docx

komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan

akuntansi bagi usaha kecil.

Laporan keuangan yang diibuat UKM yaitu mencatat, mengklasifikasi, meringkas,

mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan

sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk

pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Laporan keuangan UKM adalah

pembukuan sederhana yang dibuat oleh pengelola UKM untuk mengetahui apakah bisnis

anda menguntungkan atau justru merugikan. Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP

adalah laporan keuangan yang dibuat berdasarkan SAK ETAP, dan laporan keuangan ini

diharapkan dapat mempermudah UKM dalam menyajikan laporan keuangan sesuai dengan

standar akuntansi yang berlaku.

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). SAK ETAP ini berlaku secara efektif

untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.

Kehadiran Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau lebih

dikenal dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk UKM dalam

menyajikan laporan keuangan. SAK ETAP juga diharapkan menjadi solusi permasalahan

internal perusahaan, terutama bagi manajemen yang hanya melihat hasil laba yang diperoleh

tanpa melihat kondisi keuangan yang sebenarnya. Tujuan dari SAK ETAP sendiri yakni

untuk memberikan kemudahan bagi entitas skala kecil dan menengah.

Prinsip-prinsip  SAK penting diperhatikan pihak UKM agar pengelolaan bisnis lebih

efektif, efisien dan akurat, agar UKM dapat mengelola usahanya secara professional dan

berekembang lebih besar lagi. SAK-ETAP ini adalah suatu prinsip, prosedur, metode atau

aturan penyusunan laporan keuangan pada Entitas Tanpa Akuntansi Publik (ETAP) yaitu

enititas usaha yang tidak  (belum) tercatat di pasar modal atau  tidak dalam proses pengajuan

di pasar modal dan entitats ini bukan lembaga keuangan. Entitas usaha yang dimaksud disini

adalah untuk unit usaha ekonomi berskala kecil dan menengah (UKM.

SAK yang berbasis IFRS (SAK Umum) ditujukan bagi entitas yang mempunyai

tanggung jawab publik signifikan dan entitas yang banyak melakukan kegiatan lintas negara.

SAK umum tersebut rumit untuk dipahami serta diterapkan bagi sebagain besar entitas usaha

di Indonesia yang berskala kecil dan menengah. Beberapa hal SAK ETAP memberikan

Page 3: PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP.docx

banyak kemudahan untuk suatu entitas dibandingkan dengan SAK Umum dengan ketentuan

pelaporan yang lebih kompleks (Hariadi, 2010).

Sesuai dengan ruang lingkup SAK- ETAP, maka Standar ini dimaksudkan untuk

digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang

dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan

membutuhkan keterampilan akuntansi yang baik oleh pelaku bisnis usha kecil menengah.

Kelemahan UKM dalam penyusunan laporan keuangan itu antara lain disebabkan rendahnya

pendidikan dan kurangnya pemahamam terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi

mengenai posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan.

Salah satu bentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi dan

perkembangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang dilaporkan setiap akhir

periode.

SAK ETAP apabila diterapkan didalam UKM, pihak perbankan tentu akan merespon

dengan positif, sehingga memudahkan perbankan dalam menilai kelayakan bisnis UKM

untuk memperoleh bantuan kredit pengembangan usaha. Disamping itu, UKM tentu akan

memiliki data (keuangan) akurat yang amat berguna bagi pelaku UKM dalam upaya lebih

meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi usaha. Laporan keuangan adalah proses

akuntansi yang digunakan sebagai sarana terjalinnya proses komunikasi informasi antara data

keuangan dan aktivitas perusahaan. Laporan keuangan yang baku merupakan  bahan

pertimbangan atau mata rantai dalam proses pengambilan keputusan yang sangat dibutuhkan

pelaku bisnis UKM tersebut, sekaligus bisa berfungsi sebagai perwujudan

pertanggungjawaban dari manajemen dalam menjalankam usahanya secara profesional.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusan masalah untuk tujuan

peneletian sebagai berikut :

1. Apakah ada kaitannya antara informasi keuangan dengan UKM yang sudah lama

berdiri?

Page 4: PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP.docx

2. Apakah penggunaan SAK ETAP berpengaruh terhadap kelancaran suatu UKM?

3. Apakah semua pelaku bisnis sudah memahami peran dan penyajian laporan SAK

ETAP?

4. Apakah pelaku bisnis UKM sudah menerapkan penyusunan laporan keuangannya

sesuai dengan SAK ETAP?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diungkapkan diatas, penelitian ini bertujuan sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui apa pengaruh informasi keuangan dengan UKM yang sudah lama

berdiri.

2. Penelitian ini guna menguji suatu UKM apakah penerapan penyusunan laporan

keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP berhubungan dengan kelancaran UKM.

3. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk membantu pelaku bisnis usaha

kecil dan menengah dalam memahami peran dan penerapan akuntansi didalam

penyajian laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP pada aktivitas bisnisnya.

4. Penelitian juga melakukan evaluasi terhadap pelaku bisnis, apakah mereka sudah

menerapkan SAK ETAP sebagai panduan dalam menyusun laporan keuangan.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan maka manfaat yang diperoleh sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti sebagai wawasan

dan pengetahuan yang lebih luas mengenai informasi keuangan dalam UKM.

2. Untuk mengetahui apakah informasi keuangan guna menyusun laporan keuangan

yang sesuai dengan SAK ETAP bisa berdampak positif terhadap kelancaran kegiatan

UKM dan pengambilan keputusan.

3. Penelitian ini membantu para pelaku UKM dalam mengembangkan usahanya sesuai

dengan prosedur akuntansi yang baik dan benar sesuai dengan SAK ETAP yang

Page 5: PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP.docx

berlaku umum, dan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan bagi pemilik usaha

karena penggunaaan SAK ETAP dapat mempengaruhi kelancaran suatu usahanya.

4. Penelitian ini juga memberikan acuan agar pelaku bisnis UKM dapat menerapkan

informasi keuangan guna memyusun laporan keuangan dengan baik dan benar.